Anda di halaman 1dari 72

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II DAN III ANGKATAN CLXVII
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL


MELAKUKAN KUNJUNGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN
MELALUI SOSIALISASI 10 T DI POSYANDU WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SENTEBANG KECAMATAN JAWAI

DISUSUN OLEH :

JENNIFER VANDEA, A.Md.Keb


NIP. 19970124 202203 2 016
NOMOR ABSEN: 32

BKPSDMAD KABUPATEN
SAMBAS BEKERJA SAMA
DENGAN
BPSDM PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI

JUDUL : UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU


HAMIL MELAKUKAN KUNJUNGAN
PEMERIKSAAN KEHAMILAN MELALUI
SOSIALISASI 10 T
DI POSYANDU WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SENTEBANG KECAMATAN JAWAI

NAMA : JENNIFER VANDEA, A.Md.Keb

GOL. RUANG : II/c

NIP : 199701242022032016

NOMOR DAFTAR HADIR : 32

JABATAN : PELAKSANA/TERAMPIL BIDAN

UNIT KERJA/INSTANSI : PUSKESMAS SENTEBANG KEC. JAWAI DINAS


KESEHATAN

Telah disetujui untuk diseminarkan pada hari Kamis tanggal 20 Oktober 2022
di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Daerah
Kabupaten Sambas

Sambas, 19 Oktober 2022


Telah diperiksa/disetujui :

COACH, MENTOR,

AGRI ARISA, S.STP, M.Si SUDARMI, A.Md.Gizi


NIP. 198508022003121001 NIP. 198505182009022005

ii
PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR DAERAH
Jalan Sukaramai Kode Pos 79460
Telp. (0562) 392056 Email : bkpsdm.sambaskab@gmail.com

BERITA ACARA
EVALUASI (SEMINAR) RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON
PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II DAN III
ANGKATAN CLXVII PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2022
Pada hari ini Kamis tanggal Dua Puluh bulan Oktober tahun Dua Ribu Dua
Puluh Dua bertempat di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Aparatur Daerah Kabupaten Sambas telah dilaksanakan Evaluasi (Seminar)
Rancangan Aktualisasi bagi Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II dan III Angkatan CLXVII Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022, sebagai
berikut :
Nama : Jennifer Vandea, A.Md.Keb
Gol. Ruang : II/c
NIP : 199701242022032016
Jabatan : Pelaksana/Terampil Bidan
Unit kerja/Instansi : Puskesmas Sentebang Kec. Jawai Dinas Kesehatan
Mentor : Sudarmi, A.Md.Gizi
Coach : Agri Arisa, S.STP, M.Si
Penguji : Ir.Daryanto,MT
Judul : UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL
MELAKUKAN KUNJUNGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN
MELALUI SOSIALISASI 10 T DI POSYANDU WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SENTEBANG KECAMATAN JAWAI
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh :

MENTOR, PENYAJI,

SUDARMI, A.Md.Gizi JENNIFER VANDEA, A.Md. Keb


NIP. 198505182009022005 NIP. 199701242022032016
COACH, PENGUJI,

AGRI ARISA, S.STP, M.Si Ir. DARYANTO, MT


NIP.198508022003121001 NIP. 196309031990031004

iii
Mengetahui :
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA APARATUR DAERAH KABUPATEN SAMBAS

Ir. DARYANTO, MT
Pembina Utama Muda
NIP. 196309031990031004

iv
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI

JUDUL : UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU


HAMIL MELAKUKAN KUNJUNGAN
PEMERIKSAAN KEHAMILAN MELALUI
SOSIALISASI 10 T
DI POSYANDU WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SENTEBANG KECAMATAN JAWAI

NAMA : JENNIFER VANDEA, A.Md.Keb

PANGKAT / GOL. RUANG : II/c

NIP : 199701242022032016

NOMOR DAFTAR HADIR : 32

JABATAN : PELAKSANA/TERAMPIL BIDAN

UNIT KERJA / INSTANSI : PUSKESMAS SENTEBANG KEC. JAWAI DINAS


KESEHATAN

Telah diperbaiki berdasarkan koreksi dan/atau saran Penguji Pada Evaluasi (Seminar)
Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
dan III Angkatan CLXVII Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022
pada hari Kamis tanggal 20 Oktober 2022 di Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Aparatur Daerah Kabupaten Sambas

Sambas, 20 Oktober 2022


Telah diperiksa/disetujui :

COACH, MENTOR,

AGRI ARISA, S. STP, M.Si SUDARMI, A.Md.Gizi


NIP. 198508022003121001 NIP. 198505182009022005
Disetujui :

PENGUJI,

Ir. DARYANTO, MT
NIP. 196309031990031004

v
KATA PENGANTAR

Atas berkah rahmat Allah SWT yang telah memberikan kemampuan


kepada peserta sehingga dapat membuat rancangan aktualisasi dengan judul
“UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MELAKUKAN
KUNJUNGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN MELALUI SOSIALISASI 10 T DI
POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS SENTEBANG KECAMATAN
JAWAI” dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Rancangan aktualisasi ini berisi tentang informasi kegiatan-kegiatan
yang telah dilakukan serta keterkaitannya dengan nilai-nilai dasar profesi
PNS, teknik-teknik aktualisasi nilai-nilai dasar serta informasi lain terkait
rancangan aktualisasi yang telah dilakukan. Selama proses menyusun
rancangan aktualisasi ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan serta
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
bermaksud menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:

1. Bapak H. Satono, S.Sos.I, M.H selaku Bupati Sambas dan Bapak Fahrur
Rofi, S.I.P, M.H.Sc selaku Wakil Bupati Sambas.
2. Bapak Ir. Daryanto, MT selaku Kepala BKPSDM Kab. Sambas sekaligus
penguji.
3. Bapak Hendy Wijaya, S.K.M., M.PH Selaku Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Sambas.
4. Bapak Agri Arisa, S. STP, M.Si selaku Coach yang senantiasa dengan
sabar dan teliti dalam proses pembimbingan penyusunan Rancangan
Aktualisasi ini.
5. Ibu Sudarmi, A.Md.Gizi selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Puskesmas Sentebang dan sekaligus mentor yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini.
6. Panitia Latsar CPNS yang telah memfasilitasi kegiatan Latsar CPNS ini
sehingga kegiatan Latsar CPNS berlangsung dengan baik. Bapak dan
Ibu Widyaiswara yang telah memberikan materi pembelajaran tentang
nilai-nilai profesi PNS dalam pelatihan dasar CPNS.
7. Segenap staf BKPSDM Pemerintah Kabupaten Sambas yang telah

vi
membantu dan mendukung peserta selama masa Pelatihan Dasar CPNS
di Gedung Diklat Kabupaten Sambas.
8. Orang tua tercinta, Suami, keluarga besar, serta saudara-saudaraku yang
senantiasa memberikan dukungan moril dan materil dalam
menyelesaikan rangkaian kegiatan dan kewajiban pada masa Rancangan
Aktualisasi.
9. Rekan-rekan seperjuangan peserta Latsar Golongan II dan III Angkatan
CLXVII 2022 tanpa terkecuali yang selama ini telah banyak berbagi
bersama selama proses Rancangan Aktualisasi ini.
10. Seluruh Staf Puskesmas Sentebang yang selalu memberi semangat,
dukungan serta motivasi dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
11. Seluruh pihak terkait yang telah membantu dalam penyusunan rancangan
aktualisasi ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Akhir kata, penulis berharap Rancangan Aktualisasi ini dapat
bermanfaat bagi penulis maupun para pembaca dan pihak yang
berkepentingan, meskipun penulis mengakui masih banyak kekurangan
dan kelemahan dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini. Penulis
juga berharap semoga rancangan ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak dan dapat bermanfaat untuk terus diterapkan dalam
penyelesaian pekerjaan di tempat kerja dengan memberikan contoh
tentang implementasi nilai-nilai BerAKHLAK dalam kehidupan sehari-hari
di lingkungan kerja dan masyarakat.

Sambas, 2022
Penulis

JENNIFER VANDEA, A.Md.Keb


NIP. 199701242022032016

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................ii
BERITA ACARA.....................................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................iv
KATA PENGANTAR..............................................................................................v
DAFTAR ISI............................................................................................................vii
DAFTAR TABEL....................................................................................................ix
DAFTAR BAGAN...................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. Latar Belakang Aktualisasi.....................................................................1


B. Tujuan Aktualisasi...................................................................................3
C. Manfaat Aktualisasi.................................................................................3
D. Ruang Lingkup Aktualisasi.....................................................................4

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI..........................................................5

A. Situasi dan Kondisi Organisasi...............................................................5


B. Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Sambas.......................................5
C. Nilai-nilai Organisasi...............................................................................7
D. Struktur Organisasi.................................................................................8
E. Tugas dan Fungsi Organisasi.................................................................10
F. Uraian Tugas Jabatan Bidan Terampil...................................................11

BAB III KONSEP DASAR APARATUR SIPIL NEGARA......................................13

A. Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (BerAKHLAK)............................13


1. Berorientasi Pelayanan.......................................................................13
2. Akuntabel.............................................................................................15
3. Kompeten............................................................................................16
4. Harmonis.............................................................................................17
5. Loyal....................................................................................................18
6. Adaptif..................................................................................................19

viii
7. Kolaboratif............................................................................................20
B. Kedudukan dan Peran PNS Menuju Smart ASN....................................22
1. Manajemen ASN..................................................................................22
2. Smart ASN...........................................................................................24

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI...................................................................27

A. Identifikasi Isu.........................................................................................27
B. Penetapan Isu dan Penyebab Isu..........................................................30
C. Keterkaitan Agenda Kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil untuk
mendukung terwujudnya Smart Governance dengan Isu yang
Ditetapkan...............................................................................................35
D. Gagasan Pemecahan Isu.......................................................................35
E. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS........................................36
F. Jadwal Implementasi……………………………………………………......49
G. Proses Bimbingan Rancangan Aktualisasi dengan Coach dan Mentor.53

1. Proses Bimbingan Rancangan Aktualisasi dengan Coach.................53


2. Proses Bimbingan Rancangan Aktualisasi dengan Mentor................54

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................55
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................................57

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Sentebang..........................................9


Tabel 4.1 Data Standar Pelayanan Minimal Ibu Hamil..........................................28
Tabel 4.2 Data Standar Pelayanan Minimal Bayi Balita........................................30

Tabel 4.3 Analisis Isu menggunakan APKL...........................................................31

Tabel 4.4 Analisis Penyebab Isu menggunakan metode USG..............................34

Tabel 4.5 Rancangan Aktualiasi Nilai-Nilai Dasar PNS.........................................36

Tabel 4.6 Jadwal Implementasi.............................................................................49

Tabel 4.7 Jadwal Bimbingan dengan Coach........................................................53

Tabel 4.8 Jadwal Bimbingan dengan Mentor........................................................54

x
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Struktur Organisasi...............................................................................9

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi Kegiatan Bimbingan dengan Coach..............................57


Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan Bimbingan dengan Mentor.............................58

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Aktualisasi

Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang amat penting dalam
rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadapan
modern, demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan
pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Tahun 1945.
Dalam melaksanakan tugas, seorang ASN harus memiliki 3 (tiga)
kompetensi sebagaimana yang disebutkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor
11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Kompetensi tersebut
adalah Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosio
Kultural. Langkah awal untuk mempunyai ketiga kompetensi tersebut adalah
melalui pendidikan d an pelatihan terintegrasi yang saat ini diatur dalam Undang-
undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang
mengamanatkan bahwa Instansi Pemerintah diwajibkan untuk memberikan
Pendidikan dan Pelatihan (diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) selama 1 (satu) tahun untuk masa percobaan. Tujuan dari diklat
terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat
dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul
dan bertanggung jawab, memperkuat profesionalisme dan kompetensi bidang.
Latar belakang penulisan Rancangan Aktualisasi ini agar peserta Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dapat memahami nila- nilai dasar dari
BerAKHLAK berupa nilai Berorientasi Layanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif yang telah dipelajari dengan dibekali pemahaman
tentang kedudukan dan peran ASN yaitu manajemen ASN dan Smart ASN.
Setelah mendapatkan materi BerAKHLAK dan dapat mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar tersebut sesuai dengan indikatornya, serta dapat menerapkan nilai-
nilai dasar dari BerAKHLAK di tempat tugas masing-masing.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas

1
pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam pelayanan
publik. Berdasarkan PERMENKES RI Nomor 43 Tahun 2019, Puskesmas adalah
fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan mengutamakan upaya
promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas sebagai ujung tombak
pelayanan dan pembangunan kesehatan di Indonesia maka perlu mendapatkan
perhatian terutama berkaitan dengan mutu pelayanan kesehatan.
Dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan adalah
segala sesuatu yang berhubungan dengan bidan dalam memberikan pelayanan
kebidanan kepada perempuan selama masa sebelum hamil, masa kehamilan,
persalinan, pasca persalinan, masa nifas, bayi baru lahir, bayi, balita, anak pra
sekolah termasuk kesehatan reproduksi keluarga berencana sesuai dengan
tugas dan wewenangnya dan praktik kebidanan adalah kegiatan pemberian
pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam bentuk asuhan kebidanan. Bidan
adalah tenaga kesehatan Puskesmas yang harus bekerja sesuai standar profesi,
standar pelayanan, standar prosedur operasional, etika profesi, menghormati hak
pasien, serta mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien.
Permasalahan sekarang yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas
Sentebang Kecamatan Jawai kurangnya kesadaran ibu hamil untuk melakukan
kunjungan pemeriksaan kesehatan kehamilan (Antenatal Care), seperti yang
diketahui pemeriksaan Antenatal Care merupakan pemeriksaan kehamilan yang
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara
optimal, hingga mampu menghadapi masa persalinan, nifas, menghadapi
persiapan pemberian ASI secara ekslusif, serta kembalinya kesehatan alat
reproduksi dengan wajar.
Berdasarkan data Standar Pelayanan Minimal (SPM) lingkup Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA) terdapat beberapa permasalahan yang ada di ruang lingkup
wilayah kerja Puskesmas Sentebang, salah satu permasalahannya adalah
terdapat 1 kematian ibu dan 1 kematian bayi di wilayah kerja Puskesmas
Sentebang serta rendahnya capaian SPM pelayanan kesehatan ibu hamil
periode Januari-Agustus 2022. Sehingga dari permasalahan tersebut penulis
ingin mengangkat judul rancangan Aktualisasi yakni “Upaya Peningkatan
Pengetahuan Ibu Hamil Melakukan Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan di
2
Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Sentebang Kecamatan Jawai”.
Apabila fenomena ini tetap berlanjut dan kesadaran ibu hamil beserta
keluarga dekat yang mempunyai peranan penting dalam kesehatan si ibu selama
kehamilan tidak meningkat maka akan berdampak buruk bagi kualitas generasi
penerus bangsa yang akan dilahirkan, karena pemeriksaan kehamilan (Antenatal
care) sangat berguna untuk memantau kemajuan proses kehamilan untuk
memastikan kesehatan ibu beserta janin yang dikandungnya, mengetahui adanya
komplikasi kehamilan yang mungkin saja terjadi, riwayat penyakit serta bentuk
komplikasi lainnya. Jadi apabila ibu hamil rutin memeriksakan kehamilannya di
Puskesmas maka komplikasi pada saat persalinan dapat dicegah sejak dini
sehingga ibu dan janin dapat terselamatkan.

B. Tujuan Aktualisasi

Tujuan dari pelaksanaan rancangan aktualisasi ini adalah :


1. Tujuan umum
Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dan untuk meningkatkan
pengetahuan ibu hamil melakukan kunjungan pemeriksaan kesehatan
kehamilan yang berdasar pada nilai-nilai yaitu Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK)
serta Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dalam pelaksanaan tugas
sebagai bidan di wilayah kerja Puskesmas Sentebang Kec. Jawai Kab.
Sambas.
2. Tujuan khusus
Meningkatkan pengetahuan ibu hamil melakukan kunjungan pemeriksaan
kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Sentebang Kec. Jawai Kab. Sambas.

C. Manfaat Aktualisasi

Manfaat dalam penulisan laporan aktualisasi ini yaitu:

1. Manfaat Untuk Penulis


Teraktualisasinya nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara yakni BerAKHLAK
dalam memberikan pelayanan kebidanan yang efektif dan efisien serta

3
menambah kompetensi diri dan keahlian yang berdaya guna di lingkungan
kerja.
2. Manfaat Untuk Organisasi
Meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kebidanan serta
meningkatkan kepuasan pasien yang berdampak pada nama baik Puskesmas
Sentebang.
3. Manfaat Untuk Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan serta memotivasi ibu hamil untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan sedini mungkin agar terhindar dari komplikasi selama
kehamilan.

D. Ruang Lingkup Aktualisasi

Ruang lingkup aktualisasi merupakan unit kerja bagi penulis untuk


menerapkan rancangan aktualisasi yang mengandung Nilai-Nilai Dasar
BerAKHLAK (Beroritentasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif). Ruang Lingkup Pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang di
laksanakan di Puskesmas Sentebang terhitung mulai tanggal 21 Oktober
s.d 27 Nopember 2022.

4
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Situasi dan Kondisi Organisasi

Puskesmas Sentebang terletak di Desa Sentebang Kecamatan Jawai di


Kabupaten Sambas yang terdiri dari 13 desa dan 51 dusun. Letak Kecamatan
Jawai paling Barat Kabupaten Sambas dengan luas wilayah 194,50 km2 atau
± 3,03% dari luas Kabupaten Sambas yang memiliki dataran rendah dan
dipengaruhi oleh dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan.
Secara administratif batas wilayah Kecamatan Jawai sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Jawai Selatan
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pemangkat dan
Kecamatan Semparuk
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Natuna
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tekarang.
Fasilitas pelayanan kesehatan yang terdapat di wilayah Puskesmas
Sentebang Kecamatan Jawai terdiri dari : Puskesmas Induk sebanyak 1 buah,
Puskesmas Pembantu sebanyak 5 buah, Polindes sebanyak 13 buah. Terdiri
dari 13 desa binaan, 51 dusun.

B. Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Sambas

Visi dan misi dari bupati sambas dan wakil bupati sambas periode 2021- 2026
adalah sebagai berikut (Bappeda Sambas, 2022)
 Visi “Terwujudnya Sambas yang Beriman, Kemandirian, Maju dan
Berkelanjutan”
Makna dari visi tersebut antara lain :
1. Beriman adalah kondisi kehidupan masyarakatnya yang agamis, beriman
dan takwa pada Allah (Tuhan YME), taat dan tertib hukum serta
penyelenggaraan pemerintahan yang good and clean Government.
2. Kemandirian adalah kondisi masyarakat yang memiliki kemampuan
memenuhi kebutuhan pokoknya dari kemampuan produksi daerah, yang

5
ditandai dengan tercapai swasembada pangan, kegiatan ekonominya
berkembang baik, kreatif dan inovatif serta meningkatnya kegiatan investasi.
3. Maju adalah suatu kondisi dimana kualitas sosial, moral, intelektual dan
perekonomian masyarakatnya makmur dan maju. ditandai dengan
berjalannya perekonomian melalui prinsip ekonomi kerakyatan,
meningkatnya pendapatan daerah, peningkatan kapasitas ekonomi
masyarakat yang ditunjang dengan infrastruktur dasar yang memadai.
4. Berkelanjutan adalah suatu kondisi dimana pelaksanaan pembangunan
yang sudah baik tetap dilanjutkan, pemanfaatan dan pengelolaan sumber
daya alam untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan pelaksanaan
pembangunan yang berwawasan lingkungan.
 Misi:
1. Meningkatkan kualitas kehidupan yang agamis pada semua lini kehidupan
dalam bingkai persatuan antar elemen masyarakat.
2. Mengembangkan kemandirian perekonomian daerah melalui
pengembangan potensi unggulan lokal dan investasi berbasis pertanian,
perikanan, perkebunan, industri, pendidikan dan bidang lainnya.
3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang intelektual, kreatif,
inovatif dan berdaya saing.
4. Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja
dan perluasan kesempatan kerja.
5. Meningkatkan dan memanfaatkan Sumber Daya Alam dengan prinsip
pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

6
C. Nilai-nilai Organisasi

Motto Puskesmas Sentebang “Kesehatan Anda Tujuan Kami,


Kepuasan Anda Prioritas Kami”
Tata nilai Puskesmas Sentebang :
S : Sopan, Santun, dan Ramah
E : Efektif dan Efisien
N : Netral dan Nondiskriminatif
T : Teliti dan Sesuai Prosedur
E : Ekonomis
B : Berkualitas dan Bermutu
A : Amanah
N : Nuansa Kekeluargaan
G : Gotong Royong

7
D. Struktur Organisasi

KEPALA
PUSKESMAS

KEPALA
TATA
USAHA

PENANGGUNG
PENANGGUNG PENANGGUNG
JAWAB
JAWAB UKM JAWAB UKP
JARINGAN

POSKESDES POSKESDES D.
KIA/KB GIZI RUANG KIA/KB FARMASI
SENTEBANG LAUT

PENGAWASAN
RUANG
MAKANAN RUANG
KESEHATAN KESEHATAN POSKESDES POSKESDES
DAN MINUMAN PEMERIKSAAN
LANSIA GIGI dan SEI NYIRIH BAKAU
DAN UMUM
MULUT
SURVEILENS

PROGRAM RUANG
RUANG
PENGELOLA KESEHATAN PENDAFTARAN POSKESDES POSKESDES
ADMINISTRASI
PENYAKIT REMAJA dan REKAM PARIT SETIA PELIMPAAN
KANTOR
KLINIS MEDIK

PERKESMAS UKS dan UKGS RUANG LABORATORIUM POSKESDES POSKESDES


RAWAT INAP SB. KUALA LAMBAU

RUANG
KESEHATAN PROMOSI RUANG POSKESDES POSKESDES
GAWAT
LINGKUNGAN KESEHATAN PROMKES SB. USRAT SB. KOLAM
DARURAT

KESEHATAN
JIWA,
POSKESDES POSKESDES
KESEHATAN
SB. NILAM MUTUS. S
KERJA, dan
BATTRA

8
PUSTU
POSKESDES
SB.
SB. DANAU
DANAU

PUSTU SB. PUSTU SB. PUSTU


PUSTU BAKAU
KOLAM USRAT PELIMPAAN

9
Tabel 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Sentebang

No. Struktur Organisasi Nama


1. Kepala Puskesmas Heri Januardi, A.Md,Kep

2. Kepala Tata Usaha Sudarmi, A.Md.Gz


Penanggung Jawab UKM
3. KIA dan KB Nanik Budiningsih,A.Md.Keb.
4. Gizi Yesi Priana, A.Md.Gz

5. Kesehatan Lansia Agus Setiawan,A.Md,Kep.


6. Pengawasan Makanan dan Minuman Muhlisin,S.Farm.Apt.
dan Surveilans
7. Program Pengelolaan Penyakit Klinis Kharisma Ganda,A.Md,Farm.
8. Kesehatan Remaja Nelly Purnawati,A.Md,Keb
9. Perkesmas Saptoni, A. Md, Kep
10. UKS dan UKGS Komariyah,A.Md.KG
11. Kesehatan Lingkungan Devi Amirullah,A.Md,KL.
12. Promosi Kesehatan Ulfa Dwiyarsih,SKM
13. Kesehatan Jiwa, Kesehatan Kerja Gusti Naldi,S.Kep.Ners.
dan BATTRA

Penanggung Jawab UKP

14. Ruang KIA/KB Nanik Budiningsih,A.Md.Keb.


15. Rung Farmasi Muhlisin,S.Farm.Apt.
16. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut drg.Tri Wening Hartati
17. Ruang Pemeriksaan Umum Saptoni,A.Md,Kep

18. Ruang Pendaftaran dan Rekam Juliana, A.Md.RM.


Medik
19. Ruang Administrasi Kantor Harizal,A.Md.KG.

20. Ruang Rawat Inap Ardi Asbuma, A.Md.Kep.


21. Ruang Laboratorium NisaJulia Safarti,S.Tr.TLM
22. Ruang Tindakan / Gawat Darurat Agus Setiawan, A.Md.Kep.

10
No. Struktur Organisasi Nama
23. Ruang Promosi Kesehatan Sudarmi,A.Md,Gz.

Penanggung Jawab Jaringan

24. Poskesdes Sentebang Hj. Pauziati P. A. Md, Keb

25. Poskesdes Dungun Laut Putri Balqis, A.Md,Keb.


26. Poskesdes Sungai nyirih Sanita, A.Md,Keb.
27. Poskesdes Bakau Hj. Latifah, A.Md,Keb.
28. Poskesdes Parit Setia Nurul Huda, A.Md.Keb.

29. Poskesdes Pelimpaan Mulya A.Md,Keb.


30. Poskesdes SB. Kuala Syarkiah, A.Md,Keb.
31. Poskesdes SB. Kolam Muspita, A. Md, Keb
32. Poskesdes SB. Usrat Noorlayla,A.Md.Keb.

33. Poskesdes Lambau Rita Mardiana,A.Md.Keb.


34. Poskesdes SB. Nilam Agustina,A.Md.Keb.
35. Poskesdes Mutus Darussalam Mulyati,A.Md,Keb.
36. Poskesdes SB. Danau Senja Ayu ,A Md,Keb.

37. Puskesmas Pembantu Bakau H. Bulyan,A.Md.Kep.


38. Puskesmas Pembantu Pelimpaan Bakti,A.Md.Kep.
39. Puskesmas Pembantu SB. Usrat Tamardi,A.Md.Kep.
40. Puskesmas Pembantu SB. Kolam Molyadi
41. Puskesmas Pembantu SB. Danau Haris Supada,A.Md.Kep.

E. Tugas dan Fungsi Organisasi

Peraturan Bupati Nomor Nomor 7 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas, tugas dan fungsi Puskesmas
adalah sebagai berikut:
Tugas Puskesmas : melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.

11
Fungsi Puskesmas : penyelenggaraan UKM (Upaya Kesehatan
Masyarakat) tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan penyelenggaraan UKP
(Upaya Kesehatan Perseorangan) tingkat pertama di wilayah kerjanya.

F. Uraian Tugas Jabatan Bidan Terampil

Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan di puskesmas.


Berdasarkan PERMENPANRB Nomor 36 Tahun 2019 tentang Jabatan
Fungsional Bidan. Bidan berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di
bidang kebidanan pada Fasyankes di lingkungan Instansi Pemerintah, atau
Instansi Pemerintah yang tugas dan fungsinya terkait dengan pelayanan
kebidanan. Tugas Jabatan Fungsional Bidan yaitu melakukan kegiatan
kebidanan yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan pengelolaan pelayanan
kebidanan. Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Bidan yang dapat dinilai
angka kreditnya, yaitu pelayanan kebidanan, meliputi:
1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis
2. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan
kebidanan
3. Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan
4. Memfasilitasi informed choice dan/atau informed consent
5. Melakukan tindakan pencegahan infeksi;
6. Memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/ personal hygiene
7. Memberikan vitamin/suplemen pada klien/ asuhan kebidanan kasus
fisiologis
8. Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas Ibu hamil
9. Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga sesuai
dengan kebutuhan
10. Melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis
11. Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis
12. Melakukan asuhan Kala III Persalinan fisiologis
13. Melakukan asuhan Kala IV Persalinan fisiologis
14. Melakukan pengkajian pada ibu nifas
15. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ke tiga
pasca persalinan (KF 1)

12
16. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan
(KF 2)

17. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca persalinan
(KF 3)
18. Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan dengan
pendampingan
19. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada persalinan normal
20. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal
21. Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR)
22. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;
23. Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom
24. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada individu/keluarga
sesuai kebutuhan
25. Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk
remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi
26. Melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita) di wilayah kerja
Puskesmas melalui kunjungan rumah
27. Melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita)
28. Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD)
29. Melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/Posbindu/kampung
Keluarga Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan
30. Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada anak
sekolah.

13
BAB III
KONSEP DASAR APARATUR SIPIL NEGARA

A. Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (BerAKHLAK)

Sebagai Aparatur Sipil Negara, PNS memiliki tugas dan fungsi yang diatur
oleh Undang-undang No. 5 Tahun 2014 bahwa PNS memiliki fungsi untuk
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI.
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 tahun 2021
tanggal 26 Agustus 2021 tentang implementasi Core values dan Employer
Branding Aparatur Sipil Negara (ASN), disebutkan bahwa dalam rangka
penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan
ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class Government),
Pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai- nilai dasar) ASN
BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Adapun Employer Branding
yaitu Bangga Melayani Bangsa.
1. Berorientasi Pelayanan
Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik. Berorientasi Pelayanan merupakan salah satu nilai yang
terdapat dalam Core Values ASN BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap
ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat. Perilaku Berorientasi Pelayanan yang semestinya dipahami dan
dimplementasikan oleh setiap ASN di instansi tempatnya bertugas, yang
terdiri dari:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku

14
Berorientasi Pelayanan yang pertama ini diantaranya:

1) Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia


2) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
3) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; dan
4) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
Untuk dapat memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
(customer needs) sebagai salah satu unsur penting dalam terciptanya
suatu pelayanan publik, terlebih dahulu kita melihat pengertian
Masyarakat atau publik sebagai penerima layanan. Masyarakat dalam
Undang-Undang Pelayanan Publik adalah seluruh pihak, baik warga
negara maupun penduduk sebagai orang-perseorangan, kelompok,
maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat
pelayanan publik, baik secara langsung maupun tidak langsung.
b. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan
dengan panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang kedua ini
diantaranya: 1) memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang
luhur; 2) memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah; dan 3) memberikan layanan kepada publik secara
jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku
Berorientas Pelayanan yang ketiga ini diantaranya
mempertanggungjawabkan tindakan, kinerjanya kepada publik dan
mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
Karakteristik dalam memberikan pelayanan prima ditunjukkan dengan
upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara lain:
pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi, dan
benchmark. Alangkah baiknya apabila seluruh ASN dapat menampilkan
kinerja yang merujuk pada nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan
layanan kepada publik.
Setiap individu aparatur turut memikirkan bagaimana langkah

15
perbaikan yang dapat dilakukan dari posisinya masing-masing. Di lain
pihak, pimpinan melakukan pemberdayaan aparatnya secara optimal,
dan memberikan arah menuju terciptanya layanan prima yang dapat
memuaskan stakeholders dengan memberikan superior customer value.
Adapun kata kunci dalam nilai dasar berorientasi pelayanan adalah :
1) Responsivitas
2) Kualitas
3) Kepuasan
Panduan perilaku nilai dasar berorientasi pelayanan menurut
Menpan RB Nomor 20 Tahun 2021 adalah :
a) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b) Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
c) Melakukan perbaikan tiada henti.

2. Akuntabel
Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkansegala tindak dan tanduknya sebagai pelayan
publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan
kepadanya.
Akuntabilitas dan Integritas Personal seorang ASN akan memberikan
dampak sistemik bila bisa dipegang teguh oleh semua unsur. Melalui
Kepemimpinan, Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab, Keadilan,
Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan, dan Konsistensi, dapat
membangun lingkungan kerja ASN yang akuntabel. Kata kunci pada nilai
dasar Akuntabel adalah :
a. Integritas
b. Konsisten
c. Dapat dipercaya
d. Transparan
Panduan perilaku nilai dasar akuntabel adalah sebagai berikut :
1) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi
2) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara

16
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
3) Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan

3. Kompeten
Sesuai prinsip Undang-Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014 ditegaskan
bahwa ASN merupakan jabatan profesional, yang harus berbasis pada
kesesuaian kualifikasi,kompetensi, dan berkinerja serta patuh pada kode
etik profesinya. Sebagaimana diuraikan dalam penjelasan Peraturan
Pemerintah Nomor 30 tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja PNS, bahwa
salah satu pertimbangan pembentukan Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat Undang-
Undang ASN adalah untuk mewujudkan ASN profesional, kompeten dan
kompetitif, sebagai bagian dari reformasi birokrasi. Amanah seorang ASN
menurut SE Meneteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku
yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks
Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi Akuntabilitas dan Integritas adalah dua konsep yang
diakui oleh banyak pihak menjadi landasan dasar dari sebuah Administrasi
sebuah negara (Matsiliza dan Zonke, 2017 dalam Ahmad Jalis, 2021). ASN
sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya
dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya dan menerapkan prinsip
merit dalam pelaksanaan manajemen ASN. Kata Kunci untuk nilai dasar
Kompeten adalah :
1) Kinerja terbaik
2) Sukses
3) Keberhasilan
4) Learning agility

17
5) Ahli dibidangnya
Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan
dalam Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 dalam
poin 4, antara lain, disebutkan bahwa panduan perilaku (kode etik)
kompeten yaitu:

a) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang


selalu berubah
b) Membantu orang lain belajar
c) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

4. Harmonis
Harmoni (dalam bahasa Yunani: harmonia) berarti terikat secara
serasi/sesuai). Dalam bidang filsafat, harmoni adalah kerja sama antara
berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor- faktor tersebut dapat
menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Sebagai contoh, seharusnya
terdapat harmoni antara jiwa jasad seseorang manusia, kalau tidak, maka
belum tentu orang itu dapat disebut sebagai satu pribadi .Penerapan sikap
etika berperilaku yang menunjukkan ciri-ciri sikap harmonis. Tidak hanya
saja berlaku untuk sesama ASN (lingkup kerja) namun juga berlaku bagi
stake holders eksternal.
Sikap perilaku ini bisa ditunjukkan dengan Toleransi, Empati dan
Keterbukaan terhadap perbedaan. Sebagian besar pejabat publik, baik di
pusat maupun di daerah, masih mewarisi kultur kolonial yang memandang
birokrasi hanya sebagai sarana untuk melanggengkan kekuasaan dengan
cara memuaskan pimpinan. Berbagai cara dilakukan hanya sekedar untuk
melayani dan menyenangkan pimpinan.
Dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat ASN dituntut
dapat mengatasi permasalahan keberagaman, bahkan menjadi unsur
perekat bangsa dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Itulah sebabnya mengapa peran dan upaya selalu mewujudkan
situasi dan kondisi yang harmonis dalam lingkungan bekerja ASN dan
kehidupan bermasyarakat sangat diperlukan.
Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian
rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang
luhur. Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari
18
suasana tempat kerja. Energi positif yang ada di tempat kerja bisa
memberikan dampak positif bagi karyawan yang akhirnya memberikan efek
domino bagi produktivitas, hubungan internal, dan kinerja secara
keseluruhan.

Kata kunci dari nilai dasar harmonis adalah :


a. Peduli (caring)
b. Perbedaan (diversity)
c. Selaras
Panduan perilaku nilai dasar harmonis antara lain :
1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
2) Suka menolong orang lain
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif
5. Loyal
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu
“Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia,
atau suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi
timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Dalam Kamus Oxford
Dictionary kata Loyal didefinisikan sebagai “giving or showing firm and
constant support or allegiance to a person or institution (tindakan memberi
atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan
kepada seseorang atau institusi)”.
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan
yang sah
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk
mengaktualisasikan panduan perilaku loyal tersebut di atas diantaranya
adalah sebagai berikut:

19
1) Komitmen yang bermakna perjanjian (keterikatan) untuk melakukan
sesuatu atau hubungan keterikatan dan rasa tanggung jawab akan
sesuatu.
2) Dedikasi yang bermakna pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu
demi keberhasilan suatu usaha yang mempunyai tujuan yang mulia,
dedikasi ini bisa juga berarti pengabdian untuk melaksanakan cita-
cita yang luhur dan diperlukan adanya sebuah keyakinan yang
teguh.
3) Kontribusi yang bermakna keterlibatan, keikutsertaan, sumbangsih
yang diberikan dalam berbagai bentuk, baik berupa pemikiran,
kepemimpinan, kinerja, profesionalisme, finansial atau, tenaga yang
diberikan kepada pihak lain untuk mencapai sesuatu yang lebih baik
dan efisien.
4) Nasionalisme yang bermakna suatu keadaan atau pikiran yang
mengembangkan keyakinan bahwa kesetiaan terbesar mesti
diberikan untuk negara atau suatu sikap cinta tanah air atau bangsa
dan negara sebagai wujud dari cita-cita dan tujuan yang diikat sikap-
sikap politik, ekonomi, sosial, dan budaya sebagai wujud persatuan
atau kemerdekaan nasional dengan prinsip kebebasan dan
kesamarataan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
5) Pengabdian yang bermakna perbuatan baik yang berupa pikiran,
pendapat, ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta,
kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan
dengan ikhlas.
Kata kunci dari nilai dasar Loyal adalah :
a) Komitmen
b) Dedikasi
c) Konstribusi
d) Nasionalisme
e) Pengabdian
Adapun panduan perilaku dari nilai Loyal antara lain :
(1) Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, setia pada
NKRI serta Pemerintahan yang sah
(2) Menjaga nama baik sesame ASN, Pimpinan, Instansi, dan

20
Negara
(3) Menjaga rahasia jabatan dan negara

6. Adaptif
Adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan
keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan
keadaan (keinginan diri). Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan
makhluk hidup tidak dapat mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya
oleh perubahan lingkungan. Sehingga kemampuan adaptif merupakan syarat
penting bagi terjaminnya keberlangsungan kehidupan.
Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku juga bagi individu
dan organisasi dalam menjalankan fungsinya. Dalam hal ini organisasi
maupun individu menghadapi permasalahan yang sama, yaitu perubahan
lingkungan yang konstan, sehingga karakteristik adaptif dibutuhkan, baik
sebagai bentuk mentalitas kolektif maupun individual. Kata Kunci dari nilai
dasar adaptif adalah :
a. Inovasi
b. Antusias terhadap perubahan
c. Proaktif
Panduan perilaku dari nilai Adaptif antara lain :
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
3) Bertindak proaktif

7. Kolaboratif
Kolaborasi adalah suatu proses dimana pihak-pihak dengan keahlian
yang berbeda, yang melihat aspek yang berbeda dari suatu masalah, dapat
secara konstruktif mengeksplorasi perbedaan dan menemukan solusi baru
untuk masalah yang akan lebih sulit untuk dipecahkan tanpa perspektif pihak
lain. Kolaborasi juga sering dikatakan meliputi segala aspek pengambilan
keputusan, implementasi sampai evaluasi. Berbeda dengan bentuk
kolaborasi lainnya atau interaksi stake holders bahwa organisasi lain
dan individu berperan sebagai bagian strategi kebijakan, collaborative
governance menekankan semua aspek yang memiliki kepentingan dalam
kebijakan membuat persetujuan. Bentuk pendekatannya bisa dilakukan
dalam pelembagaan formal atau pendekatan informal.
21
a. Panduan Perilaku Kolaboratif
Menurut Perez Lopez et al (2004 dalam Nugroho, 2018 dalam Tri
Atmojo, 2021), organisasi yang memiliki collaborative culture
indikatornya sebagai berikut:
1) Menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu
terjadi
2) Organisasi menganggap individu (staf) sebagai aset berharga dan
membutuhkan upaya yang diperlukan untuk terus menghormati
pekerjaan mereka
3) Organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau
mencoba dan mengambil risiko yang wajar dalam menyelesaikan
tugas mereka (bahkan ketika terjadi kesalahan)
4) Pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam organisasi
(universitas) Setiap kontribusi dan pendapat sangat dihargai
5) Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari
konflik
6) Kolaborasi dan kerja tim antar divisi adalah didorong dan
7) Secara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran terhadap
kualitas layanan yang diberikan
b. Kolaboratif dalam Konteks Organisasi Pemerintah
Penelitian yang dilakukan oleh Custumato, 2021 dalam Tri Atmojo,
2021) menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi keberhasilan
dalam kolaborasi antar lembaga pemerintah adalah kepercayaan,
pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan, strategi manajemen dan
formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien dan efektif antara
entitas publik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Astari dkk (2019)
menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang dapat menghambat
kolaborasi antar organisasi pemerintah. Penelitian tersebut merupakan
studi kasus kolaborasi antar organisasi pemerintah dalam penertiban
moda transportasi di Kota Makassar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kolaborasi mengalami beberapa hambatan yaitu: ketidakjelasan
batasan masalah karena perbedaan pemahaman dalam kesepakatan
kolaborasi. Selain itu, dasar hukum kolaborasi juga tidak jelas
Kata Kunci dari nilai Kolaboratif adalah :

22
1) Ketersediaan bekerja sama
2) Sinergi untuk hasil yang lebih baik
Panduan perilaku dari nilai dasar kolaboratif adalah :
a) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
b) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
c) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama

B. Kedudukan dan Peran PNS Menuju SMART ASN

1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara
yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi selama ini
dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang professional.
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang
dibangun dalam Undang-Undang ASN tersebut harus jelas. Berikut
beberapa konsep yang ada dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara.
Peran ASN Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai
ASN berfungsi sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.

23
b. Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan
publik yang profesional da berkualitas. Pelayanan publik merupakan
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan
kepuasan pelanggan.
c. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan
dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. ASN senantiasa
menjunung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan
kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan
golongan.Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelengaraan dan
kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan
kesatuan
Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar
Pegawai ASN :
1) melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan
berintegritas tinggi;
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
5) Melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6) Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertanggungjawab, efektif, dan efisien;
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada

24
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan;
10)Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11)Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN; dan
12)Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin Pegawai ASN.
Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan memberikan ruang bagi
tranparansi, akuntabilitas, obyektivitas dan juga keadilan. Beberapa langkah
nyata dapat dilakukan untuk menerapkan sistem ini baik dari sisi
perencanaan kebutuhan yang berupa transparansi dan jangkauan
penginformasian kepasa masyarakat maupun jaminan obyektifitasnya dalam
pelaksanaan seleksi. Sehingga instansi pemerintah mendapatkan pegawai
yang tepat dan berintegritas untuk mencapai visi dan misinya pasca
recruitment, dalam organisasi berbagai sistem pengelolaan pegawai harus
mencerminkan prinsip merit yang sesungguhnya dimana semua prosesnya
didasarkan pada prinsip-prinsip yang obyektif dan adil bagi pegawai.
Jaminan sistem merit pada semua aspek pengelolaan pegawai akan
menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan kinerja.
Pegawai diberikan penghargaan dan pengakuan atas kinerjanya yang tinggi,
disisi lain bad performers mengetahui dimana kelemahan dan juga diberikan
bantuan dari organisasi untuk meningkatkan kinerja.

2. Smart ASN
Salah satu prioritas reformasi birokrasi Pemerintah Indonesia hingga
2024 yaitu mewujudkan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) berkelas
dunia. Amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara menggariskan penyelenggaraan kebijakan dan Manajemen Aparatur
Sipil Negara (ASN) dijalankan berdasarkan asas profesionalisme,
proporsional, akuntabel, serta efektif dan efisien agar peningkatan kinerja
birokrasi dapat tercapai. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah melalui
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

25
(KemenpanRB), telah mencanangkan pembangunan “smart ASN” 2024. Hal
ini menjadi pondasi untuk peningkatan kualitas pelayanan publik khususnya
di Era Digital dan Revolusi Industri 4.0. Penerapan smart ASN akan
membawa perubahan yang cepat dan dinamis bagi pelayanan publik yang
berkualitas smart ASN adalah sebuah kondisi dimana Aparatur Sipil Negara
berada dalam kondisi puncak performa dan berdaya saing kelas dunia
dalam melakukan pekerjaannya.
Untuk menciptakan smart ASN menuju birokrasi 4.0, sekurang-
kurangnya terdapat 8 (delapan) karakteristik yang dianggap relevan bagi
ASN dalam menghadapi tuntutan pekerjaan saat ini dan kedepan.
Kedelapan karakteristik tersebut meliputi :

a. Integritas
Integritas berarti bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan
kode etik. Integritas sangat erat hubungannya dengan perilaku kerja
pegawai. Nilai integritas sangat penting untuk diterapkan dalam sebuai
instansi pemerintah. Integritas adalah saling percaya dan pada akhirnya
sifat saling percaya ini berguna untuk mencapai tujuan organisasi. Jika
nilai-nilai integritas tidak dijalankan, kerja sama tim yang dilakukan akan
menjadi lebih sulit akibat tidak terbangunnya kepercayaan yang
komprehensif di antara mereka.
b. Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting bagi seluruh warga negara Indonesia
apalagi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). ASN dituntut untuk memiliki
nasionalisme pancasila yaitu pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila.
c. Profesionalisme
Profesionalisme adalah mutu, kualitas dan tindak tanduk yang
merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional.
Profesionalisme kerja merupakan pandangan atau sikap mental dalam
bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa
mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya dalam

26
menjalankan profesi sesuai dengan kode etik profesi.
d. Berwawasan Global
Era digital menuntut kemampuan dalam memanfaatkan peluang
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membuat terobosan-
terobosan baru dalam menghadapi tantangan disrupsi di era revolusi
industri 4.0. Untuk itu, ASN, khususnya ASN milenial yang akrab
dengan teknologi harus selalu haus akan ilmu-ilmu yang positif untuk
meningkatkan wawasan dan keterampilan dimanapun, kapanpun, dan
situasi apapun.
e. Menguasai IT dan Bahasa Asing
ASN dituntut tidak gagap teknologi dan informasi yakni sanggup
mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT
(Information Technology) termasuk sanggup dengan bijak memanfaatkan
internet yang digunakan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi
untuk meningkatkan kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas peran
dan fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.
f. Hospitality (keramahan)
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PANRB) mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN)
bertransformasi dengan menonjolkan keramahan. Pemerintah
menegaskan ASN bukanlah penguasa. ASN yang melayani tercermin
pada sikap ramah, sabar, selalu tersenyum, menghormati, membantu,
tulus, dan peka. Tidak boleh ada ASN menjadi seorang penguasa, harus
memiliki jiwa hospitality.

g. Networking
Networking adalah membangun atau menjalin hubungan dengan
orang lain atau organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan
profesional maupun personal.
h. Entrepreneurship
Entrepreneurship (kewirausahaan) adalah suatu proses penerapan
inovasi dan kreativitas dalam menciptakan sesuatu yang berbeda dan
memiliki nilai serta kemampuan menghadapi tantangan hidup dengan
cara melihat peluang dari berbagai resiko dan ketidakpastian demi
mencapai keuntungan dan pertumbuhan.

27
28
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu

Isu merupakan suatu peristiwa atau kejadian berupa fakta, nilai, atau
kebijakan yang dapat diperdebatkan atau menjadi masalah dalam suatu
organisasi, lembaga, kelompok yang membutuhkan penanganan guna
tercapainya visi dan misi suatu organisasi. Munculnya suatu isu berawal
dari belum tercapainya visi dan misi suatu organisasi atau instansi. Isu-isu
yang muncul diharapkan untuk dapat diselesaikan guna tercapainya visi
dan misi organisasi tersebut. Isu yang dibiarkan berlangsung begitu saja
dapat mempengaruhi seluruh elemen organisasi yang menyebabkan visi
dan misi semakin tidak tercapai.
Dalam Undang-Undang Nomor 4 tahun 2019 tentang Kebidanan
pasal 1 dan 4 tercantum Kebidanan adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan
kepada perempuan selama masa sebelum hamil, masa kehamilan,
persalinan, pasca persalinan, masa nifas, bayi baru lahir, bayi, balita, anak
pra sekolah termasuk kesehatan reproduksi keluarga berencana sesuai
dengan tugas dan wewenangnya dan praktik kebidanan adalah kegiatan
pemberian pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam bentuk asuhan
kebidanan.
Langkah pertama yang penulis lakukan untuk mewujudkan
rancangan aktualisasi tersebut adalah merangkum isu-isu kontemporer
yang menjadi problematika di unit organisasi penulis yaitu di Puskesmas
Sentebang Kecamatan Jawai.
Adapun beberapa isu yang berkembang di Puskesmas Sentebang
antara lain:
1. Rendahnya pengetahuan ibu hamil melakukan kunjungan pemeriksaan
kehamilan di posyandu wilayah kerja Puskesmas Sentebang
Kecamatan Jawai
Pemilihan isu ini dilakukan dengan analisis dampak jika hal tersebut
29
tidak ditangani maka akan berdampak pada kematian ibu atau
kematian janin. Kita ketahui bahwa AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB
(Angka Kematian Bayi) merupakan salah prioritas masalah di Indonesia
yang harus ditangani. Jika ibu hamil tidak rutin periksa ke fasilitas
kesehatan saat hamil maka akan mengakibatkan keterlambatan
penanganan awal dari tenaga kesehatan, terutama di puskesmas.

Tabel 4.1 Data Standar Pelayanan Minimal Ibu Hamil

Sumber: Puskesmas Sentebang, 2022


Berdasarkan tabel diatas Data Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Puskesmas Sentebang periode januari-agustus tahun 2022 capaian
pelayanan ibu hamil sesuai standar sebanyak 490 orang atau sekitar
50,83% dari sasaran 964 ibu hamil/tahun menunjukan angka yang masih
sangat rendah. Tahun 2022 di wilayah kerja Puskesmas Sentebang,
tercatat ada satu kematian ibu karena preklampsia berat (PEB) dan satu
bayi mengalami IUFD /Kematian janin dalam kandungan karena kurangnya
kesadaran ibu mengenai pentingnya melakukan kunjungan pemeriksaan
kehamilan rutin. Diketahui kebanyakan ibu hamil baru akan memeriksakan
kehamilan jika bayi sudah terasa bergerak sehingga tidak dilakukan
pemeriksaan sejak awal dan kebanyakan juga jarang memeriksakan diri di
30
akhir kehamilan atau trimester tiga padahal pada kasus diatas termasuk ibu
hamil resiko tinggi karena mengalami hipertensi yang beresiko gawat
darurat atau bisa berujung kematian ibu maupun janin. Jika kejadian ini
terus berlanjut, dmaka dikhawatirkan kematian ibu atau bayi terulang.
2. Kurangnya kepatuhan ibu hamil tentang mengkonsumsi tablet tambah
darah (FE) selama kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Sentebang
Kecamatan Jawai
Isu ini muncul dikarenakan kebanyakan lembar kontrol konsumsi
tablet Fe di buku KIA ibu hamil yang kosong dan masih adanya
persepsi konsumsi tablet tambah darah akan terjadi efek mual
sehingga ibu hamil takut untuk mengonsumsinya. Padahal tablet
tambah darah merupakan salah satu kebutuhan ibu hamil yang harus
dipenuhi selama masa kehamilan. Tablet tambah darah ini minimal
wajib dikonsumsi 90 tablet selama hamil. Jika ibu hamil kekurangan Fe
dalam darah maka akan mengakibatkan anemia selama kehamilan dan
perdarahan saat persalinan nantinya.
3. Belum Optimalnya kunjungan bayi balita di Posyandu wilayah Kerja
Puskesmas Sentebang Kecamatan Jawai.
Permasalahan utama disebabkan masih adanya persepsi ibu
membawa balita ke posyandu hanya pada saat mendapatkan
Imunisasi, pembagian Vit. A dan obat cacing sehingga kunjungan bayi
dan balita di posyandu masih belum maksimal, padahal posyandu
merupakan tempat pemantauan tumbuh kembang bayi balita usia 0-5
tahun. Jika bayi balita tidak terpantau pertumbuhan dan
perkembangannya maka tenaga kesehatan akan kesulitan memantau
bayi balita yang mengalami permasalahan pertumbuhan dan
perkembangan.

31
Tabel 4.2 Data Standar Pelayanan Minimal Bayi Balita

Sumber: Puskesmas Sentebang


Berdasarkan data posyandu menunjukkan hasil kunjungan bayi balita
tiap bulan tidak lebih dari 60 % dan data Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Puskesmas Sentebang periode januari-agustus tahun 2022 capaian
pelayanan anak balita sesuai standar sebanyak 1830 balita atau sekitar
53,32% dari sasaran 3432 balita/tahun.

B. Penetapan Isu dan Penyebab Isu

Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan dan


perkembangan yang terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi bidan
perlu ditentukan isu yang diprioritaskan untuk ditangani. Untuk menentukan
penetapan isu prioritas maka penulis melakukan pemilihan isu dengan
menggunakan kriteria APKL (Aktual, Problematik, Khalayak, dan Layak),
yaitu:
1. Aktual, artinya bahwa isu yang diangkat adalah isu yang masih hangat
dibicarakan.

2. Problem, artinya isu yang diangkat adalah sesuatu yang merupakan


masalah yang sangat krusial yang harus segera ditemukan solusi
pemecahan masalahnya.

32
3. Khalayak, artinya bahwa isu yang diangkat menyangkut hajat banyak
orang.
4. Layak, artinya bahwa isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan
dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Skala pengukurannya menggunakan skala Likert, penilaian 1 sampai 5,
yaitu:
Keterangan:
5: Sangat Tinggi
4: Tinggi
3: Sedang
2: Rendah
1: Sangat Rendah

Berikut ini adalah tabel hasil analisis yang telah dilakukan sebagai berikut :

Tabel 4.3 Penetapan Isu Aktual Menggunakan Teknik APKL

Kriteria
No Isu Aktual Jumlah Rank
A P K L
.
1 Rendahnya pengetahuan ibu
hamil melakukan kunjungan
pemeriksaan kehamilan di 5 5 4 5 19 I
posyandu wilayah kerja
Puskesmas Sentebang
Kecamatan Jawai

2 Kurangnya kepatuhan ibu


hamil tentang mengkonsumsi
tablet tambah darah (FE) 4 5 4 4 17 II
selama kehamilan di wilayah
kerja Puskesmas Sentebang
Kecamatan Jawai
3 Belum optimalnya kunjungan
bayi balita di posyandu 4 3 4 4 15 III
wilayah kerja Puskesmas
Sentebang Kecamatan Jawai

Sumber: Data Olahan,2022

33
Berdasarkan dari hasil analisis isu dengan menggunakan metode APKL
yang menjadi isu prioritas saat ini adalah “Rendahnya pengetahuan ibu
hamil melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan di posyandu wilayah
kerja Puskesmas Sentebang Kecamatan Jawai”. Isu tersebut kemudian
dianalisis penyebabnya melalui “Fishbone Diagram”.

Gambar 4.1 Diagram Fisshbone

METODE
MANUSIA
Kurangnya
penyuluhan kepada
ibu hamil
Adanya kehamilan
diluar nikah
Rendahnya
pengetahuan ibu hamil
melakukan kunjungan
pemeriksaan
kehamilan di posyandu
wilayah kerja
Puskesmas Sentebang
Kecamatan Jawai

Kurangnya media
sosialisasi
Kondisi adat istiadat setempat
yang beranggapan pemeriksaan
awal dilakukan saat janin sudah
bergerak/hidup

SARANA
LINGKUNGAN

34
Dari hasil analisa Fishbone diagram di atas dipilih 4 penyebab masalah
utama yang akan dianalisa lebih lanjut yaitu:
a) Adanya kehamilan diluar nikah
b) Kurangnya sosialisasi kepada ibu hamil
c) Kurangnya media sosialisasi
d) Kondisi adat istiadat setempat yang beranggapan pemeriksaan awal
dilakukan saat janin sudah bergerak/hidup
Selanjutnya penyebab-penyebab masalah tersebut ditentukan
prioritasnya dengan menggunakan kriteria Urgency (urgensi),
Seriousness (keseriusan) dan Growthness (perkembangan) atau biasa
disingkat USG dengan skala (rentang nilai 1 sampai dengan 5). USG
sendiri memiliki pengertian sebagai berikut:
Beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya isu diatas, maka
akan ditentukan prioritasnya dengan menggunakan kriteria USG
(Urgency, Seriousness, Growth). Analisis USG merupakan alat yang
digunakan untuk menyusun urutan prioritas yang penting, serius, dan
berkembang untuk diselesaikan. Isu yang memiliki total skor tertinggi
merupakan isu prioritas. USG dengan skala (rentang nilai 1 sampai
dengan 5). USG sendiri memiliki pengertian sebagai berikut:
a. Urgency: seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan
dengan waktu yang tersedia
b. Seriousness: seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan
dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah
c. Growthness: seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan dengan kemungkinan akan makin memburuk
jika tidak diatasi
Berdasarkan pengertian USG tersebut, maka dapat dianalisa
berdasarkan isu yang ada di unit kerja penulis yang disajikan berupa
tabel berikut ini:

35
Tabel 4.4 Penentuan Masalah Prioritas Dengan USG

Kriteria
No. Penyebab Isu Jumlah Rank
U S G

1. Kurangnya sosialisasi 5 5 5 15 I

2. Adanya kehamilan diluar nikah 5 5 4 14 II

3. Kurangnya media sosialisasi 4 4 4 12 III

4. Kondisi adat istiadat


setempat yang beranggapan 4 4 3 11 IV
pemeriksaan awal dilakukan
saat janin sudah
bergerak/hidup

Sumber: Data Olahan,2022

Keterangan:
5: Sangat Tinggi
4: Tinggi
3: Sedang
2: Rendah
1: Sangat Terendah
Berdasarkan tabel di atas maka dari analisis menggunakan Teknik
USG, maka didapatkanlah prioritas penyebab masalah, yaitu
“Kurangnya sosialisasi”. Selanjutnya dengan pertimbangan dari
penetapan isu prioritas dan penyebab utama isu, maka alternatif
gagasannya adalah “upaya peningkatan pengetahuan ibu hamil untuk
melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan melalui sosialisasi 10 T di
posyandu wilayah kerja Puskesmas Sentebang Kecamatan Jawai”

36
C. Keterkaitan Agenda Kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil untuk
mendukung terwujudnya Smart Governance dengan Isu yang
Ditetapkan
1. Manajemen ASN
Dalam isu prioritas yang telah ditetapkan oleh penulis yaitu
“Rendahnya Pengetahuan Ibu Hamil Melakukan Kunjungan
Pemeriksaan Kehamilan Di Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas
Sentebang Kecamatan Jawai” maka seorang ASN harus memberikan
pelayanan publik secara profesional dan berkualitas, sehingga tidak
terjadi lagi masalah kesehatan baik pada ibu maupun bayi.

2. Smart ASN
Sebagai seorang ASN yang professional harusnya mampu
memberikan pelayanan yang maksimal sesuai tugas jabatan agar
memiliki kesan baik dengan pelayanan yang diberikan dan mampu
membuat orang banyak tertarik untuk selalu memeriksakan
kesehatannya.

D. Gagasan Pemecahan Isu

Dari hasil analisa di atas, maka penulis membuat gagasan pemecahan


isu dengan kegiatan sebagai berikut :
1. Menyusun rencana kerja kegiatan (RKK)
2. Menyiapkan media sosialisasi 10 T
3. Membuat soal pre test dan post test
4. Persiapan Pelaksanaan Sosialisasi
5. Melakukan sosialisasi 10 T di Posyandu
6. Menganalisa hasil evaluais pre test dan post testsetelah sosialisasi
10

37
E. RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

Penerapan nilai-nilai dasar PNS dan fungsi PNS dalam ruang lingkup NKRI terkait dengan kegiatan yang dilakukan
di unit kerja, tertera pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.5 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

Unit Kerja Puskesmas Sentebang


1. Rendahnya pengetahuan ibu hamil melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan di
posyandu wilayah kerja Puskesmas Sentebang Kecamatan Jawai
2. Kurangnya kepatuhan ibu hamil tentang mengkonsumsi tablet tambah darah (FE)
Identifikasi Isu selama kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Sentebang Kecamatan Jawai
3. Belum optimalnya kunjungan bayi balita di Posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Sentebang Kecamatan Jawai
Isu yang diangkat Rendahnya pengetahuan ibu hamil melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan di
posyandu wilayah kerja Puskesmas Sentebang Kecamatan Jawai
Gagasan Pemecah Isu Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Melakukan Pemeriksaan Kehamilan Melalui
Sosialisasi 10 di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Sentebang Kecamatan Jawai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6
Menyusun Dalam menyusun Akan tersedianya: Keterkaitan Substansi Mata Dengan Menyusun
Rencana Kerja rencana kegiatan, Pelatihan BerAKHLAK adalah: Rencana Kerja Kegiatan
Kegiatan (RKK) saya akan : (RKK), saya
berkontribusi terhadap
1. Menyusun 1. Draft RKK 1. Saya membuat rencana Visi Pemerintah
rencana kerja kerja yang tearah,maka Kabupaten Sambas yaitu
kegiatan (RKK) sesuai dengan nilai dasar Berkelanjutan dan
2. Membuat kontrak 2. Dokumentasi kontrak adaptif (terus berinovasi dan Melakukan kegiatan
waktu waktu mengembangkan kreatifitas) Konsultasi dengan
38
mentor tentang rencana
3. Melaksanakan 3. Dokumentasi 2. Saya berkomunikasi dengan kerja kegiatan maka
pertemuan pertemuan konsultasi ramah dan sopan, bersikap sesuai dengan misi
dengan mentor 4. Notulen konsultasi ramah serta berpakaian Puskesmas Sentebang
4. Mendengar dan 5. RKK yang telah di sopan saat meminta yaitu meningkatkan
mencatat hasil revisi arahan/dukungan dan akses pelayanan
konsultasi dengan persetujuan aktualisasi kesehatan yang
mentor kepada pimpinan sesuai bermutu, terjangkau, dan
5. Memperbaiki dengan nilai dasar nondiskriminatif.
rencana kerja berorientasi pelayanan
sesuai arahan (ramah dan sopan)
dari mentor 3. Saya datang tepat waktu
saat Berkonsultasi dengan
Mentor dan melaksanakan
kegiatan konsultasi dengan
penuh tanggung jawab
terhadap ketersediaan
tempat dan waktu yang
disediakan mentor sesuai
dengan nilai dasar akuntabel
(tanggungjawab)
4. Saya melakukan perbaikan
rencana kerja kegiatan jika
ada masukan dari
mentor,maka sesuai dengan
nilai dasar kompeten yaitu
melakukan tugas dengan
baik, dan loyal (menjaga
nama baik sesama ASN,
pimpinan Instansi)
5. Saya terbuka menerima
pendapat ataupun masukan
dari mentor, serta

39
menghargai keputusan
mentor sesuai dengan nilai
dasar harmonis
(menghargai)
6. Saya membangun
kerjasama dalam pembuatan
rencana kerja kegiatan
bersama mentor maka
sesuai dengan nilai dasar
kolaboratif (kerjasama)
Menyiapkan Pada tahapan Akan tersedianya: Keterkaitan Substansi Mata Dengan Menyiapkan
media sosialisasi kegiatan ini saya 1. Adanya konsep leaflet Pelatihan BerAKHLAK media sosialisasi
10 T akan: dan video tentang 10 sebagai media
1. Menyusun konsep T Pada kegiatan membuat media penunjang di posyandu,
leaflet dan video 2. Adanya referensi sosialisasi 10 T dengan leaflet saya berkontribusi
tentang 10 T terkait leaflet dan dan vidio ini, yaitu: terhadap Misi
2. Mengumpulkan video tentang 10 T 1. Saya menyusun konsep Pemerintah Kabupaten
Referensi terkait 3. Dokumentasi leaflet leaflet dan video dengan Sambas yaitu Kreatif,
pembuatan leaflet dan pembuatan video bahasa yang sederhana Inovatif
dan video tentang 4. Tersampaikannya agar mudah dimengerti,
10 T hasil penyusunan maka sesuai dengan nilai
3. Melakukan leaflet dan vidio dasar berorientasi pelayanan
penyusunan kepada pihak terkait (mudah dimengerti orang
leaflet dan 5. Tercetaknya leaflet banyak)
pembuatan video dan hasil video 2. Saya bertanggungjawab
tentang 10 tentang 10 T menyelesaikan penyusunan
4. Menyerahkan dan konsep pembuatan leaflet
konsultasi hasil dan vidio serta cermat
penyusunan dalam mengumpulkan
leaflet dan vidio referensi agar sehingga tidak
kepada pihak ada kesalahan maka sesuai
terkait dengan nilai dasar akuntabel
5. Mencetak leaflet (tanggungjawab dan cermat)

40
dan hasil video 3. Saya membuat leaflet dan
tentang 10 T vidio dengan semenarik dan
sebaik mungkin, baik dari
segi tampilan leaflet dan
kualitas vidio maka sesuai
dengan nilai dasar kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik)
4. Saya menghargai dan
mencatat point penting yang
disampaikan pihak terkait
yaitu Atasan dan
Penanggung Jawab KIA dan
mendengarkan secara
seksama apa yang dikatakan
oleh pihak terkait agar
tercipta suasana harmonis
maka sesuai dengan nilai
dasar harmonis
(membangun lingkungan
kerja yang kondusif)
5. Saya membuat leaflet dan
vidio sesuai hasil arahan dan
masukan dari atasan maka
sesuai dengan nilai dasar
loyal (patuh)
6. Saya membuat leaflet dan
video sesuai kondisi yang
ada di lapangan atau tempat
kerja maka sesuai dengan
nilai dasar adaptif (mampu
menyesuaikan diri)
7. Saya telah berkonsultasi dan

41
berkoordinasi dengan pihak
terkait yaitu atasan, bidkor
dan rekan kerja bidan terkait
penyusunan leaflet,
pembuatan video dan
pencetakan leaflet saya
bekerjasama dengan rekan
kerja promosi kesehatan
maka sesuai dengan nilai
dasar telah menerapkan nilai
kolaboratif (terbuka untuk
bekerjasama)

Membuat soal Pada tahapan Output : Kuesioner pre Keterkaitan Substansi Mata Melalui pembuatan
pre test dan post kegiatan ini saya test dan post test Pelatihan BerAKHLAK kuesioner sosialisasi 10
test telah: T maka saya
Pada kegiatan membuat soal berkontribusi terhadap
1. Menyusun konsep 1. Tersedianya konsep pre test dan post testini, yaitu: Misi Pemerintah
soal pre test dan pre test dan post test 1. Saya menyusun konsep Kabupaten Sambas yaitu
post test soal pre test dan post test Kreatif, Inovatif
2. Mengumpulkan 2. Terkumpulnya dengan bahasa yang
Referensi terkait referensi terkait sederhana agar mudah
pembuatan pembuatan kuesioner dimengerti maka sesuai
kuesioner pre test dengan nilai dasar
dan post test berorientasi pelayanan
tentang sosialisasi (mudah dimengerti orang
10 T banyak)
3. Menyerahkan, 3. Dokumentas 2. Saya cermat dalam
berdiskusi dan tersampaikannya mengumpulkan referensi
konsultasi hasil hasil penyusunan agar sehingga tidak ada
penyusunan kuesioner kepada kesalahan maka sesuai
kuesioner pre test pihak terkait dengan nilai dasar akuntabel
dan post test (melaksanakan tugas

42
tentang sosialisasi dengan cermat)
10 T kepada 3. Saya membuat kuesioner
pihak terkait pre test dan post test
4. Membuat Daftar 4. Daftar hadir kegiatan dengan referensi maka
hadir kegiatan sesuai dengan nilai dasar
Kompeten (Melaksanakan
tugas dengan kualitas
terbaik )
4. Saya menjaga etika saat
berdiskusi agar tercipta
suasana yang harmonis
maka sesuai dengan nilai
dasar Harmonis
(Membangun lingkungan
kerja yang kondusif)
5. Saya membuat kuesioner
pre test dan post testsesuai
hasil arahan dan masukan
dari atasan maka sesuai
dengan nilai dasar loyal
(patuh)
6. Saya menerima masukan
dan saran dari atasan terkait
pembuatan soal di kuesioner
pre test dan post testmaka
sesuai dengan nilai dasar
Adaptif (Mampu
menyesuaikan diri
menghadapi perubahan)
7. Saya Berdiskusi dan
berkonsultasi dengan pihak
terkait yaitu mentor,bidkor
dan rekan kerja bidan terkait

43
pembuatan kuesioner dan
daftar hadir maka sesuai
dengan nilai Kolaboratif
(Memberi kesempatan
berbagai pihak untuk
berkonstribusi)

Persiapan Dalam Akan tersedianya: Adapun keterkaitan dengan Adapun dengan


Pelaksanaan mempersiapkan substasi pelatihan, saya akan: Persiapan pelaksanaan
Sosialisasi pelaksanaan 1. Saya Melakukan koordinasi sosialisasi, saya
penyuluhan, saya dengan Bidan Koordinator berkontribusi terhadap
akan : terkait rencana pelaksanaan Visi Pemerintah
sosialisasi di posyandu, Kabupaten Sambas yaitu
1. Melakukan 1. Tersepakatinya waktu maka sesuai dengan nilai Berkelanjutan
koordinasi dengan sosialisasi ke dasar berorientasi pelayanan
Bidan Koordinator posyandu (ramah), harmonis yaitu
terkait rencana membangun lingkungan
pelaksanaan kerja yang kondusif, loyal
sosialisasi di (menjaga nama baik sesama
posyandu ASN, pimpinan, instansi dan
2. Membuat surat 2. Surat permohonan negara) serta kolaboratif
permohonan izin izin sosialisasi (terbuka dan bekerja sama)
sosialisasi 2. Saya membuat surat
permohonan izin sosialisasi,
3. Menyerahkan 3. Dokumentasi maka sesuai dengan nilai
surat permohonan penyerahan surat dasar adaptif (berinovasi)
izin sosialisasi permohonan izin dan berorientasi pelayanan
kepada kader sosialisasi (cekatan, solutif dan dapat
posyandu diandalkan)
4. Mempersiapkan 4. Dokumentasi tempat 3. Saya menyerahkan surat
tempat untuk yang akan digunakan permohonan izin sosialisasi,
pelaksanaan untuk pelaksanaan maka sesuai dengan nilai
sosialisasi sosialisasi dasar akuntabel

44
(melaksanakan tugas
dengan tanggungjawab)
4. Saya mempersiapkan
tempat yang diperlukan
untuk pelaksanaan
sosialisasi maka sesuai
dengan nilai dasar kompeten
(membantu orang lain
belajar) akuntabel
(melaksanakan tugas
dengan tanggung jawab)
Melakukan Pada tahapan Akan tersedianya: Keterkaitan Substansi Mata Melakukan sosialisasi 10
sosialisasi 10 T kegiatan ini saya Pelatihan BerAKHLAK T maka saya
telah: berkontribusi terhadap
Padakegiatan melakukan Visi Pemerintah
1. Mendatangi 1. Hadir tepat waktu sosialisasi 10 T ini, yaitu: Kabupaten Sambas yaitu
posyandu sesuai sesuai waktu yang 1. Saya menyapa, Berkelanjutan dan Misi
dengan jadwal sudah disepakati memperkenalkan diri dan Kabupaten Sambas yaitu
yang sudah 2. Daftar hadir terisi menyampaikan tujuan Meningkatkan kualitas
disepakati 3. Adanya materi, bahan kedatangan serta meminta SDM yang Intelektual
2. Sebelum memulai dan perlengkapan izin kepada petugas, kader
sosialisasi sosialisasi 10 T posyandu serta pengunjung
menyapa, 4. Dokumentasi posyandu untuk
perkenalan diri pelaksanaan pelaksanaan penyuluhan,
dan sosialisasi maka sesuai dengan nilai
menyampaikan 5. Foto pengisian pre dasar berorientasi pelayanan
tujuan test (ramah)
kedatangan serta 6. Noutulen tanya jawab 2. Saya mempersiapkan
meminta izin materi, bahan dan
kepada petugas, perlengkapan sosialisasi
kader posyandu dengan cermat dan
serta pengunjung melakukan kegiatan
posyandu untuk sosialisasi pada jadwal yang

45
pelaksanaan telah ditentukan dan dating
sosialisasi tepat waktu maka sesuai
3. Menyiapkan dengan nilai dasar Akuntabel
materi, bahan dan (Cermat, Disiplin)
perlengkapan 3. Saya melakukan sosialisasi
sosialisasi 10 T 10 T dengan media yang
4. Melakukan telah dibuat dan
sosialisasi berkomunikasi dengan
5. Melakukan pre sebaik mungkin sesuai
test pada kemampuan maka sesuai
6. Melakukan diskusi dengan nilai dasar
tanya jawab Kompeten (Melaksanakan
7. Melakukan post tugas) dengan kualitas
test pada ibu terbaik
hamil 4. Saya menjaga etika saat
melakukan kegiatan
sosialisasi. Menjelaskan
maksud tujuan sosialisasi,
membagikan kuesioner pre
test dan post testdengan adil
maka sesuai dengan nilai
dasar Harmonis
(Membangun lingkungan
kerja yang kondusif)
5. Saya memberikan informasi
yang benar tentang 10 T
sesuai Permenkes maka
sesuai dengan Loyal
(Memberikan informasi
secara benar dan tidak
menyesatkan pihak yang
memerlukan informasi)
6. Saya menerima masukan

46
dan saran dari atasan terkait
hasil diskusi tanya jawab
dengan ibu hamil.
7. Saya membuat ice breaking
di sela-sela bersosialisasi
agar ibu hamil tidak bosan
maka sesuai dengan nilai
dasar Adaptif (Mampu
menyesuaikan diri dan
berinovasi)
8. Saya berdiskusi dengan ibu
hamil terkait sosialisasi dan
bekerjasama dengan rekan
bidan dalam bersosialisasi
maka sesuai dengan nilai
dasar Kolaboratif (Memberi
kesempatan berbagai pihak
untuk berkonstribusi)
Menganalisa Pada tahapan Hasil Analisa pre test dan Keterkaitan Substansi Mata Melalui analisa hasil pre
hasil evaluasi kegiatan ini saya post test Pelatihan BerAKHLAK dan post test sosialisasi
(pre test dan telah: 10 T maka saya telah
post test) setelah Pada kegiatan menganalisa hasil berkontribusi terhadap
sosialisasi 10 T 1. Mengumpulkan 1. kuesioner hasil pre evaluasi pre test dan post test Visi Pemerintah
kuesioner hasil test dan post test ini, yaitu: Kabupaten Sambas yaitu
pre test dan post terisi data hasil 1. Saya langsung melakukan Berkelanjutan
test tabulasi pre test dan kegiatan analisa data sesuai
2. Mentabulasi data post test jadwal yang dibuat dan
hasil pre test dan 2. hasil Analisa pre test segera berkoordinasi dengan
post testdengan dan post tes atasan jika ada kendala
Ms. Exel 3. Hasil Kesimpulan dari maka sesuai dengan nilai
3. Menganalisa hasil pre test dan post dasar Berorientasi
pre test dan post test Pelayanan (Cekatan)
test 4. laporan hasil pre test 2. Saya cermat dalam

47
dan post test mengumpulkan, mentabulasi
4. Menyimpulkan 5. Terlaksanakannya dan menganalisa data agar
hasil pre test dan penyampaian dan tidak ada kesalahan dan
post test konsultasi hasil tepat guna maka sesuai
5. Membuat laporan evaluasi pre test dan dengan nilai dasar akuntabel
hasil pre test dan post test (cermat)
post test 3. Saya mentabulasi dan
6. Melakukan menganalisa data dengan
konsultasi dan Ms. Excel maka sesuai
koordinasi hasil dengan nilai dasar
evaluasi pre test Kompeten (Melaksanakan
dan post test tugas dengan kualitas
kegiatan sosialisai terbaik)
10 T ke atasan 4. Saya berkonsultasi dengan
atasan, mengahargai arahan
dan masukannya serta
mencatat hasilnya maka
sesuai dengan nilai dasar
Harmonis (Menghargai
setiap orang)
5. Saya menjaga rahasia hasil
pre test dan post test agar
tidak disalahgunakan maka
sesuai dengan nilai dasar
Loyal (Menjaga kerahasiaan,
menjaga nama baik ASN)
6. Saya menerima masukan
dan saran dari atasan terkait
hasil pre test dan post test
maka sesuai dengan nilai
dasar Adaptif (Mampu
menyesuaikan diri
menghadapi perubahan)

48
7. Saya telah berkonsultasi dan
koordinasi dengan atasan
terkait hasil sosialisasi maka
sesuai dengan nilai dasar
Kolaboratif (Memberi
kesempatan berbagai pihak
untuk berkonstribusi)
Sumber: Data Olahan,202

49
F. JADWAL IMPLEMENTASI

Kegiatan aktualisasi ini akan dilakukan pada tanggal 21 Oktober –


27 Nopember 2022 di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Sentebang
Kecamatan Jawai.
Tabel 4.6 Jadwal Implementasi Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan yang Tanggal Output / hasil kegiatan


akan
Dilakukan
1. Menyusun 21-27 Oktober 2022 Akan tersedianya :
rencana
1. Draft RKK
kegiatan kerja 2. Dokumentasi
kontrak waktu
3. Dokumentasi
pertemuan
Konsultasi
4. Notulen Konsultasi
5. RKK yang telah di
revisi

2. Menyiapkan 28 Oktober – 04 Akan tersedianya :


media sosialisasi Nopember 2022 1. Adanya konsep
leaflet dan video
10 T
10 T
2. Adanya referensi
terkait leaflet dan
video 10 T
3. Dokumentasi
leaflet dan
pembuatan video
4. Tersampaikannya
hasil penyusunan
leaflet dan video
kepada pihak
terkait
5. Tercetaknya
leaflet dan hasil
video 10 T

50
No Kegiatan yang Tanggal Output / hasil kegiatan
akan
Dilakukan
3. Membuat soal pre 05 - 11 Nopember Akan tersedianya:
test dan post test 2022 1. konsep pre test dan
post test
2. terkumpulnya
referensi terkait
pembuatan kuesioner
3. Dokumentasi
tersampaikannya hasil
penyusunan
kuesioner kepada
pihak terkait
4. Daftar hadir kegiatan

4. Persiapan 12 Nopember, 20 Akan tersedianya:


pelaksanaan Nopember 2022 1. Tersepakatinya waktu
sosialisasi sosialisasi ke
posyandu
2. Surat permohonan izin
penyuluhan
3. Dokumentasi
penyerahan surat
permohonan izin
sosialisasi
4. Dokumentasi media
yang akan
digunakan untuk
pelaksanaan
sosialisasi
5. Melakukan 12 Nopember, 20 Akan tersedianya:
sosialisasi 10 Nopember 2022 1. Hadir tepat waktu
51
No Kegiatan yang Tanggal Output / hasil kegiatan
akan
Dilakukan
T sesuai waktu yang
sudah disepakati
2. Daftar hadir terisi
3. Adanya materi dan
perlengkapan
sosialisasi 10 T
4. Foto pengisian pre test
5. Dokumentasi
pelaksanaan
sosialisasi
6. Notulen Tanya jawab
7. Foto pengisian post
test

6. Evaluasi dan 21 Nopember - 26 Akan tersedianya:


pelaporan Nopember 2022 1. Kuesioner hasil pre
test dan post test terisi
2. Data hasil tabulasi pre
test dan post test
3. Hasil analisa pre test
dan post test
4. Hasil kesimpulan dari
pre test dan post test
5. Laporan hasil pre test
dan post test
6. Terlaksanakannya
penyampaian hasil
dan konsultasi hasil
7. evaluasi pre test dan
post test
52
Sumber: Data Olahan,2022

53
G. PROSES BIMBINGAN RANCANGAN AKTUALISASI DENGAN COACH DAN
MENTOR

1. Proses Bimbingan Rancangan Aktualisasi dengan Coach


Berikut ini merupakan Rincian Proses Bimbingan Rancangan Aktualisasi
yang dilakukan oleh Peserta Pelatihan Dasar CPNS dengan Coach selama
rancangan aktualisasi.

Tabel 4.7
Lembar Konsultasi / Pengendalian oleh Coach
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III
Angkatan CLXVII Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022
Rancangan Aktualisasi

NAMA JENNIFER VANDEA, A.Md.Keb


NOMOR ABSEN 32
INSTANSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SAMBAS
TEMPAT PUSKESMAS SENTEBANG
NO HARI/ KEGIATAN / OUTPUT TELP/SMS/WA/
TANGGAL/ EMAIL/TATAP
PUKUL MUKA/DLL
1. Rabu, 12 Oktober Kegiatan: Zoom meeting
2022 - Diskusi mengenai isu
07.30-09.00 WIB Output:
- Disepakati hasil diskusi
2. Sabtu, 15 Oktober Kegiatan: Zoom meeting
2022 - Pemaparan dan koreksi isi
07.30-11.00 WIB BAB IV
Output:
- Disepakati BAB IV
3. Selasa, 18 Kegiatan : Zoom meeting
Oktober 2022 - Presentasi dan perbaikan BAB
13.00-15.00 I-IV
Output :
- Tersepakatinya bahan seminar

Sambas, 19 Oktober 2022

Coach, Peserta Pelatihan,

AGRI ARISA, S.STP, M.Si. JENNIFER VANDEA, A.Md.Keb


NIP. 19850802 200312 1 001 NIP.19970124 202203 2 016
54
2. Proses Bimbingan Rancangan Aktualisasi dengan Mentor
Berikut ini merupakan Rincian Proses Bimbingan Rancangan Aktualisasi
yang dilakukan oleh Peserta Pelatihan Dasar CPNS dengan Mentor selama
rancangan aktualisasi.

Tabel 4.8
Lembar Konsultasi / Pengendalian oleh Mentor
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III
Angkatan CLXVII Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022
Rancangan Aktualisasi

NAMA JENNIFER VANDEA, A.Md.Keb


NOMOR ABSEN 32
INSTANSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SAMBAS
TEMPAT PUSKESMAS SENTEBANG
NO HARI/TANGGAL/ KEGIATAN / OUTPUT TELP/SMS/WA/
PUKUL EMAIL/TATAP
MUKA/DLL
1. Jumat, 07 Oktober Kegiatan: Whats App
2022 - Diskusi mengenai isu
07.47-08.00 WIB prioritas
Output:
- Disepakati isu prioritas
2. Rabu, 12 Oktober Kegiatan: Tatap Muka
2022 - Diskusi mengenai isu
10.30-12.00 WIB selain isu prioritas dan
faktor penyebab isu
prioritas
Output:
- Mendapat solusi pemecahan
masalah dari hasil diskusi
3. Rabu, 19 Oktober Kegiatan: Tatap Muka
2022 - Diskusi BAB I-IV dan PPT
08.30-09.30 untuk seminar RA
Output:
- Tersepakatinya bahan
seminar

Sambas, 19 Oktober 2022

Mentor, Peserta Pelatihan,

SUDARMI, A.Md.Gizi JENNIFER VANDEA, A.Md.Keb


NIP. 19850518 200902 2 005 NIP.19970124 202203 2 016
55
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Jalis. 2021. Modul Kompeten Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Andi Adiyat. 2021. Modul Berorientasi Pelayanan Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Astary dkk, 2019, dalam Tri Atmojo. 2021. Modul Kolaboratif Pelayanan Pelatihan
Dasar CPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Visi dan Misi Kabupaten Sambas.


Dikutip dalam https://bappeda.sambas.go.id/web/visi-misi.html 16 Oktober 2022.

Custumato, 2021, dalam Tri Atmojo. 2021. Modul Kolaboratif Pelayanan Pelatihan
Dasar CPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Dwi Rahmanenda. 2021. Modul Loyal Pelayanan Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Elly Fatimah, dkk. 2017. Modul Manajemen ASN Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Jarot Sembodo. 2021. Modul Harmonis Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Matsiliza dan Zonke, 2017, dalam Ahmad Jalis. 2021. Modul Kompeten Pelatihan
Dasar CPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Peraturan Lembaga Administrasi Negara No. 10 Tahun 2021 Tentang perubahan


atas PerLAN No.1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar CPNS Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014. Tentang Aparatur Sipil
Negara.

56
Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.

Peraturan Menteri Pendayangunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor


36 Tahun 2019, tentang Jabatan Fungsional Bidan

Perez Lopez et al, 2004, dalam Nugroho, 2018 dalam Tri Atmojo. 2021. Modul
Kolaboratif Pelayanan Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.

Puskesmas Sentebang. 2022. Profil Puskesmas Sentebang. Sentebang:Puskesmas


Sentebang

Ramah Handoko. 2021. Modul Akuntabel Pelayanan Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Rezky Amelia. 2021 Modul Smart ASN Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26 Agustus
2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil
Negara

Tri Widodo, dkk. 2017. Modul Habituasi Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan.

Yogi Sarwono 2021. Modul Adaptif Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

57
Lampiran 1 Dokumentasi Kegiatan Bimbingan dengan Coach

Tanggal
No. Dokumentasi Kegiatan Bimbingan Pembimbing
Konsultasi
1. Rabu, 12 Coach
Oktober 2022

2. Sabtu, 15 Coach
Oktober 2022

3. Selasa. 18 Coach
Oktober
2022

58
Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan Bimbingan dengan Mentor

Tanggal
No. Dokumentasi Kegiatan Bimbingan Pembimbing
Konsultasi
1. Jumat, 07 Mentor
Oktober 2022

2. Rabu, 12 Mentor
Oktober 2022

3. Rabu, 18 Mentor
Oktober 2022

59
BIODATA

Nama : JENNIFER VANDEA, A.Md.Keb


Tempat, tanggal lahir : Singkawang, 24 Januari 1997
Usia : 25 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : CPNS
Nomor Handphone : 082153569631
Email : jennifervandea@gmail.com
Hobi : Olahraga
Riwayat Pendidikan : SDN 19 Sarilaba B Tahun 2009
SMPN 1 Jawai Selatan Tahun 2012
SMKN 1 Jawai Selatan Tahun 2015
Akademi Kebidanan Singkawang Tahun 2018
Media Sosial : Facebook (Jeje Jenni) Instagram (jnf_dea)

Anda mungkin juga menyukai