Anda di halaman 1dari 104

LAPORAN AKTUALISASI

“TERSEDIANYA MEDIA INFORMASI AUDIO VISUAL PADA


PENGOLAHAN BUAH PISANG DI KELOMPOK WANITA TANI DESA
SONDONG LAYUK KECAMATAN MAMBI KABUPATEN MAMASA”

Disusun Oleh :

Nama : NURLINAH NURDIN, S.TP.


NIP : 19861018 202203 2 006
Jabatan : Ahli Pertama - Penyuluh Pertanian
Instansi : BPP Kecamatan Mambi
NDH : 38

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III


GELOMBANG V ANGKATAN XV KELOMPK IV
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PEMERINTAHAN KABUPATEN MAMASA
TAHUN ANGGARAN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XV
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (BPSDM)
PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2022

Nama Peserta : NURLINAH NURDIN, S.TP.


NIP : 19861018 202203 2 006
Jabatan : Ahli Pertama - Penyuluh Pertanian
NDH : 38
Instansi : BPP Kecamatan Mambi

“TERSEDIANYA MEDIA INFORMASI AUDIO VISUAL PADA


PENGOLAHAN BUAH PISANG DI KELOMPOK WANITA TANI DESA
SONDONG LAYUK KECAMATAN MAMBI KABUPATEN MAMASA”

Disetujui untuk diseminarkan pada Evaluasi Laporan Aktualisasi Pelatihan


Dasar CPNS Golongan III Angkatan XV
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2022

Mambi, November 2022

Menyetujui,

COACH MENTOR

Dr. ABD. KADIR, S.E., M.A.P MUH NAJIB, S.Pdi


NIP. 19700920 200604 1 012 NIP. 19650818 198611 1 004

i
LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN II
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (BPSDM)
PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2022

Nama Peserta : NURLINAH NURDIN, S.TP

NIP : 19861018 202203 2006


Jabatan : PENYULUH PERTANIAN - AHLIPERTAMA
NDH : 38
Instansi : BPP KECAMATAN MAMBI

“TERSEDIANYA MEDIA INFORMASI AUDIO VISUAL PADA


PENGOLAHAN BUAH PISANG DI KELOMPOK WANITA TANI DESA
SONDONG LAYUK KECAMATAN MAMBI KABUPATEN MAMASA”

Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan Penguji,


Coach dan Mentor pada tanggal 19 Juli 2022

Mamasa, November 2022

Menyetujui
Coach Mentor

Dr. Abd. Kadir, S.E, M.A.P MUH NAJIB, S.Pdi


NIP. 19700920 200604 1 012 NIP. 19650818 198611 1 004

Penguji

Saldan Paputungan, S.Sos.,M.Si


NIP. 19700717 201001 1 002

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan rancangan aktualisasi ini dengan tepat waktu.
Sebagai bagian penting dari Latihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) Gelombang V Angkatan XV Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemerintah
Kabupaten Mamasa Tahun 2022. Pembuatan rancangan
aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini tidak dapat
terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu Penulis
mengucapkan terimakasih kepada :

1. Orang tua yang selalu menjadi motivasi bagi penulis dari awal
pelaksanaan Latihan Dasar CPNS hingga saat penyusunan laporan
rancangan Aktualisasi.
2. Keluarga Besar yang selalu menjadi motivasi bagi penulis dalam
menyelesaikan rancangan aktualisasi Latihan Dasar CPNS.
3. Bapak Dr. Yakub F. Solon, SH., M.Pd selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi
Barat dan seluruh jajarannya selaku penyelenggara Latihan Dasar
CPNS Pemerintah Kabupaten Mamuju Tahun 2022.
4. Bapak Dr. Abd Kadir, S.E., M.A.P selaku Coach yang telah
memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi kepada penulis.
5. Bapak Muh Najib, S.Pdi selaku Mentor yang telah memberikan
dukungan dan bimbingan selama pelaksanaan kegiatan kepada
Penulis.
6. Teman-teman Pelatihan Dasar CPNS Gelombang V Angkatan XV
khususnya kelmpok IV yang saling memberi dukungan selama
pelaksanan kegiatan Latihan Dasar CPNS.
7. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, atas
dukungan dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini.

iv
Penulis sadar bahwa laporan rancangan aktualisasi ini belum
sempurna, penulis berharap adanya masukan yang
membangun dari berbagai pihak guna membuat laporan
aktualisasi menjadi lebih baik. Sehingga, laporan rancangan
aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan
pelaporan aktualisasi nilai dasar ASN, serta memberikan
manfaat bagi semua pihak.

Mambi, November 2022

NURLINAH NURDIN, S.TP

v
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG ISU ................................................................................................... 1

B. TUJUAN DAN MANFAAT AKTUALISASI .........................................................................5

1. TUJUAN ..................................................................................................................... 5

2. MANFAAT .................................................................................................................. 5

BAB II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI....................................................................................6

A. PROFIL ORGANISASI ..................................................................................................... 6

B. TUGAS POKOK ORGANISASI ........................................................................................ 9

C. GAMBARAN MATA PELATIHAN .....................................................................................11

1. NILAI DASAR ASN BERAKHLAK ..............................................................................11

2. NILAI DASAR MANAGEMENT ASN .........................................................................19

3. NILAI DASAR SMART ASN …………………………………………….........................22

D. TEKNIK ANALISIS ............................................................................................................ 24

BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI .......................................................................................... 29

A. DESKRIPSI ISU ................................................................................................................ 29

B. MATRIKS KEGIATAN ....................................................................................................... 31

C. JADWAL AKTUALISASI ................................................................................................... 40


DAFTAR GAMBAR

A. GAMBAR 1. KANTOR DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAMASA............................... 6

B. GAMBAR 2. BPP KECAMATAN MAMBI ……………………………………………………. 7

C. GAMBAR 3. STRUKTUR ORGANISASI..........................................................................11

DAFTAR TABEL

A. TABEL 1. ANALISIS ISU MENGGUNAKAN METODE APKL.......................................... 25

B. TABEL 2. ANALISIS ISU MENGGUNAKAN METODE USG……….……………………... 26

C. TABEL 3. MATRIKS RENCANA KEGIATAN…................................................................. 31

D. TABEL 4. RENCANA JADWAL AKTUALISASI…………………………………………….… 40


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan
Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) selama satu (satu) tahun masa percobaan. Tujuan dari
Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Dengan
demikian UU ASN mengedepankan penguatan nilai-nilai dan
pembangunan karakter dalam mencetak PNS. Lembaga Administrasi
Negara menterjemahkan amanat Undang-Undang tersebut dalam
bentuk Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan yang tertuang dalam
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun 2017
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS
Golongaan III.

Dalam Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 5


Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi
Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan
terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun
masa percobaan. Pada peraturan LAN RI nomor 1 Tahun 2021
Tentang Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Dalam Pasal 1
ayat (7) dijelaskan bahwa pelatihan dasar CPNS adalah pendidikan
masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan

1
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab,
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang agar mampu
menjadi ASN yang berkompeten, profesional , berintegritas, dan
berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang di embannya

Tujuan dari Pelatihan Dasar CPNS yaitu untuk meningkatkan


kompetensi CPNS agar dapat menjalankan peran dan fungsinya serta
tetap mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembentukan karakter
dalam mencetak PNS. Pelatihan ini memungkinkan peserta mampu
untuk menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta
membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan
manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS
yang professional.
Salah satu jabatan PNS yang diatur oleh negara adalah Jabatan
Fungsional Penyuluh Pertanian. Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35
Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian dijelaskan
bahwa Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian adalah jabatan yang
mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak
secara penuh untuk menyelenggarakan dan/atau melaksanakan
kegiatan teknis fungsional penyuluhan pertanian. Penyuluhan Pertanian
adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha
agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan
dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan
sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas,
efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta
meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Pejabat Fungsional Penyuluh Pertanian yang selanjutnya disebut
Penyuluh Pertanian adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab,

2
wewenang dan hak secara penuh oleh Pejabat yang Berwenang untuk
melaksanakan kegiatan teknis di bidang penyuluhan pertanian. Tujuan
penyuluh pertanian yaitu mengembangkan sistem pertanian yang
berkelanjutan. Dalam upaya mewujudkan tujuan tersebut diperlukan
upaya untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang berguna
dalam menunjang pembangunan pertanian.
Penyuluh pertanian berkedudukan sebagai pelaksana teknis
fungsional penyuluhan pertanian pada instansi pemerintah baik di
tingkat pusat maupun daerah. Penyuluh pertanian hanya dapat
diduduki oleh seorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri
Sipil. Tugas pokok penyuluh pertanian adalah menyuluh, selanjutnya
dalam menyuluh dapat dapat dibagi menjadi menyiapkan,
melaksanakan, mengembangkan, mengevaluasi dan melaporkan
kegiatan penyuluhan.
Penyuluh pertanian berperan menyampaikan informasi kepada
petani, dan informasi tersebut bisa disampaikan secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan media seperti : media
audio, media audio visual, media berupa obyek fisik atau benda nyata.
Secara umum dapat dikatakan bahwa media audio visual yang di
gunakan penyuluhan petani padi merupakan suatu perantara yang
digunakan dalam proses belajar penyuluhan pertanian di Kelompok
Tani untuk memperjelas informasi yang disampaikan sehingga dapat
merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan para petani
yang ada di Desa Sondong Layuk, Kecamatan Mambi, Kabupaten
Mamasa.
Penyuluhan dengan media audio visual diterapkan kepada petani
dan kegiatan penyuluhan dengan media audio visual dapat dilakukan
dimana saja. Untuk meningkatkan wawasan petani, maka yang di
lakukan oleh seorang penyuluh adalah mewujudkan penyuluhan yang

3
bermutu dengan memberikan motivasi dan dorongan kepada petani
dalam upaya menciptakan pertanian yang produktif. Hanya saja
masyarakat masih ada yang tidak tau membaca, tidak megerti bahasa
Indonesia, dan kurangnya masyarakat yang membawa alat tulis
mengikuti penyuluhan, sehingga penyuluh lebih dominan menggunakan
bahasa daerah di tempat tersebut.
Desa Sondong Layuk adalah desa yang terletak di bagian Barat
Kecamatan Mambi yang merupakan sebagian wilayahnya adalah
dataran rendah, dan persawahan. Desa Sondong layuk adalah satu
dari 21 Desa yang ada di Kecamatan Mambi. Kondisi geografis Desa
Sondonglayuk 728 meter dpl, dan memiliki luas wilayah 1.584
km2.
Dengan jarak tempuh 28 km dari ibu kota Kabupaten Mamasa dan
3 km dari ibukota kecamatan Mambi. Dengan Kondisi geografis
tersebut dan dengan mnggunakan metode observasi peninjauan
langsung ke lapangan Desa ini memiliki beberapa titik sebaran populasi
dari Pohon pisang yang terletak di beberapa pekarangan dari kelompok
tani serta di hamparan Lahan Pertanian Kelompok Tani. Melihat kondisi
tersebut pemanfaatan sumber daya Alam yang tersedia dari populasi
Pohon pisang ini baiknya sangat bisa dimanfaatkan potensinya sebagai
Upaya peningkatan skala Ekonomi dan Taraf hidup kelompok WaniTani
di desa tersebut.
Melalui pemanfaatan media Audio Visual ini, penyuluh pertanian
dapat lebih aktif dan mudah dalam memberikan informasi terkait
pengolahan pisang yang bukan hanya untuk bisa di konsumsi sebagai
buah tapi juga dapat di olah dalam bentuk keripik atau makanan ringan
lainnya yang tentunya bisa memberi Nilai ekonomis dan meningkatkan
kemandirian petani sebagai upaya mempertahan kan swasembada
pangan dan ketahanan pangan. Oleh karena itu, pemanfaatan media

4
audio visual ini perlu di kaji dan di tindak lanjuti lagi lebih dalam untuk
melihat sejauh mana penerimaan pesan oleh anggota kelompok petani,
efektif atau tidak. Dimulai dari pemanfaatan sampai pengolahan buah
pisang tersebut menjadi suatu produk yang bisa di perjual belikan di
pasaran. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006, penyuluh
mempunyai fungsi membantu menganalisis dan memecahkan masalah serta
merespon peluang dan tantangan yang dihadapi pelaku utama dan pelaku
usaha dalam mengelola usaha. Sehubungan dengan hal tersebut diatas
penulis mengangkat judul rancangan aktualisasi dengan judul
“TERSEDIANYA MEDIA INFORMASI AUDIO VISUAL PADA
PENGOLAHAN BUAH PISANG DI KELOMPOK WANITA TANI DESA
SONDONG LAYUK KECAMATAN MAMBI KABUPATEN MAMASA”

B. Tujuan Aktualisasi

1. Tujuan Umum Aktualisasi


Teraktualisasinya Nilai-Nilai Dasar BerAKHLAK, dan mengetahui
kedudukan dan peran profesi ASN dalam NKRI (Manajemen ASN
dan SMART ASN)
2. Tujuan Khusus Aktualisasi
Tujuan yang ingin dicapai dalam aktualisasi ini adalah untuk
mengoptimalkan ASN untuk berdigitalisasi dalam hal ini SMART ASN

C. Manfaat Aktualisasi

1. Manfaat Untuk Peserta


Terwujudnya ASN yang memahami dan mengimplementasikan
nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dalam melaksanakan tugas dan
jabatannya di tempat kerja, mengetahui kedudukan dan peran profesi
ASN dalam NKRI (Manajenen ASN dan SMART ASN)
2. Manfaat Bagi Unit Kerja
Dengan adanya media penyuluhan berbasis media informasi

5
audio visual dapat memberikan kemudahan dalam penyampaian
informasi

kepada pelaku utama / petani sebagai perwujudan nilai dasar ASN


berAkhlak dan kedudukan ASN (Manajemen dan SMART ASN).

6
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI INSTANSI

A. Gambaran Umum Organisasi

1. Profil Organisasi

Gambar 1. Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa.


Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa berdiri berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Mamasa No.5 Tahun 2003 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Teknis Daerah Kabupaten Mamasa dan Peraturan Daerah
Kabupaten Mamasa No.5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Mamasa. Dinas Pertanian
Kabupaten Mamasa terletak di Kecamatan Mamasa, Kabupaten
Mamasa. Sebagai upaya dalam menunjang pembangunan
pertanian di Kabupaten Mamasa pada masa yang akan datang
maka Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa menjadi perpanjangan
tangan Pemerintah Kabupaten Mamasa dalam rangka pelaksanaan
pembangunan pertanian di Kabupaten Mamasa.
Visi dan Misi Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa
Adapun visi dan misi Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa
sebagai berikut:

7
Visi
Terwujudnya pertanian yang maju, produktif dan tangguh
sebagai pilar utama pembangunan ekonomi daerah.
Misi
a. Membina dan mengembangkan komoditas pertanian /
perkebunan yang potensial.
b. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lahan dan
teknologi pertanian secara berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan.
c. Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia di
bidang pertanian baik aparat, petani dan pelaku usaha.
d. Meningkatkan prasarana dan sarana pendukung pembangunan
pertanian.

Profil Balai Penyuluhan Kec. Mambi

Gambar 2. Kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Mambi

Balai Penyuluhan Kota Mambi adalah Lembaga non Struktural di


bawah naungan Intansi Dinas pertanian Kabupaten Mamasa.
Sebuah lembaga penyuluhan Kecamatan dengan wilayah Binaan

8
sebanyak 2 Kelurahan 11 desa dan 11 WKPP (wilayah kerja
penyuluh pertanian) berbeda. BPP Kecamatan Mambi saat ini
membina 192 Kelompok Tani. Dimana dalam kegiatan
Operasionalnya terdiri dari 4 orang Peg. Administrasi dan 11 orang
penyuluh pertanian Lapangan. Balai Penyuluhan Pertanian
Memiliki peran strategis dalam menentukan keberhasilan
pembangunan pertanian di wilayah kerjanya.

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun


2006 tentang Sistem Penyuluh Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan (SP3K). Salah satu kebijakan penyuluhan
adalah memacu pengembangan Kelembagaan
penyuluhan, termasuk di dalamnya Balai Penyuluhan
Pertanian sebagai penggerak utama kegiatan penyuluhan
Pertanian di Kecamatan dan Desa.
Visi dan Misi BPP Kecamatan Mambi
Visi Organisasi
Terwujudnya Penyuluh Pertanian yang Tangguh dan Proaktif
dalam Mewujudkan Kesejahteraan Pelaku Utama dan Pelaku
Usaha
Misi Organisasi
1. Meningkatkan Sistem Penyuluhan yang berfokus pada
Kemajuan SDM Pelaku Utama
2. Meningkatkan koordinasi dalam pengoptimalan sumber daya
Lahan yang berwawasan lingkungan
3. Mengembangkan kemandirian dan keswadayaan petani sebagai
pelaku Agribisnis
4. Meningkatankan Produktivitas potensi unggulan di Bidang
Pertanian
NILAI-NILAI ORGANISASI
a. Maju

9
Terwujudnya kemajuan daerah yang ditandai dengan
tersedianya infrastruktur dasar, peningkatan ekonomi dan
pemerintahan yang berdaya saing.
b. Aman
Adanya jaminan kepastian bagi masyarakat dalam melakukan
segala aktivitas masyarakat dalam kondisi aman, tertib dan
tentram.
c. Sejahtera
Kondisi masyarakat Mamasa dalam keadaan sehat, mendapat
pendidikan yang layak dan mendapat jaminan sosial.
d. Harmonis
Keadaan dimana setiap orang dapat saling merangkul seia,
sekata dalam setiap masalah sehingga terjadi keselarasan,
keserasian dan kedamaian guna mencapai kebahagian bersama
sebagaimana falsafah budaya mamasa “mesakada dipotuo
pantan kada dipomate”.
e. Berlandaskan nilai-nilai agama dan adat istiadat
Terwujudnya nilai-nilai agama, kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan warisan budaya serta adat istiadat
melandasi cita-cita kemajuan, suasana aman, sejahtera dan
harmonis dalam hidup bermasyarakat

B. Tugas dan Fungsi Organisasi

Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa


Adapun tugas dan fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa
adalah sebagai berikut:
Tugas
Membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahanan
yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan di
bidang pertanian.
Fungsi

10
Perumusan kebijakan di bidang prasarana dan sarana
pertanian, tanaman pangan, perkebunan, hortikultura,
perkebunan, peternakan dan kesehatan hewan serta penyuluhan
pertanian;
a. Penyusunan programa penyuluhan pertanian;
b. Pengembangan prasarana pertanian.;
c. Pembinaan produksi di bidang pertanian;
d. Pengawasan penggunaan sarana pertanian;
e. Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit tanaman
dan penyakit hewan;
f. Pengendalian dan penanggulangan bencana alam;
g. Pembinaan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;
h. Pelaksanaan penyuluhan pertanian;
i. Pemantauan dan evaluasi di bidang pertanian;
j. Pelaksanaan administrasi Dinas Pertanian;
k. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Tugas dan Fungsi Pokok Balai Penyuluhan Pertanian

Tugas Pokok dan Fungsi BPP (Balai Penyuluhan


Pertanian). Sesuai dengan Undang-undang nomor 16 Tahun 2006
Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
(SP3K) BPP memilik Tugas dan Fungsi sebagai berikut :
1. Menyusun Programa Penyuluhan pada tingkat Kecamatan
sejalan dengan programa penyuluhan Tingkat
Kabupaten/Kota
2. Melaksanakan Penyuluhan berdasarkan programa
penyuluhan.
3. Menyediakan dan menyebarkan informasi teknologi, sarana
produksi, pembiayaan dan pasar.
4. Memfasilitasi pengembangan kelembagaan dan kemitraan

11
pelaku utama dan pelaku usaha.
5. Memfasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh pertanian PNS,
penyuluh swadaya, dan penyuluh swasta melalui proses
pembelajaran secara berkelanjutan
6. Melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan
pengembangan model usaha tani bagi pelaku utama.
Sedangkan menurut Peraturan Gubernur Sulawesi Barat No
41 Tahun 2017 Tentang Pembentukan Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Cabang Dinas dan BPP kecamatan
Mambi Pemerintah Kabupaten mamasa memiliki tugas dan fungsi
secara lebih rinci dan khusus lagi, yaitu
1. Meningkatkan produksi dan Produktivitas padi dan Pisang di
wilayah desa Binaan BPP Kecamatan Mambi untuk
mewujudkan swasembada pangan dan ketahanan pangan.
2. Meningkatkan produksi peternekan demi mewujudkan system
pertanian terpadu dan berkelanjutan.
3. Menjadikan BPP Kecamatan Mambi sebagai simpul
koordinasi kegiatan pembangunan pertanian di Kabupaten
Mamasa terkhusus di Kecamatan Mambi desa Sondong
Layuk.

Stuktur Organisasi BPP Kecamatan Mambi.


Gambar 3. Struktur Organisasi

12
C. Gambaran Mata Pelatihan

1. Nilai- Nilai Dasar ASN


Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20
Tahun 2021 tanggal 26 Agustus 2021 tentang Implementasi
Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara,
disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja
sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN
menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class
Government), Pemerintah telah meluncurkan Core Values
(Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK dan Employer Branding
(Bangga Melayani Bangsa).
a. Berorientasi Pelayanan
Penjabaran berikut ini akan mengulas mengenai panduan
perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan sebagai
pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas, yaitu:
1) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan
perilaku Berorientasi Pelayanan yang pertama ini
diantaranya:
a) Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
b) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak;
c) Membuat keputusan berdasarkan prinsip
keahlian;
d) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
2) Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat
diwujudkan dengan panduan perilaku. Berorientasi

13
Pelayanan yang kedua ini diantaranya:
a) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang
luhur;
b) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan
dan program pemerintah;dan
c) Memberikan layanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat,berdaya guna, berhasil
guna, dan santun.
3) Perbaikan tiada henti
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan
perilaku Berorientasi Pelayanan yang ketiga ini
diantaranya:
a) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada public.
b) Mengutamakan pencapaian hasil kinerja pegawai.
Tantangan Aktualisasi Nilai Berorientasi Pelayanan dalam
lingkungan pemerintahan sendiri, banyak faktor yang
mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya inovasi,
diantaranya komitmen dari pimpinan, adanya budaya inovasi,dan
dukungan regulasi. Instansi pemerintah dituntut untuk lebih jeli
mengamati permasalahan dalam pelayanan publik sehingga
inovasi yang dilahirkan benar-benar sesuai kebutuhan dan tepat
sasaran. Inovasi juga tidak boleh monoton karena setiap daerah
memiliki kebutuhan yang berbeda-beda antara satu sama lain.
b. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab
kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam
konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai
14
pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih
luasnya kepada publik (Matsiliza dan Zonke, 2017).
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang
dipercayakan kepadanya. Amanah seorang ASN menurut SE
Meneteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya
perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN.
BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku
tersebut adalah:
1) Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung
jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
2) Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik
negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien
3) Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi.
Aspek-aspek Akuntabilitas yaitu:
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
5) Akuntabilitas memerlukan kinerja.
Sikap Akuntabilitas dapat ditunjukkan dengan perlaku :
1) Integritas
2) Konsisten
3) Dapat dipercaya
4) Transparan

15
c. Kompeten
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017
tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi:

1. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan


sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan
yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan;
2. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan
untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan
3. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur,
dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi
dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan
budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai,
moral , emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap
pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuai
dengan peran, fungsi dan Jabatan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017,
Pasal 210 sampai dengan pasal 212, Pengembangan
kompetensi dapat dilaksanakan sebagai berikut:
1. Mandiri oleh internal instansi pemerintah yang bersangkutan.
2. Bersama dengan instansi pemerintah lain yang memiliki
akreditasi untuk melaksanakan pengembangan kompetensi
tertentu.
3. Bersama dengan lembaga pengembangan kompetensi yang
independen. Terdapat dua pendekatan pengembangan yang
dapat dimanfaatkan pegawal untuk meningkatkan

16
kompetensinya, yaltu klasikal dan non klasikal. Optimalisasi
hak akses pengembangan kompetensi dapat dilakukan
dengan pendekatan pelatihan non klasikal, diantaranya e-
learning, job enrichment dan Job enlargement termasuk
coaching dan mentoring.
Coaching dan Mentoring selain efesien karena dapat
dilakukan secara masif, dengan melibatkan antara lain atasan
peserta pelatihan sebagal mentor sekaligus sebagai coach.
Selain itu coaching dan mentoring juga penting terkait
beberapa hal, yaitu:
1) Meningkatan kinerja individu dan kinerja organisasi;
2) Membangun komitmen dan motivasi yang lebih tinggi;
3) Menumbuhkan kesadaran dan refleksi diri dalam
pengembangan potensi diri,
4) Menumbuhkan kemampuan kepemimpinan yang lebih baik;
5) Membuat proses manajemen perubahan yang lebih baik;
6) Memperbaiki hubungan komunikasi dan hubungan antara
atasan bawahan.
7) Mengimplementasikan keterampilan yang lebih baik ;dan
8) Menumbuhkan budaya kerja yang lebih terbuka dan
produktif.

d. Harmonis

Pola harmonis merupakan sebuah usaha untuk mempertemukan


berbagai pertentangan dalam masyarakat. Suasana harmoni
dalam lingkungan bekerja akan membuat kita secara individu
tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling
kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan produktifitas bekerja
dan kualitas layanan

17
Ada tiga hal yang dapat menjadi acuan untuk membangun
budaya tempat kerja nyaman dan berenergi positif. Ketiga hal
tersebut adalah :
1) Membuat tempat kerja yang berenergi
2) Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan
kontribusi
3) Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi
Dalam mewujudkan suasana harmoni maka ASN harus
memiliki pengetahuan tentang historisitas ke-Indonesia-an sejak
awal Indonesia berdiri, sejarah proses perjuangan dalam
mewujudkan persatuan bangsa termasuk pula berbagai macam
gerakan gerakan separatism dan berbagai potensi yang
menimbulkan perpecahaan dan menjadi ancaman bagi
persatuan bangsa.
Secara umum, menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
Pasal 11 tentang ASN, tugas pegawai ASN adalah sebagai
berikut:
a) Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
b) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas
c) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Perilaku ASN penerapan sikap yang menunjukkan ciri- ciri
sikap harmonis. Tidak hanya saja berlaku untuk sesama ASN
(lingkup kerja) namun juga berlaku bagi stakeholders eksternal.
Sikap perilaku ini bisa ditunjukkan dengan:
18
1) Toleransi
2) Empati
3) Keterbukaan terhadap perbedaan
e. Loyal

Secara etimologis, istilah "loyal" diadaptasi dari bahasa


Prancis yaitu "Loial" yang artinya mutu dari sikap setia, Secara
harfiah loyal berarti setia, atau suatu kesetiaan. Kesetiaan ini
timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran
sendiri pada masa lalu. Dalam Kamus Oxford Dictionary kata
Loyal didefinisikan sebagai "giving or showing firm and constant
support or allegiance to a person or institution (tindakan memberi
atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan
konstan kepada seseorang atau institusi)".
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam
Gare Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara, dengan panduan perilaku:
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI
serta pemerintahan yang sah;
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk
mengaktualisasikan panduan perilaku loyal tersebut di atas
diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Komitmen yang bermakna perjanjian (keterikatan) untuk
melakulkan sesuatu atau hubungan keterikatan dan rasa

19
tinggung jawab akan sesuatu.
2) Dedikasi yang bermakna pengorbanan tenaga, pikiran, dan
waktu demi keberhasilan suatu usaha yang mempunyai
tujuan yang mulia, dedikasi ini bisa juga berarti pengabdian
untuk melaksanakan cita-cita yang fuhur dan diperlukan
adanya sebuah keyakinan yang teguh.
3) Kontribusi yang bermakna keterlibatan, keikutsertaan,
sumbangsih yang diberikan dalam berbagai bentuk, baik
berupa pemikiran, kepemimpinan, kinerja, profesionalisme.
finansial atau, tenaga yang diberikan kepada pihak lain untuk
mencapai sesuatu yang lebih baik dan efisien.
4) Nasionalisme yang bermakna suatu keadaan atau pikiran
yang mengembangkan keyakinan bahwa kesetiaan terbesar
mesti diberikan untuk negara atau suatu sikap cinta tanah air
atau bangsa dan negara sebagai wujud dari cita-cita dan
tujuan yang diikat sikap-sikap politik, ekonomi, sosial, dan
budaya sebagai wujud persatuan atau kemerdekaan nasional
dengan prinsip kebebasan dan kesamarataan Kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
5) Pengabdian yang bermakna perbuatan baik yang berupa
pikiran, pendapat, ataupun tenaga sebagai perwujudan
kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, satu ikatan dan
dilakukan dengan ikhlas.
f. Adaptif
Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk
hidup. Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya
inovasi dan kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri
individu maupun organisasi. Dalam budaya adaktif sebagai

20
budaya ASN merupakan kampanye utuk membangun karakter
adaktif pada diri ASN sebagai individu yang menggerakan
organisasi untuk mencapai tujuannya. Untuk memfasilitasi
pembentukan nilai Adaptif pada peserta melalui substansi
pembelajaran yang terkait dengan cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan
kreativitas serta bertindak proaktif. Organisasi adaptif yaitu :
organisasi yang memiliki kemampuan untuk merespon
perubahan lingkungan dan mengikuti harapan stakeholder
dengan cepat dan fleksibel. Situasi dan zaman yang senantiasa
berkembang, membuat seorang aparatur harus dapat dengan
cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan yang ada.
Harus selalu diingat, istilah yang sering kita dengar yaitu “Yang
Abadi adalah Perubahan itu sendiri”, membuat siapapun yang
tidak dapat beradaptasi akan semakin tertinggal. Adaptasi dapat
dilakukan dengan terus berinovasi dengan mengembangkan
kreativitas. Setiap pegawai juga harus selalu bertindak proaktif
dan tidak hanya berpangku tangan.
Nilai – Nilai Dasar Adaptif, yaitu :
a. Eksperimen orang yang beradaptasi
b. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
c. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
d. Bertindak proaktif
e. Melihat peluang dimana orang lain melihat kegagalan
f. Memiliki sumberdaya
g. Selalu berpikir ke depan
h. Tidak mudah mengeluh
i. Orang yang mudah beradaptasi tidak menyalahkan

21
g. Kolaboratif
Dyer and Singh (1998, dalam Celik et al, 2019) mengungkapkan
bahwa kolaborasiadalah “value generated from an alliance
between two or more firmsaiming to become more competitive by
developing shared routines.
1) Trust building : membangun kepercayaan dengan
stakeholdermitra kolaborasi.
2) Face tof face Dialogue: melakukan negosiasi dan baik
danbersungguh-sungguh;
3) Komitmen terhadap proses: pengakuan saling
ketergantungan;sharing ownership dalam proses; serta
keterbukaan terkaitkeuntungan bersama;
4) Pemahaman bersama: berkaitan dengan kejelasan misi,
definisibersama terkait permasalahan, serta mengidentifikasi
nilaibersama; dan
5) Menetapkan outcome.
Nilai-nilai dasar perilaku kolaboratif dapat ditunjukkan dengan :
1) Kesediaan bekerja sama
2) Sinergi untuk hasil yang lebih baik

2. Kedudukan dan Peran ASN

a. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)


Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki
nilaidasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
daripraktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN
lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
22
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras
denganperkembangan jaman.
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi
selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan
birokrasi yang professional. Untuk dapat membangun
profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam
UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang
ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
1) Pegawai Negeri Sipil (PNS)
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PNS merupakan warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN
secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk
pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga
Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan
perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi
Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara
yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN
dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.
Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik,
23
hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan
dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala
perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan
kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karier pegawai
ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang
yaitu pejabat karier tertinggi.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri.
Namun demikian pegawai ASN merupakan satu kesatuan.
Kesatuan bagi ASN ini sangat penting, mengingat dengan
adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadi
adanya isu putra daerah yang hampir terjadi dimana-mana
sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-
daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan
bangsa.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai
ASN berfungsi sebagai berikut:

1) Pelaksana kebijakan publik


2) Pelayan publik
3) Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan
2) Memberikan pelayanan publik yang professional dan
berkualitas, dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Selanjutnya peran dari Pegawai ASN: perencana,

24
pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. ASN berfungsi,
bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan. Untuk itu ASN
harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat
luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus
mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan publik.
ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk memberikan
pelayanan publik yang professional dan berkualitas.
Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap Warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik
dengan tujuan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu ASN
dituntut untuk professional dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD
1945, Negara dan Pemerintah. ASN senantiasa menjunjung
tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan
kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri,

25
seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa
dalam penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN,
salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan. ASN
harus senantiasa mengutamakan dan mementingkan
persatuan dan kesatuan bangsa (Kepentingan bangsa dan
negara di atas segalanya).
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN
diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga
berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode
perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk
menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode
perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para
ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintahSmart
Aparatur Sipil Negara (ASN)
b. SMART ASN

Smart ASN merupakan pegawai dengan kompetensi,


kinerja, serta profesionalisme yang tinggi sehingga mampu
beradaptasi dan semakin responsif terhadap perubahan dan
pencapaian tujuan organisasi.
Materi Kompetensi literasi digital diperlukan agar
seluruh masyarakat digital dapat menggunakan media digital
secara bertanggung jawab. Hal Ini termasuk dalam visi misi
Presiden Jokowi untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia
(SDM). Penilalannya dapat ditinjau dari etis dalam mengakses
media digital (digital ethics), budaya menggunakan digital

26
(digital culture), menggunakan media digital dengan aman
(digital safety), dan kecakapan menggunakan media digital
(digital skills).

Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan


SDM dan persiapan bebutaham SDM talenta digital, literasi
digital berperan penting untuk meningkatkan kemampuan
kognitif sumber daya manusia di indonesia agar
keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai.
Kerangka kerja literasi digital terdiri dari kurikulum digital skil,
digital safety, digital culture, dan digital ethics.
Kerangka kurikulum literasi Egital ini digunakan sebagai
metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif
masyarakat dalam menguasai teknologi digital.
Guna mendukung percepatan transformasi digital,
ada 5 langkah yang harus dijalankan, yaitu:
a) Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital
b) Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor-
sektor strategis, baik di pemerintahan, layanan publik,
bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor kesehatan,
perdagangan, sektor industri, sektor penyiaran.
c) Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana
sudah dibicarakan.
d) Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
e) Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema
pendanaan dan pembiayaan transformasi digittal
dilakukan secepat- cepatnya.

1. Karakteristik Smart ASN

27
Adapun karakter smart ASN adalah sebagai berikut:
a. Intergritas;
b. Nasionalisme;
c. Profesionalisme;
d. Wawasan global;
e. Menguasai IT & Bahasa Asing;
f. Hospitality;
g. Networking; dan
h. Entrepreneurship.

2. Strategi merealisasikan Smart ASN

Adapun strategi merealisasikan smart ASN adalah sebagai


berikut:
a. Perencanaan;
b. Perekrutan dan seleksi;
c. Pengembangan kapasitas;
d. Penilaian kinerja dan penghargaan;
e. Promosi, rotasi, dan karir; dan
f. Peningkatan kesejahteraan.

3. Literasi Digital

Literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses,


mengelola,memahami,mengintegrasikan,mengkomunkasik
an, mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara aman
dan tepat melalui teknologi digital untuk pekerjaan,
pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan. Ini mencakup
kompetensi yang secara beragam disebut sebagai literasi
komputer, literasi TIK, literasi informasi dan literasi media.
Adapun kompetensi literasi digital adalah sebagai berikut:
28
a. Kecakapan menggunakan media digital (digital skill);
b. Budaya menggunakan digital (digital culture);

c. Etis menggunakan media digital (digital etics); dan


d. Aman menggunakan media digital (digital safety).

D. TEKNIK ANALISIS

1. Deskripsi Isu

Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi


beberapa isu atau masalah yang ditemukan selama kurang
lebih 4 bulan pelaksanaan tugas di BPP Kecamatan Mambi.
Adapun isu yang ditetapkan adalah :
a. Belum optimalnya penggunaan digitalisasi arsip surat
keluar dan surat masuk.
b. Kurangnya pemahaman petani tentang kelengkapan
administrasi kelembagaan petani.
c. Belum optimalnya pemanfaatan pekarangan (kelompok
wanita tani)
d. Belum optimalnya perampungan data titik koordinat dan
poligon
e. Belum tersedianya media informasi pengolahan Pisang
dalam bentuk audio visual pada kelompok Wanita Tani
2. Analisis Isu
Berdasarkan rekapan isu diatas dilakukan analisis isu
dengan menggunakan Teknik APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan dan Layak) dengan metode menentukan stiker
dengan skala Likert 1-5 disajikan pada table berikut :

29
Tabel 1. Analisis Isu menggunakan Metode APKL
NO ISU A P K L TOTAL RANK.
1 Belum optimalnya 3 3 3 3 12 V
penggunaan
digitalisasi arsip
surat keluar dan
surat masuk
2 Kuran 5 3 4 3 15 III
gnya
pemah
aman
petani
tentan
g
keleng
kapan
admini
strasi
kelem
bagaa
n
petani.
3 Belum optimalnya 4 4 3 3 14 IV
pemanfaatan
pekarangan
(kelompok wanita
tani)
4 5 4 3 4 16 II
Belum optimalnya
perampungan data
titik koordinat dan
poligon
5 Belum

30
tersedi 5 3 5 4 17 I
anya
media
inform
asi
audio
visual
pengol
ahan
Pisang
pada
kelom
pok
Wanit
a Tani
Berdasarkan hasil Analisis dengan Teknik APKL maka
diperoleh 3 (tiga) isu permasalahan yang memiliki nilai tertinggi
:
a. Belum tersedianya media informasi audio visual pengolahan
Pisang pada kelompok Wanita Tani

b. Belum optimalnya perampungan data titik koordinat dan


poligon
c. Kurangnya pemahaman petani tentang kelengkapan
administrasi kelembagaan petani
Selanjutnnya 3 (tiga) isu yang dianggap tersebut dilakukan
analisis lanjutan dengan menggunakan metode USG
(Urgency: seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti; Seriousness: seberapa serius
suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan; dan Growth: seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
segera). Dalam menganalisis isu yang telah
31
ditentukan dalam rancangan aktualisasi, digunakan metode
USG yang dapat dilihat pada Tabel dibawah.
Tabel 2. Analisis Isu menggunakan Metode USG
Kriteri
Isu Permasalahan a Total Rank
Urgency Seriousne Growth
(U) ss (G)
(S)
Belum
4 3 10 I
tersedian
ya media
informasi
audio
visual
pengolah
an
Pisang
pada
kelompo
k Wanita
Tani
Belum
optimal 3 3 9 II
nya
peram
punga
n data
titik
koordin
at dan

32
poligon
Kurangnya
pemahaman petani 4 2 8 III
tentang kelengkapan
administrasi
kelembagaan petani
Keterangan :

Urgency (U) Seriousness (S) Growth(G)


5 = paling mendesak 5 = fatal 5 = sangat cepat
4 = sangat mendesak 4 = sangat gawat 4 = cepat
3 = mendesak 3 = gawat 3 = agak cepat
2 = biasa 2 = biasa 2 = biasa
1 = tidak mendesak 1 = tidak gawat 1 = lambat

Teknik analisis isu yang digunakan penulis untuk menentukan


core issue adalah teknik USG (Urgency, Seriousness, and
Growth). Adapun kriteria-kriteria analisis isu menggunakan
Teknik USG sebagai berikut:
1. Urgency, artinya seberapa mendesak suatu isu harus
dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
2. Seriuousness, artinya seberapa serius suatu isu harus
dibahas yang dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
3. Growth, artinya seberapa besar memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani dengan segera.
Tabel di atas menunjukkan bahwa kriteria tertinggi yang
memenuhi USG diperoleh oleh isu “Belum tersedianya media
informasi audio visual pengolahan Pisang pada kelompok
Wanita Tani dengan nilai 10. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa Core Issue atau isu proritas di Kecamatan Mambi
adalah “Belum tersedianya media informasi pengolahan

33
Pisang dalam bentuk audio visual pada kelompok Wanita
Tani”.

3. Gagasan Pemecahan isu

Setelah mendapatkan core issue, maka gagasan pemecahan


isunya adalah dengan Tersedianya media informasi
Pengolahan Pisang dalam bentuk audio visual pada
kelompok Wanita Tani Desa Sondong layuk Kecamatan
Mambi Kabupaten Mamasa.

Adapun kegiatan yang dilakukan untuk mendukung


gagasan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Persiapan Aktualisasi
2. Pencarian video tutorial pengolahan buah pisang pada
laman youtube
3. Pembuatan media informasi penyuluhan pengolahan buah
pisang
4. Simulasi video tutorial pengolahan pisang
5. Pembuatan brosur pengolahan buah pisang
6. Melaukan sosialisasi
7. Praktek lapangan pengolahan buah pisang
8. Melakukan evaluasi
9. Menyusun laporan
10. Rencana tindak lanjut

34
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Rancangan Aktualisasi

Pelatihan dasar Calon ASN, merupakan kewajiban bagi


pegawai yang baru diangkat menjadi seorang ASN. Pelatihan ini
menitiberatkan pada kemampuan Calon ASN untuk memahami tugas
pokok dan fungsi sebagai ASN. Pelatihan ini membekali peserta
dengan kemampuan meyusun naskah kediklatan dengan mengangkat
isu-isu yang terjadi di tempat tugasnya.

Dalam memecahkan isu atau masalah yang terjadi di tempat


kerja tentunya membutuhkan pemecahan yang sifatnya temporer
karena waktu yang digunakan kurang lebih 30 hari beraktualisasi,
adapun pemecahan dari isu atau masalah yang diangkat akan diurai
kedalam rangkaian kegiatan dan tahapan kegiatan sebagai bagian
dari pemecahan isu tersebut, sebagai berikut :

Unit Kerja : UPTD BPP Kecamatan Mambi Dinas Pertanian


Kabupaten Mamasa

Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya penggunaan digitalisasi


arsip surat keluar dan surat masuk.
2. Kurangnya pemahaman petani tentang
kelengkapan administrasi kelembagaan
petani.

35
3. Belum optimalnya pemanfaatan pekarangan
(Kelompok Wanita Tani)

4. Belum optimalnya perampungan data titik


koordinat dan poligon
5. Belum tersedianya media informasi audio
visual pengolahan Buah Pisang pada
kelompok Wanita Tani Desa Sondong
layuk Kecamatan Mambi Kabupaten
Mamasa

Isu yang diangkat : Belum tersedianya media


informasi pengolahan Pisang
pada kelompok Wanita Tani Desa
Sondong layuk Kecamatan Mambi
Kabupaten Mamasa

Gagasan pemecahan isu : Tersedianya media informasi audio


visual pada pengolahan buah
pisang di kelompok Wanita Tani
Desa Sondong layuk Kecamatan
Mambi Kabupaten Mamasa

Tujuan Gagasan Pemecahan Isu : Pemanfaatan media informasi


audio visual pengolahan Pisang
pada kelompok Wanita Tani Desa
Sondong layuk Kecamatan Mambi
Kabupaten Mamasa

36
B. MATRIKS RENCANA KEGIATAN
TABEL 3. MATRIKS RENCANA KEGIATAN
Keterkaitan Kontribusi Visi-Misi Penguat
N Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Organisasi Nilai
O Pelatihan Organis
1 2 3 4 5 6 7
1 Persiapan 1. Konsultasi 1. Surat Izin Akuntabel Visi : “ Maju,
Aktualisasi dengan aktualisasi Terwujudnya Harmoni
pimpinan ( Kadis) Melaksanakan pertanian yang
(Kadis) 2. Surat Izin
tugas dengan maju, produktif
aktualisasi jujur, bertanggung dan Tangguh
2. Konsultasi
(Kabid jawab, cermat, dan sebagi pilar
dengan disiplin.
Penyuluhan) utama
pimpinan (Kabid
3. Surat Izin pembangunan
Penyuluhan) aktualisasi Kabid Kompeten Ekonomi daerah
3. Konsultasi Pangan (Mentor) Melakasanakan
dengan pimpinan 4. Surat Izin tugas dengan
Kabid Pangan aktualisasi kualitas terbaik. Misi :
(Mentor) dengan kepala Mengoptimalkan
4. Konsultasi BPP pemanfaatan
dengan kepala Loyal sumber daya
5. Surat dukungan
BPP Setia dan patuh pada alam dan
Rekan kerja atasan serta beretika
5. Penyampaian 6. Surat dukungan teknologi
kepada rekan dalam berperilaku. pertanian secara
kelompok wanita
kerja tani berkelanjutan dan
6. Penyampaian Kolaboratif berwawasan
kepada Melakukan koordinasi global dan
Kelompok wanita menerapkan nilai lingkungan.

37
tani kolaboratif antara
pimpinan dan
bawahan ; kolaboratif
antara sesama
teman kerja.
2 Pencarian video 1. Memasukkan 1. user name Akuntabel Visi : “ Maju ,
tutorial pengolahan User name 2. Aplikasi Terwujudanya sejahtera
Melaksanakan
buah pisang pada 2. Membuka youtube pertanian yang Aman da
tugas dengan
laman youtube aplikasi youtube 3. Video maju, produktif Harmoni
jujur,
3. Mendownload terdownload dan Tangguh
bertanggung
video tutorial 4. Folder video sebagi pilar utama
jawab, cermat,
pengolahan 5. Penyimpanan pembangunan
dan disiplin.
buah pisang video pada Ekonomi daerah
4. 4. Membuat folder folder Kompeten
5. Menyimpan Melakasanakan
video pada tugas dengan Misi :
folder kualitas terbaik. Mengoptimlakan
pemanfaatn
Adaptif
sumber daya
Terus berinovasi
alam dan
dan
teknologi
mengembangkan
pertanian secara
kreatifitas
berkelnajutan dan
SMART ASN berwawasan
global
Melakukan
pengolahan data

38
dengan
memanfaatkan
teknologi

3 Pembuatan media 1. Penentuan video 1. Video media Akuntabel Visi : “ Maju ,


informasi tutorial informasi Terwujudanya sejahtera
Melaksanakan
penyuluhan pengolahan pertanian yang Aman da
2. Video tutorial tugas dengan
pengolahan buah pisang maju, produktif dan Harmoni
pengolahan jujur,
pisang Tangguh sebagi
2. menyiapkan pisang bertanggung
video tutorial jawab, cermat, pilar utama
3. Folder video pembangunan
pengolahan buah dan disiplin.
pisang Ekonomi daerah
Kolaboratif
3. menyimpan pada Terbuka dalam
folder yang telah bekerjasama Misi :
dibuat untuk Mengoptimlakan
menghasilkan pemanfaatn
pengetahuan sumber daya alam
tambahan. dan teknologi
pertanian secara
Adaptif
berkelnajutan dan
Terus berinovasi berwawasan
dan global
mengembangkan
kreatifitas

39
4 Simulasi video 1. Menyiapkan 1. video tutorial Berorientasi Visi : “ Maju ,
tutorial pengolahan video 2. tayangan video Pelayanan Terwujudanya sejahtera
pisang 2. Menyajikanvideo 3. penjelasan pertanian yang Aman da
pengolahan pengolahan maju, produktif dan Harmoni
Memahami dan
3. Memaparkan buah pisang Tangguh sebagi
hasil sajian memenuhi kebutuhan
masyarakat pilar utama
video pembangunan
Ekonomi daerah
Kolaboratif
Melakukan
Misi :
koordinas dan
Mengoptimlakan
kerjasama yang pemanfaatn
baik dengan sumber daya alam
pihak terkait dan teknologi
pertanian secara
berkelnajutan dan
Akuntabel berwawasan
Melaksanakan tugas global
dengan jujur,
bertanggung jawab,
cermat, dan disiplin
Kompeten

40
Melaksanakan tugas
dengan hasil yang
terbaik.

5 Pembuatan brosur 1. mendesign cover/ 1. design cover Kompeten Visi : “ Maju ,


pengolahan buah lembaran brosur Melaksanak Terwujudanya sejahtera
pisang 2. men design 2. design materi pertanian yang Aman da
an tugas dengan
materi pengolahan maju, produktif Harmoni
hasil yang terbaik
pengolahan buah buah pisang dan Tangguh
pisang 3. lembaran brosur Adaptif sebagi pilar utama
3. Mencetak dan Terus berinovasi pembangunan
menggandakan dan Ekonomi daerah
lembar brosur mengembangkan Misi :
kreatifitas Mengoptimlakan
Kolaboratif pemanfaatn

Terbuka dalam sumber daya alam

bekerjasama untuk dan teknologi

menghasilkan pertanian secara

pengetahuan berkelnajutan dan

tambahan. berwawasan

41
global

6 Melakukan 1. pembuatan 1. undangan Berorientasi Visi : “ Maju ,


sosialisasi undangan sosialisasi Pelayanan sejahtera
Terwujudanya
sosialisasi 2. ruangan Aman da
Memahami dan pertanian yang Harmoni
2. penyiapan sosialisasi memenuhi kebutuhan maju, produktif dan
ruangan 3. daftar hadir masyarakat Tangguh sebagi
3. pembuatan daftar 4. video tutorial pilar utama
hadir sosialisasi Akuntabel pembangunan
4. penyiapan bahan/ 5. penjelasan Melaksanakan tugas Ekonomi daerah
video sosialisasi. materi dengan jujur,
5. pemaparan materi sosialisasi/ bertanggung jawab,
sosialisasi cermat, dan disiplin
antusias peserta Misi :
interaktif / tanya sosialisasi Mengoptimlakan
jawab Kompeten
Melaksanakan tugas pemanfaatn
dengan hasil yang sumber daya
terbaik alam dan
teknologi
Harmonis pertanian secara
Membangun
berkelnajutan dan
hubungan kerja dan
lingkungan serta berwawasan
suasana yang global
kondusif

Kolaboratif

42
Terbuka dalam
bekerjasama untuk
menghasilkan
pengetahuan
tambahan.

7 Praktek lapangan 1. penyiapan bahan 1. Buah pisang Berorientasi Visi : “ Maju ,


pengolahan buah baku utama 2. gula pasir, Pelayanan Terwujudanya sejahtera
pisang 2. penyiapan bahan garam, air, kunyit pertanian yang Aman da
baku penunjang dan minyak Memahami dan maju, produktif Harmoni
3. penyiapan goreng memenuhi kebutuhan dan Tangguh
peralatan lainnya 3. Wajan, Panci, masyarakat sebagi pilar utama
4. demonstrasi Pisau, wadah, pembangunan
pengolahan buah Talenan, Memahami dan Ekonomi daerah
pisang sendok, parut, memenuhi kebutuhan
5. pengemasan tirisan dan sutil masyarakat
hasil pengolahan 4. praktek Akuntabel Misi :
buah pisang pengolahan Mengoptimlakan
Melaksanakan
buah pisang pemanfaatn
tugas dengan
5. hasil sumber daya
jujur, bertanggung
pengolahan yang alam dan
jawab, cermat,
siap dikonsumsi teknologi
dan disiplin.
dan dipasarkan pertanian secara
Kompeten berkelnajutan dan
Melaksanakan berwawasan
tugas dengan global

43
hasil yang terbaik

8 Melakukan 1. Evaluasi 1. Kegiatan Akuntabel Visi : “ Maju ,


evaluasi pemanfaatan aktualisasi Terwujudanya sejahtera
Melaksanakan
video tutorial sesuai dengan pertanian yang Aman da
tugas dengan
2. Evaluasi pemanfaatannya maju, produktif Harmoni
jujur, bertanggung
pemanfaatan 2. Adanya dan Tangguh
jawab, cermat,
brosur lembaran brosur sebagi pilar utama
dan disiplin.
3. Evaluasi Kegiatan sebagai media pembangunan
sosialisasi video informasi Kompeten
Ekonomi daerah
4. Evaluasi praktek 3. Adanya respon Melaksanakan tugas
lapangan peserta dengan hasil yang
pengolahan buah 4. Adanya terbaik Misi :
pisang antusias peserta Mengoptimlakan
Kolaboratif
praktek pemanfaatn
lapangan Melakukan sumber daya
koordinas dan alam dan
kerjasama yang teknologi
baik dengan pertanian secara
pihak terkait berkelnajutan dan
berwawasan
global

44
9 Menyusun laporan 1. Laporan 1. Tersedianya Akuntabel Visi : “ Maju ,
pemanfaatan laporan media Terwujudanya sejahtera
media informasi informasi Melaksanakan pertanian yang Aman da
tugas dengan maju, produktif Harmoni
2. pembuatan brosur 2. Tersedianya
jujur, bertanggung dan Tangguh
3. Laporan kegiatan informasi berupa
jawab, cermat, sebagi pilar utama
sosialisasi brosur dan disiplin. pembangunan
4. Laporan kegiatan 3. Tersedianya
Ekonomi daerah
praktek lapangan laporan kegiatan
sosialisasi Kompeten
4. Tersedianya Melaksanakan tugas
laporan kegiatan dengan hasil yang
praktek terbaik Misi :
lapangan Mengoptimlakan
pengolahan pemanfaatn
Kolaboratif
buah pisang sumber daya alam
Melakukan dan teknologi
koordinasi dan pertanian secara
kerjasama yang berkelnajutan dan
baik dengan berwawasan
pihak terkait global

10 Rencana tindak 1. dukungan 1. SK (surat Akuntabel Visi : “ Maju ,

45
lanjut kebijakan keputusan) Melaksanakan Terwujudanya sejahtera
2. dukungan SDM 2. penanggung tugas dengan pertanian yang Aman da
3. dukungan fasilitas jawab jujur, bertanggung maju, produktif Harmoni
4. dukungan 3. sarana dan jawab, cermat, dan Tangguh
anggaran prasarana dan disiplin sebagi pilar utama
4. biaya pembangunan
Kompeten Ekonomi daerah
Melaksanakan tugas
dengan hasil yang
terbaik Misi :
Mengoptimlakan
pemanfaatn
Kolaboratif sumber daya
Melakukan alam dan
koordinas dan teknologi
kerjasama yang pertanian secara
baik dengan berkelnajutan dan
pihak terkait berwawasan
global

C. JADWAL AKTUALISASI

46
TABEL 4. RENCANA JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI

Waktu Pelaksanaan
NO Kegiatan NOVEMBER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Persiapan
1 Aktualisasi
Pencarian
2 video tutorial
pengolahan
buah pisang
pada laman
youtube
Pembuatan
Sabtu
Minggu

Sabtu
Minggu

Sabtu
Minggu

Sabtu
Minggu
3 media
informasi
penyuluhan
pengolahan
buah pisang
Simulasi video
4 tutorial
pengolahan
pisang

47
Pembuatan
5 brosur
pengolahan buah
pisang
Melakukan
6 sosialisasi
Praktek
7 lapangan
pengolahan buah
pisang
Melakukan
8 evaluasi
Menyusun
9 laporan
Rencana tindak
10 lanjut

48
BAB IV
HASIL AKTUALISASI

Pada Bab ini menjelaskan secara rinci hal-hal yang berkaitan


dengan deskripsi pelaksanaan kegiatan aktualisasi , hasil capaian
kegiatan dan analisis dampak kegiatan aktualisasi ini.
Adapun kegiatan yang diaktualisasikan adalah sebanyak 10 (Sepuluh)
kegiatan, yaitu :
1. Persiapan Aktualisasi
2. Pencarian video tutorial pengolahan buah pisang pada laman youtube
3. Pembuatan media informasi penyuluhan pengolahan buah pisang
4. Simulasi video tutorial pengolahan pisang
5. Pembuatan brosur pengolahan buah pisang
6. Melaukan sosialisasi
7. Praktek lapangan pengolahan buah pisang
8. Melakukan evaluasi
9. Menyusun laporan
10. Rencana tindak lanjut
Berdasarkan rancangan aktualisasi yang telah disusun dan
diseminarkan terdapat 10 kegiatan yang telah disetujui untuk dilaksanakan
dalam proses habituasi atau proses aktualisasi di Instansi BPP Kecamatan
Mambi yaitu sebagai berikut:
Tabel 4. Bukti Kegiatan dalam pelaksanaan kegiatan

Kegiatan 1 : Persiapan Aktualisasi


Tanggal Kegiatan : 1-2 November 2022
A. Tahapan 1
Konsultasi dengan Kepala
Dinas Pertanian

Output :
Surat izin Aktualisasi dari
Kepala Dinas Pertanian

B. Tahapan 2
Konsultasi dengan Kepala
Bidang Penyuluhan
Pertanian Mamasa
Output :
Surat izin aktualisasi dari
kepala Bidang Peyuluhan
pertanian

C. Tahapan 3
Konsultasi dengan kepala
Bidang Tanaman Pangan
kab Mamasa selaku
Mentor

Output :
Surat izin aktualisasi dari
Mentor
D. Tahapan 4
Konsultasi dengan Kepala
BPP kecamatan Mambi

Output :
Surat izin aktualisasi dari
kepala BPP Kecamatan
Mambi
E. Tahapan 5
Penyampaian Kepada
rekan Kerja

Output :
Surat Dukungan dari
Rekan Kerja Mengenai
Kegiatan Aktualisasi

F. TAHAPAN 6
Penyampaian Kegiatan
aktualisasi kepada
Kelompok Wanita Tani
Output :
Surat Dukungan dari
Petani Mengenai Kegiatan
Aktualisasi

Keterkaitan Mata Pelatihan


1. Kompeten
Dalam kegiatan yang akan dilakukan harus dapat memberikan
kualitas terbaik sehingga dapat meningkatkan kompetensi diri
dalam menjawab tantangan yang selalu berubah.
2. Akuntabel
Pada saat melakukan konsultasi dengan mentor dan pimpinan
selalu menunjung tinggi kejujuran dan tanggung jawab demi
terlaksananya kegiatan dengan baik
3. Loyal
Dengan menjalankan kegiatan yang merupakan salah satu peran
BPP dengan membawa nama baik instansi.
4. Kolaboratif
Membangun budaya Kerjasama, menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Visi : Kegiatan aktualisasi dapat Mendukung tercapainya Terwujudnya
pertanian yang maju, produktif dan Tangguh sebagi pilar utama
pembangunan Ekonomi daerah
Misi : Kegiatan aktualisasi dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber
daya alam dan teknologi pertanian secara berkelanjutan dan berwawasan
global dan lingkungan
Penguatan Nilai-nilai Organisasi :
Maju : Terwujudnya peran BPP dalam memajukan pengetahuan
petani
Harmonis: Keadaan dimana setiap penyuluh saling merangkul dalam
tercapainya tujuan bersama
Analisis Dampak :

 Dampak Positif
a) Pimpinan mengetahui gagasan pemecahan isu yang direncanakan.
b) Adanya persetujuan kegiatan dari atasan & mentor, yang akan
dilaksanakan oleh penulis dengan tidak bertanggungjawab dan
tidak sesuai target kegiatan.
 Dampak Negatif
a) Pimpinan tidak mengetahui gagasan pemecahan isu yang
direncanakan.

b) Tidak adanya persetujuan kegiatan dari atasan & mentor, yang


akan dilaksanakan oleh penulis dengan tidak bertanggungjawab
dan tidak sesuai target kegiatan
Dampak jika Nilai-nilai Dasar tidak diterapkan di kegiatan aktualisasi
Jika Koordinasi tidak dilaksanakan dengan baik dan tanpa menerapkan
nilai-nilai BERAKHLAK, maka pelaksanaan kegiatan penyuluhan tidak
akan berjalan dengan baik, informasi yang disampaikan tidak merata
karena adanya kesenjangan antara penyuluh dan petani dilapangan , juga
tidak adanya acuan dari instansi sebagai bahan penguatan bagi penyuluh
dalam melaksanakan tugas dengan baik

Kegiatan 2 : Pencarian Video Tutorial Pengolahan Buah Pisang Di


Youtube

Tanggal Kegiatan : 3-4 November 2022


a. Tahapan 1
Memasukkan
Username

Output :
Adanya Username

b. Tahapan 2
Membuka aplikasi
youtube
Output :
Terlaksananya
kegiatan membuka
Aplikasi youtube

C. Tahapan 3
Mendownload video
tutorial pengolahan

buah pisang

Output :
Tersedianya Video
yang di download
dari youtube
D. Tahapan 4
Membuat folder

Output :
Tersedianya Folder
penyimpanan video

E. Tahapan 5
Menyimpan video
pada folder
Output :
Adanya video yang
telah tersimpan
pada folder.

Keterkaitan Mata Pelatihan


1. Kompeten
Dalam kegiatan yang akan dilakukan harus dapat memberikan kualitas
terbaik sehingga dapat meningkatkan kompetensi diri dalam menjawab
tantangan yang selalu berubah.
2. Akuntabel
Pada saat melakukan kegiatan pencarian video pada lama Youtube selalu
menunjung tinggi kejujuran dan tanggung jawab demi terlaksananya
kegiatan dengan baik

3. Adaptif
Dalam kegiatan pencarian video refrensi pada laman Youtube
pemnafaatan informasi dan teknologi sangat bermanfaat dalam
penunjang kegiatan aktualisasi. Tetap beradaptasi dengan
perkembangan zaman menjadi kemampuan yang sangat diperlukan pada
zaman sekarang ini.
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Visi : Kegiatan aktualisasi dapat Mendukung tercapainya Terwujudnya
pertanian yang maju, produktif dan Tangguh sebagi pilar utama
pembangunan Ekonomi daerah
Misi : Kegiatan aktualisasi ini dapat Meningkatkan Sistem Penyuluhan yang
berfokus pada Kemajuan SDM Pelaku Utama dalam menjalankan tupoksi
yang telah ditentukan
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Maju : Terwujudnya peran BPP dalam memajukan pengetahuan petani
Harmonis: Keadaan dimana setiap penyuluh saling merangkul dalam
tercapainya tujuan bersama
Analisis Dampak
 Dampak Positif : Dokumen-dokumen dan video-video refrensi tersedia
 Dampak Negatif : Kegiatan ini apabila tidak dilakukan akan mengurangi
informasi, data dan refrensi terkait video tutorial pengolahan buah
pisang.
Dampak jika Nilai-nilai Dasar tidak diterapkan di kegiatan aktualisasi

Jika dalam proses pencarian video refrensi tidak dilaksanakan dengan baik
dan tanpa menerapkan nilai-nilai BERAKHLAK, maka pelaksanaan kegiatan
penyuluhan tidak akan berjalan optimal, karena informasi yang disampaikan
tidak maksimal dan tidak inovatif.

Kegiatan 3 : Pembuatan media informasi penyuluhan


pengolahan buah pisang
Tanggal Kegiatan : 7-8 November 2022
A. Tahapan 1
Penentuan video
tutorial
pengolahan
pisang
Output :
Adanya Video
media informasi
pada folder
penyimpanan

B. Tahapan 2

Menyiapkan
video tutorial
pengolahan buah
pisang

Output :

Terlaksanya
penyiapan video
tutorial
C. Tahapan 3
Menyimpan pada
folder yang telah
dibuat

Output :
Adanya video
tutorial yang
tersimpan di
folder

Keterkaitan Mata Pelatihan


Kegiatan pembuatan media informasi penyuluhan pengolahan pisang ini
terkait dengan mata pelatihan implementasi nilai-nilai dasar ASN
berAKHLAK yaitu:
1. Akuntabel
Pada saat melakukan konsultasi dengan mentor dan pimpinan
selalu menunjung tinggi kejujuran dan tanggung jawab demi
terlaksananya kegiatan dengan baik

2. Adaptif
Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas pada proses penyiapan
bahan penyuluhan dengan menggunakan aplikasi pembuatan media
informasi berbasis digital.
3. Kolaboratif
Membangun budaya Kerjasama dengan rekan kerja, menggerakkan
pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Visi : Kegiatan aktualisasi dapat Mendukung tercapainya Terwujudnya
pertanian yang maju, produktif dan Tangguh sebagi pilar utama
pembangunan Ekonomi daerah
Misi : Kegiatan aktualisasi ini dapat Meningkatkan Sistem Penyuluhan
yang berfokus pada Kemajuan SDM Pelaku Utama dalam menjalankan
tupoksi yang telah ditentukan
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Keterkaitan kegiatan ini dengan nilai organisasi yaitu nilai:
Maju : Terwujudnya peran BPP dalam memajukan pengetahuan
petani
Harmonis: Keadaan dimana setiap penyuluh saling merangkul dalam
tercapainya tujuan bersama.
Analisis Dampak

 Dampak Positif

Kegiatan pembuatan media informasi lebih jelas dalam penyajiannya


karena di edit dan dikemas di aplikasi editor dengan baik.
 Dampak Negatif
Aplikasi editor membutuhkan kualitas jaringan yang baik, jika tidak
memiliki kualitas jaringan yang baik maka video sajian pengolahan buah
pisang dalam penyampainnya tidak akan mudah dimengerti oleh
audience atau pendengar dalam hal ini ada kelompok wanita tani
Dampak jika Nilai-nilai Dasar tidak diterapkan di kegiatan aktualisasi
Jika kegiatan aktualisasi ini tidak dilaksanakan dengan baik dan tanpa
menerapkan nilai-nilai berAKHLAK, maka pelaksanaan kegiatan
penyuluhan tidak akan berjalan dengan baik. Terkhusus pada nilai dasar
adaptif dimana kemampuan dalam pemanfaatan teknologi dan informasi
yang menjadi dasar dalam penerapan smart Governance kerap kali kita
dituntut untuk menjadi smart ASN dalam menjalankan tugas penyuluhan
dan memberikan informasi kepada petani.

Kegiatan 4 : Simulasi video tutorial pengolahan pisang


Tanggal Kegiatan : 9-10 November 2022
A. Tahapan 1
Menyiapkan video

Output :
Tersedianya
video tutorial
yang disiapkan
untuk simulasi
B. Tahapan 2
Menyajikan video
pengolahan

Output :
Adanya Tayangan
video untuk
disimulasikan

C. Tahapan 3
Memaparkan
hasil sajian video
Output :
Adanya simulasi
penjelasan
pengolahan buah
pisang pada rekan
kerja

Keterkaitan Mata Pelatihan


Kegiatan Simulasi video tutorial pengolahan pisang ini terkait dengan
mata pelatihan implementasi nilai-nilai dasar ASN berAKHLAK yaitu:
1. Berorientasi Pelayanan
Dalam kegiatan simulasi penyampaian kepada rekan kerja kita harus
menerapakan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) agar
informasi yang diberikan tersampaikan dengan baik.
2. Akuntabel
Pada kegiatan mencari referensi harus berdasarkan fakta
ilmiah yang ada sehingga pesan yang akan disampaikan
dapat dipertanggung jawabkan dan dapat dipercaya oleh
petani.
3. Kompeten
Dalam kegiatan yang akan dilakukan dapat meningkatkan
kemampuan diri, membantu orang lain belajar, dan
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
4. Kolaboratif
Membangun budaya Kerjasama dengan rekan kerja, dengan
menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya.
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Visi : Kegiatan aktualisasi dapat Mendukung tercapainya Terwujudnya
pertanian yang maju, produktif dan Tangguh sebagi pilar utama
pembangunan Ekonomi daerah
Misi : Kegiatan aktualisasi ini dapat peningkatan sistem penyuluhan yang
berfokus pada kemajuan sumber daya manusia sebagai Pelaku Utama
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Keterkaitan kegiatan ini dengan nilai organisasi yaitu nilai:
Maju : Terwujudnya peran BPP dalam memajukan pengetahuan
petani
Harmonis: Keadaan dimana setiap penyuluh saling merangkul dalam
tercapainya tujuan bersama
Analisis Dampak

 Dampak Positif

Kegiatan simulasi video tutorial pengolahan buah pisang memberi


dampak dan manfaat baik ke peserta maupun audience selain
mendapatkan informasi juga dapat mengetahui kekurangan dari video
media penyuluhan lewat saran yang diberikan oleh audience

 Dampak Negatif
Dampak negatif yang dihasilkan apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan
peserta latsar tidak akan menguasai materi dengan baik pada saat
kegiatan praktek lapang pada kelompok wanita Tani. Hal ini dapat
mengurangi transfer informasi kepada Pelaku utama/ petani
Dampak jika Nilai-nilai Dasar tidak diterapkan di kegiatan aktualisasi

Jika dalam proses kegiatan simulasi video tutorial tidak menerapkan nilai-
nilai BERAKHLAK, maka pelaksanaan kegiatan penyuluhan tidak akan
berjalan optimal, informasi yang disampaikan tidak maksimal dan tidak
inovatif. Penyampaian suatu informasi harus didasari dengan nilai
Orientasi pelayanan, Kompeten dan Loyal dengan melakukan suatu
pekerjaan dengan hasil yang terbaik dan tetap memberikan pelayanan
dengan prinsip 5s (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun).

Kegiatan 5 : Pembuatan brosur pengolahan buah pisang


Tanggal Kegiatan : 11 November 2022
A. Tahapan 1
Mendesign
cover/ lembaran

Output :
Adanya design
cover brosur
B. Tahapan 2
Mendesign
materi
pengolahan
buah pisang

Output :
Adanya design
materi
pengolahan
buah pisang
C. Tahapan 3
Mencetak dan
mengganda kan
lembar brosur

Output :
Tersedianya
lembaran brosur
yang sudah
dicetak dan
digandakan
Keterkaitan Mata Pelatihan
Kegiatan pembuatan brosur pengolahan buah pisang ini terkait dengan
mata pelatihan implementasi nilai-nilai dasar ASN berAKHLAK yaitu:
1. Akuntabel
Pada kegiatan design cover dan materi brosur harus
berdasarkan sesuai dengan referensi yang di gunakan
sehingga pesan yang disampaikan dapat dipertanggung
jawabkan dan memperoleh hasil yang sesuai.
2. Kompeten
Dalam kegiatan yang akan dilakukan dapat meningkatkan
kemampuan diri, membantu orang lain belajar, dan
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
3. Kolaboratif
Membangun budaya Kerjasama dengan rekan kerja, dengan
menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya dan teknologi untuk
tujuan bersama

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi


Visi : Kegiatan aktualisasi dapat Mendukung tercapainya Terwujudnya
pertanian yang maju, produktif dan Tangguh sebagi pilar utama
pembangunan Ekonomi daerah
Misi : Kegiatan aktualisasi ini dapat peningkatan sistem penyuluhan yang
berfokus pada kemajuan sumber daya manusia sebagai Pelaku Utama
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Keterkaitan kegiatan ini dengan nilai organisasi yaitu nilai:
Maju : Terwujudnya peran BPP dalam memajukan pengetahuan
petani
Harmonis: Keadaan dimana setiap penyuluh saling merangkul dalam
tercapainya tujuan bersama
Analisis Dampak

 Dampak Positif
Kegiatan pembuatan brosur pengolahan buah pisang menhasilkan
output brosur/selebaran yang juga dapat menjadi metode penyuluhan
selain video untuk memberikan informasi tambahan yang lebih terinci.
 Dampak Negatif
Media penyuluhan berupa brosur bisa jadi kurang efektif dalam
penyampaian infromasi karena terkadang pelaku utama/petani banyak
dari mereka yang kurang minat membaca jadi proses transfer informasi
terkendala pada kegiatan ini.
Dampak jika Nilai-nilai Dasar tidak diterapkan di kegiatan aktualisasi

Jika dalam proses kegiatan simulasi video tutorial tidak menerapkan nilai-
nilai BERAKHLAK, maka informasi yang disampaikan tidak dapat
dipertanggung jawabkan karena tidak sesuai dengan sumber dan data
ilmiah yang sesuai dengan refrensi yang ada. Sehingga dalam
penyusunan design cover dan materi brosur yang merupaka sumber
informasi yang valid

Kegiatan 6 : Melakukan sosialisasi


Tanggal Kegiatan : 14-15 November 2022
A. Tahapan 1
Pembuatan
undangan
sosialisasi

Output :
Adanya
undangan
sosialisasi
B. Tahapan 2
Pembuatan
daftar hadir
sosialisasi

Output :
Adanya daftar
hadir
sosialisasi

C. Tahapan 3
Penyiapan
ruangan
Output :
Tersedaianya
ruangan
sosialisasi

D. Tahapan 4
Penyiapan
bahan/ video
sosialisasi

Output :
Tersedianya
video tutorial
E. Tahapan 5
Pemaparan
materi sosialisasi
dan
interaktif / tanya
jawab

Output :
Tersedianya
video tutorial

Keterkaitan Mata Pelatihan :


Kegiatan sosialisasi media informasi penyuluhan pengolahan pisang ini
terkait dengan mata pelatihan implementasi nilai-nilai dasar ASN
berAKHLAK yaitu:
1. Berorientasi Pelayanan
Dalam kegiatan sosialisasi penyampaian kepada pelaku utama/petani
kita harus menerapakan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan
Santun) agar informasi yang diberikan tersampaikan dengan baik.
2. Akuntabel
Pada kegiatan sosialisasi ini bahan dan data persentasi harus
berdasarkan fakta ilmiah yang ada sehingga pesan yang akan
disampaikan dapat dipertanggung jawabkan dan dapat dipercaya oleh
petani.
3. Kompeten
Dalam kegiatan yang akan dilakukan dapat meningkatkan kemampuan
diri, membantu orang lain belajar, dan melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
4. Harmonis
Membangun hubungan kerja dan lingkungan serta suasana yang
kondusif, tidak diskriminatif terhadap sesama petani dan selalu
mengutamakan musyawarah dalam suatu kegiatan sosialisasi ini.
5. Kolaboratif
Membangun budaya Kerjasama dengan rekan kerja, dengan
menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Visi : Kegiatan aktualisasi dapat Mendukung tercapainya Terwujudnya
pertanian yang maju, produktif dan Tangguh sebagi pilar utama
pembangunan Ekonomi daerah
Misi : Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dan teknologi
pertanian secara berkelanjutan dan berwawasan global
Penguatan Nilai-nilai Organisasi :
Keterkaitan kegiatan ini dengan nilai organisasi yaitu nilai:
Maju : Terwujudnya peran BPP dalam memajukan pengetahuan petani
lewat penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh penyuluh pertanian
Harmonis: Keadaan dimana setiap penyuluh dan petani/pelaku utama
saling merangkul dalam tercapainya tujuan bersama
Analisis Dampak

 Dampak Positif

Kegiatan sosialisasi ini memberikan dampak signifikan dari antusias dan


perhatian dari kelompok tani, karena menurut observasi yang selama ini
dilakukan kelompok tani lebih suka dengan kegiatan prkatek
lapang/demonstrasi secara langsung dilapangan.
 Dampak Negatif
Apabila sosialisasi pengolahan buah pisang tidak dilakukan pemahaman
tentang langkah-langkah pengolahan mungkin informasi nya kurang
tersampaikan pada petani.
Dampak jika Nilai-nilai Dasar tidak diterapkan di kegiatan Aktualisasi
Jika dalam proses kegiatan sosialisasi kegiatan aktualisasi ini tidak
menerapkan nilai-nilai BERAKHLAK, utamanya penerapan nilai
Berorientasi layanan, Akuntabel dan Kompeten. Ketiga nilai utama tersebut
menjadi pondasi dalam kegiatan ini. Karena informasi yang diberikan harus
berdasar pada data aktual dan valid, menginfromasikan ke pelaku utama
dengan tujuan saling belajar bersama dengan menerapkan prinsip 5s
(senyum, sapa, salam, sopan dan santun.
.

Kegiatan 7 : Praktek lapangan pengolahan buah pisang


Tanggal Kegiatan : 16-18 November 2022
A. Tahapan 1
Penyiapan bahan
baku utama
Output :
Tersedianya
bahan baku
utama
pengolahan buah
pisang menjadi
keripik

B. Tahapan 2
Penyiapan bahan
baku penunjang
penyiapan

Output :
Tersedianya
bahan baku
penunjang
pengolahan buah
pisang menjadi
keripik
C. Tahapan 3
Peralatan
lainnya
demonstrasi

Output :
Tersedianya
peralatan yang
digunakan dalam
pembuatan
keripik pisang

D. Tahapan 4
Demonstrasi
pengolahan buah
pisang
pengemasan
hasil pengolahan
buah pisang
Output :
Terlaksana
kegiatan
pengolahan buah
pisang menjadi
keripik

E. Tahapan 5
Pengemasan
hasil pengolahan
buah pisang

Output :
Tersedianya
keripik pisang
yang sudah
dikemas

Keterkaitan Mata Pelatihan :


Kegiatan praktek lapang pengolahan buah pisang ini terkait dengan
mata pelatihan implementasi nilai-nilai dasar ASN berAKHLAK yaitu:
1. Berorientasi Pelayanan
Dalam kegiatan praktek lapang ini kita harus menerapakan 5S
(Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) agar informasi yang
diberikan tersampaikan dengan baik.
2. Akuntabel
Pada kegiatan demosntrasi cara pengolahan buah pisang
tutorialnya harus berdasarkan fakta ilmiah yang ada
sehingga pesan yang akan disampaikan dapat
dipertanggung jawabkan dan dapat dipercaya oleh petani.
3. Kompeten
Dalam kegiatan yang akan dilakukan dapat meningkatkan
kemampuan diri, membantu orang lain belajar, dan
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
4. Kolaboratif
Membangun budaya Kerjasama dengan rekan kerja,
dengan menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya
untuk tujuan bersama

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :


Visi : Kegiatan aktualisasi dapat Mendukung tercapainya Terwujudnya
pertanian yang maju, produktif dan Tangguh sebagi pilar utama
pembangunan Ekonomi daerah
Misi : Kegiatan aktualisasi ini dapat peningkatan sistem penyuluhan
yang berfokus pada kemajuan sumber daya manusia sebagai Pelaku
Utama
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Keterkaitan kegiatan ini dengan nilai organisasi yaitu nilai:
Maju : Terwujudnya peran BPP dalam memajukan pengetahuan
petani lewat penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh penyuluh
pertanian
Harmonis: Keadaan dimana setiap penyuluh dan petani/pelaku utama
saling merangkul dalam tercapainya tujuan bersama.
Analisis Dampak

 Dampak Positif
Kegiatan pratek lapang ini memberikan dampak signifikan dari antusias
dan perhatian dari kelompok tani, karena menurut observasi yang
selama ini dilakukan kelompok tani lebih suka dengan kegiatan prkatek
lapang/demonstrasi secara langsung dilapangan.
 Dampak Negatif
Apabila kegiatan demonstrasi car apengolahan buah pisang tidak
dilakukan, pemahaman tentang langkah-langkah pengolahan buah
pisang informasinya kurang tersampaikan pada petani, akibatnya
proses praktek lapang kemungkinan akan mengalami sedikit hambatan
dan membutuhkan waktu yang kurang efisien.
Dampak jika Nilai-nilai Dasar tidak diterapkan di kegiata Aktualisasi
Kegiatan praktek lapang harus menerapakan nilai kolaboratif untuk
mencapai tujuan kegiatan bersama, Jika nilai kolaboratif tidak di
Implemetasikan hasil yang diperoleh tidak efektif, waktu yang digunakan
tidak efisien dan kurang optimalnya peran Sumber Daya Manusia.
Kegiatan 8 : Melakukan Evaluasi
Tanggal Kegiatan : 21-22 November 2022
A. Tahapan 1
Pemanfaatan video
tutorial
Output :
Terlaksana kegiatan
pengolahan buah
pisang menjadi
keripik

B. Tahapan 2

Pemanfaatan
brosur

Output :

Adanya manfaat
brosur sebagai
lembaran informasi

C. Tahapan 3
Kegiatan
sosialisasi
Output :
Adanya respon
peserta

D. Tahapan 4
Kegiatan praktek
Lapangan

Output :
Adanya antusias
Peserta praktek
lapangan

Keterkaitan Mata Pelatihan :


Kegiatan Evaluasi ini terkait dengan mata pelatihan implementasi nilai-
nilai dasar ASN berAKHLAK yaitu:
1. Akuntabel
Pada saat melakukan konsultasi dengan mentor dan pimpinan
selalu menunjung tinggi kejujuran dan tanggung jawab demi
terlaksananya kegiatan dengan baik
2. Kompeten

Dalam kegiatan yang akan dilakukan dapat meningkatkan


kemampuan diri, membantu orang lain belajar, dan melaksanakan
tugas dengan kualitas terbaik

3. Kolaboratif
Membangun budaya Kerjasama dengan rekan kerja, menggerakkan
pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Visi : Kegiatan aktualisasi dapat Mendukung tercapainya Terwujudnya
pertanian yang maju, produktif dan Tangguh sebagi pilar utama
pembangunan Ekonomi daerah
Misi : Kegiatan aktualisasi ini dapat peningkatan sistem penyuluhan
yang berfokus pada kemajuan sumber daya manusia sebagai Pelaku
Utama
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Keterkaitan kegiatan ini dengan nilai organisasi yaitu nilai:
Maju : Terwujudnya peran BPP dalam memajukan pengetahuan
petani lewat penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh penyuluh
pertanian
Harmonis: Keadaan dimana setiap penyuluh dan petani/pelaku utama
saling merangkul dalam tercapainya tujuan bersama.

Analisis Dampak

 Dampak Positif
Kegiatan evaluasi ini akan berdampak pada penigkatan skala
ekonomi petani secara langsung. Pemanfaatan media audio visual
dapat mereka jadikan referensi dan sumber informasi dalam
pengolahan buah pisang menjadi sebuah produk bernilai ekonomi.
 Dampak Negatif
Jika kegiatan evaluasi tidak dilakukan, akan berdampak pada
kurangnya pengetahuan petani terhadap pengolahan buah pisang.
Penyuluh akan kurang mengetahui respon dan antusias dari petani
terhadap pemanfaatan sumber daya alam yang bisa diolah menjadi
suatu produk bernilai. Terlebih lagi jika petani tidak mengetahui cara
pengelolaanya.
Dampak jika Nilai-nilai Dasar tidak diterapkan dikegiatan Aktualisasi
Kegiatan Evaluasi didasari dengan penerapan nilai Akuntabel dan
Kompeten. Jika nilai ini tidak diterapkan maka tidak ada acuan atau
referensi berupa data yang valid dari proses Evaluasi dan monitoring.
Manfaat kegiatan evaluasi dapat memberikan pembelajaran kepada
penulis maupun orang lain.

Kegiatan 9 : Menyusun Laporan Aktualisasi


Tanggal Kegiatan : 23-28 November 2022
A. Tahapan 1
Laporan
pemanfaatan
media informasi
Output :
Tersedianya
laporan media
informasi

B. Tahapan 2

Pemanfaatan
brosur

Output :
Tersedianya
informasi berupa
brosur
C. Tahapan 3
Laporan kegiatan
sosialisasi

Output :
Tersedianya
laporan kegiatan
sosialisasi

D. Tahapan 4
Laporan kegiatan
praktek lapangan
Output :
Tersedianya
laporan kegiatan
praktek lapangan
pengolahan buah
pisang

Keterkaitan Mata Pelatihan :


Kegiatan penyusunan laporan Aktualisasi ini terkait dengan mata
pelatihan implementasi nilai-nilai dasar ASN berAKHLAK yaitu:
1. Akuntabel
Pada kegiatan mencari referensi harus berdasarkan fakta ilmiah
yang ada sehingga pesan yang akan disampaikan dapat
dipertanggung jawabkan dan dapat dipercaya oleh petani.
2. Kompeten
Dalam kegiatan yang akan dilakukan dapat meningkatkan
kemampuan diri, membantu orang lain belajar, dan melaksanakan
tugas dengan kualitas terbaik
3. Kolaboratif
Membangun budaya Kerjasama dengan rekan kerja, dengan
menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama.
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Visi : Kegiatan aktualisasi dapat Mendukung tercapainya Terwujudnya
pertanian yang maju, produktif dan Tangguh sebagi pilar utama
pembangunan Ekonomi daerah
Misi : Kegiatan aktualisasi ini dapat peningkatan sistem penyuluhan
yang berfokus pada kemajuan sumber daya manusia sebagai Pelaku
Utama
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Keterkaitan kegiatan ini dengan nilai organisasi yaitu nilai:
Maju : Terwujudnya peran BPP dalam memajukan pengetahuan
petani lewat penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh penyuluh
pertanian
Harmonis: Keadaan dimana setiap penyuluh dan petani/pelaku utama
saling merangkul dalam tercapainya tujuan bersama.

Analisis Dampak

 Dampak Positif

Pembuatan laporan pada kegiatan aktualisasi ini berdampak memberi


manfaat berupa informasi dan acuan dimana setiap kegiatan selalu
menginplementasikan nilai-nilai dasar ASN dalam penerapan setiap
tahapan, kontribusi terhadap visi dan misi dan penguatan nilai-nilai
organisasi.
 Dampak Negatif
Jika dalam kegiatan ini penyusunan laporan tidak di barengi dengan
penerapan nilai-nilai dasar ASN, maka akan berdampak kurangnya
penguatan dan dasar serta acuan dalam bekerja.
Dampak jika Nilai-nilai Dasar tidak diterapkan dikegiatan Aktualisasi
Kegiatan Penyusunan Laporan Aktualisasi didasari dengan
penerapan nilai Akuntabel dan Kompeten. Jika nilai ini tidak
diterapkan maka tidak ada acuan atau referensi berupa data yang
valid dari kegiatan ini. Manfaat kegiatan penyusunan laporan
Aktualisasi dapat memberikan pembelajaran kepada penulis maupun
orang lain.
Kegiatan 10 : Rencana Tindak Lanjut
Tanggal Kegiatan : 29-30 November 2022
A. Tahapan 1 Output :
Dukungan kebijakan Adanya Surat Keputusan\

B. Tahapan 2 Output :
Dukungan SDM Adanya Penanggung jawab

C. Tahapan 3 Output :
Dukungan Fasilitas Tersedianya sarana dan prasarana

D. Tahapan 4 Output :
Dukungan Anggaran Adanya biaya anggaran kegiatan
aktualisasi

Keterkaitan Mata Pelatihan :


Kegiatan rencana tindak lanjut ini terkait dengan mata pelatihan
implementasi nilai-nilai dasar ASN berAKHLAK yaitu:
1. Akuntabel
Pada kegiatan design cover dan materi brosur harus berdasarkan
sesuai dengan referensi yang di gunakan sehingga pesan yang
disampaikan dapat dipertanggung jawabkan dan memperoleh hasil
yang sesuai.
2. Kompeten
Dalam kegiatan yang akan dilakukan dapat meningkatkan
kemampuan diri, membantu orang lain belajar, dan melaksanakan
tugas dengan kualitas terbaik
3. Kolaboratif
Membangun budaya Kerjasama dengan rekan kerja, dengan
menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya dan teknologi
untuk tujuan bersama
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Visi : Kegiatan aktualisasi dapat Mendukung tercapainya Terwujudnya
pertanian yang maju, produktif dan Tangguh sebagi pilar utama
pembangunan Ekonomi daerah
Misi : Kegiatan aktualisasi ini dapat peningkatan sistem penyuluhan
yang berfokus pada kemajuan sumber daya manusia sebagai Pelaku
Utama
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Keterkaitan kegiatan ini dengan nilai organisasi yaitu nilai:
Maju : Terwujudnya peran BPP dalam memajukan pengetahuan
petani lewat penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh penyuluh
pertanian
Harmonis: Keadaan dimana setiap penyuluh dan petani/pelaku utama
saling merangkul dalam tercapainya tujuan bersama.

Analisis Dampak

 Dampak Positif
a) PPL dapat mengerjakan rencana tindak lanjut pada kegiatan
aktualisasi ini dengan sungguh-sungguh tanpa ada interpensi dari
pihak manapun.
b) PPL dapat mengetahui dan memahami hasil monitoring dan evaluasi
dari kegiatan yang telah dilaksanakan.
c) PPL memiliki laporan sebagai acuan dalam melaksanakan rencana
tindak lanjut terkait seluruh kegiatan aktualisasi yang dilakukan.
 Dampak Negatif
a) Tidak ditemukan hasil yang dapat menjadi tolak ukur dari
keberhasilan aktualisasi bagi PPL.
b) Tidak ada data valid mengenai sluruh kegiatan aktualisasi yang telah
dilakukan.
c) Tidak ada laporan yang dapat dijadikan sebagai acuan atas
aktualisasi yang telah terlaksana di lapangan untuk keberlanjutan
dari kegiatan aktualuisasi ini.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada laporan aktualisasi maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Tersedianya media informasi audio visual dapat meningkatkan
pemahaman petani tentang pengolahan buah pisang untuk dijadikan
sebuah produk dalam menambah nilai jualnya karena selama ini
sebagian petani belum bisa memanfaatkan sumber daya alam yang
tersedia.
2. Menambah pemahaman dan keterampilan kelompok wanita tani tentang
pengolahan buah pisang menjadi keripik pisang.
3. Dibutuhkan sosialisasi secara aktif dan berkelanjutan oleh para PPL
dengan memanfaatkan media audio visual tentang pengolahan hasil
panen pertanian menjadi sebuah produk;
4. Dalam pelaksanaan aktualisasi ini sangat dibutuhkan penerapan nilai-
nilai BerAKHLAK ( Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dalam kehidupan sehari-hari
yang merupakan dasar untuk bertutur kata dan berperilaku dalam
kehidupan bermasyarakat.

B. Saran
1. Saran Terhadap Instansi
Para petani yang merupakan sasaran utama pelaksanaan sosialisasi
masih berfikir untuk bagaimana agar petani cepat dapat uang dengan
cara langsung menjual hasil pertanian dari pada diolah lebih dahulu
menjadi sebuah poroduk. Pemikiran ini yang perlu dilakukan sosialisasi
secara masif oleh Dinas pertanian dan Balai penyuluhan pertanian
utamanya Penyuluh Pertanian Lapangan sehingga para petani memiliki
kemauan dan kemampuan untuk mengolah sumber daya alam disekitar
menjadi sebuah produk dimana hasilnya dapat bernilai jual dan
Ekonomi.

2. Saran Terhadap Pusdiklat (Lembaga Penyelenggara)


Diharapkan mampu terus meningkatkan materi dan metode dalam
menyelenggarakan Latsar CPNS sehingga menghasilkan ASN yang
mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN dan memahami peran dan
kedudukan sebagai seorang ASN di unit kerja masing-masing ASN.
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Peraturan


Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 tahun 2021 tentang
Manajemen Aparatur Sipil Negara

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021.


Berorientasi Pelayanan: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021.


Akuntabel: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021.


Kompeten: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Harmonis:


Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Loyal:


Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021.


Adaptif: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021.


Kolaboratif: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai