Anda di halaman 1dari 52

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III

ANGKATAN XXXII TAHUN 2021

RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI


JABATAN GURU PENJASORKES AHLI PERTAMA

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN PJOK MATERI SENAM


LANTAI PESERTA DIDIK KELAS VI MELALUI VIDEO
SENAM LANTAI PADA AHLI PERTAMA GURU PJOK SD
NEGERI LABUAN BARAT KABUPATEN KOTABARU

Oleh:
Muhammad asmiaji, S.Pd

NIP. 19910727 202012 1 009

NDH : 37

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH
BANJARBARU
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III
ANGKATAN XXXII TAHUN 2021

JUDUL : Optimalisasi Pembelajaran Pjok materi senam


lantai peserta didik kelas VI melalui video senam
lantai pada ahli pertama guru pjok SD Negeri
Labuan Barat Kabupaten Kotabaru

PENULIS : Muhammad asmiaji, S.Pd

JABATAN : Guru Penjasorkes Ahli Pertama

UNIT KERJA : SDN Labuan Barat

NDH : 37

Telah disetujui untuk diseminarkan pada tanggal 24 September 2021


Di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan

Banjarbaru, 24 September 2021


Mentor, Coach,

MIGHDAD, S.Pd TINA PURNAMAWATI, S.kom., M.AP


NIP. 19820412 200801 1 NIP. 19700324 200501 2 008
011
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III
ANGKATAN XXXII TAHUN 2021

JUDUL : Optimalisasi Pembelajaran Pjok materi senam


lantai peserta didik kelas VI melalui video senam
lantai pada ahli pertama guru pjok SD Negeri
Labuan Barat Kabupaten Kotabaru
PENULIS : Muhammad asmiaji, S.Pd

JABATAN : Guru Penjasorkes Ahli Pertama

UNIT KERJA : SDN Labuan Barat

NDH : 37

Telah diseminarkan dan disahkan pada tanggal 15 November 2021


Di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan

Banjarbaru, 15 November 2021


Mentor, Coach,

MIGHDAD, S.Pd TINA PURNAMAWATI, S.Kom., M.AP


NIP. 19820412 200801 1 NIP. 19700324 200501 2 008
011
Penguji,

Dr. MUHAMMAD AMINUDDIN, MT NIP.


NIP. 19710121 199203 1 009
KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa, Berkat


Rahmat dan Karunia-Nya lah “ Rancangan Aktualisasi Calon Pegawai
Negeri Sipil dalam pelatihan dasar CPNS Golongan III angkatan XXII
pemerintah kabupaten Kotabaru tahun 2021. “ dapat diselesaikan.

Penulis rancangan ini terlaksana karen kontribusi banyak pihak ,


berupa bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penyusun
ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak H. Sayed Jafar Alaydrus, S.H selaku Bupati Kotabaru


2. Bapak Drs H. Minggu Basuki, M.AP selaku Kepala Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Kotabaru
3. Bapak Selamet Riyadi, S.Pd.M.Ed selaku Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kotabaru
4. Bapak Romansyah, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Labuan
Barat
5. Bapak Drs. Muhammad Aminuddin, MT Selaku Penguji Yang
Telah Meberikan Masukan dan saran
6. Ibu Tina Purnamawati, S.Kom, M.AP selaku Coach yang Telah
Memberikan Bimbingan, Masukan dan Pengarahan
7. Panitia Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
III Angkatan XXXII Tahun 2021 Pemerintah Kabupaten
Kotabaru Yang Telah Memberikan Bantuan dan Motivasi
8. Rekan Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III Angkatan XXXII Tahun 2021 Pemerintah
Kabupaten Kotabaru Yang Telah Memberikan Semangat dan
Motivasi
9. Kedua Orang Tua, Serta Keluarga Besar Tercinta Yang Selalu
Memberikan Do’a, Semangat dan Dukungan

Penyusun Berupaya Agar Rancangan Aktualisasi Ini Dapat


Mencapai Tujuan, Sehingga Kritik dan Saran Yang Sifatnya
Membangun Demi Kesempurnaan Penulisan Ini Diterima Dengan
Terbuka. Semoga Laporan Aktualisasi Ini Dapat Bermanfaat.

Kotabaru, September 2021

Muhammad asmiaji
DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL DEPAN
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Tujuan...................................................................................... 4
C. Isu Aktual................................................................................. 4
D. Ruang Lingkup......................................................................... 4
BAB II GAMBARAN UMUM................................................................ 6
A. Profil Organisasi...................................................................... 6
B. Visi, Misi dan Nilai Organisasi................................................. 7
C. Tugas Pokok dan Fungsi......................................................... 8
D. Sasaran Kinerja Pegawai........................................................ 9
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI................................................ 13
A. Landasan Teori........................................................................ 13
B. Rancangan Aktualisasi............................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 44
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai
Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintahan sesuai yang tercantum dalam
UU ASN No.5 Tahun 2014. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang
selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil
yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi
tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas
negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan. Tugas pokok pegawai ASN yaitu melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
serta mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Dalam memenuhi tugas pokoknya tersebut, maka diperlukan
reformasi managemn ASN untuk membuat sektor publik menjadi
kompetitif, efisien, efektif. Reformasi manajemen ASN yang
dimaksud dalam hal ini yaitu perubahan perilaku birokrat, yang
memberikan kesadaran baru, bahwa pemeritah dibentuk tidak
untuk melayani dirinya sendiri, tetapi untuk melayani rakyat.
Dalam reformasi birokrasi yang sedang berlaku saat ini di
indonesia, yang diubah tidak hanya struktur dan fungsinya tetapi
juga perilaku aparaturnya. Untuk itu, perlu ditanamkan nilai-nilai
dasar untuk menjalankan tugas jabatan profesi PNS secara
profesional sebagai pelayan masyarakat yang meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan

1
Anti Korupsi. Kelima nilai-nilai dasar ini untuk selanjutnya
diakronimkan menjadi ANEKA. Nilai-nilai ANEKA tersebut
diharapkan dapat diinternalisasikan kedalam dunia kerja yang
sedang kita jalani saat ini.
Nilai-nilai ANEKA ini sangat tepat jika diinternalisasikan pada
saat mereka masih berstatus C-ASN (Calon Aparatur Sipil
Negara), dan harus memasuki lingkungan birokrasi.
Mempertimbangkan strategisnya hal itu, maka LATSAR CPNS
merupakan saat yang tepat untuk mengubah pola pikir C-ASN
sehingga sesuai dan mampu mengaktualisasikan nilai dasar
profesi kita memasuki pembangunan birokrasi yang sudah
berubah paradigmanya. Melalui serangkaian pembelajaran yang
dilakukan, diharapkan para calon birokrat ini akan mewakili
wawasan kebangsaan, memiliki etka dan budaya kerja yang baik,
seluruh kegiatannya dapat dipertanggung jawabkan, memiliki
komitmen terhadap mutu dan bebas dari korupsi serta menyadari
pentingnya memberikan pelayanan prima.
Pendidikan sebagai suatu proses untuk menggali dan
mengembangkan sumber daya manusia sebaik mungkin
seharusnya dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan
kesadaran, serta harus berorientasi pada tujuan yang ingin
dicapai. Begitu pula dengan pendidikan yang dilaksanakan oleh
Bangsa Indonesia tidak terlepas dari tujuan yang ingin dicapai
dalam melaksanakan dan mengisi kemerdekaan melalui
pembangunan bangsa dan negara. Era revolusi industri membawa
dampak pada dunia pendidikan.
Pemanfaatan teknologi digital dalam dalam proses
pembelajaran, penyelesaian berbagai tugas, dan peningkatan
kompetensi guru tidak dapat lepas dari arus perkembangan
informasi dan teknologi. Selain itu, dimasa pandemic seperti ini

2
guru dituntut lebih keras agar dapat mengunakan teknologi
sebagai media dalam pembelajaran agar tujuan

dari pembelajaran tersampaikan. Guru sebagai garda


terdepan dalam dunia pendidikan dituntut untuk siap berubah dan
beradaptasi untuk menghadapi tantangan tersebut.
Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan
(PJOK) merupakan bentuk pelayanan publik kepada peserta didik
sebagai konsumen. Pelayanan prima dengan mengedepankan
kepuasan peserta didik merupakan nilai dasar dari komitmen
mutu. Pada era industri kompetensi tambahan bagi peserta didik
adalah penguasaan teknologi dan keterampilan olahraga. Pada
era global tingkat persaingan mencari pekerjaan menjadi semakin
tinggi. Lapangan kerja lebih berpihak kepada mereka yang
memiliki kompetensi dan pemikiran kreatif untuk melahirkan karya
inovatif.
Demi mendukung ketercapaian tujuan mengenai hal yang
dipaparkan diatas dilakukan kegiatan habituasi, peserta pelatihan
dasar sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) dapat
membiasakan diri untuk menerapkan nilai-nilai dasar ASN , yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi (ANEKA) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
di lingkungan kerjanya sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa. Dalam hal
ini, penyusun merupakan peserta pelatihan dasar yang akan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)
di SD Negeri Labuan Barat, Kecamatan Pulau Sembilan
Kabupaten Kotabaru. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
selama agenda habituasi tertuang di dalam Laporan aktualisasi
yang berjudul “Optimalisasi Media Video dalam Pembelajaran
gerak senam lantai dimasa pandemi pada siswa Kelas 6 SD

3
Negeri Labuan Barat Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten
Kotabaru”.

B. Tujuan
Tujuan penulisan kegiatan aktualisasi ini yaitu :
1. Tujuan Umum
Agar menjadi pedoman dalam mengaktualisasikan nilai-nilai
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan
anti korupsi (ANEKA) dalam profesi penulis sebagai Guru
Penjasorkes di SD Negeri Labuan Barat.
2. Tujuan Khusus
Optimalisasi Pembelajaran Pjok Materi Senam Lantai Peserta Didik
Kelas VI Melalui Video Senam Lantai Pada Ahli Pertama Guru Pjok
Sd Negeri Labuan Barat Kabupaten Kotabaru

C. Isu Aktual
Berdasarkan Keadaan yang terjadi selama melakukan proses
belajar mengajar di SD Negeri labuan Barat diperoleh tiga isu
sebagai berikut :

1. Kurangnya pemahaman materi gerak pada pembelajaran


Penjaskes dimasa pandemi
2. Tidak diperbolehkannya kegiatan praktek diluar kelas
3. Belum optimalnya pembelajaran Pjok materi senam lantai kelas
VI

D. Ruang Lingkup

1. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi habituasi ini dilakukan


ditempat tugas penulis di SD Negeri Labuan Barat yang terletak
di Kabupaten Kotabaru. Selama periode off campus dimulai
dari tanggal 02 Oktober sampai dengan tangal 06 November

4
2021. Ruang lingkup kegiatan terdiri dari : Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran, Membuat instrumen penilaian,
Membuat Media Pembelajaran, Membuat Peralatan Modifikasi,
Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran, Pengaplikasian
peralatan hasil modifikasi Melaksanakan kegiatan evaluasi.

5
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. PROFIL SEKOLAH
1. Nama sekolah : SD Negeri Labuan Barat
2. Alamat : Jalan Desa Labuan Barat
3. Nama Kepala Sekolah : Romansyah, S.Pd
4. NPSN : 30303519
5. Kota : Kotabaru
6. Provinsi : Kalimantan Selatan
7. Status Sekolah : Negeri
8. Akreditasi :B
9. Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi
10. Jumlah Rombongan Belajar : 6 Kelas

6
B. VISI DAN MISI SEKOLAH DAN NILAI – NILAI ORGANISASI
1. Visi SD Negeri Labuan Barat
Terwujudnya Akhlak, Prestasi, Berwawasan Global Dilandasi
Nilai-nilai Budaya Luhur Sesuai Dengan Ajaran Agama,
Pancasila dan UUD 1945.
2. Misi SD Negeri Labuan Barat
a) Menanamkan Keyakinan Akidah Melalui Pengalaman Ajaran
Agama
b) Mengoptimalkan Proses Pembelajaran dan Bimbingan
c) Pengembangan Pengetahuan Bidang Iptek, Bahasa,
Olahraga, Seni Budaya Sesuai Bakat dan Minat Peserta
Didik
d) Menjalin Hubungan Yang Harmonis Antara Warga Sekolah
3. Nilai – Nilai Organisasi
Nilai- nilai Organisasi (Kabupaten Kotabaru)
a) Religius

Religius bermakna bahwa nilai-nilai agama mendasari


setiap sikap dan prilaku dalam kehidupan masyarakat atas
kebijakan pemerintah dan aktivitas masyarakat, serta
terciptanya kebebasan menjalankan agama sesuai dengan
keyakinannya masing-masing.

b) Cerdas
Cerdas bermakna memiliki wawasan, kemampuan dan
keterampilan yang cukup terhadap ilmu pengetahuan dan
teknologi melalui pencapaian tingkat pendidikan formal
tertentu, sehingga mendukung kualitas kehidupan
masyarakat.

7
c) Kreatif
Memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk
menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada
atau yang sudah dikenal sebelumnya. Indikatornya adalah
memiliki pola pikir, cara pandangan yang variatif, bersikap
terbuka, berani mengambil terobosan, dan memanfaatkan
teknologi secara efektif dan efisien.

d) Terampil
cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan.

e) Akuntabel
bermakna dapat dipertanggungjawabkan, senantiasa
menjaga agar hasil pekerjaan dan proses pelayanan dapat
dipertanggungjawabkan.

f) Transparan
bermakna terbuka, Serang senantiasa menjunjung tinggi
asas transparansi dalam pelaksanaan pekerjaan dan
senantiasa berusaha memberikan informasi-informasi di
bidang perbendaharaan serta melaksanakan bimbingan
informasi yang diperlukan mitra kerja

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI


Berdasarkan Peraturan Menteri pemberdayagunaan aparatur
negara dan repormasi birokrasi nomor 16 tahun 2009 Tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, tugas utama guru
adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Adapun rincian kegiatan
guru mata pelajaran sebagai berikut:
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2. Menyusun silabus pembelajaran;

8
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaran yang diampunya;
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan
hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;
10. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
11. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
12. Melaksanakan pengembangan diri;
13. Melaksanakan publikasi ilmiah; dan
14. Membuat karya inovatif.

D. SASARAN KERJA PEGAWAI


1. Sasaran Kerja Pegawai
Dalam melaksanakan tugas keprofesiaonalan, guru berkewajiban:
a) Merencanakan pembentukan ekstrakurikuler untuk
menyalurkan minat dan bakat siswa di dalam bidang non
akademik;
b) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi kegiatan
ektrakurikuler secara berkelanjutan serta sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;
c) Bertindak objektif dan tidak diskriminatif;
d) Menjunjung tinggi peraturan-undangan, hukum, dan kode
etik guru, serta nilai-nilai agama dan estetika; dan
e) Mengamalkan nilai Pancasila.

9
2. Tugas Guru
Pokok dan fungsi guru sebagai berikut :
a) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan
b) Menyusun silabus pembelajaran
c) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
d) Melaksanakan kegiatan pembelajaran
e) Menyusun alat ukur/soal mata pelajaran
f) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar
g) Menganalisi hasil penilaian pembelajaran
h) Melaksanakan pembelajaran dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
i) Melaksanakan Bimbingan dan konseling di kelas yang
menjadi tanggung jawabnya
j) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses
dan hasil belajar tingkat sekolah
k) Membimbing guru pemula dalam program induksi
l) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran
m) Melaksanakan pengembangan diri
n) Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif
o) Prestasi Ilmiah

10
E. STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
1. Stuktur Organisasi Sdn Labuan Barat

KOMITE
KEPALA SEKOLAH
Hamka
Romansyah,S.Pd

BENDAHARA
SEKRETARIS

Mighdad,S.Pd
Annur,S.Pd

ADMINISTRASI

Abdul Rahman

TENAGA PENDIDIKAN

KELAS 1 KELAS 3
Hairil,S.Pd Nurjannah,S.Pd
PAI

Abdul Rifai,S.Pd.I
KELAS 4 KELAS 6

Annur,S.Pd PENJASORKES Mighdad,S.Pd

Muhammad asmiaji,S.Pd

KELAS 5 KELAS 2

Masmulyati,S.Pd Suriani,S.Pd

SISWA

11
2. Data Tenaga Kependidikan dan siswa
Data tenaga kependidikan guru dan siswa SD Negeri Labuan
barat kabupaten kotabaru pada tahun 2021 dapat dilihat dari
tabel berikut :

Tabel 2.1 Data Guru dan Pegawai SD Negeri Labuan Barat

NO Nama Jabatan Gol Status


1 Romansyah, S.Pd Kepala Sekolah III.a PNS
2 Mighdad, S.Pd Guru Kelas 6 II.c PNS
3 Annur, S.Pd Guru Kelas 4 II.b PNS
4 Muhammad asmiaji, S.Pd Guru PJOK III.a CPNS
5 Masmulyati, S.Pd Guru Kelas 5 III.a CPNS
6 Abdul rifai, S.Pd.I Guru PAI - GTT
7 Nurjannah, S.Pd Guru Kelas 3 - GTT
8 Suriani, S.Pd Guru Kelas 2 - GTT
9 Hairil, S.Pd Guru Kelas 1 - GTT
10 Abdul Rahman Tenaga Admin - GTT

Tabel 2.2 Data Siswa SD Negeri Labuan Barat

Kelas Laki – Laki Perempuan Jumlah


I 4 2 6
II 6 7 13
III 4 4 8
IV 6 5 11
V 6 7 13
VI 4 4 8
Jumlah 30 29 59

12
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. LANDASAN TEORI
1. Nilai-Nilai Dasar
Nilai dasar merupakan seperangkat prinsip yang menjadi
landasan dalam menjalankan profesi. Nilai-nilai dasar ASN sering
disebut ANEKA. Kelima nilai dasar itu adalah Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
Untuk mencapai terciptanya aparatur negara yang
profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran
sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945, maka perlu adanya penerapan nilai-nilai
dasar profesi ASN. Nilai-nilai dasar tersebut dijabarkan sebagai
berikut.
a) Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang sudah tidak asing lagi kita
dengar, namun seringkali kita susah untuk membedakannya
dengan responsibilitas. Namun dua konsep tersebut memiliki
arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggungjawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Lebih lanjut
akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau isntitusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu,
kelompok atau instansi untuk memenuhi tanggungjawab yang
menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik.

13
b) Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan/paham kecintaan
manusia indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Merupakan pondasi bagi
Aparatur Sipil Negara dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
dengan orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa
dan negara. Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap
yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak
menghargai bangsa lain sebagai mestinya. Sikap ini jelas
mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Sedang dalam arti luas, Nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa indonesia senantiasa
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadu
atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban
demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa
rendah diri; mengakui persamaan derajat, persaman hak dan
kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;
menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
mengembangkan sikap tenggang rasa.
c) Etika Publik
Etika Publik merupakan refleksi tentang standar norma
yang menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan,
perilaku untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggungjawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar
etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-undang
ASN, yakni sebagai berikut:

14
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
2) Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak
memihak;
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
5) Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
6) Memelihara dan menjungjung tinggi standar etika luhur;
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja publik;
8) Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil
guna, dan santun;
10)Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
11)Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
12)Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
13)Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14)Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir
d) Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan
publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-
nilai komitmen mutu antara lain mengedepankan komitmen
terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh
hati untuk menjaga dan memelihara. Adapun nilai-nilai
komitmen mutu antara lain:
1) efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai
dengan target;
2) efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan
tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan
pemborosan;

15
3) inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau
mengandung kebaruan;
4) berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang
di persepsi individu terhadap produk atau jasa.
e) Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang
dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku
atau tindakan yang melawan norma-norma dengan
tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan
negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang
terdiri dari kerugian keuangan negara, suap
menyuap, pemerasan, perbuatan curang,
penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan
dalam pengadaan dan gratifikasi.
2. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Berdasarkan UU ASN No 5 Tahun 2014, pegawai ASN bertugas:
a) melaksanakan kebijakan publik;
b) memberikan pelayanan publik; dan
c) mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi
selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan
birokrasi yang professional. Untuk dapat membangun
profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam
UU ASN tersebut harus jelas.
1) Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kpada pengaturan profesi pegawai sehingga

16
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi
selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan
birokrasi yang professional. Untuk dapat membangun
profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam
UU ASN tersebut harus jelas.
2) Pelayanan Public
Perayaan publik adalah “Sebagai segala bentuk kegiatan
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah
di Pusat Daerah, dan dilingkungan BUMN/MUMD dalam bentuk
barang dan/atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat.(Lembaga Administrasi Negara: 1998).
Sedangkan definisi yang saat ini menjadi rujukan utama
dalam penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana
termuat dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai. Pelayanan publik dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang jasa dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
3) Whole of Government (WOG)
Whole of Government atau disingkat WOG adalah sebuah
pendekatan penyeleggaraan pemerintahan yang menyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari keeluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program,
dan pelayan publik. Terdapat beberapa cara pendekatan WOG
yang dapat dilakukan, baik dari sisi penataan institusi formal
maupun informal, yaitu :

17
(a) Penguatan koordinasi antar lembaga;
(b) Membentuk lembaga koordinasi khusus;
(c) Membentuk gugus tugas dan
(d) Koalisi sosial
WOG menjadi penting karena diperlukan sebuah upaya
untuk memahami pentingnya kebersamaan dari seluruh sektor
guna mencapai tujuan bersama. Sikap, perilku dan nilai yang
berorientasi sektor harus dicairkan dan dibangun dalam
fondasikebangsaan yang lebih mendasar, yang mendorong
adanya semangat persatuan dan kesatuan. Alasan WOG
menjadi penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang
mendapatkan perhatian dari pemerintah adalah;
(b) Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik
dalam mewujudkan integrasi kebijakan, proram
pembngunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan
pemerintahan yang lebih baik. Selain itu perkembangan
teknologi informasi, situasi, dan dinamika kebijakan yang
lebih kompleks juga mendorong pentingnya WOG dalam
mnyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara
kebijakan dan layanan publik
(c) Adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai
akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam
pembangunan
(d) Khususnya dalam konteksIndonesia, keberagaman latar
belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar
belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrasi
bangsa. Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban
untuk mendorong tumbuhnya nilai-nilai perekat kebangsaan
yang akan menjamin bersatunya elemen-elemen
kebangsaan ini dalam satu naungan NKRI (Suwarno &
Sejati,2017).

18
3. Senam lantai
Sejarah Senam Lantai

Menurut modul Pendidikan Olahraga dan Rekreasi Kelas VIII


terbitan Kemendikbud, asal-usul olahraga senam lantai belum
diketahui secara pasti karena banyak perbedaan dari berbagai
sumber.

Pada abad ke-20, senam mulai populer dan menyebar ke seluruh


dunia. Perkembangan olahraga ini sangat pesat hingga memiliki
banyak cabang, salah satunya senam lantai.

Sejak tahun 2700 SM, para biara Cina kuno telah mengenal bentuk
sederhana dari gerakan senam lantai. Para biara itu mengenal
senam lantai sebagai pengobatan dan bela diri. Catatan
peninggalan gerakan sederhana dalam senam lantai ada di dalam
kitab warisan Kong hu cu dan muridnya.

Selain itu, sejarah senam lantai juga dimulai dari India. Negara ini
sudah lama dikenal memiliki gerakan khusus untuk pengobatan dan
teknik pernapasan. Salah satu gerakan pengobatan yang banyak
dihubungkan dengan senam adalah yoga. Pasalnya, banyak
kemiripan antara dua gerakan ini.

Sejarah senam lantai juga tidak lepas dari Mesir. Banyak piramida
Mesir yang menggambarkan cerita tentang senam lantai. Gerakan
olahraga yang dilakukan bangsa Mesir pada zaman dahulu
memang identik dengan gerakan senam lantai atau yoga.

Maka, dari peninggalan-peninggalan tadi, disimpulkan bahwa


senam lantai sudah dimulai sejak abad ke-20.

Bagaimana sejarah senam lantai di Indonesia? Senam sendiri


masuk sejak Jepang datang ke tanah air. Senam mulai

19
diperkenalkan tentara PETA Jepang yang dikenal dengan nama
senam Talso.

Senam mulai dipertandingkan dalam pesta olahraga internasional


pada 1963, di GANEFO (Games The New Emarging Force). Di
Indonesia sendiri, organisasi senam yang dibentuk bernama
Persani (Persatuan Senam Seluruh Indonesia).

Manfaat Senam Lantai

Ada dua manfaat utama senam lantai, yaitu manfaat fisik, manfaat
mental, serta sosial.

Manfaat fisik, senam tentunya sangat bermanfaat untuk


mengembangkan komponen fisik dan kemampuan gerak. Dengan
melakukan gerak ini, dapat melatih daya tahan otot, kekuatan,
kelenturan, koordinasi, kelincahan, dan keseimbangan.

Sedangkan manfaat mental artinya akan mengasah kemampuan


mental terutama aspek keberanian dan percaya diri. Hal ini terjadi
karena gerakan senam lantai membutuhkan keberanian dan
percaya diri yang tinggi. Jika tidak berhati-hati dan gerakannya
kurang sempurna, dapat berakibat cedera.

Senam lantai juga dapat mengasah kemampuan sosial. Pada


dasarnya, aktivitas senam lantai akan lebih mudah dipelajari
dengan baik jika dilakukan dengan bantuan orang lain.

Gerakan Dasar Senam Lantai

a) Guling depan

Guling depan (forward roll) adalah berguling ke depan


dengan menggunakan bagian atas belakang badan (tengkuk,
punggung, pinggang, dan panggul bagian belakang). Latihan

20
guling ke depan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu guling
ke depan dengan awalan sikap berdiri dan awalan jongkok.

Berikut langkah-langkahnya:

1) Guling Depan dengan Awalan Berdiri


(a) Berdiri tegak, kedua tangan lurus di samping badan.
(b) Angkat kedua tangan ke depan, bungkukkan badan,
letakkan kedua telapak tangan di atas matras, posisi kaki
lurus.
(c) Siku ke samping, masukkan kepala di antara dua tangan.
(d) Sentuhkan bahu ke matras.
(e) Bergulinglah ke depan.
(f) Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi
tangan merangkul lutut.
(g) Sikap akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri
tegak.

2) Guling Depan dengan Awalan Jongkok


(a) Diawali dengan sikap jongkok, kedua kaki rapat, letakkan
lutut ke dada, dan kedua tangan bertumpu di depan ujung
kaki kira-kira 40 cm.
(b) Bengkokkan kedua tangan, letakkan pundak pada matras
dengan menundukkan kepala dan dagu sampai ke dada.
(c) Lanjutkan dengan melakukan gerakan berguling ke depan.
Ketika panggul menyentuh matras, peganglah tulang kering
dengan kedua tangan menuju posisi
(d) jongkok.

b) Guling Belakang

Guling Belakang (back roll) adalah menggulingkan badan ke


belakang dengan posisi badan tetap harus membulat, yaitu kaki

21
dilipat, lutut tetap melekat di dada, dan kepala ditundukkan
sampai dagu melekat di dada.

Berikut langkah-langkahnya:

1) Posisi jongkok, kedua kaki rapat, dan tumit diangkat.


2) Kepala menunduk, dagu rapat ke dada, kemudian kaki
menolak ke belakang.
3) Pada saat punggung menyentuh matras, kedua tangan segera
dilipat ke samping telinga dan telapak tangan menghadap ke
bagian atas untuk siap menolak.
4) Kaki segera diayunkan ke belakang melewati kepala dibantu
oleh kedua tangan menolak kuat dan kedua kaki dilipat
sampai ujung kaki dapat mendarat diatas matras ke sikap
jongkok.

B. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI


1. Identifikasi Isu Dan Gagasan Pemecahan

Berdasarkan Wikipedia yang memuat pendapat dari Barry Jones


dan Chase menyatakan bahwa Isu adalah sebuah masalah yang
belum terpecahkan yang siap diambil keputusannya. Dari pernyataan
tersebut dapat disimpulkan bahwa isu merupakan suatu akar
permasalahan yang harus dipecahkan dan siap diambil keputusan
untuk pemecahannya.

Didalam Laporan aktualisasi ini penulis merujuk kepada isu-isu


yang terjadi di ranah pendidikan. Isu-isu yang ditemukan bersama di
SD Negeri Labuan Barat Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten
Kotabaru adalah sebagai berikut.

22
a) Kurangnya pemahaman materi gerak pada pembelajaran
Penjaskes dimasa pandemi

Berdasarkan Surat Edaran Dinas Pendidikan Nomor :


420/1939/Unpeg.Set/Disdikbud Tanggal 28 Juli 2021 tentang
Pembelajaran Tatap Muka Tahun 2021 di Kabupaten Kotabaru,
salah satu pointnya adalah tidak diperbolehkan pembelajaran
diluar kelas, jadi pembelajaran Penjaskes hanya dilakukan
didalam kelas. Hal tersebut berpengaruhi terhadap pemahaman
siswa mengenai materi gerak pada pembelajaran Penjaskes
dimasa pandemi. Dapat terlihat dari nilai-nilai siswa, sebagai
berikut :

Tabel 3.1
Nilai Ulangan Harian Senam Lantai Siswa Kelas VI
SD Negeri Labuan Barat

No. Nama Siswa Nilai

1. Khairunnisa 40

2. Musdalipa 60

3. Pranuri Khairina Asmi 55

4. Sela 60

5. Pahrul 75

6. Hilman 45

7. Rendi 60

8. Hendri 70

Sumber : Nilai Ulangan Harian Materi Senam Lantai Siswa


Kelas VI SD Negeri Labuan Barat

23
Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa nilai siswa yang tidak
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah sebanyak 8
siswa, dan nilai siswa yang mencapai KKM adalah 2 orang.
Secara keseluruhan nilai ulangan harian siswa sebagian besar
siswa tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70.

b) Tidak diperbolehkannya kegiatan praktek diluar kelas

Dengan adanya Surat Edaran Disdikbud yang dijelaskan


diatas, maka sebagai guru wajib melaksanakan kebijakan-kebijakan
tersebut yaitu salah satunya adalah tidak diperbolehkannya
kegiatan praktek diluar kelas.

c) Belum optimalnya pembelajaran Pjok

Dengan keadaan seperti ini, tidak adanya pembelajaran


Penjaskes diluar kelas, adalah menjadi masalah cukup besar.
Karena tidak akan tercapainya tujuan Pendidikan Jasmani yang
tercantum dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 mengenai
pemeliharaan kebugaran Jasmani, meningkatkan pertumbuhan fisik
dan pengembangan psikis yang lebih baik. Sebelumnya belum ada
solusi atau media yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Maka seharusnya media elektronik, khususnya smartphone harus
di optimalkan demi tercapainya tujuan Pendidikan, khususnya pada
mata pelajaran Penjaskes.

Selanjutnya untuk menentukan core isu yang akan diangkat, maka


dituangkan di dalam tabel analisis USG sebagai berikut.

24
Tabel 3.2
Penetapan Core Isu Berdasarkan Hasil Analisis USG

KRITERIA
NO ISU  RANK
U S G

Kurangnya pemahaman materi gerak


1 pada pembelajaran Penjaskes dimasa 3 4 4 11 II
pandemi

Tidak diperbolehkannya kegiatan


2 3 4 3 10 III
praktek diluar kelas

Belum optimalnya pembelajaran


3 4 5 4 13 I
Pjok materi senam lantai kelas VI

Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode USG seperti


yang tertuang pada tabel di atas, maka isu prioritas yang akan
diangkat kedalam kegiatan aktualisasi adalah “Belum optimalnya
pembelajaran pjok materi senam lantai kelas VI”. Apabila isu tersebut
tidak diselesaikan maka berdampak:

1. Bagi Sekolah : Nilai rata-rata kelas mengalami penurunan;


2. Bagi Siswa : Minat serta hasil belajar rendah pada mata
pelajaran Dan siswa tidak mampu bersaing dengan siswa dari
sekolah lain.
3. Bagi Guru : Standar KKM siswa masih dibawah standar

Berdasarkan uraian tersebut, maka gagasan pemecahan isu


yang diajukan adalah “Optimalisasi Pembelajaran Pjok materi
senam lantai peserta didik kelas VI melaui video senam lantai
pada ahli pertama guru pjok SD Negeri Labuan Barat
Kabupaten Kotabaru ”.

25
Untuk menindak lanjuti gagasan isu tersebut maka dilakukan
beberapa kegiatan, adapun kegiatannya sebagai berikut :
1. Melaksanakan Konsultasi Dengan Kepala Sekolah
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3. Membuat instrumen penilaian
4. Membuat Media Pembelajaran
5. Membuat Peralatan Modifikasi
6. Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran
7. Pengaplikasian peralatan hasil modifikasi
8. Melaksanakan kegiatan evaluasi

Unit Kerja : SD Negeri Labuan Barat


Jabatan : Ahli Pertama Guru Penjasorkes
Identifikasi Isu : 1. Kurangnya pemahaman materi gerak
pada pembelajaran Penjaskes dimasa
pandemi
2. Tidak diperbolehkannya kegiatan praktek
diluar kelas
3. Belum optimalnya pembelajaran Pjok
materi senam lantai kelas VI
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya pembelajaran Pjok materi
senam lantai kelas VI SD Negeri Labuan
Barat , Sehingga siswa tidak bisa melakukan
gerakan senam lantai dengan baik dan benar
Gagasan Pemecah Optimalisasi Pembelajaran Pjok materi
Isu senam lantai peserta didik kelas VI melaui
video senam lantai pada ahli pertama guru
pjok SD Negeri Labuan Barat Kabupaten
Kotabaru

26
27
Tabel 3.3: Rancangan Kegiatan Aktualisasi
N Kegiatan Tahapan Output/ Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan
o Kegiatan Hasil Pelatihan Terhadap Visi Nilai-nilai
Kegiatan dan Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
A PERSIAPAN
1 Melakukan 1. Dukungan Sebelum melakukan Kegiatan ini Kegiatan ini
konsultasi Mengomunikasika dan aktualisasi saya akan sesuai dengan akan
dengan n rancangan persetujuan mengomunikasikan dn visi sekolah menghasilka
kepala kegiatan kepada dari kepala koordinasi dengan kepala yakni “ n kordinasi
sekolah kepala sekolah sekolah sekolah Terwujudnya yang terjalin
(Akuntabilitas:transparansi, akhlak, dengan baik
integritas, tanggung jawab, prestasi, sehingga
kejelasan) berwawasan menguatkan

Melakukan musyawarah dan global nilai-nilai

saling bekerjasama terkait dilandasi organisasi

upaya mengoptimalkan nilai-nilai yaitu “

pembelajaran senam lantai budaya luhur Akuntabel,r

(Nasionalisme: sila sesuai eligius dan

28
keempat) dengan trasnparan “
Berbicara sopan santun ajaran
kepada atasan (Etika publik: agama,
menjunjung tinggi etika pancasila,
luhur) dan UUD
Melakukan kolaborasi dengan 1945 “
kepala sekolah terkait rencana Dan sesuai
pelaksanaan kegiatan dengan misi
(Komitmen mutu: sekolah yakni
kebersamaan dan dinamika “ Menjalin
kelompok) hubungan
Setiap kegiatan yang telah yang
dilakukan akan dilaporkan harmonis
dengan coach (Anti korupsi: antara warga
jujur, disiplin) sekolah “

B PELAKSAN

29
AAN

2 Menyusun 1. Membaca dan Tersedianya Dalam menyusun RPP, saya Dengan Tersedianya
rencana mempelajari RPP mengacu pada silabus agar tersedianya RPP akan
pelaksanaan silabus RPP yang dibuat sesuai RPP maka membuat
pembelajaran sebagai bahan dengan kurikulum yang saya akan proses
(RPP) acuan diterapkan mendukung pembelajara

2. Mengomunika (Akuntabilitas:kejelasan pencapaian n dengan

sikan dengan target) Visi dan misi baik dan

kepala sekolah Saya akan berkomunikasi organisasi “ sesuai

tentang dengan kepala sekolah dalam Mengoptimal dengan

pembuatan penyusunan RPP kan proses tujuan

RPP (Nasionalisme:musyawarah) pembelajaran pembelajara

(WoG:koordinasi) dan saya dan n serta


3. Menentukan
berkonsultasi dengan bimbingan” menguatkan
bahan/materi
menggunakan bahasa yang nilai “cerdas,
ajar dan alat
baik (Etika Publik:sopan) kreatif, dan
presentasi
transparan”
4. Menyusun Kemudian saya akan

langkah- mengerjakan RPP sesuai

30
langkah dengan hasil konsultasi dan
pembelajaran berdasarkan aturan yang

5. Membuat RPP berlaku


(Akuntabilitas:konsistensi)
6. Mencetak RPP
seusai dengan Selanjutnya saya akan

kebutuhan menentukan materi/bahan ajar


dan alat presentasi, saya akan
7. Meminta tanda
mencari dari berbagai
tangan kepala
referensi yang tersedia (Anti
sekolah untuk
korupsi:mandiri)
persetujuan
keabsahan Kemudian saya akan

RPP yang menyusun proses

dibuat pembelajaran dan


menyesuikan pada model dan
media pembelajran yang
sudah ditentukan
(Manajemen
ASN:profesionalitas)

31
Selanjutnya saya akan
menerapkan hasil konsultasi
dengan kepala sekolah
(Nasionalisme:amanah)

Dan saya aka membuat RPP


sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
(Akuntabilitas:kejelasan
target)

Setelah penyusunan RPP


selesai, saya akan mencetak
dan menyerahkan RPP
kepada kepala sekolah untuk
ditandatangani (Pelayanan
publik:akuntabel)

3 Membuat 1. Menyiapkan Tersedianya Dengan menyiapkan bahan Dengan Tersedianya

32
media bahan materi media materi dengan tujuan agar tersedianya media
pembelajaran 2. Menganalisis pembelajara terwujudnya materi media pembelajara

materi yang n pembelajaran yang efektif dan pembelajaran, n akan

akan diajarkan tepat sasaran maka saya membuat


(Akuntabilitas:tanggung mendukung proses
3. Menyiapkan
jawab,kejelasan target) pencapaian pembelajara
alat yang
Setelah saya menganalisis visi dan misi n menarik
dibutuhkan
materi, menentukan materi organisasi dengan
untuk
dan mencari gagasan sebagai yaitu “ memperkuat
mendukung
tolak ukur terhadap kegiatan Mengoptimal nilai “ kreatif,
pembelajaran
yang akan saya lakukan kan proses dan
4. Menyiapkan
(Etika publik:cermat) pembelajaran terampil”
bahan berupa
dan
video dan Saya akan menyiapkan alat
bimbingan”
gambar yang akan digunakan sebagai

rangkaian bahan ajar yang efektif dan

gerak senam menyenangkan (Pelayanan

lantai publik:efektif dan efisien)


(Komitmen mutu:inovasi)

33
Saya akan membuat video
contoh yang diperagakan oleh
saya sentiri (Anti
korupsi:mandiri)
(Managemen
ASN:akuntabilitas)

Dalam video tersebut


dijelaskan bagaimana car
melakukan gerakan senam
lantai yang baik dan benar
dengan gerakan yang mudah
dilakukan
(Nasionalisme:tidak
memaksakan kehendak)

4 Membuat 1. Menyusun Tersedianya Langkah-langkah penilaian Dengan Tersedianya


instrumen langkah- instrumen akan say susun sesuai tersedianya instrumen

34
penilaian langkah penilaian dengan tujuan pembelajaran instrumen penilaian
penilaian (Akuntabilitas:kejelasan) penilaian akan

2. Menentukan Langkah selanjutnya saya maka saya membuat

aspek yang akan menentukan penilaian mendukung proses

akan dinilai dengn 3 aspek, yaitu aspek tercapainya pembelajara

sikap, pengetahuan, dan visi misi n terukur dan


3. Membuat
keterampilan . penilaian organisasi terarah akan
indikator
tersebut dapat menilai yaitu memperkuat
penilaian
kegiatan secara keseluruhan “Mengoptimal nilai “ kreatif,
4. Mencetak
dan sedernaha (Pelayanan kan proses , akuntabel
instrumen
publik:efektif) pembelajaran dan
penilaian
dan terampil”
Saya akan membuat soal
bimbingan”
dengan berpedoman pada
standar kompetensi dan
indikator pembelajaran
sehingga indikator tersebut
dapat mengukur pemahaman
siswa mengenai materi senam

35
lantai (Nasionalisme:disiplin)
(Akuntabilitas:kejelasan
target)

Saya akan mencetak secara


keseluruhan instrumen
penilaian sesuai dengan
jumlah siswa yang akan dinilai
(Anti korupsi:sederhana)

5 Membuat 1. Mengukur dan Tersedianya Sebelum saya membuat Dengan Tersedianya


peralatan membentuk peralatan peralatan (Matras) modifikasi membuat peralatan
modifikasi pola pada modifikasi menggunakan kardus bekas peralatan yang yang
kardus saya mengukur dan dimodifikasi dimodifikasi

2. Menggunting membentuk pola agar hasilnya (matras) saya memberikan

kardus yang baik telah kontribusi

sudah diukur (Akuntabilitas:konsisten) mendukung terdahap

Saya membuat gagasan alat pencapaian nilai-nilai


3. Mengelem
modifikasi ini dengan rapi dan visi dan misi organisasi
kardus sesuai
dengan pola bagus agar sesuatu yang saya organisasi yaitu “

36
buat tidak sia-sia dan yaitu “ Terampil,
bermanfaat bagi siswa Pengembang dan kreatif”
(Nasionalisme:tanggung an
jawab) pengetahuan

Dengan alat dan bahan yang bidang iptek,

mudah, murah dan bahasa,

sederhana, serta pengerjaan olahraga,

yang tergolong tidak terlalu seni budaya

rumit, peralatan pengganti sesuai bakat

yang dimodifikasi ini dan minat

diperkirakan akan bisa peserta

digunakan untuk didik”

pembelajaran khususnya pada


materi senam lantai
(Komitmen
mutu:efektivitas,berorentias
i mutu)

6 Melaksanaka 1. Melaksanakan Terlaksanan Pada saat proses kegiatan Dengan Dengan

37
n kegiatan kegiatan awal nya kegiatan awal, saya akan mengajak terlaksananya kegiatan
pembelajaran 2. Melaksanakan pembelajara siswa berdoa bersama, kegiatan pembelajara

kegiatan inti n memeriksa kesiapan kelas, pembelajaran, n, saya


memeriksa kehadiran siswa, maka saya memperkuat
3. Melaksanakan
memberikan telah nilai
kegiatan
motivasi(Nasionalisme:religi mendukung ”Cerdas,
penutup
us) pencapaian kreatif,

Menyampaikan tujuan visi dan misi terampil,

pembelajaran yang ingin yaitu dan

dicapai terlebih dahulu agar “Pengembang akuntabel”

proses pembelajaran lebih an

terarah dan berjalan lancar pengetahuan

(Akuntabilitas:kejelasan bidang iptek,

target)(WoG:komunikasi) bahasa,
olahraga,
Pada saat proses kegiatan
seni budaya
inti, saya akan
sesuai bakat
memperkenalkan kepada
dan minat
siswa terhadap materi senam

38
lantai agar pembelajaran peserta didik”
senam lantai agar menjadi
lebih efektif (Komitmen
mutu : efektifitas)

Kemudian saya menampilkan


contoh video gerakan senam
lantai dengan media yang
tersedia dan meminta siswa
untuk melihat dengan
seksama dan mencatat
kegiatan yang ditampilkan
kedalam buku catatan masing-
masing (Etika publik:cermat)

Pada saat proses kegiatan


penutup, saya akan mengajak
peserta didik mengulas
kembali materi yang
disampaikan (Pelayanan

39
publik:partisipatif)

7 Pengaplikasi 1. Peserta didik Terlaksanan Sebelum memulai Dengan Dengan


an peralatan memasuki ya pembelajaran dimulai dengan terlaksananny kegiatan
hasil kelas, pengaplikasi membaca doa a pengaplikasi
modifikasi kemudian an peralatan (Nasionalisme:sila ke 1 dan pengaplikasia an, saya
berdoa modifikasi ke 3 ) n peralatan memperkuat

2. Mengulang Saya mengulang sekilas modifikasi, nilai

sekilas materi materi senam lantai maka saya “Religius,

tentang senam (Akuntabilitas:kejelasan) telah cerdas,

lantai mendukung kreatif, dan


Saya mengenalkan peralatan
pencapaian terampil”
3. Mengenalkan hasil modifikasi (matras)
visi dan misi
peralatan (Etika publik: inovatif)
yaitu
modifikasi
Saya akan memberikan “Mengoptimal
4. Melaksanakan contoh penggunaan (matras) kan proses
kegiatan hasil modifikasi ,kemudian pembelajaran
praktek saya akan meijinkan peserta dan
didik untuk melakukan praktek bimbingan”
gerak senam lantai, dimulai

40
dengan urutan daftar hadir
(Komitmen mutu)(Anti
korupsi:keadilan)

C EVALUASI

8 Melaksanaka 1. Melakukan Terlaksanan Saya merekap tugas yang Dengan Dengan


n kegiatan rekapan aspek nya evaluasi dinilai dari 3 aspek sikap, terlaksananya terlaksanya
evaluasi penilaian kegiatan pengetahuan, dan evaluasi evaluasi

2. Memeriksa nilai keterampilan (Komitmen kegiatan, kegiatan,


mutu:berorientasi mutu) maka saya maka saya
3. Melakukan
Saya juga melakukan sudah memperkuat
penilaian
pemeriksaan terhadap hasil mendukung nilai
4. Menyampaikan
kerja siswa dengan teliti dan pencapaian ”Akuntabel,
hasil evaluasi
cermat (Etika publik:cermat) nilai visi misi Terampil ,
yaitu dan
Dan kemudian melakukan
“Pengembang Trasnparan”
penilaian terhadap hasil kerja
an
siswa dengan teliti dan cermat
pengetahuan
(Nasionalisme:adil)

41
(manajemen ASN:keadilan) bidang iptek,

Kemudian hasil nilai tersebut bahasa,

akan disampaikan kepada olahraga,

siswa dan kepala sekolah seni budaya

dengan sebenar-benarnya sesuai bakat

dan dapat dipertangung dan minat

jawabkan demi evaluasi untuk peserta didik”

proses pembelajaran
kedepannya (Anti
korupsi:tanggung jawan)
(WoG:koordinasi)

42
43

C. Rencana Penjadwalan Kegiatan Aktualisasi

Rancangan Jadwal Rencana Implementasi Aktualisasi

Nama : Muhammad asmiaji, S.Pd

Instansi : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan


Kabupaten Kotabaru

Tempat Aktualisasi : SD Negeri Labuan Barat

No Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Output


Melaksanakan Dukungan dan
1 Konsultasi dengan 7 Oktober Persetujuan dari kepala
Kepala Sekolah sekolah
Menyusun
Rancangan
2 8 - 9 Oktober Tersedianya (RPP)
Pelaksanaan
Pembelajaran
Membuat instrumen Tersedianya instrumen
3 10 – 11 Oktober
penilaian penilaian
Membuat media
Tersedianya media
4 pembelajaram 12 – 14 Oktober
pembelajaran
Membuat peralatan Tersedianya peralatan
5 modifikasi 15 – 16 Oktober olahraga yang sudah
dimodifikasi

Melaksanakan 18 – 19 Oktober Terlaksananya


6
kegiatan pembelajaran kegiatan pembelajaran

Terlaksananya
Pengaplikasian
7 22 – 23 Oktober pengaplikasian
peralatan modifikasi
peralatan modifikasi
44

Melaksanakan
Terlaksananya hasil
8 kegiatan 25 – 30 Oktober
kegiatan
evaluasi

D. Rencana Matrix Penjadwalan Kegiatan Aktualisasi

Tabel 3.5
Matrix Rencana Pelaksanaan KegiatanAktualisasi

Oktober
2021
No Kegiatan Minggu
II III IV V

A. Persiapan
Melaksanakan Konsultasi dengan
1.
Kepala Sekolah

B. Pelaksanaan
Menyusun rancangan
2.
Pelaksanaan Pembelajaran

3. Membuat instrumen penilaian

4. Membuat media pembelajaran

5. Membuat peralatan modifikasi


Melaksanakan kegiatan
6.
pembelajaran
Pengaplikasian peralatan
7.
modifikasi
C. Evaluasi

8. Melaksanakan kegiatan evaluasi


45

DAFTAR PUSTAKA

Erwan, Damayani. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Fatimah, E, & Erna Irawati. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara:
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Kumorotomo, dkk.2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Etika
Publik.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Kusumasari, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Akuntabilitas.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Latif, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Nasionalisme.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Suwarno, Y, & Sejati, T. A. (2017). Whole Of Government: Modul


Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS : Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah
46

Yuniarsih, T, &Taufiq, M. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:


Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai