Disusun Oleh:
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
Coach, Mentor,
Mengetahui,
Penguji
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan
aktualisasi dengan judul Pengurangan Nyeri Persendian Dengan
Metode Terapi Latihan Pada Lanjut Usia Di Balai Rehabilitasi Sosial
Lanjut Usia “Budhi Dharma” Bekasi dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan aktualisasi ini disusun oleh penulis sebagai bagian dari
pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan II Kementerian Sosial Republik Indonesia tahun
2021.
Atas arahan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak,
penulisan laporan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk
itu, izinkan penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Raden Rasman, M.Si selaku Kepala Pusat Pendidikan dan
Latihan Kesejahteraan Sosial
2. Bapak Drs. Pujiyanto selaku Kepala BRSLU “Budhi Dharma” Bekasi
3. Bapak Nuryadi selaku kepala bidang penyelenggara diklat aparatur
Pusdiklat Kesos dan seluruh panitia penyelenggara yang telah
membantu selama proses kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS
4. Ibu Anna Puspasari, M.Si selaku Penguji laporan aktualisasi
5. Bapak Indrawan, S.ST selaku Mentor yang memberikan bimbingan
dan arahan dalam penulisan laporan aktualisasi
6. Bapak Bambang Triasmono, S.Sos, M.Si selaku widyaswara
pengampu materi, coach dari penulis
7. Seluruh Widyaiswara yang telah banyak memberikan bimbingan dan
arahan selama pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Dasar (Latsar)
8. Bapak Dian Wijayanto selaku pelatih yang telah memberikan
pembinaan mental dan fisik
iii
9. Teman-teman CPNS Angkatan 1, 2 dan 3 Peserta Latsar CPNS
Kementerian Sosial RI tahun 2021 yang sama-sama berjuang
mengikuti Latsar ini.
Menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena itu penulis sangat terbuka terhadap usul, saran,
bimbingan serta arahan untuk dapat menyempurnakan laporan aktualisasi
ini. Harapan penulis semoga laporan aktualisasi ini dapat terlaksana
dengan baik dan memberikan manfaat bagi pembaca.
Efriana Lake
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................. iii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR............................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Visi, Misi, Tujuan dan Nilai-nilai serta Struktur Organisasi...... 2
C. Tugas dan Fungsi Organisasi..................................................... 5
D. Jabaran dan Uraian Tugas........................................................... 5
BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI.............................................. 7
A. Analisis Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan.............................. 7
B. Pelaksanaan Aktualisasi.............................................................. 9
1. Matriks Pelaksanaan Aktualisasi................................................ 9
2. Pengendalian Aktualisasi oleh Mentor........................................ 14
C. Kendala dan Strategi Mengatasi................................................... 24
D. Pelaksanaan Kegiatan (Rencana kegiatan Semula &
Realisasi Kegiatan........................................................................ 25
BAB III PELAKSANAAN PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS
BIDANG TUGAS.................................................................... 32
A. Nama Kegiatan.............................................................................. 32
B. Narasumber/Pengajar/Fasilitator................................................. 32
C. Hasil yang Dicapai (Materi Yang Diperoleh)............................... 35
BAB IV PENUTUP................................................................................ 40
A. Simpulan........................................................................................ 40
B. Lesson Learned............................................................................ 40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut UU no. 5 tahun 2014 Pegawai Aparatur Sipil Negara
(ASN) berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional,
bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme. Mengingat pentingnya peranan tersebut, ASN perlu dibina
dengan sebaik-baiknya agar diperoleh ASN yang setia dan taat
sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintahan,
serta yang bersatu padu, bermental baik dan berwibawa sebagai unsur
aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat.
Sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), wajib mengikuti
pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan untuk mengembangkan
kompetensi CPNS. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan
menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar PNS dalam melaksanakan tugas jabatan, mengaktualisasikan
kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang
dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
Berdasarkan Peraturan LAN no. 1 tahun 2021 tentang Pelatihan
Dasar CPNS, metode pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh LAN
untuk pengembangan kompetensi CPNS adalah metode Blended
Learning. Metode ini dimulai dari pembelajaran mandiri melalui Massive
Open Online (MOOC), lalu Distance Learning yang terdiri dari e-learning
dan aktualisasi dilakukan secara daring melalui Learning Management
System (LMS) secara tatap muka secara daring dengan fasilitator
(Synchronous) dan belajar mandiri dengan menggunakan berbagai
sumber secara daring (Asynchronous). Metode ini bertujuan untuk
membuat Latsar CPNS tetap efisien namun tidak mengubah atau
1
mengurangi tujuan dari Latsar CPNS yakni membentuk karakter PNS di
Indonesia.
Terdapat 4 agenda di dalam pembelajaran dengan metode Blended
Learning yaitu agenda 1 tentang Sikap Perilaku Bela Negara, agenda 2
tentang Nilai-Nilai Dasar PNS, agenda 3 tentang Kedudukan dan Peran
PNS dalam NKRI serta agenda terakhir yaitu Habituasi tentang
pengaktualisasi para CPNS setelah mempelajari agenda 1,2 dan 3 di
dalam satuan kerja masing-masing.
Dalam rangka mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA) dalam melaksanakan tugas jabatan sebagai seorang
fisioterapis di BRSLU yang memberikan pelayanan kepada lansia, penulis
mengangkat 1 isu kontemporer yang ada sesuai jabatan penulis. Isu ini
berkaitan dengan tindakan penanganan nyeri pada lansia yang belum
optimal.
Lansia menurut BKKBN adalah individu yang berusia di atas 60
tahun, yang pada umumnya memilki tanda-tanda terjadinya penurunan
fungsi-fungsi biologis, psikologis, sosial dan ekonomi. Semakin lanjut usia
seseorang, ia akan mengalami kemunduran terutama kemampuan fisik
yang dapat mengakibatkan penurunan pada peranan-peranan sosialnya.
Hal ini juga mengakibatkan timbulnya gangguan di dalam hal mencakupi
kebutuhan hidupnya sehingga dapat meningkatkan ketergantungan yang
memerlukan bantuan orang lain.
International Association for Study of the Pain menyebutkan bahwa
nyeri adalah sensasi yang tidak menyenangkan berhubungan dengan
kerusakan jaringan potensial maupun aktual. Nyeri yang paling sering
dirasakan oleh lansia adalah nyeri kronis. Nyeri kronis didefinisikan
sebagai respon fisik dan emosional klien terhadap kerusakan jaringan baik
aktual maupun potensial yang dirasakan oleh lansia selama lebih dari 3
bulan. Nyeri yang dialami oleh lansia umumnya tidak terkaji dan tidak
2
diintervensi karena lansia menganggap nyeri adalah bagian dari proses
menua.
Setelah memahami problematika yang terjadi pada penuaan dan
sejalan dengan visi dan misi BRSLU “Budi Dharma” Bekasi, peran
fisioterapis merupakan sebagian upaya untuk mempertahankan lansia
agar tetap aktif dan mandiri. Melihat penurunan gerak dan fungsi lansia
tidak terjadi seketika, upaya pencegahan seawal mungkin menjadi
penting. Dengan pemberian terapi latihan, akan lebih meminimalisir
keluhan nyeri persendian yang sering terjadi pada lansia.
3
4. Nilai-Nilai Organisasi
Ditetapkan dalam Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia
Nomor 30/HUK/2020 tentang Nilai-Nilai Kementerian Sosial, meliputi:
a. Humanis;
b. Adaptif;
c. Dedikatif;
d. Inklusif;
e. Responsif
5. Struktur Organisasi
4
C. Tugas dan Fungsi Unit Kerja
1. Tugas
Melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi
penyandang kesejahteraan sosial agar mampu berperan aktif,
berkehidupan dalam bermasyarakat, rujukan regional, pengkajian dan
penyiapan standar pelayanan, pemberian informasi serta koordinasi
dan kerjasama dengan instansi terkait sesuai perundang-undangan
yang berlaku.
2. Fungsi Unit Organisasi
Dalam melaksanakan tugas, BRSLU “Budi Dharma” Bekasi
menyelenggarakan fungsi-fungsi yaitu :
a. Penyusunan rencana dan program, evaluasi dan laporan
b. Pelaksanaan registrasi, observasi, identifikasi, diagnosa sosial
dan perawatan
c. Pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi yang meliputi bimbingan
mental, sosial, fisik dan keterampilan
d. Pelaksanaan resosialisasi, penyaluran dan bimbingan lanjut
e. Pelaksanaan pemberian informnasi dan advokasi
f. Pelaksanaan pengkajian dan penyiapan standar pelayanan dan
rehabilitasi sosial
g. Pelaksanaan urusan tata usaha
5
kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual,
peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis),
pelatihan fungsi dan komunikasi. Dengan uraian tugas sebagai
fisioterapis pelaksana terampil yaitu :
1. Memberikan asistensi kepada klien senam
2. Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat
sistem muskuloskeletal ringan
3. Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat
sistem neuromuskular ringan
4. Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi pada
tumbuh kembang kasus ringan
5. Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat
sistem reproduksi kasus ringan
6. Melakukan tindkaan terapi pada problem gerak dan fungsi alat indra
dan integumen kasus ringan
7. Melakukan pemeriksaan tes kekuatan otot
8. Melakukan pemeriksaan/ pengukuran jarak gerak sendi
9. Memberikan asistensi kepada klien dalam terapi kelompok
muskuloskeletal
6
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI
7
2. Pada Balai : lansia yang mengalami bedridden akan membutuhkan
orang lain untuk melakukan aktifitas sehari-harinya. Sehingga balai
akan butuh lebih banyak Sumber Daya Manusia (SDM) untuk
perawatan lansia tersebut serta berpengaruh pada finansial balai
karena harus membeli lebih banyak kebutuhan bedridden lansia
seperti alat bantu kursi roda, tongkat dan lainnya.
3. Bagi petugas : semakin banyak lansia yang bedridden akan
menambah beban kerja petugas terkait. Dengan kondisi bedridden,
aktifitas sehari-hari lansia seperti makan,minum,mandi,dll akan
bergantung terhadap bantuan orang lain.
8
B. Pelaksanaan Aktualisasi
1. Matriks Pelaksanaan Aktualisasi
Unit Kerja : Balai Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia “Budi Dharma” Bekasi
Identifikasi Isu : 1. Tindakan penanganan nyeri pada lansia belum optimal
2. Kurang optimalnya penggunaan alat elektroterapi di ruangan fisioterapis
3. Jadwal terapi lansia yang belum terjadwal dengan baik
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya tindakan penanganan nyeri pada lansia
Gagasan Pemecahan Masalah : Tindakan fisioterapi dengan metode terapi latihan
9
Komitmen Mutu : ada
Menyampaikan gagasan
merupakan bentuk inovasi
pelayanan, agar pelayanan
menjadi lebih efektif dan Dedikatif
menunjukan hasil kerja yang Senantiasa
baik. bekerja
Anti korupsi : dengan
Berkoordinasi dengan mentor penuh
sekaligus atasan dan rekan dedikasi
kerja dengan jujur agar tidak
terjadi kesalahpahaman dalam
pelaksanaan aktualisasi.
2. Melakukan 1. Menyapa dan Menentukan Akuntabilitas : Implementasi
assesment memberi salam diagnosa Disiplin dan konsisten dari visi Inklusif
fisioterapi pada kepada lansia yang fisioterapi terhadap prosedur terwujudnya Dalam
akan di asesmen dengan tepat penatalaksanaan fisioterapi balai lanjut usia bekerja harus
lansia yang
2. Melakukan observasi sesuai keluhan. yaitu dimulai dari asesment yang profesional menerapkan
mengalami nyeri kepada lansia awal fisioterapi dan salah satu konsep
persendian tersebut Nasionalisme : misi melibatkan
3. Melakukan Bersikap hormat, dengan Meningkatkan semua pihak
pemeriksaan dasar bersikap baik dan ramah kualitas hidup
maupun spesifik tanpa membeda-bedakan lanjut usia
4. Menentukan lansia 1 dengan yang lainnya dengan
diagnosa fisioterapi Etika Publik : memberikan Responsif
sesuai hasil Komunikatif, menyapa lansia pelayanan Harus punya
pemeriksaan dengan sopan adalah bentuk rehabilitasi sense of
komunikasi yang baik untuk lanjut dan urgency
menumbuhkan rasa nyaman advokasi sosial
dan percaya terhadap
pelayanan yang diberikan
10
Komitmen Mutu :
Serius dan cermat dalam
melakukan observasi
sehingga memudahkan proses
pemeriksaan dasar dan
spesifik.
Anti Korupsi :
Jujur dan terbuka dalam
menjelaskan semua tindakan
yang akan dilakukan kepada
lansia
3. Pelaksanaan 1. Menjelaskan metode Terlaksananya Akuntabilitas : Implementasi
tindakan terapi yang akan pelayanan Profesional dalam memberi dari visi
fisioterapi pada diberikan kepada fisioterapi yang pelayanan sesuai dengan terwujudnya
Lansia hasil lansia dengan bahasa maksimal keluhan dan diagnosa. balai lanjut usia
assessment yang jelas Nasionalisme : yang profesional
2. Menjelaskan manfaat Toleransi selama melakukan dan salah satu
tindakan terapinya. terapi, bila ada keluhan yang misi yaitu
3. Memberikan aba-aba disampaikan lansia Membantu
atau perintah dengan Etika Publik : kemandirian dan
bahasa yang jelas. Sopan, dalam memberikan mendorong
4. Melakukan terapi instruksi/aba-aba untuk lansia lanjut usia untuk
sesuai hasil Komitmen Mutu : kembali ke
asessmen dan Cerdas dan cermat tengah keluarga
diagnosa fisioterapi menempatkan alat terapi pada asli maupun
lokasi keluhan untuk keluarga
memaksimalkan hasil terapi. pengganti
Anti korupsi :
Kerja keras, melakukan
tindakan terapi dengan
sungguh-sungguh agar
11
tercapai hasil yang maksimal.
4. Memberikan Edukasi berupa : Lansia Akuntabilitas : Implementasi
edukasi 1. Posisi dan aktifitas teredukasi Memenuhi harapan lansia. dari visi
yang harus dengan baik Dengan memberi tambahan terwujudnya
dikurangi atau dengan edukasi selain hanya terapi, balai lanjut usia
dilarang sesuai menambah akan mewujudkan harapan yang profesional
diagnosa lansianya. pengetahuan lansia untuk pulih dan menjadi dan salah satu
2. Posisi dan aktifitas lansia tersebut lebih baik misi yaitu
yang harus terhadap Nasionalisme : Membantu
dilakukan agar kondisinya. Kerjasama, antara terapis dan kemandirian dan
dapat meminimalisir lansia saling kerjasama, dalam mendorong
nyeri yang dirasa hal terapis memberi lanjut usia untuk
3. Latihan-latihan yang saran/edukasi dan lansia kembali ke
bisa dilakukan rutin mengikuti dengan baik. tengah keluarga
oleh lansia di saat Etika Publik : asli maupun
sendiri tanpa Sopan, dalam memberikan keluarga
terapis. instruksi dan penjelasan untuk pengganti
lansia
Komitmen Mutu :
Cermat, mencermati antara
teori dan kondisi lansia dalam
memberikan edukasi sehingga
tidak malah memperburuk
keadaan.
Anti korupsi :
Jujur dan terbuka memberi
informasi hal apa saja yang
boleh dan tidak boleh
dilakukan lansia
5. Melakukan 1. Memberi penjelasan Perkembangan Akuntabilitas : Implementasi
evaluasi dengan kepada lansia peningkatan Konsisten, mengevaluasi dari visi
12
metode VAS tentang Metode hasil terapi lansia adalah bentuk terwujudnya
setelah tindakan Visual Analog Scale terukur dengan profesional dan konsistensi balai lanjut usia
fisioterapi 2. Mengukur VAS baik. untuk menjamin kuratif lansia yang profesional
dilakukan sebelum terapi, dan dalam memperoleh pelayanan dan salah satu
setelah selesai terapi. Nasionalisme : misi yaitu
3. Mendokumentasi Kerjasama, dalam Membantu
dalam form hasil memperoleh hasil evaluasi kemandirian dan
perkembangan yang valid, kerjasama mendorong
evaluasinya dilakukan antara terapis dan lanjut usia untuk
4. Menginfokan kepada lansianya. kembali ke
lansia, Etika Publik : tengah keluarga
perkembangan Tanggap, dalam evaluasi asli maupun
evaluasinya tanggap terhadap keluhan keluarga
lansia agar hasil evaluasi pengganti
terpantau dengan baik
Komitmen mutu :
Cermat dan teliti dalam
melakukan evaluasi membuat
perkembangan lansia
terpantau dengan baik.
Anti Korupsi :
Jujur dalam memberikan hasil
evaluasi dan terbuka dengan
kondisi perkembangannya.
13
2. Pengendalian Aktualisasi Oleh Mentor
Nama : Efriana Lake
NIP : 199202292020122012
Unit Kerja : BRSLU Budi Dharma Bekasi
Jabatan : Calon Fisioterapis Terampil
Isu : Belum optimalnya tindakan penanganan nyeri
pada lansia
Gagasan Pemecahan Isu : Tindakan fisioterapi dengan metode terapi latihan
Kegiatan 1 : Konsolidasi terkait kegiatan Aktualisasi
penatalaksanaan fisioterapi lansia dengan Kasie
Layanan Rehabilitasi Sosial dan anggota
rehabilitasi sosial (Rehsos).
14
e. Anti korupsi :
berkoordinasi dengan mentor sekaligus atasan dan
rekan kerja dengan jujur agar tidak terjadi
kesalahpahaman dalam pelaksanaan aktualisasi.
Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi:
Implementasi dari visi terwujudnya balai lanjut usia
yang profesional dan salah satu misi yaitu
Melaksanakan dukungan manajemen secara
transparan, akuntabel, efektif, dan efisien
Penguatan Nilai Organisasi:
Pelaksanaan kegiatan tentunya berpegang pada
nilai-nilai kementerian sosial yaitu Humanis, Adaptif,
Dedikatif, Inklusif dan Responsif
Dokumentasi Kegiatan :
15
Kegiatan 2 : Melakukan Asesmen Fisioterapi
Penyelesaian Kegiatan Catatan Paraf
Mentor
Tahapan Kegiatan: Memberi kesan
a. Menyapa dan memberi salam kepada lansia yang pertama yang baik
akan di asesmen melalui salam dan
b. Melakukan observasi kepada lansia tersebut sapaan agar lansia
c. Melakukan pemeriksaan dasar maupun spesifik bisa mengikuti
d. Menentukan diagnosa fisioterapi sesuai hasil tahapan selanjutnya
pemeriksaan dengan lancar.
Output/Hasil:
a. Penegakkan Diagnosa fisioterapi
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan :
a. Akuntabilitas :
disiplin dan konsisten terhadap prosedur
penatalaksanaan fisioterapi yaitu dimulai dari
asesment awal fisioterapi
b. Nasionalisme :
bersikap hormat, dengan bersikap baik dan ramah
tanpa membeda-bedakan lansia satu dengan yang
lainnya
c. Etika Publik :
komunikatif, menyapa lansia dengan sopan adalah
bentuk komunikasi yang baik untuk menumbuhkan
rasa nyaman dan percaya terhadap pelayanan yang
diberikan
d. Komitmen Mutu :
serius dan cermat dalam melakukan observasi
sehingga memudahkan proses pemeriksaan dasar
dan spesifik.
e. Anti Korupsi :
jujur dan terbuka dalam menjelaskan semua
tindakan yang akan dilakukan kepada lansia
Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi:
Implementasi dari visi terwujudnya balai lanjut usia
yang profesional dan salah satu misi Meningkatkan
kualitas hidup lanjut usia dengan memberikan pelayanan
rehabilitasi lanjut dan advokasi sosial
Penguatan Nilai Organisasi:
Pelaksanaan kegiatan tentunya berpegang pada
nilai-nilai kementerian sosial yaitu Humanis, Adaptif,
Dedikatif, Inklusif dan Responsif
16
Dokumentasi Kegiatan
Menyapa dan
memberi salam
Melakukan asesmen
dengan
menanyakan
keluhan utama serta
riwayat munculnya
keluhan
Melakukan
observasi serta
pemeriksaan pada
bagian tubuh yang
dikeluhkan
17
Kegiatan 3 : Melaksanakan tindakan fisioterapi dalam bentuk Terapi
Latihan
Penyelesaian Kegiatan Catatan Paraf
Mentor
Tahapan Kegiatan: Menjelaskan pada
a. Menyapa dan memberi salam kepada lansia yang lansia dengan
akan di asesmen pelan-pelan agar
b. Melakukan observasi kepada lansia tersebut lansia mengerti apa
c. Melakukan pemeriksaan dasar maupun spesifik yang disampaikan.
d. Menentukan diagnosa fisioterapi sesuai hasil Memberi contoh
pemeriksaan terapi nya seperti
Output/Hasil: apa sehingga lansia
Terlaksananya pelayanan fisioterapi yang maksimal bisa mengikuti
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan : dengan baik
a. Akuntabilitas :
profesional dalam memberi pelayanan sesuai
dengan keluhan dan diagnosa.
b. Nasionalisme :
toleransi selama melakukan terapi, bila ada
keluhan yang disampaikan lansia
c. Etika Publik :
sopan, dalam memberikan instruksi/aba-aba untuk
lansia
d. Komitmen Mutu :
cerdas dan cermat menempatkan alat terapi pada
lokasi keluhan untuk memaksimalkan hasil terapi.
e. Anti korupsi :
kerja keras, melakukan tindakan terapi dengan
sungguh-sungguh agar tercapai hasil yang
maksimal.
Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi:
Implementasi dari visi terwujudnya balai lanjut usia
yang profesional dan salah satu misi yaitu Membantu
kemandirian dan mendorong lanjut usia untuk kembali
ke tengah keluarga asli maupun keluarga pengganti.
Penguatan Nilai Organisasi:
Pelaksanaan kegiatan tentunya berpegang pada
nilai-nilai kementerian sosial yaitu Humanis, Adaptif,
Dedikatif, Inklusif dan Responsif
18
Dokumentasi Kegiatan
Pemberian tindakan terapi latihan pada lansia yang mengalami keluhan nyeri
persendian
19
Kegiatan 4 : Memberikan edukasi fisioterapi sesudah pelaksanaan terapi
latihan
Penyelesaian Kegiatan Catatan Paraf
Mentor
Edukasi berupa : Edukasinya dicatat
a. Posisi dan aktifitas yang harus dikurangi atau dan diingatkan teru-
dilarang sesuai diagnosa lansianya. menerus kepada
b. Posisi dan aktifitas yang harus dilakukan agar dapat lansianya sehingga
meminimalisir nyeri yang dirasa lansia bisa mengikuti
c. Latihan-latihan yang bisa dilakukan rutin oleh lansia dengan baik.
di saat sendiri tanpa terapis.
Output/Hasil:
Lansia teredukasi dengan baik dengan menambah
pengetahuan lansia tersebut terhadap kondisinya.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan :
a. Akuntabilitas :
Memenuhi harapan lansia. Dengan memberi
tambahan edukasi selain hanya terapi, akan
mewujudkan harapan lansia untuk pulih dan menjadi
lebih baik
b. Nasionalisme :
Kerjasama, antara terapis dan lansia saling
kerjasama, dalam hal terapis memberi
saran/edukasi dan lansia mengikuti dengan baik.
c. Etika Publik :
sopan, dalam memberikan instruksi dan penjelasan
untuk lansia
d. Komitmen Mutu :
Cermat, mencermati antara teori dan kondisi lansia
dalam memberikan edukasi sehingga tidak malah
memperburuk keadaan.
e. Anti korupsi :
Jujur dan terbuka memberi informasi hal apa saja
yang boleh dan tidak boleh dilakukan lansia
Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi:
Implementasi dari visi terwujudnya balai lanjut usia
yang profesional dan salah satu misi yaitu Membantu
kemandirian dan mendorong lanjut usia untuk kembali ke
tengah keluarga asli maupun keluarga pengganti
Penguatan Nilai Organisasi:
Pelaksanaan kegiatan tentunya berpegang pada
nilai-nilai kementerian sosial yaitu Humanis, Adaptif,
Dedikatif, Inklusif dan Responsif
20
Dokumentasi Kegiatan :
edukasi untuk melatih otot tungkai edukasi tentang latihan william flexion exercise
dengan menggerakan lututnya lipat dan untuk pengurangan nyeri punggung bawah
lurus dengan mandiri.
21
Kegiatan 5 : melakukan evaluasi tingkat nyeri dengan metode VAS
Penyelesaian Kegiatan Catatan Paraf
Mentor
Tahapan Kegiatan: Dilakukan evaluasi supaya
a. Memberi penjelasan kepada lansia tentang Metode tindakan yang dibuat bisa
Visual Analog Scale terukur dengan baik dan
b. Mengukur VAS sebelum terapi, dan setelah selesai perkembangan lansianya
terapi. bisa diketahui.
c. Mendokumentasi dalam form hasil perkembangan *Dicatat hasil evaluasinya.
evaluasinya
d. Menginfokan kepada lansia, perkembangan
evaluasinya
Output/Hasil:
Perkembangan peningkatan hasil terapi terukur
dengan baik.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan :
a. Akuntabilitas :
konsisten, mengevaluasi lansia adalah bentuk
profesional dan konsistensi untuk menjamin kuratif
lansia dalam memperoleh pelayanan
b. Nasionalisme :
kerjasama, dalam memperoleh hasil evaluasi yang
valid, kerjasama dilakukan antara terapis dan
lansianya.
c. Etika Publik :
tanggap, dalam evaluasi tanggap terhadap keluhan
lansia agar hasil evaluasi terpantau dengan baik
d. Komitmen mutu :
cermat dan teliti dalam melakukan evaluasi membuat
perkembangan lansia terpantau dengan baik.
e. Anti Korupsi :
jujur dalam memberikan hasil evaluasi dan terbuka
dengan kondisi perkembangannya.
Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi:
Implementasi dari visi terwujudnya balai lanjut usia
yang profesional dan salah satu misi yaitu Membantu
kemandirian dan mendorong lanjut usia untuk kembali ke
tengah keluarga asli maupun keluarga pengganti
Penguatan Nilai Organisasi:
Pelaksanaan kegiatan tentunya berpegang pada nilai-
nilai kementerian sosial yaitu Humanis, Adaptif, Dedikatif,
Inklusif dan Responsif
Dokumentasi Kegiatan:
22
23
C. Kendala Dan Strategi Mengatasi
Tabel 2.2 Kendala Dan Strategi
No. Kendala Strategi
1 Terdapat kegiatan dan tanggung 1. Memaksimalkan waktu yang ada
jawab lain yang harus penulis dengan tetap tidak menelantarkan
laksanakan selain melaksanakan pekerjaan lain di kantor untuk
aktualisasi dan membuat laporan mengerjakan laporan aktualisasi.
aktualisasi. 2. Berkonsultasi dengan mentor secara
intens selama pelaksanaan aktualisasi
untuk mendapatkan arahan dan
perbaikan.
2 Ada lansia yang kesulitan dalam 1. Menggunakan instruksi yang jelas
berkomunikasi sehingga evaluasi dengan contoh gerakkan untuk
nyeri sulit dilakukan. memaksimalkan komunikasi antara
3 Edukasi sulit terealisasi karena penulis dan lansia nya.
ada lansia yang mengalami 2. Memperhatikan raut wajah dan gerak
demensia. gerik lansia yang mengalami demensia
atau sulit berbicara bila tidak nyaman,
agar terapi yang diberikan tetap
maksimal.
24
D. Pelaksanaan Kegiatan (Rencana Kegiatan Semula Dan Realisasi Kegiatan)
Tabel 2.3 rencana kegiatan semula
No Kegiatan Tahap kegiatan Output Nilai Dasar Kontribusi Penguatan Paraf
terhadap Visi- Nilai Mentor
Misi Organisasi Organisasi
1. konsolidasi terkait 1. Menyampaikan ide Pelaksanaan Akuntabilitas : Implementasi Menerapkan
kegiatan dan gagasan poin- terapi Adanya kewajiban dari visi nilai-nilai
Aktualisasi poin tentang terkoordinir dan pertanggungjawaban terhadap terwujudnya kementerian
penatalaksanaan pelaksanaan terapi terlaksana tugas dan aktifitas yang akan balai lanjut Sosial yaitu :
fisioterapi lansia pada lansia dengan baik dilakukan. usia yang
dan Kasie 2. Menerima feedback Resume Nasionalisme : profesional Humanis
Layanan dan saran dari diskusi Bentuk musyawarah untuk dan salah satu Bekerja
Rehabilitasi mentor/ kasie foto tercapainya keputusan terbaik misi yaitu dengan
Sosial dan rehsos dalam kegiatan aktulisasi. Melaksanakan kemanusiaan
anggota rehsos. 3. Koordinasi dengan Etika Publik : dukungan
pengasuh dan Taat dan patuh pada aturan manajemen
pekerja sosial. sesuai kode etik PNS. secara Adaptif
Bersikap sopan dan santun transparan, Beradatasi
ketika menyampaikan opini akuntabel, dengan
kepada mentor dan efektif, dan situasi dan
berkoordinasi dengan rekan efisien kondisi yang
kerja. ada
Komitmen Mutu :
Menyampaikan gagasan
merupakan bentuk inovasi
pelayanan, agar pelayanan Dedikatif
menjadi lebih efektif dan Senantiasa
menunjukan hasil kerja yang bekerja
baik. dengan
Anti korupsi :
25
Berkoordinasi dengan mentor penuh
sekaligus atasan dan rekan dedikasi
kerja dengan jujur agar tidak
terjadi kesalahpahaman dalam
pelaksanaan aktualisasi.
2. Melakukan 1. Menyapa dan Menentukan Akuntabilitas : Implementasi
assesment memberi salam diagnosa Disiplin dan konsisten dari visi Inklusif
fisioterapi pada kepada lansia yang fisioterapi terhadap prosedur terwujudnya Dalam
akan di asesmen dengan tepat penatalaksanaan fisioterapi balai lanjut bekerja harus
lansia yang
2. Melakukan sesuai keluhan. yaitu dimulai dari asesment usia yang menerapkan
mengalami nyeri observasi kepada awal fisioterapi profesional konsep
persendian lansia tersebut Nasionalisme : dan salah satu melibatkan
3. Melakukan Bersikap hormat, dengan misi semua pihak
pemeriksaan dasar bersikap baik dan ramah Meningkatkan
maupun spesifik tanpa membeda-bedakan kualitas hidup
4. Menentukan lansia 1 dengan yang lainnya lanjut usia
diagnosa fisioterapi Etika Publik : dengan Responsif
sesuai hasil Komunikatif, menyapa lansia memberikan Harus punya
pemeriksaan dengan sopan adalah bentuk pelayanan sense of
komunikasi yang baik untuk rehabilitasi urgency
menumbuhkan rasa nyaman lanjut dan
dan percaya terhadap advokasi sosial
pelayanan yang diberikan
Komitmen Mutu :
Serius dan cermat dalam
melakukan observasi
sehingga memudahkan proses
pemeriksaan dasar dan
spesifik.
Anti Korupsi :
Jujur dan terbuka dalam
26
menjelaskan semua tindakan
yang akan dilakukan kepada
lansia
3. Pelaksanaan 1. Menjelaskan Terlaksananya Akuntabilitas : Implementasi
tindakan metode terapi yang pelayanan Profesional dalam memberi dari visi
fisioterapi pada akan diberikan fisioterapi yang pelayanan sesuai dengan terwujudnya
Lansia hasil kepada lansia maksimal keluhan dan diagnosa. balai lanjut
assessment dengan bahasa Nasionalisme : usia yang
yang jelas Toleransi selama melakukan profesional
2. Menjelaskan terapi, bila ada keluhan yang dan salah satu
manfaat tindakan disampaikan lansia misi yaitu
terapinya. Etika Publik : Membantu
3. Memberikan aba- Sopan, dalam memberikan kemandirian
aba atau perintah instruksi/aba-aba untuk lansia dan
dengan bahasa Komitmen Mutu : mendorong
yang jelas. Cerdas dan cermat lanjut usia
4. Melakukan terapi menempatkan alat terapi pada untuk kembali
sesuai hasil lokasi keluhan untuk ke tengah
asessmen dan memaksimalkan hasil terapi. keluarga asli
diagnosa fisioterapi Anti korupsi : maupun
Kerja keras, melakukan keluarga
tindakan terapi dengan pengganti
sungguh-sungguh agar
tercapai hasil yang maksimal.
27
4. Memberikan 1. Edukasi berupa : Lansia Akuntabilitas : Implementasi
edukasi 2. Posisi dan aktifitas teredukasi Memenuhi harapan lansia. dari visi
yang harus dengan baik Dengan memberi tambahan terwujudnya
dikurangi atau dengan edukasi selain hanya terapi, balai lanjut
dilarang sesuai menambah akan mewujudkan harapan usia yang
diagnosa lansianya. pengetahuan lansia untuk pulih dan menjadi profesional
3. Posisi dan aktifitas lansia tersebut lebih baik dan salah satu
yang harus terhadap Nasionalisme : misi yaitu
dilakukan agar kondisinya. Kerjasama, antara terapis dan Membantu
dapat meminimalisir lansia saling kerjasama, dalam kemandirian
nyeri yang dirasa hal terapis memberi dan
4. Latihan-latihan yang saran/edukasi dan lansia mendorong
bisa dilakukan rutin mengikuti dengan baik. lanjut usia
oleh lansia di saat Etika Publik : untuk kembali
sendiri tanpa Sopan, dalam memberikan ke tengah
terapis. instruksi dan penjelasan untuk keluarga asli
lansia maupun
Komitmen Mutu : keluarga
Cermat, mencermati antara pengganti
teori dan kondisi lansia dalam
memberikan edukasi sehingga
tidak malah memperburuk
keadaan.
Anti korupsi :
Jujur dan terbuka memberi
informasi hal apa saja yang
boleh dan tidak boleh
dilakukan lansia
28
5. Melakukan 1. Memberi penjelasan Perkembangan Akuntabilitas : Implementasi
evaluasi dengan kepada lansia peningkatan Konsisten, mengevaluasi dari visi
metode VAS tentang Metode hasil terapi lansia adalah bentuk terwujudnya
setelah tindakan Visual Analog Scale terukur dengan profesional dan konsistensi balai lanjut
fisioterapi 2. Mengukur VAS baik. untuk menjamin kuratif lansia usia yang
dilakukan sebelum terapi, dan dalam memperoleh pelayanan profesional
setelah selesai Nasionalisme : dan salah satu
terapi. Kerjasama, dalam misi yaitu
3. Mendokumentasi memperoleh hasil evaluasi Membantu
dalam form hasil yang valid, kerjasama kemandirian
perkembangan dilakukan antara terapis dan dan
evaluasinya lansianya. mendorong
4. Menginfokan Etika Publik : lanjut usia
kepada lansia, Tanggap, dalam evaluasi untuk kembali
perkembangan tanggap terhadap keluhan ke tengah
evaluasinya lansia agar hasil evaluasi keluarga asli
terpantau dengan baik maupun
Komitmen mutu : keluarga
Cermat dan teliti dalam pengganti
melakukan evaluasi membuat
perkembangan lansia
terpantau dengan baik.
Anti Korupsi :
Jujur dalam memberikan hasil
evaluasi dan terbuka dengan
kondisi perkembangannya.
29
Tabel 2.4 Jadwal Kegiatan Semula
September Oktober November Target
No Kegiatan
Ill lV I ll Ill lV I II III
1 Menyusun rancangan aktualisasi 17-24 27-29
2 Menyelesaikan presentasi rancangan 30 1-5
aktualisasi
3 Presentasi rancangan aktualisasi 6
4 konsolidasi dengan atasan langsung dan 7
rekan kerja rehsos terkait
5 Melakukan asesment fisioterapi pada 7-8 11-15 18-22 25-29
lansia dengan keluhan nyeri sendi
6 Pelaksanaan tindakan fisioterapi 7-8 11-15 18-22 25-29
7 Memberikan edukasi sesudah terapi 7-8 11-15 18-22 25-29
8 Melakukan evaluasi 7-8 11-15 18-22 25-29
9 Menyelesaikan laporan aktualisasi 1-5 8-9
10 Mempersiapkan presentasi laporan 11-13
aktualisasi
11 Presentasi laporan aktualisasi 22 Nov.
Beberapa perubahan yang terjadi saat aktualisasi. Berikut adalah perbandingan antara rencana kegiatan dan realisasi kegiatan
aktualisasi :
Tabel 2.5 Rencana Kegiatan dan Realisasi Kegiatan
No Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan
1 konsolidasi terkait kegiatan aktualisasi penatalaksanaan fisioterapi Pelaksanaan dilakukan sesuai rencana. Yaitu pertemuan bersama kasie
lansia dengan Kasie Layanan Rehabilitasi Sosial dan anggota rehsos dan anggota rehsos yang ada, sehingga diperoleh masukkan
rehsos. usul dan saran untuk kelancaran aktualisasi ini.
a. Menyampaikan ide dan gagasan poin-poin tentang pelaksanaan
terapi pada lansia
30
b. Menerima feedback dan saran dari mentor/ kasie resos
c. Koordinasi dengan pengasuh dan pekerja sosial.
2 Melakukan assesment fisioterapi pada lansia yang mengalami nyeri Dalam melakukan pemeriksaan ada kendala pada komunikasi dengan
persendian beberapa lansia yang mengalami keterbatasan berbicara dan demensia
a. Menyapa dan memberi salam kepada lansia yang akan di sehingga keluhan lansia tidak tersampaikan secara jelas. Namun
asesmen dengan menggunakan evidence based yang penulis ketahui, hasil
b. Melakukan observasi kepada lansia tersebut pemeriksaan berupa penentuan diagnosa dapat diperoleh.
c. Melakukan pemeriksaan dasar maupun spesifik
d. Menentukan diagnosa fisioterapi sesuai hasil pemeriksaan
3 Pelaksanaan tindakan fisioterapi pada Lansia hasil asesmen a. Pelaksanaan fisioterapi dilakukan sesuai jadwal hari yang sudah
a. Menjelaskan metode terapi yang akan diberikan kepada lansia ditentukan, hanya jam terapi diatur sesuai waktu luang penulis
dengan bahasa yang jelas sehingga terkadang dilakukan pagi, bisa berubah ke siang atau sore
b. Menjelaskan manfaat tindakan terapinya. hari. Namun tidak mempengaruhi efek dari tindakan yang diberikan.
c. Memberikan aba-aba atau perintah dengan bahasa yang jelas. b. Penjelasan dilakukan dengan bahasa yang jelas ditambah dengan
d. Melakukan terapi sesuai hasil asessmen dan diagnosa fisioterapi gerakan-gerakan contoh sehingga lansia bisa mengikutinya dengan
baik
4 Memberikan edukasi fisioterapi Edukasi tidak berjalan dengan baik untuk beberapa lansia yang
a. Posisi dan aktifitas yang harus dikurangi atau dilarang sesuai mengalami demensia sehingga edukasi yang diberikan tidak dilakukan
diagnosa lansianya. oleh lansia tersebut, namun bisa diikuti dengan baik pada lansia lainnya.
b. Posisi dan aktifitas yang harus dilakukan agar dapat Pada lansia dengan demensia :
meminimalisir nyeri yang dirasa a. Posisi dan aktifitas yang dilarang tetap dilakukan
c. Latihan-latihan yang bisa dilakukan rutin oleh lansia di saat b. Posisi dan aktifitas yang disarankan, tidak dilakukan
sendiri tanpa terapis. c. Contoh Latihan-latihan yang bisa dilakukan mandiri, tidak dilakukan.
5 Melakukan evaluasi tingkat nyeri dengan metode VAS setelah a. Penjelasan sudah dilakukan dengan bahasa yang jelas
tindakan fisioterapi dilakukan b. Pengukuran bisa dilakukan dengan menampilkan gambar ekspresi
a. Memberi penjelasan kepada lansia tentang Metode Visual Analog wajah ketika nyeri sehingga lansia bisa mendapat gambaran tingkat
Scale nyeri nya dengan baik.
b. Mengukur VAS sebelum terapi, dan setelah selesai terapi. c. Hasil nilai VAS bisa diperoleh dengan valid
c. Mendokumentasi dalam form hasil perkembangan evaluasinya
d. Menginfokan kepada lansia, perkembangan evaluasinya
31
BAB III
PELAKSANAAN PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG
TUGAS
Salah satu tugas yang harus dipenuhi oleh penulis dalam
meningkatkan kompetensi yang dimiliki sebagai ASN adalah dengan
mengikuti kegiatan berbasis Penguatan Kompetensi Teknis Bidang.
Kegiatan ini berguna untuk meningkatkan kompetensi sebagai Fisioterapis
pada khususnya dan sebagai ASN pada umumnya dalam membangun
sistem kerja yang profesional dan bertanggung jawab.
A. Nama Kegiatan
1. Workshop Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
Kementerian Sosial
2. Webinar nasional preventive methods of decline in the muscle mass
of elderly
3. Webinar nasional physiotherapy management for pain, disability,
depression, and systemic inflammation in elderly with knee
osteoarhtritis
4. Webinar series 5 dalam rangka HLUN tahun 2021, “Lansia Sehat,
Lansia Berdaya”
5. Seminar online nasional “Lansia Sehat, Kualitas Hidup Meningkat”
6. Webinar nasional Forum Komunikasi Reumatologi Fisioterapi Geriatri
(ReFIT) “Diagnosis dan tatalaksana komprehensif artritis reumatoid”
7. Webinar nasional “Meningkatkan kualitas hidup lansia melalui
perawatan jangka panjang dan pemberdayaan potensi lansia”
8. Webinar “Lansia Bahagia bersama Keluarga”
B. Nara Sumber/Pengajar/Fasilitator
1. Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Kementerian Sosial
Hari, Tanggal : 11-12 Oktober 2021
Waktu : 08.00 – 15.00 WIB
Tempat : Zoom meeting
Penyelenggara : Pusat Pendidikan dan Pelatihan
32
Kesejahteraan Sosial
Pembicara : a. Andi Hanindito, M.Si
b. Osep Mulyani,A.KS,MM
c. Emy Chotimah S.Psi,M.Si
d. Idit Supriadi Priatna,M.Si
33
Waktu : 09.00-13.00 WIB
Tempat : Zoom meeting
Penyelenggara : Kementerian Kesehatan RI – Direktorat
Kesehatan Keluarga
Pembicara : a. Syamsir,SKM,MKM
b. Dr. Orie Andari,MBA
34
Hari, Tanggal : Rabu, 2 Juni 2021
Waktu : 14.00-17.30.00 WIB
Tempat : Zoom meeting
Penyelenggara : Unika Atmajaya, PERGERI (Perhimpunan
Gerontologi Indonesia)
Pembicara : a. Dr. Dr. Felicia Kurniawan,M.Kes
b. Prof.Dr.drg.Tri Budi Wahyuni
Rahardjo,M.S
c. Prof. Dr. A.B. Susanto,SE,MA.,CPM
d. Prof.Dr.drg.yvonne Suzy Handajani,M,Km
e. Dr.iur. Asmin Fransiska,S.H.,LL.M
35
pelayanan publik di lingkungan kemensos
36
menopause)
3 Optimalisasi kualitas hidup di masa pandemi
4 Peran perawat dalam kerjasama multidisiplin untuk meningkatkan
kulaitas hidup lansia
5 Fisioterapi untuk meningkatkan kualitas hidup lansia (terapi dan
dampaknya)
37
No Kegiatan Keterangan
1 Workshop Penguatan Kompetensi
Teknis Bidang Tugas Kementerian
Sosial
38
6 Webinar nasional Forum Komunikasi
Reumatologi Fisioterapi Geriatri
(ReFIT) “Diagnosis dan tatalaksana
komprehensif artritis reumatoid”
39
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Implementasi laporan aktualisasi ini mengandung penerapan nilai-nilai
dasar ASN serta manajemen ASN, pelayanan publik yang baik, dan whole
of goverment (WOG). Penerapan kegiatan aktualisasi ini juga sebagai
kontribusi dalam mewujudkan visi dan misi serta nilai-nilai organisasi
satuan kerja.
Prioritas penyelesaian yaitu pengurangan nyeri persendian yang
belum optimal, sehingga perlu adanya tindak lanjut. Alternatif dari
pemecahan masalah ini adalah dengan pemberian terapi latihan oleh
fisioterapis agar pengobatan pengurangan nyeri dengan medika mentosa
oleh dokter dan perawat dapat lebih optimal lagi.
Hasil yang diperoleh dari alternatif pemecahan masalah ini adalah
berupa nyeri yang perlahan berkurang dan lansia yang semakin
teredukasi untuk pencegahan timbulnya nyeri berulang dan pencegahan
bedridden pada lansia.
B. Lesson Learned
Pada pelaksanaan aktualisasi ini penulis mendapatkan banyak
pembelajaran dan pengetahuan baru sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) di lingkungan Kementerian Sosial. Melalui tahapan koordinasi
yang baik penulis menerima masukan dan saran dari atasan dan rekan
kerja yang ada di BRSLU “Budi Dharma” Bekasi. Dalam pemberian
tindakan fisioterapi melalui terapi latihan pada lansia, penulis memahami
bahwa dengan tahapan kegiatan yang jelas dan terkoordinir akan
memperoleh hasil yang baik. Selain itu, di masa pandemi ini protokol
kesehatan sangat penting untuk menghindari menyebarnya virus covid-19.
40
Daftar Pustaka
Pudjiastuti, Sri Surini & Budi Utomo. 2003. Fisioterapi Pada Lansia.
Jakarta : EGC
41
LAMPIRAN
Oktober
No. Nama Diagnosa
7 8 11 12 13 14 15 18 19 21 22 25 26 27 28 29
Rodion P. pasca operasi
1
Sidharta THR
Herman
2
Napitupulu LBP
pasca operasi
3
Suhanda THR
Frozhen shoulder
4
Sumarno + Stroke
Stroke kiri + nyeri
5
Kustiyah Bahu dan lutut Kiri
Siti Stroke kiri + nyeri
6
Maryam Bahu dan lutut Kiri
fraktur tanpa
7 operasi + OA
Sujiati Genu kiri
Spasme otot
8
Ekang Hamstring
42
43
44
45
46