Anda di halaman 1dari 37

RANCANGAN AKTUALISASI KEGIATAN

NILAI – NILAI DASAR PROFESI PNS

“FORM PERMATA”
Pencatatan Informasi Perpustakaan melalui Form Permata
Berbasis Digital di Dinas Kebudayaan Provinsi Bali

Disusun Oleh
Nama : Ni Made Sudiastini, S.Pd.B
NIP : 19930317 202012 2 011
Unit Kerja : Dinas Kebudayaan

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


ANGKATAN VII TAHUN 2021
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI BALI
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI KEGIATAN NILAI – NILAI DASAR
PROFESI PNS

Nama : Ni Made Sudiastini, S.Pd.B


NIP : 19930317 202012 2 011
Unit Kerja : Dinas Kebudayaan
Jabatan : Ahli Pertama Pamong Budaya
Judul : “Form Permata” Pencatatan Informasi Perpustakaan melalui Form
Permata Berbasis Digital.

Telah memenuhi persyaratan untuk mendapatkan persetujuan untuk mengikuti Seminar


Rancangan Kegiatan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon PNS di Ruang BPSDM Kampus I
yang dilaksanakan pada tanggal 21 April 2021

Denpasar, 19 April 2021


Atasan Langsung/Mentor,
Pembimbing/Coach,

DR. Siti Nurmawan Damanik, SH., Ida Bagus Made Purwita Suamem, SS., M.Si
MH NIP. 19760426 200901 1 008
NIP. 19691124 199403 2 010

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas rahmat-
Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi PNS
dengan judul “Form Permata” Pencatatan Informasi Perpustakaan melalui Form Permata

Berbasis Digital di Dinas Kebudayaan Provinsi Bali” tepat pada waktunya.

Rancangan ini dibuat dalam rangka merealisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu,
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, serta anti korupsi yang selanjutnya
disebut ANEKA.
Dalam penulisan rancangan aktualisasi ini dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan
berbagai pihak. Oleh karenanya, penulis mengucapkan rasa terimakasih yang mendalam
kepada:
1. Bapak I Gede Darmawa, SE., M.Si selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Bali sekaligus Plt. Kepala Dinas Kebudayaan yang telah
memfasilitasi dan membimbing selama kegiatan pelatihan dasar.
2. Ida Bagus Made Purwita Suamem, SS., M.Si selaku Mentor yang selalu memberikan
petunjuk serta bimbingan kepada penulis.
3. Ibu Dr. Siti Nurmawan Damanik, SH.,MH selaku Coach yang senantiasa
memberikan arahan dan bimbingan.
4. Bapak/Ibu Widyaiswara yang dengan sepenuh hati memberikan ilmu pengetahuan
selama pelatihan dasar CPNS Tahun 2021.
5. Seluruh panitia penyelenggara pelatihan dasar CPNS golongan III Provinsi Bali tahun
2021 yang telah dengan baik memfasilitasi proses pembelajaran.
6. Rekan-rekan peserta Latsar CPNS golongan III angkatan VII tahun 2021, tanpa
terkecuali serta pihak keluarga terkasih atas dukungannya selama proses Latsar.
Besar harapan penulis rancangan aktualisasi ini dapat berguna untuk menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai nilai-nilai dasar PNS sehingga dapat
diimplementasikan di instansi. Penulis juga menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini
masih jauh dari kata sempurna. Segenap kritik, saran, dan masukan penulis harapkan dari
berbagai pihak guna kesmpurnaan penulisan ini. Akhir kata penulis berharap semoga
penulisan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini bermanfaat bagi semua pihak.

Denpasar, April 2021

Penulis

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL........................................................................................................... v
DAFTAR BAGAN ........................................................................................................ vi
BAB I PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA......................................................... 1
1.1 Gambaran Umum Unit Kerja/Organisasi................................................... 1
1.1.1 Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Bali ............................................. 1
1.1.1.1 Visi................................................................................................... 1
1.1.1.2 Misi.................................................................................................. 1
1.1.1.3 Tugas, Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan ................................. 3
1.2 Profil Peserta............................................................................................... 5
1.2.1 Tugas Pokok/Penugasan.......................................................................... 5
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI...................................................................... 7
2.1 Deskripsi Isu ............................................................................................. 7
2.2 Identifikasi Isu ........................................................................................... 9
2.3 Penetapan Penyebab Isu dan Dampak ....................................................... 9
2.3.1 Analisis AKPL dan USG .................................................................... 10
2.4 Gagasan Pemecahan Isu ............................................................................ 12
2.5 Matriks Rancangan Aktualisasi ................................................................ 13
2.6 Rancangan Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi .............................................. 25
2.7 Analisis Dampak ........................................................................................ 25
BAB III PENUTUP........................................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 28

4
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Analisis Penetapan Isu Model AKPL............................................................. 11


Tabel 2.2 Analisis Penetapan Isu Model USG................................................................ 11
Tabel 2.3 Gagasan Kreatif dari Isu Terpilih................................................................... 13
Tabel 2.4 Matriks Rancangan Aktualisasi Kegiatan....................................................... 14
Tabel 2.5 Rancangan Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi................................................... 25
Tabel 2.6 Analisis Dampak ............................................................................................ 26

5
DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan Provinsi Bali................................... 4

6
BAB I
PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA

1.1 Gambaran Umum Unit Kerja/Organisasi


Dinas Kebudayaan Provinsi Bali berlokasi di Jalan Ir. Juanda No.1 Niti
Mandala Denpasar. Dinas Kebudayaan memiliki visi misi yang sejalan dengan
Pemerintah Provinsi Bali, terutama misi Pemerintah Provinsi Bali pada poin
10 (sepuluh) yaitu mengenai pemajuan kebudayaan Bali.

1.1.1 Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Bali


1.1.1.1 Visi
“Nangun Sat Kerthi Loka Bali” Melalui Pola Pembangunan Semesta
Berencana Menuju Bali Era Baru”.
“Menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk
mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia,
sakala-niskala menuju kehidupan krama dan gumi Bali sesuai dengan
prinsip trisakti bung karno: berdaulat secara politik, berdikari secara
ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan melalui pembangunan
secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi dalam
bingkai negara kesatuan republik indonesia berdasarkan nilai-nilai
pancasila 1 juni 1945.”
1.1.1.2 Misi
Dari visi yang telah dirumuskan di atas, ditetapkan 22 misi sebagai
berikut:
1. Memastikan terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan papan
dalam jumlah dan kualitas yang memadai bagi kehidupan Krama Bali.
2. Mewujudkan kemandirian pangan, meningkatkan nilai tambah dan
daya saing pertanian, dan meningkatkan kesejahteraan petani.
3. Mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat yang terjangkau,
merata, adil dan berkualitas serta didukung dengan pengembangan
sistem dan data base riwayat kesehatan Krama Bali berbasis
kecamatan.
4. Memastikan tersedianya pelayanan pendidikan yang terjangkau,
merata, adil, dan berkualitas serta melaksanakan wajib belajar 12 tahun.
5. Mengembangkan sistem pendidikan dasar dan pendidikan menengah
berbasis keagamaan Hindu dalam bentuk Pasraman di Desa
Pakraman/Desa Adat.
6. Mengembangkan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi yaitu
berkualitas dan berintegritas: bermutu, profesional dan bermoral serta
memiliki 2 jati diri yang kokoh yang dikembangkan berdasarkan nilai-
nilai kearifan lokal Krama Bali.

7
7. Mengembangkan sistem jaminan sosial secara konprehensif dan
terintegrasi bagi kehidupan Krama Bali sejak mulai kelahiran, tumbuh
dan berkembang sampai akhir masa kehidupannya.
8. Menghasilkan tenaga kerja yang kompeten, produktif, berkualitas dan
memiliki daya saing tinggi serta memperluas akses kesempatan kerja di
dalam dan di luar negeri.

9. Mengembangkan sistem jaminan sosial dan perlindungan tenaga kerja


yang komperhensif, mudah dijangkau, bermutu, dan terintegrasi bagi
Krama Bali yang bekerja di dalam dan di luar negeri.
10. Memajukan kebudayaan Bali melalui peningkatan pelindungan,
pembinaan, pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai adat, agama,
tradisi, seni, dan budaya Krama Bali.
11. Mengembangkan tata kehidupan Krama Bali secara sakala dan niskala
berdasarkan nilai-nilai filsafat Sad Kertih yaitu Atma Kertih, Danu
Kertih, Wana Kertih, Segara Kertih, Jana Kertih, dan Jagat Kertih.
12. Memperkuat kedudukan, tugas dan fungsi Desa Pakraman/ Desa Adat
dalam menyelengarakan kehidupan krama Bali yang meliputi
Parahyangan, Pawongan, dan Palemahan.
13. Mengembangkan destinasi dan produk pariwisata baru berbasis budaya
dan berpihak kepada rakyat yang terintegrasi antar kabupaten/kota se-
Bali.
14. Meningkatkan promosi pariwisata Bali di dalam dan di luar negeri
secara bersinergi antar kabupaten/kota se-Bali dengan mengembangkan
inovasi dan kreatifitas baru.
15. Meningkatkan standar kualitas pelayanan kepariwisataan secara
konprehensif.
16. Membangun dan mengembangkan pusat-pusat perekonomian baru
sesuai dengan potensi kabupaten/kota di Bali dengan memberdayakan
sumber daya lokal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dalam arti
luas.
17. Membangun dan mengembangkan industri kecil dan menengah
berbasis budaya (branding Bali) untuk memperkuat perekonomian
Krama Bali.
18. Meningkatkan pembangunan infrastruktur (darat, laut dan udara) secara
terintegrasi serta konektivitas antar wilayah untuk mendukung
pembangunan perekonomian serta akses dan mutu pelayanan publik di
Bali.
19. Mengembangkan sistem keamanan terpadu yang ditopang dengan
sumber daya manusia serta sarana prasarana yang memadai untuk

8
menjaga keamanan daerah dan Krama Bali serta keamanan para
wisatawan.
20. Mewujudkan kehidupan Krama Bali yang demokratis dan berkeadilan
dengan memperkuat budaya hukum, budaya politik dan kesetaraan
gender dengan memperhatikan nilai-nilai budaya Bali.
21. Mengembangkan tata kehidupan Krama Bali, menata wilayah, dan
lingkungan yang, hijau, indah, dan bersih.
22. Mengembangkan sistem tata kelola pemerintahan daerah yang efektif
efisien, terbuka, transparan, akuntabel dan bersih serta meningkatkan
pelayan publik terpadu yang cepat, pasti dan murah.

Pada Bidang Kebudayaan, pembangunan Provinsi Bali tertuang dalam


misi ke 10 yaitu memajukan kebudayaan Bali melalui peningkatan
pelindungan, pembinaan, pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai
adat, agama, tradisi, seni, dan budaya Krama Bali. Sejalan dengan Visi dan
Misi Pemerintah Provinsi Bali sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, maka
arah kebijakan dan program pembangunan Bali pada bidang kebudayaan yaitu
memajukan kebudayaan Bali.
Kebudayaan Bali merupakan nafas bagi orang Bali karena setiap gerak
langkah hidup orang Bali bersumber dari nilai tradisi, kearifan lokal, adat dan
seni budaya. Melalui visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui pola
pembangunan semesta berencana menuju bali era baru, mengandung makna
menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk
mewujudkan kehidupan krama dan gumi Bali yang sejahtera dan bahagia,
sekala-niskala sesuai dengan prinsip trisakti bung karno: berdaulat secara
politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan
melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah dan
terintegrasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
nilai-nilai pancasila 1 juni 1945, maka pemajuan kebudayaan Bali diarahkan
untuk penguatan dan pemajuan nilai tradisi, kearifan lokal, adat, seni dan
budaya dalam dimensi sekala dan niskala. Penguatan mengandung makna
untuk menjaga kesucian, keluhuran dan kesakralan kebudayaan dalam dimensi
niskala.
Pemajuan yang mengandung unsur pelindungan, pengembangan,
pemanfaatan dan pembinaan terhadap objek kebudayaan dalam dimensi sekala.
pengelolaan penguatan dan pemajuan kebudayaan Bali juga mencermati
keberadaan kebudayaan sebagai entitas yang dinamis dan berwawasan ke

9
depan. Fungsi ini diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Bali yang
bertugas mengurusi pengelolaan kebudayaan Bali.

1.1.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan


Berdasarkan Peraturan Gubernur Bali nomor 80 tahun 2016 tentang
kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja dinas
kebudayaan Provinsi Bali.
Dinas Kebudayaan Provinsi Bali merupakan salah satu Dinas di
lingkungan Pemerintah Provinsi Bali yang mempunyai tugas pokok dan fungsi
di bidang kebudayaan. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Dinas
mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kebudayaan yang menjadi
kewenangan Provinsi;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang kebudayaan yang menjadi
kewenangan Provinsi;
c. Penyelenggaraan administrasi Dinas bidang kebudayaan;
d. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Dinas; dan
e. Penyelenggaraan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait
dengan tugas dan fungsinya (Peraturan Gubernur Bali Nomor 80
Tahun 2016).

Kepala Dinas Kebudayaan

Sekretaris Dinas
Kebudayaan
Kelompok Jabatan
Kepala Sub Kepala Sub
Fungsional Kepala Sub
Bagian Umum Bagian
Keuangan Bagan PPEP
& Kepegawaian

Kepala Bidang
Kepala Bidang Kepala Bidang
Kepala Bidang Sejarah &
Cagar Budaya & Tradisi &
Kesenian Dokumentasi
Permuseuman Warisan Budaya
Kebudayaan

Kepala Seksi
Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi
Pelestarian 10 Seni Pertunjukan
Cagar Budaya Sejarah
Warisan Budaya
Bagan 1.1 Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan Provinsi Bali

Dinas Kebudayaan Provinsi Bali sebagai lembaga teknis yang diatur


dalam Peraturan

Bagan 1.1 Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan Provinsi Bali

Dinas Kebudayaan Provinsi Bali sebagai lembaga teknis yang diatur


dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2016 tentang
pembentukan dan susunan perangkat Daerah. Dinas Kebudayaan dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas yang membawahi Sekretariat dan 4 (empat) Bidang serta 3
(tiga) Unit Pelayanan Teknis Daerah serta kelompok fungsional.

1.2. Profil Peserta

Nama : Ni Made Sudiastini, S.Pd.B

NIP : 19930317 202012 2 011

Tempat/Tanggal Lahir : Jasan, 17 Maret 1993

Agama : Hindu
Pendidikan Terakhir : S1 Pendidikan Bahasa Bali
Alamat : Jl. Pandu Gg. IIB No. 3, Tanjung
Bungkak Kaja

Jabatan : Calon Ahli Pertama Pamong Budaya

Instansi : Dinas Kebudayaan Provinsi Bali

1.3 Tugas Pokok/Penugasan:

11
Jabatan Fungsional Pamong Budaya adalah jabatan yang mempunyai
ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh untuk
melaksanakan tugas di bidang pemajuan kebudayaan dan pelestarian cagar
budaya. Hal tersebut tersirat dalam Permenpan RB No. 7 Tahun 2020 tentang
Tugas Jabatan Fungsional Pamong Budaya. Pada Pasal 6 mengenai tugas
jabatan fungsional pamong budaya yaitu melaksanakan kegiatan pemajuan
kebudayaan dan pelestarian cagar budaya. Pejabat fungsional pamong budaya
yang selanjutnya disebut Pamong Budaya adalah PNS yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melaksanakan pemajuan kebudayaan dan pelestarian cagar
budaya sesuai dengan tugas dan kewenangannya berdasarkan peraturan yang
berlaku.

Penulis bertugas pada bidang sejarah dan dokumentasi kebudayaan khususnya pada seksi
restorasi dan pengembangan sastra daerah. Adapun tugas dari bidang sejarah menurut Permenpan
RB No. 7 Tahun 2020 Pasal 8 meliputi:
1. Menginterpretasikan bahan sumber sejarah tertulis;
2. Menginterpretasikan bahan sumber sejarah lisan;
3. Menginterpretasikan bahan sumber sejarah audiovisual;
4. Mereviu data hasil pengumpulan data tokoh sejarah;
5. Mereviu data hasil pengumpulan data peristiwa sejarah;
6. Mereviu data hasil pengumpulan data bangunan dan tempat bersejarah;
7. Mereviu data hasil pengumpulan data tenaga kesejarahan;
8. Menganalisis data hasil pemetaan tokoh sejarah;
9. Menganalisis data hasil pemetaan peristiwa sejarah;
10. Menganalisis data hasil pemetaan bangunan dan tempat bersejarah;
11. Menganalisis data hasil pemetaan tenaga kesejarahan;
12. Identifikasi bahan data grand design (rancangan induk)/model/strategi pelestarian di
bidang kesejarahan;
13. Identifikasi bahan data grand design (rancangan induk)/model/strategi pengelolaan
bidang kesejarahan;
14. Identifikasi bahan data rekomendasi substantif sebagai masukan terhadap perumusan
15. Kebijakan strategis pelestarian di bidang kesejarahan;
16. Menginventarisasi bahan data penyusunan regulasi teknis dan penyelamatan sumber
sejarah, penulisan sejarah, dan internalisasi nilai sejarah;
17. Mengkaji/menelaah bahan dokumentasi kesejarahan;
18. Mengkaji/menelaah bahan publikasi kesejarahan;
19. Menyusun konsep materi pembelajaran nilai- nilai kesejarahan untuk pemajuan
kebudayaan;
20. Mengategorikan jenis, bentuk bahan internalisasi kesejarahan untuk kegiatan
pameran, fasilitasi, dan kajian; dan

12
21. Mereviu bahan ajar pembinaan tenaga kesejarahan (Permenpan RB No. 7 Tahun
2020 Pasal 8).

Menurut Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Pasal 6 ayat 1,
kompetensi yang dikembangkan dalam Pelatihan Dasar CPNS merupakan Kompetensi
pembentukan karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas. Kompetensi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diukur berdasarkan kemampuan: a. menunjukkan sikap perilaku bela
negara; b. mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya; c.
mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia; dan d. menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai
dengan bidang tugas.
Akan tetapi di mata masyarakat PNS memiliki kesan yang negatif, seperti kurang
baiknya kinerja PNS mulai dari kedisiplinan, tanggung jawab, keadilan, alur birokrasi yang
berbelit-belit, dan kurang transparan dalam pelayanan. Mengetahui terjadinya banyak
penyimpangan kinerja dari seorang PNS, maka perlu usaha untuk mengembalikan peran PNS
sebagai pelayan masyarakat.
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah
dengan mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar). Pada Peraturan Lembaga Administrasi Negara
Nomor 1 Tahun 2021 Pasal 1 ayat 7, disebutkan bahwa Pelatihan Dasar CPNS adalah
pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelatihan ini juga membekali peserta dengan pengetahuan tentang sistem pengelolaan
pemerintahan yang terintegrasi dalam penyelenggaraan pemberian pelayanan melalui
pembelajaran konsep whole of government (WoG), penerapan WoG, best practices
penerapan WoG dalam pemberian pelayanan yang terintegrasi di berbagai negara, dan
implementasi WoG dalam perspektif kebijakan di Indonesia.
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

2.1. Deskripsi Isu


Indonesia merupakan negara dengan keragaman budaya paling tinggi di dunia. Sudah
semestinya kebudayaan mendapat perhatian khusus (dalam istilah Presiden menjadi core
business) dalam pembangunan Indonesia.
Pembangunan Kebudayaan Indonesia harus mampu mendukung misi pemerintah
dalam menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan
efisiensi manajemen pendidikan, serta pelestarian dan pengelolaan kebudayaan untuk
menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan
global. Pembangunan kebudayaan juga memberikan penekanan pada membangun manusia
Indonesia yang memiliki karakter sesuai jati diri bangsa Indonesia.

13
Sesuai amanat Pasal 32 UUD 1945 Pemerintah/Negara berkewajiban memajukan
kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan
masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. Pembangunan
kebudayaan tercakup dalam pembangunan bidang sosial budaya dan kehidupan beragama
yang terkait erat dengan pengembangan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia,
sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005–2025, yang mengamanatkan bahwa pembangunan
bidang sosial budaya dan kehidupan beragama diarahkan pada pencapaian sasaran untuk
mewujudkan masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan
beradab, dan mewujudkan bangsa yang berdaya saing untuk mencapai masyarakat yang lebih
makmur dan sejahtera. Pembangunan kebudayaan, terciptanya kondisi masyarakat yang
berakhlak mulia, bermoral, dan beretika sangat penting bagi terciptanya suasana kehidupan
masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa, dan harmonis. Ditetapkannya Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan pada tanggal 24 Mei 2017
membuktikan kesungguhan pemerintah untuk menjadikan kebudayaan sebagai haluan
pembangunan nasional.
Nilai-nilai budaya merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam
masyarakat Indonesia, baik dalam lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang
mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik
tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa
yang akan terjadi atau sedang terjadi. Nilai budaya tidak bisa dilepaskan dari sejarah dan
warisan budaya.
Kebudayaan Bali merupakan nafas bagi orang Bali karena setiap gerak langkah hidup
orang Bali bersumber dari nilai tradisi, kearifan lokal, adat dan seni budaya. Melalui visi
Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali era
baru. Khususnya dalam bidang kebudayaan, pemajuan kebudayaan Bali diarahkan untuk
penguatan dan pemajuan nilai tradisi, kearifan lokal, adat, seni dan budaya.
Berkaitan dengan pembangunan kebudayaan Bali diperlukan strategi kebudayaan yang
jitu dan perencanaan pembangunan di bidang kebudayaan yang matang, untuk melaksanakan
kebijakan itu selain diperlukan sumber dana, sarana dan prasarana, juga diperlukan sumber
daya manusia dalam bidang budaya, yang cukup baik dari segi jumlah maupun kualitasnya.
Dengan adanya kebijakan nasional pembatasan penerimaan pegawai baru (zero growth)
mengakibatkan jumlah tenaga kebudayaan di pemerintahan dewasa ini semakin berkurang
karena pensiun sementara penerimaan tenaga baru sangat terbatas. Terlihat dari bidang
sejarah dan dokumentasi kebudayaan di Dinas Kebudayaan Provinsi Bali yang membawahi
tiga seksi yaitu seksi sejarah, seksi restorasi dan pengembangan sastra daerah serta seksi
pembinaan tenaga dan lembaga sejarah lokal. Dimana jumlah PNS yaitu sebanyak 13 orang yang
terdiri dari 6 orang PNS jabatan struktural, 2 orang PNS jabatan fungsional, dan 5 orang CPNS, serta
jumlah tenaga kontrak yaitu 6 orang tenaga kontrak.

14
Berbagai unit kerja di pusat maupun di daerah tengah menghadapi masalah kurangnya
tenaga kebudayaan. Apabila tidak segera dilakukan upaya untuk memecahkan masalah
tersebut dikhawatirkan jalannya organisasi akan terganggu. Seperti fakta yang penulis temui
selama bekerja di Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, selama masa pandemi covid-19
pengunjung perpustakaan masih tetap ramai datang keperpustakaan Dinas Kebudayaan
Provinsi Bali baik untuk mencari buku atau alih aksara lontar. Terkadang pengunjung datang
beramai-ramai atau bergrup, ini biasanya terjadi pada pengunjung mahasiswa yang akan
mengadakan penelitian atau mencari bahan untuk pembuatan tugas.
Fenomena tersebut tentunya mengakibatkan kurang optimalnya pelayanan di
perpustakaan, dimana perpustakaan masih mencatat informasi pengunjung secara manual,
serta di masa pandemi ini dikhawatirkan terjadi penularan-penularan virus covid-19, serta
dalam jangka panjang akan mengakibatkan penumpukan kertas-kertas catatan informasi
pengunjung, yang kemungkinan akan rusak dan hilang sehingga data informasi pengunjung
tidak lengkap. Data catatan informasi pengunjung perpustakaan sebaiknya terdokumentasi
dengan baik yaitu dalam bentuk data digital, Oleh sebab itu, penulis ingin melakukan sebuah
inovasi dengan membuat “Form Permata” pencatatan informasi pengunjung perpustakaan
berbasis digital, dimana semua pencatatan informasi baik pengunjung ataupun buku yang
dipinjam dapat dicatat melalui form permata berbasis digital.
Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin membuat form pencatatan informasi
pengunjung perpustakaan berbasis digital di Dinas Kebudayaan Provinsi Bali agar pelayanan
administrasi di perpustakaan dapat berjalan dengan optimal serta mengurangi penggunaan
kertas dalam administrasi pengunjung perpustakaan. Diharapkan juga dengan penggunaan
form permata dapat mengurangi resiko penularan virus covid-19 di perpustakaan Dinas
Kebudayaan Provinsi Bali, dengan cara pengunjung mengisi sendiri informasi berupa data
diri, tujuan serta buku apa saja yang di pinjam. Sehingga pelayanan diperpustakaan berjalan
dengan optimal. Rancangan aktualisasi akan penulis aktualisasikan dalam beberapa kegiatan
pemecah isu, serta dengan menerapkan nilai-nilai dasar profesi PNS yang akan
diaktualisasikan di Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.

2.2. Identifikasi Isu


Terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam mengidentifikasi isu yaitu
aktual, menyangkut hajat hidup orang banyak, memiliki dimensi masalah yang kompleks dan
relevan untuk dipecahkan.
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan selama bekerja di instansi ada beberapa
permasalahan yang penulis temukan. Terdapat beberapa isu yang berhasil penulis identifikasi
untuk ditentukan salah satu isu yang akan digunakan untuk kebutuhan program aktualisasi
nilai-nilai dasar CPNS. Berikut merupakan isu atau permasalahan yang ditemukan di Dinas
Kebudayaan Provinsi Bali, antara lain:
1. Belum optimalnya pelayanan administrasi di perpustakaan Dinas Kebudayaan
Provinsi Bali.

15
2. Belum optimalnya penggunaan aplikasi e office di bidang sejarah dan dokumentasi
kebudayaan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.
3. Belum optimalnya pelayanan alih aksara bali di seksi Restorasi dan Pengembangan
Sastra Daerah.
Adapun pemasalahan di atas akan dianalisis menggunakan AKPL (Aktual,
Kekhalayakan, Problematik dan Kelayakan). Berdasarkan hasil analisis AKPL di atas maka
didapatkan 3 isu yang memenuhi syarat untuk dikembangkan sebagai pemasalahan yang
harus segera mendapat penanganan dan dianalisis kembali menggunakan metode analisis
USG.

2.3 Penetapan Penyebab Isu dan Dampaknya

Selama masa pandemi covid-19 pengunjung perpustakaan masih tetap ramai


mengunjungi perpustakaan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali baik untuk mencari buku atau
alih aksara lontar. Terkadang pengunjung datang beramai-ramai atau bergrup, ini biasanya
terjadi pada pengunjung mahasiswa yang akan mengadakan penelitian atau mencari bahan
untuk pembuatan tugas. Sehingga terjadi kurang optimalnya pelayanan administrasi di
perpustakaan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, karena masih menggunakan sistem
pencatatan informasi pengunjung perpustakan secara manual.
Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin membuat form pencatatan informasi pengunjung
perpustakaan berbasis digital di Dinas Kebudayaan Provinsi Bali yang disingkat menjadi
form permata, agar pelayanan di perpustakaan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali bisa berjalan
dengan optimal, serta tidak ada lagi penggunaan kertas dalam administrasi pengunjung.
Dengan cara pengunjung mengisi sendiri informasi berupa data diri, tujuan serta buku apa
saja yang di pinjam di form digital yang disediakan. Nantinya di masing-masing meja akan
ditempelkan kode QR, peserta hanya perlu melakukan sken terhadap kode QR tersebut, maka
akan muncul tampilan form permata pada layar Hp atau pun gadget pengunjung, setelah itu
pengunjung diarahkan untuk mengisi infirmasi diri serta judul buku yang di pinjam.
Diharapkan dengan diterapkannya penggunaan form permata pelayanan administrasi
diperpustakaan akan berjalan dengan optimal.
Dampak jika rancangan aktualisasi tidak diterapkan di bidang sejarah dan
dokumentasi kebudayaan maka pelayanan di perpustakaan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali
tidak dapat dilaksanakan secara optimal. Pencatatan informasi masih secara manual sehingga
dalam jangka panjang akan mengakibatkan penumpukan kertas-kertas catatan informasi
pengunjung, yang kemungkinan akan rusak dan hilang sehingga data informasi pengunjung
tidak lengkap.
Untuk memudahkan penentuan isu yang akan dipilih dan diangkat untuk dilaksanakan
pada kegiatan aktualisasi penulis mencoba melakukan analisis sederhana menggunakan
model analisis AKPL dan USG.

2.3.1 Analisis AKPL dan USG

16
Dalam melakukan identifikasi isu, terdapat beberapa persyaratan seperti harus
memenuhi kriteria dan memiliki kualitas tertentu. Dari tiga isu yang didapat selama bekerja
di Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dianalisis sehingga menemukan kriteria isu. Adapun
analisis yang dipakai adalah analisis AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik dan
Kelayakan) dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Aktual, dimana isu benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
b. Kekhalayakan, dimana isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak
c. Problematik, dimana isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga
perlu dicarikan segera solusinya
d. Kelayakan, dimana isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya
Hasil analisis AKPL dari isu-isu tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Analisis Penetapan Isu Dengan Metode AKPL

No ISU A K P L Ket
1 Belum optimalnya pelayanan
administrasi di perpustakaan Dinas Memenuhi
√ √ √ √
Kebudayaan Provinsi Bali. syarat

2 Belum optimalnya penggunaan


aplikasi e office di bidang sejarah Masih
dan dokumentasi kebudayaan Dinas √ - √ √ Memenuhi
Kebudayaan Provinsi Bali. syarat

3 Belum optimalnya pelayanan alih Masih


aksara bali di seksi Restorasi dan √ - - √ Memenuhi
Pengembangan Sastra Daerah. syarat

Dari hasil analisis AKPL di atas maka didapatkan 3 (tiga) isu yang memenuhi syarat
untuk dikembangkan sebagai pemasalahan yang harus segera mendapat penanganan dan
dianalisis kembali menggunakan metode analisis USG (Urgency, Seriousness, dan
Growth). Adapun analisisnya adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Analisis Penetapan Isu Dengan Metode USG

NO ISU U S G Skor Ranking


1 Belum optimalnya pelayanan
administrasi di perpustakaan 5 5 4 14 I

17
Dinas Kebudayaan Provinsi
Bali.
2 Belum optimalnya penggunaan
aplikasi e office di bidang
sejarah dan dokumentasi 4 5 4 13 II
kebudayaan Dinas Kebudayaan
Provinsi Bali.
3 Belum optimalnya pelayanan
alih aksara bali di seksi
4 4 3 10 III
Restorasi dan Pengembangan
Sastra Daerah.

Keterangan: U: Urgency, S: Seriousness, G: Growth


Skor 5: Sangat U, S, G
Skor 4: U, S, G
Skor 3: Cukup U, S, G
Skor 2: Kurang U, S, G
Skor 1: Tidak U, S, G
Berdasarkan analisis isu menggunakan metode AKPL dan USG di atas dapat
disimpulkan bahwa isu nomor 1 (satu) mendapatkan jumlah terbesar sehingga menjadi
prioritas utama yang akan dipecahkan permasalahannya.
Isu terpilih adalah belum optimalnya pelayanan administrasi di perpustakaan Dinas
Kebudayaan Provinsi Bali. Isu tersebut mendapat skor tertinggi karena dari segi seriousness
(kepentingan) berkaitan langsung dengan upaya optimalisasi dari kegiatan pada seksi
restorasi dan pengembangan sastra daerah yaitu pelayanan di bidang perpustakaan yang
menyimpan buku-buku terkait kebudayaan dan alih akasara lontar, sehingga banyak
pengunjung yang datang terutama para mahasiswa yang sedang melaksanakan penelitian dan
mendapat tugas dari kampusnya, serta pengunjung dari masyarakat umum, dalam hal ini di
masa pandemi covid-19 diharapkan kita terus berinovasi demi keberlangsungan pelayanaan
yang optimal serta tidak menimbulkan klaster penyebaran virus covid-19 di lingkungan
perpustakaan ataupun lingkungnan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. Segi growth
(perkembangan) juga tinggi karena jika isu ini tidak diselesaikan, maka masalah lain dapat
muncul dan berkembang sehingga dapat menyulitkan dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi instansi khususnya Seksi Restorasi dan Pengembangan Sastra Daerah. Selanjutnya
dari segi urgency (kedaruratan), jika tidak segera diatasi maka pelayanan administrasi di
perpustakaan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali tidak optimal serta dalam jangka waktu
Panjang terjadi penumpukan kertas-kertas administrasi pengunjung di perpustakaan, serta
jika semakin lama berpotensi rusak, hilang dan sebagainya sehingga jika sewaktu-waktu
dibutuhkan data informasi pengunjung perpustakaan menjadi tidak lengkap.
Permasalahan tersebut menurut pengamatan dan data yang penulis dapatkan, terjadi
karena belum diterapkannya sistem digitalisasi, hal itu dapat disebabkan oleh sumber daya
manusia yang ada di lingkup instansi kurang optimal dalam konteks tersebut. Apabila
permasalahan tersebut tidak segera ditemukan solusi, maka menurut penulis, akan berakibat
pelayanan administrasi di perpustakaan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali tidak optimal serta

18
dalam jangka waktu Panjang terjadi penumpukan kertas-kertas administrasi pengunjung di
perpustakaan, serta jika semakin lama berpotensi rusak, hilang dan sebagainya sehingga jika
sewaktu-waktu dibutuhkan data informasi pengunjung perpustakaan menjadi tidak lengkap.
Adapun aktualisasi akan dilakukan melalui empat kegiatan, yaitu pembuatan rencana
form permata berbasis digital, mempublikasikan form permata berbasis digital, pelaksanaan
penggunaan form permata berbasis digital, serta melaksanakan evaluasi form permata
berbasis digital. Kegiatan aktualisasi ini dilakukan dengan tujuan mengoptimalkan pelayanan
administrasi di perpustakaan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dan mengurangi penggunaan
kertas di perpustakaan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali serta mencegah terjadinya klaster
penyebaran virus covid-19 di lingkungan perpustakaan ataupun lingkungnan Dinas
Kebudayaan Provinsi Bali.

2.4 Gagasan Pemecahan Isu


Adapun gagasan pemecahan isu merupakan serangkaian kegiatan yang menyangkut
pengumpulan data yang lebih akurat. Berdasarkan hasil analisis APKL (Aktual,
Kekhalayakan, Problematik dan Layak) dan Analisis USG (Urgency, Seriouness, Growth),
maka di tetapkan tahapan kegiatan untuk memecahkan isu yang dipilih:
Tabel 2.3 Gagasan Kreatif dari Isu Terpilih

NO. ISU GAGASAN KEGIATAN


1. Belum Pengoptimalan a. Pembuatan rencana “Form
optimalnya pelayanan Permata”
pelayanan administrasi di b. Uji coba penggunaan
administrasi di perpustakaan Dinas “Form Permata”
perpustakaan Kebudayaan Provinsi c. Pempublikasian “Form
Dinas Bali dengan Permata”
Kebudayaan penggunaan “Form d. Pelaksanaan penggunaan
Provinsi Bali. Permata” (Form “Form Permata”
Pencatatan Informasi e. Pengevaluasian terhadap
Pengunjung penggunaan “Form
Perpustakaan berbasis Permata”
digital).

Adapun setiap kegiatan yang dilaksanakan merupakan percerminan dari teori-teori


yang telah diperoleh selama mengikuti pelatihan dasar. Teori-teori tersebut tentunya sangat
berperan apabila dipedomani saat melaksanakan tugas, pokok dan fungsi. Untuk dapat
mewujudkan fungsi PNS sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat
dan pemersatu bangsa, maka diperlukan PNS yang profesional, kompeten dan berintegritas
yang berkarakter ANEKA. Karakter ANEKA yaitu mempunyai nilai-nilai dasar
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.

2.5 Matriks Rancangan Aktualisasi


UNIT KERJA : Dinas Kebudayaan Provinsi Bali
IDENTIFIKASI ISU :

19
1. Belum optimalnya pelayanan administrasi di perpustakaan
Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.
2. Belum optimalnya penggunaan aplikasi e office di bidang
sejarah dan dokumentasi kebudayaan Dinas Kebudayaan
Provinsi Bali.
3. Belum optimalnya pelayanan alih aksara Bali di seksi
Restorasi dan Pengembangan Sastra Daerah.

ISU YANG DIANGKAT :Belum optimalnya pelayanan administrasi di perpustakaan


Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.

GAGASAN PEMECAH ISU: Core Issue yang diangkat akan diselesaikan melalui kegiatan
pembuatan rencana form permata, uji coba penggunaan form
permata, pempublikasian form permata, pelaksanaan
penggunaan form permata, serta pengevaluasian penggunaan
form permata.

20
Tabel 2.4 Matriks Rancangan Aktualisasi
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Pembuatan a. Mengkoordinasikan a. Mentor mengetahui a. Akuntabilitas : Pembuatan Kegiatan ini
rancangan Form rancangan dengan rancangan Pembuatan rancangan rancangan form memiliki
Permata mentor aktualisasi yang form permata dilakukan permata kontribusi
b. Menyusun redaksi akan dilakukan agar susunan form diharapkan dalam
form permata b. Tersusunnya terarah dan mampu penguatan nilai
c. Menginput redaksi redaksi form dipertanggungjawabkan. mendukung organisasi,
ke dalam google permata b. Nasionalisme dengan tercapainya Visi yaitu:
form c. Tersedianya form pembuatan rancangan Misi Dinas
d. Membuat kode QR, berbasis digital form berbasis digital Kebudayaan dan Semangat
link pada google yang digunakan diharapkan dapat Pemerintah Kegiatan ini
form dikonversi untuk pencatatan mengurangi penggunaan Provinsi Bali dilakukan
kedalam kode QR administrasi kertas administrasi di yaitu nangun Sat dengan
pengunjung harian perpustakaan, sehingga Kerthi Loka Bali semangat
perpustakaan mendukung Melalui Pola demi
d. Tersedianya kode terciptannya lingkungan Pembangunan terwujudnya
QR yang bebas sampah Semesta rancangan
kertas. Berencana pembuatan form
c. Etika Publik Menuju Bali Era permata.
Nilai Etika Pubik dalam Baru
kegiatan ini bekerja Akuntabel
secara professional Kegiatan ini
berkoordinasi dengan merupakan
mentor demi pembuatan bentuk
rancangan form permata tanggungjawab
yang tersusun secara sebagai pamong
sistematis budaya untuk
d. Komitmen Mutu menciptakan
21
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
e. Pembuatan rancangan inovasi baru
form permata sebagai demi
bentuk komitmen meningkatkan
terhadap pelaksanaan pelayanan di
kegiatan yang efektif unit kerja.
dan efisien untuk
menghasilkan susunan Tulus
redaksi form permata Kegiatan ini
yang tepat. dilakukan
dengan tulus
e. Anti Korupsi demi kelancaran
Proses kegiatan pembuatan
pembuatan rancangan rancangan form
form permata dilakukan permata
sesuai prosedur yang sehingga
ditentukan. diharapkan
pelayanan di
perpustakaan
dapat berjalan
dengan optimal.

Komitmen
Kegiatan ini
merupakan
komitmen untuk
merubah cara
kerja dari
pencatatan

22
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
administrasi
secara manual
ke sistem
digitalisasi

Inovatif
Kegiatan ini
merupakan
salah satu
inovasi dalam
upaya
peningkatan
pelayanan
administrasi di
perpustakaan
Dinas
Kebudayaan
Provinsi Bali.
2. Uji Coba a. Mengkoordinasikan a. Form permata yang a. Akuntabilitas bekerja Uji coba Kegiatan ini
Penggunaan Form kegiatan uji coba sudah di uji coba dengan penuh penggunaan form memiliki
Permata penggunaan form oleh rekan sejawat. tanggungjawab dalam permata berbasis kontribusi
permata oleh rekan kegiatan uji coba digital dalam
sejawat kepada penggunaan form diharapkan penguatan nilai
mentor permata berbasis mampu organisasi,
b. Pelaksanaan uji digital di perpustakaan mendukung yaitu:
coba penggunaan Dinas Kebudayaan tercapainya Visi
form permata oleh Provinsi Bali oleh Misi Dinas Semangat
rekan sejawat teman sejawat. Kebudayaan dan Kegiatan ini

23
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
c. Revisi form permata b. Nasionalisme Pemerintah dilakukan
atas kritik dan saran Pelaksanaan uji coba Provinsi Bali dengan
rekan sejawat. penggunaan Form yaitu nangun Sat semangat
Permata oleh rekan Kerthi Loka Bali demi
sejawat mengandung Melalui Pola terwujudnya
nilai nasionalisme Pembangunan form permata
dimana menekankan Semesta yang layak
pentingnya bekerja Berencana digunakan di
sama demi mencapai Menuju Bali Era perpustakaan
tujuan instansi tempat Baru Dinas
bertugas. Kebudayaan
c. Etika Publik Provinsi Bali.
Nilai Etika Pubik
dalam kegiatan ini Akuntabel
yaitu menunjukkan Kegiatan uji
keprofesionalan coba
pamong budaya yaitu penggunaan
totalitas dalam form permata
menyiapkan merupakan
penggunaan rorm bentuk
permata berbasis tanggungjawab
digital di Dinas pamong budaya
Kebudayaan Provinsi sebelum
Bali. digunakan oleh
d. Komitmen Mutu masyarakat
Nilai komitmen mutu umum, untuk
dalam kegiatan ini mengetahui
terlihat dari kekuranagn dari

24
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
berhasilnya uji coba form permata
penggunaan form demi
permata di meningkatkan
perpustakaan di Dinas pelayanan di
Kebudayaan Provinsi perpustakaan
Bali, serta adanya Dinas
kritik dan saran dari Kebudayaan
rekan sejawat. Provinsi Ba
e. Anti Korupsi
Proses uji coba form Tulus
permata dilakukan Kegiatan ini
sesuai prosedur yang dilakukan
ditentukan dengan tulus
demi
mengoptimalkan
pelayanan di
perpustakaan
Dinas
Kebudayaan
Provinsi Bali

Inovatif
Kegiatan ini
merupakan
salah satu
inovasi dalam
upaya
peningkatan

25
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pelayanan
administrasi di
perpustakaan
Dinas
Kebudayaan
Provinsi Bali.
3 Pempublikasian a. Berkordinasi a. Kode QR serta a. Akuntabilitas bekerja Pempublikasian Kegiatan ini
Form Permata dengan mentor petunjuk pengisian dengan penuh tanggung form permata memiliki
terkait rencana form permata jawab dalam diharapkan kontribusi
mempublikasikan tertempel di mempublikasikan mampu dalam
form permata masing-masing penggunaan form mendukung penguatan nilai
b. Menempelkan kode meja di permata berbasis digital tercapainya Visi organisasi,
QR beserta petunjuk perpustakaan Dinas di perpustakaan di Misi Dinas yaitu:
pengisian Form Kebudayaan Dinas Kebudayaan Kebudayaan dan
Permata di masing- Provinsi Bali, siap Provinsi Bali Pemerintah Semangat
masing meja di pergunakan untuk b. Nasionalisme Provinsi Bali Kegiatani ini
ruang perpustakaan pengunjung. Pelaksanaan yaitu nangun Sat dilakukan
Dinas Kebudayaan b. Terpublikasikannya membagikan informasi Kerthi Loka Bali dengan penuh
Provinsi Bali informasi penggunaan Form Melalui Pola semangat demi
c. Membagikan penggunaan form Permata kepada Pembangunan mewujudkan
informasi permata berbasis masyarakat umum Semesta pelayanan
penggunaan Form digital di Dinas melalui social media Berencana administrasi
Permata kepada Kebudayaan merupakan salah satu Menuju Bali Era yang optimal
masyarakat umum Provinsi Bali realisasi nasionalisme Baru
melalui social media yaitu rela berkorban Akuntabel
demi kepentingan Kegiatan ini
masyarakat umum. merupakan
c. Etika Publik bentuk

26
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Nilai Etika Pubik dalam tanggungjawab
kegiatan ini yaitu sebagai pamong
menunjukkan keprofesi budaya untuk
onalan pamong budaya menciptakan
dalam mempublikasikan inovasi baru
form permata demi
d. Komitmen Mutu meningkatkan
Nilai komitmen mutu pelayanan di
dalam kegiatan ini unit kerja.
terlihat dari banyaknya
masyarakat yang Tulus
mengetahui sistem Kegiatan ini
pencatatan informasi dilakukan
pengunjung dengan tulus
perpustakaan di Dinas demi
Kebudayaan Provinsi mempermudah
Bali pengunjung
e. Anti Korupsi dalam
Proses publikasi form pencatatan
permata dilakukan informasi diri di
sesuai prosedur yang perpustakaan
ditentukan Dinas
Kebudayaan
Provinsi Bali.

Komitmen
Kegiatan ini
merupakan

27
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
komitmen untuk
merubah cara
kerja dari
pencatatan
administrasi
secara manual
ke sistem
digitalisasi

Inovatif
Kegiatan ini
merupakan
salah satu
bentuk inovasi
dalam upaya
peningkatan
pelayanan
administrasi di
perpustakaan
Dinas
Kebudayaan
Provinsi Bali.
4 Pelaksanaan a. Berkordinasi a. Hasil atau a. Akuntabilitas Pelaksanaan Kegiatan ini
penggunaan form dengan mentor informasi data Bertanggung jawab penggunaan form memiliki
permata terkait Pelaksanaan pengunjung dalam proses permata kontribusi
penggunaan form perpustakaan yang pelaksanaan diharapkan dalam
permata telah diinput dan penggunaan form mampu penguatan nilai
b. Mengamati proses diisi dengan benar permata di perpustakaan mendukung organisasi,

28
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pengisian form Dinas Kebudayaan tercapainya Visi yaitu:
permata Provinsi Bali Misi Dinas
b. Nasionalisme Kebudayaan dan Semangat
Pelaksanaan Pemerintah Kegiatani ini
penggunaan form Provinsi Bali dilakukan
permata merupakan yaitu nangun Sat dengan penuh
bagian dari rasa Kerthi Loka Bali semangat demi
nasionalisme yaitu Melalui Pola mewujudkan
cinta tanah air, karena Pembangunan pelayanan
telahbertanggung jawab Semesta administrasi
demi kepentingan Berencana yang optimal di
mastarakat umum Menuju Bali Era perpustakaan
c. Etika Publik Baru Dinas
Nilai Etika Pubik dalam Kebudayaan
kegiatan ini yaitu Provinsi Bali
menunjukkan keprofesi
onalan pamong budaya Akuntabel
dalam pelaksanaan Kegiatan ini
penggunaan form merupakan
permata. bentuk
d. Komitmen Mutu tanggungjawab
Nilai komitmen mutu sebagai pamong
dalam kegiatan ini budaya untuk
terlihat dari pelaksanaan menciptakan
penggunaan form inovasi baru
permata berbasis digital demi
di Perpustakaan Dinas meningkatkan
Kebudayaan Provinsi pelayanan di

29
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Bali. unit kerja.
e. Anti Korupsi
Proses pelaksanaan Tulus
form permata dilakukan Kegiatan ini
sesuai prosedur yang dilakukan
ditentukan dengan tulus
demi
mempermudah
pengunjung
dalam
pencatatan
informasi diri di
perpustakaan
Dinas
Kebudayaan
Provinsi Bali.

Komitmen
Kegiatan ini
merupakan
komitmen untuk
merubah cara
kerja dari
pencatatan
administrasi
secara manual
ke sistem
digitalisasi

30
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

Evektif
Kegiatan ini
merupakan
upaya
mempermudah
pengunjung
dalam
pencatatan
informasi
pengunjung di
perpustakaan
Dinas
Kebudayaan
Provinsi Bali.

Inovatif
Kegiatan ini
merupakan
salah satu
bentuk inovasi
dalam upaya
peningkatan
pelayanan
administrasi di
perpustakaan
Dinas
Kebudayaan

31
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Provinsi Bali.
5 Pengevaluasian a. Berkordinasi terkait a. Data atau a. Akuntabilitas Pengevaluasian Kegiatan ini
terhadap pelaksanaan evaluasi informasi menyampaiakan terhadap memiliki
penggunaan form penggunaan form pengunjung dalam kejelasan data terkait penggunaan form kontribusi
permata permata bentuk data hasil evaluasi terhadap permata dalam
b. Pengecekan secara digital. penggunaan form diharapkan penguatan nilai
menyeluruh terhadap b. Mentor permata kepada atasan. mampu organisasi,
penggunaan form mengetahui hasil b. Nasionalisme mendukung yaitu:
permata berbasis penggunaan form Bertanggung jawab tercapainya Visi
digital permata berupa terhadap evaluasi Misi Dinas Semangat
c. Pelaporan terkait laporan pelaksanaan Kebudayaan dan Kegiatani ini
hasil evaluasi penggunaan form penggunaan form Pemerintah dilakukan
penggunaan form permata di permata Provinsi Bali dengan penuh
permata kepada perpustakaan c. Etika Publik yaitu nangun Sat semangat demi
mentor atau atasan Dinas Nilai Etika Pubik dalam Kerthi Loka Bali mewujudkan
di tempat kerja. Kebudayaan kegiatan ini yaitu Melalui Pola pelayanan
Provinsi Bali. menunjukkan Pembangunan administrasi
keprofesionalan dalam Semesta yang optimal di
pelaksanaan evaluasi Berencana perpustakaan
penggunaan form Menuju Bali Era Dinas
permata Baru Kebudayaan
d. Komitmen Mutu Provinsi Bali
Nilai komitmen mutu Komitmen
dalam kegiatan ini Kegiatan ini
terlihat dari pelayanan merupakan
administrasi di komitmen untuk
perpustakaan yang mengetahui
berlandaskan prinsip tingkat

32
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
efektifas, efesiensi dan evektifitas
inovasi melalui form penggunaan
permata berbasis digital. form permata
e. Anti Korupsi berbasis digital
Proses pelaksanaan di perpustakaan
evaluasi penggunaan Dinas
form permata Kebudayaan
dilaksanakan sesuai Provinsi Bali.
prosedur yang Inovatif
ditentukan. Kegiatan ini
merupakan
salah satu
bentuk inovasi
dalam upaya
peningkatan
pelayanan
administrasi di
perpustakaan
Dinas
Kebudayaan
Provinsi Bali.

33
2.6 Rancangan Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Pelaksanaan habituasi sebagai aktualisasi rancangan kegiatan yang telah
dibuat akan dilaksanakan selama 30 hari kerja sejak tanggal 26 april-5 juni 2021
Berikut rancangan jadwal pelaksanaan aktualisasi dalam bentuk tabel :

Tabel 2.5 Rancangan Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

JADWAL KEGIATAN

April Mei Juni


NO. KEGIATAN

V I II III IV V
I

1. Pembuatan rencana form


permata
2. Uji coba penggunaan form
permata
3. Mempublikasikan form permata

4. Pelaksanaan penggunaan form


permata

5. Evauasi terhadap penggunaan


form permata

2.7 Analisis Dampak


Berdasarkan isu yang telah ditemukan memiliki dampak terhadap pelaksanaan
program, apabila kegiatan aktualisasi tidak segera dilakukan dan tidak menerapkan
nilai-nilai ANEKA maka akan berdampak terhadap keberhasilam kegiatan khususnya
pada Bidang Sejarah dan Dokumentasi Kebudayaan, Seksi Restorasi dan
Pengembangan Sastra Daerah. Berikut ini merupakan analisis dampak yang penulis
tuangkan dalam bentuk tabel:

34
NO KEGIATAN ANALISIS DAMPAK
1. Pembuatan rencana Jika kegiatan pembuatan rencana form permata tidak dilakukan
form permata maka tidak bisa menerapkan penggunaan form permata berbasis
digital di perpustakaan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali yang
nantinya akan mempermudah pengunjunng dalam pencatatan
data serta informasi pengunjung di Perpustakaan serta, apabila
dilaksanakan tidak berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA maka
akan muncul potensi kegagalan dalam pembuatan rencana form
permata apabila tidak diterapkannya kedisiplinan dalam
kegiatan, sehingga pelaksanaan aktualisasi tidak dapat
terlaksana dengan maksimal.
2. Uji coba penggunaan Jika kegiatan uji coba penggunaan form permata tidak
Form Permata dilakukan maka tidak diketahui kekurangan dalam penggunaan
form permata berbasis digital di perpustakaan Dinas
Kebudayaan Provinsi Bali yang nantinya diharapkan akan
meningkatkan pelayanan di perpustakaan Dinas Kebudayaan
Provinsi Bali, serta apabila dilaksanakan tidak berdasarkan
nilai-nilai dasar ANEKA maka akan muncul potensi kegagalan
dalam uji coba penggunaan form permata jika tidak
diterapkannya kedisiplinan dalam kegiatan, sehingga
pelaksanaan aktualisasi tidak dapat terlaksana dengan
maksimal.
Pempublikasian Jika kegiatan publikasi form permata tidak dilakukan maka
3. form permata masyarakat umum tidak akan mengetahui terkait informasi
penerapan penggunaan form permata berbasis digital di
perpustakaan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. Serta apabila
dilaksanakan tidak berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA maka
akan muncul potensi kegagalan karena data yang dihasilkan
tidak maksimal.

4. Pelaksanaan Jika kegiatan penggunaan form permata tidak dilaksanakan


penggunaan form maka pelayanan di perpustakaan tidak dapat dilaksanakan
permata secara optimal serta akan menimbulkan penumpukan kertas
informasi dan administrasi data pengunjung yang lama-
kelamaan akan menjadi rusak, serta aka nada kemungkinan
penularan virus covid-19 di lingkungan perpustakaan karena
terjadi antrean dalam pencatatan informasi pengunjung, jika
perpustakaan didatangi pengunjung secara beramai-ramai atau
ber grup, dan apabila kegiatan tidak dilaksanakan berdasarkan
nilai-nilai dasar ANEKA maka kegiatan tidak akan
mendapatkan hasil sehingga pencatatan administrasi atau
informasi pengunjung perpustakaan masih mengunakan system
manual di catat di kertas, yang lama-kelamaan data tersebut
bisa rusak bahkan hilang. Tentu cara manual kurang evektif dan
evisien.

5. Pengevaluasian Jika kegiatan evaluasi penggunaan form permata tidak


terhadap penggunaan dilakukan maka tidak akan diketahuin ke evektifan penggunaan
form permata form permata berbasis digital di perpustakaan Dinas
Kebudayaan Provinsi Bali. Serta apabila kegiatan tidak
dilaksanakan berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA maka
tujuan dari pembuatan form permata tidak memberi manfaat
maksimal untuk program di instansi.

Tabel 2.6 Analisis Dampak

35
BAB III
PENUTUP

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :


1. Core issue yang diangkat yakni “Belum optimalnya pelayanan administrasi di
perpustakaan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali”. Rancangan ini akan
dihabituasikan selama 30 (tiga puluh) hari kerja di instansi yaitu Dinas
Kebudayaan Provinsi Bali. Melalui “Form Permata”, diharapkan optimalnya
pelayanan administrasi pengunjung perpustakaan di Dinas Kebudayaan
Provinsi Bali serta berkurangnya penggunaan kertas di perpustakaan Dinas
Kebudayaan Provinsi Bali. Selain itu, dalam pelaksanaan kegiatan secara
tidak langsung akan mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA serta nilai-nilai
dasar profesi PNS.
2. Rancangan kegiatan aktualisasi akan dilakukan di Dinas Kebudayaan Provinsi
bali dengan melaksanakan kegiatan aktualisasi dengan 4 (empat) kegiatan
yaitu:
a. Pembuatan rencana form permata
b. Uji coba penggunaan form permata
c. Pempublikasian form permata
d. Pelaksanaan penggunaan form permata
e. Pengevaluasian penggunaan form permata
3. Penulis berharap rancangan aktualisasi nilai dasar PNS dapat dihabituasikan
di tempat tugas sesuai dengan kesepakatan dari mentor dan kerja sama
dengan pihak lainnya. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan
dampak positif yaitu berupa peningkatan kinerja penulis dalam menjalankan
tugas di instansi.

36
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi Nilai Dasar Profesi ASN: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas ASN: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah.
Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas Pokok Dinas
Kebudayaan.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Kebudayaan Provinsi
Bali.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RB No. 7 Tahun 2020 tentang
Tugas Jabatan Fungsional Pamong Budaya
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Kode Etik dan Kode Perilaku Aparatur
Sipil Negara
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan

37

Anda mungkin juga menyukai