Anda di halaman 1dari 55

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI

DASAR ASN

DIGITALISASI PENYIMPANAN DATA MENGENAI PROFIL


DAN LAPORAN HASIL KONSELING SISWA DI SMP NEGERI 1
SURANENGGALA
KABUPATEN CIREBON

Disusun oleh

Nama : Siti Hajjar, S.Pd.

NIP : 19910621 201903 2 008

Gelombang/angkatan : 1 / 2

Jabatan : Guru BP/BK Ahli Pertama

Unit Kerja : SMP NEGERI 1 SURANENGGALA

Sumber Kegiatan : Inisiatif personal dengan persetujuan atasan

Coach : H.A. Yusuf Wibisana, S.E., MMA

Mentor : Heryanto, S.Pd.

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KABUPATEN CIREBON
BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA BARAT
2019
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : Digitalisasi Penyimpanan Data Mengenai Profil dan Laporan


Konseling Siswa di SMP Negeri 1 Suranenggala

NAMA : SITI HAJJAR S.Pd

NIP : 19910621 201903 2 008

UNIT KERJA : SMP NEGERI 1 SURANENGGALA KABUPATEN CIREBON

Telah diseminarkan
pada Hari Sabtu, Tanggal 20 Juli 2019
Coach, Mentor,

H. A. Yusuf Wibisana, SE., MMA HERYANTO, S.Pd.


NIP. 1963 1221 199202 1001 NIP. 19631212 198412 1 005

Penguji,

NIP.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul
“Digitalisasi Penyimpanan Data Mengenai Profil dan Laporan Konseling Siswa di SMP
Negeri 1 Suranenggala Kabupaten Cirebon” dengan baik dan tepat waktu.
Rancangan aktualisasi ini berisi pengidentifikasian isu yang terjadi di SMP Negeri 1
Suranenggala berhubungan dengan pelayanan BK yang difokuskan pada administrasi profil
dan hasil konseling siswa.
Selama proses penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi ini, banyak pihak yang
telah memberikan bantuan baik bantuan materil maupun moril berupa saran, bimbingan,
kritikan, semangat, masukan yang sangat berharga. Untuk itu penulis ucapkan terimakasih
kepada :
1. Plt. Bupati Cirebon, Bapak Imron Rosadi, M.Ag.
2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Propinsi Jawa Barat, bapak Dr.
H. Muhamad Solihin, M.Si.
3. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten
Cirebon, Bapak H. Supadi Priyatna, S. H., M.Si.
4. Pembimbing (coach) Bapak Drs. H.A. Yusuf Wibisana, S.E., MMA. yang
membimbing dengan penuh kesabaran, ketelitian, kecermatan sehingga penulisan
rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
5. Kepala SMP Negeri 1 Suranenggala, Bapak Heryanto, S.Pd. sebagai mentor. yang
membantu dan membimbing rancangan aktualisasi ini dengan penuh semangat dan
kesabaran dari awal hingga akhir.
6. Penguji rancangan aktualisasi yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
masukan dan saran selama seminar.
7. Widyaiswara Bapak H. Wisandana, SH., M.Si., Bapak Dr. Ir. H. Adang Kurniadi,
Bapak Drs. H. Cecep Fauzy Chaidir, MM.,M.Si., dan Ibu Dr. Ir. Dewi Yuliani, MT.,
yang telah mencurahkan waktu, tenaga, dan ilmunya untuk mengajar kami.
8. Para pelatih yang berasal dari anggota TNI yang telah memberikan ilmu, kedisiplinan,
kekompakan, kesetiakawanan kepada seluruh peserta didik.
9. Ayah, suami dan keluarga yang selalu mendoakan hingga sampai pada tahap ini dan
selalu menjadi sumber kekuatan dan semangat bagi penulis.

ii
10. Teman-teman Latihan Dasar CPNS Golongan III Gelombang I tahun 2019, khususnya
rekan-rekan angkatan II yang selalu kompak dan saling mendukung,
11. Semua pihak yang telah membantu saya baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi.
Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari sempurna.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan rancangan ini.
Semoga rancangan ini dapat bermanfaat dan dapat penulis realisasikan seluruhnya dengan
baik.
Bandung, Juli 2019

Penulis,

Siti Hajjar, S. Pd

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................... i

KATA PENGANTAR .............................................................................................


ii

DAFTAR ISI .........................................................................................................


iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................
1
B. Tujuan .........................................................................................................
4
C. Manfaat.........................................................................................................
5
D. Ruang Lingkup ............................................................................................
5
BAB II GAMBARAN UMUM SMPN 1 SURANENGGALA

A. Profil Organisasi..........................................................................................
7
B. Visi dan Misi SMP Negeri 1 Suranenggala ..............................................
7
C. Nilai-nilai Organisasi...................................................................................
8
D. Struktur Organisasi .....................................................................................
8
E. Tugas, Pokok & Fungsi ...............................................................................
10
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI NILAI - NILAI DASAR ASN

A. Identifikasi Isu ...........................................................................................


12

iv
B. Penetapan Isu ...........................................................................................
14
C. Gagasan Pemecahan Isu..............................................................................
16
D. Landasan Nilai-nilai ANEKA.....................................................................
16
E. Fungsi, Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara (ASN).....................
22
F. Matriks Rancangan Aktualisasi...................................................................
24
G. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi ........................................................
47
PENUTUP

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hak setiap warga Negara. Seperti yang telah
dijabarkan dalam pembukaan UUD 1945 bahwa salah satu tujuan negara
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan
mempunyai peran penting bagi bangsa Indonesia. Tujuan Pendidikan
Nasional seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual kegamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Proses belajar bukan hanya untuk
memperoleh kecerdasan intelektual, tetapi juga pengembangan diri,
pengendalian, kepribadian dan kecerdasan emosional.
Demi tercapainya tujuan pembelajaran tersebut bukan hanya
menjadi tugas seorang guru, namun juga melibatkan peran seorang konselor.
Seperti yang dicantumkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Pada Bab 1 pasal 1 butir
6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang bekualifikasi
sebagai guru, dosen, Konselor, pamong belajar widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya,
serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan.”
Adapun tugas-tugas guru bimbingan dan konseling/konselor
menurut Mugiarso (2009:114) yaitu (1) memasyarakatkan kegiatan
bimbingan dan konseling; (2) merencanakan program bimbingan dan
konseling; (3) melaksanakan persiapan kegiatan bimbingan dan konseling; (4)
melaksanakan layanan pada berbagai bidang bimbingan terhadap sejumlah
siswa yang menjadi tanggung jawabnya; (5) Melaksanakan kegiatan
pendukung layanan bimbingan dan konseling; (6) mengevaluasi proses dan

1
2

hasil kegiatan layanan bimbingan dan konseling; (7) menganalisis hasil


evaluasi; (8) melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis evaluasi;
(8) melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis evaluasi; (9)
mengadiminstrasi kegiatan bimbingan dan konseling; dan (10)
mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan kepada koordinator guru
pembimbing.
Dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah, guru bimbingan dan
konseling perlu menjalankan tugas-tugasnya dengan penuh tanggung jawab
dan diperlukan komponen pokok, diantaranya program kurikulum yang baik,
penyelenggaraan administrasi BK yang memadai dan menunjang
terlaksananya pengelolaan proses belajar mengajar yang optimal,
penyelenggaraan program bimbingan yang terarah, serta tersedianya sarana
dan prasana yang memadai dan lengkap. Layanan bimbingan dan konseling
merupakan bagian yang integral dari pendidikan (Permendikbud No. 111
Tahun 2014). Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling di
sekolah adalah upaya memfasilitasi peserta didik agar mampu
mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangan
secara optimal sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi
Kemandirian Peserta Didik (SKKPD).
Pada pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMP N 1
Suranenggala program yang sudah dirancang sebelumnya sudah terlaksana,
pada kegiatan administrasi BK dilakukan dengan cara mencatat hasil
konseling di buku catatan, kendala yang dihadapi adalah belum tersedianya
ruang BK sehingga dokumen-dokumen rahasia seperti profil siswa, laporan
hasil konseling dapat dengan bebas dibaca oleh orang lain. Hal ini dapat
berdampak pada kepercayaan siswa kepada guru BK nya sehingga siswa
tidak dapat mengungkapkan akar permasalahan yang sesungguhnya kepada
guru BK karena takut akan didengar oleh orang lain. Dengan gambaran
keadaan seperti itu akan sulit untuk membentuk perilaku baru yang positif
dari siswa, karena tidak adanya rasa percaya kepada guru BK nya.
Pada era milenial seperti saat ini, segala hal dapat dilakukan
dengan akses internet atau berupa digital. Untuk admininstrasi layanan BK
3

dapat digunakan secara digital. Yang dimaksud secara digital adalah guru BK
dapat mengembangkan suatu sistem penyimpanan dokumen yang tetap
menjaga asas kerahasiaan siswa.
Perubahan yang akan dilakukan perlu adanya kerjasama antara
sekolah dan guru BK selaku Aparatur Sipil Negara (ASN). ASN adalah
profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN memegang peranan
strategi dalam penerapan berbagai kebijakan publik yang ada di Indonesia.
Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara disebutkan bahwa dalam rangka pelaksanan cita-cita bangsa dan
mewujudkan tujuan Negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, perlu
dibangun ASN yang memiliki integritas, professional, netral, dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta
mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Peraturan pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil menetapkan bahwa Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
wajib menjalani masa percobaan selama satu tahun yang disebut sebagai
masa percobaan selama satu tahun yang disebut sebagai masa prajabatan dan
dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan.
Untuk mewujudkan ASN yang professional maka Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) wajib mengikuti Diklat Pelatihan Dasar pola baru yang
berdasar pada Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (Peka LAN)
12 Tahun 2018 tentang pedoman penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Adanya diklat pelatihan dasar pola baru
ini diharapkan dapat membentuk karakter ASN yang berkualitas dan
berdasarkan nilai-nilai dasar meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang selanjutnya diakronimkan
menjadi ANEKA.
4

Stuktur kurikulum DIKLATSAR dibagi menjadi 2 tahap yaitu,


tahap 1 berupa internalisasi (on campus) selama 21 hari dan tahap 2 adalah
Habituasi atau Aktualisasi (off campus) selama 30 hari di unit kerja masing-
masing. Bentuk nyata dari internalisasi adalah terbentuknya nilai-nilai moral
untuk menyiapkan PNS yang mampu mengaktualisasikan nilia-nilai tersebut
di tempat kerja, sehingga tercipta suatu lingkungan yang kondusif dan
berintegritas.
Guru sebagai pelayan publik dalam pendidikan dihadapkan dengan
berbagai macam tantangan dan permasalahan diantaranya, memberikan
tindakan yang solutif untuk menjaga keprcayaan siswa terhadap guru BK nya
dengan cara pembuatan “Digitalisasi Penyimpanan Data Profil dan Laporan
Konseling Siswa”.

B. Tujuan
Penulisan rancangan aktualisasi ini memiliki tujuan umum dan tujuan
khusus, diantaranya.
1. Tujuan Umum
Penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai bentuk upaya untuk
memperbaiki peyimpanan data profil dan laporan konseling siswa
menjadi lebih bersifat rahasia. Adapun tujuan lain penyusunan rancangan
aktualisasi ini adalah untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi (ANEKA) agar dapat membentuk ASN yang jujur, adil,
disiplin, berintegritas, mengutamakan kepentingan Negara dan
masyarakat, dapat memelihara persatuan bangsa, serta selalu setia dan
taat kepada Negara Kesatuan dan Pemerintah Republik Indonesia.

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pelaksanaan aktualisasi ini adalah :
a. Membuat penyimpanan data yang mudah diakses dan terjaga
kerahasiaannya.
b. Memberikan pelayanan konseling individu yang optimal.
5

c. Siswa merasa nyaman mengungkapkan isi hatinya tanpa takut


kerahasiaannya terganggu.
d. Menjalankan tugas sebagai guru BK dengan menerapkan nilai-nilai
integritas dalam layanan konseling, terutama menjaga asas
kerahasiaan siswa.

C. Manfaat
Manfaat aktualisasi dalam pelatihan dasar CPNS, diantaranya adalah:
1. Diri sendiri
Menjadikan diri sebagai ASN yang berpegang teguh pada nilai-nilai
dasar ANEKA dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari terutama
dalam kegiatan belajar mengajar agar lebih optimal.
2. Organisasi
Terwujudnya visi dan misi SMP Negeri 1 Suranenggala dengan
penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawab.
3. Masyarakat
Agar meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan pada masyarakat yang
sesuai nilia-nilai dasar ASN.

D. Ruang Lingkup Kegiatan


Penulisan rancangan kegiatan aktualisasi ini dibatasi pada kegiatan yang
mengandung nilai-nilai dasar ASN terdapat tiga unsur ruang lingkup yang
mendasar, yaitu berdasarkan dari sasaran kinerja Pegawai (SKP), perintah atasan
yang disertai surat perintah, inovasi/inisiatif sendiri yang telah mendapat
persetujuan atasan.
Gagasan pemecahan isu dalam rancangan aktualisasi ini adalah
“Digitalisasi penyimpanan data profil dan laporan konseling siswa di SMP Negeri
1 Suranenggala” memuat kegiatan sebagai berikut ini:
1. Merencanakan pembuatan digitalisasi penyimpanan data mengenai profil
dan laporan konseling siswa.(Inovatif)
6

2. Menginstall aplikasi file maker sebagai media penyimpanan data profil


dan laporan konseling siswa (Inovatif).
3. Membuat layout penyimpanan data profil dan laporan konseling siswa
(Inovatif).
4. Menginventaris dokumen-dokumen siswa, terkait profil dan laporan
konseling siswa pada tahun ajaran sebelumnya dan tahun ajaran saat ini.
(SKP).
5. Uji coba aplikasi file maker untuk input data profil dan laporan konseling
siswa (Inovatif).
6. Membuat instruction manual book user file maker sebagai penyimpanan
profil dan laporan hasil konseling siswa. (Inovatif)
7. Mensosialisasikan file maker sebagai aplikasi penyimpanan digital profil
dan hasil konseling siswa.(Inovatif)
8. Mengevaluasi kembali hasil pembuatan aplikasi penyimpanan digital
berdasarkan masukan dari pihak-pihak terkait. (SKP & Inovatif)
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Profil Organisasi
SMPN 1 Suranenggala merupakan salah satu sekolah menengah
pertama di wilayah kecamatan suranenggala kabupaten Cirebon. SMP N 1
Suranenggala didirikan pada tahun 1978 dan beroperasi pada tahun 1979.
Pada tahun ajaran 2018/2019 SMPN 1 Suranenggala memiliki 27 rombongan
belajar (rombel) kelas dengan jumlah 3334 siswa. Kelas VII terdiri dari 10
rombel dengan jumlah 314, kelas VIII terdiri dari 8 rombel dengan jumlah
298 murid dan kelas IX terdiri dari 9 kelas dengan 946 murid.

B. Visi dan Misi Organisasi


1. Visi SMPN 1 Suranenggala
“Terwujudnya sekolah yang berkualitas iman dan taqwa.”
Indikator Visi
a. Unggul dalam pencapaian nilai selisih (Gain Score achievement)
b. Unggul dalam lomba cerdas cermat (Matematika, IPA, IPS)
c. Unggul dalam lomba olah raga
d. Unggul dalam lomba kesenian
e. Unggul dalam lomba kegiatan keagamaan (Sapta Lomba DEPAG)
f. Unggul dalam kreativitas
g. Unggul dalam kedisiplinan
h. Unggul dalam lomba Sekolah Model Berbudaya Lingkungan (SMBL)

2. Misi SMPN 1 Suranenggala


a. Meningkatkan efisiensi dalam proses belajar mengajar
b. Melaksanakan program remedial dan pengayaan pada semua jenjang
(tidak hanya kelas 9)
c. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi bakat bidang
akademis dan non akademis (olah raga, seni dan lain-lain)
d. Menumbuhkan kecintaan terhadap kebudayaan bangsa melalui kesenian

7
8

e. Membentuk kesadaran dalam meningkatkan iman dan taqwa


f. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk berkarya
g. Menerapkan dan menumbuhkan sikap disiplin pada seluruh warga sekolah
h. Mendorong lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif untuk belajar

C. Nilai - Nilai Organisasi


Nilai – nilai organisasi yang dijalankan di SMPN 1 Suranenggala sejalan dengan
tata nilai yang tercantum dalam nilai – nilai budaya kerja Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan yaitu sebagai berikut;

D. Struktur Organisasi
SMPN 1 Suranenggala sebagai sebuah lembaga pendidikan memiliki struktur
organisasi yang memiliki tugasnya masing-masing. Berikut ini adalah bagan struktur
organisasi beserta masing-masing uraian tugasnya:
9

1. Bagan struktur Organisasi


KOMITE SEKOLAH KEPALA SEKOLAH
H. MASTUR WAHAB, S.Pd. HERYANTO, S.Pd.

STAF TU

H. KUSBI MISBA II MARYATI

S. ROHAYATI SABAR NURLAELA

S. NOVIANA D. ZIEMBO MK ANDI FELANI

WARYO MASTER S. ARDI

IMAN S. ERNADI KASMIN

WAKASEK KURIKULUM WAKASEK KESISWAAN WAKASEK SAR. PRAS WAKASEK HUMAS


SUTAAT ESTI W., S.Pd. R. DIDIN M., S.Pd. ROSIDI ASMUIN, S.Pd. Drs. AGUS SUGIANTO

G U R U

H. Fuad Anuz, S.Pd. Drs. Sarika H. Muta’alimin, S.Pd. Muchyidin, S.Ag. Subyanto, S.Pd.

Rohim, S.Pd. Aswiti, S.Pd. Hj. Apipah, S.Pd. Dra. Ermahayani Dra. Heri Cahyanti R.

Hj. Iip Syarifah, S.Pd. Hj. Yulia P. S., S.Pd. Dra. Titin Ratini Darma S., S.Pd. Pipik Azizah, S.Pd.

Drs. Hartanto Eti Sumiyati, S.Pd. Ertanti, S.Pd. Rina Fepriani, S.Pd. Hindarto, S.Pd.

Akm. Adnani, S.Pd. Indah M., S.Pd. Saepul R, S.Pd.I Rahmat H., S.Ag. Juriah, S.P.

Anurningsih, S.E. S. Ruwaedah, S.Pd. Yeyen Lesmyati, S.Pd. Tita Suhesih, S.Pd.I Vina Widianty, S.S.

Nurokhim, S.Pd. Siti Hajjar S.Pd. Dede Suganda, S.Pd. Qorri T., S.Pd. Dewi W. K., S.Pd.I

Citra Ayu P., S.Pd. Danenti, S.Pd.I Sri Indarti, S.Pd. Fitri Nurj., S.Pd.I Dian Maryani, S.Pd.I

E.
Neneng Watini, S.Pd. Iim Imamah, S.Pd Uun Unayah., S.Pd.I Sri Krisna Y, S.Pd. Nana M, S.Pd.I

Fathurahman, S.Pd.I Ricci Illahi, S.Pd.


10

E. Tugas Pokok dan Fungsi


1. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah
Berdasarkan Peraturan Menterti Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja guru, Kepala Sekolah dan
Pengawas Sekolah. Berikut ini rincian beban kerja kepala sekolah yaitu

No Tugas Rincian Tugas


Manajerial a. Menerencanakan Program Sekolah;
b. Mengelola Standar Nasional Pendidikan;
1) Melaksanakan pengelolaan Standar Kompetensi Luluasan
2) Melaksanakan pengelolaan Standar isi;
3) Melaksanakan pengelolaan Standar Proses;
4) Melaksanakan pengelolaan Standar Penilaian
1 5) Melaksanakan pengelolaan Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan;
6) Melaksanakan pengelolaan Standar Sarana dan Prasarana
7) Melaksanakan pengelolaan Standar Pengelolaan
c. Melaskanakan Pengawasan dan Evaluasi
d. Melaksanakan Kepemimpinan sekolah; dan
e. Mengelola Sistem Informasi Manajemen Sekolah.
Pengembangan a. Merencanakan program pengembangan kewirausahaan;
Kewirausahaan b. Melaksanakan program pengembangan kewirausahaan;
1) Program pengembanan Jiwa Kewirausahaan (inovasi, kerja
keras, pantang menyerah, dan motivasi untuk sukses);
2
2) Melaksanakan program pengembangan jiwa kewirausahaan;
3) Melaksanakan pengembangan program unit produksi; dan
4) Melaksanakan program magang.
c. Melaksanakan Evaluasi Program Pengembangan Kewirausahaan.
Supervisi a. Merencanakan program supervisi guru dan tenaga kependidikan
kepada Guru b. Melaksanakan supervisi guru
dan tenaga c. Melaksanakan supervisi terhadap tenaga kependidikan
kependidikan d. Menindak lanjuti hasil supervisi terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesionalisme Guru
3
e. Melaskanakan Evaluasi Supervisi Guru dan Tenaga
Kependidikan; dan
f. Merencanakan dan menindaklanjuti hasil evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas supervisi kepada Guru dan tenaga
kependidikan.

2. Tugas Pokok dan Fungsi Guru Bimbingan dan Konseling


Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas
melaksnakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien, sedangkan guru
bimbingan dan konseling bertugas melaksanakan bimbingan proses bimbingan
dengan beban kerja mengampu bimbingan pling sedikit 150 peserta didik dalam
satu tahun. Berdasarkan PerMenPan No.16 tahun 2009 rincian kegiatan tugas dan
tanggung jawab guru bimbingan dan konseling meliputi;
11

a. Menyusun kurikulum bimbingan dan konseling


b. Menyusun silabus bimbingan dan konseling
c. Menyusun satuan layanan bimbingan dan konseling
d. Melaksanakan bimbingan dan konseling per semester
e. Menyusun alat ukur/lembar kerja program bimbingan dan konseling
f. Mengevaluasi proses dan hasil bimbingan dan konseling
g. Menganalisis hasil bimbingan dan konseling
h. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan tindak lanjut bimbingan dan konseling
dengan memanfaatkan hasil evaluasi
i. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
tingkat sekolah dan nasional
j. Membimbing guru pemula dalam program induksi
k. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran
l. Melaksanakan pengembangan diri
m. Melaksanakan publikasi ilmiah
n. Membuat karya inovatif.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identikasi Isu
SMPN 1 Suranenggala merupakan salah satu sekolah menengah pertama yang
terdapat di desa Keraton, kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon. SMPN 1
Suranenggala berlokasi dekat dengan pantai sehingga rata-rata mata pencaharian
sebagian besar penduduknya adalah nelayan. SMPN 1 Suranenggala mempunyai banyak
prestasi baik di bidang ekstrakulikuler atau pun bidang olahraga, sehingga SMPN 1
Suranenggala memiliki banyak peminat di wilayah kecamatan Suranenggala. Dengan
prestasi yang dimiliki oleh siswa-siswa nya bukan berarti SMPN 1 Suranenggala tidak
memiliki permasalahan pada siswa-siswanya.
Beberapa isu yang muncul di SMPN 1 Suranenggala diantaranya seperti masalah
kedisiplinan siswa dilihat dari banyaknya siswa yang terlambat, dan kesadaran untuk
tidak mencontek. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan,
rendahnya kediplinan dan semangat belajar siswa berasal dari keluarga masing-masing
siswa, karena tidak sedikit siswa yang ditinggal ibunya karena bekerja sebagai TKI
sehingga siswa-siswa tersebut tinggal hanya dengan nenek dan ayahnya yang juga
bekerja serabutan atau nelayan. Selain itu masalah lain yang dihadapi pada bidang
pelayanan bimbingan dan konseling adalah pada bidang administrasi Bimbingan dan
Konseling yang belum menggunakan sistem digital.

1. Tingginya tingkat keterlambatan kehadiran siswa di sekolah


a. Deskripsi Isu:
SMPN 1 Suranenggala masuk pada pukul 07.00, namun yang terlihat ada
beberapa siswa yang masih terlambat datang ke sekolah. Alasan beberapa siswa
datang terlambat ke sekolah karena bangun terlambat bangun pagi. Latar belakang
keluarga dan pembiasaan keluarga sangat berpengaruh pada pembentukan
kedisiplinan siswa. Beberapa siswa yang terlambat karena tidak dibangunkan oleh
orang tuanya karena siswa tersebut tidak tinggal dengan ibunya, ibunya berada di
luar negeri untuk mencari nafkah, sehingga sang anak harus tinggal dengan
walinya,

12
13

sementara kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan, nenek pun harus bekeja.
Ketika siswa tersebut dibangunkan dan tidak mau bangun, siswa tersbeut ditinggal
bekerja oleh nenek dan bapaknya atau walinya.
Permasalahan ini tidak hanya berpengaruh pada kedisiplinan siswa
namun berpengaruh pada prestasi belajar siswa-siswa tersebut. Para siswa yang
terlambat diberi sanksi oleh sekolah yaitu pulang ke rumah kembali ke sekolah
bersama orang tua atau walinya.
b. Dampak jika tidak diselesaikan
Isu mengenai keterlambatan siswa ini mempengaruhi prestasi belajar.
Siswa yang terlambat datang sekolah akan dicatatat oleh petugas piket kemudian
diminta pulang untuk kembali ke sekolah dan kembali ke sekolah dengan bersama
orang tuanya atau wali. Jika siswa sudah 3x terlambat maka akan diberikan surat
pemanggilan orang tua untuk konseling dengan guru Bk atau wakasek kesiswaan.
Permasalahan keterlambatan siswa ini jika tidak diselesaikan akan berdampak
pada prestasi belajar yang menurun begitu pula dengan konsentrasi siswa dikelas
yang menurun. Siswa yang terlambat di sekolah merasa belum siap belajar
sehingga mempengaruhi tingkat konsentrasi mereka dalam menerima pelajaran
yang diberikan oleh guru.
2. Banyaknya siswa yang mencontek ketika ujian
a. Deskripsi isu:
Ketika ujian berlangsung terlihat beberapa siswa yang merasa tidak
percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki sehingga beberapa siswa memilih
untuk mencontek kepada temannya. Hal ini juga menunjukkan siswa belum
memiliki kesiapan ujian yang baik. Mencontek memiliki indikasi siswa yang
hanya ingin hal-hal yang praktis sehingga kurang ada usaha yang maksimal untuk
mengoptimalkan kemampuan dirinya.
b. Dampak jika tidak diselesaikan:
Bila isu ini tidak diselesaikan maka beberapa siswa akan terus
mengandalkan temannya untuk memberikan jawaban, sehingga mereka tidak
memiliki kepercayaan diri untuk mandiri dalam meraih prestasi.
14

3. Belum adanya administrasi profil dan laporan hasil konseling murid yang dapat
menjaga kerahasiaan siswa
a. Deskripsi isu:
Salah satu layanan yang diberikan BK di sekolah adalah konseling
individu. Konseling individu dilakukan kepada siswa yang membutuhkan bantuan
untuk menemukan alternatif solusi atas permasalahan yang dialaminya. Pada
bimbingan dan konseling terdapat beberapa asas yang harus dipegang teguh, salah
satunya adalah kerahasiaan. Asas kerahasiaan ini sangat diperlukan untuk
membangun kepercayaan dari siswa (Konseli) kepada konselornya.
Permasalahan yang terlihat di SMPN 1 Suranenggala adalah administrasi
profil sekolah dan hasil konseling yang masih manual. Sedangkan Bimbingan dan
Konseling belum mempunyai ruangan khusus sehingga administrasi yang bersifat
rahasia dapat diakses oleh orang lain selain guru BK itu sendiri. Profil siswa dan
laporan konseling bersifat rahasia karena tidak semua pihak diperbolehkan
mengetahui permalahan siswa.
b. Dampak jika tidak diselesaikan
Jika profil dan hasil konseling siswa yang membutuhkan bantuan untuk
menemukan alternatif solusi (Konseli) tidak dapat dijaga kerahasiaannya maka
konseli akan merasa tidak nyaman bercerita akar permasalahan kepada
konselornya karena kerahasiaan yang dianggap tidak terjaga. Hal ini berpengaruh
pada proses pemberian bantuan kepada konseli. Konselor akan semakin sulit
membangun hubungan yang baik (rapport) dengan konseli. Hal ini dapat
berakibat pada tidak terselesaikannya permasalahan yang dialami konseli karena
akar permasalahan yang tidak tepat. Sehingga bantuan untuk menemukan
alternatif solusi yang diberikan konselor pun tidak tepat. Dampak akhir yang dapat
terjadi jika isu tidak dapat terselesaikan adalah tidak adanya perubahan sikap
positif yang diharapkan dari konseli tersebut.

B. Penetapan Isu
Permasalahan di SMPN 1 Suranenggala yang telah dijabarkan pada pembahasan
sebelumnya, akan dipilih salah satunya saja untuk dijadikan sebuah rancangan
aktualisasi. Metode yang digunakan untuk penetapkan isu tersebut yaitu dengan metode
tabel analisis isu berdasarkan Urgency (Seberapa mendesaknya), Seriousness (Seberapa
15

Gawat), dan Growth (Seberapa Cepat Perkembangannya) atau sering disebut metode
USG. Pengunaannya adalah sebagai berikut:

Kriteria
No Isu Urgency Seriousness Growth Total
(U) (S) (G)
Tingginya tingkat
1. keterlambatan kehadiran 5 3 4 12
siswa di sekolah
Banyaknya siswa yang
2. 3 4 4 11
mencontek
Tidak adanya dokumentasi
secara digital mengenai
3. profil dan laporan hasil 5 5 4 14
konseling siswa yang dapat
menjaga kerahasiaan siswa.

Keterangan:

Mendesaknya (M)/ Gawat (G)/ Perkembangan (P) /


Urgency (U) Seriousness (S) Growth (G)
Paling Mendesak =5 Fatal =5 Sangat Cepat =5
Sangat Mendesak =4 Sangat Gawat =4 Cepat =4
Mendesak =3 Gawat =3 Agak Cepat =3
Biasa =2 Biasa =2 Biasa =2
Tidak Mendesak =1 Tidak Gawat =1 Lambat / Tetap =1

Berdasarkan analisis isu menggunakan USG tersebut, maka prioritas isu yang dipilih
tentang tidak adanya dokumentasi secara digital mengenai profil dan laporan hasil
konseling siswa yang dapat menjaga kerahasiaan siswa, dengan keterangan sebagai
berikut:

Urgency (U) 5 Mendesak


Merupakan isu yang mendesak karena asas kerhasiaan merupakan asas
yang mendasar dalam menjalankan layanan konseling.
Seriousness (S) 5 Sangat Gawat
Kerahasiaan yang tidak terjaga dapat mempengaruhi pada hasil
konseling dan perubahan sikap yang diharapkan dari siswa. Isu ini
dikategorikan serius karena diharapkan pelayanan konseling individu
dapat menyelesaikan masalah siswa dengan tuntas dan cepat.
Growth (G) 4 Cepat
Bila isu ini tidak segera terlesaikan maka akan mengakibatkan layanan
konseling individu oleh konselor di skeolah semakin tidka efektif,
sehingga siswa-siswa tidak dapat mandiri dalam menyelesaikan
masalahnya dan juga tidak menunjukkan perubahan sikap positif yang
bersifat permanen.
Total 14
16

C. Gagasan Pemecahan Isu


Isu yang ingin segera diselesaikan berdasarkan analisis menggunakan USG
adalah mengenai belum adanya administrasi profil dan laporan hasil konseling murid
yang dapat menjaga kerahasiaan siswa, maka gagasan pemecahan isu yang diusulkan
untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan “digitalisasi administrasi profil dan hasil
konseling siswa”. Pembaharuan penyimpanan administrasi ini diharapkan dapat
terjaminnya kerahasiaan konseli selama proses konseling.
Gagasan isu tersebut dibuat dalam beberapa kegiatan yang menggambarkan
tahapan-tahapan pelaksanaan selama proses aktualisasi. Tahapan kegiatan pelaksanaan
gagasan pemecahan isu dijelaskan dalam table berikut ini:

No Gagasan Pemeahan Isu Deskripsi Gagasan Pemecahan Isu


1 Digitalisasi Penyimpanan profil dan Administrasi profil dan laporan hasil konseling
Laporan Hasil Konseling Siswa siswa akan dimuat dalam bentuk digital.
Dalma hal ini akan menggunakan aplikasi
penyimpanan data. Aplikasi yang akan
digunakan adalah “File Maker” . aplikasi file
maker adalah aplikasi khusus untuk database
penyimpanan. Sehingga aplikasi file maker
akan memudahkan dalam pembuatan layout
penyimpanan data sesuai kebutuhan dan
tentunya tidak akan mengabaikan kerahasiaan
data tersebut karena akan dibuat password
yang hanya diketahui oleh orang-orang terkait.

D. Landasan Nilai-Nilai ANEKA


PNS sebagai pelaksana kebijakan public yang memiliki integritas dan
mengutamakan kepentingan publik dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
harus meneraplan nilai-nilai dasar PNS, yaitu :

Aktualisasi

Anti Nasion
Korupsi alisme
ANEKA

Komitmen Etika
Publik

17

Komitmen
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Anti Korupsi
Mutu

Memeahami &
Keragaman sejarah Memahami &
Hindari Konflik menerapkan kode Orientasu, Efisien,
budaya dan sosial Menghindari peilaku
Kepentingan etik dan perilaku kebaruan dan kualitas
ekonomi korupsi
oejabat publik

Pecapaian misi Mengerti resiko


Nilai perjuangan &
instansi untuk perilaku korupsi bagi
Hindari Politik Praktis keteladanan sebagai
peningkatkan daya diri, keluarga &
inspirasi
saing masyarakat

Nilai Gotong royonng


Keadilan dalam
& lebersmaa sebagai
Pelayanan
modal sosial penuh

Sikap Perilaku
Konsisten

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah keajaiban petanggung jawaban yang harus dicapai.
Dalam mencipakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indicator dari
nilia-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Kepemimpinan, proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin
kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi
b. Transparansi, yaitu keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan individu maupun kelompok instansi
c. Integritas, yaitu konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menunjang tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan
d. Tanggung Jawab, yaitu kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja maupun yang tidak disengaja, tanggung jawab juga sebagai
perwujudan dari kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan, yaitu kondisi ideal secara moral mengenai sesuatu hal baik menyangkut
benda ataupun orang.
18

f. Kepercayaan, yaitu rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.


Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan, yaitu untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas.
h. Kejelasan, yaitu pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki
gambaran yang jelas tenatang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi, yaitu sebuah usaha untuk terus menerus melakukan sesuatu sampai
tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.


Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap
bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah
dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pengamalan nilai-nilai
luhur yang terkandung didalamnya oleh setiap penyelenggara negara, baik di pusat
maupun di daerah.
Setiap ASN wajib mencintai tanah air Indonesia (nasionalisme) dan
mengedepankan kepentingan nasional, memiliki jiwa nasionalisme Pancasila yang
kuat dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, diantarnya:
Nilai Dasar
Deskripsi
Nasionalisme
Religius Meyakini adanya tuhan yang mengatur kehidupan manusia.
Toleransi Menghargai perbedaan yang melakat dalam diri setiap
manusia.

Percaya diri Keyakinan akan kemampuan pada diri sendiri.


Amanah Menjaga setiap kepercayaan yang dipercayakan.
Humanis Mewujudkan pergaulan yang memanusiakan manusia.
Tenggang rasa Menghargai perasaan orang lain.
Persamaan derajat Kesadaran bahwa setiap manusia memiliki
Saling menghormati Menghormati setiap orang tanpa mempermasalahkan
perbedaan.

Tidak diskriminatif Tidak membedakan satu orang dengan orang lain dengan latar
belakang suku agama ras dan antar golongan.

Cinta tanah air Mengabdi pada bangsa dan negara indonesia.


Rela berkorban Mengorbankan waktu dan kepentingan pribadi demi
kepentingan bangsa dan negara.
19

Nilai Dasar
Deskripsi
Nasionalisme
Mengutamakan Menempatkan kepentingan publik dalam prioritas utama.
kepentingan publik

Kerja sama Usaha bersama untuk mencapai tujuan bersama.


Menghargai orang lain Menghormati pihak lain dengan segala hal yang melekat
pada diri orang tersebut.

Kesederhanaan Sifat bersahaja atau tidak berlebih-lebihan.


Tolong menolong Saling membantu untuk meringankan beban satu sama lain
Kerja keras Berusaha sepenuh hati dan sekuat tenaga untuk mendapatkan
hasil yang diharapkan.

Tidak Memaksakan Tidak egois dalam mengambil keputusan atau dalam


Kehendak melakukan tindakannya
Memelihara Ketertiban Menjaga keteraturan demi kepentingan bersama
Persamaan Derajat Bersikap bahwa semua manusia adalah sama tidak
mengkotak-kotakan

3. Etika Publik
Etika merupakan refleksi atas standar norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik.Adapun nilai nilai indikatornya adalah sebagai berikut :

4. Komitmen Mutu
20

Komitmen mutu mengedepankan kepuasan pelanggan, memberikan layanan


yang menyentuh hati dan memberikan layanan prima. Berikut Nilai-nilai Dasar
Komitmen Mutu:
a. Efektivitas, yaitu tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisiensi, yaitu tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang
keluar alur.
c. Inovasi, yaitu perubahan yang diciptakan untuk mencapai keadaan yang lebih
baik di masa yang akan datang.
Berorientasi mutu, yaitu setiap kegiatan atau program yang dilakukan diarahkan
untuk pencapaian standar mutu.

5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah sikap dan perilaku untuk tidak mendukung adanya
upaya untuk merugikan keuangan negara dan perekonomian negara. Nilai-nilai
dasar anti adalah korupsi sebagai berikut:

a. Kejujuran, yaitu ebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak


berbohong dan tidak curang. Kejujuran sangat penting dan dapat diwujudkan
dalam bentuk tidak melakukan kecurangan akademik, misalnya tidak
mencontek, tidak melakukan plagiarisme dan tidak memalsukan nilai. Lebih
luas, contoh kejujuran secara umum dimasyarakat ialah dengan selalu berkata
jujur, jujur dalam menunaikan tugas dan kewajiban, misalnya sebagai
21

seorang aparat penegak hukum ataupun sebagai masyarakat umum dengan


membaya pajak.
b. Kepedulian, yaitu mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa
kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar dan berbagai hal
yang berkembang didalamnya. Secara umum sebagai masyarakat dapat
diwujudkan dengan peduli terhadap sesama seperti dengan turut membantu
jika terjadi bencana alam, serta turut membantu meningkatkan lingkungan
sekitar tempat tinggal maupun di lingkungan tempat bekerja baik dari sisi
lingkungan alam maupun sosial terhadap individu dan kelompok lain.
c. Kemandirian, yaitu dapat berdiri diatas kaki sendiri, artinya tidak banyak
bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal. Kemandirian dianggap
sebagai suatu hal yang penting harus dimiliki oleh seorang pemimpin, karena
tampa kemandirian seseorang tidak akan mampu memimpin orang lain.
d. Kedisiplinan, yaitu ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan. Sebaliknya
untuk mengatur kehidupan manusia memerlukan hidup yang disiplin.
Manfaat dari disiplin ialah seseorang dapat mencpai tujuan dengan waktu
yang lebih efisien. Kedisiplinan memiliki dampak yang sama dngan nilai-
nilai antikorupsi lainnya yaitu dapat menumbuhkan kepercayaan dari orang
lain dalam berbagai hal. Kedisiplinan dapat diwujudkan antara lain dalam
bentuk kemampuan mengatur waktu dengan baik, kepatuhan kepada seluruh
peraturan dan ketentuan yang berlaku, mengerjakan segala sesuatu dengan
tepat waktu, dan fokus pada pekerjaan.
e. Tanggung Jawab, yaitu keadaan wajib menanggung segala sesuatunya
(kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan dan diperkarakan).
Seseorang yang memiliki tanggung jawab akan memiliki kecenderungan
menyelesaikan tugas dengan lebih baik. Seseorang yang dapat menunaikan
tanggung jawabnya sekecil apa-pun itu dengan baik akan mendapatkan
kepercayaan dari orang lain. Penerapan nilai tanggung jawab antara lain
dapat diwujudkan dalam bentuk belajar dengan sungguh-sungguh, lulus tepat
waktu dengan nilai baik, mengerjakan tugas akademik dengan baik, menjaga
amanah dan kepercayaan yang diberikan.
f. Kesederhanaan, yaitu hidup sederhana, tidak hidup boros, tidak sesuai
dengan kemampuannya. Dengan gaya hidup yang sederhana, seseorang juga
dibina untuk memprioritaskan kebutuhan diatas keinginannya.
22

g. Keberanian, yaitu bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran,


berani mengakui kesalahan, berani bertanggung jawab, dan sebagainya.
Keberanian sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan dan keberanian
akan semakin matang jika diiringi dengan keyakinan, serta keyakinan akan
semakin kuat jika pengetahuannya juga kuat.
h. Keadilan, yaitu sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak. Keadilan
dari sudut pandang bangsa Indonesia disebut juga keadilan sosial, secara
jelas dicantumkan dalam pancasila sila ke-2 dan ke-5, serta UUD 1945.
Keadilan adalah penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai
dengan apa yang menjadi haknya, yakni dengan bertindak proposional dan
tidak melanggar hukum. 

E. Fungsi, Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara (ASN)


Berdasarkan Undang Undang Nomer 5 Tahun 2014 disebutkan bahwa:
1. Fungsi ASN berdasarkan Pasal 10 adalah sebagai Pelaksana Kebijakan Publik,
Pelayan Publik, dan Perekat dan Pemersatu Bangsa.
Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada
kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk
menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi
pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
a. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas
tinggi
b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
c. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
d. melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
e. melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan
f. menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara
g. menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab,
efektif, dan efisien
h. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
23

i. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
j. tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain
k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN
l. melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin
Pegawai ASN
2. Peran ASN dalam Pasal 12 disebutkan bahwa Pegawai ASN berperan sebagai
perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
3. Kedudukan ASN berdasarkan Pasal 8 adalah sebagai unsur aparatur negara.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh
dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi
anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi dari
pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan
dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan tenaga
pada tugas yang dibebankan kepadanya.
24

F. Matriks Reancangan Kegiatan Altualisasi

Unit Kerja : SMP Negeri 1 Suranenggala

Identifikasi Isu : 1. Tidak adanya dokumentasi profil dan laporan konseling siswa yang dapat menjaga kerahasiaan

2. Tinggi tingkat keterlambatan kehadiran siswa di sekolah

3. Banyaknya siswa yang mencontek.

Isu yang diangkat : Tidak adanya dokumentasi secara digital mengenai profil dan laporan konseling siswa yang dapat
menjaga kerahasiaan siswa

Judul : Digitalisasi penyimpanan data mengenai profil dan laporan konseling siswa

Gagasan Pemecahan Isu : Membuat media penyimpanan data profil dan laporan konseling secara digital

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


OUTPUT/HASIL
No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN MATA TERHADAP NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI
1 Merencanakan Terlaksananya Kegiatan ini Kegiatan ini sejalan
pembuatan perencanaan berkontribusi dengan tata nilai
aplikasi pembuatan aplikasi terhadap indikator budaya kerja dari
Membuat digitalisasi visi SMP N 1 KEMENDIKBUD
Perencanaan untuk penyimpanan data Suranenggala yaitu pada nilai inovatif
pembuatan profil siswa dan unggul dalam dan kreatif ;
digitalisasi laporan konseling kreativitas. memiliki daya
penyimpanan data 1. Mengkonsultasikan Terlaksananya Akuntabilitas : Kegiatan ini juga cipta, memiliki
mengenai profil dan ide pembuatan konsultasi ide Bertanggung jawab berkontribusi kemampuan untuk
laporan konseling dokumentasi secara dokumentasi secara Nasionalisme: terhadap misi SMP menciptakan hal
siswa. digital mengenai digital kepada Menghormati N 1 Suranenggala baru yang berbeda
profil dan laporan kepala sekolah Etika Publik : pada point ke 6 dari yang sudah ada
konseling siswa selaku mentor dan Sopan mendorong dan atau yang sudah
pembimbing. Tata Aturan membantu setiap dikenal sebelumnya
Saya akan WOG: siswa untuk (gagasan, metode,
25

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


OUTPUT/HASIL
No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN MATA TERHADAP NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI
mengkomunikasikan Berkonsultasi berkarya. Dalam atau alat). Selain
ide digitalisasi hal ini sekolah itu, kegiatan ini
penyimpanan data mendukung warga juga selaras dengan
mengenai profil dan sekolah, bukan tata nilai budaya
laporan konseling hanya siswa untuk kerja dari
siswa sebagai upaya berkarya sesuai KEMENDIKBUD
pemecahan isu dengan bidangnya juga pada nilai
kepada kepala dan memberikan Inisiatif,
sekolah dengan inovasi pada kemampuan untuk
sopan dan sekolah. bertindak melebihi
bertanggung yang dibutuhkan
jawab. pekerjaan. Dengan
Saya juga akan membuat aplikasi
menghadap kepala digital ini inisiatif
sekolah beserta untuk membuat
mentor sesuai pembaharuan
dengan tata aturan dalam bidang
yang ada. Saya administrasi BK
menghormati
kepala sekolah
sebagai atasan.
2. Berkoordinasi dengan Terlaksananya Akuntabilitas:
rekan sejawat BK di koordinasi dengan Tanggung Jawab
sekolah rekan sejawat BK di Nasionalisme:
sekolah terkait Humanis
pembutaan Etika Publik :
dokumentasi secara Sopan
digital. Cermat
Dengan sopan serta Non-diskriminatif
pendekatan yang Komitmen Mutu:
Humanis saya akan Berorientasi mutu
meminta masukan WOG:
kepala sekolah dan Berkoordinasi
26

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


OUTPUT/HASIL
No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN MATA TERHADAP NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI
rekan kerja terkait
konten Dokumentasi
secara digital. Saya
juga akan mencatat
secara cermat
masukan yang
disampaikan. Saya
akan
memberlakukan
sama (non-
diskriminatif)
setiap masukan yang
diberikan oleh rekan
kerja dan pimpinan.
Saya akan
menjalankan
masukan yang ada
penuh dengan
tanggung jawab.
Koordinasi yang
dilakukan untuk
orientasi mutu Bk
yang lebih baik
dimasa depan.
3. Membuat time table Terciptanya time Akuntabilitas:
pembuatan table pembuatan Tanggung Jawab
dokumentasi secara dokumentasi secara Naionalisme:
digital mengenai profil digital. Percaya diri
siswa dan laporan saya akan membuat Amanah
konseling siswa. time table dan target Etika Publik:
kegiatan yang Integritas
efektif dan efisien Komitmen Mutu :
sehingga kegiatan Efektif
27

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


OUTPUT/HASIL
No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN MATA TERHADAP NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI
yang dilakukan Efisien
lebih terstruktur dan
sesuai target. Saya
merasa percaya diri
dapat menjaga
amanah untuk
menyelesaikan tugas
sesuai dengan target
waktu yang
ditentukan dengan
penuh tanggung
jawab serta
berintegritas.
4. Mencari aplikasi yang Menentukan Akuntabilitas:
sesuai dengan aplikasi yang Kejelasan
kebutuhan pembuatan sesuai kebutuhan Nasionalisme :
penyimpanan catatan dan kemampuan Kerja keras
kasus untuk membuat Nasionalisme
penyimpanan secara Etika Publik:
digital. Cermat
Saya akan mencari Profesional
berbagai aplikasi
database secara
jelas
penggunaannya.
Saya akan bekerja
keras mencari
aplikasi dan dengan
professional
menentukan satu
dari beberapa
aplikasi
penyimpanan
28

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


OUTPUT/HASIL
No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN MATA TERHADAP NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI
database dengan
cermat.
Analisis Dampak (Prediksi):
Jika nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi tidak diterapkan dalam Perencanaan
pembuatan aplikasi digital penyimpanan profil dan laporan konseling siswa, maka:
1. Perencanaan pembuatan aplikasi penyimpanan digital profil dan hasil konseling siswa tidak akan terbentuk dengan baik.
2. Mempengaruhi kepercayaan siswa terhadap asas kerahasiaan dalam bimbingan dan konseling karena laporan konseling yang
manual dapat dilihat oleh siapa pun.
2 menginstall Terinstallnya Kegiatan ini Kegiatan ini sejalan
aplikasi file maker aplikasi file maker berkontribusi dengan tata nilai
(Kegiatan Inovasi) sebagai media terhadap indikator budaya kerja dari
Memulai install penyimpanan digital visi SMP N 1 KEMENDIKBUD
aplikasi yang sesuai profil dan laporan Suranenggala yaitu pada nilai inovatif
dengan kebutuhan konseling siswa unggul dalam dan kreatif ;
a. Mendapatkan aplikasi Menentukan file Akuntabilitas: kreativitas. memiliki daya
yang sesuai dengan maker sebagai Tanggung Jawab Kegiatan ini juga cipta, memiliki
kebutuhan pembuatan aplikasi Etika Publik: berkontribusi kemampuan untuk
aplikasi penyimpanan penyimpanan data Teliti terhadap misi SMP menciptakan hal
digital profil siswa secara digital. Cermat N 1 Suranenggala baru yang berbeda
Saya dengan teliti Menjaga pada point ke 6 dari yang sudah ada
dan cermat kerahasiaan mendorong dan atau yang sudah
memilih aplikasi Komitmen Mutu: membantu setiap dikenal sebelumnya
yang sesuai dengan Berorientasi Mutu siswa untuk (gagasan, metode,
kebutuhan dan berkarya. Dalam atau alat). Selain
berorientasi mutu hal ini sekolah itu, kegiatan ini
untuk menjaga mendukung warga juga selaras dengan
kerahasiaan dari sekolah, bukan tata nilai budaya
konseli. Saya akan hanya siswa untuk kerja dari
bertanggung jawab berkarya sesuai KEMENDIKBUD
menggunakan dengan bidangnya juga pada nilai
aplikasi yang dan memberikan Inisiatif,
dipilih. inovasi pada kemampuan untuk
b. Install aplikasi yang Terinstallnya Etika Publik: sekolah. bertindak melebihi
29

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


OUTPUT/HASIL
No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN MATA TERHADAP NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI
ada aplikasi file maker Tanggung jawab yang dibutuhkan
dalam laptop. Tata aturan pekerjaan. Dengan
Saya akan Anti Korupsi: membuat aplikasi
mengikuti tata Bekerja Keras digital ini inisiatif
aturan untuk untuk membuat
menginstall aplikasi pembaharuan
file maker. Dengan dalam bidang
tanggung jawab administrasi BK.
dan bekerja keras
menginstall aplikasi
file maker kedalam
laptop guru BK
beserta password
yang tidak dapat
diakses oleh orang
lain.
c. Membuka aplikasi Mengoperasikan Akuntabilitas:
yang sudah terinstall aplikasi file maker Tanggung Jawab
yang sudah diinstall. Nasionalisme:
Saya akan Kerja Keras
mengikuti tata Etika Publik:
aturan Tata aturan
pengoperasian file
maker. Saya akan
bekerja keras
penuh tanggung
jawab untuk
mengoperasikan file
maker.
Analisis Dampak (Prediksi):
Jika nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi tidak diterapkan dalam menginstall aplikasi,
maka:
1. Tidak dapat menentukan pemilihan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan penyimpanan data Bimbingan dan Konseling
30

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


OUTPUT/HASIL
No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN MATA TERHADAP NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI
2. Proses install aplikasi penyimpanan digital profil dan laporan konseling siswa tidak akan cermat dan berjalan baik
3 Membuat layout Terbentukya Kegiatan ini Kegiatan ini sejalan
(kegiatan inovasi) layout penyimpanan berkontribusi dengan tata nilai
Membuat layout digital yang sesuai terhadap indicator budaya kerja dari
penyimpanan profil dengan kebutuhan visi SMP N 1 KEMENDIKBUD
siswa, seperti dan mudah diakses Suranenggala yaitu pada nilai inovatif
menempatkan oleh guru BK serta unggul dalam dan kreatif ;
identitas siswa, dapat menjaga kreativitas. memiliki daya
kelas, no.absen, kerahasiaan hasil Kegiatan ini juga cipta, memilii
alamat, nama orang konselingnya. berkontribusi kemampuan untuk
tua, no.telepon, a. Membuat layout profil Terbentuknya Akuntabilitas: terhadap misi SMP menciotakan hal
catatan kasus, siswa pada aplikasi file layout penyimpanan Konsisten N 1 Suranenggala baru yang berbeda
catatan kehadiran. maker. digital yang sesuai Etika Publik: pada point ke 6 dari yang sudah ada
dengan kriteria Cermat mendorong dan atau yang sudah
profil siswa. Komitmen Mutu: membantu setiap dikenal sebelumnya
Saya akan membuat Kreativitas siswa untuk (gagasan, metode,
layout yang terdiri Inovatif berkarya. Dalam atau alat). Selain
dari identitas siswa hal ini sekolah itu, kegiatan ini
dengan penuh mendukung warga juga selaras dengan
kreativitas dan sekolah, bukan tata nilai budaya
inovatif beserta hanya siswa untuk kerja dari
cermat untuk berkarya sesuai KEMENDIKBUD
membuat sesuai dengan bidangnya juga pada nilai
kebutuhan. Saya dan memberikan Inisiatif,
akan bekerja dengan inovasi pada kemampuan untuk
konsisten sesuai sekolah. bertindak melebihi
dengan waktu yang yang dibutuhkan
ditentukan. pekerjaan. Dengan
b. Membuat layout Terbentuknya Akuntabilitas: membuat aplikasi
catatan hasil konseling layout penyimpanan Tanggung Jawab digital ini inisiatif
siswa laporan hasil Nasionalisme: untuk membuat
konseling secara Kerja keras Etika pembaharuan
digital yang sesuai Publik: dalam bidang
31

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


OUTPUT/HASIL
No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN MATA TERHADAP NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI
dengan kebutuhan. Menjaga administrasi BK.
Saya akan membuat Kerahasiaan
layout dengan Cermat
inovasi baru yang Komitmen Mutu:
dapat menjamin Inovatif
kerahasiaan
konselinya. Saya
akan cermat
membuat layout
dengan penuh kerja
keras dan tanggung
jawab.
c. Membuat layout Terbentuknya Akuntabilitas:
rekapitulasi layout penyimpanan Tanggung Jawab
keterlambatan siswa digital yang sesuai Nasionalisme:
dengan kebutuhan. Kerja keras
Saya akan membuat Akuntabilitas:
layout rekapitulasi Tanggung Jawab
keterlambatan siswa Nasionalisme:
dengan jujur sesuai Kerja Keras
data yang Etika Publik:
terinventaris. Saya Jujur
akan membuat Cermat
layout dengan
cermat dan
bertanggung jawab
serta kerja keras
untuk
menyelesaikannya
Analisis Dampak (Prediksi):
Jika nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi tidak diterapkan dalam pembuatan layout,
maka:
1. Pembuatan layout tidak akan inovatif dan kreatif sehingga tampilan yang ada akan monoton
32

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


OUTPUT/HASIL
No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN MATA TERHADAP NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI
2. Jika layout yang ditampilkan monoton, penggunaan aplikasi penyimpanan data tidak akan efektih dan dapat menyelesaikan
masalah
4 Menginvetaris Terkumpulkanya Kegiatan ini Kegiatan ini sejalan
dokumen- dokumen profil berkontribusi dengan tata nilai
dokumen siswa siswa, hasil terhadap indicator budaya kerja dari
(SKP) konseling siswa visi SMP N 1 KEMENDIKBUD
Menyiapkan arsip dan catatan Suranenggala yaitu pada nilai inovatif
yang ingin di keterlambatan unggul dalam dan kreatif ;
simpan, dari tahun siswa tahun kreativitas. memiliki daya
sebelumnya sebelumnya. Kegiatan ini juga cipta, memilii
maupun yang a. Menginventaris profil Terkumpulnya Akuntabilitas: berkontribusi kemampuan untuk
sedang berjalan. siswa profil siswa yang Konsisten terhadap misi SMP menciotakan hal
terdiri dari identitas Nasionalisme: N 1 Suranenggala baru yang berbeda
siswa, latar Kerjasama pada point ke 6 dari yang sudah ada
belakang keluarga. Kerja keras mendorong dan atau yang sudah
Saya akan Etika Publik: membantu setiap dikenal sebelumnya
bekerjasama dan Cermat siswa untuk (gagasan, metode,
bekerja keras Komitmen Mutu: berkarya. Dalam atau alat). Selain
dengan Tata Usaha Efektif hal ini sekolah itu, kegiatan ini
untuk mendukung warga juga selaras dengan
mengumpulkan data sekolah, bukan tata nilai budaya
identitas siswa hanya siswa untuk kerja dari
beserta latar berkarya sesuai KEMENDIKBUD
belakangnya. Saya dengan bidangnya juga pada nilai
akan cermat dan memberikan Inisiatif,
membedakan profil inovasi pada kemampuan untuk
yang dibutuhkan sekolah. bertindak melebihi
dan tidak. Saya akan yang dibutuhkan
konsisten pekerjaan. Dengan
menggunakan waktu membuat aplikasi
secara efektif. digital ini inisiatif
b. Menginventaris hasil Terkumpulnya Akuntabiltas: untuk membuat
konseling pada tahun dokumen hasil Transparan pembaharuan
33

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


OUTPUT/HASIL
No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN MATA TERHADAP NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI
ajaran sebelumnya. konseling pada Nasionalisme: dalam bidang
tahun lalu untuk Non-diskriminatif administrasi BK.
diarsipkan pada Etika Publik:
system digital file Cermat
maker. Jujur
Saya akan Komitmen Mutu:
mengumpulkan Inovatif
kembali hasil-hasil Menjaga
konseling siswa Kerahasiaan
dengan cermat
sehingga tidak ada
data yang tercecer
atau dibaca oleh
orang yang tidak
berkepentingan
demi menjaga
kerahasisaan siswa.
Saya akan bersikap
non-diskriminatif
terhadap semua data
siswa. Data yang
dikumpulkan
dijabarkan secara
transparan dan
jujur kepada
sesame guru BK
untuk saling
mengetahui data
kelasnya.
c. Menginventaris catatan Terkumpulnya Akuntabilitas:
keterlambatan siswa dokumen catatan Transparan
keterlambatan Etika Publik:
siswa di tahun Cermat
34

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


OUTPUT/HASIL
No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN MATA TERHADAP NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI
ajaran sebelumnya. Jujur
Saya akan Komitmen Mutu:
merapikan kembali Efisien
sokumen-dokumen
keterlambatan siswa
agar lebih efisien
untuk dibuat
diagram
keterlambatannya.
Saya dengan cermat
mengumpulkan
kembali data yang
tahun lalu dan tahun
ajaran yang sedang
berjalan. Saya akan
mengumpulkan data
dengan transparan
dan jujur sesuai
data yang ada.
Analisis Dampak (Prediksi):
Jika nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi tidak diterapkan dalam menginventaris
dokumen, maka:
1. Data yang akan diinput tidak valid karena kerancuan sumber data.
Laporan siswa yang tidak terkoordinir sehingga memungkinkan hilangnya asas kerahasiaan terhadap Bimbingan dan Konseling.
5 Uji coba aplikasi Terinput data Kegiatan ini Kegiatan ini sejalan
file maker profil siswa, hasil berkontribusi dengan tata nilai
(inovatif) konseling dan hasil terhadap indicator budaya kerja dari
Mulai input catatan keterlambatan visi SMP N 1 KEMENDIKBUD
yang sudah siswa ke dalam Suranenggala yaitu pada nilai inovatif
diinventaris ke aplikasi file maker unggul dalam dan kreatif ;
dalam aplikasi yang sesuai dengan layout kreativitas. memiliki daya
sudah di install. yang sudah Kegiatan ini juga cipta, memilii
dibentuk. berkontribusi kemampuan untuk
35

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


OUTPUT/HASIL
No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN MATA TERHADAP NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI
a. Input profil siswa ke Terinput data Akuntabilitas: terhadap misi SMP menciotakan hal
dalam aplikasi profil siswa yang Keadilan N 1 Suranenggala baru yang berbeda
penyimpanan file maker berisi nama, kelas, Nasonalisme: pada point ke 6 dari yang sudah ada
(nama, kelas, no.absen, no.absen beserta Tidak diskriminatif mendorong dan atau yang sudah
alamat, nama orang tua). latar belakang Etika Publik: membantu setiap dikenal sebelumnya
keluarganya. Teliti siswa untuk (gagasan, metode,
Saya akan Tanggung Jawab berkarya. Dalam atau alat). Selain
menginput dengan Menjaga hal ini sekolah itu, kegiatan ini
teliti profil siswa kerahasiaan mendukung warga juga selaras dengan
yang terdiri dari sekolah, bukan tata nilai budaya
identitas dan hanya siswa untuk kerja dari
latarbelakang berkarya sesuai KEMENDIKBUD
masing-masing dengan bidangnya juga pada nilai
siswa. Saya juga dan memberikan Inisiatif,
bertanggung jawab inovasi pada kemampuan untuk
menjaga sekolah. bertindak melebihi
kerahasiaan dari yang dibutuhkan
data tersebut. Saya pekerjaan. Dengan
bersikap adil dan membuat aplikasi
tidak diskriminatif digital ini inisiatif
untuk input semua untuk membuat
data yang pembaharuan
dibutuhkan. dalam bidang
b. Input hasil konseling Terinputnya hasil Akuntabilitas: administrasi BK.
pada aplikasi file maker konseling yang Bertangung jawab
sesuai dengan tanggal terdiri dari latar Nasionalisme:
konselingnya. belakang masalah, Bekerja keras
sikap yang muncul Etika Publik:
dan alternative Teliti
solusi yang Cermat
disepakati. Menjaga
Saya akan kerahasiaan
menginput hasil Komitmen Mutu:
36

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


OUTPUT/HASIL
No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN MATA TERHADAP NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI
konseling dengan Orientasi Mutu
teliti dan cermat.
saya juga
bertanggung jawab
untuk menjaga
kerahasiaan siswa.
Saya akan bekerja
keras mengisi
semua kolom
dengan data yang
lengkap untuk
meningkatkan
mutu pelayanan Bk.
c. Input catatan Terinputnya Akuntabilitas:
keterlambatan siswa catatan Jujur
keterlambatan Nasionalisme:
siswa yang terdiri Non Diskriminasi
dari banyaknya Etika Publik:
keterlambatan siswa Teliti
per bulan. Cermat
Saya akan Komitmen Mutu:
menginput hasil Orientasi Mutu
keterlambatan siswa
dengan teliti dan
cermat. Saya
menginput catatan
keterlambatan siswa
dengan jujur tanpa
mengurangi
kuantitas
keterlambatan siswa
beserta tidak
melakukan
37

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


OUTPUT/HASIL
No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN MATA TERHADAP NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI
diskriminasi
kepada siswa
tertentu demi
menjaga orientasi
mutu layanan Bk.
Analisis Dampak (Prediksi):
Jika nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi tidak diterapkan dalam Uji Coba File Maker,
maka:
1. Software yang digunakan tidak akan berjalan dengan baik
2. Tidak dapat dipertanggung jawabannya terhadap kelayak pakai-an
6 Membuat Tersedia buku Kegiatan ini Kegiatan ini sejalan
instruction panduan berkontribusi dengan tata nilai
manual book user penggunaan aplikasi terhadap indicator budaya kerja dari
Membuat buku file maker sebagai visi SMP N 1 KEMENDIKBUD
panduan cara penyimpanan digital Suranenggala yaitu pada nilai inovatif
penggunaan profil dan hasil unggul dalam dan kreatif ;
aplikasi file maker catatan konseling kreativitas. memiliki daya
sebagai siswa Kegiatan ini juga cipta, memilii
penyimpanan a. Membuat layout buku Terbentuknya Akuntabilitas: berkontribusi kemampuan untuk
digital profil dan panduan penggunaan layout buku Tanggung Jawab terhadap misi SMP menciotakan hal
hasil catatan aplikasi file maker panduan Nasionalisme: N 1 Suranenggala baru yang berbeda
konseling siswa. sebagai penyimpanan penyimpanan Kerja Keras pada point ke 6 dari yang sudah ada
data digital mengenai digital. Etika Publik: mendorong dan atau yang sudah
profil dan hasil Saya akan membuat Integritas tinggi membantu setiap dikenal sebelumnya
konseling siswa layout cara Komitmen Mutu: siswa untuk (gagasan, metode,
penggunaan aplikasi Kreativitas berkarya. Dalam atau alat). Selain
dengan penuh Inovatif hal ini sekolah itu, kegiatan ini
kreativitas dan mendukung warga juga selaras dengan
inovatif. Saya sekolah, bukan tata nilai budaya
membuat buku hanya siswa untuk kerja dari
panduan dengan berkarya sesuai KEMENDIKBUD
penuh tanggung dengan bidangnya juga pada nilai
jawab dan bekerja dan memberikan Inisiatif,
38

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


OUTPUT/HASIL
No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN MATA TERHADAP NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI
keras serta inovasi pada kemampuan untuk
berintegritas sekolah. bertindak melebihi
tinggi. yang dibutuhkan
b. Membuat konten buku Terbentuknya Akuntabilitas pekerjaan. Dengan
panduan penggunaan konten buku Tanggung Jawab membuat aplikasi
aplikasi file maker panduan Nasionalisme: digital ini inisiatif
sebagai penyimpanan penggunaan aplikasi Kerja Keras untuk membuat
data digital mengenai file maker. Komitmen Mutu: pembaharuan
profil dan hasil Saya akan membuat Efektif dalam bidang
konseling siswa. konten cara Efisien administrasi BK.
penggunaan file
maker dengan
langkah-langkah
yang efektif dan
efisien serta
melakukan dengan
penuh Bertanggung
jawab.
Saya juga akan
bekerja keras
mendokumentasikan
setiap langkah untuk
menggunakan
aplikasi file maker.
c. Mengkonsultasikan Terlaksananya Akuntabilitas:
konten dan layout buku konsultasi konten Bertanggung jawab
panduan penggunaan dan layout buku Etika Publik:
kepada mentor dan panduan Sopan
coach mengenai hasil penggunaan file Cermat
awal buku panduan maker kepada
penggunaan. mentor dan coach.
Saya akan
mengkomunikasikan
39

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


OUTPUT/HASIL
No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN MATA TERHADAP NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI
layout dan konten
buku panduan
penggunaan kepada
kepala sekolah dan
coach dengan
menggunakan
bahasa sopan. Saya
akan mencatat
dengan cermat
semua masukan dari
kepala sekolah dan
coach. Saya juga
bertanggung jawab
untuk memperbaiki
layout ataupun
konten sesuai
dengan masukan
yang ada.
Analisis Dampak (Prediksi):
Jika nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi tidak diterapkan dalam pembuatan buku
panduan penggunaan File Maker, maka:
1. Buku panduan penggunaan file maker tidak akan rapih terbentuk
2. Buku panduan penggunaan file maker tidak mudah dimengerti oleh orang lain
3. Buku panduan penggunaan file maker tidak akan terlaksana

7 Mensosialisasikan Tersosialisasinya Kegiatan ini Kegiatan ini sejalan


file maker cara berkontribusi dengan tata nilai
penyimpanan mengoperasikan terhadap indicator budaya kerja dari
digital profil dan file maker visi SMP N 1 KEMENDIKBUD
hasil konselin penyimpanan digital Suranenggala yaitu pada nilai inovatif
siswa. profil siswa dan unggul dalam dan kreatif ;
Menampilkan hasil konselin siswa. kreativitas. memiliki daya
demonstrasi cara a. Mensosialisasikan media Tersosialisasinya Akuntabilitas: Kegiatan ini juga cipta, memilii
40

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


OUTPUT/HASIL
No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN MATA TERHADAP NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI
input data, penyimpanan profil media Tanggung Jawab berkontribusi kemampuan untuk
membaca data siswa kepada kepala penyimpanan profil Nasionalisme: terhadap misi SMP menciotakan hal
dalam aplikasi, sekolah siswa dan hasil Religious N 1 Suranenggala baru yang berbeda
sampai dengan konseling kepada Etika Publik pada point ke 6 dari yang sudah ada
layout siap print. kepada sekolah. Integritas mendorong dan atau yang sudah
Masuk ruang kepala Menjaga membantu setiap dikenal sebelumnya
sekolah dengan Kerahasiaan siswa untuk (gagasan, metode,
mengucap salam. Komitmen Mutu: berkarya. Dalam atau alat). Selain
Dengan integritas Orientasi Mutu hal ini sekolah itu, kegiatan ini
sebagai guru Bk mendukung warga juga selaras dengan
saya akan sekolah, bukan tata nilai budaya
mensosialisasikan hanya siswa untuk kerja dari
cara menggunakan berkarya sesuai KEMENDIKBUD
aplikasi file maker dengan bidangnya juga pada nilai
untuk menyimpan dan memberikan Inisiatif,
profil siswa dan inovasi pada kemampuan untuk
hasil konseling sekolah. bertindak melebihi
siswa. Sosialisasi ini yang dibutuhkan
bersifat terbatas pekerjaan. Dengan
pada pihak-pihak membuat aplikasi
tertentu agar dapat digital ini inisiatif
menjaga untuk membuat
kerahasiaan siswa. pembaharuan
Sosialisasi kepada dalam bidang
kepala sekolah administrasi BK.
dilakukan dengan
tanggung jawab.
Konsultasi ini tetap
berorientasi pada
mutu layanan BK.

b. Mensosialisasikan media Tersosialisasinya Akuntabilitas:


penyimpanan profil media Integritas
41

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


OUTPUT/HASIL
No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN MATA TERHADAP NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI
siswa kepada coach. penyimpanan profil Nasionalisme:
siswa dan hasil Amanah
konseling kepada Etika Publik
kepada coach / Menjaga
pembimbing. Kerahasiaan
Dengan integritas
sebagai guru Bk
saya akan
mensosialisasikan
cara menggunakan
aplikasi file maker
untuk menyimpan
profil siswa dan
hasil konseling
siswa. Sosialisasi ini
bersifat terbatas
pada pihak-pihak
tertentu agar dapat
menjaga
kerahasiaan siswa.
Saya melakukan
kegiatan ini dengan
amanah.
c. Mensosialisasikan media Tersosialisasinya Akuntabilitas:
penyimpanan rekan media Integritas
sejawat BK. penyimpanan profil Nasionalisme:
siswa dan hasil Non-diskriminatif
konseling kepada Etika Publik
rekan sejawat BK. Menjaga
Dengan integritas Kerahasiaan
sebagai guru Bk
saya akan
mensosialisasikan
42

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


OUTPUT/HASIL
No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN MATA TERHADAP NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI
cara menggunakan
aplikasi file maker
untuk menyimpan
profil siswa dan
hasil konseling
siswa. Sosialisasi ini
bersifat terbatas
pada pihak-pihak
tertentu agar dapat
menjaga
kerahasiaan siswa.
Saya akan bersifat
sama
(nondiskriminatif)
antar BK, tidak
membedakan satu
sama lain dalam
memberikan
informasi yang
diperlukan untuk
mengisi dan
mengoperasikan file
maker penyimpanan
digital profil dan
hasil konseling
siswa.

Analisis Dampak (Prediksi):


Jika nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi tidak diterapkan dalam Mensosialisasikan
File Maker, maka:
1. Aplikasi yang digunakan tidak akan teruji sehingga akan banyak kendala ketika mengoperasikannya
2. Aplikasi yang digunakan hanya membuat proses dokumentasi menjadi lama prosesnya
43

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


OUTPUT/HASIL
No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN MATA TERHADAP NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI
8 Mengevaluasi Telah terevaluasi Kegiatan ini Kegiatan ini sejalan
Evaluasi kembali media penyimpanan berkontribusi dengan tata nilai
hasil aplikasi yang digital profil dan terhadap indicator budaya kerja dari
telah dibuat laporan hasil visi SMP N 1 KEMENDIKBUD
berdasarkan konseling siswa Suranenggala yaitu pada nilai inovatif
masukan dari sehingga layak unggul dalam dan kreatif ;
pihak-pihak terkait. digunakan untuk kreativitas. memiliki daya
selanjutnya. Kegiatan ini juga cipta, memilii
berkontribusi kemampuan untuk
a. Menerima masukan dari Dilaksanakannya Akuntabilitas: terhadap misi SMP menciotakan hal
kepala sekolah evaluasi dari kepala Transparan N 1 Suranenggala baru yang berbeda
sekolah. Nasionalisme: pada point ke 6 dari yang sudah ada
Saya akan mencatat Bekerja sama mendorong dan atau yang sudah
dengan cermat Etika Publik membantu setiap dikenal sebelumnya
masukan-masukan Cermat siswa untuk (gagasan, metode,
dari kepala sekolah Profesional berkarya. Dalam atau alat). Selain
dan menerapkannya hal ini sekolah itu, kegiatan ini
pada file maker. mendukung warga juga selaras dengan
Saya menerima sekolah, bukan tata nilai budaya
masukan dengan hanya siswa untuk kerja dari
professional berkarya sesuai KEMENDIKBUD
sehingga dapat dengan bidangnya juga pada nilai
memperbaiki segera. dan memberikan Inisiatif,
Saya melakukan inovasi pada kemampuan untuk
kegiatan evaluasi sekolah. bertindak melebihi
dengan transparan yang dibutuhkan
dengan tidak pekerjaan. Dengan
menyembunyikan membuat aplikasi
hal apapun terkait digital ini inisiatif
file maker. Saya dan untuk membuat
kepala sekolah pembaharuan
bekerjasama untuk dalam bidang
memberikan administrasi BK.
44

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


OUTPUT/HASIL
No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN MATA TERHADAP NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI
pelayanan prima
untuk BK.

b. Menerima masukan dari Dilaksanakannya Akuntabilitas:


coach/pembimbing. evaluasi dari Tanggung Jawab
pembimbing. Nasionalisme:
Saya akan mencatat Humanis
dengan cermat Etika Publik:
masukan-masukan Cermat
dari pembimbing Professional
dan menerapkannya sopan
pada file maker.
Saya menerima
masukan dengan
professional dan
penuh tanggung
jawab sehingga
dapat memperbaiki
segera. Saya
berkomunikasi
dengan pembimbing
dengan humanis
dan sopan.

c. Menerima masukan dari Dilaksanakannya Akuntabilitas:


rekan sejawat bk evaluasi dari rekan Tanggung jawab
sejawat BK. Nasionalis
Saya akan mencatat Tidak memaksakan
dengan cermat Kehenedak
masukan-masukan Etika Publik:
dari rekan sejawat Cermat
dan menerapkannya Professional
pada file maker. Tidak berpihak
45

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


OUTPUT/HASIL
No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN MATA TERHADAP NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI
Saya menerima
masukan dengan
professional
sehingga dapat
memperbaiki segera.
Saya juga tidak
memaksakan
kehendak dan
tidak berpihak
apabila ada
perbedaan pendapat
antar sejawat BK.
Saya melakukan
dengan penuh
tanggung jawab.

d. Membuat perbaikan atas Penyimpanan Nasionalisme:


saran-saran yang digital mengenai Menghargai
diberikan. profil dan hasil Etika Publik:
konseling siswa Tidak Berpihak
layak pakai.
Dari berbagai
masukan yang ada,
saya tidak
berpihak pada salah
satu pihak apabila
terjadi berbedaan
pendapat. Saya pun
menghargai
berbagai pendapat
yang diberikan.
46

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


OUTPUT/HASIL
No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN MATA TERHADAP NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI

Analisis Dampak (Prediksi):


Jika nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi tidak diterapkan dalam evaluasi File Maker,
maka:
1. Tidak adanya perbaikan dari berbagai pihak sehingga aplikasi penyimpanan data tidak akan berkembang
2. Akan menemui berbagai hambatan setelah digunakan orang lain.
47

G. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

N KEGIATAN Juli Agustus


o 22 23 24 25 26 27 29 30 31 1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 19 20 21 22 23 24 26 27

1 Merencanakan Pembuatan
Aplikasi
a Mengkonsultasikan ide
b Berkonsultasi dengan rekan
sejawat
c Membuat time table
d Mencari aplikasi database
2 Menginstall Aplikasi File Maker
a Mendapatkan aplikasi File
Maker
b Install Aplikasi
C Membuka Aplikasi
3 Membuat Layout
a Layout Profil Siswa
B Layout catatan hasil konseling
C Layout keterlambatan
4 Menginventaris Dokumen
a Profil Siswa
b Catatan Hasil Konseling
c Rekapitulasi keterlambatan
5 Uji Coba File Maker
a Input profil siswa
b Input catatan hasil konseling
c Input rekap keterlambatan
6 Membuat buku panduan
a Membuat layout
b Membuat konten
c Mengkonsultasikan layout
dan konten
48

N KEGIATAN Juli Agustus


22 23 24 25 26 27 29 30 31 1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 19 20 21 22 23 24 26 27
o
7 Mensosialisasikan File Maker
a Kepada Kepala Sekolah
b Kepada Coach
c Kepada Rekan Sejawat
8 Evaluasi
a Masukan dari kepala sekolah
b Masukan dari Coach
c Masukan dari rekan sejawat
d Membuat Perbaikan
PENUTUP

Nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen


Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) menjadi dasar bagi aparatur sipil negara dalam
menjalankan tugas-tugas dan kewajiban dalam instansi kerja. Dengan adanya
pendidikan dan pelatihan dasar pola baru yang lebih menekankan pentingnya
internalisasi dan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN)
di lingkup kerja, diharapkan aparatur negara dapat lebih profesional dalam
melaksanakan pelayanan publik. Sehingga citra negatif yang selama ini
berkembang secara perlahan hilang dan menjadikan citra publik yang kembali
baik.

Sebagai pelayan publik kita harus bekerja dengan memberikan pelayanan


yang terbaik bagi masyarakat, dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA pelayanan
akan menjadi semakin baik, karena menjadi modal dasar untuk setiap pekerjaan
yang akan dilaksanakan berorientasi pada perbaikan terhadap mutu pelayan yang
berkesinambungan dan bebas dari korupsi dan bersama-sama untuk membangun
bangsa.

Kegiatan aktualisasi ini direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 22


juli 2019 - 26 Agustus 2019 dengan bimbingan dan arahan dari coach bersama
dengan mentor. Rancangan aktualisasi ini berisi 8 kegiatan yang diuraikan
menjadi beberapa tahap kegiatan yang berisi nilai-nilai dasar ANEKA. Setiap
kegiatan yang disusun disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi dari organisasi
dan diharapkan dapat berkontribusi terhadap visi misi organisasi.

Anda mungkin juga menyukai