DASAR ASN
Disusun oleh
Gelombang/angkatan : 1 / 2
Telah diseminarkan
pada Hari Sabtu, Tanggal 20 Juli 2019
Coach, Mentor,
Penguji,
NIP.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul
“Digitalisasi Penyimpanan Data Mengenai Profil dan Laporan Konseling Siswa di SMP
Negeri 1 Suranenggala Kabupaten Cirebon” dengan baik dan tepat waktu.
Rancangan aktualisasi ini berisi pengidentifikasian isu yang terjadi di SMP Negeri 1
Suranenggala berhubungan dengan pelayanan BK yang difokuskan pada administrasi profil
dan hasil konseling siswa.
Selama proses penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi ini, banyak pihak yang
telah memberikan bantuan baik bantuan materil maupun moril berupa saran, bimbingan,
kritikan, semangat, masukan yang sangat berharga. Untuk itu penulis ucapkan terimakasih
kepada :
1. Plt. Bupati Cirebon, Bapak Imron Rosadi, M.Ag.
2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Propinsi Jawa Barat, bapak Dr.
H. Muhamad Solihin, M.Si.
3. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten
Cirebon, Bapak H. Supadi Priyatna, S. H., M.Si.
4. Pembimbing (coach) Bapak Drs. H.A. Yusuf Wibisana, S.E., MMA. yang
membimbing dengan penuh kesabaran, ketelitian, kecermatan sehingga penulisan
rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
5. Kepala SMP Negeri 1 Suranenggala, Bapak Heryanto, S.Pd. sebagai mentor. yang
membantu dan membimbing rancangan aktualisasi ini dengan penuh semangat dan
kesabaran dari awal hingga akhir.
6. Penguji rancangan aktualisasi yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
masukan dan saran selama seminar.
7. Widyaiswara Bapak H. Wisandana, SH., M.Si., Bapak Dr. Ir. H. Adang Kurniadi,
Bapak Drs. H. Cecep Fauzy Chaidir, MM.,M.Si., dan Ibu Dr. Ir. Dewi Yuliani, MT.,
yang telah mencurahkan waktu, tenaga, dan ilmunya untuk mengajar kami.
8. Para pelatih yang berasal dari anggota TNI yang telah memberikan ilmu, kedisiplinan,
kekompakan, kesetiakawanan kepada seluruh peserta didik.
9. Ayah, suami dan keluarga yang selalu mendoakan hingga sampai pada tahap ini dan
selalu menjadi sumber kekuatan dan semangat bagi penulis.
ii
10. Teman-teman Latihan Dasar CPNS Golongan III Gelombang I tahun 2019, khususnya
rekan-rekan angkatan II yang selalu kompak dan saling mendukung,
11. Semua pihak yang telah membantu saya baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi.
Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari sempurna.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan rancangan ini.
Semoga rancangan ini dapat bermanfaat dan dapat penulis realisasikan seluruhnya dengan
baik.
Bandung, Juli 2019
Penulis,
Siti Hajjar, S. Pd
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................
1
B. Tujuan .........................................................................................................
4
C. Manfaat.........................................................................................................
5
D. Ruang Lingkup ............................................................................................
5
BAB II GAMBARAN UMUM SMPN 1 SURANENGGALA
A. Profil Organisasi..........................................................................................
7
B. Visi dan Misi SMP Negeri 1 Suranenggala ..............................................
7
C. Nilai-nilai Organisasi...................................................................................
8
D. Struktur Organisasi .....................................................................................
8
E. Tugas, Pokok & Fungsi ...............................................................................
10
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI NILAI - NILAI DASAR ASN
iv
B. Penetapan Isu ...........................................................................................
14
C. Gagasan Pemecahan Isu..............................................................................
16
D. Landasan Nilai-nilai ANEKA.....................................................................
16
E. Fungsi, Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara (ASN).....................
22
F. Matriks Rancangan Aktualisasi...................................................................
24
G. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi ........................................................
47
PENUTUP
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hak setiap warga Negara. Seperti yang telah
dijabarkan dalam pembukaan UUD 1945 bahwa salah satu tujuan negara
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan
mempunyai peran penting bagi bangsa Indonesia. Tujuan Pendidikan
Nasional seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual kegamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Proses belajar bukan hanya untuk
memperoleh kecerdasan intelektual, tetapi juga pengembangan diri,
pengendalian, kepribadian dan kecerdasan emosional.
Demi tercapainya tujuan pembelajaran tersebut bukan hanya
menjadi tugas seorang guru, namun juga melibatkan peran seorang konselor.
Seperti yang dicantumkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Pada Bab 1 pasal 1 butir
6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang bekualifikasi
sebagai guru, dosen, Konselor, pamong belajar widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya,
serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan.”
Adapun tugas-tugas guru bimbingan dan konseling/konselor
menurut Mugiarso (2009:114) yaitu (1) memasyarakatkan kegiatan
bimbingan dan konseling; (2) merencanakan program bimbingan dan
konseling; (3) melaksanakan persiapan kegiatan bimbingan dan konseling; (4)
melaksanakan layanan pada berbagai bidang bimbingan terhadap sejumlah
siswa yang menjadi tanggung jawabnya; (5) Melaksanakan kegiatan
pendukung layanan bimbingan dan konseling; (6) mengevaluasi proses dan
1
2
dapat digunakan secara digital. Yang dimaksud secara digital adalah guru BK
dapat mengembangkan suatu sistem penyimpanan dokumen yang tetap
menjaga asas kerahasiaan siswa.
Perubahan yang akan dilakukan perlu adanya kerjasama antara
sekolah dan guru BK selaku Aparatur Sipil Negara (ASN). ASN adalah
profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN memegang peranan
strategi dalam penerapan berbagai kebijakan publik yang ada di Indonesia.
Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara disebutkan bahwa dalam rangka pelaksanan cita-cita bangsa dan
mewujudkan tujuan Negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, perlu
dibangun ASN yang memiliki integritas, professional, netral, dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta
mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Peraturan pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil menetapkan bahwa Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
wajib menjalani masa percobaan selama satu tahun yang disebut sebagai
masa percobaan selama satu tahun yang disebut sebagai masa prajabatan dan
dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan.
Untuk mewujudkan ASN yang professional maka Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) wajib mengikuti Diklat Pelatihan Dasar pola baru yang
berdasar pada Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (Peka LAN)
12 Tahun 2018 tentang pedoman penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Adanya diklat pelatihan dasar pola baru
ini diharapkan dapat membentuk karakter ASN yang berkualitas dan
berdasarkan nilai-nilai dasar meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang selanjutnya diakronimkan
menjadi ANEKA.
4
B. Tujuan
Penulisan rancangan aktualisasi ini memiliki tujuan umum dan tujuan
khusus, diantaranya.
1. Tujuan Umum
Penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai bentuk upaya untuk
memperbaiki peyimpanan data profil dan laporan konseling siswa
menjadi lebih bersifat rahasia. Adapun tujuan lain penyusunan rancangan
aktualisasi ini adalah untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi (ANEKA) agar dapat membentuk ASN yang jujur, adil,
disiplin, berintegritas, mengutamakan kepentingan Negara dan
masyarakat, dapat memelihara persatuan bangsa, serta selalu setia dan
taat kepada Negara Kesatuan dan Pemerintah Republik Indonesia.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pelaksanaan aktualisasi ini adalah :
a. Membuat penyimpanan data yang mudah diakses dan terjaga
kerahasiaannya.
b. Memberikan pelayanan konseling individu yang optimal.
5
C. Manfaat
Manfaat aktualisasi dalam pelatihan dasar CPNS, diantaranya adalah:
1. Diri sendiri
Menjadikan diri sebagai ASN yang berpegang teguh pada nilai-nilai
dasar ANEKA dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari terutama
dalam kegiatan belajar mengajar agar lebih optimal.
2. Organisasi
Terwujudnya visi dan misi SMP Negeri 1 Suranenggala dengan
penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawab.
3. Masyarakat
Agar meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan pada masyarakat yang
sesuai nilia-nilai dasar ASN.
A. Profil Organisasi
SMPN 1 Suranenggala merupakan salah satu sekolah menengah
pertama di wilayah kecamatan suranenggala kabupaten Cirebon. SMP N 1
Suranenggala didirikan pada tahun 1978 dan beroperasi pada tahun 1979.
Pada tahun ajaran 2018/2019 SMPN 1 Suranenggala memiliki 27 rombongan
belajar (rombel) kelas dengan jumlah 3334 siswa. Kelas VII terdiri dari 10
rombel dengan jumlah 314, kelas VIII terdiri dari 8 rombel dengan jumlah
298 murid dan kelas IX terdiri dari 9 kelas dengan 946 murid.
7
8
D. Struktur Organisasi
SMPN 1 Suranenggala sebagai sebuah lembaga pendidikan memiliki struktur
organisasi yang memiliki tugasnya masing-masing. Berikut ini adalah bagan struktur
organisasi beserta masing-masing uraian tugasnya:
9
STAF TU
G U R U
H. Fuad Anuz, S.Pd. Drs. Sarika H. Muta’alimin, S.Pd. Muchyidin, S.Ag. Subyanto, S.Pd.
Rohim, S.Pd. Aswiti, S.Pd. Hj. Apipah, S.Pd. Dra. Ermahayani Dra. Heri Cahyanti R.
Hj. Iip Syarifah, S.Pd. Hj. Yulia P. S., S.Pd. Dra. Titin Ratini Darma S., S.Pd. Pipik Azizah, S.Pd.
Drs. Hartanto Eti Sumiyati, S.Pd. Ertanti, S.Pd. Rina Fepriani, S.Pd. Hindarto, S.Pd.
Akm. Adnani, S.Pd. Indah M., S.Pd. Saepul R, S.Pd.I Rahmat H., S.Ag. Juriah, S.P.
Anurningsih, S.E. S. Ruwaedah, S.Pd. Yeyen Lesmyati, S.Pd. Tita Suhesih, S.Pd.I Vina Widianty, S.S.
Nurokhim, S.Pd. Siti Hajjar S.Pd. Dede Suganda, S.Pd. Qorri T., S.Pd. Dewi W. K., S.Pd.I
Citra Ayu P., S.Pd. Danenti, S.Pd.I Sri Indarti, S.Pd. Fitri Nurj., S.Pd.I Dian Maryani, S.Pd.I
E.
Neneng Watini, S.Pd. Iim Imamah, S.Pd Uun Unayah., S.Pd.I Sri Krisna Y, S.Pd. Nana M, S.Pd.I
A. Identikasi Isu
SMPN 1 Suranenggala merupakan salah satu sekolah menengah pertama yang
terdapat di desa Keraton, kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon. SMPN 1
Suranenggala berlokasi dekat dengan pantai sehingga rata-rata mata pencaharian
sebagian besar penduduknya adalah nelayan. SMPN 1 Suranenggala mempunyai banyak
prestasi baik di bidang ekstrakulikuler atau pun bidang olahraga, sehingga SMPN 1
Suranenggala memiliki banyak peminat di wilayah kecamatan Suranenggala. Dengan
prestasi yang dimiliki oleh siswa-siswa nya bukan berarti SMPN 1 Suranenggala tidak
memiliki permasalahan pada siswa-siswanya.
Beberapa isu yang muncul di SMPN 1 Suranenggala diantaranya seperti masalah
kedisiplinan siswa dilihat dari banyaknya siswa yang terlambat, dan kesadaran untuk
tidak mencontek. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan,
rendahnya kediplinan dan semangat belajar siswa berasal dari keluarga masing-masing
siswa, karena tidak sedikit siswa yang ditinggal ibunya karena bekerja sebagai TKI
sehingga siswa-siswa tersebut tinggal hanya dengan nenek dan ayahnya yang juga
bekerja serabutan atau nelayan. Selain itu masalah lain yang dihadapi pada bidang
pelayanan bimbingan dan konseling adalah pada bidang administrasi Bimbingan dan
Konseling yang belum menggunakan sistem digital.
12
13
sementara kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan, nenek pun harus bekeja.
Ketika siswa tersebut dibangunkan dan tidak mau bangun, siswa tersbeut ditinggal
bekerja oleh nenek dan bapaknya atau walinya.
Permasalahan ini tidak hanya berpengaruh pada kedisiplinan siswa
namun berpengaruh pada prestasi belajar siswa-siswa tersebut. Para siswa yang
terlambat diberi sanksi oleh sekolah yaitu pulang ke rumah kembali ke sekolah
bersama orang tua atau walinya.
b. Dampak jika tidak diselesaikan
Isu mengenai keterlambatan siswa ini mempengaruhi prestasi belajar.
Siswa yang terlambat datang sekolah akan dicatatat oleh petugas piket kemudian
diminta pulang untuk kembali ke sekolah dan kembali ke sekolah dengan bersama
orang tuanya atau wali. Jika siswa sudah 3x terlambat maka akan diberikan surat
pemanggilan orang tua untuk konseling dengan guru Bk atau wakasek kesiswaan.
Permasalahan keterlambatan siswa ini jika tidak diselesaikan akan berdampak
pada prestasi belajar yang menurun begitu pula dengan konsentrasi siswa dikelas
yang menurun. Siswa yang terlambat di sekolah merasa belum siap belajar
sehingga mempengaruhi tingkat konsentrasi mereka dalam menerima pelajaran
yang diberikan oleh guru.
2. Banyaknya siswa yang mencontek ketika ujian
a. Deskripsi isu:
Ketika ujian berlangsung terlihat beberapa siswa yang merasa tidak
percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki sehingga beberapa siswa memilih
untuk mencontek kepada temannya. Hal ini juga menunjukkan siswa belum
memiliki kesiapan ujian yang baik. Mencontek memiliki indikasi siswa yang
hanya ingin hal-hal yang praktis sehingga kurang ada usaha yang maksimal untuk
mengoptimalkan kemampuan dirinya.
b. Dampak jika tidak diselesaikan:
Bila isu ini tidak diselesaikan maka beberapa siswa akan terus
mengandalkan temannya untuk memberikan jawaban, sehingga mereka tidak
memiliki kepercayaan diri untuk mandiri dalam meraih prestasi.
14
3. Belum adanya administrasi profil dan laporan hasil konseling murid yang dapat
menjaga kerahasiaan siswa
a. Deskripsi isu:
Salah satu layanan yang diberikan BK di sekolah adalah konseling
individu. Konseling individu dilakukan kepada siswa yang membutuhkan bantuan
untuk menemukan alternatif solusi atas permasalahan yang dialaminya. Pada
bimbingan dan konseling terdapat beberapa asas yang harus dipegang teguh, salah
satunya adalah kerahasiaan. Asas kerahasiaan ini sangat diperlukan untuk
membangun kepercayaan dari siswa (Konseli) kepada konselornya.
Permasalahan yang terlihat di SMPN 1 Suranenggala adalah administrasi
profil sekolah dan hasil konseling yang masih manual. Sedangkan Bimbingan dan
Konseling belum mempunyai ruangan khusus sehingga administrasi yang bersifat
rahasia dapat diakses oleh orang lain selain guru BK itu sendiri. Profil siswa dan
laporan konseling bersifat rahasia karena tidak semua pihak diperbolehkan
mengetahui permalahan siswa.
b. Dampak jika tidak diselesaikan
Jika profil dan hasil konseling siswa yang membutuhkan bantuan untuk
menemukan alternatif solusi (Konseli) tidak dapat dijaga kerahasiaannya maka
konseli akan merasa tidak nyaman bercerita akar permasalahan kepada
konselornya karena kerahasiaan yang dianggap tidak terjaga. Hal ini berpengaruh
pada proses pemberian bantuan kepada konseli. Konselor akan semakin sulit
membangun hubungan yang baik (rapport) dengan konseli. Hal ini dapat
berakibat pada tidak terselesaikannya permasalahan yang dialami konseli karena
akar permasalahan yang tidak tepat. Sehingga bantuan untuk menemukan
alternatif solusi yang diberikan konselor pun tidak tepat. Dampak akhir yang dapat
terjadi jika isu tidak dapat terselesaikan adalah tidak adanya perubahan sikap
positif yang diharapkan dari konseli tersebut.
B. Penetapan Isu
Permasalahan di SMPN 1 Suranenggala yang telah dijabarkan pada pembahasan
sebelumnya, akan dipilih salah satunya saja untuk dijadikan sebuah rancangan
aktualisasi. Metode yang digunakan untuk penetapkan isu tersebut yaitu dengan metode
tabel analisis isu berdasarkan Urgency (Seberapa mendesaknya), Seriousness (Seberapa
15
Gawat), dan Growth (Seberapa Cepat Perkembangannya) atau sering disebut metode
USG. Pengunaannya adalah sebagai berikut:
Kriteria
No Isu Urgency Seriousness Growth Total
(U) (S) (G)
Tingginya tingkat
1. keterlambatan kehadiran 5 3 4 12
siswa di sekolah
Banyaknya siswa yang
2. 3 4 4 11
mencontek
Tidak adanya dokumentasi
secara digital mengenai
3. profil dan laporan hasil 5 5 4 14
konseling siswa yang dapat
menjaga kerahasiaan siswa.
Keterangan:
Berdasarkan analisis isu menggunakan USG tersebut, maka prioritas isu yang dipilih
tentang tidak adanya dokumentasi secara digital mengenai profil dan laporan hasil
konseling siswa yang dapat menjaga kerahasiaan siswa, dengan keterangan sebagai
berikut:
Aktualisasi
Anti Nasion
Korupsi alisme
ANEKA
Komitmen Etika
Publik
17
Komitmen
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Anti Korupsi
Mutu
Memeahami &
Keragaman sejarah Memahami &
Hindari Konflik menerapkan kode Orientasu, Efisien,
budaya dan sosial Menghindari peilaku
Kepentingan etik dan perilaku kebaruan dan kualitas
ekonomi korupsi
oejabat publik
Sikap Perilaku
Konsisten
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah keajaiban petanggung jawaban yang harus dicapai.
Dalam mencipakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indicator dari
nilia-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Kepemimpinan, proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin
kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi
b. Transparansi, yaitu keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan individu maupun kelompok instansi
c. Integritas, yaitu konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menunjang tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan
d. Tanggung Jawab, yaitu kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja maupun yang tidak disengaja, tanggung jawab juga sebagai
perwujudan dari kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan, yaitu kondisi ideal secara moral mengenai sesuatu hal baik menyangkut
benda ataupun orang.
18
Tidak diskriminatif Tidak membedakan satu orang dengan orang lain dengan latar
belakang suku agama ras dan antar golongan.
Nilai Dasar
Deskripsi
Nasionalisme
Mengutamakan Menempatkan kepentingan publik dalam prioritas utama.
kepentingan publik
3. Etika Publik
Etika merupakan refleksi atas standar norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik.Adapun nilai nilai indikatornya adalah sebagai berikut :
4. Komitmen Mutu
20
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah sikap dan perilaku untuk tidak mendukung adanya
upaya untuk merugikan keuangan negara dan perekonomian negara. Nilai-nilai
dasar anti adalah korupsi sebagai berikut:
i. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
j. tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain
k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN
l. melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin
Pegawai ASN
2. Peran ASN dalam Pasal 12 disebutkan bahwa Pegawai ASN berperan sebagai
perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
3. Kedudukan ASN berdasarkan Pasal 8 adalah sebagai unsur aparatur negara.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh
dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi
anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi dari
pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan
dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan tenaga
pada tugas yang dibebankan kepadanya.
24
Identifikasi Isu : 1. Tidak adanya dokumentasi profil dan laporan konseling siswa yang dapat menjaga kerahasiaan
Isu yang diangkat : Tidak adanya dokumentasi secara digital mengenai profil dan laporan konseling siswa yang dapat
menjaga kerahasiaan siswa
Judul : Digitalisasi penyimpanan data mengenai profil dan laporan konseling siswa
Gagasan Pemecahan Isu : Membuat media penyimpanan data profil dan laporan konseling secara digital
1 Merencanakan Pembuatan
Aplikasi
a Mengkonsultasikan ide
b Berkonsultasi dengan rekan
sejawat
c Membuat time table
d Mencari aplikasi database
2 Menginstall Aplikasi File Maker
a Mendapatkan aplikasi File
Maker
b Install Aplikasi
C Membuka Aplikasi
3 Membuat Layout
a Layout Profil Siswa
B Layout catatan hasil konseling
C Layout keterlambatan
4 Menginventaris Dokumen
a Profil Siswa
b Catatan Hasil Konseling
c Rekapitulasi keterlambatan
5 Uji Coba File Maker
a Input profil siswa
b Input catatan hasil konseling
c Input rekap keterlambatan
6 Membuat buku panduan
a Membuat layout
b Membuat konten
c Mengkonsultasikan layout
dan konten
48