Anda di halaman 1dari 70

PROGRAM TAHUNAN BIMBINGAN DAN KONSELING

KELAS VII DI SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA


TAHUN PELAJARAN 2018/2019

OLEH :

Irtina Padwa Putri


NIM 17713251001

PROGRAM STUDI BIMBIGAN DAN KONSELING


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018/2019

i
LEMBAR PENGESAHAN

Program Tahunan bimbingan dan konseling SMP Negeri 1 Yogyakarta kelas


VII tahun pelajaran 2018/2019 ini telah disetujui dan disahkan pada :

Hari : .......................................................
Tanggal : .......................................................

Mengetahui Januari 2019


Kepala SMP N 1 Yogyakarta Guru BK

Dra. Y. Niken Sasanti, M.Pd Dra Endang Tri Zulaeni


NIP. 19650704199003 2 004 NIP. 195911111989023001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas karunia Allah SWT yang masih memberikan


kenikmatan untuk menikmati segala yang ada di bumi-Nya dan hanya dengan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan Program Tahunan Bimbingan
dan Konseling pertanggung jawaban Praktik Pengalaman Lapangan di SMP
Negeri 1 Yogyakarta dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kegiatan PPL ini dilaksanakan mulai bulan juli 2018 hingga Januari 2019.
Dalam kurun waktu tersebut mahasiswa melaksanakan berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1
Yogyakarta khususnya pada bidang Konseling Individu dan juga konseling
kelompok. Pelaksanaan PPL ini dari awal hingga akhir banyak sekali
memperoleh bantuan dari berbagai pihak untuk itu kami ingin menyampaikan
banyak terima kasih kepada:
1. Rektor dari UNY yang telah mendukung Kegiatan PPL sehingga dapat
terlaksana dengan baik.
2. Direktur Pascasarjana UNY yang telah memberikan ijin untuk
melaksanakan Kegiatan PPL.
3. Dr. Moh Fahrozin, M.Pd , selaku Kaprodi S2 Bimbingan dan Konseling
yang telah memberikan ijin pelaksanaan PPL ini.
4. Ibu Dr. Budi Astuti, M.Si yang telah menjadi dosen Pembimbing PPL baik
kegiatan sekolah dan kampus.
5. Dra. Y. Niken Sasanti, M.Pd. selaku kepala SMP Negeri 1 Yogyakarta
yang telah memberikan ijin serta pengarahan dan bimbingan kepada
mahasiswa selama menjalani kegiatan PPL di sekolah.
6. Dra Endang Tri Zulaeni., selaku guru pembimbing lapangan di SMP
Negeri 1 Yogyakarta yang telah membimbing dan memberikan bantuan
dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan program tahunan bimbingan dan konseling.
7. Bapak/ ibu guru, staf, dan peserta didik SMP Negeri 1 Yogyakarta yang
telah memberikan bantuan serta kerjasamanya dalam pelaksanaan layanan

iii
bimbingan dan konseling sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
program tahunan bimbingan dan konseling
Teriring harapan dan doa semoga Allah SWT membalas amal kebaikan
dari berbagai pihak tersebut. Tentunya masih banyak kekurangan yang ada dalam
penyusunan program tahunan bimbingan dan konseling ini, untuk itu kami
sangat berharap masukan dari pembaca dan semoga penyusunan program
tahunan bimbingan dan konseling ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya. Amin.

Yogyakarta, Januari 2019

Irtina Padwa Putri

iv
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan........................................................................................ ii
Kata Pengantar.................................................................................................. iii
Daftar Isi........................................................................................................... iv
Daftar Lampiran ............................................................................................... v

A. Rasional ..................................................................................................... 1
B. Dasar Hukum ............................................................................................. 2
C. Visi dan Misi
1. Visi dan Misi Sekolah........................................................................... 4
2. Visi dan Misi BK.................................................................................. 5
D. Deskripsi Kebutuhan ................................................................................ 7
E. Merumuskan Tujuan...................................................................................18
F. Menentukan Komponen Program
1. Layanan Dasar ..................................................................................... 21
2. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual................................. 22
3. Layanan Responsif ............................................................................... 22
4. Dukungan Sistem ................................................................................. 23
G. Mengidentifikasi Bidang Layanan
1. Bimbingan dan Konseling Pribadi........................................................ 27
2. Bimbingan dan Konseling Sosial ......................................................... 28
3. Bimbingan dan Konseling Belajar........................................................ 29
4. Bimbingan dan Konseling Karir........................................................... 29
H. Menyusun Rencana Kegiatan .................................................................... 30
I. Pengembangan Tema atau Topik................................................................ 42
J. Rencana Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut
1. Evaluasi (program, proses, dan hasil)................................................... 54
2. Pelaporan.............................................................................................. 57
3. Tindak lanjut......................................................................................... 57
K. Sarana Prasarana Bimbingan dan Konseling.............................................. 58
L. Anggaran dan Biaya................................................................................... 59

Jadwal Kegiatan Bimbingan dan Konseling ......................................................... 62

v
PROGRAM TAHUNAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Rasional
Bimbingan dan konseling di sekolah diselenggarakan untuk memfasilitasi
perkembangan peserta didik atau konseli agar mampu mengaktualisasikan
potensi dirinya dalam rangka mencapai perkembangan yang optimal. Fasilitasi
dimaksudkan sebagai upaya memperlancar proses karena secara kodrati setiap
manusia berpotensi untuk berkembang. Peserta didik SMP adalah individu
yang sedang berkembang, untuk mencapai perkembangan yang optimal
potensi peerta didik perlu difasilitasi melalui berbagai komponen Pendidikan
salah satunya adalah layanan bimbingan dan konseling. Sejalan dengan
Tujuan Pendidikan Nasional (UU No. 20 Tahun 2003) SMP Negeri 1
Yogyakarta sebagai satuan pendidikan tidak hanya memberikan pembekalan
ilmu pengetahuan dan teknologi (perkembangan aspek kognitif) namun juga
memfasilitasi perkembangan peserta didik secara optimal. Upaya untuk
memberikan pembekalan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan
wilayah garapan guru bidang studi sedangkan upaya untuk memfasilitasi
perkembangan peserta didik merupakan wilayah garapan bimbingan dan
konseling yang harus dilakukan secara proaktif dan berbasis data tentang
perkembangan peserta.
Pelaksanaannya layanan bimbingan dan konseling memerlukan
kolaborasi antara konselor dengan pimpinan sekolah, guru mata pelajaran,
staf administrasi, orang tua peserta didik dan pihak-pihak terkait begitu juga
sebaliknya. Pendidikan Nasional bertujuan mengahasilkan sumberdaya insani
yang (1) beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2)
berakhlak mulia, (3) memiliki pengetahuan dan keterampilan, (4) memiliki
kesehatan jasmani dan rohani, (5) memiliki kepribadian yang mantap dan
mandiri, serta (6) memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan program bimbingan
dan konseling yang mewadahi seluruh kegiatan bimbingan dan konseling
yang akan diberikan kepada peserta didik dalam rangka menunjang

1
tercapainya tujuan pendidikan nasional pada umumnya dan visi/misi yang ada
di sekolah secara khusus. Penyusunan program bimbingan dan konseling
hendaknya merujuk pada kondisi objektif yang berkaitan dengan kebutuhan
nyata di sekolah yang disesuaikan dengan tahapan perkembangan peserta
didik. Sehingga program yang dilaksanakan merupakan program yang
realistik dan layak untuk diimplementasikan dan dapat mengembangkan
potensi peserta didik di SMP Negeri 1 Yogyakarta secara optimal.
Dalam proses pemberian layanan bimbingan dan konseling di SMP
NEGERI 1 YOGYAKARTA untuk pelaksanaan pada kelas VII, lebih
ditekankan kepada layanan pada bidang Pribadi, Sosial, Belajar dan Karir.
Layanan bimbingan dan konseling kepada siswa kelas VII lebih difokuskan
pada aspek pribadi dan sosial dan belajar sebagai proses pemberian bimbingan
serta bantuan baik secara moral dan psikis. Guru BK diharapkan mampu
memberikan layanan bimbingan dan konseling sesuai dengan kebutuhan dari
peserta didik agar dalam proses belajar dan menyesuaikan diri di lingkungan
baru dapat berjalan dengan efektif. Dalam pemberian layanan tersebut maka
guru BK menggunakan asesmen Analisis Kebutuhan Peserta Didik (AKPD).
(AKPD) di anggap sebagai asesmen terbaru yang ada pada ranah bimbingan
B. Dasar Hukum
Dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling, guru bimbingan dan
konseling atau konselor hendaknya mempelajari, memahami, dan menerapkan
landasan kinerja profesi berupa perundangan yang berlaku. Landasan
perundang-undangan yang dimaksud antara lain sebagai berikut.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru;

2
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Konselor;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru prajabatan;
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya:
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan
Kurikulum 2013;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 63 tahun 2014 tentang Kegiatan pendidikan Kepramukaan sebagai
kegiatan ekstrakurikuler wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah;

3
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 5 tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik,
Penyelenggaraan Ujian Nasional, dan Penyelenggaraan Ujian
Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan pada SMP/MTs atau yang
Sederajat dan SMA/MA/SMK atau yang Sederajat;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 53 tahun 2015 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik dan
satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah,
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 57 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah
Melalui Ujian Nasional, dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan
Pendidikan Melalui Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan pada
SMP/MTs atau yang Sederajat dan SMA/MA/SMK atau yang Sederajat;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 82 tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak
Kekerasan di Lingkungan Sekolah.
C. Visi Misi
1. Visi Misi Sekolah
Visi sekolah yaitu Berprestasi dengan wawasan iptek, lingkugan
hidup, berlandaskan imtaq, serta berpijak pada budaya bangsa.
Adapun misinya yaitu:
a. Mewujudkan lingkungan masyarakat belajar yang kondusif,
partisipatif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
b. Mewujudkan lingkungan sekolah yang ASRI BERSERI (Aman, Sehat,
Rapi, Indah, Bersih, Segar, dan Rindang)
c. Mewujudkan kompetensi sikap siswa yang berkarakter (berbasis
budaya Daerah Istimewa Yogyakarta), beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan YME

4
d. Mewujudkan kompetensi siswa yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan untuk menghadapi tantangan masa depan
e. Mewujudkan sistem pendidikan yang transparan, akuntabel, efektif,
dan partisipatif.
f. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas, efektif, efisien, relevan, adil
dan merata.
g. Mewujudkan sistem pembelajaran di sekolah yang berbasis IT (ilmu
dan teknologi)
h. Menciptakan suasana kerja yang sinergis antara pimpinan, tenaga
pendidik, dan tenaga kependidikan
i. Menjalin hubungan yang sinergis antara sekolah, pemerintah dan
masyarakat
j. Mewujudkan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
yang dinamis
k. Mewujudkan pendidikan yang berwawasan kearifan lokal
l. Mewujudkan pendidikan yang menjunjung tinggi etika berlalu lintas
m. Mewujudkan lingkungan sekolah yang bebas dari narkoba
n. Mewujudkan pendidikan berkarakter anti korupsi
o. Mewujudkan pendidikan yang tanggap dalam penanggulangan
bencana
2. Visi Misi Bimbingan dan Konseling
Visi BK yaitu “Menuju terwujudnya peserta didik yang berprestasi
berlandaskan IMTAQ, berwawasan IPTEK dan berpijak pada budaya
bangsa melalui pelayanan bimbingan dan konseling”.
Adapun Misinya yaitu
a) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang
memandirikan peserta didik untuk mendukung perwujudan
lingkungan belajar masyarakat yang kondusif, partisipatif, kreatif,
inovatif dan menyenangkan.
b) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling dengan
membangun kolaborasi dengan warga sekolah untuk mendukung

5
perwujudan kompetensi sikap siswa yang berkarakter, beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan YME.
c) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang
memandirikan peserta didik untuk dapat berkompetensi memiliki
pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi tantangan masa
depan
d) Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling melalui kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk mendukung
perwujudan layanan bimbingan dan konseling yang berkualitas,
efektif, efisien, relevan, adil dan merata dalam pemberian layanan
bimbingan dan konseling
e) Menyelenggarakan kolaborasi dalam pelayanan bimbingan dan
konseling untuk menciptakan suasana kerja yang sinergis antara
pimpinan, tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan.
f) Menyelenggarakan kolaborasi dalam pelayanan bimbingan dan
konseling untuk menjalin hubungan yang sinergis antara sekolah,
pemerintah dan masyarakat agar terwujudnya peserta didik yang
berprestasi
g) Menyelenggarakan kolaborasi dalam pelayanan bimbingan dan
konseling dengan warga sekolah untuk mewujudkan sistem
pendidikan yang transparan, akuntabel, efektif, dan partisipatif

6
D. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Kebutuhan peserta didik/ konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi
teoretik dan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan
tugasnya, guru bimbingan dan konseling terlebih dahulu menyusun daftar
kebutuhan (Need Assesment). Tujuan penyusunan instrumen tersebut untuk
mengetahui kebutuhan dan permasalahan peserta didik
Instrumen yang digunakan dalam menyusun Need Assesment ini adalah
Analisis Kebutuhan Peserta didik (AKPD) SMP Kelas VII. AKPD adalah
instrumen yang digunakan untuk mengetahui kebutuhan peserta didik.
Instrumen AKPD SMP untuk kebutuhan peserta didik di SMP Negeri 1
Yogyakarta dibagikan pada awal tahun ajaran baru yaitu tanggal 15 Agustus
2018. Hasil jawaban AKPD dari peserta didik diolah dengan menggunakan
aplikasi Analisis Kebutuhan Peserta Didik (AKPD) yang ada di komputer.
Berikut ini hasil analisis instrumen Analisis Kebutuhan Peserta didik:
1. Profil kelas dari hasil analisa kelas VII

1
Tabel 1.
Hasil Pengolahan Analisis Kebutuhan Peserta Didik (AKPD)

No Butir Angket Kebutuhan Peserta Didik Jmlh Prosentase Prioritas Bidang Layanan
Responden Pribadi Sosial Belajar Karir

33 Saya masih kesulitan dalam memahami pelajaran 213 4,54% TINGGI 2041 1063 875 711
tertentu
2 Kadang-kadang perbuatan saya tidak sesuai 210 4,48% TINGGI 43,52% 22,67% 18,66% 15,16%
dengan yang diucapkan
49 Saya belum tahu tentang osis dan kegiatannya 183 3,90% TINGGI
16 Saya merasa kesulitan mengatur waktu belajar dan 174 3,71% TINGGI
bermain
24 Saya belum banyak mengenal lingkungan sekolah 172 3,67% TINGGI
baru saya (guru, fasilitas, prestasi, dll)
29 Saya sering lupa waktu ketika bermain/membuka 166 3,54% TINGGI
medsos (fb, wa, dll)
26 Saya ingin menyelesaikan masalah dengan teman 162 3,45% TINGGI
bermain
6 Saya merasa kurang memiliki rasa tanggung 159 3,39% TINGGI
jawab
3 Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan 155 3,30% TINGGI
karunia dari Tuhan YME

2
19 Saya belum terbiasa disiplin dalam kehidupan 153 3,26% TINGGI
43 Saya belum tahu cara memperoleh bantuan 146 3,11% TINGGI
pendidikan (beasiswa)
4 Saya merasa pernah menyontek pada waktu 145 3,09% TINGGI
ulangan
14 Saya belum memahami kelebihan dan kekurangan 140 2,99% TINGGI
yang saya miliki
12 Saya belum tahu tentang potensi diri saya sendiri 120 2,56% TINGGI
31 Saya jarang bermain/berteman di lingkungan 119 2,54% TINGGI
tempat saya tinggal
37 Saya sering menunda-nunda pekerjaan sekolah 117 2,49% TINGGI
17 Saya belum mengenal jati diri saya yang 108 2,30% TINGGI
sebenarnya
48 Saya belum banyak tahu tentang jenis-jenis 103 2,20% TINGGI
pekerjaan di masyakarat
1 Saya belum bersungguh-sungguh beribadah pada 102 2,17% TINGGI
Tuhan YME
23 Saya merasa malu untuk berinteraksi dengan para 97 2,07% TINGGI
guru dan karyawan di sekolah
38 Saya belum tahu cara meraih prestasi di sekolah 95 2,03% TINGGI
41 Saya belum paham cara yang baik belajar di 88 1,88% SEDANG
sekolah baru (SMP/MTs)
47 Saya belum mempunyai cita-cita yang pasti 83 1,77% SEDANG
8 Saya merasa rendah diri 79 1,68% SEDANG

3
20 Saya belum tahu cara menjadi pribadi mandiri 77 1,64% SEDANG
30 Saya merasa malu jika bergaul dengan teman yang 77 1,64% SEDANG
beda jenis kelamin
22 Kata maaf, tolong dan terimakasih kadang lupa 76 1,62% SEDANG
saya ucapkan dalam pergaulan
36 Saya belajar di rumah kalau disuruh/diperintah 76 1,62% SEDANG
orang tua
45 Saya merasa bingung memilih kegiatan 76 1,62% SEDANG
esktrakurikuler di sekolah
11 Saya belum tahu cara menjaga kesehatan yang 74 1,58% SEDANG
baik dan benar
18 Saya belum tahu perubahan apa saja yang terjadi 71 1,51% SEDANG
pada masa remaja
50 saya merasa belum paham hubungan antara hobi, 71 1,51% SEDANG
bakat, minat dan kemampuan
7 Saya gampang marah tanpa tahu penyebabnya 68 1,45% SEDANG
28 Saya belum tahu tentang bullying dan cara 67 1,43% SEDANG
mensikapinya
39 Saya selalu malas untuk belajar 62 1,32% SEDANG
34 Saya merasa tidak disiplin kalau belajar di rumah 60 1,28% SEDANG
sendiri
13 Saya sering mengalami sakit / alergi 58 1,24% SEDANG
42 Saya belum ada teman yang cocok untuk belajar 57 1,22% SEDANG
bersama

4
15 Orang tua saya tidak mempunyai penghasilan 57 1,22% SEDANG
tetap
5 Saya lebih senang budaya luar (asing) daripada 55 1,17% SEDANG
budaya Indonesia
21 Pemahaman saya masih sedikit tentang bahaya 54 1,15% SEDANG
atau dampak rokok
35 Saya belajarnya jika akan ada ulangan atau ujian 52 1,11% SEDANG
saja
40 Saya belum terbiasa belajar kelompok, biasanya 50 1,07% SEDANG
saya selalu belajar sendiri
46 Saya merasa pesimis bisa naik kelas 47 1,00% SEDANG
27 Saya belum banyak teman atau sahabat 40 0,85% RENDAH
25 Saya merasa sulit bergaul/kaku dengan teman- 33 0,70% RENDAH
teman di sekolah
9 Saya merasa malu dengan kondisi fisik (jasmani) 19 0,41% RENDAH
yang dimiliki
10 Saya merasa kurang mendapatkan perhatian dari 17 0,36% RENDAH
orang tua
32 Orang tua saya tidak peduli dengan kegiatan 5 0,11% RENDAH
belajar saya
44 Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi 2 0,04% RENDAH
kebutuhan hidup
JUMLAH 4690 100,00 %
TINGGI 21

5
SEDANG 23
RENDAH 6
JUMLAH 50

6
Deskripsi hasil AKPD kelas VII sebagai berikut:
Berdasarkan hasil analisis dari AKPD di atas, terdapat pada bidang Pribadi yang mendapatkan prioritas tinggi dengan presentase
4,48% ialah pada butir angket nomer 2 yaitu “Kadang-kadang perbuatan saya tidak sesuai dengan yang diucapkan” dengan jumlah
responden yang memilih 210, dan prioritas sedang dengan presentase 1,68% pada butir angket nomer 8 yaitu “Saya merasa rendah
diri” dengan jumlah responden yang memilih 79, serta yang mendapatkan prioritas Rendah dengan presentase 0,41% pada butir angket
nomer 9 yaitu ”saya merasa malu dengan kondisi fisik (jasmani) yang dimiliki” dengan jumlah responden yang memilih 19, kemudian
pada bidang Sosial yang mendapatkan prioritas Tinggi dengan presentase 3,67% ialah pada butir angket nomer 24 yaitu “saya belum
banyak mengenal lingkungan sekolah baru saya (guru, fasilitas, prestasi, dll)” dengan jumlah responden yang memilih 172, dan
prioritas sedang dengan presentase 1,64% pada butir angket nomer 30 yaitu “saya merasa malu jika bergaul dengan teman yang beda
jenis kelamin” dengan jumlah responden yang memilih 77, dan pada prioritas Rendah mendapatkan presentase 0,85% pada butir
angket nomer 27 yaitu “saya belum banyak teman atau sahabat”. Selanjutnya, pada bidang Belajar prioritas tinggi mendapatkan
presentase 4,54% dengan nomer butir angket 33 yaitu “saya masih kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu” dengan jumlah
responden yang memilih 213, dan pada prioritas Sedang mendapatkan presentase 1,88% pada nomer butir angket 41 yaitu “saya belum
paham cara yang baik belajar di sekolah baru (SMP/MTS)” dengan jumlah responden yang memilih 88, dan prioritas rendah
mendapatkan presentase 0,11% pada butir angket nomer 32 yaitu “ orang tua saya tidak peduli dengan kegiatan belajar saya” dengan
jumlah responden yang memilih 5. Selanjutnya, pada bidang Karir mendapatkan prioritas tinggi dengan presentase 3,90% pada nomer
butir angket 49 yaitu “saya belum tahu tentang osis dan kegiatanya” dengan jumlah responden yang memilih 183, serta pada prioritas
Sedang mendapatkan presentase 1,77% pada butir angket nomer 47 yaitu “saya belum mempunyai cita-cita yang pasti” dengan jumlah

7
respon yang memilih 83, kemudian pada prioritas Rendah mendapatkan presentase 0,04 pada butir angket nomer 44 yaitu “saya
terpaksa harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup” dengan jumlah responden yang memilih 2.
Berdasarkan penjabaran di atas, maka prioritas tinggi dan sedang yang akan diberikan layanan kepada peserta didik. Layanan yang
akan diberikan kepada peserta didik berupa layanan bimbingan klasikal dan masalah yang bersifat individu akan diberikan layanan
konseling individual, serta bagi masalah yang banyak dan memiliki kesamaan akan diberikan layanan bimbingan kelompok dan
konseling kelompok. Sehubungan dengan jam minggu efektif tidak semua materi/masalah akan diberikan kepada peserta didik, oleh
karena itu akan diambil 17 materi untuk diberikan kepada peserta didik. Kemudian, pada prioritas tinggi akan diberikan pada semester
ganjil dan bagi prioritas sedang akan diberikan layanan pada semester genap.
1. Deskripsi Kebutuhan Kelas VII

Tabel 2
Deskripsi Kebutuhan Peserta Didik Kelas VII SMP N 1 Yogyakarta

NO Bidang Hasil Assesment Kebutuhan Rumusan Kebutuhan Jumlah Prioritas


Layanan
1. Pribadi Kadang-kadang perbuatan saya tidak sesuai Kesadaran untuk selalu bersikap jujur 210 Tinggi
dengan yang diucapkan
Saya merasa kesulitan mengatur waktu belajar Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari 174 Tinggi
dan bermain dengan baik
Saya merasa kurang memiliki rasa tanggung Kemampuan untuk selalu bertanggung 159 Tinggi
jawab jawab
Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan Memiliki sikap selalu bersyukur pada Tuhan 155 Tinggi

8
karunia dari Tuhan YME YME
Saya belum terbiasa disiplin dalam kehidupan Memiliki disiplin diri dalam kehidupan 153 Tinggi
Saya merasa pernah menyontek pada waktu Pemahaman terhadap dampak menyontek 145 Tinggi
ulangan
Saya belum memahami kelebihan dan Mengetahui kelebihan dan kelemahan yang 140 Tinggi
kekurangan yang saya miliki dimiliki
Saya belum tahu tentang potensi diri saya Menggali potensi diri sendiri 120 Tinggi
sendiri
Saya belum mengenal jati diri saya yang Kemampuan mengenal diri sendiri 108 Tinggi
sebenarnya
Saya belum bersungguh-sungguh beribadah Kesadaran untuk beribadah kepada Tuhan 102 Tinggi
pada Tuhan YME YME dengan ikhlas
Saya merasa rendah diri Memiliki kepercayaan diri 79 Sedang
Saya belum tahu cara menjadi pribadi mandiri
Memiliki kepribadian yang mandiri 77 Sedang
Saya belum tahu cara menjaga kesehatan yangMemiliki kesehatan jasmani dan rohani yang 74 Sedang
baik dan benar baik
Saya belum tahu perubahan apa saja yang Menyadari dan memahami perubahan yang 71 Sedang
terjadi pada masa remaja terjadi pada masa remaja
Saya gampang marah tanpa tahu penyebabnya Kemampuan mengendalikan diri dari rasa 68 Sedang
marah
Saya sering mengalami sakit / alergi Memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang 58 Sedang
baik
Orang tua saya tidak mempunyai penghasilan Meningkatkan tarf hidup atau ekonomi 57 Sedang
tetap keluarga

9
Saya lebih senang budaya luar (asing) daripada Kesadaran untuk mencintai budaya 55 Sedang
budaya Indonesia indonesia
2. Sosial Saya belum banyak mengenal lingkungan Mudah beradaptasi dengan lingkungan 172 Tinggi
sekolah baru saya (guru, fasilitas, prestasi, dll) sekolah baru
Saya sering lupa waktu ketika Mengendalikan penggunaan medsos sesuai 166 Tinggi
bermain/membuka medsos (fb, wa, dll) kebutuhan
Saya ingin menyelesaikan masalah dengan Kemampuan mengatasi masalah dengan 162 Tinggi
teman bermain teman di sekolah
Saya jarang bermain/berteman di lingkungan Kesadaran sebagai makhluk sosial yang 119 Tinggi
tempat saya tinggal harus berinteraksi
Saya merasa malu untuk berinteraksi dengan Dapat berinteraksi dengan guru dan 97 Tinggi
para guru dan karyawan di sekolah karyawan sekolah
Saya merasa malu jika bergaul dengan teman Dapat berinteraksi dengan lawan jenis sesia 77 Sedang
yang beda jenis kelamin norma yang berlaku
Kata maaf, tolong dan terimakasih kadang lupa Kemampuan mengucapkan kata maaf, 76 Sedang
saya ucapkan dalam pergaulan tolong, dan terimakasih
Saya belum tahu tentang bullying dan cara Memahami tentang bullying dan cara 67 Sedang
mensikapinya mensikapinya
Pemahaman saya masih sedikit tentang Menghindari bahaya atau dampak rokok 54 Sedang
bahaya atau dampak rokok
3. Belajar Saya masih kesulitan dalam memahami Kemudahan memahami pelajaran 213 Tinggi
pelajaran tertentu
Saya sering menunda-nunda pekerjaan sekolah Kemampuan untuk tidak menunda pekerjaan 117 Tinggi
sekolah

10
Saya belum tahu cara meraih prestasi di Memperoleh atau meraih prestasi di Sekolah 95 Tinggi
sekolah
Saya belum paham cara yang baik belajar di Pemahaman cara belajar di SMP / MTS 88 Sedang
sekolah baru (SMP/MTs) yang baik
Saya belajar di rumah kalau disuruh/diperintah Memiliki kebiasaan belajar dirumah 76 Sedang
orang tua
Saya selalu malas untuk belajar Memiliki motivasi belajar 62 Sedang
Saya merasa tidak disiplin kalau belajar di Melakukan disiplin belajar 60 Sedang
rumah sendiri
Saya belajarnya jika akan ada ulangan atau Melakukan kebiasaan belajar 52 Sedang
ujian saja
Saya belum terbiasa belajar kelompok, Melakukan belajar kelompok yang baik 50 Sedang
biasanya saya selalu belajar sendiri
4 Karir Saya belum tahu tentang osis dan kegiatannya Mengenal osis dan kegiatannya 183 Tinggi
Saya belum tahu cara memperoleh bantuan Memperoleh informasi beasiswa 146 Tinggi
pendidikan (beasiswa)
Saya belum banyak tahu tentang jenis-jenis Pemahaman mengenai jenis-jenis profesi 103 Tinggi
pekerjaan di masyakarat dimasyarakat
Saya belum mempunyai cita-cita yang pasti Mengidentifikasi cita-cita yang sesuai 83 Sedang
dengan dirinya
Saya merasa bingung memilih kegiatan Memilih eskul yang sesuai 76 Sedang
esktrakurikuler di sekolah
Saya merasa belum paham hubungan antara Memahami hubungan hobi, bakat, minat dan 71 Sedang
hobi, bakat, minat dan kemampuan kemampuan

11
Saya belum ada teman yang cocok untuk Menemukan cara belajar yang sesuai 57 Sedang
belajar bersama
Saya merasa pesimis bisa naik kelas Memiliki sikap optimis dapat naik kelas 47 Sedang

Selain kebutuhan peserta didik, guru bimbingan dan konseling mendeskripsikan kebutuhan sarana prasarana bimbingan dan
konseling, sebagai berikut.
Tabel 3
Rumusan Kebutuhan Sarana dan Prasarana

KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA YANG SARANA DAN PRASARANA YANG TUJUAN KEGIATAN
TERSEDIA DIBUTUHKAN
Sarana TV Lama Tv & LCD, tape recorder Proyektor Dimilikinya TV & LCD
dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan Proyektor untuk
mempermudah kegiatan
layanan guru BK
Lemari Data Lemari data Dimilikinya lemari data

12
Ruang konseling Dimilikinya ruang konseling
Ruang tamu Dimilikinya ruang tamu
Ruang kerja Dimilikinya ruang kerja
Ruang bimbingan kelompok Dimilikinya ruang bimbingan
kelompok
Kursi konseling Dimilikinya kursi konseling
Ruang konseling kelompok Dimilikinya ruang konseling
kelompok
Ruang mediasi Dimilikinya ruang mediasi
untuk peserta didik
Prasarana Aplikasi Instrumentasi AKPD Aplikasi instrumentasi AKPD Dimilikinya aplikasi AKPD

13
E. Merumuskan Tujuan

AKPD SMP terdiri dari 50 item pernyataan. 50 item pernyataan tersebut


dapat dikelompokan kedalam bidang layanan bimbingan dan konseling yaitu
bidang pribadi, sosial belajar dan karir, berdasarkan kriteria sebagai berikut:
1. Pribadi
Item yang tercantum dalam bidang pribadi yaitu pada butir nomor 1-20
dengan kriteria soal berdasarkan aspek (a) Landasan Hidup Religius, (b)
Landasan Perilaku Etis, (c) Kematangan Emosi dan (d) Pengembangan
Pribadi
2. Sosial
Item yang tercantum dalam bidang sosial yaitu pada butir nomor 21-31
dengan kriteria soal berdasarkan aspek: (a) Kesadaran Tanggung Jawab
Sosial, (b) Kematangan Hubungan Dengan Teman Sebaya dan (c)
Kesadaran Gender
3. Belajar
Item yang tercantum dalam bidang belajar yaitu pada butir nomor 32-42
dengan kriteria soal berdasarkan aspek Kematangan Intelektual.
4. Karir
Item yang tercantum dalam bidang karir yaitu pada butir nomor 43-50
dengan kriteria soal berdasarkan aspek (a) Perilaku Kewirausahaan /
Kemandirian Perilaku Ekonomis dan (b) Wawasan dan Kesiapan Karir.
Dari penjelasan di atas maka rumusan tujuan dibuat berdasarkan rumusan
kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun
dalam bentuk perilaku yang harus dikuasai peserta didik/ konseli setelah
memperoleh layanan bimbingan dan konseling. Berikut rumusan tujuannya.
Tabel 4
Rumusan Tujuan layanan Peserta didik Kelas VII

No Bidang Rumusan Kebutuhan Rumusan Tujuan Layanan


Layanan
1. Pribadi Kesadaran untuk selalu bersikap Peserta didik atau konseli memiliki
jujur kebiasaan untuk selalu bersikap jujur
Mengatur jadwal kegiatan Peserta didik atau konseli mampu

14
sehari-hari dengan baik mengatur jadwal kegiatan sehari-hari
dengan baik
Kemampuan untuk selalu Peserta didik atau konseli memiliki
bertanggung jawab sikap yang bertanggung jawab
Memiliki sikap selalu bersyukur Peserta didik atau konseli selalu
pada Tuhan YME bersyukur pada Tuhan YME atas
segala yang telah diberikannya
Memiliki disiplin diri dalam Peserta didik atau konseli memiliki
kehidupan disiplin diri dalam kehidupan
Pemahaman terhadap dampak Peserta didik atau konseli memahami
menyontek dampak menyontek dan dapat
menghindarinya
Mengetahui kelebihan dan Peserta didik atau konseli dapat
kelemahan yang dimiliki mengetahui kelebihan dan
kelemahan yang dimilikinya
Menggali potensi diri sendiri Peserta didik atau konseli mampu
menggali potensi diri sendiri
Kemampuan mengenal diri Peserta didik atau konseli mampu
sendiri mengenal diri sendiri
Kesadaran untuk beribadah Peserta didik atau konseli memiliki
kepada Tuhan YME dengan kesadaran untuk beribadah pada
ikhlas Tuhan YME
Memiliki kepercayaan diri Peserta didik atau konseli tidak
rendah diri
Memiliki kepribadian yang Peserta didik atau konseli dapat
mandiri memiliki kepribadian yang mandiri
Memiliki kesehatan jasmani dan Peserta didik atau konseli memiliki
rohani yang baik kesehatan jasmani dan rohani yang
baik
Menyadari dan memahami Peserta didik atau konseli dapat
perubahan yang terjadi pada menyadari dan memahami perubahan
masa remaja yang terjadi pada masa remaja
Kemampuan mengendalikan diri Peserta didik atau konseli mengelola
dari rasa marah kemarahan
Memiliki kesehatan jasmani dan Peserta didik atau konseli mampu
rohani yang baik menjaga kesehatan jasmani dan
rohani yang baik
Meningkatkan taraf hidup atau Peserta didik atau konseli dapat
ekonomi keluarga meningkatkan taraf hidup atau
ekonomi keluarga
Kesadaran untuk mencintai Peserta didik atau konseli memiliki
budaya indonesia kesadaran untuk mencintai budaya

15
indonesia
2. Sosial Mudah beradaptasi dengan Peserta didik atau konseli mudah
lingkungan sekolah baru beradaptasi dengan lingkungan
sekolah baru
Mengendalikan penggunaan Peserta didik atau konseli dapat
medsos sesuai kebutuhan mengendalikan penggunaan medsos
sesuai kebutuhan
Kemampuan mengatasi masalah Peserta didik atau konseli mampu
dengan teman di sekolah mengatasi masalah dengan teman
disekolah
Kesadaran sebagai makhluk Peserta didik atau konseli memiliki
sosial yang harus berinteraksi kesadaran sebagai makhluk sosial
yang harus berinteraksi
Dapat berinteraksi dengan guru Peserta didik atau konseli dapat
dan karyawan sekolah berinteraksi dengan guru dan
karyawan di sekolah
Dapat berinteraksi dengan lawan Peserta didik atau konseli dapat
jenis sesuai norma yang berlaku berinteraksi dengan lawan jenis
sesuai dengan norma yang berlaku
Kemampuan mengucapkan kata Peserta didik atau konseli mampu
maaf, tolong, dan terimakasih melakukan tiga kata penting dalam
pergaulan
Memahami tentang bullying dan Peserta didik atau konseli dapat
cara mensikapinya memahami tentang bullying dan cara
menyikapinya
Menghindari bahaya atau Peserta didik atau konseli dapat
dampak rokok menghindari bahaya atau dampak
rokok
3. Belajar Kemudahan memahami Peserta didik atau konseli
pelajaran memperoleh kemudahan memahami
pelajaran
Kemampuan untuk tidak Peserta didik atau konseli tidak
menunda pekerjaan sekolah menunda pekerjaan sekolah
Memperoleh atau meraih Peserta didik atau konseli dapat
prestasi di Sekolah memperoleh atau meraih prestasi
disekolah
Pemahaman cara belajar di Peserta didik atau konseli memiliki
SMP / MTS yang baik pemahaman tentang cara belajar di
SMP/MTS yang baik
Memiliki kebiasaan belajar Peserta didik atau konseli dapat
dirumah belajar dirumah
Memiliki motivasi belajar Peserta didik atau konseli memiliki

16
motivasi belajar
Melakukan disiplin belajar Peserta didik atau konseli dapat
melakukan disiplin belajar
Melakukan kebiasaan belajar Peserta didik atau konseli dapat
melakukan kebiasan belajar
Melakukan belajar kelompok Peserta didik atau konseli dapat
yang baik melakukan belajar kelompok yang
baik
4. Karir Mengenal OSIS dan kegiatannya Peserta didik atau konseli dapat
mengenal OSIS dan kegiatannya
Memperoleh informasi beasiswa Peserta didik atau konseli dapat
memperoleh informasi beasiswa
Pemahaman mengenai jenis- Peserta didik atau konseli mampu
jenis profesi dimasyarakat memahami mengenai jenis-jenis
profesi dimasyarakat
Mengidentifikasi cita-cita yang Peserta didik atau konseli dapat
sesuai dengan dirinya mengidentifikasi cita-cita yang
sesuai dengan dirinya
Memilih eskul yang sesuai Peserta didik atau konseli dapat
memilih eskul yang sesuai
Memahami hubungan hobi, Peserta didik atau konseli dapat
bakat, minat dan kemampuan memahami hubungan hobi, bakat,
minat, dan kemampuan.
Menemukan cara belajar yang Peserta didik atau konseli dapat
sesuai menemukan cara belajar yang sesuai
Memiliki sikap optimis dapat Peserta didik atau konseli dapat
naik kelas memiliki sikap optomis naik kelas

F. MENENTUKAN KOMPONEN PROGRAM


Komponen program bimbigan dan konseling di SMP meliputi : (1) layanan
dasar, (2) layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan
Responsif, dan (4) dukungan sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-
masing komponen:
1. Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua
peserta didik/konseli yang berkaitan dengan pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan
karir. Layanan dasar merupakan layanan yang berkenaan dengan

17
pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar serta
perencanaan serta ekplorasi karir. Layanan dasar dilaksanakan secara
sistematis dan klasikal seperti kegiatan bimbingan klasikal, bimbingan
kelompok dan bimbingan lintas kelas. Tujuan layanan ini untuk
mengembangkan kemampuan penyesuaian diri yang efektif sesuai dengan
tahap tugas-tugas perkembangan.
Berdasarkan hasil AKPD SMP, bahwa sebagian peserta didik
memerlukan layanan bimbingan yang materi bimbingannya berdasarkan
pada aspek perkembangan landasan perilaku etis, kematangan emosi,
pengembangan pribadi, tanggung jawab sosial, kematangan hubungan
dengan teman sebaya, kesadaran gender, kematangan intelektual, perilaku
kewirausahaan / kemandirian perilaku ekonomis serta wawasan dan
kesiapan karir.
2. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses
pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat
dan mengimplementasikan pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan
peserta didik / konseli dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau
pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan. Tujuan utama
layanan ini ialah membantu peserta didik/konseli belajar memantau dan
memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil
tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut.
Layanan perencanaan individual adalah bantuan kepada peserta
didik/konseli agar mampu merumuskan dan melakukan aktifitas-aktifitas
sistematik yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan
pemahaman tentang kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman
terhadap peluang dan kesempatan yang tersedia dilingkungannya.
Pelayanan peminatan mulai dari mengetahui bakatnya dan memilih dan
menetapkan minat, pendampingan peminatan, pengembangan dan
penyaluran minat, evaluasi dan tindak lanjut. Layanan peminatan dan
perencanna indivual peserta didik/konseli dalam program ini yaitu
bimbingan kelas besar, bimbingan klasikal, dan konseling individual.

18
3. Layanan Responsif
Layanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada peserta
didik/konseli yang menghadapi masalah dan memerlukan pertolongan
dengan segera, agar peserta didik/konseli tidak mengalami hambatan
dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangannya. Strategi layanan
responsif diantaranya konseling kelompok, konsultasi, kolaborasi,
kunjungan rumah, dan alih tangan kasus (referral).
Layanan responsif bertujuan untuk membantu peserta didik/konseli
yang sedang mengalami masalah tertentu menyangkut perkembangan
pribadi, sosial, belajar, dan karir. Bantuan yang diberikan bersifat segera,
karena dikhawatirkan dapat menghambat perkembangan dirinya dan
berlanjut ke tingkat yang lebih serius. Konselor atau Guru Bimbingan dan
Konseling hendaknya membantu peserta didik/konseli untuk
mengeksplorasi dan menentukan alternatif pemecahan masalah yang
terbaik melalui proses interaksi yang unik. Hasil dari layanan ini, peserta
didik/konseli diharapkan dapat mengalami perubahan pikiran, perasaan,
kehendak, atau perilaku yang terkait dengan perkembangan pribadi, sosial,
belajar, dan karir. Strategi yang digunakan adalah konseling individual dan
konseling kelompok.
4. Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan semua aktivitas yang dimaksudkan
untuk mendukung dan meningkatkan; (a) staf bimbingan dalam
melaksanakan layanan dasar, layanan responsif, dan layanan peminatan
dan perencanaan individual, dan (b) staf personalia sekolah yang lain
dalam melaksanakan program-program pendidikan di sekolah. Dukungan
sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata
kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara
berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada
peserta didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik.
Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah 1)
administrasi, yang didalamnya termasuk melaksanakan dan
menindaklanjuti assesmen, kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan

19
program bimbingan dan konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan
administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling serta 2) kegiatan
tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang
berfungsi sebagai guru bimbingan dan konseling. Kegiatan pengembangan
profesi dilaksanakan dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau
lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat
kompetensi dalam menjalankan fungsi sebagai guru Bimbingan dan
Konseling, mengikuti seminar, mengikuti MGBK, dan pelatihan-pelatihan
tentang bimbingan dan konseling.
Setelah guru bimbingan dan konseling menentukan komponen
layanan dan mempertimbangkan porsi waktunya, dalam setiap layanan dan
jenjang pendidikan didasarkan data hasil asesmen kebutuhan peserta didik/
konseli dan satuan pendidikan. Berikut ini adalah tabel alokasi waktu dan
ekuivalensinya, untuk memperkirakan pengalokasian waktu guru
bimbingan dan konseling melaksanakan komponen pelayanan bimbingan
dan konseling di sekolah.

Tabel 5.
Alokasi Waktu Pelayanan Bimbingan dan Konseling Bagi Peserta
Didik/ Konseli Kelas VII A Di SMP Negeri 1 Yogyakarta

NO PROGRAM PROPORSI ALOKASI JAM/MINGGU


LAYANAN WAKTU WAKTU
1 Layanan dasar 35 – 45% 40% 40% X 24 = 9,6
2 Layanan 15 – 25% 25% 25% X 24 = 6,0
peminatan &
perencanaan
individual
3 Layanan 25 – 35% 25% 25% X 24 = 6,0
responsif
4 Dukungan sistem 10 – 15% 10% 10% X 24 = 2,4
JUMLAH 100% 34

Alokasi waktu kegiatan dari komponen program berdasar hasil AKPD


(Angket Kebutuhan Peserta Didik ) adalah sebagai berikut :

Tabel 6.

20
Alokasi Waktu dan Materi Pelayanan Bimbingan dan Konseling Bagi
Peserta Didik/ Konseli Kelas VII A Di SMP Negeri 1

Komponen No Materi / Topik / Jumlah Perhitungan


Proporsi
Program Kegiatan Layanan Waktu/Jam
Dasar 1 Nilai suatu sikap 29 40% 40% X 24 = 9,6
kejujuran
2 Cara mengatur waktu
3 Langkahku tanggung
jawabku
4 Bersyukur dengan
hati yang ihklas
5 Disiplin diri
6 Kelebihan dan
kekurangan diri
7 Potensi diri
8 Pemahaman diri
sendriri
9 Tuhan selalu hadir
dalam hidupku
10 Menjadi pribadi
mandiri
11 Pola hidup bersih dan
sehat
12 Masa remaja dan
perubahannya
13 Saya cinta budaya
sendiri
14 Adaptasi
dilingkungan sekolah
baru
15 Mengelola sarana
media sosial
16 Manusia sebagai
makhluk sosial
17 Mengenal norma
kehidupan
18 Melakukan tiga kata
penting dalam
pergaulan
19 Stop bullying
20 Bahaya rokok dan

21
dampaknya
21 Bahaya menunda
pekerjan sekolah
22 Identifikasi kesulitan
belajar
23 Kiat sukses meraih
prestasi
24 Cara belajar
disekolah
25 Cara belajar dirumah
26 Motivasi belajar
27 Pentingnya disiplin
belajar
28 Tanggung jawab
seorang siswa
29 Cara belajar
kelompok
Responsif 1 Akibat suka 8 25% 25% X 24 = 6,0
menyontek
2 Menghilangkan rasa
rendah diri
3 Mengelola marah
4 Menjaga kesehatan
diri
5 Kiat mengatur
keuangan
6 Menyelesaikan
masalah dengan
teman
7 Membina hubungan
baik dengan guru dan
karyawan
8 Cara mencari teman
yang cocok untuk
belajar bersama
Peminatan 1 Mengenal osis dan 7 25% 25% X 24 = 6,0
&Perencanaa kegiatannya
n 2 Cara mendapatkan
Individual beasiswa
3 Jenis pekerjaan dan
prospeknya
4 Cita-cita karirku

22
5 Cara memilih
kegiatan
ektrakulikuler yang
sesuai
6 Mengenal bakat,
minat, hobi dan karir
7 Optimis untuk naik
kelas
Dukungan 1 Pengembangan 6 10% 10% X 24 = 2,4
Sistem Jejaring
2 Kegiatan Manajemen
3 Pengembangan staf
4 Kunjungan rumah
5 Kolaborasi
6 Pengembangan
Profesi Konselor
a. In House Training
b. Pendidikan Lanjut
Jumlah 100% 24

G. MENGIDENTIFIKASI BIDANG LAYANAN


Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat
bidang layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan
pribadi, sosial, belajar, dan karir. Pada hakikatnya perkembangan tersebut
merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan dalam setiap diri
individu peserta didik/konseli.
1. Bimbingan dan Konseling Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor atau guru bimbingan
dan konseling kepada peserta didik/konseli untuk memahami, menerima,
mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya
secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya,
sehingga dapat mencapai perkembangan pribadinya secara optimal dan
mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik yang dikembangkan adalah
mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam

23
kehidupannya, menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara
baik dan mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan potensi diri secara
optimal berdasarkan nilai-nilai luhur budaya dan agama. Adapun aspek
perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik
kondisi fisik maupun psikis berupa Peserta didik/konseli dapat mengetahui
kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya, Peserta didik/konseli mampu
menggali potensi diri sendiri, Peserta didik/konseli mampu mengenal diri
sendiri dan Peserta didik/konseli tidak rendah diri, (2) mengembangkan
potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya berupa Peserta
didik atau konseli memiliki kebiasaan untuk selalu bersikap jujur, Peserta
didik/konseli mampu mengatur jadwal kegiatan sehari-hari dengan baik,
Peserta didik/konseli dapat memiliki kepribadian yang mandiri, Peserta
didik/konseli dapat menyadari dan memahami perubahan yang terjadi pada
masa remaja, Peserta didik/konseli dapat meningkatkan taraf hidup atau
ekonomi keluarga dan Peserta didik/konseli memiliki kesadaran untuk
mencintai budaya indonesia, (3) mencapai kematangan/kedewasaan cipta-
rasa-karsa secara tepat dalam kehidupanya sesuai nilai-nilai luhur berupa
Peserta didik/konseli memiliki sikap yang bertanggung jawab, Peserta
didik/konseli memiliki disiplin diri dalam kehidupan, Peserta didik/konseli
memiliki disiplin diri dalam kehidupan, Peserta didik/konseli memahami
dampak menyontek dan dapat menghindarinya, dan (4)
mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan potensi diri secara optimal
berdasarkan nilai-nilai luhur budaya dan agama berupa Peserta
didik/konseli selalu bersyukur pada Tuhan YME atas segala yang telah
diberikannya dan Peserta didik/konseli memiliki kesadaran untuk
beribadah pada Tuhan YME.
2. Bimbingan dan Konseling Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta
didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan
interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu
mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu menyesuaikan

24
diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya
sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan
meliputi (1) berempati terhadap kondisi orang lain berupa peserta didik/
konseli dapat memahami tentang bullying dan cara menyikapinya, (2)
menghormati dan menghargai orang lain berupa peserta didik/konseli
mampu melakukan tiga kata penting dalam pergaulan, (3) menyesuaikan
dengan nilai dan norma yang berlaku berupa Peserta didik/konseli dapat
mengendalikan penggunaan medsos sesuai kebutuhan dan Peserta
didik/konseli dapat berinteraksi dengan lawan jenis sesuai dengan norma
yang berlaku, (4) berinteraksi sosial yang efektif berupa Peserta
didik/konseli mudah beradaptasi dengan lingkungan sekolah baru, Peserta
didik/konseli memiliki kesadaran sebagai makhluk sosial yang harus
berinteraksi dan Peserta didik/konseli dapat berinteraksi dengan guru dan
karyawan di sekolah, dan (5) mengatasi konflik dengan orang lain
berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan berupa Peserta
didik/konseli mampu mengatasi masalah dengan teman disekolah dan
Peserta didik/konseli dapat menghindari bahaya atau dampak rokok.

3. Bimbingan dan Konseling Belajar


Proses pemberian bantuan konselor atau guru bimbingan dan
konseling kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri
untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil
merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki
kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal
sehingga dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan
dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi: (1) Menyadari
potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan belajar
berupa Peserta didik/konseli memperoleh kemudahan memahami
pelajaran, dan (2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
berupa Peserta didik/konseli tidak menunda pekerjaan sekolah, Peserta

25
didik/konseli dapat memperoleh atau meraih prestasi disekolah, Peserta
didik/konseli memiliki pemahaman tentang cara belajar di SMP/MTS yang
baik, Peserta didik/konseli dapat belajar dirumah, Peserta didik/konseli
memiliki motivasi belajar, Peserta didik/konseli dapat melakukan disiplin
belajar, Peserta didik/konseli dapat melakukan kebiasan belajar, dan
Peserta didik/konseli dapat melakukan belajar kelompok yang baik
4. Bimbingan dan Konseling Karir
Proses pemberian bantuan konselor atau guru bimbingan dan
konseling kepada peserta didik/ konseli untuk mengalami pertumbuhan,
perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir
sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar
informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan
hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya. Tujuan
bimbingan dan konseling karir bertujuan menfasilitasi perkembangan,
eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang
hidup peserta didik/konseli.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi; (1) pengetahuan
konsep diri yang positif tentang karir berupa Peserta didik/konseli dapat
memiliki sikap optomis naik kelas, (2) kematangan emosi dan fisik dalam
membuat keputusan karir berupa Peserta didik/konseli dapat
mengidentifikasi cita-cita yang sesuai dengan dirinya, (3) Kesadaran
pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir
berupa Peserta didik/konseli dapat mengenal OSIS dan kegiatannya,
Peserta didik/konseli dapat memperoleh informasi beasiswa, Peserta
didik/konseli dapat memilih eskul yang sesuai, (4) Kesadaran hubungan
antara pekerjaan dan belajar berupa Peserta didik/konseli dapat memahami
hubungan hobi, bakat, minat, dan kemampuan., dan (5) Keterampilan
untuk memahami dan menggunakan informasi karir berupa Peserta
didik/konseli mampu memahami mengenai jenis-jenis profesi
dimasyarakat
H. MENYUSUN RENCANA KEGIATAN

26
Guru bimbingan dan konseling akan berusaha mencapai tujuan program
bimbingan dan konseling selama satu tahun tentunya membutuhkan rencana
kegiatan yang memberikan panduan untuk penyusunan program tahunan.
Rencana kegiatan bimbingan dan konseling akan membantu guru bimbingan
dan konseling menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan. Adapun rencana kegiatan layanan bimbingan dan konseling
Kelas VII Di SMP N 1 Yogyakarta, sebagai berikut:

27
Tabel 7.
Rencana Kegiatan Bimbingan dan Konseling Kelas VII DI SMP N 1 Yogyakarta

Bidang Tujuan Komponen Strategi


Kelas Materi Metode Media Evaluasi Ekuivalensi
Layanan Layanan program Layanan
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Nilai suatu sikap Ceramah, Power point Proses 2 Jam
Pribadi atau konseli klasikal kejujuran Diskusi dan hasil
memiliki
kebiasaan untuk
selalu bersikap
jujur
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Cara mengatur Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli klasikal waktu Diskusi dan hasil
mampu
mengatur jadwal
kegiatan sehari-
hari dengan baik
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Langkahku Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli klasikal tanggung Diskusi dan hasil
memiliki sikap jawabku
yang
bertanggung
jawab
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Bersyukur Ceramah, Power point Proses 2 Jam

28
atau konseli klasikal dengan hati yang diskusi dan hasil
selalu bersyukur iklas
pada Tuhan
YME atas segala
yang telah
diberikannya
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Disiplin diri Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli klasikal Diskusi dan hasil
memiliki
disiplin diri
dalam
kehidupan
Peserta didik Responsif Konseling VII Akibat Suka Disesuaikan Disesuaikan Proses 2 Jam
atau konseli Individual Menyontek dengan dengan dan hasil
memahami pendektan pendektan
dampak yang yang
menyontek dan digunakan digunakan
dapat
menghindarinya
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Kelebihan dan Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli kelompok kekurangan diri Diskusi dan hasil
dapat
mengetahui
kelebihan dan
kelemahan yang

29
dimilikinya
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Potensi diri Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli klasikal Diskusi dan hasil
mampu
menggali
potensi diri
sendiri
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Pemahaman diri Ceramah, Power Proses 2 Jam
atau konseli klasikal sendiri Diskusi Point dan hasil
mampu
mengenal diri
sendiri
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Tuhan selalu Ceramah, Power Proses 2 Jam
atau konseli klasikal hadir dalam Diskusi Point dan hasil
memiliki hidupku
kesadaran untuk
beribadah pada
Tuhan YME
Peserta didik Responsif Konseling VII Menghilangkan Disesuaikan Disesuaikan Proses 2 Jam
atau konseli individual rasa rendah diridengan dengan dan hasil
tidak rendah diri pendekatan pendekatan
yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Menjadi pribadi Ceramah, Power Proses 2 Jam
atau konseli

30
dapat memiliki klasikal mandiri Diskusi Point dan hasil
kepribadian
yang mandiri
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Pola hidup Ceramah, Power Proses 2 Jam
atau konseli klasikal bersih dan Sehat Diskusi Point dan hasil
memiliki
kesehatan
jasmani dan
rohani yang baik
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Masa remaja dan Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli klasikal perubahannya Diskusi dan hasil
dapat menyadari
dan memahami
perubahan yang
terjadi pada
masa remaja
Peserta didik Responsif Konseling VII Mengelola Disesuaikan Disesuaikan Proses 2 Jam
atau konseli individual marah dengan dengan dan hasil
mengelola pendekatan pendekatan
kemarahan yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik Responsif Koseling VII Menjaga Disesuaikan Disesuaikan Proses 2 Jam
atau konseli Individual Kesehatan Diri dengan dengan dan hasil
mampu menjaga pendektan pendektan
kesehatan yang yang

31
jasmani dan digunakan digunakan
rohani yang baik
Peserta didik Reponsif Konseling VII Kiat Mengatur Disesuaikan Disesuaikan Proses 2 Jam
atau konseli Individual Keuangan dengan dengan dan hasil
dapat pendektan pendektan
meningkatkan yang yang
taraf hidup atau digunakan digunakan
ekonomi
keluarga
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Saya Cinta Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli Klasikal Budaya Sendiri Diskusi dan hasil
memiliki
kesadaran untuk
mencintai
budaya
indonesia
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Adaptasi Ceramah, Power point Proses 2 Jam
Sosial atau konseli klasikal dilingkungan Diskusi dan hasil
mudah sekolah Baru
beradaptasi
dengan
lingkungan
sekolah baru
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Mengelola Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli Sarana Media

32
dapat klasikal Sosial Diskusi dan hasil
mengendalikan
penggunaan
medsos sesuai
kebutuhan
Peserta didik Responsif Konseling VII Menyelesaikan Disesuaikan Disesuaikan Proses 2 Jam
atau konseli Kelompok masalah dengan dengan dengan dan hasil
mampu teman pendekatan pendekatan
mengatasi yang yang
masalah dengan digunakan digunakan
teman disekolah
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Manusia sebagai Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli klasikal makhluk sosial Diskusi dan hasil
memiliki
kesadaran
sebagai makhluk
sosial yang
harus
berinteraksi
Peserta didik Responsif Konseling VII Membina Disesuaikan Disesuaikan Proses 2 Jam
atau konseli Individual Hubungan Baik dengan dengan dan hasil
dapat dengan guru dan pendektan pendektan
berinteraksi karyawan yang yang
dengan guru dan digunakan digunakan
karyawan di

33
sekolah

Peserta didik Dasar Bimbingan VII Mengenal norma Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli klasikal kehidupan Diskusi dan hasil
dapat
berinteraksi
dengan lawan
jenis sesuai
dengan norma
yang berlaku
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Melakukan 3 Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli Klasikal kata penting Diskusi dan hasil
mampu dalam pergaulan
melakukan tiga
kata penting
dalam pergaulan
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Stop Bullying Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli Klasikal Diskusi dan hasil
dapat
memahami
tentang bullying
dan cara
menyikapinya
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Bahaya rokok Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli

34
dapat Klasikal dan dampaknya Diskusi dan hasil
menghindari
bahaya atau
dampak rokok
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Identifikasi Ceramah, Power Poin Proses 2 Jam
Belajar atau konseli Klasikal kesulitan belajar Diskusi dan hasil
memperoleh
kemudahan
memahami
pelajaran
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Bahaya Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli Kelompok menunda Diskusi dan hasil
tidak menunda pekerjaan
pekerjaan sekolah
sekolah
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Kait sukses Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli klasikal meraih prestasi Diskusi dan hasil
dapat
memperoleh
atau meraih
prestasi
disekolah
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Cara belajar Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli klasikal disekolah Diskusi dan hasil
memiliki

35
pemahaman
tentang cara
belajar di
SMP/MTS yang
baik
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Cara belajar di Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli klasikal rumah Diskusi dan hasil
dapat belajar
dirumah
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Motivasi belajar Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli klasikal Diskusi dan hasil
memiliki
motivasi belajar
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Pentingnya Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli Klasikal disiplin belajar Diskusi dan hasil
dapat melakukan
disiplin belajar
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Tanggung jawab Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli Klasikal seorang siswa Diskusi dan hasil
dapat melakukan
kebiasan belajar
Peserta didik Dasar Bimbingan VII Cara belajar Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli Klasikal kelompok Diskusi dan hasil
dapat melakukan
belajar

36
kelompok yang
baik
Peserta didik Pem&Perenc Bimbingan VII Mengenal osis Ceramah, Power point Proses 2 Jam
Karir atau konseli Indv Kelas dan Diskusi dan hasil
dapat mengenal Besar Kegiatananya
OSIS dan
kegiatannya
Peserta didik Pem&Perenc Bimbingan VII Cara Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli Indv Klasikal mendapatkan Diskusi dan hasil
dapat beasiswa
memperoleh
informasi
beasiswa
Peserta didik Pem&Perenc Bimbingan VII Jenis pekerjaan Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli Indv Klasikal dan Prospeknya Diskusi dan hasil
mampu
memahami
mengenai jenis-
jenis profesi
dimasyarakat
Peserta didik Pem&Perenc Bimbingan VII Cita-cita karirku Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli Indv Klasikal Diskusi dan hasil
dapat
mengidentifikasi
cita-cita yang

37
sesuai dengan
dirinya
Peserta didik Pem&Perenc Bimbingan VII Cara memilih Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli Indv Klasikal kegiatan Diskusi dan hasil
dapat memilih ektrakulikuler
eskul yang yang sesuai
sesuai
Peserta didik Pem&Perenc Bimbingan VII Mengenal bakat, Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli Indv klasikal minat, hobi dan Diskusi dan hasil
dapat karir
memahami
hubungan hobi,
bakat, minat,
dan
kemampuan.
Peserta didik Responsif Konseling VII Cara mencari Disesuaikan Disesuaikan Proses 2 Jam
atau konseli Individual teman yang dengan dengan dan hasil
dapat cocok untuk pendektan pendektan
menemukan cara belajar bersama yang yang
belajar yang digunakan digunakan
sesuai
Peserta didik Pem&Perenc Bimbingan VII Optimis untuk Ceramah, Power point Proses 2 Jam
atau konseli Indv klasikal naik kelas Diskusi dan hasil
dapat memiliki
sikap optomis

38
naik kelas

I. PENGEMBANGAN TEMA ATAU TOPIK


Tema/topik ini merupakan rincian lanjut dari identifikasi diskripsi kebutuhan peserta didik dalam aspek perkembangan pribadi,
sosial, belajar dan karir. Pengembangan tema/topik yang telah terinci dalam bagian sebelumnya, selanjutnya rincian tindak lanjutanya
adalah penyusunan Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling (RPLBK). Adapun pengembangan tema berdasarkan dari
rumusan tujuan yang telah dibuat yaitu sebagai berikut:

Tabel 8.
Pengembangan Tema/TopikLayanan Bimbingan dan Konseling Kelas VII SMP N 1 Yogyakarta

No Bidang Rumusan Tujuan Indikator Topik/tema Sub Materi Alokasi


Layanan Waktu
1. Pribadi Peserta didik atau Peserta didik memiliki Nilai suatu sikap  Pengertian nilai 1 x 40 menit
konseli memiliki kebiasaan bersikap kejujuran kejujuran
kebiasaan untuk selalu jujur  Manfaat bersikap
bersikap jujur jujur
 Cara menerapkan

39
nilai kejujuran
dalam kehidupan
Peserta didik atau Peserta didik Cara mengatur  Pengertian 1 x 40 menit
konseli mampu mengatur jadwal waktu Manajement
mengatur jadwal kegiatan sehari-hari Waktu
kegiatan sehari-hari  Manfaat
dengan baik manajemen waktu
 Tips Manajement
waktu
Peserta didik atau Peserta didik Langkahku tanggung  Pengertian 1 x 40 menit
konseli memiliki sikap bertanggung jawab jawabku Tanggung jawab
yang bertanggung jawab dengan perbuatnnya  Manfaat
bertanggung jawab
Peserta didik atau Peserta didik Bersyukur dengan  Pengertian 1 x 40 menit
konseli selalu bersyukur bersyukur kepada hati yang iklas bersyukur
pada Tuhan YME atas Tuhan YME  Manfaat bersyukur
segala yang telah  Tips bersyukur
diberikannya
Peserta didik atau Peserta didik disiplin Disiplin diri  Pengertian disiplin 1 x 40 menit
konseli memiliki disiplin  Ciri-ciri orang
diri dalam kehidupan yang disiplin
 Manfaat disiplin
Peserta didik atau Peserta didik paham Akibat suka  Faktor penyebab 1 x 40 menit
konseli memahami bahaya mencontek menyontek timbulnya perilaku

40
dampak menyontek dan mencontek
dapat menghindarinya  Dampak
mencontek
 Cara terhindar dari
budaya mencontek
Peserta didik atau Peserta didik Kelebihan dan  Cara mengetahui 1 x 40 menit
konseli dapat memahami kelemahan kekurangan diri kelebihan dan
mengetahui kelebihan dan kelebihan diri kelemahan diri
dan kelemahan yang  Manfaat
dimilikinya mengetahui
kelebihan dan
kelemahan diri
Peserta didik atau Peserta didik Potensi diri  pengertian potensi 1 x 40 menit
konseli mampu mengetahui diri
menggali potensi diri kemampuan diri  Cara mengetahui
sendiri potensi diri
 Tips meningkatkan
potensi diri
Peserta didik atau Peserta didik paham Pemahaman diri  cara memahami 1 x 40 menit
konseli mampu dirinya sendiri diri sendiri
mengenal diri sendiri  manfaat
memahami diri
sendiri
Peserta didik atau Peserta didik taat Tuhan selalu hadir  Mengenal Tuhan 1 x 40 menit

41
konseli memiliki menjalankan ibadah dalam hidupku  Tanda-tanda
kesadaran untuk Kebesaran Tuhan
beribadah pada Tuhan  Pentingnya Iman
YME dan Taqwa pada
Tuhan YME
Peserta didik atau Menghilangkan rasa 1 x 40 menit
konseli tidak rendah diri rendah diri
Peserta didik atau Peserta didik mandiri Menjadi pribadi  Tips menjadi 1 x 40 menit
konseli dapat memiliki mandiri pribadi yang
kepribadian yang mandiri
mandiri  Ciri-ciri pribadi
yang mandiri
Peserta didik atau Peserta ddik memiliki Pola hidup bersih   Pengertian pola 1 x 40 menit
konseli memiliki pola hidup sehat dan sehat hidup sehat
kesehatan jasmani dan  Manfaat
rohani yang baik melakukan pola
hidup sehat
 Cara hidup sehat
Peserta didik atau Peserta didik mampu Masa remaja dan  Pengertian masa 1 x 40 menit
konseli dapat menyadari memahami perubahan perubahannya remaja
dan memahami pada masa remaja  Tugas
perubahan yang terjadi perkembangan
pada masa remaja masa remaja
Peserta didik atau Peserta didik memiliki Mengelola marah  ciri-ciri orang yang 1 x 40 menit

42
konseli mengelola kesabaran diri emosional
kemarahan  manfaat mengelola
amarah
Peserta didik atau Peserta didik dapat Menjaga kesehatan  pentingnya Hidup 1 x 40 menit
konseli mampu menjaga menjaga kesehatan diri sehat
kesehatan jasmani dan  manfaat hidup
rohani yang baik sehat
 tips hidup sehat
Peserta didik atau Peserta didik dapat Kiat mengatur  Pentingya 1 x 40 menit
konseli dapat mengatur keuagan keuangan mengatur
meningkatkan taraf keuangan
hidup atau ekonomi  Manfaat mengatur
keluarga keuangan
 Tips mengatur
keuangan yang
baik
Peserta didik atau Peserta didik bangga Saya cinta budaya  Cara menghargai 1 x 40 menit
konseli memiliki dengan budaya sendiri budaya sendiri
kesadaran untuk indonesia  Manfaaat
mencintai budaya menghargai
indonesia budaya sendiri
2 Sosial Peserta didik atau Peserta didik dapat Adaptasi  Penyesuaian diri 1 x 40 menit
konseli mudah bergaul dengan dilingkungan terhadap
beradaptasi dengan lingkungan sekolah sekolah baru lingkungan

43
lingkungan sekolah baru sekolah yang baru
 Belajar
menyesuaikan diri
 Belajar mandiri
Peserta didik atau Peserta didik Mengelola sarana  Manfaat 1 x 40 menit
konseli dapat mengontrol media sosial menggunakan
mengendalikan penggunaan medsos media sosial
penggunaan medsos  Dampak
sesuai kebutuhan penggunaan media
sosial
 Cara
mengongontrol
menggunakan
media sosial
Peserta didik atau Peserta didik bisa Menyelesaikan  Pengertian Konflik 1 x 40 menit
konseli mampu mengatasi konflik masalah dengan / masalah
mengatasi masalah teman  Tips mengatasi
dengan teman disekolah konflik
Peserta didik atau Peserta didik Kesadaran manusi  Pengertian 1 x 40 menit
konseli memiliki beinteraksi dengan sebagai makhluk Manusia
kesadaran sebagai orang lain dengan baik sosial  Hubungan sosial
makhluk sosial yang sesama manusia
harus berinteraksi  Memberikan
contoh perilaku

44
etis
Peserta didik atau Peserta didik Membina hubungan  Manfaat membina 1 x 40 menit
konseli dapat berhubungan baik baik dengan guru hubungan baik
berinteraksi dengan guru dengan guru dan dan karyawan dengan guru dan
dan karyawan di sekolah karyawan karyawan
 Tips berhubungan
yang baik dengan
orang lain
Peserta didik atau Peserta didik dapat Mengenal norma  Pengertian Norma 1 x 40 menit
konseli dapat berinteraksi sesuai kehidupan  Macam-macam
berinteraksi dengan dengan norma norma
lawan jenis sesuai kehidupan.  Fungsi norma
dengan norma yang dalam kehidupan
berlaku
Peserta didik atau Peserta didik bersikap Melakukan tiga kata  Manfaat 1 x 40 menit
konseli mampu baik dalam bergaul penting dalam mengucapkan kata
melakukan tiga kata pergaulan maaf, tolong dan
penting dalam pergaulan terimakasih dalam
berhubungan
sosial
Peserta didik atau Peserta didik tidak Stop bullying  Pengertian 1 x 40 menit
konseli dapat memahami melakuka bullying Bullying
tentang bullying dan  Jenis bullying
cara menyikapinya  Sebab munculnya

45
bullying
 Dampak negatif
bullying
 Cara mencegah
bullying
Peserta didik atau Peserta didik paham Bahaya rokok dan  Pengertian Rokok 1 x 40 menit
konseli dapat dampak rokok dampaknya  Zat Berbahaya
menghindari bahaya dalam rokok
atau dampak rokok  Bahaya rokok
 Cara efektif
berhenti merokok
3 Belajar Peserta didik atau Peserta didik mampu Identifikasi kesulitan  Faktor-faktor yang 1 x 40 menit
konseli memperoleh memahami pelajaran belajar menyebabkan
kemudahan memahami kesulitan belajar
pelajaran  Cara mengatasi
kesulitan belajar
Peserta didik atau Peserta didik mampu Bahaya menunda  Faktor-faktor 1 x 40 menit
konseli tidak menunda mengerjakan tugas pekerjaan sekolah penyebab
pekerjaan sekolah dengan segera menunda
pekerjaan sekolah
 Dampak menunda
pekerjaan sekolah
 Cara mengatasi
kebiasaan

46
menunda
pekerjaan sekolah
Peserta didik atau Peserta didik paham Kiat sukses meraih  Faktor-faktor yang 1 x 40 menit
konseli dapat cara meraih prestasi prestasi mempengaruhi
memperoleh atau meraih prestasi belajar
prestasi disekolah  Tips sukses meraih
prestasi
Peserta didik atau Peserta didik paham Cara belajar  Pengertian belajar 1 x 40 menit
konseli memiliki belajar disekolah baru disekolah baru  Manfaat belajar
pemahaman tentang cara  Cara belajar yang
belajar di SMP/MTS effektif di
yang baik lingkungan baru
Peserta didik atau Peserta didik mampu Cara belajar dirumah  Faktor-faktor yang 1 x 40 menit
konseli dapat belajar belajar mandiri menunjang
dirumah dirumah semangat belajar
dirumah
 Tips belajar efektif
dirumah
Peserta didik atau Peserta didik Pentingnya motivasi  Pengertian 1 x 40 menit
konseli memiliki meningkatkan belajar Motivasi belajar
motivasi belajar Motivasi belajar  Jenis-jenis
motivasi belajar
 Faktor-faktor yang
mempengaruhi

47
motivasi belajar
 Cara
meningkatkan
motivasi belajar
Peserta didik atau Peserta didik disiplin Pentingnya disiplin  Pengertian displin 1 x 40 menit
konseli dapat melakukan belajar belajar belajar
disiplin belajar  Manfaat disiplin
belajar
 Tips disiplin
belajar
Peserta didik atau Peserta didik memiliki Tanggung jawab  Manfaat memiliki 1 x 40 menit
konseli dapat melakukan kebiasaan belajar seorang siswa kebiasaan belajar
kebiasan belajar  Dampak dari
kebiasaan belajar
 Cara bertanggung
jawab dengan
kebiasan belajar
yang dimiliki
Peserta didik atau Peserta didik dapat Cara belajar  Manfaat belajar 1 x 40 menit
konseli dapat melakukan belajar kelompok kelompok kelompok
belajar kelompok yang  Tips belajar
baik kelompok menjadi
efektif
4 Karir Peserta didik atau Peserta didik mengerti Mengenal osis dan  Pengertian dan 1 x 40 menit

48
konseli dapat mengenal OSIS dan Kegiatan kegiatannya Peranan OSIS
OSIS dan kegiatannya yang ada dalam OSIS  Manfaat OSIS
 Kegiatan-kegiatan
dalam OSIS
Peserta didik atau Peserta didik mampu Cara mendapatkan  pengertian 1 x 40 menit
konseli dapat mencari tau tentang beasiswa beasiswa
memperoleh informasi informasi beasiswa  cara mendapatkan
beasiswa beasiswa
Peserta didik atau Peserta didik Jenis pekerjaan dan  Pengertian Profesi 1 x 40 menit
konseli mampu mengetahui jenis prospeknya  Jenis-jenis Profesi
memahami mengenai profesi dimasyarakat  Tips mengetahui
jenis-jenis profesi profesi yang
dimasyarakat memiliki prospek
yang baik
Peserta didik atau Peserta didik dapat Cita-cita karirku  Pengertian cita- 1 x 40 menit
konseli dapat menentukan cita-cita cita
mengidentifikasi cita- sesuai dengan  Faktor yang
cita yang sesuai dengan kemampuannya mempengaruhi
dirinya cita-cita
 Tips menentukan
cita-cita sesuai
kemampuan diri
Peserta didik atau Peserta didik mampu Cara memilih  Jenis 1 x 40 menit
konseli dapat memilih memilih eskul kegiatan Ekstrakulikuler di

49
eskul yang sesuai ekstrakulikuler yang Sekolah
sesuai  Manfaat kegiatan
Ektrakulikuler
 Cara memilih
kegiatan
Ekstrakulikuler
yang sesuai
Peserta didik atau Peserta didik dapat Mengenal bakat,  Pengertian Bakat, 1 x 40 menit
konseli dapat memahami membedakan Hobi, minat, hobi, dan Minat dan dan
hubungan hobi, bakat, bakat dan kemampuan karir Karir
minat, dan kemampuan.  Keterkaitan bakat,
minat terhadap
karir
Peserta didik atau Peserta didik memiliki Cara mencari teman  Manfaat memiliki 1 x 40 menit
konseli dapat kebiasaan belajar yang cocok untuk kebiasaan belajar
menemukan cara belajar belajar bersama  Dampak dari
yang sesuai kebiasaan belajar
 Cara bertanggung
jawab dengan
kebiasan belajar
yang dimiliki
Peserta didik atau Peserta didik selalu Optimis untuk naik  Pengertian optimis 1 x 40 menit
konseli dapat memiliki optimis terhadap kelas  Cara
sikap optomis naik kelas nilainya menumbuhkan

50
rasa optimis
didalam diri

51
J. Rencana Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut
1. Evaluasi
Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat
keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah
ditetapkan. Dengan demikian evaluasi merupakan proses sistematis
dalam mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang efisiensi,
keefektivan, dan dampak dari program dan layanan bimbingan dan
konseling terhadap perkembangan pribadi, sosial belajar, dan karir
peserta didik/konseli. Evaluasi berkaitan dengan akuntabilitas yaitu
sebagai ukuran seberapa besar tujuan bimbingan dan konseling telah
dicapai. Dalam evaluasi ada evaluasi program, evaluasi proses dan
evaluasi Hasil, berikut contoh Formatnya
a. Evaluasi Program
Evaluasi program adalah proses yang sistematis yang menentukan
kualitas dari program sekolah dan bagaimana program dapat
diperbaiki. Evaluasi program adalah suatu rangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk melihat tingkat keberhasilan program yang telah
dibuat.
Contoh laporan evaluasi pelaksanna program bimbingan:
Kelas :.................
Tahun :.................
Komponen Program :.................
Jangka waktu Evaluassi :1 (satu) semester
Layanan yang Materi/topik permasalahan Peserta didik yang mengikuti layanan
dilaksanakan (2) (3)
(1)
Bimibingan
Klasikal
Evaluasi
Deskripsi pelaksanaan layanan
Aspek yang Analisis hasil evaluasi
(4)
dievaluasi (5)
Proses
Hasil
Hambatan Alternatif Rencana tindak lanjut
(6) (7) (8)

52
b. Evaluasi Proses
Evaluasi proses adalah penilaaian terhadap proses kegiatan yang
dilakukan selama proses kegiatan bimbingan dan konseling
berlangsung. Evaluasi proses dilakukan dengan cara melihat hasil yang
telah didapatkan oleh peserta didik kemudian dibandingkan dengan
standar dan tujuan yang telah ditetapkan.
Skor
NO Proses yang dinilai
1 2 3 4
1. Peserta didik memahami topic yang
disampaikan
2. Peserta didik menggunakan kalimat
yang mudah di pahami saat
berpendapat
3. Peserta didik menyampaikan pendapat
sesuai dengan topik
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan
sesuai dengan topik
5. Peserta didik menjawab pertanyaan
dengan benar dan sesuai dengan topik
6. Peserta didik hadir tertib bergantian
mengemukakan pendapat
7. Peserta didik hadir 100%
8. Sarana yang dibutuhkan tersedia
9. Sarana yang dibutuhkan berfungsi
dengan baik
Skor
Keterangan :
 Skor 1 = sangat baik
 Skor 3 = baik
 Skor 2 = cukup baik
 Skor 1 kurang baik

Mengetahui ……….………

Koordinator BK Guru BK

53
……………… …………….

c. Evaluasi Hasil
Evaluasi hasil adalah penilaian yang dilakukan tehadap hasil dari
pemberian layanan apakah peserta didik mendapatkan hasil dari proses
layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai pada program. pencapaian hasil dapat di lihat pada
perilaku peserta didik dalam menyelesaikan masalahnya dan dapat
berperilaku sesuai dengan tugas perkembangan. Evaluasi hasil dilihat
dari capaian peserta didik terhadap:
1. Pemahaman diri terhadap materi/ topik yang diberikan
2. Perubahan perilaku sebagai dampak positif dari diberikanya
layanan
Berikut contoh format evaluais hasil layanan bimbingan klasikal
No Pernyataan Skor
1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan
informasi dari materi yang disampaikan
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai
dengan materi yang disampaikan
4 Saya meyakini diri akan lebih baik, apabila
bersikap sesuai dengan materi yang
disampaikan
5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang
lebih positif setelah mendapatkan materi
yang disampaikan
6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga
kehidupan saya menjadi lebih teratur dan
bermakna
Total skor =

54
Keterketerangan:
a) Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 6 = 6, dan skor tertingging
adalah 4 x 6 = 24
b) Kategori hasil
 Sangat baik = 21 – 24
 Baik = 17 – 20
 Cukup = 13 – 16
 Kurang = – 12

Mengetahui ……….………

Koordinator BK Guru BK

……………… …………….

2. Pelaporan
Pelaporan proses dan hasil dari pelaksanaan program dimaksudkan
untuk menjawab pertanyaan bagaimana peserta didik berkembang
sebagai hasil dari layanan bimbingan dan konseling. Laporan akan
digunakan sebagai pendukung program lanjutan untuk menjamin
keberhasilan pelaksanaan program selanjutnya. Laporan jangka pendek
akan menfasilitasi evaluasi aktivitas program jangka pendek. Laporan
jangka menengah dan jangka panjang akan merefleksikan kemajuan ke
arah perubahan dalam diri semua peserta didik. Isi dan format laporan
sejalan dengan kebutuhan untuk menyampaikan informasi secara efektif
pada seluruh pemangku kepentingan. Laporan juga akan menjadi

55
informasi penting bagi pengembangan profesionalitas yang diperlukan
bagi konselor atau guru bimbingan dan konseling.
3. Tindak Lanjut
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan
dan konseling. Tindak lanjut atas laporan program dan pelaksanaan
bimbingan dan konseling akan menjadi alat penting dalam tindak lanjut
untuk mendukung program sejalan dengan yang direncanakan,
mendukung setiap peserta didik yang dilayani, mendukung
digunakannya materi yang tepat, mendokumentasi proses, persepsi, dan
hasil program secara rinci, mendokumentasi dampak jangka pendek,
menengah dan jangka panjang, atas analisis keefektivan program
digunakan untuk mengambil keputusan apakah program dilanjutkan,
direvisi, atau dihentikan, meningkatkan program, seta digunakan untuk
mendukung perubahan-perubahan dalam sistem sekolah.
Berdasarkan data yang didiperoleh dari hasil evaluasi, guru BK
atau konselor baiknya melakukan revisi atau membuat ulang bagian-
bagian mana dalam setiap komponen yang memiliki kekurangan agar
dapat menjadi program BK yang benar sesuai kriteria dan dapat
memenuhi tugas perkembangan peserta didik

K. Sarana Dan Prasarana Bimbingan Dan Konseling


Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling
yang cukup memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa
sehingga peserta dididk yang berkunjung merasa senang dan nyaman, serta
ruangan tersebut dapat digunakan untuk pelaksanaan berbagai jenis kegiatan
layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun kelompok sesuai
dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang
mendukung terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling.
Sarana yang akan digunakan dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan
konseling meliputi :

56
a. Alat pengumpul data yang digunakan adalah non tes, yaitu:
1) Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD)
2) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMP
b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :
1) Cummulative Record
2) Basis Data Prestasi Akademik
3) Daftar Peserta Didik Asuh
c. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :
1) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
2) Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal
3) Alat bantu bimbingan meliputi : Brosur, Poster, Video, pamflet,
papan bimbingan, kotak masalah
d. Perlengkapan administrasi, yaitu :
1) Alat tulis
2) Format rencana kegiatan
3) Blanko laporan kegiatan
Sedangkan prasarana penunjang layanan : Ruang bimbingan dan
konseling terdiri atas : ruang kerja, ruang bimbingan dan konseling
kelompok/diskusi, ruang dokumentasi.
L. Anggaran Dan Biaya
Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar anggaran
yang dibutuhkan. Jumlah besar anggaran menunjukkan kebutuhan besaran
anggaran untuk mendukung keterlaksanaan program bimbingan dan
konseling. Rencana anggaran disusun untuk mendukung implementasi
program secara cermat, rasional dan realistik.
Adapun rencana anggaran kegiatan bimbingan dan konseling pada
tahun ini adalah sebagai berikut :

57
Tabel 9
Rencana Anggaran Program bimbingan dan konseling SMP N 1 Yogyakarta

NO URAIAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH HARGA MANFAAT


KEBUTUHAN/KEGIAT
AN
A LAYANAN BK
1. Home Visit 4 kali x 10 orang x Rp. Rp. 10.000 Rp. 4.00.000,- Untuk mengentaskan masalah
10.000
2. MGBK 3 orang x 4 kali x Rp. 30.000 Rp. 360.000,- Menambah wawasan tentang
30.000 bimbingan dan konseling
3. Pembuatan Media BK 4 Paket x Rp. 100.000 Rp. 100.000 Rp. 400.000,- Membatu kegiatan layanan BK
4. Mengikuti Seminar / Pelatihan 3 orang x 2 keg x RP. 350.000 Rp. 2.100.000,- Menambah wawasan dalam
BK 350.000 bidang bimbingan dan
konseling
B. BAHAN HABIS PAKAI
1. Kertas HVS A4 70 gram 10 Rim x Rp. 40.000,- Rp. 40.000,- Rp. 400.000,- Membantu administrasi
program dan kegiatan layanan
2. Kertas HVS F4 70 gram 10 Rim x Rp. 45.000,- Rp. 45.000,- Rp. 450.000,- Membantu administrasi
program dan kegiatan layanan
3. Stapler 2 Buah x Rp. 7.000,- Rp. 7.000,- Rp. 14.000,- Membantu administrasi
program dan kegiatan layanan
4. Isi stapler 1 Box x Rp. 5.000,- Rp. 5.000,- Rp. 5.000,- Membantu administrasi
program dan kegiatan layanan

58
5. Spidol white board 4 Box x Rp. 50.000,- Rp. 50.000,- Rp. 200.000,- Membantu kegiatan layanan
6. Flash disk 2 Buah x Rp. 85.000,- Rp. 85.000,- Rp. 170.000,- Menyimpan data dan menerima
data
7. CD RW 1 Box x Rp. 150.000,- Rp. 150.000,- Rp. 150.000,- Menyimpan data
8. Printer 1 Buah x Rp. 700.000,- Rp. 700.000,- Rp. 700.000,- Membantu untuk mencetak
data keperluan bimbingan dan
konseling
9. Tinta Printer 4 Buah x Rp. 30.000,- Rp. 30.000,- Rp. 120.000,- Membantu untuk mencetak
data keperluan bimbingan dan
konseling
C. SARANA PRASARANA
10. Penggandaan rak data 1 buah x Rp. 800.000,- Rp. 800.000,- Rp. 800.000,- Agar data dapat disusun
berdasarkan urutannya dan
tidak tercampur anatara satu
dengan yang lain
D. TOTAL BIAYA Rp. 6.269.000,-

(Enam Juta Dua Ratus Enam Puluh Sembilan Ribu Rupiah)

59

Anda mungkin juga menyukai