Disusun Oleh:
1. Aji Zaqi Firdaus
2. Anggar Cahya Ningrum
3. Anjanfiani Lirin. R
4. Annisa Aulia Kurniasari
5. Ayu Monica Sari
Assalamualaikum wr. wb
Puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya penulis
berada dalam keadaan sehat wal’afiat. Sholawat serta salam penulis sampaikan kepada Nabi
Muhammad saw. sehingga telah dapat menyelesaikan Laporan Observasi Program Pengalaman
Lapangan (PPL). Laporan ini disusun berdasarkan pengamatan dan penjelasan yang penulis
dapatkan secara langsung di SD Negeri Banyuagung III Surakarta. Laporan ini merupakan
salah satu syarat bagi mahasiswa PPG PRAJABATAN PGSD FKIP UMS tahun 2022 untuk
menyelesaikan studinya sehingga kelak dari pengalaman ini dapat menambah pengalaman dan
wawasan yang lebih luas serta dapat menciptakan suasana yang lebih baru.
Dalam pelaksanaannya dari awal observasi hingga penyusunan laporan PPL ini, banyak
pihak yang telah memberikan bantuan, kritik, saran, motivasi dan dukungan kepada kami.
Untuk itu kami ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Sutama, M.Pd, selaku dekan FKIP UMS
2. Dra. Siti Zuhriah Ariatmi, M.Hum, selaku ketua program studi PPG FKIP UMS
3. Supriyono, S.Pd., M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Lapangan SDN Banyuagung III
4. Tumiyem, S.Pd., M.Pd, selaku kepala sekolah SDN Banyuagung III yang telah
mengizinkan dan membimbing kami
5. Dian Kmalasari, S.Pd, selaku guru Pamong SDN Banyuagung III, yang telah
mendampingi dan memberikan arahan selama pelaksanaan PPL.
6. Guru dan Karyawan SDN Banyuagung III yang telah ikut berpartisipasi dalam
pelaksanaan PPL
7. Peserta Didik SDN Banyuagung III yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan PPL
8. Keluarga dan teman-teman yang memberikan dukungan moril dan materil
Atas bantuan yang telah diberikan, penulis hanya bisa berdoa semoga Allah swt.
memberikan yang terbaik atas amal baik yang dilakukan.
iii
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan observasi ini masih banyak
kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi
menyempurnakan laporan ini. Semoga penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam
menyusun laporan ini dengan mengharapkan lebih sempurna , namun masih banyak kelemahan
dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat dibutuhkan
demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Wassalamu’alaikum wr.wb
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. (Khairudin, 2013). Dalam pengembangan kurikulum di sekolah
mengacu kepada standar nasional pendidikan yang terdiri dari standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana parasarana, pengelolaan, pembiayaan,
dan penilaian pendidikan yang dapat ditingkatkan secara berencana dan berkala.
Pengembangan komfortabilitas pendidikan nasional Indonesia dan dalam rangka
pengembangan soft-skill serta karakter beberapa tahun terakhir ini dilakukan lewat
pengembangan kurikulum.
Pendidikan karakter adalah upaya terencana untuk membantu orang untuk
memahami, peduli, dan bertindak atas nilai-nilai etika atau moral. Pendidikan
karakter ini mengajarkan kebiasaan berpikir dan berbuat yang membantu
orang hidup dan bekerjasama sebagai keluarga, teman, masyarakat dan bangsa.
Pandangan ini menggambarkan bahwa proses pendidikan yang ada di pendidikan
formal, non formal dan informal harus mengajarkan peserta didik untuk saling
peduli dan membantu dengan penuh keakraban tanpa memandang perbedaan
karena didasarkan dengan nilai-nilai moral dan persahabatan. Hal ini tampak
bahwa peran pendidikan sangat penting dalam pembentukan karakter peserta
didik. (Fabianus, 2021). Implementasi pendidikan karakter di SDN Banyuagung 3
Surakarta sendiri dengan dilaksanakannya kegiatan pembiasaan dan keteladanan, untuk
membentuk nilai mandiir, tanggung jawab, nasionalis, kreatif, berpikir kritis, dan
berakhlak mulia. Dengan pengaplikasian profil pelajar pancasila di setiap sebelum
kegiatan pembelajaran mulai pada pagi hari, seperti kegiatan keagamaan, kegiatan
penguatan literasi, budaya sekolah yang terbilang kreatif, dan berakhlak mulia dan
begitu juga saat proses pembelajaran berlangsung.
Sesuai dengan Permenristekdikti No 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan
Guru, dalam pasal 1 ayat 9 dijelaskan bahwa PPL adalah kegiatan mahasiswa peserta
Program PPG untuk mempraktikkan kemampuannya dalam pembelajaran di sekolah
1
mitra. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk mengembangkan dan
memperkuat keterampilan serta kompetensi mahasiswa sebagai calon guru profesional.
Pada program PPL 1 mencakup kegaitan Observasi, Asistensi Mengajar dan Praktik
Mengajar Terbimbing yang dilaksanakan selama satu semester. Kegiatan pertama yang
dilaksanakan dalam Praktik Pengalaman Lapangan yaitu observasi.
Setiap sekolah berusaha menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan
pendidikan yang kondusif sehingga terselenggara pembelajaran yang efisien. Adapun
budaya sekolah yang dikembangkan dalam rangka penanaman karakter meliputi:
kreatif, inovatif, produktif, kooperatif, berakhlak mulia, berorientasi mutu, sopan, dan
santun. Pada Observasi kali ini dilakukan di SDN Banyuagung 3 yang terletak di
kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Di sekolah dasar ini
sudah berakreditasi A dan memiliki 6 kelas, fasilitas yang memadai, ruang kelas yang
lengkap, perpustakaan, lapangan, dan lainnya. Budaya sekolah sangat memiliki andil
dalam membangun karakter dari siswa. Sekolah dapat menerapkan budaya seperti,
budaya saling tolong menolong, budaya jujur, budaya bertanggung jawab, budaya
disiplin, serta budaya positif lainnya akan mendorong siswa untuk memiliki karakter
yang baik. (Trihantoyo, Syunu. 2021). Budaya disekolah SDN Banyuagung 3 ini
terbilang cukup kreatif dengan kepala sekolah yang menggerakkan dan mendukung
para guru siswa untuk terus berkreasi yang pertama untuk mewujudkan profil pelajar
pancasila yang kreatif. Kerjasama sistematis dan efektif antara guru dan orang tua
dalam mengembangkan dan memperkaya kegiatan pendidikan dalam berbagai aneka
program juga terlaksana di dalam sekolah ini. Guru dan orang tua bahu-membahu
dalam memajukan kualitas sekolah. Orang tua dapat ikut secara aktif memberikan
dorongan dan bantuan baik secara individual kepada putra-putrinya maupun kesertaan
mereka terlibat di dalam sekolah dalam serangkaian program yang sistematis.
Keterlibatan orang tua memberikan pengaruh yang sangat signifikan dalam
meningkatkan performance sekolah. Program kerjasama dengan orang tua yang dapat
dikembangkan antara lain dalam hal pengembangan kurikulum, pengayaan program
kelas, peningkatan sumber daya pendanaan, pemantauan bersama kinerja peserta didik,
proyek ekshibisi, perayaan, peningkatan kesejahteraan guru, pengembangan organisasi
dan manajemen, dll
B. Tujuan Observasi
1. Mengetahui perkembangan karakteristik peserta didik SDN Banyuagung III
2. Mengidentifikasi dan mengembangkan budaya sekolah yang kreatif
2
3. Mengetahui manajemen yang diterapkan di SDN Banyuagung 3
C. Manfaat Observasi
1. Dapat memahami kondisi peserta didik baik dari segi kognitif, afektif dan
psikomotor
2. Dapat beradaptasi dan mengembangkan lingkungan dan budaya di SDN
Banyuagung 3
3. Dapat mengintepretasikan manajemen SDN Banyuagung 3
D. Sasaran Observasi
1. Karakteristik peserta didik
2. Lingkungan Sekolah
3. Manajemen Sekolah
3
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Hasil Observasi
1. Karakteristik Peserta Didik SDN Banyuagug III
a. Budaya Sekolah
Suasana sekolah yang sejuk dan asri dengan banyak pohonan yang
rindang lingkungan sekolah yang bersih serta sikap ramah para guru dan
penduduk sekolah sangat mendukung pembelajaran dengan baik. SD N
Banyuagung 3 memiliki lingkungan belajar yang ramah pada peserta didik.
Pembiasaan yang dilakukan sekolah sebagai upaya pembentukan karakter
profil pelajar Pancasila. SD N Banyuagung 3 sudah dibudayakan atau
ditanamkan karakter-karakter yang menunjang kebutuhan siswa, salah satunya
adalah pada profil pelajar pancasila. SD N Banyuagung 3 memiliki budaya
yang setiap pagi diterapkan di sekolahan. Setiap pagi peserta didik disambut
guru dan staff digerbang untuk bersalaman, Senin dilakukan Upacara, Selasa
dan Kamis Literasi, Rabu ketaqwaan, Jumat senam bersama, selain itu sholat
dhuhur berjamah juga dilakukan di sekolahan ini.
b. Budaya Kelas
Setiap kelas memiliki kesepakatan tersendiri dalam pembelajaran, hal
ini dilakukan bersama-sama dengan peserta didik dan guru kelas. Kesepakatan
dilakukan untuk membentuk sikap peserta Didik. Sebelum pembelajaran di
kelas di mulai peserta didik akan menceritakan isi, moral dan kandungan yang
terdapat pada kegiatan pagi Literasi dan Ketaqwaan. Satu persatu peserta didik
mengantri untuk penyerahannya kepada wali kelas. Kegiatan awal
pembelajaran dikelas dimulai dengan berdoa bersama sesuai keyakinan,
peserta didik yang memiliki keyakinan berbeda diberikan waktu untuk berdoa.
c. Keterlibatan Peserta Didik
Peserta didik ikut berperan aktif dalam pembelajaran yang dilakukan.
Namun tidak semua peserta didik ikut aktif dalam pembelajaran. Keragaman
karakteristik dan kebutuhan belajar menjadi tugas tersediri bagi wali kelas.
Beberapa peserta didik memerlukan pendampingan secara intensif dalam
belajar. Pembelajaran dilakukan dengan selingan icebreaking untuk menarik
semangat dan minat peserta didik.
d. Identifikasi Kesiapan peserta didik
4
Pada awal pembelajaran dilakukan doa bersama kemudian guru akan
menanyakan kondisi peserta didik. Kondisi hari ini, pelajaran yang sudah
dipelajari kemarin dan semalam serta penugasan yang belum terselesaikan.
Guru memberikan pertanyaan pematik kepada peserta didik untuk memancing
pengetahuan peserta didik. Guru pada saat pembelajaran melakukan observasi
dan mengidentifikasi peserta didiknya sehingga selama berada dikelasnya guru
memahami peserta didiknya. Pembelajaran dilakukan secara bersama-sama
dan sama, peserta didik yang memiliki daya serap rendah akan diberikan
pendampingan lebih intensif dari guru kelas. Tercapai tujuan pembelajaran
guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Pendampingan
secara individual dilakukan pada peserta didik yang memiliki daya serap
rendah dan kesulitan dalam belajar
e. Perekembangan Emosi, Sosial dan Moral/Spiritual
Peserta Didik SDN Banyuagung III memiliki keragaman dalam
perkembangannya. Pada setiap kelas aka nada peserta didik yang harus
diberikan pendampingan individu oleh masing-masing wali kelas agar dapat
mengikuti pembelajaran. Setiap kelas dijadikan ruang untuk mengekpresikan
emosi peserta didiknya. Hasil karya peserta didik dapat dipajang di kelas.
Peserta didik yang kesulitan dalam mengekpresika dirinya akan diberikan
stimulus oleh wali kelas masing-masing.
Perkembangan sosial peserta didik beragam. Terdapat beberapa peserta
didik yang memilih untuk bermain dengan satu satu dua orang saja daripada
bermain atau belajar secara beramai-ramai. Dalam mengembangkan sosialnya
guru memberikan penugasan secara individu dan kelompok sehingga peserta
didik terbiasa untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan yang lainnya.
Selain itu guru dapat memberikan contoh nyata kepada peserta didik agar
peserta didik memiliki gambaran perannya dimasyarakat.
Perkembangan Moral/Spritual peserta didik SD N Banyuagung III.
Lingkungan masyarakat yang beragam menciptakan peserta didik yang
memiliki perkembangan moral dan spiritual yang berbeda. Peserta didik masih
sering menggunakan bahasa daerah serta belum memahami bagaimana
harusnya bersikap kepada orang lain. Namun tidak sedikit peserta didik yang
sudah paham bagaimana bersikap dan bertindak. Cara guru untuk membangun
nilai-nilai integritas siswa adalah dengan mencotohkan langsung kepribadian
5
yang baik kepada siswa dan selalu menegur siswa yang bersikap kurang pantas
atau berperilaku buruk. Begitu juga dengan membangun sikap religius siswa
adalah dengan cara terus memotivasi dan memberikan contoh nyata kewajiban
yang harus dilakukan sebagai ciptaan Allah YME.
2. Lingkungan Sekolah
Keberagaman latar belakang peserta didik juga terdapat di SD N
Banyuagung III. Baik latar belakang sosial-ekonomi, Kebhinekaan dan gender.
Latar belakang sosial - ekonomi peserta didik di SDN Banyuagung III. Latar
belakang sosial-ekonomi rata-rata dari menengah ke bawah. Kebhinekaan peserta
didik maupun guru memiliki budaya, agama masing-masing. Keragaman
kebhinekaan ini dijadikan pembelajaran untuk saling bertoleransi. Keseteraaan
gender sudah diterapkan di sekolah ini. Sekolah tersebut tidak membeda bedakan
stastus sosial ekonomi, khebhinekaan, dan gender peserta didik maupun guru dan
staff. Semua peserta didik dan guru mendapatkan pendidikan yang sama dan
perlakuan yang sama.
Kualitas Pembelajaran di SD N Banyuagung III. Pembelajaran dilakukan
sesuai dengan kebutuhan peserta didiknya. Pembelajaran dilakukan secara
bermakna dan disusun semenyenangkan mungkin agar peserta didik bersemangat.
Namun belum terlihat manajemen kelas dalam pendataan dan hasil karya peserta
didik pada kelas rendah. SD N Banyuagung III belum mendukung untuk program
inklusi, serta belum ditemukan peserta didik yang membutuhkan tindakan untuk
peserta didik ABK. Dalam meningkatkan kompetensi diri Guru-guru di SDN
Banyuagung 3 mengikuti program guru penggerak, PPG Daljab sehingga mereka
memiliki kemampuan yang professional dalam mengajar selain itu mereka juga
mengikuti agenda rapat KKG dan seminar. SD N Banyuagung III dipimpin oleh
Ibu Tumiyem, ibu kepala berusaha mengkomunikasi di agenda rapat dengan guru
di SDN Banyuagung 3, kegiatan tersebut merupakan tindakan yang tepat dalam
meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
Demi menjaga keamanan dan ketertiban sekolahan, SDN Banyuagung 3
ketika terjadi kasus seperti pendidik yang bertengkar akhirnya menyebabkan salah
satu ada yang menangis, bullying pihak SDN Banyuagung 3 melakukan
pendampingan dan mengkomunikasikan kepada pelaku atau korban (peserta didik)
dan orang tua yang bersangkutan. Hubungan sekolah dengan wali murid serta
masyrakat lingkungan sekolah terbilang baik. Orangtua dan masyarakat
6
mendukung kegiatan pembelajaran serta program yang diadakan sekolah, seperti
kegiatan outing class.
3. Manajemen Sekolah
a. Manajemen Kesiswaan
SD N Banyuagung III memprioritaskan minat dan bakat peserta didik.
Sekolah mengadakan kegiatan bagi peserta didik meliputi: BTA, Tahfiz dan
Pramuka. Kegiatan pagi disekolah mengadakan, upacara, literasi, ketaqwaan,
dan siang aka nada sholat dhuhur berjamaah. Peserta didik yang kesulitan secara
ekonomi sekolah memberikan bantuan kepada siswa melalui program PIP dan
BPMKS.
b. Manajemen Kurikulum
Penyusunan kurikulum dilakukan sebelum tahun pembelajaran dimulai.
Di SD N Banyuagung III menggunaaan Kurikulum merdeka pada kelas I dan
IV, untuk kelas II, III, V, VI menggunakan K13. Kurikulum menyesuaikan
perubah yang dibuat sesuai acuan dari pemerintah. Kurikulum dimonitoring
sesuai kebutuhan jika ada kendala. Di SD N Banyuagung III penggunaan data
Sejauh ada kendala dievaluasi, refleksi baru ditentukan solusi.
c. Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam penerimaan guru, sekolah mendapat penemapatan dari dinas.
Jika terdapat kekurangan guru Sekolah mengajukan permohonan kekurangan
pendidik ke Dinas. Dalam pengembangan guru Di SDN Banyuagung III, ada
kegiatan khusus dengan memberikan pembekalan pada guru baru, sedangkan
untuk guru yang sudah lama bergabung untuk mengembangkan professional
guru dengan mengikuti KKG, project penguatan profil pelajar Pancasila.
d. Manajemen Sarana dan prasarana
Pendataan sarana dan prasarana menggunakan data inventaris sekolah
yang dikelolah oleh salah seorang guru. Sarana dan prasarana yang ada
disekolah sudah dimanfaatkan secara efektif untuk menunjang pemeblajaran
dan pengembangan sekolah serta peserta didik. Sarana dan prasarana sekolah
meliputi: Kebun sekolah, ruang kelas, ruang penyimpanan, perpustakaan, UKS,
kamar mandi, Meja dan kursi, papan tulis, LCD, Proyektor, Chromebook, serta
lemari dkk.
e. Manajemen Anggaran
7
Sekolahan mendapat dana BOS yang kemudian dalam pencatatannya
dan perencanaannya menggunakan ARKAS, yang akan dievaluasi dan
dimonitoring oleh pihak-pihak terkait. Pengeluaran dan pemasukan harus sesuai
dengan ARKAS yang sudah tersusun.
f. Manajemen Sistem Informasi
Dalam manajemen sistem informasi dan data yang ada di SDN
Banyuagung 3 menggunakan Aplikasi Merdeka Mengajar. Di dalam aplikasi
Merdeka mengajar yang digunkan oeh SDN Banyuagung 3 di dalamnya
terdapat beberapa situs seperti: Kegiatan Belajar Mengajar (Asesmen Murid,
Perangkat Ajar), Pengembangan Diri (Pelatihan Mandiri), Video Inspirasi,
Kumpulan Aksi Nyata. Dan juga ada bulletin.
g. Manajemen Ketatalaksanaan
Manajemen ketatalaksanaan di SD N Banyuagung 3 yang membantu system
administrasi. Di SD N Banyuagung 3 Presensi (absensi) di akses melalui laman
SiPedro untuk yang PNS dan PPPK. Untuk Honorer menggunakan aplikasi
SIKAP TKPK Disdik Dapodik berisi semua Administrasi yang berhubungan
dengan data peserta didik, data Pendidik dan Sarana Prasarana
8
memiliki aturan dan pembiasaan yang sama maupun berbeda di sekolahan ini.
Kelas memiliki kebijakan masing-masing dalam mengatur anggotanya.
Peraturan kelas dibuat berdasarkan aturan bersama. Selain kesepakatan kelas,
pembiasaan atau pembudayaan peserta didik untuk berdoa bersama sebelum
memulai pembelajaran juga dilakukan. Hal ini mengajarkan tentang
perbedaaan keyakinan sehingga peserta didik terbiasa bertoleransi satu dengan
yang lainnya.
c. Keterlibatan dalam peserta didik
Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku
seperti: sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas
yang diberikan guru, mampu menjawab pertanyaan yang diberikan, senang
diberi tugas belajar, dan lain sebagainya. Dalam hal ini peserta didik SD N
Banyuagung III memiliki perbedaan dalam keaktifan belajar. Tidak semua
peserta didik aktif mengikuti pembelajaran. Peserta didik masih memerlukan
pendampingan untuk dapat aktif berpartisipasi dalam pembelajaran yang
dilakukan guru. Tidak sedikit peserta didik memiliki inisiatif untuk terlibat
dalam pembelajaran tanpa diminta oleh guru. Untuk meningkatkan semangat
peserta didik guru akan memberikan ice breaking.
Kesiapan belajar adalah kondisi awal suatu kegiatan belajar yang membuatnya
siap untuk memberi respon/jawaban yang ada pada diri siswa dalam mencapai
tujuan pengajaran tertentu. Untuk mengetahui kesiapan belajar peserta didik,
guru akan menanyakan kondisi peserta didik baik dari kesehatan dan
pembelajaran yang sudah dipelajari. Guru akan mengulas kembali materi yang
sebelumnya dipelajari. Kesiapan belajar SDN N Banyuagung III memiliki
keragaman dimana peserta didik daya serap yang berbeda dalam pembelajaran.
9
emosinya peserta didik diberi ruang dengan menggambar, menulis dan
bercerita. Hasil karya ini akan dipanjang dikelas sebagai bentuk apresiasi bagi
peserta didik. Dalam menunjukkan ekspresi emosinya ada beberapa peserta
didik yang memerlukan pendampingan. Dalam mengendalikan emosi peserta
didik masih kesulitan untuk mengatur, sehingga tidak jarang ditemukan
peserta didik yang menangis, marah dan saling berkelahi. Jadi dalam
perkembangan emosi SD N Banyuagung III menemukan keragaman baik
dalam kematangan, pengendalian dan mengekspresikan diri.
10
bersikap kepada orang lain. Pemahaman diri dan sadar penempatan diri peserta
didik juga ditemukan meskipun belum banyak peserta didik. Dalam
mengembangkan nilai-nilai moral dan spiritual dilakukan dengan pemberian
contoh yang baik dari guru, pembiasaan sholat dhuhur berjamaah, ketaqwaan
setiap rabu pagi serta menegur peserta didik yang lalai. Dari hal ini dapat
disimpulkan bahwa SD N Banyuagung III memiliki perkembangan moral
spiritual yang berbeda dan dalam mengembangkannya dilakukan berbagai
upaya dari pihak sekolah.
2. Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah dalam observasi ini mengambil aspek latar belakang sosial-
ekonomi, kualitas pembelajaran, refleksi guru dan perbaikan pembelajaran oleh
guru, Kepemimpinan, Iklim keamanan di satuan pendidikan, iklim kebinekhaan
disatuan pendidikan, iklim kesetarann gender, iklim iklusivitas, dan dukungan
orangtua dan murid terhadap program satuan pendidikan. Kondisi ini dari setiap
aspek memiliki keragaman.
Kondisi latar belakang sosial-ekonomi peserta didik berasal dari keluarga
menengah kebawah. Hal ini tidak menjadi halangan bagi peserta didik untuk saling
berkomunikasi dan bersosialisasi. Indonesia hidup dengan kebhinekaannya, hal ini
juga tercermin di SDN banyuagung III, terdapat keragaman beragama baik dari
peserta didik maupun tenaga pendidik. Perbedaan bukan menjadi halangan bagi
sekolah ini untuk tumbuh dan berkembang, semua baik peserta didik dan tenaga
pendidik mendapat pendidikan, perlakukan dan sikap yang sama.
Kualitas pembelajaran SDN Banyuagung III dilakukan sesuai dengan sesuai
kebutuhan dan karakteristiknya. Pembelajaran dilakukan secara menyenangkan
dengan menyisipkan ice breaking disela pembelajaran. Namun sayangnya
manajemen kelas belum merata di sekolah ini. Belum ditemukan haisl karya
peserta didik di beberapa kelas. Pelaksanaan pembelajarn belum mencakup pada
iklum inklusifitas karena di skeolah ini belum ditemukan peserta didik ABK, dan
dalam kesiapannya sekolah ini belum menyediakan khusus untuk ABK. Demi
mengembangkan kualitas SDM yang mumpuni guru SDN Banyuagung III
mengikuti kegiatan KKG, seminal, keikutsertaan Guru Dalam Jabatan, Guru
Penggerak.
11
Keamanan dan ketertiban sekolahan merupakan tanggung jawab bersama
warga sekolah, dalam penerapnnya SDN Banyuagung 3 ketika terjadi kasus seperti
peserta didik yang bertengkar akhirnya menyebabkan salah satu ada yang
menangis, tindakan bullying, pihak SDN Banyuagung 3 melakukan pendampingan
dan mengkomunikasikan kepada pelaku atau korban (peserta didik) dan orang tua
yang bersangkutan. Pada dasarnya hubungan antara wali murid atau orangtua
dengan guru dalam pendidikan yang mempunyai tujuan yang sama, yakni
mengasuh, mendidik, membimbing, membina serta memimpin anaknya menjadi
orang dewasa dan dapat memperoleh kebahagiaan hidupnya dalam arti yang
seluas-luasnya. (Kompasiana. 2018). Hubungan sekolah dengan wali murid serta
masyarakat lingkungan sekolah terbilang baik. Orangtua dan masyarakat
mendukung kegiatan pembelajaran serta program yang diadakan sekolah, seperti
kegiatan outing class. Sehingga dalam hal ini terlihat bagaiman keragaman yang
ada di lingkungan sekolahan. Perlakukan yang sama, kesetaraan gender dan
keragaman bukan menjadi hal yang menghabat guru dan peserta didik dalam
berkembang dan mendapatkan pendidikan yang layak.
3. Manajemen Sekolah
a. Manajemen Kesiswaan
Kebutuhan peserta didik yang menjadi prioritas sekolah yaitu
memberikan pelayanan dalam pembelajaran kaitannya dengan sarana dan
prasarana pendukung seperti perpustakaan dan halaman olahraga. Prioritas
utama yaitu pembaharuan dan perbaikan alat-alat 15 olahraga, penataan kelas
seperti meja kursi tetapi dilakukan dengan bertahap. Yang sudah diupayakan
satuan pendidikan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan
merencanakan rancangan anggaran beberapa kebutuhan tersebut dengan
sekala prioritas mana yang harus lebih didahulukan. Memfasilitasi apa yang
menjadi kebutuhan peserta didik. Kebutuhan peserta didik ini tercermin dalam
analisis karakteristik satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik ada yang
sifatnya akademik dengan pemenuhan kualitas belajar mengajar dikelas. Dan
Kebutuhan peserta didik yang bersifat non akademis, yaitu dengan
optimalisasi ekstrakulikuler dan intrakulikuler. Ekstrakulikuler itu diadakan
weekday setiap hari senin-jum’at setelah pulang sekolah dan ekskul pilihan
dan tidak wajib. Ekskul yang sifatnya weekend. Untuk memenuhi kebutuhan
baik akademis dan non akademis tersebut yang dilakukan yaitu kita
12
membangun sistem seperti: menyiapkan perangkat-perangkatnya, menyiapkan
penanggungjawabnya, dan sistem tersebut sudah berjalan di SD Negeri
Banyuagung 3. Jadi penanggung jawabnya sudah tertata dengan baik sehingga
kegiatan pun dapat berjalan secara lancar.
b. Manajemen Kurikulum
Dalam mengelola pembelajaran yaitu yang pertama membuat sistem
perencanaan di awal tahun pembelajaran, yang meliputi program pembelajaran
untuk 1 tahun kedepan. Untuk mengembangkan kompetensi semua guru juga
mengikuti pelatihanpelatihan (workshop) yang menunjang pengembangan
profesionalitas guru, mengikuti seminar, dan sekolah juga mendatangkan
narasumber yang kompeten dibidang pendidikan untuk mengisi materi di
sekolah.
c. Manajemen Sarana dan Prasarana
Pembelajaraan yang tidak akan dapat direalisasikan dengan media dan
sarana prasarana yang memadai, sadar dengan hal ini SD Negeri Banyuagung
3. dengan menganalisis kebutuhan, setiap tahunnya apa saja yang dibutuhkan,
sarana prasarana apa saja yang membutuhkan perbaikan atau penambahan.
Selain itu, sekolah juga menyerap aspirasi dari murid dan orangtua.
Diadakannya pertemuan antar murid dan orangtua yang biasanya minimal 1
semester sekali. Dari forum pertemuan tersebut banyak masukan-masukan
Ada sarana dan prasarana disekitar sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung pembelajaran salah satunya yaitu lapangan, kemudian pasar kecil
dan angkutan umum itu termasuk sarana prasarana yang bisa dimanfaatkan.
d. Manajemen Anggaran
Manajemen anggaran Untuk Rencana anggaran di SD Nwgwri
Banyuagung 3. yaitu dengan menganaslisis SWOT yang akan digunakan untuk
target anggaran selanjutnya. Anggaran didapatkan dari dana bos. Dana dari
sekolah diajukan RKAS di awal bulan ke dikdasmen dan pengesahan dari
dikdasmen di akhir bulan Juli. Monitoring setiap tanggal 25 dan LPJ maksimal
tanggal 20 atau 23 untuk dikumpulkan. Setiap divisi memiliki program kerja
yang nantinya berpengaruh kepada anggaran di ARKAS (BOS). Apabila
terjadi kendala keuangan tetap ada rapat (monitoring) dari sekolah.
e. Manajemen Sistem Informasi
13
Informasi terkait perkembangan peserta didik, diawal tahun biasanya
mendapatkan catatan peserta didik dari tahun sebelumnya. Misalnya dikelas 2
berati guru harus mempelajari catatan perkembangan peserta didik dikelas
sebelumnya. Sehingga jika ada kasus-kasus sebelumnya treatment untuk
peserta didik pun berkesinambungan, jadi tidak mengulang dari awal lagi.
Informasi lainnya didapat dari wali murid (komite kelas) dari tiap kelas terkait
dengan kebutuhan pembelajaran atau informasi-informasi yang bersifat privasi
misal brokenhome jadi harus ada komunikasinya, sehingga penyelesaian
masalah pun ada treatmennya. Informasipun masih dikumpulkan dan disaring
terlebih dahulu valid atau tidaknya dengan informasi pembanding lainnya. Jadi
informasi didapatkan tidak dari satu pihak saja. Semua guru dapat mengakses
dan menggunakan data tersebut karena setiap minggunya terdapat agenda
rapat rutin antar guru yang membahas mengenai data-data tersebut. Dalam
proses pembelajaran sekolah belum menyediakan aplikasi berbasis data
materi, informasi, dan pembelajaran. Masih bersumber dari proses belajar
mengajar dikelas yang dibuat oleh masing-masing guru. Dan informasi yang
didapat pun dari rapat rutin yang diadakan.
C. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi
Tidak ada penghambat pelaksanaan observasi yang besar, hanya ada sedikit
hambatan berupa tidak ada kesesuaian antara jadwal observasi dan jadwal sekolah,
sehingga ada terkadang observasi tidak terlaksana sesuai rencana. Namun selebihnya
pendukung pelakasanaan observasi yang ada berupa keterbukaan pihak sekolah dengan
kebaradaan PPL disekolah tersebut, sehingga kebutuhan yang diperlukan untuk PPL
diberikan kemudahan.
14
BAB III
PENUTUP
15
3. Mempersiapkan instrumen observasi sesuai dengan sasaran observasi
4. Menyusun draft laporan hasil observasi yang berisi tentang data atau informasi
hasil observasi, serta kesimpulan dan saran kreatif untuk perbaikan atau
penyempurnaan
5. Mendiskusikan draft laporan hasil observasi dengan Guru Pamong dan Dosen
Pembimbing Lapangan
6. Menyempurnakan laporan hasil observasi
C. Rencana tindak lanjut
1. Persiapan Setelah merencanakan terkait jadwal observasi dan lembar observasi
yang akan digunakan, kami membagi tugas agar pelaksanaan observasi dapat
terlaksana dengan optimal dan sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan.
2. Pelaksanaan Melakukan tindak lanjut terkait pembagian tugas, observasi dibagi
kedalam 3 minggu yang mana minggu pertama digunakan untuk observasi
manajemen sekolah dan lingkungan belajar, minggu kedua observasi karakteristik
peserta didik dan lingkungan belajar peserta didik, dan minggu ketiga menyusun
hasil observasi dan analisis karakteristik peserta didik dan lingkungan belajar
peserta didik.
3. Refleksi dalam pelaksanaan observasi ditemui hal yang tidak sesuai dengan kondisi
ideal yang ada. Sebagai contoh dilihat dari modul ajar yang dibuat mungkin ada
sedikit ketidaksesuaian. Hal tersebut akan menjadi refleksi bagi kami dalam
melaksanakan pembelajaran.
16
LAMPIRAN
17
Gambar 3 Kegiatan Pembelajaran di Kelas
18
Lampiran 1: Contoh Format Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik
Interpretasi:
SD N Banyuagung 3 memiliki
lingkungan belajar yang ramah pada
peserta didik. Pembiasaan yang
dilakukan sekolah sebagai upaya
pembentukan karakter profil pelajar
Pancasila.
Interpretasi:
Kelas I SDN Banyuagung 3
kesepakatan dilakukan pada masa awal
sekolah. Kesepakatan dilakukan untuk
membentuk karakter peserta didik agar
disiplin.
Interpretasi:
Kelas I memiliki beragam karakteristik
dan kemampuan dalam menyerap
pembelajaran. Peserta didik ikut aktif
dalam pembelajaran yang mereka
sukai. Peserta didik Kelas I sangat
antusias ketika pembelajaran dilakukan
dengan bermain dan ice breaking.
Interpretasi:
Guru selalu mengecek kondisi dan
kesiapan peserta didik dalam
pembelajaran. Guru kelas I sudah
memahami bagaiman karakteristik
kelas I.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
Surakarta, 2 November 2022 Surakarta, 2 November 2022
Matematika
3.7. Mendeskripsikan dan menentukan hubungan antar satuan baku untuk panjang,
berat, dan waktu yang umumnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari
4.7. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hubungan antarsatuan baku
untuk panjang, berat, dan waktu yang umumnya digunakan dalam kehidupan sehari-
hari
SBdP
3.2 Mengetahui bentuk dan variasi pola irama dalam lagu
4.2 Menampilkan bentuk dan variasi irama melalui lagu
Berkesinam- bungan ● Apakah urutan pembelajaran • Iya, sudah sistematis dan logis
sistematis dan logis? dalam pelaksanaan
● Apakah terdapat pertanyaan kunci pembelajaran
yang membantu guru dan siswa • Terdapat pertanyaan kunci
untuk merefleksikan kegiatan dalam refleksi pembelajaran
pembelajaran di kelas? dikelas
● Apakah asesmen yang tertera di • Sudah sesuai dengan RPP dan
modul ajar/RPP selaras dengan bahkan sudah sesuai dengan
kegiatan pembelajaran? tujuan pembelajaran.
Kesimpulan:
Dari hasil obervasi yang kami lakukan pada RPP K13 kelas III, sudah terdapat komponen
minimum dan kegiatan pembelajaran yang sistematis dan logis. Asesmen yang digunakan
guru jelas dan dapat dipahami, namun belum terdapat pengayaan dan remidial.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
Surakarta, 2 November 2022 Surakarta, 2 November 2022
NIM :
Kelengkapan komponen ● Apakah sudah ada tujuan pembelajaran, Sudah ada tujuan
minimum langkah-langkah pembelajaran, dan pembelaran yang
asesmen pembelajaran yang jelas? tertera dalam Modul
Ajar
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
Surakarta, 2 November 2022 Surakarta, 2 November 2022
Matematika
3.7. Mendeskripsikan dan menentukan hubungan antar satuan
baku untuk panjang, berat, dan waktu yang umumnya
digunakan dalam kehidupan sehari-hari
4.7. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hubungan
antarsatuan baku untuk panjang, berat, dan waktu yang
umumnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari
SBdP
3.2 Mengetahui bentuk dan variasi pola irama dalam lagu
4.2 Menampilkan bentuk dan variasi irama melalui lagu
Hal yang diobservasi Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di kelas
(tuliskan apa yang terjadi dan tersebut, hal apa yang akan
alasannya) Anda lakukan berbeda?
Apakah semua peserta didik Peserta didik benar-benar Saya akan memfasilitasi
benar-benar telah belajar tentang telah mengikuti pembelajaran proses pembelajaran agar
topik pembelajaran hari ini? dengan baik. Mereka peserta didik antusias dalam
Bagaimana proses mereka mengikuti langkah-langkah mengikuti pelajaran.
belajar?
kegiatan yang dituntun oleh
guru.
Peserta didik mana yang tidak Semua peserta didik sudah Saya akan melakukan
dapat mengikut kegiatan dapat mengikuti pembelajaran pendekatan terhadap peserta
pembelajaran pada hari ini? dengan baik. Hanya ada salah didik saya, dan melihat
satu peserta didik yang kebutuhan belajar yang
memiliki kendala dalam dibutuhkan masing-masing
pembelajaran. peserta didik.
Mengapa peserta didik tersebut Peserta didik tersebut Saya akan melakukan
tidak dapat belajar dengan baik? memiliki kendala dikarenakan melakukan pendekatan
Menurut Anda apa penyebabnya
dan bagaimana alternatif masih belum lancar dalam hal terhadap peserta didik dengan
solusinya? membaca dan menulis. kebutuhan tersebut.
Menuntun serta mendampingi
saat proses pembelajaran.
Bagaimana usaha guru model Guru model melakukan usaha Saya akan mendampingi serta
dalam mendorong peserta didik dengan cara membimbing dan memberikan bimbingan diluar
yang tidak aktif untuk belajar? menuntun peserta didik jam pelajaran untuk
Apakah usaha tersebut berhasil tersebut dalam kegiatan mengajarkan baca tulis.
pembelajaran serta dalam hal
membaca dan menulis.
Apakah pembelajaran berjalan Pembelajaran berjalan dengan Saya akan memberikan
dengan efektif? (Semua kegiatan efektif dan bermakna untuk kegiatan-kegiatan bermakna
yang diberikan bermakna untuk peserta didik. Karena peserta agar peserta didik antusias
peserta didik, semua peserta didik terlihat aktif dan mengikuti pembelajaran.
didik terlibat aktif dan tidak ada antusias mengikuti
yang idle)
pembelajaran dan
mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru.
Bagaimana usaha guru Guru model memberikan Saya akan menuntun peserta
membantu peserta didik yang bimbingan khusus didalam didik dalam proses
mengalami kesulitan dalam maupun diluar jam pembelajaran serta
mencapai tujuan pembelajaran? pembelajaran bagi pesertan memotivasi untuk belajar
didik yang mengalami baca tulis agar ia tidak
kesulitan dalam pembelajarn. tertinggal oleh temannya.
Bagaimana usaha guru dalam Guru model memfasilitasi Saya akan memberikan tugas
memfasilitasi peserta didik yang peserta didik yang lebih cepat membantu temannya yang
lebih cepat dari rata-rata kelas dengan cara memeberikan belum bisa menyelesaikan
dalam mencapai tujuan tugas tugas nya, seperti
pembelajaran? pembelajaran tutor sebaya.
Apakah guru melakukan Guru melakukan modifikasi Saya akan memodifikasi
modifikasi dari modul ajar/RPP? modul ajar / RPP disesuaikan modul ajar/RPP disesuaikan
Apakah modifikasi tersebut dengan situasi pembelajaran dengan situasi dan kebutuhan
merupakan keputusan guru dan disesuaikan dengan peserta didik. Agar peserta
untuk merespons situasi kelas
kebutuhan peserta didik. didik lebih antusias dalam
dan peserta didik?
pembelajaran dan terciptanya
pemebelajaran yang
berdiferensiasi.
Catatan lain:
Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada interaksi antar
peserta didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar kelompok, interaksi peserta didik –
guru, interaksi peserta didik – media/ sumber belajar, serta interaksi peserta didik – lingkungan.
Lampiran 4: Contoh Format Lembar Observasi - Manajemen Sekolah
LEMBAR WAWANCARA
MANAJEMEN SEKOLAH
Mahasiswa dapat mewawancara kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang
kurikulum, atau guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali
informasi tentang kebijakan dan program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan kebijakan
dan program, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji juga faktor
lingkungan yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kebijakan atau program.
Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari wawancara dan pengamatan ini?
Kesimpulan:
Setiap sekolah memiliki wewenang sendiri dalam mengatur kebijakannya tanpa melepas
Aturan dari pemerintah pusat. Memaksimalkan apa yang sudah ada sebaik mungkin dan
efektif.
Mengetahui,
LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR