Ardhiyan Nugrahanto
2300103922157040
Bahasa Inggris
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karuia-Nya sehingga
tugas laporan ini dapat tersusun dengan baik. Saya mengucapkan terima kasih atas
bimbingan dan panduan dari panitia PPG LPTK Universitas Negeri Surabaya
(UNESA) selaku penyelenggara dan rekan-rekan Angkatan II Kategori Guru
Penggerak PPG Dalam Jabatan Universitas Negeri Surabaya tahun 2023 yang
telah banyak memberikan dukungan semangat dan motivasi.
Saya berharap semoga tugas Laporan 2 ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca tentang mekanisme pelaksanaan PPG Dalam
Jabatan Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Akhir kata, sebagai penyusun tugas laporan ini, saya mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Henny Riandari selaku Fasilitator dan juga kepada Bapak Milwahyudi
Rosid sebagai Pengajar Praktik, yang senantiasa selalu sabar mendampingi dalam
Program Guru Penggerak, serta kepada rekan kelas 06.039 yang selalu
berkolaborasi dan berdinamika bersama dalam menyelesaikan portofolio ini.
Tidak lupa juga kepada Pengawas, Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan rekan
Guru serta seluruh warga di Sekolah Nasional Tiga Bahasa SD Bhakti Tunas
Harapan Kota Magelang yang tiada henti selalu mendukung saya dalam
melaksanakan PPG Dalam Jabatan ini.
Semoga tugas laporan ini membawa keberkahan dan memberikan informasi yang
bermanfaat kepada seluruh insan pendidikan khususnya dan masyarakkat luas
pada umumnya. Sekali mengikuti Program Guru Penggerak dan PPG selamanya
menginspirasi.
Salam dan bahagia.
Ardhiyan Nugrahanto
DAFTAR ISI
Adapun tujuan kegiatan pada modul 2 dan 3 Pendidikan Guru Penggerak ini
adalah;
1. Menciptakan Pemimpin Pembelajaran yang mampu mendesain
pembelajaran yang inovatif dengan merespon kebutuhan murid untuk
mencapai tujuan belajar yang ingin dicapai,
2. Menciptakan Pemimpin Pembelajaran yang mampu menciptakan
pengalaman dan lingkungan belajar yang memperhatikan sosial dan
emosional murid ,
3. Meningkatkan kemampuan Guru Penggerak dalam menggerakkan
komunitas praktisi melalui metode Coaching,.
4. Melatih Pemimpin Pembelajaran dalam pengambilan keputusan yang
berpihak pada murid,
5. Menanamkan paradigma berpikir berbasis aset pada CGP untuk
menciptakan lingkungan belajar yang merangsang pertumbuhan murid
yang memiliki Profil Pelajar Pancasila.
Adapun manfaat yang didapat dari kegiatan PGP pada Modul 2 dan 3 adalah
1. Guru Penggerak yang mampu merancang pembelajaran inovatif dan
berpihak pada siswa, berkolaborasi, menggerakkan komunitas praktisi
dan berpikir berbasis aset,
2. Siswa lebih berani dalam menyampaikan pendapat, percaya diri dan
bangga dengan karya yang dibuat, menghormati dan menghargai karya
orang lain, mampu bekerjasama dan saling tolong menolong,
3. Guru atau taman sejawat dapat mengembangkan potensi yang dimiliki,
4. Lingkungan sekolah yang kondusif.
BAB II
PEMBAHASAN
2.3 Coaching
Menurut Whitemore dalam dalam Irayati dkk (2022: 9) coaching adalah
kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya. Coaching
lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya. Seorang
Coachee mampu mengenali potensi diri dan menentukan langkah pemecahan
masalah yang dihadapi secara mandiri dan bertanggung jawab.
Tugas seorang coach adalah menstimulus dan mengeksplor pemikiran
kreatif coachee. TIRTA merupakan model Coaching yang di berikan pada
Pendidikan Guru Penggerak, TIRTA merupakan kepanjangan dari Tujuan,
Identifikasi masalah, Rencana aksi dan TAnggung jawab. Teknik coaching
merupakah salah satu wujud merdeka belajar karena seorang guru membantu
siswa dalam menemukan potensi diri yang dimiliki dan memaksimalkannya untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki.
Hal tersebut sesuai dengan prinsip pendidikan menurut Ki Hajar
Dewantara terkait arti pendidikan adalah menuntun. Paradigma berpikir coaching
yaitu Fokus pada coachee/rekan yang akan dikembangka, bersikap terbuka dan
ingin tahu, memiliki kesadaran diri yang kuat, dan mampu melihat peluang baru
dan masa depan. Sedangkan prinsip yang digunakan adalah kemitraan, proses
kreatif, dan memaksimalkan potensi. 8 Kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang coach adalah kehadiran penuh (presence), mendengarkan aktif, mampu
mengajukan pertanyaan yang berbobot. Aksi nyata yang dilakukan oleh Penulis
dalam aktivitas belajar modul 2.3 coaching pada Pendidikan Guru Penggerak
angkatan 6 yaitu coaching dengan teman sejawat.
2.4 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Seorang Pemimpin Pembelajaran pasti dihadapkan dengan permasalahan
yang beraneka ragam dan dengan segera mengambil keputusan untuk
menyelesaikan. Dalam pengambilan keputusan seorang Pemimpin Pembelajaran
dihadapkan dengan empat dilema etika yaitu
1. Individu lawan masyarakat (individual vs community)
2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Hal ini disebaban oleh karsa, karsa tidak bisa terpisahkan dari perilaku
manusia. Karsa ini juga berhubungan dengan nilai dan prinsip yang di anut oleh
seseorang, sehingga seorang Pemimpin Pembelajaran perlu memiliki paradigma
berpikir sebagai berikut:
1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
Adapun konsep pengambilan dan pengujian keputusan seorang Pemimpin
Pembelajaran haruslah menggunakan 9 langkah yaitu
1. Mengenali nilai nilai yang saling bertentangan
2. Menentukan siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut
3. Mengumpulkan fakta fakta yang terdapat pada peristiwa tersebut
4. Melakukan pengujian benar atau salah Meliputi uji regulasi, kelegalan,
intuisi, halam depan Koran, panutan,
5. Melakukan pengujian paradigma benar lawan benar
6. Melakukan prinsip resolusi
7. Menginvestigasi opsi trilema
8. Membuat keputusan
9. Melihat lagi keputusan dan merefleksikannya
Pada kegiatan belajar kali ini aksi nyata yang dilakukan penulis adalah
melaporkan aktivitas pengambilan keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
disekolah ketika menghadapi penurunan standar tingkat pencapaian
perkembangan anak pada usai 5-6 Tahun pasca kegiatan belajar daring pandemi
Covid.
3.1 Refleksi
Irawati, dkk. 2022. Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik. Jakarta.
KEMENDIKBUDRISTEK
Yo, Rusiati. Kaunang P.J. 2022. Modul 2.2 Pembelajaran sosial dan emosional.
Jakarta. KEMENDIKBUDRISTEK
Suharsih, Siti. Widiastuti, Yuni. 2022. Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan
Sumber Daya. Jakarta. KEMENDIKBUDRISTEK
Undang Undang Republik Indonesia. 2005. Guru dan Dosen. Jakarta. Undang
Undang Republik Indonesia
LAMPIRAN