OLEH :
ZUHAIROH SULHA UQBA
NIM 201503557963
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat-Nya sehingga Laporan 1 Analisis Materi Berbasis Masalah Budaya
Positif sebagai Langkah Awal Paradigma dan Keberhasilan Visi SD Negeri 3
Mulyorejo ini dapat tersusun dengan baik. Laporan ini merupakan dokumen
pertanggung jawaban dalam melaksanakan Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan
Tahun 2023 Angkatan I yang dilaksanakan oleh LPTK Universitas Pendidikan
Ganesha, Buleleng Provinsi Bali.
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
RINGKASAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu Pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai Pendidikan
yaitu pendidikan adalah upaya untuk memerdekakan manusia baik secara
lahir maupun secara batin. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran pun
sebagai seorang pendidik kita harus dapat mengimplementasikan pengajaran
yang memerdekakan anak didik. Guru Penggerak adalah program pendidikan
kepemimpinan bagi guru yang bersifat transformasi, diselenggarakan oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia di
mulai tahun 2020.
Ki Hadjar Dewantara (dalam Simon, 1936) menyebutkan bahwa
tujuan pendidikan yaitu menuntun kodrat anak untuk mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun
anggota masyarakat. Dalam hal ini, SD Negeri 3 Mulyorejo memiliki visi
“Terwujudnya Peserta didik Yang Cerdas, Trampil, Berkarakter, Peduli
Lingkungan, dan Berakhlak Mulia Berdasarkan Iman dan Taqwa”. Visi dapat
tercapai jika adanya paradigma yang mampu mencapai poin-poin yang
diharapkan oleh sekolah. Arah pendidikan yang sebenarnya adalah
pembentukan karakter. Karakter profil pelajar pancasila menjadi sesuatu yang
mendasar, sehingga peserta didik diberikan bekal bukan hanya ilmu
pengetahuan saja namun karakter sehingga dapat memberikan dampak positif
baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat. Selama ini, karakter profil
pelajar pancasila pada peserta didik masih belum optimal. Hal ini tercermin
dalam perilaku peserta didik yang kurang dalam dimensi beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, kreatif, gotong royong,
berkebhinnekaan tunggal, bernalar kritis serta mandiri. Hal tersebut juga
menyebabkan kurang tercapainya visi yang ada di SD Negeri 3 Mulyorejo.
Untuk itu, pendidik dalam hal ini guru penggerak harus memiliki nilai dan
peran dalam mewujudkan visi dengan menerapkan budaya positif yang
1
2
B. TUJUAN KEGIATAN
Secara umum, kegiatan yang dilaksanakan bertujuan untuk
menciptakan budaya positif sebagai awal paradigma dan keberhasilan visi di
SD Negeri 3 Mulyorejo. Selain itu, secara khusus kegiatan ini bertujuan
untuk:
1. Membuat keyakinan kelas sebagai upaya menciptakan kelas yang
kondusif;
2. Menerapkan segitiga restitusi sebagai wujud berpihak pada anak; dan
3. Melaksanakan desiminasi budaya positif sebagai awal paradigma
perubahan menuju ketercapaian visi.
3
C. MANFAAT KEGIATAN
Di antara manfaat yang diperoleh dalam pelaksanaan budaya
positif adalah sebagai berikut.
1. Terciptanya budaya positif dikelas khususnya dan lingkungan sekolah
umumnya;
2. Melatih sikap kolaborasi dan komunikasi antar warga sekolah, sehingga
terciptanya suasana belajar yang positif, aman, nyaman, serta berpihak
pada peserta didik;
3. Menumbuhkan sikap tanggung jawab, komitmen dan teguh pendirian;
4. Menumbuhkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila pada warga sekolah;
5. Memberikan inovasi baru terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia;
6. Menambah inspirasi bagi penyusun maupun pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
Peran dan nilai sangat penting dalam menuntun laku anak, penting
bagi seorang Guru Penggerak untuk memahami dan menjiwai nilai-nilai dari
Guru Penggerak. Nilai-nilai yang seyogyanya ada pada Guru Penggerak
yaitu: (1) berpihak pada peserta didik, (2) reflektif, (3) mandiri, (4)
kolaboratif, serta (5) inovatif. Kepemimpinan seorang Guru akan lebih
maksimal jika memiliki keterampilan ataupun kompetensi yang sesuai
dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Kompetensi-kompetensi yang
perlu dimiliki oleh seorang pemimpin di lingkungan sekolah, yaitu: menjadi
pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain, mendorong
kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan peserta didik dan menggerakkan
komunitas praktisi.
Dari pemahaman Nilai dan Peran Guru Penggerak tersebut, secara
kolaborasi guru mampu membuat sebuah paradigma penerapan Budaya
Positif dengan kolaborasi positif yang dibangun bersama berbagai pihak
untuk mempermudah mewujudkan budaya positif di sekolah. Hal tersebut
selaras dengan motto Guru Penggerak: Tergerak, Bergerak, Menggerakkan,
dalam mewujudkan merdeka belajar melalui budaya positif sehingga
memperkuat profil pelajar pancasila.
Dari pemaparan diatas, jika dikaitkan antara materi Nilai - nilai dan
Peran Guru Penggerak dengan materi modul Pedagogi dan Profesional pada
PPG sudah relevan dan sesuai dengan substansi yang diharapkan dari mata
kuliah PPG. Dalam hal ini utamanya pada materi Peran Guru dalam
Pembelajaran Abad 21.
9
E. BUDAYA POSITIF
Manusia yang selamat bahagia jiwa raganya tergantung dari
motivasi instrinsik yang dibangun melalui tuntunan pendidikan yang didapat
dari guru. Seorang guru berperan dalam menumbuhkan budaya positif di
sekolah yang merupakan perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan universal
yang ditetapkan di sekolah. Budaya positif diawali dengan perubahan
paradigma dari stimulus respon menjadi teori kontrol. Kewajiban sebagai
guru yang mengontrol peserta didik agar memiliki perilaku yang merujuk
pada kedisiplinan, tidak menghubungkan disiplin pada sebuah hukuman atau
ketidaknyamanan.
A. REFLEKSI
Seperti halnya program Pendidikan Profesi Guru (PPG),
Pendidikan Guru Penggerak (PGP) dilaksanakan sebagi upaya meningkatkan
kompetensi guru. Rangkaian kegiatan yang dilakukan penyusun
menghasilkan aksi nyata yang disusun dalam “Laporan 1 Analisis Materi
Berbasis Masalah: Budaya Positif sebagai Langkah Awal Paradigma dan
Keberhasilan Visi SD Negeri 3 Mulyorejo”. Kegiatan yang diuraikan dalam
laporan tersebut memperhatikan keberpihakan kepada peserta didik dengan
didasari oleh nilai-nilai dan peran yang dimiliki untuk mewujudkan visi
dalam menciptakan paradigma perubahan berupa budaya positif di SD Negeri
3 Mulyorejo sehingga memperkuat profil pelajar pancasila dalam pencapaian
visi sekolah. Dengan membuat keyakinan kelas, menerapkan segitiga restitusi
dan melakukan desiminasi budaya positif di lingkungan sekolah, membawa
dampak positif atau perubahan besar untuk pendidikan di SD Negeri 3
Mulyorejo.
Kebahagiaan seorang pendidik adalah mampu menuntun laku anak
sesuai dengan kodratnya dan sesuai dengan kodrat alam dan kodrat
zamannya. Dalam hal ini, penyusun sangat senang ketika mampu
menumbuhkan karakter peserta didik yang lebih positif sehingga termotivasi
secara internal karena motivasi dari dalam diri tersebut memberikan dampak
jangka panjang atau bertahan lama dalam proses pembentukan karakter
peserta didik. Selain itu, menyusun sangat termotivasi ketika mampu
menciptakan kolaborasi dengan berbagai pihak sehingga terwujud budaya
positif dalam memperkuat profil Pelajar Pancasila yang perlahan akan
membantu ketercapaian visi di SD Negeri 3 Mulyorejo.
Adapun pengalaman berharga yang didapat oleh penyusun selama
melaksanakan Pendidikan Guru Penggerak hingga aksi nyatanya. Jika dahulu
pemikiran penyusun dalam menguatkan karakter adalah dengan mengontrol
13
14
peserta didik melalui sanksi dan hukuman, kali ini penyusun menyadari
bahwa kontrol diri dapat dilakukan oleh peserta didik itu sendiri. Tugas guru
adalah menumbuhkan motivasi internal dalam diri mereka dan memahami
kebutuhan mereka dengan membuat keyakinan bersama. Guru diharapkan
sebagai manager dengan menerapkan segitiga restitusi sehingga tumbuh
karakter profil pelajar pancasila secara optimal.
Sebagai seorang pendidik, penyusun selalu konsisten dalam
menjadi agent of change yang senantiasa tergerak, bergerak dan
mengggerakkan. Meningkatkan kompetensi sebagai guru dengan berpihak
pada peserta didik, mengimplementasi nilai dan peran yang dimiliki sebagai
guru penggerak serta mewujudkan visi yang dapat membawa budaya positif
sehingga tercipta perubahan positif atau transformasi pendidikan di sekolah.
B. TINDAK LANJUT
Setiap program yang selesai dilaksanakan membutuhkan Tindak
Lanjut sebagai jaminan bagi keberlangsungan dan keberlanjutan program.
Tindak lanjut juga merupakan implementasi program lanjutan serta bentuk
intervensi pihak lain untuk menyelenggarakan program sejenis. Tindak lanjut
didasarkan pada hasil refleksi, potensi, dan kekuatan/ aset yang dimiliki. Agar
terciptanya budaya positif dalam melatih sikap kolaborasi dan komunikasi
antar warga sekolah, sehingga terciptanya suasana belajar yang berpihak pada
peserta didik, sikap tanggung jawab, komitmen, teguh pendirian dan sesuai
dengan Profil Pelajar Pancasila, tindak lanjut yang dapat dilaksanakan
sebagai berikut.
1. Memahami dan menerapkan materi yang dipelajari dengan pengalaman
yang didapat secara konsisten dalam kehidupan sehari - hari di sekolah.
2. Senantiasa berbagi praktik baik program yang telah dilakukan serta
berkolaborasi secara positif dengan berbagai pihak dalam mewujudkan
program - program yang membawa perubahan positif dalam pendidikan
di Indonesia.
3. Selalu melakukan inovasi dalam pembelajaran.
15
Nurcahyani, Andri, Diah Samsiati Rajasa, Murti Ayu Wijayanti. 2022. Budaya
Positif. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Aditya Dharma, S.Si. M.B.A. Modul 1.1 Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional.
2022 Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga kependidikan.
Aditya Dharma, S.Si. M.B.A. Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak. 2022
Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga kependidikan.
Aditya Dharma, S.Si. M.B.A. Modul 1.3 Visi Guru Penggerak. 2022 Jakarta:
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga kependidikan.
Aditya Dharma, S.Si. M.B.A. Modul 1.4 Budaya Positif. 2022 Jakarta: Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga kependidikan.
16
LAMPIRAN
TAMPILAN LMS
MODUL 1.1
https://drive.google.com/file/d/1d-0k-
GYVbk2DMh0gkPtm9lx5dDmg4HCl/view?usp=sharing
17
18
19
MODUL 1.2
20
21
MODUL 1.3
22
23
24
MODUL 1.4
25
26
https://drive.google.com/drive/folders/19ERwlPSa2ELvDP
hMC9U5bMwBw4NR1ZWb?usp=share_link
https://drive.google.com/drive/folders/1TaLXkXdMb5CgI0
6_2MIvj5DhQ-OxCkcs?usp=share_link
https://drive.google.com/drive/folders/16gVHqP4p3EpeSU
Lash4XV8sox8npPMZ4?usp=share_link
https://drive.google.com/drive/folders/1p4TONsY2GFffaN
RY-n5fcApzTL5DLBk0?usp=share_link
JURNAL REFLEKSI
https://drive.google.com/file/d/1TsRiPC9ahdmzCKFXpbp-
ffV8D0Ja24PH/view?usp=share_link
27
PELAKSANAAN PROGRAM
28
29
30
https://zuhaira1993.blogspot.com/2022/09/budaya-positif-awal-dari-
keverhasilan.html