Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat
dan Hidayah-Nya, sehingga kami Tim Pengembang Kurikulum (TPK) SD Negeri 2
Banjaririgasi Kecamatan Lebakgedong Kabupaten Lebak dapat menyusun Buku 1
Kurikulum SD Negeri 2 Banjaririgasi
Stiap tahun perkembangan dalam pendidikan semakin pesat. Seiring dengan hal
itu yang menjadi batang tubuhnya adalah Perkembangan pada Kurikulum dan Isi
Kurikulum serta penegasan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset
dan teknologi Republik Indonesia yang mengatur sebagai regulasi hukum. Kurikulum
harus disusun dan dipersiapkan oleh setiap satuan pendidikan.
Penyusunan “Kurikulum Oprasional Sekolah Dasar Negeri 2 Banjaririgasi
Kecamatan Lebakgedong Tahun Pelajaran 2023/2024” ini merupakan salah satu upaya
mengimplementasikan Sistem Pendidikan Nasional dan Standar Nasional Pendidikan ke
dalam kegiatan pembelajaran yang bersifat operasional yang dilaksanakan sesuai
dengan karakteristik daerah dan berorientasi kepada kebutuhan peserta didik dan
stakeholder dimana sekolah ini berada.
Atas tersusunnya “Kurikulum Oprasional Sekolah Dasar Negeri 2 Banjaririgasi
Tahun Pelajaran 2023/2024” ini, Tim Penyusun mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang membantu dalam menyusun kurikulum oprasional
Disadari bahwa kurikulum ini dilihat dari materi dan tampilannya masih jauh dari
sempurna. Untuk itulah masukan-masukan dari berbagai pihak sangat diharapkan demi
kesempurnaan kurikulum ini pada masa yang akan datang. Semoga Allah SWT
senantiasa memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang kita lakukan demi
peningkatan mutu pendidikan khususnya di SDN 2 Banjaririgasi
Tim Penyusun
Halaman
LAMPIRAN .......................................................................................................
A. RASIONAL
1. Latar Belakang
Pendidikan memegang peranan sangat penting bagi perkembangan individu.
Kualitas masyarakat yang berpendidikan akan mendukung perkembangan suatu negara
menjadi bangsa yang besar, bermartabat, dan bangga serta cinta tanah air.
Sekolah, dalam hal ini sebagai ‘miniatur dunia’, tentunya diharapkan dapat
menyiapkan siswa menjadi pribadi yang tangguh, kritis, kreatif, dan memiliki sikap
positif dalam menghadapi perubahan. Sekolah harus siap membimbing siswa untuk
berkembang di setiap proses belajarnya sehingga mereka akan menjadi pribadi yang
memiliki kompetensi untuk menjadi bagian dari masyarakat dunia.
Sekolah adalah tempat berkumpulnya anak dengan potensi yang tidak sama. Di
dalam kelas, setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda. Hal ini tentunya harus
difasilitasi oleh Sekolah. Sebagai miniatur dunia, Sekolah berfungsi sebagai
laboratorium sosialisasi yang sangat bermanfaat bagi siswa untuk bersosialisasi,
berkomunikasi, mengembangkan keterampilan emosi, dan memecahkan masalah.
Untuk membekali siswa menjadi pribadi yang kompeten dibutuhkan suatu
perangkat yang dikembangkan dengan memerhatikan berbagai dimensi serta melibatkan
berbagai ahli dan merujuk kepada referensi yang terpercaya. Dengan demikian,
kurikulum yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Untuk mencapai
tujuan di atas, Sekolah membutuhkan sebuah dokumen sebagai acuan dalam
menjalankan program belajarnya.
Sekolah meyakini bahwa lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif
dapat mendukung berkembangnya pengetahuan, mengasah keterampilan, serta
membentuk sikap belajar yang baik dari siswa. Lingkungan Sekolah dirancang sesuai
dengan tujuan pendidikan yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar dan
laboratorium sosialisasi. Pendampingan aktif dari guru-guru dilakukan saat siswa
berinteraksi untuk memastikan proses sosialisasi siswa berjalan sesuai yang diharapkan.
Gedung I
Gedung 2
Kelas I, II, dan III
Kelas IV, V, dan VI
1. Analisis Karakteristik
Sebelum mengembangkan kurikulum operasional SD Negeri 2 Banjaririgasi
diperlukan melakukan analisis karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung
aspirasi dari seluruh warga sekolah dan menjadikan visi, dan misi sebagai arahan yang
disepakati oleh seluruh warga sekolah.
SD Negeri 2 Banjaririgasi melaksanakan analisi karakter satua pendidikan
dengan menganalisis kekuatan, aspek perbaikan di dalam satuan pendidikan, serta
d. Threat (Ancaman)
Situasi atau kondisi yang merupakan ancaman atau tantangan yang akan
dihadapi SD Negeri 2 Banjaririgasi yang bisa menghambat laju perkembangan satuan
pendidikan adalah sebagai berikut :
1) Perekonomian orang tua siswa tidak menentu sehingga fasilitas yang dimiliki
siswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan terbatas
2) Lokasi sekolah yang jauh dari pusat kota sehingga dapat mempengaruhi
lambannya informasi dan perkembangan IPTEK
C. LANDASAN HUKUM
Landasan Yuridis dalam penyusunan Kurikulum Operasional di SD Negeri 2
Banjaririgasi dikembangkan, berlandaskan pada ketentuan peraturan perundang-
undangan sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun2023 tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun2023 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 20
Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 21
Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan.
7. Surat Keputusan Bupati Nomor: 421.2/Kep. 314- Dindikbud/2017 tentang Mata
Pelajaran Mulok Bahasa dan Sastra Sunda Lebak.
8. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2020 tentang Rencana Setrategis Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2020-2024
10. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran;
A. TUJUAN PENDIDIKAN
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam UU No. 20 Tahun
2003 Pasal 3 adalah: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam pencapaian visi, misi dan tujuan sekolah, maka disusun kompetensi
lulusan peserta didik sebagai alat ukur pencapaian kurikulum dan target
pelaksanaan proses pembelajaran pelaksanaan kurikulum operasional
A. INTRAKURIKULER
Pengorganisasian pembelajaran adalah cara SD Negeri 2 Banjaririgasi mengatur
pembelajaran muatan kurikulum dalam satu rentang waktu 1 (satu) tahun.
Pengorganisasian ini pula termasuk mengatur beban belajar dalam struktur kurikulum,
muatan mata pelajaran dan area belajar, pengaturan waktu belajar, serta proses
pembelajaran.
Penyusunan struktur kurikulum merupakan hal penting di dalam
mengorganisasikan pembelajaran. Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata
pelajaran yang harus ditempuh peserta didik pada SD Negeri 2 Banjaririgasi dalam
kegiatan pembelajaran dan merupakan aplikasi dari konsep pengorganisasian konten dan
beban belajar. Pengorganisasian pembelajaran bersifat fleksibel dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, lingkungan belajar SD Negeri 2 Banjaririgasi
SD Negeri 2 Banjaririgasi pada tahun pelajaran 2023/2024 untuk kelas II, III, V,
dan VI melaksanakan Kurikulum 2013. Sedangkan khusus untuk kelas I dan IV
melaksanakan Kurikulum Merdeka. Mengingat masih menggunakan 2 (dua) kurikulum
yang berbeda maka struktur kurikulum menyesuaikan dengan struktur masing-masing
kurikulum.
1. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 di terapkan pada kelas II, III, V, dan VI oleh karena dalam
proses pembelajarannya sebagian besar menggunakan pendekatan tematik kecuali
muatan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, dan Muatan Lokal Bahasa Bali yang
menggunakan pendekatan mata pelajaran. Khusus untuk kelas V dan VI, mata pelajaran
Matematika dan PJOK menggunakan pendekatan mata pelajaran.
Pemetaan Kompetensi Dasar (KD) pada Kelas II, III, V, dan VI mengacu pada
ketentuan dalam Surat Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 018/H/KR/2020 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah Berbentuk Sekolah
Menengah Atas Untuk Kondisi Tertentu. Sedangkan pembelajaran tematik mengacu
2. Kurikulum Merdeka
SD Negeri 2 Banjaririgasi mengorganisasikan muatan pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan mata pelajaran dalam mengimplementasikan
kurikulum merdeka. Struktur kurikulum SD Negeri 2 Banjaririgasi untuk melaksanakan
kurikulum merdeka pad Fase A khusu Kelas I dan Fase B khusu kelas IV.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan 20% (dua puluh persen)
dari beban belajar per tahun. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila
dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara muatan,
projek harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta
didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran.
Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah
alokasi jam pelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila dari semua mata
pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.
Kurikulum Merdeka pada kelas I dan IV oleh karena menggunakan Kurikulum
Merdeka maka dalam proses pembelajarannya SD Negeri 2 Banjaririgasi memilih
pendekatan Mata Pelajaran untuk semua muatan kurikulumnya. Dalam pendekatan mata
pelajaran maka proses pembelajaran kelas I dan IV di SD Negeri 2 Banjaririgasi
dilakukan terpisah antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lain.
Pencapaian kompetensi siswa tiap mata pelajaran untuk kelas I dan IV dalam
implementasi Kurikulum Merdeka di SD Negeri 2 Banjaririgasi mengacu pada Capaian
Pembelajaran sebagaimana tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Standar,
Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 033/H/KR/2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan
Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah pada
Kurikulum Merdeka. Pengorganisasian Mata pelajaran Kurikulum Merdeka pada kelas I
dan Kelas IV mengacu pada ketentuan tersebut, sebagaimana dapat disajikan pada tabel
berikut ini.
Keterangan
1. Mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budipekerti di SD Negeri 2 Banjaririgasi
100% perserta didik beragama Islam
2. SD Negeri 2 Banjaririgasi menyediakan mata pelajaran seni music dan seni rupa
menyesuian dengan minat peserta didik
3. Muatan lokal
Bahasa dan Sastra Sunda
Bahasa Inggris
B. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada
kompetensi dasar, dengan mempertimbangkan kompleksitas/keluasan dan
kedalaman, daya dukung/kondisi satuan pendidikan dan karekteristik peserta didik.
Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan
ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan Belajar terdiri atas
ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu
belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang
merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat
penguasaan minimal atau di atasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam
konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap
tahun ajaran, dan tingkat satuan pendidikan. Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD
pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan predikat Baik (B). Sedangkan nilai ketuntasan
kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk angka 0 – 100.
KKM dirumuskan di awal tahun pelajaran.
Kelas
Bahasa Indonesia - 65 65 65 65 65
Matematika - 60 60 60 60 60
Muatan Lokal :
Berdasarkan uraian KKM tersebut, maka KKM Satuan Pendidikan UPTD SDN 2
Banjaririgasi Tahun Pelajaran 2023/2024 adalah 70.
Penilaian Harian dilakukan dalam bentuk tes tertulis, lisan, atau penugasan.
Penilaian harian tertulis direncanakan berdasarkan pemetaan KD dalam proses
pembelajaran yang dilaksanakan minimal satu kali dalam satu tema untuk setiap KD
muatan pelajaran. Hal itu memungkinkan penilaian harian dilakukan untuk KD satu
muatan pelajaran atau gabungan KD-KD beberapa muatan pelajaran sesuai
kebutuhan. Sebelum menyusun soal-soal tes tertulis, guru perlu membuat kisi-kisi
soal. Apabila tes tertulis dilakukan untuk mencapai KD satu muatan pelajaran, soal-
Penilaian harian berfungsi untuk perbaikan pembelajaran dan juga sebagai salah satu
bahan untuk pengolahan nilai rapor. Nilai pengetahuan yang diperoleh dari penilaian
harian (NPH) merupakan nilai rerata yang ditulis dengan menggunakan angka pada
rentang 0-100.
Soal atau instrumen PTS disusun berdasarkan muatan pelajaran sesuai dengan KD
yang dirakit secara terintegrasi. Nilai pengetahuan yang diperoleh dari PTS (NPTS)
merupakan nilai tengah semester dan penulisannya menggunakan angka pada
rentang 0-100.
Penilaian akhir semester (PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT) atau sebutan lain
sesuai kurikulum merdeka dilaksanakan setelah menyelesaikan seluruh tema dalam
satu semester belajar efektif. Penilaian akhir semester/tahun untuk aspek
pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tertulis yang berfungsi untuk mengukur
pencapaian hasil pembelajaran selama satu semester serta sebagai salah satu bahan
pengisian rapor.
Pemberian bimbingan secara perorangan bila ada beberapa peserta didik yang
mengalami kesulitan yang berbeda-beda sehingga memerlukan bimbingan secara
individual. Pemberian bimbingan secara kelompok bila terdapat beberapa peserta
didik mengalami kesulitan yang sama. Pemberian pembelajaran ulang dengan
metode dan media yang berbeda bila semua peserta didik mengalami kesulitan.
e. Menetapkan nilai yang diperoleh peserta didik setelah program remedial sebagai
nilai akhir capaian KD muatan pelajaran.
Adapun kriteria kenaikan kelas yang berhubungan dengan akademis adalah sebagai
berikut.
pelaku pendidikan. Ada lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk
jejaring nilai yang perlu dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK. Kelima nilai
utama karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Religius
Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa
yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang
2. Nasionalis
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan
budaya bangsa,rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga
lingkungan,taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku,dan agama.
3. Mandiri
Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang
lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan
harapan, mimpi dan cita-cita.
Subnilai mandiri antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya
juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
4. Gotong Royong
5. Integritas
Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan
pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-
nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral). Karakter integritas meliputi sikap
tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui
konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran. Sub nilai integritas
antara lain kejujuran, cinta pada kebenaran, setia, komitmen moral, anti korupsi,
keadilan, tanggungjawab, keteladanan, dan menghargai martabat individu (terutama
penyandang disabilitas).
Kelima nilai utama karakter tersebut bukanlah nilai yang berdiri dan berkembang
sendiri-sendiri melainkan nilai yang berinteraksi satu sama lain, yang berkembang
secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi. Dari nilai utama manapun
pendidikan karakter dimulai, individu dan sekolah perlu mengembangkan nilai-nilai
utama lainnya baik secara kontekstual maupun universal. Nilai religius sebagai
cerminan dari iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan secara
utuh dalam bentuk ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing dan
dalam bentuk kehidupan antarmanusia sebagai kelompok, masyarakat, maupun
bangsa. Dalam kehidupan sebagai masyarakat dan bangsa nilai-nilai religius
dimaksud melandasi dan melebur di dalam nilai-nilai utama nasionalisme,
kemandirian, gotong royong, dan integritas. Demikian pula jika nilai utama
nasionalis dipakai sebagai titik awal penanaman nilai-nilai karakter, nilai ini harus
dikembangkan berdasarkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan yang tumbuh
bersama nilai-nilai lainnya.
Profil Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan sebagaimana tertuang dalam dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024:
2. Berkebinekaan global
3. Bergotong royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu
kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela
agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-
elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
4. Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang
bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri
terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
5. Bernalar kritis
6. Kreatif
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu
yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dikemas dalam dua proyek utama yang
dapat ditampilkan secara terpadu dari mulai kelas 1 sampai 6. Pengalokasian
waktu untuk kegiatan ini terpisah dari alokasi waktu kegiatan intrakurikuler
sehingga tidak mengurangikegiatan regular mingguan.
F. Kegiatan Ekstrakurikuler
Eksrakurikuler wajib merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh semua siswa dari
kelas I sampai VI, ekstrakurikuler wajib yang dilaksanakan adalah pramuka.
Sesuai dengan Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 SDN 3 Lebaksitu
menetapkan pendidikan kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler
wajib. Hal ini mengandung makna bahwa pendidikan kepramukaan merupakan
kegiatan ekstrakurikuler yang yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik,
terkecuali bagi Peserta Didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkan
untuk mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler tersebut.
Muatan Nilai Sikap dan Kecakapan Pendidikan Kepramukaan Muatan Nilai Sikap
dan Kecakapan Pendidikan Kepramukaan yang terkandung dan dikembangkan
dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU) sebagai berikut:
D. PEMBIASAAN
Pembiasaan yang ditumbuhkan melalui kegiatan rutin, spontan, dan keteladanan
yang baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sedangkan pembiasaan melalui kegiatan
terprogram dilaksanakan secara bertahap disesuaikan dengan kalender pendidikan,
semua guru berpartisipasi aktif dalam membentuk watak, kepribadian dan kebiasaan
positif. Peran Konselor dalam hal ini memberikan bimbingan dan konseling, arah
pengembangan kebiasaan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dan sekaligus
mengkoordinir penilaian prilaku mereka melalui pengamatan guru-guru terkait.
Pengembangan diri melalui kegiatan pembiasaan adalah membiasakan perilaku
positif tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Pembiasaan merupakan proses
pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui
proses pembelajaran yang berulang-ulang, baik dilakukan secara bersama-sama ataupun
sendiri-sendiri. Hal tersebut juga akan menghasilkan suatu kompetensi. Pengembangan
diri melalui pembiasaan ini dapat dilakukan secara terjadwal / tidak terjadwal baik di
dalam maupun di luar kelas. Kegiatan pembiasaan terdiri :
E. KALENDER PENDIDIKAN
Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa pengorganisasian pembelajaran
adalah cara SD 2 Banjaririgasi mengatur pembelajaran muatan kurikulum dalam satu
rentang waktu 1 (satu) tahun. Pengorganisasian ini pula termasuk pula mengatur beban
belajar dalam struktur kurikulum, muatan mata pelajaran dan area belajar, pengaturan
waktu belajar, serta proses pembelajaran. Dengan demikian pembagian waktu belajar
efektif menyesuaikan dengan Kalender Pendidikan sebagaimana tertuang dalam
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten lebak sebagai berikut:
1. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
3. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
5 November 2023 - -
Hari
Bulan ME HBE Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Semester 1
Juli 2023 2 9 3 2 2 2 2
Agust 4 22 4 5 5 4 4
Sept 4 20 4 4 4 4 5
Okto 4 22 5 5 4 4 4
Nov 4 22 4 4 5 5 4
Dese 2 10 2 2 2 2 2
Jumlah 20 105 22 22 22 23 21
Semester II
Jan 2024 4 21 4 4 5 4 4
Pebr 4 19 4 4 3 4 4
Mar 3 18 3 3 4 4 5
Apr 2 12 2 3 2 2 2
Mei 3 20 3 3 3 2 4
Juni 1 8 1 2 2 2 1
Jumlah 18 98 17 19 19 18 20