Anda di halaman 1dari 59

PROGRAM PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 CIDAUN

Disusun sebagai Tugas Akhir Pendidikan dan Pelatihan


Kepala Perpustakaan Sekolah yang Diselenggarakan
Oleh UPT Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta
Periode Tanggal 10 Februari s.d. 23 Februari 2023

Disusun Oleh:

Rena Arianti, S.IP

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 CIDAUN
TAHUN 2023

i
HALAMAN PENGESAHAN

Program Pengembangan Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Negeri 1 Cidaun disusun dalam rangka untuk memenuhi Tugas Akhir Pendidikan

dan Pelatihan Kepala Perpustakaan Sekolah yang diselenggarakan oleh UPT

Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta, Tanggal 10 Februari s.d. 23

Februari 2023

Cianjur, 21 Februari 2023

Mengetahui/Menyetujui:
Kepala Sekolah Penyusun:

Muhamad Alwi, M.Tr.Pi Rena Arianti, S.IP


NIP 197710112006041010 NIP 198902142022212019

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas telah berdirinya SMK
Negeri 1 Cidaun di Cidaun yang telah sekian lama menjadi impian dan cita-cita
masyarakat Cidaun khususnya, dan masyarakat Cianjur pada umumnya.
Berdirinya SMK Negeri 1 Cidaun ini menjanjikan segudang harapan bagi lulusan
SLTP yang tidak dapat melanjutkan dikarenakan faktor biaya. SMK Negeri 1
Cidaun yang berbasis produksi dengan sistemnya yang fleksibel akan sangat
tepat dalam menjawab problema bagi lulusan SLTP tersebut.

Program Pengembangan Perpustakaan ini disusun dalam rangka untuk


memenuhi Tugas Akhir Pendidikan dan Pelatihan Kepala Perpustakaan Sekolah
yang diselenggarakan oleh UPT Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta,
Tanggal 10 Februari s.d. 23 Februari 2023. Dengan adanya program ini
diharapkan terwujudnya proses pembelajaran dan dapat terlaksana dengan baik
sehingga mengarah kepada kegiatan pembelajaran berstandar Nasional ataupun
Internasional.

Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan program


pengembangan perpustakaan ini kami mengucapkan terima kasih.

Cianjur, 21 Februari 2023


Penyusun,

iii
DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Visi, Misi, Kebijakan ................................................................................... 2
1. Visi ........................................................................................................ 2
2. Misi ....................................................................................................... 2
3. Kebijakan .............................................................................................. 2

BAB II PENYELENGGARAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH ....................... 4


A. Sumber Daya ........................................................................................... 4
1. Sumber Daya Manusia ....................................................................... 4
2. Pendanaan .......................................................................................... 4
B. Pengadaan Bahan Pustaka .................................................................... 6
C. Pengolahan Bahan Pustaka ................................................................... 7
1. Inventarisasi......................................................................................... 7
2. Katalongisasi ....................................................................................... 7
3. Klasifikasi ............................................................................................. 8
4. Pasca Katalogisasi ............................................................................... 8
5. Shelving ................................................................................................ 9
D. Pelayanan Pemustaka ............................................................................. 10
1. Sistem Layanan .................................................................................... 10
2. Jenis Layanan ....................................................................................... 10
3. Peraturan dan Tata Tertib ..................................................................... 11
E. Pelaporan ................................................. ................................................ 13
1. Koleksi.. ................................................................................................. 13
2. Bahan Pustaka yang Dipinjam.......... ..................................................... 14
3. Pengunjung.............................................................................................. 14

iv
4. Peminjam ................................................................................................
BAB III PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN ………………………………... 18
A. Peningkatan Mutu Perpustakaan ............................................................. 18
1. Pengembangan Koleksi ......................................................................... 18
2. Pengolahan ............................................................................................ 18
3. Pemanfaatan .......................................................................................... 19
4. Aplikasi Teknologi Informasi .................................................................. 19
5. Statistik ................................................................................................... 20
B. Pengembangan Perpustakaan .................................................................. 22
1. Jangka Pendek ...................................................................................... 22
2. Jangka Menengah .................................................................................. 23
3. Jangka Panjang ..................................................................................... 24

BAB IV MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …. 25


A. Formulir Dokumen Perpustakaan ………................................................. 25
1. Formulir keanggotaan ........................................................................... 26
2. Formulir Pemesanan Buku ................................................................... 26
3. Formulir …............................................................................................. 26
B. Dokumen Manajemen Perpustakaan ………........................................... 27
1. Daftar Tenaga Perpustakaan Sekolah .................................................. 27
2. Daftar Koleksi Perpustakaan ................................................................. 28
3. Daftar Inventaris Barang ........................................................................ 29

BAB V PENUTUP …………………………………………………………………… 31


LAMPIRAN

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Menengah Kejuruan memiliki peran untuk menyiapkan peserta


didik agar siap bekerja, baik bekerja secara mandiri (wiraswasta) maupun mengisi
lowongan pekerjaan yang ada. Oleh karena itu, arah pengembangan pendidikan
menengah kejuruan diorientasikan pada pemenuhan permintaan pasar kerja.
Secara makro arah pengembangan pendidikan menengah kejuruan mengacu
pada prinsip demand market driven (kebutuhan tenaga kerja).

SMK Negeri 1 Cidaun Bidang Keahlian Perikanan dan Kelautan sebagai


salah satu institusi yang menyiapkan tenaga kerja, dituntut mampu menghasilkan
lulusan sebagaimana yang diharapkan oleh dunia kerja. Tenaga kerja yang
dibutuhkan adalah sumberdaya yang memiliki kompetensi di bidang perikanan
dan kelautan, memiliki daya adaptasi dan daya saing yang tinggi. Atas dasar itu,
pengembangan kurikulum dalam rangka penyempurnaan pendidikan menengah
kejuruan harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan dunia kerja.

Untuk menghasilkan tamatan SMK Negeri 1 Cidaun sebagai calon tenaga


kerja yang kompeten dan memiliki sikap profesional, telah disiapkan suatu bentuk
perangkat terdiri dari standar kompetensi siswa dan kurikulum atau program
pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang mencakup program normatif, adaptif dan
produktif, disamping itu juga Pengembangan Kepribadian Siswa melalui Kegiatan
Ekstrakulikuler yang cukup mendapatkan perhatian serta dukungan dari orang tua.

Sejalan dengan hal tersebut di atas, terdapat berbagai permasalahan yang


dihadapi oleh SMK Negeri 1 Cidaun. Permasalahan itu antara lain belum
berkembangnya Perpustakaan yang representatif untuk digunakan kegiatan
belajar. Sehingga kami harus terus berupaya untuk pengembangan perpustakaan
demi meningkatkan kenyamanan para guru dan siswa dilingkungan sekolah agar
lebih baik lagi.

1
B. Visi, Misi, Tujuan, dan Kebijakan

1. Visi

Menjadikan perpustakaan sebagai pusat pengembangan ilmu

pengetahuan, karakter, dan keterampilan bagi seluruh warga sekolah.

2. Misi

a. Memberikan layanan yang ramah,  santun, tegas, tertib, dan

tangkas.

b. Menyediakan koleksi bahan pustaka yang diperlukan oleh seluruh

warga sekolah.

c. Meningkatkan semangat gemar membaca warga sekolah.

d. Menjadikan perpustakaan lebih bermanfaat, menyenangkan, dan

nyaman bagi pengunjung.

e. Menjadikan perpustakaan sebagai sumber informasi teknologi, seni,

dan pengetahuan.

3. Tujuan

 Pengembangan ruang perpustakaan yang representatif


 Melengkapi fasilitasi agar dapat menunjang kelancaran kegiatan
belajar mengajar dengan baik.
 Dan terlaksananya kegiatan pembelajaran berstandar Nasional
ataupun Internasional.

4. Kebijakan

Kebijakan Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1

Cidaun disusun dengan mempertimbangkan kebijakan dan kebutuhan

sekolah yang menyeluruh dalam rangka memenuhi visi dan misi

perpustakaan sebagai jantung pembelajaran di sekolah. Oleh sebab itu,

2
disusunlah kebijakan pengembangan koleksi perpustakaan Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cidaun sebagai berikut.

a. Penyediaan buku teks utama.

1) Sekolah wajib menyediakan buku teks utama bagi peserta didik

sesuai dengan kurikulum yang digunakan.

2) Buku teks utama bagi peserta didik harus memenuhi rasio satu

buku untuk satu siswa pada tiap satu mata pelajaran.

3) Buku teks utama bagi guru digunakan untuk memenuhi

kebutuhan semua mata pelajaran pada tiap program keahlian.

b. Penyediaan buku teks pendamping.

1) Sekolah menyediakan buku teks pendamping bagi guru dan

siswa sesuai dengan kurikulum yang digunakan.

2) Buku teks pendamping digunakan untuk memenuhi kebutuhan

semua mata pelajaran pada tiap program keahlian.

c. Penyediaan buku nonteks antara lain buku pengayaan, buku

bacaan, buku referensi, terutama yang menunjang penguatan

pendidikan karakter dan pengembangan literasi sekolah dengan

ketentuan perundang-undangan.

d. Penyediaan koran, majalah atau publikasi lainnya yang terkait

dengan pendidikan.

e. Pemeliharaan atau pembelian buku baru.

f. Pemeliharaan/perawatan koleksi perpustakaan.

3
BAB II

PENYELENGGARAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

A. Sumber Daya

1. Sumber Daya Manusia (SDM)

SDM Perpustakaan terdiri dari pustakawan, staf administrasi, tim

Teknologi Informasi (TI), atau staf lain yang mempunyai minat di

perpustakaan. Ke depannya diharapkan agar pustakawan juga sebagai

mediator expert, information mediator, atau information manager.

Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cidaun

dikelola oleh 5 orang. Tugas masing-masing personalia perpustakaan

adalah sebagai berikut.

a. Pembina Perpustakaan.

1) Menyediakan sarana, prasarana, dan kemudahan bagi

terlaksananya pelayanan perpustakaan.

2) Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan

pelaksanaan program, penilaian, dan upaya tindak lanjut

perpustakaan.

b. Kepala Perpustakaan.

1) Bertugas dan bertanggungjawab tentang penyelenggaran dan

pengelolaan seluruh unit perpustakaan sekolah.

2) Mengorganisir dan mengkoordinir tata kerja seluruh staf

perpustakaan.

3) Menetapkan kebijakan intern yang khusus dalam bidangnya.

4
4) Pembuatan program dan pelaporan.

c. Staf Perpustakaan.

1) Memelihara sarana prasarana.

2) Menginventaris bahan pustaka.

3) Mengklasifikasi bahan pustaka menggunakan sistem klasifikasi

DDC.

4) Mengkatalongisasi bahan pustaka.

5) Membuat kelengkapan buku (label buku, kartu buku, kantong kartu

buku, slip tanggal kembali).

6) Melayani peminjaman dan pengembalian buku.

7) Memberikan bantuan informasi kepada semua pihak yang

memerlukan.

2. Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)


Negeri 1 Cidaun

Muhamad Alwi,
M.Tr.Pi

Rena Arianti, S.IP

Iman Firmansyah, Cita Krimayuni, Sarkosih, S.Sos


S.Pd S.Pd

5
3. Pendanaan Perpustakaan

Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cidaun

mendapat anggaran dari sekolah. Dengan proses seleksi dan akuisisi

berpedoman pada RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) yang

telah direncanakan sebelumnya. Untuk pendanaannya dianggarkan dari

dana BOS, dan BOPD.

B. Pengadaan Bahan Pustaka

Tahapan pengadaan bahan pustaka di perpustakaan Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cidaun adalah sebagai berikut.

a. Pembelian.

Agar terbangun koleksi perpustakaan sekolah yang baik maka

pengadaan buku selalu memperhatikan kurikulum sekolah. Dalam

pelaksanaannya melalui proses seleksi yang melibatkan semua unsur

warga sekolah.

b. Sumbangan.

Sumbangan buku untuk perpustakaan bersifat suka rela. Biasanya

berasal dari calon alumni yang telah menyelesaikan studi. Namun tidak

menutup kemungkinan dari pihak lain, misalnya guru, pengurus komite

sekolah, maupun pihak-pihak lain yang memiliki perhatian dengan

perpustakaan..

c. Hadiah

Untuk mendapatkan buku secara cuma-cuma (gratis), maka

pustakawan dan pihak sekolah harus proaktif dalam mencari bantuan

melalui kerjasama dengan berbagai institusi.

6
C. Pengolahan Bahan Pustaka

Pengolahan dilakukan agar terjamin seluruh proses manajemen bahan

pustaka dapat berjalan dengan baik. Proses pengolahan bahan pustaka

meliputi kegiatan sebagai berikut.

1. Inventarisasi

Inventarisasi merupakan kegiatan pencatatan bahan pustaka yang

telah diputuskan menjadi milik perpustakaan. Pencatatan ini penting

dilakukan agar pengelola perpustakaan dan pihak yang berkepentingan

dengan perpustakaan bisa mengetahui jumlah dan jenis koleksi buku

yang ada, rekam jejak dari pengadaan buku tersebut, dan tertib

administrasi.

Kegiatan dalam inventarisasi adalah sebagai berikut.

1) Pemeriksaan.

Pemeriksaan bahan pustaka dimulai dari memeriksa kondisi

fisiknya apakah baik atau cacat, kesesuaian antara judul dan

jumlah eksemplar yang dipesan dengan yang diterima, elengkapan

jumlah isinya dan kualitas cetakannya.

2) Pengelompokan.

Dilakukan pengelompokan berdasarkan judul.

3) Pengecapan.

Pengecapan atau membubuhkan stempel tanda milik dilakukan

pada buku pustaka yang sudah dikelompokkan tadi pada halaman

tertentu.

4) Pencatatan.

7
Semua buku pustaka yang masuk ke perpustakaan dan sudah

menjadi milik perpustakaan harus tercatat semua, baik di buku

induk maupun di komputer. Pencatatan meliputi nomor urut, tanggal

pencatatan, nomor inventaris, asal bahan pustaka, judul,

pengarang, keterangan penerbitan, dan keterangan tambahan

sesuai kebutuhan..

2. Klasifikasi

Kegiatan pengelompokan koleksi perpustakaan secara sistematis

berdasarkan subjek/disiplin ilmu. Pengwlompokan ini dilakukan

agardalam penemuan kembali dapat dilakukan denga mudah, cepat,

dan tepat.

Sistem klasifikasi yang digunakan di perpustakaan sekolah adalah

sistem Dewey Decimal Classification (DDC).

3. Katalogisasi Deskriptif

Adalah proses pembuatan deskripsi bahan pustaka (buku, CD,

majalah, film mikro, dan sebagainya) milik perpustakaan. Berpedoman

pada AACR (Anglo American Cataloging Rules)

4. Pasca Katalogisasi

Seluruh rangkaian dalam proses pengolahan Bahan Perpustakaan

akan diakhiri dengan pembuatan kelengkapan Bahan Perpustakaan.

Adapun kelengkapan tersebut adalah:

- Kartu Buku

Berisi informasi mengenai judul, pengarang, nomor inventaris

disertai dengan kolom-kolom yang memuat identitas peminjam,

rentang peminjaman, dan tanda tangan/paraf.

8
- Label

Unsur yang masuk dalam label buku adalah call number adalah:

• Notasi/nomor klasifikasi

• Tiga huruf pertama dari tajuk entri

• Satu huruf pertama dari judul

- Slip tanggal kembali

Dibuat untuk mencatat tanggal buku itu harus dikembalikan. Tidak

ada ukuran baku, yang jelas cukup untuk membubuhkan stempel

tanggal kembali.

5. Shelving

Shelving adalah kegiatan penjajaran buku/koleksi ke dalam rak/tempat

berdasarkan sistem tertentu. Kegiatan ini merupakan kegiatan terakhir

dari pengolahan buku atau bahan pustaka. Tujuannya agar

pemustaka dapat mencari koleksi dengan mudah.

Sistem penjajaran koleksi dalam rak ada dua:

1) Berdasarkan jenis, yaitu disusun berdasarkan jenis koleksi.

2) Berdasarkan sandi atau call number, yaitu disusun berdasarkan

urutan nomor kelas sesuai dengan tata susunan koleksi. Sistem ini

cocok digunakan untuk penjajaran buku teks.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam shelving adalah:

1) Rak tidak diisi penuh biar memudahkan jika ada penambahan

atau penggeseran.

2) Digunakan standar buku.

3) Buku tidak disusun berlapis atau ditumpuk.

9
4) Rak hendaknya mudah dipindahkan.

5) Desain rak disesuaikan agar sirkulasi udara baik.

D. Pelayanan Pemustaka

a. Sistem Layanan

Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cidaun

menerapkan sistem layanan terbuka, yaitu layanan yang memberikan

kebebasan kepada pemustaka untuk mencari dan menemukan koleksi

perpustakaan sendiri.

1) Kelebihan

a) Pengguna bebas memilih koleksi ke rak.

b) Kebebasan ini menimbulkan rangsangan untuk membaca karena

biasanya pengguna akan menemukan bahan pustaka yang

menarik yang sebelumnya tidak dicari.

c) Pengguna dapat mengganti koleksi yang isinya mirip, jika bahan

pustaka yang dicarinya tidak ada.

d) Pemakai dapat membandingkan isi koleksi dengan judul yang

dicarinya.

e) Pengguna tidak harus menggunakan katalog. 

f) Koleksi lebih didayagunakan.

g) Menghemat tenaga petugas perpustakaan.

2) Kekurangan

a) Pengguna cenderung mengembalikan koleksi seenaknya

sehingga susunan buku di rak menjadi kacau .

b) Kemungkinan kehilangan koleksi sangat besar.

10
c) Tidak semua pemakai paham dalam mencari koleksi di rak.

d) Koleksi lebih cepat rusak.

e) Perlu pembenahan terus menerus.

b. Jenis Layanan

- Layanan Sirkulasi.

Layanan sirkulasi (peminjaman dan pengembalian) merupakan bagian

dari rangkaian kegiatan pelayanan pemakai. Layanan sirkulasi diatur

dengan ketentuan sebagai berikut:

Peminjaman

Layanan peminjaman bertugas mencatat semua hal yang terkait

dengan peminjaman mencakup data peminjam, koleksi yang dipinjam,

dan waktu peminjaman.

Pengembalian

Layanan pengembalian meliputi kegiatan mencatat semua hal yang

terkait dengan pengembalian mencakup data pengembali, koleksi

yang dikembalikan, waktu pengembalian, termasuk memberikan

sanksi denda apabila ada keterlambatan.

- Layanan Rujukan dan Informasi.

Bentuk layanannya berupa bantuan secara langsung bersifat personal

bagi mereka yang mencari dan membutuhkan informasi tertentu.

Koleksi rujukan merupakan suatu publikasi dimana seseorang dapat

berkonsultasi untuk mencari fakta atau informasi tentang latar

belakang obyek, orang, atau peristiwa secara cepat dan mudah.

11
Kecepatan dan kemudahan tersebut dikarenakan buku rujukan

informasinya disusun secara sistematis dan khusus (penyusunan buku

rujukan: alfabetis, kronologis, tabular, dan atau menurut kelompok

tertentu/klasifikasi menurut topik/subyek/itemnya).

Bagian layanan ini juga memberikan petunjuk/informasi teknis tentang

bagaimana menggunakan perpustakaan secara baik dan benar.

Koleksi referensi/rujukan. Lazimnya koleksi rujukan ini hanya dibaca

sebagian dan tidak untuk dibaca seluruhnya, sehingga koleksi rujukan

tidak untuk dipinjamkan/dibawa pulang.

c. Tata tertib

a. Tata tertib dalam ruang perpustakaan:

a) Setiap pengunjung diwajibkan mengisi buku pengunjung.

b) Pengunjung dilarang merokok, makan, dan minum.

c) Pengunjung dilarang menimbulkan suara gaduh/bising yang

dapat mengganggu pengunjung lain.

d) Pengunjung harus menjaga kebersihan, kerapihan, dan

kesopanan.

e) Pengunjung tidak diperbolehkan membawa barang yang tidak

diperlukan seperti tas, jaket, dan lain-lain.

f) Pengunjung dilarang merusak buku (merobek, melipat, mencorat-

coret, atau mengotori bahan pustaka).

g) Buku yang telah selesai dibaca harus dikembalikan ke tempat

semula.

12
b. Tata Tertib Peminjaman

a) Peminjam membawa kartu anggota perpustakaan Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cidaun

b) Peminjam harus datang sendiri dan tidak boleh menggunakan

kartu anggota orang lain.

c) Peminjaman buku penunjang maksimal 2 buku,

d) Peminjaman buku paket dilaksanakan secara kolektif

menggunakan buku pinjaman kelas, untuk jangka waktu  yang

ditentukan.

e) Keterlambatan pengembalian buku dikenakan denda Rp

5.000,- tiap buku per hari.

f) Peminjam yang menghilangkan atau merusakkan buku

diharuskan mengganti dengan buku yang sama atau uang

seharga buku itu.

E. Pelaporan

a. Koleksi Buku Tercetak

No
Jenis Koleksi Judul Eksemplar
.
-
1 Karya Umum -
-
2 Filsafat -
Pendidikan 42
3 Agama
Agama Islam
Fisika 138

4 Ilmu Pengetahuan Alam Biologi 84


Kimia 56
5 Bahasa Bahasa 425
Inggris

13
No
Jenis Koleksi Judul Eksemplar
.
Bahasa 116
Indonesia
-
6 Ilmu Murni -
30
7 Ilmu Terapan IPA Terapan
Pendidikan
244
8 Seni & OR jasmani
olahraga
-
9 Kesusasteraan -
-
10 Sejarah, Geografi -
1135
Jumlah -

b. Koleksi Buku Elektronik

No
Jenis Koleksi Judul Eksemplar
.
- -
1 Karya Umum
- -
2 Filsafat
- -
3 Agama
- -
4 Ilmu Sosial
- -
5 Bahasa
- -
6 Ilmu Murni
- -
7 Ilmu Terapan
- -
8 Seni & OR
- -
9 Kesusasteraan
- -
10 Sejarah, Geografi
-
Jumlah

c. Terbitan Berkala

14
No. Judul Eksemplar
-
1 Jawa Pos
-
2 Kedaulatan Rakyat
-
3 Kompas
-
4 -
-
Jumlah

d. Koleksi Audio Visual

No
Jenis Koleksi Judul Eksemplar
.
- -
1 Kaset
- -
2 CD
- -
3 DVD
- -
4 e-Book
- -
5 Lainnya
- -
Jumlah

e. Bahan Pustaka yang Dipinjam

No
Jenis Koleksi Judul Eksemplar
.
… …
1 Karya Umum
… …
2 Filsafat
Pendidikan 10
3 Agama
Agama Islam
Fisika 5

4 Ilmu Sosial Biologi 8


Kimia 6

15
No
Jenis Koleksi Judul Eksemplar
.
Bahasa 15
Inggris
5 Bahasa
Bahasa 9
Indonesia
-
6 Ilmu Murni -
-
7 Ilmu Terapan IPA Terapan
Pendidikan
4
8 Seni & OR jasmani
olahraga
-
9 Kesusasteraan -
-
10 Sejarah, Geografi -
-
Jumlah 57

f. Pengunjung Perpustakaan Tahun 2022/2023

No. Kelas Jumlah


15
1 Kelas X APAT
8
2 Kelas X NKPI
18
3 Kelas X APHP
24
4 Kelas X MPLB
17
5 Kelas X TKJ
11
6 Kelas XI APAT
13
7 Kelas XI NKPI
18
8 Kelas XI APHP
26
9 Kelas XI MPLB
23
10 Kelas XI TKJ
7
11 Kelas XII APAT
12 Kelas XII NKPI 9

16
No. Kelas Jumlah

16
13 Kelas XII APHP
35
14 Kelas XII MPLB
26
15 Kelas XII TKJ
226
Jumlah

g. Peminjam

No. Kelas Jumlah


5
1 Kelas X APAT
3
2 Kelas X NKPI
8
3 Kelas X APHP
4
4 Kelas X MPLB
3
5 Kelas X TKJ
-
6 Kelas XI APAT
3
7 Kelas XI NKPI
4
8 Kelas XI APHP
6
9 Kelas XI MPLB
3
10 Kelas XI TKJ
2
11 Kelas XII APAT
9
12 Kelas XII NKPI
2
13 Kelas XII APHP
3
14 Kelas XII MPLB
2
15 Kelas XII TKJ

17
No. Kelas Jumlah
Jumlah 57

BAB III

PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN

A. Peningkatan Mutu Perpustakaan

1. Pengembangan Koleksi

Melakukan kerjasama perpustakaan merupakan langkah efektif untuk

mengembangkan perpustakaan. Kerjasama merupakan strategi

pengembangan koleksi. Kerjasama adalah salah satu  strategi yang sangat

penting untuk mengembangkan koleksi perpustakaan sekolah/madrasah.

Sudah menjadi hal yang maklum bahwa dana perpustakaan sekolah/

madrasah masih minim, maka pengembangan koleksi melalui pemanfaatan

dana akan sangat terbatas, meskipun Undang-Undang Perpustakaan

Nomor 43 Tahun 2007 menyatakan bahwa setiap perpustakaan harus

mengalokasikan minimal 5% dari keseluruhan Anggaran Sekolah, akan

tetapi optimalisasi dana tersebut belum terlihat. Apalagi jika melihat

keadaan perpustakaan pada sekolah/madrasah yang dikelola oleh

yayasan/swasta jauh dari standar yang digariskan oleh pemerintah.

Kerjasama merupakan solusi yang bisa digunakan untuk

mengembangkan koleksi perpustakaan sekolah. Pengelola hanya diminta

untuk bersinergi dan berkomunikasi dengan perpustakaan lain dan

membuat proposal yang dibutuhkan dan membuat aturan-aturan yang

disepakati. Tentu semua pihak terkait perpustakaan sekolah/madrasah

18
harus dilibatkan karena hal itulah kekuataan seperti yang disampaikan Lasa

Hs dalam bukunya Manajemen Perpustakaan Sekolah (2007: 25), bahwa

kekuatan adalah sesuatu yang dimiliki perpustakaan sekolah yang dapat

dikembangkan dalam rangka mencapai tujuan perpustakaan sekolah.

Perhatian dari pihak-pihak sekolah/madrasah seperti pimpinan sekolah,

potensi orangtua siswa dan pihak lain yang terkait.

Akan tetapi ada beberapa kerjasama yang perlu diketahui oleh para

pengelola perpustakaan, antara lain:

a. Silang Layan

      Dalam kategori ini kerjasama yang dilakukan berkisar antara saling

meminjamkan pustaka berupa bahan asli atau hanya dengan penyediaan

fasilitas reproduksi bahan yang diperlukan baik berupa fotocopy, ataupun

bentuk mikro dsb. Bentuk silang layan ini dapat dikembangkan hingga

penyediaan jasa oleh masing-masing perpustakaan untuk saling

melakukan penelusuran dan pemberian informasi yang dibutuhkan

pengguna masing-masing.

b. Pemakaian ruang baca dan fasilitas lain

      Karena keterbatasan bahan pustaka yang dimiliki, perpustakaan

mestinya lebih mementingkan warga sekolahnya sendiri. Pengguna dari

luar warga sekolah biasanya hanya dapat diijinkan untuk meminjam koleksi

dibaca di ruang baca yang tersedia. Layanan ini termasuk pemanfaatan

perlengkapan perpustakaan seperti slide proyektor, video tape, dan

sebagainya.

c. Pertukaran Data dan Bibliografi

19
      Untuk dapat saling mengetahui koleksi perpustakaan yang dimiliki oleh

masing-masing anggota jaringan, kerjasama pertukaran data bibliografi

merupakan suatu bentuk kerjasama yang banyak dilakukan akhir-akhir ini

tak terkecuali di Indonesia. Usaha yang dahulu dilakukan secara

sederhana dengan saling mengirimkan daftar tambahan buku, sekarang

dapat dilaksanakan dengan lebih mudah dengan dimanfaatkannya

komputer untuk melaksanakan tugas-tugas perpustakaan.

d. Tukar Menukar

Untuk dapat saling membantu pengembangan koleksi pustaka

masing- masing, kerjasama dapat dilakukan dengan saling memberikan

terbitan lembaga yang bersangkutan. Memberikan copy ekstra ataupun

memberikan koleksi yang tidak relevan dengan tujuan dan ruang lingkup

pelayanan. Pemberian ke perpustakaan lain yang membutuhkan berarti

juga membantu mendayagunakan pemanfaatan koleksi perpustakaan

semaksimal mungkin.     

2. Pengolahan

Sebelum bahan pustaka bisa dipergunakan oleh pemakai

perpustakaan biasanya diolah terlebih dahulu sehingga bahan pustaka

benar-benar siap untuk disajikan. Kegiatan pengolahan bahan pustaka ini

kebanyakan masih dilakukan secara manual. Pengolahan bahan pustaka

secara manual dilakukan melalui serangkaian kegiatan antara lain

penentuan nomor klasifikasi, memasukan data buku dalam komputer,

pembuatan katalog buku, kartu peminjaman, pembuatan slip peminjam

20
buku, dan pembuatan label punggung buku. Serangkaian kegiatan ini

tentunya membutuhkan waktu dan tenaga. Untuk mempermudahkan

pekerjaan ini maka diperlukan komputerisasi dalam melaksanakannya.

Dengan komputerisasi maka sebagian pekerjaan yang secara

manual harus dilakukan, tidak perlu dilakukan lagi karena pekerjaan

tersebut sudah dapat digantikan atau dilakukan dengan komputer. Dalam

komputerisasi pengolahan bahan pustaka, pekerjaan yang paling terpenting

adalah input data. Input data harus benar-benar akurat, karena data-data

inilah yang nantinya akan dipakai dalam kegiatan sirkulasi dan

penelusuran. Dari data yang telah diinputkan ini maka akan diolah oleh

komputer untuk berbagai keperluan. Sebagai contoh misalnya: kartu

katalog buku, label punggung buku, daftar buku, statistik jumlah koleksi,

grafik jumlah koleksi, dan sebagainya.

3. Pemanfaatan

Perpustakaan sekolah diharapkan dapat memberikan manfaat:

a. Bisa menimbulkan kecintaan siswa terhadap membaca.

b. Dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.

c. Dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri kepada siswa.

d. Dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa.

e. Memperlancar siswa dalam menyelesaikan tugas.

f. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber

belajar.

g. Pekembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat segera diikuti.

21
4. Aplikasi Teknologi Informasi (TI)

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dewasa ini,

perpustakaan juga telah mengalami perkembangan yang sedemikian

pesatnya. Perkembangan perpustakaan dalam beberapa dasawarsa ini

telah banyak dipengaruhi oleh perkembangan keberadaan teknologi

informasi. Sebagai salah satu lembaga yang berperan dalam pengumpulan,

pengolahan dan pendistribusian informasi mau tidak mau harus

berhadapan dengan apa yang dinamakan teknologi informasi ini. Tanpa

adanya sentuhan teknologi informasi, perpustakaan dianggap sebagai

sebuah instutisi yang ketinggalan jaman, kuno dan tidak berkembang.

Untuk itu, perpustakaan SMKN 1 Cidaun ke depannya semua

pengarsipan bahan pustaka dengan menggunakan TI.

5. Statistik

Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cidaun

yang baru sekitar 2 tahun berdiri, sehingga koleksi bahan pustaka belum

banyak, tetapi tidak menyurutkan para siswa untuk berkunjung ke

perpustakaan. Besar kecilnya jumlah pengunjung setiap bulannya

dipengaruhi oleh jadwal akademik sekolah, yaitu adanya masa liburan

semester baik semester ganjil maupun genap dan liburan nasional seperti

hari raya ataupun kegiatan PPHB, dimana untuk kegiatan ini sangat

menyita waku, sehingga pengunjung ke perpustakaan sangat sedikit.

B. Pengembangan Perpustakaan

22
Program pengembangan perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) Negeri 1 Cidaun yaitu sebagai berikut.

1. Jangka Pendek

a. Menyediakan dan menghimpun bahan pustaka, informasi, sesuai

kurikulum sekolah;

b. Menyediakan dan melengkapi fasilitas perpustakaan sesuai kebutuhan;

c. Mengolah dan mengorganisasikan bahan pustaka dengan system

tertentu shingga memudahkan penggunaannya;

d. Melaksanakan layanan perpustakaan yang sederhana, mudah dan

menarik;

e. Meningkatkan minat baca murid, guru, dan staf tata laksana;

f. Menambahkan koleksi bahan pustaka secara berkala untuk memenuhi

kebutuhan pegguna layanan perpustakaan;

g. Memelihara bahan pustaka agar tahan lama dan tidak cepat rusak.

h. Menerbitkan berbagai administrasi perpustakaan (kartu buku, kantong,

lebeling, catalog buku, dan lain-lain;

i. Inventarisasi, klasifikasi dan katalogisasi bahan pustaka;

j. Pelayanan peminjaman buku perpustakaan;

2. Jangka Menengah

a. Menyediakan dan menghimpun bahan pustaka, informasi, sesuai

kurikulum sekolah;

b. Menyediakan dan melengkapi fasilitas perpustakaan sesuai kebutuhan;

23
c. Mengolah dan mengorganisasikan bahan pustaka dengan system

tertentu shingga memudahkan penggunaannya;

d. Melaksanakan layanan perpustakaan yang sederhana, mudah dan

menarik;

e. Meningkatkan minat baca murid, guru, dan staf tata laksana;

f. Menambahkan koleksi bahan pustaka secara berkala untuk memenuhi

kebutuhan pegguna layanan perpustakaan;

g. Pembuatan proposal permintaan buku/majalah/jurnal pada beberapa

lembaga/instansi/penerbit tertentu;

h. Memelihara bahan pustaka agar tahan lama dan tidak cepat rusak.

i. Menerbitkan kartu perpustakaan bagi siswa, guru dan staf tata laksana;

j. Menerbitkan berbagai administrasi perpustakaan (kartu buku, kantong,

lebeling, catalog buku, dan lain-lain;

k. Inventarisasi, klasifikasi dan katalogisasi bahan pustaka;

l. Entry data anggota perpustakaan pada Sistim Informasi Perpustakaan

(SIP);

m. Penerbitan Surat Tandan Bebas Perpustakaan (STBP) bagi siswa Kelas

XII sebagai syarat pengambilan Ijazah.

3. Jangka Panjang

a. Menerapkan system layanan perpustakaan berbasis ICT;

b. Menerapkan E-Library learning;

c. Terciptanya ruangan perpustakaan yang memadai, kondusif dan

menyenangkan.

24
d. Mengikuti beberapa lomba perpustakaan sekolah, baik tingkat

kabupaten, provinsi atau nasional

BAB IV

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN

A. Formulir Manajemen Sarana dan Prasarana Perpustakaan

Untuk manajemen sarana dan prasarana perpustakaan Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cidaun telah disiapkan formulir sebagai berikut.

25
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH VI
SMK NEGERI 1 CIDAUN
Jl. Pelabuhan Jayanti, Cidaun Hp. 085759037722 Website :
www.smkn1cidaun.sch.id email : smkn1cidaun@yahoo.com Cianjur - 43275

PENDAFTARAN ANGGOTA

Nama :
No :
Kelas :

Cianjur, 23 Februari 2023

Mengetahui/Menyetujui:
Kepala Sekolah, Kepala Perpustakaan,

Muhamad Alwi, M.Tr.Pi Rena Arianti, S.IP


NIP 197710112006041010 NIP 198902142022212019

26
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH VI
SMK NEGERI 1 CIDAUN
Jl. Pelabuhan Jayanti, Cidaun Hp. 085759037722 Website :
www.smkn1cidaun.sch.id email : smkn1cidaun@yahoo.com Cianjur - 43275

DAFTAR KOLEKSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH

No. Judul Pengarang Penerbit

RYAN FILBERT WIJAYA, Elex Media


1 YUK BELAJAR NABUNG SAHAM
S.Sn, ME. Komputindo

YUK NABUNG SAHAM :


Dunia Komputer
2 SELAMAT DATANG, INVESTOR ALAN NUR ADITYA
(PS)
INDONESIA!
SILVESTER SIMAU, A.Pi.,
3 ILMU PELAYARAN ASTRONOMI S.Pi., M.Si DJANGKAR

DASAR ILMU HITUNG RIO ROCHMANI, S.Pi.,


4 PELAYARAN M.Si DJANGKAR

DASAR-DASAR STABILITAS RIO ROCHMANI, S.Pi.,


5 KAPAL M.Si DJANGKAR

RIAN MARDIANSYAF,
6 ILMU PELAYARAN S.Sos DJANGKAR

Capt. M.R. SAIMIMA, S.T.,


7 ILMU PELAYARAN ASTRONOMI MM DJANGKAR

Capt. R.F. SIANIFAR,


8 ILMU PELAYARAN DATAR M.Mar DJANGKAR

JUSAK J. HANDOYO, Ir.,


9 KAMUS PELAYARAN & MARITIM S.E., M.Min., M.Mar.E DJANGKAR

KEPEDULIAN LINGKUNGAN Capt. H. SATO M. BISRI,


10 LAUT SH DJANGKAR

Capt. M.R. SAIMIMA, S.T.,


11 KOMPAS DAN SISTEM KEMUDI MM DJANGKAR

KOMUNIKASI DAN DINAS JAGA


12 KAPAL PERIKANAN IJAT DANAJAT, S.Pi DJANGKAR

MANAJEMEN BUDAYA
Ir. JUSAK J. HANDOYO,
13 KESELAMATAN, KEAMANAN DJANGKAR
S.E., M.Min., M.Mar.E
DAN PELAYANAN MARITIM

14 MESIN DIESEL PENGGERAK Ir. JUSAK J. HANDOYO, DJANGKAR

27
UTAMA KAPAL S.E., M.Min., M.Mar.E
15 NAUTIKA PELAYANAN MEDIS Capt. RUBIANTO DJANGKAR
SISTEM NAVIGASI Capt. M.R. SAIMIMA, S.T.,
16 ELEKTRONIKA MM DJANGKAR
TEKNOLOGI ALAT BANTU Prof. Dr. Ir. H. SUDIRMAN,
17 PENANGKAPAN IKAN M.Pi., dkk DJANGKAR
KEMDIKBUD
RISTEK , DIRJEN
KUSMADI, WIYANA EVA PENDIDIKAN
18 INFORMATIKA C, IMAM BADRUDIN, BIMA VOKASI,
LAKSANA PUTRA DIREKTORAT
MENENGAH
KEJURUAN

30 MENI MAHIR MEMBUAT Dunia Komputer


19 ALAN NUR ADITYA
JARINGAN KOMPUTER (PS)

INOVASI DAN
20 KEWIRAUSWASTAAN
DRUCKER.PETER.F. ERLANGGA
KEAMANAN PANGAN, HENRICUS TOTOK DIREKTORAT
21 PENYIMPANAN DAN YULIANTO, ERNA SAPTI PEMBINAAN SMK,
PENGGUDANGAN WULANDARI KEMDIKBUD
PRODUKSI PENGOLAHAN
22 HASIL HEWANI
  LINISWARA

23 ANEKA SAMBAL NUSANTARA TIM DAPUR DEMEDIA DEMEDIA

24 ZERO TO ONE PETER THIEL  

25 THE LEAN STARTUP ERIC RIES  

26 STARTUP OWNER’S MANUAL STEVE BLANK  


KEMDIKBUD
RISTEK , DIRJEN
KUSMADI, WIYANA EVA PENDIDIKAN
27 INFORMATIKA C, IMAM BADRUDIN, BIMA VOKASI,
LAKSANA PUTRA DIREKTORAT
MENENGAH
KEJURUAN

dst

Cianjur, 20 Februari 2023


Mengetahui/Menyetujui:
Kepala Sekolah, Kepala Perpustakaan,

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


Muhamad Alwi,PENDIDIKAN
DINAS M.Tr.Pi Rena Arianti, S.IP
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH VI
NIP. 197710112006041010 NIP. 198902142022212019
SMK NEGERI 1 CIDAUN
Jl. Pelabuhan Jayanti, Cidaun Hp. 085759037722 Website :
www.smkn1cidaun.sch.id email
28 : smkn1cidaun@yahoo.com Cianjur - 43275
INVENTARIS PERABOT PERPUSTAKAAN SEKOLAH

No. Nama Peralatan/ Mesin Spesifikasi/Merk Kondisi Alat

1 Lemari Kayu Baik


Baik
2 Rak Kayu dan Besi
Baik
3 Meja Kayu
Baik
4 Kursi Kayu
Baik
5 Tempat Sampah -
Baik
6 Alat Kebersihan -
Baik
7 Loker Kayu

dst

Cianjur, 23 Februari 2023

Mengetahui/Menyetujui:
Kepala Sekolah, Kepala Perpustakaan,

Muhamad Alwi, M.Tr.Pi Rena Arianti, S.IP


NIP 197710112006041010 NIP 198902142022212019

B.

29
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH VI
SMK NEGERI 1 CIDAUN
Jl. Pelabuhan Jayanti, Cidaun Hp. 085759037722 Website :
www.smkn1cidaun.sch.id email : smkn1cidaun@yahoo.com Cianjur - 43275

INVENTARIS PERALATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

No. Nama Peralatan/ Mesin Spesifikasi/Merk Kondisi Alat

1 Komputer Lenovo core i3 Baik

2 Printer Epson L220 Baik

3 AC Aqua Baik

4 Buku Tamu Peminjaman Buku Folio Bergaris Baik

dst

Cianjur, 23 Februari 2023

Mengetahui/Menyetujui:
Kepala Sekolah, Kepala Perpustakaan,

Muhamad Alwi, M.Tr.Pi Rena Arianti, S.IP


NIP 197710112006041010 NIP 198902142022212019

30
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan Keberadaan perpustakaan bukan hanya sebagai sarana

prasarana pelengkap di sekolah namun dapat dipergunakan sebagai sumber belajar

bagi berbagai pihak di sekolah seperti siswa, guru, dan karyawan sekolah. Setiap

sekolah harus memberikan pelayanan terbaik dalam pengelolaan perpustakaan.

Sebagai sumber belajar perpustakaan sekolah dalam pengelolaan dapat menjalin

hubungan dengan semua pihak atau guru dengan melakukan kerja sama yang saling

menguntungkan untuk meningkatkan dan mengembangkan perpustakaan. Membuat

hubungan dengan siswa yang ada di sekitar perpustakaan sekolah tersebut. Sehingga

perpusatakaan sekolah bisa dimanfaatkan dengan baik oleh siswa.

31
LAMPIRAN

32
Lampiran 3.

FOTO DOKUMENTASI PENGELOLAAN (MANAJEMEN)

PERPUSTAKAAN SMK NEGERI 1 CIDAUN

Gambar 1. Kegiatan di Perpustakaan SMKN 1 Cidaun

33
Gambar 2. Kegiatan di Perpustakaan SMKN 1 Cidaun

34
Lampiran 4.

FOTO DOKUMENTASI SARANA DAN PRASARANA


PERPUSTAKAAN SMK NEGERI 1 CIDAUN

Gambar 1 . Bangunan Perpustakaan

35
Lampiran 5.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 43 TAHUN 2007
TENTANG
PERPUSTKAAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang: a. bahwa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa


sebagaimana diamanatkan dalam Undang- Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang hayat
mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab dalam mendukung
penyelenggaraan pendidikan nasional;
b. bahwa sebagai salah satu upaya untuk memajukan
kebudayaan nasional, perpustakaan merupakan
wahana pelestarian kekayaan budaya bangsa;
c. bahwa dalam rangka meningkatkan kecerdasan
kehidupan bangsa, perlu ditumbuhkan budaya gemar
membaca melalui pengembangan dan pendayagunaan
perpustakaan sebagai sumber informasi yang berupa
karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam;
d. bahwa ketentuan yang berkaitan dengan
penyelenggaraan perpustakaan masih bersifat parsial
dalam berbagai peraturan sehingga perlu diatur secara
komprehensif dalam suatu undang-undang tersendiri;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu
dibentuk Undang-Undang tentang Perpustakaan;

Mengingat: Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945;

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA


dan
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN:

Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG PERPUSTAKAAN.

36
BAB I
KETENTUAN
UMUM

Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
1. Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya
tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara
profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi
kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,
informasi, dan rekreasi para pemustaka.
2. Koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam
bentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam
dalam berbagai media yang mempunyai nilai
pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan.
3. Koleksi nasional adalah semua karya tulis, karya cetak,
dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang
diterbitkan ataupun tidak diterbitkan, baik yang berada
di dalam maupun di luar negeri yang dimiliki oleh
perpustakaan di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

4. Naskah kuno adalah semua dokumen tertulis yang


tidak dicetak atau tidak diperbanyak dengan cara lain,
baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri
yang berumur sekurang-kurangnya 50 (lima puluh)
tahun, dan yang mempunyai nilai penting bagi
kebudayaan nasional, sejarah, dan ilmu pengetahuan.
5. Perpustakaan Nasional adalah lembaga pemerintah
non departemen (LPND) yang melaksanakan tugas
pemerintahan dalam bidang perpustakaan yang
berfungsi sebagai perpustakaan pembina,
perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit,
perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian, dan
pusat jejaring perpustakaan, serta berkedudukan di
ibukota negara.
6. Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang
diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana
pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan
umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status
sosial-ekonomi.
7. Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang
diperuntukkan secara terbatas bagi pemustaka di
lingkungan lembaga pemerintah, lembaga masyarakat,
lembaga pendidikan keagamaan, rumah ibadah, atau
organisasi lain.
8. Pustakawan adalah seseorang yang memiliki
kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau

37
pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan
tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan
pelayanan perpustakaan.
9. Pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu
perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau
lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan
perpustakaan.
10. Bahan perpustakaan adalah semua hasil karya tulis,
karya cetak, dan/atau karya rekam.
11. Masyarakat adalah setiap orang, kelompok orang, atau
lembaga yang berdomisili pada suatu wilayah yang
mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang
perpustakaan.

12. Organisasi profesi pustakawan adalah perkumpulan


yang berbadan hukum yang didirikan oleh pustakawan
untuk mengembangkan profesionalitas kepustakawanan.
13. Pemerintah pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang
kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
14. Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati, atau
walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
15. Sumber daya perpustakaan adalah semua tenaga,
sarana dan prasarana, serta dana yang dimiliki
dan/atau dikuasai oleh perpustakaan.
16. Menteri adalah menteri yang menangani urusan
pemerintahan dalam bidang pendidikan nasional.

Pasal 2

Perpustakaan diselenggarakan berdasarkan asas


pembelajaran sepanjang hayat, demokrasi, keadilan,
keprofesionalan, keterbukaan, keterukuran, dan kemitraan.

Pasal 3

Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan,


penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk
meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa.

Pasal 4

Perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada


pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta
memperluas wawasan dan pengetahuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa.

38
BAB II
HAK, KEWAJIBAN, DAN KEWENANGAN
Bagian Kesatu
Hak
Pasal 5

(1) Masyarakat mempunyai hak yang sama untuk:


a. memperoleh layanan serta memanfaatkan dan
mendayagunakan fasilitas perpustakaan;
b. mengusulkan keanggotaan Dewan Perpustakaan;
c. mendirikan dan / atau menyelenggarakan
perpustakaan;
d. berperan serta dalam pengawasan dan evaluasi
terhadap penyelenggaraan perpustakaan.
(2) Masyarakat di daerah terpencil, terisolasi, atau
terbelakang sebagai akibat faktor geografis berhak
memperoleh layanan perpustakaan secara khusus.
(3) Masyarakat yang memiliki cacat dan/atau kelainan fisik,
emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak
memperoleh layanan perpustakaan yang disesuaikan
dengan kemampuan dan keterbatasan masing-masing.

Bagian Kedua
Kewajiban

Pasal 6

(1) Masyarakat berkewajiban:


a. menjaga dan memelihara kelestarian koleksi
perpustakaan;
b. menyimpan, merawat, dan melestarikan naskah
kuno yang dimilikinya dan mendaftarkannya ke
Perpustakaan Nasional;
c. menjaga kelestarian dan keselamatan sumber
daya perpustakaan di lingkungannya;
d mendukung upaya penyediaan fasilitas layanan
perpustakaan di lingkungannya;
e. mematuhi seluruh ketentuan dan
peraturan dalam pemanfaatan fasilitas
perpustakaan; dan
f. menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan
lingkungan perpustakaan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pendaftaran
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diatur
dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 7

39
(1) Pemerintah berkewajiban:
a. mengembangkan sistem nasional perpustakaan
sebagai upaya mendukung sistem pendidikan
nasional;
b. menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan
pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber
belajar masyarakat;
c. menjamin ketersediaan layanan perpustakaan
secara merata di tanah air;
d. menjamin ketersediaan keragaman koleksi
perpustakaan melalui terjemahan (translasi), alih
aksara (transliterasi), alih suara ke tulisan
(transkripsi), dan alih media (transmedia);
e. menggalakkan promosi gemar membaca dan
memanfaatkan perpustakaan;
f. meningkatan kualitas dan kuantitas koleksi
perpustakaan;
g. membina dan mengembangkan kompetensi,
profesionalitas pustakawan, dan tenaga teknis
perpustakaan;
h. mengembangkan Perpustakaan Nasional; dan

i. memberikan penghargaan kepada setiap orang yang


menyimpan, merawat, dan melestarikan naskah
kuno.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penghargaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf i diatur
dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 8
Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota
berkewajiban:
a. menjamin penyelenggaraan dan pengembangan
perpustakaan di daerah;
b. menjamin ketersediaan layanan perpustakaan secara
merata di wilayah masing-masing;
c. menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan
pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber
belajar masyarakat;
d. menggalakkan promosi gemar membaca dengan
memanfaatkan perpustakaan;
e. memfasilitasi penyelenggaraan perpustakaan di daerah;
dan
f. menyelenggarakan dan
mengembangkan perpustakaan umum daerah berdasar
kekhasan daerah sebagai pusat penelitian dan rujukan
tentang kekayaan budaya daerah di wilayahnya.

40
Bagian Ketiga
Kewenangan
Pasal 9
Pemerintah berwenang:
a. menetapkan kebijakan nasional dalam pembinaan dan
pengembangan semua jenis perpustakaan di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. mengatur, mengawasi, dan mengevaluasi
penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan
c. mengalihmediakan naskah kuno yang dimiliki oleh
masyarakat untuk dilestarikan dan didayagunakan.
Pasal 10
Pemerintah daerah
berwenang:
a. menetapkan kebijakan daerah dalam pembinaan dan
pengembangan perpustakaan di wilayah masing-
masing;
b. mengatur, mengawasi, dan mengevaluasi
penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan di
wilayah masing-masing; dan
c. mengalihmediakan naskah kuno yang dimiliki oleh
masyarakat di wilayah masing-masing untuk dilestarikan
dan didayagunakan.

BAB III
STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN
Pasal 11
(1) Standar nasional perpustakaan terdiri atas:
a. standar koleksi perpustakaan;
b. standar sarana dan prasarana;
c. standar pelayanan perpustakaan;
d. standar tenaga perpustakaan;
e. standar penyelenggaraan; dan
f. standar pengelolaan.
(2) Standar nasional perpustakaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) digunakan sebagai acuan
penyelenggaraan, pengelolaan, dan pengembangan
perpustakaan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar nasional
perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan Peraturan Pemerintah.

BAB IV
KOLEKSI PERPUSTAKAAN

Pasal 12

(1) Koleksi perpustakaan diseleksi, diolah, disimpan,

41
dilayankan, dan dikembangkan sesuai dengan
kepentingan pemustaka dengan memperhatikan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
(2) Pengembangan koleksi perpustakaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan
standar nasional perpustakaan.
(3) Bahan perpustakaan yang dilarang berdasarkan
peraturan perundang-undangan disimpan sebagai
koleksi khusus Perpustakaan Nasional.
(4) Koleksi khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
digunakan secara terbatas.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyimpanan koleksi
khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan
penggunaan secara terbatas sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 13

(1) Koleksi nasional diinventarisasi, diterbitkan dalam


bentuk katalog induk nasional (KIN), dan didistribusikan
oleh Perpustakaan Nasional.
(2) Koleksi nasional yang berada di daerah diinventarisasi,
diterbitkan dalam bentuk katalog induk daerah (KID),
dan didistribusikan oleh perpustakaan umum provinsi.

BAB V
LAYANAN PERPUSTAKAAN
Pasal 14

(1) Layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan


berorientasi bagi kepentingan pemustaka.
(2) Setiap perpustakaan menerapkan tata cara layanan
perpustakaan berdasarkan standar nasional
perpustakaan.
(3) Setiap perpustakaan mengembangkan layanan
perpustakaan sesuai dengan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi.
(4) Layanan perpustakaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dikembangkan melalui pemanfaatan sumber
daya perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan
pemustaka.
(5) Layanan perpustakaan diselenggarakan sesuai dengan
standar nasional perpustakaan untuk mengoptimalkan
pelayanan kepada pemustaka.
(6) Layanan perpustakaan terpadu diwujudkan melalui
kerja sama antarperpustakaan.
(7) Layanan perpustakaan secara terpadu sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) dilaksanakan melalui jejaring
telematika.

42
BAB VI
PEMBENTUKAN, PENYELENGGARAAN, SERTA PENGELOLAAN DAN
PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN
Bagian Kesatu
Pembentukan
Perpustakaan
Pasal 15
(1) Perpustakaan dibentuk sebagai wujud pelayanan
kepada pemustaka dan masyarakat.

(2) Pembentukan perpustakaan sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah
daerah, dan/atau masyarakat.
(3) Pembentukan perpustakaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) paling sedikit memenuhi syarat:
a. memiliki koleksi perpustakaan;
b. memiliki tenaga perpustakaan;
c. memiliki sarana dan prasarana perpustakaan;
d. memiliki sumber pendanaan; dan
e. memberitahukan keberadaannya ke
Perpus- takaan Nasional.

Bagian Kedua
Penyelenggaraan
Perpustakaan

Pasal 16

Penyelenggaraan perpustakaan berdasarkan


kepemilikan terdiri atas:
a. perpustakaan pemerintah;
b. perpustakaan provinsi;
c. perpustakaan kabupaten/kota;
d. perpustakaan kecamatan;
e. perpustakaan desa;
f. perpustakaan masyarakat;
g. perpustakaan keluarga; dan
h. perpustakaan pribadi.

Pasal 17

Penyelenggaraan perpustakaan dilakukan sesuai dengan


standar nasional perpustakaan.
Bagian Ketiga

Pengelolaan dan Pengembangan Perpustakaan

Pasal 18

43
Setiap perpustakaan dikelola sesuai dengan
standar nasional perpustakaan.

Pasal 19

(1) Pengembangan perpustakaan merupakan upaya


peningkatan sumber daya, pelayanan, dan pengelolaan
perpustakaan, baik dalam hal kuantitas maupun kualitas.
(2) Pengembangan perpustakaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan berdasarkan karakteristik, fungsi
dan tujuan, serta dilakukan sesuai dengan kebutuhan
pemustaka dan masyarakat dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
(3) Pengembangan perpustakaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan secara
berkesinambungan.

BAB VII

JENIS-JENIS PERPUSTAKAAN
Pasal 20
Perpustakaan terdiri atas:
a. Perpustakaan Nasional;
b. Perpustakaan Umum;
c. Perpustakaan Sekolah/Madrasah;
d. Perpustakaan Perguruan Tinggi; dan
e. Perpustakaan Khusus.

Bagian Kesatu
Perpustakaan
Nasional

Pasal 21
(1) Perpustakaan Nasional merupakan LPND yang
melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang
perpustakaan dan berkedudukan di ibukota negara.
(2) Perpustakaan Nasional bertugas:
a. menetapkan kebijakan nasional, kebijakan umum,
dan kebijakan teknis pengelolaan perpustakaan;
b. melaksanakan pembinaan, pengembangan,
evaluasi, dan koordinasi terhadap pengelolaan
perpustakaan;
c. membina kerja sama dalam pengelolaan berbagai
jenis perpustakaan; dan
d. mengembangkan standar nasional perpustakaan.
(3) Selain tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Perpustakaan Nasional bertanggung jawab:

44
a. mengembangkan koleksi nasional yang
memfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajar
sepanjang hayat;
b. mengembangkan koleksi nasional untuk
melestarikan hasil budaya bangsa;
c. melakukan promosi perpustakaan dan gemar
membaca dalam rangka mewujudkan masyarakat
pembelajar sepanjang hayat; dan
d. mengidentifikasi dan
mengupayakan pengembalian naskah kuno yang
berada di luar negeri.

Bagian Kedua
Perpustakaan Umum

Pasal 22

(1) Perpustakaan umum diselenggarakan oleh Pemerintah,


pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota,
kecamatan, dan desa, serta dapat diselenggarakan oleh
masyarakat.
(2) Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota
menyelenggarakan perpustakaan umum daerah yang
koleksinya mendukung pelestarian hasil budaya daerah
masing-masing dan memfasilitasi terwujudnya
masyarakat pembelajar sepanjang hayat.
(3) Perpustakaan umum yang diselenggarakan oleh
Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah
kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan
mengembangkan sistem layanan perpustakaan
berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
(4) Masyarakat dapat menyelenggarakan perpustakaan
umum untuk memfasilitasi terwujudnya masyarakat
pembelajar sepanjang hayat.
(5) Pemerintah, pemerintah provinsi, dan/atau
kabupaten/kota melaksanakan layanan perpustakaan
keliling bagi daerah yang belum terjangkau oleh layanan
perpustakaan menetap.

Bagian Ketiga
Perpustakaan Sekolah/Madrasah

Pasal 23

(1) Setiap sekolah/madrasah menyelenggarakan


perpustakaan yang memenuhi standar nasional
perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional
Pendidikan.
(2) Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

45
wajib memiliki koleksi buku teks pelajaran yang
ditetapkan sebagai buku teks wajib pada satuan
pendidikan yang bersangkutan dalam jumlah yang
mencukupi untuk melayani semua peserta didik dan
pendidik.
(3) Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengembangkan koleksi lain yang mendukung
pelaksanaan kurikulum pendidikan.
(4) Perpustakaan sekolah/madrasah melayani peserta didik
pendidikan kesetaraan yang dilaksanakan di lingkungan
satuan pendidikan yang bersangkutan.
(5) Perpustakaan sekolah/madrasah mengembangkan
layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan
komunikasi.
(6) Sekolah/madrasah mengalokasikan dana paling sedikit
5% dari anggaran belanja operasional
sekolah/madrasah atau belanja barang di luar belanja
pegawai dan belanja modal untuk pengembangan
perpustakaan.

Bagian Keempat
Perpustakaan Perguruan
Tinggi

Pasal 24
(1) Setiap perguruan tinggi menyelenggarakan
perpustakaan yang memenuhi standar nasional
perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional
Pendidikan.
(2) Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memiliki koleksi, baik jumlah judul maupun jumlah
eksemplarnya, yang mencukupi untuk mendukung
pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.
(3) Perpustakaan perguruan tinggi mengembangkan
layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan
komunikasi.
(4) Setiap perguruan tinggi mengalokasikan dana untuk
pengembangan perpustakaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan guna memenuhi standar nasional
pendidikan dan standar nasional perpustakaan.

Bagian Kelima
Perpustakaan Khusus

Pasal 25

Perpustakaan khusus menyediakan bahan perpustakaan


sesuai dengan kebutuhan pemustaka di lingkungannya.

46
Pasal 26
Perpustakaan khusus memberikan layanan kepada
pemustaka di lingkungannya dan secara terbatas memberikan
layanan kepada pemustaka di luar lingkungannya.

Pasal 27

Perpustakaan khusus diselenggarakan sesuai dengan standar


nasional perpustakaan.

Pasal 28

Pemerintah dan pemerintah daerah memberikan bantuan


berupa pembinaan teknis, pengelolaan, dan/atau
pengembangan perpustakaan kepada perpustakaan khusus.

BAB VIII
TENAGA PERPUSTAKAAN, PENDIDIKAN, DAN
ORGANISASI PROFESI

Bagian Kesatu
Tenaga
Perpustakaan

Pasal 29

(1) Tenaga perpustakaan terdiri atas pustakawan dan


tenaga teknis perpustakaan.
(2) Pustakawan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus memenuhi kualifikasi sesuai dengan standar
nasional perpustakaan.
(3) Tugas tenaga teknis perpustakaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat dirangkap oleh
pustakawan sesuai dengan kondisi perpustakaan yang
bersangkutan.
(4) Ketentuan mengenai tugas, tanggung jawab,
pengangkatan, pembinaan, promosi, pemindahan
tugas, dan pemberhentian tenaga perpustakaan yang
berstatus pegawai negeri sipil dilakukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
(5) Ketentuan mengenai tugas, tanggung jawab,
pengangkatan, pembinaan, promosi, pemindahan
tugas, dan pemberhentian tenaga perpustakaan yang
berstatus nonpegawai negeri sipil dilakukan sesuai
dengan peraturan yang ditetapkan oleh penyelenggara
perpustakaan yang bersangkutan.

Pasal 30

47
Perpustakaan Nasional, perpustakaan umum Pemerintah,
perpustakaan umum provinsi, perpustakaan umum
kabupaten/kota, dan perpustakaan perguruan tinggi dipimpin
oleh pustakawan atau oleh tenaga ahli dalam bidang
perpustakaan.

Pasal 31

Tenaga perpustakaan berhak atas:


a. penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan
jaminan kesejahteraan sosial;
b. pembinaan karier sesuai dengan tuntutan
pengembangan kualitas; dan
c. kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana,
dan fasilitas perpustakaan untuk menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas.

Pasal 32

Tenaga perpustakaan berkewajiban:


a. memberikan layanan prima terhadap pemustaka;
b. menciptakan suasana perpustakaan yang kondusif; dan
c. memberikan keteladanan dan menjaga nama baik
lembaga dan kedudukannya sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya.

Bagian Kedua
Pendidikan
Pasal 33

(1) Pendidikan untuk pembinaan dan pengembangan


tenaga perpustakaan merupakan tanggung jawab
penyelenggara perpustakaan.
(2) Pendidikan untuk pembinaan dan pengembangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
melalui pendidikan formal dan/atau nonformal.
(3) Pendidikan untuk pembinaan dan pengembangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
melalui kerja sama Perpustakaan Nasional,
perpustakaan umum provinsi, dan/atau perpustakaan
umum kabupaten/kota dengan organisasi profesi, atau
dengan lembaga pendidikan dan pelatihan.

Bagian Ketiga
Organisasi Profesi

Pasal 34

48
(1) Pustakawan membentuk organisasi profesi.
(2) Organisasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berfungsi untuk memajukan dan memberi
pelindungan profesi kepada pustakawan.
(3) Setiap pustakawan menjadi anggota organisasi profesi.
(4) Pembinaan dan pengembangan organisasi profesi
pustakawan difasilitasi oleh Pemerintah, pemerintah
daerah, dan/atau masyarakat.

Pasal 35

Organisasi profesi pustakawan mempunyai kewenangan:


a. menetapkan dan melaksanakan anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga;
b. menetapkan dan menegakkan kode etik pustakawan;
c. memberi pelindungan hukum kepada pustakawan; dan
d. menjalin kerja sama dengan asosiasi pustakawan pada
tingkat daerah, nasional, dan internasional.

Pasal 36

(1) Kode etik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf


b berupa norma atau aturan yang harus dipatuhi oleh
setiap pustakawan untuk menjaga kehormatan,
martabat, citra, dan profesionalitas.
(2) Kode etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memuat secara spesifik sanksi pelanggaran kode etik
dan mekanisme penegakan kode etik.

Pasal 37

(1) Penegakan kode etik sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 36 ayat (2) dilaksanakan oleh Majelis Kehormatan
Pustakawan yang dibentuk oleh organisasi profesi.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi profesi
pustakawan diatur dalam anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga.

BAB IX
SARANA DAN PRASARANA

Pasal 38

(1) Setiap penyelenggara perpustakaan menyediakan


sarana dan prasarana sesuai dengan standar nasional
perpustakaan.
(2) Sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dimanfaatkan dan dikembangkan sesuai
dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

49
BAB X
PENDANAAN

Pasal 39

(1) Pendanaan perpustakaan menjadi tanggung jawab


penyelenggara perpustakaan.
(2) Pemerintah dan pemerintah daerah mengalokasikan
anggaran perpustakaan dalam anggaran pendapatan
dan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan
dan belanja daerah (APBD).

Pasal 40

(1) Pendanaan perpustakaan didasarkan pada prinsip


kecukupan dan berkelanjutan.
(2) Pendanaan perpustakaan bersumber dari:
a. anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau
anggaran pendapatan dan belanja daerah;
b. sebagian anggaran pendidikan;
c. sumbangan masyarakat yang tidak mengikat;
d. kerja sama yang saling menguntungkan;
e. bantuan luar negeri yang tidak mengikat;
f. hasil usaha jasa perpustakaan; dan/atau
g. sumber lain yang sah berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 41

Pengelolaan dana perpustakaan dilakukan secara efisien,


berkeadilan, terbuka, terukur, dan bertanggung jawab.

BAB XI

KERJA SAMA DAN PERAN SERTA MASYARAKAT

Bagian Kesatu
Kerja Sama

Pasal 42

(1) Perpustakaan melakukan kerja sama dengan berbagai


pihak untuk meningkatkan layanan kepada pemustaka.
(2) Peningkatan layanan kepada pemustaka sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk meningkatkan
jumlah pemustaka yang dapat dilayani dan meningkatkan
mutu layanan perpustakaan.

50
(3) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
peningkatan layanan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dilakukan dengan memanfaatkan sistem jejaring
perpustakaan yang berbasis teknologi informasi dan
komunikasi.

Bagian Kedua
Peran Serta Masyarakat
Pasal 43

Masyarakat berperan serta dalam pembentukan,


penyelenggaraan, pengelolaan, pengembangan, dan
pengawasan perpustakaan.

BAB XII
DEWAN PERPUSTAKAAN

Pasal 44

(1) Presiden menetapkan Dewan Perpustakaan Nasional


atas usul Menteri dengan memperhatikan masukan dari
Kepala Perpustakaan Nasional.
(2) Gubernur menetapkan Dewan Perpustakaan Provinsi
atas usul kepala perpustakaan provinsi.
(3) Dewan Perpustakaan Nasional bertanggung jawab
kepada Presiden dan Dewan Perpustakaan Provinsi
bertanggung jawab kepada gubernur.
(4) Dewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) berjumlah 15 (lima belas) orang yang berasal dari:
a. 3 (tiga) orang unsur pemerintah;
b. 2 (dua) orang wakil organisasi
profesi pustakawan;
c. 2 (dua) orang unsur pemustaka;
d. 2 (dua) orang akademisi;
e. 1 (satu) orang wakil organisasi penulis;
f. 1 (satu) orang sastrawan;
g. 1 (satu) orang wakil organisasi penerbit;
h. 1 (satu) orang wakil organisasi perekam;
i. 1 (satu) orang wakil organisasi toko buku; dan
j. 1 (satu) orang tokoh pers.
(5) Dewan perpustakaan dipimpin oleh seorang ketua
dibantu oleh seorang sekretaris yang dipilih dari dan
oleh anggota dewan perpustakaan.
(6) Dewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) bertugas:
a. memberikan pertimbangan, nasihat, dan saran
bagi perumusan kebijakan dalam bidang
perpustakaan;
b. menampung dan menyampaikan aspirasi

51
masyarakat terhadap penyelenggaraan
perpustakaan; dan
c. melakukan pengawasan dan penjaminan mutu
layanan perpustakaan.

Pasal 45

(1) Dewan Perpustakaan Nasional dalam melaksanakan


tugas dibiayai oleh anggaran pendapatan dan belanja
negara.
(2) Dewan Perpustakaan Provinsi dalam melaksanakan
tugas dibiayai oleh anggaran pendapatan dan belanja
daerah.

Pasal 46

Dewan perpustakaan dapat menjalin kerja sama dengan


perpustakaan pada tingkat daerah, nasional, dan
internasional untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 44 ayat (6).
Pasal 47

Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan organisasi dan tata


kerja, tata cara pengangkatan anggota, serta pemilihan
pimpinan dewan perpustakaan diatur dengan Peraturan
Pemerintah.

BAB XIII
PEMBUDAYAAN KEGEMARAN MEMBACA
Pasal 48

(1) Pembudayaan kegemaran membaca dilakukan melalui


keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat.
(2) Pembudayaan kegemaran membaca pada keluarga
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) difasilitasi oleh
Pemerintah dan pemerintah daerah melalui buku murah
dan berkualitas.
(3) Pembudayaan kegemaran membaca pada satuan
pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan mengembangkan dan memanfaatkan
perpustakaan sebagai proses pembelajaran.
(4) Pembudayaan kegemaran membaca pada masyarakat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui
penyediaan sarana perpustakaan di tempat-tempat
umum yang mudah dijangkau, murah, dan bermutu.

Pasal 49

Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat mendorong

52
tumbuhnya taman bacaan masyarakat dan rumah baca
untuk menunjang pembudayaan kegemaran membaca.

Pasal 50

Pemerintah dan pemerintah daerah memfasilitasi dan


mendorong pembudayaan kegemaran membaca
sebagaimana diatur dalam Pasal 48 ayat (2) sampai dengan
ayat (4) dengan menyediakan bahan bacaan bermutu,
murah, dan terjangkau serta menyediakan sarana dan
prasarana perpustakaan yang mudah diakses.

Pasal 51

(1) Pembudayaan kegemaran membaca dilakukan melalui


gerakan nasional gemar membaca.
(2) Gerakan nasional gemar membaca sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Pemerintah
dan pemerintah daerah dengan melibatkan seluruh
masyarakat.
(3) Satuan pendidikan membina pembudayaan kegemaran
membaca peserta didik dengan memanfaatkan
perpustakaan.
(4) Perpustakaan wajib mendukung dan memasyarakatkan
gerakan nasional gemar membaca melalui penyediaan
karya tulis, karya cetak, dan karya rekam.
(5) Untuk mewujudkan pembudayaan kegemaran
membaca sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
perpustakaan bekerja sama dengan pemangku
kepentingan.
(6) Pemerintah dan pemerintah daerah memberikan
penghargaan kepada masyarakat yang berhasil
melakukan gerakan pembudayaan gemar membaca.

(7) Ketentuan mengenai pemberian penghargaan


sebagaimana dimaksud pada ayat (6) diatur dengan
Peraturan Pemerintah.

BAB XIV
KETENTUAN
SANKSI
Pasal 52

(1) Semua lembaga penyelenggara perpustakaan yang


tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (1), Pasal 8, Pasal 22 ayat (2),
Pasal 23, dan Pasal 24 dikenai sanksi administratif.
(2) Pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan

53
Pemerintah.
BAB XV
KETENTUAN
PENUTUP

Pasal 53
Semua peraturan perundang-undangan yang diperlukan
untuk melaksanakan Undang-Undang ini harus diselesaikan
paling lambat 2 (dua) tahun terhitung sejak berlakunya
undang-undang ini.

Pasal 54
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakarta
pada tanggal 1 Nopember 2007
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 1 Nopember 2007
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
ttd.

ANDI MATTALATTA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2007 NOMOR 129
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT NEGARA RI
Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan
Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat,

Wisnu Setiawan

54

Anda mungkin juga menyukai