Disusun Oleh:
Hani Kamaluzzaman 19050404059
2
DAFTAR ISI
LAPORAN.............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Tujuan....................................................................................................................5
1. Mengetahui kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan di Indonesia saat ini.......5
C. Manfaat..................................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................7
A. Analisis Kurikulum merdeka..................................................................................7
1. Komponen kurikulum.........................................................................................7
2. Proses Penyusunan Kurikulum Sekolah.............................................................8
3. Capaian Pembelajaran......................................................................................10
4. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja...........................14
B. Dokumentasi kegiatan..........................................................................................19
BAB III...............................................................................................................................22
A. Simpulan..............................................................................................................22
B. Saran....................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................23
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Ri
set dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 165/M/2021 tentang
Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan dan berd
asarkan keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Sekolah
Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Keme
nterian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 8763/D2.6/KU/2020
tanggal 10 September 2020 tentang Penetapan SMK Penerima Ban
tuan Fasilitas SMK Yang Dikembangkan Menjadi Pusat Keunggul
an (Center Of Excelent) Prioritas Sektor Hospitality Tahun 2020 T
ahap II dan keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kem
endikbud Nomor : 22/D/O/2021 tanggal 20 April 2021 tentang pen
etapan Sekolah Menengah Kejuruan pelaksana SMK Pusat Keung
gulan tahun 2021 Tahap 1 maka SMK Negeri 1 Jabon untuk Tahu
n Pelajaran 2021/2022 khusus tingkat X, mulai memberlakukan K
urikulum merdeka.
SMK Negeri 1 Jabon yang terletak di sisi selatan Kabupaten
Sidoarjo adalah salah satu sekolah piloting SMK berkurikulum
merdeka. Sebagai sekolah dengan bidang Keahlian Teknologi Man
ufaktur dan bidang keahlian Seni dan Ekonomi Kreatif mulai Tahu
n Pelajaran 2021/2022 mengembangkan lima program keahlian yai
tu:, Teknik Otomotif, Teknik Elektronika, Desain Komunikasi Vis
ual, Desain dan Produksi Kriya dan Busana Broadcasting dan Perfi
lman dan Busana. Sekolah ini memiliki keunggulan sebagai sekola
h yang berdiri disekitar kawasan industri Kecamatan Gempol, Beji
yang terletak di kabupaten Pasuruan, sentra industri Tas, Alas kaki
dan non-alas kaki yang ada di daerah Tanggulangin serta industri
Batik dan tekstil, sebagai salah satu usaha pemerintah daerah untu
k melestarikan potensi daerah Sidoarjo yang pernah berjaya di ind
ustri Batik di daerah Jetis dan Kedungcangkring. Oleh karena itu, l
4
ulusan dari sekolah ini memiliki peluang untuk dapat diserap oleh
berbagai industri penunjang yang ada di sekitar kawasan industri.
Kendala yang dihadapi adalah kurangnya dukungan dari orang tua
peserta didik, seperti pemberian izin untuk bekerja di berbagai sekt
or di luar daerah. Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan s
ekolah di antaranya dengan dibukanya program keahlian yang sam
a di beberapa sekolah. Tantangan yang selanjutnya adalah tuntutan
untuk dapat mengikuti standar Dunia Usaha, Dunia Industri dan D
unia Kerja (DUDIKA) yang dinamis.
Upaya yang dilakukan oleh SMK Negeri 1 Jabon untuk me
mpertahankan keunggulan dan meminimalisasi ancaman di atas m
aka sekolah mengadakan kerja sama dengan DUDIKA dalam bent
uk diantaranya penyelarasan kurikulum, magang peserta didik dan
guru, guru tamu, uji sertifikasi kompetensi peserta didik dan guru
dan penyerapan alumni di dunia kerja. Sebagai salah satu wujud pe
nerapan standardisasi DUDIKA maka sekolah menyelaraskan kuri
kulum dengan standar yang ada di industri.
Kurikulum yang diterapkan pada saat ini yaitu kurikulum
merdeka. Dalam kondisi apa pun kurikulum tetap digunakan sebag
ai acuan pelaksanaan pembelajaran untuk memberikan berbagai pe
ngalaman belajar bermakna dan berdampak pada peserta didik.
Pengalaman belajar tetap harus terprogram dan berpusat pada pese
rta didik walaupun posisi peserta didik berada di rumah, di bawah
pengawasan guru mapel yang bersangkutan, wali kelas serta guru
BP/BK dapat memantau melalui tatap muka langsung.
B. Tujuan
1. Mengetahui kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan di Indonesia
saat ini
2. Mengetahui kurikulum yang diterapkan di SMK Negeri 1 Jabon
3. Mengenal lebih dekat penerapan kurikulum dalam kegiatan PLP di
SMK Negeri 1 Jabon.
C. Manfaat
5
1. Mahasiswa dapat mengetahui beberapa macam kurikulum sehingga
dapat membedakannya
2. Mahasiswa dapat belajar dan mengetahui penerapan kurikulum yang
ada di SMK Negeri 1 Jabon.
BAB II
PEMBAHASAN
6
A. Analisis Kurikulum merdeka
1. Komponen kurikulum
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler ya
ng beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup
waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki kelel
uasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesu
aikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Projek untuk menguatka
n pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu ya
ng ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai tar
get capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajar
an.(Kemdikbud, 2022)
Kurikulum yang diterapkan di SMK negeri 1 Jabon yaitu kurikulum merdeka
untuk kelas X dan XI. Pada dasarnya kurikulum ini berfungsi sebagai pedoman at
au acuan. Bagi pendidik, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksana
kan proses pembelajaran. Bagi Lembaga atau pengawas, sebagai pedoman dalam
melaksanakan supervise atau pengawasan. Bagi orangtua, berfungsi sebagai pedo
man dalam membimbing anaknya selama belajar di rumah. Bagi peserta didik, kur
ikulum sebagai pedoman dalam belajar. Adapun komponen kurikulum dalam pem
belajaran di SMK negeri 1 Jabon yaitu:
1. Konstruktivisme
Komponen ini berkaitan dengan bagaimana siswa mengaktifkan sebuah
pengetahuan yang ada. Dengan demikian nantinya bisa menyusun suatu konsep.
Kemudian dengan konsep tersebut maka siswa bisa saling sharing dan
mempraktikkan di lapangan untuk mendapatkan pengalaman.
2. Inquiry (Menemukan)
Komponen merdeka belajar yang satu ini berarti siswa mengalami proses
perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman. Inquiry membantu siswa
untuk bisa berpikir lebih kritis dalam kegiatan belajar.
Apabila terdapat tema tertentu yang diangkat, maka siswa bisa memperdalam dan
menemukan konsepnya secara kritis. Ini akan memberikan pengalaman yang
berharga bagi setiap siswa tentunya.
7
3. Bertanya
Siswa juga akan diajarkan atau dibiasakan untuk bertanya mengenai hal-
hal yang tidak dipahami dengan baik. kegiatan ini dilakukan untuk mendorong,
membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa.
4. Learning Community
Learning community ialah orang yang terikat dalam kegiatan belajar.
Siswa nantinya akan bekerjasama dengan orang lain. Jika dibandingkan dengan
belajar sendiri, tentu akan lebih baik karena siswa bisa bertukar pengalaman dan
berbagi ide.
5. Modelling
Komponen merdeka belajar berikutnya yaitu modelling atau pemodelan.
Artinya ada contoh atau model yang bisa ditiru. Biasanya kegiatan ini bisa berupa
cara mengerjakan sesuatu seperti hasil karya, narasumber, dan masih banyak lagi.
Guru dalam merdeka belajar hanya berperan sebagai fasilitator dan bukan satu-
satunya model.
6. Refleksi
Siswa nantinya akan merefleksikan atau merenungkan apa yang sudah
dipelajari. Kegiatan ini dilakukan dengan cara pernyataan langsung, catatan
mengikuti kegiatan, kesan atau saran, dan masih banyak lagi.
7. Authentic Assessment
Dalam komponen merdeka belajar yang satu ini, pengetahuan dan
keterampilan siswa akan diukur dan dinilai. Penilaian yang sebenarnya atau
authentic assessment akan berbeda-beda pada setiap jenjang pendidikan.
2. Proses Penyusunan Kurikulum Sekolah
Dalam penyelenggaraannya, kurikulum operasional sekolah perlu menjad
i dokumen yang hidup; menjadi referensi dalam keseharian, direfleksikan, dan te
rus dikembangkan. Penyusunan dokumen kurikulum operasional sekolah dari aw
al, hendaknya dimulai dengan memahami secara utuh kerangka dasar kurikulum
yang ditetapkan oleh Pemerintah, antara lain Tujuan Pendidikan Nasional, Profil
Pelajar Pancasila, SNP, Struktur Kurikulum, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen,
serta Capaian Pembelajaran.
a. Tujuan Pendidikan Nasional menjadi rujukan dalam penyelenggaraan
8
pendidikan di Indonesia. Tujuan Pendidikan Nasional ini sudah diterje
mahkan dalam Profil Pelajar Pancasila
b. Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi penuntun arah yang memand
u segala kebijakan dan pembaharuan dalam sistem pendidikan Indones
ia, termasuk kurikulum, pembelajaran, dan asesmen. Dari perspektif p
enyusunan kurikulum, Profil Pelajar Pancasila adalah tujuan besar (ai
m) atau aspirasi yang perlu dicapai, atau yang disebut juga dengan lon
g-term outcomes (luaran jangka panjang). Profil Pelajar Pancasila mer
upakan interpretasi dari Tujuan Pendidikan Nasional dan visi pendidik
an Indonesia, yang digunakan sebagai rujukan penyusunan Standar Na
sional Pendidikan dan kurikulum
c. Standar Pendidikan yang diacu sebagai kerangka dan sudah diterjemah
kan pada Struktur Kurikulum, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, sert
a Capaian Pembelajaran
d. Struktur Kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah menjadi acuan se
kolah untuk mengembangkan kurikulum menuju tercapainya Profil Pel
ajar Pancasila dapat ditambahkan dengan kekhasan sekolah sesuai den
gan visi, misi, dan tujuan sekolah. Struktur kurikulum ini berisi kegiat
an intrakurikuler, termasuk pembelajaran berbasis projek untuk pengu
atan profil Pelajar Pancasila.
e. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen menjadi rujukan dalam menyeleng
garakan pembelajaran dan asesmen di sekolah.
f. Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi yang harus dicapai pese
rta didik sesuai dengan fase perkembangannya.
Berdasarkan visi dan misi di atas maka disusunlah tujuan
program keahlian busana yang akan menjadi landasan dari setiap
program yang direncanakan. Tujuan tersebut, yaitu:
a. Menghasilkan lulusan yang dapat diserap oleh DUDIKA yang rel
evan di program keahlian busana (Pattern Maker, Fashion Desig
ner, Fashion Illustration, Fashion Business).
b. Menghasilkan lulusan yang memiliki karakter profil pelajar Panc
asila.
9
c. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan yang bersaing
dalam dunia kerja, pendidikan, dan wirausaha.
3. Capaian Pembelajaran
Didalam keterampilan tata busana, SMKnegeri 1 jabon menggunakan fase E
dan F untuk mencapai tujuan pembelajaran. Fase E (Usia Mental ≤ 10 Tahun dan
Umumnya Kelas X) Pada akhir Fase E, peserta didik dapat: menerapkan Keselam
atan dan Kesehatan Kerja (K3); melakukan komunikasi dan kerja sama dalam kel
ompok; menyiapkan alat pokok dan alat tambahan menjahit; menyiapkan bahan ut
ama dan bahan pelengkap membuat busana; lenan rumah tangga dan pelengkap bu
sana sesuai desain yang ada; membuat produk dengan menggunakan jahitan lurus,
lengkung dan zig-zag; mengobras sesuai prosedur; membuat kelim dengan tusuk s
embunyi; merapikan dan mengemas produk sesuai dengan prosedur; mengisi cekli
s laporan.
10
11
Fase F (Usia Mental ≤ 10 Tahun dan Umumnya Kelas XI dan XII) Pada ak
hir Fase F, peserta didik dapat: menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K
3); melakukan komunikasi dan kerja sama dalam kelompok; menyiapkan alat pok
ok dan alat tambahan menjahit; menyiapkaan bahan utama dan bahan pelengkap
membuat produk (busana, lenan rumah tangga, dan pelengkap busana) sesuai desa
in yang ada; membuat produk dengan menggunakan jahitan lurus, lengkung, dan z
ig-zag; menjahit serip, depun dan bisban; membuat hiasan bordir,sulam, hiasan ap
likasi dan burci; memasang kancing secara manual dan dengan mesin khusus; me
12
mbuat lubang kancing; membuat kelim dengan tusuk feston; merapikan dan meng
emas produk sesuai dengan prosedur; mengisis ceklis laporan.
13
14
4. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja
Salah satu tantangan pendidikan saat ini adalah mencipta
kan peserta didik yang berkarakter Pancasila dan berwawasan g
15
lobal, dan untuk menjawab tantangan tersebut Kemendikbud m
eluncurkan program pendidikan karakter yang berlandaskan Pa
ncasila dan diberi nama profil pelajar Pancasila. Profil pelajar p
ancasila adalah pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang
hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai
nilai-nilai Pancasila. Dibangun dalam keseharian dan dihidupka
n dalam individu setiap peserta didik melalui budaya sekolah, p
embelajaran intrakurikuler, projek penguatan, dan ekstrakurikul
er.
16
No Profil Pelajar Pancasila Elemen
5 Bernalar kritis a) Memperoleh dan memproses
informasi dan gagasan
b) Menganalisis dan
mengevaluasi penalaran
c) Merefleksi pemikiran dan
proses berfikir
d) Mengambil keputusan
6 Kreatif a) Menghasilkan gagasan yang
original
b) Menghasilkan karya dan
tindakan yang orisinal
17
No Profil Pelajar Berbasis Kelas Berbasis Budaya Berbasis
Pancasila Sekolah Masyarakat
1 Beriman, Seluruh Mengadakan Setiap kelas
Bertakwa peserta didik lomba membuat mengikuti
kepada Tuhan melaksanakan konten medsos kegiatan sosial
YME, dan ibadah saat tentang kegiatan kemasyarakatan.
Berakhlak pembelajaran keagamaan Saat bulan
Mulia praktik. sehari-hari. ramadhan
Mewajibkan Mengadakan membagikan
seluruh lomba kelas takjil.
peserta didik bersih berbasis Terlibat dalam
untuk cinta lingkungan panitia amil
bertingkah dan alam sekitar zakat.
laku sopan Kajian agama Mengikuti remaja
dan setiap jumat keagamaan.
menggunakan minggu
bahasa yang pertama.
santun.
2 Berkebinekaan Setiap kelas Mewajibkan Mengikuti kegiatan
global merancang peserta didik webinar/seminar
sebuah berpakaian yang bertemakan
kegiatan yang daerah pada menghormati
memiliki nilai peringatan hari keberagaman dan
menghormati Kartini. rasa toleransi
keberagaman Setiap hari terhadap
dan memiliki kamis perbedaan.
rasa toleransi berkomunikasi Hasilnya
terhadap menggunakan dipresentasikan di
perbedaan bahasa jawa. depan kelas
yang Menyanyikan
berhubungan lagu Indonesia
18
No Profil Pelajar Berbasis Kelas Berbasis Budaya Berbasis
Pancasila Sekolah Masyarakat
dengan Raya sebelum
capaian kegiatan
pembelajaran pembelajaran
program dimulai (07.05)
keahlian
masing-
masing.
3 Gotong royong Masing- Memberikan Seluruh peserta
masing kelas bantuan kepada didik mengikuti
melaksanakan teman yang kegiatan gotong
piket kelas membutuhkan royong dalam
harian dan bantuan baik bentuk apa saja
kerja bakti moril maupun di lingkungan
secara materil. masing-masing.
periodik untuk
menjadikan
kelas
senantiasa
bersih, nyaman
dan
aman.
4 Mandiri Peserta didik Seluruh peserta Peserta didik
mampu didik mengikuti berperan aktif
menempatkan Pendidikan dalam kegiatan
diri dalam Karakter kemasyarakatan.
situasi Bangsa di awal Menjadi
apapun. tahun dan anggota karang
Bertanggung kemah yang taruna
jawab diselenggarakan
19
No Profil Pelajar Berbasis Kelas Berbasis Budaya Berbasis
Pancasila Sekolah Masyarakat
terhadap tugas ekstrakurikuler
individunya di Pramuka di
kelas. akhir tahun
pelajaran
5 Bernalar kritis Peserta didik Setiap kelas Setiap peserta
mampu mampu didik mampu
menyaring melakukan mengetahui dan
B. Dokumentasi kegiatan
20
Pelaksanaan kegiatan keputrian sebagai bentuk dorongan penguatan profil
pelajar pancasila
21
Mendorong sifat gotong royong siswa dalam acara HUT SMK negeri 1
Jabon
22
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kesimpulan yang didapat dari analisis kurikulum sekolah ini yaitu mahasiswa
dapat mengetahui kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan di Indonesia saat i
ni, mengetahui kurikulum yang diterapkan di SMK Negeri 1 Jabon dan mengenal
lebih dekat penerapan kurikulum dalam kegiatan PLP di SMK Negeri 1 Jabon.
B. Saran
Untuk mahasiswa selanjutnya yang akan melakukan praktik PLP hendaknya
melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab sehingga kegiatan ter
sebut dapat berjalan dengan lancar dan dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun
mitra sekolah.
23
DAFTAR PUSTAKA
Kemdikbud. (2022). Buku Saku Kurikulum Merdeka; Tanya Jawab. Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan, 1–50.
Pendidikan, K., Teknologi, D. A. N., Standar, B., & Pendidikan, D. A. N. A. (200
6). P-2022. In In Vitro Cellular and Developmental Biology--Animal (Vol. 4
2, Issue ABSTRACT). https://doi.org/10.1290/1543-706x(2006)42[39-ab:p]2.
0.co;2
Kemendikbud Ristek. (2021). Profil Pelajar Pancasila. Kementerian Pendidikan D
an Kebudayaan, 1–108. http://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/profil-pelajar-panc
asila
24