MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah tugas mata kuliah Desain Pembelajaran yang
diampu oleh Bu Risa Triarisanti, M.Pd.
Oleh:
2019
KATA PENGANTAR
Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Desain Pembelajaran yang diampu oleh Ibu Risa Triarisanti,
S.Pd., M.Pd. Maka dari itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu kami memohon kritik dan saran yang membangun demi makalah
yang lebih baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................... 3
PENUTUP ............................................................................................................ 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
3
4
Bloom (Gulo, 2005) membagi tujuan menjadi tiga kawasan atau ranah yaitu:
b) Alat untuk menguji validitas isi tes (isi pelajaran yang akan diajarkan
disesuaikan dengan apa yang akan dicapai);
a) Audience = A
Yaitu siswa yang belajar untuk mencapai tujuan. Artinya tujuan yang
dirancang untuk siswa bukan guru. Oleh sebab itu, komponen siswa
harus selalu ada pada setiap perumusan TIK. Dalam hal ini pada TIK
perlu dijelaskan siapa siswa yang akan belajar. Keterangan tentang
siswa yang akan belajar tersebut harus dijelaskan secara spesifik
mungkin, agar seseorang yang berada di luar populasi yang ingin
mengikuti pelajaran tersebut dapat menempatkan diri seperti siswa
yang menjadi sasaran dalam sistem intruksional tersebut. (Hernawan,
2005)
Contohnya: siswa kelas X.
b) Behavior = B
Yaitu kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa setelah mengikuti
pembelajaran atau perilaku yang spesifik yang akan dimunculkan
oleh siswa setelah selesai mengikuti pembelajaran. Komponen ini
10
c) Condition = C
Yaitu batasan yang dikenakan kepada siswa atau alat yang
digunakan siswa ketika ia tes. Kondisi ini dapat memberikan
gambaran kepada pengembang tes tentang kondisi atau keadaan
bagaimana siswa diharapkan dapat mendemonstrasikan perilaku saat
ini di tes. (Suparman, 2012)
Contohnya: “diberikan sejumlah data, siswa dapat.” (ini berarti
bahwa pada saat kita meminta siswa menunjukkan kemampuan
tersebut kita harus menyediakan data) atau “dengan menggunakan
rumus ABC, siswa dapat.” ini berati siswa dianggap sudah
menguasai kemampuan tersebut apabila siswa melakukannya
dengan rumus ABC. Apabila tidak menggunakan rumus tersebut
artinya siswa belum menguasai tujuan tersebut. (Suparman, 2012)
d) Degree= D
Yaitu keberhasilan siswa dalam mencapai perilaku tersebut. Tingkat
keberhasilan ditunjukan dengan batas minimal dari penampilan suatu
perilaku yang dianggap dapat diterima. Apabila menurut analisis
intruksional merupakan perilaku prasyarat yang harus dikuasai
terlebih dahulu sebelum meneruskan mempelajari perilaku yang lain,
kedudukan komponen D dan TIK yang bersangkutan menjadi sangat
penting. (Suparman, 2012)
Contohnya: “siswa dapat menjelaskan lima karakteristik pemimpin
yang demokratis.” berarti siswa dianggap belum menguasai tujuan
tersebut jika hanya mampu menjelaskan dua atau tiga karakteristik
11
Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa siswa dikatakan telah mencapai
tujuan apabila siswa tersebut:
a. Telah mampu menunjukkan 3 tempat manusia purba; apabila siswa
hanya mampu menunjukan dua bagian saja, maka siswa tersebut
belum dapat dianggap telah menguasai tujuan tersebut.
b. Menggunakan gambar peta, ini berarti bahwa pada saat kita
menuntut siswa untuk mendemonstrasikan kemampuan
menunjukkan 3 tempat manusia purba, sebagai guru harus
menyediakan peta negara Indonesia.
12
13
DAFTAR PUSTAKA
Davis, Robert. (1974). Learning System Design. New York: Mc Graw-Hall Book
Company.
dalam Pembelajaran.
Ilmu.
13
14