Anda di halaman 1dari 13

HAKEKAT PEMBELAJARAN

TEACHER CENTERED

OLEH :

I DEWA GEDE AGUNG


NIM. 1823071016

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan tentang
“Hakekat Pembelajaran Teacher Centered”.
Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal
mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar
lebih baik lagi dari sebelumnya.
Kami juga mengucapkan mohon maaf atas segala kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan guna kesempurnaan yang akan datang. Kami berharap, semoga
makalah ini berkontribusi nyata dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia.

Singaraja, 13 Desember 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 2
1.3 Tujuan.......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3


2.1 Hakikat Pembelajaran.................................................................. 3
2.2 Hakikat Pembelajaran Teacher Center ....................................... 5
2.3 Model-model Pembelajaran Teacher Center ............................. 6
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Teacher Center ........ 8
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 9
3.1 Simpulan ........................................................................................ 9
3.2 Saran .............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku yaitu guru dan
siswa. Kegiatan pembelajaran dalam implementasinya mengenal banyak istilah
untuk menggambarkan cara mengajar yang akan dilakukan oleh guru. Saat ini
banyak macam setrategi dan metode pembelajran yang digunakan guna
meningkatkan efektivitas pembelajaran menjadi lebih baik, akan tetapi banyak
juga yang kurang menguasai dan kurang menggetahui tentang model-model
pembelajaran yang penting dalam kaitanya peningkatan kualitas pendidikan.
Pendidikan zaman sekarang apabila seorang guru tidak bisa mengembangkan
model model pembelajaran maka proses pembelajaran menjadi kurang menarik
bagi para siswa. Oleh karena itu pentingnya mempelajari model-model
pembelajaran sangat berpengaruh dalam peningkatan kualitas pendidikan kita.
Penelitian tentang kegiatan pembelajaran berusaha menemukan model
pembelajaran. Model-model yang ditemukan dapat diubah, diuji kembali dan
dikembangkan, selanjutnya dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran
berdasarkan pola pembelajaran yang digunakan. Dahar menyatakan bahwa belajar
konsep merupakan hasil utama pendidikan, konsep merupakan batu pembangun
berpikir, dasar bagi proses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip
dan generalisasi. Seluruhnya disusun dalam kurikulum.
Dalam implementasi kurikulum model, pendekatan, strategi, metode, dan
teknik pembelajaran merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, karena
suatu model tertentu yang digunakan dalam implementasi kurikulum membawa
implikasi terhadap penggunaan pendekatan, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran haruslah tertentu pula. Komitmen dan kompetensi guru diharapkan
terutama adalah bahwa guru harus memiliki pemahaman yang mendalam atas
materi yang akan disampaikan (Depth of understanding) dan mampu
menyampaikan materi dengan penuh kreatifitas dan improvisasi yang orisinil,
sehingga proses belajar mengajar terasa segar dan alami.

1
Meskipun peserta didik tidak lagi dianggap objek pembelajaran, tetapi
kenyataannya materi pembelajaran masih sangat ditentukan oleh guru. Menjadi
seorang guru yang diharapkan tidak hanya sekadar menyampaikan materi, namun
juga memiliki kemampuan yang bisa mengakomodasi seluruh potensi dan
kemampuan siswa. Olehnya itu guru perlu menguasai strategi, model, pendekatan
dan metode.
Salah satu dari metode mengajar adalah metode mengajar yang berpusat
pada guru. Kita sering mendengar atau membaca bahkan menggunakan istilah
metode mengajar berpusat pada guru, akan tetapi dalam prakteknya masih kurang
relevan dari beberapa teori dari pakar pendidikan sehingga hasilnya tidak dapat
dimaksimalkan oleh guru dalam proses belajar mengajar didalam kelas. Sehingga
dalam makalah ini akan dibahas tentang “Hakikat Pembelajaran Teacher
Center”

1.2 Rumusan Masalah


Sesuai dengan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah
1.2.1 Bagaiama hakikat pembelajaran ?
1.2.2 Bagaimana hakikat pembelajaran teacher center ?
1.2.3 Model-model pembelajaran interaktif apa saja yang terkait
pembelajaran teacher center ?
1.2.4 Apa saja kelebihan dan kekurangan pembelajaran teacher center ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah
1.3.1 Untuk mengetahui hakikat pembelajaran
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana hakikat pembelajaran teacher center.
1.3.3 Untuk mengetahui model-model pembelajaran interaktif yang
terkait pembelajaran teacher center.
1.3.4 Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran teacher
center.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Pembelajaran


Pembelajaran artinya suatu proses belajar yang terjadi karena adanya guru
sebagai pengajar atau pendidik dan adanya murid atau peserta didik sebagai yang
diajar atau sebagai penerima ilmu pengetahuan atau keterampilan. Secara umum
istilah belajar dimaknai sebagai suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya
perubahan tingkah laku. Dengan pengertian demikian, maka pembelajaran dapat
dimaknai sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa,
sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang lebih baik (Darsono,
2000: 24).
Adapun yang dimaksud dengan proses pembelajaran adalah sarana dan
cara bagaimana suatu generasi belajar, atau dengan kata lain bagaimana sarana
belajar itu secara efektif digunakan. Hal ini tentu berbeda dengan proses belajar
yang diartikan sebagai cara bagaimana para pembelajar itu memiliki dan
mengakses isi pelajaran itu sendiri. Maka dapat dipahami bahwa pembelajaran
membutuhkan hubungan dialogis yang sungguh-sungguh antara guru dan peserta
didik, dimana penekanannya adalah pada proses pembelajaran oleh peserta didik.
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik
dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.
Dan tugas guru adalah mengkoordinasikan lingkungan agar menunjang terjadinya
perubahan perilaku bagi peserta didik. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai
usaha sadar pendidik untuk membantu peserta didik agar mereka dapat belajar
sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Disini pendidik berperan sebagai
fasilitator yang menyediakan fasilitas dan menciptakan situasi yang mendukung
peningkatan kemampuan belajar peserta didik.

2.1.1 Tujuan Pembelajaran


Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu
dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran. Segala kegiatan
pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan tersebut.

3
Penuangan tujuan pembelajaran ini bukan saja memperjelas arah yang
ingin dicapai dalam suatu kegiatan belajar, tetapi dari segi efisiensi diperoleh hasil
belajar yang maksimal. Banyak pengertian yang diberikan para ahli pembelajaran
tentang tujuan pembelajaran, yang satu sama lain memiliki kesamaan disamping
ada perbedaan sesuai dengan sudut pandang garapannya. Robert F. Mager (1962)
misalnya memberikan pengertian tujuan pembelajaran sebagai tujuan perilaku
yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan
tingkat kompetensi tertentu. Pengertian kedua dikemukakan oleh Edwar L.
Dejnozka dan David E. Kapel (1981), juga Kemp (1977) dalam Eliyanti M. yang
memandang bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik
yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk
tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Perilaku ini dapat
berupa fakta. Definisi ke tiga dikemukakan oleh Fred Percival dan Henry
Ellington (1984) dalam Eliyanti M yakni tujuan pembelajaran adalah suatu
pernyataan yang jelas dan menunjukan penampilan atau keterampilan siswa
tertentu yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar.

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran


Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Faktor Kecerdasan
Yang dimaksud dengan kecerdasan ialah kemampuan seseorang untuk
melakukan kegiatan berfikir yang bersifatnya rumit dan abstrak. Kecerdasan
adalah suatu kemapuan yang dibawa dari lahir sedangkan pendidikan tidak
dapat meningkatkannya, tetapi hanya dapat mengembangkannya.
2. Faktor Belajar
Yang dimaksud dengan faktor belajar adalah semua segi kegiatan belajar,
misalnya kurang dapat memusatkan perhatian kepada pelajaran yang sedang
dihadapi, tidak dapat menguasai kaidah yang berkaitan sehingga kurang
menguasai cara-cara belajar efektif dan efisien.
3. Faktor Sikap
Sikap dapat menentukan kualitas belajar seseorang. Diantara sikap yang
dimaksud di sini adalah minat, keterbukaan pikiran, prasangka atau

4
kesetiaan. Sikap yang positif terhadap pelajaran merangsang cepatnya
kegiatan belajar.
4. Faktor Kegiatan
Faktor kegiatan ialah faktor yang ada kaitannya dengan kesehatan,
kesegaran jasmani dan keadaan fisik seseorang.
5. Faktor Emosi dan Sosial
Faktor emosi seperti tidak senang dan rasa suka dan faktor sosial seperti
persaingan dan kerja sama sangat besar pengaruhnya dalam proses belajar.
Ada diantara faktor ini yang sifatnya mendorong terjadinya belajar tetapi
ada juga yang menjadi hambatan terhadap belajar efektif.
6. Faktor Lingkungan
Yang dimaksud faktor lingkungan ialah keadaan dan suasana tempat
seseorang belajar. Selain kenyamanan tempat belajar, hubungan yang
kurang serasi dengan teman juga dapat menganggu kosentrasi dalam
belajar.
7. Faktor Guru
Kepribadian guru, hubungan guru dengan siswa, kemampuan guru
mengajar dan perhatian guru terhadap kemampuan siswanya turut
mempengaruhi keberhasilan belajar. Guru dapat menimbulkan semangat
belajar yang tinggi dan dapat juga mengendorkan keinginan belajar yang
sungguh-sungguh. Siswa yang baik berusaha mengatasi kesulitan ini
dengan memusatkan perhatian kepada bahan pelajaran, bukan kepada
kepribadian gurunya.

2.2 Hakikat Pembelajaran Teacher Center


Joyce dan Weil berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu
rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana
pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan
membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain (Joyce and Weil, 1980:1).
Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh
memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan
pendidikannya. Pada sistem pembelajaran model teacher centered Learning, guru

5
lebih banyak melakukan kegiatan belajar mengajar dengan bentuk ceramah
(Lecturing). Guru menjadi pusat peran dalam pencapaian hasil pembelajaran dan
seakan-akan menjadi satu-satunya sumber ilmu. Model ini berarti memberikan
informasi satu arah karena yang ingin dicapai adalah bagaimana guru bisa
mengajar dengan baik sehingga yang ada hanyalah transfer pengetahuan.
Untuk menciptakan sebuah kondisi yang menunjang pembelajaran yang
baik, yang dapat membuat para peserta didik dapat memahami pelajaran yang
disampaikan oleh tenaga pendidiknya dengan baik maka diperlukan banyak hal
yang harus kita perhatikan. Yang menjadi bahan acuan tentang keberhasilan
sebuah kegiatan pembelajaran akan dapat terlaksana dengan baik adalah adanya
seorang tenaga pendidik yang berkualitas, yang mampu melihat situasi dan
kondisi yang di alami oleh para peserta didik selama pembelajaran sedang
berlangsung.

2.3 Model-Model Pembelajaran Interaktif yang Terkait Pembelajaran


Teacher Center
1. Presentasi dan Penjelasan
Presentasi adalah model yang berpusat pada guru. Presentasi (ceramah) dan
penjelasan memakan waktu yang cukup lama. Banyaknya waktu yang digunakan
untuk mempresentasikan dan menjelaskan informasi semakin meningkat, mulai
dari SD, SMP, dan SMA.
Secara singkat hasil-hasil belajar model presentasi ini cukup jelas dan tidak
ruwet malahan hal ini membantu siswa memperoleh, mengasimilasikan dan
menyimpan informasi baru, memperluas struktur konseptual dan mengembangkan
kebiasaan mendengarkan dan memikirkan tentang informasi.
Namun sebelum guru mempresentasikan dan menjelaskan kepada siswa,
maka guru perlu merencanakan terlebih dahulu dengan melakukan :
a. Memilih tujuan dan isi presentasi.
b. Mendiagnosis pengetahuan yang sudah dimiliki siswa.
c. Memilih advance organizer (kerangka pendukung bagi info baru) yang
tepat dan kuat.
d. Merencanakan penggunaan waktu dan ruang.

6
2. Pengajaran Langsung
Pengajaran langsung yaitu gaya mengajar dimana guru terlibat aktif dalam
mengusung isu pelajaran kepada seluruh kelas. Model pembelajaran langsung
dimaksudkan untuk membantu siswa mempelajari berbagai keterampilan dan
pengetahuan dasar yang dapat diajarkan langsung secara bertahap. Pengajaran
langsung dirancang untuk meningkatkan penguasaan berbagai keterampilan
(pengetahuan prosedural) dan pengetahuan faktual yang dapat diajarkan secara
bertahap. Elemen-elemen utama pengajaran langsung yang efektif, diantaranya :
a. Pelajaran yang distrukturisasikan dengan jelas
Pelajaran harus memiliki struktur yang jelas, sehingga siswa dapat
memahami dengan mudah isi pelajaran hubungannya dengan apa yang
mereka ketahui.
b. Presentasi yang terstruktur dan jelas. Maksudnya disini adalah bagaimana
cara meningkatkan kejelasan presentasi, bisa dilakukan dengan model
deduktif atau model induktif.
Sebelum melakukan pengajaran langsung, hendaknya guru merencanakan
pengajaran langsung terlebih dahulu seperti :
a. Menyiapkan tujuan.
b. Melaksanakan analisis.
c. Merencanakan waktu dan ruang.

3. Pengajaran Konsep
Dengan pengajaran konsep, guru dapat membantu siswa untuk memperoleh
dan mengembangkan konsep-konsep dasar yang dibutuhkan untuk pembelajaran
lebih lanjut dan pemikiran tingkat tinggi.
Pengajaran konsep tidak dirancang untuk mengajarkan informasi dalam
jumlah besar kepada siswa. Tetapi dengan mempelajari dan menerapkan konsep-
konsep kunci dalam subjek tertentu, siswa akan mampu mentransfer berbagai
pembelajaran spesifik ke bidang-bidang yang lebih umum.

7
Cara merencanakan pengajaran konsep :
a. Memilih konsep.
b. Memutuskan pendekatan yang dipakai.
c. Mendefinisikan konsep.
d. Menganalisis konsep.
e. Memilih dan mengurutkan berbagai contoh dan bukan contoh.
f. Menggunakan gambar-gambar visual.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Teacher Center


Dalam penggunaan model pembelajaran harus melihat tujuan yang ingin
dicapai, melihat keadaan lingkungan untuk mengefektikan proes pembelajaran.
Setiap model pembelajaran tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan dari pembelajaran Teacher Center antara lain :
Kelebihan TCL :
1) Sejumlah besar informasi dapat diberikan dalam waktu singkat
2) Informasi dapat diberikan ke sejumlah besar siswa
3) Pengajar mengendalikan sepenuhnya organisasi, bahan ajar, dan irama
pembelajaran
4) Merupakan mimbar utama bagi pengajar dengan kualifikasi pakar
5) Bila kuliah diberikan dengan baik, menimbulkan inspirasi dan stimulasi
bagi siswa
6) Metode assessment cepat dan mudah

Sedangkan kekurangan dari pembelajaran teacher center yaitu :


1) Pengajar mengendalikan pengetahuan sepenuhnya, tidak ada partisipasi
dari pembelajar
2) Terjadi komunikasi satu arah, tidak merangsang siswa untuk
mengemukakan pendapatnya
3) Tidak kondusif terjadinya critical thinking
4) Mendorong pembelajaran pasif
5) Suasana tidak optimal untuk pembelajaran secara aktif dan mandiri

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Peran guru (pendidik) masih sangat mendominasi dalam proses
pembelajaran. Guru dituntut memiliki kemampuan sebagai pendidik, pengajar,
pembimbing, pembaharu, sebagai model dan masih banyak peran guru dalam
pembelajaran, yang tentunya guru mampu menyelesaikan tujuan pembelejaran.
Hakikat pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dan
tugas guru adalah mengkoordinasikan lingkungan agar menunjang terjadinya
perubahan perilaku bagi peserta didik. Keberhasilan pembelajaran tidak lepas dari
tujuan pembelajaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran.
Hakikat pembelajaran teacher senter adalah , guru lebih banyak melakukan
kegiatan belajar mengajar dengan bentuk ceramah (Lecturing). Guru menjadi
pusat peran dalam pencapaian hasil pembelajaran dan seakan-akan menjadi satu-
satunya sumber ilmu. Model ini berarti memberikan informasi satu arah karena
yang ingin dicapai adalah bagaimana guru bisa mengajar dengan baik sehingga
yang ada hanyalah transfer pengetahuan.
Model-model pembelajaran interaktif yang terkait pembelajaran teacher
center antara lain presentasi dan penjelasan, pengajaran langsung (direct
instruction) dan pengajaran konsep.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan para
pembaca mengenai hakikat pembelajaran teacher center, dan juga dapat dijadikan
referensi untuk melakukan pembuatan makalah selanjutnya yang terkait dengan
pembelajaran teacher center.

9
DAFTAR PUSTAKA

Darsono. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Press.

Eliyanti Marlina, 2016. Pengelolaan Pembelajaran Dan Pengembangan Bahan


Ajar. Pedagogi Jurnal Penelitian Pendidikan, Volume 03 No 02
November 2016

http://tikamarlena.blogspot.com/2016/01/makalah-hakekat-belajar-dan-
pembelajaran.html

http://iklimah999.blogspot.com/2016/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html

10

Anda mungkin juga menyukai