Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 2 BINA DIRI

Nama : Aulia Rahma Dilla

Nim : 19003007

No absen : 01

Asesmen bina diri bagi tunagrahita:


1. Pengertian asesmen
Asesmen merupakan kegiatan profesional yang dilakukan secara khusus
menentukan diagnosa dari gangguan atau kelainan yang dialami seseorang. Menurut
Lenner (1988 ) asesmen didefinisikan sebagai proses pengumpulan informasi tentang
seseorang anak yang akan digunakan untuk membuat pertimbangan dan keputusan yang
berhubungan dengan keadaan anak. Dalam konteks pendidikan , Hargrove dan Poteet
( 1984 ) menempatkan asesmen sebagai salah satu dari tiga aktivitas penting di bidang
pendidikan bahkan mengawali dari aktifitas yang lain, ialah (1) asesmen (2) diagnostik
(3) preskriptif. Dengan demikian maka asesmen dilakukan untuk menegakkan diagnosis,
dan berdasarkan diagnosis tersebut dilakukan langkah berikutnya ialah preskrepsi, yakni
perencanaan program pendidikan.
Menurut Salvia dan Ysseldyke seperti dikutip oleh Lerner (1988:54) dalam
Dr.Mulyono Abdurrahman (1995), dalam kaitannya dengan upaya penanggulangan
kesulitan belajar, asesmen dilakukan untuk lima keperluan, yaitu untuk (1) penyaringan
(screening ), (2) pengalihtanganan (referral), (3) klasifikasi (classification), (4)
perencanaan pembelajaran ( instructional planning), dan (5) pemantauan kemajuan
belajar (monitoring pupil progress).
Hasil asesmen akan menjadi bahan yang penting untuk merencanakan pendidikan
yang sesuai bagi mereka. Disinilah fungsi asesmen bagi anak khususnya dibidang
pendidikan. Tujuan utama dari suatu asesmen dalam pendidikan adalah untuk
memperoleh informasi yang relevan dalam pembuatan keputusan dalam rangka
pemilihan tujuan dan sasaran pembelajaran, strategi pembelajaran,dan program
penempatan yang tepat.
Asesmen merupakan aktivitas yang sistematik dan berkelanjutan sehingga
asesmen perlu dilakukan sesuai prosedur yang baik, agar hasil yang dicapai sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Beberapa langkah yang dilakukan dalam asesmen anak
tunagrahita di sekolah adalah sebagai berikut:
a. Menentukan cakupan dan tahapan keterampilan yang akan diajarkan. Agar
pelaksanaan asesmen dapat dilakukan secara efektif, maka mengetahui dengan jelas
keterampilan yang telah dikuasi anak.
b. Menetapkan perilaku yang akan diasesmen. Asesmen perilaku diawali dari tahapan
yang paling umum menuju tahapan yang paling khusus, misalnya pada mata pelajaran
bahasa mencakup semua aspek bahasa. Sedang yang khusus, hanya pada aspek
membaca saja.
c. Memilih aktivitas evaluasi, evaluasi kompetensi umum, lazimnya dilakukan secara
periodic(semester) sedang untuk kompetensi khusus dilakukan secara formatif dan
berkesinambungan.
d. Pengorganisasian alat evaluasi. Hal ini perlu dilakukan berkenaan dengan evaluasi
pendahuluan, yang mencakup identifikasi masalah, pencatatan bentuk-bentuk
kesalahan yang terjadi, dan evaluasi keterampila tertentu.
e. Pencatatan kinerja anak
f. Kinerja pada pelaksanaan tugas sehari-hari
g. Penguasaan keterampilan secara keseluruhan, yang umum dicatat pada laporan
kemajuan belajar.
h. Penentuan tujuan pembelajaran khusus untuk jangka pendek dan jangka panjang

Dalam pelaksanaan asesmen terdapat prosedur atau langkah-langkah asesmen.


Langkah-langkah tersebut adalah:

a. Guru melakukan asesmen berdasarkan instrument asesmen


b. Menganalisis asesmen
c. Membuat kesimpulan dan rekomendasi
d. Menyususn program intervensi

Tindak lanjut dari pelaksanaa asesmen anak tunagrahita adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi kebutuhan pendidikan
Melaui ini, permasalahan-permasalan pendidikan khusus yang dialami anak
akan diketahui. Langkah selanjutnya merencanakan program pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhannya.
b. Penembangan program
Program pembelajaran individual, untuk kebutuhan individu anak tunagrahita,
baik untuk pendidikan jangka pendek maupan jangka panjang.
c. Pelaksanaan
Setelah program pembelajaran dibuat, selanjutnya adalah implementasinya
dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
2. Kemampuan bina diri anak normal
Kemampuan (Ability) merupakan kecakapan, ketangkasan, kesanggupan atau
tenaga untuk melakukan suatu perbuatan. (Chaplin, 2002). Hajam (1988) mengartikan
merawat diri adalah sebagai perilaku untuk melakukan sendiri segala sesuatunya atau
mengurus dirinya sendiri. Menurut Amin (1994), merawat diri dapat diartikan juga
dengan menolong diri sendiri, yaitu berbuat untuk kepentingan sendiri, seperti makan,
mandi, berpakaian dan sebagainya. Menurut Sutarli (dalam Budiman, 2004), merawat dir
adalah kemampuan dalam usaha menolong diri, baik fisik mental maupun sosial sehingga
memiliki kemampuan untuk melakukan fungsi sosralnya dalam kehrdupan seharihari
dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Kemampuan bina diri (bantu diri) atau dikenal dengan kemampuan perawatan diri
pada anak normal biasanya muncul pada anak normal biasanya muncul bersamaan
dengan bertambahnya usia dan kemajuan tahapan perkembangan anak. Orang tua dengan
anak normal biasanya udak perlu mengajarkan secara khusus pada anak tentang
perawatan diri. Anak normal akan langsung meniru kegiatan-kegiatan yang dikerjakan
oleh orang dewasa disekitarnya termasuk diantaranya adalah kegiatan perawatan dir.
Anak tunagrahita untuk memiliki kemampuan merawat diri sendiri perlu diajarkan atau
dilatih secara khusus dalam bentuk program pembelajaran. Adapun yang termasuk dalam
program bina diri ini adalah tentang kebersihan diri seperti mandi, menggosok gigi,
proses buang air, dan lain sebagainya. Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa
kemampuan merawat diri mempunyai arti, yaitu kemampuan atau kesanggupan untuk
dapat mengurus diri sendiri dan melakukan sendiri segala sesuatunya sehingga dapat
menyesuaikan diri ditengah-tengah masyarakat (Meadow & Simon, 2005 dalam Dian
2011).
3. Asesmen binadiri bagi peserta didik tunagrahita
Asesmen bina diri adalah upaya yang dilakukan untuk mengetahui kondisi anak
tunagrahita terkait dengan kemampuan bina diri apa saja yang sudah di miliki anak dan
kemampuan bina diri apa saja yang belum bisa dilakukan anak. Dalam asesmen bina diri
harus mencakup 7 aspek kemampuan yang meski dimiliki anak tunagrahita sebagai
berikut:
a. Mampu merawat diri,
b. Mengurus diri,
c. Menolong diri,
d. Berkomunikasi,
e. Bersosialiasi,
f. Keterampilan hidup,
g. Mampu mengisi waktu luang.

Instrumen Asesmen Bina Diri

Nama :
Usia :
Kelas :
Namasekolah :
Diisitanggal :

No Aspek Indikator Penilaian Keterangan


Ya Tidak
1. Merawat a. Mampu makan dalam kehidupan
Diri sehari-hari dengan benar:
1) Mengenal alat makan
2) Menggunakan alat makan
3) Makan menggunakan alat
(sendok, garpu)
4) Makan makanan berkuah
5) Makan makanan kemasan
6) Makan di restoran
7) Melakukan tata cara makan
yang sopan
b. Mampu minum dalam kehidupan
sehari-hari dengan cara yang benar:
1) Mengenal alat minum
2) Menggunakan alat minum
(gelas, cangkir, sedotan)
3) Minum menggunakan gelas atau
cangkir
4) Minum menggunakan sedotan
5) Minum menggunakan kemasan
6) Melakukan cara minum
c. Mampu membersihkan kesehatan
badan dengan cara yang benar
1) Memelihara kebersihan tangan
2) Memelihara kebersihan kaki
3) Membersihan diri setelah buang
air besar
4) Membersihkan diri setelah
membuang air besar
5) Mencuci wajah
6) Melakukan kegiatan mandi
7) Menggosok gigi
8) Melakukan cuci rambut
9) Memelihara kebersihan telinga
10) Memelihara kebersihan hidung
11) Menggunakan pembalut
12) Memelihara kuku
13) Mencukur kumis
14) Mencukur jengkot
2. Mengurus a. Mampu mengenakan pakaian
Diri dengan cara yang benar
1) Mengenakan pakaian dalam
2) Mengenakan pakaian luar
3) Memakai sepatu
4) Memakaikaos kaki
5) Memilih pakaian sesuai
kebutuhan
6) Mengenakan pakaian sesuai
kebutuhan
b. Mampu membuka pakaian dengan
baik dan benar
1) Membuka pakaian dalam
2) Membuka pakaian luar
3) Melepaskan sepatu
4) Melepaskan kaos kaki
c. Mampu merias diri dengan cara
yang benar
1) Menyisir rambut
2) Menata rambut
3) Merias wajah
4) Mengenakan asesoris (gelang,
cincin, dan kalung)
3. Menolong a. Mampumenjagakeselamatandiriden
Diri ganbaik
1) Mengenal benda-benda
berbahaya
2) Mengenal bianatang buas
3) Mengenal binatang jinak
4) Menghindari diri dari benda-
benda berbahaya (tajam,
runcing, licin, panas)
5) Menghindarkan diri dari benda
berbahaya
6) Menghindari diri dari bencana
alam
b. Mampu mengobati luka dengan
benar
1) Mengobati luka dari benda-
benda berbahaya
2) Mengobati luka dari binatang
berbahaya
4. Berkomu a. Mampu berkomunikasi dengan
nikasi orang lain
1) Berkomunikasi secara verbal
atau lisan (tatap muka)
2) Berkomunikasi secara audio-
visual (dengan media)
3) Menggunakan bahasa sesuai
etika
5. Bersosiali a. Mampu beradaptasi di lingkungan
sasi sekitarnya
1) Beradaptasi dengan teman
2) Melakukan orientasi dengan
lingkungan
3) Melakukan adaptasi dengan
lingkungan
4) Melakukan kerjasama di
lingkungan keluarga, sekolah,
dan masyarakat
6. Keteramp a. Mampu melaksanakan
ilanHidup keterampilan sederhana dalam
kehidupan sehari-hari
1) Mengenal alat musik
2) Membuat minuman dingin
3) Membuat minuman panas
4) Memasak masakan sederhana
5) Merapikan tempat tidur
6) Menjaga kebersihan rumah
7) Menjaga kebersihan pakaian
(memasang kancing)
8) Memelihara kebersihan
perabotan rumah tangga
9) Menghemat penggunaan
energi (listrik, dan air bersih)

b. Mampu mengenal uang dengan


baik
1) Mengenal nilai uang
2) Mengenal fungsi uang
c. Mampu berbelanja dengan cara
yang benar
1) Membelajakan uang sesuai
dengan harga barang
d. Mampu bekerja dengan cara yang
benar
1) Membuat produk jahitan
2) Membuat produk tata boga
sederhana
3) Membuat produk dari bahan
dasar tanah
4) Terampil dalam bidang jasa
(leaning servise, cuci
kenderaan, pembuatan
asesoris)
5) Terampil dalam bidang
percetakan
7. Mengisi a. Mampu menggunakan waktu luang
Waktu dengan baik
Luang 1) Menggunakan waktu istirahat
2) Menggunakan waktu liburan
3) Berpartisipasi dalam pekerjaan
di rumah

Sumber:
Yuwono, Imam. (2015). Identifikasi Dan Asesmen Anak Berkebutuhan Khusus Setting Inklusi.
Banjarmasin: Pustaka Banua.
file:///C:/Users/HP/Downloads/Istiqomah%20BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai