Nim : 19003007
No absen : 01
Tindak lanjut dari pelaksanaa asesmen anak tunagrahita adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi kebutuhan pendidikan
Melaui ini, permasalahan-permasalan pendidikan khusus yang dialami anak
akan diketahui. Langkah selanjutnya merencanakan program pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhannya.
b. Penembangan program
Program pembelajaran individual, untuk kebutuhan individu anak tunagrahita,
baik untuk pendidikan jangka pendek maupan jangka panjang.
c. Pelaksanaan
Setelah program pembelajaran dibuat, selanjutnya adalah implementasinya
dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
2. Kemampuan bina diri anak normal
Kemampuan (Ability) merupakan kecakapan, ketangkasan, kesanggupan atau
tenaga untuk melakukan suatu perbuatan. (Chaplin, 2002). Hajam (1988) mengartikan
merawat diri adalah sebagai perilaku untuk melakukan sendiri segala sesuatunya atau
mengurus dirinya sendiri. Menurut Amin (1994), merawat diri dapat diartikan juga
dengan menolong diri sendiri, yaitu berbuat untuk kepentingan sendiri, seperti makan,
mandi, berpakaian dan sebagainya. Menurut Sutarli (dalam Budiman, 2004), merawat dir
adalah kemampuan dalam usaha menolong diri, baik fisik mental maupun sosial sehingga
memiliki kemampuan untuk melakukan fungsi sosralnya dalam kehrdupan seharihari
dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Kemampuan bina diri (bantu diri) atau dikenal dengan kemampuan perawatan diri
pada anak normal biasanya muncul pada anak normal biasanya muncul bersamaan
dengan bertambahnya usia dan kemajuan tahapan perkembangan anak. Orang tua dengan
anak normal biasanya udak perlu mengajarkan secara khusus pada anak tentang
perawatan diri. Anak normal akan langsung meniru kegiatan-kegiatan yang dikerjakan
oleh orang dewasa disekitarnya termasuk diantaranya adalah kegiatan perawatan dir.
Anak tunagrahita untuk memiliki kemampuan merawat diri sendiri perlu diajarkan atau
dilatih secara khusus dalam bentuk program pembelajaran. Adapun yang termasuk dalam
program bina diri ini adalah tentang kebersihan diri seperti mandi, menggosok gigi,
proses buang air, dan lain sebagainya. Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa
kemampuan merawat diri mempunyai arti, yaitu kemampuan atau kesanggupan untuk
dapat mengurus diri sendiri dan melakukan sendiri segala sesuatunya sehingga dapat
menyesuaikan diri ditengah-tengah masyarakat (Meadow & Simon, 2005 dalam Dian
2011).
3. Asesmen binadiri bagi peserta didik tunagrahita
Asesmen bina diri adalah upaya yang dilakukan untuk mengetahui kondisi anak
tunagrahita terkait dengan kemampuan bina diri apa saja yang sudah di miliki anak dan
kemampuan bina diri apa saja yang belum bisa dilakukan anak. Dalam asesmen bina diri
harus mencakup 7 aspek kemampuan yang meski dimiliki anak tunagrahita sebagai
berikut:
a. Mampu merawat diri,
b. Mengurus diri,
c. Menolong diri,
d. Berkomunikasi,
e. Bersosialiasi,
f. Keterampilan hidup,
g. Mampu mengisi waktu luang.
Nama :
Usia :
Kelas :
Namasekolah :
Diisitanggal :
Sumber:
Yuwono, Imam. (2015). Identifikasi Dan Asesmen Anak Berkebutuhan Khusus Setting Inklusi.
Banjarmasin: Pustaka Banua.
file:///C:/Users/HP/Downloads/Istiqomah%20BAB%20II.pdf