Perilaku adalah tindakan yang melibatkan gerakan melalui ruang dan waktu (Johnston & Pennypacker, 1981) 2. Berikan contoh deskripsi perilaku dan label yang berlaku untuk perilaku itu? Contoh perilaku yang dilabelkan dengan kemarahan “Jennifer berteriak pada ibunya, lalu berlari ke atas, dan membanting pintu kamarnya.” 3. Jelaskan empat dimensi fisik dari perilaku yang dapat diamati dan dicatat? • Menghitung berapa kali suatu perilaku terjadi • Mengukur durasi suatu perilaku • Mengukur intensitas perilaku • Mengukur kecepatan perilaku 4. Berikan contoh bagaimana perilaku memiliki dampak pada lingkungan fisik. Berikan contoh bagaimana suatu perilaku berdampak pada lingkungan sosial? • Contoh pada lingkungan fisik : Menyalakan saklar lampu, dan lampu menyala • Contoh pada lingkungan sosial : Mengangkat tangan di kelas, dan dosen memanggil Anda. 5. Apa arti dari “behavior lawful”? Apa itu hubungan fungsional? Behavior lawful adalah kejadian yang secara sistematis dipengaruhi oleh adanya peristiwa di lingkungan. fungsi dari functional relationship adalah menjelaskan prinsip dasar perilaku antara perilaku dengan perilaku dilingkungan. 6. Jelaskan perbedaan antara overt behaviour dan covert behaviour. Berikan contoh masing-masing. Jenis perilaku apa yang menjadi fokus buku ini? Overt behavior adalah tindakan yang dapat diamati dan dicatat oleh orang lain selain yang terlibat dalam perilaku tersebut contoh: menyani, memainkan musik, dan membuat artikel Covert behavior bisa juga disebut sebagai orang yang memiliki privasi yang lebih. tidak bisa di observasi dan direkam oleh orang lain. contoh: sikap mandiri dari seseorang, agresif, sikap tanggung jawab, kemampuan menyimak, rasa percaya diri, dll. Tipe behavior yang banyak di bahas dalam buku ini adalah covert behavior. 7. Identifikasi 6 karakteristik perilaku manusia? • perilaku melibatkan tindakan seseorang (apa yang dilakukan atau apa yang diucapkan), itu menjelaskan kalimatnya dengan aksi atau perlakuan. • perilaku memiliki satu atau lebih dimensi yang bisa diukur. bisa mengukur ferkuensi, bisa mengukur durasi, mengukur intensitas, serta bisa mengukur latensi dari beebrapa peristiwa hingga awal perilaku. • perilaku bisa di observasi, di jelaskan dan di rekam oleh orang lain. karena perilaku adalah asksi, terjadi dan bisa di observasi. • perilaku memiliki dampak pada lingkungan termasuk lingkungan fisik dan sosial. karena perilaku adalah aksi yang melibatkan ruang dan waktu. • behavior lawful adalah kejadian yang secara sistematis dipengaruhi oleh adanya peristiwa di lingkungan. dasar dari prinsip perilaku menjelaskan fungsi hubungan antara perilaku kita dengan lingkungan sosial. • perilaku ada yang ovet dan covert. overt behavior adalah tindakan yang dapat diamati dan dicatat oleh orang lain selain yang terlibat dalam perilaku tersebut, sedangkan covert behavior bisa juga disebut sebagai orang yang memiliki privasi yang lebih. tidak bisa di observasi dan direkam oleh orang lain 8. Apa yang dimaksud dengan prosedur modifikasi perilaku didasarkan pada prinsip-prinsip perilaku? Untuk mengembangkan dan menerapkan prosedur membantu orang mengubah perilakunya, melibatkan peristiwa lingkungan dan mempengaaruhi perilaku. karena untuk memodifikasi perilaku seseorang memutuhkan behavioral principles untuk memudahkan seseorang tersebut memodifikasi perilakunya dan akan memiliki hasil modifikasi perilaku yang lebih baik. 9. Apa yang menyebabkan perilaku manusia? Jelaskan bagaimana label dapat diidentifikasi secara keliru sebagai penyebab perilaku. Modifikasi perilaku adalah bidang psikologi yang berkaitan dengan menganalisis dan memodifikasi perilaku manusia. Dari proses menganalisis dan memodifikasi timbul penyebab perilaku pada manusia. Mengapa autis (label) bisa secara keliru diidentifikasi sebagai penyebab perilaku dapat dilihat dari contoh berikut: seseorang mungkin mengatakan bahwa seorang anak autis terlibat dalam perilaku bermasalah (seperti berteriak, memukul dirinya sendiri, menolak mengikuti instruksi) karena anak itu autis. Dengan kata lain, orang tersebut menyarankan bahwa autisme menyebabkan anak terlibat dalam perilaku. Namun, autisme hanyalah sebuah label yang menggambarkan pola perilaku yang dilakukan anak. Label tersebut tidak dapat menjadi penyebab perilaku tersebut karena label tersebut tidak ada sebagai entitas atau peristiwa fisik. Penyebab perilaku harus ditemukan di lingkungan (termasuk biologi anak). 10. Mengapa penting untuk menggambarkan prosedur modifikasi perilaku secara tepat? Baer et al., 1968, menjelaskan deskripsi prosedur modifikasi perilaku yang tepat. Prosedur modifikasi perilaku melibatkan perubahan spesifik dalam peristiwa lingkungan yang secara fungsional terkait dengan perilaku tersebut. Agar prosedur menjadi efektif setiap kali digunakan, perubahan spesifik dalam peristiwa lingkungan harus terjadi setiap kali. Dengan menjelaskan prosedur secara tepat, peneliti dan para ahli lainnya menjadikannya lebih mungkin bahwa prosedur akan digunakan dengan benar setiap kali. 11. Siapa yang mengimplementasika prosedur modifikasi perilaku? Kazdin, 1994. 12. Mengapa penting untuk mengukur perilaku sebelum dan sesudah prosedur modifikasi perilaku digunakan? Salah satu keunggulan modifikasi perilaku adalah penekanannya pada pengukuran perilaku sebelum dan sesudah intervensi untuk mencatat perubahan perilaku yang dihasilkan dari prosedur modifikasi perilaku. Selain itu, penilaian berkelanjutan perilaku dilakukan jauh melampaui titik intervensi untuk menentukan apakah perubahan perilaku dipertahankan dalam jangka panjang. Contohnya, seorang pengawas menggunakan prosedur modifikasi perilaku untuk meningkatkan produktivitas kerja (untuk meningkatkan jumlah unit yang dirakit setiap hari), ia akan mencatat perilaku pekerja untuk suatu periode sebelum menerapkan prosedur. Pengawas kemudian akan menerapkan prosedur modifikasi perilaku dan terus mencatat perilaku. Rekaman ini akan menentukan apakah jumlah unit yang dirakit meningkat. Jika perilaku pekerja berubah setelah intervensi supervisor, supervisor akan terus mencatat perilaku tersebut untuk periode selanjutnya. Pengamatan jangka panjang seperti itu akan menunjukkan apakah para pekerja terus mengumpulkan unit-unit dengan laju peningkatan atau diperlukan intervensi yang lbih lanjut. 13. Mengapa modifikasi perilaku tidak berfokus pada masa lalu sebagai penyebab perilaku? Karena, modifikasi perilaku menekankan pada peristiwa lingkungan baru-baru ini sebagai penyebab perilaku. Namun, pengetahuan tentang masa lalu juga memberikan informasi yang berguna tentang peristiwa lingkungan yang terkait dengan perilaku saat ini. Contohnya, pengalaman belajar sebelumnya telah terbukti memengaruhi perilaku saat ini. Oleh karena itu, memahami pengalaman pembelajaran ini dapat berharga dalam menganalisis perilaku saat ini dan memilih prosedur modifikasi perilaku. 14. Mengidentifikasi 8 ciri khas dari modifikasi perilaku? ■ Fokus pada perilaku Prosedur modifikasi perilaku dirancang untuk mengubah perilaku, bukan karakteristik atau sifat pribadi. Oleh karena itu, modifikasi perilaku tidak menekankan pelabelan. Misalnya, modifikasi perilaku tidak digunakan untuk mengubah autisme (label); melainkan, modifikasi perilaku digunakan untuk mengubah perilaku masalah yang ditunjukkan oleh anak-anak dengan autisme. Kelebihan dan defisit perilaku adalah target untuk berubah dengan prosedur modifikasi perilaku. Dalam modifikasi perilaku, perilaku yang akan diubah disebut perilaku target. Kelebihan perilaku adalah perilaku target yang tidak diinginkan yang orang ingin kurangi dalam frekuensi, durasi, atau intensitas. Merokok adalah contoh dari kelebihan perilaku. Defisit perilaku adalah perilaku target yang diinginkan yang ingin ditingkatkan frekuensi, durasi, atau intensitasnya. Latihan dan belajar adalah contoh-contoh yang mungkin dari defisit perilaku. ■ Prosedur berdasarkan prinsip perilaku Modifikasi perilaku adalah penerapan prinsip-prinsip dasar yang awalnya berasal dari penelitian eksperimental dengan hewan laboratorium (Skinner, 1938). Studi ilmiah tentang perilaku disebut analisis perilaku eksperimental, atau analisis perilaku (Skinner, 1953b, 1966). Studi ilmiah tentang perilaku manusia untuk membantu orang mengubah perilaku dengan cara yang bermakna disebut analisis perilaku terapan (Baer, Wolf, & Risley, 1968, 1987). Prosedur modifikasi perilaku didasarkan pada penelitian dalam analisis perilaku terapan yang telah dilakukan selama lebih dari 50 tahun (Ullmann & Krasner, 1965; Ulrich, Stachnik, & Mabry, 1966). ■ Penekanan pada peristiwa lingkungan saat ini Modifikasi perilaku melibatkan penilaian dan modifikasi peristiwa lingkungan saat ini yang secara fungsional terkait dengan perilaku tersebut. Perilaku manusia dikendalikan oleh peristiwa-peristiwa di lingkungan langsung, dan tujuan modifikasi perilaku adalah untuk mengidentifikasi peristiwa-peristiwa itu. Setelah variabel pengendali ini diidentifikasi, mereka diubah untuk mengubah perilaku. ■ Deskripsi prosedur modifikasi perilaku yang tepat Baer et al., 1968, prosedur modifikasi perilaku melibatkan perubahan spesifik dalam peristiwa lingkungan yang secara fungsional terkait dengan perilaku tersebut. Agar prosedur menjadi efektif setiap kali digunakan, perubahan spesifik dalam peristiwa lingkungan harus terjadi setiap kali. Dengan menjelaskan prosedur secara tepat, peneliti dan profesional lain menjadikannya lebih mungkin bahwa prosedur akan digunakan dengan benar setiap kali. ■ Perawatan diterapkan oleh orang-orang dalam kehidupan sehari-hari (Kazdin, 1994). Prosedur modifikasi perilaku dikembangkan oleh para profesional atau paraprofesional yang terlatih dalam modifikasi perilaku. Namun, prosedur modifikasi perilaku sering diterapkan oleh orang-orang seperti guru, orang tua, pengawas pekerjaan, atau orang lain untuk membantu orang mengubah perilaku mereka. Orang yang menerapkan prosedur modifikasi perilaku harus melakukannya hanya setelah pelatihan yang memadai. Deskripsi prosedur dan pengawasan profesional yang tepat memungkinkan orang tua, guru, dan lainnya untuk melaksanakan prosedur dengan benar. ■ Pengukuran perubahan perilaku Salah satu keunggulan modifikasi perilaku adalah penekanannya pada pengukuran perilaku sebelum dan sesudah intervensi untuk mendokumentasikan perubahan perilaku yang dihasilkan dari prosedur modifikasi perilaku. Selain itu, penilaian berkelanjutan perilaku dilakukan jauh melampaui titik intervensi untuk menentukan apakah perubahan perilaku dipertahankan dalam jangka panjang. ■ Menekankan pada peristiwa masa lalu sebagai penyebab perilaku Seperti yang dinyatakan sebelumnya, modifikasi perilaku menekankan pada peristiwa lingkungan baru-baru ini sebagai penyebab perilaku. Namun, pengetahuan tentang masa lalu juga memberikan informasi yang berguna tentang peristiwa lingkungan yang terkait dengan perilaku saat ini. Misalnya, pengalaman belajar sebelumnya telah terbukti memengaruhi perilaku saat ini. Oleh karena itu, memahami pengalaman pembelajaran ini dapat berharga dalam menganalisis perilaku saat ini dan memilih prosedur modifikasi perilaku. ■ Penolakan terhadap penyebab perilaku yang mendasari hipotetis Meskipun beberapa bidang psikologi, seperti pendekatan psikoanalitik Freudian, mungkin tertarik pada penyebab mendasar perilaku yang dihipotesiskan, seperti kompleks Oedi-pus yang tidak terselesaikan, modifikasi perilaku menolak penjelasan perilaku yang hipotetis seperti itu. Skinner (1974) menyebut penjelasan semacam itu sebagai "fiksi penjelasan" karena tidak pernah dapat dibuktikan atau dibantah, dan dengan demikian tidak ilmiah. Penyebab yang diduga mendasar ini tidak pernah dapat diukur atau dimanipulasi untuk menunjukkan hubungan fungsional dengan perilaku yang ingin mereka jelaskan. 15. Jelaskan secara singkat kontribusi dari pavlov, thorndike, watson, dan skinner dalam mengembangkan modifikasi perilaku? • Ivan P. Pavlov (1849–1936) Pavlov melakukan eksperimen yang mengungkap proses dasar pengkondisian responden. Pablov menunjukkan bahwa refleks (air liur sebagai respons terhadap makanan) dapat dikondisikan untuk stimulus netral. Dalam eksperimennya, Pavlov menyajikan stimulus netral (suara metro) pada saat yang sama ia menyajikan makanan kepada seekor anjing. Kemudian, anjing mengeluarkan air liur sebagai respons terhadap suara metronom saja. Pavlov menyebut ini refleks terkondisi (Pavlov, 1927). • Edward L. Thorndike (1874–1949) Kontribusi utama Thorndike adalah deskripsi hukum efek. Hukum efek menyatakan bahwa perilaku yang menghasilkan efek yang menguntungkan pada lingkungan lebih mungkin diulang di masa depan. Dalam eksperimen Thorndike yang terkenal, ia memasukkan seekor kucing ke dalam kandang dan meletakkan makanan di luar kandang di mana kucing itu bisa melihatnya. • John B. Watson (1878–1958) Dalam artikel “Psychology as the Behaviorist Views It,” yang diterbitkan pada tahun 1913, Watson menyatakan bahwa perilaku yang dapat diamati adalah subjek pokok psikologi yang tepat, dan bahwa semua perilaku dikendalikan oleh peristiwa lingkungan. Secara khusus, Watson menggambarkan psikologi stimulus-respons di mana peristiwa lingkungan (rangsangan) memunculkan respons. Watson memulai gerakan dalam psikologi yang disebut behaviorisme (Watson, 1913, 1924). • B. F. Skinner (1904–1990) Skinner memperluas bidang behaviorisme yang awalnya dijelaskan oleh Watson. Skinner menjelaskan perbedaan antara pengkondisian responden (refleks terkondisikan yang dijelaskan oleh Pavlov dan Watson) dan pengkondisian operan, di mana konsekuensi dari perilaku mengendalikan kejadian perilaku di masa depan (seperti dalam hukum efek Thorndike). Penelitian Skinner menguraikan prinsip-prinsip dasar perilaku operan. Selain penelitian laboratoriumnya yang menunjukkan prinsip-prinsip perilaku dasar, Skinner menulis sejumlah buku di mana ia menerapkan prinsip- prinsip analisis perilaku pada perilaku manusia. 16. Identifikasi setidaknya satu cara modifikasi perilaku yang telah diterapkan di masing-masing bidang berikut: disabilitas perkembangan, pendidikan, psikologi komunitas, bisnis, industri, dan layanan manusia, manajemen diri, pencegahan, perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, penyakit kejiwaan, rehabilitasi, klinik psikologi, manajemen anak, kinerja olahraga dan gerontologi? a. Disabilitas perkembangan • Disabilitas kecerdasan. Contohnya: mengajarkan penggunaan toilet, keterampilan kemandirian, keterampilan social, keterampilan bersosialisasi,berkomunikasi, serta keterampilan pekerjaan. • Autisme. Contohnya: mengajarkan perilaku sosial dan perilaku bermain, menghilangkan perilaku yang menstimulasi diri dan mengembangkan keterampilan berbahasa. • Skizofrenia. Contohnya: mengajarkan keterampilan sosial, seperti interaksi sosial yang positif, keterampilan berkomunikasi, keterampilan asrtif, keterampilan kerja. Selain itu, mereduksi atau mengholangkan halusinasi atau delusi pada individu-individu skizofrenia. b. Pendidikan. Mengubah perilaku murid yang mengganggu atau tidak mendukung pembelajaran akademis. Contohnya, Perilaku berjalan-jalan di kelas, marah-marah, agresif, sosialisasi berlebihan (seperti suka mengobrol di kelas), pemodifikasian perilaku akademis secara langsung (seperti membaca secara oral, memahami bacaan, penyususnan komposisi kalimat, pengejaan, menulis, menguasai matematika dan konsep sains), disabilitas belajar, hiperaktifitas, defisit atensi. c. Psikologi komunitas. Contohnya, pengontrolan perilaku menjaga kebersihan, meningkatkan perilaku memilah sampah untuk di daur ulang, mempromosikan konservasi energy dengan meningkatkan partisipasi penggunaan transportasi umum, membantu para mahasiswa hidup harmonis di asrama. d. Bisnis, industri dan layanan manusia. Contohnya, modifikasi perilaku organisasi dan teknologi perilaku organisasi. e. Manajemen diri. Contohnya seperti menunda-nunda tugas, menghemat uang, berolahraga, mulai kebiasaan atau gaya hidup sehat, mengontrol ketagihan berjudi. f. Pencegahan. Contohnya, mencegah pelecehan seksual anak, penculikan anak, kecelakaan dirumah, pelecehan dan pelantaran anak, keracunan, infeksi, penyakit menular , mencegah masalah dalam komunitas. g. Perilaku yang berhubungan dengan kesehatan. Contohnya, sakit kepala kronis, gangguan pernapasan, hipertensi, detak jantung tidak teratur, manajemen stress. h. Penyakit kejiwaan. Contohnya, penyakit mental kronis, ketrampilan sehari– hari, perilaku sosial, perilaku agresif, kepatuhan pengobatan, perilaku psikotik, dan ketrampilan kerja. i. Rehabilitasi. Contohnya adalah proses membantu orang mendapatkan kembali fungsi normal setelah suatu cedera atau trauma , seperti cidera kepala akibat kecelakaan atau kerusakan otak akibat sebuah pukulan , dan dilakukan terapi fisik untuk mengajarkan ketrampilan baru yang bisa mengganti keterampilan yang hilang karena cedera atau trauma untuk mengurangi perilaku bermasalah. j. Klinik psikologi. Contohnya, gangguan kecemasan, gangguan obsesif- kompulsif, masalah terkait stress, depresi, obesitas, masalah pernikahan, disfungsi seksual, gangguan kebiasaan, gangguan makan, phobia, ADHD dan gangguan tidur. k. Manajemen anak. Contohnya, orangtua membantu mengajari anak berjalan, mengembangkan keterampilan dasar berbicara pada anak, toilet training, menangani masallah tidur anak, menghilangkan perilaku-perilaku bermasalah (seperti menggigit kuku, perilaku agresif, tidak menaati aturan, tidak menuruti permintaan orang tua dan sering membantah). l. Kinerja olahraga. Contohnya, Memotivasi dan pelatihan kebugaran, mengajarkan keterampilan baru untuk atlet dan pelatih, mengontrol masalah emosi yang dapat merusak performa atlet, membantu atlet mengatasi tekanan- tekanan dalam kompetisi besar, dan membantu para pelatih berfungsi lebih efektif sebagai pemodifikasi perilaku terkait performa atlet. m. Gerontologi. Contohnya, perawatan diri pada lansia dan membantu dalam mengerjakan rutinitas sehari-hari pada lansia.