PELAKSANAANYA
Zeindri mou,kelas PBA6C,zeindrimou@gmail.com.
Gunawan bullow,PBA6C,
Abstract
Secara etimologis,istilah supervise diambil dari perkataan Bahasa inggris supervision
artinya pengawasan dibidang Pendidikan. Orang yang melakukan supervise disebut
dengan supervisior. Supervise pada umumnya terbagi menjadi tiga yakni,supervise
akademik,klinis,dan Lembaga. Dari ketia jenis tersebut memiliki ranah tersendiri.
Contohnya pada supervise Lembaga yang mengawasi aspek-aspek yang ada disekolah
atau yang meningkatkan nama baik sekolah.supervisi Pendidikan adalah supervise
mengembangkan kinerja pada guru dan pegawai disekolah.
PENDAHULUAN
Citra sekolah selain digambarkan oleh sarana dan fasilitas yang memadai,
juga dibuktikan dengan kualitas proses pembelajaran serta kualitas lulusan yang
dapat diakui oleh masyarakat keberadaan lulusan lembaga terkait, selain itu juga
tampak sekolah yang baik dilihat dari sisi ketertiban, pengelolaan, kesejahteraan
serta situasi dan kondisi lingkungan yang memang kondusif untuk belajar.
Pengawasan Lembaga keseluruhan yang berfungsi untuk menciptakan citra
sekolah yang bagus ini maka dari itu supervise lembaga memiliki peran pentig
dalam pembentukan kualitas dan citra sekolah yang baik.
B. Proses pelaksanaannya
Menurut Rifai (1982), supervisi merupakan suatu proses, yaitu
serangkaian kegiatan yang teratur dan beraturan serta berhubungan satu
sama lain dan diarahkan kepada suatu tujuan. Secara garis besar kegiatan
dalam proses supervisi dapat dibagi atas empat, yaitu perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi dan tindak lanjut.
1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan mengacu pada kegiatan indetifikasi permasalahan.
Langkah langkah yang dilaksanakan dalam perencanaan supervise
Pendidikan:
a. Mengumpulkan data melalui kunjungan kelas, pertemuan pribadi
atau rapat staf.
2
Pratiwi barnadeta,dasar dasar manajemen Pendidikan,(Jakarta,lingkar pena,2018)hlm.40.
b. Mengelolah data dengan melakukan koreksi kebenaran terhadap
data yang dikumpulkan
c. Mengkladifikasi data sesuai dengan bidang permasalahan.
d. Menarik kesimpulan tentang permasalahan sasaran sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya ,
e. Menetapkan Teknik yang tepat
2. Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan merupakan kegiatan nyata yang dilakukan
untuk memperbaiki atau meningkatkan kemampuan pendidik. Kegiatan
pelaksanaan merupakan kegaiatan pemberian bantuan dari supervisor
kepada pendidik, agar dapat terlaksana dengan efektif pelaksanaannya
harus sesuai dengan perancanaan yang telah ditetapkan dan ada follow up
untuk melihat keberhasilan proses dan hasil pelaksanaan supervise.
3. Evaluasi
Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan untuk menelaah keberhasilan
proses dan hasil pelaksanaan supervise. Evaluasi dilaksanakan secara
komperesif. Sasaran evaluasi supervise ditunjukan kepada semua orang
yang terlibat dalam proses pelaksanaan supervise. Hasil dari evaluas
supervise akan dijadikan pedoman untuk menyusun program perencanaan
berikutnya. Seotopo dan seomanto (1984; 84-85) mengemukakan evaluasi
berpedoman pada tujuan yang telah ditetapkan dan tujuan supervise
dirumuskan sesuai dengan corak dan tujuan sekolah. Prosedur pelaksanaan
supervise menempuh tiga tahapan yaitu : pertemuan
pendahuluan,observasi Pendidik yang sedang mengajar, dan pertemuan
balikan
4. Tindak lanjut
Yakni menindak lanjuti melalui pembinaan terlebih dahulu.
D. Tujuan supervise
Sebagai seorang pendidik, guru memiliki tugas yang tidak ringan,
ditambah lagi beban hidup yang berat serta harus mengahadapi peserta didik
yang masih dalam proses perkembangan dan tentunya memiliki background
keluarga, budaya, ekonomi, maupun problem yang berbeda-beda. Oleh
karena itu supervisi pendidikan perlu untuk dilakukan karena pada dasarnya
supervisi pendidikan dilakukan untuk memberikan arahan dan bimbingan
kepada guru agar dapat menemukan jalan keluar dalam menghadapi
permasalahan-permasalahan diatas secara mandiri, sehingga dapat
berimplikasi juga terhadap peningkatan prestasi kerjanya.
Tujuan supervisi pendidikan harus sama dengan tujuan pendidikan
nasioanal sesuai dengan keputusan MPR yang tertera dalam GBHN. Tujuan
khusus supervisi pendidikan merupakan tugas khusus seorang supervisor,
meliputi:
a) Membina guru-guru untuk lebih memahami tujuan umum pendidikan.
Dengan demikian akan menghilangakn tentang anggapan adanya mata
pelajaran yang penting dan tidak penting, sehingga guru dapat mengajar
dan mencapai prestasi maksimal bagi siswanya.
b) Membina guru-guru guna mengatasi problem siswa demi kemajuan
prestasi belajarnya.
c) Membina guru untuk mempersiapkan siswanya menjadi anggota
masyarakat yang produktif, kreatif, etis, dan religious.
d) Membina guru dalam kemampuan mengevaluasi, mendiagnosa kesulitan
belajar dan seterusnya.
e) Membina guru dalam memperbesar kesadaran tentang tata kerja yang
demokratis, kooperatif serta gotong royong.
f) Memperbesar ambisi guru dan karyawan untuk meningkatkan mutu
profesinya.
g) Membina guru dan karyawan untuk dapat meningkatkan popularitas
sekolah.
h) Melindungi guru dan karyawan dari tuntutan dan kritik tak wajar dari
masyarakat.
i) Mengembangakan sikap kesetiakawanan dan ketemansejawatan dari
seluruh tenaga pendidikan.
E. Prinsip-prinsip supervise
Menurut Ngalim Purwanto beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam
supervisi adalah sebagai berikut:4
a) Supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif. Yaitu pada yang
dibimbing dan diawasi harus dapat menimbulkan dorongan untuk
bekerja
b) Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenar-
benarnya (realistis, mudah dilaksanakan
c) Supervisi harus sederhana dan informal dalam pelaksanaannya
d) Supervisi harus dapat memberikan perasaan aman pada guru-guru dan
pegawai-pegawai sekolah yang disupervisi.
3
9 M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,2006) hal. 179-180
4
M. Ngalim Purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, hal.117-118
e) Supervisi harus didasarkan atas hubungan profesional, bukan atas dasar
hubungan pribadi.
f) ) Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan, sikap, dan
mungkin prasangka guru-guru dan pegawai sekolah.
g) Supervisi tidak bersifat mendesak (otoriter) karena dapat menimbulkan
perasaan gelisah atau bahkan anti pati dari guru-guru.
h) Supervisi tidak bersifat mendesak (otoriter) karena dapat menimbulkan
perasaan gelisah atau bahkan anti pati dari guru-guru.
i) Supervisi tidak bersifat mendesak (otoriter) karena dapat menimbulkan
perasaan gelisah atau bahkan anti pati dari guru-guru.
j) Supervisi tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil dan tidak boleh
lekas kecewa.
k) Supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif, dan kooperatif.
Preventif berarti berusaha mencegah jangan sampai timbul hal-hal yang
negatif, mengusahakan/ memenuhi syarat-syarat sebelum terjadinya
sesuatu yang tidak kita harapkan. Korektif berarti memperbaiki
kesalahankesalahan yang telah diperbuat. Kooperatif berarti bahwa
mencari kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan dan usaha
memperbaikinya dilakukan bersama-sama oleh supervisor dan orang-
orang yang diawas
F. Teknik-teknik supervise Pendidikan
teknik dalam supervisi ini adalah cara-cara yang digunakan dalam kegiatan
supervisi. Menurut Gwynn, Teknik-teknik supervisi itu bisa dikelompokkan
menjadi dua kelompok, yaitu (a) teknik supervisi individual, dan (a) teknik
supervisi kelompok.5
5
0 Ibrahim Bafadal, Supervisi Pengajaran Teori dan Aplikasinya Dalam Membina Profesional
Guru,, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992) hal. 45
bersifat perorangan.Teknik supervisi pendidikan yang bersifat
individual antara lain perkunjungan kelas, observasi kelas, percakapan
pribadi, saling mengunjungi kelas, dan menilai diri sendiri
c. Teknik Supervisi Kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program
supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang
diduga mempunyai permasalahan yang sama maka dikelompokkan
sesuai dengan masalah atau kebutuhan mereka, kemudian setiap
kelompok diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan
atau kebutuhan yang mereka hadapi. Teknik kelompok dapat
dilakukan dengan cara seperti rapat guru, lokakarya, penataran,
seminar, diskusi, dan sebagainya.
KESIMPULAN
1. Supervise Lembaga adalah supervise yang mengatur pada semua aspek
yang ada di Lembaga sekolah. Supervise ini memiliki peran penting yakni
berperan dalam meningkatkan citra dan kualitas sekolah.