Anda di halaman 1dari 10

SUPERVISI LEMBAGA DAN PROSES

PELAKSANAANYA
Zeindri mou,kelas PBA6C,zeindrimou@gmail.com.
Gunawan bullow,PBA6C,

Abstract
Secara etimologis,istilah supervise diambil dari perkataan Bahasa inggris supervision
artinya pengawasan dibidang Pendidikan. Orang yang melakukan supervise disebut
dengan supervisior. Supervise pada umumnya terbagi menjadi tiga yakni,supervise
akademik,klinis,dan Lembaga. Dari ketia jenis tersebut memiliki ranah tersendiri.
Contohnya pada supervise Lembaga yang mengawasi aspek-aspek yang ada disekolah
atau yang meningkatkan nama baik sekolah.supervisi Pendidikan adalah supervise
mengembangkan kinerja pada guru dan pegawai disekolah.

Kata kunci : supervise Lembaga,prosesnya.

PENDAHULUAN

Supervisi merupakan pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf


sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan
situasi belajar mengajar yang lebih baik. sebab, kegiatan pokok supervisi adalah
melakukan pembinaan kepada sekolah pada umumnya dan guru pada khususnya
agar kualitas pembelajarannya meningkat. Sebagai dampak meningkatnya kualitas
pembelajaran, tentu dapat meningkatkan pula prestasi belajar siswa, dan itu berarti
meningkatlah kualitas lulusan sekolah itu.

Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan adalah tantangan yang paling


penting dalam pembangunan pendidikan. Sentralisasi dalam manajemen atau
pengelolaan pendidikan telah menyebabkan kurang berkembangnya kemampuan
daerah untuk mengatur dan mengelola berbagai urusan pendidikan daerah masing-
masing. Salah satu sarana terpenting dalam pendidikan adalah sekolah. Guru
sebagai tenaga pengajar merupakan komponen sumber daya manusia yang harus
dibina dan dikembangankan secara terus menerus. Potensi sumber daya guru
harus terus berkembang agar dapat melaksanakan fungsinya secara professional.
Oleh karena itu diperlukanlah supervisi pendidikan untuk mengawasi dan
memperbaiki proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Sekolah dapat
meningkatkan mutu pendidikannya dengan mengetahui perkembangan sekolah
melalui supervisi, selain itu supervisi sangat dibutuhkan oleh seorang guru yang
mengalami berbagai hambatan yang telah dipaparkan diatas dengan memberikan
bimbingan, pengarahan, dan bantuan dalam mengembangkan potensi dirinya
untuk menjadi seorang guru yang profesional. Oleh karena itu, supervisi sangat
penting dan sangat dibutuhkan oleh seluruh sekolah.

Kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah memiliki kewajiban membina


kemampuan para guru. Dengan kata lain kepala sekolah hendaknya dapat
melaksanakan supervisi secara efektif. Sementara ini pelaksanaan supervisi di
sekolah seringkali masih bersifat umum. Aspek-aspek yang menjadi perhatian
kurang jelas, sehingga pemberian umpan balik terlalu umum dan kurang
mengarah ke aspek yang dibutuhkan guru. Sementara guru sendiripun kadang
kurang memahami manfaat supervisi.

Hal ini disebabkan tidak dilibatkannya guru lingkungan kegiatan


pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses mempelajari sesuatu.
Sedangkan supervisi administrasi menitik beratkan pada pengamatan supervisor
pada aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar
terlaksananya pembelajaran dan administrasi lembaga sendiri diarahkan pada
kegiatan dalam rangka menyebarkan objek pengamatan supervisor tentang aspek-
aspek yang berada di seantero sekolah dan berperan dalam meningkatkan nama
baik sekolah atau kinerja sekolah secarakeseluruhan.

 Sasaran pengawasan di lingkungan kelembagaan pendidikan selama ini


menunjukkan kesan seolah-olah segi fisik material yang tampak merupakan
saaran yang sangat penting, namun pengolahan dana, sistem kepegawaian,
perlengkapan serta sistem informasi yang dipergunakan oleh lembaga nyaris
merupakan sesuatu yang terabaikan.
 Supervisi kelembagaan menebarkan objek pengamatan supervisor pada
aspe-aspek yang berada di lingkungan sekolah, artinya lebih bertumpu pada citra
dan kualitas sekolah, sebab dapat dimaklumi bahwa sekolah yang memiliki
popularitas akan menjadi lembaga pendidikan yang secara otomatis dapat menarik
perhatian masyarakat yang pada gilirannya akan menyekolahkan anak-anak
mereka ke sekolah dimaksud. Jadi supervise Lembaga ini sangat penting
perannya di dalam membangun sebuah citra dan kualitas sekolah.

 Citra sekolah selain digambarkan oleh sarana dan fasilitas yang memadai,
juga dibuktikan dengan kualitas proses pembelajaran serta kualitas lulusan yang
dapat diakui oleh masyarakat keberadaan lulusan lembaga terkait, selain itu juga
tampak sekolah yang baik dilihat dari sisi ketertiban, pengelolaan, kesejahteraan
serta situasi dan kondisi lingkungan yang memang kondusif untuk belajar.
Pengawasan Lembaga keseluruhan yang berfungsi untuk menciptakan citra
sekolah yang bagus ini maka dari itu supervise lembaga memiliki peran pentig
dalam pembentukan kualitas dan citra sekolah yang baik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian supervise Lembaga


Supervise Lembaga adalah supervise yang mengatur pada semua aspek yang
ada di Lembaga sekolah. Supervise ini memiliki peran penting yakni berperan
dalam meningkatkan citra dan kualitas sekolah. Menurut Suharmi
arikunto,2024:22-23 “supervise Lembaga adalah yang menebarkan atau
menyebabkan objek pengamatan pada aspek-aspek yang ada diseuluruh
sekolah. Jika supervise akademik dimaksudkan meningkatkan kualitas
akademik maka supervise Lembaga dimaksudkan untuk meningkatkan nama
baik sekolah atau kualitas sekolah.1 Supervise intitusional adalah supervise
yang berorientasi pada pembinaan aspek organisasi dan manajemen sekolah
sebagai Lembaga yang meliputi semua aspek dalam bentuk pengaturan yang
1
Ahmad dini,supervise kepala madrasah upaya peningkatan kinerja guru,(Jakarta,penerbit kreasi
cindekia pustaka,2019)hlm 36.
terkait dengan proses peningkatan mutu sekolah dalam rangka mensukseskan
pembelajaran, seperti : penerimaan murid baru, rombongan belajar, pembagian
tugas, pengembangan kurikulum dalam kegiatan extra dan intra, pengelolahan
sarana dan fasilitas belajar, kalender akademik, hubungan kerja sama sekolah
dengan orang tua dan masyarakat. Supervise institusional atau kelembagaan
berkaitan dengan usaha untuk menjadikan sekolah memiliki kinerja yang baik.
Supervise Lembaga biasanya dilakukan oleh oleh pengawas sekolah atau
kepala sekolah. Pelaku supervise Lembaga adalah orang yang ada dilembaga
itu sendiri berbeda dengan supervise akreditasi meski memiliki kesamaan
yakni sama sama untuk meningkatkan kualitas sekolah namun memiliki
perbedaan sedikit.2perbedaannya adalah supervise Lembaga dilakukan oleh
kepala sekolah atau orang yang ada dilembaga itu sendiri atau pengawas dari
luar secara terus menerus sedangkan supervise akreditasi dilakukan oleh tim
dari luar dengan waktu yang tidak ditentukan.

B. Proses pelaksanaannya
Menurut Rifai (1982), supervisi merupakan suatu proses, yaitu
serangkaian kegiatan yang teratur dan beraturan serta berhubungan satu
sama lain dan diarahkan kepada suatu tujuan. Secara garis besar kegiatan
dalam proses supervisi dapat dibagi atas empat, yaitu perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi dan tindak lanjut.

1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan mengacu pada kegiatan indetifikasi permasalahan.
Langkah langkah yang dilaksanakan dalam perencanaan supervise
Pendidikan:
a. Mengumpulkan data melalui kunjungan kelas, pertemuan pribadi
atau rapat staf.

2
Pratiwi barnadeta,dasar dasar manajemen Pendidikan,(Jakarta,lingkar pena,2018)hlm.40.
b. Mengelolah data dengan melakukan koreksi kebenaran terhadap
data yang dikumpulkan
c. Mengkladifikasi data sesuai dengan bidang permasalahan.
d. Menarik kesimpulan tentang permasalahan sasaran sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya ,
e. Menetapkan Teknik yang tepat
2. Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan merupakan kegiatan nyata yang dilakukan
untuk memperbaiki atau meningkatkan kemampuan pendidik. Kegiatan
pelaksanaan merupakan kegaiatan pemberian bantuan dari supervisor
kepada pendidik, agar dapat terlaksana dengan efektif pelaksanaannya
harus sesuai dengan perancanaan yang telah ditetapkan dan ada follow up
untuk melihat keberhasilan proses dan hasil pelaksanaan supervise.
3. Evaluasi
Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan untuk menelaah keberhasilan
proses dan hasil pelaksanaan supervise. Evaluasi dilaksanakan secara
komperesif. Sasaran evaluasi supervise ditunjukan kepada semua orang
yang terlibat dalam proses pelaksanaan supervise. Hasil dari evaluas
supervise akan dijadikan pedoman untuk menyusun program perencanaan
berikutnya. Seotopo dan seomanto (1984; 84-85) mengemukakan evaluasi
berpedoman pada tujuan yang telah ditetapkan dan tujuan supervise
dirumuskan sesuai dengan corak dan tujuan sekolah. Prosedur pelaksanaan
supervise menempuh tiga tahapan yaitu : pertemuan
pendahuluan,observasi Pendidik yang sedang mengajar, dan pertemuan
balikan
4. Tindak lanjut
Yakni menindak lanjuti melalui pembinaan terlebih dahulu.

C. Fungsi supervise Lembaga Pendidikan


Supervisi pendidikan memiliki fungsi utama yaitu ditujukan pada
perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran dan kualitas Lembaga sekolah.
Menurut (Suhertian : 2008 ) supervisi pendidikan sebagai berikut:28 a.
Mengkoordinasi semua usaha sekolah. Usaha-usaha sekolah meliputi: (1
Usaha tiap guru. Guru ingin menggemukakan ide dan materi pelajaran
menurut pandanganya kearah peningkatan. Usahausaha tersebut bersifat
individu maka perlu adanya koordinasi, dan itulah fungsi koordinasi.(2) Usaha
sekolah. Sekolah dalam menentukan kebijakan, merumuskan tujuan atas
setiap kegiatan sekolah, termasuk program-program sepanjang tahun, perlu
adanya koordinasi yang baik. (3) Usaha bagi pertumbuhan jabatan. Setiap
guru menginginkan jabatanya selalu naik. Oleh karena itu, guru harus selalu
belajar, mengikuti seminar, workshop, dan lain-lain.Untuk itu, perlu adanya
koordinasi yang merupakan tugas supervisi.
b. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah. Kepemimpinan merupakan
sebuah keterampilan yang harus dipelajari dan membutuhkan latihan terus
menerus. Salah satu fungsi supervisi adalah melatih dan memperlengkapi guru
agar memiliki keterampilan dalam kepemimpinan sekolah
c. Mememperluas pengalaman guru. Supervisi harus dapat memotifasi guru
untuk mau belajar pengalaman nyata dilapangan, karena dengan adanya
pengalaman tersebut akan memperkaya pengetahuan mereka.
d. Menstimulasi usaha sekolah yang kreatif. Seorang supervisi harus bisa
memberikan stimulus kepada guru agar mereka tidak hanya bekerja atas dasar
instruksi atasan, namun mereka harus dapat berperilaku aktif dalam proses
pembelajaran.
e. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus. Penilaian yang
diberikan harus bersifat menyeluruh dan kontinu. Karena mengadakan
penilaian secara teratur merupakan suatu fungsi utama dari supervisi
pendidikan.
f. Menganalisis situasi belajar mengajar. Tujuan dari supervisi adalah untuk
memperbaiki situasi belajar mengajar, agar usaha ini dapat berhasil maka
perlu adanya analisis hasil dan proses belajar.
g. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota staf
supervisi berfungsi untuk memberikan bantuan kepada guru agar dapat
mengembangkan pengetahuan dalam keterampilan mengajar.
h. Memberi wawasan luas dan terintregasi dalam merumuskan tujuan
pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru

D. Tujuan supervise
Sebagai seorang pendidik, guru memiliki tugas yang tidak ringan,
ditambah lagi beban hidup yang berat serta harus mengahadapi peserta didik
yang masih dalam proses perkembangan dan tentunya memiliki background
keluarga, budaya, ekonomi, maupun problem yang berbeda-beda. Oleh
karena itu supervisi pendidikan perlu untuk dilakukan karena pada dasarnya
supervisi pendidikan dilakukan untuk memberikan arahan dan bimbingan
kepada guru agar dapat menemukan jalan keluar dalam menghadapi
permasalahan-permasalahan diatas secara mandiri, sehingga dapat
berimplikasi juga terhadap peningkatan prestasi kerjanya.
Tujuan supervisi pendidikan harus sama dengan tujuan pendidikan
nasioanal sesuai dengan keputusan MPR yang tertera dalam GBHN. Tujuan
khusus supervisi pendidikan merupakan tugas khusus seorang supervisor,
meliputi:
a) Membina guru-guru untuk lebih memahami tujuan umum pendidikan.
Dengan demikian akan menghilangakn tentang anggapan adanya mata
pelajaran yang penting dan tidak penting, sehingga guru dapat mengajar
dan mencapai prestasi maksimal bagi siswanya.
b) Membina guru-guru guna mengatasi problem siswa demi kemajuan
prestasi belajarnya.
c) Membina guru untuk mempersiapkan siswanya menjadi anggota
masyarakat yang produktif, kreatif, etis, dan religious.
d) Membina guru dalam kemampuan mengevaluasi, mendiagnosa kesulitan
belajar dan seterusnya.
e) Membina guru dalam memperbesar kesadaran tentang tata kerja yang
demokratis, kooperatif serta gotong royong.
f) Memperbesar ambisi guru dan karyawan untuk meningkatkan mutu
profesinya.
g) Membina guru dan karyawan untuk dapat meningkatkan popularitas
sekolah.
h) Melindungi guru dan karyawan dari tuntutan dan kritik tak wajar dari
masyarakat.
i) Mengembangakan sikap kesetiakawanan dan ketemansejawatan dari
seluruh tenaga pendidikan.

Intinya, tujuan supervisi ialah memperkembangkan situasi belajar dan


mengajar yang lebih baik. Tujuan umum supervisi adalah memberikan
bantuan teknis dan bimbingan kepada guru (dan staf sekolah yang lain)
agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya,
terutama dalam melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan proses
pembelajaran.31 Usaha ke arah perbaikan belajar dan mengajar ditujukan
kepada pencapaian tujuan akhir dari pendidikan yaitu pembentukan
pribadi anak secara maksimal3

E. Prinsip-prinsip supervise
Menurut Ngalim Purwanto beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam
supervisi adalah sebagai berikut:4
a) Supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif. Yaitu pada yang
dibimbing dan diawasi harus dapat menimbulkan dorongan untuk
bekerja
b) Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenar-
benarnya (realistis, mudah dilaksanakan
c) Supervisi harus sederhana dan informal dalam pelaksanaannya
d) Supervisi harus dapat memberikan perasaan aman pada guru-guru dan
pegawai-pegawai sekolah yang disupervisi.
3
9 M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,2006) hal. 179-180
4
M. Ngalim Purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, hal.117-118
e) Supervisi harus didasarkan atas hubungan profesional, bukan atas dasar
hubungan pribadi.
f) ) Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan, sikap, dan
mungkin prasangka guru-guru dan pegawai sekolah.
g) Supervisi tidak bersifat mendesak (otoriter) karena dapat menimbulkan
perasaan gelisah atau bahkan anti pati dari guru-guru.
h) Supervisi tidak bersifat mendesak (otoriter) karena dapat menimbulkan
perasaan gelisah atau bahkan anti pati dari guru-guru.
i) Supervisi tidak bersifat mendesak (otoriter) karena dapat menimbulkan
perasaan gelisah atau bahkan anti pati dari guru-guru.
j) Supervisi tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil dan tidak boleh
lekas kecewa.
k) Supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif, dan kooperatif.
Preventif berarti berusaha mencegah jangan sampai timbul hal-hal yang
negatif, mengusahakan/ memenuhi syarat-syarat sebelum terjadinya
sesuatu yang tidak kita harapkan. Korektif berarti memperbaiki
kesalahankesalahan yang telah diperbuat. Kooperatif berarti bahwa
mencari kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan dan usaha
memperbaikinya dilakukan bersama-sama oleh supervisor dan orang-
orang yang diawas
F. Teknik-teknik supervise Pendidikan
teknik dalam supervisi ini adalah cara-cara yang digunakan dalam kegiatan
supervisi. Menurut Gwynn, Teknik-teknik supervisi itu bisa dikelompokkan
menjadi dua kelompok, yaitu (a) teknik supervisi individual, dan (a) teknik
supervisi kelompok.5

a. Teknik Supervisi Individual


b. Teknik supervisi individual di sini adalah pelaksanaan supervisi yang
diberikan kepada guru tertentu yang mempunyai masalah khusus dan

5
0 Ibrahim Bafadal, Supervisi Pengajaran Teori dan Aplikasinya Dalam Membina Profesional
Guru,, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992) hal. 45
bersifat perorangan.Teknik supervisi pendidikan yang bersifat
individual antara lain perkunjungan kelas, observasi kelas, percakapan
pribadi, saling mengunjungi kelas, dan menilai diri sendiri
c. Teknik Supervisi Kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program
supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang
diduga mempunyai permasalahan yang sama maka dikelompokkan
sesuai dengan masalah atau kebutuhan mereka, kemudian setiap
kelompok diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan
atau kebutuhan yang mereka hadapi. Teknik kelompok dapat
dilakukan dengan cara seperti rapat guru, lokakarya, penataran,
seminar, diskusi, dan sebagainya.

KESIMPULAN
1. Supervise Lembaga adalah supervise yang mengatur pada semua aspek
yang ada di Lembaga sekolah. Supervise ini memiliki peran penting yakni
berperan dalam meningkatkan citra dan kualitas sekolah.

Anda mungkin juga menyukai