2021/2022
i
KATA PENGANTAR
Makalah ini telah kami susun semaksimal mungkin dan kami juga
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Meskipun kami sebagai penyusun berharap isi dari makalah ini bebas dari
kesalahan dan kekurangan. Namun, tentunya kami menyadari bahwa kami hanyalah
manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan dan kesempurnaan
itu hanya milik Allah semata. Oleh karena itu, kami sebagai penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya lapoaran ini
diwaktu mendatang. Semoga Allah SWT memberkahi makalah ini, sehingga dapat
memberikan manfaat kepada kita semua. Āmīn...
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................8
B. Saran ..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
ii
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan agama merupakan bagian integral dari pendidikan nasional, hal tersebut
dijelaskan dalam UU tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 33 ayat 2 bahwa
"kurikulum pendidikan dasar dan menengaw wajib memuat antara lain pendidikan agama",
termasuk salah satunya pendidikan agama Islam. Pendidikan agama Islam dilaksanakan
untuk mengembngkan potensi keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta akhlak
mulia.
Menurut Daradjat, bahwa pendidikan agama adalah usaha yang secara sadar
dilakukan guru untuk mempengaruhi siswa dalam rangka pembentukan manusia beragama.
Sedangkan lebih khusus pengertian pendidikan agama Islam yang diungkapkan oleh
Puskur Balitbang Depdiknas, sebagai berikut :
Upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam
mmenjalankan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur'an dan Hadits,
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan, serta penggunaan pengalaman.
Pendidikan agama Islam demikian adalah untuk memperkuat keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah SWT serta berakhlak mulia. Menurut Azra, bahwa "kedudukan
pendidikan agama Islam di berbagai tingkatan dalam sistem pendidikan nasional adalah
untuk mewujudkan siswa yang beriman dan bertaqwa serta berakhlak mulia".
Pendidikan adalah sebuah proses yang sangat panjang dengan
perencanaan dan pengorganisasian untuk tercapainya tujuan dari pendidikan,
bukan hanya aktivitas yang spontan terjadi dengan proses yang asal-asalan.
Jhon Dewey (1951) menyatakan bahwa “Education is the process without
end” (pendidikan adalah suatu proses yang tak akan pernah selesai).
Dalam hal ini Jalaluddin dan Abdullah Idi (1997:128) dalam buku Landasan
Pendidikan (Ruswandi, 2009: 6) menyatakan bahwa :
“Pendidikan merupakan usaha yang sengaja dan terencana untuk membantu
perkembangan potensi dan kemampuan manusia agar bermanfaat bagi
i
kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga
negara/masyarakat, dengan memiliki isi (materi), strategi kegiatan dan teknik
penilaian yang sesuai”.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Siswa SMP kelas 7
v
siswa menjadi siswa yang bertaqwa, cerdas, kreatif, mandiri, danbertanggung jawab, serta
menjadi warga Negara yang baik dan mematuhi
norma-norma sosial yang ada.
B. METODE PEMBELAJARAN PAI DI SMP
Secara harfiyah “ metodik” itu berasal dari kata“ metode”. Metode berasal dari dua
suku kata, yaitu yaitu Meta yang berarti “jalan” dan Hodos yang berarti “melalui”. Jadi
metode berarti jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
Metode berarti suatu cara kerja yang sistimatik dan umum. Metodik khusus berarti
suatu penyelidikan khusus untuk suatu proyek. Dalam hal ini metodik suatu cara dan siasat
penyampaian bahan pelajaran tertentu dari suatu mata pelajaran , agar siswa dapat
mengetahui, memahami, dan mempergunakan dan dengan kata lain menguasai bahan
pelajaran tertentu. Metodik pengajaran agama Islam ialah suatu cara menyampaikan bahan
pelajaran agama Islam. Jika metodik dihubungkan dengan kata khusus, maka ia berarti
suatu cara khusus yang telah dipersiapkan dan dipertimbangkan untuk ditempuh dalam
pengajaran agama Islam.
Jika kita kaitkan dengan pembelajaran Pia, maka metodologi pembelajaran Pai
adalah suatu ilmu atau yang dipelajari untuk menyampaikan pelajaran Pai kepada peserta
didik.
Metode dibedakan dari pendekatan. Pendekatan lebih menekankan pada strategi
dalam perencanaan, sedangkan metode lebih menekankan pada teknik pelaksanaannya.
Satu pendekatan yang direncanakan untuk satu pembelajaran mungkin dalam pelaksanaan
proses tersebut digunakan beberapa metode.
Metode pendidikan dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, maka
metode ini mempunyai dua fungsi ganda, yaitu fungsi bersifat polipragmatis dan
monopragmatis. Polipragmatis berfunsi apabila metode tersebut mengandung kegunaan
yang serba ganda(multipurpose), misalnya suatu mode tertentu pada suatu situasi dan
kondisi tertentu dapat digunakan untuk merusak, da pada kondisi yang lain dapat
dipergunakan untuk membangun dan memperbaiki. Kegunaannya dapat bergantung pada si
pemakai atau pada corak, bentuk, dan kemampuan dari metode sebagai alat.
Sedangkan fungsi manopragmatis terjadi bilamana metode mengandung suatu
macam kegunaan untuk satu macam tujuan. Penggunaan metode mengandung implikasi
v
bersifat konsisiten, sistematis, dan makna menurut kondisi sasarannya, mengingat sasaran
metodenya adalah manusia, sehingga pendidik dituntut untuk berhati-hati dalam
penerapannya.
Proses belajar mengajar yang baik hendaknya mempergunakan berbagai jenis metode
mengajar secara bergantian atau saling bahu membahu satu sama lain. Masing-masing
metode ada kelemahan serta keuntungannya. Tugas guru ialah memilih berbagai metode
yang tepat untuk menciptakan proses belajar mengajar. Ketepatan penggunaan metode
mengajar tersebut sanngat bergantung kepada tujuan, isi proses belajar-mengajar dan
kegiatan belajar mengajar.
Dalam prakteknya, metode mengajar tidak digunakan sendiri-sendiri tetapi
merupakan kombinasi dari beberapa metode mengajar.
1. Ceramah, tanya jawab, dan tugas
Mengingat ceramah banyak segi yang kurang menguntungkan, maka penggunaanya
harus didukung dengan alat dan media atau dengan metode lain. Oleh sebab itu setelah
guru selesai memberikan ceramahmaka dipandang dipandang perlu untuk memberikan
kesempatan kepada muridnya untuk mengadakan tanya jawab. Tanya jawab ini diperlukan
untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap apa yang telah disampaikan guru melalui
metode ceramah.
Untuk lebih memantapkan penguasaaan siswa terhadap bahan/materi yang telah
disampaikan, maka pada tahap selanjutnya siswa diberi tugas, misalnya membuat
kesimpulan/generalisasi hasil ceramah, mengerjakan pekerjaan rumah, dan lain-lain.
Selanutnya dilakukan Evaluasi sebagai berikut :
1. Menciptakan kondisi belajar siswa.
2. Penyajian, tahap guru menyampaikan bahan/materi pelajajaran (metode ceramah)
3. Asosiasi/komparasi, artinya memberi ke-sempatan kepada siswa untuk
menghubungkan dan membandingkan materi ceramah yang telah diterimanya,
melalui tanya jawab (metode tanya jawab)
4. Generalisasi/kesimpulan, memberikan tu-gas kepada siswa untuk membuat ke
simpulan melalui hsasil ceramah (metode tugas).
5. Mengadakan penilaian terhadap pemaham-an siswa mengenai bahan yang telah
diterimanya, melalui tes lisan dan tulisan atau tugas lain.
v
2. Ceramah, diskusi, dan tugas
Penggunaan ketiga jenis metode mengajar ini dapat dilakukan diawali dengan
pemberian informasi kepada siswa tentang materi/bahan yang didiskusikan oleh siswa lalu
memberikan masalah untuk didiskusikan, kemudian diikuti dengan tugas-tugas yang harrus
dilakukan siswa.
Ceramah dimaksudkan untuk memberikan penjelasan/informasi mengenai bahan
yang akan dibahas dalam diskusi, sehingga diskusi dapat berjalan dengan baik sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai. Pada akhir kegiatan diskusi siswa diberikan beberapa
tugas yang harus dikerjakan saat itu juga. Maksudnya untuk mengetahui hasil yang dicapai
siswa melalui diskusi tersebut. Dengan demmikian, tugas ini sekaligus merupakan umpan
balik bagi guru terhadap hasil diskusi yang dilakukan siswa.selanjutnya dilakukan Evaluasi
sebagai berikut :
1. Mempersiapkan kondisi belajar siswa
2. Memberikan informasi/penjelasan tentang masalah tugas dalam diskusi (ceramah).
3. Mempersiapkan sarana prasarana untuk melakukan diskusi (tempat, peserta, dan
waktu).
4. Siswa melakukan diskusi:
- Guru merangsang seluruh peserta ber-partisipasi dalam diskusi.
- Memberikan kesempatan kepada semua anggota untuk aktif.
- Mencatat tanggapan/saran dan ide-ide yang penting.
5. Memberikan tugas kepada siswa untuk:
- Membuat kesimpulan diskusi.
- Mencatat hasil diskusi.
- Menilai hasil diskusi.
- Dan sebagainya.
3. Ceramah, demonstrasi, dan eksperimen
Penggunaan metode demonstrasi selalu diikuti dengan eksperimen. Apapun yang
didemonstrasikan baik oleh guru maupun oleh siswa tanpa diikuti dengan eksperimen tidak
akan mencapai hasil yang efektif.
i
Dalam pelaksanaannya, metode demonstrasi dan eksperimen dapat digabungkan,
artiya setelah dilakukan demonstrasi kemudian diikuti dengan eksperimen dengan disertai
penjelasan secara lisan (ceramah), kemudian di tindak lanjuti dengan evaluasi seperti :
1. Menciptakan kondisi belajar siswa untuk melaksanakan demonstrasi dengan:
2. Mengajukan masalah kepada siswa (cera-mah). Melaksanakan demonstrasi:
3. Beri kesempatan kepada siswa untuk men-coba melakukan sendiri (eksperimen).
4. Membuat kesimpulan hasil demonstrasi.
5. Mengajukan pertanyaan pada siswa.
4. Ceramah, sosiodrama, dan diskusi
Sebelum metode sosiodrama digunakan, terlebih dahulu harus diawali dengan
penjelasan dari guru tentang situasi social yang akan didramatisasikan oleh para pelaku.
Tanpa diberikan penjelasan tersebut, anak tidak akan dapat melakukan peranannya dengan
baik. Sosiodrama akan menarik bila pada situasi yang sedang memuncak, kemudia
dihentikan. Selanjutnya diadakan diskusi bagaimana jalan cerita seterusnya, atau
pemecahan masalah selanjutnya. Dan dilakukan Evaluasi seperti :
1. Menentukan dan menceritakan situasi so-sial yang akan didramatisasikan
(ceramah).
2. Memilih para pelaku.
3. Mempersiapkan pelaku untuk menentukan peranan masing-masing.
4. Siswa melakukan sosiodrama.
5.Guru menghentikan sosiodrama pada saat situasi sedang memuncak (tegang).
6.Akhiri sosiodrama dengan diskusi tentang jalan cerita, atau pemecahan masalah
selanjutnya.
7. Siswa diberi tugas untuk menilai/memberi tanggapan terhadap pelaksanaan sosio
drama.
8. Siswa diberi kesempatan untuk membuat kesimpulan hasil sosiodrama.
5. Ceramah, problem solving, dan tugas
Pada saat guru memberikan pelajaran kepada siswa, adakalanya timbul suatu
persoalan/masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan hanya penjelasan secara lisan
melalui ceramah. Untuk itu guru perlu menggunakan metode pemecahan masalah atau
problem solving sebagai jalan keluarnya. Kemudian akhiri dengan tugas-tugas, baik
x
individu maupun tugas kelompok sehingga siswa melakukan tukar pikiran dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya. Dan kemudian di Evaluasi bengan cara
1. Menentukan dan menjelaskan masalah (ce-ramah)
2. Menyediakan alat/buku-buku yang relevan dengan masalah tersebut.
3. Mengadakan identifikasi masalah.
4. Merumuskan hipotesis dalam memecahkan masalah tersebut.
5. Mengumpulkan data atau keterangan yang relevan dengan masalah.
6. Menguji hipotesis (siswa berusaha me-mecahkan masalah yang dihadapinya
dengan data yang ada).
7. Membuat kesimpulan pemecahan masalah.
8. Memberi tugas kepada siswa untuk men-catat hasil pemecahan masalah.
Pada tingkatan SMP yakni rata-rata usia 12-15 tahun, ini masuk dalam golongan Pra-
Remaja. Dalam fase ini ditandai dengan semakin meningkatnya sikap sosial pada anak.
x
Gejala yang dominan pada masa ini adalah kecenderungan untuk bersaing yang
berlangsung antara teman sebaya dan lingkungan jenis kelamin yang sama. Pada periode
ini ada kesempatan yang sangat baik untuk membantu anak, disamping menguasai ilmu
dan teknologi yang sesuai dengan tingkat perkembangan intelektualnya. Juga
menumbuhkan sikap tanggung jawab dan menghargai nilai-nilai, terutama yang bersumber
pendidikan.
Untuk tingkat SMP cara penyampaiannya diperluas yaitu dengan mengemukakan
alsan-alasan/dalil-dalil baik naqli maupun aqli, sehingga anak didik yang telah meningkat
remaja itu dapat menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam pikirannya. Dan
selanjutnya dapat memahami alasan-alasan tersebut dan menjadikan sebuah keyakinan.
Dari sekian banyaknya model-model pembelajaran, secara umum ada tiga model
pembelajaran yang dapat digunakan untuk karakteristik anak usia Sekolah Menengah
Pertama (SMP), yaitu:
1. Model Pembelajaran Langsung ( Direct Instruction )
Pengetahuan dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu: pengetahuan deklaratif
dan pengetahuan procedural. Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang sesuatu
konsep. Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana seseorang
melakukan sesuatu. Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk
menunjang proses belajar siswa berkenaan dengan pengetahuan procedural maupun
pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari langkah demi
langkah. Metode yang digunakan dalam model pembelajaran ini yang lebih dominan
adalah metode Tanya Jawab, metode Ceramah, dan lain-lain. Model ini harus dikemas
melibatkan terjadinya interaksi multi arah. Model pembelajaran langsung mempunyai fase-
fase penting diantaranya:
-Fase pendahuluan, pada fase ini guru menyampaikan kompetensi apa yang harus
dicapai siswa setelah proses pembelajaran,memotivasi belajar, mengingatkan materi
prasyarat. Fase Presentasi materi, guru dengan menggunakan metode ceramah dan resitasi
(mengecek pemahaman dengan Tanya Jawab). Kemudian fase terakhir guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berlatih, menyimpulkan hasil belajar dan memberikan
umpan balik terhadap keberhasilan siswa. Fase tersebut dapat disajikan seperti berikut :
x
-Fase Pendahuluan Guru Menyampaikan kompetensi yang harus dikuasai
siswa,memotivasi, mengingatkan materi sebelumnya, dan mem-persiapkan siswa
-Presentase materi Mendemonstrasikan ketrampilan atau menyajikan informasi tahap demi
tahap dengan metode ceramah dan resitasi.
-Membimbing pelatihan Memberikan latihan terbimbing
-Memberikan umpan baik Mengecek kemampuan siswa dan memberikan umpan balik.
-kesimpulan Merangkum dengan Tanya Jawab dan memberikan tugas.
2. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Kooperatif adalah pembelajaran yang mengharuskan siswa untuk
bekerja dalam suatu tim untuk menyelesaikan masalah, menyelesaikan tugas, atau
mengerjakan sesuatu untuk tujuan bersama. Model kooperatif merupakan model
pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk mencapai kompetensinya dengan
menekankan kerjasama antar siswa. Dengan demikian, metode mengajar yang digunakan
guru adalah diskusi kelompok. Adapun ciri-ciri model pembelajaran kooperatif antara lain
a. Untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan, siswa belajar dalam kelompok
b. Kelompok dibentuk dari siswa dengan memperhatikan kemampuan, gender, ras,
budaya dan suku.
c. Penghargaan diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.
Pembelajaran kooperatif mempunyai tujuan penting, yaitu :
1) Hasil Belajar Akademik Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan proses
konstruksi siswa terhadap pengetahuan yang dipelajarinya.
2) Penerimaan terhadap keberagaman Menumbuhkembangkan interaksi sosial bagi
siswa. Siswa akan lebih mudah menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai
macam perbedaan latar belakang.
3) Pengembangan ketrampilan sosialMengembangkan saling percaya dengan berbagi
tugas dalam kelompok, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman
untuk bertanya, mempresentasikan dan lain-lain.
Langkah dan kegiatan guru dalam Model Pembelajaraan Kooperatif.
1. Apersepsi Guru menyampaikan kompetensi yang harus ditunjukkan siswa,
memotivasi siswa, meng-ingatkan materi prasyarat.
2. Menyajikan informasi Guru menyampaikan informasi secukupnya, be-rupa cara
x
kerja, atau cara menyelesaikan tugas.
3. Membentuk kelompok Guru memberikan arahan cara membentuk ke-lompok.
4. Membimbing kelompok kerja Guru memberikan bimbingan kepada kelompok
yang memerlukan.
5. Evaluasi Guru melakukan kesimpulan akhir, evaluasi proses maupun hasil belajar.
6. Memberikan penghargaan Guru memberikan penghargaan kepada setiap
kelompok maupun individual.
3. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah ( Problem Based Instruction )
Model Problem Based Instruction adalah suatu metode yang diajarkan dengan
melihat fakta yang berkembang atau berdasarkan masalah yang ada kemudian akan
dilakukan diskusi dan pemecahan masalah tersebut. Model Pembelajaran berdasarkan pada
masalah tertentu, bertujuan untuk:
a. Membantu siswa mengembangkan ketrampilan berfikir dan ketrampilan
memecahkan masalah.
b. Belajar menjadi peranan sebagai orang dewasa.
c. Belajar Mandiri.
Pelaksanaan model pembelajaran berdasarkan masalah sebagai berikut :
1. Penetapan TujuanGuru mendeskripsikan tujuan model pembelajaran masalah.
2. Merancang situasi masalahGuru merumuskan masalah yang akan dipelajari/
diselidiki siswa. Masalah tersebut harus otentik, dan bermakna bagi siswa.
D. Materi Siswa SMP Kelas 7
Berikut materi pelajaran bidang studi PendidikN Agama Islam (PAI) jenjang
SMP/MTS kelas VII yang menggunakan kurikulum KTSP 2006 mulai dari semester satu
(ganjil) s.d semester dua (genap)
Semester 1
x
6. Bab VI. Wudu, Tayamum, Dan Mandi Wajib
7. BAb VII. Salat Fardu
8. Bab VIII. Salat Berjamaah Dan Salat Sendiri (Munfarid)
9. Bab IX. Sejarah Nabi Muhammad SAW
Semester 2
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJA
RAN (RPP)
Sekolah:SMP
www.kherysuryawan.id
A. TujuanPembelajaran
1. Diberikankesempatanuntukmengkajitentanghukumbacaan mad,
pesertadidikdapatmenjelaskanhukumbacaan maddalam surahar-
Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11 denganbenar.
x
2. Diberikankesempatanuntukberdiskusitentanghukumbacaan mad,
pesertadidikdapatmengidentifikasihukumbacaan maddalam surahar-
Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11 denganbenar
3. Diberikankesempatanberlatihmembaca,
pesertadidikdapatmendemontrasikanbacaan surahar-Rahman/55:33 dan
surah al-Mujadalah/58:11dengantartil.
B. MediaPembelajaran&SumberBelajar
SumberBelajar:BukuMatematikaKelasVIII,Kemendikbud,edisi2017.
C. Langkah-LangkahPembelajaran
KegiatanPendahuluan(15M
enit)
Melakukanpembukaandengansalampembukadanberdoauntukmemulaipembelajaran,memeriksakehadiranp
esertadidik
Mengaitkanmateri/tema/kegiatanpembelajaranyangakandilakukandenganpengalamanpesertadidikdengan
materi/
tema/
Menyampaikanmotivasitentangapayangdapatdiperoleh(tujuan&manfaat)denganmempelajarmateri:
Menjelaskanhal-
halyangakandipelajari,kompetensiyangakandicapai,sertametodebelajaryangakanditempuh,
KegiatanInti(50Men
Kegiatan it)
Pesertadidikdiberimotivasidanpanduanuntukmelihat,mengamati,membacadanmenuliskan
nya
Literasi
Critical Gurumemberikankesempatanuntukmengidentifikasisebanyakmungkinhalyangbelumdipah
ami,
Thinking
Collaboration Pesertadidikdibentukdalambeberapakelompokuntukmendiskusikan,mengumpulkaninform
asi,
Pesertadidikmempresentasikanhasilkerjakelompokatauindividusecaraklasikal,
Communication mengemukakan
Gurudanpesertadidikmembuatkesimpulantentanghal-
Creativity halyangtelahdipelajariterkaitCintaIlmuPengetahuan..Pesertadidikkemudiandiberikesempa
tanuntukmenanyakankembalihal-halyang belumdipahami
KegiatanPenutup(15Me
nit)
Pesertadidikmembuatrangkuman/simpulanpelajaran.tentangpoint-
pointpentingyangmunculdalamkegiatanpembelajaran
Gurumembuatrangkuman/simpulanpelajaran.tentangpoint-
pointpentingyangmunculdalamkegiatanpembelajaranyang
D. PenilaianHasilPembelajaran
x
1. PenilaianPengetahuan;Teknikpenilaian:TesUraian dan Penugasan
2. PenilaianKeterampilan;PenilaianPraktek
Mengetahui …………………,
www.kherysuryawan.id ……………………….
NIP. NIP/NRK.
x
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran Kami sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini masih sangat banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca sehingga makalah yang akan datang bisa menjadi lebih baik lagi. Kami harap makalah
ini bisa bermanfaat bagi kita semua untuk menambah pengetahuan kita Aamiin.