Anda di halaman 1dari 42

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa dengan mengijinkan penulis
untuk menyelesaikan karya tulis dalam bentuk Best Practice dengan judul “
MENGEMBANGKAN MUTU dan PRESTASI SEKOLAH MELALUI PROGRAM
S A S di SMP NEGERI 12 MERANGIN Kecamatan Pamenang Selatan Kabupaten
Merangin

Dalam pelaksanaan penyusunan karya tulis ini, penulis banyak mendapatkan motivasi,
dorongan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam upaya penyelesaian karya tulis ini. Oleh
karena itu kami menyampaikan ucapan banyak terima kasih kepada :

1. Drs.H.M Zubir.M.Pd Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab Merangin

2. Hajrul.S.Pd Kabid GTK Dinas Pendidikan Kab Merangin

3. Drs.Muhklis.MM Korwas Dinas pendidikan Kab.Merangin

3. Dedi Soeharto,S.Pd Pengawas Binaan Dinas Pendidikan Kab.Merangin

4. SUDARNI Ketua Komite

4. Rekan rekan Majelis Guru SMP negeri 12 Merangin

Akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan harapan Program S A S ini
dapat membantu sekolah sekolah lain sebagai pedoman dalam meningkatkan prestasi dan
prestise sekolah.

Demi sempurnanya karya ini Kritik dan saran selalu kami harapkan. Terima kasih.

Merangin, 14 April 2020

ii
ABSTRAK

Program SAS ( Sport Art Science ) merupakan kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan bakat dan minat peserta didik sesuai
dengan kondisi sekolah.Banyak siswa yang kurang mengetahui bakat dan minat yang ada
pada dirinya, sehingga siswa juga kurang maksimal dalam pemilihan kegiatan
Ekstrakurikuler di sekolah. Dalam hal ini konselor atau guru sangat dibutuhkan PERAN
AKTIF dalam mengarahkan anak didik untuk memilih kegiatan Ekstrakurikuler yang
sesuai dengan bakat yang dimilikinya.

Dalam pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler siswa diarahkan untuk memilih salah satu
cabang olahraga, seni , pembinaan siswa berprestasi yang sesuai dengan minat, bakat dan
kemampuan siswa, pada kegiatan ini diharapkan lahir bibit-bibit olahragawan yang
nantinya dapat dibina untuk menghadapi event seperti O2SN, OSN, POPDA, GSI serta
lomba/turnamen tidak resmi yg diadakan oleh Sekolah maupun lembaga-lembaga lainnya.
Ekstrakurikuler Olahraga, yang meliputi beberapa cabang olahraga yang diminati di
sekolah tersebut, misalnya : Sepak bola, Bola volly. Karate, tenis meja, atletik dan
lain sebagainya. Selain itu ada kegiatan Ekstrakurikuler wajib yaitu pramuka,
ekstrakurikuler lain yaitu computer, SCIENCE dan Seni Tari.

Sport Art Science ( S A S ) di sekolah sangat diperlukan, Hal ini di maksudkan untuk
mendongkrak prestasi dan mutu sekolah, di dalam pengembangan ekstra kurikuler ini
selain untuk sehat juga menggali potensi siswa dalam menanamkan karakter yang
memiliki rasa Tangung jawab, Kerjasama, dan solidaritas antar siswa sehingga terbentuk
satu Team work yang solid.

Guru pembimbing kegiatan Ekstrakurikuler berpengaruh terhadap pengembangan


potensi yang ada pada diri siswa. Maka pilihan pembimbing dalam setiap jenis kegiatan
harus disesuaikan dengan kemampuan dalam bidangnya, Seorang guru tari misalnya harus
menguasai teori dasar dan praktik menari, demikian juga seorang guru lukis, musik,
olahraga dan sebagainya.

Kegiatan ini menjadi salah satu unsur penting dalam membangun kepribadian anak.
Seperti yang disebut dalam tujuan pelaksanaan kegiatan SAS yaitu dapat meningkatkan
kemampuan siswa beraspek koknitif, afektif dan psikomotor. Mengembangkan bakat dan
minat siswa secara pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif. Dapat
mengetahui mengenal dan membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan pelajaran
lainnya.. Dari tujuan Ekstrakurikuler tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Dengan
mutu/kwalitas program S A S yang baik ini diharapkan dapat meningkatkan Prestasi
sekolah.

Kata Kunci : Pendidikan, Mutu, Ekstrakulrikuler .

iii
DAFTAR ISI

Lembar pengesahan................................................................... i
Kata pengantar .................................................................. ii
Abstrak .......................................................................... iii
Daftar isi .......................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang masalah ............................................... 1
2. Permasalahan .............................................................. 3
3. Perumusan masalah .................................................... 4
4. Tujuan dan manfaat ..................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
1. Konsep Mutu Sekolah Berkarakter ............................. 6
2. Pengertian prestsi………………………………………. 6
3. Konsep extra kurikuler..............................................................8
4. Peran Kepala sekolah...............................................................10
BAB III PEMBAHASAN MASALAH
A. Strategi pemecahan masalah..........................................................12
B. Sosialisasi program........................................................................13
C. Hambatan.......................................................................................14
D. Pendukung......................................................................................14
E. Langkah kegiatan............................................................................15
F. Hasil yang dicapai.........................................................................16

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI.......................................19


DAFTAR PUSTAKA........................................................................................21
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Hasil Kejuaraan
2. Realisasi Progra

iv
v
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Undang Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 1
telah disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.

Sebuah Prestasi tercapai jika komponen proses, kwalitas guru, sarana dan prasarana serta
biaya terpenuhi sesuai syarat secara keseluruhan. Namun dari beberapa komponen tersebut
yang lebih banyak berperan adalah tenaga kependidikan yang bermutu yaitu yang mampu
menjawab tantangan-tantangan dengan cepat dan tanggung jawab

Pendidikan yang bermutu sangat membutuhkan tenaga kependidikan yang professional.


Tenaga kependidkan mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan
pengetahuan, ketrampilan, dan karakter peserta didik.

Undang Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3
mengamanatkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

Pendidikan merupakan elemen penting yang tidak pernah terpisahkan dalam kehidupan.
Kesadaran tentang pentingnya pendidikan dalam membangun masa depan yang lebih baik
telah mendorong semua pihak untuk senantiasa melakukan inovasi dengan tujuan
terciptanya sistem pendidikan yang berkualitas dan menghasilkan kualitas lulusan yang
mampu bersaing dalam semua aspek kehidupan.

1
Pemberdayaan sekolah dapat dilakukan dengan melahirkan paradigma baru yang dapat
mcnjadi sebuah strategi yang difokuskan pada kualitas dengan menggunakan pendekatan
yang lebih profesional dan memberdayakan satuan pendidikan dari pada pendekatan
birokrasi yang membuat manajemen sekolah menjadi sempit, rumit dan kaku.

Satu paradigma pendidikan yang dianggap relevan saat ini yang dikeluarkan oleh Menteri
Pendidikan Nasional adalah Pendidikan karakter, dimana dalam pendidikan karakter, hal
ini berangkat dengan pemikiran bahwa pendidikan kita tidak hanya memfokuskan pada
mutu kecerdasan saja, tetapi juga memperhatikan nilai dan perilaku yang sesuai dengan
budaya bangsa kita tetapi memiliki daya saing dengan bangsa lain.
Peran kepala sekolah dalam hal ini sebagai Leader sangat dibutuhkan dalam
mengembangkan sekolah.
Apa yang menjadi Tugas kepala sekolah dapat digolongkann menjadi tujuh pokok yaitu
sebagai :
a. pendidik,
b. manajer,
c. administrator,
d. supervisor,
e. leader,
f. inovator,
g. motivator.
Juga diharapkan dapat memahami kompetensi sebagai kepala sekolah, menurut Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 13 Tahun 2007 kompetensi tersebut diantaranya
ialah kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan
sosial. Pelaksanaan dari tugas kepala sekolah dibutuhkan motivasi untuk memenuhinya,
salah satunya dengan motivasi berprestasi.
Pengertian dari motivasi berprestasi sendiri menurut McClelland (1987:40) ialah usaha
mencapai sukses atau berhasil dalam kompetisi dengan ukuran keunggulan yang dapat
berupa prestasi orang lain maupun diri sendiri.
Selama ini program yang dilaksanakan di sekolah sifatnya sebatas formalitas utk mengisi
kegiatan ekstra tanpa ada pengukuran , sasaran dan tujuan sehingga terkesan asal ada
dan belum banyak keterlibatan seluruh komponen yang ada di sekolah,

2
Dalam kaitan ini muncul gagasan atau ide kearah peningkatan prestasi sekolah melalui
program SAS ( Sport Art and Science ) yg terintegrasi dalam kegiatan Ekstra kurikuler
dan memberi keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan melaksanakan berbagai
kebijakan secara luas. .
Usaha yang dilakukan ialah penerapan 3P (peningkatan, penampilan, dan pelayanan)
Program SAS ini meliputi kegiatan Olah raga, seni dan Sains yang pada intinya adalah
kegiatan ekstra Kurikuler dilakukan secara terprogram, tersusun dan terukur dengan tujuan
yang sudah teragendakan di program nasional yaitu OSN, O2SN maupun FLSN.

Keberhasilan pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak, baik sekolah,


pemerintah, masyarakat maupun keluarga. Oleh karena itu untuk mendukung keberhasilan
pendidikan perlu melibatkan komite/orang tua bahkan masyarakat baik dalam pembiayaan
maupun dalam pengawasannya.

Penerapan Program SAS ini diharapkan SMP Negeri 12 Merangin menjadi sekolah pilihan
masyarakat khususnya di wilayah Kecamatan Pamenang selatan khusunya yang berada di
Desa Tambang Emas.

2. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas serta hasil pengamatan penulis, maka
permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
a. Program Pengembangan bakat dan potensi peserta didik apa adanya
b. Keterlibatan seluruh komponen utk mengangkat citra sekolah masih rendah
c. Prestasi peserta didik belum optimal
d. Kegiatan Ekstra hanya sekedar pemenuhan kegiatan siswa tanpa tujuan yg tepat.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka di umuskan masalah pada : Bagaimana
Upaya peningkatan Prestasi dan Prestise melalui PROGRAM SAS di SMP NEGERI 12
MERANGIN Kecamatan Pamenang selatan Kabupaten Merangin ?

Sedangkan sub-pokok rumusan masalah adalah:

a. Bagaimana upaya pengembangan bakat dan potensi peserta didik di SMP


NEGERI 12 MERANGIN Kecamatan Pamenang selatan Kabupaten Merangin?
b. Bagaimana proses ini dilaksanakan ?

3
c. Upaya apa untuk meningkatkan prestasi peserta didik ?
4. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, karya tulis ini bertujuan:
a. Pengembangan bakat dan potensi peserta didik
b. Keterlibatan seluruh komponen dlm menggapai prestise sekolah
c. Prestasi peserta didik meningkat
d. Mewujudkan kegiatan ekstra kurikulernya yang terprogram.
5. Manfaat
5.1 Manfaat Praktis
a. Kepala Sekolah akan memperoleh masukan sebagai bahan evaluasi diri dan bahan
pertimbangan untuk melakukan perbaikan dan bahkan mereformasi pola kegiatan
manajemen sekolah dalam rangka upaya pembinaan profesionalisme guru dan
peningkatan prestasi dan prestise sekolah.
b. Bagi Pengambil Kebijakan (Dinas Pendidikan), akan memperoleh bahan masukan
tentang peta mutu sekolah Prestasi sehingga dalam pengambilan keputusan/
program kebijakan peningkatan mutu sekolah berprestasi secara keseluruhan
menjadi tepat sasaran.
c. Bagi Guru, akan memperoleh wawasan, pengetahuan yang akan mampu
memotivasi peningkatan kinerja dan profesionalismenya.
5.2. Manfaat Teoritis
a. Hasil kegiatan dapat menjadi bahan kajian dan bahan pertimbangan bagi pelaksana
manajemen sekolah sehingga diharapkan lebih tepat guna dan berhasil guna
b. Dapat dimanfaatkan sebagai referensi untuk menambah wawasan pengetahuan,
sehingga dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam mengembangan sekolah
di kemudian hari.

4
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Konsep Mutu Pendidikan

Menurut Suryadi (2009: 24), mutu mengandung makna derajad (tingkat) keunggulan suatu
produk (hasil kerja/ upaya) baik berupa barang maupun jasa. .Dalam pandangan Ariani
(dalam Suryadi, 2009: 24), bahwa mutu memerlukan suatu proses perbaikan yang terus
menerus (continous improvement process) yang dapat diukur baik secara individual,
sekolah, korporasi, dan tujuan kinerja nasional

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mutu adalah berkaitan dengan baik buruk suatu
benda; kadar; atau derajat misalnya kepandaian, kecerdasan dan sebagainya (Depdiknas,
2001: 768). Secara umum mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang
atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang
diharapkan atau tersirat (Depdiknas, 2002: 7).

Mutu pendidikan dapat dilihat dalam dua hal, yakni mengacu pada proses pendidikan dan
hasil pendidikan. Proses pendidikan yang bermutu apabila seluruh komponen pendidikan
terlibat dalam proses pendidikan itu sendiri. Faktor-faktor dalam proses pendidikan adalah
berbagai input, seperti bahan ajar, metodologi, sarana sekolah, dukungan administrasi dan
sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan suasana kondusif. Sedangkan,
mutu pendidikan dalam konteks hasil pendidikan mengacu pada prestasi yang dicapai oleh
sekolah pada setiap kurun waktu tertentu (Suryosubroto, 2004: 2010).

2. Pengertian Prestasi

Prestasi berasal dari bahasa Belanda, yang berarti hasil bisnis. Prestasi yang diperoleh dari
upaya yang telah dilakukan. Memahami pencapaian tersebut, rasa prestasi diri adalah hasil
dari bisnis seseorang. Prestasi dapat dicapai dengan mengandalkan kemampuan
intelektual, emosional, dan spiritual, serta ketahanan dalam menghadapi semua aspek
situasi kehidupan.

Selain itu beberapa ahli mendevinisikan tentang prestasi sangat beragam tergantung dari
aspek mana pemahamanya. Misal Sumadi Suryabrata mengatakan bahwa Prestasi adalah

5
rumus yang diberikan guru mata pelajaran mengenai kemajuan atau prestasi belajar selama
periode tertentu. (Sumadi suryabrata, 1998)

Sementara Wimkel mengartikan bahwa prestasi adalah hasil dari pembelajaran yang di
tampilkan oleh siswa berdasarkan kemampuan internal yang diperoleh sesuai dengan
tujuan Instruksional. (WS Wimkel, 1989)

2.1. Macam macam Prestasi


a. Prestasi belajar
b. Prestasi Kerja
c. Prestasi Seni
d. Olah raga
e. Prestasi Lingkungan hidup (Guru Pendidikan.com)

2.2. Arti Penting Prestasi


Prestasi dapat digunakan untuk meningkatkan potensi kita. Berikut ini adalah prestasi
penting:
a. Prestasi adalah wujud nyata dari kualitas dan kuantitas yang diperoleh
oleh seseorang di bisnis yang diperoleh.
b. Prestasi adalah sebuah pengalaman yang orang mengalami dan bisa
menjadi pelajaran berharga untuk masa depan.
c. Prestasi adalah kebanggaan bagi diri sendiri, keluarga, kelompok,
masyarakat, bangsa dan negara.
d. Prestasi digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan, kecerdasan,
dan keterampilan seseorang, kelompok, masyarakat, bangsa dan negara.
2.3. Sikap dalam Berprestasi
Sikap yang mendukung seseorang dalam brepestasi diantaranya:
a. Berorientasi masa depan dan cita-cita
b. Keberhasilan berorientasi
c. Berani mengambil atau berisiko
d. Sebuah rasa tanggung jawab yang besar
e. Menerima dan menggunakan kritik sebagai umpan balik
f. Memiliki sikap kreatif dan inovatif, dan mampu mengatur waktu dengan baik.

6
2.4. Konsep Prestasi Belajar
Berikut ini adalah pendapat dari beberapa ahli psikologi tentang pengertian prestasi belajar
adalah sebagai berikut :
Menurut Poerwanto (1986:28) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang
dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam rapor”.
Menurut Winkel (1996: 162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti
keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang peserta didik dalam melakukan kegiatan
belajarnya sesuai bobot yang dicapainya”.
Menurut S.Nasution (1996: 17) prestasi belajar adalah “kesempurnaan yang dicapai
seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat”.
Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi 3 aspek yakni: kognitif, afektif dan
psikomotor. Sebaiknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum
mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.
2.5. Tantangan dalam prestasi
Semua orang mungkin dapat berprilaku dalam memproduksi sesuatu. Namun, prestasi atau
keberhasilan yang dicapai tidak terlepas dari bantuan orang lain. Misalnya membantu
spiritual, material, dan bantuan lainnya. Dalam proses mencapai kesuksesan, semua orang
akan menghadapi tantangan, termasuk:
• Berasal dari diri-sendiri
Tantangan dari diri-sendiri adalah bakat, potensi, kecerdasan atau kecerdasan, minat,
motivasi, kebiasaan, emosi, kesehatan dan pengalaman pribadi.
• Berasal dari lingkungan
Tantangan lingkungan dalam bentuk tantangan dari keluarga, sekolah, masyarakat,
infrastruktur, fasilitas, gizi, dan tempat tinggal.
Dalam hubungan ini maka apa yang disarankan Unesco perlu diperhatikan yaitu bahwa
pendidikan harus mengandung tiga unsur:
(a) belajar untuk tahu (learn to know).
(b) belajar untuk berbuat (learn to do).
(c). belajar untuk bersama (learn to live together).
Unsur pertama dan kedua lebih terarah membentuk having, agar sumber daya
manusia mempunyai kualitas.

7
3. Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu
pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka
melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga
kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/ madrasah (Anifral
Hendri, 2008: 1-2).
Berdasarkan pengertian diatas menekankan bahwa kegiatan ekstrakurikuler untuk
membantu pengembangan peserta didik dan pemantapan pengembangan kepribadian
peserta didik cendrung berkembang untuk memilih jalan tertentu. RB.Cattele dalam
Anifral Hendri (2008 : 2) menyatakan bahwa kepribadian seseorang menunjukkan apa
yang ingin diperbuat bilamana ia dalam keadaan senang dan ditempatkan pada situasi
tertentu.
Melalui kegiatan ekstrakurikuler misalnya olahraga diharapkan peserta didik dapat sehat,
mempunyai daya tangkal, daya hayat terhadap Pekat, Narkoba dan obat terlarang. Dalam
pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler peserta didik diarahkan untuk memilih salah satu
cabang olahraga, seni budaya, pembinaan peserta didik berprestasi yang sesuai dengan
minat, bakat dan kemampuan peserta didik, pada kegiatan ini cabang diharapkan lahir
bibit- bibit olahragawan yang nantinya dapat dibina untuk menghadapi event seperti
POPDA, Kejuaraan daerah (Kejurda), Dinas, lembaga-lembaga maupun kompetisi lainnya.
Ekstrakurikuler Olahraga, yang meliputi beberapa cabang olahraga yang diminati di
sekolah tersebut, misalnya: Sepak bola, Bola volly, tenis meja, catur, atletik dan lain
sebagainya. Selain itu ada kegiatan Ekstrakurikuler wajib yaitu pramuka.
Kegiatan Ekstrakurikuler atau pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar
mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah. Kegiatan ini bertujuan
untuk mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan bakat dan minat peserta didik sesuai
dengan kondisi sekolah. Banyak peserta didik yang kurang mengetahui bakat dan minat
yang ada pada dirinya, sehingga peserta didik juga kurang maksimal dalam pemilihan
kegiatan Ekstrakurikuler dan Greeneration di sekolahnya. Dalam hal ini guru sangat
dibutuhkan dalam berperan mengarahkan peserta didik didik untuk memilih kegiatan
Ekstrakurikuler yang sesuai dengan bakat yang dimilikinya.
Sementara itu kegiatan Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam
pelajaran, baik itu dilakukan di sekolah maupun diluar sekolah namum masih dalam ruang
lingkup tanggung jawab sekolah. Kegiatan Ekstrakurikuler ini bertujuan untuk

8
memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan peserta didik mendorong pembinaan
nilai dan sikap mereka demi untuk mengembangkan minat dan bakat peserta didik. Peserta
didik dalam hal ini dapat memilih kegiatan Ekstrakurikuler yang mana yang ia minati yang
sesuai dengan kecenderungan jiwa mereka. Kegiatan Ekstrakurikuler ini mengutamakan
pada kegiatan kelompok. Ada beberapa hal yang perlu dan harus diperhatikan dalam
melaksanakan kegiatan Ekstrakurikuler seperti;
a. Meningkatkan aspek pengetahuan sikap dan keterampilam peserta didik,
b. Mendorong bakat dan minat mereka,
c. Menentukan waktu,
Selain itu kegiatan Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan
seperti;
a. kepramukaan,
b. usaha kesehatan sekolah
c. patroli keamanan sekolah
d. peringatan hari-hari besar agama dan nasional
e. pengenalan alam sekitarnya
f. olah raga
g. Seni Budaya dan lain sebagainya.

Sedikitnya terdapat 8 (delapan) langkah pemberdayaan , dalam kaitannya dengan


Ekstrakurikuler (menurut Mulyasa : 2006 ) , yaitu :
a. Menyusun kelompok guru sebagai penerima awal atas rencana
program pemberdayaan
b. Mengidentifikasi dan membangun kelompok peserta didik di sekolah.
c. Memilih dan melatih guru dan tokoh masyarakat yang terlibat secara
langsung dalam implementasi manajemen berbasis sekolah.
d. Membentuk komite sekolah yang terdiri dari unsur sekolah, unsur
masyarakatdi bawah pengawasan pemerintah daerah.
e. Menyelenggarakan pertemuan – pertemuan dengan para anggota komite sekolah.
f. Mendukung aktivitas kelompok yang tengah berjalan .
g. Mengembangkan hubungan yang harmonis antara sekolah, dan masyarakat.
h. Menyelenggarakan lokakarya untuk evaluasi.

9
Kepala sekolah dituntut untuk senantiasa berusaha membina dan meningkatkan hubungan
kerjasama yang baik antara sekolah dan masyarakat, guna mewujudkan sekolah yang
efektif dan efisien. Hubungan yang harmonis ini menurut Mulyasa (2006 ) akan
membentuk :
a. Saling pengertian antara sekolah, orang tua, masyarakat, dan lembaga-lembaga
lain yang ada di masyarakat.
b. Saling membantu antara sekolah dan masyarakat karena mengetahui manfaat, arti
dan pentingnya peranan masing-masing.
c. Kerja sama yang erat antara sekolah dengan berbagai pihak yang ada di
masyarakat dan mereka merasa ikut bertanggung jawab atas suksesnya pendidikan
di sekolah.

3.1 Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler


Menurut kajian Anifral Hendri (2008 : 2) mengenai fungsi kegiatan Ekstrakurikuler adalah
sebagai berikut :
a. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan Ekstrakurikuler untuk mengembangkan
kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat
mereka.
b. Sosial, yaitu fungsi kegiatan Ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan
dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.
c. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan Ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana
rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang
proses perkembangan.
d. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan Ekstrakurikuler untuk mengembangkan
kesiapan karir peserta didik.

4. Peranan Kepala Sekolah dalam Proses Peningkatan Mutu Pendidikan


Peningkatan mutu pendidikan dalam wilayah mikro dapat terlihat dari mutu pembelajaran
(Suryadi, 2009: 3). Sejauh mana pelaksanaan tugas guru dapat dilakukan secara
professional dan optimal merupakan kunci pencapaian tujuan pendidikan (Mukhtar dan
Iskandar, 2009: 270).Peningkatan kinerja guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran
menjadi pusat perhatian untuk ditingkatkan, sebab disitulah inti permasalahan sekolah
dalam meningkatkan mutu pendidikan (Suhardan, 2010: 75).

10
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk itu kepala sekolah harus mengetahui tugas-tugas
yang harus ia laksankan. Adapun tugas-tugas dari kepala sekolah seperti yang
dikemukakan Wahjosumidjo (2002:97) adalah:
a. Kepala sekolah bekerja dengan dan melalui orang lain.
b. Kepala sekolah berperilaku sebagai saluran komunikasi di lingkungan sekolah.
c. Kepala sekolah bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan.
d. Kepala sekolah bertindak dan bertanggungjawab atas segala tindakan yang
dilakukan oleh bawahan. Perbuatan yang dilakukan oleh para guru, peserta didik,
staf, dan orang tua peserta didik tidak dapat dilepaskan dari tanggung jawab kepala
sekolah.
e. Dengan waktu dan sumber yang terbatas seorang kepala sekolah harus mampu
menghadapi berbagai persoalan. Dengan segala keterbatasan, seorang kepala
sekolah harus dapat mengatur pemberian tugas secara cepat serta dapat
memprioritaskan bila terjadi konflik antara kepentingan bawahan dengan
kepentingan sekolah.
f. Kepala sekolah harus berfikir secara analitik dan konsepsional. Kepala sekolah
harus dapat memecahkan persoalan melalui satu analisis, kemudian menyelesaikan
persoalan dengan satu solusi yang feasible. Serta harus dapat melihatsetiap tugas
sebagai satu keseluruhan yang saling berkaitan.
g. Kepala sekolah adalah seorang mediator atau juru penengah. Dalam lingkungan
sekolah sebagai suatu organisasi di dalamnya terdiri dari manusia yang
mempunyai latar belakang yang berbeda-beda yang bisa menimbulkan konflik
untuk itu kepala sekolah harus jadi penengah dalam konflik tersebut.
h. Kepala sekolah adalah seorang politisi. Kepala sekolah harus dapat membangun
hubungan kerja sama melalui pendekatan persuasi dan kesepakatan (compromise).
Peran politis kepala sekolah dapat berkembang secara efektif, apabila:
(1) dapat dikembangkan prinsip jaringan saling pengertian terhadap
kewajiban masing-masing,
(2) terbentuknya aliasi atau koalisi, seperti organisasi profesi, OSIS, Komite dsb
(3) terciptanya kerjasama (cooperation) dengan berbagai pihak, sehingga
aneka macam aktivitas dapat dilaksanakan.

11
i. Kepala sekolah adalah seorang diplomat. Dalam berbagai macam pertemuan kepala
sekolah adalah wakil resmi sekolah yang dipimpinnya.
j. Kepala sekolah mengambil keputusan-keputusan sulit. Tidak ada satu organisasi pun
yang berjalan mulus tanpa problem. Demikian pula sekolah sebagai suatu organisasi tidak
luput dari persoalan dn kesulitan-kesulitan. Dan apabila terjadi kesulitan-kesulitan kepala
sekolah diharapkan berperan sebagai orang yang dapat menyelesaikan persoalan yang sulit
tersebut. Dalam menjalankan kepemimpinannya, selain harus tahu dan paham tugasnya
sebagai pemimpin, yang tak kalah penting dari itu semua seyogyanya kepala sekolah
memahami dan mengetahui perannya. Adapun peran-peran kepala sekolah yang
menjalankan peranannya sebagai manajer seperti yang diungkapkan oleh Wahjosumidjo
(2002:90) adalah:
(a) Peranan hubungan antar perseorangan;
(b) Peranan informasional;
(c) Sebagai pengambil keputusan.

12
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

A. Strategi Pemecahan Masalah


Dengan luas areal sekolah yang sangat memadai yaitu sekitar 1,7 Ha. mengharap
program Ekstrakuler yang terprogram ini bisa membawa perubahan, dengan bekal
pendidikan saya sebagai sarjana Olah Raga dan Master Managemen saya mencoba
menonjolkan program Olah raga dn seni selain itu pemanfaatan lingkungan sekolah
sebagai salah satu program pendukung di SMP Negeri 12 Merangin.

Program ini saya awali dengan pencanangan Program SAS ( Sport Art and Science
) di samping penataan dan peningkatan kebersihan lingkungan sekolah, penataan
(pertamanan), perawatan dan pemanfaatan lingkungan sekolah dengan tidak melupakan
tujuan pendidikan nasional sesuai dengan Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3
"Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab." .

B. Sosialisasi Program
Sebagai Kepala Sekolah, saya merasa memiliki tanggung jawab untuk mengatasi
masalah yang ada di sekolah. Langkah pertama yang saya lakukan adalah menyusun
program kerja sekolah dan mensosialisasikan pada rapat dewan guru. Apa yang menjadi
visi, dan misi sekolah, saya jabarkan dalam program jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang. Saya melihat potensi areal sekolah belum dikembangkan secara optimal.
Maka salah satu program jangka pendek yang kami susun adalah selain pengembangan
potensi siswa dan guru, saya juga memprogramkan pemanfaatan dan penataan lingkungan
sekolah sebagai prioritas unggulan SMP Negeri 12 Merangin.

Realisasi dari program ini saya awali dengan membentuk tim pengembang sekolah
yang terdiri dari wakil kepala sekolah dan guru. Tim ini bertanggung jawab pada
pengembangan sekolah, yang mengacu pada delapan Standar Nasional Pendidikan plus
satu tambahan pengembangan budaya dan lingkungan sekolah.

13
Setiap anggota tim bertanggung jawab pada satu standar nasional pendidikan. Salah
satunya adalah menyusun program kerja selama satu tahun ke depan yang berkaitan
dengan standar nasional pendidikan masing-masing. Baru dirapatkan dengan dewan guru.

Dari hasil rapat dengan dewan guru itulah, yang menjadi keputusan rumusan
program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang yang dituangkan dalam
RPS (Rencana Pengembangan Sekolah). Yang kam jadikan sebagai Dokumen sekolah dan
kita namakan dengan Program SAS ( Sport Art Science ).

C. Hambatan yang dihadapi

Letak geografis SMP Negeri 12 Merangin yang jauh dari pusat informasi dan
teknologi merupakan salah satu kendala yang saya hadapi. Jauhnya akses ke kota membuat
terkadang tertinggal informasi khusus, serta kurang cepat dalam menyikapi. Perkembangan
teknologi yang kian pesat juga menjadikan SMP Negeri 12 Merangin semakin tertinggal
jika tidak di antisipasi dengan bijak. Selain itu tenaga pengajar SMP Negeri 12 Merangin
banyak guru senior yg akan memasuki purna tugas atau pensiun menjadikan wawasan dan
pengetahuan Tehnologi sangat lemah sehingga mengharapkan peran guru muda utk
membantu dalam operasional IT.

D. Faktor Pendukung
Hambatan merupakan tantangan untuk berbuat lebih baik. Bagaimana kita
menyikapi hambatan dan kendala sebagai peluang untuk lebih berhasil. Semangat itulah
yang membuat saya yakin untuk terus berusaha mencapai visi dan misi sekolah. Selain
hambatan yang saya temui, ada juga hal-hal positif yang menjadi faktor pendukung dalam
menjalankan visi dan misi saya sebagai kepala SMP Negeri 12 Merangin. Diantaranya
adalah: dukungan yang penuh dari komite, dari dinas pendidikan kabupaten dan provinsi
serta masyarakat sekitar sekolah.

Kondisi sosial masyarakat sekitar sekolah relatif homogen. Karena daerah


Merangin adalah daerah transmigrasi yang cukup berhasil. Hal ini mempengaruhi terhadap
tingkat perekonomian masyarakat yang relatif baik. Dan secara umum masyarakat sekitar
sangat mendukung terhadap keberadaan sekolah dan program-program sekolah. Tentu kita
harus bisa menyakinkan kepada personal pengajar , orang tua, Komite

14
dan siswa dalam memberikan argumentasi program yang kita paparkan melalui rapat dan
musyawarah.

E. Langkah-langkah Kegiatan

Langkah nyata yang saya ambil dalam menyikapi hambatan yang ada di lapangan tertuang
dalam program jangka pendek sekolah:

 Melakukan koordinasi program SAS dengan semua guru, staf dan anggota komite.
 Membentuk struktur dan tugas sekaligus program kerja
 Melakukan pendataan dan pemetaan
 Melaksanakan Talent scouting
 Mengajukan guru honorer dan tenaga Administrasi yang di danai oleh komite
sekolah
 Membangun jarigan Internet.
 Mengadakan diklat MGMP setiap awal tahun ajaran
 Mengirim guru-guru untuk mengikuti Diklat/MGMP yang bertujuan
untuk meningkatkan kompetensi sesuai dengan bidangnya
 Memotivasi warga sekolah baik guru maupun siswa untuk mengikuti event-
event baik ditingkat Kabupaten maupun Provinsi diantaranya :
 FL2SN
 OSN
 O2SN
 Seminar
 Pemilihan Guru Berprestasi.
 Pramuka
 Kepala Sekolah Berwawasan Lingkungan
 Kader Kesehatan
 Melakasanakan program ekstra kurikuler secara rutin sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan
 Mengikuti Kejuaraan umum tingkat pelajar

15
Adapun kegiatan ekstra kurikuler yang ada di SMP Negeri 12 Merangin adalah :

1. Bidang Akademik
1. Olimpiade Matematika
2. Olimpiade IPA/IPS
3. Computer
2. Bidang Non Akademik
1. Atletik
2. Voly ball
3. Bela diri ( Karate dan Silat )
4. Bulu Tangkis
5. Tenis meja
6. Sepak bola
7. Tari
8. TPA ( Baca Al quran

F. Hasil Yang Telah dicapai

Usaha yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan ikhlas, niscaya akan membuahkan hasil
yang maksimal Hal itu dapat saya rasakan, setelah beberapa tahun saya menjadi kepala SMP
Negeri 12 Merangin adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya status Akreditasi sekolah dari nilai B ke nilai A


2. Menjadi sekolah berbasis pembinaan olah raga khususnya sepak bola dan Volly ball
3. Mendapatkan Predikat Sekolah berwawasan lingkungan tingkat kabupaten
4. Meningkatkan status Sekolah Imbas menjadi sekolah MODEL
5. Sebagai Rintisan Sekolah Sehat Oleh Dinas Lingkungan Hidup
6. Memiliki Sarana Komputer dan Ruang Komputer
7. Persiapan Ruang UKS mencapai 80 %
8. Penataan Kantin Sehat mencapai 85 %
9. Ruang Terbuka Hijau ( Taman sekolah )

Prestasi yang berhasil diraih oleh siswa baik dalam bidang akademik maupun non akademik.
Diantaranya adalah sebagai berikut:

16
HASIL PRESTASI PERLOMBAAN RESMI DAN KEJUARAAN UMUM
SMP NEGERI 12 MERANGIN DALAM KURUN WAKTU 2016 - 2019

JUARA TINGKAT
NO LOMBA Th KET
KEC KAB PROP NAS

1 Sekolah Adiwiyata 2017


2 Sekolah Sehat 2018 II

3 AKADEMIK
a. OSN IPA 2017 I I
b. OSN IPS 2017 I I
2018 I
4 NON AKADEMIK
Kepramukaan 2016 I III III
2018 I II

O2SN :
a. Baddminton 2016 I III III
2017 I I II
2018 I I
2019 I I

2018 I II
b. Karate
2019 I I

2018 I II
c. Atletik

Kejuaraan Umum
2018 I II III
2019 I I
:
a. GSI Sepak bola
2017 I II
2018 I I
2019 I I
b. Bola volly

17
Secara rinci perolehan penghargaan resmi yang diraih adalah

LOMBA / HASIL TINGKAT


NO
KEJUARAAN Kecamatan Kabupaten Propinsi Nasional
1 Adiwiyata 1 Peserta -
2 Sekolah sehat 1 1 Peserta
3 Kepramukaan 2 2 Peserta Peserta
4 OSN 3 2 Peserta
5 O2SN 7 7 3
6 Kejuaraan Umum 5 5 2 Peserta

 Jumlah penghargaan/ Piala yang diperoleh secara keseluruhan adalah 42


dan 12 penhargaan yang tidak resmi baik Akademik maupun non Akademik.
 2017 – 2018 sebagai sekolah IMBAS untuk sekolah Model
 2019 di tetapkan sebagai sekolah MODEL dan membawahi 4 sekolah Imbas.
 Serta Penghargaan Prestisius untuk Kepala Sekolah dalam memperoleh
Penghargaan “ LEADER OF EDUCATION AWARD “ Yang di laksanakan
oleh Lembaga CITRA ANAK BANGSA di JAKARTA Tahun 2017.

18
BAB IV

PENUTU

A. Kesimpulan
Merupakan suatu prinsip dalam mengembangkan mutu Sekolah yaitu ”
Bahwa sekolah dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
“. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan diberdayakan
sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia” Begitu juga dengan pengembangan sekolah. Pengembangan SMP Negeri 12
Merangin dilakukan dengan berlandaskan keunggulan dan pemanfaatan potensi Sumber
Daya Manusia yang di miliki oleh sekolah. Dengan memanfaatkan SDM dan SDA
sekolah, SMP Negeri 12 Merangin berharap mampu bersaing dan berkiprah menjadi
sekolah yang unggul dalam prestasi dan berwawasan lingkungan yang diawali dari skala
kecil menjadi besar dari tingkat kecamatan menuju Nasional.

Dari pembahasan di atas dapat saya ambil kesimpulan bahwa untuk


mendapatkan prestasi yang optimal :

1. Dibutuhkan kerja keras dan Kepedulian yg tinggi untuk menggapai sebuah tujuan
2. Memiliki PROGRAM YANG KREATIF dan INOVATIF
3. Kerjasama serta membangun Komunikasi dengan segenap warga
sekolah maupun di luar sekolah.
4. Berani melakukan terobasan dalam Program yang tepat demi
tercapainya sebuah VISI dan Harapan.
5. Didukung biaya Operasional yang cukup.

B. SARAN
Setiap orang selalu berharap untuk bisa menciptakan sebuah karya yang minimal
bisa bermanfaat utk diri sendiri apalagi bisa untuk orang lain, mendapatkan hasil
yang baik ini tentu tidak mudah, membutuhkan energi , pemikiran dan usaha agar
mendapatkan pengakuan dan penilaian yang objektif. namun demikian kami
berusaha untuk menjadi baik atau yang terbaik, oleh karena itu masukan, saran

19
maupun kritik adalah sebuah evaluasi dan pembelajaran menuju kesempurnaan
sangat kami harapkan demi maju dan baiknya program ini.

C. HARAPAN

Menghasilkan sebuah karya yang baik atau Fenomenal tentu sebuah Impian dan
harapan setiap orang, Namun untuk mendapatkan hal itu semua dibutuhkan proses
dan perjuangan yang ekstra keras, Oleh karena itu berharap kepada Instansi terkait
yang berhubungan dengan pendidikan agar lebih memperhatikan dan membantu
proses setiap sekolah yang memiliki potensi untuk maju dan Berkembang. karena
sekolah atau personil yang akan mengembangkan profesinya dalam meningkatkan
mutu dan kwalitas sekolah ataupun pendidikan perlu suport dan apresiasi yang tingg
dari dinas , lembaga atau organisasi pendidikan. Karena mereka adalah garda depan
yang perlu perhatian dan disejahterakan.

20
DAFTAR PUSTAKA

- Undang Undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003


- Wahjosumidjo (2002) .Tugas dan peran kepala sekolah.
- Desmita. (2010). Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung:
PT Remaja Rosada karya
- Fatah, N. (2009). Landasan manajemen pendidikan. Bandung:
Remaja Rosada karya.
- Mukhtar dan Iskandar ( 2009 ). Peningkatan kinerja guru
- Suryadi, ( 2009 ). Profesionalitas pendidik
- Mulyasa , ( 2006 ) . Tujuan Pengembangan Ekstrakurikuler
- Winkel , (1996) Prestasi belajar siswa
- WS Wimkel, (1989 ), Jenis Prestasi Siswa ( Tabloid Pendidikan )
- Suryosubroto, ( 2004: 2010). Proses Pendidikan

21
Lampiran
:

Gambar 1.1 Gapura SMP N 12 Merangin

Gambar 1.2 Gapura SMP N 12 Merangin

Gambar 1.3 sebelum reha

22
Gambar 1.4 setelah rehab

Gambar 2.1 taman literasi

Gambar 2.2 halaman sekolah

23
Gambar 2.3 halaman

Gambar 2.4 papan organisasi sekolah

Gambar 3.1 papan struktur organisas

24
Gambar 3.2 ruang perpustakaan

Gambar 3.3 ruang perpustakaan

Gambar 3.4 ruang perpustakaan

25
Gambar 4.1 ruang TIK

Gambar 4.2 ruang guru

Gambar 4.3 ruang gur

26
Gambar 4.4 ruang kepsek

Gambar 5.1 penghargaan sekolah adiwiyata

Gambar 5.1 penghargaan sekolah sehat

27
Gambar 5.1 apresiasi terhadap siswa berprestasi

Gambar 5.2 apresiasi terhadap siswa berprestasi

28
Gambar 6.1 : Sosialisasi Sekolah Model dan penyusunan dokumen

Gambar 6.2 : Kerja sama dengan Kepolisian dalam rangka sosialisasi Anti NARKOBA

Gambar 7.1 : Kegiatan extra Kurikuler Sepak bo

29
Gambar 8.1 : Tim ekstra Kurikuler Bola volly putri

Gambar 8.2 : Tim ekstra Kurikuler Bola volly putra selalu sukses dalam pertandigan

Gambar 9.1 : Mewakili propinsi jambi Liga pelajar Indonesia di Aceh.

30
Gambar 9,2 : mewakili kabupaten Merangin Kejuaraan GSI tingkat Propinsi Jambi.

Gambar 10.1 : Mewakilkan 2 Cabor Bulu tangkis dan Karate dalam O2SN tingkat Propinsi
di Jambi 2019

Gambar 10.1 : Mewakilkan 2 siswa dalam Olimpiade Sains bidang study IPA dan IPS
tingkat Nasional di Padang tahun 2018

31
Gambar 11.1. : Beberapa piala

Gambar 12. : Hasil karya Seni dan Ketrampilan

32
Gambar 12. : Hasil karya Seni dan Ketrampilan

Gambar 12.1. : Toilet

33
R+A1:I60EALISASI PERENCANAAN PENGEMBANGAN SEKOLAH
SMP NEGERI 12 MERANGIN
2016 - 2020

SUMBER DANA REALISASI / %


NO KEGIATAN ANGGARAN KET
SEKOLAH KOMITE LAINYA SDH BELUM
PJP ( Program
I Jangka Pendek )
1.Administrasi
Umum
a. Akreditasi Rp 9,300,000 BOS √ 2016
b. Inventarisasi Rp 1,500,000 BOS √ 2016
c. Struktur dn
BOS √ 2016
Kurikulum Rp 5,400,000

2. Sarana
Prasarana
a. Rehab Kelas 3
pusat √ 2016
Lokal Rp 125,000,000
b. Rehab Musholla Rp 25,000,000 pusat 80% 2016
c. Pagar sekolah Komite 75% 2016
d. Bak Sampah Rp 1,500,000 BOS 70% 2016

PJM ( Program
jangka
II menengah)
1. Adiwiyata
a. Taman
Swadaya 85% 2017
Batu/Kolam Rp 9,500,000
b. Taman Literasi Rp 7,500,000 Swadaya 85% 2017
c. Parkir Guru Rp 4,000,000 Swadaya 90% 2017
d. Tempat wudlu Rp 7,500,000 BOS 95% 2017
e. Kantin Rp 42,000,000 swadaya 80% 2017
f. Gudang Rp 2,000,000 BOS 85% 2018
g. Green House Rp 11,500,000 swadaya 60% 2017
h. Meja komputer Rp 4,500,000 BOS 90% 2018
i. Meja labor Rp 5,000,000 BOS 95% 2018
j. Rak buku
BOS 90% 2019
Perpustakaan Rp 4,000,000

2. KURIKULUM
a. UNBK Rp 78,000,000 Bos komite 20% 2018
b. Ruang UKS Rp 13,000,000 70% 2020
c. Lap. Olah raga (
Bos komite 85% 2020
Basket ) Rp 23,000,000
d. Jamban Rp 127,000,000 Kabupaten 100% 2018
e.Taman Kelas Rp 6,300,000 swadaya 45% 2019
f. Sound sistim
BOS 80% 2018
( Upacara ) Rp 3,500,000

III PJP (Prrogram

34
Jangka Panjang)
1. SARPRAS
a. Coneblock ( Jln Rp
√ 2020
Kelas ) 14,000,000
b. Panggung Rp
√ 2020
teater 11,000,000
c. Taman Rp
√ 2019
Kantin/Sanitasi 6,500,000
d. Lap Olah raga ( Rp
85% 2019
Volly ) 26,500,000
e. Rehab Rp
75% 2019
Pagar/Pintu 12,500,000
f. Rehap Kelas ( 6
√ 2019
kelas )
g. Rehap R Rp
Pusat √ 2019
Komputer 46,500,000
h. Genset ( Mesin Rp
BOS √ 2019
diesel ) 7,500,000
i. Ruang galeri seni BOS 2021
j. Ruang / Hall
swadaya 75% √ 2022
olah raga

2. Kurikulum
a. Penambahan Rp
Pusat 100% 2020
Komputer 289,000,000
Rp
BOS √ 2019
b. Lemari Guru/TU 9,000,000
c. Media Rp
BOS √ 2019
Pembelajaran. 11,000,000
Rp
Pusat √ 2019
d. Alat Seni 23,000,000
e. Administrasi Rp
BOS √ 2020
Kurikulum 4,000,000
Rp
pusat √ 2022
f. Kelas Olah raga 43,000,000
Rp
Jumlah 1,019,500,000

Tambang Emas 2020

KEPALA

KARNO DWIJANTO,S.Pd.MM
19690123 199803 1 004

35
36

Anda mungkin juga menyukai