Anda di halaman 1dari 47

CONTOH PROGRAM SEKOLAH AKR (5)

Dibuat sebagai bahan acuan dalam


Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler
guna meningkatkan Partisipasi dan prestasi siswa dalam
Pengembangan Wawasan Ilmu Pengetahuan

oleh:
…………………………………….

YAYASAN PENDIDIKAN ……………………………………


SEKOLAH MENENGAH ATAS
Jl. …………………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rakhmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya, serta nikmat-Nya terutama nikmat Iman dan nikmat
sehat, saya dapat menyelesaikan pembuatan program Kerja OSIS.
Program Kegiatan Ekstrakurikuler ini sebagai acuan dalam melaksanakan
kegiatan ekstrakurikuler siswa dalam rangka mencari solusi dalam meningkatkan
motivasi belajar dan prestasi belajar siswa.
Dalam membuat program Kegiatan Ekstrkurikuler ini, kami menggunakan
acuan pada aturan-aturan yang ada dan berlaku di lingkungan Departemen
Pendidikan Nasional. Oleh karena itu kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian kegiatan ini, saya menghaturkan terima kasih khusunya pada Bapak
Kepala Sekolah, Bapak Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Bapak
Pembnina OSIS dan Bapak/Ibu guru di lingkungan Sekolah Menengah Atas
…………………………………………………………..semoga amal baiknya akan
mendapat imbalan yang sesuai dari Allah SWT………….amiiiin.
Walaupun telah dikemas sedemikian rupa tentunya Program Kegiatan
Ekstrakurikuler ini masih terdapat kekurangan, untuk itu kami mengharapkan
adanya kritik, saran dan masukan yang sifatnya membangun, guna perbaikan
dimasa yang akan datang.
Mudah-mudahan program Kegiatan Ekstrakurikuler ini akan bermanfaat
khususnya bagi warga Sekolah Menengah Atas ………………………

Cirebon, …………………… 2010


Ketua OSIS
SMA ……………………………

……………………………………
……………………………………
DAFTAR ISI

1. KATA PENGANTAR ...................……………………………………………

2. DAFTAR ISI ..........…………………………………………………..

3. A. Latar Belakang ..........…………………………………………………..

B. Landasan ..................…………………………………………….

C. Tujuan ……………………………………………………….....

D. Sasaran .................................................................................

E. Kegiatan ..........…………………………………………………..

F. Pembiayaan …………………………………………………………..

G. Penutup ...........…………………………………………………..

4. Lampiran-lampiran

a. Matrik Kegiatan ………….……………………………………………….

b. Jadwal Kegiatan ………….……………………………………………….


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Pendidikan berlangsung seumur hidup yang secara umum bertujuan untuk


membentuk karakter, mengembangkan bakat, kepribadian, kemampuan
memerankan tanggung jawab social dan penyesuaian diri dengan berbagai
tantangan masa depan agar hidup layak di tengah-tengah kehidupan
masyarakat.
Kebutuhan Ilmu Pengetahuan dan keterampilan diyakini tidak bakal terpenuhi
oleh pendidikan formal dalam bingkai kurikulum yang tertata secara kokoh
dalam wujud Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, hal ini karena masa
depan adalah even yang tidak dapat diduga secara pasti. Oleh karena itu
membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
bersifat supplement dan complement dari pendidikan formal yang telah
distandarisasi sangat diperlukan, dan wujud dari konsep ini adalah kegiatan
ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara terprogram.
Bertitik tolak dari konsep perlunya perluasan pemberian pengetahuan,
keterampilan dan sikap bagi peserta didik, melalui 10 kegiatan pokok dan
pengembangan bakat-bakat kepemimpinan peserta didik, diyakini akan dapat
menambah wawasan pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa yang lebih
dewasa dengan memiliki kecerdasan intelektual, emosional, spirituan dan
social.
Berpedoman pada peraturan tentang pembinaan kesiswaan ditegaskan bahwa
ekstrakurikuler dan kokurikuler sebagai bagian dari kebijakan pendidikan secara
menyeluruh dan mempunyai tugas pokok:
1. Memperdalam dan memperluas pengetahuan peserta didik.
2. Mengenal hubungan antara berbagai mata pelajaran
3. Menyalurkan bakat dan minat peserta didik.
4. Melengkapi upaya pembinaan peserta didik menuju terwujudnya manusia
seutuhnya (insan kamil).
Ekstrakurikuler berfungsi memperkaya pencapaian kurikuler yang diatur standar
nasional pendidikan dengan memperhatikan:
1. Peningkatan iman dan taqwa serta peningkatan akhlak mulia.
2. Sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik dan dalam rangka
meningkatkan potensi, kecerdasan dan minat peserta didik.
3. Keragaman potensi budaya, adat istiadat dan lingkungan.
4. Kebutuhan pembangunan nasional, daerah dan dunia kerja.
5. Perkembangan Iptek dan seni.
6. Agama
7. Sesuai dinamika perkembangan global
8. Persatuan nasional dan nilai kebangsaan.

B. Landasan.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990
Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3413};
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 56 Tahun 1998 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998
Nomor 91 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3764);
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 14 tahun 2005, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang
Standar untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2006 tentang
Pembinaan Prestasi Peserta Didik;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Pembinaan Kesiswaan;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 17 Tahun 2004 Tentang
Pembentukan Dinas Pendidikan (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon
Tahun 2004 Nomor 33 Seri D.14);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon No 18 Tahun 2004 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan (Lembaran Daerah Kabupaten
Cirebon Tahun 2004 Nomor 33 Seri D.14).

C. Tujuan
Organisasi Siswa Intra Sekolah sebagai wahana pembinaan kesiswaan
bertujuan:
1. Mengembangkan bakat, minat, potensi dan kreativitas peserta didik secara
optimal dan terpadu.
2. Memantapkan kepribadian peserta didik untuk mewujudkan ketahanan
sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan
pengaruh negative dan bertentangan tujuan pendidikan.
3. Mengaktualisasikan potensi peserta didik dalam pencapaian prestasi
unggulan sesuai bakat dan minat peserta didik.
4. Memperdalam dan memperluas pengetahuan, mengenal hubungan antara
berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi
upaya pembinaan manusia seutuhnya.
a. Beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Berbudi Pekerti Luhur;
c. Memiliki pengetahuan dan keterampilan;
d. Sehat jasmani dan Rohani;
e. Berkepribadian yang mantap dan mandiri
f. Demokratis dan menghormati hak asasi manusia;
g. Memiliki jiwa persatuan dan rasa tanggung jawsab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
5. Memantapkan hasil pendidikan kepribadian dan untuk lebih mengkaitkan
antara pengetahuan yang diperoleh sesuai kurikulum dengan pengalaman,
keadaan, dan lingkungan.
D. Sasaran.
Sasaran dari program kegiatan kesiswaan melalui Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS) adalah:
1. Peserta didik kelas X
2. Peserta didik kelas XI
3. Peserta didik kelas XII
BAB II
KEGIATAN OSIS

A. Pengertian.
Ekstrakurikuler disebut juga kokurikuler merupakan bagian dari kegiatan
belajar dan menjadi “actual learning experiences” , karenanya memenuhi
kriteria pengerttian kurikulum dalam arti luas.
Dalam Sutrat Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 226/C/Kep/O/1992
dirumuskan bahwaekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran
biasa dan pada waktu libur sekolah dengan tujuan untuk memperdalam dan
memperluas pengetahuan peserta didik mengenai hubungan antara
berbagai pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya
pembinaan manusia seutuhnya.
Memperhatikan rumusan tersebut bahwa kegiatan ekstrakurikuler
memperkaya pelajaran kurikuler dalam rangka melengkapi, menambah dan
perbaikan serta dalam usaha pembinaan manusia seutuhnya memalui
pengembangan bakat dan minat serta dalam upaya pemantapan dan
pembentukan kepribadian peserta didik.

B. Peranan.
Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun
2008 tentang Pembinaan Kesiswaan, kegiatan ekstrakurikuler adalah wadah
atau jalur pembinaan kesiswaan dan mempunyai peran utama sebagai
supplement (menambah) dan complement ( melengkapi), yaitu:
1. Untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang berkaitan
dengan mata pelajaran dilaksanakan melalui berbagai kegiatan seperti:
olimpiade sains nasional (OSN), olimpiade olahraga, festival dan lomba
seni, lomba karya tulis/penelitian ilmiah remaja (LPIR), Laporan
penelitian ilmiah dll.
2. Untuk melengkapi pembinaan, pemantapan, dan pembentukan nilai-nilai
keimanan dan ketaqwaan, persatuan dan kesatuan, patriotism, cinta
tanah air, sadar lingkungan, dan kepribadian luhur, dalam bentuk
kegiatan: upacara bendera, Perinagatan Hari Besar Nasional, Peringatan
Hari Besar Keagamaan, Latihan Baris berbaris praktik Ibadan, dan
pengabdian masyarakat.
3. Mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang ideal dan inovatif sesuai
dengan MBS.

C. Materi dan Jenis Kegiatan OSIS


1. Materi Pokok.
Uraian materi kegiatan ekstrakurikuler sebagaimana Permendiknas No.
39/2008 yaitu:
a. Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
b. Budi pekerti dan akhlak mulia.
c. Kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela Negara
d. Prestasi akademik, seni, dan olahraga
e. Demokrasi, hak asasi manusia, dan pendidikan politik, lingkungan
hidup, kepekaan dan toleransi social dalam konteks masyarakat
plural.
f. Kreativitas, keterampilan, dan kewirausahaan.
g. Kualitas jasmani, kesehatan dan bergizi
h. Sastra dan budaya
i. TIK
j. Komunikasi dalam bahasa Inggris.

2. Jenis Kegiatan
Uraian jenis kegiatan ekstrakurikuler sesuai Permendiknas No. 19 / 2008
adalah:
a. Pembinaan Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa:
(1). Melaksanakan peribadatan …….
(2).
b. Pembinaan Budi pekerti dan akhlak mulia
(1). Melaksanakan tata tertib ………..
(2).
c. Pembinan Kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela
Negara:
(1). Melaksanakan upacara bendera …………..
(2).
d. Pembinaan prestasi akademik, seni, dan olahraga:
(1). Melaksanakan lomba maple …….
(2).
e. Pembinaan Demokrasi, hak asasi manusia, dan pendidikan
politik, lingkungan hidup, kepekaan dan toleransi social dalam
konteks masyarakat plural.
(1). Memantapkan dan mengembangkan ;peran siswa ………….
(2).
f. Kreativitas, keterampilan, dan kewirausahaan:
(1). Meningkatkan kreativitas, keterampilan dan kewirausahaan ...
(2).
g. Kualitas jasmani, kesehatan dan bergizi:
(1) Melaksanakan kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat
(2) .
h. Sastra dan budaya:
(1). Mengembangkan wawasan dan …………………………
(2).
i. TIK:
(1). Memanfaatkan TIK ………..
(2).
j. Pembinaan Komunikasi dalam bahasa Inggris
(1). Melaksanakan lomba debat dan pidato
(2).
BAB III
HAMBATAN DAN PENANGGULANGAN

A. Hambatan.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

B. Sumber Daya Manusia.


.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
...................................................................................................

C. Sarana dan Dana.


………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
D. Tingkat Kepedulian Orang Tua dan Masyarakat.
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
................................................................................................

E. Petunjuk Pelaksanaan.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………..

F. Langkah-langkah Penanggulangan.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
BAB IV
PENGELOLAAN DAN PELAKSANAAN

Pengelolaan sebagai salah satu strategi untuk mencapai tujuan secara


efektif, mencakup proses merencanakan, mengatur, melaksanakan,
mengendalikan, mengevaluasi, dan mengembangkan.
Keberhasilan pengelolaan pelaksanaan suatu kegiatan sangat ditentukan
oleh derajat kemampuan manajerial unsur pimpinan. Demikian pula halnya
pengelolaan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) sangat bergantung visi
dan kemampuan Ketua OSIS tentang bagaimana mengelola OSIS tersebut.
Oleh sebab itu agar program OSIS dapat dilaksanakan secara efektif,
Ketua OSIS harus mampu melaksanakan sesuai dengan siklus manajemen
sebagai berikut
A. Perencanaan.
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
B. Pengaturan.
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
C. Pelaksanaan.
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
D. Pengendalian.
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
E. Evaluasi dan Pelaporan.
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
F. Pengembangan.
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
BAB V
PENUTUP

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

Lampiran 1.
Matrik Kegiatan
No JENIS KEGIATAN SASARAN WAKTU PELAKSANA SUMBER
DANA
1 2 3 4 5 6

Lampiran 2.
JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM KERJA OSIS
SEMESTER GASAL/GENAP
JENIS JULI/JAN AGUST/PEB SEPT/MAR OKT/APR NOP/MEI DES/JUNI
No
KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Cirebon, …………………
Wakasek Kesiswaan Ketua OSIS

………………………………… …………………………..
NIP. ……………………………

Mengetahui,
Kepala Sekolah,

…………………………………
NIP. …………………………...
Dibuat sebagai bahan acuan/pedoman dalam
Kegiatan Supervisi Klinis/internal oleh Kepala Sekolah
guna meningkatkan kinerja guru dalam
Proses Pembelajaran

oleh:
…………………………………….

YAYASAN PENDIDIKAN ……………………………………


SEKOLAH ……………………………………………
Jl. …………………………………………………………………………………….

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rakhmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya, serta nikmat-Nya terutama nikmat Iman dan nikmat
sehat, saya dapat menyelesaikan pembuatan program Supervisi Akademik dan
Administrasi Sekolah ini.
Program Supervisi Akademik dan Administrasi Sekolah ini dibuat dalam
rangka meningkatkan kompetensi dan profesionalisme pendidik/guru dalam
melaksanakan Proses Pembelan di kelas kaitannya untuk mencari solusi dalam
meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa dan profesionalisme
tenaga kependidikan/pelaksana dalam melaksanakan administrasi sekolah.
Dalam membuat program dan melaksanakan Supervisi Akademik dan
administrasi sekolah ini, kami menggunakan acuan pada aturan-aturan yang ada
dan berlaku di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional. Oleh karena itu
kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian kegiatan ini, saya
menghaturkan terima kasih khusunya pada Bapak Pengawas SMK Kabupaten
Cirebon dan rekan guru di lingkungan Sekolah Menengah .…………………………
semoga amal baiknya akan mendapat imbalan yang sesuai dari Allah
SWT………….amiiiin.
Walaupun telah dikemas sedemikian rupa tentunya Program Supervisi
Akademik dan administrasi sekolah ini masih terdapat kekurangan, untuk itu kami
mengharapkan adanya kritik, saran dan masukan yang sifatnya membangun,
guna perbaikan dimasa yang akan datang.
Mudah-mudahan program Supervisi Akademik dan administrasi sekolah ini
akan bermanfaat khususnya bagi warga Sekolah Menengah ………………………

Cirebon, ……………………2010
Hormat saya,

………………………………
……………………………
DAFTAR ISI

1. KATA PENGANTAR ..........…………………………………………

2. DAFTAR ISI ………………………………………………..

3. A. Latar Belakang ………………………………………………..

B. Landasan .........…………………………………………

C. Tujuan ………………………………………………..

a. Tujuan Umum ………………………………………………..

b. Tujuan Khusus ………………………………………………..

D. Sasaran ...................................................................

E. Prosedur Pelaksanaan ...................................................................

F. Waktu Pelaksanaan ...................................................................

G. Jadwal Pelaksanaan ...................................................................

H. Penutup ...................................................................

4. Lampiran-lampiran

Format Supervisi Administrasi

Format Supervisi Pembelajaran


A. Latar belakang.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta
membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Dalam pelaksanaannya di lapangan menunjukkan bahwa performance guru di
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas sangat bervariasi, masih
adanya guru yang mengajarkan mata pelajaran / Kompetensi tidak sesuai
dengan ketentuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Tuntutan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dimana terjadi perubahan dalam
paradigma pembelajaran yaitu tuntutan akan aktivitas dari siswa dalam proses
pembelajaran dan tindakan guru sebagai fasilitator
Oleh karena itu untuk meluruskan dan memberikan motivasi agar guru dapat
merubah paradigma dalam melaksanakan pembelajaran, Kepala Sekolah
harus melaksanakan kegiatan Supervisi Pembelajaran guna memperbaiki cara
mengajar guru. Demikian pula mutu pendidikan sangat ditunjang dengan
terlaksananya pengelolaan administrasi sekolah, maka terhadap tenaga
kependidikan/pelaksana juga perlu dilaksanakan supervisi administrasi.

B. Landasan.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
a. Pasal 12, ayat 1, huruf b : setiap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai
dengan bakat, minat dan kemampuannya
b. Pasal 12, ayat 1, huruf f : setiap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak menyelesaikan program pendidikan sesuai
dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang
dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan
c. Bab IX, pasal 35 menyebutkan bahwa : (1) Standar nasional
pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan
secara berencana dan berkala
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, bagian ketiga pada Pasal 10
dan 11 mengatur tentang beban belajar dalam bentuk sistem paket dan
sistem satuan kredit semester (SKS). Pada Ayat 3 menyebutkan bahwa
beban belajar untuk SMA/MA/SMLB, SMK/MAK atau bentuk lain yang
sederajat pada jalur pendidikan formal kategori mandiri dinyatakan dalam
satuan kredit semester. Ketentuan tersebut mengisyaratkan bahwa sekolah
kategori mandiri “harus” menerapkan sistem SKS, sedangkan sekolah
kategori standar menerapkan sistem paket dan “dapat” menerapkan sistem
SKS.
4. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi
5. Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan
6. Permendiknas Nomor 6 tahun 2007, sebagai penyempurnaan Permendiknas
Nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan 23
tahun 2006;
7. Permendiknas Nomor 12 tahun 2007 tentang standar pengawas sekolah;
8. Permendiknas Nomor 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah
9. Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik
dan kompetensi guru;
10. Permendiknas Nomor 18 tahun 2007 tentang sertifikasi guru dalam jabatan;
11. Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan
pendidikan;
12. Permendiknas Nomor 20 tahun 2007 tentang standar penilaian pendidikan;
13. Permendiknas Nomor 24 tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana
pendidikan;
14. Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 17 Tahun 2004 Tentang
Pembentukan Dinas Pendidikan (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon
Tahun 2004 Nomor 33 Seri D.14);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon No 18 Tahun 2004 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan (Lembaran Daerah Kabupaten
Cirebon Tahun 2004 Nomor 33 Seri D.14).

C. Tujuan.
1. Tujuan Umum
(1).Memberikan bantuan kepada guru atas dasar kebutuhan untuk
meningkatkan proses pembelajaran dalam:
a. Peningkatan kemampuan profesional guru
 Menunjang pembaharuan dalam perubahan paradigma mengajar
di kelas
 Memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
b. Peningkatan kualitas guru
 Proses belajar siswa meningkat, sehingga tujuan pendidikan dan
pembelajaran tercapai secara optimal
(2).Meningkatkan kemampuan/profesionmalisme guru dalam pembelajaran di
kelas, sehingga upaya peningkatan mutu pendidikan dapat tercapai.
(3). Memberikan bantuan kepada tenaga kependidikan dalam mengelola
administrasi sekolah, untuk mendukung terselenggaranya
penyelenggaraan sekolah yang bermutu.
(4). Meningkatkan kemampuan/profesionalisme tenaga kependidikan dalam
mengelola administrasi sekolah.

2.Tujuan Khusus.
(1). Memberikan balikan secara obyektif kepada guru tentang unjuk
kerja (performance) mengajar di kelas
(2). Membantu guru menganalisis, mendiagnosis, dan memecahkan
masalah
(3). Membantu mengembangkan keterampilan mengajar dan
menerapkan strategi yang tepat dalam proses pembelajaran.
(4). Membantu mengembangkan sikap positif dalam rangka
pengembangan diri guna meningkatkan karier dan profesi.
(5). Sebagai dasar penilaian kemampuan guru untuk bahan dalam
mempromosikan ke jabatan dalam pekerjaan.
(6). Memberi masukan kepada tenaga kependidikan cara
pengadministrasian sekolah yang benar.
(7). Membantu mengembangkan keterampilan mengolah administrasi
sekolah dengan benar.
(8). Sebagai dasar penilaian kemampuan tenaga kependidikan untuk
bahan kenaikan pangkat.

D. Sasaran.
Pelaksanaan supervisi akademik dan administrasi ditujukan kepada seluruh
tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan di Sekolah ................ dari para
Wakasek, Kaprog dan Guru. Mengingat keterbatasan waktu bagi kepala
sekolah untuk melaksanakan supervisi akademik pada semua tenaga pendidik,
maka dalam pelaksanaannya kepala sekolah hanya melaksanakan pada
Wakasek, Kaprog dan koordinator administrasi, sedangkan kepada guru dan
tenaga pelaksana di delegasikan kepada Wakasek, Kaprog dan Koordinator
Administrasi Sekolah.

E. Prosedur Pelaksanaan
Pelaksanaan supervisi akademik oleh Kepala Sekolah terdiri dari 3 (tiga)
tahapan:
Tahap pertama: pendahuluan, pada tahapan ini guru dan tenaga kependidikan
yang akan di supervisi sesuai jadwal yang telah ditentukan diundang untuk
diadakan kesepakatan tentang materi yang akan di supervisi. Pada tahap ini
juga diperiksa administrasi mengajar guru, bila masih belum lengkap
disarankan untuk terlebih dahulu dilengkapi sebelum pelaksanaan supervisi
akademik. Bila ternyata sudah lengkap, maka dilanjutkan dengan tahapan
selanjutnya. Sedangkan terhadap tenaga kependidikan di informasikan akan
dilaksanakan pemeriksaan langsung terhadap administrasi yang menjadi
tanggungjawab masing-masing sesuai tugasnya.
Tahapan kedua adalah pelaksanaan observasi ke kelas dimana guru yang
akan di supervisi melaksanakan Kegiatan pembelajaran. Dalam pelaksanaan
tahapan kedua ini, Kepala Sekolah tidak harus berada di kelas sejak
dimulainya jam mengajar guru yang akan di supervisi, tetapi disesuaikan
dengan materi yang akan disupervisi, mungkin pada kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, ataupun kegiatan penutup. Terhadap tenaga kependidikan
diperiksa secara langsung administrasi yang menjadi tanggungjawab masing-
masing pelaksana.
Tahapan ketiga, wawancara akhir kegiatan supervisi, dimana guru yang telah
di supervisi diundang ke ruang kepala sekolah untuk diberikan informasi
tentang kelebihan atau kekurangan guru dalam mengajar di kelas. Bagi guru
yang masih kurang baik, diberi masukan bagaimana pelaksanaan mengajar
yang baik terutama materi yang baru disupervisi, sedangkan kepada guru yang
sudah baik diberikan reward minimal berupa pujian tentang kegiatan yang
telah dilaksanakan di kelas. Terhadap tenaga kependidikan yang sudah
melaksanakan dengan baik dan benar diberikan masukan dan reward yang
sama terhadap yang diberikan terhdap guru

F. Waktu Pelaksanaan
Untuk melaksanakan kegiatan supervisi guru terlebih dahulu harus mengetahui
kapan dia mendapat giliran di supervisi, oleh karena itu jadwal pelaksanaan
supervisi harus dibuat. Mengingat guru yang harus di supervisi cukup banyak
sedangkan waktu bagi kepala sekolah untuk melaksanakan supervisi langsung
terbatas, maka dalam pelaksanaannya dapat di delegasikan kepada Wakil
Kepala Sekolah / Ketua Program keahlian, tetapi sebelumnya baik Wakil
Kepala Sekolah maupun Ketua Program Keahlian harus di supervisi terlebih
dahulu, sehingga mereka mengetahui tugas yang harus dikerjakan dalam
pelaksanaan supervisi akademik.
G. JADWAL PELAKSANAAN
1. Supervisi Akademik.
No WAKTU NAMA GURU MATERI SUPERVISI PELAKSANA
1 2 3 4 5
Kegiatan awal:
1 Senin,7-8- .Menertibkan kelas
Drs. ……………. Kepala Sekolah
06 JP.5-6 .Memeriksa kehadiran siswa
.apersepsi
2
3
Penggunaan metode , strategi, dan Wakil kepala
4 Rabu,20-8-
sekolah Bidang
06 JP. 3-4 Dra…………….. teknik mengajar
Kurikulum
5

2. Supervisi Administrasi/Manajerial.
NAMA TENAGA
No WAKTU MATERI SUPERVISI PELAKSANA
KEPENDIDIKAN
1 2 3 4 5
Administrasi Kesiswaan : US1 –
1 Senin,7-8-
US6
06 JP.5-6 ……..……………. Kepala Sekolah
2
3
Administrasi Pendidik dan Tenaga Wakil kepala
4 Rabu,20-8-
sekolah Bidang
06 JP. 3-4 ………………….. Kependidikan: R7 dan R8
Kurikulum
5

H. Penutup.
Demikian Program Supervisi Klinis yang dalam pelaksanaannya oleh kepala
sekolah terhadap wakil kepala sekolah dan kaprog, selanjutnya kepada guru
pelaksanaannya dibantu oleh wakasek atau kaprog, dan sebagai kelengkapan
program supervisi dilampirkan bukti hasil supervisi.

Cirebon, …………………………
Kepala Sekolah,

……………………………
NIP. ……………………..
Dibuat sebagai bahan acuan/pedoman dalam
Kegiatan Remidial oleh Guru Mata Pelajaran
guna meningkatkan Prestasi belajar siswa dalam
Proses Pembelajaran

oleh:
…………………………………….

YAYASAN PENDIDIKAN ……………………………………


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Jl. …………………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rakhmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya, serta nikmat-Nya terutama nikmat Iman dan nikmat
sehat, saya dapat menyelesaikan pembuatan program Remidial ini.
Program Remidial ini dibuat dalam rangka meningkatkan prestasi belajar
siswa dalam Proses Pembelajaran di kelas dan kaitannya untuk mencari solusi
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
Dalam membuat program dan melaksanakan Remidial ini, kami
menggunakan acuan pada aturan-aturan yang ada dan berlaku di lingkungan
Departemen Pendidikan Nasional. Oleh karena itu kepada semua pihak yang
telah membantu penyelesaian kegiatan ini, saya menghaturkan terima kasih
khususnya pada Bapak Pengawas SMK Kabupaten Cirebon, Bapak Kepala
sekolah dan rekan guru di lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan
………………………… semoga amal baiknya akan mendapat imbalan yang sesuai
dari Allah SWT………….amiiiin.
Walaupun telah dikemas sedemikian rupa tentunya Program Remidial ini
masih terdapat kekurangan, untuk itu kami mengharapkan adanya kritik, saran
dan masukan yang sifatnya membangun, guna perbaikan dimasa yang akan
datang.
Mudah-mudahan program Remidial ini akan bermanfaat khusunya bagi
warga Sekolah Menengah Kejuruan ………………………
Cirebon, ………………… 2010
Hormat saya,

…………………………………
…………………………………
DAFTAR ISI

1. KATA PENGANTAR …………………………………………………………

2. DAFTAR ISI …………………………………………………………

3. A. Latar Belakang …………………………………………………………

B. Landasan ...........

…………………………………………………

C. Tujuan ...........

…………………………………………………

a. Tujuan Umum ...........…………………………………………………

b. Tujuan Khusus …………………………………………………………

D. Sasaran .............................................

..................................

E. Prosedur Pelaksanaan

……………………………………………………..

F. Waktu Pelaksanaan

………………………………………………………...

G. Jadwal Pelaksanaan

………………………………………………………..

H. Penutup

………………………………………………………………………

4. Lampiran-lampiran
A. Latar belakang.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta
membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”
Dalam pelaksanaannya di lapangan menunjukkan bahwa pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran sangat bervariasi, ada yang cepat dan ada pula
yang lambat sehingga setelah di evaluasi tiap akhir kompetensi ada diantara
siswa yang belum tuntas/kompeten, dan sesuai dengan ketentuan Kurikulum
Tingkat Satuan Perndidikan (KTSP) siswa yang belum tuntas/ompeten harus di
remidial.

B. Landasan.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
a. Pasal 12, ayat 1, huruf b : setiap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai
dengan bakat, minat dan kemampuannya
b. Pasal 12, ayat 1, huruf f : setiap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak menyelesaikan program pendidikan sesuai
dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang
dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan
c. Bab IX, pasal 35 menyebutkan bahwa : (1) Standar nasional
pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan
secara berencana dan berkala
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, bagian ketiga pada Pasal 10
dan 11 mengatur tentang beban belajar dalam bentuk sistem paket dan
sistem satuan kredit semester (SKS). Pada Ayat 3 menyebutkan bahwa
beban belajar untuk SMA/MA/SMLB, SMK/MAK atau bentuk lain yang
sederajat pada jalur pendidikan formal kategori mandiri dinyatakan dalam
satuan kredit semester. Ketentuan tersebut mengisyaratkan bahwa sekolah
kategori mandiri “harus” menerapkan sistem SKS, sedangkan sekolah
kategori standar menerapkan sistem paket dan “dapat” menerapkan sistem
SKS.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 14 tahun 2005, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah;
5. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi;
6. Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2006 tentang
Pembinaan Prestasi Peserta Didik;
8. Permendiknas Nomor 6 tahun 2007, sebagai penyempurnaan Permendiknas
Nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan 23
tahun 2006;
9. Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan
pendidikan;
10. Permendiknas Nomor 20 tahun 2007 tentang standar penilaian pendidikan;
11. Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 17 Tahun 2004 Tentang
Pembentukan Dinas Pendidikan (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon
Tahun 2004 Nomor 33 Seri D.14);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon No 18 Tahun 2004 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan (Lembaran Daerah Kabupaten
Cirebon Tahun 2004 Nomor 33 Seri D.14).
14. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
15. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990
Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3413};
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 56 Tahun 1998 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1998 Nomor 91 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3764);
C. Tujuan
 Penilaian hasbel pada jenjang dikdasmen dilaksanakan oleh pendidik,
satdik, dan pemerintah.
 Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan
utk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik untuk
meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran.
 Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan merupakan penilaian akhir
yang bertujuan untuk menilai pencapaian SKL dan digunakan sebagai
salah satu dasar pertimbangan untuk: a) menentukan kelulusan tadik dari
satdik, b) meningkatkan kinerja pendidik, dan c) mengevaluasi pelaksanaan
KTSP
 Penilaian hasbel oleh satdik meliputi semua mapel pada pok mapel: a)
agakmul, b). kewarpri, c). iptek, d). estetika, dan e). jasorkes.
 Penilaian akhir hasbel oleh satdik untuk semua mata pelajaran selain
kelompok iptek dilakukan dengan mempertimbangankan penilaian oleh
pendidik.
 Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk semua mata pelajaran
pada kelompok iptek dilakukan melalui ujian sekolah/madrasah.
 Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian
SKL secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata
pelajaran iptek dan dilakukan dalam bentuk UN.
 Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk: a)pemetaan
mutu program dan/atau satuan pendidik, b)dasar seleksi masuk jenjang
pendidikan berikutnya, c)penentuan kelulusan tadik dari program dan/atau
satdik, dan d)pembinaan dan pemberian bantuan kpd satdik dlm upayanya
utk meningkatkan mutu pendidikan.
D. Sasaran
Sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, maka sasaran pelaksanaan
remedial adalah semua siswa yang belum mencapai batas KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Mengingat bahwa evaluasi dilaksanakan setiap akhir
Kompetensi Dasar, tentunya remedial juga dilaksanakan setelah pelaksanaan
evaluasi setiap akhir Kompetensi Dasar. Hal ini mengingat bahwa sesuai
kurikulum acuan pelaksanaan evaluasi untuk SMK adalah:
1. Program Normatif dan Adaptif.
 Penilhasbel oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa
tes tertulis, observasi, tes praktik, penugasan, dan bentuk lainnya yang
sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta
didik.
 Teknik penilaian berupa tes dilakukan melalui UH, UTS, UAS, dan UKK.
 Teknik penilaian berupa observasi dilakukan sepanjang pembelajaran
berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembel.
 Teknik penil berupa penugasan(ind/pok)berbentuk tugas rumah dan/atau
proyek.
 Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi
persyaratan: a).substansi, b).konstruksi, dan c).bahasa.
2. Program Produktif
 Menggunakan Penilaian Acuan Patokan (Criterion Reference
Assesment)
 Diberlakukan secara perseorangan (Individualized)
 Keberhasilan peserta didik hanya dikategorikan dalam bentuk
‘kompeten’ dan ‘belum kompeten’
 Dilaksanakan secara berkelanjutan.
 Nilai rapor adalah nilai kompetensi terendah dari nilai kompetensi
yang memenuhi batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

E. Prosedur Pelaksanaan.
Dalam pelaksanaannya remidial yang sesuai dengan acuan atau ciri-ciri
evaluasi adalah remidial test bukan remidial teaching, dan prosedur yang
dilaksanakan sesuai dengan prosedur evaluasi karena remidial merupakan
bagian tak terpisahkan dari evaluasi yaitu:
1) Tes lisan
2) Tes tertulis
3) Tugas
4) Kuis
5) Project work
6) Observasi
7) Tes perbuatan
8) Wawancara
9) Simulasi
10) Portfolio

TEKNIK PENILAIAN BENTUK INSTRUMEN


Tes Tertulis Tes pilihan: PG, B-S, Menjodohkan
Tes Isian: Isian Singkat dan Uraian
Tes Praktik Tes Ketrampilan Tertulis, Tes Identifikasi,Tes Simulasi,
Tes Petik Kerja/Tes Contoh Kerja(Tes Petik Kerja
Prosedur d/a Tes Petik Kerja Produk)
Observasi Lembar Observasi
Penugasan Tugas Rumah, Proyek
Tes Lisan Daftar Pertanyaan
Penilaian Portofolio Lembar Penilaian Portofolio
Jurnal Buku Catatan Jurnal
Inventori Pedoman Wawancara, angket/kuesioner
Penilaian Diri Kuesioner/Lembar Penilaian Diri
Penilaian Antar teman Lembar Penilaian Antar teman
Jadi seorang guru dapat melaksanakan remedial sesuai dengan prosedur
penilaian, yaitu dapat melakukan remedial dengan tes tulis, tes lisan,
penugasan, wawancara, kuis dan lain-lain.
1. Penilaian Tertulis.
a. Pengertian.
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis dimana soal dan
jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam
menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis
jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti menjawab secara
lisan, memberi tanda, mewarnai, menggambar, melakukan sesuatu, dan
lain sebagainya.
b. Teknik Penilaian.
Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:
1). Memilih jawaban, yang dibedakan menjadi:
a) pilihan ganda
b) dua pilihan (benar – salah, ya – tidak)
c) menjodohkan
d) sebab-akibat

2). Mensuplai jawaban dibedakan menjadi:


a) isian atau melengkapi
b) jawaban singkat atau pendek
c) uraian

Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian
singkat, menjodohkan, dan sebab-akibat merupakan alat yang hanya
menilai kemampuan berfikir rendah, yaitu kemampuan mengingat
(pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai
kemampuan berfikir tinggi dengan cakupan materi yang luas. Peserta didik
tidak mengembangkan sendiri jawabannya, sehingga cenderung hanya
memilih jawaban yang benar dan jika peserta didik tidak mengetahui
jawaban yang benar, maka peserta didik akan menerka. Hal ini
menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk memahami
pelajaran tetapi menghafal soal dan jawabannya. Selain itu tes pilihan
gandakurang mampu memberikan informasi yang cukup untuk dijadikan
umpan balik guna mendiagnosis kelemahan peserta didik atau
memodifikasi kegiatan pembelajaran, karena itu kurang dianjurkan
pemakaiannya dalam penilaian kelas yang otentik dan berkesinambungan.
Namun tes bentuk tersebut banyak digunakan untuk penilaian keterampilan
berbahasa yang dilakukan secara formal.
Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik
untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasan-
gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari. Peserta didik
mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk
uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat
menilai berbagai jenis kompetensi, misalnya mengemukakan pendapat,
berfikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara lain cakupan
materi yang ditanyakan terbatas dan membutuhkan waktu lebih banyak
dalam mengoreksi jawaban.
Dalam menyususn instrumen pemilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-
hal berikut:
a. karakteristik mata pelajaran dan keluasan materi yang akan diuji;
b. materi, misalnya kesesuaian soal dengan standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator pencapaian pada kurikulum;
c. komstruksi, misalnya soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas;
d. bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang
menimbulkan penafsiran ganda.

3.Penilaian Unjuk Kerja.


a) Pengertian
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan
mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini
cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut
peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium,
praktik sholat, praktek Olahraga, persentasi, diskusi, bernain peran,
memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi dll. Cara
penilaian ini dianggap lebih otrentik daripada tes tertulis karena apa yang
dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.
Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
 Langkah-langkah kerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk
menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi;
 Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja
tersebut;
 Kemampuan-kemampuam khusus yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas;
 Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga
semua dapat diamati;
 Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan
diamati.

b) Tenik Penilaian Unjuk Kerja.


Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk
menentukan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai
kemampuan berbicara peserta didik, misalnya dilakukan pengamatan atau
observasi berbicara yang beragam, seperti: diskusi dalam kelompok kecil,
berpidato, bercerita, dan melakukan wawancara. Dengan demikian
gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh.
Untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat atau
instrumen berikut:

 Daftar Cek (Chek-list)


Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek
(baik-tidak baik). Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik
mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat
diamati oleh penilai. Jika tiddak dapat diamamti, peserta didik tidak
mendapat nilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai
dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak dapat
diamati, baik-tidak baik. Dengan demikian tidak terdapat nilai tengah,
namun daftar cek lebih praktis digunakan mengamati subjek dalam
jumlah besar.
Contoh chek list.

Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris

Nama Peserta didik: _____________ Kelas: __________

No Aspek Yang Dinilai Baik Tidak Baik


1 Organization (Introduction, body, conclusion)
2 Content (depth of knowledge, logic)
3 Fluency
4 Language:
pronunciation
Grammar
vocabulary
5 Performance (eye contact, faxcial expression, gesture)
Skor yang dicapai
Skor maksimum

Keterangan:

Baik mendapat skor 1


Tidak baik mendapat skor 0

 Skala Penilaian (Rating Scale)


Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian
memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan
kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana
pilihan katagori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak
sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 =
cukup kompeten, 3 = kompeten, dan 4 sangat kompeten.
Untuk memperkecil faktor subjektuvutas, perlu dilakukan penilaian oleh
lebih dari satu orang, agar hasil penilaian lebih akurat.

Contoh Rating Scale

Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris

Nama Siswa: _______________ Kelas: __________


Skor
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4
1 Organization (Introduction, body, conclusion)
2 Content (depth of knowledge, logic)
3 Fluency
4 Language:
pronunciation
Grammar
vocabulary
5 Performance (eye contact, faxcial expression, gesture)
Jumlah skor

Catatan:
a. Kolom skor diisi dengan angka sebagai berikut:
4 = sangat kompeten
3 = kompeten
2 = kurang kompeten
1 = tidak kompeten
b. Penilaian dapat dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

Skor minimum : 1 x 7 (aspek yang dinilai) = 7


Skor maksimum : 4 x 7 (aspek yang dinilai) = 28
Katagori kriteria :4
Rentang nilai : 28 – 7
-------- = 5,25
4
Penentuan kriteria:
Skor 23 – 28, dapat ditetapkan sangat kompeten
Skor 12 – 22, dapat ditetapkan kompeten
Skor 13 – 17, dapat ditetapkan kurang kompeten
Skor 07 – 12, dapat ditetapkan tidak kompeten.
F. Mekanisme dan Prosedur Penilaian
 Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan ber-sama2 dengan
penyusunan silabus dan dijabarkan lebih lanjut di dalam RPP
 UH dikoordinasikan oleh satuan pendidikan agar tidak terjadi lebih dari 3
pada kelas dan hari yang sama.
 Hasil UH diumumkan kepada peserta didik sebelum melakukan UH
berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti
pembelajaran remidi sebelum mengikuti ulangan kembali.
 UTS, UAS dan UKK dilakukan oleh pendidik atas koordinasi satuan
pendidikan.
 Kegiatan penilaian oleh satuan pendidikan pada kelompok mata pelajaran
selain iptek dilakukan sebelum US dan UN melalui rapat dewan pendidik
dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik.
 Kegiatan penilaian oleh satuan pendidikan pada kelompok mata pelajaran
iptek dilakukan melalui US dengan langkah2: a). menyusun kisi2 ujian, b).
mengembangkan instrumen, 3). melaksanakan ujian, 4). mengolah dan
menentukan kelulusan tadik pada US, 5). melakukan tindak lanjut.
 Pelaporan hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dalam
bentuk angka prestasi disertai dengan deskripsi/atau profil kemajuan
belajar

G. Waktu Pelaksanan remidial


Penilaian hasil belajar dimulai dengan Ulangan Harian untuk mengukur
pencapaian KD peserta didik setelah menyelesaikan satu atau lebih KD.
Bila ada yang belum mencapai KKM, maka siswa tersebut harus
diremidial.
Pelaksanaan Remidial:
1. secara individual bukan klasikan/kelompok
2. yang diremidial hanya materi yang belum dikuasai siswa, bukan
semua soal diberikan lagi kepada siswa.
3. nilai hasil remidial hanya untuk mencapai batas lulus / KKM, oleh
karena itu pelaksanaan remidial tidak harus secara tertulis saja, tapi
dapat dilaksanakan sesuai prosedur penilaian seperti di atas.
4. Siswa yang belum mencapai KKM, dapat mengikuti pembelajaran
pada kompetensi berikutnya, tapi bila akan ulangan kompetensi
berikutnya siswa harus lulus dulu dari kompetensi sebelumnya. Jadi
pelaksanaan remidial dapat dilakukan sambil pembelajaran
kompetensi berikutnya dilaksanakan.

Ulangan Tengah Semester (UTS) atau Ulangan Akhir Semester


(UAS)/Ulangan Kenaikan Kelas (UKK): untuk mengukur pencapaian KD
peserta didik setelah mencapai periode 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran (UTS) / untuk mengukur pencapaian seluruh KD peserta
didik di akhir semester (UAS) / dilaksanakan di akhir semester genap
hanya oleh satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket untuk
mengukur pencapaian seluruh KD semester genap (UKK). Sedangkan
Remidial adalah untuk mencapai batas minimal lulus tiap Kompetensi.
Jadi UTS/UAS/UKK tidak diremidial karena bukan hanya satu kompetensi
tetapi terdiri dari beberapa kompetensi.

Bagi siswa yang UH nya telah mencapai KKM, tetapi nilai komulatif setelah
diolah dengan nilai UTS dan UAS/UKK masih dibawah KKM, maka
penyelesaiannya dengan mengadakan Perbaikan Nilai dari Kompetensi
yang dianggap mudah oleh siswa, bisa dari UH 1, UH 2, ataupun UH 3.
Bila dengan perbaikan dari 1 UH nilai KKM telah tercapai dan siswa
sudah sepakat maka nilai tersebut yang dijadikan nilai rapor siswa.

Siswa yang merasa tidak puas dengan perolehan nilai yang dicapainya
(misalnya hanya di batas nilai KKM), karena merasa mampu harus diberi
kesempatan untuk perbaikan nilai, berilah layanan prima terhadap
permohonan perbaikan nilai dari siswa.

Rumus Nilai untuk rapor dapat dipilih dan disepakati dalam rapat sekolah
dan dikukuhkan dengan SK Kepala Sekolah, sehingga penggunaan
rumus untuk nilai rapor dalam satu sekolah sama.

Contoh Rumus:

3. Rata-rata UH + UTS + UAS/UKK


1. Nilai Rapor = ----------------------------------------------
5

2 x Rata-rata UH + UTS + UAS/UKK


2. Nilai Rpor = ------------------------------------------------
4

Rata-rata UH + UTS + UAS/UKK


3 Nilai Rapor = --------------------------------------------
3

Untuk terrtibnya Penilaian Hasil Belajar, maka format nilai harus dibuat
sedemikian rupa sehingga tercermin adanya:
 Nilai awal (murni hasil ulangan harian)
 Kolom untuk nilai remidial
 Kolom untuk nilai akhir kompetensi
(untuk UH)
 Kolom nilai UTS
 Kolom nilai UAS/UKK
 Kolom Nilai Rapor

Untuk siswa yang mempunyai kasus sering tidak masuk, nilai kompetensinya
tidak dikurangi karena siswa malas, tapi berikan tugas kepada siswa untuk
menebus ketidak hadirannya, tentunya yang ada kaitannya dengan
materi/kompetensi ketika siswa bersangkutan tidak hadir.
Remidial dilaksanakan kepada siswa yang belum memenuhi kompetensi
setelah dilaksanakan evaluasi tiap akhir kompetensi, mengingat bahwa
penilaian secara individual maka pelaksanaan remedial yang tepat adalah
remedial tes. Sesuai prosedur evaluasi maka pelaksanaan remedial tidak
harus tes tulis dan dalam waktu yang tertentu, tetapi dapat dilaksanakan
sesuai kebutuhan yang mengacu pada prosedur evaluasi.

H. Penutup
Demikian Program Remidial yang dalam pelaksanaannya oleh guru terhadap
siswa yang belum kompeten setelah dilaksanakan evaluasi, selanjutnya dalam
pelaksanaannya dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan mengacu pada
prosedur evaluasi, dan perlu diketahui bahwa nilai yang di remedial adalah
hanya nila kompetensi, sedangkan nilai UTS, UAS/UKK tidak di remedial.

Cirebon, …………………………
Kepala Sekolah,

……………………………
NIP. ………………………
PROGRAM
UJI KOMPENTENSI

I LATAR BELAKANG
Evaluasi (penilaian) hasil belajar peserta didik pada dasarnya merupakan bagian
integral dari proses pemelajaran, yang diarahkan untuk menilai kinerja peserta
didik (memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar) secara
berkesinambungan. Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan secara langsung pada
saat peserta didik melakukan aktivitas belajar, maupun secara tidak langsung
melalui bukti hasil belajar sesuai dengan kriteria kinerja (performance criteria).
Konsisten dengan pendekatan kompetensi yang digunakan dalam pengembangan
kurikulum SMK Edisi 2004, maka sistem penilaian menitikberatkan pada penilaian
hasil belajar berbasis kompetensi (competency based assessment) dengan ciri:
Untuk mengukur ketercapaian kompetensi dan kemampuan peserta didik sesuai
dengan standar komptensi yang ditetapkan perlu dilakukan penilaian. Penilaian
tersebut dilakukan dengan melaksanakan ujian yang mengacu kepada standar
komptensi lulusan atau tamatan yang ditetapkan secara nasional. Hal ini
disebabkan agar kompetensi yang dimiliki oleh siswa dapat memenuhi kebutuhan
dunia industri atau dunia usaha(DU / DI)
II LANDASAN

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
a. Pasal 12, ayat 1, huruf b : setiap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan
bakat, minat dan kemampuannya
b. Pasal 12, ayat 1, huruf f : setiap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan
kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan
batas waktu yang ditetapkan
c. Bab IX, pasal 35 menyebutkan bahwa : (1) Standar nasional pendidikan
terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian
pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, bagian ketiga pada Pasal 10
dan 11 mengatur tentang beban belajar dalam bentuk sistem paket dan sistem
satuan kredit semester (SKS). Pada Ayat 3 menyebutkan bahwa beban belajar
untuk SMA/MA/SMLB, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat pada jalur
pendidikan formal kategori mandiri dinyatakan dalam satuan kredit semester.
Ketentuan tersebut mengisyaratkan bahwa sekolah kategori mandiri “harus”
menerapkan sistem SKS, sedangkan sekolah kategori standar menerapkan
sistem paket dan “dapat” menerapkan sistem SKS.
4. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi;
5. Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan;
6. Permendiknas Nomor 6 tahun 2007, sebagai penyempurnaan Permendiknas
Nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan 23
tahun 2006;
7. Permendiknas Nomor 12 tahun 2007 tentang standar pengawas sekolah;
8. Permendiknas Nomor 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah;
9. Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan
kompetensi guru;
10. Permendiknas Nomor 18 tahun 2007 tentang sertifikasi guru dalam jabatan;
11. Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan pendidikan;
12. Permendiknas Nomor 20 tahun 2007 tentang standar penilaian pendidikan;
13. Permendiknas Nomor 24 tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana
pendidikan;
14. Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 17 Tahun 2004 Tentang
Pembentukan Dinas Pendidikan (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon Tahun
2004 Nomor 33 Seri D.14);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon No 18 Tahun 2004 Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Pendidikan (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon
Tahun 2004 Nomor 33 Seri D.14).

III TUJUAN
1. Mengukur pencapaian kompetensi siswa sesuai dengan Standar
Komptensi lulusan yang ditetapkan secara nasional

2. Mengukur sejauh mana komptensi siswa SMK Delta Mundu Cirebon


memenuhi tuntutan Dunia Usaha atan Dunia Industri (DU/DI)

3. Mengetahui kebutuhan kompetensi siswa SMK Delta Mundu Cirebon yang


sesuai dengan Dunia Usaha / Dunia Industri (DU/DI)

IV PROSEDUR KEGIATAN
1. Mendata peserta Uji Kompetensi / Produktif

2. Menilai kompetensi / kemampuan siswa dalam menguasai materi produktif


yang dilakukan oleh penguji Internal dan penguji Eksternal

3. Siswa yang memperoleh linai > 7,00 berhak dinyatakan memiliki kompetensi
yang diisyaratkan dan mendapat sertifikat Uji Kompetensi

V SASARAN
Program Keahlian ................................. kelas III (tiga)

VI PENUTUP
Demikian Program ini dibuat untuk bahan pengembangan dan petunjuk
pelaksanaan kegiatan tersebut agar sesuai dengan yang diharapkan.

Cirebon,……………… 2010
Kepala Sekolah,

…………………………
NIP. ……………………

PROGRAM KERJA TAHUNAN SEKOLAH

Dibuat sebagai pedoman dalam melaksanakan


Kegiatan Peningkatan Kinerja sekolah dan
Peningkatan mutu pendidikan di
SMA Neberi 1 Dukupuntang
oleh:
…………………………………….

PEMERINTAH KAB UPATEN CIREBON


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS
Jl. Sunan Drajat No. 10 Telp. 0231 321266 Sumber 45611
I. STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH, JOB DESCRIPTION,
MEKANISME KERJA

1. Struktur Organisasi Sekolah

KOMITE SEKOLAH KEPALA SEKOLAH

……………………… ………………………………
TATA USAHA

WKS WKS WKS WKS


SARPRAS KESISWAAN KURIKULUM HUBIN
KAPROG KAPROG KAPROG
…………… .…………… ………………

2. Pembagian Tugas/Job Description

Kepala Sekolah.
1. Melaksanakan keputusan-keputusan dan kebijakan yg telah ditetapkan
badan pengurus yayasan
2. Membantu dan bertanggungjawab kepada kepala bidang pendidikan
3. Mengkoordinir kegiatan belajar mengajar di Sekolahnya masing-masing
sesuai dengan kebijakan yang digariskan oleh badan pengurus yayasan
4. Menyususun dan mengusulkan kepada kepala bidang pendidikan, program
kegiatan pbm di sekolahnya masing-masing dengan mempertimbangkan
masukan-masukan dari instansi/pihak terkait, baik pemerintah, swasta
maupun orangtua murid.
5. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian pegawai di sekolahnya
masing-masing kepada badan pengurus yayasan melalui kabid pendidikan
6. Melakukan supervisi/observasi terhadap tugas-tugas guru/tata
usaha/karyawan yang berada di bawah wewenangnya.
7. Berdasarkan program kegiatan sebagaimana dimaksud pada butir 5 di
atas, melalui kepala bidang pendidikan, menyiapkan penyusunan RAPBS.
8. Mengevaluasi dan membuat laporan hasil kerja masing-masing sekolah,
secara bulanan, semsteran, dan tahunan, kepada badan pengurus yayasan
melalui kabid pendidikan
9. Membina hubungan kerja yang harmonis dengan orangtua murid dan
pegawai dalam lingkup tugasnya dan unit sekolah lainnya serta bdan
pengurus yayasan
10. Memberi perintah, tugas, menegur atau memberi peringatan kepda
pegawai yang berada di bawah wewenangnya dan meminta
pertanggungjawaban atas tugas dilakukan/didelegasikan.
11. Mengelola sistem sekolah agar berjalan secara efektif dan efisien menuju
tercapainya tujuan yys

Bidang Kurikulum / PBM


1. Membantu dan bertanggungjawab kepada kepala sekolah
2. Mengatur jadwal pelajaran dan pembagian tugas mengajar guru/wali kelas
sebagai bahan pertimbangan kepala sekolah dalam menyusun program
pbm.
3. mengkoordinasikan kebutuhan buku-buku penunjang kurikulum dan alat
peraga, yang diperlukan bagi prosesnya pbm
4. menyususun program-program yang diperlukan untuk mencapai target
kurikulum dan peningkatan prestasi belajar siswa.
5. membimbing guru dalam menyusun program semester dan program
persiapan mengajar serta menganalisa hasil belajar
6. melakukan koordinasi dengan wakil kepala sekolah kesiswaan untuk
menyelenggarakan kegiatan kesiswaan yang terkait langsung dengan
kurikulum
7. membuat laporan tentang bidang tugasnya kepda kepla sekolah, secara
bulanan. Semesteran, dan tahunan.

BIDANG KESISWAAN/PESERTA DIDIK


1. Membantu dan bertanggungjawab kepada kepala sekolah
2. Sebagai pembina UKS/UKGS/OSIS
3. Merencanakan/mengkoordinir kegiatan siswa, seperti memperingati hari
besar agama/nasional,perkemahan,perlombaan anatar siswa dsb.
4. Merencanakan/mengkoordinir kegiatan ekstrakurikuler
5. Mengkoordinir pengawasan/pembinaan terhadap pelaksanan tata tertib
siswa, baik tatib berpakaian, tertib shalat, makan, belajar, dsb.
6. melakukan koordinasi dengan wakil kepala sekolah kurikulum untuk
menyelenggarakan kegiatan kesiswaan yang terkait langsung dengan
kurikulum
7. membuat laporan tentang bidang tugasnya kepda kepala sekolah, secara
bulanan. Semesteran, dan tahunan

3. Mekanisme Kerja

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………

4. PENUTUP
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai