Anda di halaman 1dari 42

BUKU I

KOMPETENSI KEAHLIAN
AKUNTANSI & KEUANGAN LEMBAGA

SMK GUNA
DHARMA

SMK GUNA DHARMA BANDAR LAMPUNG

Jalan. Cut Mutia Gang. Hj. Haniah No. 10 Telp 0721 480 826

E-mail : smkgunadharma@gmail.com

BANDAR LAMPUNG 35214

TAHUN 2019 / 2020


PENGESAHAN

Setelah memperhatikan Team Pengembang Kurikulum Sekolah,Komite


Sekolah dan Stokeholder , Maka Kurikulum Sekolah Kompetensi Keahlian
Akuntansi dan Lembaga dapat dipergunakan untuk pembelajaran pada Tahun
2019 / 2020

Ditetapkan di : Bandar Lampung


Tanggal : Agustus 2019

Ketua Komite Sekolah Kepala SMK Guna Dharma

Ir.YC. GINTING , MP Drs. P.PANDIANGAN, MM

Mengetahui

a.n Kepala Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung

Kepala Bidang Pembinaan SMK,

Dra. ZURAIDAH KHERUSTIKA


Pembina Tk I / IV B
NIP. 196702131992032003
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan hidayahnya yang senantiasa
memberikan pelayanan kepada masyarakat, guna mencetak sumber daya manusia yang
terampil, kompeten dan professional. Dengan dukungan Tim Pengembang Kurikulum SMK
Guna Dharma berhasil menyusun Kurikulum 2013 yang merupakan pengembangan dari
Kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ).
Pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir,penguatan tata
kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran dan
penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan
dengan apa yang dihasilkan. Pendidikan harus mampu menyentuh nurani maupun potensi
kompetensi peserta didik . Konsep tersebut sangat penting ketika peserta didik
padaakhirnya memasuki kehidupan di masyarakat dan di dunia kerja sebagaimana
diamanatkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
81 Tahun 2013 tentang implementasi Kurikulum 2013 , maka SMK Guna Dharma mulai
mengimplementasikan Tahun 2019-2020 dilaksanakan pada kelas X ( sepuluh ) dan kelas
XI ( sebelas )

Pada tahun 2019/2020 Kurikulum 2013 diimplementasikan pada kelas X


( sepuluh )dan kelas XI ( sebelas) , kurikulum yang telah disusun ini semoga dapat
dipergunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran di SMK Guna
Dharma Bandar Lampung.

Bandar Lampung , Agusts 2019

Kepala Sekolah SMK Guna Dharma

Drs. P. Pandiangan, MM
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………… i

LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………. ii

KATA PENGANTAR …………………………………………………………….. iii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. iv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………… 1


B. Landasan / Dasar Hukum……………………………………… 4
C. Tujuan Penyusunan Dokumen Kurikulum K……………….. 4
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum ……………………….…. 5

BAB II : TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Visi Sekolah ………………………………………………… . 8


B. Misi Sekolah ………………………………………………… 8
C. Tujuan Sekolah ……………………………………………. 9
D. Standar Kompetensi Lulusan SMK ……………………….. 10
E. Tujuan Paket Keahlian Akuntansi ………………………….. 10

BAB III : STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum …………………………………………… 11


B. Muatan Kurikulum ……………………………………………
1. Mata Pelajaran …………………………………………… 18
2. Muatan Lokal ……………………………………………. 20
3. Pengembangan Kreatifitas dan Karir …………………. 21
4. Beban Belajar ………………………………………….. 22
5. Ketuntasan Belajar …………………………………….. 24
6. Penilaian , Kriteria Kenaikan Kelas, Kelulusan……….
dan Mutasi Siswa ……………………………………….. 26
7. Kriteria Peminatan dan Penjurusan …………………… 26
8. Pendidikan Kecakapan Hidup ………………………… 28
9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global …. 28

BAB IV : KALENDER PENDIDIKAN

BAB V : PENUTUP

LAMPIRAN – LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa
pembentukan Pemerintah Negara Indonesia yaitu antara lain untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa.Untuk mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945
Pasal 31Ayat(3)memerintahkanagar Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu 5nstru pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang. Perwujudan dari amanat Undang- Undang Dasar 1945 yaitu dengan
diberlakukannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yang merupakan produk undang-undang pendidikan pertama pada awal abad
ke-21. Undang-undang ini menjadi dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional
dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, dan otonomi pendidikan yang
Penjunjung tinggi hak asasi manusia. Sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945,
undang-undang tentang pendidikan nasional telah mengalami beberapa kali perubahan.
Pendidikan nasional, sebagai salah satu unsur pembangunan nasional dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya pendidikan sebagai
pranata unsur yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara
Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif
menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Makna manusia yang berkualitas,
menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
yaitu manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang
demokratis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, pendidikan nasional harus
berfungsi secara optimal sebagai wahana utama dalam pembangunan bangsa dan
karakter. Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta
didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi factor
determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa Indonesia sepanjang jaman.

Dari sekian banyak sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsure
yang memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses
berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa
kurikulum
yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai
Instrument untuk mengarahkan peserta didik menjadi:
1 .manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman
yang selalu berubah; dan

2. manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan
3. warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab Pengembangan dan
pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi merupakan salah satu strategi
pembangunan pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Mengantisipasi berbagai tuntutan perubahan di atas , SMK Guna Dharma telah
melaksanakan berbagai program .Pencapaian 8 standar nasional pendidikan SMK
Guna
Dharma adalah sebagai berikut
a. Standar Kompetensi Lulusan
Dari segi SKL dapat dijelaskan bahwa SMK Guna Dharma telah mencapai pada sasaran
yang baik dari berbagai aspek dan jenjang kompetisi. Pada bidang akademik , kita telah
mencapai hasil UN yang sangat baik , lulusan diterima DU / DI dan perolehan rata-rata
UN selalu meningkat.
b. Standar Isi.
Upaya untuk mencapai SKL sesuai tunturtan di atas diwujudkan melalui pembenahan
kurikulum pada standar isi. Perluasan dan pendalaman kurikulum dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan dimasa yang akan dating. Integrasi kurikulum juga dilakukan
untuk memperkuat kurikulum yang digunakan di tingkat sekolah. Sampai tahun 2017
seluruh dokumen kurikulum 2006 belum selesai dilakukan dan akan terus
disempurnakan secara berkala sesuai dengan tuntutan zaman. Penerapan kurikulum
2006 masih dilakukan untuk kls XII saja yaitu di tahun ajaran 2019/2020. Sementara itu
kls X dan kls XI melaksanakan kurikulum 2013.

Selama 3 tahun kedepan diharapkan seluruh perangkat , pedoman, dan petunjuk


pelaksanaan dapat diselesaikan dengan baik. Seluruh warga sekolah berkomitmen untuk
melaksanakan kurikulum baru dengan baik. Tantangan terbesar dari rencana strategis ke
depan adalah bagaimana mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan baik di
kalangan guru dan warga sekolah sehingga mampu mengubah mindset warga sekolah
menuju penciptaan generasi yg siap kerja
c. Standar Proses.
Sesuai dengan tuntutan standar proses diharapkan guru memiliki kompetensi untuk
membelajarkan kompetensi dengan inovatif dengan menggunakan berbagai media
dan teknologi terkini.
Terhadap tuntutan ini, upaya peningkatan profesional guru terus ditingkatkan.
Semakin banyak guru yang menguasai teknologi pembelajaran. Tantangan terbesar
adalah bagaimana guru mampu memahami perubahan paradigma dam mampu
mengimplementasikan dalam proses penilaian pada kurikulum 2013 dengan baik.
d. Standar Penilaian
Sesuai dengan standar penilaian diharapkan guru memiliki kompetensi untuk menilai
pembelajaran sesuai dengan kaidah penilaian yang benar. Terhadap tuntutan ini ,
upaya peningkatan profesional guru terus ditingkatkan. Staf kurikulum terus
melakukan inovasi untuk dapat dijadikan pedoman guru dalam melakukan proses
penilaian. Seluruh perangkat pembelajaran khususnya dokumen penilaian sebagai
dokumen kurikulum sedang dikerjakan dan terus akan disempurnakan khususnya
kurikulum 2006.Sementara implementasi penilaian kurikulum 2013 harus
diimplementasikan.
e. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan .
Dari segi diktendik diperoleh hasil sampai dengan tahun 2017 telah memenuhi
kualifikasi akademik dengan memadai dengan lebih dari 15 % guru telah memiliki
kualifikasi S2.Secara kompetensi juga semakin menunjukkan
kualitasnya. Untuk guru yang belum sertifikasi masih 50 % dan diharapkan 4 tahun
kedepan dapat tuntas.Tantangan terbesar adalah bagaimana mempertahankan
disiplin, semangat, dan kompetensi guru dalam mengembangkan sekolah.

f. Standar Sarana dan Prasarana.


Secara kuantitas sarana dan prasarana sekolah telah sesuai dengan standar nasional
,hanya secara kwalitas masih terus diupayakan agar sesuai dengan tuntutan zaman.

1. Luas lahan sesuai dengan ketentuan yang ada dalam standar


2. Memiliki 2 (dua) ruang Laboratorium Komputer dan masing- masing
Laboratorium memiliki 35 unit komputer.
3. Memiliki laboratorium komputer yang terinstal Accurate versi 5,3 dan MYOB

versi 18

4. Memiliki Laboratorium Bahasa yang sesuai standar

5. Memiliki gudang dengan ukuran yang sesuai standar

6. Memiliki lapangan olah raga yang memadai


7. Memiliki lapangan parkir yang luas, dll.

g. Standar Pengelolaan

1. Misi sepenuhnya mendukung tercapainya Visi sekolah


2. Struktur organisasi dilengkapi dengan uraian tugas yang lengkap
3. 90 % program sekolah terlaksana

h. Standar Pembiayaan

1. Insentif untuk kegitan Remedial dinilaimemadai.


2. Laporan keuangan disampaikan kesemua yang berkepentingan,dansecara berkala

diadakan audit internal oleh pihak yayasan.

B. DASAR HUKUM

1. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar”(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi(competency-based curriculum).

2. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
 Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
 Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
 Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
 Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
 Permendikbud No. 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks dan Buku Panduan
Guru
 Permendikbud No. 60 Tahun 2014 tentang Struktur Kurikulum SMK
 Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang Pengembangan KTSP K 13
 Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang kegiatan Ekstrakurikuler
 Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
 Permendikbud No. 64 Tahun 2014 tentang peminatan SMA dan SMK
 Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Proses Pembelajaran
 Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar

C. TUJUAN PENYUSUNAN DOKUMEN KTSP

Tujuan penyusunan Dokumen Kurikulum SMK Guna Dharma ini adalah:

1. Mengakomodasi potensi – potensi yang dimiliki sekolah.

2. Menyamakan persepsi Kepala Sekolah, Guru, TU, Peserta didik dan Komite
sekolah tentang berbagai peraturan dan perundang-undangan yang mendasari
implementasi kurikulum 2013

3. Sebagai acuan atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran di SMK Guna

Dharma dengan harapan agar pembelajaran di SMK Guna Dharma dpt terlaksana

dengan baik dan efektif sehingga mapu mengantarkan peserta didik menguasai
Standar Kompetensi Lulusan yang ditetapkan, yang mencakup ketiga ranah

yaitu Kognitif, Afektif dan Psikomotor.

4. Sebagai panduman implementasi kurikulum 2013 untuk mempersiapkan manusia

Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang

beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia

D. PRINSIP PENGEMBANGAN

Kurikulum Smk Guna Dharma dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh


setiap
kelompok atau satuan pendidikan dibawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan
Propinsi Bandar Lampung. Pengembangan kurikulum SMK Guna Dharma mengacu
pada standarisi dan standar kelulusan dan berpedoman pada panduan penyusunan
kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite
sekolah..Kurikulum SMK Guna Dharma dikembangkan berdasarkan prinsip-
prinsip
sebagai berikut:
a. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta
didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat menunjang
peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
b. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan Kemampuan peserta didik yang diperlukan
yaitu antara lain kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan
mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga negara yang
demokratis dan moral Pancasila agar menjadi warga Negara yang demokratis

dan bertanggungjawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam


masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk
bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap
lingkungan.
Kurikulum harus mampu menjawab tantangan inisehingga perlu mengembangkan
kemampuan Kemampuan ini dalam proses pembelajaran.
c. Peningkatan Potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan
dan kemampuan peserta didik. Pendidikan merupakan proses sistematik untuk
meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri
(afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu,
kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat,
kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

d.Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan Daerah memiliki


keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Masing-
masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah
dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat
keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhanpengembangan daerah.
e.Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikatdan pengembang keutuhan bangsa yangdapat mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetapmengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum
perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional
f. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuhkembangnya pribadi
peserta
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup .Oleh sebab
itu,
kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik
memasuki
dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan
peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
g. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni pendidikan perlu
mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan
di
mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian
perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
Oleh karena itu, kurikulum harusdikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.

h.Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta
akhlak
mulia dan tetap memelihara toleransidan kerukunan umat beragama. Oleh karena
itu,
muatan kurikulum semua mata pelajaran ikut mendukung peningkatan iman,
takwa,
dan akhlak mulia.
i.Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang
sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa
yang
semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
j.Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta
didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan
kesatuan
bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena
itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
k.Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan
dan
apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari
budaya dari daerah dan bangsa lain.
BAB II

TUJUAN PENDIDIKAN TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

A. TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAH

Sebagaimana tercantum dalam buku panduan penyusunan dokumen KTSP dari


BSNP menyatakan bahwa tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut dengan memiliki keseimbangan sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang terpadu dalam kehidupan sehari-hari.

B. VISI

Yaitu Menjadikan lembaga diklat yang mampu menghasilkan lulusan yang bermutu
dan diminati DU-DI serta menjadi lembaga diklat kebanggaan masyarakat yang
berlandaskan kepada Ke Tuhanan Yang Maha Esa.

Visi Program Keahlian Akuntansi & Keuangan :

Menjadi progran keahlian yang mandiri dan mampu menghasilkan lulusan


profesional bidang akuntansi dan keuangan profesional dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.

A. MISI :
Misi sekolah merupakan tindakan strategis yang akan dilaksanakan untuk mencapai
visi sekolah.

Misi SMK Guna Dharma, Yaitu sebagai berikut :

1. Menyiapkan tenaga kerja untuk mengisi kebutuhan Dunia usaha dan Industri.
2. Menciptakan tenaga kerja yang berkualitas, profesional sehingga mampu berperan
sebagai faktor keunggulan bagi Dunia usaha dan Industri Indonesia
3. Memberikan keahlian kepada Tamatan yang dapat diandalkan sebagai bekal
membuat dirinya produktif dan mampu meningkatkan taraf hidupnya.

4. Memberikan bekal dasar kepada Tamatan untuk pengembangan dirinya secara


berkelanjutan.

Misi Program Keahlian Akuntansi & Keuangan :

1.Menyiapkan tenaga kerja lulusan Akuntansi mengisi kebutuhan Dunia Usaha


dan Industri.
2.Menciptakan tenaga kerja lulusan Akuntansi yang berkualitas, profesional
sehingga mampu berperan sebagai faktor keunggulan bagi Dunia usaha dan
Industri Indonesia
3.Memberikan keahlian kepada Tamatan Akuntansi yang dapat diandalkan
sebagai bekal membuat dirinya produktif dan mampu meningkatkan taraf
hidupnya.
C.TUJUAN SEKOLAH

Tujuan Sekolah merupakan tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi sekolah
dalam jangka waktu tertentu.

Bertolak dari Visi dan Misi di atas Tujuan yang dicapai sekolah adalah :

1. Menjadikan tamatan mencapai standar kelulusan yang ditetapkan BSNP


2. Lulusan memiliki kemampuan berprilaku normaatif
3. Lulusan memiliki ketrampilan dan profesional
4. Lulusan memiliki disiplin kerja yang tinggi
5. Lulusan dapat diterima di Dunia Usaha dan Industri (DU-DI)
6. Lulusan memiliki kecakapan hidup (life skill)
7. Lulusan mampu mengembangkan dirinya
8. Lulusan memiliki kemampuan layanan jasa yang layak jual
9. Lulusan memiliki kemampuan berwirausaha
10.Lulusan mampu berkomunikasi bahasa asing

Tujuan Kompetensi Keahlian Akuntansi & Keuangan Lembaga

Tujuan program keahlian Akuntansi membekali peserta didik dengan keterampilan,


pengetahuan dan sika pagar kompeten dalam :
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta diklat.
2. Mendidik peserta diklat agar menjadi warganegara yang bertanggungjawab.
3. Mendidik peserta diklat agar dapat menerapkan hidup sehat, memilik wawasan
pengetahuan dan seni.
4. Mendidik peserta diklat dengan keahlian dan keterampilan dalam bidang keahlian
Bisnis dan Manajemen khususnya Program Keahlian Akuntansi agar dapat bekerja
baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan
dunia industry sebagai tenaga kerja tingkat menengah.
5.Mendidik peserta diklat agar mampu memilih karir, berkompetisi, dan
mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian Bisnis dan Manajemen
khususnya Program Keahlian Akuntansi.
BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. KERANGKA DASAR KURIKUKUM

1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013
dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas
yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun
filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan
kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal
tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini
dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan
berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih
baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan
selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum
adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda
bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi
tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa
depan peserta didik,Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang
memberikankesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi
yangdiperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan
kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap
permasalahan masyarakatdan bangsa masa kini.

b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi
ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan dimasa lampau adalah sesuatu
yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses
pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk
mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan
kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan
oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta
kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan
budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan
dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat
sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan
akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi
kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu
(essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama mata pelajaran
yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik
dari
masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi,
sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat
dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and sosial rekonstruktivism). Dengan
filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik
menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di
masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih
baik. Dengan demikian Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas
dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni,
kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan
diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia.

2. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-
based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based
curriculum).
Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas
minimal warga negara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standarpengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan
untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum 2013
menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught kurriculum) dalam bentuk
proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan
masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum)
sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi
dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;


c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
B. MUATAN KURIKULUM
SMK Guna Dharma pada pelajaran 2019/2020 menerapkan dua kurikulum
sekaligus, yaitu kurikukum 2013 untuk kelas X dan XI , sedangkan dan XII masih
menggunakan kurikulum 2006.

MUATAN KURIKUKUM 2013

Untuk mewadahi konsep kesamaan muatan antara Sekolah Menengah Atas, maka
dikembangkan Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah, terdiri atas Kelompok
Mata pelajaran Wajib dan Mata pelajaran Pilihan Akademik. Mata pelajaran pilihan
ini memberi corak kepada fungsi satuan pendidikan, dan didalamnya terdapat pilihan
sesuai dengan minat peserta didik.
Struktur ini menerapkan prinsip bahwa peserta didik merupakan subjek dalam belajar
yang memiliki hak untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minatnya.
Struktur Kurikulum SMK terdiri atas:
(a) Kelompok Mata pelajaran Wajib yaitu kelompok A dan kelompok B;

(b) Kelompok Mata pelajaran C yaitu pilihan Kelompok Peminatan terdiri atas C. 1
yaitu
kelompok Dasar Bidang Keahlian, C. 2 yaitu Dasar Program Keahlian dan C.3
yaitu
Paket Keahlian.
a. Kelompok Mata pelajaran Wajib
Kelompok Mata pelajaran Wajib merupakan bagian dari pendidikan umum yaitu
pendidikan bagi semua warga negara bertujuan memberikanpengetahuan
tentang bangsa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan penting untuk
mengembangkan kehidupan pribadi peserta didik, masyarakat dan bangsa.
Struktur kelompok mata pelajaran wajib dalam kurikulum SMK Guna Dharma
adalah sebagai berikut:

Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan


Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. Muatan Nasional

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212

3 Bahasa Indonesia 354

4 Matematika 424

5 Sejarah 108

6 Bahasa Inggris dan bahasa Asing Lainnya 352

B. Muatan Kewilayahan

1 Seni Budaya 108

2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 144

Jumlah A dan B 2.020

C. Muatan Peminatan Kejuruan


1 Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2 Ekonomi Bisnis 72
3 Administrasi Umum 72
4 IPA 72

C2. Dasar Program Keahlian


1 Etiks Profesi 72
2 Aplikasi Pengolah Angka/Spreadsheet 108
3 Akuntansi Dasar 180
4 Perbankan Dasar 108

C3. Kompetensi Keahlian


1 Praktikum Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang dan Manufaktur 454
2 Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah 280
3 Akuntansi Keuangan 420
4 Komputer Akuntansi 350
5 Administrasi Pajak 210
6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 350
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 2.856

Total 4.876
KELAS
MATA PELAJARAN
X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 3
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lainnya 3 3 3 3 4 4
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 3 3
2 Pendidikan Jasmani, Olah raga dan Kesehatan 2 2 2 2
Jumlah A dan B 24 24 17 17 16 16
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1 Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi & Komunikasi Digital 3 3
2 Ekonomi Bisnis 2 2
3 Administrasi Umum 2 2
4 IPA 2 2
C2 Dasar Program Keahlian
1 Etika Profesi 2 2
2 Aplikasi Pengolah Angka/Spreadsheet 3 3
3 Akuntansi Dasar 5 5
4 Perbankan Dasar 3 3
C3 Kompetensi Keahlian
1 Pratikum Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang & 6 6 7 7
Manufaktur
2 Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi 4 4 4 4
Pemerintah
3 Akuntansi Keuangan 6 6 6 6
4 Komputer Akuntansi 5 5 5 5
5 Administrasi Pajak 3 3 3 3
6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 5 5 5 5
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 22 22 29 29 30 30
Total 46 46 46 46 46 46
STRUKTUR KURIKULUM KTSP SMK GUNA DHARMA

PROGRAM KEAHLIAN : AKUNTANSI

Durasi Waktu
No Mata Diklat
Tk. I Tk. II Tk. III Jml

I Program Normatif

1 Pendidikan Agama 80 2 56 2 56 2 192 6

2 PKN & Sejarah 80 2 160 4 160 4 296 10

3 Bahasa Indonesia 80 2 56 2 56 2 192 6

4 Pendidikan Jasmani & Kesehatan 80 2 56 2 56 2 192 6

5 Seni Budaya 80 2 56 2 136 4

Jumlah Jam Normatif 400 10 384 12 328 10 1008

Program Adaptif

1 Bahasa Inggris 120 3 120 3 200 5 440 11

2 Matematika 160 4 140 4 140 4 440 12

3 KKPI 120 3 84 3 120 3 324 9

4 Kewirausahaan 80 2 56 2 56 2 192 6

5 I PA 80 2 56 2 56 2 80 2

6 IPS 80 2 56 2 56 2 80 2

Jumlah Jam Adaptif 640 16 512 16 628 18 1780

II A. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN

1 Bekerjasama dengan kolega dan Pelanggan 12 12 0

2 Bekerjasama dengan lingkungan yang berbeda 12 3 3

3 Berkomuninkasi dengan Telephone dan faksimili 30 30 0

4 Mengerjakan Persamaan Dasar Akuntansi 20 20

B. KOMPETENSI KEJURUAN

1 Mengelola Bukti Transaksi 30 30 0

2 Mengelola Buku Jurnal 30 20 20 70 0

3 Mengelola Buku Besar 25 20 20 65 0

4 Menyelesaikan Siklus Akuntansi Per. Jasa, Dagang &


135 170 305 0
Kop

5 Mengelola Administrasi Kas dan Bank 40 40

6 Mengelola Administrasi Dana Kas Kecil 30 30 0

7 Mengelola Order Penjualan 10 10 0

8 Mengelola Proses Kredit 15 15 0


9 Mengelola Kartu Piutang 20 20 0

10 Mengelola Penagihan Piutang 20 20 0

11 Mengelola Administrasi Pembelian 20 20 0

12 Mengelola Kartu Utang 20 20 0

13 Mengelola Penerimaan Barang Supplier 4 4 0

14 Mengelola Kartu Persedian Barang Supplier 6 6 0

15 Mengelola Kartu Persediaan Baranfg Dagangan 45 45 0

16 Mengelola Administrasi Gudang 6 6 0

17 Mengelola Kartu Aktifa tetap 40 40 0

18 Mengelola Administrasi Pajak 45 45 12

19 Mengelola Kartu Persediaan Bahan Baku 20 20 0

20 Mengelola Kartu Persediaan Bahan Jadi 20 20 0

21 Mengelola Administrasi Gaji upah 20 20 0

22 Mengelola kartu Biaya Produksi 45 45 0

23 Menyelesaikan Siklus Akun. Perusahaan Manufaktur 175 175 0

Jumlah Jam Produktif 294 13 321 11 280 11 895 11

IV. MUATAN LOKAL

Hitung Dagang 80 2 80 2

Pajak 80 2 80 2

Myob Akuntansi 80 2 80 2

V. Pengembangan Diri

1. BP / BK

2. Pramuka

Jumlah 41 41 41 123
M UATAN K U R I K U LU M

Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) meliputi sejenis mata pelajaran
yang keluasan dan kedalamannya merupkan beban, belajar bagi peserta didik pada satuan
pendidikan, disamping itu materi muatan lokal dengan kegiatan pengembangan diri
termasuk kedalam isi kurikulum.

1. Mata Pelajaran

Mata Pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan keilmuan yang akan diajarkan
kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu,
beban pelajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keluasan dan kedalaman pada masing
– masing tingkat satuan pendidikan. Metode dengan pendekatan pada mata pelajaran
bergantung pada ciri khas karakteristik masing – masing mata pelajaran dengan
menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah, sejumlah mata pelajaran tersebut
terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada SMK.

Untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan oleh industri / dunia usaha /
asosiasi / profesi / substansi mata pelajaran di SMK dikemas dalam berbagai mata
pelajaran yang dikelompokkan dan diorganisasikan menjadi program normatif, adaptif,
dan produktif.

Program Normatif adalah kelompok mata pelajaran yang difungsikan membentuk


peserta didik menjadi pribadi utuh, yang memiliki norma – norma kehidupan sebagai
mahluk individu maupun mahluk sosial ( Anggota masyarakat ) baik sebagai warga
negara Iindonesia maupun sebagai warga dunia, program normatif diberikan agar
peserta didik bisa hidup dan berkembang selaras dalam kehidupan pribadi, sosial dan
bernegara. Program ini berisi mata pelajaran yang lebih menitik beratkan pada norma,
sikap dan prilaku yang harus diajarkan, ditanamkan dan dilatihpadapesertadidik.Mata
pelajaran pada kelompok normatif berlaku sama untuk semua program keahlian. Mata
Pelajaran Normatif untuk Program Keahlian Adm. Perkantoran, Akuntansi dan
Penjualan terdiri atas :

1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)
3. Bahasa Indonesia
4. Pendidikan Jasmani dan kesehatan
5. Seni Budaya.
Program Adaptif adalah kelompok mata pelajaran yang difungsikan membentuk peserta
didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan yang luas dan kuat untuk
menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi sosial, dilingkungan
sosial, lingkungan kerja, serta mampu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan
dan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Program adaptif berupa mata pelajaran yang lebih menitikberatkan pada pmberian
kesempatan kepada peserta didik untuk memahami dan mengusai konsep serta prinsip
dasar ilmu dan teknologi yang dapat diharapkan pada kehidupan sehari – hari atau
melandasi kompetensi untuk bekerja. Program Adaptif diberikan agar peserta didik tidak
hanya memahami dan menguasai “ apa “ dan “ Bagaimana “ suatu pekerjaan dilakukan
tetapi memahami dan mempelajari tentang “ Mengapa” hal tersebut harus dilakukan.
Program keahlian adaptif dan mata diklat hanya berlaku bagi program keahlian tertentu
sesuai dengan kebutuhan masing – masing program keahlian. Mata Pelajaran Adaptif
untuk Program Keahlian Adm. Perkantoran, Akuntansi dan Penjualan terdiri atas

1. Matematika
2. Bahasa Inggris
3. Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
4. Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )
5. Ketrampilan Komputer & Pengelolaan Informasi ( KKPI )
6. Kewirausahaan
Program produktif adalah kelompok mata pelajaran yang difungsikan membekali
peserrta didik agar memiliki kompetensi sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia ( SKKNI ), program produktif bersifat melayani permintaan pasar kerja,
karena itu lebih banyak ditentukan oleh dunia usaha / industri atau asosiasi profesi.
Program Produktif diajarkan secara specifik sesuai dengan kebutuhan tiap program
keahlian.

Mata Pelajaran Produktif untuk Program Keahlian Akuntansi terdiri atas :

1. Bekerjasama dengan kolega dan pelanggan


2. Bekerjasama dalam lingkungan sosial yang berbeda
3. Berkomunikasi melalui telepon
4. Mengerjakan persamaan dasar akuntansi
5. Mengelola buku jurnal
6. Mengelola buku besar
7. Mengerjakan persamaan dasar akuntansi
8. Menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan jasa dan dagang
9. Mengelola administrasi kas bank
10. Mengelola administrasi dana kas kecil
11. Mengelola order penjualan
12. Mengelola proses kredit
13. Mengelola kartu piutang
14. Mengelola penagihan piutang
15. Mengelola administrasi pembelian
16. Mengelola kartu utang
17. Mengelola administrasi penerimaan barang supplies
18. Mengelola kartu persediaan supplies
19. Mengelola kartu aktiva tetap
20. Mengelola administrasi pajak
21. Mengelola kartu persediaan bahan baku
22. Mengelola kartu persediaan barang jadi
23. Mengelola administrasi gaji dan upah
24. Menghitung kartu biaya produksi
25. Menyelesaikan siklus akuntansi manufaktur

A. Program Muatan Lokal

Pengembangan muatan lokal di SMK Guna dharma memperhatikan beberapa prinsip


pengembangan sebagai berikut.
1. Utuh : Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan
pendidikan berbasis kompetensi, kinerja, dan kecakapan hidup.
2. Kontekstual : Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan
budaya, potensi, dan masalah daerah.
3. Terpadu : Pendidikan muatan lokal dipadukan dengan lingkungan
satuanpendidikan, termasuk terpadu dengan dunia usaha danindustri.
4. Apresiatif : Hasil-hasil pendidikan muatan lokal dirayakan (dalam bentuk
pertunjukkan, lomba-lomba, pemberian penghargaan) di level satuan pendidikan
dan daerah.
5. Fleksibel : Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan pengaturan
waktunya bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan karakteristik satuan
pendidikan.
Potensi geografis SMK Guna dharma yang berada di wilayah Teluk Betung Utara
sebagaian besar terdiri atas daerah perkotaan, pusat perbelanjaan, perkantoran dan
industri dan menengah akan banyak memberi warna terhadap proses pembelajaran.
Oleh karena itu, program Muatan Lokal untuk kelas X yang dipilih adalah yang
berkaitan dengan kondisi di Wilayah Teluk Betung Utara yaitu Hitung Dagang.
Strategi implementasi muatan lokal adalah terintegrasi dalam mata pelajaran
Kelompok C3, paket keahlian.
B. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan Diri adalah kegiatan yang bertujuan memberi kesempatan kepada


peserta didik untuk mengembangkan dengan mengekpresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah, kegiatan
pengembangkan diri dibawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga pendidikan yang
dapat dilakukan bentuk kegiatan ekstrakurikuler

Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui


a. Pelayanan Bimbingan Konseling, yang berkenaan dengan masalah diri pribadi
dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier peserta didik.Pengembangan
diri bagi peserta didik SMK Guna Dharma terutama ditujukan untuk
pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. Pada kegiatan ini peserta didik
juga diwajibkan untuk mengikuti tes minat atau bakat atau tes kemampuan
akademik (tes IQ)

b. Kegiatan Ekstrakurikuler, adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh


peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan
kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk
mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang
lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum.
Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan adalah:
1. Ekstrakurikuler Wajib yaitu Pramuka : merupakan program ekstrakurikuler yang
harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan
kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler tersebut.
2. Ekstrakurikuler Pilihan merupakan program ekstrakurikuler yangdapat diikuti oleh
peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnyamasing-masingyang teridiri dari:
1. Bela Negara a. . Paskibra
2. Olah Raga b. Basket Ball
c. Volley Ball
d. Pencak Silat
C. Program pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat Pembinaan karakter
peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan dan keteladanan yaitu
a. Upacara
b. Sholat berjamaah
c. Persekutuan Doa
d. Membaca doa sebelum dan sesudah KBM

D. Pengaturan Beban Belajar

1. Alokasi waktu kelompok adaptif dan kelompok dasar kejuruan serta kelompok

kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian dan dapat

diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain.

2. Materi Dasar kejuruan dan Kompetensi Kejuruan sesuai dengan kebutuhan


Kompetensi Keahlian untuk memenuhi standar kompetensi kerja.

3.Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem ganda

4. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit

5. Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di


sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan 36
sampai dengan 41 jam pelajaran perminggu.
6. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 41 minggu

7. Lama penyelenggaraan pendidikan SMK 3 tahun.

D. Ketuntasan Belajar

Kriteria ketuntasan minimal SMK Guna dharma dilakukan dengan memperhatikan


hasil kegiatan MGMP sekolah tiap mata pelajaran, yaitu sebagai berikut :
Kelas X MATA PELAJARAN KKM

Pengetahuan Ketrampilan Sikap

A.Muatan Nasional

1 Pendidikan Agama dan Budi 3.00 3.00 B


Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan 3.00 3.00 B
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 3.00 3.00 B

4 Matematika 3.00 3.00 B

5 Sejarah Indonesia 3.00 3.00 B

6 Bahasa Inggris & Bhs Asing 3.00 3.00 B


lainnya

B.Muatan Kewilayahan

1 Seni Budaya 3.00 3.00 B

2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga 3.00 3.00 B


dan Kesehatan
C.Muatan Peminatan Kejuruan

C1. Dasar Bidang Keahlian

1 Simulasi & Komunikasi Digital 3.00 3.00 B

2 Ekonomi Bisnis 3.00 3.00 B


3 Administrasi Umum 3.00 3.00 B

4 I PA 3.00 3.00 B

C2. Dasar Program Keahlian

1 Etika Profesi 3.00 3.00 B

2 Aplikasi Pengolah 3.00 3.00 B


Angka/Spreadsheet

3 Akuntansi Dasar 3.00 3.00 B

4 Perbankan Dasar 3.00 3.00 B


C3.Kompetensi Keahlian

1 Praktikum Akuntansi Persh 3.00 3.00 B


Jasa/Dagang & Manufaktur

2 Praktikum Akuntansi 3.00 3.00 B


Lembaga/Instansi Pemerintah
3 Akuntansi Keangan 3.00 3.00 B

4 Komputer Akuntansi 3.00 3.00 B

5 Administrasi Pajak 3.00 3.00 B

6 Produk Kreatif & 3.00 3.00 B


Kewirausahaan

KELAS

No Mata Pelajaran Kelas Kelas Kelas

X XI XII

1. Pendidikan Agama 70 75 80

2. Pendidikan 70 75 80
Kewarganegaraan

3. Penjaskes 70 75 80

4. KKPI 70 75 80

5. Kewirausahaan 70 75 80

6. Bahasa Inggri 75 75 80

7. Bahasa Indonesia 75 75 80

8. Matematika 75 75 80

9. Ekonomi

10. Seni budaya 70 73 75

11. I PA 70 73 75

12. IPS 70 73 75

13. Produktif Sekretaris - - 85

14. Produktif Akuntansi - - 85

15 Produktif TKJ - - 85

16. Produktif TSM - - 85

17. Mulok 75 75 75

E. Kenaikan Kelas, Pengawasan dan Kelulusan


Kriteria kenaikan kelas adalah sebagai berikut :

a. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semester 2 ( dua ),
dengan pertimbangan seluruh SK / KD yang belum tuntas pada semester 1 ( satu )
harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang ditetapkan sebelum akhir semester 2
( dua ).

b. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas ke kelas II, apabila yang bersangkutan

tidak mencapai ketuntasan belajar minimal lebih dari 4 ( empat ) mata pelajaran.

c. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas ke kelas III, apabila yang bersangkutan

tidak mencapai ketuntasan belajar minimal lebih dari 4 ( empat ) mata pelajaran

yang bukan mata pelajaran ciri khas program keahlian.

d. Nilai yang sudah masuk ke ketua program keahlian pada semester 2 ( dua ) adalah
nilai

final dan siap untuk diolah untuk kenaikan kelas.

e. Kehadiran siswa tanpa keterangan ( alpha ) dalam 2 ( dua ) semester minimal 24kali

untuk mata pelajaran Agama, Pkn, dan Bahasa Indonesia, tidak kurang dari KKM.

F. KRITERIA KELULUSAN
Kelulusan peserta didik dari SMK Guna Dharma ditentukan oleh sekolah
berdasarkan rapat Dewan Guru dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok
mata pelajaran, olahraga,dan kesehatan;
3) lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi;dan
4) lulus Ujian Nasional
KelulusanUjian Nasional ditentukan sebagai berikut :
5) Peserta didik dinyatakan lulus US SMK apabila peserta didik telah memenuhi
kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan
Nilai Sekolah.

6) Nilai Sekolah sebagaimana dimaksud pada nomor 1 diperoleh dari gabungan antara
nilai Ujian Sekolah dan nilai rata-rata rapor semester 3, 4, dan 5 untuk SMK dengan
pembobotan 60% untuk nilai Ujian Sekolah dan 40% untuk nilai rata-rata rapor.

7) Kelulusan peserta didik dari UN ditentukan berdasarkan NA (Nilai Akhir).

8) NA sebagaimana dimaksud pada butir nomor 4 diperoleh dari gabungan Nilai


Sekolah dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dengan Nilai
UN, dengan pembobotan 40% untuk Nilai Sekolah dari mata pelajaran yang
diujinasionalkan dan 60% untuk Nilai UN.
9) Skala yang digunakan pada nilai Sekolah, nilai rapor dan nilai akhir adalah nol
sampai sepuluh.

10) Pembulatan nilai gabungan nilai Sekolah dan nilai rapor dinyatakan dalam bentu
kdua desimal, apabila decimal ketiga≥ 5 maka dibulatkan keatas.

11) Pembulatan nilai akhir dinyatakan dalam bentuk satu desimal, apabila desimal
kedua ≥ 5 maka dibulatkan keatas.

12) Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata dari semua NA sebagaimana
dimaksud pada butir nomor 4 mencapai paling rendah 5,5 (lima koma lima)dan nilai
setiap mata pelajaran paling rendah 4,0(empat koma nol).

13) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidik

F. Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara


berkesinambungan

bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta

untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Penilaian hasil belajar oleh

pendidik memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

a. Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam membuat
rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. Setelahmenetapkan kriteria
penilaian, pendidik memilih teknik penilaian sesuaidengan indikator dan
mengembangkan instrumen serta pedomanpenyekoran sesuai dengan teknik
penilaian yang dipilih.
b. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali
denganpenelusuran dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes.
Penelusurandilakukan dengan menggunakan teknik bertanya untuk
mengeksplorasipengalaman belajar sesuai dengan kondisi dan tingkat
kemampuanpeserta didik.
c. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan
mengacupada indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang
diintegrasikan dalam tema tersebut.
d. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk
mengetahuikemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik
disertaibalikan (feedback) berupa komentar yang mendidik (penguatan)
yangdilaporkan kepada pihak terkait dan dimanfaatkan untuk
perbaikanpembelajaran.
e. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:
nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil
penilaiankompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil
pembelajaran tematik-terpadu.  deskripsi sikap, untuk hasil penilaian
kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.
f. Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala
sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru
Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang ditentukan.
g. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semuapendidik
selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan dalam bentuk
deskripsi kompetensi oleh wali kelas/uru kelas.

G . PEMINATAN DAN LINTAS MINAT

a. Pengertian Peminatan di SMK GUNA DHARMA Bandar Lampung


Istilah penjurusan peserta didik tidak tertuang dalam Kurikulum 2013, istilah
yang muncul adalah peminatan peserta didik. Peminatan peserta didik dapat
diartikan
(1) suatu pembelajaran berbasis minat peserta didik sesuai kesempatan belajar yang
ada dalam satuan pendidikan;
(2) suatu proses pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik pada kelompok
mata pelajaran atau bidang kompetensi keahlian yang ditawarkan oleh satuan
pendidikan;
(3) suatu proses pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta didik tentang
peminatan kelompok mata pelajaran, mata pelajaran, bidang keahlian atau
kompetensi keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang
yang diselenggarakan pada satuan pendidikan;
(4) dan suatu proses yang berkesinambungan untuk memfasilitasi peserta didik
mencapai keberhasilan proses dan hasil belajar serta perkembangan
optimal dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional Peminatan peserta
didik sebagaimana tertuang dalam Kurikulum 2013 bagi peserta didik SMK
adalah peminatan akademik terdiri dari:
a.Peminatan Akuntansi sejumlah 24 JP yang meliputi mata pelajaran C1. Dasar

bidang Keahlian, C2 Dasar Program Keahlian, C3. Paket Keahlian.

b. Peminatan di SMK Guna Dharma


Setiap peserta didik SMK Guna Dharma dalam pembelajaran wajib melakukan
aktivitas sebagai berikut :
c.Menempuh kelompok mata pelajaran A dan B sebagaimana kurikulum yang

diberlakukan.

d.Memilih dan menempuh pembelajaran peminatan kelompok mata pelajaran C


yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Teknik memperoleh data untuk peminatan peserta didik tersebut dapat digunakan
teknik non tes, meliputi teknik-teknik sebagai berikut :
1. Dokumentasi, sebagai teknik untuk memperoleh data prestasi belajar
berdasarkan buku raport peserta didik kelas VII, VIII, dan IX serta nilai ujian nasional
di SMP/MTs. Data ini dapat digunakan untuk analisis perkembangan belajar peserta
didik yang merupakan cerminan kesungguhan belajar, kecerdasan umum dan
kecerdasan khusus yang dimaknakan dari mata pelajaran yang ditempuh relevansinya
dengan bidang keahlian atau jenis peminatan peserta didik.
2. Angket, sebagai teknik untuk memperoleh data tentang minat belajar peserta didik
dan perhatian orang tua. Isian minat belajar peserta didik dapat dipergunakan untuk
penetapan peminatan sebab isian minat merupakan pernyataan pikiran dan perasaan
serta kemauan peserta didik.
Isian perhatian orang tua merupakan bukti tertulis yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenaran data tersebut.
3. Wawancara, sebagai teknik yang dapat digunakan untuk mengklarifikasi
isian angket dan hal lain yang diperlukan.
4.Observasi, sebagai teknik yang dapat digunakan untuk memperoleh data
kondisi fisik dan perilaku yang nampak sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan
peminatan peserta didik. Rambu-rambu kriteria penetapan peminatan peserta didik
sebagai berikut :
1. Peminatan Peserta Didik SMK Guna Dharma
a. Peminatan Akuntansi
1) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Akuntansi sebagai pilihan pertama

2) Memiliki Nilai rata-rata Mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Sosial pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN lebih tinggi

3) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan bidang

Bisnis dan Manajemen.

4) Memiliki data perhatian orang tua

5) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik Mata Pelajaran yang relevan


dengan bidang Matematika.

6) Memiliki data perhatian orang tua

7) Memiliki Rekomendasi Guru BK/Konselor SMP/MTs. pada peminatan Akuntansi

H. Pendidikan Kecakapan Hidup

Kurikulum untuk SMK Guna Dharma dapat memasukan pendidikan kecakapan hidup,
yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan akademik, dan atau kecakapan
vokasional. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari
pendidikan semua mata pelajaran dan atau berupa paket/modul yang direncanakan
secara khusus. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan yang bersangkutan dan atau dari satuan pendidikan formal lain dan atau
nonformal.

I. Pendidikan Berbasis Kompetensi Karakteristik Lokal dan Global

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan


yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global
dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi infromasi dan
komunikasi, ekologi, dan lain lain,yang semuanya bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik.
Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan
berbasis keunggulan lokal dan global. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata
pelajaran muatan lokal. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta
didik dari satuan pendidikan formal lain dan atau satuan pendidik.

BAB IV.

KALENDER PENDIDIKAN

KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengetahuan waktu untuk kegiatan pembelajaran


peserta didik selama 1 ( satu ) Tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
SMK Guna Dharma Bandar Lampung menyusun kalender pendidikan sesuai kalender
yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi Lampung dengan mengadopsi pada
kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat dengan
memperhatikan sebagaimana yang dimuat dalam Standar Isi. K 13 dan K T S P yang
telah disusun dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran.

A. Alokasi Waktu

Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, di tambah
jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri dan extra kurikuler

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dilaksankan. Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari – hari besar nasional dan hari libur khusus.

Alokasi waktu minggu efektif, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada
tabel berikut :

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1. Minggu Efektif Minimum 38 jam dan =41 jam Digunakan untuk kegiatan
pembelajaran efektif pada setiap satuan
pendidikan

2. Jedatempuh Maksimum 2 Minggu Satu minggu setiap semester


semester

3. Jeda antar Maksimum 2 Minggu Antara semester I dan II


Semester

4. Libur akhir tahun Maksimum 3 Minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan


pelajaran dan administrasi di akhiri dengan mata
pelajaran.

5. Hari Libur 2 – 4 Minggu Daerah Khusus yang memerlukan libur


keagamaan keagamaan lebih panjang dapat
mengatur sendiri tanpa menyerapi
jumlah minggu efektif belajar

6. Hari libur Maksimum 2 Minggu Disesuaikan dengan peraturan


umum / Nasional Pemerintah

7 Hari Libur Maksimum 1 Minggu Untuk satuan pendidikan dengan ciri –


Khusus ciri kekhususan masing – masing

KALENDER PENDIDIKAN
SMK GUNA DHARMA BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2019-2020

a.Semester I

No Kegiatan Alokasi Keterangan


Waktu

1 MOS 7 Hari Kelas X melaksanakan MOS

2 Minggu Efektif 18 Minggu

3 Libur Hari Raya Idul Adha 2 Hari 11 Agustus 2019

4 Mid Semester I 1 Minggu 08 Okt s.d 13 Okt 2019

5 Ulangan Umum Sm. I 1 Minggu 02 Des s.d 09 Des 2019

6 Bagi Rapot Sm. I 21 Desember 2019

7 Libur Semester I 2 Minggu 22 Des 2019 s.d 06 Januari 2020

b. Semester II

No Kegiatan Alokasi Keterangan


Waktu

1 Minggu Efektif 17 Minggu

2 Uji Kompetensi 1 Minggu 17 April s.d 18 April 2020

3 Mid Semester II 1 Minggu 11 Maret s.d 16 Maret 2020

4 Ujian Sekolah ( US ) 1 Minggu 18 Maret s.d 23 Maret 2020

5 Ujian Nasional ( UN ) 4 Hari 13 April s.d 16 April 2020

6 Ulangan Umum Sm. II 1 Minggu 20 Mei s.d 26 Mei 2020

7 Bagi raport 21 Jun 2020

8 Libur Semester II 3 Minggu 22 Juni s.d 14 Jul 2020

BAB V

PENUTUP

Dengan tersusunnya Kurikulum K-13 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )
SMK Guna Dharma Bandar Lampung ini diharapkan guru mempunyai kemampuan yang
memadai dalam memperdayakan alat - alat yang sesuai dengan proses pembelajaran, baik di
dalam maupun diluar kelas. Dalam hal ini tidak ada alasan bagi guru untuk tidak
melaksanakan K-13 dan KTSP, dan ini harus dijadikan sebagai berikut :

 Pedoman dan petunjuk pelaksanaan dalam kegiatan pembelajaran.


 Pegangan seluruh guru di kalangan SMK Guna Dharma Bandar Lampung dalam
meningkat mutu lulusan.
 Pedoman dan petunjuk guru dalam menjelaskan konsep - konsep dan sub konsep mata
pelajaran.
 Pedoman dan petunjuk siswa agar dapat memperoleh ketrampilan untuk mengamati,
mencoba dan menggunakan seluruh inderanya dalam proses pembelajaran.
 Sarana membekali siswa dengan berbagai kemampuan dan ilmu pengetahuan.

Kami menyadari dalam penyusunan K-13 dan KTSP ini tentu masih jauh dari sempurna untuk
itu sumbang saran demi perbaikan sangat diperlukan untuk sempurnanya Kurikulum ini demi
terciptanya tujuan Pendidikan Nasional. Kesulitan yang dijumpai dapat ditanyakan pada
koordinator MGMP mata pelajaran masing - masing. Semoga dengan adanya K-13 dan
KTSP SMK Guna Dharma ini dapat meningkatkan Kegiatan Belajar Mengajar lebih baik lagi,
khususnya di SMK Guna Dharma.

Bandar Lampung, Juli 2019

Kepala SMK Guna Dharma

Drs. P. Pandiangan, M.M.

Lampiran SK Kepala Sekolah


NOMOR :

TIM PENGEMBANG KURIKULUM SEKOLAH

Tahun pelajaran 2019/2020

PENANGGUNG JAWAB : Drs.P.PANDIANGAN, MM

KETUA : WIWIK TRI M, S.Pd

BIDANG KEGIATAN

1. BIDANG KURIKULUM : WIWIK TRI MARTIANI, S.Pd

2. BIDANG SARANA DAN PRASARANA : Drs. BASUKI


3. BIDANG KESISWAAN : DESIANA, S.Pd

4. BIDANG HUMAS : Drs JUPRI HUTASUHUT


:
5. BIDANG KETATAUSAHAAN : ELISABET SUPRIHATI, SP

6.. KOMITE SEKOLAH : : Ir. YC.GINTING, MP

Bandar Lampung, Juli 2019


Kepala Sekolah

Drs. P .Pandiangan, MM

DESKRIPSI TUGAS
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SMK GUNA DHARMA B.LAMPUNG
TP 2019/2020

A. PENAGGUNG JAWAB
a. Memberikan kebijakan-kebijakan untuk memperlancar kegiatan
b. Mengadakan kontrol terhadap kegiatan
c. Mengevaluasi kegiatan

B. KETUA
a. Menkoordinir seluruh personil dalam melaksanakan tugasnya.
b. Menganalisis anggaran pengembangan sekolah
c. Membantu kepala sekolah dalam memberikan evaluasi kegiatan
C. BIDANG KURIKULUM
a. Menyiapkan program kurikulum.
b. Memantau pelaksanaan kegiatan kurikulum
c. Membuat matriks pengembangan kurikulum
d. Menyusun jadwal kegiatan kurikulum

D. BIDANG SARANA DAN PRASARANA


a. Menyiapkan program sarana dan prasarana
b. Menginventarisir barang yang ada.
c. Menginventarisir barang yang diperlukan.
d. Memnyusun Anggaran pengadaan / belanja barang
e. Membuat matriks pengembangan sarana dan prasarana
f. Menyusun jadwal kegiatan sarana dan prasarana

E. BIDANG KESISWAAN
a. Menyiapkan program kesiswaan,
b. Menyiapkan program ekstrakurikuler
c. Menyiapkan penanganan kedisiplinan siswa

F. BIDANG HUMAS
a. Menyiapkan program Humas,
b. Merencanakan Rapat dengan Komite Sekolah
c. Mendokumentasikan Hasil Rapat Sekolah maupun rapat dengan Komite,
G. BIDANG KETATAUSAHAAN
a. Menyiapkan program ketatausahaan
b. Menyiapkan administrasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
c. Menyusun anggaran keuangan sekolah

H. KOMITE SEKOLAH
a. Memberikan input materi/ non materi kepada sekolah,
b. Melakukan evaluasi bersama dengan sekolah, tentang kualiatas pendidikan.

KOORDINATOR MGMP SEKOLAH


a. Menyiapkan program pengajaran
b. Menyiapkan pelaksanaan pengajaran
c. Menyiapkan evaluasi pembelajaran
d. Menyiapkan program tindak lanjut.

Bandar Lampung, Juli 2019


Kepala Sekolah

Drs P.Pandiangan, MM

Anda mungkin juga menyukai