Anda di halaman 1dari 65

DOKUMEN 1

KURIKULUM
SMP NEGERI 5 TANAH
PUTIH
(KURIKULUM 2013)

KABUPATEN ROKAN
HILIR
PROPINSI RIAU

TAHUN PELAJARAN
2019/2020

Jl. LINTAS SUMATERA


KELURAHAN CEMPEDAK RAHUK
KECAMATAN TANAH PUTIH
KODE POS 28983
NO. TELP 0812 7583 1000

1
centrino
aXioo Family
[Pick the date]
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Alhamdulillah, kami bersyukur seluruh stakeholder SMP


Negeri 5 Tanah Putih telah dapat menyelesaikan penyusunan Kurikulum SMP Negeri 5
Tanah Putih tahun pelajaran 2019/2020. Kurikulum ini disusun oleh seluruh komponen
yang ada di sekolah diantaranya Guru, Kepala Sekolah, Komite Sekolah yang
penyusunannya tetap berpedoman pada dasar hukum pelaksanaan pendidikan yaitu
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No.32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Permendikbud No. 54 tahun 2013 tentang SKL, Permendikbud No. 65 th 2013 ttg
Standar Proses, Permendikbud No. 66 th 2013 ttg Standar Penilaian, Permendikbud No.
68 th 2013 ttg ttg KD dan Struktur Kurikulum SMP-MTs. Hal tersebut dikarenakan SMP
Negeri 5 Tanah Putih merupakan sekolah sasaran implementasi Kurikulum 2013.
Kurikulum ini adalah sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
di SMP Negeri 5 Tanah Putih tahun pelajaran 2019/2020, yang berisikan Pendahuluan
( Rasional, Visi, Misi, Tujuan Pendidikan ), Pengertian Kurikulum , Analisis SWOT ,
Struktur Kurikulum, Kalender Pendidikan, Pengembangan Silabus dan Penutup.
Kami menyadari bahwa kurikulum ini masih belum sempurna dan belum bisa
menjawab semua permasalahan pelaksanaan pembelajaran di SMP Negeri 5 Tanah Putih,
oleh karen itu saran dan usul sangat kami harapkan untuk penyempurnaan kurikulum
pada tahun berikutnya.
Akhir kata, kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua komponen
sekolah yang telah membantu tersusunnya kurikulum ini semoga Allah SWT memberkahi
kita semua, Amin.

2
LEMBAR PENGESAHAN

Kurikulum SMP Negeri 5 Tanah Putih Tahun Pelajaran 2019/2020 ini telah diteliti dan
disahkan penggunaannya pada :

Hari : ………………………
Tanggal : ………………………

Menyetujui, Kepala Sekolah


Ketua Komite Sekolah

ARIAN K H O M I Z I, S. Pd
NIP. 19740515 200502 1 002

Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Rokan Hilir

H. MUHAMMAD RUSLI SARIEF, S. SOS


Pembina Utama Muda
NIP.19631111 198503 1 006

3
DAFTAR ISI
Halaman Judul …………………………………………………. 1
Kata Pengantar ………………………………………………... 2
Halaman Pengesahan ……………………………………… 3
Daftar Isi ……………………………………... 4
Bab I. PENDAHULUAN
A. Rasional ................................................................................ 5
B. Dasar .................................................................................. 8
C. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah …………………………….. 9
D. Analisis SWOT …………………………….. 10
E. Tujuan Pengembangan Kurikulum ........................................ 11
F. Prinsip Pengembangan Kurikulum ....................................... 12
Bab II. MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum. ……………………………………….. 15
B. Muatan Kurikulum ……………………………………….. 17
1. Mata pelajaran ……………………………………….. 17
2. Kegiatan Pengembangan Diri ……………………………… 20
3. Beban Belajar ……………………………… 27
4. Ketuntasan Belajar ……………………………… 29
5. Kenaikan Kelas dan Kelulusan ……………………………… 29
6. Mutasi dan Kepindahan Siswa ……………………………… 30
Bab III KALENDER PENDIDIKAN
A. Alokasi Waktu. ………………………………………… 31
B. Penetapan Kalender Pendidikan ……………………………. 32
Bab IV PENUTUP ......................………………………………………36

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional

1. Pengertian Kurikulum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum,
yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi
kedua dimensi tersebut.

2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan
tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia
dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk
Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif
(anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah
penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada
saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi
adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang
melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang
memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi
beban.

5
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu
yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan
di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup
masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri
dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization
(WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community,
Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade
Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan
ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan
transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi
International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS)
dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999
juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan
dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini
disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan
PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.

b. Penyempurnaan Pola Pikir


Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai
berikut:
1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat
pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap
materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi
pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-
lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta
didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat
dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran
siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan

6
sains);
5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6) Pola pembelajaran alat tunggalmenjadi pembelajaran
berbasis alat multimedia;
7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users)
dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap
peserta didik;
8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi
pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum


Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum
sebagai daftar matapelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah diubah sesuai dengan kurikulum
satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan
penguatan tata kelola sebagai berikut:
1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang
bersifat kolaboratif;
2) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan
manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational
leader); dan
3) penguatan s arana dan pras arana untuk kepentingan manajemen
dan proses pembelajaran.

e. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi
yang relevan bagi peserta didik.

7
B. Dasar
Pelaksanaan penyusunan Kurikulum SMP Negeri 5 Tanah Putih landasan
hukum yang digunakan sebagai pedoman adalah :
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
3. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
4. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
5. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
6. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
7. Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar
8. Permendikbud No. 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
9. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau tentang Kalender
Pendidikan Pada Jalur Pendidikan Formal Tahun Pelajaran 2019/2020.

C. Visi, Misi dan tujuan

1. Visi : BERIMAN, DAN BERTAQWA, UNGGUL DALAM PRESTASI,


MULIA DALAM BUDI PEKERTI DAN SEHAT JASMANI, CINTA
LINGKUNGAN DAPAT BERSAING DI ERA GLOBAL

2. Misi : .
1. Mengoptimalkan Pembelajaran dan Bimbingan sesuai jadwal.
2. Menumbuhkan suasana religius dalam setiap kegiatan di sekolah.
3. Menumbuhkan semangat meraih prestasi secara intensif kepada semua warga
sekolah.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan extra dan intra kurikuler.

8
5. Mendorong dan membantu semua warga sekolah terutama mengenali potensi
dirinya agar dapat berkembang dengan optimal.
6. Menumbuhkembangkan kepercayaan kepada semua warga sekolah agar
berlaku disiplin dan berbudi pekerti yang luhur sesuai dengan budaya
Bangsa.
7. Mengoptimalkan peran Komite Sekolah untuk kemajuan sekolah.
8. Menumbuhkan budaya hidup bersih.
9. Menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih.

3. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada tujuan umum
pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut .Sedangkan secara khusus, sesuai dengan visi dan misi, serta tujuan
sekolah, SMP Negeri 5 Tanah Putih pada akhir tahun pelajaran 2019/2020,
sekolah mengantarkan siswa didik untuk:
a. mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada siswa (student centered learning), antara lain CTL, PAKEM,
dengan mengimplementasikan Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) serta
layanan bimbingan dan konseling;
b. meraih kejuaraan dalam berbagai bidang tingkat Provinsi;
c. memperoleh kejuaraan olympiade sains tingkat nasional;
d. melestarikan budaya daerah melalui MULOK Budaya Melayu Rohil (BMRO)
berdasarkan Iman dan Taqwa;
e. menjadikan 85% siswa memiliki kesadaran terhadap kelestarian lingkungan
hidup di sekitarnya;
f. memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan lewat kegiatan
Pramuka.
g. meraih kejuaraan dalam beberapa cabang olah raga di tingkat propinsi
h. memiliki jiwa toleransi antar umat beragama dan melaksanakan ibadah sesuai
dengan agama yang dianutnya.

9
D. Analisis SWOT
ANALISIS SWOT IMPLEMENTASI
PERMENDIKBUD NO. 54, 65, 66 DAN 68 TAHUN 2013
Di SMP Negri 5 Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir
Provinsi RIAU

No Fungsi dan Faktor Kondisi Ideal Kondisi Nyata Kesiapan


Siap Tidak
1 Fungsi Perencanaan
1. Faktor Internal

1.1 Komite Sekolah Mendukung Mendukung v

1.2 Pendidik Mengajar sesuai berpendidikan S-1 v


dengan latar (80%) dan mengajar
belakang sesuai dengan latar
Pendidikan dan belakang
jenjang S-1 pendidikannya.

1.3 Tenaga Berijasah berijasah < D-3 (8 %) v


Kependidikan sekurang-
kurangnya D-3

1.4 Sarana dan Prasarana Lengkap dan Belum lengkap dan v


memadai memadai

1.5 Biaya Tepenuhi Belum semuanya v


terpenuhi
2. Faktor Eksternal
2.1 Dinas Pendidikan Mendukung Mendukung V
Kota /Kab.
2.2 Dewan Pendidikan Mendukung Mendukung v
2.3 Organisasi Profesi Mendukung Belum mendukung v
secara optimal
2.4 Lingkungan Mendukung Mendukung v
Masyarakat
2.1 Dinas Pendidikan Mendukung Mendukung V
Kota /Kab.
2.2 Dewan Pendidikan Mendukung Mendukung v
2.3 Organisasi Profesi Mendukung Belum mendukung v
secara optimal
2.4 Lingkungan Mendukung Mendukung v
Masyarakat
3 Fungsi Evaluasi
Pelaksanaan
1. Faktor Internal
1.1 Komite Sekolah Mendukung Mendukung v
1.2 Pengawas Sekolah Mendukung Mendukung v
1.3 Sarana dan Prasarana Mendukung Belum mendukung v
secara optimal
1.4 Biaya Terpenuhi Belum terpenuhi v

2. Faktor Eksternal

10
No Fungsi dan Faktor Kondisi Ideal Kondisi Nyata Kesiapan
Siap Tidak
2.1 Dinas Pendidikan Mendukung Mendukung V
Kota /Kab.
2.2 Dewan Pendidikan Mendukung Mendukung v
2.3 Lingkungan Terpenuhi Terpenuhi v
Masyarakat

F. Tujuan Penyusunan Kurikulum SMP Negeri 5 Tanah Putih


Tujuan Penyusunan Kurikulum SMP Negeri 5 Tanah Putih adalah :
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum dikembangkan yang
memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan
takwa serta akhlak
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkem-
bangan dan kemampuan peserta didik.
Kurikulum dikembangkan agar memungkinkan pengembangan keragaman
potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spritual, dan kinestetik
peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
3. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keseimbangan tuntutan
pembangunan daerah dan nasional.
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan
dengan perkembangan dengan teknologi dan seni.
5. Dinamika perkembangan global
Kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global
dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain
6. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum dikembangkan untuk mendorong wawasan dan sikap kebangsaan
dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
7. Sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran di SMP Negeri 5 Tanah Putih.
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri
khas SMP Negeri 5 Tanah Putih.

11
8. Sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran di SMP Negeri 5.
Kurikulum dikembangkan untuk dijadikan pedoman kegiatan pembelajaran
baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler di SMP Negeri 5 Tanah Putih
termasuk didalamnya untuk penyusunan RPS dan RKAS (Rencana Kegiatan
dan Anggaran Sekolah)

G. Prinsip Pengembangan Kurikulum


1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungan secara nasional maupun internasional.
Kurikulum SMP Negeri 5 Tanah Putih dikembangkan berdasarkan bahwa
peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab baik nasional maupun
internasional.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum SMP Negeri 5 Tanah Putih dikembangkan dengan memperhatikan
keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis
pendidikan, serta menghargai dan tidak deskriminatif terhadap perbedaan
agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi dan gender secara
global
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum SMP Negeri 5 Tanah Putih dikembangkan atas dasar kesadaran
bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis.
Oleh karena itu semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar
peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni baik nasional maupun internasional
4. Relevan dengan kebutuhan hidup
Pengembangan kurikulum SMP Negeri 5 Tanah Putih dilakukan dengan
melibatkan stake holders untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan hidup, kalangan dunia usaha dan dunia kerja baik nasional maupun
internasional.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan

12
Substansi kurikulum SMP Negeri 5 Tanah Putih mencakup keseluruhan
dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum SMP Negeri 5 Tanah Putih diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang
hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum SMP Negeri 5 Tanah Putih dikembangkan dengan memperhatikan
kepentingan nasional, daerah, untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Antara kedua kepentingan tersebut harus saling
mengisi, memberdayakan sejalan dengan falsafah negara kita Bhinneka Tunggal
Ika dalam kerangka NKRI

8. Mampu bersaing di dunia Internasional


Kurikulum SMP Negeri 5 Tanah Putih dikembangkan agar peserta didik
mampu bersaing di dunia internasional secara global dalam berbagai bidang.

13
BAB II

MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik
pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi
inti menggunakan notasi sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI- 1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Negeri 5 Tanah Putih dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 1: Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Tanah Putih

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS VII KELAS VIII KELAS IX
1. Menghargai
1. Menghargai dan 1. Menghargai dan
Menghayati,dan
menghayati ajaran menghayati ajaran
melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya
agama yang dianutnya
2. Menghargai dan 2. Menghargai dan 2. Menghargai dan
menghayati perilaku menghayati perilaku menghayati perilaku
jujur, disiplin, jujur, disiplin, jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong (toleransi, gotong (toleransi, gotong
royong), santun, royong), santun, royong), santun,
percaya diri, dalam percaya diri, dalam percaya diri, dalam
berinteraksi secara berinteraksi secara berinteraksi secara
efektif dengan efektif dengan efektif dengan
lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan alam dalam jangkauan alam dalam
pergaulan dan pergaulan dan jangkauan pergaulan

14
keberadaannya keberadaannya dan keberadaannya
3. Memahami dan 3. Memahami dan
3. Memahami
menerapkan menerapkan
pengetahuan (faktual,
pengetahuan (faktual, pengetahuan (faktual,
konseptual, dan
konseptual, dan konseptual, dan
prosedural)
prosedural) prosedural)
berdasarkan rasa
berdasarkan rasa berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang
ingin tahunya tentang ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan,
ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan,
teknologi, seni,
teknologi, seni, teknologi, seni,
budaya terkait
budaya terkait budaya terkait
fenomena dan
fenomena dan fenomena dan
kejadian tampak mata
kejadian tampak mata kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah,
4. Mengolah, menyaji, 4. Mengolah, menyaji,
dan menyaji dalam
dan menalar dalam dan menalar dalam
ranah konkret
ranah konkret ranah konkret
(menggunakan,
(menggunakan, (menggunakan,
mengurai, merangkai,
mengurai, merangkai, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan
memodifikasi, dan memodifikasi, dan
membuat) dan ranah
membuat) dan ranah membuat) dan ranah
abstrak (menulis,
abstrak (menulis, abstrak (menulis,
membaca,
membaca, membaca,
menghitung,
menghitung, menghitung,
menggambar, dan
menggambar, dan menggambar, dan
mengarang) sesuai
mengarang) sesuai mengarang) sesuai
dengan yang
dengan yang dipelajari di dengan yang dipelajari
dipelajari di sekolah
sekolah dan sumber lain di sekolah dan sumber
dan sumber lain yang
yang sama dalam sudut lain yang sama dalam
sama dalam sudut
pandang/teori sudut pandang/teori
pandang/teori

2. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan
kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta

15
didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar
dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi
inti sebagai berikut:
a. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam
rangka menjabarkan KI- 1;
b. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
c. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam
rangka menjabarkan KI-3; dan
d. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam
rangka menjabarkan KI-4.

B. MUATAN KURIKULUM
1. Mata pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu yang
sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan matapelajaran dan
alokasi waktu untuk Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Tanah Putih
sebagaimana tabel berikut.

Struktur Kurikulum SMP Negeri 5 Tanah Putih

Kelas dan Alokasi Waktu


Komponen
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia
6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
B. Mata Pelajaran
8. Seni Budaya 3 3 3

16
Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen
VII VIII IX
9. PendidikanJasmani, Olah Raga, 3 3 3
dan Kesehatan
10. Prakarya 2 2 2
11. Budaya Melayu Rokan Hilir 2 2 2
B. Bimbingan Konseling 1 1 1
C. Pengembangan Diri
a. Bahasa Inggris
 Story Telling
 speech Contest
b. Karya Ilmiyah remaja
c. Olimpiade
 Olimpiade IPS
 Olimpiade Astronomi
 Olimpiade Biologi
 Olimpiade Fisika
 Olimpiade Matematika
d. Bahasa Indonesia
 Sinopsis dan Mading
 Puisi (Baca dan Cipta)
e. Keagamaan
f. Olahraga dan Seni Budaya
 Basket
 Sepak Takraw
 Musik (nyanyi tunggal)
 Bulu Tangkis
 Bola Volley
 Seni Tari
 Paduan Suara
g. Pramuka
h. Upacara
Jumlah 41 41 41

17
Keterangan:
 Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur
kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Menengah
Pertama/ Negeri 5 Tanah Putih antara lain Pramuka (Wajib), Usaha
Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja.
 Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Unit Kesehatan
Sekolah, Palang Merah Remaja, dan yang lainnya adalah dalam rangka
mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik,
terutamanya adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan
sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam
usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan
demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung
kegiatan kurikuler.
 Matapelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang
terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran
yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten
lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
 Budaya Melayu Rokan Hilir sebagai muatan lokal. SMP Negeri 5 Tanah
Putih menambah 2 jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan.

2. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan
pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk bimbingan konseling dan
kegiatan ekstrakurikuler.
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan
tidak terprogram.

18
a. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan
perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal
melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini.

Kegiatan Pelaksanaan
Layanan dan kegiatan  Individual
pendukung konseling  Kelompok: tatap muka guru BP
masuk ke kelas
Ekstrakurikuler  Kepramukaan
 UKS
 KIR
 Olah raga
 Kerohaniaan
 Seni budaya/sanggar seni

b. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan


sebagai berikut.

Kegiatan Contoh
Rutin, yaitu  Piket kelas
kegiatan yang  Ibadah
dilakukan terjadwal  Berdoa sebelum dan sesudah
pembelajaran di kelas
 Bakti sosial
Spontan, adalah  Memberi dan menjawab salam
kegiatan tidak  Meminta maaf
terjadwal dalam  Berterima kasih
kejadian khusus  Mengunjungi orang yang sakit
 Membuang sampah pada tempatnya
 Menolong orang yang sedang dalam
kesusahan
 Melerai pertengkaran
Keteladanan,  Performa guru
adalah kegiatan  Mengambil sampah yang berserakan
dalam bentuk  Cara berbicara yang sopan
perilaku sehari-hari  Mengucapkan terima kasih
 Meminta maaf
 Menghargai pendapat orang lain
 Memberikan kesempatan terhadap
pendapat yang berbeda
 Mendahulukan kesempatan kepada
orang tua

19
Kegiatan Contoh
 Penugasan peserta didik secara bergilir
 Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu,
taat pada peraturan)
 Memberi salam ketika bertemu
 Berpakaian rapi dan bersih
 Menepati janji
 Memberikan penghargaan kepada
orang yang berprestasi
 Berperilaku santun
 Pengendalian diri yang baik
 Memuji pada orang yang jujur
 Mengakui kebenaran orang lain
 Mengakui kesalahan diri sendiri
 Berani mengambil keputusan
 Berani berkata benar
 Melindungi kaum yang lemah
 Membantu kaum yang fakir
 Sabar mendengarkan orang lain
 Mengunjungi teman yang sakit
 Membela kehormatan bangsa
 Mengembalikan barang yang bukan
miliknya
 Antri
 Mendamaikan

Jenis Pengembangan Diri yang ditetapkan SMP adalah sebagai berikut ini.
Nilai-nilai yang
Jenis Pengembangan Diri Strategi
ditanamkan
A. Bimbingan Konseling  Kemandirian  Pembentukan
(BK)  Percaya diri karakter atau
 Kerja sama kepribadian
 Demokratis  Pemberian
 Peduli sosial motivasi
 Komunikatif  Bimbingan karier
 Jujur
B. Kegiatan  Demokratis  Latihan terprogram
Ekstrakurikuler:  Disiplin (kepemimpinan,
1. Kepramukaan  Kerja sama berorganisasi)
 Rasa Kebangsaan
 Toleransi
 Peduli sosial dan
lingkungan
 Cinta damai

20
Nilai-nilai yang
Jenis Pengembangan Diri Strategi
ditanamkan
 Kerja keras

2. KIR  Komunikatif  Pembinaan rutin


 Rasa ingin tahu  Mengikuti
 Kerja keras perlombaan
 Senang membaca  Pameran atau
 Menghargai pekan ilmiah
prestasi  Publikasi ilmiah
 Jujur secara internal
3. Olahraga  Sportifitas  Melalui latihan
 Menghargai rutin (antara lain:
prestasi bola voli, basket,
 Kerja keras tenis meja,
 Cinta damai badminton,
 Disiplin pencak silat,
 Jujur outbond)
 Perlombaan olah
raga
4. Kerohanian  Religius  Beribadah rutin
 Rasa kebangsaan  Peringatan hari
 Cinta tanah air besar agama
 Kegiatan
keagamaan
5. Seni  Disiplin  Latihan rutin
budaya/Sanggar  Jujur  Mengikuti vokal
seni  Peduli budaya grup
 Peduli sosial  Berkompetisi
 Cinta tanah air internal dan
 Semangat eksternal
kebangsaan  Pagelaran seni
6. Kepemimpinan  Tanggung jawab  Kegiatan OSIS
 Keberanian  Kepramukaan
 Tekun  Kegiatan
 Sportivitas kerohanian
 Disiplin  Kegiatan KIR
 Mandiri
 Demokratis
 Cinta damai
 Cinta tanah air
 Peduli lingkungan
 Peduli sosial
 Keteladanan
 Sabar
 Toleransi

21
Nilai-nilai yang
Jenis Pengembangan Diri Strategi
ditanamkan
 Kerja keras
 Pantang menyerah
 Kerja sama
7. Festival sekolah  Kreativitas  Pasar seni
 Etos kerja  Pagelaran seni
 Tanggung jawab atau musik
 kepemimpinan  Pameran karya
 Kerja sama ilmiah
 Bazaar
 Pasar murah
 Karya seni
 Peringatan hari-
hari besar
agama/nasional

d. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa


Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa tidak
dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata
pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah perlu
mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya
dan karakter bangsa ke dalam silabus dan RPP yang sudah ada. Indikator
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator
sekolah dan kelas, dan (2) indikator untuk mata pelajaran.
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala
sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan
karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang
diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata
pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan
dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator
pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku
tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan
jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru
memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus
dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.
Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan
pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui
berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat. Di kelas dikembangkan
melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan cara integrasi. Di

22
sekolah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan sejak
awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang
dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta
didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui
kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat
yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian
masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu
pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui
pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di
sekolah, model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika melihat
adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun
memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang
dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru
dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam
pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan
adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator
tetapi belum konsisten)
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan
berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai
konsisten)
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan
perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)

e) Jadwal Kegiatan

NO JENIS PENGEMBANGAN DIRI HARI PUKUL


1 BAHASA INGGRIS
a. STORY TELLING Senin 14.00-15.30
b. DEBATE IN ENGLISH Selasa 14.00-15.30
c. SPEECH CONTEST Senin 14.00-15.30
2 KARYA ILMIAH REMAJA ( KIR ) Senin 14.00-15.30
3 SCIENCE CLUB

23
NO JENIS PENGEMBANGAN DIRI HARI PUKUL
4 OLIMPIADE
a. OLIMPIADE IPS Senin 14.00-15.30
b. OLIMPIADE BIOLOGI Selasa 14.00-15.30
c. OLIMPIADE FISIKA Rabu 15.00-17.00
d. OLIMPIADE MATEMATIKA Jum`at 13.00-14.30
5 BAHASA INDONESIA
a. SINOPSIS DAN MADING Senin 14.00-15.30
b. PUISI ( BACA DAN CIPTA ) Senin 14.00-15.30
6 KEAGAMAAN Selasa 14.00-15.30
7 OLAH RAGA DAN SENI BUDAYA
a. BASKET Rabu 15.00-17.00
b. SEPAK TAKRAW Rabu 15.00-17.00
c. MUSIK ( NYANYI TUNGGAL ) Rabu 15.00-17.00
d. LUKIS Rabu 15.00-17.00
e. BULU TANGKIS Kamis 15.30-17.00
f. BOLA VOLLY Jum`at 15.00-16.30
g. SENI TARI Jum`at 15.30-17.00
h. PADUAN SUARA Sabtu 13.00-14.30
9 PRAMUKA Sabtu 14.00-17.00
10 UPACARA Sabtu 12.30-14.00

f) Alokasi Waktu
Untuk kelas 7 dan kelas 8 diberikan 2 jam pelajaran (ekuivalen 2 x 40 menit)
Untuk kelas 9 semester II diberi kegiatan Bimbingan Belajar secara intensif
untuk persiapan menghadapi UN

3. Beban Belajar

a. Beban belajar menggunakan sistim paket dengan beban belajar maksimal


41 jam pelajaran per minggu. Satu jam pelajaran 40 menit, dengan rincian
sebagai berikut :

Satu jam Minggu


Jumlah jam Waktu
pembelajaran efektif
Kelas pembelajaran pembelajaran /
tatap Pertahun
perminggu jam per tahun
muka/menit ajaran

VII 40 41 39 1599

VIII 40 41 39 1599

IX 40 41 39 1599

24
b. Beban belajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Tanah Putih
dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu.
c. Beban belajar satu minggu Kelas VII, VIII, dan IX adalah 41 jam
pembelajaran.
d. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
e. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling
sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
f. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
g. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14
minggu dan paling banyak 16 minggu.
h. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan
paling banyak 40 minggu.

DISTRIBUSI JAM PER MINGGU

SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT SABTU

7 8 9 7 8 9 7 8 9 7 8 9 7 8 9 7 8 9

7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 8 8 4 4 4 6 6 6

PEMBAGIAN JAM HARIAN

JAM SELASA
SENIN RABU KAMIS JUMAT SABTU
KE-
07.15-07.30 07.15-07.30 07.15-07.30 07.15-08.10 07.15-08.10
UP
Pembiasaan Pembiasaan Pembiasaan Wirid Yasin Senam
1 08.10-08.50 07.30-08.10 07.30-08.10 07.30-08.10 08.10-08.50 08.10-08.50
2 08.50-09.30 08.10-08.50 08.10-08.50 08.10-08.50 08.50-09.30 08.50-09.30
3 09.30-10.10 08.50-09.30 08.50-09.30 08.50-09.30 Istirahat 09.30-10.10
Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat 09.50-10.30 Istirahat
4 10.30-11.10 10.30-11.10 10.30-11.10 10.30-11.10 10.30-11.10 10.30-11.10
5 11.10-11.50 11.10-11.50 11.10-11.50 11.10-11.50 11.10-11.50
6 11.50-12.30 11.50-12.30 11.50-12.30 11.50-12.30 11.50-12.30
7 12.30-13.10 12.30-13.10 12.30-13.10 12.30-13.10

25
4. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran ditentukan oleh kelompok guru mata
pelajaran dengan mempertimbangkan materi esensial, kompleksitas, intake siswa,
dan daya dukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.

REKAP KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

KKM
Komponen
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 80 81 82
2. Pendidikan Pancasila dan
78 79 80
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
76 77 78

4. Matematika 76 77 78
5. Ilmu Pengetahuan Alam 77 78 79
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 77 78 79
7. Bahasa Inggris 76 77 78
C. Mata Pelajaran
8. Seni Budaya 78 79 80
9. PendidikanJasmani, Olahj Raga,
76 77 78
dan Kesehatan

26
KKM
Komponen
VII VIII IX
10. Prakarya 80 81 82
11. Budaya Melayu Rokan Hilir 78 79 80
D. Sikap B B B

6. Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas diatur sebagai berikut.
1) Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila:
a) Mencapai nilai sesuai KKM masing-masing mapel,
b) Jumlah nilai di bawah KKM mapel maksimal 2 mapel,
c) Memiliki nilai kepribadian minimal baik,
d) Memiliki nilai pengembangan diri minimal cukup (C)
e) Jumlah ketidakhadiran dikelas tanpa keterangan maksimal 15%,

2) Peserta didik dinyatakan tidak naik apabila:


a) Jumlah nilai dibawah KKM Mapel lebih dari 2 mapel,
b) Kepribadian kurang baik/tidak baik,
c) Memiliki nilai pengembangan diri Kurang (D) atau Nol (0),
d) Jumlah ketidakhadiran di kelas tanpa keterangan lebih dari 15 %, dan

7. Mutasi atau Kepindahan Siswa


Siswa dari sekolah lain dapat pindah atau menjadi siswa SMP Negeri 5 Tanah
Putih apabila ;
1. Memiliki nilai dengan batas ketuntasan minimal yang sama dengan SMP Negeri
5 Tanah Putih
2. Ada tempat
3. Memiliki nilai seleksi PPD yang sama dengan PPD SMP Negeri 5 Tanah Putih
pada tahun yang sama.
4. Berasal dari sekolah yang berakreditasi sama dengan SMP Negeri 5 Tanah
Putih.

27
BAB III

KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan


dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan
adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun
ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektir belajar, waktu
pembelajaran efektir dan hari libur.
A. Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pemebelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu melipiti
jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang imaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari
libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur
khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainya tertera pada
tabel:

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


1 Minggu efektif Digunakan untuk kegiatan
39 minggu
belajar pembelaran efektif
2 Jeda tengah
2 minggu Satu minggu setiap semester
semester
3
Jada antar semester 2 minggu Antara semester I dan II
4 Digunakan untuk penyiapan kegiatan
Libur akhir tahun
4 minggu dan administrasi akhir dan awal tahun
pelajaran
pelajaran
5 Hari libur Libur awal dan akhir romadon
4 minggu
keagamaan Libur hari raya idhul fitri
6 Disesuaikan dengan peraturan
Hari libur
2 minggu pemerintah
umum/nasional
(terlampir)

28
B. Penetapan Kalender Pendidikan
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan juli setiap tahun dan berakhir pada bulan
juni tahun berikutnya
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Meneri Pendidikan Nasional,
dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan Hari Raya Keagamaan,
Kepala Daerah Tingkat Kabupaten, dan Sekolah dapat menetapkan hari libur
khusus.
3. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh sekolah
berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen standar isi ini
dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah
4. Hari beljar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, sesuai dengan tuntutan kurikulum.
5. Jumlah belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran 213 (dua ratus tigabelas) hari
belajar yang digunakan untuk kegiatan pemrbelajaran sesuai kurikulum yamng
berlaku.
6. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan untuk proses
pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu
untuk kelas VII, VIII, IX, masing-masing 48 jam pelajaran untuk kelas VII dan
kelas VIII dan 46 jam pelajaran untuk kelas IX, dengan alokasi waktu 40 menit
per jam pelajaran. Jumlah jam belajar efektif selama satu tahun untuk kelas VII
dan VIII, masing-masing 1404 jam pelajarn. Sedangkan jam belajar efektif untuk
kelas IX selama satu tahun 1365 jam pelajaran.

29
BAB IV

PENUTUP

Penyusunan Kurikulim 13 ini tentunya tidak terlepas dari dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan mendukung sehingga Kurikulum 13 ini dapat tersusun
Kurikulum13 yang kami susun akan berubah seiring dengan tuntutan
perkembangan dunia pendidikan dan situasi lingkungan sekolah, Sehingga tidak tertutup
kemungkinan terjadinya revisi Kurikulum13 untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan
pencapaian visi sekolah

Cempedak Rahuk, Juli 2019


Kepala Sekolah

K H O M I Z I, S. Pd
NIP. 19740515 200502 1 002

30
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HILIR
DINAS PENDIDIKAN
SMPN 5 TANAH PUTIH
NIS. 200250 KECAMATAN TANAH PUTIH NSS. 202091003025
Al: Jl. Lintas Sumut - Riau Cempedak Rahuk . Hp.081365609542 Pos.28983 Email.tanahputismp5@gmail.com.

KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 5 TANAH PUTIH


KABUPATEN ROKAN HILIR
NOMOR: 800/SMPN5/SK/2019/

TENTANG

PEMBENTUKAN
TIM PENGEMBANG KURIKULUM SMP NEGERI 5 TANAH PUTIH
TAHUN PELAJARAN 2019/ 2020

KEPALA SMP NEGERI 5 TANAH PUTIH KABUPATEN ROKAN HILIR

Menimbang : a. Bahwa Penyempurnaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


harus terus menerus dilakukan karena perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dinamis, demokratisasi dan
globalisasi;
b. Sesuai butir a maka dipandang perlu dibentuk Tim Pengembang
Kurikulun SMP Negeri 5 Tanah Putih Tahun Pelajaran 2019/
2020;
c. nama-nama yang tercantum dalam lampiran keputusan ini
dipandang cakap dan mampu melaksanakan tugas selaku Tim
Pengembang Kurikulum SMP Negeri 5 Tanah Putih Tahun
Pelajaran 2019/2020;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem


Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2003, tentang Guru dan Dosen
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, tentang Standar
Nasional Pendidikan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008, tentang Guru
5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 22 tahun 2006,
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006,
tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006,
tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah Dan Peraturan Menteri

31
Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah.
9 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007
tentangStandar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.

MEMUTUSKAN

Menetapkan
PERTAMA : Membentuk Tim Pengembang Kurikulum SMP Negeri 5 Tanah Putih
Tahun Pelajaran 2019/2020, dengan susunan personil sebagaimana
tercantum pada Lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Tim Pengembang Kurikulum SMP Negeri 5 Tanah Putih, bertugas:


1. Menyiapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP Negeri 5
Tanah Putih tahun 2019/2020
2. Mensupervisi Silabus dan RPP yang dibuat guru
3. Membantu guru dalam penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal

KETIGA : Tim yang dibentuk dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab


kepada Kepala Kepala SMP Negeri 5 Tanah Putih Kabupaten Rokan
Hilir

KEEMPAT : Biaya yang timbul akibat dilaksanakannya Keputusan ini dibebankan


kepada anggaran yang relevan

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan Juli 2018,
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaiman mestinya

Ditetapkan di Tanah Putih


Pada tanggal Juni 2019

Tembusan KEPALA SMP NEGERI 5 TANAH PUTIH


Disampaikan dengan hormat kepada : KABUPATEN ROKAN HILIR
1. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kab. Rokan Hilir
2. Bapak KORWIL Pendidikan Tanah Putih
3. Pengawas
4. Pertinggal K H O M I Z I, S. Pd.
NIP. 190515 200502 1002

32
Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGER 5 TANAH PUTIH
KABUPATEN ROKAN HILIR
NOMOR : 800/SMPN5/SK/2019/
TANGGAL : Juli 2019

Daftar Tim Pengembang Kurikulum


SMPN 5 Tanah Putih Tahun Pelajaran 2019/2020

Jabatan
No Nama
Kedinasan Tim
1. Hj. Erfanely, S. Pd Pengawas Sekolah Penanggung Jawab
2. Khomizi. S, Pd. Kepala Sekolah Ketua
3. Eka Susanty, S.Pd. Wakasek / Guru IPA Wakil Ketua
4. Abdi Sahputra Lubis, S.Pd. Guru Matematika/Kaur Kurikulum Sekretaris
5. Rusmini, S.Pd.I Guru Bahasa Inggris/Ka. Perpustakaan Wakasekrt.
6. Ahirus Taufik, S.Pd Wali Kelas/ Guru IPS Anggota
7. Marza Hendra Widarta, S.Pd Kesiswaan/Guru Penjaskes Anggota
8. Efrida Nursanti, S. Pd Guru B. Inggris Anggota
9. Roaita, S. Pd. Guru Bimbingan Konseling Anggota
10. Sri Hartati, S.Pd. Guru Bimbingan Konseling Anggota
11. Yuliza, S.Pd. Guru Prakarya Anggota
12. Rubiati, S.Pd. Guru Bimbingan Konseling Anggota
13. Darmawati. S.Pi Wali Kelas/Guru IPA Anggota
Halimatus’diah, S.Pd.i Guru PAI Anggota

Kepala SMP Negeri 5 Tanah Putih


Kabupaten Rokan Hilir

K H O M I Z I, S. Pd.
NIP. 19740515 200502 1002

33
34
Lampiran III
Regulasi Non Akademik
JENIS-JENIS SANKSI
TERHADAP PELANGGARAN SISWA
PADA SMPN 5 TANAH PUTIH

Penanggung
No Jenis Pelanggaran Banyak Kejadian Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Jawab
A. Hubungan Dengan Guru/Pegawai
1 Melawan Guru dan Pegawai TU 1 kali sanksi tertinggi Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan
2 Mengeluarkan kata kotor dan ancaman dikeluarkan dari Guru
kepada Guru dan Pegawai TU sekolah
3 Berkata dan bersikap tidak senonoh kepada
Guru dan Pegawai TU
4 Melakukan teror kepada Guru dan Pegawai
TU
5 Memalsukan tanda tangan Guru dan Pegawai
dalam urusan sekolah
6 Guru menyatakan tidak sanggup dalam
mengelola siswa di dalam proses
pembelajaran
B. Hubungan dengan Sesama teman
1 Berkelahi dengan sesama siswa 1 kali peringatan pertama Wali Kelas Wali kelas 1. Orang tua dan siswa
dipanggil
2. Kasus diproses walas,
guru yang menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan
pertama diterbitkan

35
Penanggung
No Jenis Pelanggaran Banyak Kejadian Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Jawab
2 kali peringatan kedua Wakasek Wakasek 1. Orang tua dan siswa
dipanggil
2. Kasus diproses
waksek,walas, guru
yang menangani kasus,
orang tua
3. surat peringatan kedua
diterbitkan
3 kali peringatan ketiga, Kepsek Kepsek 1. Orang tua dan siswa
dan siswa dipanggil
bersangkutan di 2. Kasus diproses kepsek,
skor 6 hari waksek,walas, guru yg
menangani kasus, orang
tua
3. surat peringatan ketiga
diterbitkan
4 kali hukuman tertinggi Dewan Guru Kepsek Rapat Istimewa Dewan
dikeluarkan dari Guru
sekolah
2 Mengeluarkan kata kotor dan ancaman kepada 1 kali Peringatan lisan guru dan pegawai Setiap majelis Diberikan oleh
sesama siswa guru dan guru/pegawai yang
3 Berkata dan bersikap tidak senonoh kepada pegawai menangani kasus
sesama siswa 2 kali Peringatan pertama Wali Kelas Wali Kelas 1. Orang tua dan siswa
4 Melakukan teror kepada sesama siswa
dipanggil
2. Kasus diproses walas,
guru yang menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan
pertama diterbitkan

36
Penanggung
No Jenis Pelanggaran Banyak Kejadian Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Jawab
3 kali Peringatan kedua Wakasek Wakasek 1. Orang tua dan siswa
dipanggil
2. Kasus diproses
waksek,walas, guru
yang menangani kasus,
orang tua
3. surat peringatan kedua
diterbitkan
4 kali Peringatan ketiga Kepsek Kepsek 1. Orang tua dan siswa
dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru
yang menangani kasus,
orang tua
3. surat peringatan ketiga
diterbitkan
5 kali hukuman tertinggi Dewan Guru Kepsek Rapat Istimewa Dewan
dikeluarkan dari Guru
sekolah
5 Melakukan pemerasan dan kekerasan kepada 1 kali peringatan kedua Wakasek Wakasek 1. Orang tua dan siswa
sesama siswa dipanggil
2. Kasus diproses
waksek,walas, guru
yang menangani kasus,
orang tua
3. surat peringatan kedua
diterbitkan

37
Penanggung
No Jenis Pelanggaran Banyak Kejadian Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Jawab
2 kali Peringatan ketiga Kepsek Kepsek 1. Orang tua dan siswa
dan diskor 6 hari dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yg
menangani kasus, orang
tua
3. surat peringatan ketiga
diterbitkan
3 kali hukuman tertinggi Dewan Guru Kepsek Rapat Istimewa Dewan
dikeluarkan dari Guru
sekolah
C. Kehadiran dalam PBM
1 Tidak datang tepat waktu pada jadwal Kegiatan 1 kali teguran lisan Guru piket / Guru Guru piket / Diberikan oleh
PBM Mata Pelajaran Guru Mata guru/pegawai yang
Pelajaran menagani kasus
4 kali berturut- peringatan pertama Wali Kelas Wali Kelas 1. Orang tua dan siswa
turut atau tidak dipanggil
berturut-turut 2. Kasus diproses walas,
dalam seminggu guru yang menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan
pertama diterbitkan
Terlambat 8 Peringatan kedua Wakasek Wakasek 1. Orang tua dan siswa
kali dalam dipanggil
sebulan atau 2. Kasus diproses
dua kali men- waksek,walas, guru
dapat peringatan yang menangani kasus,
pertama orang tua
3. surat peringatan kedua
diterbitkan

38
Penanggung
No Jenis Pelanggaran Banyak Kejadian Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Jawab
Terlambat 15 Peringatan ketiga Kepsek Kepsek 1. Orang tua dan siswa
kalii dalam dipanggil
sebulan atau 2 2. Kasus diproses kepsek,
kali mendapat waksek,walas, guru
peringatan yangg menangani
kedua kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga
diterbitkan
2 kali mendapat hukuman tertinggi Dewan Guru Kepsek Rapat Istimewa Dewan
peringatan dikeluarkan dari Guru
ketiga sekolah
2 Meninggalkan sekolah pada saat Kegiatan PBM 1 kali teguran lisan Guru piket / Guru Guru piket / Diberikan oleh
berlangsung tanpa izin(cabut) Mata Pelajaran Guru Mata guru/pegawai yang
Pelajaran menagani kasus

2 kali berturut- peringatan pertama Wali Kelas Wali Kelas 1. Orang tua dan siswa
43
44 turut cabut atau dipanggil
tidak berturut- 2. Kasus diproses walas,
turut dalam guru yang menangani
seminggu kasus, orang tua
3. surat peringatan
pertama diterbitkan
cabut 4 kali peringatan kedua Wakasek Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa
dalam sebulan sekolah dipanggil
atau dua kali 2. Kasus diproses
mendapat waksek,walas, guru
peringatan yang menangani kasus,
pertama
orang tua
3. surat peringatan kedua
diterbitkan

39
Penanggung
No Jenis Pelanggaran Banyak Kejadian Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Jawab
cabut 8 kali peringatan ketiga Kepsek Kepala 1. Orang tua dan siswa
dalam sebulan Sekolah dipanggil
atau 2 kali 2. Kasus diproses kepsek,
mendapat waksek,walas, guru
peringatan kedua
yangg menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga
diterbitkan
2 kali mendapat hukuman tertinggi Dewan Guru Kepala Rapat Istimewa Dewan
peringatan ketiga, dikeluarkan dari Sekolah Guru
sekolah
3 Tidak hadir pada Kegiatan PBM tanpa ada alasan 1 hari tidak hadir teguran lisan Guru piket / Guru Guru Diberikan oleh
yang jelas (absen) Mata Pelajaran piket/Guru guru/pegawai yang
Mata Pelajaran menagani kasus
2 hari berturut- peringatan pertama Wali Kelas Wali Kelas 1. Orang tua dan siswa
turut atau tidak dipanggil
berturut-turut 2. kasus diproses walas,
absen dalam se- guru yang menangani
minggu atau dua kasus, orang tua
kali mendapat
3. surat peringatan
teguran lisan
pertama diterbitkan
Absen 4 hari peringatan kedua Wakasek Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa
dalam sebulan sekolah dipanggil
atau dua kali 2. Kasus diproses
mendapat waksek,walas, guru
peringatan yang menangani kasus,
pertama
orang tua
3. surat peringatan kedua
diterbitkan
Absen 8 hari peringatan ketiga Kepsek Kepala 1. Orang tua dan siswa
dalam sebulan sekolah dipanggil
atau 2 kali 2. Kasus diproses kepsek,
40
Penanggung
No Jenis Pelanggaran Banyak Kejadian Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Jawab
mendapat waksek,walas, guru
peringatan kedua yangg menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga
diterbitkan
2 kali mendapat hukuman tertinggi Dewan Guru Kepala Rapat Istimewa Dewan
peringatan ketiga, dikeluarkan dari sekolah Guru
sekolah
4 Tidak mengikuti upacara a. 1 – 2 kali peringatan lisan Wali Kelas/ Piket/ Wali Diberikan oleh
bendera/ceramah/PHBI/PHBN di sekolah tidak Guru Kelas/Piket/Guru guru/pegawai yang
Tidak mengikuti upacara bendera hari Senin menagani kasus
5 Tidak mengikuti goro/class meeting/acara lainnya 3 - 4 kali tidak peringatan pertama Wali Kelas Wali Kelas 1. Orang tua dan siswa
disekolah hadir orang tua dipanggil
dipanggil diberi 2. kasus diproses walas,
peringatan guru yang menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan
pertama diterbitkan
5 – 6 kali tidak peringatan kedua Wakil Kepala Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa
hadir sekolah sekolah dipanggil
2. Kasus diproses
waksek,walas, guru
yang menangani kasus,
orang tua
3. surat peringatan kedua
diterbitkan

41
Penanggung
No Jenis Pelanggaran Banyak Kejadian Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Jawab
7 - 8 kali tidak peringatan ketiga Kepala sekolah Kepala 1. Orang tua dan siswa
hadir dan diskor 6 hari sekolah dipanggil
belajar 2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru
yang menangani kasus,
orang tua
3. surat peringatan ketiga
diterbitkan
9 kali atau lebih hukuman tertinggi Dewan Guru Kepala Rapat Istimewa Dewan
dikeluarkan dari sekolah Guru
sekolah
D. Tindakan Pidana/Asusila
1 Menikah atau melakukan perbuatan asusila 1 kali sanksi tertinggi Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
2 Terlibat mengedarkan/ menggunakan Narkotika dikeluarkan dari
dan Obat Berbahaya, dan minuman keras serta sekolah
jenis lainnya di lingkungan sekolah/ masyarakat
3 Terlibat tindak pidana
4 Menjadi provokator perkelahian antar pelajar
E. Hubungan dengan Sekolah
1 Berjudi di lingkungan sekolah 1 kali peringatan kedua Wakil Kepala Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa
Sekolah sekolah dipanggil
2. Kasus diproses
waksek,walas, guru
yang menangani kasus,
orang tua
3. surat peringatan kedua
diterbitkan

42
Penanggung
No Jenis Pelanggaran Banyak Kejadian Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Jawab
2 kali peringatan ketiga, Kepala Sekolah Kepala 1. Orang tua dan siswa
diskor 6 hari sekolah dipanggil
belajar 2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru
yangg menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga
diterbitkan
3 kali sanksi tertinggi Dewan Guru Kepala Rapat Istimewa Dewan
dike-luarkan dari sekolah Guru
sekolah
2 Berjudi diluar sekolah selagi berpakaian sekolah 1 kali peringatan pertama Wali Kelas/Guru Wali 1. Orang tua dan siswa
Kelas/Guru dipanggil
2. kasus diproses walas,
guru yang menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan
pertama diterbitkan
2 kali peringatan kedua Wakil Kepala Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa
Sekolah sekolah dipanggil
2. Kasus diproses
waksek,walas, guru
yang menangani kasus,
orang tua
3. surat peringatan kedua
diterbitkan
3 kali peringatan ketiga Kepala Sekolah Kepala 1. Orang tua dan siswa
sekolah dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru
yangg menangani
kasus, orang tua

43
Penanggung
No Jenis Pelanggaran Banyak Kejadian Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Jawab
3. surat peringatan ketiga
diterbitkan
4 kali sanksi tertinggi Dewan Guru Kepala Rapat Istimewa Dewan Guru
dikeluar-kan dari sekolah
sekolah sekolah
3 Merusak peralatan sekolah seperti meja, kursi, 1 kali peringatan kedua Wakil Kepala Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa
lemari, kran air, alat listrik dan alat inventaris Sekolah sekolah dipanggil
lainnya 2. Kasus diproses
waksek,walas, guru
yang menangani kasus,
orang tua
3. surat peringatan kedua
diterbitkan
2 kali peringatan ketiga, Kepala Sekolah Kepala 1. Orang tua dan siswa
diskor 6 hari sekolah dipanggil
belajar 2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru
yangg menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga
diterbitkan
3 kali sanksi tertinggi Dewan Guru Kepala Rapat Istimewa Dewan
dikeluarkan dari sekolah Guru
sekolah
4 Membawa, membaca, meminjam dan memiliki 1 kali peringatan pertama Wali Kelas/Guru Wali 1. Orang tua dan siswa
buku porno Kelas/Guru dipanggil
2. kasus diproses walas,
guru yang menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan
pertama diterbitkan
2 kali peringatan kedua Wakil Kepala Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa
44
Penanggung
No Jenis Pelanggaran Banyak Kejadian Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Jawab
Sekolah sekolah dipanggil
2. Kasus diproses
waksek,walas, guru
yang menangani kasus,
orang tua
3. surat peringatan kedua
diterbitkan
3 kali peringatan ketiga Kepala Sekolah Kepala 1. Orang tua dan siswa
sekolah dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru
yangg menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga
diterbitkan
4 kali sanksi tertinggi Dewan Guru Kepala Rapat Istimewa Dewan Guru
dikeluar-kan dari sekolah
sekolah sekolah
5 Merokok dilingkungan sekolah pada saat 1 kali peringatan Wali Kelas/Guru Wali 1. Orang tua dan siswa
PBM berlangsung pertama Kelas/Guru dipanggil
2. kasus diproses walas,
guru yang menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan
pertama diterbitkan

45
Penanggung
No Jenis Pelanggaran Banyak Kejadian Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Jawab
2 kali peringatan kedua Wakil Kepala Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa
Sekolah sekolah dipanggil
2. Kasus diproses
waksek,walas, guru
yang menangani kasus,
orang tua
3. surat peringatan kedua
diterbitkan
3 kali peringatan ketiga Kepala Sekolah Kepala 1. Orang tua dan siswa
sekolah dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru
yangg menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga
diterbitkan
4 kali sanksi tertinggi Dewan Guru Kepala Rapat Istimewa Dewan
dikeluar-kan dari sekolah Guru
sekolah sekolah
6 Dengan sengaja merobek dan merobah nilai 1 kali peringatan ketiga Kepala Sekolah Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa
rapor Sekolah/Kepal dipanggil
a sekolah 2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru
yangg menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga
diterbitkan
2 kali sanksi tertinggi Dewan Guru Kepala Rapat Istimewa Dewan
dikeluar-kan dari sekolah Guru
sekolah sekolah
7 Membawa senjata tajam ke sekolah kecuali 1 kali peringatan ketiga Kepala Sekolah Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa
adanya keperluan sekolah/gotong royong Sekolah/Kepal dipanggil
46
Penanggung
No Jenis Pelanggaran Banyak Kejadian Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Jawab
a sekolah 2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru
yangg menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga
diterbitkan
2 kali sanksi tertinggi Dewan Guru Kepala Rapat Istimewa Dewan
dikeluar-kan dari sekolah Guru
sekolah sekolah
8 Meninggalkan sekolah/main play station/ 1 kali peringatan Wali Kelas/Guru Wali 1. Orang tua dan siswa
kedapatan menonton film porno pertama Kelas/Guru dipanggil
2. kasus diproses walas,
guru yang menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan
pertama diterbitkan
2 kali peringatan kedua Wakil Kepala Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa
Sekolah sekolah dipanggil
2. Kasus diproses
waksek,walas, guru
yang menangani kasus,
orang tua
3. surat peringatan kedua
diterbitkan
3 kali peringatan ketiga Kepala Sekolah Kepala 1. Orang tua dan siswa
sekolah dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru
yangg menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga
diterbitkan
47
Penanggung
No Jenis Pelanggaran Banyak Kejadian Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Jawab
4 kali sanksi tertinggi Dewan Guru Kepala Rapat Istimewa Dewan
dikeluar-kan dari sekolah Guru
sekolah sekolah
9 Mencuri barang siswa, guru dan inventaris 1 kali peringatan ketiga Kepala Sekolah Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa
sekolah Sekolah/Kepal dipanggil
a sekolah 2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru
yangg menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga
diterbitkan
2 kali sanksi tertinggi Dewan Guru Kepala Rapat Istimewa Dewan
dikeluar-kan dari sekolah Guru
sekolah sekolah
10 Membawa dan menggunakan HP pada saat 1 kali peringatan ketiga Kepala Sekolah Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa
PBM berlangsung Sekolah/Kepal dipanggil
a sekolah 2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru
yangg menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga
diterbitkan
11 Membawa dan menggunakan Kendaraan 2 kali sanksi tertinggi Dewan Guru Kepala Rapat Istimewa Dewan
bermotor pada saat PBM berlangsung dikeluar-kan dari sekolah Guru
sekolah sekolah
12 Keluar pekarangan sekolah sewaktu 1 kali peringatan Wali Kelas/Guru Wali 1. Orang tua dan siswa
pertukaran jam pelajaran pertama Kelas/Guru dipanggil
2. kasus diproses walas,
guru yang menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan
pertama diterbitkan
48
Penanggung
No Jenis Pelanggaran Banyak Kejadian Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Jawab
2 kali peringatan kedua Wakil Kepala Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa
Sekolah sekolah dipanggil
2. Kasus diproses
waksek,walas, guru
yang menangani kasus,
orang tua
3. surat peringatan kedua
diterbitkan
3 kali peringatan ketiga Kepala Sekolah Kepala 1. Orang tua dan siswa
sekolah dipanggil
2. kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru
yangg menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga
diterbitkan
4 kali sanksi tertinggi Dewan Guru Kepala Rapat Istimewa Dewan
dikeluarkan dari sekolah Guru
sekolah sekolah
13 Merokok diluar kegaiatan PBM disekolah 1 -2 kali peringatan lisan Guru/Pegawai
atau diluar lingkungan sekolah sewaktu 2 kali mendapat peringatan Wali Kelas 1. Orang tua dan siswa
berpakaian sekolah peringatan lisan pertama dipanggil
2. kasus diproses walas,
guru yang menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan
pertama diterbitkan

49
Penanggung
No Jenis Pelanggaran Banyak Kejadian Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Jawab
2 kali mendapat peringatan kedua Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa
peringatan Sekolah dipanggil
pertama 2. kasus diproses
waksek,walas, guru
yang menangani kasus,
orang tua
3. surat peringatan kedua
diterbitkan
2 kali mendapat peringatan ketiga Kepala Sekolah 1. Orang tua dan siswa
peringatan dipanggil
kedua 2. kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru
yangg menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga
diterbitkan
2 kali mendapat sanksi tertinggi Dewan Guru Rapat Istimewa Dewan
pe-ringatan ke 3 dikeluarkan dari Guru
sekolah sekolah
14 Membuang sampah di sebarang tempat di Siswa didenda Guru/Pegawai
lingkungan sekolah Rp. 500,- tiap
membuang
sampah
15 Tidak disiplin dalam mengikuti upacara Siswa diberi Guru/Pegawai
bendera/ceramah peringatan lisan
atau di pisahkan
berdirinya dari
barisan temannya
16 Tidak melaksanakan piket kelas Diberi sanksi Guru/Walas/
/mushola/pustaka bagi siswa yang telah sesuai peraturan Petugas
ditunjuk kelas/
mushola/pustaka/l
50
Penanggung
No Jenis Pelanggaran Banyak Kejadian Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Jawab
abor
16 Tidak mengikuti sholat jum’at bagi siswa Diberi sanksi Guru PAI
lelaki/ceramah jum’at sesuai aturan
yang dibuat guru
mata pelajaran
PAI
F. Berpakaian
1 Memakai sandal ke sekolah kecuali sakit 1 kali Peringatan lisan Guru/Pegawai
2 kali Siswa disuruh Guru/Pegawai
pulang mengganti
sendal dengan
sepatu
3 kali Surat perjanjian Guru dan pegawai Walas Orang tua dipanggil
dengan orang tua
untuk
mengadakan
sepatu
2 Tidak memakai pakaian dalam/shot/ rok 1 kali Peringatan lisan Guru/Pegawai
dalam, sepatu hitam bagi wanita dan sempak 2 kali Siswa disuruh Guru/Pegawai
serta singlet putih, sepatu hitam bagi laki-laki pulang
mengganti/mema
kai sesuai
ketentuan
3 kali Surat perjanjian Guru dan pegawai Walas Orang tua dipanggil
dengan orang tua
untuk
mengadakan
sepatu

51
Penanggung
No Jenis Pelanggaran Banyak Kejadian Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Jawab
3 Memakai tato/rambut gondrong/rambut yang di 1 kali a. Peringatan Guru dan pegawai Walas a. Tato dihilangkan
warnai lisan b. Rambut gondrong
dipotong
c. Rambut warna
dikembalikan ke warna
natural
2 kali mendapat peringatan pertama Wali Kelas 1. Orang tua dan siswa
peringatan lisan dipanggil
2. kasus diproses walas,
guru yang menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan
pertama diterbitkan
2 kali mendapat peringatan kedua Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa
peringatan Sekolah dipanggil
pertama 2. kasus diproses
waksek,walas, guru
yang menangani kasus,
orang tua
3. surat peringatan kedua
diterbitkan
2 kali mendapat peringatan ketiga Kepala Sekolah 1. Orang tua dan siswa
peringatan kedua dipanggil
2. kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru
yangg menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga
diterbitkan
2 kali mendapat sanksi tertinggi Dewan Guru Rapat Istimewa Dewan Guru
peringatan ketiga dikeluar-kan dari
sekolah sekolah
52
Penanggung
No Jenis Pelanggaran Banyak Kejadian Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Jawab
4 Memakai lapisan kaus oblong di dalam pakaian 1 kali Peringatan lisan Guru/Pegawai
seragam sekolah 2 kali Siswa disuruh Guru/Pegawai
pulang mengganti
kaus oblong
3 kali Surat perjanjian Guru dan pegawai Walas Orang tua dipanggil
dengan orang tua
untuk menga-wasi
pemakaian oblong
2 kali Peringtan pertama Walas Orang tua dipanggil dan
membuat surat perjanjian
3 kali atau lebih Siswa disuruh Wakil kepala
pulang mengganti sekolah
lambing
5 Memakai pakaian seragam dengan atribut di 1 kali Peringatan lisan Guru/Pegawai
sekolah lain untuk meng-ganti
sesuai lambang
sekolah
2 kali Peringtan pertama Walas Orang tua dipanggil dan
membuat surat perjanjian
3 kali atau lebih Siswa disuruh Wakil kepala
pulang mengganti sekolah
lambing
6 Memakai sepatu warna lain/ memakai asesoris 1 kali Peringatan lisan Guru/Pegawai
yang menyolok
7 Tidak memakai seragam sekolah sesuai aturan
2 kali mendapat Peringatan pertama Walas Orang tua dipanggil dan
yang ditetapkan
peringatan lisan membuat surat perjanjian
8 Memakai singlet warna lain/makan permen
karet/membaca komik dalam PBM
Memakai make up, lipstik, kuku panjang dan
9 kutek

53
Penanggung
No Jenis Pelanggaran Banyak Kejadian Sanksi Pemberi Sanksi Langkah Pelaksanaan
Jawab
10 Tidak memasukan baju dengan rapi ke dalam 2 kali mendapat Peringatan kedua Wakil kepala
celana dan rok peringatan sekolah
11 Memakai perhiasan berlebihan pertama
12 Tidak memakai atribut lengkap yang telah
ditentukan
Memakai topi bebas di sekolah pada jam belajar

Tanah Putih, Juli 2019


Kepala SMP Negeri 5 Tanah Putih

K H O M I Z I, S. Pd.
NIP. 19740515 200502 1002

54
Lampiran.

ANALISIS KONTEKS
SMP NEGERI 5 TANAH PUTIH

1. IDENTIFIKASI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN


(ISI, SKL, PROSES, PENGELOLAAN DAN PENILAIAN)

Rencana Tindak
No. Aspek/Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Ril
Lanjut
1 Standar Isi
Struktur Struktur kurikulum SMP/MTs i. Kurikulum SMP memuat 10 mata pelajaran, iii. Kurikulum SMP memuat 10 mata Workshop IPA
Kurikulum meliputi substansi pembelajaran yang muatan lokal, dan pengembangan diri pelajaran, muatan lokal, dan dan IPS Terpadu
ditempuh dalam satu jenjang ii. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP pengembangan diri
pendidikan selama tiga tahun mulai merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu iv. Substansi Guru mata pelajaran IPA
Kelas VII sampai dengan Kelas IX Terpadu dn IPS Terpadu guru IPA dan
IPS adalah guru IPA dan Guru IPS tetapi
Bukan IPA/IPS Terpadu.
Beban Belajar Beban belajar yang diatur pada v. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam viii. Beban belajar kegiatan tatap muka per Secara bertahap
ketentuan ini adalah beban belajar pembelajaran adalah 40 menit. jam pembelajaran adalah 40 menit. akan
sistem paket pada jenjang pendidikan disesuaikan
dasar dan menengah. Sistem Paket vi. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu ix. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per
adalah sistem penyelenggaraan untuk SMP adalah 41 jam pembelajaran. minggu untuk SMP adalah 41 jam
program pendidikan yang peserta pembelajaran.
didiknya diwajibkan mengikuti vii. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan
seluruh program pembelajaran dan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik pada x. Waktu untuk penugasan terstruktur dan
beban belajar yang sudah ditetapkan SMP maksimum 50% dari jumlah waktu kegiatan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi
untuk setiap kelas sesuai dengan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan peserta didik pada SMP maksimum 50%
struktur kurikulum yang berlaku pada dari jumlah waktu kegiatan tatap muka
satuan pendidikan. Beban belajar dari mata pelajaran yang bersangkutan
setiap mata pelajaran pada Sistem
Paket dinyatakan dalam satuan jam
pembelajaran.

55
Rencana Tindak
No. Aspek/Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Ril
Lanjut
Kalender Kalender pendidikan adalah xi. Alokasi waktu untuk minggu efektif antara 36 – xiii.Alokasi waktu untuk minggu efektif Workssop/rapat
Pendidikan pengaturan waktu untuk kegiatan 45 minggu pertahun antara 43 minggu pertahun kerja dewan
pembelajaran peserta didik selama guru setiap awal
satu tahun pelajaran yang mencakup xii. Penyusunan dan penetapan kalender dilakukan xiv. Penyusunan dan penetapan kalender tahun.
permulaan tahun pelajaran, minggu oleh sekolah dengan memperhatikan ketentuan dilakukan oleh sekolah dengan
efektif belajar, waktu pembelajaran pemerintah atau pemerintah daerah memperhatikan ketentuan pemerintah
efektif dan hari libur atau pemerintah daerah
2 SKL
Standar Kompetensi Lulusan untuk xv. 100% siswa dapat memenuhi standar kompetensi xviii. 61% siswa dapat memenuhi standar - Penguatan
satuan pendidikan dasar dan lulusan minimal satuan pendidikan kompetensi lulusan minimal satuan motivasi
menengah digunakan sebagai xvi. 100% siswa dapat memenuhi standar kompetensi pendidikan - Pemberdayaan
pedoman penilaian dalam lulusan minimal kelompok mata pelajaran xix. 70% siswa dapat memenuhi standar kelompok
menentukan kelulusan peserta didik. xvii. 100% siswa dapat memenuhi standar kompetensi kompetensi lulusan minimal satuan belajar
Standar Kompetensi Lulusan meliputi lulusan minimal mata pelajaran pendidikan - Peningkatan
standar kompetensi lulusan minimal xx. 70% siswa dapat memenuhi standar Peran BP
satuan pendidikan, standar kompetensi lulusan minimal mata - Pemberian
kompetensi lulusan minimal pelajaran remedial dan
kelompok mata pelajaran, dan standar pengayaan
kompetensi lulusan minimal mata - Pembahasan
pelajaran. soal-soal
3 Standar Proses
Perencanaan Perencanaan proses pembelajaran - 100 % Guru sudah memiliki perangkat - 100 % Guru sudah memiliki perangkat Diadakan
proses meliputi silabus dan rencana perencanaan proses pembelajaran perencanaan proses pembelajaran workshop
pembelajaran pelaksanaan pembelajaran (RPP) - 100 % Guru sudah membuat perencanaan proses - sebagian Guru belum mandiri dalam pengembangan
yang memuat identitas mata pembelajaran secara mandiri dan secara membuat perencanaan proses bahan ajar dan
pelajaran, standar kompetensi (SK), kelompok mata pelajaran. (MGMP) pembelajaran secara mandiri integrasi
kompetensi dasar (KD), indikator - Guru sudah membuat silabus dan RPP sesuai - Guru sudah membuat silabus dan RPP Pendidikan
pencapaian kompetensi, tujuan Panduan yang diterbitkan oleh BSNP sesuai Panduan yang diterbitkan oleh karakter bangsa,
pembelajaran, materi ajar, alokasi - Guru dalam membuat perencanaan proses BSNP pendidikan
waktu, metode pembelajaran, pembelajaran sudah mengintegrasikan - Sebagian Guru dalam membuat kewirausahaan,
kegiatan pembelajaran, penilaian hasil Pendidikan karakter bangsa, pendidikan perencanaan proses pembelajaran belum Pendidikan
belajar, dan sumber belajar kewirausahaan, Pendidikan Berbasis Keunggulan mengintegrasikan Pendidikan karakter Berbasis
lokal dan global, kesetaran jender dan Ham , bangsa, pendidikan kewirausahaan, Keunggulan
Lingkungan Hidup,serta pendidikan kecakapan Pendidikan Berbasis Keunggulan lokal lokal dan global,
hidup dan global, kesetaran jender dan Ham , kesetaran jender

56
Rencana Tindak
No. Aspek/Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Ril
Lanjut
Lingkungan Hidup, serta pendidikan dan Ham , serta
kecakapan hidup pendidikan
kecakapan hidup
Pelaksanaan proses Pelaksanaan pembelajaran merupakan - Tiap rombongan belajar maksimal 32 orang - Tiap rombongan belajar maksimal 35 Pertimbangan
pembelajaran implementasi dari RPP. Pelaksanaan - Beban kerja minimal guru meliputi orang komite akan
pembelajaran meliputi kegiatan merencanakan pembelajaran, melaksanakan - Beban kerja minimal guru meliputi diperhatikan
pendahuluan, kegiatan inti dan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, merencanakan pembelajaran, untuk pembelian
kegiatan penutup membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan pembelajaran, menilai buku tahun
melaksanakan tugas tambahan hasil pembelajaran, membimbing dan 2016
- Beban kerja guru sekurang-kurangnya 24 (dua melatih peserta didik, serta Akan segera
puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) melaksanakan tugas tambahan dilengkapi pada
minggu - Beban kerja guru rata-rata sekurang- tahun 2017
kurangnya 24 (dua puluh empat) jam
- Buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh tatap muka dalam 1 (satu) minggu belum
sekolah dipilih melalui rapat guru dengan terpenuhi untuk sebagian guru
pertimbangan komite sekolah dari buku-buku - Buku teks pelajaran yang akan
teks pelajaran yang ditetapkan oleh Menteri digunakan oleh sekolah tidak dipilih
- Rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik melalui rapat guru dan dengan
adalah 1 : 1 per mata pelajaran pertimbangan komite sekolah dari buku-
- Selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku teks pelajaran yang ditetapkan oleh
buku panduan guru, buku pengayaan, buku Menteri
referensi dan sumber belajar lainnya - Rasio buku teks pelajaran untuk peserta
- Semua guru melakukan pengelolaan kelas didik adalah 1 : 1 per mata pelajaran
dengan baik - Selain buku teks pelajaran, guru
- Pelaksanaan Pembelajaran sudah memperhatikan menggunakan buku panduan guru, buku
pengayaan, buku referensi dan sumber Meningkatkan
unsur-unsur Kegiatan pendahuluan, kegiatan inti
belajar lainnya diskusi dan
berupa ekplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, serta
- Sebagian guru belum melakukan diklat
kegiatan pendahuluan
pengelolaan kelas dengan baik pengelolaan
- Pelaksanaan Pembelajaran belum kelas
Supervisi kelas
memperhatikan unsur-unsur Kegiatan
akan lebih
pendahuluan, kegiatan inti berupa
ditingkatkan
ekplorasi, elaborasi, dan konfirmasi,
serta kegiatan pendahuluan

57
61

Rencana Tindak
No. Aspek/Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Ril
Lanjut
Penilaian hasil Penilaian dilakukan oleh guru - Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, - Penilaian dilakukan secara konsisten, Dilaksanakan
pembelajaran terhadap hasil pembelajaran untuk dan terprogram sistematik, dan terprogram oleh guru mata
mengukur tingkat pencapaian - menggunakan tes dan nontes dalam bentuk - menggunakan tes dan nontes dalam pelajaran setalah
kompetensi peserta didik, serta tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, bentuk tertulis atau lisan, pengamatan selesai
digunakan sebagai bahan penyusunan pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa kinerja, pengukuran sikap, penilaian penyampaian
laporan kemajuan hasil belajar, dan tugas, proyek dan/atau produk, portofolio, dan hasil karya berupa tugas, proyek materi (Blok,
memperbaiki proses pembelajaran penilaian diri dan/atau produk, portofolio, dan UH, PR, Tugas,
- Penilaian hasil pembelajaran menggunakan penilaian diri Mid, dan
Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan - Penilaian hasil pembelajaran Semester)
Penilaian Kelompok Mata Pelajaran menggunakan Standar Penilaian
Pendidikan dan Panduan Penilaian
Kelompok Mata Pelajaran

Pengawasan proses Rangkaian kegiatan yang meliputi - Pengawasan proses pembelajaran dilakukan - Pengawasan proses pembelajaran Mulai tahun
pembelajaran pemantauan, supervisi dan evaluasi, secara terencana dilakukan secara terencana oleh pelajaran 2016/
terhadap jalannya proses - Hasil pengawasan proses pembelajaran pengawas dan kepala sekolah 2017 akan
pembelajaran dilaporkan pada pemangku kepentingan - Hasil pengawasan proses pembelajaran dibuat laporan
belum dilaporkan pada pemangku dan akan
- Ada tindak lanjut hasil pengawasan proses kepentingan. dilakukan tindak
pembelajaran - Belum ada tindak lanjut hasil lanjut terutama
pengawasan proses pembelajaran diharapkan oleh
Pengawas
Sekolah
4 Standar Pengelolaan
Perencanaan Sebagai panduan, pedoman bagi - Memiliki visi yang diputuskan dalam rapat - Memiliki visi yang diputuskan dalam akan diupayakan
Program satuan pendidikan dalam dewan guru rapat dewan guru penyempurnakan
melaksanakan semua program yang - Memiliki misi yang diputuskan dalam rapat - Memiliki misi yang diputuskan dalam dari tahun ke
direncanakan dewan guru rapat dewan guru tahun
- Memiliki tujuan yang diputuskan dalam rapat - Memiliki tujuan yang diputuskan dalam
dewan guru rapat dewan guru
- Memiliki rencana kerja sekolah jangka - Memiliki rencana kerja sekolah jangka
menengah dan jangka pendek (tahunan) menengah dan jangka pendek(tahunan)

58
Rencana Tindak
No. Aspek/Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Ril
Lanjut
Pelaksanaan Kegiatan yang dilakukan sekolah - Memiliki minimal 9 pedoman pengelolaan - Memiliki minimal 9 pedoman Melakukan
rencana kerja dalam melaksanakan Perencanaan sekolah pengelolaan sekolah perbaikan dan
program yang sudah diputuskan - Memilki struktur organisasi sekolah - Memilki struktur organisasi sekolah penyesuaian
- Pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana - Pelaksanaan kegiatan berdasarkan sesuai dengan
kegiatan sekolah yang sudah diputuskan rencana kegiatan sekolah yang sudah kond
- Memiliki petunjuk pelaksanaan operasional diputuskan Isi demi
mengenai proses penerimaan peserta didik - Memiliki petunjuk pelaksanaan penyempurnaan
- Menyelesaikan KTSP sesuai waktunya operasional mengenai proses penerimaan
- Memiliki kalender akademik peserta didik
- Memiliki peraturan akademik - Menyelesaikan KTSP sesuai waktunya
- Memiliki pembagian tugas pendidik dan tenaga - Memiliki kalender akademik
kependidikan - Memiliki peraturan akademik
- Memiliki program pengelolaan sarana dan - Memiliki pembagian tugas pendidik dan
prasarana tenaga kependidikan
- Memiliki program pengelolaan keuangan sekolah - Memiliki program pengelolaan sarana
- Memiliki RAPBS dan prasarana
- Mampu menciptakan sekolah yang nyaman dan - Memiliki program pengelolaan
berbudaya unggul keuangan sekolah
- Memiliki tatatertib siswa - Memiliki RAPBS
- Memiliki kode etik warga sekolah - Mampu menciptakan sekolah yang
- Memiliki program kemitraan dengan pihak luar nyaman dan berbudaya unggul
- Memiliki tatatertib siswa
- Tidak memiliki kode etik warga sekolah
- Tidak memiliki program kemitraan
dengan pihak luar
Pengawasan dan Pengawasan pengelolaan sekolah - Memiliki program pengawasan - Belum memiliki program pengawasan Akan diadakan
Evaluasi meliputi pemantauan, supervisi, - Melakukan evaluasi diri - Belum melakukan evaluasi diri secara perbakan dan
evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut - Melakukan evaluasi pelaksanaan K-13 dan rutin diikut sertakan
hasil pengawasan KTSP - Tidak melakukan evaluasiK-13/ Pengawas
pelaksanaan KTSP sekolah dalam
- Melakukan evaluasi pendayagunaan pendidik - Tidak melakukan evaluasi pelaksanan
dan tenaga kependidikan pendayagunaan pendidik dan tenaga evaluasi
- Mengikuti akreditasi sekolah kependidikan pelaksanaan
- Mengikuti akreditasi sekolah Kurikulum

59
Rencana Tindak
No. Aspek/Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Ril
Lanjut
Kepemimpinan Pemimpin di SMP terdiri dari kepala Memiliki minimal 1 orang wakil Memiliki minimal 1 orang wakil Akan diupyakan
sekolah dan minimal 1 orang wakil dan 4 orang pembantu wakil seperti : untuk
kepala sekolah Humas, Kesiswaaan, Kurikulum, Sarana penyesuaian
4 wakil pembantu kepsek tdk diakui di terutama
Dapodik. Alhasil Produktifitas dan kinerja penakuan di
mereka tidak maksimal. Dapodik
5 Standar Penilaian
Prinsip Penilaian Prinsip yang harus ditegakan dalam Memenuhi semua prinsip Memenuhi semua prinsip
melakukan penilaian yaitu : sahih,
objektif, adil, terpadu, terbuka,
menyeluruh dan berkesinambungan,
sistematis, beracuan kriteria,
akuntabel.
Teknik dan Teknik dan instrumen yang digunakan Sesuai standar penilaian Sesuai standar penilaian -
Instrumen dalam penilaian
Penilaian
Mekanisme dan Mekanisme dan prosedur yang Sesuai standar penilaian Sesuai standar penilaian -
Prosedur Penilaian digunakan dalam melakukan
penilaian
Penilaian oleh Penilaian hasil belajar oleh pendidik Sesuai standar penilaian Sesuai standar penilaian -
Pendidik dilakukan secara berkesinambungan,
bertujuan untuk memantau proses dan
kemajuan belajar peserta didik serta
untuk meningkatkan efektivitas
kegiatan pembelajaran
Penilaian oleh Meliputi mid semester, semester dan Sesuai standar penilaian Sesuai standar penilaian -
Satuan Pendidikan kenaikan kelas, ujian akhir sekolah
Penilaian oleh Meliputi Ujian nasional Sesuai standar penilaian Sesuai standar penilaian -
pemerintah
6. Standar Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependididikan
Pendidik Jumlah guru harus sebanding dengan - Jumlah guru sebanyak 27 orang dengan - Dari 27 orang guru -
jumlah rombel dan dari kualifikasi komposisi cukup untuk tiap mata - Guru BK yang ada 4 orang,
yang coco/relefan dengan mata
pelajaran yang diampu.
pelajaran. sedangkan kebutuhan 2 orang
- Kualifikasi guru SI semua. - Guru B. Inggris 5 orang yang
- Status guru 12 orang PNS dan 13orang dibutuhkan 2 orang kelebihan 3

60
Rencana Tindak
No. Aspek/Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Ril
Lanjut
masih guru Honda. orang, guru IPA 4 orang yang
- Tingkat kehadiran lebih dari 89 %, 4 diperlukan 2 orang, guru IPS 3
orang merupakan guru pemandu orang yang perlukan 2 orang
- Guru TIK tidak 1 orang tidak
relefan
- Kelebihan guru –guru tersebut
diberdayakan untuk mengajar
pada meta pelajaran lain yang
akibatnya tidak dapat ikut
sertifikasi.
- Sekitar 75 % guru sudah dapt
menggunakan ICT
Semua guru berusia Produktip 36
tahun sampai 50 th dan rata-rata
perempuan dibawah usia 40 tahun
Tenaga Jumlah TU 2 orang - 2 orang TU - 2 orang TU -
Kependidikan - Tersedia tenaga laboran IPA - Tidak tersedia tenaga laboran IPA
- Tersedia tenaga laboran TIK - Tidak tersedia tenaga laboran TIK
- Tersedia tenaga pustakawan - Tidak tersedia tenaga pustakawan
- Tersedia tenaga tukang kebun - Tidak tersedia tenaga tukang
- Tersedia ruang TU kebun
- Tersedia ruang Kepsek - Tidak tersedia ruang TU
- Tidak tersedia ruang Kepsek
Sarana Prasarana - Fasilitas internet - Fasilitas internet dengan WiFi -
7. - Perpustakaan - Perpustakaan tidak idial.
- Peralatan labor IPA - Peralatan labor IPA tidak lengkap dan leb.
Tidak idial
- Halaman Luas - Halaman Luas
- Lapangan olahraga memadai - Lapangan olahraga memadai
- Taman. - Taman masih dalam pembenahan
- Kantin - Kantin tdk ada
- Ruang kelas - Ruang kelas hanya 12 rombel
61
Rencana Tindak
No. Aspek/Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Ril
Lanjut
- MCK/WC - MCK/WC kurang memadai
- Aula - Aula tidak ada
- R. Kantor - R. Kantor tidak ada
- R. Kepsek - R. Kepsek tidak ada
- R. Majlis Guru - R. Majlis Guru tidak ada
- R. TU. - R. TU. Tidak ada
8 Pembiayaan Pembiayaan segala sesuatunya dari Tersedianya dana yang cukup jika memungkinkan - Sekolah lambat berkembang
yang terkecil sampai yang besar untuk susplus dengan demikian sekolah dapat berbuat - Sekolah kurang mampu bersaing
Operasional dan proses 8 Standar banyak untuk meningkatkan Mutu dan Sapras. - Selalu berjalan ditempat
semuanya menggunakan Dana BOS. - Banyak kegiatan Prestasi Baik
siswa maupun guru yang tidak
terikuti.

2. ANALISIS KONDISI SATUAN PENDIDIKAN

No Komponen Kekuatan Kelemahan


1 Pendidik - Jumlah guru sebanyak 27 orang dengan komposisi - Guru BK yang ada 4 orang, sedangkan kebutuhan 2 orang jadi
cukup merata untuk tiap mata pelajaran akan tetapi masih kelebihan 2 orang dan diberdayakan pada mata pelajaran
terdapat jumlah guru yang menumpuk di beberapa mata yang lain
pelajaran - Guru B. Inggris 5 orang guru Kelebihan 2 Orang Guru dan
- Jarak tempat tinggal dengan sekolah rata-rata kurang diberdayakan pada mata pelajaran lain.
dari 10 km - Guru IPA Kelebihan 2 orang Guru, dan Guru IPS Kelebihan 2
- Tingkat kehadiran lebih dari 89 % Orang
- 4 orang merupakan guru pemandu - Sulit untuk diajukan ke sertifikasi
- 80 % Guru hampir menguasai ICT
- Semua guru berusia Produktip, 78 % Perempuan dan rata-rata
dibawah usia 50 tahun

62
No Komponen Kekuatan Kelemahan
2 Tenaga Kependidikan Jumlah TU 2 orang - 2 orang TU
- Tidak tersedia ruang TU
- Tidak tersedia tenaga laboran IPA
- Tidak tersedia tenaga laboran TIK
- Tidak tersedia tenaga pustakawan
- Tidak tersedia tenaga tukang kebun
3 Siswa - Jumlah siswa tercukupi= 351 orang dengan 12 - Belum ada yang berprestasi sampai ketingkat nasional
rombongan belajar. - Variasi kemampuan akademik siswa sangat bervariasi
- Tingkat kehadiran cukup tinggi. - Rata-rata latar belakang ekonomi berasal dari keluarga kurang
- Beberapa siswa memiliki keunggulan akademik dan mampu
non akademik.
4 Sarana Prasarana - Fasilitas internet Tower WiFi dan juga dengan Moden. - Untuk Provider masih menggunakan speedy, jadi dalam
- Perpustakaan tidak idial. pengoperasian internet masih sering terjadi kemacetan
- Peralatan labor IPA tidak lengkap dan leb. Tidak idial - Laboratorium TIK masih kekurangan Desktop.
- Halaman tidak Luas - Infokus kurang memadai
- Lapangan olahraga memadai
- Taman masih dalam pembenahan
5 Program Hampir semuanya ada Diupayakan dalam orientasi pemenuhan SNP.

63
4. ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN

No Komponen Peluang Tantangan / Ancaman


1 Komite Sekolah Pengurus pada umumnya orang-orang yang cukup kompeten Kurang bisa negosiasi dengan Dunia Usaha dalam mencari sumber
Dari berbagai profesi pembeayaan lain.
Sangat peduli dengan sekolah
2 Dewan Pendidikan Ada di kabupaten Efektifitasnya kurang
3 Dinas pendidikan Personilnya kebanyakan berlatar belakang dunia pendidikan Semangat kebersamaan sekolah dalam melaksanakan program
masih sangat rendah.
4 Alumni Belum banyak jumlahnya dan di antaranya beru selesai Perhatian ke sekolah masih sangat kurang.
pendidikan PT. Belum terbentuknya wadah alumni.
5 DU/DK Hanya sedikit ada disekitar sekolah Bantuan ke sekolah tidak ada.
6 Orang Tua Siswa Umumnya cukup tinggi perhatianya Latar belakang ekonomi rendah
Latar belakang pendidikan rendah

Tanah Putih, Juli 2019


Kepala SMP Negeri 5 Tanah Putih

K H O M I Z I, S. Pd.
NIP. 19740515 200502 1 002

64
i

Anda mungkin juga menyukai