Anda di halaman 1dari 4

1.Menurut Ausubel belajar dapat dikalifikasikan ke dalam dua dimensi.

Jelaskan kedua dimensi


belajar tersebut.

Yaitu :

Dimensi pertama (1) :


Dengan cara informasi atau materi pelajaran yang disajikan pada siswa melalui penerimaan
atau penemuan
Dimensi Kedua (2) : Dengan cara bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi itu pada
struktur kognitif yang telah ada, yang meliputi fakta, konsep,

2. Sebutkan dan jelaskan prasyarat-prasyarat dalam belajar bermakna menurut Ausubel.

Prasyarat-prasyaratnya ada dua,yaitu:

(1) Materi yang akan dipelajari harus bermakna secara potensial; kebermaknaan materi
tergantung dua faktor, yakni materi harus memiliki kebermaknaan logis dan gagasan-
gagasan yang relevan harus terdapat dalam struktur kognitif siswa.

(2) Siswa yang akan belajar harus bertujuan untuk melaksanakan belajar bermakna.dengan
demikian mempunyai kesiapan dan niat untuk belajar bermakna

3. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip dalam teori belajar Ausubel.

Prinsip-prinsip dalam teori belajar Ausubel Menurut Ausubel, faktor yang paling penting
yang mempengaruhi belajar adalah apa yang sudah diketahui siswa. Jadi agar terjadi belajar
bermakna, konsep baru atau informasi baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang
telah ada dalam struktur kognitif siswa. Dalam menerapkan teori Ausubel dalam mengajar,
terdapat konsep-konsep atau prinsip-prinsip yang harus diperhatikan.

Prinsip-prinsip tersebut adalah:

a. Pengaturan Awal (advance organizer). Pengaturan Awal mengarahkan para siswa ke


materi yang akan dipelajari dan mengingatkan siswa pada materi sebelumnya yang dapat
digunakan siswa dalam membantu menanamkan pengetahuan baru.

b. Diferensiasi Progresif. Pengembangan konsep berlangsung paling baik jika unsur-unsur


yang paling umum, paling inklusif dari suatu konsep diperkenalkan terlebih dahulu, dan
kemudian barudiberikan hal-hal yang lebih mendetail dan lebih khusus dari konsep itu.

b. Diferensiasi Progresif. Pengembangan konsep berlangsung paling baik jika unsur-unsur


yang paling umum, paling inklusif dari suatu konsep diperkenalkan terlebih dahulu, dan
kemudian barudiberikan hal-hal yang lebih mendetail dan lebih khusus dari konsep itu.
Menurut Sulaiman (1988: 203)

diferensiasi progresif adalah cara mengembangkan pokok bahasan melalui penguraian


bahan secarahirarkhis sehingga setiap bagian dapat dipelajari secara terpisah dari satu
kesatuan yang besar.
c. Belajar Superordinat. Selama informasi diterima dan diasosiasikan dengan konsep dalam
struktur kognitif (subsumsi), konsep itu tumbuh dan mengalami diferensiasi. Belajar
superordinat dapat terjadi apabila konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya dikenal
sebagai unsur-unsur dari suatu konsep yang lebih luas, lebih inklusif.

d. Penyesuaian Integratif (Rekonsiliasi Integratif). Mengajar bukan hanya urutan menurut


diferensiasi progresif yang diperhatikan, melainkan juga harus diperlihatkan bagaimana
konsep-konsepbaru dihubungkan pada konsepkonsep superordinat. Guru harus
memperlihatkan secara eksplisit bagaimana arti-arti baru dibandingkan dan dipertentangkan
dengan arti-arti sebelumnya yang lebih sempit, dan bagimana konsep-konsep yang
tingkatannya lebih tinggi sekarang

4. Jelaskan fase-fase dalam penerapan teori belajar Ausubel dalam pembelajaran matematika.

Penerapan Teori Ausubel dalam Pembelajaran Untuk menerapkan teori Ausubel dalam
pembelajaran, Dadang Sulaiman (1988) menyarankan agar menggunakan dua fase, yakni fase
perencanaan dan fase pelaksanaan. Fase perencanaan terdiri dari menetapkan tujuan
pembelajaran, mendiagnosis latar belakang pengetahuan siswa, membuat struktur materi dan
memformulasikan pengaturan awal. Sedangkan fase pelaksanaan dalam pembelajaran terdiri dari
pengaturan awal, diferensiasi progresif, dan rekonsiliasi integratif.

a. Fase Perencanaan
1) Menetapkan tujuan pembelajaran, yakni siswa memahami dan dapat menenyelesaiakan
pertidaksamaan linear satu variabel.
2) Menetapkan indikator, yakni“menentukan penyelesaian pertidaksamaan linear satu
variabel”.
3) Mendiagnosis latar belakang pengetahuan siswa dalam memahami pokok bahasan
pertidaksamaan linear, yakni:
a) Persamaan linear satu variabel (materi SMP kelas-7)
b) Penyelesaian persamaan linear satu variabel (materi SMP kelas-7)
c) Keekuivalenan pada persamaan linear satu variabel (materi SMP kelas-7)

4) Membuat struktur materi


Mementukan struktur materi tentang pertidaksamaan linear satu variabel sebagai berikut:
a) Mengenal persamaan linear satu variabel
b) Pengertian pertidaksamaan linear satu variabel
c) Menyelesaian pertidaksanaan linear satu variabel 5

5) Memformulasikan pengaturan awal, untuk mengajarkan pokok bahasan pertidaksamaan


linear di kelas-7 SMP adalah sebagai berikut:

a) Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang ruas kiri dan kanan
dihubungkan dengan tanda “=”
b) Ketidaksamaan adalah pernyataan yang ruas kiri dan kanan dihubungkan dengan
tanda ≥ ≤ > < atau ≠
c) Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang ruas kiri dan kanan dihubungkan
dengan tanda ≥ ≤ > < atau ≠
d) Pertidaksamaan dalam bentuk , ax+b<0, ax+b ≤0 , ax+b>0 atau ax+b≥ 0 dengan
a,b ∈ , dan 0 ≠a disebut pertidak-samaan linear satu variabel. Dalam hal ini
pertidaksamaan disebut linear karena pangkat dari variabelnya adalah satu

e) Sifat-sifat yang digunakan dalam menyelesaikan persamaan linear satu variabel


adalah:
(1) Jika kedua ruas dari persamaan ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang
sama, maka penyelesaiannya tidak berubah
(2) Jika kedua ruas dari persamaan dikalikan dengan bilangan yang sama, maka
penyelesaiannya tidak berubah
(3) Jika kedua ruas dari persamaan dibagi dengan bilangan yang sama dan tidak
sama dengan nol, maka penyelesaiannya tidak berubah.

b. Fase Pelaksanaan

Uraian kegiatan Prinsip yang digunakan


Guru mengingaatkan siswa tentang Advance organizer
perbedaan antara ketidaksamaan dan
pertidaksamaan
Guru mengungatkan siswa pada persamaan Advance organizer
linear satu variabel dan tiga sifat yang
digunakan dalam menyelesaikan persamaan
linear satu variabel
Guru memberikan masalah (untuk Advance organizer
mengingatkan kembali) tentang
penyelesaian dari persamaan linear satu
variabel 5X+12= 2X-3
Guru menjelaskan materi pertidaksamaan Diferensiasi progresif
linear satu variabel.
Bentuk umum pertidaksamaan ax+b <c ,
ax+b≤ c ax+b > c , ax+b ≥ c dengan a,b,c
∈R, a ≠0
Guru memberikan beberapa contoh Diferensiasi progresif
pertidaksamaan linear satu variabel,
misalnya tentukan penyelesaian
pertidaksamaan linear 3X+10 ≥8
Siswa menyelesaikan pertidaksamaan linear Diferensiasi progresif
dan menggambarkan penyelesaian
pertidaksamaan pada garis bilangan.
Siswa menyimpulkan cara yang digunakan
untuk menentukan penyelesaian pada garis
bilangan

5. Berikan contoh implikasi dari pembelajaran bermakna menurut Ausubel

Contoh implikasi
Perhatikan tiga bilangan berikut
(1). 89.107.145
(2). 54.818.071
(3). 17.081.945
Pertanyaan : manakah bilangan yang paling mudah dan paling sulit diingat siswa

Anda mungkin juga menyukai