Anda di halaman 1dari 30

DOKUMEN 1

KURIKULUM

SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM

Alamat : Jalan Durian


Desa : Motu
Kecamatan : Baras
Kabupaten : Pasangkayu
Provinsi : Sulawesi Barat

TAHUN PELAJARAN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, kami seluruh stakeholder SMP


INTEGRAL LUKMANUL HAKIM telah dapat menyelesaikan penyusunan SMP
INTEGRAL LUKMANUL HAKIM tahun pelajaran 2019-2020. Kurikulum ini disusun oleh
seluruh komponen yang ada di sekolah diantaranya Guru, Kepala Sekolah, Komite
Sekolah yang penyusunannya tetap berpedoman pada dasar hukum pelaksanaan
pendidikan yaitu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.20 Tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan, Permendikbud No. 54 tahun 2016 tentang SKL, Permendikbud No
21 tahun 2016 tentang standard isi , Permendikbud No. 22 tahun 2016 ttg Standar
Proses, Permendikbud No. 23 tahun 2016 ttg Standar Penilaian. Hal tersebut
dikarenakan SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM merupakan sekolah sasaran
implementasi Kurikulum 2013.
Kurikulum ini adalah sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
di SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM tahun pelajaran 2019-2020, yang berisikan
Pendahuluan ( Rasional, Visi, Misi, Tujuan Pendidikan ), Pengertian Kurikulum, Analisis
SWOT , Struktur Kurikulum, Kalender Pendidikan, Pengembangan Silabus dan
Penutup.
Kami menyadari bahwa kurikulum ini masih belum sempurna dan belum bisa
menjawab semua permasalahan pelaksanaan pembelajaran di SMP INTEGRAL
LUKMANUL HAKIM, oleh karena itu saran dan usul sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan kurikulum pada tahun berikutnya.
Akhir kata, kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua komponen
sekolah yang telah membantu tersusunnya kurikulum ini semoga Allah SWT
memberkahi kita semua, Amin.
LEMBAR PENGESAHAN

Dengan memohon rahmat Tuhan Yang Maha Esa, pada hari .... tanggal ......... Tahun
2019 Dokumen 1 Kurikulum SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM Tahun 2019/2020
dapat disusun oleh TIM Pengembang Sekolah untuk mendapatkan persetujuan dari
pihak-pihak terkait.

.........................., .......... 2019

Komite Sekolah Kepala Sekolah


Ketua Komite SMP Integral Lukmnaul Hakim

Lina Jauhari Ilham Lubis, S.Pd.I


NIP………………..

Mengetahui,
Pengawas Sekolah

.............................................
NIP. .....................................

Diketahui untuk mendapatkan pengesahan :


Kepala DinasPendidikan
Kabupaten ..............

..........................................
NIP....................................
DAFTAR ISI
Halaman Judul ………………………………………………….
Kata Pengantar ………………………………………………... 1
Halaman Pengesahan ……………………………………… 2
Daftar Isi ……………………………………... 3
Bab I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ........................................................... 4
1. RASIONAL..................................................................... 4
2. DASAR............................................................................ 4
B. TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM.......................... 7
C. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM……………….. 8
D. Analisis SWOT …………………………….. 9
Bab II. TUJUAN
A. TUJUAN. ……………………………………….. 12
1. Tujuan Pendidikan Nasional…………….……………….. 12
2. Tujuan Pendidikan Dasar……………….…………......... 12
B. VISI.................................…………………………………….. 12
C. MISI ...... .. ......…………………………… ……… 12
D. TUJUAN SEKOLAH……………….…….……...….………… 12

Bab III. MUATAN KURIKULUM


A. STRUKTUR KURIKULUM………………………………………...14
B. MUATAN KURIKULUM………………………………………..... 17
1. Mata pelajaran.....................................………………….. 17
2. Muatan lokaL......................................…………………... 17
3. Kegiatan Pengembangan Diri……………...…………….. 20
4. Pengembangan Pendidikan Budaya dan kharakter bangsa….. 22
5. Beban Belajar………………………………………………... 23
6. Ketuntasan Belajar………………………...………………....24
7. Kenaikan Kelas dan Kelulusan........…………………….... 25
8. Pendidikan Kecakapan Hidup…………………………..... 26
9. Pendidikan berbasis Keunggulan Lokal Global………… 27
Bab IV KALENDER PENDIDIKAN
A. Alokasi Waktu. ………………………………………… 28
B. Penetapan Kalender Pendidikan……………………………. 28
Bab V PENUTUP
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Rasional
a) Pengertian Kurikulum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua
dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara
yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai di sekolah ini pada tahun ajaran
2017/2018 memenuhi kedua dimensi tersebut.
b) Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan
tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia
dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk
Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif
(anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah
penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035
pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang
dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia
produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya
manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar
tidak menjadi beban.

b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai
isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan
informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan
pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola
hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat
industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade
Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)
Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free
Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran
kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu,
investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia
di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science
Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA)
sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak
menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan
PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan
di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.

c. Penyempurnaan Pola Pikir


Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai
berikut:
1) Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat
pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap
materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi
pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-
lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta
didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat
dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran
siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran
pendekatan sains);
5) Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6) Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran
berbasis alat multimedia;
7) Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users)
dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap
peserta didik;
8) Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi
pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
9) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum


Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum
sebagai daftar matapelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah diubah sesuai dengan kurikulum
satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan
penguatan tata kelola sebagai berikut:
1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang
bersifat kolaboratif;
2) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan
manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational
leader); dan
3) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manaj emen
dan proses pembelajaran.
e. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan
materi yang relevan bagi peserta didik.

2. Dasar
Pelaksanaan penyusunan Kurikulum SMP Angkasa Lanud Husein Bandung
landasan hukum yang digunakan sebagai pedoman adalah :
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, jo. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2013
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2013
tentang standar isi;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum;

B. Tujuan Pengembangan Kurikulum


Tujuan Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum SMP INTEGRAL LUKMANUL
HAKIM adalah :
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum dikembangkan yang
memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman
dan takwa serta akhlak
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkem-
bangan dan kemampuan peserta didik.
Kurikulum dikembangkan agar memungkinkan pengembangan keragaman
potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spritual, dan kinestetik
peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
3. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keseimbangan tuntutan
pembangunan daerah dan nasional.
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan
dengan perkembangan dengan teknologi dan seni.
5. Dinamika perkembangan global
Kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global
dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain
6. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum dikembangkan untuk mendorong wawasan dan sikap kebangsaan
dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
7. Sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran di SMP INTEGRAL
LUKMANUL HAKIM Kurikulum dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan,
kondisi, dan cirikhas SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM
8. Kurikulum dikembangkan untuk dijadikan pedoman kegiatan pembelajaran baik
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler di SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM
termasuk didalamnya untuk penyusunan RPS dan RKAS (Rencana Kegiatan
dan Anggaran Sekolah)

C. Prinsip Pengembangan Kurikulum


1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungan secara nasional maupun internasional.
Kurikulum SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM dikembangkan berdasarkan
bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab baik nasional
maupun internasional.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM dikembangkan dengan
memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang
dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak deskriminatif terhadap
perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi dan
gender secara global
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM dikembangkan atas dasar
kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang
secara dinamis. Oleh karena itu semangat dan isi kurikulum memberikan
pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni baik nasional maupun
internasional
4. Relevan dengan kebutuhan hidup
Pengembangan kurikulum SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM dilakukan
dengan melibatkan stake holders untuk menjamin relevansi pendidikan
dengan kebutuhan hidup, kalangan dunia usaha dan dunia kerja baik nasional
maupun internasional.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM mencakup
keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran
yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM diarahkan kepada proses
pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM dikembangkan dengan
memperhatikan kepentingan nasional, daerah, untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Antara kedua kepentingan tersebut
harus saling mengisi, memberdayakan sejalan dengan falsafah negara kita
Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka NKRI
8. Mampu bersaing di dunia Internasional
Kurikulum SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM dikembangkan agar peserta
didik mampu bersaing di dunia internasional secara global dalam berbagai
bidang.
3. Analisis SWOT
ANALISIS SWOT IMPLEMENTASI
PERMENDIKBUD NO. 20, 21, 22 DAN 23 TAHUN 2016
Di SMP INTEGRAL LUKMNAUL HAKIM

Kesiapan
No Fungsi dan Faktor Kondisi Ideal Kondisi Nyata Sia Tida
p k
1 Fungsi
Perencanaan
Kurikulum 2013
1. Faktor Internal
Kesiapan
No Fungsi dan Faktor Kondisi Ideal Kondisi Nyata Sia Tida
p k
1.1 Komite Sekolah Mendukung Kurang v
Mendukung
1.2 Pendidik Mengajar v
sesuai dengan berpendidikan S-
latar belakang 1 (100%) dan
Pendidikan mengajar sesuai
dan jenjang S- dengan latar
1 belakang
1.3 Tenaga pendidikannya. v
Kependidikan Berijasah
sekurang- berijasah S1
kurangnya D-3 (100 %)
v
1.4 Sarana dan Lengkap dan
Prasarana memadai
Belum lengkap
dan memadai

1.5 Biaya Tepenuhi Belum semuanya v


terpenuhi
2. Faktor Eksternal
2.1 Dinas Pendidikan Mendukung Mendukung V
Kota /Kab.
2.2 Dewan Mendukung Mendukung v
Pendidikan Mendukung Belum v
2.3 Organisasi mendukung
Profesi Mendukung secara optimal v
Mendukung
2.4 Lingkungan
Masyarakat
2.1 Dinas Mendukung Mendukung V
Pendidikan
Kota /Kab. Mendukung Mendukung v
2.2 Dewan Mendukung Belum v
Pendidikan mendukung
2.3 Organisasi Mendukung secara optimal v
Profesi Mendukung

2.4 Lingkungan
Masyarakat
3 Fungsi Evaluasi
Pelaksanaan
Kurikulum 2013
1. Faktor Internal
1.1 Komite Sekolah Mendukung Mendukung v
1.2 Pengawas Mendukung Mendukung v
Sekolah Mendukung Belum v
1.3 Sarana dan mendukung
Prasarana Terpenuhi secara optimal v
Belum terpenuhi
1.4 Biaya
2. Faktor Eksternal
2.1 Dinas Mendukung Mendukung V
Pendidikan
Kota /Kab. Mendukung Mendukung v
2.2 Dewan Terpenuhi Terpenuhi v
Pendidikan
2.3 Lingkungan
Masyarakat
BAB II
TUJUAN

A. TUJUAN
1. Tujuan Pendidikan Nasional

Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman,


bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, bertanggung
jawab, dan demokratis.
2. Tujuan Pendidikan Dasar

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,


kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan yang lebih lanjut.

B. Visi
SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM memiliki visi
Terwujudnya sekolah unggul yang Islami, Berilmu, Berkompeten/terampil, berwawasan
luas, berimtaq dan berimtek, berakhlaqul karimah serta mampu mengamalkan dan
melakukan perubahan di masyarakat sebagai miniatur perdaban yang Islami. visi ini
digelorakan dalam sebuah ungkapan

C. Misi
1. Memberdayakan tenaga pendidik dan kependidikan yang memenuhi standar
yang ditetapkan.
2. Mengahasilkan Siswa Kader yang Bertauhid,
3. Melahirkan Siswa yang Berprestasi
4. Membentuk Siswa yang berkompeten dan Terampil
5. Menanamkan dan membiasakan akhlakul karimah, kedisiplinan melalui
budaya bersih, budaya tertib, budaya kerja dan budaya Islami
6. Menumbuhkan penghayatan terhadap Al qur’an sehingga menjadi salah satu
sumber pedoman hidup dalam bersikap, berperilaku dan bermasyarakat
7. Sebagai miniatur peraga dan perintis perdaban islam melalui sekolah
8. Menumbuhkan inovasi dalam kehidupan sehari hari yang dapat menunjang
pengembangan profesionalisme
9. Memberdayakan seluruh komponen sekolah dan mengoptimalkan sumber
daya sekolah dalam mengembangkan potensi dan minat peserta didik secara
optimal.
D. Tujuan Sekolah

Tujuan yang ingin dicapai di SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM secara bertahap
akan dimonitoring, dievaluasi, dan dikendalikan setiap kurun waktu 3 (satu) tahun.
Tujuan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Tercapainya tingkat kelulusan 100% dengan rata-rata nilai 7,00;


2. Meningkatnya persentase lulusan yang diterima di sekolah negeri
(SMA/SMK/MA) sekurang-kurangnya 100 % dari lulusan;
3. Tersedianya media pembelajaran standar yang diperlukan;
4. Terlaksanannya progam 3 S (senyum, salam, sapa);
5. Terlaksananya program 7 K (Keamanan, Ketertiban, Keindahan, Kebersihan,
Kenyamanan, Kerindangan, Kekeluargaan) sehingga sekolah menjadi kondusif;
6. Terlaksananya pelayanan yang optimal kepada semua pihak yang memerlukan
berdasarkan SAS (Sistem Administrasi Sekolah);
7. Terjalinnya kerja sama antarwarga/keluarga besar sekolah dan lingkungkan
sekitar ;
8. memiliki keterampilan di bidang Bahasa yang kelak akan sangat berguna bagi
siswa.

BAB III

MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik
pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan
kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI- 1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SMP INTEGRAL LUKMANUL
HAKIM dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 1 : Kompetensi Inti SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS VII KELAS VIII KELAS IX
1. Menghargai Menghayati, 1. Menghargai dan 1. Menghargai dan
dan melaksanakan ajaran menghayati ajaran menghayati ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya
2. Menghargai dan 2. Menghargai dan 2. Menghargai dan
menghayati perilaku menghayati perilaku menghayati perilaku
jujur, disiplin, jujur, disiplin, jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong (toleransi, gotong (toleransi, gotong
royong), santun, royong), santun, royong), santun,
percaya diri, dalam percaya diri, dalam percaya diri, dalam
berinteraksi secara berinteraksi secara berinteraksi secara
efektif dengan efektif dengan efektif dengan
lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan alam dalam jangkauan alam dalam
pergaulan dan pergaulan dan jangkauan pergaulan
keberadaannya keberadaannya dan keberadaannya
3. Memahami dan 3. Memahami dan
3. Memahami
menerapkan menerapkan
pengetahuan (faktual,
pengetahuan (faktual, pengetahuan (faktual,
konseptual, dan
konseptual, dan konseptual, dan
prosedural)
prosedural) prosedural)
berdasarkan rasa
berdasarkan rasa berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang
ingin tahunya tentang ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan,
ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan,
teknologi, seni,
teknologi, seni, teknologi, seni,
budaya terkait
budaya terkait budaya terkait
fenomena dan
fenomena dan fenomena dan
kejadian tampak mata
kejadian tampak mata kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji,
4. Mencoba, mengolah, 4. Mengolah, menyaji,
dan menalar dalam
dan menyaji dalam dan menalar dalam
ranah konkret
ranah konkret ranah konkret
(menggunakan,
(menggunakan, (menggunakan,
mengurai, merangkai,
mengurai, merangkai, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan
memodifikasi, dan memodifikasi, dan
membuat) dan ranah
membuat) dan ranah membuat) dan ranah
abstrak (menulis,
abstrak (menulis, abstrak (menulis,
membaca,
membaca, membaca,
menghitung,
menghitung, menghitung,
menggambar, dan
menggambar, dan menggambar, dan
mengarang) sesuai
mengarang) sesuai mengarang) sesuai
dengan yang
dengan yang dipelajari di dengan yang dipelajari
dipelajari di sekolah
sekolah dan sumber lain di sekolah dan sumber
dan sumber lain yang
yang sama dalam sudut lain yang sama dalam
sama dalam sudut
pandang/teori sudut pandang/teori
pandang/teori

2. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan
kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar
dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi
inti sebagai berikut:
a. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI- 1;
b. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
c. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam
rangka menjabarkan KI-3; dan
d. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI-4.

Struktur Kurikulum SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM

Kelas dan Alokasi


Komponen Waktu

VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti 3 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 3 2 2
3. Bahasa Indonesia
6 4 4
4. Matematika 5 6 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 6 7
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
B. Mata Pelajaran
9. Seni Budaya
3 2 2
10. PendidikanJasmani, Olahj 3 2 2
Raga, dan Kesehatan
11. Prakarya 2
12. Bahasa Arab 2 2
13. Sejarah ALkhairaat 2 2
B. Bimbingan Konseling
C. Pengembangan Diri
a. Keagamaan
b. Olahraga dan Seni
Budaya
 Voli
 Sepak Bola
 Seni Islam
c. Pramuka

Jumlah 38 36 36

B. MUATAN KURIKULUM
1. Mata pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu yang
sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan matapelajaran dan
alokasi waktu untuk SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM sebagaimana tabel
berikut.

Struktur Kurikulum SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM

Kelas dan Alokasi


Komponen Waktu

VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti 3 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 3 2 2
3. Bahasa Indonesia
6 4 4
4. Matematika 5 6 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 6 7
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
C. Mata Pelajaran
14. Seni Budaya 3 2 2
15. PendidikanJasmani, Olah 3 2 2
Raga, dan Kesehatan
16. Prakarya 2
17. Bahasa Arab* 2 2 2

D. Bimbingan Konseling
E. Pengembangan Diri
d. Keagamaan
e. Olahraga dan Seni
Budaya
 Voli
 Sepak Bola
 Seni Islam
f. Pramuka

Jumlah 38 36 36

Keterangan:
 Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur
kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SMP INTEGRAL
LUKMANUL HAKIM antara lain Pramuka (Wajib), Sepak Bola, Voli dan
Seni Islam
 Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Sepak Bola ,
Voli dan Seni Islam adalah dalam rangka mendukung pembentukan
kompetensi sikap sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap peduli.
Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan
pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi
keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra
kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.
 Matapelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang
terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran
yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten
lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
 Bahasa Daerah sebagai muatan lokal diajarkan secara terpisah karena
daerah merasa perlu untuk memisahkannya. SMP INTEGRAL LUKMANUL
HAKIM menambah 2 jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan.

2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas Sekolah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari
mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran
tersendiri. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus
mengembangkan Kompetensi inti /Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap
jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata
pelajaran muatan lokal setiap semester, atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu
tahun. Muatan lokal yang diterapkan di SMP ALKHAIRAAT LAMBARA adalah Bahasa
Arab dan Sejarah Alkhairaat. Wajib bagi semua peserta didik kelas 7 sampai dengan kelas
9. Alokasi waktu 2 jam pelajaran.
3. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri dapat
dilakukan dalam bentuk bimbingan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan tidak
terprogram.

a. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan


perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui
penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini.
Kegiatan Pelaksanaan
Layanan dan kegiatan  Individual
Kegiatan Pelaksanaan
pendukung konseling
 Kelompok: tatap muka guru
BP masuk ke kelas
Ekstrakurikuler  Kepramukaan
 Olah raga Voli, Sepak Bola
 Seni budaya/sanggar

b. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan


sebagai berikut.

Kegiatan Contoh
Rutin, yaitu  Piket kelas
kegiatan yang  Ibadah
dilakukan  Berdoa sebelum dan sesudah
terjadwal pembelajaran di kelas
 Bakti sosial
Spontan, adalah  Memberi dan menjawab salam
kegiatan tidak  Meminta maaf
terjadwal dalam  Berterima kasih
kejadian khusus  Mengunjungi orang yang sakit
 Membuang sampah pada
tempatnya
 Menolong orang yang sedang
dalam kesusahan
 Melerai pertengkaran
Keteladanan,  Performa guru
adalah kegiatan  Mengambil sampah yang
dalam bentuk berserakan
perilaku sehari-  Cara berbicara yang sopan
hari  Mengucapkan terima kasih
 Meminta maaf
 Menghargai pendapat orang lain
 Memberikan kesempatan terhadap
pendapat yang berbeda
 Mendahulukan kesempatan
kepada orang tua
 Penugasan peserta didik secara
bergilir
 Menaati tata tertib (disiplin, taat
waktu, taat pada peraturan)
 Memberi salam ketika bertemu
 Berpakaian rapi dan bersih
 Menepati janji
 Memberikan penghargaan kepada
orang yang berprestasi
 Berperilaku santun
 Pengendalian diri yang baik
 Memuji pada orang yang jujur
 Mengakui kebenaran orang lain
 Mengakui kesalahan diri sendiri
 Berani mengambil keputusan
 Berani berkata benar
 Melindungi kaum yang lemah
Kegiatan Contoh
 Membantu kaum yang fakir
 Sabar mendengarkan orang lain
 Mengunjungi teman yang sakit
 Membela kehormatan bangsa
 Mengembalikan barang yang
bukan miliknya
 Antri
 Mendamaikan

Jenis Pengembangan Diri yang ditetapkan SMP adalah sebagai berikut ini.
Jenis Pengembangan Nilai-nilai yang
Strategi
Diri ditanamkan
A. Bimbingan Konseling  Kemandirian  Pembentukan
(BK)  Percaya diri karakter atau
 Kerja sama kepribadian
 Demokratis  Pemberian
 Peduli sosial motivasi
 Komunikatif  Bimbingan karier
 Jujur
B. Kegiatan  Demokratis  Latihan
Ekstrakurikuler:  Disiplin terprogram
1. Kepramukaan  Kerja sama (kepemimpinan,
 Rasa berorganisasi)
Kebangsaan
 Toleransi
 Peduli sosial
dan lingkungan
 Cinta damai
 Kerja keras
2. Olahraga  Sportifitas  Melalui latihan
 Menghargai rutin (antara
prestasi lain: bola voli,
 Kerja keras Perlombaan
 Cinta damai olah raga
 Disiplin
 Jujur

3. Seni  Disiplin  Latihan rutin


budaya/Sanggar  Jujur  Berkompetisi
seni  Peduli budaya internal dan
 Peduli sosial eksternal
 Cinta tanah air  Pagelaran seni
 Semangat
kebangsaan

4. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa


Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa
tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata
pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah perlu
mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan
karakter bangsa ke dalam Kurikulum 2013, silabus dan RPP yang sudah ada.
Indikator nilai-nilai budaya dan karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator
sekolah dan kelas, dan (2) indikator untuk mata pelajaran.
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala
sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan
karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang
diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran
menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata
pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan
budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut
berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di
atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan
dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum
ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.
Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan
pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui
berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat. Di kelas dikembangkan
melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan cara integrasi. Di
sekolah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan sejak
awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang
dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik
memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan
ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang
menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian masyarakat
untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan
mengacu pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui
pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di
sekolah, model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika melihat
adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun
memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang
dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya
guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam
pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT :Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya
tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi
belum konsisten)
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan
berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai
konsisten)
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan
perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)

e) Alokasi Waktu
Untuk kelas 7 dan kelas 8 diberikan 2 jam pelajaran (ekuivalen 2 x 40 menit)
Untuk kelas 9 semester II diberi kegiatan Bimbingan Belajar secara intensif
untuk persiapan menghadapi UN
5. Beban Belajar
a. Beban belajar menggunakan sistim paket dengan beban belajar maksimal 40
jam pelajaran per minggu untuk Kurikulum 2013 dan 32 jam pelajaran untuk
kurikulum 2006 dengan maksimal penambahan jam tambahan wajib 4 jam.
Satu jam pelajaran 40 menit, dengan rincian sebagai berikut :
Satu jam Minggu Minggu
Jumlah jam Waktu
pembelajaran efektif efektif
Kelas pembelajaran pembelajaran
tatap Semester Semester
perminggu /jam per tahun
muka/menit ganjil genap
VII 40 40 20 20 1600
VIII 40 36 20 20 1600
IX 40 36 20 16 1296

b. Beban belajar di SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM dinyatakan dalam


jam pembelajaran per minggu.
c. Beban belajar satu minggu Kelas VII = 40 jp, VIII dan IX adalah 36 jam
pembelajaran termasuk Bahasa Arab dan Sejarah Alkharaat
d. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
e. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit
18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
f. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
g. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14
minggu dan paling banyak 16 minggu.
h. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan
paling banyak 40 minggu.

PEMBAGIAN JAM

JAM KE- SENIN RABU KAMIS JUMAT SABTU


SELASA
07.30- 07.30- 07.30- 07.30- 07.30-
1 07.30-08.10
08.10 08.10 08.10 08.10 08.10
08.10- 08.10- 08.10- 08.10- 08.10-
2 08.10-08.50
08.50 08.50 08.50 08.50 08.50
08.50- 08.50- 08.50- 08.50- 08.50-
3 08.50-09.30
09.30 09.30 09.30 09.30 09.30
Istirah
Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
at
09.45 - 09.45 - 09.45 - 09.45 - 09.45 - 09.45 -
4
10.25 10.25 10.25 10.25 10.25 10.25
10.25 - 10.25 - 10.25 - 10.25 - 10.25 - 10.25 -
5
11.05 11.05 11.05 11.05 11.05 11.05
Istirah
Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
at
11.20 - 11.20 - 11.20 - 11.20 -
7 11.20 -12.00
12.00 12.00 12.00 12.00
12.00 - 12.00 - 12.00 - 12.00 -
12.00 -12.40
12.40 12.40 12.40 12.40

 Senin Jam 7 Upacara bendera rutin


 Jumat jam 7 Shalat Jumat Berjamaah

6. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran ditentukan oleh kelompok guru mata
pelajaran dengan mempertimbangkan materi esensial, kompleksitas, intake
siswa, dan daya dukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
REKAP KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

Komponen KKM KKM KKM


Kelas VII Kelas VIII Kelas
IX

Pendidikan Agama 70 70 70

Pendidikan 70 70 70
Kewarganegaraan

Bahasa Indonesia 70 70 70
67 67 67
Bahasa Inggris
67 67 67
Matematika
67 67 67
Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 70


75 75 75
Seni Budaya
75 75 75
Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan

Prakarya 75

Keterampilan / Teknologi 75 75
Informasi

Muatan lokal 75 75 75

Berdasarkan perhitungan Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal dari masing-


masing mata pelajaran, maka pihak sekolah menentukan KKM untuk Satuan
Pendidikan 67. Hal tersebut didasarkan pada KKM terrendah yang telah
ditetapkan oleh masing-masing guru mata pelajaran

6. Kenaikan Kelas dan kelulusan


Kriteria kenaikan kelas diatur sebagai berikut.
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan
dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
c. Nilai yang tidak tuntas maksimal 3 mata pelajaran dengan memperhatikan nilai
rapor pada semester I dan semester II
d. Kenaikan kelas mempertimbangkan juga kehadiran di kelas mencapai minimal
90%, kecuali sakit dengan keterangan dokter atau bencana alam.
e. Hal-hal yang belum tercantum dalam point a sampai d akan diputuskan dalam
rapat pleno.
f. Penentuan nilai akhir raport = (NH + m + N)/3
g. NH : rata-rata nilai harian termasuk tugas mandiri terstruktur dan tidak terstruktur
M : Nilai mid
N : nilai ulangan akhir semester
Kriteria kelulusan diatur sebagai berikut.
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan
dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
c. Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi.
d. Mengikuti Ujian Nasional.
e. Di sekolah kami, kelulusan juga mempertimbangkan kehadiran di kelas
mencapai minimal 90%.

7. Pendidikan Kecakapan Hidup


a. Kurikulum SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM memasukkan pendidikan
kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan
akademik dan/atau kecakapan vokasional.
b. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua
mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang
bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.
Untuk memperjelas uraian tersebut berikut ini ditampilkan tabel tentang kecakapan hidup
Kecakapan
No. Jenis Mata Pelajaran
Hidup
1 Pribadi Membaca Al-Quran Pend. Agama
Islam
2 Sosial Pengumpulan dana sosial IPS
3 Sosial Membersihkan sampah di sekitar PKn
sekolah
4 Vokasional Berpidato Bahasa Indonesia
5 Vokasional Reportase Bahasa Indonesia
6 Vokasional Story telling Bahasa Inggris
7 Vokasional Bermain band (alat musik) Seni Budaya

8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain,
yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
b. Kurikulum SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM memasukkan pendidikan berbasis
keunggulan lokal berupa pendidikan Bahasa Arab dan Sejarah Alkhairaar berjalan sejak
2017.
c. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global merupakan bagian dari mata pelajaran
dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
d. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik melalui kegiatan
pembiasaan, ekstrakurikuler, pendidikan dan pelatihan, dan atau dari satuan pendidikan
formal/nonformal lain yang sudah memperoleh akreditasi.

Untuk lebih jelasnya berikut ini tabel keunggulan lokal dan global yang dikembangkan di
SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM
Tabel Materi Keunggulan Lokal dan Global

No. Keunggulan Lokal Keunggulan Global Keterangan


1 Bahasa Mengakses internet
untuk siswa
2 Olahraga bola voli
3 Sepak bola
4 Seni Islam
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan


dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan
adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun
ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektir belajar, waktu
pembelajaran efektir dan hari libur.
A. Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pemebelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu melipiti
jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang imaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari
libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainya tertera pada
tabel:
Alokasi
No Kegiatan Keterangan
Waktu
1 Minggu efektif Digunakan untuk kegiatan
39 minggu
belajar pembelaran efektif
2 Jeda tengah
2 minggu Satu minggu setiap semester
semester
3 Jada antar
2 minggu Antara semester I dan II
semester
4 Digunakan untuk penyiapan
Libur akhir
4 minggu kegiatan dan administrasi akhir
tahun pelajaran
dan awal tahun pelajaran
5 Hari libur Libur awal dan akhir romadon
4 minggu
keagamaan Libur hari raya idhul fitri
6 Disesuaikan dengan peraturan
Hari libur
2 minggu pemerintah
umum/nasional
(terlampir)

B. Penetapan Kalender Pendidikan


1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan juni tahun berikutnya
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Meneri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan Hari Raya
Keagamaan, Kepala Daerah Tingkat Kota, dan Sekolah dapat menetapkan hari
libur khusus.
3. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh sekolah
berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen standar isi ini
dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah
4. Hari beljar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, sesuai dengan tuntutan kurikulum.
5. Jumlah belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran 213 (dua ratus tigabelas)
hari belajar yang digunakan untuk kegiatan pemrbelajaran sesuai kurikulum
yamng berlaku.
6. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan untuk proses
pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif setiap
minggu untuk kelas VII = 40 jam pelajaran untuk kelas VIII dan kelas IX = 36 jam
pelajaran, dengan alokasi waktu 40 menit per jam pelajaran. Jumlah jam belajar
efektif selama satu tahun untuk kelas VII = 1404 jam pelajaran. Sedangkan jam
belajar efektif untuk kelas VIII dan IX selama satu tahun 1365 jam pelajaran.
Jumlah Minggu Efektif Tahun Pelajaran 2019 / 2020
Semester I

JULI 2018 Tanggal Uraian Kegiatan

MINGGU 1 8 15 22 29 2 – 7 Juli 2019 PPDB TP 2019/2020


HARI PERTAMA MASUK
SENIN 2 9 16 23 30 16 – 18 Juli 2019
SEKOLAH TP 2019/2020
SELASA 3 10 17 24 31
RABU 4 11 18 25
KAMIS 5 12 19 26
JUM'AT 6 13 20 27
SABTU 7 14 21 28

AGUSTUS 2018 Tanggal Uraian Kegiatan

MINGGU 5 12 19 26 17 Agustus 2019 HUT Kemerdekaan RI ke 73

SENIN 6 13 20 27 22 Agustus 2019 Hari Raya Idul Adha 1439 H

SELASA 7 14 21 28

RABU 1 8 15 22 29

KAMIS 2 9 16 23 30

JUM'AT 3 10 17 24 31

SABTU 4 11 18 25

SEPTEMBER 2018 Tanggal Uraian Kegiatan

2 9 16 23 30 11 September Tahun Baru Islam 1440 H


MINGGU 2019

SENIN 3 10 17 24

SELASA 4 11 18 25

RABU 5 12 19 26

KAMIS 6 13 20 27

JUM'AT 7 14 21 28

SABTU 1 8 15 22 28

OKTOBER 2018 Tanggal Uraian Kegiatan

MINGGU 7 14 21 28

SENIN 1 8 15 22 29

SELASA 2 9 16 23 30

RABU 3 10 17 24 31

KAMIS 4 11 18 25

JUM'AT 5 12 19 26

SABTU 6 13 20 27

NOPEMBER 2018 Tanggal Uraian Kegiatan

MINGGU 4 11 18 25 20 November 2019 Maulid Nabi Muhammad SAW

SENIN 5 12 19 26

SELASA 6 13 20 27

RABU 7 14 21 28

KAMIS 1 8 15 22 29

JUM'AT 2 9 16 23 30

SABTU 3 10 17 24
DESEMBER 2018 Tanggal Uraian Kegiatan

MINGGU 2 9 16 23 30 3–13 PENILAIAN AKHIR SEMESTER


Desember2019 (PAS) GANJIL TP. 2018/2019
SENIN 3 10 17 24 31 15 Desember 2019 PEMBAGIAN RAPORT
SEMESTER GANJIL TP. 2018/2019

SELASA 4 11 18 25 17 - 31 Desember LIBUR SEMESTER GANJIL TP.


2019 2019/2020

RABU 5 12 19 26 25 Desember 2019 Hari Natal

KAMIS 6 13 20 27

JUM'AT 7 14 21 28

SABTU 1 8 15 22 29

PERINCIAN JUMLAH MINGGU DAN HARI EFEKTIF


TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Jumlah
Hari Jumlah Juml
Jumlah Hari
Jumlah Libur Jumlah Hari Hari ah
Jumlah Minggu Jumlah Hari Jumlah Hari Libur Jumlah Hari Mid Tes,
No BULAN Hari Awal Awal Masuk Pembagi Hari
Efektif Minggu Resmi Libur Semester Ulum dan
Kalender Puasa Sekolah an Efekt
Ujian
dan Idul Raport if
Fitri

1 JULI 2018 31 2 5 3 12 11
AGUSTUS
2 31 5 4 2 25
2018
SEPTEMBER
3 30 4 5 1 24
2018
OKTOBER
4 31 4 4 6 21
2018
NOPEMBER
5 30 4 4 1 25
2018
DESEMBER
6 31 0 5 2 5 6 1 12
2018

JUMLAH 184 19 27 6 3 17 12 1 118

Minggu Efektif
SEMESTER I = 19

Semester II

JANUARI 2019 Tanggal Uraian Kegiatan

MINGGU 6 13 20 27 1 Januari 2019 Tahun Baru Masehi

SENIN 7 14 21 28

SELASA 1 8 15 22 28

RABU 2 9 16 23 30

KAMIS 3 10 17 24 31

JUM'AT 4 11 18 25

SABTU 5 12 19 26

FEBRUARI 2019

MINGGU 3 10 17 24

SENIN 4 11 18 25 5 Februari 2019 Tahun Baru Imlek 2570 / Tahun


baru Cina)

SELASA 5 12 19 26

RABU 6 13 20 27

KAMIS 7 14 21 28

JUM'AT 1 8 15 22

SABTU 2 9 16 23
MARET 2019

MINGGU 3 10 17 24 31 6 Maret 2019 Hari Raya Nyepi

SENIN 4 11 18 25

SELASA 5 12 19 26

RABU 1 6 13 20 27

KAMIS 2 7 14 21 28

JUM'AT 8 15 22 29

SABTU 9 16 23 30

APRIL 2019

MINGGU 7 14 21 28 3 April 2019 Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW

SENIN 1 8 15 22 29 19 April 2019 Wafat Isa Almasih

SELASA 2 9 16 23 30

RABU 3 10 17 24

KAMIS 4 11 18 25

JUM'AT 5 12 19 26

SABTU 6 13 20 27

MEI 2019

MINGGU 5 12 19 26 1 Mei 2019 Hari Buruh

SENIN 6 12 20 27 4 MEI 2019 LIBUR SATU HARI SEBELUM


RAMADHAN

SELASA 7 14 21 28 5 – 6 MEI 2019 LIBUR DUA HARI PERTAMA


BULAN RAMADHAN

RABU 1 8 15 22 29 19 Mei 2019 Hari Raya Waisak

KAMIS 2 9 16 23 30 30 Mei 2019 Kenaikan Isa Almasih

JUM'AT 3 10 17 24 31

SABTU 4 11 18 25

JUNI 2019

LIBUR SEBELUM DAN


30 MEI – 11
MINGGU 2 9 16 23 30 SESUDAH HARI RAYA IDUL
JUNI 2019
FITRI

SENIN 3 10 17 24 1 Juni 2019 HariLahir Pancasila

SELASA 4 11 18 25 5 - 6 Juni 2019 Hari Raya Aidul Fitri

PERKIRAAN PENILAIAN AKHIR


17 – 27 Juni SEMESTER (PAS) GENAP/
RABU 5 12 19 26
2019 KENAIKAN KELAS TINGKAT
SD/MI, SDLB, DAN PAKET A

KAMIS 6 13 20 27

PEMBAGIAN RAPORT
JUM'AT 7 14 21 28 29 Juni 2019 SEMESTER GENAP TP.
2018/2019

SABTU 1 8 15 22 29

JULI 2019

MINGGU 7 14 21 28

SENIN 1 8 15 22 29 2 – 14 JULI 2019 LIBUR SEMESTER GENAP/


KENAIKAN KELAS TP. 2018/2019

SELASA 2 9 16 23 30 2 – 7 Juli 2019 PPDB TP. 2019/2020


RABU 3 10 17 24 31 16 Juli 2019 AWAL Masuk Sekolah TP.
2019/2020

KAMIS 4 11 18 25

JUM'AT 5 12 19 26

SABTU 6 13 20 27

PERINCIAN JUMLAH MINGGU DAN HARI EFEKTIF


SEMESTER 2
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Jumlah
Jumlah
Hari
Jumlah Jumlah Hari Mid
Jumlah Jumlah Jumlah Libur Jumlah Jumlah Hari Jumlah
Hari Hari Awal Tes,
No BULAN Hari Minggu Hari Awal Hari Libur Pembagian Hari
Libur Masuk Ulum
Kalender Efektif Minggu Puasa Semester Raport Efektif
Resmi Sekolah dan
dan Idul
Ujian
Fitri

1 JANUARI 2019 31 4 4 1 4 22

2 FEBRUARI 2019 28 4 4 1 23

3 MARET 2019 31 3 5 1 6 19

4 APRIL 2019 30 2 4 2 12 12

5 MEI 2019 31 3 4 2 3 6 16

6 JUNI 2019 30 0 5 3 6 7 1 8

JUMLAH 181 16 26 10 9 11 24 1 100

Minggu Efektif

SEMESTER II = 16

BAB V
PENUTUP

Penyusunan Kurikulum SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM ini tentunya tidak


terlepas dari dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung sehingga
Dokumen 1 Kurikulum SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM ini dapat tersusun.
Dokumen 1 Kurikulum SMP INTEGRAL LUKMANUL HAKIM yang kami susun
akan berubah seiring dengan tuntutan perkembangan dunia pendidikan dan situasi
lingkungan sekolah, Sehingga tidak tertutup kemungkinan terjadinya revisi untuk
menyesuaikan dengan kebutuhan dan pencapaian visi sekolah

Anda mungkin juga menyukai