Anda di halaman 1dari 23

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

( K T S P ) PAKET C

PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT


BINA INSAN MULIA
TAHUN 2023

DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI JAWA BARAT
PAKET C BINA INSAN MULIA
Jl.Desa Panyindangan Kec Cibinong Kab.Cianjur 43271
Email : pkbmbinainsanmulia@gmail.com
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………………….. i
Lembar Pengesahan…………………………………………………………………………………. ii
I. PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Tujuan Pengembangan KTSP .................................................................................... 1
C. Prinsip Pengembangan KTSP .................................................................................... 2

II. TUJUAN ............................................................................................................................ 4


A. Visi Pendidikan Kesetaraan Paket C ............................................................................. 4
B. Misi Pendidikan Kesetaraan Paket C ............................................................................ 5
C. Tujuan Pendidikan Kesetaraan Paket C ........ .............................................................. 6
D. Landasan ...................................................................................................................... 7
E. Pengertian ..................................................................................................................... 8

III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM ....................................................................... 10


A. Struktur Kurikulum ...................................................................................................... 10
B. Muatan Kurikulum ....................................................................................................... 11
1. Mata Pelajaran ..................................................................................................... 11
2. Keterampilan Fungsional ...................................................................................... 12
3. Muatan Lokal ........................................................................................................ 13
4. Kegiatan Pengembangan Diri ............................................................................... 13
5. Mata Pelajaran yang Diujikan ............................................................................... 13
6. Beban Belajar ....................................................................................................... 14
7. Ketuntasan Belajar ............................................................................................... 14
8. Kenaikan Tingkat dan Derajat .............................................................................. 15

IV. KALENDER PENDIDIKAN ............................................................................................... 17


LAMPIRAN
1. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Pend. Kewarganegaraan (PKn)
2. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
3. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Bahasa Inggris
4. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Matematika
5. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
6. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
7. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Seni Budaya
8. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olah raga dan Kesehatan
9. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Keterampilan Ayaman, Pertanian dan Menjahit
A. KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
berkat rahmat dan hidayah-Nya, Kurikulum PAKET C BINA INSAN MULIATahun
Pelajaran 2022/2023 dapat diselesaikan.
Kurikulum ini dibuat sebagai acuan kebijakan proses pembelajaran dan seluruh
kegiatan yang terkait di PAKET C BINA INSAN MULIA, sesuai dengan visi, misi dan
tujuan sekolah yang disesuaikan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum
dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokrtis serta
bertanggungjawab.
Kami menyadari bahwa dalam pengembangan kurikulum ini, masih jauh dari
kesempurnaan, namun demikian kami berusaha untuk menyampaikan kurikulum ini secara
realistis dan empiris, untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa memberikan limpahan petunjuk-Nya kepada kita, agar mendapat kemudahan
dalam menjalankan tugas mencerdaskan kehidupan bangsa, demi generasi mendatang
yang lebih gemilang.

TPK PAKET C BINA INSAN MULIA


LEMBAR PENGESAHAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)


PENDIDIKAN KESETARAAN
PAKET C setara SMA
PKBM BINA INSAN MULIA

Telah diteliti dan disahkan penggunaannya pada


Tangggal :Dua Bulan Juli Tahun Dua Ribu Sepuluh
Dinyatakan berlaku mulai Tahun Pelajaran
2022/2023

Mengesahkan
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI
Provinsi Jawa Barat,
Kepala Bidang Pendidikan Nonformal

……………………………………
NIP. ..…………………………….
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional
serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan warga
belajar. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu
pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar
nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan
standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

B. Tujuan Pengembangan KTSP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan antara lain agar dapat
memberi kesempatan warga belajar untuk :
(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(b) belajar untuk memahami dan menghayati,
(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan.

Komponen KTSP terdiri dari:


(a) Tujuan Pendidikan Kesetaraan /Kelompok Belajar Paket C
(b) Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(c) Kalender Pendidikan
(d) Silabus
(e) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
C. Prinsip Pengembangan KTSP

KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh dinas Provinsi Jawa bara tyang
bertanggungjawab di bidang pendidikan sesuai dengan tingkat kewenangannya dengan melibatkan
pemangku kepentingan (stakeholder) di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan provinsi.
Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan
KTSP pendidikan kesetaraan yang disusun oleh BSNP.

KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:


1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan warga belajar dan
lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa warga belajar memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan kompetensi warga belajar disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan warga belajar serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral
berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada warga belajar.

2. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik warga belajar, kondisi


daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap
perbedaan agama, suku, budaya, adapt istiadat, status social ekonomi, dan gender. Kurikulum
meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan local, dan pengembangan diri
secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat
antarsubstansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan
pengalaman belajar warga belajar untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholder)


untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya
kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan
keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampian social, keterampian akademik, dan
keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata
pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang
pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan warga


belajar agar mampu dan mau belajar yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal denga
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembangan serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah


untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional
dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto
Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

8. Partisipatif

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholder),


agar tercipta rasa memiliki dan bertanggungjawab dalam melaksanakannya.
Bab II
Tujuan

A. Visi Misi Pendidikan Kesetaraan Paket C

Kurikulum disusun oleh dinas pendidikan kabupaten/kota untuk memungkinkan


penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di kabupaten/kota.
Pengelola Kelompok belajar sebagai unit penyelenggara pendidikan juga harus memperhatikan
perkembangan dan tantangan masa depan. Perkembangan dan tantangan itu misalnya
menyangkut: (1) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, (2) globalisasi yang
memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan dan mobilitas antar dan lintas sektor serta tempat,
(3) era informasi, (4) pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia, (5)
berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan, (6) dan era perdagangan
bebas.

Tantangan sekaligus peluang itu harus direspon oleh dinas pendidikan Pemuda dan
Olahraga kabupaten Sleman, sehingga visi lembaga diharapkan sesuai dengan arah
perkembangan tersebut. Visi tidak lain merupakan citra moral yang menggambarkan profil lembaga
yang diinginkan di masa datang. Namun demikian, visi lembaga harus tetap dalam koridor kebijakan
pendidikan nasional. Visi juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan (1) potensi yang
dimiliki lembaga sebagai penyelenggara Kelompok Belajar, (2) harapan masyarakat yang dilayani
lembaga.

Dalam merumuskan visi, pihak-pihak yang terkait (stakeholders) bermusyawarah,


sehingga visi lembaga mewakili aspirasi berbagai kelompok yang terkait, sehingga seluruh
kelompok yang terkait (tutor, karyawan, warga belajar, orang tua, masyarakat, pemerintah)
bersama-sama berperan aktif untuk mewujudkannya.

Visi pada umumnya dirumuskan dengan kalimat : (1) filosofis, (2) khas, (3) mudah diingat. Berikut ini
merupakan visi yang dirumuskan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman
1. VISI
“Terwujudnya insan yang beriman, cerdas, terampil, mandiri, dan berbudaya”

Dinas pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa baratmemilih visi ini untuk tujuan
jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Visi ini menjiwai seluruh warga di lembaga
penyelenggara program Paket A untuk selalu mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam
mencapai tujuan lembaga.

Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka
panjang dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan
visi di atas
2. MISI
Misi Pendidikan Kesetaraan Paket C
1. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif,dan menyenangkan
2. Melatih warga belajar yang memiliki keterampilan dalam memenuhi tuntutan dunia kerja
3. Mengembangkan kecakapan hidup untuk bekerja dan berusaha hidup mandiri
4. Menumbuhkan kepribadian warga belajar agar tetap berbudi pekerti luhur
5. Menumbuhkan kepribadian warga belajar cinta budaya bangsa
Di setiap kerja komunitas pendidikan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaaan Provinsi
Jawa baratberusaha menfasilitasi secara maksimal dan selalu menumbuhkan disiplin
sesuai aturan bidang kerja masing-masing, saling menghormati dan saling percaya dan
tetap menjaga hubungan kerja yang harmonis dengan berdasarkan pelayanan prima,
kerjasama, dan silaturahmi. Penjabaran misi di atas dalam kegiatan pendidikan kesetaraan
paket C meliputi:

Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu diuraikan menjadi beberapa
kegiatan yang memiliki tujuan lebih detil dan lebih jelas. Berikut ini jabaran tujuan yang
diuraikan dari visi dan misi di atas

C. Tujuan Pendidikan Kesetaraan Paket C PKBM BINA INSAN MULIA

Tujuan Program umum dari Paket C adalah :


1. Memberikan bekal pengetahuan, kemampuan, dan sikap yang memungkinkan warga
belajar mengikuti pendidikan lanjutan di Universitas atau mandiri dan siap di dunia kerja.
2. Menjamin penyelesaian pendidikan menengah yang bermutu bagi warga belajar yang
kurang beruntung (putus sekolah, putus lanjut)
3. Menjamin pemenuhan kebutuhan belajar bagi semua manusia muda dan orang dewasa
melalui akses yang adil pada program-program belajar dan kecakapan hidup.
4. Melayani warga belajar yang memerlukan pendidikan akademik dan kecakapan hidup
secara fleksibel untuk meningkatkan mutu kehidupannya.
5. Menghargai Budaya Lokal dan Nasional.
Tujuan khusus dari Kelompok belajar Paket C PKBM BINA INSAN MULIA Provinsi
Jawa baratmerupakan jabaran dari visi dan misi lembaga yang disinergikan dengan tujuan
umum sehingga menjadi lebih komunikatif dan bisa diukur sebagai berikut :

1. Unggul dalam kegiatan pembelajaran akademik dengan pola tatap muka dan mandiri
tersestruktur.
2. Unggul dalam perolehan nilai UN Paket C.
3. Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, Informasi dan Komunikasi.
1. Unggul dalam keterampilan fungsional, sehingga dapat bekerja atau berusaha.
2. Unggul dalam menghargai Budaya Bangsa
Tujuan tersebut secara bertahap akan dimonitoring, dievaluasi, dan dikendalikan
setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Pendidikan Kesetaraan Paket C setara SMA yang dibakukan secara nasional yang
mempunyai kompetensi sebagai berikut:
1. Keyakinan, ketaqwaan dan mewujudkannya dalam berfikir, serta berprilaku sesuai
dengan ajaran agama masing-masing.
2. Perasaan dan tanggung jawab sosial
3. Pengetahuan, ketrampilan, sikap dan kemampuan untuk bekerja usaha mandiri atau
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
4. Kemampuan bekerja atau berusaha mandiri dengan membuka lapangan kerja bagi
dirinya dan bagi sesamanya.
5. Percaya akan kemampuannya dengan berpikir terbuka, kreatif dan inovatif.
6. Kemampuan dapat berpikir, memberi alasan dan menghadapi masa depan dengan
penuh percaya diri.
7. Pemahaman terhadap hak dan kewajibannya untuk bekerja produktif, kompetitif,
kooperatif dan bertanggungjawab.
8. Suka bekerja keras, merasa bangga akan pekerjaan, dan menghargai bekerjasama
dengan orang lain
9. Pemahaman tentang kepemimpinan/leadership.
10. Kemampuan berolahraga atau menjaga kesehatan dan membangun ketahanan dan
kebugaran jasmani.
11. Berekspresi dan penghargaan terhadap seni dan keindahan
Selanjutnya, atas keputusan bersama unsur lembaga, tutor dan warga belajar SKL
tersebut difokuskan sebagai profil warga belajar Paket C PKBM BINA INSAN MULIA
Provinsi Jawa barat sebagai berikut

1. Mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan berbudi pekerti sebagai cerminan
akhlak mulia dan iman taqwa.
2. Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan olah raga, sesuai pilihannya.
3. Mampu mendalami keterampilan fungsional yang dipilih, sehingga mempunyai bekal
dalam bekerja ataupun berusaha.
3. Mampu mengoperasikan komputer.
4. Mampu menentukan pilihan terbaik antara melanjutkan ke Perkuliahan atau bekerja
sesuai kebutuhan hidupnya.
5. Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kompetisi akademik dan non akademik yang
dilaksanakan oleh pendidikan nonformal.
6. Mampu memiliki kecakapan hidup personal, sosial, akademik dan vokasional.
Tujuan tersebut secara bertahap akan dimonitoring, dievaluasi, dan dikendalikan
setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Pendidikan Kesetaraan Paket C setara SMA.

D. Landasan
Kemajuan informasi, komunikasi dan teknologi, pada era globalisasi telah
menyebabkan perkembangan ekonomi berbasis pengetahuan yang menuntut kemampuan
intelektual, sosial, pengetahuan dan kecakapan hidup serta kredibilitas suatu bangsa
sebagai modal utama bagi kesejahteraan dan kemajuan.

Pendidikan nonformal sebagai satu cara untuk mengembangkan potensi warga


belajar dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional
serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Pendidikan nonformal dituntut
memberikan kesempatan kepada masyarakat dengan memberdayakan peran serta
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan belajar sepanjang hayat sesuai dengan potensi,
situasi dan kondisi konteks lokal.

Dengan demikian satuan pendidikan kesetaraan harus memberikan peluang


berkembangnya potensi warga belajar sesuai dengan konteks lokal dan kebutuhan,
sehingga perlu disusun suatu kurikulum yang mampu mengakomodasi semua hal tersebut,
dengan didasarkan pada :
1. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dimana pendidikan
nonformal berfungsi mengembangkan potensi warga belajar dengan penekanan pada
penguasaan pengetahuan danketerampilan fungsional serta pengembangan sikap dan
kepribadian profesional.
2. Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah.
3. PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi,
proses, kompetensi kelulusan, pendiidikan dan tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan.
4. Inpres Nomor 1 tahun 1994 tentang Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun.
5. Permendiknas No. 14 Tahun 2007 tentang Standar Isi untuk Program Paket A, Program
Paket C, dan Program Paket C.
6. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan
pendidikan Dasar dan Menengah.
7. Keputusan Mendiknas no. 0132/U/2004 tentang program paket C
8. Surat Edaran Mendiknas No. 107/MPN/MS/2006 tentang eligibilitas Program Kesetaraan.
E. Pengertian
Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang menekankan pada pengetahuan
dan keterampilan fungsional serta sikap dan kepribadian profesional.

Pendidikan Kesetaraan adalah pendidikan nonformal yang menyelenggarakan


pendidikan umum, meliputi program Paket A Setara SD/MI, Paket B Setara SMP/MTs, dan
Paket C Setara SMA/MA.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang


disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari
tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan
pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata


pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan proses


pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode
pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

Satuan Kredit Kompetensi (SKK) merupakan penghargaan terhadap pencapaian


kompetensi sebagai hasil belajar warga belajar dalam menguasai suatu mata pelajaran.
Satu SKK adalah satu satuan kompetensi yang dicapai melalui pembelajaran 1 jam tatap
muka atau 2 jam tutorial atau 3 jam mandiri, atau kombinasi secara proporsional. Satu jam
pembelajaran sama dengan 40 menit.

Tingkatan dan Derajat Kompetensi merupakan sistem pelaksanaan kurikulum yang


setara dengan sistem kelas pada pendidikan formal. Tingkat dan derajat Paket C terdiri
dari: Tingkatan V dengan Derajat Kompetensi Mahir 1 setara dengan Kelas X. Tingkat VI
dengan Derajat Kompetensi Mahir 2 setara dengan Kelas XI s.d XII.
Tatap muka merupakan kegiatan pembelajaran dalam interaksi langsung antara
warga belajar dengan pendidik sebagai kegiatan tutorial untuk pendalaman materi yang
sulit, penguatan motivasi, dan peningkatan ketuntasan belajar, serta penilaian hasil belajar.

Belajar mandiri merupakan kegiatan pembelajaran yang dirancang dan


dilaksanakan oleh warga belajar dengan bimbingan pendidik atau disesuaikan dengan
kebutuhan, kesempatan, penyelesaian dan ketuntasan yang diatur oleh warga belajar.
Bab III
Struktur dan Muatan Kurikulum

A. Struktur Kurikulum
Pada struktur kurikulum pendidikan kesetaraan berisi sejumlah mata pelajaran yang harus
disampaikan kepada warga belajar. Mengingat perbedaan individu sudah barang tentu
keluasan dan kedalamannya akan berpengaruh terhadap warga belajar pada setiap satuan
pendidikan.
Pada program pendidikan kesetaraan Paket C setara SMA, jumlah SKK sekurang-kurangnya
122 SKK (satuan kredit kompetensi). Satu SKK adalah satu satuan kompetensi yang dicapai
melalui pembelajaran 1 jam tatap muka atau 2 jam tutorial atau 3 jam mandiri, atau kombinasi
secara proporsional. Satu jam pembelajaran untuk Paket C sama dengan 45 menit.

Kurikulum Paket C terdiri dari 17 mata pelajaran (Program IPA dan IPS) yang harus diikuti
seluruh warga belajar. Mata pelajaran pilihan meliputi mata pelajaran keterampilan fungsional
yang dapat dipilih oleh warga belajar sesuai dengan potensi, minat dan bakatnya. Mata
pelajaran muatan lokal dikembangkan beradasarkan ciri khas atau keunggulan daerah.
Sedangkan mata pelajaran pengembangan kepribadian profesional dapat berupa kegiatan
layanan konseling yang diarahkan membantu warga belajar .

Pengaturan beban belajar menyesuaikan dengan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam
struktur kurikulum. Setiap satuan pendidikan dimungkinkan menentukan pola pembelajaran
sesuai dengan ketersediaan waktu. Dalam hal ini dimungkinkan dengan pola pembelajaran
tatap muka atau mandiri terstruktur yang disesuaikan dengan SKK yang akan dicapai. Satuan
pendidikan diperkenankan mengadakan penyesuaian-penyesuaian. Misalnya mengadakan
program remediasi bagi warga belajar yang belum mencapai standar ketuntasan belajar
minimal.
Tabel 1. Struktur Kurikulum Paket C (Program IPS )

Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK)


Tingkatan 5 / Tingkatan 6 /
Mata Pelajaran Derajat Mahir 1 Derajat Mahir 2 Jumlah
Setara Kelas X Setara Kelas XI-XII
1. Pendidikan Agama 2 4 6
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 4 6
3. Bahasa Indonesia 4 8 12
4. Bahasa Inggris 4 8 12
5. Matematika 4 8 12
6. Fisika 2 - 2
7. Kimia 2 - 2
8. Biologi 2 - 2
9. Sejarah 1 3 4
10. Geografi 1 7 8
11. Ekonomi 2 8 10
12. Sosiologi 2 8 10
13. Seni Budaya 2 4 6
14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 2 4 6
Kesehatan
15. Keterampilan Fungsional *) 4*) 8*) 12*)
16. Muatan Lokal **) 2**) 4**) 6**)
17. Pengembangan Kepribadian Profesional 2 4 6
Jumlah 40 82 122
Keterangan:
*) Pilihan mata pelajaran
**) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib maupun pilihan. SKK

untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.

B. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum Paket C meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam dua
tingkatan yaitu tingkatan 5 (Setara Kelas X) dan tingkatan 6 (Setara Kelas XI-XII). Materi
pelajaran keterampilan fungsional, muatan lokal dan kegiatan pengembangan kepribadian
profesional merupakan bagian dari muatan kurikulum.

1. Mata Pelajaran

Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan
dibelajarkan kepada warga belajar sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu.

Pada bagian ini satuan pendidikan mencantumkan 17 mata pelajaran (program IPA dan IPS
termasuk keterampilan fungsional, muatan lokal, dan pengembangan kepribadian profesional
beserta alokasi waktunya yang akan diberikan kepada warga belajar.

Kurikulum Paket C Kabupaten Klaten, terdiri dari 17 mata pelajaran (program IPA dan IPS) yang
harus diberikan kepada warga belajar. Mata Pelajaran keterampilan fungsional dan muatan lokal
merupakan mata pelajaran berbasis keunggulan lokal yaitu dengan menggali potensi dan seni
budaya Kabupaten Klaten Sedangkan pengembangan kepribadian profesional meliputi kegiatan
layanan konseling.

Pola pembelajaran dilaksanakan dalam bentuk tatap muka untuk semua mata pelajaran kecuali
pengembangan kepribadian profesional yang dilaksanakan diluar jam pembelajaran tatap muka
dalam bentuk bimbingan dan penyuluhan. Waktu belajar di Paket dimulai dari pukul 14.00 hingga
pukul 18.00 selama 4 hari diperuntukan bagi kegiatan pembelajaran keterampilan fungsional.
Sedangkan layanan konseling dilaksanakan sesuai kebutuhan pada hari-hari belajar efektif diluar
jam pembelajaran.

2. Keterampilan fungsional

Keterampilan fungsional merupakan kegiatan pembelajaran untuk memberikan bekal kemampuan


bekerja atau berusaha yang menjadi ciri khas dari Paket C, sehingga standar kompetensi dan
kompentensi dasar yang ingin dicapai perlu disusun sendiri oleh satuan pendidikan.

Mata pelajaran ini merupakan pilihan yang harus diikuti oleh setiap warga belajar berdasarkan
minat, potensi dan kebutuhan warga belajar melalui analisis minat dan kebutuhan belajar, sehingga
dijadikan kesepakatan bersama antara pengelola kelompok belajar, tutor dan warga belajar. Satuan
pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran keterampilan fungsional, atau dua mata
pelajaran keterampilan dalam satu tahun pelajaran.

Berdasarkan hasil analisis minat, potensi dan kebutuhan belajar yang dilakukan Kabupaten Klaten,
jenis keterampilan fungsional meliputi 4 jenis keterampilan fungsional yang terdiri dari keterampilan
pertanian, handycraf, Perikanan dan home industri. Keterampilan fungsional ini harus ditempuh
dalam satu tahun pelajaran.

3. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi yang


disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang substansi
materinya dapat disesuaikan dan menjadi bagian dari mata pelajaran lain atau mata pelajaran
sendiri.

Muatan lokal yang menjadi ciri khas daerah dan diterapkan di kelompok belajar adalah : Bahasa
Jawa yang diberikan melalui mata pelajaran seni budaya dan ketrampilan fungsional. Muatan lokal
wajib bagi semua warga belajar.

4. Kegiatan Pengembangan Kepribadian Profesional

Pengembangan kepribadian profesional merupakan kemampuan mengembangkan diri untuk


meningkatkan kualitas hidup dengan mengelola potensi, bakat, minat, prakarsa, kemandirian,
tindakan, dan waktu secara profesional sesuai tujuan dan kebutuhan, yang dapat dilakukan antara
lain melalui layanan konseling.
Kegiatan pengembangan kepribadian profesional di Provinsi Jawa baratdilakukan di bawah
bimbingan konselor, tutor, atau tenaga kependidikan yang dilakukan dalam bentuk kegiatan
bimbingan dan penyuluhan. Kegiatan pengembangan kepribadian profesional dilakukan antara lain
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah pribadi, kehidupan sosial,
belajar, dan pengembangan karier warga belajar. Kegiatan layanan konseling dilaksanakan dalam
bentuk penyuluhan kelompok dan atau bimbingan personal warga belajar sesuai kebutuhan.

5. Mata Pelajaran yang diujikan

Mata pelajaran yang diujikan merupakan penilaian hasil belajar yang dilakukan secara nasional
oleh pemerintah, meliputi :
 Pendidikan Agama
 Pendidikan Kewarganegaraan
 Bahasa Indonesia
 Bahasa Inggris
 Matematika
 Fisika
 Kimia
 Biologi
 Sejarah
 Geografi
 Ekonomi
 Sosiologi
 Seni budaya
 Pendidikan Jasmani, Olah raga dan Kesehatan
 Ketrampilan Fungsional
 Muatan Lokal
 Pengembangan Kepribadian fungsional

6. Beban Belajar

Beban belajar dinyatakan dalam Satuan Kredit Kompetensi (SKK) yang menunjukan kompetensi
yang harus dicapai warga belajar dalam mengiktui program pembelajaran baik melalui tatap muka,
tutorial, dan/atau mandiri. Pencapaian beban belajar menggunakan sistem modular yang
menekankan pada belajar mandiri, ketuntasan belajar, dan maju berkelanjutan.

Program pembelajaran Paket C di Provinsi Jawa baratdilakukan melalui sistem pembelajaran tatap
muka dan mandiri. Adapun pengaturan beban belajar pada sistem tersebut sebagai berikut:

a. Satuan Kredit Kompetensi (SKK) untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk mencapai SKK setiap mata pelajaran
satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap.
Satuan pendidikan dimungkinkan mengatur pencapaian SKK sesuai pola pembelajaran yang
dilaksanakan.

b. Alokasi waktu untuk penugasan atau kegiatan mandiri dalam sistem pembelajaran Paket C
untuk setiap mata pelajaran dikelola oleh warga belajar. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut
mempertimbangkan potensi dan kebutuhan warga belajar dalam mencapai kompetensi.

c. Alokasi waktu untuk praktik keterampilan disesuaikan dengan kebutuhan, hal ini dilakukan untuk
mendukung pencapaian kompetensi keterampilan fungsional dan kepribadian profesional.

7. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar
dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-
masing indikator 70 %. Pengelola Kelompok belajar harus menentukan kriteria ketuntasan
minimal sebagai target pencapaian kompetensi (TPK) dengan mempertimbangkan tingkat
kemampuan rata-rata warga belajar serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran. Kelompok belajar secara bertahap dan berkelanjutan selalu
mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.

Berikut ini tabel nilai ketuntasan belajar minimal yang menjadi target pencapaian kompetensi
(TPK) di Paket C setara SMA Provinsi Jawa barat yang berlaku saat ini :

NILAI KETUNTASAN
No. Mata Pelajaran Nilai TPK (%)
1 Pendidikan Agama 70
2 Pendidikan Kewarganegaraan 70
3 Bahasa Indonesia 70
4 Bahasa Inggris 60
5 Matematika 60
6 Fisika 60
7 Kimia 60
8 Biologi 60
9 Sejarah 65
10 Keterampilan fungsional 70
11 Ekonomi 65
12 Sosiologi 65
13 Seni Budaya 70
14 Pendididkan Jasmani, Olahraga dan kesehatan 70
15 Keterampilan fungsional 70
16 Mulok 70
17 Pengembangan Kepribadian Profesional 70
8. Lama Studi

Lama studi Paket C (IPA/IPS) sesuai dengan struktur kurikulum dan standar proses
adalah sebagai berikut:

a. Paket C (IPA/IPS) Tingkatan 5/Mahir 1 (Setara Kelas X) mempunyai beban


40 SKK setara dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan minimal 20 SKK
per semester. Artinya tingkatan Tingkatan 5/Mahir 1 (Setara Kelas X) ditempuh
dalam dua semester atau satu tahun.

b. Paket C (IPA/IPS) Tingkatan 6/Mahir 2 (Setara Kelas XI – XII) mempunyai beban


82 SKK setara dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan minimal 21 SKK
per semester. Artinya tingkatan Tingkatan 6/Mahir 2 (Setara Kelas XI-XII) ditempuh
dalam empat semester atau dua tahun.

c. Keseluruhan program Paket C (IPA/IPS) ditempuh selama enam semester atau tiga
tahun.

9. Kenaikan Kesetaraan Tingkatan dan Derajat

Kenaikan tingkatan dan derajat dilaksanakan pada setiap akhir pencapaian kompetensi. Waktu
yang dibutuhkan tergantung pada pola pembelajaran yang dilakukan. Dengan pola tatap muka
kelompok belajar membagi satu tingkatan dan derajat dalam beberapa satuan waktu yang pada
akhir satuan waktu tersebut diadakan penilaian hasil belajar sebagai wujud dari pencapaian
Standar kompetensi. Setelah semua Standar kompetensi dapat dicapai dilakukan kenaikan
tingkatan dan derajat dengan Kriteria kenaikan yang berlaku di kelompok belajar adalah setelah
warga belajar memenuhi persyaratan berikut, yaitu:

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran satu tingkatan dan derajat;

b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan;

c. Kenaikan kelas juga mempertimbangkan kehadiran dalam tatap muka mencapai minimal
65%.

Dengan mengacu kepada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), warga belajar dinyatakan
telah menyelesaikan Paket C Setara SMA setelah memenuhi persyaratan berikut, yaitu:

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan;

c. Lulus Ujian Nasional semua mata pelajaran yang diujikan;


Bab IV
Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran warga belajar selama satu
tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di Provinsi Jawa barat menyusun kalender
pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan
waktu belajar di Paket C Provinsi Jawa barat mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan
kebutuhan daerah, karakteristik Kelompok belajar, kebutuhan warga belajar dan masyarakat, serta
ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan yaitu
sebagai berikut :
- permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh
Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun.
- Warga belajar dapat mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan kesempatan masing-masing
dengan memperhatikan beban belajar dan cara menempuhnya sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
- minggu efektif belajar merupakan penjadwalan layanan tutorial dalam rangka pendalaman materi
belajar yang disediakan oleh penyelenggara. Penyelenggara Kelompok belajar dapat
mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan kebutuhannya.
- waktu pembelajaran efektif diperhitungkan sesuai dengan waktu pencapaian SKK masing-masing
mata pelajaran.
- waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal.
Hari libur Kejar ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri
Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat
Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur
khusus.
- waktu libur dapat berbentuk libur antara satuan waktu pencapaian kompetensi, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur nasional.
- libur antara satuan waktu pencapaian kompetensi, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk
penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
- Kelompok belajar pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat
mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
- bagi kelompok belajar yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara
khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
KALENDER PENDIDIKAN PAKET C PKBM BINA INSAN MULIA TAHUN 2022-2023

Anda mungkin juga menyukai