BUKU I
Kurikulum UPTD SDN ....... Kecamatan ........ Tahun Pelajaran 2019/2020 mulai
diberlakukan pada tanggal 15 Juli 2019 berdasarkan Kepututusan
Menyetujui Mengesahkan
............................. .................................
Mengetahui
Kabupaten .......................
___________________________________
NIP ___________________________
KATA PENGANTAR
Jangkang , .................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
B. Acuan Konseptual
C. Prinsip Pengembangan Kurikulum
D. Visi Sekolah .
C. Misi Sekolah
D. Tujuan Sekolah
A. Struktur Kurikulum
B. Muatan Kurikulum
1. Muatan Nasional
2. Muatan Lokal
C. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Esktrakurikuler wajib
2. Ekstrakurikuler Pilihan
D. Beban Belajar
E. Beban Belajar Tambahan (jika ada)
F. Ketuntasan Belajar
G. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
Lampiran
1. SK Kepala UPTD SD tentang Penetapan Tim Pengembang Kurikulum
2. Undangan Penyusunan Kurikulum
3. Berita Acara Rapat Pembahasan Penyusunan Kurikulum
4. Daftar Hadir Pembahasan Penyusunan Kurkulum
5. Daftar KKM dari tiap kelas/mapel
6. Berita Acara Penetapan Kurikulum
7. SK Kepala UPTD SD tentang Penetapan Kurikulum Tahun Pelajaran 2020/2021
8. Kalender Pendidikan
9. Jadwal Pelajaran
Lembar validasi dari pengawas
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3)
mengamanatkan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang. Atas dasar amanah tersebut telah diterbitkan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Selain itu, Pemerintah juga sudah menetapkan Kompetensi Inti dan Kopetensi
Dasar. Kompetensi inti pada kurikulum 2013 merupakan tingkat kemampuan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada
setiap tingkat kelas. Sedangkan Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi
pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran
pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.
Penyusunan kurikulum ini telah melalui beberapa tahap, mulai dari membentuk
tim pengembang kurikulum sekolah, menyiapkan dan mengkaji peraturan perundang-
undangan yang berlaku, melakukan analisis konteks, melaksanakan rapat koordinasi
penyusunan KTSP, melakukan penelaahan dan penyempurnaan KTSP kurikulum
2013, menetapkan dan mengesahkan pemberlakuan KTSP.
B. Landasan Hukum
Kurikulum Pendidikan Dasar SD SD NEGERI 2 DENDANG dikembangkan,
berlandaskan pada:
C. Acuan Konseptual
Acuan konseptual penyusunan KTSP SD NEGERI 2 DENDANG adalah sebagai berikut.
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta
didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan
iman, takwa, dan akhlak mulia.
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat
keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan,
berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi,
menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan,
kesehatan, dan tanggung jawab warga negara.
8. Perkembangan Ipteks
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu,
kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan
nasional.
1. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika,
budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan pendidikan agama.
2. Meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
kewajibannya dalam kehidupan bermaysrakat, berbangsa, dan bernegara, serta
meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia. Yang dimaksud kesadaran dan
wawasan adalah termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela
negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa,
kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum,
dan sikap serta perilaku antikorupsi, kolusi, dan nepotisme.
3. Mengenal, menyikapi, dan megapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
menanamkan kebiasaan berpikir dan perilaku ilmiah yang kritis, kreatif,
mandiri.
4. Meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengngekspresikan keindahan dan
harmoni mencakup aprsiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual
maupun dalam kehidupan bermasyarakat sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
5. Meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup
sehat.
6. Mengenal, memahami dan mencintai budaya lokal khususnya dalam budaya
dan bahasa Bandung
7. Mengembangkan kepribadian siswa sesuai dengan bakat, minat, serta potensi
yang dimilikinya.
8. Memberi bekal dasar dalam memasuki dunia global
E. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum ini didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
A. Tujuan Pendidikan
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003
Pasal 3 adalah: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
A. Struktur Kurikulum
UPTD SDN 2 Bandung pada tahun pelajaran 2019/2020 untuk semua kelas sudah
melaksanakan Kurikulum 2013. Karena itu proses pembelajaran sebagian besar
menggunakan pendekatan tematik kecuali muatan Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti, Muatan Lokal Pendidikan Budi Pekerti, dan Muatan Lokal Bahasa Bandung
yang menggunakan pendekatan mata pelajaran. Khusus untuk kelas 4, 5, dan 6, mata
pelajaran Matematika dan PJOK menggunakan pendekatan mata pelajaran.
STRUKTUR KURIKULUM
KELAS 1-6
A Kelompok A
2. Pendidikan Pancasila
5 5 6 5 5 5 31
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7 48
4. Matematika 5 6 6 6 6 6 35
B Kelompok B
Muatan Lokal
2. Bahasa Bandung 2 2 2 2 2 2 12
Jumlah 34 36 38 40 40 40 228
Keterangan:
B. Muatan Nasional
Pada tahun pelajaran 2019/2020, UPTD SDN 2 Bandung sudah menggunakan
muatan Kurikulum 2013 untuk semua kelas. Muatan Kurikulum yang digunakan
sebagai mana tercantun dalam Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar
Isi dan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar. Adapun Muatan Nasional Kurikulum 2013 UPTD SDN 2 Bandung adalah
sebagai berikut.
1. Tingkat Kompetensi
KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI
a. jujur,
b. disiplin,
c. santun,
d. percaya diri,
e. peduli, dan
f. bertanggung jawab
a. mengamati,
b. menanya, dan
c. mencoba
bertindak:
a. kreatif
b. produktif,
c. kritis,
d. mandiri,
e. kolaboratif, dan
f. komunikatif
Kelas I
1.17 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.17 menunjukkan sikap jujur dan
Muhammad saw. kasih sayang sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Muhammad
saw.
3.7 memahami makna doa sebelum 4.7 melafalkan doa sebelum dan
dan sesudah belajar sesudah belajar dengan benar
dan jelas
3.9 memahami berkata yang baik, 4.9 mencontohkan cara berkata yang
sopan, dan santun baik, sopan, dan santun
3.10 memahami makna bersyukur, 4.10 mencontohkan perilaku
pemaaf, jujur, dan percaya diri bersyukur, pemaaf, jujur, dan
Kelas II
1.8 meyakini bahwa sikap kerja sama 2.8 menunjukkan sikap kerja sama
dan saling tolong menolong dan tolong-menolong
sebagai cerminan iman
3.2 memahami pesan-pesan pokok 4.2.1 melafalkan Q.S. an-Nas dan Q.S.
Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr al-‘Asr dengan benar dan jelas
3.5 memahami makna al-Asmau al- 4.5 melafalkan al-Asmau al-Husna: al-
Husna: al-Quddus, as-Salam, dan Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq
al-Khaliq
3.6 memahami makna doa sebelum 4.6 melafalkan doa sebelum dan
dan sesudah makan sesudah makan
3.8 memahami sikap kerja sama dan 4.8 mencontohkan sikap kerja sama
saling tolong menolong dan saling tolong menolong
3.10 memahami tata cara salat dan 4.10 mempraktikkan salat dengan
bacaannya tata cara dan bacaan yang benar
KELAS: III
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. menerima, menjalankan, dan 2. menunjukkan perilaku jujur,
menghargai ajaran agama yang disiplin, tanggung jawab, santun,
dianutnya peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangganya
1.3 meyakini keesaan Allah Swt. 2.3 menunjukkan sikap kerja sama
Yang Maha Pencipta berdasarkan sebagai implementasi
pengamatan terhadap dirinya dan pemahaman keesaan Allah Swt.
makhluk ciptaanNya yang
dijumpai di sekitar rumah dan
sekolah
1.14 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.14 menunjukkan sikap percaya diri
Muhammad saw. dan mandiri sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi Muhammad saw.
KELAS: IV
1.2 meyakini Allah itu ada melalui 2.2 menunjukkan sikap percaya diri
pengamatan terhadap makhluk sebagai implementasi
ciptaan-Nya di sekitar rumah dan pemahaman Allah itu ada
sekolah
1.3 meyakini adanya Allah Swt. Yang 2.3 menunjukkan sikap hati-hati,
Maha Melihat, Maha Adil dan hormat dan kerja sama sebagai
Maha Agung implementasi pemahaman makna
al-Asmau al-Husna: al-Basir,
al-‘Adil, dan al-‘Azim
1.19 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.19 menunjukkan sikap berani dan
Musa a.s. sikap pantang menyerah sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Musa a.s.
1.20 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.20 menunjukkan sikap santun dan
Muhammad saw. menghargai teman, baik di
rumah, sekolah, dan di
masyarakat sekitar sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Muhammad
saw.
2.21 menunjukkan perilaku peduli
1.21 meyakini keimanan Wali Songo dan rendah hati sebagai
kepada Allah Swt. implementasi pemahaman kisah
keteladanan Wali Songo
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan
dengan cara mengamati dan faktual dalam bahasa yang jelas,
menanya berdasarkan rasa ingin sistematis dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang
tahu tentang dirinya, makhluk
mencerminkan anak sehat, dan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dalam tindakan yang
dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak
dijumpainya di rumah, di sekolah beriman dan berakhlak mulia
4.1.1 membaca Q.S. al-Falaq dan Q.S
3.1 memahami makna Q.S. al-Falaq al-Fīl dengan tartil
dan Q.S. al-Fil dengan baik dan
benar 4.1.2 menulis kalimat-kalimat dalam
Q.S. al-Falaq dan Q.S al-Fīl
dengan benar
KELAS: V
1.15 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.15 menunjukkan sikap kerja sama
sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladan Nabi
1.16 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.16 menunjukkan sikap jujur dan
peduli sebagai implementasi
Muhammad saw. pemahaman kisah keteladan Nabi
Muhammad saw.
1.17 meyakini kebenaran kisah 2.17 menunjukkan sikap rendah hati
Luqman sebagaimana terdapat sebagai implementasi
dalam al- Qur’an pemahaman kisah keteladan
Luqman sebagaimana terdapat
dalam al- Qur’an
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan
dan konseptual dengan cara faktual dan konseptual dalam
mengamati, menanya, dan bahasa yang jelas, sistematis dan
mencoba berdasarkan rasa ingin
logis, dalam karya yang estetis,
tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan dalam gerakan yang
benda-benda yang dijumpainya di mencerminkan anak sehat, dan
rumah, di sekolah dan tempat dalam tindakan yang
bermain mencerminkan perilaku anak
3.1 memahami makna Q.S. at-Tīn 4.1.1 membaca Q.S. at-Tīn dan Q.S.
dan al-Mā’ūn dengan tartīl
KELAS: VI
3.1 memahami makna Q.S. Al- 4.1.1 membaca Q.S. Al-Kafirun, Q.S.
Kafirun, Q.S. Al-Maidah/5:2-3 dan Al- Maidah/5:2-3 dan Q.S. al-
Q.S. al- Hujurat/49:12-13 dengan Hujurat/49:12-13 dengan jelas
benar dan benar
KELAS I
KELAS: II
KELAS: III
1.1 Menerima arti bintang, rantai, 2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih
pohon beringin, kepala banteng, sayang sesuai dengan sila-sila
dan padi kapas pada lambang Pancasila dalam lambang negara
negara “Garuda Pancasila” “Garuda Pancasila”
sebagai anugerah Tuhan Yang
1.2 Maha Esa kewajiban dan hak 2.2
Menghargai Melaksanakan kewajiban dan
sebagai anggota keluarga dan hak sebagai anggota keluarga
warga sekolah sebagai wujud dan warga sekolah
rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa
1.3 Mensyukuri keberagaman 2.3 Menampilkan kebersamaan
karakteristik individu di dalam keberagaman karakteristik
lingkungan sekitar sebagai individu di lingkungan sekitar
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
1.4 Mensyukuri makna bersatu 2.4 Menampilkan sikap kerja sama
dalam keberagaman di sebagai wujud bersatu dalam
lingkungan sekitar sebagai keberagaman di lingkungan
anugerah Tuhan Yang Maha Esa sekitar
3.1 Memahami arti gambar pada 4.1 Menceritakan arti gambar pada
lambang negara “Garuda lambang negara “Garuda
Pancasila” Pancasila”
3.2 Mengidentifikasi kewajiban dan 4.2 Menyajikan hasil identifikasi
hak sebagai anggota keluarga kewajiban dan hak sebagai
dan warga sekolah anggota keluarga dan warga
sekolah
3.3 Menjelaskan makna 4.3 Menyajikan makna keberagaman
keberagaman karakteristik karakteristik individu di
individu di lingkungan sekitar lingkungan sekitar
3.4 Memahami makna bersatu dalam 4.4 Menyajikan bentuk-bentuk
keberagaman di lingkungan kebersatuan dalam keberagaman
sekitar di lingkungan sekitar
KELAS: IV
KELAS: V
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang 2.1 Bersikap tanggung jawab, cinta
Maha Esa atas nilai-nilai tanah air, dan rela berkorban
Pancasila dalam kehidupan sesuai nilai-nilai sila Pancasila
sehari-hari
1.2 Menghargai kewajiban, hak, dan 2.2 Menunjukkan sikap tanggung
tanggug jawab sebagai warga jawab dalam memenuhi
masyarakat dan umat beragama kewajiban dan hak sebagai warga
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari
1.3 Mensyukuri keberagaman sosial 2.3 Bersikap toleran dalam
budaya masayarakat sebagai keberagaman sosial budaya
anugerah Tuhan Yang Maha Esa masyarakat dalam konteks
dalam konteks Bhineka Tunggal Bhineka Tunggal Ika
Ika
1.4 Mensyukuri manfaat persatuan 2.4 Menampilkan sikap jujur pada
dan kesatuan sebagai anugerah penerapan nilai-nilai persatuan
Tuhan Yang Maha Esa dan kesatuan untuk membangun
kerukunan di bidang sosial
budaya
KELAS: VI
KELAS: I
KELAS: II
KELAS: VI
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dan konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa
mengamati, menanya dan yang jelas, sistematis, logis dan
mencoba berdasarkan rasa ingin kritis, dalam karya yang estetis,
tahu tentang dirinya, makhluk dalam gerakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, mencerminkan anak sehat, dan
dan benda-benda yang dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah mencerminkan perilaku anak
dan di tempat bermain beriman dan berakhlak mulia
d. Muatan Matematika
KELAS I
KELAS II
KELAS IV
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan dalam bahasa yang jelas,
menanya berdasarkan rasa ingin sistematis dan logis, dalam karya
tahu tentang dirinya, makhluk yang estetis, dalam gerakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, mencerminkan anak sehat, dan
dan benda-benda yang dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di mencerminkan perilaku anak
sekolah, dan tempat bermain beriman dan berakhlak mulia
KELAS: V
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dan konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa
mengamati dan menanya yang jelas, sistematis, logis dan
berdasarkan rasa ingin tahu kritis, dalam karya yang estetis,
tentang dirinya, makhluk ciptaan dalam gerakan yang
Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan anak sehat, dan
benda-benda yang dijumpainya dalam tindakan yang
di rumah, di sekolah, dan tempat mencerminkan perilaku anak
bermain beriman dan berakhlak mulia
KELAS VI
KELAS: IV
dengan cara mengamati dan menanya dalam bahasa yang jelas, sistematis
berdasarkan rasa ingin tahu dan logis, dalam karya yang
tentang dirinya, makhluk ciptaan estetis, dalam gerakan yang
Tuhan dan kegiatannya, dan
mencerminkan anak sehat, dan
benda-benda yang dijumpainya
di rumah, di sekolah dan tempat dalam tindakan yang
bermain mencerminkan perilaku anak
beberapa jenis makhluk hidup serta beberapa jenis mahluk hidup yang ada
mengaitkan dengan upaya di lingkungan sekitarnya, dan
3.3 Mengidentifikasi macam-macam 4.3 slogan
pelestariannya upaya pelestariannya
Mendemonstrasikan manfaat
gaya, antara lain: gaya otot, gaya gaya dalam kehidupan sehari-
listrik, gaya magnet, gaya hari, misalnya gaya otot, gaya
gravitasi, dan gaya gesekan listrik, gaya magnet, gaya
gravitasi, dan gaya gesekan
3.4 Menghubungkan gaya dengan 4.4 Menyajikan hasil percobaan
gerak tentang
3.5 Mengidentifikasi berbagai 4.5 Menyajikan laporan hasil
sumber
pengamatan dan penelusuran
energi, perubahan bentuk energi, dan informasi tentang berbagai
sumber energi alternatif (angin, perubahan bentuk energi
air, matahari, panas bumi, bahan
3.6 bakar organik,sifat-sifat
Menerapkan dan nuklir) dalam 4.6
bunyi Menyajikan laporan hasil
dan percobaan
KELAS V
3.1 Menjelaskan alat gerak dan 4.1 Membuat model sederhana alat
fungsinya pada hewan dan gerak manusia atau hewan
manusia
KELAS VI
KELAS IV
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
3.(PENGETAHUAN)
Memahami pengetahuan faktual 4.(KETERAMPILAN)
Menyajikan pengetahuan faktual
KELAS V
KELAS VI
mempertahankan mempertahankan
kemerdekaan, dan upaya kemerdekaan, dan upaya
mengembangkan kehidupan mengembangkan kehidupan
kebangsaan yang sejahtera. kebangsaan yang sejahtera.
KELAS I
KELAS II
KELAS IV
KELAS V
KELAS VI
KELAS I
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan
faktual dengan cara faktual dalam bahasa yang
mengamati jelas dan logis,
bagian tubuh yang boleh dan bagian tubuh yang boleh dan
tidak boleh disentuh orang tidak boleh disentuh orang
lain, cara menjaga lain, cara menjaga
KELAS II
3. Memahami pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan
faktual faktual
KELAS III
KELAS: IV
KELAS VI
pemeliharaan pemeliharaan
kebersihan alat kebersihan alat
reproduksi reproduksi
Keterangan:
C. Muatan Lokal
Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggukan
daerah. Muatan lokal dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di UPTD SDN 2
Bandung meliputi:
Kelas I
3.5 Menjelaskan sikap dan perilaku 4.5 Membiasakan sikap dan perilaku
yang menunjukkan saling yang menunjukkan saling
menghormati dan mengasihi semua menghormati dan mengasihi semua
ciptaan Tuhan seperti menyayangi ciptaan Tuhan seperti menyayangi
diri sendiri berdasarkan hati nurani diri sendiri berdasarkan hati nurani
yang luhur. yang luhur.
3.6 Memahami sikap dan tindakan 4.6 Menerapkan sikap dan tindakan
yang menunjukkan kesungguhan, yang menunjukkan kesungguhan,
keteraturan, dan menahan rasa keteraturan, dan menahan rasa
bosan dalam belajar atau bekerja bosan dalam belajar atau bekerja
dan mau belajar dari kesalahan. dan mau belajar dari kesalahan.
3.8 Memahami sikap dan prilaku 4.8 Membiasakan sikap dan prilaku
yang tidak mudah tergantung pada yang tidak mudah tergantung pada
orang lain dalam menyelesaikan orang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas. tugas-tugas.
Kelas II
3.3 Menelaah sikap dan perilaku yang 3.4 Menerapkan sikap dan
menunjukkan ketelitian, perilaku yang menunjukkan
keseksamaan, penuh minat, dan ketelitian, keseksamaan, penuh
kehati-hatian. minat, dan kehati-hatian.
Kelas III
1.5 Menunjukkan sikap rasa ingin 2.5 Tangung jawab dalam upaya
tahu sebagai bagian dari untuk mengetahui lebih
menjalankan ibadah. mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajari, dilihat,
dan didengar.
1.7 Menunjukkan sikap mawas diri 2.7 Jujur dalam memeriksa dan
sebagai bagian dari menjalankan mengoreksi diri sendiri,
ibadah. instropeksi diri, dan bertanggung
jawab terhadap perkataan dan
perbuatannya.
1.8 Mensyukuri dapat tepat janji 2.8 Disiplin dalam menepati apa
sebagai anugrah Tuhan Yang Maha yang telah diucapkan atau
Esa. dijanjikan, menjaga kepercayaan
yang diberikan kepadanya.
Kelas IV
1.4 Menerima sikap sabar sebagai 2.4 Disiplin dalam menahan diri
anugrah Tuhan Yang Maha Esa. dari berbagai hal yang dapat
merugikn diri sendiri/orang lain
dan menyikapinya dengan akal
sehat.
1.6 Menunjukkan sikap kritis 2.6 Jujur dalam sikap yang selalu
sebagai bagian dari menjalankan ingin mencari kebenaran dari
ibadah. informasi yang didapat dan tidak
mudah percaya terhadap informasi
yang tidak jelas sumbernya.
Kelas V
1.2 Menghargai sikap rela berkorban 2.2 Peduli dalam sikap yang
sebagai anugrah Tuhan Yang Maha mencerminkan adanya kesediaan
Esa. dan keikhlasan dalam memberikan
sesuatu/ membantu orang lain
tanpa mengharapkan imbalan.
1.4 Menunjukkan sikap berpikir 2.4 Percaya diri dalam sikap dan
konstruktif sebagai bagian dari tindakan yang dapat membangun
menjalankan ibadah. kesadaran yang bersifat membina,
membangun dan memperbaiki,
sehingga kita tidak tenggelam
dalam situasi pesimis dan
ketakutan yang tidak beralasan.
1.5 Menunjukkan cara berpikir 2.5 Percaya diri dalam berpikir dan
kreatif sebagai bagian dari melakukan sesuatu untuk
menjalankan ibadah. menghasilkan cara atau hasil baru
dari sesuatu yang telah dimiliki.
Kelas VI
1.2 Menunjukkan sikap gigih sebagai 2.2 Disiplin dalam sikap dan
bagian dari menjalankan ibadah. tindakan yang menunjukkan
pantang menyerah dalam
melakukan sesuatu, berkemauan
kuat dalam usaha mencapai suatu
cita-cita tanpa rasa bosan.
1.5 Menunjukkan sikap berpikir jauh 2.5 Tanggung jawab dalam sikap
ke depan sebagai bagian dari dan tindakan yang memikirkan
menjalankan ibadah. hal-hal yang perlu dilakukan
untuk tujuan jangka panjang yang
telah ditentukan dan memikirkan
akibat yang ditimbulkan dari
suatu perbuatan sehingga
memiliki sikap waspada.
2. Bahasa Bandung
Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Bandung merupakan mata
pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan bahasa daerah
Bandung dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal
yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik
terhadap keunggulan dan kearifan daerah Bandung.
Muatan mata pelajaran Bahasa Bandung terdiri dari:
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa
dan Sastra Bandung sebagai berikut:
Kelas I
(Tema: Kegemaranku)
(Tema: Kegemaranku)
(Tema: Keluargaku)
(Tema: Keluargaku)
Kelas II
(Tema: Sekolahku)
(Tema: Sekolahku)
3.6 Memahami cara membaca teks 4.6 Membaca teks puisi sesuai
guritan (puisi bahasa Bandung) kriteria pembacaan (vokal,
sesuai kriteria pembacaan intonasi, dan interpretasi)
(vokal, intonasi, dan interpretasi) tentang lingkungan alam
tentang lingkungan alam sekitar sekitar (air, bumi, dan
(air, bumi, dan matahari). matahari).
(Tema: Air, bumi, dan matahari)
(Tema: Keselamatan di
(Tema: Keselamatan di
rumah dan perjalanan)
rumah dan perjalanan)
Kelas III
3.4 Menyimak teks cerita daerah 4.4 Menceritakan isi teks cerita
(berupa dongéng satoan/ fabel daerah (berupa dongéng
dan cerita rakyat) tentang satoan/ fabel dan cerita
kegotong-royongan dalam rakyat) tentang kegotong-
undak-usuk (tingkatan royongan secara lisan/tulis
bahasa) ngoko/bagongan dan dalam undak-usuk (tingkatan
atau krama/bebasan. bahasa) ngoko/ bagongan dan
atau krama/bebasan.
3.7 Memahami teks lagu daerah 4.7 Menyajikan teks lagu daerah
(berupa tembang anyar/kiser (berupa tembang anyar/kiser
gancang dan tembang gancang dan tembang
pujian /lagu yang memuji pujian /lagu yang memuji
Allah swt dan Rasul, atau Allah swt dan Rasul, atau
ajaran agama Islam dalam ajaran agama Islam dalam
bahasa Bandung). bahasa Bandung) secara teks
maupun lagu.
Kelas IV
(Tema: Cita-citaku)
(Tema: Cita-citaku)
Kelas V
(Tema: Wirausaha)
(Tema: Wirausaha)
(Tema: Persahabatan)
Kelas VI
7. Kedisiplinan
8. Keberanian
9. Kesetiaan
15. Hemat
16. Cermat
17. Bersahaja
18. Rajin
19. Terampil
Perindukan Siaga
Pasukan Penggalang
2) Keterampilan Kepramukaan (Scouting Skill)
Berkemah (Camping)
Wirausaha
Belanegara
Teknologi
Komunikasi
Lomba
Hastakarya
2. Ekstrakurikuler Pilihan
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta
didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di
bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan, bertujuan untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama,
dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk mendukung pencapaian
tujuan pendidikan.
F. Ketuntasan Belajar
Kelas
Bahasa Indonesia 65 65 65 65 65 65
Matematika 60 60 60 60 60 60
Ilmu Pengetahuan Alam - 65 65 65 65 65
Muatan Lokal :
Bahasa Bandung 65 65 65 65 65 65
60 40/3=13
89<A 100 79<B 89 60 C 79 D˂ 60
Berdasarkan uraian KKM tersebut, maka KKM Satuan Pendidikan UPTD SDN 2
Bandung Tahun Pelajaran 2019/2020 adalah 70.
pelaku pendidikan. Ada lima nilai utama karakter yang saling berkaitan
membentuk jejaring nilai yang perlu dikembangkan sebagai prioritas Gerakan
PPK. Kelima nilai utama karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Religius
perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama
antar pemeluk agama dan kepercayaan, antibuli dan kekerasan, persahabatan,
ketulusan, tidak memaksakan kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang
kecil dan tersisih.
2. Nasionalis
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa,
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
3. Mandiri
Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada
orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk
merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita.
Subnilai mandiri antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya
juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
4. Gotong Royong
5. Integritas
Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif
terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang
berdasarkan kebenaran.
Subnilai integritas antara lain kejujuran, cinta pada kebenaran, setia, komitmen
moral, anti korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan, dan menghargai
martabat individu (terutama penyandang disabilitas).
Kelima nilai utama karakter tersebut bukanlah nilai yang berdiri dan berkembang
sendiri-sendiri melainkan nilai yang berinteraksi satu sama lain, yang berkembang
secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi. Dari nilai utama manapun
pendidikan karakter dimulai, individu dan sekolah perlu mengembangkan nilai-
nilai utama lainnya baik secara kontekstual maupun universal. Nilai religius
sebagai cerminan dari iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan
secara utuh dalam bentuk ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-
masing dan dalam bentuk kehidupan antarmanusia sebagai kelompok,
masyarakat, maupun bangsa. Dalam kehidupan sebagai masyarakat dan bangsa
nilai-nilai religius dimaksud melandasi dan melebur di dalam nilai-nilai utama
nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas. Demikian pula jika nilai
utama nasionalis dipakai sebagai titik awal penanaman nilai-nilai karakter, nilai
ini harus dikembangkan berdasarkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan yang
tumbuh bersama nilai-nilai lainnya.
Satuan pendidikan dapat memilih nilai utama karakter yang akan menjadi ciri
khas sekolah. Sekolan menjabarkan nilai utama ini dalam indikator dan
bentuk perilaku objektif yang bisa diamati dan diverifikasi. Dengan
menentukan indikator, satuan pendidikan dapat menumbuhkan nilainilai
pendukung yang lain melalui fokus pengalaman komunitas sekolah terhadap
implementasi nilai tersebut. Dari nilai utama dan nilai-nilai pendukung yang
sudah disepakati dan ditetapkan oleh satuan pendidikan, sekolah bisa
membuat tagline yang menjadi moto satuan pendidikan tersebut sehingga
menunjukkan keunikan, kekhasan, dan keunggulan sekolah. Contoh:
“Membentuk Pemimpin Berintegritas”,“Sekolah Cinta”, “Sekolah Budaya”, dan
lain-lain. Satuan pendidikan dapat pula membuat logo sekolah, himne, dan
mars sekolah yang sesuai dengan branding-nya masing-masing.
Dalam PPK berbasis Budaya sekolah, Indikator sekolah dan kelas adalah
penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru dan personalia sekolah
dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai
lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini
berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan
sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku
afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu.
Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter
bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin
komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan
dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan
berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke
perilaku yang lebih kompleks.
INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS
aturan dengan
memberikan
sanksi secara adil
bagi pelanggar
tata tertib
sekolah.
Menyediakan
peralatan praktik
sesuai program
studi keahlian
(SMK).
5. Kerja Perilaku yang Menciptakan Menciptakan
Keras menunjukkan suasana suasana
upaya sungguh- kompetisi yang kompetisi yang
sehat. sehat.
sungguh dalam
Menciptakan Menciptakan
mengatasi suasana sekolah kondisi etos
berbagai yang menantang kerja, pantang
hambatan belajar, dan memacu menyerah, dan
tugas dan untuk bekerja daya tahan
menyelesaikan keras. belajar.
tugas dengan Memiliki Mencipatakan
pajangan tentang suasana belajar
sebaik-baiknya.
slogan atau yang memacu
motto tentang daya tahan kerja.
kerja. Memiliki
pajangan tentang
slogan atau
motto tentang
giat bekerja dan
belajar.
6. Kreatif Berpikir dan Menciptakan situasi Menciptakan
melakukan yang situasi belajar
sesuatu untuk menumbuhkan yang bisa
menumbuhkan
menghasilkan daya berpikir dan
daya pikir dan
cara atau hasil bertindak kreatif. bertindak kreatif.
baru dari sesuatu Pemberian tugas
yang telah yang menantang
dimiliki. munculnya
karya-karya baru
baik yang
autentik maupun
modifikasi.
7. Mandiri Sikap dan prilaku Menciptakan situasi Menciptakan
yang tidak mudah sekolah yang suasana kelas yang
tergantung pada membangun memberikan
orang lain dalam kemandirian kesempatan kepada
menyelesaikan peserta didik. peserta didik untuk
tugas-tugas. bekerja mandiri.
mufakat.
Mengimplementa
sikan model-
model
pembelajaran
yang dialogis dan
interaktif.
9. Rasa Sikap dan Menyediakan Menciptakan
Ingin tindakan yang media suasana kelas
Tahu selalu berupaya komunikasi atau yang
informasi (media mengundang
untuk mengetahui
cetak atau media rasa ingin tahu.
lebih mendalam elektronik) untuk Eksplorasi
dan meluas dari berekspresi bagi lingkungan
sesuatu yang warga sekolah. secara
dipelajari, dilihat, Memfasilitasi terprogram.
dan didengar. warga sekolah Tersedia media
untuk komunikasi atau
bereksplorasi informasi (media
dalam cetak atau media
pendidikan, ilmu elektronik).
pengetahuan,
teknologi, dan
budaya.
6. Semang Cara berpikir, Melakukan Bekerja sama
at bertindak, dan upacara rutin dengan teman
Kebang berwawasan yang sekolah. sekelas yang
saan Melakukan berbeda suku,
menempatkan
upacara hari-hari etnis, status
kepentingan besar nasional. sosial-ekonomi.
bangsa dan Menyelenggaraka Mendiskusikan
negara di atas n peringatan hari hari-hari besar
kepentingan diri kepahlawanan nasional.
dan kelompoknya. nasional.
Memiliki program
melakukan
kunjungan ke
tempat
bersejarah.
Mengikuti lomba
pada hari besar
nasional.
11. Cinta Cara berpikir, Menggunakan Memajangkan:
Tanah bersikap, dan produk buatan foto presiden dan
Air berbuat yang dalam negeri. wakil presiden,
Menggunakan bendera negara,
menunjukkan
bahasa Indonesia lambang negara,
kesetiaan, yang baik dan peta Indonesia,
kepedulian, dan benar. gambar
penghargaan Menyediakan kehidupan
yang tinggi informasi (dari masyarakat
terhadap bahasa, sumber cetak, Indonesia.
lingkungan fisik, elektronik) Menggunakan
tentang kekayaan produk buatan
sosial, budaya,
alam dan budaya dalam negeri.
ekonomi, dan Indonesia.
politik bangsa.
Indikator Kelas
INDIKATOR
NILAI
10-11 12
diketahuinya.
OSIS. pemimpinnya.
Rasa ingin tahu: Bertanya kepada guru dan Bertanya atau membaca
teman tentang materi sumber di luar buku teks
Sikap dan pelajaran. tentang materi yang
tindakan yang terkait dengan pelajaran.
selalu berupaya
untuk mengetahui Bertanya kepada sesuatu Membaca atau
lebih mendalam tentang gejala alam yang mendiskusikan gejala
dan meluas dari baru terjadi. alam yang baru terjadi.
sesuatu yang
dipelajari, dilihat, Bertanya kepada guru Bertanya tentang
dan didengar. tentang sesuatu yang beberapa peristiwa alam,
didengar dari radio atau sosial, budaya, ekonomi,
televisi. politik, teknologi yang
baru didengar.
Agar sekolah mampu menjadi garis depan dalam pengembangan budaya literasi
strategi yang digunakan adalah sebagai berikut.
Lingkungan fisik adalah hal pertama yang dilihat dan dirasakan warga sekolah.
Oleh karena itu, lingkungan fisik perlu terlihat ramah dan kondusif untuk
pembelajaran. Sekolah yang mendukung pengembangan budaya literasi
sebaiknya memajang karya peserta didik dipajang di seluruh area sekolah,
termasuk koridor, kantor kepala sekolah dan guru. Selain itu, karya-karya
peserta didik diganti secara rutin untuk memberikan kesempatan kepada semua
peserta didik. Selain itu, peserta didik dapat mengakses buku dan bahan bacaan
lain di Sudut Baca di semua kelas, kantor, dan area lain di sekolah. Ruang
pimpinan dengan pajangan karya peserta didik akan memberikan kesan positif
tentang komitmen sekolah terhadap pengembangan budaya literasi.
Lingkungan sosial dan afektif dibangun melalui model komunikasi dan interaksi
seluruh komponen sekolah. Hal itu dapat dikembangkan dengan pengakuan atas
capaian peserta didik sepanjang tahun. Pemberian penghargaan dapat dilakukan
saat upacara bendera setiap minggu untuk menghargai kemajuan peserta didik di
semua aspek. Prestasi yang dihargai bukan hanya akademik, tetapi juga sikap
dan upaya peserta didik. Dengan demikian, setiap peserta didik mempunyai
kesempatan untuk memperoleh penghargaan sekolah. Selain itu, literasi
diharapkan dapat mewarnai semua perayaan penting di sepanjang tahun
pelajaran. Ini bisa direalisasikan dalam bentuk festival buku, lomba poster,
mendongeng, karnaval tokoh buku cerita, dan sebagainya. Pimpinan sekolah
selayaknya berperan aktif dalam menggerakkan literasi, antara lain dengan
membangun budaya kolaboratif antarguru dan tenaga kependidikan. Dengan
demikian, setiap orang dapat terlibat sesuai kepakaran masing-masing. Peran
orang tua sebagai relawan gerakan literasi akan semakin memperkuat komitmen
sekolah dalam pengembangan budaya literasi.
Lingkungan fisik, sosial, dan afektif berkaitan erat dengan lingkungan akademik.
Ini dapat dilihat dari perencanaan dan pelaksanaan gerakan literasi di sekolah.
Sekolah sebaiknya memberikan alokasi waktu yang cukup banyak untuk
pembelajaran literasi. Salah satunya dengan menjalankan kegiatan membaca
dalam hati dan guru membacakan buku dengan nyaring selama 15 menit
sebelum pelajaran berlangsung. Untuk menunjang kemampuan guru dan staf,
mereka perlu diberikan kesempatan untuk mengikuti program pelatihan tenaga
kependidikan untuk peningkatan pemahaman tentang program literasi,
pelaksanaan, dan keterlaksanaannya.
• Mengawasi dan mewajibkan peserta didik membaca sejumlah buku sastra dan
menyelesaikannya dalam kurun waktu tertentu.
• Merencanakan dan atau bekerja sama dengan pihak lain yang melaksanakan
berbagai kegiatan GLS.
KALENDER PENDIDIKAN
3. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu kalender pendidikan SDN Satu Nusa Satu Bangsa secara
keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut.
Perhitungan alokasi waktu kalender pendidikan SDN Satu Nusa Satu Bangsa
Tahun Pelajaran 2019/2020 .
N Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
o
4 Oktober 2019 -
8 Pebruari 2020 -
25
H PT H P P M Kh Um AS Jm Jumlah
P S B R B /T
dll K P Hari
Kalend
er
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Semester I
Juli 2 9 6 2 17
Agust 4 26 4 1 31
Sept 3 19 6 5 30
Okto 5 27 4 31
Nov 4 25 4 1 30
Dese 0 0 18 2 5 1 7 31
18 106 6 24 2 24 - 3 7
Semester II
Jan 4 21 1 4 2 3 31
Pebr 4 25 4
Mar 3 19 6 4 2 31
Apr 3 18 4 4 3 1 30
Mei 2 10 3 5 10 3 31
Juni 1 5 10 2 4 1 8 30
Jum 17 99 1 19 1 4 25 17 10 11
Keterangan:
HBE = Hari belajar efektif yaitu jumlah hari yang digunakan untuk proses
pembelajaran
HP = Hari pertama masuk sekolah dan masa pengenalan lingkungan untuk siswa
baru
PR = Penyerahan rapor
Um = Libur Umum
Hari
Bulan ME HBE
Senin Selasa Rabu Kamis Jumlat Sabtu
Semester 1
Juli 2019 2 9 2 2 2 1 1 1
Agust 4 26 4 4 4 5 5 4
Sept 3 19 4 3 3 3 3 3
Okto 5 27 4 5 5 5 4 4
Nov 4 25 4 4 4 4 5 4
Dese 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 18 106 18 18 18 18 18 17
Semester II
Jan 2020 4 21 3 4 4 4 4 2
Pebr 4 25 4 4 4 4 4 5
Mar 3 19 4 4 2 3 3 3
Apr 3 18 3 3 4 3 2 3
Mei 2 10 1 1 1 2 2 3
Juni 1 5 0 1 1 1 1 1
Jumlah 17 99 15 17 16 17 17 17
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kurikulum SD NEGERI 2 DENDANG merupakan rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan SD
NEGERI 2 DENDANG. Tujuan ini meliputi tujuan sekolah serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik. Oleh sebab itu kurikulum ini disusun, selain mengacu kepada peraturan
pemerintah pusat, juga disusun berdasarkan peraturan daerah dan kondisi
sekolah.
2. Kurikulum SDN Satu Nusa Satu Bangsa tahun 2020/2021 bersifat
penyempurnaan dari kurikulum tahun sebelumnya. Berbagai hasil belajar
yang diperoleh siswa (pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku) menjadi
bahan evaluasi untuk mengetahui sejauhmana visi, misi dan tujuan yang telah
ditetapkan dapat dicapai.
3. Kurikulum SDN Satu Nusa Satu Bangsa tahun 2020/2021 disusun dengan
mengacu pada panduan penyusunan KTSP yang dikeluarkan Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, kalender pendidikan tahun
2020/2021, dan kekhasan sekolah.
B. SARAN – SARAN
1. Semua warga sekolah mempelajari dan memahami kurikulum ini agar dalam
pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
2. Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan senantiasa melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan kurikulum ini untuk perbaikan di tahun mendatang.
Lampiran-lampiran
kop sekolah
Bandung, ………………….
Nomor : ………………………….
Lampiran : -
K epada Yth.
(Nama terlampir)
di
Bandung
Dalam rangka penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan tahun pelajaran 2019/2020, kami
mengundang Bapak/Ibu pada:
hari, tanggal :
waktu :
tempat :
Demikian undangan kami, mengingat sangat pentingnya kegiatan tersebut, kami mohon kehadiran
Bapak/Ibu tepat pada waktunya.
...............................
kop SD
KECAMATAN SINDANG
Pada hari ini ……………. tanggal …………… bulan ……..tahun ……………….. bertempat di SD Negeri
......................., telah dilaksanakan rapat Pembahasan Penyusunan Kurikulum Sekolah Dasar
Negeri .................... yang dihadiri oleh Tim Pengembang Kurikulum SDN ......... yaitu Kepala Sekolah
sebagai ketua, Ketua Komite Sekolah sebagai wakil ketua , dan guru-guru SD Negeri ................. sebagai
anggota. Hasil pembahasan kurikulum tersusun pada sistematika sebagai berikut :
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR .
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
E. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
F. Acuan Konseptual
G. Prinsip Pengembangan Kurikulum
B. Visi Sekolah .
C. Misi Sekolah
D. Tujuan Sekolah
A. Struktur Kurikulum
B. Muatan Kurikulum
1. Muatan Nasional
2. Muatan Lokal
C. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Esktrakurikuler wajib
2. Ekstrakurikuler Pilihan
D. Beban Belajar
E. Ketuntasan Belajar
F. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
Lampiran
Demikian berita acara ini kami buat untuk diketahui semua pihak.
Bandung,
Komite Sekolah
DAFTAR HADIR
KECAMATAN ....................
TAHUN ...........
HARI :
TANGGAL :
3 Guru 3. ....................
4 Guru 4. ........................
5 Guru 5. ....................
6 Guru 6. .......................
7 Guru 7. .....................
8 Guru 8. .......................
9 Guru 9. .....................
Kepala Sekolah,
KOP SD
Nomor : 423.7/
TENTANG
SDN ...................................
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Membentuk Tim Pengembang Kurikulum SDN ............... Kecamatan Sindang Tahun
Pelajaran .......... sebagamana tercantum dalam lampiran surat keputusan ini.
Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Kepala Sekolah,
Lampiran
Nomor : 423.7/
Tanggal :
Tentang
3 Guru Sekretaris
4 Guru Anggota
5 Guru Anggota
6 Guru Anggota
7 Guru Anggota
8 Guru Anggota
9 Guru Anggota
10 Guru Anggota
11 Guru Anggota
12 Guru Anggota
Kepala Sekolah,
contoh SK Kurikulum
KOP SD
Nomor : 423.7/
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KEDUA : Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Kependidikan dalam melaksanakan tugas
kependidikan di SDN ................... diharuskan berpedoman pada Kurikulum SDN
............. Tahun Pelajaran ..............
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku tanggal 15 Juli 2019, dan apabila di kemudian
hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Bandung
Pada tanggal :
Kepala Sekolah,
Contoh berita acara penetapan KKM
KOP SD
BERITA ACARA
KECAMATAN ..................
TAHUN ..............
Pada hari ini …………. tanggal …………..bulan Juli tahun ………….. telah dilaksanakan Musyawarah Guru
Kelas dan Guru Mata Pelajaran untuk menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SDN ………..tahun
pelajaran ……….. tiap mata pelajaran dengan hasil sebagai berikut.
A. Mata Pelajaran
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
B. Muatan Lokal
2. Bahasa Bandung
RENTANG PREDIKAT
KKM Satuan Panjang
A B D (Perlu
Pendidikan *) Interval C (Cukup)
(Sangat Baik) (Baik) Bimbingan)
70 30/3=10
89<A 100 79<B 89 70 C 79 D˂ 70
*) KBM Satuan Pendidikan menggunakan angka KKM Muatan Pelajaran paling rendah/minimal.
Demikian berita acara ini dibuat untuk diketahui dan digunakan sebagaimana mestinya.
Bandung, ...........
Kepala Sekolah,
09.15-09.30 Istirahat
10.40-10.55 Istirahat
Keterangan
PAI = 4 jp Matematika = 6 jp PJOK = 4 jp Mulok Pendidikan Budi Peketi 2 jp
Mulok Bahasa Bandung = 2 jp Tematik 22 jp Jumlah 40 jp
09.15-09.30 Istirahat
10.40-10.55 Istirahat
Keterangan:
PAI = 4 jp, Mulok Pendidikan Budi Peketi 2 jp, Mulok Bahasa Bandung = 2 jp
Tematik 30 jp Jumlah 38 jp
Identifikasi
No Komponen KTSP/Indikator Catatan Perbaikan
Ya Tdk
COVER/HALAMAN JUDUL
3. Tahun pelajaran
LEMBAR PENGESAHAN
Identifikasi
No Komponen KTSP/Indikator Catatan Perbaikan
Ya Tdk
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN
B. Muatan Kurikulum
1 Memuat Nasional Mata pelajaran Kelompok A
yang merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh
pusat. Dan Mata pelajaran Kelompok B yang
merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh
pusat dan dapat dilengkapi dengan
muatan/konten lokal (Permendikbud No
57/2014)
2 Muatan lokal
Bahasa Bandung
Lainnya
5. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya
disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar
yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang
mengacu pada standar kompetensi kelulusan,
Identifikasi
No Komponen KTSP/Indikator Catatan Perbaikan
Ya Tdk
6.
Kelulusan
Memuat kriteria kelulusan
a. menyelesaikan seluruh program
pembelajaran
b. memperoleh nilai sikap/perikau minimal
baik
c. lulus uijan sekolah
Catatan : Kelulusan peserta didik ditetapan
oleh satuan pendidikan dalam rapat dewan
guru
(Permendikbud no 23/2016)
7. Kenaikan kelas
Kenaikan kelas peserta didik ditentukan oleh
satuan pendidikan, dengan kriteria
9 Literasi
IV KALENDER PENDIDIKAN
PENUTUP
PENDUKUNG/LAMPIRAN
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
…………………., ...................................
______________________________ ______________________________
NIP NIP