Anda di halaman 1dari 77

MODEL

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)


TERINTEGRASI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
SEKOLAH DASAR (SD)
TAHUN PELAJARAN 2019-2020

DOKUMEN 1

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT


DINAS PENDIDIKAN
TAHUN 2019

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 1


LEMBAR PENGESAHAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)


TERINEGRASI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

SEKOLAH DASAR ………………….


KECAMATAN ………………

Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan Berita Acara (BA) tanggal ……..
telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah Dasar…….. Kec…………. Nomor
…….. Tanggal ……. dan telah mendapatkan Rekomendasi sesuai dengan hasil verifikasi dan
validasi pada tanggal ………….

Disahkan di : Bandung Barat


Pada tanggal : 15 Agustus 2019

Mengetahui, Kepala SD Negeri Bandung Barat


Kepala Bidang Sekolah Dasar
Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat

ASEP NIRWAN PERMANA, M.Pd ....................................


NIP . 19690310199301 1 001 NIP .............................

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 2


PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
DINAS PENDIDIKAN
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten bandung Barat
Jl. Raya Padalarang – Cisarua KM 2 Mekarsari Ngamprah Kode Pos 40552
Telp/fax : 022-27010112 website : www.disdikbud.org

INSTRUMEN VERIFIKASI VALIDASI DOKUMEN


KURIKULUM TINGLKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
(Diisi dengan tulis tangan)

Nama Sekolah :………………………………………………………..


NPSN : .......................
Alamat Sekolah : ……………………………………………………….
Kabupaten : Bandung Barat
Petugas Verifikasi Dan Validasi : 1.........................................
2. ......................................

Penilaian
No Komponen KTSP / Indikator Catatan
Ya Tdk
Dokumen 1 Terpisah
dijilid
tersendiri
A COVER/HALAMAN JUDUL
1. a.Logo Sekolah dan atau daerah Bagi Sekolah Negeri
b.Logo Sekolah atau Yayasan Bagi Sekolah Swasta
2. Judul Kurikulum
3. Tahun Pelajaran
4. Alamat Sekolah

B LEMBAR PENGESAHAN
1. Rumusan kalimat pengesahan
2. Tanda tangan Kepala sekolah dan stempel/cap
3. Tanda tangan Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan.

C LEMBAR Verifikasi dan Validasi

D LEMBAR PENETAPAN
1. SK Penetapan Kurikulum
2. Berita Acara
3. Daftar Hadir
4. SK Tim Pengembang Kurikulum

E DAFTAR ISI
Kesesuaian dengan halaman

F PENDAHULUAN
Rasional
1. Latar belakang, memuat :

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 3


- Kondisi nyata dan Tantangan Internal
- Kondisi ideal dan Tantangan Eksternal
- Potensi dan karateristik satuan pendidikan
2. Mencatumkan dasar hukum yang relevan :
- Undang-Undang No 20 th 2003 Sistem tentang Pendidikan
Nasional
- PP No. 19 Tahun 2005 dengan perubahan PP No. 32 Tahun
2013 tentang Standar Nasional Pendidikan dan perubahan
kedua PP No. 13 Tahun 2015.
- Inpres No 10 th 2016 tentang Aksi pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi
- Permendikbud No. 57 Tahun 2014 Tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum
- Permendikbud No. 61 Tahun 2014 Tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
- Permendikbud No. 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler
- Permendikbud No. 63 Tahun 2014 Tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan
- Permendikbud No. 79 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal
Kurikulum 2013
- Permendikbud No. 23 Tahun 2015 Tentang
Penumbuhan Budi Pekerti dan Literasi Sekolah
- Permendikbud No. 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi
Lulusan
- Permendikbud No. 21 Tahun 2016 Tentang Standar isi
Pendidikan Dasar dan Menengah
- Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses
Pendidikan
- Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian
- Permendikbud No. 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Dasar dan Menengah
- Permendikbud No. 37 Tahun 2018 Tentang Perubahan atas
permendikbud No 24 Tahun 2016
- Permendikbud No. 20 Tahun 2018 tentang PPK
- Peraturan Gubernur No. 25 Tahun 2007 tentang Muatan
Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup
- Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 69 Tahun 2013 tentang
pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan
Sastra Daerah pada jenjang satuan pendidikan dasar dan
menengah.
- Peraturan Bupati No Tahun 2019 tentang Muatan Lokal
Rineka Budaya Sunda
- Peraturan Bupati No Tahun 2019 tentang Implementasi
Pendidikan Anti Korupsi pada Jenjang Sekolah Dasar dan
Menengah
- Peraturan lain yang relevan

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 4


G VISI, MISI , STRATEGI dan TUJUAN SEKOLAH
 Visi Satuan Pendidikan
1. Ringkas dan mudah dipahami
2. Mengacu pada tujuan pendidikan Dasar dan menengah yaitu
untuk mencerdaskan,pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia,serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
3. Mengacu tuntutan SKL Satuan Pendidikan, sebagaimana
tercantum Permendiknas 23 thn 2006
4. Berorientasi pada kepentingan daerah, nasional, dan
internasional.
5. Berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan seni.
6. Memberi inspirasi dan tantangan dalam meningkatkan prestasi
secara berkelanjutan untuk mencapai keunggulan
7. Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga satuan
pendidikan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil
pendidikan.
8. Mengarahkan langkah langkah strategis yang konsisten
dengan penjabaran misi satuan pendidikan.

 Misi Satuan Pendidikan


Menjabarkan pencapaian visi dalam bentuk pernyataan yang
terukur dan dapat dicapai sesuai dengan skala prioritas mencakup
:
1. Seluruh indikator Misi
2. Sebagian dari indikator Misi.

 STRATEGI
Langkah langkah yang di lakukan untuk mencapai tujuan Sekolah

 Tujuan Satuan Pendidikan


Menjabarkan pencapaian Misi dalam bentuk pernyataan yang
terukur dan dapat dicapai sesuai dengan skala prioritas mencakup
Indikator Visi dan Misi

H STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


 Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan memuat :
1. Daftar Mata Pelajaran dan muatan lokal sesuai dengan
Standar Isi
2. Pengaturan alokasi waktu per mata pelajaran disesuaikan
dengan standar isi.
3. Pengaturan alokasi waktu Tema dan Sub Tema sesuai lokasi
Waktu yang tersedia
 Program muatan lokal, mencamtumkan :
1. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan daerah.
2. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan local yang
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan
karakteristik sekolah

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 5


3. Daftar KI/KD muatan local yang dikembangkan oleh sekolah.
4. Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program
muatan lokal
 Kegiatan Pengambangan diri mencantumkan :
1. Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program
layanan konseling dan program akademik/belajar social dan
pengembangan karier peserta didik
2. Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program
Ekstra Kurikuler dalam pengembangan bakat, minat dan
prestasi peserta didik
3. Uraian tentang pelaksanaan PPK,GLS, Pendikel dan Insersi
Pendidikan Anti Korupsi
4. Uraian Kegiatan Ekstra Kurikuler Wajib Pramuka
 Pengaturan Beban Belajar, mencantumkan :
1. Uraian tentang rasionalisasi pemanfaatan tambahan 4 jam
perminggu
2. Uraian tentang pengaturan alokasi waktu pembelajaran per
jam tatap muka, jumlah jam pelajaran perminggu, jumlah
minggu efektif pertahun jumlah jam pelajaran pertahun.
3. Uraian tentang pemanfaatan 40% tugas tersetruktur dari
jumlah waktu kegiatan tatap muka pada mata pelajaran
tertentu.
4. Uraian tentang pelaksanaan program Akselerasi dan Inclusi
bagi siswa yang mempunyai pola kecerdasan dansiswa
mempunyai siswa kebutuhan siswa bakat istimewa (bila ada)
5. Uraian tentang pelaksanaan program Inclusi bagi siswa
yang mempunyai kebutuhan khusus ( ABK )
 Ketuntasan Belajar Mencantumkan :
1. Daftar Kriteria Ketuntasan Minimal KKM untuk semua mata
pelajaran pada semua tingkatan kelas dan KKM sekolah.
2. Uraian tentang mekanesme dan prosedur Penyusunan KKM
dilengkapi dengan Dokumen Penetapan KKM
3. Uraian tentang upaya sekolah dalam meningkatkan KKM
untuk mencapai KKM ideal Melaui Program Perbaikan dan
Pengayaan
 Kenaikan kelas mencantumkan :
1. Kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kebutuhan sekolah
dengan mempertimbangkan ketentuan Permendikbud no 23
tahun 2016 tentang Penilaian
2. Uraian tentang pelaksanaan hasil belajar siswa (Penilaian
harian, Penilain Tengah Semester, Penilaian Akhir
Semester,dan Penilaian Akhir Tahun ) sesuai
denganketentuan yang diatur dalam Standar Pendidikan.
3. Uraian tentang mekanesme dan prosedur pelaporan hasil
belajar peserta didik.
 Kelulusan mencantumkan :
1. Permendikbud no 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan
2. Uraian tentang pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar
Nasional dan Ujian Sekolah.

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 6


3. Target kelulusan yang akan dicapai sekolah.
4. Uraian tentang program-program sekolah dalam
meningkatkan kualitas lulusan.
5. Uraian tentang program setelah Ujian Sekolah sebagai
antisipasi bagi siswa yang belum lulus Ujian Sekolah
 Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis
Keunggulan Lokal dan Global, mencantumkan :
1. Uraian tentang penerapan pendidikan kecakapan hidup.
2. Uraian tentang penyelenggaraan pendidikan berbasis
keunggulan local
3. Uraian tentang upaya sekolah dalam menuju pendidikan
berwawasan global.

I KALENDER PENDIDIKAN
 Pengaturan tentang permulaan awal tahun pelajaran
 Jumlah Minggu/hari Efektif Belajar satu tahun pelajaran
 Jadwal waktu libur jeda tengah semester, antar semester, libur
akhir tahun pelajaran, libur keagamaan , hari libur nasional dan
hari libur khusus.

J PENUTUP

K LAMPIRAN DOKUMEN 1
1. Laporan Hasil Analisis Kontek
2. SK Kepala Sekolah Tentang Penetapan Pengembang
Kurikulum Sekolah dan pemberlakuan KTSP Satuan
Pendidikan.
3. Hasil Penetapan KKM (Satu Mata Pelajaran)
4. Berita Acara Revisi KTSP Tahun 2019
Dokumen 2 Terpisah
dijilid
tersendiri
L SILABUS SEMUA MATA PELAJARAN KELAS I S/D VI
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Seni Budaya dan Prakarya
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
M SILABUS SEMUA MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL KELAS 1 S/D VI
1. Bahasa dan Sastra Sunda ( Mulok Wajib )
2. Pendidikan Lingkungan Hidup ( Mulok Pilihan 1 )
3. Rineka Budaya Sunda ( Mulok Pilihan 2 )

Dokumen 3 Terpisah
dijilid
tersendiri

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 7


N RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1. Model RPP kelas 1 s/d VI masing masing satu pembelajaran
dan RPP mata pelajaran
2. Fakta Integritas penyelesaian Dokumen 3 berdasarkan tema

N. REKOMENDASI PETUGAS VERIVIKASI DAN VALIDASI

……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..…………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………..…
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Bandung Barat, …................ 2019

Verifikator 2 Verifikator 1

.......................................... ...........................................
NIP. NIP.

Kepala Sekolah ,

.................................................
NIP.

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 8


PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI ...........
Alamat : .............................................................................................................

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI
Nomor : .........................................
Tentang

PENETAPAN DAN PEMBERLAKUAN KURIKULUM SEKOLAH SD


NEGERI BANDUNG BARAT

Menimbang : Bahwa dalam rangka memperlancar pelaksanaan proses belajar mengajar di


SDN BANDUNG BARAT Kecamatan …………………. Kabupaten Bandung Barat
maka perlu menetapkan pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SDN Bandung Barat.

Mengingat :
1. UU No.25 Th 1999 tentang pemerintah daerah Junto UU No
32 Tentang Pemerintah Daerah.
2. UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Pemerintah No.l9 tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan (SNP)
dengan perubahan PP No. 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan dan perubahan kedua PP No. 13 Tahun 2015.
4. Permendikbud No. 57 Tahun 2014 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum
5. Permendikbud No 20 th 2016 tentang Standar Kompetensi lulusan.
6. Permendikbud No 22 th 2016 tentang Standar Isi.
7. Permendikbud No 23 th 2016 tentang Standar Penilaian.
8. Permendikbud No 24 th 2016 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar.
9. Keputusan Gubernur Jawa Barat No 423.5/Kep.674/Disdik/2006
tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta panduan
mata pelajaran Bahasa dan Satra Sunda.
10. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 69 Tahun 2013 tentang pembelajaran
Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada jenjang satuan pendidikan
dasar dan menengah.

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 9


11. Peraturan Bupati No Tahun 2019 tentang Muatan Lokal Rineka Budaya
Sunda.
12. Peraturan Bupati No Tahun 2019 tentang Implementasi Pendidikan
Anti Korupsi pada Jenjang Sekolah Dasar dan Menengah

Memperhatikan :
1. Program Kerja Kepala SDN Bandung Barat baik Program 1 tahun (2019-
2020), 4 tahun (jangka menengah) dan 8 tahun (jangka panjang).

2. Hasil Rapat Guru ........................ tanggal tentang Revisi Penyusunan


KTSP nilai pendidikan karakter bangsa, gerakan literasi, pendidikan anti
korupsi, pendidikan ekonomi kreatif dan pendidikan kewirausahaan dengan
pendekatan belajar aktif serta pemberlakuannya.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kurikulum ini berlaku untuk Tahun Pelajaran 2019-2019 dan, apabila
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan ditinjau kembali
sebagaimana mestinya.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bandung barat


Pada tanggal : 15 Juli 2019
Kepala Sekolah,

.......................................
NIP.

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 10


PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI ...........
Alamat : .............................................................................................................

BERITA ACARA

Pada hari ini ........... Tanggal ...... Bulan Juli Tahun Dua ribu sembilan belas telah
dilaksanakan Penyusunan Revisi Kurikulum SD Negeri Bandung BaratTahun Pelajaran 2019/2020
yang terdiri dari :
1. Cover Depan Kurikulum
2. Lembar Pengesahan
3. Lembar Vaildasi verifikasi
4. Lembar Penetapan
5. Kata Pengantar
6. Daftar Isi
7. Bab I Pendahuluan
8. Bab II Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Sekolah
9. Bab III Struktur dan Muatan Kurikulum
10. Bab IV Kalender Pendidikan
11. Bab V Penutup
12. Lampiran

Penyusunan kurikulum dihadiri oleh Kepala Sekolah, Guru, Pengawas Sekolah, Komite
Sekolah dan perwakilan wali murid.
Demikian berita acara ini kami buat, dan Kurikulum menjadi acuan dalam kegiatan sekolah di
SD ...........Kecamatan...........Kabupaten Bandung Barat.

Komite Sekolah Kepala Sekolah, Perwakilan guru

.................................... .................................... ....................................


NIP. ........................... NIP. ...........................

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 11


PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI ...........
Alamat : .............................................................................................................

DAFTAR HADIR
PENYUSUNAN KURIKULUM SDN BANDUNG BARAT
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

No Nama Jabatan Tanda Tangan

1 Kepala Sekolah

2 Guru Kelas I

3 Guru Kelas II

4 Guru Kelas III

5 Guru Kelas IV

6 Guru Kelas V

7 Guru Kelas VI

8 Guru PABP

9 Guru PJOK

10 Operator Sekolah / TU

11 Ketua Komite

Nara Sumber

1 Pengawas Sekolah

Kepala Sekolah,

.................................
NIP. .............................

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 12


PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI ...........
Alamat : .............................................................................................................

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH

Nomor : .............................................
TENTANG
TIM PENGEMBANG KURIKULUM SD NEGERI BANDUNG BARAT
TAHUN PELAJARAN 2019 – 2020

Menimbang : Bahwa pelaksanaan proses pembelajaran tidak mungkin dapat terlaksana


dengan baik tanpa ada acuan, pedoman, pada program yaitu Standar Isi,
Standar Kompetensi Kelulusan, materi, bahan ajar yang tersusun dalam
sebuah kurikulum.
Mengingat :
1. UU No.25 Th 1999 tentang pemerintah daerah Junto UU No 32
Tentang Pemerintah Daerah.
2. UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Pemerintah No.l9 tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan
(SNP) dengan perubahan PP No. 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan dan perubahan kedua PP No. 13 Tahun 2015.
4. Permendikbud No. 57 Tahun 2014 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum
5. Permendikbud No 20 th 2016 tentang Standar Kompetensi lulusan.
6. Permendikbud No 22 th 2016 tentang Standar Isi.
7. Permendikbud No 23 th 2016 tentang Standar Penilaian.
8. Permendikbud No 24 th 2016 tentang kompetensi inti dan
kompetensi dasar.
9. Keputusan Gubernur Jawa Barat No 423.5/Kep.674/Disdik/2006 tentang
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta panduan mata
pelajaran Bahasa dan Satra Sunda.
10. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 69 Tahun 2013 tentang pembelajaran

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 13


Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada jenjang satuan
pendidikan dasar dan menengah.
11. Peraturan Bupati No Tahun 2019 tentang Muatan Lokal Rineka Budaya
Sunda.
12. Peraturan Bupati No Tahun 2019 tentang Implementasi Pendidikan Anti
Korupsi pada Jenjang Sekolah Dasar dan Menengah

Memperhatikan : Edaran Kepala Dinas Pendidikan Nomor 421/4013-Bid.SD/2019 perihal


insersi pendidikan anti korupsi dan revisi KTSP TP. 2019-2020.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Pembentukan Tim Pengembang Kurikulum SD Negeri Bandung
Barat Kecamatan ...................
Kedua : Menugaskan kepada Tim Pengembang Kurikulum untuk
mereview dan menyusun kembali Kurikulum SD Negeri Bandung
Barat.
Ketiga : Mengesahkan dan menetapkan Kurikulum SD Negeri Bandung
Barat.
Keempat : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan direvisi
kembali sesuai dengan tuntutan kebutuhan sekolah.
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

DETETAPKAN : BANDUNG BARAT


PADA TANGGAL : 15 JULI 2019
KEPALA SEKOLAH,

......................................
NIP. 196903101993071001

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 14


TIM PENGEMBANG KURIKULUM SD
NEGERI BANDUNG BARAT
Tahun Pelajaran 2019/2020

Konselor : ...........................................
Pengawas Sekolah
Ketua : ...........................................
Kepala Sekolah
Sekretaris : ...........................................
Anggota : Dewan Guru
1. ...................................
2. ...................................
3. ...................................
4. ...................................
5. ...................................
6. ...................................
7. ...................................
8. ...................................
9. ...................................
10. ...................................

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 15


KATA PENGANTAR

Rasa syukur ke hadirat Alloh SWT Atas kehendak-Nya, kami masih diberi
kesempatan untuk mengabdikan diri demi kemajuan pendidikan anak negeri.
Dokumen Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan rambu-rambu dan
pedoman yang ditetapkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) serta
ketentuan lainnya sesuai pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
57 tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Dasar/Madrasah. Dokumen Kurikulum kami susun sebagai pedoman bagi pelaksanaan
kegiatan pembelajaran Tahun Pelajaran 2019/2020 di SD Bandung Barat yang
disesuaikan dengan kondisi sekolah dan potensi yang dimiliki. Tentunya masih banyak
yang harus disempurnakan dalam dokumen kurikulum ini, oleh karena itu saran dan
kritik untuk pengembangan dokumen ini tentu sangat kami harapkan.
Semoga dokumen kurikulum ini menjadi bagian pedoman yang digunakan
oleh sekolah dalam upaya mewujudkan visi misi dan tujuan sekolah.

Tim Penyusun

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 16


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................................


LEMBAR VERIFIKASI VALIDASI ................................................................................
LEMBAR PENETAPAN ................................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................... .......................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... ..........................
A. Latar Belakang..........................................................................................
B. Landasan ................................................................................................
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum ............................................................
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum .............................................................
BAB II VISI, MISI, STRATEGI DAN TUJUAN SEKOLAH .................................................
A. Tujuan Pendidikan Dasar...........................................................................
B. Visi Sekolah..............................................................................................
C. Misi Sekolah.............................................................................................
D. Strategi Sekolah ......................................................................................
E. Tujuan Sekolah........................................................................................
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM...........................................................
A. Struktur Kurikulum...................................................................................
B. Muatan Kurikulum ...................................................................................
1. Mata Pelajaran ..................................................................................
2. Pengembangan Diri ...........................................................................
3. Beban Belajar ....................................................................................
4. Penilaian ...........................................................................................
5. Ketuntasan Belajar ............................................................................
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan ............................................................
7. Pendidikan Kecakapan Hidup .............................................................
8. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global .................................
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN ..............................................................................
BAB V PENUTUP .....................................................................................................

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 17


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi
mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek pendidikan,
termasuk kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum sekolah dasar pun menjadi perhatian
dan pemikiran-pemikiran baru, sehingga mengalami perubahan-perubahan kebijakan
seperti Standar Kompetensi Lulusan, Standra Proses, Standar Penilaian dan Kerangka
Dasar dan Struksur Kurikulum Sekolah Dasar.
Sejalan dengan perkembangan tuntutan masyarakat dan program pemerintah untuk
penyempurnaan program pendidikan antara lain pengembangan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa, Kewirausahaan, dan pengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif
peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa, mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan
sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius, serta
menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik. Penanaman nilai-
nilai karakter bangsa dan kewirausahaan tersebut diaplikasikan dalam proses
pembelajaran dan terintegrasi di semua mata pelajaran.
1. Pengertian Kurikulum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama
adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua
dimensi tersebut.
2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Tantangan Internal

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 18


Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan
tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia
dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk
Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif
(anak- anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah
penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035
pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi
adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang
melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki
kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu
yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris
dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern
seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of
Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation
(APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait
dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains
serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan
Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and
Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA)
sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak
menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA.
Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan
PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 19


c. Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:
1) Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik
harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya
belajarnya (learning style) untuk memiliki kompetensi yang sama;
2) Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-
masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3) Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba
ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh
melalui internet);
4) Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari
semakin diperkuat dengan pendekatan pembelajaran saintifik);
5) Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);
6) Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;
7) Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan tetap
memperhatikan pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta
didik;
8) Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
9) Penguatan pola pembelajaran kritis.

d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum


Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut.
1) Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif;
2) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen
kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan
3) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran.

e. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi yang tidak relevan
serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 20


B. Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut.
1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan
keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan
masyarakat;
2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti kelas
yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
5. Mengembangkan Kompetensi Inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi Inti;
6. Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

C. Tujuan Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

D. Landasan Penyusunan Kurikulum


1. Landasan Yuridis
Secara konseptual, kurikulum adalah suatu respon pendidikan terhadap kebutuhan
masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda bangsanya. Secara
pedagogis, kurikulum adalah rancangan pendidikan yang memberi kesempatan untuk
peserta didik mengembangkan potensi dirinya dalam suatu suasana belajar yang
menyenangkan dan sesuai dengan kemampuan dirinya untuk memiliki kualitas yang
diinginkan masyarakat dan bangsanya. Secara yuridis, kurikulum adalah suatu

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 21


kebijakan publik yang didasarkan kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis
di bidang pendidikan.
Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan
Pemerintah nomor 19 tahun 2005 dengan revisi Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Standar Pendidikan Nasional, dan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan nomor 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 tahun 2013 tentang
Standar Isi,Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 tahun 2013 tentang
Standar Proses,Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 tahun 2013 tentang
Standar Penilaian, Lampiran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 tahun
2013 tentang Kurikulum SD, Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar Dan Menengah , Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia,Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan
Menengah Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
22.Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah Peraturan
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia,Nomor 23 Tahun 2016
Tentang Standar Penilaian Pendidikan

2. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik
yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran,
posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan
masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar
bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan
filosofi sebagai berikut.

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 22


1) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang
yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
2) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta
didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir
rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa
yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna
yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan
psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam
interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa
kini.
3) Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan
bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah
pembelajaran

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 23


disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama
matapelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
4) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir
reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas
dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni,
kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai
dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat
manusia.
5) Kurikulum yang dibuat sekolah sesuai peraturan Bupati Bandung Barat menginsersi
pendidikan anti korupsi hal ini menanamkan perilaku yang baik bagi peserta didik
sejak dini, yang terintegrasi dalam proses pembelajaran, dalam kehidupan sehari-
hari di sekolah seperti terciptanya kantin kejujuran (kanjur) dan kotak temuan
(barang tak bertuan), juga diterapkan dalam kegiatan ekstrakurikuler, kehidupan
di rumah dan masyarakat, sehingga menjadi budaya sekolah dan budaya kedupan
sehari-hari. Pendidikan anti korupsi bertujuan untuk memberikan penguatan sikap
dan mentalitas lebih disiplin, jujur, serta nilai-nilai anti korupsi lainnya.

E. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013


Pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum 2013 memiliki karakteristik yang
berbeda dari pelaksanaan kurikulum 2006. Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi
yang diharapkan terdapat maka dipeloleh 14 prinsip utama pembelajaran yang perlu
guru terapkan.
Ada pun 14 prinsip itu adalah:

1. Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu; pembelajaran mendorong siswa
menjadi pembelajar aktif, pada awal pembelajaran guru tidak berusaha untuk

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 24


meberitahu siswa karena itu materi pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk final.
Pada awal pembelajaran guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu
fenomena atau fakta lalu mereka merumuskan ketidaktahuannya dalam bentuk
pertanyaan. Jika biasanya kegiatan pembelajaran dimulai dengan penyampaian
informasi dari guru sebagai sumber belajar, maka dalam pelaksanaan kurikulum 2013
kegiatan inti dimulai dengan siswa mengamati fenomena atau fakta tertentu. Oleh
karena itu guru selalu memulai dengan menyajikan alat bantu pembelajaran untuk
mengembangkan rasa ingin tahu siswa dan dengan alat bantu itu guru
membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan bertanya.
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumber; pembelajaran berbasis sistem lingkungan. Dalam kegiatan pembelajaran
membuka peluang kepada siswa sumber belajar seperti informasi dari buku siswa,
internet, koran, majalah, referensi dari perpustakaan yang telah disiapkan. Pada
metode proyek, pemecahan masalah, atau inkuiri siswa dapat memanfaatkan sumber
belajar di luar kelas. Dianjurkan pula untuk materi tertentu siswa memanfaatkan
sumber belajar di sekitar lingkungan masyarakat. Tentu dengan pendekatan ini
pembelajaran tidak cukup dengan pelaksanaan tatap muka dalam kelas.
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan
ilmiah; pergeseran ini membuat guru tidak hanya menggunakan sumber belajar
tertulis sebagai satu-satunya sumber belajar siswa dan hasil belajar siswa hanya
dalam bentuk teks. Hasil belajar dapat diperluas dalam bentuk teks, disain program,
mind maping, gambar, diagram, tabel, kemampuan berkomunikasi, kemampuan
mempraktikan sesuatu yang dapat dilihat dari lisannya, tulisannya, geraknya, atau
karyanya.
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi;pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi dari aktivitas
dalam proses belajar. Yang dikembangkan dan dinilai adalah sikap, pengetahuan, dan
keterampilannya.
5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; mata pelajaran dalam
pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen sistem yang terpadu. Semua materi
pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang terpadu untuk menghasilkan
kompetensi lulusan. Oleh karena itu guru perlu merancang pembelajaran bersama-
sama, menentukan karya siswa bersama-sama, serta menentukan karya utama pada
tiap mata pelajaran bersama-sama, agar beban belajar siswa dapat diatur
sehingga tugas yang
Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 25
banyak, aktivitas yang banyak, serta penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi
beban belajar berlebih yang kontraproduktif terhadap perkembangan siswa.
6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya multi dimensi; di sini siswa belajar menerima kebenaran
tidak tunggul. Siswa melihat awan yang sama di sebuah kabupaten. Mereka akan
melihatnya dari tempatnya berpijak. Jika ada sejumlah siswa yang melukiskan awan
pada jam yang sama dari tempat yangberjauhan, mereka akan melukiskannya
berbeda- beda, semua benar tentang awan itu, benar menjadi beragam.
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; pada waktu lalu
pembelajaran berlangsung ceramah. Segala sesuatu diungkapkan dalam bentuk lisan
guru, fakta disajikan dalam bentuk informasi verbal, sekarang siswa harus lihat
faktanya, gambarnya, videonya, diagaramnya, teksnya yang membuat siswa melihat,
meraba, merasa dengan panca indranya. Siswa belajar tidak hanya dengan
mendengar, namun dengan menggunakan panca indra lainnya.
8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan
keterampilan mental (softskills); hasil belajar pada rapot tidak hanya melaporkan
angka dalam bentuk pengetahuannya, tetapi menyajikan informasi menyangku
perkembangan sikapnya dan keterampilannya. Keterampilan yang dimaksud bisa
keterampilan membacan, menulis, berbicara, mendengar yang mencerminkan
keterampilan berpikirnya. Keterampilan bisa juga dalam bentuk aktivitas dalam
menghasilkan karya, sampai pada keterampilan berkomunikasi yang santun,
keterampilan menghargai pendapat dan yang lainnya.
9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan siswa sebagai
pembelajar sepanjang hayat; ini memerlukan guru untuk mengembangkan
pembiasaan sejak dini untuk melaksanakan norma yang baik sesuai dengan budaya
masyarakat setempat, dalam ruang lingkup yang lebih luas siswa perlu
mengembangkan kecakapan berpikir, bertindak, berbudi sebagai bangsa, bahkan
memiliki kemampuan untuk menyesusaikan dengan dengan kebutuhan beradaptasi
pada lingkungan global. Kebiasaan membaca, menulis, menggunakan teknologi,
bicara yang santun merupakan aktivitas yang tidak hanya diperlukan dalam budaya
lokal, namun bermanfaat untuk berkompetisi dalam ruang lingkup global.
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso
sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 26


kreativitas siswa dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); di sini guru perlu
menempatkan diri sebagai fasilitator yang dapat menjadi teladan, meberi contoh
bagaimana hidup selalu belajar, hidup patuh menjalankan agama dan prilaku baik
lain. Guru di depan jadi teladan, di tengah siswa menjadi teman belajar, di belakang
selalu mendorong semangat siswa tumbuh mengembangkan pontensi dirinya secara
optimal.
11. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; karena itu
pembelajaran dalam kurikulum 2013 memerlukan waktu yang lebih banyak dan
memanfaatkan ruang dan waktu secara integratif. Pembelajaran tidak hanya
memanfaatkan waktu dalam kelas.
12. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah
siswa, dan di mana saja adalah kelas. Prinsip ini menadakan bahwa ruang belajar
siswa tidak hanya dibatasi dengan dinding ruang kelas. Sekolah dan lingkungan
sekitar adalah kelas besar untuk siswa belajar. Lingkungan sekolah sebagai ruang
belajar yang sangat ideal untuk mengembangkan kompetensi siswa. Oleh karena itu
pembelajaran hendaknya dapat mengembangkan sistem yang terbuka.
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (tIK) untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas pembelajaran; di sini sekolah perlu meningkatkan daya guru dan siswa
untuk memanfaatkan TIK. Jika guru belum memiliki kapasitas yang mumpuni siswa
dapat belajar dari siapa pun. Yang paling penting mereka harus dapat menguasai TIK
sebabab mendapatkan pelajaran dengan dukungan TIK atau tidak siswa tetap akan
menghadapi tantangan dalam hidupnya menjadi pengguna TIK. Jika sekolah tidak
memfasilitasi pasti daya kompetisi siswa akan jomplang daripada siswa yang
memeroleh pelajaran menggunakannya.
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa; cita-cita, latar
belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di rumah, cara pandang, cara belajar,
cara berpikir, keyakinan siswa berbeda-beda. Oleh karena itu pembelajaran harus
melihat perbedaan itu sebagai kekayaan yang potensial dan indah jika dikembangkan
menjadi kesatuan yang memiliki unsur keragaman. Hargai semua siswa, kembangkan
kolaborasi, dan biarkan siswa tumbuh menurut potensinya masing-masing dalam
kolobarasi kelompoknya.
Demikian materi tentang prinsip pembelajaran yang disarikan dari materi pelatihan
implementasi Kurikulum 2013.

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 27


BAB II.
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, STRATEGI, DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Tujuan Pendidikan

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar


menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,


kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

B. Visi Sekolah
Terwujudnya SDN ........................... Sebagai Lembaga Pendidikan Dasar Unggulan
Yang Menghasilkan Peserta Didik Yang CAKAP (Cerdas, Kreatif dan Pintar)

C. Misi Sekolah
Berdasarkan visi dan indikator visi di atas, maka Misi Pendidikan di SDN Caringin
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. SDN ..................... berusaha melakukan pembelajaran yang integral dan seimbang
antara ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik serta antara iman, ilmu, dan amal.
2. SDN ........ berkomitmen meletakkan nilai-nilai keagamaan sebagai dasar
dalam proses pembelajaran.
3. SDN ...................... mendorong peserta didik memiliki prestasi akademik yang
baik, mampu bersaing dan dapat menghadapi tantangan hidup.sesuai dengan
Visi diatas
a. Cerdas dalam berpikir
b. Kreatif dalam bertindak
c. Pintar dalam menyelesaikan masalah

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 28


D. Tujuan Sekolah
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan sekolah
dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.

1. Siswa patuh terhadap guru dan orang tua

2. Siswa mampu untuk selalu melaksanakan kewajiban agama sesuai dengan aturannya

3. Siswa dapat belajar mandiri di sekolah maupun di rumah

4. Siswa mampu melaksanakan adab-adab tatakrama dan etika di setiap tempat dan
setiap waktu

5. Siswa menjadi generasi (mampu memahami ilmu agama, mampu mengamalkannya,


dan mampu mengajarkan kepada teman sebaya atau di bawah umurnya baik teman
sekolahnya maupun teman di luar sekolah)

6. Siswa menguasai ilmu pengetahuan umum yang dipelajarinya

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 29


BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR KURIKULUM
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk
kurikulum SDN ................... organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan melalui
pendekatan terintegrasi (integrated curriculum). Berdasarkan pendekatan ini maka
terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar muatan pelajaran yang mengintegrasikan konten
muatan pelajaran IPA dan IPS di kelas I, II, dan III ke dalam muatan pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka struktur
Kurikulum SDN
.................. menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk
muatan pelajaran, posisi konten/muatan pelajaran dalam kurikulum, distribusi
konten/muatan pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk muatan
pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum
adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar
dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian
konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah
sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran
berdasarkan jam pelajaran per semester. Struktur kurikulum adalah juga gambaran
mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam
menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur
kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang peserta didik
yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh muatan pelajaran yang tercantum
dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah muatan pelajaran,
dan beban belajar.
(1) Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Dasar merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SD pada
setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu.
Melalui Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai Kompetensi Dasar

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 30


antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi
vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang
berbeda dapat dijaga pula.
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi
Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan
tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam
aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik
untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus
menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element)
kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan
pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar.
Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi
Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga
memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan
antara konten yang dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal adalah keterkaitan
antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi
Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas
yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan
dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2),
pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus
dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi
yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak
langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang
pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.

Rincian kompetensi inti adalah sebagai berikut :

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 31


Kompetensi Ini Kelas I,II,III

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS I DAN KELAS II KELAS III
1. Menerima dan menjalankan ajaran 1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, santun, peduli, tanggung jawab, santun, peduli, dan
dan percaya diri dalam percaya diri dalam berinteraksi dengan
berinteraksi dengan keluarga, keluarga, teman, tetangga, dan guru.
teman, dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual 3. Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] [mendengar, melihat, membaca]
dan menanya berdasarkan rasa dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, ingin tahu tentang dirinya, makhluk
makhluk ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
kegiatannya, dan benda-benda benda-benda yang dijumpainya di
yang dijumpainya di rumah dan di rumah, sekolah, dan tempat
sekolah bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual


dalam bahasa yang jelas dan dalam bahasa yang jelas, logis, dan
logis, dalam karya yang estetis, sistematis, dalam karya yang estetis
dalam gerakan yang dalam gerakan yang mencerminkan
mencerminkan anak sehat, dan anak sehat, dan dalam tindakan
dalam tindakan yang yang mencerminkan perilaku anak
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
beriman dan berakhlak mulia.

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 32


Kompetensi Inti Kelas IV,V,VI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS IV KELAS V DAN VI
1. Menerima, menghargai, dan 1. Menerima, menghargai, dan
menjalankan ajaran agama menjalankan ajaran agama
yang dianutnya . yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, santun, peduli, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam percaya diri, dan cinta tanah air
berinteraksi dengan keluarga, dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, tetangga, dan guru. teman, tetangga, dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual 3. Memahami pengetahuan faktual dan


dengan cara mengamati konseptual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, dan mencoba [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya membaca] serta menanya
berdasarkan rasa ingin tahu berdasarkan rasa ingin tahu secara
tentang dirinya, makhluk kritis tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
dan benda-benda yang benda-benda yang dijumpainya di
dijumpainya di rumah, sekolah, rumah, sekolah, dan tempat bermain.
dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
dalam bahasa yang jelas, logis, konseptual dalam bahasa yang jelas,
dan sistematis, dalam karya logis, dan sistematis, dalam karya
yang estetis dalam gerakan yang estetis dalam gerakan yang
yang mencerminkan anak sehat, mencerminkan anak sehat, dan dalam
dan dalam tindakan yang tindakan yang mencerminkan perilaku
mencerminkan perilaku anak anak beriman dan berakhlak mulia.
beriman dan berakhlak mulia.

(2) Kompetensi Dasar


Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 33


yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau
kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber
pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,
serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk
menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan
disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan
perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan
dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi
rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam
kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama
mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan
tidak perlu terikat pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata
pelajaran tercantum pada Lampiran 1A s.d. Lampiran 9 yang mencakup: Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya
dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta Daftar Tema
dan Alokasi Waktunya.

(3) Pembelajaran Tematik Integrated (Terpadu)


Kurikulum SDN ..................... menggunakan pendekatan pembelajaran tematik
integratif dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integratif merupakan
pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari
berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema.
Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap,
keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai
konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga
peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian
pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti
tercermin pada berbagai tema yang tersedia.
Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan dengan
alam dan kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya merupakan
pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran PPKn, Bahasa
Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani,

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 34


Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari IPA dan IPS yang
diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai pengikat dan
pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya.
Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir abstrak
untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas IV, V, dan VI

sudah mulai mampu berpikir abstrak. Pandangan psikologi perkembangan dan


Gestalt memberi dasar yang kuat untuk integrasi Kompetensi Dasar yang
diorganisasikan dalam pembelajaran tematik. Dari sudut pandang transdisciplinarity
maka pengotakan konten kurikulum secara terpisah ketat tidak memberikan
keuntungan bagi kemampuan berpikir selanjutnya.

Di bawah ini adalah tema-tema yang telah disiapkan untuk peserta didik Sekolah Dasar
kelas I dan IV serta kelas II dan V pada Kurikulum 2013.
Tema-Tema di Sekolah Dasar

KELAS I KELAS IV

1. Diriku 1. Indahnya Kebersamaan


2. Kegemaranku 2. Selalu Berhemat Energi
3. Kegiatanku 3. Peduli Makhluk Hidup
4. Keluargaku 4. Berbagai Pekerjaan.
5. Pengalamanku 5. Menghargai Jasa Pahlawan
6. Lingkungan Bersih dan Sehat 6. Indahnya Negeriku
7. Benda, Binatang dan Tanaman di 7. Cita-citaku
Sekitar 8. Daerah Tempat Tinggalku
8. Peristiwa alam 9. Makanan Sehat dan Bergizi

KELAS II KELAS V
1. Hidup Rukun 1. Benda-benda di Lingkungan
2. Bermain di Lingkunganku Sekitarku
3. Tugasku Sehari-hari 2. Peristiwa dalam Kehidupan
4. Aku dan Sekolahku 3. Kerukunan dalam bermasyarakat
5. Hidup Bersih dan Sehat 4. Sehat itu Penting
6. Air, Bumi, dan Matahari 5. Bangga sebagai Bangsa Indonesia

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 35


7. Merawat Hewan dan Tumbuhan 6. Organ Tubuh Manusia dan Hewan
8. Keselamatan di Rumah dan Perjalanan 7. Sejarah Peradaban Indonesia
8. Ekosistem
9. Akrab dengan Lingkungan

(4) Pendekatan Saintifik (Ilmiah)


Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran
terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:

a) Mengamati;

b) Menanya;

c) Mengumpulkan informasi/eksperimen;

d) Mengasosiasikan/mengolah informasi; dan

e) Mengkomunikasikan.

Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya

Langkah Kompetensi yang


Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, Melatih kesungguhan,
menyimak, melihat (tanpa ketelitian, mencari informasi
atau dengan alat)
Menanya Mengajukan pertanyaan Mengembangkan kreativitas,
tentang informasi yang tidak rasa ingin tahu, kemampuan
dipahami dari apa yang merumuskan pertanyaan
diamati atau pertanyaan untuk untuk membentuk pikiran
mendapatkan informasi kritis yang perlu
tambahan tentang apa yang
untuk hidup cerdas
diamati
dan belajar sepanjang
(dimulai dari pertanyaan hayat
faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik)

Mengumpulkan - melakukan eksperimen Mengembangkan sikap teliti,


informasi/ jujur,sopan, menghargai
- membaca sumber lain
eksperimen pendapat orang lain,
selain buku teks
kemampuan berkomunikasi,
- mengamati objek/ kejadian/ menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 36


Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
- aktivitas melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan
- wawancara
kebiasaan belajar dan
dengan
belajar sepanjang hayat.
narasumber

Mengasosiasikan/ - mengolah informasi yang Mengembangkan sikap jujur,


sudah dikumpulkan baik teliti, disiplin, taat aturan,
mengolah
terbatas dari hasil kegiatan kerja keras, kemampuan
informasi
mengumpulkan/eksperime menerapkan prosedur dan
n mau pun hasil dari kemampuan berpikir induktif
kegiatan mengamati dan serta deduktif dalam
kegiatan mengumpulkan menyimpulkan .
informasi.
- Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang
bersifat menambah keluasan
dan kedalaman sampai
kepada pengolahan
informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki
Mengkomunikasik pendapat yang berbeda
sampai kepada yang Mengembangkan sikap jujur,
an
teliti, toleransi, kemampuan
bertentangan.
berpikir sistematis,
Menyampaikan hasil mengungkapkan pendapat
pengamatan, kesimpulan dengan
berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau singkat dan jelas, dan
media lainnya mengembangkan
kemampuan berbahasa yang
baik dan benar.

(5) Penilaian Autentik (Responsif)


Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru harus memahami
secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus bertanya pada diri
sendiri, khususnya berkaitan dengan: (1) sikap, pengetahuan dan keterampilan apa
yang akan dinilai; (2) fokus penilaian akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan
sikap, pengetahuan dan keterampilan; dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan
dinilai, seperti penalaran, memori, atau proses. Bentuk-Bentuk Penilaian Autentik
Yang Di Kembangkan

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 37


a) Penilaian Sikap

- Observasi
- Penilaian Diri
- Penilaian Antarteman
- Jurnal Catatan Guru
b) Penilaian Pengetahuan
- Tes Tulis
- Tes Lisan
- Penugasan
c) Penilaian Keterampilan
- Penilaian Kinerja
- Penilaian Proyek
- Penilaian Portopolio

(6) Mata Pelajaran


Struktur Kurikulum SDN .................. terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A
dan mata pelajaran umum kelompok B. Mata pelajaran umum kelompok A
merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai
dasar penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial,
budaya, dan seni.
Struktur kurikulum SDN......................... adalah sebagai berikut :

ALOKASI WAKTU PER MINGGU


MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi
4 4 4 4 4 4
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan
5 5 6 5 5 5
Kewarganegaran
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B (Umum)

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 38


ALOKASI WAKTU PER MINGGU
MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Jasmani,
4 4 4 4 4 4
Olahraga, dan Kesehatan
Muatan Lokal
1 Bahasa dan Sastra Sunda 2 2 2 2 2 2
2 Pendidikan Lingkungan
1 1 1 1 1 1
hidup
3 Rineka Budaya Sunda 1 1 1 1 1 1

Jumlah jam pelajaran per minggu 34 36 38 40 40 40


Keterangan:
 Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
 Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi
dengan muatan/konten lokal.
 Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang
berdiri sendiri.
 Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
 Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
 Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40%
dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
 Sekolah menambah beban belajar per minggu sesuai dengan kebutuhan
belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan
faktor lain yang dianggap penting.
 Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan wajib
menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta
didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester,
aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.
 Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha
kesehatan sekolah (UKS), dan lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi
sekolah.
 Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-Terpadu
kecuali mapel Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, serta Matematika dan
PJOK bagi kelas IV, V, dan VI.

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 39


 Muatan lokal pilihan 1 mengacu pada peraturan Gubernur tentang
Pendidikan Lingkungan Hidup
 Muatan lokal pilihan 2 sesuai peraturan Bupati Bandung Barat menggunakan
Rineka Budaya Sunda.

Sesuai dengan peraturan Bupati Bandung Barat tentang implementasi pendidikan


antikorupsi pada jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama atau sederajat
di Kabupaten Bandung Barat dalam proses pembelajaran pada muatan pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dilakun insersi pendidikan anti korupsi
melalui nilai nilai anti korupsi diantaranya kesetaraan, kebersamaan, komitmen,
konsekuen, kepemilikan, hemat, bijaksana, ikhlas, berbagi, rajin, sportif, tanggung
jawab, disiplin, jujur, sederhana, kerja keras, mandiri, adil, berani, peduli. Hal ini sebagai
upaya membentuk prilaku peserta didik yang senantiasa bertanggungjawab dan anti
korupsi. Pendidikan anti korupsi ini tidak diberikan melalui suatu mata pelajaran
tersendiri, melainkan dengan cara mengintegrasikan melalui muatan pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Inti dari materi pendidikan anti korupsi ini
adalah penanaman nilai-nilai luhur di atas.

B. MUATAN KURIKULUM
Muatan Kurikulum SDN ........................ meliputi sejumlah mata pelajaran yang
kedalamanya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan yang
memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan lokal serta kegiatan pengembangan diri
yang tidak termasuk kepada struktur kurikulum dan diberikan diluar tatap muka. Di
samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi
kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 dengan perubahannya Nomor 32 Tahun
2013 dan Perubahan kedua Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan
diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan semester sesuai dengan
Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas kompetensi dasar
dam kompensi inti.
1. Mata Pelajaran

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 40


Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada
peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban
belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada
masing- masing tingkat satuan pendidikan. Metode dan pendekatan pada mata
pelajaran tergantung pada ciri khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran
dengan menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah. Sejumlah mata
pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada setaiap satua
pendidikan.
1) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Tujuan :
 Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman
peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang
terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil,
etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial
serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Dengan insersi Pendidikan Anti
Korupsi)
Tujuan:
 Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
 Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi.
 Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya.
 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
 Menerapkna nilai nilai anti korupsi (kesetaraan, kebersamaan, komitmen,
konsekuen, kepemilikan, hemat, bijaksana, ikhlas, berbagi, rajin, sportif,
tanggung jawab, disiplin, jujur, sederhana, kerja keras, mandiri, adil, berani,
peduli) dalam perilaku peserta didik

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 41


Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 37 Tahun 2018 Tentang Perubahan atas permendikbud No 24
Tahun 2016.

3) Bahasa Indonesia
Tujuan
 Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulis.
 Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara
 Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan.
 Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial.
 Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa.
 Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya
dan intelektual manusia Indonesia.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 37 Tahun
2018 Tentang Perubahan atas permendikbud No 24 Tahun 2016.

4) Matematika
Tujuan:
 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah.
 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika.

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 42


 Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh.
 Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah.
 Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika dapat dilihat
pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 37 Tahun 2018
Tentang Perubahan atas permendikbud No 24 Tahun 2016.

5) Ilmu Pengetahuan Alam


Tujuan:
 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, kehidupan dan keteraturan alam ciptanya-Nya.
 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat.
 Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memacahkan masalah dan membuat keputusan.
 Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memlihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam.
 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 37 Tahun 2018
Tentang Perubahan atas permendikbud No 24 Tahun 2016.

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 43


6) Ilmu Pengetahuan
Sosial Tujuan:
 Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya.
 Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
 Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan bekompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 37 Tahun 2018
Tentang Perubahan atas permendikbud No 24 Tahun 2016.

7) Seni Budaya dan Prakarya


Tujuan :
 Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam tingkat lokal,
regional, maupun global.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya dan prakarya
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 37
Tahun 2018 Tentang Perubahan atas permendikbud No 24 Tahun 2016.

8) Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan Tujuan :


 Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
 Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 44


 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis.
 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang
lain dan lingkungan.
 Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola
hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Kompetensi inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahrga, dan Kesehatan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan No. 37 Tahun 2018 Tentang Perubahan atas permendikbud No
24 Tahun 2016.

2. Pengembangan Diri
Pengembangan diri banyak mengembangkan nilai-nilai anti korupsi sehingga sangat
penting dikembangkan sebagai bentuk penanaman karakter yang bertanggungjawab.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan
minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan
diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru atau tenaga kependidikan yang
yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar dan pengembangan karir
peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti
pada mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan dengan cara :
a. Identifikasi
 Daya dukung dan potensi
 Bakat dan minat siswa.
b. Pemetaan
 Jenis layanan pengembangan diri
 Petugas yang melayani
 Peserta didik yang dilayani

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 45


c. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan Program
(Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan, Materi Pokok,
Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).
 Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
 Monitoring Pelaksanan
 Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
 Analisis hasil penilaian (berbasis data, profesional, realistis, valid, transparan
dan akuntabel)
 Pelaporan : Umum dalam format raport
Rinci dalam buku laporan pengembangan diri.
d. Nilai-nilai Pendidikan Anti Korupsi : kesetaraan, kebersamaan, komitmen,
konsekuen, kepemilikan, hemat, bijaksana, ikhlas, berbagi, rajin, sportif, tanggung
jawab, disiplin, jujur, sederhana, kerja keras, mandiri, adil, berani, peduli.
Dikembangkan melalui kegiatan yang merupakan branding/ikon dari pendidikan
anti korupsi, diantaranya melalui program :
 Kantin kejujuran
 Barang tak bertuan
Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti :
1) Kegiatan Ektrakurikurer
Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakurikuler meliputi beragam
kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa, terdiri atas:
a. Pramuka
b. Pencak Silat
c. Unit Kesehatan Sekolah
d. Kepemimpinan
2) Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi, nilai-nilai sportifitas kehidupan berbangsa dan
bernegara pembentukan karakter siswa dilakukan melalui :
a. Pembiasaan Rutin
Kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun di sekolah.
Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan rutin di SDN
................ adalah sebagai berikut:
Shalat dhuha dn sholat wajib secara berjamaah

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 46


Upacara bendera setiap hari senin
Berdoa setiap memulai dan mengakhiri kegiatan
Santun dalam berbicara dan prilaku
Berpakaian rapi, bersih dan sopan sesuai aturan sekolah
Berbaris dengan rapi dan menyalami guru sebelum masuk kelas
Membaca dzikir pagi secara bersama-sama
Berinfaq setiap pagi
Menyangikan lagu nasional sebelum memulai pembelajaran
Pengajian setiap hari Jum’at dan menyimak bacaan surat pendek dalam Al
Qur’an
Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk kelas
Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar
Membaca buku di perpustakaan
Membiasakan antri
Piket kelas

b. Terprogram
Kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada tingkat kelas maupun
tingkat sekolah.
Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat
Kegiatan Pengajian bulan wali murid
Pekan Kreatifitas dan olahraga
Peringatan Hari Besar Nasional
Karyawisata, darmawisata, study tour
Pekan Olahraga antar kelas
Bina Olimpiade MIPA

c. Spontan
Kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi oleh ruang.
Membiasakan memberi salam
Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
Menghormati perbedaan
Membiasakan membantu teman yang kena musibah
Menjenguk dan mendoakan teman yang sedang sakit

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 47


Mengakui dan meminta maaf atas kelasalahan
Berdiskusi dengan baik dan benar
Operasi Semut
Berterima kasih
Membuang sampah pada tempatnya
Menolong orang yang sedang dalam kesusahan
Melerai pertengkaran

3) Kegiatan Keteladanan
Kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih
mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang lain
kepada siswanya.
 Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
 Mentaati tata tertib yang berlaku di sekolah
 Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
 Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
 Memberi contoh penampilan sederhana
 Menanamkan budaya membaca
 Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
 Memuji hasil kerja siswa yang baik
 Performa guru
 Mengambil sampah yang berserakan
 Cara berbicara yang sopan
 Mengucapkan terima kasih
 Meminta maaf
 Menghargai pendapat orang lain
 Memberikan kesempatan terhadap pendapat yang berbeda
 Mendahulukan kesempatan kepada orang tua
 Penugasan peserta didik secara bergilir
 Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat pada peraturan)
 Memberi salam ketika bertemu
 Berpakaian rapi dan bersih
 Menepati janji
 Memberikan penghargaan kepada orang yang berprestasi

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 48


 Berperilaku santun
 Pengendalian diri yang baik
 Memuji pada orang yang jujur
 Mengakui kebenaran orang lain
 Mengakui kesalahan diri sendiri
 Berani mengambil keputusan
 Berani berkata benar
 Melindungi kaum yang lemah
 Membantu kaum yang fakir
 Sabar mendengarkan orang lain
 Mengunjungi teman yang sakit
 Membela kehormatan bangsa
 Mengembalikan barang yang bukan miliknya
 Antri
 Mendamaikan
 Penanaman Budaya Minat Baca

4) Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme


a. Peringatan Hari Kemerdekaan RI
b. Peringatan Hari Pahlawan
c. Peringatan Hari Pendidikan Nasional
 Seminar Pendidikan
 Bedah Buku

5) Pengembangan Potensi dan Ekpresi Diri


Pengembangan potensi dan Ekspresi diri yang dikembangkan di SDN ..................
adalah keterampilan dalam mengoperasikan komputer dalam kehidupan sehari-
hari dengan mengunakan software-software yang disesuaikan dengan kemampuan
potensi sumber daya sekolah seperti :
a. Program Permainan Edukatif
b. Program Mengambar
c. Program Microsoft Office.

3. Beban Belajar

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 49


Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam
satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.
1) Beban belajar di SDN ................. dinyatakan dalam jumlah jam pelajaran per
minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pelajaran.
c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam pelajaran.
d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam pelajaran.
2) Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18
minggu minggu efektif.
3) Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu minggu
efektif.
4) Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu minggu
efektif.
Jam belajar SDN .................... adalah 35 menit. Proses pembelajaran yang
dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga
mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah
mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu
bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil
belajar.
Tabel 2 :
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan SDN ...................

Satu jam
Jumlah jam Minggu
Kelas pembelajara Waktu pembelajaran
pembelajara Efektif per
n tatap per tahun
n Per Minggu tahun
muka/menit ajaran
1140 jam pembelajaran
1 35 30 38
(39900 menit)
1216 jam pembelajaran
2 35 32 38
(41230 menit)
1292 jam pembelajaran
3 35 34 38
(42560 menit)
1368 jam pembelajaran
4 35 36 38
(47880 menit)
1368 jam pembelajaran
5 35 36 38
(47880 menit)
1368 jam pembelajaran
6 35 36 38
(47880 menit)

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 50


Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur
maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan.
Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran. Untuk tatap muka
60%. Contoh perhitungan pemberian tugas.
4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56 menit
jadi untuk pemberian tugas hanya 56 menit per minggu.
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah setara dengan satu
jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah setara dengan dua jam tatap
muka. Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan jenis
pengembangan yang di pilih.

4. Muatan Pembelajaran
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SDN ............... dilakukan melalui pembelajaran
dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI. Mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak menggunakan
pembelajaran tematik-terpadu.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam
berbagai tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4: Daftar Tema Kelas I, II, dan III

KELAS I KELAS II KELAS III


1. Diriku 1. Hidup rukun 1. Perkembangbiakan
hewan dan tumbuhan

2. Kegemaranku 2. Bermain di 2. Perkembangan teknologi


lingkunganku

3. Kegiatanku 3. Tugasku sehari-hari 3. Perubahan di alam


4. Keluargaku 4. Aku dan sekolahku 4. Peduli lingkungan
5. Pengalamanku 5. Hidup bersih dan sehat 5. Permainan tradisional
6. Lingkungan bersih, 6. Air, bumi, dan matahari 6. Indahnya persahabatan
sehat, dan asri

7. Benda, hewan, dan 7. Merawat hewan dan 7. Energi dan perubahannya


tanaman di sekitarku tumbuhan

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 51


KELAS I KELAS II KELAS III
8. Peristiwa alam 8. Keselamatan di rumah 8. Bumi dan alam semesta
dan perjalanan

Tabel 5: Daftar Tema Kelas IV, V, dan VI

KELAS IV KELAS V KELAS VI


1. Indahnya kebersamaan 1. Benda-benda di 1. Selamatkan makhluk
lingkungan sekitar hidup
2. Selalu berhemat energi 2. Peristiwa dalam 2. Persatuan dalam
kehidupan perbedaan
3. Peduli terhadap 3. Kerukunan dalam 3. Tokoh dan penemu
lingkungan hidup bermasyarakat
4. Berbagai pekerjaan 4. Sehat itu penting 4. Globalisasi
5. Pahlawanku 5. Bangga sebagai bangsa 5. Wirausaha
indonesia
6. Indahnya negeriku 6. Organ tubuh manusia 6. Kesehatan masyarakat
dan hewan
7. Cita-citaku 7. Sejarah peradaban 7. Organisasi di sekitarku
indonesia
8. Tempat tinggalku 8. Ekosistem 8. Bumiku
9. Makananku sehat dan 9. Lingkungan sahabat kita 9. Menjelajah angkasa luar
bergizi

Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan Kompetensi Dasar dari berbagai


mata pelajaran yaitu intradisipliner, interdisipliner, multidisipliner, dan transdisipliner.
Integrasi intradisipliner dilakukan dengan cara mengintegrasikan dimensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap mata
pelajaran.
Integrasi interdisipliner dilakukan dengan menggabungkan Kompetensi
DasarKompetensi Dasar beberapa mata pelajaran agar terkait satu dengan yang
lainnya, sehingga dapat saling memperkuat, menghindari terjadinya tumpang tindih,
dan menjaga keselarasan pembelajaran.
Integrasi multidisipliner dilakukan tanpa menggabungkan Kompetensi Dasar tiap
mata pelajaran sehingga tiap mata pelajaran masih memiliki Kompetensi Dasarnya
sendiri.

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 52


Integrasi transdisipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran yang
ada dengan permasalahanpermasalahan yang dijumpai di sekitarnya sehingga
pembelajaran menjadi kontekstual. Tema merajut makna berbagai konsep dasar
sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian,
pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti
tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Tematikterpadu disusun berdasarkan
gabungan proses integrasi seperti dijelaskan di atas sehingga berbeda dengan
pengertian tematik seperti yang diperkenalkan pada kurikulum sebelumnya.
Selain itu, pembelajaran tematikterpadu ini juga diperkaya dengan penempatan Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I, II, dan III sebagai penghela mata pelajaran
lain. Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai mata pelajaran
dalam satu kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga penempatan Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain menjadi sangat
memungkinkan.
Penguatan peran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh melalui
penggabungan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan Sosial ke dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Kedua ilmu
pengetahuan tersebut menyebabkan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia menjadi
kontekstual, sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik.
Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I, II, dan III menyebabkan semua
mata pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Untuk kemudahan pengorganisasiannya,
Kompetensi DasarKompetensi Dasar kedua mata pelajaran ini diintegrasikan ke mata
pelajaran lain (integrasi interdisipliner).
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan ke
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Matematika.
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke
Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia, ke Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan ke Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran Matematika.
Sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI, Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial masingmasing berdiri sendiri,

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 53


sehingga pendekatan integrasinya adalah multidisipliner, walaupun pembelajarannya
tetap menggunakan tematik terpadu.
Prinsip pengintegrasian interdisipliner untuk Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti diuraikan di atas dapat juga diterapkan dalam
pengintegrasian muatan lokal.
Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya, keterampilan,
dan bahasa daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Seni Budaya dan
Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta
permainan daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan.
5. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan
Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan
kemampuan peserta didik, dan kekhasan masingmasing mata pelajaran. Kompetensi
Dasar meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan Kompetensi Inti
sebagai berikut:
1) kelompok 1 : kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI1;
2) kelompok 2 : kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan
KI2;
3) kelompok 3 : kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI3; dan
4) kelompok 4 : kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI4.
6. Penilaian
Sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis
portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional,
dan ujian sekolah/madrasah,

7. Ketuntasan Belajar

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 54


Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian
hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0% s.d 100%. Kriteria ideal
ketuntasan belajar untuk masing-masing idikator adalah 75%. Sekolah harus
menentukan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan mempertimbangkan tingkat
kemampuan rata-rata siswa serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
menyelenggarakan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu
mengusakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria
ketuntasan belajar ideal.
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan kompleksitas,
esensial intake siswa, dan sarana prasarana. Adapun Standar Hasil Belajar SDN
................. Tahun Pelajaran 2019/2020 adalah sebagai berikut :
Standar Ketuntasan Minimal Hasil Belajar (KKM)
KKM Kelas Rata-
No Mata Pelajaran Sikap
I II III IV V VI rata
Kelompok A
Pendidikan Agama dan Budi
S1 B
t Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
a2 B
Kewarganegaraan
n
d3 Bahasa Indonesia B
a Matematika
4 B
r5 Ilmu Pengetahuan Alam B
6 Ilmu Pengetahuan Sosial B
KKelompok B
e7 Seni Budaya dan Prakarya B
t8 Pendidikan Jasmani Olahraga B
u dan Kesehatan
Mnuatan Lokal
t9 Bahasa dan Sastra Sunda B
1a0 Pendidikan Lingkungan Hidup B
1s1 Rineka Budaya Sunda B
a
Kn
riteria Ketuntasan Minimal Sekolah B

Minimal Hasil Belajar (KKM)


Kriteria Ketuntasan Kelulusan Ujian ( KKU)
Rata-
No Mata Pelajaran KKU Sikap
rata
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti B
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan B
3 Bahasa Indonesia B

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 55


Rata-
No Mata Pelajaran KKU Sikap
rata
4 Matematika B
5 Ilmu Pengetahuan Alam B
6 Ilmu Pengetahuan Sosial B
Kelompok B
7 Seni Budaya dan Prakarya B
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan B
Muatan Lokal
9 Bahasa dan Sastra Sunda B
10 Pendidikan Lingkungan Hidup B
11 Rineka Budaya Sunda B

8. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


1) Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan
kelas SDN .................. sebagai berikut :
1. Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria ketuntasan
belajar minimal pada semua Standar Kompetensi Dasar dan indikator di
kelasnya.
2. Kehadiran minimal 75%
3. Perilaku, sikap dan budi Pekerti kriteria minimal baik.

2) Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP.19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan
lulus dari satuan pendidikan dasar setelah :
(1) Siswa menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria
ketuntasan belajar minimal pada semua Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi
Inti (KI) dan Indikator semua mata pelajaran.
(2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribaduian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani olahraga dan kesehatan.
(3) Persentasi kehadiran minimal 75%
(4) Perilaku, sikap dan budi Pekerti kriteria minimal baik.
(5) Lulus Ujian Sekolah

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 56


(6) Dinyatakan lulus berdasarkan hasil rapat sekolah dengan Standar Minimal
Kelulusan ( SMK ) dan Standar kelulusan yang telah ditentukan oleh sekolah.

9. Pendidikan Kecakapan Hidup


1) Kurikulum untuk SDN ........................., memasukkan pendidikan kecakapan
hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik
dan/atau kecakapan vokasional.
2) Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan
semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara
khusus.
3) Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau
nonformal. Pendidikan kecakapan hidup yang dilaksanakan meliputi :
(1) Kecakapan Pribadi (Personal )
Kecakapan Pribadi dapat dikembangkan dan ditanamkan melalui kegiatan
rutinitas antara lain :
a) Memberi salam dan bersalaman kepada teman, guru, dan karyawan ketika
tiba di sekolah
b) Membaca doa sebelum dan sesudah belajar
c) Membaca Al Qur’an
d) Praktek Sholat
e) Doa bersama hari Jum’at sebelum masuk kelas
f) Memelihara tanaman di depan kelasnya
g) Mengumpulkan amal Jum’at untuk kegiatan keagamaan
h) Mengadakan operasi semut, setelah jam istirahat
i) Mengadakan pelatihan seni tari dn kreasi bagi siswa yang berbakat
j) Praktik ketrampilan membuat taplak meja, membuat bunga kertas,
membuat boneka dari berbagai bahan bekas.
(2) Kecakapan Sosial
Untuk membekali dan menumbuhkembangkan kecakapan sosial siswa, sekolah
mengadakan kegiatan antara lain :
a) Mengumpulkan dana untuk teman sakit atau teman yang tertimpa musibah
b) Menjenguk teman yang sakit

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 57


c) Mengadakan kerja bakti ( Jum’at Bersih )
d) Menghargai pendapat teman dalam berdiskusi di kelas
e) Melaksanakan tugas piket kelas
(7) Kecakapan Akademik
Kecakapan akademik ditanamkan dengan melalui berbagai kegiatan sbb :
a) Menerapkan pendekatan belajar aktif
b) Membina kaderisasi calon lomba ketrampilan agama ( Sapta Lomba)
c) Membina kaderisasi lomba Festival Kompetensi dan Kreativitas peserta
didik.
d) Mengadakan wajib baca di perpustakaan
e) Mengadakan wajib baca senyap ( 10 menit ) sebelum bel masuk sekolah

2. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global


1) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-
lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
2) Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan
berbasis keunggulan lokal dan global.
3) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari
semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
4) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global yang dilakukan meliputi :
1. Pemanfaatan limbah (barang bekas) dan kekayaan alam sekitar menjadi barang
kerajinan yang bermanfaat dan bernilai jual. Contoh bentuk kerajinan yang
dihasilkan diantaranya;
a. Anyaman dan keterampilan dari Kertas Dan Limbah
b. Bunga dari limbah plastik/bekas air gelas
c. Kompos
d. Bingkai foto dari bambu dan kayu
2. Program Pendidikan Keunggulan Lokal dan Global

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 58


Berikut kompetensi yang dari pendidikan keunggulan local dan global sesuai
dengan tingkat kelas yang ditempuh peserta didik.

KELAS MATERI

I  Memperkenalkan hasil kompos bahan baku kerajinan dari


limbah/barang bekas.

II  Mengumpulkan benda yang dapat dijadikan kompos atau barang


bekas yang dapat dijadikan kerajinan yang banyak tersedia di
lingkungan sekolah.

III  Mencampur bahan-bahan untuk kompos.


 Membuat anyaman sederhana dari bambu.

IV  Mempersiapkan bahan lain untuk membuat kompos.

 Membuat benda anyaman sederhana.


 Membuat bunga dari plastik.

 Membuat Bingkai foto dari bambu dan kayu

V  Mencampur semua bahan kompos dengan perbandingan yang


tepat dan melakukan permentasi.
 Mengemas hasil produk kompos.

 Membuat benda anyaman sederhana yang pembuatan lebih


komplek.
 Membuat Anyaman dan keterampilan dari Kertas Dan Limbah
 Mempersiapkan bahan lain untuk membuat kompos

VI  Mencampur semua bahan kompos dengan perbandingan yang


tepat dan melakukan permentasi.
 Membuat anyaman yang lebih komplek.

 Mengemas hasil karya.


 Memasarkan produk

Langkah - langkah materi :


Kelas I ; Guru menunjukan bahan –bahan yang termuasuk limbah,kemudian
berikan tugas kepada peserta didik agar membawa bahan yang di
maksud untuk di jadikan bahan praktek pembuatan kompos

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 59


Kelas II ; Guru mengajak siswa untuk observasi di lingkungan sekolah dan
memilih bahan limbah organik dan non oerganik untuk di jadikan
kompos dan kreasi hasil limbah.
Kelas III ; Guru mencampur bahan yang sudah tersedia
Kelas IV ; Guru Mensimulasikan bahan yang telah ada di depan siswa/siswi
Kelas V ; Guru mencampur bahan kompos dari bahan organik
Guru melakukan simulasi membuat kreasi dari bahan Non organik
Kelas VI ; Guru mengevaluasi semua hasil kerja siswa dan di implemetasikan di
lingkungan Sekolah.
3. Pendidikan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat

Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1) Memahami konsep dan pentingnya lingkungan hidup dalam kehidupan di


Provinsi Jawa Barat sebagai provinsi dengan segala karakteristiknya.

2) Menampilkan sikap apresiatif terhadap pengelolaan lingkungan hidup di daerah


masing-masing khususnya dan Provinsi Jawa Barat pada umumnya.

3) Menampilkan kreativitas melalui kegiatan nyata dalam rangka meningkatkan


daya dukung lingkungan dan upaya pelestarian keseimbangan lingkungan
hidup.

4) Menampilkan peran serta secara nyata dalam setiap upaya pemanfaatan daya
dukung lingkungan dan upaya pelestarian lingkungan untuk menyukseskan Visi
Jawa Barat.

5) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman peserta didik tentang :

 Konsep Dasar Lingkungan Hidup

 Pelestarian dan Pemanfaatan Sumberdaya Alam

 Pencemaran dan kerusakan lingkungan

 Pengelolaan (Pemanfaatan, Penataan, Pengembangan, Pemeliharaan dan


Pemulihan Lingkungan Hidup (Pembibitan, Penanaman, Pemeliharaan dan
Pengawasan Lingkungan Hidup, Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan,
sanitasi lingkungan misalnya: endemi flu burung, cikungunyah, DBD, dll)

 Peranan/pemanfaatan teknologi ramah lingkungan dalam kehidupan

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 60


 Bencana alam & Penanggulannya

 Pengelolaan Lingkungan Sosial Budaya

 Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Manajemen pengelolaan lingkungan


hidup

6) Membiasakan peserta didik untuk melakukan kegiatan pelestarian dan


pemanfaatan sumber daya alam serta gerakan Pemanfaatan, Penataan,
Pengembangan, Pemeliharaan dan Pemulihan Lingkungan Hidup di lingkungan
rumah, sekolah dan masyarakat.

7) Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang ketertiban,


kebersihan, dan keindahan untuk menuju suatu kondisi daerah yang aman,
nyaman, dan bersih.
4. Rineka Budaya Sunda
Muatan lokal Rineka Budaya Sunda pertimbangan berkonsekuensi pada tujuan
pembelajaran Muatan Lokal Rineka Budaya Sunda dan Pembudayaan “Kemis
Nyunda” yang secara umum agar murid mencapai tujuan-tujuan berikut.
1) Murid beroleh pengalaman berbahasa, bersastra, beretika, dan berestetika Sunda.
2) Murid menghargai dan membanggakan bahasa, sastra, seni dan budaya Sunda
sebagai kekayaan daerah di Bandung Barat, yang juga merupakan bahasa ibu
bagi sebagian besar masyarakatnya.
3) Murid memahami bahasa, sastra, seni dan budaya Sunda dari segi bentuk,
makna, dan fungsi, serta mampu menggunakannya secara tepat dan kreatif
untuk berbagai konteks (tujuan, keperluan, dan keadaan)
4) Murid mampu menggunakan bahasa, sastra, seni dan budaya Sunda untuk
meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan
kematangan sosial.
5) Murid memiliki kemampuan dan kedisiplinan dalam berbahasa, bersastra,
berseni dan berbudaya Sunda (berbicara, menulis, berpikir, berperilaku).
6) Murid mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra dan seni Sunda untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, bersastra, berseni dan
berbudaya Sunda, mengembangkan kepribadian, dan memperluas wawasan
kehidupan.

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 61


7) Murid menghargai dan membanggakan sastra dan seni Sunda sebagai
khazanah budaya dan intelektual manusia Sunda.

Pembelajaran Muatan Lokal Rineka Budaya Sunda dan Pembudayaan “Kemis


Nyunda” di Bandung Barat memberikan konstribusi terhadap penyelenggaraan
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang mengoptimalkan fungsi kemitraan
tripusat pendidikan dilaksanakan dengan pendekatan berbasis:
a. Pendekatan berbasis kelas dilakukan dengan:
1) mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam proses pembelajaran secara
tematik atau terintegrasi dalam mata pelajaran sesuai dengan isi kurikulum;
2) merencanakan pengelolaan kelas dan metode pembelajaran/pembimbingan
sesuai dengan karakter peserta didik;
3) melakukan evaluasi pembelajaran/pembimbingan; dan
4) mengembangkan kurikulum muatan lokal sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.

b. Pendekatan berbasis budaya sekolah dilakukan dengan:


1) menekankan pada pembiasaan nilai-nilai utama dalam keseharian sekolah;
2) memberikan keteladanan antar warga sekolah;
3) melibatkan seluruh pemangku kepentingan pendidikan di sekolah;
4) membangun dan mematuhi norma, peraturan, dan tradisi sekolah;
5) mengembangkan keunikan, keunggulan, dan daya saing sekolah sebagai ciri
khas sekolah;
6) memberi ruang yang luas kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi melalui kegiatan literasi; dan
7) khusus bagi peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar
atau satuan pendidikan jenjang pendidikan menengah diberikan ruang yang
luas untuk mengembangkan potensi melalui kegiatan ekstrakurikuler.

c. Pendekatan berbasis masyarakat dilakukan dengan:


1) memperkuat peranan orang tua sebagai pemangku kepentingan utama
pendidikan dan Komite Sekolah sebagai lembaga partisipasi masyarakat
yang menjunjung tinggi prinsip gotong royong;

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 62


2) melibatkan dan memberdayakan potensi lingkungan sebagai sumber belajar
seperti keberadaan dan dukungan pegiat seni dan budaya, tokoh
masyarakat, alumni, dunia usaha, dan dunia industri; dan
3) mensinergikan implementasi PPK dengan berbagai program yang ada dalam
lingkup akademisi, pegiat pendidikan, lembaga swadaya masyarakat, dan
lembaga informasi.

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 63


BAB V
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun kalender
pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah mengacu kepada
Standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/madrasah,
kebutuhan perserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah daerah.
A. Alokasi waktu
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender
pendidikan sebagai berikut :
a. permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah
ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni
tahun berikutnya.
b. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif
belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
c. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran untuk setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan
lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari lbur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang
terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota,
dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
e. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
f. Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran
digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 64


g. Sekolah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih
panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
h. Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara
khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran
efektif.

i. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis
pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota
Kalender Akademik SDN BANDUNG BARAT disusun dengan berpedoman kepada
kalender Pendidikan Nasional, provinsi, dan kalender kabupaten yang disesuaikan dengan
program sekolah.
Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

Minimum 34 Digunakan untuk kegiatan


1. Minggu efektif belajar minggu dan pembelajaran efektif pada
maksimum 38 setiap satuan pendidikan
minggu

2. Jeda tengah semester Maksimum 2 Satu minggu setiap semester


minggu

3. Jeda antarsemester Maksimum 2 Antara semester I dan II


minggu
Digunakan untuk penyiapan
4. Libur akhir tahun Maksimum 3 kegiatan dan administrasi
pelajaran minggu akhir dan awal tahun
pelajaran

Daerah khusus yang


memerlukan libur keagamaan
lebih panjang dapat
5. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu
mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan


6. Peraturan Pemerintah
umum/nasional minggu

Untuk satuan pendidikan sesuai


7. Hari libur khusus Maksimum 1
dengan ciri kekhususan
minggu
masing-masing

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 65


No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

Digunakan untuk kegiatan


yang diprogramkan secara
khusus oleh
8. Kegiatan khusus Maksimum 3
sekolah/madrasah tanpa
sekolah/madrasah minggu
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

B. Penetapan Kalender Pendidikan


1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir bulan Juni
tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Kemendikbud dan atau Kemenag
dalam hal terkait dengan hari raya keagamaan.
3. Pemerintah pusat dan daerah dapat menetapkan hari libur untuk sekolah.
4. Kalender Pendidikan ini disusun oleh Sekolah Dasar Negeri BANDUNG BARAT
dengan rujukan kalender pendidikan dari Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bandung
Barat.

C. Perhitungan HE dan hari libur

Penyerah Hari
Smt Bulan/Tahu HK HE Libur
an
n Smtr Minggu Umum Ramadhan
Raport
I Juli
Tahun Agustus
2019 September
Oktober
November
Desember
II Januari
Tahun Pebruari
2020 Maret
April
Mei
Juni
Jml

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 66


KALENDER PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI BANDUNG BARAT
SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Juli 2019HK =31 HE= 11 Agust 2019 HK=31 HE=26 LU=2 September 2019 HK =30 HE=25 LU=1
LR=5 Minggu 4 11 18 25
Minggu 7 14 21 28
Minggu 3 10 17 24 31
Senin 1 8 15 22 29 Senin 5 12 19 26
Senin 4 11 18 25
Selasa 2 9 16 23 30 Selasa 27
Selasa 5 12 29 26 Rabu 7 14 21 28
Rabu 6 13 20 27 Rabu 3 10 17 24 31 Kamis 1 8 15 22 29
Kamis 7 14 21 28 Kamis 4 11 18 25
Jum’at 1 8 15 22 29 Jum’at 5 12 19 26 Jum’at 2 9 16 23 30
Sabtu 2 9 16 23 30 Sabtu 6 13 20 27 Sabtu 3 10 17 24
1-15 Libur akhir tahun Pelajaran 17 Agustus 2016 Libur Hari Proklamasi 12 sept Libur ya Adha
17 Perkiraan masuk tahun aPelajaran Baru kemerdekaan RI 20 Hari Id 1437
2016-2017

November 2019 HE=25


Oktober 2019 HK= 31 HE= 14 LU=0 LU =5 Dese 019 L LS=9
Minggu 2 9 16 23 30 Minggu 6 13 20 27 mb HE= U
Senin 3 10 17 24 31 Senin 7 14 21 28 Minggu 4 11 18 25
Selasa 4 11 18 25 Senin 5 12 19 26
Selasa 1 8 15 22 29
Rabu 5 12 19 26 Selasa 6 13 20 27
Rabu 2 9 16 23 30
Rabu 7 14 21 28
Kamis 6 13 20 27 Kamis 3 10 17 24
Kamis 1 8 22 22 29
Jum’at 7 14 21 28 Jum’at 4 11 18 25
Sabtu 1 8 15 22 29 Jum’at 2 9 16 23 30
Sabtu 5 12 19 26 1 2 : M aulid Na bi Mu ha mmad S AW 1 43 8 H
S a b tu 3 1 0 17 24 31
SEMESTER II
2 Okt Libur tahun Baru 1437 H 25 Desember 2016 Libur
Hari Natal

Januari 2020 HE = 22 LU = 9 LS = Februari 2020 HE = 234 LU = 4 Maret 2020 HE = 26 LU = 5


0 Mingg 5 12 19 26 Mingg 5 12 19 26
Minggu 1 8 15 22 29 u u
Senin 2 9 16 23 30 Senin 6 13 20 27 Senin 6 13 20 27
Selasa 3 10 17 24 31 Selasa 7 14 21 28 Selas 7 14 21 28
Rabu 1 8 15 22 a
Rabu 4 11 18 25
Kamis 2 9 16 23 Rab 1 8 15 22 29
Kamis 5 12 19 26 u
Jum’at 6 13 20 27 Jum’at 3 1 17 24
Kamis 2 9 16 23 30
0 7 Tahun aru 0
Sabtu 177I B14 21
lek Mas 28 Sabtu 1 18 25 Jum’at 3 10 17 24 31
1 Januari0 m ehi 1 Sabtu 4 11 18 25
2 1 4
8 Januari 28 Maret 2017 :hari Nyepi
2

April 2020 HE = 23 LU =7 Juni 2020 HE =15 LU = 16 LS=0


Mei 2020 HE = 21 LU =10
Mingg 2 9 16 23 30 Mingg 4 11 18 25
u Mingg 7 14 21 28 u
Senin 3 10 17 24 u Senin 5 12 19 26
Senin 1 8 15 22 29
Selasa 4 11 18 25 Selas 6 13 20 27
Selasa 2 9 16 23 30 a
Rabu 5 12 19 26 Rabu 3 10 17 24 31 Rabu 7 14 21 28
Kamis 6 13 20 27 Kamis 4 11 18 25 Kamis 1 8 15 22 29
Jum’at 7 14 21 28 Jum’at 5 12 19 26 Jum’at 2 9 16 23 30
1SM e i 2 Lib6urri 20
Sabtu 1 8 15 22 29 017a b t u Ha
11 Mei Libur 1B3uru
a Waisy 27k Sabtu 3 10 17 24
2017 H h
ari
14 Maret 2017: 25 Mei 2017 : kenaikan
Raya Isa Almasih
24 Maret 2017 : isra mi’raj

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 67


Juli 2020 HE =180 LU = 5 LS=1
Bandung Barat, 01 Juli 2019
Mingg 2 9 16 23 30 Kepala Sekolah,
u
Senin 3 10 17 24 31
Selas 4 11 18 25
a
Rab 5 12 19 26
u
Kamis 6 13 20 27
Jum’at 7 14 21 28 ...........................................
Sabtu 1 8 15 22 29
NIP. ...................................
1-15 Libur akhir Tahun Pelajaran
17 Perkiraan masuk Tahun
2020-2021 Pelajaran Baru
Catatan : Kalender untuk disesuaikan dengan yang terbaru

KALENDER AKADEMIK
SDN Bandung Barat
TAHUN PELAJARAN 2019-2020

SEMESTER 1
TANGGAL KETERANGAN/ KEGIATAN
Hari Pertama Masuk Sekolah
Libur hari Proklamasi Kemerdekaan RI
Libur hari raya idul Adha 1437 H
Perkiraan UTS Semester 1
Perkiraan Jeda tengah semester 1
Libur Tahun Baru 1437 H
Perkiraan Penilaian Akhir semester 1
Libur Maulid Nabi Muhammas SAW
Titimangsa dan pembagian raport
Libur Semester 1
Libur Hari Natal

SEMESTER 2
TANGGAL KETERANGAN/ KEGIATAN
Hari pertama masuk sekolah
Libur tahun baru Imlek 2568
Perkiraan Ulangan tengah smt 2
Perkiraan Jeda tengah semester 2
Libur hari raya Nyepi
Libur wafat isa almasih
Libur isro mi'raj Nabi Muhammada saw
Libur Hari Buruh
Libur hari raya waisak
libur kenaiakan Isa Al-Masih
libur Awal ramadan 1438 H
Perkiraan Penilaian Akhir Tahun
Titimangsa dan pembagian Raport
Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 68
Kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti
Libur Hari Raya Idul Fitri 1438 H
Libur Akhir Tahun Pelajaran

Catatan : Kalender akademik untuk disesuaikan dengan yang terbaru

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 69


BAB V

PENUTUP

Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring
pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat
mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan
budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian
kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan
pengembangan diri yang dilakukan di kelas dan luar sekolah. Pembiasaan-pembiasan
(habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta
damai, tanggung-jawab, dsb. perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai
dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu
ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik
yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu bangsa yang besar.

Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah. Pembentukan budaya
sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan
perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan
penilaian yang bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah
melakukan penguatan dalam penyusunan kurikulum di tingkat sekolah (KURIKULUM 2013),
seperti menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan
penyusunan silabus. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan
analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program pendidikan yang
lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan
keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk ahklak budi
luhur.

Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri
sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman nilai-nilai
baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya sekolah. Peta nilai
dan indikator yang disajikan dalam naskah ini merupakan contoh penyebaran nilai yang
dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) dan
Kompetensi Inti (KI) yang terdapat dalam standar isi (SI). Begitu pula melalui program
pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan,

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 70


pengkondisian. Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini
perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara bersama-sama
sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum sekolah yang selanjutnya
diharapkan menghasil budaya sekolah.

Penyempurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan seiring dengan kompleksnya
permasalahan pendidikan terutama dalam pembentukan budaya dan karakter bangsa.
Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan karakter
bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak pemerhati,
pelaksana pendidikan untuk kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan pencerahan
pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta didik yang
memiliki ahklak budi mulia sebagai pencerminan bangsa yang besar.

Ditetapkan di : Bandung barat Pada


tanggal : 15 Juli 2019

Kepala Sekolah,

.......................................
NIP.

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 71


LAMPIRAN
1. Laporan Hasil Analisis Kontek

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 72


ANALISIS MINGGU EFEKTIF DAN HARI EFEKTIF

Nama Sekolah : SD BANDUNG BARAT


Semester : 1 (pertama)
Tahun pelajaran : 2019/2020

A. Analisis Minggu Efektif

No. Bulan Jumlah Minggu Jml Hari Jumlah hari Jumlah hari
efektif tidak efektif
Tidak belajar belajar
Efektif Semua
Efektif
1 Juli 2019 2 2 4 31 11 20
2 August 2019 5 0 5 31 25 6
3 September 2019 3 1 4 30 20 10
4 October 2019 5 0 5 31 27 4
5 November 2019 4 0 4 30 25 5
6 December 2019 1 3 4 31 7 24
Jumlah 20 6 26 184 115 69
Keterangan :
- 1 sd 15 Juli 2019 : Libur Semester Gasal
- 17 sd 18 Juli 2019 : Masa Orientasi Peserta Didik Baru
- ............. : Libur Bulan Puasa
- 18-Jul-19 : Pesantren Ramadhan
- 17 sd 26 Juli 2019 : Libur Hari Raya Idul Fitri
- 26-Okt-19 : UTS
- Dst
 Catatan : anilisis sesuaikan dengan kalender yang terbaru

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 73


ANALISIS MINGGU EFEKTIF DAN HARI EFEKTIF

Nama Sekolah : SDN BANDUNG BARAT


Semester : 2 (dua)
Tahun pelajaran : 2019/2020

A. Analisis Minggu Efektif


Jumlah Minggu Jumlah hari Jumlah hari
No. Bulan Tidak Jml Hari efektif tidak efektif
Efektif Semua belajar belajar
Efektif
1 January 2019 5 0 5 31 26 5
2 February 2019 4 0 4 29 24 5
3 March 2019 3 1 4 31 19 12
4 April 2019 4 0 4 30 24 6
5 May 2019 3 2 5 31 15 16
6 June 2019 0 4 4 30 0 30
Jumlah 19 7 26 182 108 74

 Catatan : anilisis sesuaikan dengan kalender yang terbaru

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 74


LAMPIRAN
2. SK Kepala Sekolah Tentang Penetapan
Pengembangan Kurikulum Sekolah dan
Pemberlakuan KTSP Satuan Pendidikan

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 75


LAMPIRAN
3. Hasil Penetapan KKM (Satuan Mata Pelajaran)

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 76


LAMPIRAN
4. Berita Acara Revisi KTSP Tahun 2019

Model KURIKULUM SD insersi PAK 2019/2020 Page 77

Anda mungkin juga menyukai