Anda di halaman 1dari 66

HALAMAN PENGESAHAN

KURIKULUM

SMP PGRI 2 TOBOALI

Berdasarkan hasil revisi Dokumen Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali Tahun Pelajaran 2021/2022 oleh Tim
Pengembang Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali yang telah diverifikasi dan divalidasi oleh Pengawas Binaan
dan Tim Pengembang Kurikulum Kabupaten Bangka Selatan, maka dengan ini Kurikulum SMP PGRI 2
Toboali Tahun Pelajaran 2022/2023 disahkan untuk diberlakukan pada Tahun Pelajaran 2022/2023

Ditetapkan di : Toboali
Pada tanggal : ……… Juli 2022
Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah,

……………………. YUN HENNY, S.Pd


NIP.198106132006042011

Mengesahkan

Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Bangka Selatan

Elfan Rulyadi, S.T

Pembina

NIP. 19800310 200604 1 011

1
LEMBAR VERIFIKASI
DOKUMEN I (KTSP)

Berdasarkan hasil pengisian instrumen verifikasi dan validasi dokumen KTSP, dengan ini
bahwa Dokumen Kurikulum SMP .......................... Tahun Pelajaran 20.../20... telah diperiksa
dan diakui keabsahannya untuk digunakan di SMP .................... sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan di sekolah.
Demikian lembar verifikasi ini diberikan sebagai salah satu dokumen pendukung untuk
disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan.

........................................20....
Pengawas Binaan,

.........................................
NIP.

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
karunia dan rahmatNya kepada kita semua, sehingga kita dapat melaksanakan tugas rutin kita
dengan sebaik-baiknya.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum operasional yang disusun


oleh dan dilaksanakan di masing – masing satuan pendidikan, yang berfungsi sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan
tertentu itu meliputi Tujuan Pendidikan Nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah, satuan pendidikan serta peserta didik.

Sebagai suatu lembaga pendidikan formal, SMP PGRI 2 Toboali menyusun Kurikulum
SMP PGRI 2 Toboali yang didasarkan dengan kondisi dan potensi satuan pendidikan, potensi
daerah dan peserta didik.

Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali disusun sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan


pembelajaran di SMP PGRI 2 Toboali pada Tahun Pelajaran 2022/2023 dengan mengacu pada
rambu – rambu yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Kami Ucapkan terima kasih kepada Tim Pengawas Sekolah Menengah Dinas Pendidikan
Bangka Selatan, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Kep. Bangka Belitung dan semua
pihak yang telah membantu kami dalam menyusun Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali ini sampai
selesai. Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun untuk perubahan ke arah yang baik sangat kami harapkan. Semoga Kurikulum
SMP PGRI 2 Toboali Tahun Pelajaran 2022/2023 ini bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi
SMP PGRI 2 Toboali .

Tim Penyusun

………………..

3
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Prinsip Pengembangan Kurikulum
D. Tujuan Pengembangan Kurikulum

BAB II TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN


A. Tujuan Pendidikan Nasional
B. Tujuan Pendidikan Dasar
C. Visi SMP PGRI 2 Toboali
D. Misi SMP PGRI 2 Toboali
E. Tujuan Sekolah Satu Tahun

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


A. Struktur Kurikulum
B. Muatan Kurikulum

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN

BAB V PROFIL SEKOLAH DAN SISTEM REGULASI SEKOLAH

Lampiran – Lampiran

1. SK Penetapan Team Pengembang Kurikulum

- Berita Acara Rapat

- Daftar Hadir Rapat

- Notulen

2. SK Rentangan KKM

3. Kalender Pendidikan Kurikulum

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai pendidikan tertentu. Tujuan tersebut meliputi tujuan pendidikan
nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi, potensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan (sekolah) untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian
pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI)
dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan
dalam mengembangkan kurikulum.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan
dengan mengacu pada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP.
SMP PGRI 2 Toboali dalam mengembangkan kurikulum ini mengacu pada Panduan
yang disusun BSNP terdiri atas dua bagian. Pertama, Panduan umum yang memuat ketentuan
umum pengembangan kurikulum yang dapat diterapkan pada satuan pendidikan dengan
mengacu pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam Standar Isi
dan Standar Kompetensi Lulusan, termasuk dalam ketentuan umum adalah penjabaran
amanat dalam UU No 20/2003 dan ketentuan dalam PP No 19 tahun 2005 serta prinsip–
prinsip yang harus diacu dalam pengembangan KTSP. Kedua, model kurikulum ini sebagai
salah satu contoh hasil akhir pengembangan KTSP dengan berpedoman pada Panduan Umum
yang dikembangkan BSNP. Sebagai model tentu tidak dapat mengakomodir kebutuhan
seluruh daerah, tetapi hendaknya dapat digunakan sebagai referensi.
Panduan pengembagan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan
peserta didik untuk :
1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Belajar untuk memahami dan menghayati,
3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan menghayati,
4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain,dan
5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang
aktif,kreatif,efektif dan menyenangkan.

5
B. Dasar Hukum

Landasan pengembangan Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali Tahun Pelajaran 2022/2023


adalah :

1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka


Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan,
Kabuapten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat, dan Kabupaten Belitung Timur di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4268);

3. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

4. Undang - Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah
RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 57 Tahun 2021 Standar Nasional Pendidikan;
9. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2017 tentang Pendidikan Karakter;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan
Peserta Didik Baru pada Taan Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menenngah Kejuruan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar isi Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;

6
16. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan Pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2022 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan;
18. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 10/D/KR/2017 tentang
Struktur Kurikulum, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Pedoman Implementasi
Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus;
19. Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri PAN RB RI, nomor
963 tahun 2021, nomor 3 tahun 2021, nomor 4 tahun 2021, tentang Hari Libur Nasional dan
Cuti Bersama tahun 2022;
20. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Tenologi Republik Indonesia
Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran;
21. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
01/KB/2022 Nomor 408 Tahun 2022 Nomor HK.01.08/MENKES/1140/2022 Nomor 420-
1026 Tahun 2022 tentang Panduan Penyelenggaraan Pebelajaran Di Masa Pandemi
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Selatan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Sistem
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2011
Nomor 44);
23. Peraturan Bupati Bangka Selatan Nomor 18 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik
Baru pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Kabupaten Bangka Selatan;
24. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Nomor 21.1 Tahun 2022 tentang Kalender Pendidikan
PAUD, SD, dan SMP sederajat Tahun Pelajaran 2022/2023 di Lingkungan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan;
25. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Nomor 30 Tahun 2022 tentang Perubahan Pertama
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2022 tentang
Pedoman Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kabupaten Bangka Selatan Tahun
Pelajaran 2022/2023.

7
Pengertian
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengennai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan
pendidikan, kalender kegiatan, dan silabus.
Silabus adalah rencana pembelajarab pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan proses
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode
pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

C. Prinsip Pengembangan Kurikulum


Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali dikembangkan berdasarkan Kompetensi Inti, dan
Kompetensi Dasar yang mengacu pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun
berdasarkan Permendikbud No. 58 Tahun 2014, dengan memperhatikan pertimbangan
komite sekolah dan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Peningkatan iman, taqwa, dan akhlak mulia.
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik
secara utuh disusun agar semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman,
takwa, dan akhlak mulia.
2. Kebutuhan kompetensi masa depan.
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan moral
Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab, toleran
dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas
dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan
bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab
tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam
proses pembelajaran.

3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan tingkat perkembangan


dan kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara
holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang
secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi,
8
tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan
kinestetik peserta didik.
4. Keragaman potensi dan Karakter Daerah dan Lingkungan.
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu
memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah.
5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional.
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan
pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan
tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak
mulia dan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6. Tuntutan Dunia Kerja.
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,
kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan
peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni.
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana IPTEK sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan
IPTEK sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8. Agama
Tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan
kurikulum semua matapelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan akhlak
mulia.
9. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat
penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin
dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai
kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan


Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta
didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu,

9
kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan
apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari
budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Gender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan
dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13. Karekteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.

D. Prinsip Pengelolaan Kurikulum


Kurikulum dikelola berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran
harus berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan nasional sesuai tujuan
pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis
pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi
komponen muatan wajib dan muatan lokal.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan


Pengembangan kurikulum satuan pendidikan dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan
kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia
10
kerja. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan
antara hard skills dan soft skills pada setiap kelas antarmata pelajaran, dan
memperhatikan kesinambungan hard skills dan soft skills antarkelas.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan,
dan keterampilan), bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antar jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional
dan daerah saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan prinsip Bhinneka Tunggal
Ika dalam kerangka NKRI.

E. Tujuan Pengembangan Kurikulum


Kurikulum disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan di SMP PGRI 2 Toboali yang dikembangkan dengan ciri-ciri
tujuan tingkat satuan pendidikan sesuai dengan visi, dapat diukur, dan terjangkau yaitu :
1. Menyelaraskan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
2. Memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menjunjung
kelestarian keragaman budaya dan karakter bangsa.
3. Memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual,
emosional, spiritual dan karakteristik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat
perkembangannya
4. Meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama dan memperhatikan norma
agama yang berlaku di lingkungan sekolah
5. Agar pembelajatan berkeadilan untuk mendorong tumbuh kembangnya kesetaran
gender

11
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI DAN MISI

A. Tujuan Pendidikan
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman, bertakwa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, bertanggung jawab, dan demokratis.
2. Tujuan Pendidikan Dasar
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
Pendidikan yang lebih lanjut.

B. Visi. Misi dan Tujuan Sekolah


1. Visi Sekolah
“ Beriman,Bertaqwa, Berakhlak Mulia , Berprestasi,dan Berbudaya ”
2. Misi Sekolah
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang
dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan
Berdasarkan visi di atas yaitu :
a. Meningkatkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajran agama yang di anut juga
terhadap budaya bangsa sehingga tumbuh iman dan taqwa (IMTAQ)
b. Meningkatkan kualitas dalam proses belajar mengajar yang inovatif,efektif dan
efisien dalam rangka mengembangkan potensi siswa secara optimal baik akademik
maupun non akademik terutama untuk meningkatkan perolehan rata – rata UAN dari
tahun sebelumnya
c. Meningkatkan penguasaan ilmu dan teknologi ( IPTEK) agar siswa dapat tumbuh dan
berkembang guna membekali diri dalam tuntutan kehidupan semakin menggelobal
dan modern.
d. Meningkatkan dan mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler
e. Meningkatkan kecintaan dan melestarikan budaya bangsa sebagai identitas karakter
bangsa yang menjunjung tinggi adat ketimuran
f. Membudayakan budaya tertib dan disiplin pada seluruh warga sekolah
g. Membudayakan perilaku yang berakhlak mulia yang dilandasi tuntutan agama
sebagai landasan bertindak dan berfikir dalam kehidupan bermasyarakat
h. Menumbuhkan semangat keunggulan secara insentif kepada seluruh warga sekolah
i. Meningkatkan strategi,fasilitas dan media pembelajaran yang inovatif

3. Tujuan Sekolah
Penjabaran visi dan misi sekolah agar komunikatif dan dapat diukur maka ditetapkan
tujauan sekolah sebagai berikut :
1. Melaksanakan sholat Dhuha pada hari selasa - kamis setiap hari.
2. Melaksanakan sholat Dzuhur setiap hari
12
3. Terlaksananya program berbagai kegiatan keagamaan seperti : hari besar keagamaan
4. Mencapai Tingkat kelulusan siswa pada tahun pelajaran 2022/2023 adalah 100%
dengan nilai Akhir ≥ 7,00.
5. Terlaksananya program 7 K (Keamanan Ketertiban Keindahan Kebersihan
Kenyamanan Kerindangan Kekeluargaan) sehingga sekolah menjadi kondusif.
6. Sekolah memiliki sarana, prasarana dan media pendidikan yang memenuhi standar.

13
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran di SMP

a. Pendidikan Agama Islam SMP

1. Menerapkan tata cara membaca Al-qur’an menurut tajwid, mulai dari cara membaca
“Al”- Syamsiyah dan “Al”- Qomariyah sampai kepada menerapkan hukum bacaan
mad dan waqaf

2. Meningkatkan pengenalan dan keyakinan terhadap aspek-aspek rukun iman mulai


dari iman kepada Allah sampai kepada iman pada Qadha dan Qadar serta Asmaul
Husna

3. Menjelaskan dan membiasakan perilaku terpuji seperti qanaah dan tasawuh dan
menjauhkan diri dari perilaku tercela seperti ananiah, hasad, ghadab dan namimah

4. Menjelaskan tata cara mandi wajib dan shalat-shalat munfarid dan jamaah baik shalat
wajib maupun shalat sunat

5. Memahami dan meneladani sejarah Nabi Muhammad dan para shahabat serta
menceritakan sejarah masuk dan berkembangnya Islam di nusantara

b. Pendidikan Kewarganegaraan SMP

1. Memahami dan menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma kebiasaan, adat


istiadat, dan peraturan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

2. Menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia sesuai dengan


suasana kebatinan konstitusi pertama

3. Menghargai perbedaan dan kemerdekaan dalam mengemukakan pendapat dengan


bertanggung jawab

4. Menampilkan perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945

5. Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan kehidupan demokrasi dan kedaulatan


rakyat

6. Menjelaskan makna otonomi daerah, dan hubungan antara pemerintahan pusat dan
daerah

7. Menunjukkan sikap kritis dan apresiatif terhadap dampak globalisasi

8. Memahami prestasi diri untuk berprestasi sesuai dengan keindividual

c. Bahasa Indonesia SMP


1. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara, pelaporan, penyampaian
berita radio/TV, dialog interaktif, pidato, khotbah/ceramah, dan pembacaan berbagai

14
karya sastra berbentuk dongeng, puisi, drama, novel remaja, syair, kutipan, dan
sinopsis novel.
2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi,
pengalaman, pendapat, dan komentar dalam kegiatan wawancara, presentasi laporan,
diskusi, protokoler, dan pidato, serta dalam berbagai karya sastra berbentuk cerita
pendek, novel remaja, puisi, dan drama
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami berbagai bentuk wacana
tulis, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerita pendek, drama, novel remaja,
antologi puisi, novel dari berbagai angkatan
4. Menulis
Melakukan berbagai kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan informasi dalam bentuk buku harian, surat pribadi, pesan singkat, laporan, surat
dinas, petunjuk, rangkuman, teks berita, slogan, poster, iklan baris, resensi, karangan,
karya ilmiah sederhana, pidato, surat pembaca, dan berbagai karya sastra berbentuk
pantun, dongeng, puisi, drama, puisi, dan cerpen

d. Bahasa Inggris SMP


1. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional sederhana,
secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure,
descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan sehari-hari
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount,
narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan sehari-hari
3. Membaca
Memahami makna dalam wacana tertulis interpersonal dan transaksional
sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative,
procedure, descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan sehari-hari
4. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan
transaksional sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount,
narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan sehari-hari.

e. Matematika SMP
1. Memahami konsep bilangan real, operasi hitung dan sifat-sifatnya (komutatif,
asosiatif, distributif), barisan bilangan sederhana (barisan aritmetika dan sifat-
sifatnya), serta penggunaannya dalam pemecahan masalah
2. Memahami konsep aljabar meliputi: bentuk aljabar dan unsur-unsurnya, persamaan
dan pertidaksamaan linear serta penyelesaiannya, himpunan dan operasinya, relasi,

15
fungsi dan grafiknya, sistem persamaan linear dan penyelesaiannya, serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah
3. Memahami bangun-bangun geometri, unsur-unsur dan sifat-sifatnya, ukuran dan
pengukurannya, meliputi: hubungan antar garis, sudut (melukis sudut dan membagi
sudut), segitiga (termasuk melukis segitiga) dan segi empat, teorema Pythagoras,
lingkaran (garis singgung sekutu, lingkaran luar dan lingkaran dalam segitiga dan
melukisnya), kubus, balok, prisma, limas dan jaring-jaringnya, kesebangunan dan
kongruensi, tabung, kerucut, bola, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
4. Memahami konsep data, pengumpulan dan penyajian data (dengan tabel, gambar,
diagram, grafik), rentangan data, rerata hitung, modus dan median, serta
menerapkannya dalam pemecahan masalah
5. Memahami konsep ruang sampel dan peluang kejadian, serta memanfaatkan dalam
pemecahan masalah
6. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan
7. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta
mempunyai kemampuan bekerja sama

f. Ilmu Pengetahuan Alam SMP


1. Melakukan pengamatan dengan peralatan yang sesuai, melaksanakan percobaan sesuai
prosedur, mencatat hasil pengamatan dan pengukuran dalam tabel dan grafik yang
sesuai, membuat kesimpulan dan mengkomunikasikannya secara lisan dan tertulis
sesuai dengan bukti yang diperoleh
2. Memahami keanekaragaman hayati, klasifikasi keragamannya berdasarkan ciri, cara-
cara pelestariannya, serta saling ketergantungan antar makhluk hidup di dalam
ekosistem
3. Memahami sistem organ pada manusia dan kelangsungan makhluk hidup
4. Memahami konsep partikel materi, berbagai bentuk, sifat dan wujud zat, perubahan,
dan kegunaannya
5. Memahami konsep gaya, usaha, energi, getaran, gelombang, optik, listrik, magnet dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
6. Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya

g. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP


1. Mendeskripsikan keanekaragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan
dampaknya terhadap kehidupan
2. Memahami proses interaksi dan sosialisasi dalam pembentukan kepribadian manusia
3. Membuat sketsa dan peta wilayah serta menggunakan peta, atlas, dan globe untuk
mendapatkan informasi keruangan
4. Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di geosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan
5. Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan sejak
Pra-Aksara, Hindu Budha, sampai masa Kolonial Eropa

16
6. Mengidentifikasikan upaya penanggulangan permasalahan kependudukan dan
lingkungan hidup dalam pembangunan berkelanjutan
7. Memahami proses kebangkitan nasional, usaha persiapan kemerdekaan,
mempertahankan kemerdekaan, dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
8. Mendeskripsikan perubahan sosial-budaya dan tipe-tipe perilaku masyarakat dalam
menyikapi perubahan, serta mengidentifikasi berbagai penyakit sosial sebagai akibat
penyimpangan sosial dalam masyarakat, dan upaya pencegahannya
9. Mengidentifikasi region-region di permukaan bumi berkenaan dengan pembagian
permukaan bumi atas benua dan samudera, keterkaitan unsur-unsur geografi dan
penduduk, serta ciri-ciri negara maju dan berkembang
10. Mendeskripsikan perkembangan lembaga internasional, kerja sama internasional dan
peran Indonesia dalam kerja sama dan perdagangan internasional, serta dampaknya
terhadap perekonomian Indonesia
11. Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi serta
mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam
memenuhi kebutuhannya
12. Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi berupa kegiatan konsumsi,
produksi, dan distribusi barang/jasa untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan

h. Seni Budaya SMP


Seni Rupa
1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan melalui gambar bentuk
obyek tiga dimensi yang ada di daerah setempat
2. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan melalui gambar/ lukis,
karya seni grafis dan kriya tekstil batik daerah Nusantara
3. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa murni yang dikembangkan dari
beragam unsur seni rupa Nusantara dan mancanegara.
Seni Musik
1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu daerah setempat secara
perseorangan dan berkelompok.
2. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu tradisional nusantara
secara perseorangan dan kelompok
3. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu mancanegara secara
perseorangan dan kelompok

i. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMP


1. Mempraktekkan variasi dan kombinasi teknik dasar permainan, olahraga serta atletik
dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
2. Mempraktekkan teknik renang dengan gaya dada, gaya bebas, dan gaya punggung
3. Mempraktekkan teknik kebugaran dengan jenis latihan beban menggunakan alat
sederhana
4. Mempraktekkan kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti melakukan perkemahan,

17
penjelajahan alam sekitar dan piknik
5. Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti perawatan tubuh
serta lingkungan, mengenal berbagai penyakit dan cara pencegahannya serta
menjauhi narkoba

j. Teknologi Informasi dan Komunikasi SMP


1. Memahami penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dan prospeknya di masa
datang
2. Menguasai dasar-dasar ketrampilan komputer
3. Menggunakan perangkat pengolah kata dan pengolah angka untuk menghasilkan
dokumen sederhana
4. Memahami prinsip dasar internet/intranet dan menggunakannya untuk memperoleh
informasi

B. Struktur Kurikulum
1. Struktur Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali
Struktur kurikulum SMP PGRI 2 Toboali meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai
dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan
dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 3.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.
Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir
peserta didik.
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP PGRI 2 Toboali merupakan “IPA
Terpadu” dan “IPS Terpadu”.
c. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum
lima jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34 minggu.

18
Struktur Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali Tahun Pelajaran 2022/2023 disajikan pada Tabel 3
berikut
Tabel 3.1 Struktur Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali
Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen
VII VIII IX

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 3 3 3

2. Pendidikan Kewarganegaraan 3 3 3

3. Bahasa Indonesia 6 6 6

4. Bahasa Inggris 4 4 4

5. Matematika 5 5 5

6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

8. Seni Budaya 3 3 3

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan


3 3 3
Kesehatan

10. Prakarya 2 2 2

B. Pengembangan Diri

Jumlah 38 38 38

Khusus Struktur Kurikulum Pengembangan Diri, meliputi ragam kegiatan, yakni :


1. Kegiatan Pembiasaan, yang terdiri atas 3
a. Kegiatan Rutin (Upacara Bendera, Sholat Zuhur berjamaah, dan SKJ)
b. Kegiatan Spontan
c. Kegiatan Teladan (membuang sampah pada tempatnya, meletakkan sepatu/alas kaki
pada tempatnya, mengucapkan salam setiap berpapasan dengan teman/guru/pegawai
dan masuk ruangan, membersihkan ruang kelas, dan berbaris di depan kelas setiap
akan masuk pada jam pertama, berdoa’a sebelum pelajaran pertama dimulai dan waktu
akan pulang, dll)
d. Kegiatan Terprogram (menjalankan 9K)
2. Ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat siswa, yang terdiri atas :
a. Pramuka
b. Olah Raga
c. Drumband

19
C. Muatan Kurikulum
Mata Pelajaran
a. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk :
1. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
2. Mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis,
berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial
serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

b. Pendidikan Kewarganegaraan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-
bangsa lainnya
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

c. Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulis
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
dan bahasa negara
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan

4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta


kematangan emosional dan sosial
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.

20
d. Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut:
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki
rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet
dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

e. IPA
Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya
2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan
prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat
4. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan
bertindak ilmiah serta berkomunikasi
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan
melestarikan lingkungan serta sumber daya alam
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai
salah satu ciptaan Tuhan

f. IPS
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
21
g. Seni Budaya dan Ketrampilan
Mata pelajaran seni rupa bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut :
1. Memahami konsep dan pentingnya Seni Budaya.
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya
4. Meningkatkan peran serta seni budaya pada tingkat lokal, regional, maupun global.
5. Mengolah dan mengembangkan rasa humanistik.

h. Teknologi Informasi dan Komunikasi


Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Memahami teknologi informasi dan komunikasi
2. Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi
3. Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi
4. Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

i. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas
jasmani dan olahraga yang terpilih
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar

4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang
terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain
dan lingkungan
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai
informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan
kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif

2. Pengembangan diri
Meliputi beragam kegiatan Pengembangan potensi diri siswa, dan ekstrakurikuler
sesuai dengan minat dan bakat siswa, yang terdiri atas :

22
a. Kegiatan Pengembangan potensi diri siswa
Tujuan : Mengembangkan minat dan bakat sesuai dengan potensi diri siswa
b. Kegiatan Ekstrakurikuler.
1) Pramuka
Tujuan :
1. Menanamkan dan menumbuhkan budi pekerti luhur dengan cara
memantapkan mental, moral, fisik , pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman
2. Memupuk dan mengembangkan cinta dan setia kepada tanah air dan
bangsa
3. Memupuk dan mengembangkan persatuan dan kebangsaan
4. Memupuk dan mengembangkan persaudaraan dan persahabatan baik
nasional maupun internasional
5. Menumbuhkembangkan rasa percaya diri sikap dan perilaku yang kreatif
dan inovatif tanggung jawab dan disiplin
6. Menumbuhkembangkan jiwa dan sikap kewirausahaan
7. Memupuk dan mengembangkan kepemimpinan
8. Membina dan melatih jasmani, pancaindera, daya pikir, penelitian dan
kemandirian
2) Olahraga
Tujuan :
1. Menanamkan sifat sportifitas dan mental juara
2. Mananamkan rasa cinta kepada olah raga
3. Mengerti akan pentingnya kesehatan melalui olah raga
4. Mengembangkan bakat siswa

Kegiatan pengembangan diri di SMP PGRI 2 Toboali terdiri atas kegiatan


terprogram dan kegiatan tidak terprogram/spontan. Kegiatan pengembangan diri terprogram
adalah :
1). Pelayanan konseling, meliputi pengembangan:
 kehidupan pribadi,
 kemampuan sosial
 kemampuan belajar
 wawasan dan perencanaan karir
 kemampuan memecahkan masalah
2). Ekstrakurikuler, meliputi :
 Pramuka ; merupakan kegiatan wajib diikuti siswa kelas VII
 Drum Band

Kegiatan pengembangan diri di SMP PGRI 2 Toboali yang tidak terprogram adalah
kegiatan-kegiatan yang bersifat rutinitas, spontanitas serta keteladan. Kegiatan

23
pengembangan diri ini merupakan kegiatan yang menjadi salah satu kegiatan
menumbuhkembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Kegiatan-kegiatan tersebut
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kegiatan pengembangan diri di SMP PGRI 2 Toboali yang tidak terprogram

Kegiatan Contoh

Rutin, yaitu kegiatan yang  Piket kelas


dilakukan terjadwal  Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran

Spontan, adalah kegiatan tidak  Memberi dan menjawab salam


terjadwal dalam kejadian khusus  Meminta maaf
 Berterima kasih
 Mengunjungi orang yang sakit
 Membuang sampah pada tempatnya
 Menolong orang yang sedang dalam kesusahan
 Melerai pertengkaran
Keteladanan, adalah kegiatan  Performa guru
dalam bentuk perilaku sehari-hari  Mengambil sampah yang berserakan
 Cara berbicara yang sopan
 Mengucapkan terima kasih
 Meminta maaf
 Menghargai pendapat orang lain
 Memberikan kesempatan terhadap pendapat yang
berbeda
 Mendahulukan kesempatan kepada orang tua
 Penugasan peserta didik secara bergilir
 Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat pada
peraturan)
 Memberi salam ketika bertemu
 Berpakaian rapi dan bersih
 Menepati janji
 Memberikan penghargaan kepada orang yang
berprestasi
 Berperilaku santun
 Pengendalian diri yang baik
 Memuji pada orang yang jujur
 Mengakui kebenaran orang lain
 Mengakui kesalahan diri sendiri
 Berani mengambil keputusan
 Berani berkata benar

24
Kegiatan Contoh

 Melindungi kaum yang lemah


 Membantu kaum yang fakir
 Sabar mendengarkan orang lain
 Mengunjungi teman yang sakit
 Membela kehormatan bangsa
 Mengembalikan barang yang bukan miliknya
 Antri
 Mendamaikan

3) Seni Budaya
Tujuan :
1. Menciptakan karya seni, berkereasi, dan berbudaya
2. Menggali budaya daerah
3. Menghargai karya seni
4. Melestarikan budaya daerah

4) Pengaturan Beban Belajar


Beban belajar yang digunakan SMP PGRI 2 Toboali adalah sistem paket
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum, yaitu :
Tabel 3.3 Beban belajar

Satu jam Minggu


Jumlah jam Waktu Jumlah jam
pemb. Efektif
Kelas pemb. Per pembelajaran per tahun
tatap muka per tahun
minggu per tahun (@20 menit)
(menit) ajaran

1824 jam
VII 20 38 34 pembelajaran 1872
(36480 menit)

1824 jam
VIII 20 38 34 pembelajaran 1872
(36480 menit)

1024 jam
IX 40 38 38 pembelajaran 1872
(36480 menit)

5) Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar


Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar adalah ketercapaian kompetensi setelah peserta
didik mengikuti kegiatan pembelajaran. Ketuntasan belajar setiap indikator yang
dikembangkan sebagai alat suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar

25
berkisar antara 0% – 100 %. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing – masing indikator
adalah 75%. Sekolah harus menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) sebagai
batas minimal Target Pencapaian Kompetensi ( TPK ) pada setiap aspek penilaian mata
pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik. Penetapan KKM harus
mempertimbangkan 3 ( tiga ) faktor, yaitu :
1. Tingkat kerumitan ( kompleksitas ), yaitu tingkat kesukaran materi mata pelajaran
2. Tingkat kemampuan rata-rata peserta didik ( intake )
3. Tingkat kemampuan sumber daya dukung sekolah, yaitu sarana dan prasarana yang
dimiliki sekolah untuk menunjang proses pembelajaran.
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan
Kriteria Ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ideal.
Berikut ini tabel Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang menjadi Target
Pencapaian Kompetensi (TPK ) setiap mata pelajaran di SMP PGRI 2 Toboali pada tahun
pelajaran 2022/2023.
Tabel 3.4 Kriteria ketuntasan minimal (KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimal
Semester I Semester II
No Mata Pelajaran
kelas Kelas
VII VIII IX VII VII IX
1 Pendidikan Agama 72 73 74 72 73 74
2 Pendidikan Kewarganegaraan 72 72 73 72 72 73
3 Bahasa Indonesia 70 71 72 70 71 72
4 Bahasa Inggris 65 67 68 65 77 68
5 Matematika 65 66 67 65 66 67
6 Ilmu Pengetahuan Alam 65 66 67 65 66 67
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 73 74 74 73 74 74
8 Seni Budaya 74 75 75 74 75 75
9 Pendidikan Olahraga dan Kesehatan 75 75 76 75 75 76
10 Prakarya 75 76 77 75 76 77

6) Kenaikan Kelas dan Kelulusan


a. Kenaikan Kelas
Dalam penentuan kenaikan kelas sekolah memperhatikan raport, daftar hadir,
dan buku kasus siswa pada dua semester. Siswa dinyatakan naik kelas bila
memenuhi persyaratan sebagai berikut,
1. Maksimal 3 mata pelajaran yang belum tuntas setelah diremidialkan
2. Rata-rata nilai raport ≥ rata-rata KKM kelas
3. Memiliki nilai baik pada aspek kepribadian
4. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada kelas yang diikuti
5. Kehadiran di kelas minimal 85%
6. Tidak terdapat Alfa secara berturut-turut selama 4 hari

26
7. Tidak tercatat dalam pelanggaran berat terhadap peraturan atau tata tertib
sekolah
8. Diputuskan pada saat rapat kenaikan kelas
b. Kelulusan
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2. Memperoleh nilai minimal Baik untuk seluruh kelompok Mata Pelajaran ;
Agama dan Akhlaq mulia.
3. Lulus Ujian Sekolah (US) tertulis maupun ujian praktek
4. Lulus Ujian Nasional (UN) sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan
Nasional yang berlaku.
5. Kehadiran dikelas minimal 90

SMP PGRI 2 Toboali memberlakukan berbagai pembiasaan sebagai berikut:


Tabel 3.5 Pemberlakuan pembiasaan

Nilai Karakter yang


No Jenis Aktivitas dan Pembiasaan
Dikembangkan

Upacara Bendera diiringi Lagu Indonesia


1 Nasionalisme
Raya oleh kelompok paduan suara
Pengibaran bendera Setiap Senin oleh
2 Nasionalisme
petugas piket kelas
Pembelajaran PKn selalu diawali dengan
3 menyanyikan salah satu lagu wajib Nasionalisme
nasional
Memajang gambar garuda pancasila,
4 presiden,wakil presiden serta gambar Nasionalisme
pejuang Indonesia
Pembiasaan 6 S; senyum, salam, salim,
sapa, sopan dan santun antara sesama
5 Religius
guru/karyawan, siswa dengan
guru/karyawan, dan antar siswa.
Piket kebersihan kelas sebelum dan
6 Peduli Lingkungan dan Kejujuran
sesudah pembelajaran
7 Sabtu bersih dan penghijauan sekolah Peduli Lingkungan dan kejujuran
Memungut dan memasukkan sampah di
8 Peduli Lingkungan dan kejujuran
tempat sampah
Pemutaran lagu-lagu wajib/perjuangan
9 Nasionalisme
dan lagu-lagu daerah
Pembiasaan beribadah menurut agama
10 Religius dan kejujuran
masing-masing secara berjamaah
11 Pembelajaran olah raga yang diawali Kedisiplinan

27
Nilai Karakter yang
No Jenis Aktivitas dan Pembiasaan
Dikembangkan

dengan berbaris secara tertib dan berdoa.


12 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran Religius
Pemberian reward & punishment yang
13 Penghargaan
bersifat nasionalisme

Pengertian kecakapan hidup adalah kemampuan dan keberanian untuk menghadapi


problema kehidupan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari dan menemukan solusi untuk
mengatasinya. Pendidikan berorientasi kecakapan hidup bagi peserta didik adalah sebagai bekal
dalam menghadapi dan memecahkan problema hidup dan kehidupan, baik sebagai pribadi yang
mandiri, warga masyarakat, maupun sebagai warga negara. Apabila hal ini dapat dicapai, maka
ketergantungan terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan, yang berakibat pada meningkatnya
angka pengangguran, dapat diturunkan, yang berarti produktivitas nasional akan meningkat
secara bertahap.

28
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan disusun dan disesuaikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur
waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu pada Standar Isi dan
disesuaikan dengan kebutuhan daerah., karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat serta ketentuan dari pemerintah pusat / daerah.
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran
adalah sebagai berikut :
a. Permulaan Tahun Pelajaran
Permulaan Tahun Pelajaran 2022/2023 dimulai pada hari :
Hari – hari pertama masuk sekolah berlangsung selama (-) dengan pengaturan sebagai
berikut :
- Kelas VII melaksanakan Masa Orientasi Siswa (TIDAK MOS COVID)
- Kelas VIII dan IX melakukan pembenahan dan pemilihan pengurus kelas
b. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi satu tahun pelajaran menjadi
2 semester yakni semester I dan semester II
Kegiatan pembelajaran dilakukan selama 5 hari dalam satu minggu, yaitu :

Hari Waktu KBM Keterangan

Jam pertama selama 40


Senin 07.15 – 14.30
menit Upacara Bendera

Selasa 07.30 – 14.30 Kegiatan Belajar Mengajar

Rabu 07.30 – 14.30 Kegiatan Belajar Mengajar

Kamis 07.30 – 14.30 Kegiatan Belajar Mengajar

Jum’at 07.30 – 11.45 Jam pertama SKJ

c. Kegiatan Jeda Tengah Semester


Kegiatan jeda tengah semester direncanakan selama 5 hari. Kegiatan jeda semester akan
diisi oleh peserta didik untuk mengadakan pekan olahraga dan seni atau sering disebut
dengan classmeeting.
d. Libur Sekolah
Hari Libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi
dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.

29
BAB V
PENUTUP

Kurikulum merupakan acuan atau panduan pelaksanaan kegiatan sekolah selama satu
tahun kedepan sehingga keberadaannya sangat dibutuhkan sebagai arah pelaksanaan kegiatan
pembelajaran. Semua kegiatan dalam pembelajaran ini harus mendapat dukungan dari semua
stakeholders sekolah. Panduan ini selanjutnya disebut dengan Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali
yang berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan, baik akademik maupun non akademik.
Pada dasarnya segala bentuk perubahan terhadap isi kurikulum ini tidak diperkenankan,
namun demikian apabila oleh sesuatu hal yang tidak dapat dihindarkan dan terpaksa dilakukan
penyesuaian, maka harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Komite Sekolah, Kepala
Sekolah, dan Ketua Tim Pengembang Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali.
Semoga kurikulum ini dapat terlaksana dengan baik dan mencapai hasil yang
diharapkan, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan yang signifikan di SMP PGRI 2
Toboali. Amin....

30
PROFIL SEKOLAH

1. Nama Sekolah : SMP PGRI 2 TOBOALI


Alamat (Jalan/Kec./Kab/Kota) : Jl. Ampera Toboali Kec. Toboali Kab. Bangka Selatan
No. Telp. : -
2. Nama Yayasan (bagi swasta) : -
Alamat Yayasan & No. Telp. : -
3. Nama Kepala Sekolah : Yun Henny,S.Pd
No. Telp/HP : 081367509271
4. Kategori Sekolah : SBI / SSN / Rintisan SSN *)
5. Tahun didirikan / Th. Beroperasi : 1995 / 1995
6. Kepemilikan Tanah/Bangunan : Milik Pemerintah / Yayasan / Pribadi / Menyewa /
Menumpang *)
a. Luas Tanah / Status : 18.000 m2 / SHM/HGB/Hak Pakai/Akte Jual-Beli/Hibah *)
(sertakan copy-nya)
b. Luas Bangunan : 1.018 m2
7. No. Rekening Rutin Sekolah : 155-09-05026, Nama Bank Sumsel Cabang Toboali
8. Data siswa dalam 4 (empat) tahun terakhir :
Jml Jumlah
Kelas I Kelas II Kelas III
Pendaftar (Kls. I + II + III)
Tahun
(Calon Jumlah Jumlah Jumlah
Ajaran Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Romb.
Siswa Romb. Romb. Romb.
Siswa Siswa Siswa Siswa Belajar
Baru) Belajar Belajar Belajar
Th.
29 29 1 52 2 55 2 136 5
2016/2017
Th.
25 25 1 35 1 47 2 107 4
20117/2018
Th.
22 22 1 24 1 28 1 74 3
2018/2019
Th.
25 25 1 26 1 23 1 74 3
2019/2020
Th.
12 12 1 25 1 24 1 61 3
2020/2021
Th.
3 3 1 11 1 23 1 37 3
2021/2022
Th.
18 18 1 3 1 11 1 32 3
2022/2023

31
9. a) Data Ruang Kelas
Jumlah Ruang Kelas Asli (d) Jumlah ruang
Jumlah ruang
lainnya yang
yang digunakan
Ukuran Ukuran Ukuran digunakan
Jumlah untuk ruang
7x9 m2 > 63 m2 < 63 m2 untuk ruang
d=(a+b+c) kelas
(a) (b) (c) kelas
f=(d+e)
(e)

Ruang
Kelas

b) Data Ruang Lainnya


Ukuran
Jenis Ruang Jumlah Jenis Ruang Jumlah Ukuran (m2)
(m2)
1. Perpustakaan 1 4. Lab. Komputer - ............. x ..............
2. Lab. IPA 1 5. Ketrampilan - ............. x ..............
3. Lab. Bahasa - 6. Kesenian - ............. x ..............

10. Data Guru


Bagi SMP Bagi SMP
Jumlah Guru /Staf Keterangan
Negeri Swasta
Guru PNS - -
Guru Tdk Tetap - -
Guru PNS Dipekerjakan
- 1
(DPK)

A. Kultur dan Budaya Sekolah


Budaya SMP PGRI 2 Toboali :
a. Guru dan karyawan
· Briefing dan pembinaan oleh Kepala Sekolah minimal sebulan sekali
· Upacara bendera setiap hari Senin dan hari besar nasional
b. Siswa
· Baris didepan ruang kelas sebelum masuk kelas pada pagi hari
· Doa bersama mengawali dan mengakhiri pelajaran
c. Kegiatan pembiasaan :
· Hari Senin: upacara bendera
· Hari Jumat: Senam Kesegaran Jasmani.

32
· Sholat Dhuhur berjamaah secara bergiliran

d. Seragam Sekolah
 Guru dan karyawan: setiap hari mengenakan seragam sesuai aturan.
 Siswa : seragam siswa sesuai aturan pemerintah, namun ada kekhususan untuk
siswa putra mengenakan celana panjang dan yang putri rok panjang untuk kelas 7
dan kelas 8, sedangkan kelas 9 menyesuaikan.

B. Peraturan dan Sistem Layanan Akademik


BAB I. KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Peraturan akademik  merupakan  peraturan yang mengatur persyaratan
Ayat 1 kehadiran, ketentuan ulangan, remidial, kenaikkan kelas, kelulusan, dan
hak-hak siswa SMP SMP PGRI 2 Toboali
Peraturan akademik  merupakan  peraturan yang mengatur hak siswa
Ayat 2
menggunakan fasilitas sekolah untuk kegiatan belajar.
Peraturan akademik  merupakan  peraturan yang mengatur layanan
Ayat 3
konsultasi kepada guru mata pelajaran, wali kelas, konselor
Siswa SMP SMP PGRI 2 Toboali .adalah anggota masyarakat yang sedang
Ayat 4
mengikuti proses pendidikan di SMP SMP PGRI 2 Toboali
Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
Ayat 5 mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu
kompetensi dasar atau lebih
Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan pendidikan untuk
Ayat 6 mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9
kegiatan pembelajaran.
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik
Ayat 7
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik
Ayat 8
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
BAB II. KETENTUAN KEHADIRAN
Pasal 2
Kehadiran siswa dalam mengikuti setiap pelajaran dan tugas dari guru
Ayat 1
minimal 80% dari total jumlah tatap muka dan tugas dari guru.
Setiap siswa harus hadir pada seluruh kegiatan pelajaran di kelas atau di
Ayat 2
luar kelas maupun teori atau praktik
Ketidak hadiran karena sakit ( surat orang tua/ surat dokter ) tidak
Ayat 3
diperhitungkan dalam penentuan ketentuan point satu
BAB III. KETENTUAN PENILAIAN
Pasal 3
Ayat 1 Ulangan harian disusun oleh guru mata pelajaran pada saat penyusunan

33
silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan
pembelajaran.
Ulangan harian dilaksanakan oleh guru mata pelajaran setelah
Ayat 2
menyelesaikan satu KD atau lebih.
Ayat 3 Ulangan harian berupa tes berbentuk soal uraian dan atau tes lisan.
Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum
Ayat 4
diadakan ulangan harian berikutnya.
Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan
Ayat 5
remidial.
Ayat 6 Kegiatan remidial dilakukan paling banyak dua kali.
Pasal 4 : Ulangan Tengah Semester
Ulangan tengah semester disusun oleh guru mata pelajaran pada saat
Ayat 1 penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana
pelaksanaan pembelajaran.
Ulangan tengah semester dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama
Ayat 2
untuk seluruh mata pelajaran setelah 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran.
Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang
Ayat 3
merepresentasikan seluruh kompetensi dasar ( KD ) pada periode tersebut.
Ayat 4 Ulangan tengah semester  berupa tes tertulis berbentuk soal uraian .
Hasil ulangan tengah semester  diinformasikan kepada peserta didik
Ayat 5
selambat-lambatnya satu minggu setelah pelaksanaan.
Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan
Ayat 6
remidial.
Peserta didik harus dan hanya mengikuti remidial pada indikator yang
Ayat 7
belum mencapai KKM
Kegiatan remidial dilaksanakan sebelum pelaksanaan ulangan akhir
Ayat 8
semester dan dilakukan paling banyak dua kali.
Pasal 5 : Ulangan Akhir Semester
Ulangan akhir semester disusun oleh guru mata pelajaran pada saat
Ayat 1 penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana
pelaksanaan pembelajaran.
Ulangan akhir semester dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama
Ayat 2
untuk seluruh mata pelajaran di akhir semester.
Cakupan ulangan akhir semester meliputi seluruh indikator yang
Ayat 3
merepresentasikan seluruh kompetensi dasar ( KD ) pada semester tersebut.
Ulangan akhir semester  berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan berganda
Ayat 4
dengan jumlah 40 – 50 soal ditambah 3 – 5 soal uraian.
Hasil ulangan akhir semester  diinformasikan kepada peserta didik
Ayat 5
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah pelaksanaan
Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan
Ayat 6
remidial.

34
Peserta didik harus dan hanya mengikuti remidial pada indikator yang
Ayat 7
belum mencapai KKM
Ayat 8 Kegiatan remidial tidak dilaksanakan.
Pasal 6 : Ulangan Kenaikan Kelas
Ulangan kenaikkan kelas  disusun oleh guru mata pelajaran pada saat
Ayat 1 penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana
pelaksanaan pembelajaran.
Ulangan kenaikkan kelas  dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama
Ayat 2
untuk seluruh mata pelajaran di akhir semester genap.
Cakupan ulangan kenaikkan kelas meliputi seluruh indikator yang
Ayat 3
merepresentasikan seluruh kompetensi dasar ( KD ) pada semester tersebut.
Ulangan kenaikkan kelas  berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan
Ayat 4
berganda dengan jumlah 40 – 50 soal ditambah 3 – 5 soal uraian.
Hasil ulangan kenaikkan kelas  diinformasikan kepada peserta didik
Ayat 5
selambat-lambatnya 3 ( tiga ) setelah pelaksanaan.
Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan
Ayat 6
remidial.
Peserta didik harus dan hanya mengikuti remidial pada indikator yang
Ayat 7
belum mencapai KKM
Kegiatan remidial tidak dilaksanakan
Ayat 8

Pasal 7 : Penilaian Praktik


Ayat 1 Penilaian praktik hanya dilakukan pada mata pelajaran tertentu.
Ayat 2 Penilaian praktik hanya dilakukan pada indikator yang bersifat praktik.
Pelaksanaan penilaian praktik disesuaikan dengan kegiatan belajar-
Ayat 3
mengajar yang yang disusun dalam penjabaran RPP.
Instrumen dan prosedur penilaian disusun dan dikembangkan berdasarkan
Ayat 4
ketentuan yang berlaku.
Pasal 8 : Penilaian Sikap
Ayat 1 Penilaian sikap  harus dilakukan pada semua mata pelajaran
Ayat 2 Penilaian sikap dilakukan pada indikator yang bersifat sikap
Pelaksanaan penilaian sikap disesuaikan dengan kegiatan belajar-mengajar
Ayat 3
yang yang disusun dalam penjabaran RPP
Instrumen dan prosedur penilaian disusun dan dikembangkan berdasarkan
Ayat 4
ketentuan yang berlaku.
Pasal 9 : Penilaian Kepribadian
Ayat 1 Penilaian kepribadian dilakukan oleh Bimbingan Konseling.
Pelaksanaan penilaian kepribadian direncanakan  dan dilaksanakan oleh
Ayat 2
Bimbingan Konseling
Instrumen dan prosedur penilaian disusun dan dikembangkan berdasarkan
Ayat 3
ketentuan yang berlaku

35
Pasal 10 : Ujian Sekolah
Ujian sekolah dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
Ayat 1
didik pada mata pelajaran tertentu .
Ujian sekolah meliputi ujian tulis dan ujian praktik dan penilaian sikap
Ayat 2
pada kelompok mata pelajaran tertentu.
Prosedur dan pelaksanaan ujian sekolah tulis maupun praktik mengikuti
Ayat 3
ketentuan yang berlaku
Pasal 11 : Ujian Nasional
Ujian nasional adalah penilaian yang dilaksanakan oleh pemerintah pada
Ayat 1 beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran
pengetahuan dan teknologi.
Prosedur dan pelaksanaan ujian sekolah tulis maupun praktik mengikuti
Ayat 2
ketentuan yang berlaku
BAB IV. KETENTUAN KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN
Pasal 12 : Ketentuan Kenaikan Kelas VII dan VIII
Mempunyai nilai seluruh aspek penilaian pada semua mata pelajaran yang 
Ayat 1
diujikan di kelas VII dan VIII semester ganjil dan genap.
Nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) tidak lebih dari tiga 
Ayat 2
mata pelajaran.
Ayat 3 Kehadiran siswa minimal 90 % dari total hari efektif yang berlaku.
Ayat 4 Mempunyai nilai ekstra kurikuler sesuai pilihan peserta didik/ sekolah
Pasal 13 : Ketentuan Kelulusan
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran semester 1 – 6 di SMP PGRI
Ayat 1
2 Toboali .
Memperoleh nilai minimal baik  pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
Ayat 2 mata pelajaran kewarga negaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani olah raga dan
kesehatan.
Lulus Ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
Ayat 3
teknologi. Kriteria kelulusan Ujian sekolah ditetapkan oleh sekolah.
Lulus Ujian Nasional. Kriteria kelulusan ujian nasional ditentukan oleh
Ayat 4
pemerintah
BAB V. HAK SISWA MENGGUNAKAN FASILITAS
Pasal 14 : Laboratorium IPA
Setiap siswa berhak  melakukan praktikum di laboratorium minimal 2 kali
Ayat 1
setiap pelajaran fisika, kimia dan biologi dalam satu semester.
Siswa melakukan praktikum dilaboratorium di bawah pengawasan guru
Ayat 2
mata pelajaran.
Dalam melakukan praktikum siswa harus mengikuti tata tertib yang
Ayat 3
berlaku.

36
Ayat 4 Setiap siswa menyusun laporan setelah melakukan praktikum.
Pasal 15 : Laboratorium Komputer
Setiap siswa berhak  melakukan praktik komputer di laboratorium
Ayat 1
komputer pada saat jam pelajaran TIK.
Siswa melakukan praktik dilaboratorium di bawah pengawasan guru mata
Ayat 2
pelajaran.
Dalam melakukan praktikum siswa harus mengikuti tata tertib yang
Ayat 3
berlaku.
Pasal 16 : Perpustakaan
Setiap siswa secara otomatis menjadi anggota perpustakaan SMP PGRI 2
Ayat 1
Toboali
Setiap siswa berhak meminjam buku perpustakaan sesuai dengan ketentuan
Ayat 2
yang berlaku
Setiap siswa berhak  memanfaatkan buku perpustakaan sebagai sumber
Ayat 3
belajar
Proses belajar mengajar dapat dilaksanakan di perpustakaan dengan
Ayat 4
bimbingan guru mata pelajaran / piket.
Setiap siswa berhak mengakses internet di Ruang Perpustakaan untuk
Ayat 5 keperluan tugas mata pelajaran di luar waktu kegiatan belajar (sesuai
jadwal yang ditentukan).

BAB VI. HAK SISWA MENDAPATKAN LAYANAN KONSELING

Pasal 17 : Konsultasi dengan Guru Mata Pelajaran


Setiap siswa berhak  mendapat layanan konsultasi dengan guru mata
Ayat 1
pelajaran
Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran dilakukan pada waktu yang
Ayat 2
ditentukan secara bersama antara siswa dan guru.

Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran hanya terkait dengan mata
Ayat 3 pelajaran dalam hal kesulitan mengikuti, kesulitan melaksanakan tugas atau
lainnya.

Pasal 18 : Konsultasi dengan Wali Kelas


Ayat 1 Setiap siswa berhak  mendapat layanan konsultasi dengan wali kelas.
Layanan konsultasi dengan wali kelas dilakukan pada waktu yang
Ayat 2
ditentukan secara bersama antara siswa dan wali kelas.
Layanan konsultasi dengan wali kelas  terkait dengan berbagai masalah
Ayat 3
siswa di kelas siswa yang bersangkutan
Pasal 19 : Konsultasi dengan Konselor
Setiap siswa berhak  mendapat layanan konsultasi dengan konselor/guru
Ayat 1
BK
Layanan konsultasi dengan konselor dapat dilakukan setiap saat selama
Ayat 2
konselor masih dapat melayani

37
Layanan konsultasi dengan konselor  terkait dengan berbagai masalah
Ayat 3 siswa di kelas, di sekolah, maupun masalah pergaulan  siswa yang
bersangkutan.

BAB VII. HAK SISWA BERPRESTASI


Pasal 20 : Ketentuan Siswa Berprestasi
Setiap siswa yang berprestasi di bidang akademik maupun non akademik
Ayat 1
berhak mendapat penghargaan
Ayat 2 Penghargaan siswa berprestasi berdasarkan ketentuan yang berlaku
BAB VIII. PENUTUP
Pasal 21
Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipedomani dan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
Pasal 22
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditentukan kemudian
Pasal 23
Keputusan ini mulai berlaku selama Tahun Pelajaran 2018/2019

C. Kode Etik Guru dan Pegawai

BAB I. KODE ETIK GURU DAN PEGAWAI SMP SMP PGRI 2 TOBOALI

Guru merupakan figure keteladanan bagi peserta didik dan pegawai di SMP SMP PGRI
2 Toboali , jadi guru mempunyai kewajiban untuk mentaati tata tertib yang sudah
ditetapkan di SMP SMP PGRI 2 Toboali .
Pasal 1 : Etika Guru dalam Berpakaian
Ayat 1 Pakaian guru harus disesuaikan dengan peran yang disandang oleh guru
Pakaian guru di kantor dan diruang kelas pada saat berperan sebagai guru
Ayat 2
adalah pakaian formal yang mencerminkan citra professional
Pakaian guru di luar kantor pada saat berperan sebagai utusan sekolah SMP
Ayat 3 PGRI 2 Toboali adalah pakaian formal dan disesuaikan dengan kebutuhan
pengundang agar mencerminkan citra professional.
Ayat 4 Pakaian formal bagi guru pria adalah celana panjang dan sepatu formal
Pakaian formal bagi guru wanita celana/rok dan blous, sepatu formal dan
Ayat 5
dandanan serta perhiasan/asesoris yang disesuaikan dengan pakaian.
Guru harus senantiasa berpenampilan bersih, rapi dan segar agar tidak
Ayat 6 menimbulkan masalah sosial yang dapat mengganggu di ruang kantor atau
di ruang kelas
Pasal 2 : Etika Guru Terhadap Komitmen Waktu
Guru SMP PGRI 2 Toboali harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap
Ayat 1
waktu.
Ayat 2 Guru memulai dan mengakhiri pembelajaran tepat waktu

38
Guru harus memenuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada siswa
Ayat 3
baik untuk bimbingan akademik maupun non akademik.
Guru harus menginformasikan ke kepala sekolah atau wakil apabila tidak
hadir pada jam dimana guru yang bersangkutan seharusnya berada di
Ayat 4
kantor atau di ruang kelas untuk mendapatkan kepastian dalam kontak
komunikasi.
Pasal 3 : Etika Guru dalam Melaksanakan Tugas
Guru pada awal proses pembelajaran berkewajiban untuk menjelaskan
Ayat 1
tujuan pembelajaran dan materi yang akan disampaikan.
Ayat 2 Guru berkewajiban menyampaikan buku acuan materi yang digunakan
Ayat 3 Guru wajib membuat rencana program pembelajaran (RPP)
Guru wajib mengembangkan RPP atau metode belajar mengajar sebagai
Ayat 4
bentuk inovasi pembelajaran.
Dalam membuat RPP guru harus mengacu pada kurikulum yang sudah
Ayat 5 ditetapkan dan tujuan pengajaran dalam rangka mencapai tujuan akhir
yakni lulusan yang terbaik.
Guru harus terbuka untuk menerima pertanyaan mengenai mata pelajaran
Ayat 6 baik di ruang kelas maupun di luar kelas dan terbuka menerima perbedaan
pendapat
Ayat 7 Guru wajib terbuka, jujur dan adil memberikan penilaian kepada siswa.
Guru dilarang menerima hadiah atau pemberian dalam bentuk apapun yang
Ayat 8
berpengaruh terhadap nilai.
Guru menggunakan kata ganti sapaan kepada pegawai baik di dalam
Ayat 9
maupun di luar kelas dengan kata bapak, ibu.
BAB II. KODE ETIK KARYAWAN/PEGAWAI
Pegawai SMP PGRI 2 Toboali adalah figur keteladanan bagi peserta didik dibidang
pelayanan administrasi akademik dan umum karena itu pegawai SMP PGRI 2 Toboali
berkewajiban untuk mentaati tata tertib yang ada di SMP SMP PGRI 2 Toboali .
Pasal 4 : Etika Pegawai dalam Berpakaian
Pakaian pegawai SMP PGRI 2 Toboali harus disesuaikan dengan peranan
Ayat 1
yang disandang oleh pegawai waktu berpakaian tersebut dikenakan.
Pakaian pegawai SMP PGRI 2 Toboali di kantor dan di luar kantor untuk
Ayat 2 peranan sebagai pegawai adalah pakaian formal untuk mencerminkan citra
professional
Pasal 5 : Etika Pegawai dalam Komitmen Waktu
Pegawai SMP PGRI 2 Toboali harus memiliki komitmen yang tinggi
Ayat 1
terhadap waktu.
Ayat 2 Pegawai memulai dan mengakhiri jam bertugas tepat waktu
Pegawai harus menginformasikan ke kepala kepegawaian apabila tidak
Ayat 3
hadir untuk mendapatkan kepastian dalam kontak komunikasi
Pasal 6 : Etika Pegawai dalam Melaksanakan Tugas

39
Ayat 1 Pegawai berkewajiban menyampaikan laporan pekerjaannya
Ayat 2 Pegawai wajib terbuka dan jujur
Pegawai menggunakan kata ganti sapaan kepada rekan kerja dan guru-guru
Ayat 3
baik di dalam maupun di luar kelas dengan kata bapak, ibu.
BAB V. PENUTUP
Pasal 7
Dengan berlakunya keputusan Kepala SMP PGRI 2 Toboali ini, maka semua ketentuan
yang berkaitan dengan sikap, perilaku dan perbuatan guru SMP PGRI 2 Toboali yang
bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 8
Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipedomani dan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
Pasal 9
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditentukan kemudian.
Pasal 10
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

D. Peraturan dan Tata Tertib Kehidupan Sosial Sekolah Bagi Siswa

BAB. I. PENDAHULUAN

Pasal 1 : Ketentuan Umum


SMP PGRI 2 Toboali Kabupaten Bangka Selatan. Adapun definisi sekolah
secara luas adalah lembaga pendidikan dan pengajaran yang secara formal
Ayat 1 berfungsi untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu kehidupan dan
martabat manusia Indonesia dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
Sekolah sebagai wawasan wiyata mandala, mengemban amanat tujuan
pendidikan nasional sebagai perwujudan dari upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,
Ayat 2
yakni manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang
Mahaesa, berbudi pekerti luhur, memiliki rasa tanggung jawab,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sekolah Sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan menjadi sumber
Ayat 3 disiplin dan tempat berdisiplin untuk mencapai ilmu pengetahuan yang
dicita-citakan.
Yang dimaksud siswa adalah semua peserta didik  yang ada di sekolah
yaitu kelas VII, kelas VIII dan kelas IX pada tahun pelajaran 2018/2019;
Ayat 4 dalam pengertian khusus, siswa dapat dibedakan menjadi dua pengertian
yaitu: siswa adalah peserta didik laki-laki, dan siswi adalah peserta didik
perempuan.
Ayat 5 Yang dimaksud guru adalah semua pendidik dan/atau pengajar yang ada di
sekolah baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau pun yang

40
bukan PNS termasuk di dalamnya guru BK/BP dan GTT.
Yang dimaksud kepala sekolah adalah pengambil kebijakan tertinggi di
Ayat 6
sekolah.
Yang dimaksud dengan karyawan adalah Kepala Tata Usaha beserta
Ayat 7 bawahannya sebagai tenaga kependidikan di luar guru pelatih dan kepala
sekolah.
BAB II. HAK DAN KEWAJIBAN SISWA
Pasal 2 : Hak Siswa
Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran
Ayat 1
sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 32 ayat 1.
Setiap siswa mempunyai hak sesuai dengan Undang-Undang nomor 20
Ayat 2
tahun 2003; tentang sistem pendidikan nasional.
Setiap siswa berhak mendapat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan
Ayat 3
jadwal yang telah ditetapkan oleh sekolah.
Setiap siswa berhak menikmati fasilitas yang ada di lingkungan sekolah
Ayat 4
berdasarkan dan menurut ketentuan yang berlaku.
Setiap siswa berhak untuk berkonsultasi, baik mengenai perbaikan sikap
Ayat 5 maupun perbaikan situasi belajar di sekolah melalui cara dan prosedur yang
telah ditetapkan.
Setiap siswa berhak untuk mengembangkan bakat, potensi, dan
Ayat 6
kemampuannya sesuai dengan aturan yang berlaku.
Setiap siswa berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan bijaksana sesuai
Ayat 7
dengan aturan yang berlaku.
Ayat 8 Setiap siswa berhak mendapatkan ketenangan dalam belajar.
Pasal 3 : Kewajiban Siswa
Ayat 1 Siswa wajib belajar dengan tekun dan penuh semangat.
Siswa wajib bersikap sopan, santun, dan hormat terhadap kepala sekolah,
guru pelatih dan karyawan baik di sekolah maupun di luar lingkungan
Ayat 2
sekolah, serta memelihara kebersamaan dan bersikap baik kepada sesama
siswa.
Siswa wajib menjunjung tinggi nama baik sekolah, baik dalam pergaulan di
Ayat 3
dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
Siswa wajib memelihara dan menjaga keamanan, ketertiban dan keindahan
Ayat 4 atas kelas dan taman kelas masing-masing serta sekolah secara keseluruhan
berdasarkan prinsip gotong-royong keadilan dan kekeluargaan.
Siswa wajib memakai seragam sekolah secara lengkap dan rapi sesuai
Ayat 5 dengan ketentuan Dirjen Dikdasmen No. 100/C/Kep/D/1991 dan peraturan
lain yang berlaku.
Siswa wajib berada di lingkungan sekolah selama jam pelajaran atau
Ayat 6
selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung.
Ayat 7 Siswa wajib membayar sumbangan lain sesuai dengan kesepakatan dan

41
atau ketentuan yang berlaku.
Siswa wajib menghadirkan orang tua/wali jika diperlukan untuk keperluan
Ayat 8
teknis pendidikan.
Siswa wajib berbaris di depan kelas dan menyalami guru sebelum KBM
Ayat 9
berlangsung.
Siswa wajib mengikuti dan mendukung salah satu kegiatan ekstrakurikuler
Ayat 10
dan kegiatan OSIS
Ayat 11 Siswa wajib melaksanakan tugas sekolah dengan penuh tanggung jawab.
Ayat 12 Siswa wajib menjaga amanah orang tua.
Siswa wajib melaksanakan kegiatan kebersihan bersama sesuai dengan
Ayat 13
ketentuan yang berlaku
Siswa wajib segera pulang ke rumah setelah pelajaran/kegiatan sekolah
Ayat 14
selesai.
Pasal 4 : Pakaian Seragam Anak Sekolah (PSAS)
Ayat 1 Pakaian Seragam Anak Sekolah untuk siswi
a. Baju Warna putih polos, tidak tembus pandang, model biasa,
memakai kancing, berkerah, memakai satu saku tanpa
tutup di sebelah kiri dada, baju dimasukan ke rok.
b. Rok Warna biru polos, tidak tembus pandang, model biasa,
dengan panjang minimal 5 cm di bawah lutut.
c. Ikat Warna hitam dengan kepala sedang, berlogo SMP PGRI
Pinggang 2 Toboali dengan lebar maksimal 3 cm.
d. Kaos Kaki Warna putih dengan model sederhana dengan panjang
minimal 10 cm di atas mata kaki.
e. Kaos Sepatu Sepatu kain dengan warna hitam
f. Kaos Dalam Singlet warna putih polos
Ayat 2 a. Baju warna putih polos, tidak tembus pandang, model biasa,
memakai kancing, berkerah, lengan pendek (sejajar
dengan siku), memakai satu saku tanpa tutup di sebelah
kiri dada, baju dimasukan ke celana.
b. Celana warna biru, model sederhana tanpa lipatan, panjang
celana harus menutupi lutut kaki, di pinggang disediakan
tempat ikat pinggang lebar 3 cm, saku model biasa di
kiri dan kanan, serta di belakang kanan dengan tutup.
c. Ikat Warna hitam dengan kepala sedang, berlogo Tut Wuri
Pinggang Handayani dengan lebar maksimal 3 cm.
d. Kaos Kaki Warna putih dengan model sederhana dengan panjang
minimal 10 cm di atas mata kaki.
e. Sepatu Sepatu kain dengan warna hitam
f. Kaos Dalam Singlet warna putih polos
Ayat 3 Pakaian Seragam Anak Sekolah tidak boleh berukuran terlalu ketat atau

42
pun terlalu longgar.
Siswa wajib mengikuti Upacara Penaikan Bendera, pembacaan Al Qur’an
Ayat 15
Jum’at pagi dan Senam Sabtu Pagi.

Ayat 4 Pakaian Seragam Anak Sekolah harus dilengkapi dengan atribut yang sah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Ayat 5 Pakaian Seragam Anak Sekolah harus dilengkapi dengan atribut yang sah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Ayat 6 Hari Rabu memakai baju batik khas SMP PGRI 2 Toboali dan celana biru
Ayat 7 Hari Kamis memakai pakaian seragam pramuka
Ayat 8 Hari Jumat memakai baju olah raga
Ayat 9 Setiap kegiatan olahraga, siswa memakai seragam olah raga yang
ditetapkan oleh sekolah
Ayat 10 Setiap kegiatan ekstrakurikuler siswa memakai seragam ekstrakurikuler
masing-masing atau pakaian bebas pantas.
Ayat 11 Semua seragam sekolah dan atributnya ditulisi dan atau diberi warna lain.
Ayat 12 Lengan baju dan celana/rok tidak boleh dilipat.
Ayat 13 Semua pakaian seragam sekolah dilarang dipakai selain saat kegiatan
sekolah
Ayat 14 Siswa dilarang memakai jaket/penghangat saat jam pelajaran.
Ayat 15 Siswa SMP PGRI 2 Toboali dilarang memakai pakaian dan atribut sekolah
lain
Pasal 5 : Atribut Pakaian Seragam Sekolah
Ayat 1 Logo OSIS dikenakan di  saku baju , dijahit dengan ukuran sesuai
ketentuan.
Ayat 2 Label lokasi sekolah dikenakan di lengan  baju sebelah kanani, tiga jari di
bawah jaitan, dijahit dengan rapih.
Ayat 3 Label nama dengan kain putih dan tulisan dan warna sesuai dengan
tingkatan, dikenakan 4 jari di atas saku baju di sebelah kanan.
Ayat 4 Dasi warna biru model biasa, berlogo/bertuliskan SMP SMP PGRI 2
Toboali .
Ayat 5 Untuk keseragaman dan menghindari kesalahan, semua atribut disediakan
koperasi sekolah.

Pasal 6 : Rambut
Ayat 1 Ketentuan rambut khusus siswi :
a. Rambut boleh pendek tetapi harus sopan dan disisir rapi
b. Rambut yang panjang melebihi bahu harus diikat atau dijalin
c. Rambut tidak boleh dicat atau diwarnai
Ayat 2 Ketentuan rambut khusus siswa :
a. Rambut tidak menempel atau melewati kerah baju

43
b. Rambut tidak menempel atau menutupi telinga
c. Rambut tidak boleh panjang
d. Rambut disisir rapi.
e. Panjang rambut bagian atas tidak melebihi dari 5 cm dan harus serasi
dengan bagian lainnya
f. Model rambut harus sopan, tidak mencirikan siswa nakal.
g. Rambut tidak boleh dicat/diwarnai
h. Rambut tidak boleh ada kuncir, dijabrik atau dikeraskan.
Ayat 3 Sewaktu – waktu dan tidak ditentukan waktunya, sekolah akan melakukan
penertiban terhadap ketentuan rambut.
Pasal 7 : Kehadiran Siswa
Ayat 1 Setiap hari Senin Sampai Kamis, pelajaran dimulai pukul 07.15 – 13.50,
hari Jum’at dan Sabtu 07.15 – 10.50
Ayat 2 Siswa harus sudah hadir minimal 10 (sepuluh) menit sebelum pelajaran
dimulai
Ayat 3 Siswa yang tidak dapat hadir/tidak dapat mengikuti pendidikan di sekolah
harus mengirim surat keterangan yang sah.
Ayat 4 Surat keterangan ijin harus ditandatangani oleh orang tua/wali, sedangkan
surat keterangan sakit yang sudah lebih dari 3 (tiga) hari ditandatangani
oleh petugas kesehatan/dokter.
Ayat 5 Tidak dibenarkan permohonan ijin siswa lewat telepon./ Handphone.
Ayat 6 Apabila siswa tidak hadir di sekolah tanpa memberikan keterangan,
dianggap alpa
Ayat 7 Surat Keterangan Izin hanya berlaku untuk 1 (satu) hari, untuk izin hari
berikutnya orang tua/wali siswa harus datang ke sekolah.
Ayat 8 Bila siswa karena satu atau lain hal yang mengharuskan ia meninggalkan
sekolah, ia harus mendapat persetujuan kepala sekolah melalui guru piket.
Dengan menunjukan surat/keterangan/bukti keperluan.
Ayat 9 Siswa mendadak sakit di sekolah boleh pulang setelah mendapatkan izin
dari guru piket
Ayat 10 Siswa tidak diperkenankan berada di luar kelas pada saat jam pelajaran
berlangsung
Ayat 11 Siswa tidak diperkenankan berada di dalam kelas pada saat jam istirahat,
jam upacara bendera dan jam senam
Ayat 12 Siswa dilarang makan minum selama proses pembelajaran berlangsung.
Ayat 13 Ketidakhadiran siswa akan diperhitungkan dalam sistem UAS dan sistem
kenaikan kelas/kelulusan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Ayat 14 Siswa hanya boleh mengikuti Ujian Akhir Semester bila ketidakhadiran di
sekolah kurang dari 10% dari hari efektif semester tersebut.
Pasal 8 : Upacara Bendara
Ayat 1 Setiap siswa wajib mengikuti upacara bendera senin pagi dan upacara hari-

44
hari besar nasional dengan khitmat.
Ayat 2 Setiap siswa bertanggungjawab dalam menjaga ketertiban pelaksanaan
upacara bendera.
Ayat 3 Siswa yang tidak mengikuti upacara bendera akan diberi absen khusus, dan
diberi sanksi sesuai dengan ketentuan.
Ayat 4 Siswa harus menggunakan PSAS lengkap dengan atributnya atau sesuai
dengan ketentuan pakaian upacara bendera.
Ayat 5 Petugas upacara bersifat giliran, dari kelas VII sampai kelas IX  yang akan
ditentukan kemudian.
Ayat 6 Kelas/siswa yang mendapat giliran menjadi petugas upacara bendera wajib
mempersiapkan dan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya
Pasal 9 : Pengurus dan Petugas Piket
Ayat 1 Setiap kelas harus mempunyai seksi kebersihan dan kesehatan.
Ayat 2 Setiap pengurus atau petugas harian piket harus mempunyai seorang
koordinator.
Ayat 3 Koordinator piket bertanggungjawab terhadap pelaksanaan piket hari
tersebut.
Ayat 4 Setiap siswa wajib piket sesuai dengan ketentuan
Ayat 5 Piket siswa dilaksanakan berdasarkan jadwal piket yang telah ditentukan
berdasarkan musyawarah pada kelas yang bersangkutan.
Ayat 6 Piket siswa dilaksanakan sebelum dan sesudah Kegiatan Belajar Mengajar
Ayat 7 Seksi kebersihan, pengurus dan petugas piket kelas bertanggungjawab
dalam :
a. Memelihara kebersihan dan keindahan kelas.
b. Menyiram tanaman dan bunga apabila diperlukan.
c. Menyiapkan, menyediakan sarana/alat tulis/penghapus yang
dibutuhkan oleh guru mata pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar
di kelasnya.
d. Mengambil dan menyiapkan kembali absensi dan agenda kelas di meja
wali kelas.
e. Kebersihan dan kerapihan sarana dan organisasi kelas,
gordeng/penutup jendela.
f. Menutup dan mengunci pintu dan jendela
Ayat 8 Seksi kebersihan/Koordinator piket harus melaporkan petugas yang tidak
melaksanakan piket ke Guru piket dan wali kelas kemudian dilanjutkan ke
pembina kesiswaan dan Guru BP untuk mendapat teguran/sanksi yang
ditentukan kemudian
Pasal 10 : Larangan dan Sanksi
Ayat 1 Siswa dilarang :
a. Meninggalkan sekolah pada saat jam pelajaran berlangsung, kecuali
alasan-alasan tertentu dengan seizin kepala sekolah melalui guru piket.

45
b. Meninggalkan sekolah pada saat jam pelajaran berlangsung, kecuali
alasan-alasan tertentu dengan seizin kepala sekolah melalui guru piket.
c. Berpakaian yang bertentangan dengan nilai dan budaya Indonesia serta
bersolek dan memakai perhiasan yang berlebihan.
d. Memakai PSAS di luar sekolah misalnya: bar, mall, diskotik, dan
pertemuan-pertemuan yang tidak ada hubungannya dengan pendidikan
dan pengajaran atau kegiatan sekolah.
e. Menerima tamu tanpa seizin guru piket.
f. Membawa senjata api, senjata tajam berupa apapun yang tidak ada
hubungannya dengan pendidikan dan pengajaran.
g. Membawa, menyimpan, mengedarkan dan/atau mengkonsumsi
minuman keras atau minuman yang memabukan serta obat-obatan
terlarang (narkoba), misalnya : ganja, heroin, morphien, dan
sejenisnya
h. Membawa, menyimpan dan/atau mengedarakan buku bacaan, majalah,
brosur, VCD, Video dan media lainnya yang bertentangan dengan
susila dan budaya bangsa atau media yang tidak ada hubungannya
dengan pendidikan dan pengajaran di sekolah.
i. Berkelahi dan baku hantam baik secara perorangan maupun bersama-
sama secara missal
j. Melakukan tindakan yang mengakibatkan kerugian dan kerusakan
material milik sekolah mau pun milik perorangan, seperti merusak,
mencuri, mencoreng moreng, ngetrek, dan lain-lain sejenisnya
k. Berjudi seperti bermain remi, gaple, poker dan lain sebagainya
l. Melakukan tindakan yang meresahkan/membuat orang lain tidak
nyaman seperti : mengancam, ribut, membuat gaduh melakukan
keonaran, dan lain-lain.
m. Duduk di atas meja dan/atau tempat yang tidak semestinya untuk
duduk (seperti pagar sekolah).
n. Duduk di atas meja dan/atau tempat yang tidak semestinya untuk
duduk (seperti pagar sekolah).
o. Membentuk organisasi selain OSIS
p. Membentuk organisasi selain OSIS
q. Menikah atau hamil
r. Keluar masuk melalui pagar atau jendela
s. Jajan dan atau berada di kantin selama KBM berlangsung
t. Membawa Handphone dalam lingkungan sekolah selama KBM
berlangsung
u. Menggunakan sarana sekolah di luar wiyata mandala
Pasal 11 : Sanksi-Sanksi
Ayat 1 Setiap siswa yang melanggar dan/atau tidak mengindahkan ketentuan

46
dalam tata tertib ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan jenis
pelanggarannya
Ayat 2 Sanksi akan diperhitungkan dalam sistem kenaikan kelas/kelulusan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
Ayat 3 Sanksi-sanksi yang akan dikenakan meliputi :
a. Peringatan lisan.
b. Hukuman yang bersifat mendidik.
c. Dikeluarkan dari kelas.
d. Peringatan tertulis.
e. Disuruh pulang pada hari itu juga.
f. Panggilan orang tua/wali siswa.
g. Skorsing (tidak diperkenankan mengikuti persekolahan dalam jangka
waktu tertentu).
h. Dikeluarkan dari sekolah.
Ayat 4 Siswa akan diberi peringatan lisan apabila melakukan pelanggaran sebagai
berikut :
a. Pakaian seragam tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
seperti atribut tidak lengkap dan/atau baju tidak dimasukan ke dalam
celana/rok.
b. Memasukan buku ke saku celana.
c. Rambut tidak diikat rapi bagi siswi yang berambut panjang.
d. Rambut terlalu panjang bagi siswa.
e. Terlambat dating ke sekolah
Ayat 5 Siswa akan diberi hukuman atau tindakan yang bersifat mendidik apabila :
a. Memakai seragam tidak sesuai dengan ketentuan.
b. Mengecat rambut, memasang tato.
c. Memakai perhiasan bagi siswa.
d. Tidak mengikuti upacara bendera.
e. Tidak melaksanakan tugas piket.
f. Melalaikan tugas/perintah guru dan pegawai.
g. Melecehkan guru dan pegawai.
h. Melalaikan tugas sekolah.
i. Masuk lingkungan sekolah dengan menerobos pagar.
Ayat 6 Siswa akan diberi peringatan lisan dan dikeluarkan dari kelas apabila :
a. Tidak melapor ke guru piket apabila terlambat datang ke sekolah.
b. Bertindak dan bersikap tidak sopan terhadap guru atau siswa lain pada
saat berlangsung proses belajar mengajar.
c. Tidak melaksanakan piket.
d. Tidak mengerjakan tugas atau pekerjan rumah.
e. Melecehkan guru
Ayat 7 Siswa akan dipulangkan dan diberi peringatan tertulis apabila :

47
a. Sudah diberi peringatan lisan namun tetap diabaikan.
b. Memakai pakaian seragam tidak sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
c. Memakai seragam tidak beratribut termasuk topi selain topi sekolah.
d. Memakai pakaian seragam yang tidak sesuai dengan aturan.
e. Rambut menutupi telinga atau kerah baju untuk siswa.
f. Melompat atau menerobos pagar untuk keluar/masuk sekolah.
g. Keluar/masuk lewat jendela kelas.
h. Membuat onar atau kegaduhan di kelas atau di lingkungan sekolah.
i. Terlambat datang ke sekolah
Ayat 8 Orang tua/wali siswa akan dipanggil ke sekolah apabila :
a. Siswa telah diberi peringatan tertulis.
b. Siswa alfa 3 kali berturut-turut tanpa pemberitahuan atau surat
keterangan yang sah.
c. Siswa bolos/keluar dari sekolah sebelum jam pulang berlangsung
tanpa izin dari guru piket.
d. Sering datang terlambat ke sekolah.
e. Merokok di lingkungan sekolah.
f. Pacaran di lingkungan sekolah.
g. Sering membuat keonaran dan kegaduhan di dalam lingkungan
sekolah
Ayat 9 Siswa diberi sanksi belajar mandiri di lingkungan sekolah selama 6 (enam)
hari apabila melakukan :
a. Orang tua/wali telah dipanggil 2 (dua) kali berturut-turut tidak datang
atau tidak memenuhi panggilan.
b. Minum minuman keras di lingkungan sekolah.
c. Memiliki, membawa, mengedarkan dan/atau meminjam buku bacaan,
brosur, film dan media lainnya yang bertentangan dengan agama,
sosial budaya nasional dan Pancasila.
d. Siswa tertangkap membawa senjata tajam atau senjata api yang tidak
ada hubungannya dengan kegiatan pendidikan dan pengajaran.
e. Membentuk organisasi selain OSIS.
f. Melakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan kegiatan sekolah.
g. Melakukan perjudian atau perbuatan yang menjurus ke perjudian di
dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
h. Bersikap melawan guru dan pegawai.
i. Berbohong kepada guru, pegawai dan orang tua
Ayat 10 Siswa diberi sanksi belajar mandiri di lingkungan sekolah selama 12 (dua
belas) hari apabila melakukan :
a. Melakukan tindakan pencurian ringan di dalam lingkungan sekolah.
b. Berkelahi, baku hantam secara perorangan atau kelompok di dalam

48
atau di luar lingkungan sekolah.
c. Tertangkap untuk kedua kalinya :
 Membawa senjata tajam/api yang tidak sesuai dengan kegiatan
pendidikan dan pengajaran.
 Membentuk organisasi selaian OSIS.
 Melakukan kegiatan yang bertentangan dengan kegiatan sekolah.
 Telah pernah di skorsing 3 (tiga) hari dan mengulangi perbuatan
pelanggaran terhadap tata tertib sekolah.
 Melakukan perjudian atau perbuatan yang menjurus ke perjudian
di dalam atau di luar sekolah atau lingkungan sekolah.
Ayat 11 Siswa diberi sanksi belajar mandiri di lingkungan sekolah selama 12 (dua
belas) hari apabila melakukan :
a. Melakukan perbuatan kriminal sebelum divonis oleh pengadilan.
b. Siswa di tahan oleh yang berwajib.
c. Melawan kepada pelatih/guru/orang tua dengan perkataan tidak
senonoh/ tindakan asusila
Ayat 12 Siswa dikeluarkan dari sekolah apabila :
a. Tertangkap untuk kedua kalinya berkelahi, baku hantam secara
perorangan atau kelompok di dalam atau di luar lingkungan sekolah.
b. Tertangkap untuk ketiga kalinya membawa senjata api/tajam ke
lingkungan sekolah.
c. Terlibat atau menggerakkan/menghasut orang lain untuk melakukan
tindakan yang mengakibatkan kerugian dan kerusakan material milik
sekolah atau pun milik perorangan.
d. Terlibat atau menggerakan/menghasut orang lain dalam perkelahian
antar siswa.
e. Melawan guru dan pegawai secara fisik.
f. Tidak masuk secara berturut-turut tanpa keterangan yang sah dan
orang tua/wali telah dipanggil 3 kali berturut-turut tetapi tidak
memenuhi panggilan itu sampai batas akhir toleransi waktu yang
diberikan.
g. Melakukan perbuatan pidana dan dinyatakan bersalah dan dihukum
oleh pengadilan berdasarkan pasal 35 ayat 1 sub 6 KUHP.
h. Terbukti Terbukti memiliki, mengedarkan, dan/atau mengkonsumsi
narkoba dan obat-obatan terlarang.
i. Terbukti minum minuman keras di sekolah.
j. Mencemarkan nama baik sekolah di dalam dan di luar lingkungan
sekolah.
k. Hamil atau menikah.
l. Telah pernah 2 (dua) kali di diberi sanksi belajar mandiri di
lingkungan sekolah namun tidak ada perubahan pada sikap dan

49
perilakunya.
m. Apabila point pelanggaran yang dilakukan selama satu tahun melebihi
nilai 100 dalam satu tahun pelajaran
BAB IV. ATURAN TAMBAHAN
Pasal 12
Ayat 1 Dalam rangka penegakan tata tertib, sekolah akan melakukan rajia
sewaktu-waktu dengan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Ayat 2 Sekolah berhak merampas barang-barang yang tidak ada hubungannya
dengan pendidikan dan pengajaran dan barang rampasan tersebut hanya
boleh diambil oleh orang tua
Ayat 3 Sekolah wewenang untuk mengembalikan dan/atau memusnakan barang-
barang hasil sitaan yang tidak ada hubungannya dengan pendidikan dan
pengajaran
Ayat 4 Siswa yang terlambat dan tidak dijinkan masuk harus segera pulang dan
mengemukakan alasannya kepada orang tua/wali
BAB V. PENUTUP
Pasal 13
Ayat 1 Hal-hal dan aturan yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur
dengan ketentuan tersendiri oleh penanggung jawab bidangnya masing-
masing
Ayat 2 Tata tertib ini berlaku dan sifatnya mengikat untuk seluruh siswa
Ayat 3 Dengan terbitnya tata tertib ini, maka tata tertib siswa tahun pelajaran
2020/2021 dinyatakan tidak berlaku
Ayat 4 Apabila terdapat kekeliruan pada tata tertib ini, maka akan diperbaiki
sebagaimana mestinya sesuai dengan aturan yang berlaku.
Ayat 5 Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berakhir sampai 16 Juli
2021

E. Sanksi, Larangan dan Bobot Pelanggaran Tata Tertib Sekolah


Pasal I
Citra Diri
Siswa yang berkepribadian dan berbudaya akan memiliki identitas pribadi sebagai
seorang siswa Indonesia. Hal – hal yang melanggar pembentukan citra diri antara lain :
No Jenis Pelanggaran Bobot Tindak Lanjut
1 Memakai pakaian seragam yang 1. Ditegur secara lisan
tidak sesuai dengan ketentuan 2. Ditahan oleh sekolah dan
sekolah, termasuk pakaian 5 dikembalikan melalui orang
olahraga dan pakaian muslim tua/wali
serta atribut upacara
2 Memakai sendal atau sepatu 5 1. Ditegur secara lisan

50
yang dipakai tidak semestinya 2. Ditahan oleh sekolah dan
dilingkungan sekolah mulai jam dikembalikan melalui orang
pertama s.d jam terakhir tua/wali
3 Siswa putra : 1. Ditegur secara lisan
 Berambut panjang atau 2. Dikembalikan melalui orang
gondrong tua/wali
 Mengecat rambut atau 3. Diambil dan menjadi hak milik
membuat potongan rambut sekolah
yang tidak pantas untuk
ukuran pelajar
 Memakai anting dan gelang
5
 Memakai kalung
 Memakai kemeja atau celana
ketat atau sudah tidak pantas
untuk dipakai
 Berpakaian tidak rapi
 Mengenakan ikat pinggang
berkepala besar melebihi
ketentuan yang berlaku
4 Untuk Putri : 1. Ditegur secara lisan
 Memakai perhiasan atau 2. Dikembalikan melalui orang
make up yang berlebihan tua/wali siswa
 Memakai kemeja atau rok 5 3. Diambil dan menjadi hak milik
ketat atau transparan sekolah
 Memakai kemeja tidak
dimasukan kedalam rok
5 Tidak menggunakan atribut 1. Ditegur secara lisan
lengkap SMP N3 Toboali: bagde 2. Diberi hukuman yang mendidik
Lokasi, Nama, Tut Wuri 5
Handayani, Dasi dan Topi

6 Menggunakan Sepatu dan kaos 1. Diperingatkan secara lisan


kaki yang tidak sesuai dengan 2. Dikembalikan melalui orang
5
ketentuan yang berlaku di SMP tua/wali
SMP PGRI 2 Toboali
7 Menggunakan perhiasan yang 1. Ditegur secara lisan
berlebihan bagi siswa putri 3 2. Dikembalikan melalui orang
tua/wali
8 Tidak menggunakan kopi’ah 1. Ditegur secara lisan
bagi muslim dan jilbab bagi 3 2. Diberi hukuman yang mendidik
muslimah pada hari Jum’at

51
9 Tidak membawa Al-Qur’an bagi 1. Ditegur secara lisan
yang beragama islam pada setiap 2 2. Diberi hukuman yang mendidik
hari Jum’at
10 Datang terlambat ke Sekolah 1. Ditegur secara lisan
lewat pukul 07.15 tanpa alas an 5 2. Diberi hukuman yang mendidik
yang jelas
11 Tidak melaksanakan piket 1. Ditegur secara lisan
3
2. Diberi hukuman yang mendidik
12 Makan dan Minum di dalam 1. Ditegur secara lisan
3
kelas pada saat KBM 2. Diberi hukuman yang mendidik
13 Berkuku panjang serta mengecat 1. Ditegur secara lisan
kuku bagi siswa laki-laki dan 3 2. Diberi hukuman yang mendidik
perempuan
14 Bertato bagi siswa laki-laki dan 1. Diperingatkan secara tertulis
perempuan 2. Diupayakan
15
menghapus/menghilangkan
3. Dipanggil orang tua
15 Menindik bagian tubuh bagi 1. Diperingatkan secara tertulis
siswa laki-laki dan perempuan 15 2. Dipanggil orang tua
yang tidak pada tempatnya
16 Tidak ikut SKJ pada Sabtu pagi 1. Ditegur secara lisan
5
tanpa alasan yang jelas 2. Diberi hukuman yang mendidik
17 Tidak ikut kegiatan 1. Ditegur secara lisan
Ektrakurikuler di Sekolah tanpa 5 2. Diberi hukuman yang mendidik
alasan yang jelas
18 Masuk ke ruang kelas dengan 1. Ditegur secara lisan
cara yang tidak sesuai dengan 2. Diberi hukuman yang mendidik
10
aturan yang mestinya/masuk
lewat jendela
19 Menikah/Hamil 100 1. Dikembalikan kepada orang tua
20 Menghisap Aibon dan zat-zat 1. Dikembalikan kepada orang tua
100
Adiktif lainnya
21 Buang air besar/kecil tidak pada 1. Diperingatkan secara tertulis
15
tempatnya 2. Dipanggil orang tua/wali
22 Nongkrong diparkir siswa/guru, 1. Ditegur secara lisan
musholla dan tempat-tempat 2. Diberi hukuman yang mendidik
5
lainnya pada saat jam istirahat
atau jam pelajaran

Pasal 2
Citra SMP SMP PGRI 2 Toboali

52
Menjadi siswa di SMP PGRI 2 Toboali adalah salah satu idaman siswa di wilayah
kecamatan Toboali. Perilaku siswa SMP PGRI 2 Toboali dapat dicerminkan dengan tidak
melakukan pelecehan terhadap citra SMP PGRI 2 Toboali seperti melakukan pelanggaran
sebagai berikut :
N
Jenis Pelanggaran Bobot Tindak Lanjut
o
1 Menyalahgunakan alat – alat yang 1. Ditegur secara lisan
tidak ada hubungannya dengan KBM 5 2. Diberi hukuman yang mendidik
di sekolah
2 Tidak mengikuti upacara sengaja 1. Ditegur secara lisan
tanpa seizin piket dan melakukan hal 2. Diberi hukuman mendidik
– hal yang  menggangu terlaksananya
10
upacara secara khidmat atau
meninggalkan upacara yang belum
selesai kecuali sakit
3 Membawa kendaraan bermotor 1. Ditegur secara lisan
10
kedalam lingkungan sekolah 2. Dipulangkan pada saat itu juga
4 Masuk atau keluar sekolah dengan 1. Diperingatkan secara tertulis
cara melompat atau menerobos pagar 15 2. Dipanggil orang tua siswa
3. Dipulangkan pada saat itu juga
5 Selama menjalani skorsing berada 1. Diperingatkan secara tertulis
diLingkungan sekolah 20 2. Diberi penambahan skorsing

6 Membawa dan atau menyimpan 1. Diperingatkan secara tertulis


20
rokok dilingkungan sekolah 2. Dipanggil orang tua/wali
7 Menghisap rokok dilingkungan 1. Diperingatkan secara tertulis
25
sekolah 2. Dipanggil orang tua/wali
8 Membawa handpone ke sekolah 1. Ditegur secara lisan
5
2. Dikembalikan melalui orang tua
9 Membawa gitar, Radio, walkmen, 1. Ditegur secara lisan
Kamera, Handycem, TV, VCD, dll 2. Dikembalikan melalui orang tua
5
tanpa seizing dan rekomendasi dari
guru atau pihak sekolah
10 Menyakiti atau melukai atau 1. Diperingatkan secara tertulis
membuat cacat/luka orang lain/teman 50 2. Dipanggil orang tua/wali
secara sengaja 3. Diskorsing

Pasal 3
Suasana Kelas
Suasana kelas atau ruang belajar yang tenang teratur dan menyenangkan dapat
meningkatkan motivasi siswa untuk belajar lebih giat sehingga siswa dapat mencapai hasil

53
belajar yang maksimal. Pelanggaran – pelanggaran yang dapat merusak suasana di kelas
antara lain :

N
Jenis Pelanggaran Bobot Tindak Lanjut
o
1 Masuk kekelas tanpa seizin dari guru 1. Ditegur secara lisan
piket bila terlambat lebih dari 10 2. Diberi hukuman yang mendidik
menit, baik pada jam pertama atau 2
pada pergantian jam pelajaran atau
jam istirahat
2 Meninggalkan kelas / lingkungan 1. Diperingatkan secara tertulis
sekolah saat KBM sedang 2. Dipanggil orang tua/wali
20
berlangsung tanpa seizin dari guru
pengajar dan guru piket
3 Masuk sekolah tanpa surat 1. Ditegur secara lisan
keterangan dari orang tua jika hari 2. Diberi hukuman yang mendidik
2
sebelumnya tidak hadir tanpa
keterangan
4 Menciptakan dan atau melakukan 1. Diperingatkan secara tertulis
kegaduhan, keributan,keonaran, 25 2. Dipanggil orang tua/wali
sehingga  menggangu KBM 3. Dipulangkan saat itu juga
5 Berada dilingkungan sekolah pada 1. Diperingatkan secara tertulis
saat KBM berlangsung dengan tidak 2. Dipanggil orang tua/wali
25
menggunakan seragam SMP SMP 3. Dipulangkan saat itu juga
PGRI 2 Toboali

Pasal 4
Pelestarian Lingkungan Sekolah
Belajar ditempat yang bersih dapat menimbulkan jiwa yang sehat. Untuk siswa SMP
PGRI 2 Toboali harus mempunyai kesadaran pentingnya pelestarian lingkungan hidup
disekitar sekolah. Pelanggaran – pelanggaran itu dicerminkan antara lain :
N
Jenis Pelanggaran Bobot Tindak Lanjut
o
1 Merusak keindahan sekolah dan 1. Ditegur secara lisan
lingkungan antara lain dengan 2. Diperingatkan secara tertulis
2
membuang sampah sembarangan,
atau tidak pada tempatnya
2 Membuat coretan pada barang – 10 1. Diperingatkan secara tertulis
barang inventaris sekolah atau di 2. Diupayakan untuk menghapus
tembok atau tempat – tempat lain di 3. Mengganti kerugian
dalam maupun di luar lingkungan

54
sekolah
3 Merusak barang milik sekolah baik 1. Dipanggil orang tua
dengan sengaja ataupun tidak sengaja 2. Mengganti kerugian
25
sehingga menyebabkan kerugian
sekolah

Pasal 5
Norma Susila
Siswa yang baik dan santun dalam bergaul akan menjadi harapan bangsa. Pelanggaran –
pelanggaran terhadap norma susila dicerminkan antara lain :
N
Jenis Pelanggaran Bobot Tindak Lanjut
o
1 Bersikap tidak sopan terhadap 1. Ditegur secara lisan
5
sesama siswa 2. Diberi hukuman yang mendidik
2 Menerima tamu disekolah saat KBM 1. Ditegur secara lisan
5
tanpa izin dari guru piket 2. Diberi hukuman yang mendidik
3 Melakukan perbuatan yang 1. Diperingatkan secara tertulis
bertentangan dengan norma susila 2. Dipanggil orang tua/wali
dan agama, seperti 25
 Bermain kartu, Berbuat asusila dan
Berjudi
4 Berlaku tidak sopan atau menghina 1. Dipanggil orang tua/wali
atau membangkang, melawan 2. Dalam beberapa hal dapat
30
terhadap Kepala Sekolah, Guru dan dilakukan skorsing
Karyawan
5 Melakukan kecurangan memalsukan 1. Diperingatkan secara tertulis
identitas atau tanda tangan orang lain 2. Dipanggil orang tua
25
untuk kepentingan pribadi atau
kelompok
6 Melakukan pemalsuan tanda tangan 1. Dipanggil orang tua/wali
Kepala Sekolah atau Guru atau 2. Diskorsing
50
Karyawan untuk kepentingan
individu atau kelompok
7 Melakukan kecurangan ketika 1. Ditegur secara lisan
ulangan harian atau ulangan umum 10 2. Diberi hukuman yang mendidik
atau ujian lainnya
8 Memberikan keterangan atau 1. Diperingatkan secara tertulis
20
pernyataan palsu 2. Dipanggil orang tua/wali
9 Menyalahgunakan, mengambil, atau 50 1. Dipanggil orang tua/wali
meminta dengan paksa berupa uang 2. Diberi hukuman yang mendidik
atau barang orang lain atau milik

55
sekolah
10 Melakukan perusakan barang milik 1. Dipanggil orang tua
orang lain atau sekolah baik sengaja 20 2. Mengganti kerusakan
maupun tidak sengaja
11 Melakukan intimidasi terhadap siswa 1. Dipanggil orang tua/wali
lain sehingga menimbulkan rasa tidak 25 2. Diupayakan tindakan damai
aman atau ketakutan
12 Melakukan penendangan atau 1. Dipanggil orang tua
penamparan atau pemukulan baik 2. Diberi hukuman mendidik
secara perorangan maupun kelompok
terhadap sesama siswa atau orang
50
lain baik secara langsung maupun
dengan menggunakan benda
sehingga menyebabkan cidera
ataupun tidak
13 Melakukan perkelahian baik secara 1. Dipanggil orang tua
perorangan maupun kelompok 2. Diberi hukuman yang mendidik
terhadap sesama siswa atau orang 50
lain baik secara langsung maupun
dengan menggunakan benda
14 Membawa atau menyimpan atau 1. Dipanggil orang tua
menyembunyikan petasan atau bahan 2. Diberi hukuman yang mendidik
peledak lainnya dilingkungan
sekolahyang dapat mengancam
50
bahaya jiwa orang atau
menghancurkan atau menimbulkan
kerusakan barang atau bangunan
milik individu atau milik negara
15 Memicu terjadinya perkelahian baik 1. Dipanggil orang tua
perorangan maupun masal 2. DDiberi hukuman yang mendidik
( tawuran ) yang mengakibatkan
50
terjadinya korban dari kedua belah
pihak

16 Membawa atau menyimpan atau 1. Dipanggil orang tua


menggunakan senjata tajam atau 2. Diberi hukuman yang mendidik
50
tumpul dilingkungan sekolah

17 Membawa atau menyimpan atau 1. Dikembalikan kepada orang tua


menggunakan senjata api 100
dilingkungan sekolah

56
18 Terbukti secara hukum melakukan 1. Dikembalikan kepada orang tua
tindakan kriminal yang berhubungan
100
dengan pihak kepolisian didalam
maupun diluar lingkungan sekolah
19 Membawa atau menyimpan atau 1. Dikembalikan kepada orang tua
mengkonsumsi atau mengedarkan
minuman keras atau narkoba atau zat 100
adiktif lainnya didalam maupun
diluar lingkungan sekolah
20 Pacaran di lingkungan sekolah pada 1. Diperingatkan secara tertulis
20
saat jam belajar (proses KBM) 2. Dipanggil orang tua/wali
21 Berbuat tidak senonoh/melakukan 1. Dikembalikan kepada orang tua
hubungan badan/kegiatan seksual
100
lainnya di lingkungan sekolah pada
saat jam belajar (proses KBM)

Pasal 6
Organisasi Sekolah
Organisasi yang ada dan diakui di SMP PGRI 2 Toboali adalah OSIS (Organisasi Siswa
Intra Sekolah). Sedangkan organisasi lain yang dibentuk untuk menonjolkan identitas diri
dapat menimbulkan kerawanan. Hal – hal tersebut dicerminkan dengan pelanggaran –
pelanggaran sebagai berikut :
N
Jenis Pelanggaran Bobot Tindak Lanjut
o
1 Menggunakan jaket, atau jas atau 1. Diperingatkan secara tertulis
topi atau pakaian yang bukan 2. Dikembalikan melalui orang tua
merupakan Pakaian Seragam Anak 20
Sekolah SMP PGRI 2 Toboali pada
saat jam belajar sekolah
2 Membentuk atau menjadi anggota 1. Diperingatkan secara tertulis
organisasi atau kegiatan yang tidak 30 2. Diberi hukuman yang mendidik
dilegalkan oleh sekolah

Pasal 7
Sistematika Pemberian Sanksi
1. Sanksi diberikan berupa teguran :
a. Apabila akumulasi poin pelanggaran mencapai 10, maka ditegur oleh wali kelas.
b. Apabila akumulasi poin pelanggaran mencapai 15, maka dipanggil orang tua oleh wali
kelas.
c. Apabila akumulasi poin pelanggaran mencapai 25, maka dipanggil orang tua oleh guru
BP/BK.

57
2. Sanksi diberikan berupa peringatan tertulis :
a. Apabila akumulasi poin pelanggaran mencapai 30, maka surat pernyataan ditandatangani
oleh siswa diatas materai dengan diketahui oleh orang tua dan wali kelas.
b. Apabila akumulasi poin pelanggaran mencapai 40, maka surat pernyataan ditandatangani
oleh siswa diatas materai dengan diketahui oleh orang tua dan Guru BP/BK.
3. Sanksi diberikan berupa skorsing atau dikeluarkan dari sekolah apabila :
a. Apabila akumulasi poin pelanggaran mencapai 50, maka dikenakan skorsing selama 3 (tiga)
hari dengan surat pernyataan ditandatangani oleh siswa diatas materai dengan diketahui oleh
orang tua dan wali kelas.
b. Apabila akumulasi poin pelanggaran mencapai 75 dan sebelumnya siswa telah dikenakan
skorsing pada pada pasal 7 ayat 3.a, maka siswa akan dikenakan skorsing selama 3 (tiga)
hari.
c. Apabila akumulasi poin pelanggaran mencapai nilai 100 dan siswa telah menjalani skorsing,
maka siswa tersebut akan dikembalikan kepada orang tua siswa.

F. Penghargaan Bagi Siswa


PENGHARGAAN PRESTASI AKADEMIK
1. Tingkat Sekolah
a. Penghargaan diberikan kepada siswa yang memperoleh peringkat I, II, dan III pada kelas
paralelnya.
b. Jika terdapat jumlah nilai sama, maka mempertimbangkan:
 Nilai mata pelajaran ujian nasional
 Perilaku sehari-hari
· Tingkat Ekonomi orang tua
c. Peringkat I, II, dan III umum kelas VII, VIII dan IX
d. Peringkat I, II, dan III kelas berturut-turut
e. Mendapat piagam penghargaan dan hadiah buku Latihan Kerja Siswa secara
gratis.
f. Penghargaan akan diberikan pada akhir semester.

PENGHARGAAN PRESTASI NON AKADEMIK


1. Tingkat Sekolah
a. Penghargaan diberikan pada saat perlombaan:
 Class meeting
 Memperingati HUT RI
 Perlombaan

PENGHARGAAN PRESTASI KEORGANISASIAN DI SEKOLAH


a. Pengurus OSIS
 Ketua OSIS
 Sekretaris

58
 Ketua Bidang
 Pengurus
b. Pengurus Ektrakurikuler
 Ketua OSIS
 Pengurus
c. Pengurus Kelas
 Ketua Kelas
 Pengurus kelas

59
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran dan hari libur.
Adapun kalender pendidikan di SMP PGRI 2 Toboali disusun berikut:

KALENDER KEGIATAN
SMP PGRI 2 TOBOALI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
JULI 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
Minggu - 3 10 17 24 31
Senin - 4 11 18 25 11 – 13 Juli 2022 MPLS
Selasa - 5 12 19 26
Rabu - 6 13 20 27
Kamis - 7 14 21 28
Jum’at 1 8 15 22 29 20 Juni – 8 Juli 2022 PPDB TP 2022/2023
9 Juli 2022 Hari Raya Idul Adha 1443 H
Sabtu 2 9 16 23 30
30 Juli 2022 Tahun Baru Islam 1444 H

AGUSTUS 2022 TGL URAIAN KEGIATAN


Minggu - 7 14 21 28
Senin 1 8 15 22 29
Selasa 2 9 16 23 31
Rabu 3 10 17 24 17 Agustus 2021 Hari Kemerdekaan RI
Kamis 4 11 18 25
Jum’at 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27

SEPTEMBER 2022 TGL URAIAN KEGIATAN


Minggu - 4 11 18 25
Senin - 5 12 19 26
Selasa - 6 13 20 27
Rabu - 7 14 21 28

60
Kamis 1 8 15 22 29
Jum’at 2 9 16 23 30
Sabtu 3 10 17 24

OKTOBER 2022 TGL URAIAN KEGIATAN


Minggu - 2 9 16 23 30
Senin - 3 10 17 24 31 3 - 7 Oktober 2022 Ujian Tengah Semester

Selasa - 4 11 18 25

Rabu - 5 12 19 26
Kamis - 6 13 20 27
Jum’at - 7 14 21 28 8 Oktober 2022 Maulid Nabi Muhammad
SAW 1444 H
Sabtu 1 8 15 22 29

NOVEMBER 2022 TGL URAIAN KEGIATAN


Minggu - 6 13 20 27
Senin - 7 14 21 28
Selasa 1 8 15 22 29
Rabu 2 9 16 23 30
Kamis 3 10 17 24
Jum’at 4 11 18 25
Sabtu 5 12 19 26

DESEMBER 2022 TGL URAIAN KEGIATAN


Minggu - 4 11 18 25 25 Desember 2022 Hari Raya Natal
Senin - 5 12 19 26 5 – 10 Desember Ujian Semester Ganjil
2022
26 Desember 2022 Cuti Bersama Hari Raya
Natal
Selasa - 6 13 20 27
Rabu - 7 14 21 28
Kamis 1 8 15 22 29
Jum’at 2 9 16 23 30 23 Desember 2022 Pembagian Rapor
Sabtu 3 10 17 24 31 24 - 31 Desember Libur Semester Ganjil
2022

61
JANUARI 2023 TGL URAIAN KEGIATAN
Minggu 1 9 16 23 30 1 Januari 2023 Tahun Baru Masehi
Senin 2 10 17 24 31
Selasa 3 11 18 25
Rabu 4 12 19 26
Kamis 5 13 20 27
Jum’at 6 14 21 28
22 29 Tahun Baru Imlek 2574
Sabtu 7 15 22 Januari 2023
Kongzili

FEBRUARI 2023 TGL URAIAN KEGIATAN


Minggu - 5 12 19 26
Senin - 6 13 20 27
Selasa - 7 14 21 28
Rabu 1 8 15 22
Kamis 2 9 16 23
Jum’at 3 10 17 24
Sabtu 4 11 18 25 18 Februari 2023 Isra Mi’raj Nabi Muhammad
SAW 1444 H

MARET 2023 TGL URAIAN KEGIATAN


Minggu - 5 12 19 26
Senin - 6 13 20 27 13 – 18 Maret 2023 Ujian Tengah Semester
Selasa - 7 14 21 28 21 - 23 Maret 2023 Libur Awal Puasa
Rabu 1 8 15 22 29 22 Maret 2023 Hari Suci Nyepi Tahun Saka
1945
Kamis 2 9 16 23 30
Jum’at 3 10 17 24 31
Sabtu 4 11 18 25

APRIL 2023 TGL URAIAN KEGIATAN


Minggu - 2 9 16 23 30
Senin - 3 10 17 24 17 – 19 April 2023 Pesantren Kilat
Selasa - 4 11 18 25
Rabu - 5 12 19 26
Kamis - 6 13 20 27 20 – 27 April 2023 Libur Hari Raya Idul Fitri

62
1444 H
Jum’at - 7 14 21 28 7 April 2023 Wafat Isa Al – Masih
Sabtu 1 8 15 22 29 22 – 23 April 2023 Hari Raya Idul Fitri 1444 H

MEI 2023 TGL URAIAN KEGIATAN


Minggu - 7 14 21 28
1 Mei 2023 Hari Buruh Nasional
Senin 1 8 15 22 29 8 - 20 Mei 2023 Perkiraan Ujian Sekolah

Selasa 2 9 16 23 30
Rabu 3 10 17 24 31
Kamis 4 11 18 25 18 Mei 2023 Kenaikan Isa Al-Masih
Jum’at 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27 6 Mei 2023 Hari Raya Waisak 2567

JUNI 2023 TGL URAIAN KEGIATAN

Minggu - 4 11 18 25
Senin - 5 12 19 26 12 – 17 Juni 2023 Ujian Semester Genap
Selasa - 6 13 20 27
Rabu - 7 14 21 28 28 Juni 2023 Pembagian Rapor
1 Juni 2023 Hari Lahir Pancasila
Kamis 1 8 15 22 29 29 Juni – 15 Juli Libur Semester Genap
2023
Jum’at 2 9 16 23 30
Sabtu 3 10 17 24

KETERANGAN :
a. LIBUR SEKOLAH
HARI LIBUR YANG DITENTUKAN OLEH PERATURAN PEMERINTAH PUSAT
ANTARA LAIN :
1. 9 Juli 2022 : Hari Raya Idul Adha 1442 H
2. 30 Juli 2022 : Tahun Baru Islam 1444 H
3. 17 Agustus 2022 : Hari Kemerdekaan RI
4. 8 Oktober 2022 : Maulid Nabi Muhammad SAW
5. 25 Desember 2022 : Hari Raya Natal
6. 26 Desember 2022 : Cuti Bersama Hari Raya Natal
7. 1 Januari 2023 : Tahun Baru Masehi
8. 22 Januari 2023 : Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili
9. 18 Februari 2023 : Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1444 H
10. 22 Maret 2023 : Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1945

63
11. 7 April 2023 : Jumat Agung / Wafat Isa Almasih
12. 22 – 23 April 2023 : Hari Raya Idul Fitri 1444 H
13. 1 Mei 2023 : Hari Buruh Internasional
14. 6 Mei 2023 : Hari Raya Waisak 2567
15. 18 Mei 2023 : Kenaikan Isa Almasih
16. 1 Juni 2022 : Hari Lahir Pancasila

Tabel Analisis Konteks


Kesiapan
No Fungsi dan Faktor Kondisi Ideal Kondisi Nyata Tida
Siap
k
1. Fungsi Perencanaan
Kurikulum
1. Faktor Internal
1.1 Komite Sekolah Mendukung Mendukung √
1.2 Pendidik Mengajar sesuai dengan Hampir semua guru √
latar belakang pendidikan berpendidikan S-1 dan
dan jenjang S-1. mengajar sesuai latar
belakang pendidikannya

Tenaga Kependidikan
1.3 Tenaga Berijazah sekurang- berijazah belum D-3. √
Kependidikan kurangnya D-3
Belum lengkap
1.4 Sarana dan Memadai √
Prasarana
Belum semua terpenuhi.
1.5 Biaya Terpenuhi √

2. Faktor Eksternal Mendukung Mendukung


2.1. Dinas Mendukung Mendukung √
Pendidikan Kab.
2.2. Dewan Mendukung Mendukung √
Pendidikan
2.3. Asosiasi Profesi Mendukung Mendukung √
(PGRI)
2.4. Lingkungan √
Masyarakat
2. Fungsi Pelaksanaan
Kurikulum
1. Faktor Internal
1.1 Komite Sekolah Mendukung Mendukung √

64
1.2 Pendidik Mengajar sesuai dengan Hampir semua guru √
latar belakang pendidikan berpendidikan S-1 dan
dan jenjang S-1. mengajar sesuai latar
belakang pendidikannya
1.3 Tenaga Berijazah sekurang- Masih terapat Tenaga √
Kependidikan kurangnya D-3 Kependidikan berijazah
belum D-3.
Belum lengkap
1.4 Sarana dan Memadai √
Prasarana Belum semua terpenuhi
1.5 Biaya Terpenuhi √
2. Faktor Eksternal
2.1 Dinas Mendukung Mendukung √
Pendidikan Kab.
2.2 Dewan Mendukung Mendukung √
Pendidikan
2.3 Asosiasi Profesi Mendukung Mendukung √
(PGRI)
2.4Lingkungan Mendukung Mendukung √
Masyarakat
3. Fungsi Evaluasi
Kurikulum
1. Faktor Internal
1.1 Komite Sekolah Mendukung Mendukung √
1.2 Pengawas Mendukung Mendukung √
Sekolah
1.3 Sarana dan Mendukung Belum lengkap √
Prasarana
1.4 Biaya Terpenuhi Belum semua terpenuhi √

2. Faktor Eksternal
2.1 Dinas Mendukung Mendukung √
Pendidikan Kab.
2.2 Dewan Mendukung Mendukung √
Pendidikan
2.3 Asosiasi Profesi Mendukung Mendukung √
(PGRI)
2.4 Lingkungan Mendukung Mendukung √
Masyarakat
BAB V

65
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Kurukulum SMP PGRI 2 Toboali disusun sebagai pedoman kerja semua personil
sekolah dan pihak yang terkait.
2. Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali dikembangkan secara professional untuk
menciptakan kondisi pendidikan yang demokratis.
3. Kurikulum SMP 3 Toboali memberikan acuan sistem pendidikan yang berlangsung
agar arah proses pendidikan jelas pada kompetensi yang ditetapkan.
4. Pendidik dan peserta didik sangat menentukan keberhasilan tujuan pendidikan di
SMP PGRI 2 Toboali
B. Saran-saran
1. Pendidik dan tenaga kependidikan memahami Standar Isi, Standar Kompetensi
Lulusan, Standar Proses, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar
Penilaian, Standar Sarana Prasarana, dan Standar Pengelolahan SMP PGRI 2 Toboali
2. Pendidik dan tenaga kependidikan memahami tugas pokok dan fungsinya.

66

Anda mungkin juga menyukai