KURIKULUM
Berdasarkan hasil revisi Dokumen Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali Tahun Pelajaran 2021/2022 oleh Tim
Pengembang Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali yang telah diverifikasi dan divalidasi oleh Pengawas Binaan
dan Tim Pengembang Kurikulum Kabupaten Bangka Selatan, maka dengan ini Kurikulum SMP PGRI 2
Toboali Tahun Pelajaran 2022/2023 disahkan untuk diberlakukan pada Tahun Pelajaran 2022/2023
Ditetapkan di : Toboali
Pada tanggal : ……… Juli 2022
Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah,
Mengesahkan
Pembina
1
LEMBAR VERIFIKASI
DOKUMEN I (KTSP)
Berdasarkan hasil pengisian instrumen verifikasi dan validasi dokumen KTSP, dengan ini
bahwa Dokumen Kurikulum SMP .......................... Tahun Pelajaran 20.../20... telah diperiksa
dan diakui keabsahannya untuk digunakan di SMP .................... sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan di sekolah.
Demikian lembar verifikasi ini diberikan sebagai salah satu dokumen pendukung untuk
disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan.
........................................20....
Pengawas Binaan,
.........................................
NIP.
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
karunia dan rahmatNya kepada kita semua, sehingga kita dapat melaksanakan tugas rutin kita
dengan sebaik-baiknya.
Sebagai suatu lembaga pendidikan formal, SMP PGRI 2 Toboali menyusun Kurikulum
SMP PGRI 2 Toboali yang didasarkan dengan kondisi dan potensi satuan pendidikan, potensi
daerah dan peserta didik.
Kami Ucapkan terima kasih kepada Tim Pengawas Sekolah Menengah Dinas Pendidikan
Bangka Selatan, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Kep. Bangka Belitung dan semua
pihak yang telah membantu kami dalam menyusun Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali ini sampai
selesai. Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun untuk perubahan ke arah yang baik sangat kami harapkan. Semoga Kurikulum
SMP PGRI 2 Toboali Tahun Pelajaran 2022/2023 ini bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi
SMP PGRI 2 Toboali .
Tim Penyusun
………………..
3
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Prinsip Pengembangan Kurikulum
D. Tujuan Pengembangan Kurikulum
Lampiran – Lampiran
- Notulen
2. SK Rentangan KKM
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai pendidikan tertentu. Tujuan tersebut meliputi tujuan pendidikan
nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi, potensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan (sekolah) untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian
pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI)
dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan
dalam mengembangkan kurikulum.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan
dengan mengacu pada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP.
SMP PGRI 2 Toboali dalam mengembangkan kurikulum ini mengacu pada Panduan
yang disusun BSNP terdiri atas dua bagian. Pertama, Panduan umum yang memuat ketentuan
umum pengembangan kurikulum yang dapat diterapkan pada satuan pendidikan dengan
mengacu pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam Standar Isi
dan Standar Kompetensi Lulusan, termasuk dalam ketentuan umum adalah penjabaran
amanat dalam UU No 20/2003 dan ketentuan dalam PP No 19 tahun 2005 serta prinsip–
prinsip yang harus diacu dalam pengembangan KTSP. Kedua, model kurikulum ini sebagai
salah satu contoh hasil akhir pengembangan KTSP dengan berpedoman pada Panduan Umum
yang dikembangkan BSNP. Sebagai model tentu tidak dapat mengakomodir kebutuhan
seluruh daerah, tetapi hendaknya dapat digunakan sebagai referensi.
Panduan pengembagan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan
peserta didik untuk :
1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Belajar untuk memahami dan menghayati,
3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan menghayati,
4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain,dan
5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang
aktif,kreatif,efektif dan menyenangkan.
5
B. Dasar Hukum
4. Undang - Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah
RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 57 Tahun 2021 Standar Nasional Pendidikan;
9. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2017 tentang Pendidikan Karakter;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan
Peserta Didik Baru pada Taan Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menenngah Kejuruan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar isi Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
6
16. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan Pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2022 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan;
18. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 10/D/KR/2017 tentang
Struktur Kurikulum, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Pedoman Implementasi
Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus;
19. Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri PAN RB RI, nomor
963 tahun 2021, nomor 3 tahun 2021, nomor 4 tahun 2021, tentang Hari Libur Nasional dan
Cuti Bersama tahun 2022;
20. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Tenologi Republik Indonesia
Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran;
21. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
01/KB/2022 Nomor 408 Tahun 2022 Nomor HK.01.08/MENKES/1140/2022 Nomor 420-
1026 Tahun 2022 tentang Panduan Penyelenggaraan Pebelajaran Di Masa Pandemi
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Selatan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Sistem
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2011
Nomor 44);
23. Peraturan Bupati Bangka Selatan Nomor 18 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik
Baru pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Kabupaten Bangka Selatan;
24. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Nomor 21.1 Tahun 2022 tentang Kalender Pendidikan
PAUD, SD, dan SMP sederajat Tahun Pelajaran 2022/2023 di Lingkungan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan;
25. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Nomor 30 Tahun 2022 tentang Perubahan Pertama
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2022 tentang
Pedoman Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kabupaten Bangka Selatan Tahun
Pelajaran 2022/2023.
7
Pengertian
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengennai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan
pendidikan, kalender kegiatan, dan silabus.
Silabus adalah rencana pembelajarab pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan proses
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode
pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
9
kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan
apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari
budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Gender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan
dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13. Karekteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
11
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI DAN MISI
A. Tujuan Pendidikan
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman, bertakwa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, bertanggung jawab, dan demokratis.
2. Tujuan Pendidikan Dasar
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
Pendidikan yang lebih lanjut.
3. Tujuan Sekolah
Penjabaran visi dan misi sekolah agar komunikatif dan dapat diukur maka ditetapkan
tujauan sekolah sebagai berikut :
1. Melaksanakan sholat Dhuha pada hari selasa - kamis setiap hari.
2. Melaksanakan sholat Dzuhur setiap hari
12
3. Terlaksananya program berbagai kegiatan keagamaan seperti : hari besar keagamaan
4. Mencapai Tingkat kelulusan siswa pada tahun pelajaran 2022/2023 adalah 100%
dengan nilai Akhir ≥ 7,00.
5. Terlaksananya program 7 K (Keamanan Ketertiban Keindahan Kebersihan
Kenyamanan Kerindangan Kekeluargaan) sehingga sekolah menjadi kondusif.
6. Sekolah memiliki sarana, prasarana dan media pendidikan yang memenuhi standar.
13
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
1. Menerapkan tata cara membaca Al-qur’an menurut tajwid, mulai dari cara membaca
“Al”- Syamsiyah dan “Al”- Qomariyah sampai kepada menerapkan hukum bacaan
mad dan waqaf
3. Menjelaskan dan membiasakan perilaku terpuji seperti qanaah dan tasawuh dan
menjauhkan diri dari perilaku tercela seperti ananiah, hasad, ghadab dan namimah
4. Menjelaskan tata cara mandi wajib dan shalat-shalat munfarid dan jamaah baik shalat
wajib maupun shalat sunat
5. Memahami dan meneladani sejarah Nabi Muhammad dan para shahabat serta
menceritakan sejarah masuk dan berkembangnya Islam di nusantara
4. Menampilkan perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945
6. Menjelaskan makna otonomi daerah, dan hubungan antara pemerintahan pusat dan
daerah
14
karya sastra berbentuk dongeng, puisi, drama, novel remaja, syair, kutipan, dan
sinopsis novel.
2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi,
pengalaman, pendapat, dan komentar dalam kegiatan wawancara, presentasi laporan,
diskusi, protokoler, dan pidato, serta dalam berbagai karya sastra berbentuk cerita
pendek, novel remaja, puisi, dan drama
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami berbagai bentuk wacana
tulis, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerita pendek, drama, novel remaja,
antologi puisi, novel dari berbagai angkatan
4. Menulis
Melakukan berbagai kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan informasi dalam bentuk buku harian, surat pribadi, pesan singkat, laporan, surat
dinas, petunjuk, rangkuman, teks berita, slogan, poster, iklan baris, resensi, karangan,
karya ilmiah sederhana, pidato, surat pembaca, dan berbagai karya sastra berbentuk
pantun, dongeng, puisi, drama, puisi, dan cerpen
e. Matematika SMP
1. Memahami konsep bilangan real, operasi hitung dan sifat-sifatnya (komutatif,
asosiatif, distributif), barisan bilangan sederhana (barisan aritmetika dan sifat-
sifatnya), serta penggunaannya dalam pemecahan masalah
2. Memahami konsep aljabar meliputi: bentuk aljabar dan unsur-unsurnya, persamaan
dan pertidaksamaan linear serta penyelesaiannya, himpunan dan operasinya, relasi,
15
fungsi dan grafiknya, sistem persamaan linear dan penyelesaiannya, serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah
3. Memahami bangun-bangun geometri, unsur-unsur dan sifat-sifatnya, ukuran dan
pengukurannya, meliputi: hubungan antar garis, sudut (melukis sudut dan membagi
sudut), segitiga (termasuk melukis segitiga) dan segi empat, teorema Pythagoras,
lingkaran (garis singgung sekutu, lingkaran luar dan lingkaran dalam segitiga dan
melukisnya), kubus, balok, prisma, limas dan jaring-jaringnya, kesebangunan dan
kongruensi, tabung, kerucut, bola, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
4. Memahami konsep data, pengumpulan dan penyajian data (dengan tabel, gambar,
diagram, grafik), rentangan data, rerata hitung, modus dan median, serta
menerapkannya dalam pemecahan masalah
5. Memahami konsep ruang sampel dan peluang kejadian, serta memanfaatkan dalam
pemecahan masalah
6. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan
7. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta
mempunyai kemampuan bekerja sama
16
6. Mengidentifikasikan upaya penanggulangan permasalahan kependudukan dan
lingkungan hidup dalam pembangunan berkelanjutan
7. Memahami proses kebangkitan nasional, usaha persiapan kemerdekaan,
mempertahankan kemerdekaan, dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
8. Mendeskripsikan perubahan sosial-budaya dan tipe-tipe perilaku masyarakat dalam
menyikapi perubahan, serta mengidentifikasi berbagai penyakit sosial sebagai akibat
penyimpangan sosial dalam masyarakat, dan upaya pencegahannya
9. Mengidentifikasi region-region di permukaan bumi berkenaan dengan pembagian
permukaan bumi atas benua dan samudera, keterkaitan unsur-unsur geografi dan
penduduk, serta ciri-ciri negara maju dan berkembang
10. Mendeskripsikan perkembangan lembaga internasional, kerja sama internasional dan
peran Indonesia dalam kerja sama dan perdagangan internasional, serta dampaknya
terhadap perekonomian Indonesia
11. Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi serta
mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam
memenuhi kebutuhannya
12. Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi berupa kegiatan konsumsi,
produksi, dan distribusi barang/jasa untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan
17
penjelajahan alam sekitar dan piknik
5. Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti perawatan tubuh
serta lingkungan, mengenal berbagai penyakit dan cara pencegahannya serta
menjauhi narkoba
B. Struktur Kurikulum
1. Struktur Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali
Struktur kurikulum SMP PGRI 2 Toboali meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai
dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan
dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 3.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.
Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir
peserta didik.
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP PGRI 2 Toboali merupakan “IPA
Terpadu” dan “IPS Terpadu”.
c. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum
lima jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34 minggu.
18
Struktur Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali Tahun Pelajaran 2022/2023 disajikan pada Tabel 3
berikut
Tabel 3.1 Struktur Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali
Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 3 3 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 5 5 5
8. Seni Budaya 3 3 3
10. Prakarya 2 2 2
B. Pengembangan Diri
Jumlah 38 38 38
19
C. Muatan Kurikulum
Mata Pelajaran
a. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk :
1. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
2. Mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis,
berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial
serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
b. Pendidikan Kewarganegaraan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-
bangsa lainnya
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
c. Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulis
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
dan bahasa negara
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan
20
d. Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut:
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki
rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet
dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
e. IPA
Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya
2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan
prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat
4. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan
bertindak ilmiah serta berkomunikasi
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan
melestarikan lingkungan serta sumber daya alam
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai
salah satu ciptaan Tuhan
f. IPS
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
21
g. Seni Budaya dan Ketrampilan
Mata pelajaran seni rupa bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut :
1. Memahami konsep dan pentingnya Seni Budaya.
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya
4. Meningkatkan peran serta seni budaya pada tingkat lokal, regional, maupun global.
5. Mengolah dan mengembangkan rasa humanistik.
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang
terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain
dan lingkungan
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai
informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan
kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif
2. Pengembangan diri
Meliputi beragam kegiatan Pengembangan potensi diri siswa, dan ekstrakurikuler
sesuai dengan minat dan bakat siswa, yang terdiri atas :
22
a. Kegiatan Pengembangan potensi diri siswa
Tujuan : Mengembangkan minat dan bakat sesuai dengan potensi diri siswa
b. Kegiatan Ekstrakurikuler.
1) Pramuka
Tujuan :
1. Menanamkan dan menumbuhkan budi pekerti luhur dengan cara
memantapkan mental, moral, fisik , pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman
2. Memupuk dan mengembangkan cinta dan setia kepada tanah air dan
bangsa
3. Memupuk dan mengembangkan persatuan dan kebangsaan
4. Memupuk dan mengembangkan persaudaraan dan persahabatan baik
nasional maupun internasional
5. Menumbuhkembangkan rasa percaya diri sikap dan perilaku yang kreatif
dan inovatif tanggung jawab dan disiplin
6. Menumbuhkembangkan jiwa dan sikap kewirausahaan
7. Memupuk dan mengembangkan kepemimpinan
8. Membina dan melatih jasmani, pancaindera, daya pikir, penelitian dan
kemandirian
2) Olahraga
Tujuan :
1. Menanamkan sifat sportifitas dan mental juara
2. Mananamkan rasa cinta kepada olah raga
3. Mengerti akan pentingnya kesehatan melalui olah raga
4. Mengembangkan bakat siswa
Kegiatan pengembangan diri di SMP PGRI 2 Toboali yang tidak terprogram adalah
kegiatan-kegiatan yang bersifat rutinitas, spontanitas serta keteladan. Kegiatan
23
pengembangan diri ini merupakan kegiatan yang menjadi salah satu kegiatan
menumbuhkembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Kegiatan-kegiatan tersebut
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kegiatan pengembangan diri di SMP PGRI 2 Toboali yang tidak terprogram
Kegiatan Contoh
24
Kegiatan Contoh
3) Seni Budaya
Tujuan :
1. Menciptakan karya seni, berkereasi, dan berbudaya
2. Menggali budaya daerah
3. Menghargai karya seni
4. Melestarikan budaya daerah
1824 jam
VII 20 38 34 pembelajaran 1872
(36480 menit)
1824 jam
VIII 20 38 34 pembelajaran 1872
(36480 menit)
1024 jam
IX 40 38 38 pembelajaran 1872
(36480 menit)
25
berkisar antara 0% – 100 %. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing – masing indikator
adalah 75%. Sekolah harus menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) sebagai
batas minimal Target Pencapaian Kompetensi ( TPK ) pada setiap aspek penilaian mata
pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik. Penetapan KKM harus
mempertimbangkan 3 ( tiga ) faktor, yaitu :
1. Tingkat kerumitan ( kompleksitas ), yaitu tingkat kesukaran materi mata pelajaran
2. Tingkat kemampuan rata-rata peserta didik ( intake )
3. Tingkat kemampuan sumber daya dukung sekolah, yaitu sarana dan prasarana yang
dimiliki sekolah untuk menunjang proses pembelajaran.
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan
Kriteria Ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ideal.
Berikut ini tabel Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang menjadi Target
Pencapaian Kompetensi (TPK ) setiap mata pelajaran di SMP PGRI 2 Toboali pada tahun
pelajaran 2022/2023.
Tabel 3.4 Kriteria ketuntasan minimal (KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimal
Semester I Semester II
No Mata Pelajaran
kelas Kelas
VII VIII IX VII VII IX
1 Pendidikan Agama 72 73 74 72 73 74
2 Pendidikan Kewarganegaraan 72 72 73 72 72 73
3 Bahasa Indonesia 70 71 72 70 71 72
4 Bahasa Inggris 65 67 68 65 77 68
5 Matematika 65 66 67 65 66 67
6 Ilmu Pengetahuan Alam 65 66 67 65 66 67
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 73 74 74 73 74 74
8 Seni Budaya 74 75 75 74 75 75
9 Pendidikan Olahraga dan Kesehatan 75 75 76 75 75 76
10 Prakarya 75 76 77 75 76 77
26
7. Tidak tercatat dalam pelanggaran berat terhadap peraturan atau tata tertib
sekolah
8. Diputuskan pada saat rapat kenaikan kelas
b. Kelulusan
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2. Memperoleh nilai minimal Baik untuk seluruh kelompok Mata Pelajaran ;
Agama dan Akhlaq mulia.
3. Lulus Ujian Sekolah (US) tertulis maupun ujian praktek
4. Lulus Ujian Nasional (UN) sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan
Nasional yang berlaku.
5. Kehadiran dikelas minimal 90
27
Nilai Karakter yang
No Jenis Aktivitas dan Pembiasaan
Dikembangkan
28
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan disusun dan disesuaikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur
waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu pada Standar Isi dan
disesuaikan dengan kebutuhan daerah., karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat serta ketentuan dari pemerintah pusat / daerah.
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran
adalah sebagai berikut :
a. Permulaan Tahun Pelajaran
Permulaan Tahun Pelajaran 2022/2023 dimulai pada hari :
Hari – hari pertama masuk sekolah berlangsung selama (-) dengan pengaturan sebagai
berikut :
- Kelas VII melaksanakan Masa Orientasi Siswa (TIDAK MOS COVID)
- Kelas VIII dan IX melakukan pembenahan dan pemilihan pengurus kelas
b. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi satu tahun pelajaran menjadi
2 semester yakni semester I dan semester II
Kegiatan pembelajaran dilakukan selama 5 hari dalam satu minggu, yaitu :
29
BAB V
PENUTUP
Kurikulum merupakan acuan atau panduan pelaksanaan kegiatan sekolah selama satu
tahun kedepan sehingga keberadaannya sangat dibutuhkan sebagai arah pelaksanaan kegiatan
pembelajaran. Semua kegiatan dalam pembelajaran ini harus mendapat dukungan dari semua
stakeholders sekolah. Panduan ini selanjutnya disebut dengan Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali
yang berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan, baik akademik maupun non akademik.
Pada dasarnya segala bentuk perubahan terhadap isi kurikulum ini tidak diperkenankan,
namun demikian apabila oleh sesuatu hal yang tidak dapat dihindarkan dan terpaksa dilakukan
penyesuaian, maka harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Komite Sekolah, Kepala
Sekolah, dan Ketua Tim Pengembang Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali.
Semoga kurikulum ini dapat terlaksana dengan baik dan mencapai hasil yang
diharapkan, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan yang signifikan di SMP PGRI 2
Toboali. Amin....
30
PROFIL SEKOLAH
31
9. a) Data Ruang Kelas
Jumlah Ruang Kelas Asli (d) Jumlah ruang
Jumlah ruang
lainnya yang
yang digunakan
Ukuran Ukuran Ukuran digunakan
Jumlah untuk ruang
7x9 m2 > 63 m2 < 63 m2 untuk ruang
d=(a+b+c) kelas
(a) (b) (c) kelas
f=(d+e)
(e)
Ruang
Kelas
32
· Sholat Dhuhur berjamaah secara bergiliran
d. Seragam Sekolah
Guru dan karyawan: setiap hari mengenakan seragam sesuai aturan.
Siswa : seragam siswa sesuai aturan pemerintah, namun ada kekhususan untuk
siswa putra mengenakan celana panjang dan yang putri rok panjang untuk kelas 7
dan kelas 8, sedangkan kelas 9 menyesuaikan.
33
silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan
pembelajaran.
Ulangan harian dilaksanakan oleh guru mata pelajaran setelah
Ayat 2
menyelesaikan satu KD atau lebih.
Ayat 3 Ulangan harian berupa tes berbentuk soal uraian dan atau tes lisan.
Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum
Ayat 4
diadakan ulangan harian berikutnya.
Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan
Ayat 5
remidial.
Ayat 6 Kegiatan remidial dilakukan paling banyak dua kali.
Pasal 4 : Ulangan Tengah Semester
Ulangan tengah semester disusun oleh guru mata pelajaran pada saat
Ayat 1 penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana
pelaksanaan pembelajaran.
Ulangan tengah semester dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama
Ayat 2
untuk seluruh mata pelajaran setelah 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran.
Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang
Ayat 3
merepresentasikan seluruh kompetensi dasar ( KD ) pada periode tersebut.
Ayat 4 Ulangan tengah semester berupa tes tertulis berbentuk soal uraian .
Hasil ulangan tengah semester diinformasikan kepada peserta didik
Ayat 5
selambat-lambatnya satu minggu setelah pelaksanaan.
Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan
Ayat 6
remidial.
Peserta didik harus dan hanya mengikuti remidial pada indikator yang
Ayat 7
belum mencapai KKM
Kegiatan remidial dilaksanakan sebelum pelaksanaan ulangan akhir
Ayat 8
semester dan dilakukan paling banyak dua kali.
Pasal 5 : Ulangan Akhir Semester
Ulangan akhir semester disusun oleh guru mata pelajaran pada saat
Ayat 1 penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana
pelaksanaan pembelajaran.
Ulangan akhir semester dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama
Ayat 2
untuk seluruh mata pelajaran di akhir semester.
Cakupan ulangan akhir semester meliputi seluruh indikator yang
Ayat 3
merepresentasikan seluruh kompetensi dasar ( KD ) pada semester tersebut.
Ulangan akhir semester berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan berganda
Ayat 4
dengan jumlah 40 – 50 soal ditambah 3 – 5 soal uraian.
Hasil ulangan akhir semester diinformasikan kepada peserta didik
Ayat 5
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah pelaksanaan
Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan
Ayat 6
remidial.
34
Peserta didik harus dan hanya mengikuti remidial pada indikator yang
Ayat 7
belum mencapai KKM
Ayat 8 Kegiatan remidial tidak dilaksanakan.
Pasal 6 : Ulangan Kenaikan Kelas
Ulangan kenaikkan kelas disusun oleh guru mata pelajaran pada saat
Ayat 1 penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana
pelaksanaan pembelajaran.
Ulangan kenaikkan kelas dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama
Ayat 2
untuk seluruh mata pelajaran di akhir semester genap.
Cakupan ulangan kenaikkan kelas meliputi seluruh indikator yang
Ayat 3
merepresentasikan seluruh kompetensi dasar ( KD ) pada semester tersebut.
Ulangan kenaikkan kelas berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan
Ayat 4
berganda dengan jumlah 40 – 50 soal ditambah 3 – 5 soal uraian.
Hasil ulangan kenaikkan kelas diinformasikan kepada peserta didik
Ayat 5
selambat-lambatnya 3 ( tiga ) setelah pelaksanaan.
Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan
Ayat 6
remidial.
Peserta didik harus dan hanya mengikuti remidial pada indikator yang
Ayat 7
belum mencapai KKM
Kegiatan remidial tidak dilaksanakan
Ayat 8
35
Pasal 10 : Ujian Sekolah
Ujian sekolah dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
Ayat 1
didik pada mata pelajaran tertentu .
Ujian sekolah meliputi ujian tulis dan ujian praktik dan penilaian sikap
Ayat 2
pada kelompok mata pelajaran tertentu.
Prosedur dan pelaksanaan ujian sekolah tulis maupun praktik mengikuti
Ayat 3
ketentuan yang berlaku
Pasal 11 : Ujian Nasional
Ujian nasional adalah penilaian yang dilaksanakan oleh pemerintah pada
Ayat 1 beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran
pengetahuan dan teknologi.
Prosedur dan pelaksanaan ujian sekolah tulis maupun praktik mengikuti
Ayat 2
ketentuan yang berlaku
BAB IV. KETENTUAN KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN
Pasal 12 : Ketentuan Kenaikan Kelas VII dan VIII
Mempunyai nilai seluruh aspek penilaian pada semua mata pelajaran yang
Ayat 1
diujikan di kelas VII dan VIII semester ganjil dan genap.
Nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) tidak lebih dari tiga
Ayat 2
mata pelajaran.
Ayat 3 Kehadiran siswa minimal 90 % dari total hari efektif yang berlaku.
Ayat 4 Mempunyai nilai ekstra kurikuler sesuai pilihan peserta didik/ sekolah
Pasal 13 : Ketentuan Kelulusan
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran semester 1 – 6 di SMP PGRI
Ayat 1
2 Toboali .
Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
Ayat 2 mata pelajaran kewarga negaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani olah raga dan
kesehatan.
Lulus Ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
Ayat 3
teknologi. Kriteria kelulusan Ujian sekolah ditetapkan oleh sekolah.
Lulus Ujian Nasional. Kriteria kelulusan ujian nasional ditentukan oleh
Ayat 4
pemerintah
BAB V. HAK SISWA MENGGUNAKAN FASILITAS
Pasal 14 : Laboratorium IPA
Setiap siswa berhak melakukan praktikum di laboratorium minimal 2 kali
Ayat 1
setiap pelajaran fisika, kimia dan biologi dalam satu semester.
Siswa melakukan praktikum dilaboratorium di bawah pengawasan guru
Ayat 2
mata pelajaran.
Dalam melakukan praktikum siswa harus mengikuti tata tertib yang
Ayat 3
berlaku.
36
Ayat 4 Setiap siswa menyusun laporan setelah melakukan praktikum.
Pasal 15 : Laboratorium Komputer
Setiap siswa berhak melakukan praktik komputer di laboratorium
Ayat 1
komputer pada saat jam pelajaran TIK.
Siswa melakukan praktik dilaboratorium di bawah pengawasan guru mata
Ayat 2
pelajaran.
Dalam melakukan praktikum siswa harus mengikuti tata tertib yang
Ayat 3
berlaku.
Pasal 16 : Perpustakaan
Setiap siswa secara otomatis menjadi anggota perpustakaan SMP PGRI 2
Ayat 1
Toboali
Setiap siswa berhak meminjam buku perpustakaan sesuai dengan ketentuan
Ayat 2
yang berlaku
Setiap siswa berhak memanfaatkan buku perpustakaan sebagai sumber
Ayat 3
belajar
Proses belajar mengajar dapat dilaksanakan di perpustakaan dengan
Ayat 4
bimbingan guru mata pelajaran / piket.
Setiap siswa berhak mengakses internet di Ruang Perpustakaan untuk
Ayat 5 keperluan tugas mata pelajaran di luar waktu kegiatan belajar (sesuai
jadwal yang ditentukan).
Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran hanya terkait dengan mata
Ayat 3 pelajaran dalam hal kesulitan mengikuti, kesulitan melaksanakan tugas atau
lainnya.
37
Layanan konsultasi dengan konselor terkait dengan berbagai masalah
Ayat 3 siswa di kelas, di sekolah, maupun masalah pergaulan siswa yang
bersangkutan.
BAB I. KODE ETIK GURU DAN PEGAWAI SMP SMP PGRI 2 TOBOALI
Guru merupakan figure keteladanan bagi peserta didik dan pegawai di SMP SMP PGRI
2 Toboali , jadi guru mempunyai kewajiban untuk mentaati tata tertib yang sudah
ditetapkan di SMP SMP PGRI 2 Toboali .
Pasal 1 : Etika Guru dalam Berpakaian
Ayat 1 Pakaian guru harus disesuaikan dengan peran yang disandang oleh guru
Pakaian guru di kantor dan diruang kelas pada saat berperan sebagai guru
Ayat 2
adalah pakaian formal yang mencerminkan citra professional
Pakaian guru di luar kantor pada saat berperan sebagai utusan sekolah SMP
Ayat 3 PGRI 2 Toboali adalah pakaian formal dan disesuaikan dengan kebutuhan
pengundang agar mencerminkan citra professional.
Ayat 4 Pakaian formal bagi guru pria adalah celana panjang dan sepatu formal
Pakaian formal bagi guru wanita celana/rok dan blous, sepatu formal dan
Ayat 5
dandanan serta perhiasan/asesoris yang disesuaikan dengan pakaian.
Guru harus senantiasa berpenampilan bersih, rapi dan segar agar tidak
Ayat 6 menimbulkan masalah sosial yang dapat mengganggu di ruang kantor atau
di ruang kelas
Pasal 2 : Etika Guru Terhadap Komitmen Waktu
Guru SMP PGRI 2 Toboali harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap
Ayat 1
waktu.
Ayat 2 Guru memulai dan mengakhiri pembelajaran tepat waktu
38
Guru harus memenuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada siswa
Ayat 3
baik untuk bimbingan akademik maupun non akademik.
Guru harus menginformasikan ke kepala sekolah atau wakil apabila tidak
hadir pada jam dimana guru yang bersangkutan seharusnya berada di
Ayat 4
kantor atau di ruang kelas untuk mendapatkan kepastian dalam kontak
komunikasi.
Pasal 3 : Etika Guru dalam Melaksanakan Tugas
Guru pada awal proses pembelajaran berkewajiban untuk menjelaskan
Ayat 1
tujuan pembelajaran dan materi yang akan disampaikan.
Ayat 2 Guru berkewajiban menyampaikan buku acuan materi yang digunakan
Ayat 3 Guru wajib membuat rencana program pembelajaran (RPP)
Guru wajib mengembangkan RPP atau metode belajar mengajar sebagai
Ayat 4
bentuk inovasi pembelajaran.
Dalam membuat RPP guru harus mengacu pada kurikulum yang sudah
Ayat 5 ditetapkan dan tujuan pengajaran dalam rangka mencapai tujuan akhir
yakni lulusan yang terbaik.
Guru harus terbuka untuk menerima pertanyaan mengenai mata pelajaran
Ayat 6 baik di ruang kelas maupun di luar kelas dan terbuka menerima perbedaan
pendapat
Ayat 7 Guru wajib terbuka, jujur dan adil memberikan penilaian kepada siswa.
Guru dilarang menerima hadiah atau pemberian dalam bentuk apapun yang
Ayat 8
berpengaruh terhadap nilai.
Guru menggunakan kata ganti sapaan kepada pegawai baik di dalam
Ayat 9
maupun di luar kelas dengan kata bapak, ibu.
BAB II. KODE ETIK KARYAWAN/PEGAWAI
Pegawai SMP PGRI 2 Toboali adalah figur keteladanan bagi peserta didik dibidang
pelayanan administrasi akademik dan umum karena itu pegawai SMP PGRI 2 Toboali
berkewajiban untuk mentaati tata tertib yang ada di SMP SMP PGRI 2 Toboali .
Pasal 4 : Etika Pegawai dalam Berpakaian
Pakaian pegawai SMP PGRI 2 Toboali harus disesuaikan dengan peranan
Ayat 1
yang disandang oleh pegawai waktu berpakaian tersebut dikenakan.
Pakaian pegawai SMP PGRI 2 Toboali di kantor dan di luar kantor untuk
Ayat 2 peranan sebagai pegawai adalah pakaian formal untuk mencerminkan citra
professional
Pasal 5 : Etika Pegawai dalam Komitmen Waktu
Pegawai SMP PGRI 2 Toboali harus memiliki komitmen yang tinggi
Ayat 1
terhadap waktu.
Ayat 2 Pegawai memulai dan mengakhiri jam bertugas tepat waktu
Pegawai harus menginformasikan ke kepala kepegawaian apabila tidak
Ayat 3
hadir untuk mendapatkan kepastian dalam kontak komunikasi
Pasal 6 : Etika Pegawai dalam Melaksanakan Tugas
39
Ayat 1 Pegawai berkewajiban menyampaikan laporan pekerjaannya
Ayat 2 Pegawai wajib terbuka dan jujur
Pegawai menggunakan kata ganti sapaan kepada rekan kerja dan guru-guru
Ayat 3
baik di dalam maupun di luar kelas dengan kata bapak, ibu.
BAB V. PENUTUP
Pasal 7
Dengan berlakunya keputusan Kepala SMP PGRI 2 Toboali ini, maka semua ketentuan
yang berkaitan dengan sikap, perilaku dan perbuatan guru SMP PGRI 2 Toboali yang
bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 8
Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipedomani dan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
Pasal 9
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditentukan kemudian.
Pasal 10
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
BAB. I. PENDAHULUAN
40
bukan PNS termasuk di dalamnya guru BK/BP dan GTT.
Yang dimaksud kepala sekolah adalah pengambil kebijakan tertinggi di
Ayat 6
sekolah.
Yang dimaksud dengan karyawan adalah Kepala Tata Usaha beserta
Ayat 7 bawahannya sebagai tenaga kependidikan di luar guru pelatih dan kepala
sekolah.
BAB II. HAK DAN KEWAJIBAN SISWA
Pasal 2 : Hak Siswa
Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran
Ayat 1
sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 32 ayat 1.
Setiap siswa mempunyai hak sesuai dengan Undang-Undang nomor 20
Ayat 2
tahun 2003; tentang sistem pendidikan nasional.
Setiap siswa berhak mendapat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan
Ayat 3
jadwal yang telah ditetapkan oleh sekolah.
Setiap siswa berhak menikmati fasilitas yang ada di lingkungan sekolah
Ayat 4
berdasarkan dan menurut ketentuan yang berlaku.
Setiap siswa berhak untuk berkonsultasi, baik mengenai perbaikan sikap
Ayat 5 maupun perbaikan situasi belajar di sekolah melalui cara dan prosedur yang
telah ditetapkan.
Setiap siswa berhak untuk mengembangkan bakat, potensi, dan
Ayat 6
kemampuannya sesuai dengan aturan yang berlaku.
Setiap siswa berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan bijaksana sesuai
Ayat 7
dengan aturan yang berlaku.
Ayat 8 Setiap siswa berhak mendapatkan ketenangan dalam belajar.
Pasal 3 : Kewajiban Siswa
Ayat 1 Siswa wajib belajar dengan tekun dan penuh semangat.
Siswa wajib bersikap sopan, santun, dan hormat terhadap kepala sekolah,
guru pelatih dan karyawan baik di sekolah maupun di luar lingkungan
Ayat 2
sekolah, serta memelihara kebersamaan dan bersikap baik kepada sesama
siswa.
Siswa wajib menjunjung tinggi nama baik sekolah, baik dalam pergaulan di
Ayat 3
dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
Siswa wajib memelihara dan menjaga keamanan, ketertiban dan keindahan
Ayat 4 atas kelas dan taman kelas masing-masing serta sekolah secara keseluruhan
berdasarkan prinsip gotong-royong keadilan dan kekeluargaan.
Siswa wajib memakai seragam sekolah secara lengkap dan rapi sesuai
Ayat 5 dengan ketentuan Dirjen Dikdasmen No. 100/C/Kep/D/1991 dan peraturan
lain yang berlaku.
Siswa wajib berada di lingkungan sekolah selama jam pelajaran atau
Ayat 6
selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung.
Ayat 7 Siswa wajib membayar sumbangan lain sesuai dengan kesepakatan dan
41
atau ketentuan yang berlaku.
Siswa wajib menghadirkan orang tua/wali jika diperlukan untuk keperluan
Ayat 8
teknis pendidikan.
Siswa wajib berbaris di depan kelas dan menyalami guru sebelum KBM
Ayat 9
berlangsung.
Siswa wajib mengikuti dan mendukung salah satu kegiatan ekstrakurikuler
Ayat 10
dan kegiatan OSIS
Ayat 11 Siswa wajib melaksanakan tugas sekolah dengan penuh tanggung jawab.
Ayat 12 Siswa wajib menjaga amanah orang tua.
Siswa wajib melaksanakan kegiatan kebersihan bersama sesuai dengan
Ayat 13
ketentuan yang berlaku
Siswa wajib segera pulang ke rumah setelah pelajaran/kegiatan sekolah
Ayat 14
selesai.
Pasal 4 : Pakaian Seragam Anak Sekolah (PSAS)
Ayat 1 Pakaian Seragam Anak Sekolah untuk siswi
a. Baju Warna putih polos, tidak tembus pandang, model biasa,
memakai kancing, berkerah, memakai satu saku tanpa
tutup di sebelah kiri dada, baju dimasukan ke rok.
b. Rok Warna biru polos, tidak tembus pandang, model biasa,
dengan panjang minimal 5 cm di bawah lutut.
c. Ikat Warna hitam dengan kepala sedang, berlogo SMP PGRI
Pinggang 2 Toboali dengan lebar maksimal 3 cm.
d. Kaos Kaki Warna putih dengan model sederhana dengan panjang
minimal 10 cm di atas mata kaki.
e. Kaos Sepatu Sepatu kain dengan warna hitam
f. Kaos Dalam Singlet warna putih polos
Ayat 2 a. Baju warna putih polos, tidak tembus pandang, model biasa,
memakai kancing, berkerah, lengan pendek (sejajar
dengan siku), memakai satu saku tanpa tutup di sebelah
kiri dada, baju dimasukan ke celana.
b. Celana warna biru, model sederhana tanpa lipatan, panjang
celana harus menutupi lutut kaki, di pinggang disediakan
tempat ikat pinggang lebar 3 cm, saku model biasa di
kiri dan kanan, serta di belakang kanan dengan tutup.
c. Ikat Warna hitam dengan kepala sedang, berlogo Tut Wuri
Pinggang Handayani dengan lebar maksimal 3 cm.
d. Kaos Kaki Warna putih dengan model sederhana dengan panjang
minimal 10 cm di atas mata kaki.
e. Sepatu Sepatu kain dengan warna hitam
f. Kaos Dalam Singlet warna putih polos
Ayat 3 Pakaian Seragam Anak Sekolah tidak boleh berukuran terlalu ketat atau
42
pun terlalu longgar.
Siswa wajib mengikuti Upacara Penaikan Bendera, pembacaan Al Qur’an
Ayat 15
Jum’at pagi dan Senam Sabtu Pagi.
Ayat 4 Pakaian Seragam Anak Sekolah harus dilengkapi dengan atribut yang sah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Ayat 5 Pakaian Seragam Anak Sekolah harus dilengkapi dengan atribut yang sah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Ayat 6 Hari Rabu memakai baju batik khas SMP PGRI 2 Toboali dan celana biru
Ayat 7 Hari Kamis memakai pakaian seragam pramuka
Ayat 8 Hari Jumat memakai baju olah raga
Ayat 9 Setiap kegiatan olahraga, siswa memakai seragam olah raga yang
ditetapkan oleh sekolah
Ayat 10 Setiap kegiatan ekstrakurikuler siswa memakai seragam ekstrakurikuler
masing-masing atau pakaian bebas pantas.
Ayat 11 Semua seragam sekolah dan atributnya ditulisi dan atau diberi warna lain.
Ayat 12 Lengan baju dan celana/rok tidak boleh dilipat.
Ayat 13 Semua pakaian seragam sekolah dilarang dipakai selain saat kegiatan
sekolah
Ayat 14 Siswa dilarang memakai jaket/penghangat saat jam pelajaran.
Ayat 15 Siswa SMP PGRI 2 Toboali dilarang memakai pakaian dan atribut sekolah
lain
Pasal 5 : Atribut Pakaian Seragam Sekolah
Ayat 1 Logo OSIS dikenakan di saku baju , dijahit dengan ukuran sesuai
ketentuan.
Ayat 2 Label lokasi sekolah dikenakan di lengan baju sebelah kanani, tiga jari di
bawah jaitan, dijahit dengan rapih.
Ayat 3 Label nama dengan kain putih dan tulisan dan warna sesuai dengan
tingkatan, dikenakan 4 jari di atas saku baju di sebelah kanan.
Ayat 4 Dasi warna biru model biasa, berlogo/bertuliskan SMP SMP PGRI 2
Toboali .
Ayat 5 Untuk keseragaman dan menghindari kesalahan, semua atribut disediakan
koperasi sekolah.
Pasal 6 : Rambut
Ayat 1 Ketentuan rambut khusus siswi :
a. Rambut boleh pendek tetapi harus sopan dan disisir rapi
b. Rambut yang panjang melebihi bahu harus diikat atau dijalin
c. Rambut tidak boleh dicat atau diwarnai
Ayat 2 Ketentuan rambut khusus siswa :
a. Rambut tidak menempel atau melewati kerah baju
43
b. Rambut tidak menempel atau menutupi telinga
c. Rambut tidak boleh panjang
d. Rambut disisir rapi.
e. Panjang rambut bagian atas tidak melebihi dari 5 cm dan harus serasi
dengan bagian lainnya
f. Model rambut harus sopan, tidak mencirikan siswa nakal.
g. Rambut tidak boleh dicat/diwarnai
h. Rambut tidak boleh ada kuncir, dijabrik atau dikeraskan.
Ayat 3 Sewaktu – waktu dan tidak ditentukan waktunya, sekolah akan melakukan
penertiban terhadap ketentuan rambut.
Pasal 7 : Kehadiran Siswa
Ayat 1 Setiap hari Senin Sampai Kamis, pelajaran dimulai pukul 07.15 – 13.50,
hari Jum’at dan Sabtu 07.15 – 10.50
Ayat 2 Siswa harus sudah hadir minimal 10 (sepuluh) menit sebelum pelajaran
dimulai
Ayat 3 Siswa yang tidak dapat hadir/tidak dapat mengikuti pendidikan di sekolah
harus mengirim surat keterangan yang sah.
Ayat 4 Surat keterangan ijin harus ditandatangani oleh orang tua/wali, sedangkan
surat keterangan sakit yang sudah lebih dari 3 (tiga) hari ditandatangani
oleh petugas kesehatan/dokter.
Ayat 5 Tidak dibenarkan permohonan ijin siswa lewat telepon./ Handphone.
Ayat 6 Apabila siswa tidak hadir di sekolah tanpa memberikan keterangan,
dianggap alpa
Ayat 7 Surat Keterangan Izin hanya berlaku untuk 1 (satu) hari, untuk izin hari
berikutnya orang tua/wali siswa harus datang ke sekolah.
Ayat 8 Bila siswa karena satu atau lain hal yang mengharuskan ia meninggalkan
sekolah, ia harus mendapat persetujuan kepala sekolah melalui guru piket.
Dengan menunjukan surat/keterangan/bukti keperluan.
Ayat 9 Siswa mendadak sakit di sekolah boleh pulang setelah mendapatkan izin
dari guru piket
Ayat 10 Siswa tidak diperkenankan berada di luar kelas pada saat jam pelajaran
berlangsung
Ayat 11 Siswa tidak diperkenankan berada di dalam kelas pada saat jam istirahat,
jam upacara bendera dan jam senam
Ayat 12 Siswa dilarang makan minum selama proses pembelajaran berlangsung.
Ayat 13 Ketidakhadiran siswa akan diperhitungkan dalam sistem UAS dan sistem
kenaikan kelas/kelulusan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Ayat 14 Siswa hanya boleh mengikuti Ujian Akhir Semester bila ketidakhadiran di
sekolah kurang dari 10% dari hari efektif semester tersebut.
Pasal 8 : Upacara Bendara
Ayat 1 Setiap siswa wajib mengikuti upacara bendera senin pagi dan upacara hari-
44
hari besar nasional dengan khitmat.
Ayat 2 Setiap siswa bertanggungjawab dalam menjaga ketertiban pelaksanaan
upacara bendera.
Ayat 3 Siswa yang tidak mengikuti upacara bendera akan diberi absen khusus, dan
diberi sanksi sesuai dengan ketentuan.
Ayat 4 Siswa harus menggunakan PSAS lengkap dengan atributnya atau sesuai
dengan ketentuan pakaian upacara bendera.
Ayat 5 Petugas upacara bersifat giliran, dari kelas VII sampai kelas IX yang akan
ditentukan kemudian.
Ayat 6 Kelas/siswa yang mendapat giliran menjadi petugas upacara bendera wajib
mempersiapkan dan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya
Pasal 9 : Pengurus dan Petugas Piket
Ayat 1 Setiap kelas harus mempunyai seksi kebersihan dan kesehatan.
Ayat 2 Setiap pengurus atau petugas harian piket harus mempunyai seorang
koordinator.
Ayat 3 Koordinator piket bertanggungjawab terhadap pelaksanaan piket hari
tersebut.
Ayat 4 Setiap siswa wajib piket sesuai dengan ketentuan
Ayat 5 Piket siswa dilaksanakan berdasarkan jadwal piket yang telah ditentukan
berdasarkan musyawarah pada kelas yang bersangkutan.
Ayat 6 Piket siswa dilaksanakan sebelum dan sesudah Kegiatan Belajar Mengajar
Ayat 7 Seksi kebersihan, pengurus dan petugas piket kelas bertanggungjawab
dalam :
a. Memelihara kebersihan dan keindahan kelas.
b. Menyiram tanaman dan bunga apabila diperlukan.
c. Menyiapkan, menyediakan sarana/alat tulis/penghapus yang
dibutuhkan oleh guru mata pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar
di kelasnya.
d. Mengambil dan menyiapkan kembali absensi dan agenda kelas di meja
wali kelas.
e. Kebersihan dan kerapihan sarana dan organisasi kelas,
gordeng/penutup jendela.
f. Menutup dan mengunci pintu dan jendela
Ayat 8 Seksi kebersihan/Koordinator piket harus melaporkan petugas yang tidak
melaksanakan piket ke Guru piket dan wali kelas kemudian dilanjutkan ke
pembina kesiswaan dan Guru BP untuk mendapat teguran/sanksi yang
ditentukan kemudian
Pasal 10 : Larangan dan Sanksi
Ayat 1 Siswa dilarang :
a. Meninggalkan sekolah pada saat jam pelajaran berlangsung, kecuali
alasan-alasan tertentu dengan seizin kepala sekolah melalui guru piket.
45
b. Meninggalkan sekolah pada saat jam pelajaran berlangsung, kecuali
alasan-alasan tertentu dengan seizin kepala sekolah melalui guru piket.
c. Berpakaian yang bertentangan dengan nilai dan budaya Indonesia serta
bersolek dan memakai perhiasan yang berlebihan.
d. Memakai PSAS di luar sekolah misalnya: bar, mall, diskotik, dan
pertemuan-pertemuan yang tidak ada hubungannya dengan pendidikan
dan pengajaran atau kegiatan sekolah.
e. Menerima tamu tanpa seizin guru piket.
f. Membawa senjata api, senjata tajam berupa apapun yang tidak ada
hubungannya dengan pendidikan dan pengajaran.
g. Membawa, menyimpan, mengedarkan dan/atau mengkonsumsi
minuman keras atau minuman yang memabukan serta obat-obatan
terlarang (narkoba), misalnya : ganja, heroin, morphien, dan
sejenisnya
h. Membawa, menyimpan dan/atau mengedarakan buku bacaan, majalah,
brosur, VCD, Video dan media lainnya yang bertentangan dengan
susila dan budaya bangsa atau media yang tidak ada hubungannya
dengan pendidikan dan pengajaran di sekolah.
i. Berkelahi dan baku hantam baik secara perorangan maupun bersama-
sama secara missal
j. Melakukan tindakan yang mengakibatkan kerugian dan kerusakan
material milik sekolah mau pun milik perorangan, seperti merusak,
mencuri, mencoreng moreng, ngetrek, dan lain-lain sejenisnya
k. Berjudi seperti bermain remi, gaple, poker dan lain sebagainya
l. Melakukan tindakan yang meresahkan/membuat orang lain tidak
nyaman seperti : mengancam, ribut, membuat gaduh melakukan
keonaran, dan lain-lain.
m. Duduk di atas meja dan/atau tempat yang tidak semestinya untuk
duduk (seperti pagar sekolah).
n. Duduk di atas meja dan/atau tempat yang tidak semestinya untuk
duduk (seperti pagar sekolah).
o. Membentuk organisasi selain OSIS
p. Membentuk organisasi selain OSIS
q. Menikah atau hamil
r. Keluar masuk melalui pagar atau jendela
s. Jajan dan atau berada di kantin selama KBM berlangsung
t. Membawa Handphone dalam lingkungan sekolah selama KBM
berlangsung
u. Menggunakan sarana sekolah di luar wiyata mandala
Pasal 11 : Sanksi-Sanksi
Ayat 1 Setiap siswa yang melanggar dan/atau tidak mengindahkan ketentuan
46
dalam tata tertib ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan jenis
pelanggarannya
Ayat 2 Sanksi akan diperhitungkan dalam sistem kenaikan kelas/kelulusan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
Ayat 3 Sanksi-sanksi yang akan dikenakan meliputi :
a. Peringatan lisan.
b. Hukuman yang bersifat mendidik.
c. Dikeluarkan dari kelas.
d. Peringatan tertulis.
e. Disuruh pulang pada hari itu juga.
f. Panggilan orang tua/wali siswa.
g. Skorsing (tidak diperkenankan mengikuti persekolahan dalam jangka
waktu tertentu).
h. Dikeluarkan dari sekolah.
Ayat 4 Siswa akan diberi peringatan lisan apabila melakukan pelanggaran sebagai
berikut :
a. Pakaian seragam tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
seperti atribut tidak lengkap dan/atau baju tidak dimasukan ke dalam
celana/rok.
b. Memasukan buku ke saku celana.
c. Rambut tidak diikat rapi bagi siswi yang berambut panjang.
d. Rambut terlalu panjang bagi siswa.
e. Terlambat dating ke sekolah
Ayat 5 Siswa akan diberi hukuman atau tindakan yang bersifat mendidik apabila :
a. Memakai seragam tidak sesuai dengan ketentuan.
b. Mengecat rambut, memasang tato.
c. Memakai perhiasan bagi siswa.
d. Tidak mengikuti upacara bendera.
e. Tidak melaksanakan tugas piket.
f. Melalaikan tugas/perintah guru dan pegawai.
g. Melecehkan guru dan pegawai.
h. Melalaikan tugas sekolah.
i. Masuk lingkungan sekolah dengan menerobos pagar.
Ayat 6 Siswa akan diberi peringatan lisan dan dikeluarkan dari kelas apabila :
a. Tidak melapor ke guru piket apabila terlambat datang ke sekolah.
b. Bertindak dan bersikap tidak sopan terhadap guru atau siswa lain pada
saat berlangsung proses belajar mengajar.
c. Tidak melaksanakan piket.
d. Tidak mengerjakan tugas atau pekerjan rumah.
e. Melecehkan guru
Ayat 7 Siswa akan dipulangkan dan diberi peringatan tertulis apabila :
47
a. Sudah diberi peringatan lisan namun tetap diabaikan.
b. Memakai pakaian seragam tidak sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
c. Memakai seragam tidak beratribut termasuk topi selain topi sekolah.
d. Memakai pakaian seragam yang tidak sesuai dengan aturan.
e. Rambut menutupi telinga atau kerah baju untuk siswa.
f. Melompat atau menerobos pagar untuk keluar/masuk sekolah.
g. Keluar/masuk lewat jendela kelas.
h. Membuat onar atau kegaduhan di kelas atau di lingkungan sekolah.
i. Terlambat datang ke sekolah
Ayat 8 Orang tua/wali siswa akan dipanggil ke sekolah apabila :
a. Siswa telah diberi peringatan tertulis.
b. Siswa alfa 3 kali berturut-turut tanpa pemberitahuan atau surat
keterangan yang sah.
c. Siswa bolos/keluar dari sekolah sebelum jam pulang berlangsung
tanpa izin dari guru piket.
d. Sering datang terlambat ke sekolah.
e. Merokok di lingkungan sekolah.
f. Pacaran di lingkungan sekolah.
g. Sering membuat keonaran dan kegaduhan di dalam lingkungan
sekolah
Ayat 9 Siswa diberi sanksi belajar mandiri di lingkungan sekolah selama 6 (enam)
hari apabila melakukan :
a. Orang tua/wali telah dipanggil 2 (dua) kali berturut-turut tidak datang
atau tidak memenuhi panggilan.
b. Minum minuman keras di lingkungan sekolah.
c. Memiliki, membawa, mengedarkan dan/atau meminjam buku bacaan,
brosur, film dan media lainnya yang bertentangan dengan agama,
sosial budaya nasional dan Pancasila.
d. Siswa tertangkap membawa senjata tajam atau senjata api yang tidak
ada hubungannya dengan kegiatan pendidikan dan pengajaran.
e. Membentuk organisasi selain OSIS.
f. Melakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan kegiatan sekolah.
g. Melakukan perjudian atau perbuatan yang menjurus ke perjudian di
dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
h. Bersikap melawan guru dan pegawai.
i. Berbohong kepada guru, pegawai dan orang tua
Ayat 10 Siswa diberi sanksi belajar mandiri di lingkungan sekolah selama 12 (dua
belas) hari apabila melakukan :
a. Melakukan tindakan pencurian ringan di dalam lingkungan sekolah.
b. Berkelahi, baku hantam secara perorangan atau kelompok di dalam
48
atau di luar lingkungan sekolah.
c. Tertangkap untuk kedua kalinya :
Membawa senjata tajam/api yang tidak sesuai dengan kegiatan
pendidikan dan pengajaran.
Membentuk organisasi selaian OSIS.
Melakukan kegiatan yang bertentangan dengan kegiatan sekolah.
Telah pernah di skorsing 3 (tiga) hari dan mengulangi perbuatan
pelanggaran terhadap tata tertib sekolah.
Melakukan perjudian atau perbuatan yang menjurus ke perjudian
di dalam atau di luar sekolah atau lingkungan sekolah.
Ayat 11 Siswa diberi sanksi belajar mandiri di lingkungan sekolah selama 12 (dua
belas) hari apabila melakukan :
a. Melakukan perbuatan kriminal sebelum divonis oleh pengadilan.
b. Siswa di tahan oleh yang berwajib.
c. Melawan kepada pelatih/guru/orang tua dengan perkataan tidak
senonoh/ tindakan asusila
Ayat 12 Siswa dikeluarkan dari sekolah apabila :
a. Tertangkap untuk kedua kalinya berkelahi, baku hantam secara
perorangan atau kelompok di dalam atau di luar lingkungan sekolah.
b. Tertangkap untuk ketiga kalinya membawa senjata api/tajam ke
lingkungan sekolah.
c. Terlibat atau menggerakkan/menghasut orang lain untuk melakukan
tindakan yang mengakibatkan kerugian dan kerusakan material milik
sekolah atau pun milik perorangan.
d. Terlibat atau menggerakan/menghasut orang lain dalam perkelahian
antar siswa.
e. Melawan guru dan pegawai secara fisik.
f. Tidak masuk secara berturut-turut tanpa keterangan yang sah dan
orang tua/wali telah dipanggil 3 kali berturut-turut tetapi tidak
memenuhi panggilan itu sampai batas akhir toleransi waktu yang
diberikan.
g. Melakukan perbuatan pidana dan dinyatakan bersalah dan dihukum
oleh pengadilan berdasarkan pasal 35 ayat 1 sub 6 KUHP.
h. Terbukti Terbukti memiliki, mengedarkan, dan/atau mengkonsumsi
narkoba dan obat-obatan terlarang.
i. Terbukti minum minuman keras di sekolah.
j. Mencemarkan nama baik sekolah di dalam dan di luar lingkungan
sekolah.
k. Hamil atau menikah.
l. Telah pernah 2 (dua) kali di diberi sanksi belajar mandiri di
lingkungan sekolah namun tidak ada perubahan pada sikap dan
49
perilakunya.
m. Apabila point pelanggaran yang dilakukan selama satu tahun melebihi
nilai 100 dalam satu tahun pelajaran
BAB IV. ATURAN TAMBAHAN
Pasal 12
Ayat 1 Dalam rangka penegakan tata tertib, sekolah akan melakukan rajia
sewaktu-waktu dengan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Ayat 2 Sekolah berhak merampas barang-barang yang tidak ada hubungannya
dengan pendidikan dan pengajaran dan barang rampasan tersebut hanya
boleh diambil oleh orang tua
Ayat 3 Sekolah wewenang untuk mengembalikan dan/atau memusnakan barang-
barang hasil sitaan yang tidak ada hubungannya dengan pendidikan dan
pengajaran
Ayat 4 Siswa yang terlambat dan tidak dijinkan masuk harus segera pulang dan
mengemukakan alasannya kepada orang tua/wali
BAB V. PENUTUP
Pasal 13
Ayat 1 Hal-hal dan aturan yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur
dengan ketentuan tersendiri oleh penanggung jawab bidangnya masing-
masing
Ayat 2 Tata tertib ini berlaku dan sifatnya mengikat untuk seluruh siswa
Ayat 3 Dengan terbitnya tata tertib ini, maka tata tertib siswa tahun pelajaran
2020/2021 dinyatakan tidak berlaku
Ayat 4 Apabila terdapat kekeliruan pada tata tertib ini, maka akan diperbaiki
sebagaimana mestinya sesuai dengan aturan yang berlaku.
Ayat 5 Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berakhir sampai 16 Juli
2021
50
yang dipakai tidak semestinya 2. Ditahan oleh sekolah dan
dilingkungan sekolah mulai jam dikembalikan melalui orang
pertama s.d jam terakhir tua/wali
3 Siswa putra : 1. Ditegur secara lisan
Berambut panjang atau 2. Dikembalikan melalui orang
gondrong tua/wali
Mengecat rambut atau 3. Diambil dan menjadi hak milik
membuat potongan rambut sekolah
yang tidak pantas untuk
ukuran pelajar
Memakai anting dan gelang
5
Memakai kalung
Memakai kemeja atau celana
ketat atau sudah tidak pantas
untuk dipakai
Berpakaian tidak rapi
Mengenakan ikat pinggang
berkepala besar melebihi
ketentuan yang berlaku
4 Untuk Putri : 1. Ditegur secara lisan
Memakai perhiasan atau 2. Dikembalikan melalui orang
make up yang berlebihan tua/wali siswa
Memakai kemeja atau rok 5 3. Diambil dan menjadi hak milik
ketat atau transparan sekolah
Memakai kemeja tidak
dimasukan kedalam rok
5 Tidak menggunakan atribut 1. Ditegur secara lisan
lengkap SMP N3 Toboali: bagde 2. Diberi hukuman yang mendidik
Lokasi, Nama, Tut Wuri 5
Handayani, Dasi dan Topi
51
9 Tidak membawa Al-Qur’an bagi 1. Ditegur secara lisan
yang beragama islam pada setiap 2 2. Diberi hukuman yang mendidik
hari Jum’at
10 Datang terlambat ke Sekolah 1. Ditegur secara lisan
lewat pukul 07.15 tanpa alas an 5 2. Diberi hukuman yang mendidik
yang jelas
11 Tidak melaksanakan piket 1. Ditegur secara lisan
3
2. Diberi hukuman yang mendidik
12 Makan dan Minum di dalam 1. Ditegur secara lisan
3
kelas pada saat KBM 2. Diberi hukuman yang mendidik
13 Berkuku panjang serta mengecat 1. Ditegur secara lisan
kuku bagi siswa laki-laki dan 3 2. Diberi hukuman yang mendidik
perempuan
14 Bertato bagi siswa laki-laki dan 1. Diperingatkan secara tertulis
perempuan 2. Diupayakan
15
menghapus/menghilangkan
3. Dipanggil orang tua
15 Menindik bagian tubuh bagi 1. Diperingatkan secara tertulis
siswa laki-laki dan perempuan 15 2. Dipanggil orang tua
yang tidak pada tempatnya
16 Tidak ikut SKJ pada Sabtu pagi 1. Ditegur secara lisan
5
tanpa alasan yang jelas 2. Diberi hukuman yang mendidik
17 Tidak ikut kegiatan 1. Ditegur secara lisan
Ektrakurikuler di Sekolah tanpa 5 2. Diberi hukuman yang mendidik
alasan yang jelas
18 Masuk ke ruang kelas dengan 1. Ditegur secara lisan
cara yang tidak sesuai dengan 2. Diberi hukuman yang mendidik
10
aturan yang mestinya/masuk
lewat jendela
19 Menikah/Hamil 100 1. Dikembalikan kepada orang tua
20 Menghisap Aibon dan zat-zat 1. Dikembalikan kepada orang tua
100
Adiktif lainnya
21 Buang air besar/kecil tidak pada 1. Diperingatkan secara tertulis
15
tempatnya 2. Dipanggil orang tua/wali
22 Nongkrong diparkir siswa/guru, 1. Ditegur secara lisan
musholla dan tempat-tempat 2. Diberi hukuman yang mendidik
5
lainnya pada saat jam istirahat
atau jam pelajaran
Pasal 2
Citra SMP SMP PGRI 2 Toboali
52
Menjadi siswa di SMP PGRI 2 Toboali adalah salah satu idaman siswa di wilayah
kecamatan Toboali. Perilaku siswa SMP PGRI 2 Toboali dapat dicerminkan dengan tidak
melakukan pelecehan terhadap citra SMP PGRI 2 Toboali seperti melakukan pelanggaran
sebagai berikut :
N
Jenis Pelanggaran Bobot Tindak Lanjut
o
1 Menyalahgunakan alat – alat yang 1. Ditegur secara lisan
tidak ada hubungannya dengan KBM 5 2. Diberi hukuman yang mendidik
di sekolah
2 Tidak mengikuti upacara sengaja 1. Ditegur secara lisan
tanpa seizin piket dan melakukan hal 2. Diberi hukuman mendidik
– hal yang menggangu terlaksananya
10
upacara secara khidmat atau
meninggalkan upacara yang belum
selesai kecuali sakit
3 Membawa kendaraan bermotor 1. Ditegur secara lisan
10
kedalam lingkungan sekolah 2. Dipulangkan pada saat itu juga
4 Masuk atau keluar sekolah dengan 1. Diperingatkan secara tertulis
cara melompat atau menerobos pagar 15 2. Dipanggil orang tua siswa
3. Dipulangkan pada saat itu juga
5 Selama menjalani skorsing berada 1. Diperingatkan secara tertulis
diLingkungan sekolah 20 2. Diberi penambahan skorsing
Pasal 3
Suasana Kelas
Suasana kelas atau ruang belajar yang tenang teratur dan menyenangkan dapat
meningkatkan motivasi siswa untuk belajar lebih giat sehingga siswa dapat mencapai hasil
53
belajar yang maksimal. Pelanggaran – pelanggaran yang dapat merusak suasana di kelas
antara lain :
N
Jenis Pelanggaran Bobot Tindak Lanjut
o
1 Masuk kekelas tanpa seizin dari guru 1. Ditegur secara lisan
piket bila terlambat lebih dari 10 2. Diberi hukuman yang mendidik
menit, baik pada jam pertama atau 2
pada pergantian jam pelajaran atau
jam istirahat
2 Meninggalkan kelas / lingkungan 1. Diperingatkan secara tertulis
sekolah saat KBM sedang 2. Dipanggil orang tua/wali
20
berlangsung tanpa seizin dari guru
pengajar dan guru piket
3 Masuk sekolah tanpa surat 1. Ditegur secara lisan
keterangan dari orang tua jika hari 2. Diberi hukuman yang mendidik
2
sebelumnya tidak hadir tanpa
keterangan
4 Menciptakan dan atau melakukan 1. Diperingatkan secara tertulis
kegaduhan, keributan,keonaran, 25 2. Dipanggil orang tua/wali
sehingga menggangu KBM 3. Dipulangkan saat itu juga
5 Berada dilingkungan sekolah pada 1. Diperingatkan secara tertulis
saat KBM berlangsung dengan tidak 2. Dipanggil orang tua/wali
25
menggunakan seragam SMP SMP 3. Dipulangkan saat itu juga
PGRI 2 Toboali
Pasal 4
Pelestarian Lingkungan Sekolah
Belajar ditempat yang bersih dapat menimbulkan jiwa yang sehat. Untuk siswa SMP
PGRI 2 Toboali harus mempunyai kesadaran pentingnya pelestarian lingkungan hidup
disekitar sekolah. Pelanggaran – pelanggaran itu dicerminkan antara lain :
N
Jenis Pelanggaran Bobot Tindak Lanjut
o
1 Merusak keindahan sekolah dan 1. Ditegur secara lisan
lingkungan antara lain dengan 2. Diperingatkan secara tertulis
2
membuang sampah sembarangan,
atau tidak pada tempatnya
2 Membuat coretan pada barang – 10 1. Diperingatkan secara tertulis
barang inventaris sekolah atau di 2. Diupayakan untuk menghapus
tembok atau tempat – tempat lain di 3. Mengganti kerugian
dalam maupun di luar lingkungan
54
sekolah
3 Merusak barang milik sekolah baik 1. Dipanggil orang tua
dengan sengaja ataupun tidak sengaja 2. Mengganti kerugian
25
sehingga menyebabkan kerugian
sekolah
Pasal 5
Norma Susila
Siswa yang baik dan santun dalam bergaul akan menjadi harapan bangsa. Pelanggaran –
pelanggaran terhadap norma susila dicerminkan antara lain :
N
Jenis Pelanggaran Bobot Tindak Lanjut
o
1 Bersikap tidak sopan terhadap 1. Ditegur secara lisan
5
sesama siswa 2. Diberi hukuman yang mendidik
2 Menerima tamu disekolah saat KBM 1. Ditegur secara lisan
5
tanpa izin dari guru piket 2. Diberi hukuman yang mendidik
3 Melakukan perbuatan yang 1. Diperingatkan secara tertulis
bertentangan dengan norma susila 2. Dipanggil orang tua/wali
dan agama, seperti 25
Bermain kartu, Berbuat asusila dan
Berjudi
4 Berlaku tidak sopan atau menghina 1. Dipanggil orang tua/wali
atau membangkang, melawan 2. Dalam beberapa hal dapat
30
terhadap Kepala Sekolah, Guru dan dilakukan skorsing
Karyawan
5 Melakukan kecurangan memalsukan 1. Diperingatkan secara tertulis
identitas atau tanda tangan orang lain 2. Dipanggil orang tua
25
untuk kepentingan pribadi atau
kelompok
6 Melakukan pemalsuan tanda tangan 1. Dipanggil orang tua/wali
Kepala Sekolah atau Guru atau 2. Diskorsing
50
Karyawan untuk kepentingan
individu atau kelompok
7 Melakukan kecurangan ketika 1. Ditegur secara lisan
ulangan harian atau ulangan umum 10 2. Diberi hukuman yang mendidik
atau ujian lainnya
8 Memberikan keterangan atau 1. Diperingatkan secara tertulis
20
pernyataan palsu 2. Dipanggil orang tua/wali
9 Menyalahgunakan, mengambil, atau 50 1. Dipanggil orang tua/wali
meminta dengan paksa berupa uang 2. Diberi hukuman yang mendidik
atau barang orang lain atau milik
55
sekolah
10 Melakukan perusakan barang milik 1. Dipanggil orang tua
orang lain atau sekolah baik sengaja 20 2. Mengganti kerusakan
maupun tidak sengaja
11 Melakukan intimidasi terhadap siswa 1. Dipanggil orang tua/wali
lain sehingga menimbulkan rasa tidak 25 2. Diupayakan tindakan damai
aman atau ketakutan
12 Melakukan penendangan atau 1. Dipanggil orang tua
penamparan atau pemukulan baik 2. Diberi hukuman mendidik
secara perorangan maupun kelompok
terhadap sesama siswa atau orang
50
lain baik secara langsung maupun
dengan menggunakan benda
sehingga menyebabkan cidera
ataupun tidak
13 Melakukan perkelahian baik secara 1. Dipanggil orang tua
perorangan maupun kelompok 2. Diberi hukuman yang mendidik
terhadap sesama siswa atau orang 50
lain baik secara langsung maupun
dengan menggunakan benda
14 Membawa atau menyimpan atau 1. Dipanggil orang tua
menyembunyikan petasan atau bahan 2. Diberi hukuman yang mendidik
peledak lainnya dilingkungan
sekolahyang dapat mengancam
50
bahaya jiwa orang atau
menghancurkan atau menimbulkan
kerusakan barang atau bangunan
milik individu atau milik negara
15 Memicu terjadinya perkelahian baik 1. Dipanggil orang tua
perorangan maupun masal 2. DDiberi hukuman yang mendidik
( tawuran ) yang mengakibatkan
50
terjadinya korban dari kedua belah
pihak
56
18 Terbukti secara hukum melakukan 1. Dikembalikan kepada orang tua
tindakan kriminal yang berhubungan
100
dengan pihak kepolisian didalam
maupun diluar lingkungan sekolah
19 Membawa atau menyimpan atau 1. Dikembalikan kepada orang tua
mengkonsumsi atau mengedarkan
minuman keras atau narkoba atau zat 100
adiktif lainnya didalam maupun
diluar lingkungan sekolah
20 Pacaran di lingkungan sekolah pada 1. Diperingatkan secara tertulis
20
saat jam belajar (proses KBM) 2. Dipanggil orang tua/wali
21 Berbuat tidak senonoh/melakukan 1. Dikembalikan kepada orang tua
hubungan badan/kegiatan seksual
100
lainnya di lingkungan sekolah pada
saat jam belajar (proses KBM)
Pasal 6
Organisasi Sekolah
Organisasi yang ada dan diakui di SMP PGRI 2 Toboali adalah OSIS (Organisasi Siswa
Intra Sekolah). Sedangkan organisasi lain yang dibentuk untuk menonjolkan identitas diri
dapat menimbulkan kerawanan. Hal – hal tersebut dicerminkan dengan pelanggaran –
pelanggaran sebagai berikut :
N
Jenis Pelanggaran Bobot Tindak Lanjut
o
1 Menggunakan jaket, atau jas atau 1. Diperingatkan secara tertulis
topi atau pakaian yang bukan 2. Dikembalikan melalui orang tua
merupakan Pakaian Seragam Anak 20
Sekolah SMP PGRI 2 Toboali pada
saat jam belajar sekolah
2 Membentuk atau menjadi anggota 1. Diperingatkan secara tertulis
organisasi atau kegiatan yang tidak 30 2. Diberi hukuman yang mendidik
dilegalkan oleh sekolah
Pasal 7
Sistematika Pemberian Sanksi
1. Sanksi diberikan berupa teguran :
a. Apabila akumulasi poin pelanggaran mencapai 10, maka ditegur oleh wali kelas.
b. Apabila akumulasi poin pelanggaran mencapai 15, maka dipanggil orang tua oleh wali
kelas.
c. Apabila akumulasi poin pelanggaran mencapai 25, maka dipanggil orang tua oleh guru
BP/BK.
57
2. Sanksi diberikan berupa peringatan tertulis :
a. Apabila akumulasi poin pelanggaran mencapai 30, maka surat pernyataan ditandatangani
oleh siswa diatas materai dengan diketahui oleh orang tua dan wali kelas.
b. Apabila akumulasi poin pelanggaran mencapai 40, maka surat pernyataan ditandatangani
oleh siswa diatas materai dengan diketahui oleh orang tua dan Guru BP/BK.
3. Sanksi diberikan berupa skorsing atau dikeluarkan dari sekolah apabila :
a. Apabila akumulasi poin pelanggaran mencapai 50, maka dikenakan skorsing selama 3 (tiga)
hari dengan surat pernyataan ditandatangani oleh siswa diatas materai dengan diketahui oleh
orang tua dan wali kelas.
b. Apabila akumulasi poin pelanggaran mencapai 75 dan sebelumnya siswa telah dikenakan
skorsing pada pada pasal 7 ayat 3.a, maka siswa akan dikenakan skorsing selama 3 (tiga)
hari.
c. Apabila akumulasi poin pelanggaran mencapai nilai 100 dan siswa telah menjalani skorsing,
maka siswa tersebut akan dikembalikan kepada orang tua siswa.
58
Ketua Bidang
Pengurus
b. Pengurus Ektrakurikuler
Ketua OSIS
Pengurus
c. Pengurus Kelas
Ketua Kelas
Pengurus kelas
59
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran dan hari libur.
Adapun kalender pendidikan di SMP PGRI 2 Toboali disusun berikut:
KALENDER KEGIATAN
SMP PGRI 2 TOBOALI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
JULI 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
Minggu - 3 10 17 24 31
Senin - 4 11 18 25 11 – 13 Juli 2022 MPLS
Selasa - 5 12 19 26
Rabu - 6 13 20 27
Kamis - 7 14 21 28
Jum’at 1 8 15 22 29 20 Juni – 8 Juli 2022 PPDB TP 2022/2023
9 Juli 2022 Hari Raya Idul Adha 1443 H
Sabtu 2 9 16 23 30
30 Juli 2022 Tahun Baru Islam 1444 H
60
Kamis 1 8 15 22 29
Jum’at 2 9 16 23 30
Sabtu 3 10 17 24
Selasa - 4 11 18 25
Rabu - 5 12 19 26
Kamis - 6 13 20 27
Jum’at - 7 14 21 28 8 Oktober 2022 Maulid Nabi Muhammad
SAW 1444 H
Sabtu 1 8 15 22 29
61
JANUARI 2023 TGL URAIAN KEGIATAN
Minggu 1 9 16 23 30 1 Januari 2023 Tahun Baru Masehi
Senin 2 10 17 24 31
Selasa 3 11 18 25
Rabu 4 12 19 26
Kamis 5 13 20 27
Jum’at 6 14 21 28
22 29 Tahun Baru Imlek 2574
Sabtu 7 15 22 Januari 2023
Kongzili
62
1444 H
Jum’at - 7 14 21 28 7 April 2023 Wafat Isa Al – Masih
Sabtu 1 8 15 22 29 22 – 23 April 2023 Hari Raya Idul Fitri 1444 H
Selasa 2 9 16 23 30
Rabu 3 10 17 24 31
Kamis 4 11 18 25 18 Mei 2023 Kenaikan Isa Al-Masih
Jum’at 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27 6 Mei 2023 Hari Raya Waisak 2567
Minggu - 4 11 18 25
Senin - 5 12 19 26 12 – 17 Juni 2023 Ujian Semester Genap
Selasa - 6 13 20 27
Rabu - 7 14 21 28 28 Juni 2023 Pembagian Rapor
1 Juni 2023 Hari Lahir Pancasila
Kamis 1 8 15 22 29 29 Juni – 15 Juli Libur Semester Genap
2023
Jum’at 2 9 16 23 30
Sabtu 3 10 17 24
KETERANGAN :
a. LIBUR SEKOLAH
HARI LIBUR YANG DITENTUKAN OLEH PERATURAN PEMERINTAH PUSAT
ANTARA LAIN :
1. 9 Juli 2022 : Hari Raya Idul Adha 1442 H
2. 30 Juli 2022 : Tahun Baru Islam 1444 H
3. 17 Agustus 2022 : Hari Kemerdekaan RI
4. 8 Oktober 2022 : Maulid Nabi Muhammad SAW
5. 25 Desember 2022 : Hari Raya Natal
6. 26 Desember 2022 : Cuti Bersama Hari Raya Natal
7. 1 Januari 2023 : Tahun Baru Masehi
8. 22 Januari 2023 : Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili
9. 18 Februari 2023 : Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1444 H
10. 22 Maret 2023 : Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1945
63
11. 7 April 2023 : Jumat Agung / Wafat Isa Almasih
12. 22 – 23 April 2023 : Hari Raya Idul Fitri 1444 H
13. 1 Mei 2023 : Hari Buruh Internasional
14. 6 Mei 2023 : Hari Raya Waisak 2567
15. 18 Mei 2023 : Kenaikan Isa Almasih
16. 1 Juni 2022 : Hari Lahir Pancasila
Tenaga Kependidikan
1.3 Tenaga Berijazah sekurang- berijazah belum D-3. √
Kependidikan kurangnya D-3
Belum lengkap
1.4 Sarana dan Memadai √
Prasarana
Belum semua terpenuhi.
1.5 Biaya Terpenuhi √
64
1.2 Pendidik Mengajar sesuai dengan Hampir semua guru √
latar belakang pendidikan berpendidikan S-1 dan
dan jenjang S-1. mengajar sesuai latar
belakang pendidikannya
1.3 Tenaga Berijazah sekurang- Masih terapat Tenaga √
Kependidikan kurangnya D-3 Kependidikan berijazah
belum D-3.
Belum lengkap
1.4 Sarana dan Memadai √
Prasarana Belum semua terpenuhi
1.5 Biaya Terpenuhi √
2. Faktor Eksternal
2.1 Dinas Mendukung Mendukung √
Pendidikan Kab.
2.2 Dewan Mendukung Mendukung √
Pendidikan
2.3 Asosiasi Profesi Mendukung Mendukung √
(PGRI)
2.4Lingkungan Mendukung Mendukung √
Masyarakat
3. Fungsi Evaluasi
Kurikulum
1. Faktor Internal
1.1 Komite Sekolah Mendukung Mendukung √
1.2 Pengawas Mendukung Mendukung √
Sekolah
1.3 Sarana dan Mendukung Belum lengkap √
Prasarana
1.4 Biaya Terpenuhi Belum semua terpenuhi √
2. Faktor Eksternal
2.1 Dinas Mendukung Mendukung √
Pendidikan Kab.
2.2 Dewan Mendukung Mendukung √
Pendidikan
2.3 Asosiasi Profesi Mendukung Mendukung √
(PGRI)
2.4 Lingkungan Mendukung Mendukung √
Masyarakat
BAB V
65
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kurukulum SMP PGRI 2 Toboali disusun sebagai pedoman kerja semua personil
sekolah dan pihak yang terkait.
2. Kurikulum SMP PGRI 2 Toboali dikembangkan secara professional untuk
menciptakan kondisi pendidikan yang demokratis.
3. Kurikulum SMP 3 Toboali memberikan acuan sistem pendidikan yang berlangsung
agar arah proses pendidikan jelas pada kompetensi yang ditetapkan.
4. Pendidik dan peserta didik sangat menentukan keberhasilan tujuan pendidikan di
SMP PGRI 2 Toboali
B. Saran-saran
1. Pendidik dan tenaga kependidikan memahami Standar Isi, Standar Kompetensi
Lulusan, Standar Proses, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar
Penilaian, Standar Sarana Prasarana, dan Standar Pengelolahan SMP PGRI 2 Toboali
2. Pendidik dan tenaga kependidikan memahami tugas pokok dan fungsinya.
66