Anda di halaman 1dari 32

RENCANA KERJA SEKOLAH

RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH (RKJM)


TAHUN PELAJARAN 2003/2004 - 2007/2008

Penyusun:
Tim Pengembang Sekolah SDN 2 Kebonrejo

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI


DINAS PENDIDIKAN
SD NEGERI 2 KEBONREJO
Jln PTPN XII Kebun Malangsari
Kecamatan Kalibaru
TIM PENGEMBANG SEKOLAH

1. Drs. SAYA SENDIRI ( Kepala Sekolah )


2. DYAH MEI ANNA S, Ma Pd ( Guru )
3. EKO WIYONO ( Guru )
4. YULI SUCIATI, S.Pd ( Guru )
5. ANI PUSPITANING BRATA. S Pd ( Guru )
6. MARYONO ( Komite )

i
HALAMAN PENGESAHAN

Sekolah Dasar Negeri 2 Kebonrejo telah menyusun Rencana Kegiatan Sekolah


yang dilakukan oleh Tim Pengembang Sekolah untuk mendapatkan pengesahan
agar dapat dipergunakan sebagai acuan dalam upaya pengembangan sekolah

Kalibaru, 2 Januari 2003

Ketua Komite, Kepala Sekolah,

MARYONO Dra. ENDANG OMAH


NIP. 196604231990031008

Disahkan

Banyuwangi, 11 Januari 2003


Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Banyuwangi

.......................................................................
NIP. 1959

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke Hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia Nya, kami
dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS) SD Negeri 2 Kebonrejo
Tahun Pelajaran 2003/2004 – 2007/2008. Dapat terselesaikan.

Penyusunan RKS atau yang juga dikenal sebagai Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM)
tersebut telah memperhatikan analisa kondisi internal sekolah dan potensi yang dimiliki
sekolah untuk dikembangkan sesuai dengan kebijakan strategis Pemerintah Daerah Kabupaten
Banyuwangi dalam rangka mewujudkan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan (anak
usia dini/dasar/menengah) sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.

RKS SD Negeri 2 Kebonrejo merupakan dokumen perencanaan yang disusun sedemikian


rupa berdasarkan kondisi nyata dan terkini, agar nantinya dapat diwujudkan peningkatan
kwalitas sebagaimana dituangkan dalam visi, misi dan tujuan dalam kurun waktu 4 (empat)
tahun. Dengan demikian RKS ini harus dijadikan sebagai sedoman gerak dan langkah bagi,
segenap penyelenggara pendidikan di SDN 2 Kebonrejo. Sehingga apa yang dilakukan dapat
berdaya guna dan berhasil duna dalam mewujudkan harapan tersebut.

Keberhasilan perencanaan ini menuntut peran serta aktif dari seluruh warga sekolah dan
dukungan dari warga masyarakat. Seluruh komponen sekolah harus mempunyai persepsi yang
sama terhadap visi dan misi sehingga seluruh progam yang dijalankan oleh sekolah tidak
menyimpang dari visi dan misi tersebut
Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah
memberi dukungan dalam penyusunan dan penyelesaian RKS ini. Dan semoga dengan adanya
Rencana Kerja Sekolah (RKS) dapat menjadi perangsang untuk lebih meningkatkan kinerja
sekolah, dan meningkatkan mutu sekolah sehingga sekolah mampu menciptakan keunggulan-
keunggulan di semua bidang. Untuk itu arahan dan bimbingan dari pihak terkait sangat
diharapkan.
Kami menyadari akan adanya keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, oleh sebab itu kami
harapkan adanya saran dan masukan destruktif demi perbaikan langkah selanjutnya. .

Kalibaru, Awal Januari 2003 Tim Pengembang Sekolah

iii
DAFTAR ISI

TIM PENGEMBANG SEKOLAH .................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Landasan Hukum ...................................................................................................... 2
C. Tujuan dan Manfaat RKS ......................................................................................... 3
D. Alur Penyusunan RKS ............................................................................................. 4

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH


A. Analisa Lingkungan Strategis Sekolah .................................................................... 5
B. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ................................................................................. 8

BAB III IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA (KESENJANGAN)

BAB IV PERUMUSAN PROGRAM SEKOLAH


A. Program Strategis .....................................................................................................
B. Strategi Pelaksanaan/Pencapaian .............................................................................
C. Hasil Yang Diharapkan ............................................................................................
D. Supervisi, Monitoring dan Evaluasi .................................................................... 5

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


mengamanatkan mengenai fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulis, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pernyataan ini
menunjukkan betapa urgennya pendidikan dalam rangka mempers iapkan pribadi,
masyarakat, dan bangsa menjadi manusia yang berharkat dan bermartabat.

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang demikian kompleks dan ideal itu diperlukan
proses pendidikan yang serius dan bertanggung jawab. Proses tersebut harus dimulai
dengan perencanaan yang matang. Perencanaan yang baik akan sangat mendukung
keberhasilan dalam pencapaian tujuan. Oleh karena itu, Permendiknas Nomor 19 Tahun
2007 mewajibkan setiap sekolah agar menyusun perencanaan, yang disebut dengan
Rencana Kerja Sekolah (RKS), atau yang juga disebut sebagai Rencana Kerja Jangka
Menengah (RKJM)

Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) merupakan rencana pengembangan sekolah


untuk jangka waktu empat tahunan adalah rencana yang relatif bersifat baku, tidak
berubah, dan sesuai dengan filosofi, arah, dan tujuan pendidikan nasional sebagaimana
tercantum dalam UUD 1945 (yang diamandemen) dan dalam UUSPN No .20 Tahun
2003, PP Nomor 32 tahun 2013 tentang perubahan atas PP Nomor 19 Tahun 2005 dan
peraturan perundangan lainnya yang relevan. RKJM adalah suatu dokumen yang memuat
rencana program pengembangan sekolah empat tahun ke depan dengan mempertimbang-
kan sumberdaya yang dimiliki menuju sekolah yang memenuhi Standar Nasional
Pedidikan (SNP). RKJM berisi rangkaian rencana berbagai upaya sekolah dan pihak lain
yang terkait untuk mengatasi berbagai persoalan sekolah yang ada saat ini menuju
terpenuhinya SNP. Dengan tersusunnya Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM)
mudah-mudahan pengembangan sekolah terarah sesuai dengan yang telah direncanakan.

1
Menyadari akan pentingnya RKS, segenap penyelenggara pendidikan di sekolah ini
bersama dengan seluruh pemangku kepentingan, menyusun RKS, yang terdiri atas:
Rencana Kerja Jangka Menengah (lima tahun), dan Rencana Kerja Tahunan yang
diwujudkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).

B. Landasan Hukum
01. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
02. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
02. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
03. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
04. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
05. Permendiknas Nomor 24 Thaun 2006 tentang Standar Pelaksanaan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 dan 24 Tahun 2006
06. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
07. Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah
08. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Guru
09. Permendiknas Nomor 24 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi
10. Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan
11. Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Laboran
12. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Konselor
13. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana
14. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
15. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
16. Permendiknas Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan
17. Kepmendiknas Nomor 129a Tahun 2004 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Pendidikan
18. Kepmendiknas Nomor 044/ U/ 2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah.

2
C. Tujuan dan Manfaat RKS
1. Tujuan
Maksud penyusunan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) adalah tersedianya dan
tersusunnya dokumen perencanaan jangka menengah sekolah yang harus terealisasi
dalam kurun waktu 4 (empat) tahun. Dengan demikian dapat dirumuskan tujuan
penyusunan Rencana Kerja Sekolah adalah :

a. Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai
dengan tingkat kepastian yangtinggi dan resiko yang kecil..
b. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah.
c. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku
sekolah, antar sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten dan antar waktu.
d. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan pelaporan
dan pengawasan.
e. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat
f. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan

2. Manfaat
Dari penyusunan RKS ini, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :

a. Bagi sekolah :
(1) Sebagai pedoman dalam melaksanakan program-program yang sesuai dengan
visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah;
(2) Menentukan target yang akan dicapai sebagai dalam jangka pendek,
menengah, dan jangka panjang;
(3) Menentukan langkah-langkah strategis dari kondisi nyata sekolah yang ada
pada saat sekarang menuju kondisi yang diharapkan;
(3) Sebagai pedoman Pelaksanaan supervisi, monitoring, dan evaluasi
keterlaksanaan program dan hasil-hasilnya dalam kerangka memperoleh
umpan balik untuk memperbaiki RKJM selanjutnya;

b. Jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Dinas Pendidikan Provinsi


Jawa Timur dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan :
(1) Sebagai pedoman pelaksanaan supervisi, monitoring dan evaluasi
keterlaksanaan program dan hasil-hasilnya dalam rangka melakukan
pembinaan kepada sekolah;

3
(2) Memberikan masukan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Propinsi,
dan Pusat dalam kerangka pencapaian standar nasional pendidikan;

c. Masyarakat dan Stakeholder Sekolah


(1) Sebagai gambaran terhadap segala bentuk program sekolah yang akan
diselenggarakan, baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka
panjang.
(2) Sebagai pedoman dan arah dalam mengembangkan peran serta dalam rangka
meningkatkan mutu sekolah

C. Alur Penyusunan RKS.

.1. Penyusunan RKS diawali dengan pembentukan Tim Penyusun RKS yang dihadiri oleh
Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Kependidikan dan Komite Sekolah.
2. Menganalisa lingkungan sekolah strategis, yaitu melakukan kajian tentang faktor-
faktor eksternal sekolah yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan pendidikan.
Berbagai faktor tersebut antara lain mencakup kondisi sosial, ekonomi masyarakat,
geografis lingkungan sekolah, demografis masyarakat sekitar, kondisi perpolitikan,
kondisi keamanan lingkungan, perkembangan globalisasi, perkembangan IPTEK,
tuntutan masyarakat dan bangsa dan regulasi/kebijakan pemerintah pusat dan daerah.
3. Merumuskan visi dan misi berdasarkan hasil kajian tentang lingkungan sekolah
strategis, selanjutnya bertolak dari visi dan misi sekolah dirumuskan tujuan
sekolah.untuk 4 (empat) tahun kedepan.
4. Identifikasi tantangan nyata/kesenjangan, dengan membandingkan antara kondisi
pendidikan saat ini dengan kondisi pendidikan yang diharapkan sesuai dengan delapan
aspek SNP. Tantangan nyata adalah tantangan nyata yang harus diatasi sekolah.
5. Merumuskan Program-Program Strategis untuk Mencapai Visi, Misi, dan Tujuan
Jangka Menengah. Program disini bersifat strategis. Artinya masih utama, pokok, dan
urgen.
6. Menentukan Strategi Pelaksanaan yaitu menetukan strategi yang harus dijalankan
untuk melaksanakan program tersebut secara efisien, efektif, jitu, dan tepat.
7. Menetapakan hasil yang diharapkan, yaitu tingkat pemenuhan SNP yang
hendakdicapai dalam waktu empat tahun ke depan.

4
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

Sebagaimana diketahui bersama, visi merupakan impian/harapan cita-cita yang ingin dicapai
oleh warga sekolah. Visi sekolah dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah dan
segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang, mampu memberikan
inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan.

Visi sekolah dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah dan pihak-pihak yang
berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional.
Diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah dengan
memperhatikan masukan komite sekolah, kemudian disosialisasikan kepada warga sekolah
dan segenap pihak yang berkepentingan dan ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala
sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.

Agar visi sekolah dapat sejalan dengan kondisi dan harapan masyarakat lingkungan sekolah,
maka perlu adanya pengkajian terkait beberapa hal yang dipandang turut mewarnai dalam
merumuskan visi dan dapat menjadi daya dukung dalam mewujudkan visi yang telah
ditetapkan. Untuk itu sebelum perumusan visi itu sendiri, perlu diawali dengan analisa
lingkungan strategis sekolah.

A. Analisa Lingkungan Strategis Sekolah


Lingkungan sekolah merupakan hal penting yang tidak dapat diabaikan, dalam setiap
kegiatan pembelajaran. Sebab bagaimanapun juga situasi dan kondisi lingkungan belajar
yang kondusif turut mewarnai tercapainya tujuan pembelajaran. Rasa aman dan nyaman
sangat berpengaruh bagi pelaku pendidikan, baik bagi pendidik maupun bagi peserta
didik. Beikut ini secara berturut-turut akan dibahas factor lingkungan yang dipandang
memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap keberhasilan proses pembelajaran.

1. Kondisi sosial ekonomi masyarakat


Tinggi rendahnya tingkat sosial ekonomi masyarakat sangat mempengaruhi
kelangsungan dan kelanjutan pendidikan peserta didik. Semakin rendah tingkat sosial
ekonomi seiring dengan semakin rendahnya animo masyarakat terhadap pendidikan.
Sebagian besar mata pencaharian masyarakat dilingkungan sekolah adalah karyawan
lepas PTPN XII Kebun Malangsari, sehingga dapat dikatakan bahwa masyarakat

5
sekitar sekolah masuk kategori sosial ekonomi menengah ke bawah, dan dapat
diasumsikan memiliki minat relatif rendah terhadat peningkatan mutu pendidikan.

2. Geografis Lingkungan sekolah.


Secara geografis SD Negeri 2 Kebonrejo berada di dataran tinggi dan relatif jauh dari
pusat keramaian. Lokasi sekolah menengah yang terdekat adalah SMP satu atap.
Sekolah ini berada di area perkebunan PTPN XII kebun Malangsari, disebelah kanan,
belakang dan kiri sekolah adalah area tananam kopi milik perusahaan. Disamping itu
sekolah juga jauh dari jalan raya, sehingga terhindar dari polusi dan kebisingan. SD
terdekat dengan sekolah ini adalah SDN 4 kebonrejo lebih kurang berjarak 2 km dan
SD negeri 5 Kebonrejo yang berjarak kurang lebih 2 km. Lokasi sekolah juga jauh dari
hal-hal yang menurut sifatnya dapat mengancam keselamatan siswa. Satu hal yang
dirasa cukup menyulitkan, adalah tidak tersedianya sarana angkutan umum. Namun
demikian minat peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi cukup
menggembirakan

3. Demografis Masyarakat Sekitar.


Dengan keberhasilan program Keluarga Berencana, maka angka kelahiran dapat
dikendalikan, namun hal ini juga berdampak menurunnya jumlah peserta didik dari
tahun ke tahun, pada saat ini jumlah siswa secara keseluruhan adalah 115 peserta
didik, lebih rendah dibandingkan dengan jumlah siswa tahun pelajaran yang lalu, yaitu
sebesar 120 peserta didik. Sedangkan penambahan siswa dari perkampungan yang
agak jauh adalah tidak memungkinkan. Mengingat lokasi dari jarak perkampungan
terdekat lebih dari 10 km, dan harus melewati medan yang cukup sulit

4. Kondisi Perpolitikan.
Kehidupan berpolitik di lingkungan sekolah relatif kondusif, dalam arti mereka lebih
cenderung memilih bekerja daripada sibuk dalam partai tertentu. Hampir tidak pernah
terlihat kegiatan politik, kecuali pada saat Pemilu dan Pilkada. Belum pernah terjadi
peristiwa akibat perbedaan aspirasi. Justru para wakil rakyat yang duduk di lembaga
legislatif tidak segan-segan menjembatani pihak sekolah dengan pemerintah, dalam
hal perbaikan gedung sekolah. Perhatian dan kerjasama sinergis yang demikian sudah
barang tentu menjadi point tersendiri bagi upaya peningkatan mutu sekolah

5. Kondisi Keamanan Lingkungan.


Keamanan lingkungan perlu mendapat perhatian yang serius, mengingat posisi
sekolah berada di pinggiran perkampungan, sehingga segala sesuatu yang terjadi di
lingkungan sekolah lepas dari pantauan masyarakat sekitar. Terutama ketika masa

6
liburan, dalam hal ini diperlukan seorang penjaga sekolah (Satpam) yang harusnya
stand by siang dan malam. Memang selama ini belum pernah terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan yang berkaitan dengan keamanan sekolah. Jadi untuk sementara dapat
dikatan masalah keamanan lingkungan tidak ada masalah.

6. Perkembangan Globalisasi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat arus informasi semakin sulit
dibendung, dengan berbekal sebuah android siswa dapat dengan mudah mengakses
aneka informasi yang dibutuhkan. Untuk itu sekolah berupaya memberikan arahan dan
bimbingan kepada peserta didik dalam memilih dan memilih informasi yang
bermanfaat. Dengan demikian dampak negatif dari globalisasi dapat di antisipasi.
Disamping juga lebih memberdayakan pendidikan karakter.
Pengaruh era globalisasi belum begitu berpengaruh pada nilai dan norma yang ada di
masyarakat. Masyarakat masih menjunjung tinggi nilai dan norma warisan nenek
moyang dan harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk didalamnya
budaya luhur juga masih dijunjung tinggi sebagai warisan luhur yang harus
dilestarikan. Filter kagamaan masih berfungsi efektif dalam menangkal pengaruh
budaya manca Negara. Masyarakat lingkungan sekolah adalah masyarakat yang
agamis.

7. Perkembangan IPTEK.
Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi belum dapat dinikmati secara
maksimal oleh peserta didik, khususnya yang berkaitan dengan internet, kendala
utamanya adalah sulitnya mengakses jaringan internet di lingkungan sekolah. Hal
yang dapat dilaksanakan terkait dengan pemanfaatan perkembangan iptek ini, adalah
kegiatan pembelajaran berbasis komputer, hal ini juga belum dapat berjalan maksimal
karena keterbatasan sarana dan prasarana yang ada. Namun untuk hal-hal yang
berkaitan dengan Sistem Manajemen Informasi (SIM), sekolah telah mampu
memenuhi ketentuan yang berlaku.

8. Tuntutan Masyarakat dan Bangsa.


Akhir-akhir ini muncul kecenderungan masyarakat di wilayah kecamatan Kalibaru
untuk memilih sekolah yang memberikan layanan lebih di bidang agama, sehingga
sekolah yang berbasis agama nampaknya lebih diminati. Untuk itu sekolah segera
mengambil langkah untuk menambah porsi kegiatan ibadah di lingkungan sekolah,
tanpa harus mengurangi jam efektif belajar.

7
Disamping itu, masyarakat juga berkeinginan agar sekolah mampu mencetak generasi
yang memiliki daya saing, sehingga out put dapat melanjutkan ke lembaga pendidikan
yang lebih tinggi tanpa harus terkendala oleh rendahnya prestasi siswa.

9. Regulasi/kebijakan pemerintah pusat dan daerah.


Pemerintah memutuskan melaksanakan penuh kebijakan di bidang pendidikan pada 1
Januari 2017 sesuai dengan UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
setelah mempertimbangkan berbagai hal.
Sejalan dengan hal tersebut, maka pemerintah kabupaten Banyuwangi memiliki
program unggulan yang harus dijalankan oleh penyelenggara pendidikan tingkat SD
dan SMP

B. Visi Misi dan Tujuan Sekolah


Dari pembahasan tentang analisa lingkungan strategis sekolah, maka disusun dan
ditetapkan visi, misi dan tujuan sekolah sebagai berikut :

1. Visi :
“BERLANDASKAN IMAN DAN BUDAYA MENUJU PUNCAK PRESTASI.”

Sebagai indikator tingkat pencacapaian visi tersebut adalah sebagai berikut :


a. Indikator Iman :
(1) Memiliki kedisiplinan
(2) Berperan aktif dalam kegiatan keagamaan.
(3) Tertib dalam menjalankan ibadah

b. Indikator Budaya :
(1) Menerapkan budaya bersih.
(2) Memiliki kepedulian sosial.
(3) Menerapkan tata krama dalam kehidupan sehari-hari
(4) Hidup tertib sesuai peraturan yang berlaku

a. Indikator Prestasi :
(1) Prestasi dalam proses pembelajaran.
(2) Prestasi dalam US
(3) Prestasi dalam lomba mata pelajaran
(4) Prestasi dalam lomba Olahraga.
(5) Prestasi dalam lomba kreatifitas
(6) Prestasi dalam persaingan melanjutkan ke jenjang pendidikan di atasnya.

8
2. Misi :
a. Mewujudkan kedisiplinan warga sekolah.
b. Meningkatkan kegiatan keagamaan bagi peserta didik di sekolah.
c. Meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan keagamaan bagi peserta
didik di sekolah.
d. Meningkatkan peran serta warga sekolah dalam mewujudkan budaya bersih.
e. Mewujudkan nilai-nilai solidaritas bagi kehidupan sekolah.
f. Mewujudkan interaksi dan komunikasi yang harmonis sesuai tata krama dalam
kehidupan sehari-hari.
f. Mewujudkan kehidupan tertib sesuai peraturan yang berlaku.
g. Mewujudkan sekolah inovatif dalam pembelajaran
h. Mengembangkan organisasi sekolah yang terus belajar (learning organization)
i. Memenuhi fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir, dan berwawasan ke depan.
j. Mewujudkan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan adil.
k. Memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan yang mampu dan tangguh.
l. Mengembangkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh.
m. Mewujudkan pembinaan kompetensi siswa secara kompetitif
n. Memberdayakan potensi kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik
o. Meningkatkan tanggung jawab, percaya diri dan semangat untuk berkompetisi
pada peserta didik

3. Tujuan Sekolah :
Tujuan dalam konteks ini pada dasarnya merupakan tahapan atau langkah untuk
mewujudkan visi sekolah yang telah dicanangkan. Tujuan diharapkan dapay
mengarahkan perumusan sasaran, kebijaksanaan, program dalam rangka
merealisasikan misi. Isi tujuan ini masih bersifat global, baik isi yang mengarah pada
pencapaian standar nasional pada aspek isi, proses, sarana, kelulusan, pengelolaan,
pendidik dan tenaga kependidikan, pembiayaan, maupun penilaian. Masing-masing
aspek yang dikembangkan dalam tiap tujuan dirumuskan secara relatif umum atau
belum terlalu operasional.

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan
sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini :
a. Sekolah mampu mewujudkan kedisiplinan warga sekolah, antara lain melalui
program kendali belajar dan beribadah. (SKL)

9
b. Sekolah mampu meningkatkan kegiatan keagamaan bagi peserta didik di sekolah.
(SKL)
c. Sekolah mampu meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan
keagamaan bagi peserta didik di sekolah. (SKL)
d. Sekolah mampu meningkatkan peran serta warga sekolah dalam mewujudkan
budaya green and clean. (Standar Pengelolaan)
e. Sekolah mampu mengembangkan program Siswa Asuh Sebaya (SAS) dalam
upaya mewujudkan nilai-nilai solidaritas bagi kehidupan sekolah. (SKL)
f. Sekolah mampu mewujudkan interaksi dan komunikasi yang harmonis sesuai tata
krama dalam kehidupan sehari-hari. (Standar Pengelolaan)
f. Sekolah mewujudkan kehidupan tertib sesuai peraturan yang berlaku. (SKL)
g. Sekolah mampu mewujudkan sekolah inovatif dalam pembelajaran. (Standar
Proses)
h. Sekolah mampu memberikan layanan sesuai dengan kemampuan peserta didik.
(Standar Isi)
h. Sekolah mampu mengembangkan organisasi sekolah yang terus belajar (learning
organization). (Standar Pengelolaan)
i. Sekolah mampu memenuhi fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir, dan
berwawasan ke depan. (Standar Sarana dan Prasarana)
j. Sekolah mampu mewujudkan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan
adil. (Standar Pembiayaan)
k. Sekolah mampu memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan yang mampu
dan tangguh. (Standar Proses)
l. Sekolah mampu ,engembangkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh.
(Standar Pengelolaan)
m. Sekolah mampu mewujudkan pembinaan kompetensi siswa secara kompetitif.
(SKL)
n. Sekolah mampu memberdayakan potensi kecerdasan yang dimiliki oleh peserta
didik. (SKL)
o. Sekolah mampu meningkatkan tanggung jawab, percaya diri dan semangat untuk
berkompetisi pada peserta didik (SKL)
p. Sekolah mampu meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengembangkan
program Kendali belajar dan beribadah. (Standar Pengelolaan)

10
BAB III
IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA (KESENJANGAN)

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005, memuat aturan tentang
kewajiban setiap Satuan Pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk melakukan
penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan tersebut bertujuan untuk
memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan. Penjaminan dan peningkatan mutu
pendidikan merupakan tanggungjawab satuan pendidikan yang harus didukung oleh
pemerintah daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan masing-masing
serta peran serta masyarakat.

Sebagai acuan mutu pemdidikan yang diharapkan adalah terlaksananya 8 Standar Nasional
Pendidikan. Berikut ini disajikan tentang indikator dari masing-masing standar :

Analisis identifikasi tantangan nyata dengan membandingkan antara kondisi pendidikan saat
ini dengan kondisi pendidikan yang diharapkan sesuai dengan delapan aspek SNP. Tantangan
nyata setiap standar nasional pendidikan dirumuskan secara kuantitatif dan terukur. Selisih
antara kondisi ideal tiap aspek SNP dengan kondisi nyata tiap aspek SNP saat ini adalah
tantangan nyata yang harus diatasi sekolah.
Tantangan Nyata
Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan
Kondisi Kondisi Besarnya
No Standar Nasional Pendidikan
Saat Ini Ideal Tantangan
1. Standar Isi
a. Dokumen 1 KTSP yang disusun
1 1 -
berdasarkan panduan BNSP
b. Tersedianya dokumen muatan lokal 2 2 -
c. Tersusunnya program perbaikan dan
1 11 10
pengayaan
d. Tersedianya layanan bimbingan dan
- 6 6
konseling
e. Tersedianya layanan kegiatan ekstra
1 4 4
kurikuler
2. Standar Proses
a. Tersusunya silabus untuk semua mata
5 11 6
pelajaran
b. Tersedianya kegiatan pengembangan
1 6 5
silabus untuk semua semua kelas
c. Tersusunnya RPP untuk semua mata
5 11 6
pelajaran
d. Tersedianya RPPyang mengakomodasi
5 11 6
perbedaan-perbedaan peserta didik

11
Kondisi Kondisi Besarnya
No Standar Nasional Pendidikan
Saat Ini Ideal Tantangan
e. Tersedianya RPP yang disusun berdasar-
5 11 6
kan pada prinsip-prinsip pembelajaran
f. Tersedianya buku panduan, buku
pengayaan, buku referensi, dan sumber 5 11 6
belajar lain untuk guru.
g. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
5 8 3
ketentuan.
h. Pemberian kesempatan kepada peserta
didik untuk melakukan ekplorasi dan 5 8 3
elaborasi, serta mendapatkan konfirmasi..
i. Pelaksanaan supervisi dan evaluasi proses
pembelajaran dilakukan melalui tahapan
5 8 3
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
hasil pembelajaran.
j. Pelaksanaan supervisi dan evaluasi proses
pembelajaran dilakukan secara berkala
5 8 3
dan berkelanjutan oleh Kepala Sekolah
dan Pengawas
3. Standar Kompetensi Lulusan
a. Pemenuhan target SKL 5 11 6
b. Peningkatan kemajuan sebagai
5 6 3
pembelajar yang mandiri
c. Peningkatan motivasi belajar dan rasa
5 6 3
percaya diri
d. Program pengembangan kepribadian
1 - 1
peserta didik.
e. Program pengembangan keterampilan
1 - 1
hidup.
f. Program pengembangan nilai-nilai
agama, budaya, dan pemahaman atas 1 - 1
sikap yang dapat diterima.
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Pemenuhan jumlah pendidik. 9 9 -
b. Pemenuhan jumlah tenaga kependidikan. 2 1 1
c. Pemenuhan kualifikasi pendidik. 9 3 6
d. Pemenuhan kualifikasi tenaga
- 2 2
kependidikan.
e. Pemenuhan kompetensi pendidik. 9 3 6
f. Pemenuhan kompetensi tenaga kependidikan. - 2 2
5. Standar Sarana dan Prasarana
a. Pemenuhan standar terkait dengan ukuran
ruangan, jumlah ruangan, persyaratan 16 6 10
untuk sistem ventilasi, dan lainnya.
b. Pemenuhan standar terkait dengan jumlah
6 5 1
peserta didik dalam rombongan belajar.
c. Pemenuhan alat dan sumber belajar
10 11 1
termasuk buku pelajaran.

12
Kondisi Kondisi Besarnya
No Standar Nasional Pendidikan
Saat Ini Ideal Tantangan
d. Pemeliharaan bangunan secara berkala
60% 100% 40%
sesuai dengan persyaratan standar.
e. Bangunan aman dan nyaman untuk semua pe-
serta didik dan memberi kemudahan kepada 90% 100% 10%
peserta didik yang berkebutuhan khusus.
6. Standar Pengelolaan
a. Tersedianya visi dan misi serta
disosialisasikan kepada warga sekolah 90% 100% 10%
dan pemangku kepentingan.
b. Adanya kemandirian, kemitraan,
partisipasi, keterbukaan, dan 90% 100% 10%
akuntabilitas.dalam pengelolaan sekolah
c. Tersedianya rencana kerja dengan tujuan
yang jelas untuk peningkatan dan 90% 100% 10%
perbaikan berkelanjutan..
d. Sosialisasi rencana kerja yang berbasis
tujuan untuk peningkatan dan perbaikan
90% 100% 10%
berkelanjutan kepada warga sekolah dan
pihak-pihak yang berkepentingan.
e. Adanya rencana kegiatan dan anggaran
sekolah (RAKS) dilaksanakan berdasar- - 1 1
kan rencana jangka menengah (renstra).
f. Pelaksanaan evaluasi diri terhadap kinerja se-
kolah secara berkelanjutan untuk melihat dam 1 1 1
paknya terhadap peningkatan hasil belajar
g. Tersusunnya prioritas indikator untuk
mengukur, menilai kinerja, dan melakukan 1 1 1
perbaikan.
h. Pengelolaan sistem informasi secara yang
efektif, efisien dan dapat 1 1 1
dipertanggungjawabkan.
i. Tersedianya sistem informasi yang
1 1 1
efisien, efektif, dan dapat diakses.
j. Peningkatan keefektifan kinerja pendidik dan
tenaga kependidikan dan pengembangan 10 15 5
profesi pendidik dan tenaga kependidikan.
k. Pelaksanaan supervisi dan evaluasi
10 15 5
pendidik dan tenaga kependidikan.
l. Pelibatan warga sekolah dalam pengelola-
10% 100% 90%
an kegiatan akademis dan nonakademis.
m. Melibatkan anggota masyarakat khusus-
10% 100% 90%
nya pengelolaan kegiatan nonakademis.
7. Standar Pembiayaan
a. Anggaran sekolah dirumuskan merujuk
Peraturan Pemerintah, pemerintahan 10% 100% 90%
provinsi, dan pemerintahan kabupaten.
b. Melibatkan Komite sekolah dan pemang-
ku kepentingan yang relevan dalam 10% 100% 90%
perumusan RAPBS.

13
Kondisi Kondisi Besarnya
No Standar Nasional Pendidikan
Saat Ini Ideal Tantangan
c. Transparan, efisien, dan akuntabel dalam
10% 100% 90%
penyusunan rencana keuangan sekolah.
d. Pembuatan laporan keuangan kepada
10% 100% 90%
Pemerintah dan pemangku kepentingan.
e. Memiliki kapasitas untuk mencari dana
10% 100% 90%
dengan inisiatifnya sendiri.
f. Membangun jaringan kerja dengan Dunia
10% 100% 90%
Usaha dan Dunia Industri setempat.
g. Memelihara hubungan dengan alumni. 10% 100% 90%
h. Melayani siswa dari berbagai tingkatan sosial
ekonomi termasuk siswa dengan kebutuhan 10% 100% 90%
khusus.
i. Subsidi silang kepada siswa kurang
10% 100% 90%
mampu di bidang ekonomi.
8. Standar Penilaian Pendidikan
a. Tersusunnya rencana penilaian terhadap
10% 100% 90%
pencapaian kompetensi peserta didik.
b. Pemberian informasi kepada peserta didik
mengenai kriteria penilaian termasuk 10% 100% 90%
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
c. Pelaksanaan penilaian secara teratur
10% 100% 90%
berdasarkan rencana yang telah dibuat.
d. Penerapan berbagai teknik, bentuk, dan
jenis penilaian untuk mengukur prestasi 10% 100% 90%
dan kesulitan belajar peserta didik.
e. Pemberian masukan dan komentar
mengenai penilaian yang mereka lakukan 10% 100% 90%
pada peserta didik.
f. Penggunaan hasil penilaian untuk
10% 100% 90%
perbaikan pembelajaran.
g. Pelaporan hasil penilaian mata pelajaran pada
setiap akhir semester kepada orangtua/wali
peserta didik dalam bentuk buku laporan
10% 100% 90%
pendidikan.
h. melibatkan orangtua peserta didik dalam
meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa.
10% 100% 90%
9. Budaya Lingkungan Sekolah
a. Penerapan program Green and Clean dalam
rangka menciptakan suasana kondusif yang 10% 100% 90%
mendukung kegiatan pembelajaran
b Penerapan Program Siswa Asuh Sebaya
(SAS) guna mencegah terjadinya anak putus
sekolah dengan alasan ekonomi tidak
10% 100% 90%
mampu.
c Peningkatan pelaksanaan program
10% 100% 90%
Kendali belajar dan beribadah
d Peningkatan Budaya tata krama “in action”
untuk menciptakan suasana kekeluargaan
yang harmonis sesuai norma dan nilai yang
berlaku.

14
15
BAB IV
PERUMUSAN PROGRAM

A. Program Strategis
Program strategis adalah program pokok yang disesuaikan dengan visi dan misi sekolah
yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu empat tahunan. Program ini bersifat strategis,
artinya masih utama, pokok, dan urgen. Program strategis ini harus sesuai dengan
rumusan tujuan sebelumnya. Rumusan program merupakan utama, pokok dan bersifat
urgen yang disarikan dari hasil analisa tantangan nyata. Program Strategis harus dipenuhi
dalam kurun waktu 4 (empat) tahun kedepan.

1. Pemenuhan Standar Isi :


a. Penyusunan Buku-1 KTSP (Dokumen-1 KTSP)
b. Pengembangan silabus
c Pengembangan RPP
d. Pengembangan Bahan Ajar, Modul, Buku, dan sebagainya
e. Pengembangan layanan Bimbingan dan Konseling.
f. Pengembangan layanan Kegiatan Ekstra Kurikuler

2. Pemenuhan Standar Proses :


a. Pemenuhan persiapan pembelajaran
b. Pemenuhan persyaratan pembelajaran
c. Peningkatan pelaksanaan pembelajaran
d. Peningkatan pelaksanaan penilaian pembelajaran
e. Peningkatan pengawasan proses pembelajaran

2. Pemenuhan Standar Kompetensi Lulusan :


a. Peningkatan prestasi bidang akademik
b. Peningkatan prestasi bidang non akademik
c. Peningkatan jumlah kelulusan
d. Peningkatan jumlah yang melanjutkan studi

4. Pemenuhan Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan :


a. Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan (kepala sekolah)
b. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik (guru)
c. Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan lainnya

16
5. Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana :
a. Pemenuhan sarana dan prasarana minimal
b. Pemenuhan sarana dan prasarana lainnya
c. Pemenuhan fasilitas pembelajaran dan penilaian

6. Pemenuhan Standar Pengelolaan:


a. Pemenuhan perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja dan kegiatan
sekolah
b. Pemenuhan struktur organisasi dan mekanisme kerja sekolah
c. Peningkatan supervisi, monitoring, evaluasi, dan akreditasi sekolah
d. Peningkatan peranserta masyarakat dan kemitraan
e. Pengembangan perangkat administrasi sekolah (Program Aplikasi Sekolah)
f. Pengembangan SIM sekolah

7. Pemenuhan Standar Keuangan dan Pembiayaan Pendidikan:


a. Peningkatan sumber dana pendidikan
b. Pengembangan pengalokasian dana
c. Pengembangan penggunaan dana
d. Peningkatan pelaporan penggunaan dana
e. Peningkatan dokumen pendukung pelaporan penggunaan dana
f. Pengembangan income generating unit/unit produksi/unis usaha sekolah

8. Pemenuhan Standar Penilaian Pendidikan:


a. Pengembangan teknik-teknik penilaian kelas
b. Pengembangan instruman ulangan harian
c. Pengembangan instrumen ulangan kenaikan kelas
d. Pengembangan instrumen UTS
e. Pengembangan instrumen UAS
f. Pengembangan perangkat pendokumentasian penilaian

9. Pemenuhan Budaya Lingkungan Sekolah :


a. Peningkatan pelaksanaan kegiatan Siswa Asuh Sebaya (SAS).
b. Pengembangan kegiatan Green and Clean
c. Peningkatan kegiatan kendali belajar dan beribadah.
d. Pentaan budaya tata karma “in action”

17
B. Strategi Pelaksanaan/Pencapaian
Upaya yang perlu dilakukan sekolah untuk memenuhi SNP adalah sebagai berikut.

1. Untuk memenuhi standar isi,


a. Dalam program Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: strateginya
adalah koordinasi dengan Jejaring Kurikulum (TPK) tim Pengembang Kurikulum,
Tingkat Kab/Kota/Propinsi, Komite Sekolah dan stakeholder lain dalam melaksana
kan kunjungan, workshop, lokakarya, seminar, in House Training, dll untuk meng-
hasilkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
b. Dalam program Pengembangan kurikulum: menjalin kerjasama dan mengoptimasi
kan warga sekolah dalam membuat pemetaan KI, KD, dll; membuat RPP, mem-
buat model-model penilaian, dll melalui workshop, IHT, dll untuk menghasilkan
domkumen kurikulum sekolah
c. Sekolah mewajibkan guru-guru melakukan kerja sama yang baik untuk memenuhi
standar isi, mengadakan persiapan dalam pembelajaran, dan mengembangkan
silabus masing-masing guru matapelajaran

2. Untuk memenuhi standar proses,


Upaya yang perlu dilakukan oleh guru adalah:
a. melaksanakan proses pembelajaran yang lebih interaktif, kreatif, inovatif, dan atraktif
b. membuat kegiatan pembelajaran terstruktur dan terjadwal,
c. memanfaatkan bahan, TIK, dan media yang ada di lingkungan sekitar,
d. meningkatkan daya serap siswa untuk memaksimalkan pencapaian KKM,
e. memotivasi siswa untuk lebih kreatif, sehingga mendorong kemandirian sesuai bakat dan
minat siswa,
f. pengelolaan kelas yang mengikuti proses pembelajaran, dan
g. mendokumentasikan seluruh dokumen proses pembelajaran.

Upaya yang perlu dilakukan oleh kepala sekolah adalah:


a. melakukan supervisi guru dan menindaklanjuti secara rutin,
b. mengadakan lebih banyak kegiatan bersama yang lingkupnya global, beragam agama,
bangsa, suku, ras, sosial ekonomi,
c. mengembangkan dan meningkatkan fungsi business center, dan
d. meningkatkan disiplin guru menyiapkan bahan ajar, dari perencanaan hingga pelaksanaan
pembelajaran.

18
Upaya yang perlu dilakukan oleh sekolah adalah:
a. melakukan evaluasi pembelajaran oleh tim kurikulum,
b. melakukan pelatihan proses pembelajaran,
c. melibatkan guru pada kegiatan MGMP di sekolah dan di kabupaten/kota, dan
d. melengkapi dokumen pelaksanaan standar proses.

3. Standar Kompetensi Lulusan


Upaya yang perlu dilakukan oleh guru adalah:
a. melakukan pembelajaran sesuai dengan tuntutan SKL,
b. memanfaatkan hasil US untuk perbaikan pembelajaran,
c. membangun sikap kompetitif dan sportif dalam mencapai prestasi belajar,
d. meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, terutama dalam pelatihan
keterampilan,
e. melakukan kunjungan studi lapangan maupun observasi lingkungan, dan
f. melakukan bimbingan yang intensif terhadap siswa untuk siap bekerja.

Upaya yang perlu dilakukan oleh Kepala Sekolah adalah:


a. bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mendukung kualitas pembelajaran,
b. memberikan penghargaan bagi siswa yang berprestasi,
c. meningkatkan fungsi Bursa Kerja Khusus,
d. meningkatkan kegiatan siswa dalam bidang sosial, budaya, dan agama,
e. melakukan penelusuran alumni dan pengarsipan data alumni, dan
f. menyediakan fasilitas dan memfungsikan seluuruh sumber belajar.

Upaya yang perlu dilakukan oleh Sekolah adalah:

a. memampukan guru dalam mengajar dengan kreatif, berbasis pemecahan masalah


dan gejala alam,
b. melakukan kerjasama dengan DU/DI untuk peningkatan kompetensi siswa dan
penyaluran lulusan,
c. memberikan segera Ijazah dan SKHUS kepada lulusan, dan
d. mengarsipkan kegiatan dan berkas pendukung semua kegiatan.

4. Standar Sarana dan Prasarana


a. Menyusun program tahunan tentang pengadaan sarana dan prasarana.
b. Mengoptimalkan penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan sarana dan prasarana,
terutama laboratorium, alat dan bahan praktek, untuk memudahkan proses
pembelajaran.
19
c. Melengkapi buku-buku panduan dan sarana dan prasarana, terutama alat dan bahan
praktek yang menunjang KBM
d. Melengkapi buku teks dan bahan pembelajaran di perpustakaan.
e. Memfasilitasi terbentuknya business centerterpadu antar program keahlian, dan
memasarkan hasil business centerdengan lebih luas.
f. Menyediakan fasilitas IT dan internet yang mendukung pembelajaran.

5. Standar Pengelolaan
a. Menyusun rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan, sesuai visi
dan misi sekolah, dengan melibatkan semua pihak sekolah.
b. Melakukan sosialisasi visi, misi, dan tujuan sekolah dan program keahlian, rencana
kerja tahunan dan jangka menengah dalam setiap kegiatan.
c. Melengkapi struktur organisasi dengan uraian tugas yang jelas.
d. Melakukan pengelolaan dan evaluasi sekolah dengan baik.
e. Memberikan pelayanan informasi yang cepat dengan menggunakan IT.
f. Membuat sistem pengelolaan sekolah yang baik, didukung oleh SDM pengelola
yang kompeten, dan berorientasi pada peningkatan mutu sekolah.
g. Memiliki unit produksi yang melibatkan siswa, guru, dan karyawan.
h. Memperluas kerjasama dengan DU/DI dalam penyaluran lulusan untuk bekerja,
dan tempat guru produktif untuk magang.
i. Mengembangkan program penjaminan mutu sekolah.
j. Mendokumentasikan dan mengarsipkan bukti kegiatan sekolah.

6. Standar Pembiayaan
a. Melibatkan seluruh guru, komite dan masyarakat untuk pembuatan RKAS agar
mendapat masukan yang positif serta membangun.
b. Menyediakan peraturan dan pedoman keuangan sekolah.
c. Meningkatkan pengelolaan dana dari masyarakat dan pemerintah, secara efektif,
efisien, transparan dan akuntabel.
d. Meningkatkan peran business center dalam mendukung dana.
e. Melakukan audit keuangan secara berkala
f. Melengkapi semua dokumen keuangan terutama RAKS.

20
7. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Menyelenggarakan pelatihan dan workshop bagi guru dan tenaga kependidikan,
sesuai kebutuhan.
b. Meningkatkan jumlah guru dan tenaga kependidikan sesuai kebutuhan.
c. Memampukan guru melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pembelajaran dengan baik.
d. Menyesuaikan kompetensi keahlian dengan mata pelajaran yang diampu.
e. Mendorong guru untuk menghasilkan karya tulis
f. Memberikan pelatihan bagi operator sekolah, laboran, dan perpustakaan.
g. Melatih guru mengggunakan IT, komputer dan mengakses internet.
h. Memberikan reward kepada guru dan tenaga kependidikan berprestasi.
j. Memantau kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran.

8. Standar Penilaian
a. Melakukan penilaian terhadap perkembangan belajar siswa.
b. Memiliki dokumen lengkap mengenai penilaian dan hasil belajar siswa.
c. Mendalami bentuk dan teknik penilaian, melalui pelatihan dan workshop.
d. Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian.
e. Melaksanakan penilaian secara akademik dan non akademik, secara obyektif,
transparan dan dapat dipertanggungjawabkan, dengan memanfaatkan IT.
f. Mendorong guru untuk selalu mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan serta
memberikan informasi tentang kegiatan tersebut.
g. Menindaklanjuti hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya.
h. Meningkatkan keterampilan TIK untuk mempermudah pengelolaan nilai

9. Budaya Lingkungan Sekolah.


a. Mengorganisir kegiatan SAS, Green and Clean dan Prgram Kendali Belajar dan
Beribadah.
b. Menyusun program kegiatan SAS, Green and Clean dan Prgram Kendali Belajar
dan Beribadah.
c. Melakukan kersama sinergis dengan intansi terkait. kegiatan SAS, Green and
Clean dan Prgram Kendali Belajar dan Beribadah
d. Meningkatkan peran serta masyarakat kegiatan SAS, Green and Clean dan Prgram
Kendali Belajar dan Beribadah

21
C. Hasil Yang Diharapkan.
Program sekolah dikatakan berhasil jika indikator-indikator kunci keberhasilan dapat
tercapai, baik kuantitas maupun kualitas yaitu dari program-program strategis yang
direncanakan sesuai dengan standar nasional pendidikan. Hasil-hasil yang diharapkan
adalah tingkat pencapaian tujuan dan program strategis seperti yang telah dirumuskan
sebelumnya.

Berikut ini disajikan hasil kerja pemenuhan SNP yang diharapkan tercapai dalam kurun
waktu empat tahun ke depan.
Tahun Ketercapaian Target
NO. INDIKATOR KEBERHASILAN
I II III IV
1. Standar Isi
a. Tersusunya Dokumen 1 KTSP. √ √ √ √
b. Tersusunya 2 dokumen muatan lokal √ √ √ √
c. Terlaksananya kegiatan perbaikan dan
√ √ √ √
pengayaan untuk 6 rombongan belajar.
d. Terlaksananya layanan bimbingan dan
√ √ √ √
konseling untuk 6 rombongan belajar.
e. Terlaksananya 5 jenis layanan kegiatan ekstra
√ √ √ √
kurikuler
2. Standar Proses
a. Tersusunya silabus untuk 11 mata pelajaran √ √ √ √
b. Terlaksananya kegiatan pengembangan
√ √ √ √
silabus untuk 11 mata pelajaran
c. Tersusunnya RPP untuk 11 mata pelajaran. √ √ √ √
d. Tersusunnya RPP untuk 11 mata pelajaran.
yang mengakomodasi perbedaan-perbedaan √ √ √ √
peserta didik
e. Tersusunnya RPP untuk 11 mata pelajaran yang
√ √ √ √
berdasarkan pada prinsip-prinsip pembelajaran
f. Pengadaan buku panduan, buku pengayaan,
buku referensi, dan sumber belajar lain untuk √ √ √ √
guru
g. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan 8
√ √ √ √
ketentuan.
h. Pemberian kesempatan kepada peserta didik
untuk melakukan ekplorasi dan elaborasi, √ √ √ √
serta mendapatkan konfirmasi.
i. Pelaksanaan supervisi dan evaluasi proses
pembelajaran dilakukan melalui tahapan
√ √ √ √
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil
pembelajaran.
j. Pelaksanaan supervisi dan evaluasi proses
pembelajaran dilakukan secara berkala dan
√ √ √ √
berkelanjutan oleh Kepala Sekolah dan
Pengawas

22
Tahun Ketercapaian Target
NO. INDIKATOR KEBERHASILAN
I II III IV
3. Standar Kompetensi Lulusan
a. Pemenuhan 11 target SKL √ √ √ √
b. Peningkatan kemajuan sebagai pembelajar
√ √ √ √
yang mandiri
c. Peningkatan motivasi belajar dan rasa percaya diri √ √ √ √
d. Program pengembangan kepribadian peserta didik. √ √ √ √
e. Program pengembangan keterampilan hidup. √ √ √ √
f. Program pengembangan nilai-nilai agama, budaya,
dan pemahaman atas sikap yang dapat diterima.
√ √ √ √
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Pemenuhan jumlah pendidik. √ √ √ √
b. Pemenuhan jumlah tenaga kependidikan. √ √ √ √
c. Pemenuhan kualifikasi pendidik. √ √ √ √
d. Pemenuhan kualifikasi tenaga kependidikan. √ √ √ √
e. Pemenuhan kompetensi pendidik. √ √ √ √
f. Pemenuhan kompetensi tenaga kependidikan. √ √ √ √
5. Standar Sarana dan Prasarana
a. Pemenuhan standar terkait dengan ukuran
ruangan, jumlah ruangan, persyaratan untuk √ √ √ √
sistem ventilasi, dan lainnya.
b. Pemenuhan standar terkait dengan jumlah
√ √ √ √
peserta didik dalam rombongan belajar.
c. Pemenuhan alat dan sumber belajar termasuk
√ √ √ √
buku pelajaran.
d. Pemeliharaan bangunan secara berkala sesuai
√ √ √ √
dengan persyaratan standar.
e. Bangunan aman dan nyaman untuk semua
peserta didik dan memberi kemudahan kepada √ √ √ √
peserta didik yang berkebutuhan khusus.
6. Standar Pengelolaan
a. Tersedianya visi dan misi serta disosialisasikan
kepada warga sekolah dan pemangku kepentingan.
√ √ √ √
b. Adanya kemandirian, kemitraan, partisipasi,
keterbukaan, dan akuntabilitas.dalam √ √ √ √
pengelolaan sekolah
c. Tersedianya rencana kerja dengan tujuan yang
jelas untuk peningkatan dan perbaikan √ √ √ √
berkelanjutan..
d. Sosialisasi rencana kerja yang berbasis tujuan
untuk peningkatan dan perbaikan berkelanjutan
kepada warga sekolah dan pihak-pihak yang
√ √ √ √
berkepentingan.
e. Adanya rencana kegiatan dan anggaran
sekolah (RAKS) dilaksanakan berdasarkan √ √ √ √
rencana jangka menengah (renstra).
f. Pelaksanaan evaluasi diri terhadap kinerja se-
kolah secara berkelanjutan untuk melihat dam √ √ √ √
paknya terhadap peningkatan hasil belajar

23
Tahun Ketercapaian Target
NO. INDIKATOR KEBERHASILAN
I II III IV
g. Tersusunnya prioritas indikator untuk
mengukur, menilai kinerja, dan melakukan
perbaikan.
h. Pengelolaan sistem informasi secara yang
efektif, efisien dan dapat
dipertanggungjawabkan.
i. Tersedianya sistem informasi yang efisien,
efektif, dan dapat diakses.
j. Peningkatan keefektifan kinerja pendidik dan
tenaga kependidikan dan pengembangan
profesi pendidik dan tenaga kependidikan.
k. Pelaksanaan supervisi dan evaluasi pendidik
dan tenaga kependidikan.
l. Pelibatan warga sekolah dalam pengelolaan
kegiatan akademis dan nonakademis.
m. Melibatkan anggota masyarakat khususnya
pengelolaan kegiatan nonakademis.
7. Standar Pembiayaan
a. Anggaran sekolah dirumuskan merujuk
Peraturan Pemerintah, pemerintahan provinsi,
dan pemerintahan kabupaten.
b. Melibatkan Komite sekolah dan pemangku
kepentingan yang relevan dalam perumusan
RAPBS.
c. Transparan, efisien, dan akuntabel dalam
penyusunan rencana keuangan sekolah.
d. Pembuatan laporan keuangan kepada
Pemerintah dan pemangku kepentingan.
e. Memiliki kapasitas untuk mencari dana
dengan inisiatifnya sendiri.
f. Membangun jaringan kerja dengan Dunia
Usaha dan Dunia Industri setempat.
g. Memelihara hubungan dengan alumni.
h. Melayani siswa dari berbagai tingkatan sosial eko-
nomi termasuk siswa dengan kebutuhan khusus.
i. Subsidi silang kepada siswa kurang mampu di
bidang ekonomi.
8. Standar Penilaian Pendidikan
a. Tersusunnya rencana penilaian terhadap
pencapaian kompetensi peserta didik.
b. Pemberian informasi kepada peserta didik
mengenai kriteria penilaian termasuk Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM).
c. Pelaksanaan penilaian secara teratur
berdasarkan rencana yang telah dibuat.
d. Penerapan berbagai teknik, bentuk, dan jenis
penilaian untuk mengukur prestasi dan
kesulitan belajar peserta didik.

24
Tahun Ketercapaian Target
NO. INDIKATOR KEBERHASILAN
I II III IV
e. Pemberian masukan dan komentar mengenai
penilaian yang mereka lakukan pada peserta
didik.
f. Penggunaan hasil penilaian untuk perbaikan
pembelajaran.
g. Pelaporan hasil penilaian mata pelajaran pada
setiap akhir semester kepada orangtua/wali
peserta didik dalam bentuk buku laporan
pendidikan.
h. melibatkan orangtua peserta didik dalam
meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa.
9. Budaya Lingkungan Sekolah
a. Penerapan program Green and Clean dalam
rangka menciptakan suasana kondusif yang
mendukung kegiatan pembelajaran
b Penerapan Program Siswa Asuh Sebaya (SAS)
guna mencegah terjadinya anak putus sekolah
dengan alasan ekonomi tidak mampu.
c Peningkatan pelaksanaan program Kendali
belajar dan beribadah
d Peningkatan Budaya tata krama “in action”
untuk menciptakan suasana kekeluargaan
yang harmonis sesuai norma dan nilai yang
berlaku.

D. Supervisi, Monitoring dan Evaluasi.


Supervisi, monitoring dan evaluasi ini merupakan salah satu rencana program strategis
selama empat tahun untuk melaksanakan di sekolahnya. Terutama ditujukan untuk
mengetahui kinerja sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya, serta untuk
mengetahui kecukupan unsur-unsur sekolah yang ada di sekolah lainnya sudah
memenuhi/sesuai dengan SNP atau belum.

Kegiatan supervisi, monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan RKS ini dilakukan
melalui beberapa tahap sebagai berikut :
1. Tahap persiapan yang meliputi :
a. Pembuatan jadwal supervisi, monitoring dan evaluasi.
b. Penyusunan Teamwork supervisi, monitoring dan evaluasi
c. Pembagian tugas pelaksanaan supervisi, monitoring dan evaluasi
2. Tahap pengembangan perangkat instrumen :
a. Pengembangan instrumen Monev pelaksanaan R
(1) untuk Kepala Sekolah

25
(2) untuk Guru
(3) untuk Tenaga Kependidikan
(4) untuk Siswa
(5) untuk Orang Tua/Wali Siswa
b. Pengembangan format tabulasi hasil supervisi, monitoring dan evaluasi
c. Pengembangan instrumen supervisi, monitoring dan evaluasi PBM
3. Tahap pengevaluasian dan desain tindak lanjut
4. Tahap pelaporan

26
BAB V
RENCANA ANGGARAN SEKOLAH

27

Anda mungkin juga menyukai