Penyusun:
Tim Pengembang Sekolah SDN 2 Kebonrejo
i
HALAMAN PENGESAHAN
Disahkan
.......................................................................
NIP. 1959
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur ke Hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia Nya, kami
dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS) SD Negeri 2 Kebonrejo
Tahun Pelajaran 2003/2004 – 2007/2008. Dapat terselesaikan.
Penyusunan RKS atau yang juga dikenal sebagai Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM)
tersebut telah memperhatikan analisa kondisi internal sekolah dan potensi yang dimiliki
sekolah untuk dikembangkan sesuai dengan kebijakan strategis Pemerintah Daerah Kabupaten
Banyuwangi dalam rangka mewujudkan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan (anak
usia dini/dasar/menengah) sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
Keberhasilan perencanaan ini menuntut peran serta aktif dari seluruh warga sekolah dan
dukungan dari warga masyarakat. Seluruh komponen sekolah harus mempunyai persepsi yang
sama terhadap visi dan misi sehingga seluruh progam yang dijalankan oleh sekolah tidak
menyimpang dari visi dan misi tersebut
Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah
memberi dukungan dalam penyusunan dan penyelesaian RKS ini. Dan semoga dengan adanya
Rencana Kerja Sekolah (RKS) dapat menjadi perangsang untuk lebih meningkatkan kinerja
sekolah, dan meningkatkan mutu sekolah sehingga sekolah mampu menciptakan keunggulan-
keunggulan di semua bidang. Untuk itu arahan dan bimbingan dari pihak terkait sangat
diharapkan.
Kami menyadari akan adanya keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, oleh sebab itu kami
harapkan adanya saran dan masukan destruktif demi perbaikan langkah selanjutnya. .
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Landasan Hukum ...................................................................................................... 2
C. Tujuan dan Manfaat RKS ......................................................................................... 3
D. Alur Penyusunan RKS ............................................................................................. 4
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang demikian kompleks dan ideal itu diperlukan
proses pendidikan yang serius dan bertanggung jawab. Proses tersebut harus dimulai
dengan perencanaan yang matang. Perencanaan yang baik akan sangat mendukung
keberhasilan dalam pencapaian tujuan. Oleh karena itu, Permendiknas Nomor 19 Tahun
2007 mewajibkan setiap sekolah agar menyusun perencanaan, yang disebut dengan
Rencana Kerja Sekolah (RKS), atau yang juga disebut sebagai Rencana Kerja Jangka
Menengah (RKJM)
1
Menyadari akan pentingnya RKS, segenap penyelenggara pendidikan di sekolah ini
bersama dengan seluruh pemangku kepentingan, menyusun RKS, yang terdiri atas:
Rencana Kerja Jangka Menengah (lima tahun), dan Rencana Kerja Tahunan yang
diwujudkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).
B. Landasan Hukum
01. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
02. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
02. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
03. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
04. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
05. Permendiknas Nomor 24 Thaun 2006 tentang Standar Pelaksanaan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 dan 24 Tahun 2006
06. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
07. Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah
08. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Guru
09. Permendiknas Nomor 24 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi
10. Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan
11. Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Laboran
12. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Konselor
13. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana
14. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
15. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
16. Permendiknas Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan
17. Kepmendiknas Nomor 129a Tahun 2004 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Pendidikan
18. Kepmendiknas Nomor 044/ U/ 2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah.
2
C. Tujuan dan Manfaat RKS
1. Tujuan
Maksud penyusunan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) adalah tersedianya dan
tersusunnya dokumen perencanaan jangka menengah sekolah yang harus terealisasi
dalam kurun waktu 4 (empat) tahun. Dengan demikian dapat dirumuskan tujuan
penyusunan Rencana Kerja Sekolah adalah :
a. Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai
dengan tingkat kepastian yangtinggi dan resiko yang kecil..
b. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah.
c. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku
sekolah, antar sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten dan antar waktu.
d. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan pelaporan
dan pengawasan.
e. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat
f. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan
2. Manfaat
Dari penyusunan RKS ini, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :
a. Bagi sekolah :
(1) Sebagai pedoman dalam melaksanakan program-program yang sesuai dengan
visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah;
(2) Menentukan target yang akan dicapai sebagai dalam jangka pendek,
menengah, dan jangka panjang;
(3) Menentukan langkah-langkah strategis dari kondisi nyata sekolah yang ada
pada saat sekarang menuju kondisi yang diharapkan;
(3) Sebagai pedoman Pelaksanaan supervisi, monitoring, dan evaluasi
keterlaksanaan program dan hasil-hasilnya dalam kerangka memperoleh
umpan balik untuk memperbaiki RKJM selanjutnya;
3
(2) Memberikan masukan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Propinsi,
dan Pusat dalam kerangka pencapaian standar nasional pendidikan;
.1. Penyusunan RKS diawali dengan pembentukan Tim Penyusun RKS yang dihadiri oleh
Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Kependidikan dan Komite Sekolah.
2. Menganalisa lingkungan sekolah strategis, yaitu melakukan kajian tentang faktor-
faktor eksternal sekolah yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan pendidikan.
Berbagai faktor tersebut antara lain mencakup kondisi sosial, ekonomi masyarakat,
geografis lingkungan sekolah, demografis masyarakat sekitar, kondisi perpolitikan,
kondisi keamanan lingkungan, perkembangan globalisasi, perkembangan IPTEK,
tuntutan masyarakat dan bangsa dan regulasi/kebijakan pemerintah pusat dan daerah.
3. Merumuskan visi dan misi berdasarkan hasil kajian tentang lingkungan sekolah
strategis, selanjutnya bertolak dari visi dan misi sekolah dirumuskan tujuan
sekolah.untuk 4 (empat) tahun kedepan.
4. Identifikasi tantangan nyata/kesenjangan, dengan membandingkan antara kondisi
pendidikan saat ini dengan kondisi pendidikan yang diharapkan sesuai dengan delapan
aspek SNP. Tantangan nyata adalah tantangan nyata yang harus diatasi sekolah.
5. Merumuskan Program-Program Strategis untuk Mencapai Visi, Misi, dan Tujuan
Jangka Menengah. Program disini bersifat strategis. Artinya masih utama, pokok, dan
urgen.
6. Menentukan Strategi Pelaksanaan yaitu menetukan strategi yang harus dijalankan
untuk melaksanakan program tersebut secara efisien, efektif, jitu, dan tepat.
7. Menetapakan hasil yang diharapkan, yaitu tingkat pemenuhan SNP yang
hendakdicapai dalam waktu empat tahun ke depan.
4
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
Sebagaimana diketahui bersama, visi merupakan impian/harapan cita-cita yang ingin dicapai
oleh warga sekolah. Visi sekolah dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah dan
segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang, mampu memberikan
inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan.
Visi sekolah dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah dan pihak-pihak yang
berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional.
Diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah dengan
memperhatikan masukan komite sekolah, kemudian disosialisasikan kepada warga sekolah
dan segenap pihak yang berkepentingan dan ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala
sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.
Agar visi sekolah dapat sejalan dengan kondisi dan harapan masyarakat lingkungan sekolah,
maka perlu adanya pengkajian terkait beberapa hal yang dipandang turut mewarnai dalam
merumuskan visi dan dapat menjadi daya dukung dalam mewujudkan visi yang telah
ditetapkan. Untuk itu sebelum perumusan visi itu sendiri, perlu diawali dengan analisa
lingkungan strategis sekolah.
5
sekitar sekolah masuk kategori sosial ekonomi menengah ke bawah, dan dapat
diasumsikan memiliki minat relatif rendah terhadat peningkatan mutu pendidikan.
4. Kondisi Perpolitikan.
Kehidupan berpolitik di lingkungan sekolah relatif kondusif, dalam arti mereka lebih
cenderung memilih bekerja daripada sibuk dalam partai tertentu. Hampir tidak pernah
terlihat kegiatan politik, kecuali pada saat Pemilu dan Pilkada. Belum pernah terjadi
peristiwa akibat perbedaan aspirasi. Justru para wakil rakyat yang duduk di lembaga
legislatif tidak segan-segan menjembatani pihak sekolah dengan pemerintah, dalam
hal perbaikan gedung sekolah. Perhatian dan kerjasama sinergis yang demikian sudah
barang tentu menjadi point tersendiri bagi upaya peningkatan mutu sekolah
6
liburan, dalam hal ini diperlukan seorang penjaga sekolah (Satpam) yang harusnya
stand by siang dan malam. Memang selama ini belum pernah terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan yang berkaitan dengan keamanan sekolah. Jadi untuk sementara dapat
dikatan masalah keamanan lingkungan tidak ada masalah.
6. Perkembangan Globalisasi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat arus informasi semakin sulit
dibendung, dengan berbekal sebuah android siswa dapat dengan mudah mengakses
aneka informasi yang dibutuhkan. Untuk itu sekolah berupaya memberikan arahan dan
bimbingan kepada peserta didik dalam memilih dan memilih informasi yang
bermanfaat. Dengan demikian dampak negatif dari globalisasi dapat di antisipasi.
Disamping juga lebih memberdayakan pendidikan karakter.
Pengaruh era globalisasi belum begitu berpengaruh pada nilai dan norma yang ada di
masyarakat. Masyarakat masih menjunjung tinggi nilai dan norma warisan nenek
moyang dan harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk didalamnya
budaya luhur juga masih dijunjung tinggi sebagai warisan luhur yang harus
dilestarikan. Filter kagamaan masih berfungsi efektif dalam menangkal pengaruh
budaya manca Negara. Masyarakat lingkungan sekolah adalah masyarakat yang
agamis.
7. Perkembangan IPTEK.
Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi belum dapat dinikmati secara
maksimal oleh peserta didik, khususnya yang berkaitan dengan internet, kendala
utamanya adalah sulitnya mengakses jaringan internet di lingkungan sekolah. Hal
yang dapat dilaksanakan terkait dengan pemanfaatan perkembangan iptek ini, adalah
kegiatan pembelajaran berbasis komputer, hal ini juga belum dapat berjalan maksimal
karena keterbatasan sarana dan prasarana yang ada. Namun untuk hal-hal yang
berkaitan dengan Sistem Manajemen Informasi (SIM), sekolah telah mampu
memenuhi ketentuan yang berlaku.
7
Disamping itu, masyarakat juga berkeinginan agar sekolah mampu mencetak generasi
yang memiliki daya saing, sehingga out put dapat melanjutkan ke lembaga pendidikan
yang lebih tinggi tanpa harus terkendala oleh rendahnya prestasi siswa.
1. Visi :
“BERLANDASKAN IMAN DAN BUDAYA MENUJU PUNCAK PRESTASI.”
b. Indikator Budaya :
(1) Menerapkan budaya bersih.
(2) Memiliki kepedulian sosial.
(3) Menerapkan tata krama dalam kehidupan sehari-hari
(4) Hidup tertib sesuai peraturan yang berlaku
a. Indikator Prestasi :
(1) Prestasi dalam proses pembelajaran.
(2) Prestasi dalam US
(3) Prestasi dalam lomba mata pelajaran
(4) Prestasi dalam lomba Olahraga.
(5) Prestasi dalam lomba kreatifitas
(6) Prestasi dalam persaingan melanjutkan ke jenjang pendidikan di atasnya.
8
2. Misi :
a. Mewujudkan kedisiplinan warga sekolah.
b. Meningkatkan kegiatan keagamaan bagi peserta didik di sekolah.
c. Meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan keagamaan bagi peserta
didik di sekolah.
d. Meningkatkan peran serta warga sekolah dalam mewujudkan budaya bersih.
e. Mewujudkan nilai-nilai solidaritas bagi kehidupan sekolah.
f. Mewujudkan interaksi dan komunikasi yang harmonis sesuai tata krama dalam
kehidupan sehari-hari.
f. Mewujudkan kehidupan tertib sesuai peraturan yang berlaku.
g. Mewujudkan sekolah inovatif dalam pembelajaran
h. Mengembangkan organisasi sekolah yang terus belajar (learning organization)
i. Memenuhi fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir, dan berwawasan ke depan.
j. Mewujudkan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan adil.
k. Memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan yang mampu dan tangguh.
l. Mengembangkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh.
m. Mewujudkan pembinaan kompetensi siswa secara kompetitif
n. Memberdayakan potensi kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik
o. Meningkatkan tanggung jawab, percaya diri dan semangat untuk berkompetisi
pada peserta didik
3. Tujuan Sekolah :
Tujuan dalam konteks ini pada dasarnya merupakan tahapan atau langkah untuk
mewujudkan visi sekolah yang telah dicanangkan. Tujuan diharapkan dapay
mengarahkan perumusan sasaran, kebijaksanaan, program dalam rangka
merealisasikan misi. Isi tujuan ini masih bersifat global, baik isi yang mengarah pada
pencapaian standar nasional pada aspek isi, proses, sarana, kelulusan, pengelolaan,
pendidik dan tenaga kependidikan, pembiayaan, maupun penilaian. Masing-masing
aspek yang dikembangkan dalam tiap tujuan dirumuskan secara relatif umum atau
belum terlalu operasional.
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan
sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini :
a. Sekolah mampu mewujudkan kedisiplinan warga sekolah, antara lain melalui
program kendali belajar dan beribadah. (SKL)
9
b. Sekolah mampu meningkatkan kegiatan keagamaan bagi peserta didik di sekolah.
(SKL)
c. Sekolah mampu meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan
keagamaan bagi peserta didik di sekolah. (SKL)
d. Sekolah mampu meningkatkan peran serta warga sekolah dalam mewujudkan
budaya green and clean. (Standar Pengelolaan)
e. Sekolah mampu mengembangkan program Siswa Asuh Sebaya (SAS) dalam
upaya mewujudkan nilai-nilai solidaritas bagi kehidupan sekolah. (SKL)
f. Sekolah mampu mewujudkan interaksi dan komunikasi yang harmonis sesuai tata
krama dalam kehidupan sehari-hari. (Standar Pengelolaan)
f. Sekolah mewujudkan kehidupan tertib sesuai peraturan yang berlaku. (SKL)
g. Sekolah mampu mewujudkan sekolah inovatif dalam pembelajaran. (Standar
Proses)
h. Sekolah mampu memberikan layanan sesuai dengan kemampuan peserta didik.
(Standar Isi)
h. Sekolah mampu mengembangkan organisasi sekolah yang terus belajar (learning
organization). (Standar Pengelolaan)
i. Sekolah mampu memenuhi fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir, dan
berwawasan ke depan. (Standar Sarana dan Prasarana)
j. Sekolah mampu mewujudkan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan
adil. (Standar Pembiayaan)
k. Sekolah mampu memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan yang mampu
dan tangguh. (Standar Proses)
l. Sekolah mampu ,engembangkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh.
(Standar Pengelolaan)
m. Sekolah mampu mewujudkan pembinaan kompetensi siswa secara kompetitif.
(SKL)
n. Sekolah mampu memberdayakan potensi kecerdasan yang dimiliki oleh peserta
didik. (SKL)
o. Sekolah mampu meningkatkan tanggung jawab, percaya diri dan semangat untuk
berkompetisi pada peserta didik (SKL)
p. Sekolah mampu meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengembangkan
program Kendali belajar dan beribadah. (Standar Pengelolaan)
10
BAB III
IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA (KESENJANGAN)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005, memuat aturan tentang
kewajiban setiap Satuan Pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk melakukan
penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan tersebut bertujuan untuk
memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan. Penjaminan dan peningkatan mutu
pendidikan merupakan tanggungjawab satuan pendidikan yang harus didukung oleh
pemerintah daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan masing-masing
serta peran serta masyarakat.
Sebagai acuan mutu pemdidikan yang diharapkan adalah terlaksananya 8 Standar Nasional
Pendidikan. Berikut ini disajikan tentang indikator dari masing-masing standar :
Analisis identifikasi tantangan nyata dengan membandingkan antara kondisi pendidikan saat
ini dengan kondisi pendidikan yang diharapkan sesuai dengan delapan aspek SNP. Tantangan
nyata setiap standar nasional pendidikan dirumuskan secara kuantitatif dan terukur. Selisih
antara kondisi ideal tiap aspek SNP dengan kondisi nyata tiap aspek SNP saat ini adalah
tantangan nyata yang harus diatasi sekolah.
Tantangan Nyata
Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan
Kondisi Kondisi Besarnya
No Standar Nasional Pendidikan
Saat Ini Ideal Tantangan
1. Standar Isi
a. Dokumen 1 KTSP yang disusun
1 1 -
berdasarkan panduan BNSP
b. Tersedianya dokumen muatan lokal 2 2 -
c. Tersusunnya program perbaikan dan
1 11 10
pengayaan
d. Tersedianya layanan bimbingan dan
- 6 6
konseling
e. Tersedianya layanan kegiatan ekstra
1 4 4
kurikuler
2. Standar Proses
a. Tersusunya silabus untuk semua mata
5 11 6
pelajaran
b. Tersedianya kegiatan pengembangan
1 6 5
silabus untuk semua semua kelas
c. Tersusunnya RPP untuk semua mata
5 11 6
pelajaran
d. Tersedianya RPPyang mengakomodasi
5 11 6
perbedaan-perbedaan peserta didik
11
Kondisi Kondisi Besarnya
No Standar Nasional Pendidikan
Saat Ini Ideal Tantangan
e. Tersedianya RPP yang disusun berdasar-
5 11 6
kan pada prinsip-prinsip pembelajaran
f. Tersedianya buku panduan, buku
pengayaan, buku referensi, dan sumber 5 11 6
belajar lain untuk guru.
g. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
5 8 3
ketentuan.
h. Pemberian kesempatan kepada peserta
didik untuk melakukan ekplorasi dan 5 8 3
elaborasi, serta mendapatkan konfirmasi..
i. Pelaksanaan supervisi dan evaluasi proses
pembelajaran dilakukan melalui tahapan
5 8 3
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
hasil pembelajaran.
j. Pelaksanaan supervisi dan evaluasi proses
pembelajaran dilakukan secara berkala
5 8 3
dan berkelanjutan oleh Kepala Sekolah
dan Pengawas
3. Standar Kompetensi Lulusan
a. Pemenuhan target SKL 5 11 6
b. Peningkatan kemajuan sebagai
5 6 3
pembelajar yang mandiri
c. Peningkatan motivasi belajar dan rasa
5 6 3
percaya diri
d. Program pengembangan kepribadian
1 - 1
peserta didik.
e. Program pengembangan keterampilan
1 - 1
hidup.
f. Program pengembangan nilai-nilai
agama, budaya, dan pemahaman atas 1 - 1
sikap yang dapat diterima.
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Pemenuhan jumlah pendidik. 9 9 -
b. Pemenuhan jumlah tenaga kependidikan. 2 1 1
c. Pemenuhan kualifikasi pendidik. 9 3 6
d. Pemenuhan kualifikasi tenaga
- 2 2
kependidikan.
e. Pemenuhan kompetensi pendidik. 9 3 6
f. Pemenuhan kompetensi tenaga kependidikan. - 2 2
5. Standar Sarana dan Prasarana
a. Pemenuhan standar terkait dengan ukuran
ruangan, jumlah ruangan, persyaratan 16 6 10
untuk sistem ventilasi, dan lainnya.
b. Pemenuhan standar terkait dengan jumlah
6 5 1
peserta didik dalam rombongan belajar.
c. Pemenuhan alat dan sumber belajar
10 11 1
termasuk buku pelajaran.
12
Kondisi Kondisi Besarnya
No Standar Nasional Pendidikan
Saat Ini Ideal Tantangan
d. Pemeliharaan bangunan secara berkala
60% 100% 40%
sesuai dengan persyaratan standar.
e. Bangunan aman dan nyaman untuk semua pe-
serta didik dan memberi kemudahan kepada 90% 100% 10%
peserta didik yang berkebutuhan khusus.
6. Standar Pengelolaan
a. Tersedianya visi dan misi serta
disosialisasikan kepada warga sekolah 90% 100% 10%
dan pemangku kepentingan.
b. Adanya kemandirian, kemitraan,
partisipasi, keterbukaan, dan 90% 100% 10%
akuntabilitas.dalam pengelolaan sekolah
c. Tersedianya rencana kerja dengan tujuan
yang jelas untuk peningkatan dan 90% 100% 10%
perbaikan berkelanjutan..
d. Sosialisasi rencana kerja yang berbasis
tujuan untuk peningkatan dan perbaikan
90% 100% 10%
berkelanjutan kepada warga sekolah dan
pihak-pihak yang berkepentingan.
e. Adanya rencana kegiatan dan anggaran
sekolah (RAKS) dilaksanakan berdasar- - 1 1
kan rencana jangka menengah (renstra).
f. Pelaksanaan evaluasi diri terhadap kinerja se-
kolah secara berkelanjutan untuk melihat dam 1 1 1
paknya terhadap peningkatan hasil belajar
g. Tersusunnya prioritas indikator untuk
mengukur, menilai kinerja, dan melakukan 1 1 1
perbaikan.
h. Pengelolaan sistem informasi secara yang
efektif, efisien dan dapat 1 1 1
dipertanggungjawabkan.
i. Tersedianya sistem informasi yang
1 1 1
efisien, efektif, dan dapat diakses.
j. Peningkatan keefektifan kinerja pendidik dan
tenaga kependidikan dan pengembangan 10 15 5
profesi pendidik dan tenaga kependidikan.
k. Pelaksanaan supervisi dan evaluasi
10 15 5
pendidik dan tenaga kependidikan.
l. Pelibatan warga sekolah dalam pengelola-
10% 100% 90%
an kegiatan akademis dan nonakademis.
m. Melibatkan anggota masyarakat khusus-
10% 100% 90%
nya pengelolaan kegiatan nonakademis.
7. Standar Pembiayaan
a. Anggaran sekolah dirumuskan merujuk
Peraturan Pemerintah, pemerintahan 10% 100% 90%
provinsi, dan pemerintahan kabupaten.
b. Melibatkan Komite sekolah dan pemang-
ku kepentingan yang relevan dalam 10% 100% 90%
perumusan RAPBS.
13
Kondisi Kondisi Besarnya
No Standar Nasional Pendidikan
Saat Ini Ideal Tantangan
c. Transparan, efisien, dan akuntabel dalam
10% 100% 90%
penyusunan rencana keuangan sekolah.
d. Pembuatan laporan keuangan kepada
10% 100% 90%
Pemerintah dan pemangku kepentingan.
e. Memiliki kapasitas untuk mencari dana
10% 100% 90%
dengan inisiatifnya sendiri.
f. Membangun jaringan kerja dengan Dunia
10% 100% 90%
Usaha dan Dunia Industri setempat.
g. Memelihara hubungan dengan alumni. 10% 100% 90%
h. Melayani siswa dari berbagai tingkatan sosial
ekonomi termasuk siswa dengan kebutuhan 10% 100% 90%
khusus.
i. Subsidi silang kepada siswa kurang
10% 100% 90%
mampu di bidang ekonomi.
8. Standar Penilaian Pendidikan
a. Tersusunnya rencana penilaian terhadap
10% 100% 90%
pencapaian kompetensi peserta didik.
b. Pemberian informasi kepada peserta didik
mengenai kriteria penilaian termasuk 10% 100% 90%
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
c. Pelaksanaan penilaian secara teratur
10% 100% 90%
berdasarkan rencana yang telah dibuat.
d. Penerapan berbagai teknik, bentuk, dan
jenis penilaian untuk mengukur prestasi 10% 100% 90%
dan kesulitan belajar peserta didik.
e. Pemberian masukan dan komentar
mengenai penilaian yang mereka lakukan 10% 100% 90%
pada peserta didik.
f. Penggunaan hasil penilaian untuk
10% 100% 90%
perbaikan pembelajaran.
g. Pelaporan hasil penilaian mata pelajaran pada
setiap akhir semester kepada orangtua/wali
peserta didik dalam bentuk buku laporan
10% 100% 90%
pendidikan.
h. melibatkan orangtua peserta didik dalam
meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa.
10% 100% 90%
9. Budaya Lingkungan Sekolah
a. Penerapan program Green and Clean dalam
rangka menciptakan suasana kondusif yang 10% 100% 90%
mendukung kegiatan pembelajaran
b Penerapan Program Siswa Asuh Sebaya
(SAS) guna mencegah terjadinya anak putus
sekolah dengan alasan ekonomi tidak
10% 100% 90%
mampu.
c Peningkatan pelaksanaan program
10% 100% 90%
Kendali belajar dan beribadah
d Peningkatan Budaya tata krama “in action”
untuk menciptakan suasana kekeluargaan
yang harmonis sesuai norma dan nilai yang
berlaku.
14
15
BAB IV
PERUMUSAN PROGRAM
A. Program Strategis
Program strategis adalah program pokok yang disesuaikan dengan visi dan misi sekolah
yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu empat tahunan. Program ini bersifat strategis,
artinya masih utama, pokok, dan urgen. Program strategis ini harus sesuai dengan
rumusan tujuan sebelumnya. Rumusan program merupakan utama, pokok dan bersifat
urgen yang disarikan dari hasil analisa tantangan nyata. Program Strategis harus dipenuhi
dalam kurun waktu 4 (empat) tahun kedepan.
16
5. Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana :
a. Pemenuhan sarana dan prasarana minimal
b. Pemenuhan sarana dan prasarana lainnya
c. Pemenuhan fasilitas pembelajaran dan penilaian
17
B. Strategi Pelaksanaan/Pencapaian
Upaya yang perlu dilakukan sekolah untuk memenuhi SNP adalah sebagai berikut.
18
Upaya yang perlu dilakukan oleh sekolah adalah:
a. melakukan evaluasi pembelajaran oleh tim kurikulum,
b. melakukan pelatihan proses pembelajaran,
c. melibatkan guru pada kegiatan MGMP di sekolah dan di kabupaten/kota, dan
d. melengkapi dokumen pelaksanaan standar proses.
5. Standar Pengelolaan
a. Menyusun rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan, sesuai visi
dan misi sekolah, dengan melibatkan semua pihak sekolah.
b. Melakukan sosialisasi visi, misi, dan tujuan sekolah dan program keahlian, rencana
kerja tahunan dan jangka menengah dalam setiap kegiatan.
c. Melengkapi struktur organisasi dengan uraian tugas yang jelas.
d. Melakukan pengelolaan dan evaluasi sekolah dengan baik.
e. Memberikan pelayanan informasi yang cepat dengan menggunakan IT.
f. Membuat sistem pengelolaan sekolah yang baik, didukung oleh SDM pengelola
yang kompeten, dan berorientasi pada peningkatan mutu sekolah.
g. Memiliki unit produksi yang melibatkan siswa, guru, dan karyawan.
h. Memperluas kerjasama dengan DU/DI dalam penyaluran lulusan untuk bekerja,
dan tempat guru produktif untuk magang.
i. Mengembangkan program penjaminan mutu sekolah.
j. Mendokumentasikan dan mengarsipkan bukti kegiatan sekolah.
6. Standar Pembiayaan
a. Melibatkan seluruh guru, komite dan masyarakat untuk pembuatan RKAS agar
mendapat masukan yang positif serta membangun.
b. Menyediakan peraturan dan pedoman keuangan sekolah.
c. Meningkatkan pengelolaan dana dari masyarakat dan pemerintah, secara efektif,
efisien, transparan dan akuntabel.
d. Meningkatkan peran business center dalam mendukung dana.
e. Melakukan audit keuangan secara berkala
f. Melengkapi semua dokumen keuangan terutama RAKS.
20
7. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Menyelenggarakan pelatihan dan workshop bagi guru dan tenaga kependidikan,
sesuai kebutuhan.
b. Meningkatkan jumlah guru dan tenaga kependidikan sesuai kebutuhan.
c. Memampukan guru melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pembelajaran dengan baik.
d. Menyesuaikan kompetensi keahlian dengan mata pelajaran yang diampu.
e. Mendorong guru untuk menghasilkan karya tulis
f. Memberikan pelatihan bagi operator sekolah, laboran, dan perpustakaan.
g. Melatih guru mengggunakan IT, komputer dan mengakses internet.
h. Memberikan reward kepada guru dan tenaga kependidikan berprestasi.
j. Memantau kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran.
8. Standar Penilaian
a. Melakukan penilaian terhadap perkembangan belajar siswa.
b. Memiliki dokumen lengkap mengenai penilaian dan hasil belajar siswa.
c. Mendalami bentuk dan teknik penilaian, melalui pelatihan dan workshop.
d. Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian.
e. Melaksanakan penilaian secara akademik dan non akademik, secara obyektif,
transparan dan dapat dipertanggungjawabkan, dengan memanfaatkan IT.
f. Mendorong guru untuk selalu mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan serta
memberikan informasi tentang kegiatan tersebut.
g. Menindaklanjuti hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya.
h. Meningkatkan keterampilan TIK untuk mempermudah pengelolaan nilai
21
C. Hasil Yang Diharapkan.
Program sekolah dikatakan berhasil jika indikator-indikator kunci keberhasilan dapat
tercapai, baik kuantitas maupun kualitas yaitu dari program-program strategis yang
direncanakan sesuai dengan standar nasional pendidikan. Hasil-hasil yang diharapkan
adalah tingkat pencapaian tujuan dan program strategis seperti yang telah dirumuskan
sebelumnya.
Berikut ini disajikan hasil kerja pemenuhan SNP yang diharapkan tercapai dalam kurun
waktu empat tahun ke depan.
Tahun Ketercapaian Target
NO. INDIKATOR KEBERHASILAN
I II III IV
1. Standar Isi
a. Tersusunya Dokumen 1 KTSP. √ √ √ √
b. Tersusunya 2 dokumen muatan lokal √ √ √ √
c. Terlaksananya kegiatan perbaikan dan
√ √ √ √
pengayaan untuk 6 rombongan belajar.
d. Terlaksananya layanan bimbingan dan
√ √ √ √
konseling untuk 6 rombongan belajar.
e. Terlaksananya 5 jenis layanan kegiatan ekstra
√ √ √ √
kurikuler
2. Standar Proses
a. Tersusunya silabus untuk 11 mata pelajaran √ √ √ √
b. Terlaksananya kegiatan pengembangan
√ √ √ √
silabus untuk 11 mata pelajaran
c. Tersusunnya RPP untuk 11 mata pelajaran. √ √ √ √
d. Tersusunnya RPP untuk 11 mata pelajaran.
yang mengakomodasi perbedaan-perbedaan √ √ √ √
peserta didik
e. Tersusunnya RPP untuk 11 mata pelajaran yang
√ √ √ √
berdasarkan pada prinsip-prinsip pembelajaran
f. Pengadaan buku panduan, buku pengayaan,
buku referensi, dan sumber belajar lain untuk √ √ √ √
guru
g. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan 8
√ √ √ √
ketentuan.
h. Pemberian kesempatan kepada peserta didik
untuk melakukan ekplorasi dan elaborasi, √ √ √ √
serta mendapatkan konfirmasi.
i. Pelaksanaan supervisi dan evaluasi proses
pembelajaran dilakukan melalui tahapan
√ √ √ √
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil
pembelajaran.
j. Pelaksanaan supervisi dan evaluasi proses
pembelajaran dilakukan secara berkala dan
√ √ √ √
berkelanjutan oleh Kepala Sekolah dan
Pengawas
22
Tahun Ketercapaian Target
NO. INDIKATOR KEBERHASILAN
I II III IV
3. Standar Kompetensi Lulusan
a. Pemenuhan 11 target SKL √ √ √ √
b. Peningkatan kemajuan sebagai pembelajar
√ √ √ √
yang mandiri
c. Peningkatan motivasi belajar dan rasa percaya diri √ √ √ √
d. Program pengembangan kepribadian peserta didik. √ √ √ √
e. Program pengembangan keterampilan hidup. √ √ √ √
f. Program pengembangan nilai-nilai agama, budaya,
dan pemahaman atas sikap yang dapat diterima.
√ √ √ √
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Pemenuhan jumlah pendidik. √ √ √ √
b. Pemenuhan jumlah tenaga kependidikan. √ √ √ √
c. Pemenuhan kualifikasi pendidik. √ √ √ √
d. Pemenuhan kualifikasi tenaga kependidikan. √ √ √ √
e. Pemenuhan kompetensi pendidik. √ √ √ √
f. Pemenuhan kompetensi tenaga kependidikan. √ √ √ √
5. Standar Sarana dan Prasarana
a. Pemenuhan standar terkait dengan ukuran
ruangan, jumlah ruangan, persyaratan untuk √ √ √ √
sistem ventilasi, dan lainnya.
b. Pemenuhan standar terkait dengan jumlah
√ √ √ √
peserta didik dalam rombongan belajar.
c. Pemenuhan alat dan sumber belajar termasuk
√ √ √ √
buku pelajaran.
d. Pemeliharaan bangunan secara berkala sesuai
√ √ √ √
dengan persyaratan standar.
e. Bangunan aman dan nyaman untuk semua
peserta didik dan memberi kemudahan kepada √ √ √ √
peserta didik yang berkebutuhan khusus.
6. Standar Pengelolaan
a. Tersedianya visi dan misi serta disosialisasikan
kepada warga sekolah dan pemangku kepentingan.
√ √ √ √
b. Adanya kemandirian, kemitraan, partisipasi,
keterbukaan, dan akuntabilitas.dalam √ √ √ √
pengelolaan sekolah
c. Tersedianya rencana kerja dengan tujuan yang
jelas untuk peningkatan dan perbaikan √ √ √ √
berkelanjutan..
d. Sosialisasi rencana kerja yang berbasis tujuan
untuk peningkatan dan perbaikan berkelanjutan
kepada warga sekolah dan pihak-pihak yang
√ √ √ √
berkepentingan.
e. Adanya rencana kegiatan dan anggaran
sekolah (RAKS) dilaksanakan berdasarkan √ √ √ √
rencana jangka menengah (renstra).
f. Pelaksanaan evaluasi diri terhadap kinerja se-
kolah secara berkelanjutan untuk melihat dam √ √ √ √
paknya terhadap peningkatan hasil belajar
23
Tahun Ketercapaian Target
NO. INDIKATOR KEBERHASILAN
I II III IV
g. Tersusunnya prioritas indikator untuk
mengukur, menilai kinerja, dan melakukan
perbaikan.
h. Pengelolaan sistem informasi secara yang
efektif, efisien dan dapat
dipertanggungjawabkan.
i. Tersedianya sistem informasi yang efisien,
efektif, dan dapat diakses.
j. Peningkatan keefektifan kinerja pendidik dan
tenaga kependidikan dan pengembangan
profesi pendidik dan tenaga kependidikan.
k. Pelaksanaan supervisi dan evaluasi pendidik
dan tenaga kependidikan.
l. Pelibatan warga sekolah dalam pengelolaan
kegiatan akademis dan nonakademis.
m. Melibatkan anggota masyarakat khususnya
pengelolaan kegiatan nonakademis.
7. Standar Pembiayaan
a. Anggaran sekolah dirumuskan merujuk
Peraturan Pemerintah, pemerintahan provinsi,
dan pemerintahan kabupaten.
b. Melibatkan Komite sekolah dan pemangku
kepentingan yang relevan dalam perumusan
RAPBS.
c. Transparan, efisien, dan akuntabel dalam
penyusunan rencana keuangan sekolah.
d. Pembuatan laporan keuangan kepada
Pemerintah dan pemangku kepentingan.
e. Memiliki kapasitas untuk mencari dana
dengan inisiatifnya sendiri.
f. Membangun jaringan kerja dengan Dunia
Usaha dan Dunia Industri setempat.
g. Memelihara hubungan dengan alumni.
h. Melayani siswa dari berbagai tingkatan sosial eko-
nomi termasuk siswa dengan kebutuhan khusus.
i. Subsidi silang kepada siswa kurang mampu di
bidang ekonomi.
8. Standar Penilaian Pendidikan
a. Tersusunnya rencana penilaian terhadap
pencapaian kompetensi peserta didik.
b. Pemberian informasi kepada peserta didik
mengenai kriteria penilaian termasuk Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM).
c. Pelaksanaan penilaian secara teratur
berdasarkan rencana yang telah dibuat.
d. Penerapan berbagai teknik, bentuk, dan jenis
penilaian untuk mengukur prestasi dan
kesulitan belajar peserta didik.
24
Tahun Ketercapaian Target
NO. INDIKATOR KEBERHASILAN
I II III IV
e. Pemberian masukan dan komentar mengenai
penilaian yang mereka lakukan pada peserta
didik.
f. Penggunaan hasil penilaian untuk perbaikan
pembelajaran.
g. Pelaporan hasil penilaian mata pelajaran pada
setiap akhir semester kepada orangtua/wali
peserta didik dalam bentuk buku laporan
pendidikan.
h. melibatkan orangtua peserta didik dalam
meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa.
9. Budaya Lingkungan Sekolah
a. Penerapan program Green and Clean dalam
rangka menciptakan suasana kondusif yang
mendukung kegiatan pembelajaran
b Penerapan Program Siswa Asuh Sebaya (SAS)
guna mencegah terjadinya anak putus sekolah
dengan alasan ekonomi tidak mampu.
c Peningkatan pelaksanaan program Kendali
belajar dan beribadah
d Peningkatan Budaya tata krama “in action”
untuk menciptakan suasana kekeluargaan
yang harmonis sesuai norma dan nilai yang
berlaku.
Kegiatan supervisi, monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan RKS ini dilakukan
melalui beberapa tahap sebagai berikut :
1. Tahap persiapan yang meliputi :
a. Pembuatan jadwal supervisi, monitoring dan evaluasi.
b. Penyusunan Teamwork supervisi, monitoring dan evaluasi
c. Pembagian tugas pelaksanaan supervisi, monitoring dan evaluasi
2. Tahap pengembangan perangkat instrumen :
a. Pengembangan instrumen Monev pelaksanaan R
(1) untuk Kepala Sekolah
25
(2) untuk Guru
(3) untuk Tenaga Kependidikan
(4) untuk Siswa
(5) untuk Orang Tua/Wali Siswa
b. Pengembangan format tabulasi hasil supervisi, monitoring dan evaluasi
c. Pengembangan instrumen supervisi, monitoring dan evaluasi PBM
3. Tahap pengevaluasian dan desain tindak lanjut
4. Tahap pelaporan
26
BAB V
RENCANA ANGGARAN SEKOLAH
27