Anda di halaman 1dari 38

RENCANA KERJA

JANGKA
MENENGAH (RKJM)

Tahun 2018 s.d. 2021

SMA NEGERI 1 KECAMATAN HARAU


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
PROVINSI SUMATERA BARAT
2018

i
Halaman

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah, dengan ini


Rencana Kerja Sekolah (RKS) SMA Negeri 1 Kecamatan Harau ditetapkan/
disahkan untuk diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2018/2019 sampai
2020/2021.

Ditetapkan di: Tanjung


Pati Tanggal: Juni 2018

Ketua Komite, Kepala SMA Sekolah,

Drs. Afrizal
NR Dt Paduko Majo Indo Nan Gamuak NIP. 19641231 198903 1 106

Mengetahui :
Kepala Dinas Pendidikan
Propinsi Sumatera Barat

Drs. BURHASMAN, M.M


Pembina Utama Madya
NIP. 195904241984031006

i
Kata

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami

Tim Penyusun RKS telah menyusun Rencana Kerja Sekolah (RKS) Tahun 2018

sampai dengan 2021 yang dijadikan dasar Pedoman Pelaksanaan Kegiatan

Pendidikan di SMA Negeri 1 Kecamatan Harau.

Perumusan RKS ini disusun berdasarkan hasil lokakarya yang dihadiri

oleh semua personil sekolah dan Pengurus Komite Sekolah. Dalam kegiatan

lokakarya ini ditampung usul dan saran peserta tentang kegiatan yang menjadi

prioritas dalam 4 (empat) tahun ke depan, dengan perencanaan dana yang

bersumber dari BOS, BOP, Komite, dan Block Grant Sekolah Rujukan.

Terimakasih diucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan

kontribusi positif dalam mewujudkan tersusunnya RKS SMA Negeri 1 Kecamatan

Harau. Dalam rngka mencapai tujuan sekolah yang sesuai dengan visi dan misi

yang diemban sekolah sehingga proses kegiatan pembelajaran semakin lancar,

pada akhirnya bermuara pada peningkatan mutu pendidikan di SMA Negeri 1

Kecamatan Harau. Kiranya RKS ini menjadi pedoman dan sekaligus sebagai

kontrol dalam pelaksanaan kegiatan di SMA Negeri 1 Kecamatan Harau.

Tim Penyusun

i
Daftar

Halaman Pengesahan...............................................................................................ii
Kata Pengantar........................................................................................................iii
Daftar Isi..................................................................................................................iv
Daftar Lampiran.......................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Landasan Hukum...............................................................................1
C. Tujuan................................................................................................3
D. Manfaat..............................................................................................3
BAB II RENCANA KERJA SEKOLAH
(EMPAT TAHUN) SMA NEGERI 1 KEC. HARAU............................5
A. Analisis Lingkungan Strategis Sekolah...........................................5
B. Analisis Kondisi Pendidikan Saat Ini...............................................7
C. Analisis Kondisi Pendidikan Masa Datang....................................11
D. Visi Sekolah...................................................................................13
E. Misi Sekolah...................................................................................14
F. Tujuan Sekolah Dalam 4 Tahun Ke Depan...................................14
G. Identifikasi Tantangan Nyata (Kesenjangan Kondisi)
Antara Kondisi Pendidikan Saat Ini Terhadap
Kondisi
Pendidikan Masa Datang................................................................16
H. Program Strategis...........................................................................20
I. Strategi Pelaksanaan/Pencapaian...................................................23
J. Hasil Yang Diharapkan..................................................................27
K. Supervisi, Monitoring Dan Evaluasi (Monev)...............................56
BAB III PENUTUP............................................................................................59

i
Daftar

1. Profil sekolah
2. SK Tim Penjamin Mutu Pendidikan Sekolah

v
BAB
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 mengamanatkan bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesia

adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan setiap warga negara Indonesia berhak

memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang

dimilikinya tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan gender.

Pemerataan dan mutu pendidikan akan membuat warga negara Indonesia memiliki

keterampilan hidup (life skills) sehingga memiliki kemampuan untuk mengenal

dan mengatasi masalah diri dan lingkungannya, mendorong tegaknya masyarakat

madani dan modern yang dijiwai nilai-nilai Pancasila.

Saat ini hasil-hasil yang diperoleh dari pembangunan pendidikan di

sekolah belum tercapai seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, SMA Negeri 1

Harau selaku salah satu pemegang amanah memiliki kewajiban untuk

mewujudkan misi pembangunan tersebut terutama untuk daerah Kecamatan Harau

Kami sangat menyadari bahwa perspektif pembangunan pendidikan untuk

menciptakan manusia Indonesia seutuhnya tidak hanya ditujukan untuk

mengembangkan aspek intelektual saja melainkan juga spiritual, sosial, dan

emosional peserta didik. Untuk itulah rencana kerja ini dikembangkan dengan

tekad agar harapan-harapan di atas dapat diwujudkan melalui berbagai program

kerja yang akan dikembangkan di SMA Negeri 1 Harau.

1
2

B. Landasan Hukum

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan dan Perubahannya PP 32 th 2013 serta PP

No13 tahun 2015;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 Tentang Pembiayaan

Pendidikan;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2016 Tentang Komite Sekolah;

6. Permendiknas No 19.tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan;

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan

Ektrakurikuler wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

9. Permendikbud no 111 tahun 2014 tentang penyelenggaraan BK di sekolah

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 64

Tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 79

Tahun 2014 tentang Peminatan Muatan Lokal Kurikulum 2013;


3

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 53

Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Dan Satuan

Pendidikan Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah

13. Permendikbud no 23 tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti

14. Permendikbud no 18 tahun 2016 tentang pengenalan lingkungan sekolah

bagi siswa baru

15. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI no 20 tahun 2016

tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah

16. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI no 21 tahun 2016

tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah

17. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI no 22 tahun 2016

tentang Standar Prose Pendidikan Dasar Dan Menengah

18. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI no 23 tahun 2016

tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar Dan Menengah

19. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI no 24 tahun 2016

tentang Kompetensi Dasar Pendidikan Dasar Dan Menengah

20. Perpres no 87 tahun 2017 tentang penguatan pendidikan karakter (PPK)

C. Tujuan.

Adapun tujuan Penyusunan Rencana Kerja SMA Negeri 1 Harau empat (4)

tahun ke depan adalah:

1. Sebagai pedoman kerja pengembangan penyelenggaraan pendidikan

2. Menentukan arah program pengembangan penyelenggaraan pendidikan.


4

3. Menentukan tahapan-tahapan dalam pengembangan penyelenggaraan

pendidikan.

D. Manfaat

Manfaat tersusunnya RKS ini antara lain:

1. Memberi arah dan bimbingan kepada para penyelenggara pendidikan di

sekolah dalam rangka menuju perubahan atau tujuan sekolah yang lebih

baik (peningkatan, pengembangan) dengan resiko yang kecil dan untuk

mengurangi ketidakpastian masa depan.

2. Menjamin agar tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan

tingkat kepastian yang lebih tinggi dan resiko yang kecil.

3. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah.

4. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku

sekolah, antar sekolah dan dinas pendidikan Kabupaten, dan antar waktu.

5. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan.

6. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat.

7. Menjamin tercapainya penggunaan sumber-daya secara efisien, efektif,

berkeadilan dan berkelanjutan.

8. Mendukung penyelenggaraan pendidikan yang akuntabel dan transparan.


BAB II
RENCANA KERJA SEKOLAH (EMPAT TAHUN)
SMA NEGERI 1 KEC. HARAU

A. Analisis Lingkungan Strategis Sekolah

1) Lingkungan Geografis

Kecamatan Harau mempunyai luas lebih kurang 416,80 km2, dengan

ketinggian dari permukaan laut 500 – 700 meter, yang diapit oleh tiga

kecamatan dan satu Provinsi Riau, sebelah Utara yaitu Kecamatan

Pangkalan Koto Baru, sebelah Selatan Kecamatan Payakumbuh, sebelah

Barat Kecamatan Mungka dan sebelah Timur Provinsi Riau.

Kecamatan Harau terdiri dari 11 nagari yaitu Taram, Bukik Limbuku,

Batu Balang, Koto Tuo, Lubuak Batingkok, Gurun, Sarilamak, Tarantang,

Solok Bio-bio, Harau dan Pilubang. Nagari yang terluas yaitu Sarilamak

sebesar 117,97 km2 dan yang terkecil Nagari Pilubang sebesar 10, 80 km2.

2) Lingkungan Demografis

Jumlah Penduduk Kecamatan Harau pada tahun 2018 tercatat lebih

kurang 51.503 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Jorong

Sarilamak. Jumlah penduduk di Kecamatan Harau saat ini merupakan

modal dasar pembangunan daerah. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan

penduduk, hal tersebut mempengaruhi

5
pelayanan pendidikan di Kecamatan Harau, baik menyangkut angka

partisipasi kasar maupun angka partisipasi murni.

Dilihat dari jenis pekerjaan orang tua siswa SMAN 1 Harau, pada

umumnya orang tua siswa bekerja sebagai buruh dan pedagang.

Tingkat pendidikan orang tua siswa menengah ke bawah. Peserta

didik di SMA N 1 Harau pada umumnya berasal dari seluruh nagari

yang ada di Kecamatan Harau, dan hanya sebagian kecil yang berasal

dari luar Kecamatan Harau.

3) Lingkungan Sosial Ekonomi

Berdasarkan kehidupan sosial ekonomi, mata pencaharian orang

tua peserta didik di SMAN 1 Harau pada umumnya yaitu buruh dan

pedagang sekitar 64,72%. Sedangkan yang berprofesi sebagai TNI/

Polri dan PNS hanya sekitar 6,95% dan pekerjaan lain-lain 28,28%.

Rata-rata pendapatan orang tua peserta didik di SMAN 1 Harau

tergolong menengah ke bawah. Yang memiliki penghasilan kurang

dari Rp. 1.000.000, - yaitu 62 %, yang memilik penghasilan antara

Rp.

1.000.000 dengan Rp. 2.400.000 yaitu 32% sedangkan yang

berpenghasilan di atas Rp. 2.500.000 yaitu 6%

4) Budaya

Masyarakat di kecamatan Harau mayoritas adalah suku

Minangkabau dan beberapa suku lainnya diantaranya Jawa, Batak,

Sulawesi dan lain-lain. Dengan demikian peserta didik di SMA N 1

Harau merupakan multi etnis. Mereka hidup berdampingan dengan

6
aman, tentram, dan tidak ada pendiskriminasian peserta didik yang

berbeda suku. Walaupun ada perbedaan etnis dan perbedaan budaya,

tetap tidak menjadi penghalang dalam pemersatu atau pengikat

kebersamaan peserta didik SMAN 1 Harau.

B. Analisis Kondisi Pendidikan Saat Ini:

Kondisi pendidikan di SMA Negeri Harau pada saat ini sudah berjalan

sebagaimana mestinya sesuai dengan aturan yang berlaku di lingkungan Dinas

Pendidikan, hal ini memberikan dampak kepada kelulusan, ketika proses

pembelajaran berjalan dengan baik, maka tentunya akan terimbas dengan

kelulusan, semakin baik pelaksanaan pendidikannya, maka akan semakin baik

kelulsannya.

SMA Negeri 1 Kecamatan Harau 4 tahun terakhir alhamdulillah lulus

100% dengan nilai yang cukup baik, hal ini terlihat dari diterimanya lulusan

SMA Negeri 1 Kecamatan Harau di Perguruan Tinggi, baik Negeri maupun

swasta.

SMA Negeri 1 Kecamatan Harau memperoleh rata-rata Ujian Nasional

di atas angka rata-rata kelulusan nasional 5,50 dan dapat dilihat pada tabel

berikut:

7
Tabel : Nilai rata-rata Ujian Nasional 4 (empat) tahun terakhir
Tahun Pelajaran 2015 s.d. 2018
Tahun
No Program Mata Pelajaran
2015 2016 2017 2018
Bahasa Indonesia 73,8 69,4 72,88 76,30
Bahasa Inggris 52,8 52,0 64,94 55,27
Matematika 58,4 55,4 69,75 52,15
1 IPA
Sastra Indonesia 85,0 66,9 58,92 48,86
Antropologi 74,3 67,4
Bahasa Asing 66,5 55,6
Rata-rata Jurusan IPA 68,5 61,13 66,62 58,15
Bahasa Indonesia 70,0 63,0 68,5 68,00
Bahasa Inggris 44,0 41,0 69,4 44,00
Matematika 78,5 53,5 73,5 35,00
2 IPS
Sastra Indonesia 61,7 57,9 59,0 61,00
Antropologi 64,7 51,7
Bahasa Asing 50,7 62,0
Rata-rata Jurusan IPS 61,6 54,86 67,59 51,85
Rata-rata I + II + III (Sekolah) 62,00 56,54 61,25 55,00

Persentase lulusan SMA Negeri 1 Kecamatan Harau 4 (empat)


tahun terakhir Tahun 2015 s.d 2018

Persentase Kelulusan Siswa Dalam Ujian Nasional


Tahun Jumlah Jumlah peserta Jumlah peserta Persentase
peserta yang lulus yang tidak lulus lulus
2015 275 275 0 100%
2016 258 258 0 100%
2017 353 353 0 100%
2018 330 330 0 100%

Persentase Siswa yang Diterima di Perguruan Tinggi Negeri


4 (empat) tahun terakhir Tahun Tahun 2015 s.d 2018

Jumlah Siswa yang Diterima di Perguruan Tinggi


Tahun
PTN PTS Jumlah Target Realisasi
2015 134 42 176 70 % 67%
2016 109 70 180 75 % 70%
2017 216 34 250 80 % 71%
2018 240 25 265 85 % 80%

8
Dari prestasi akademik dan non akademik masih sangat potensial

untuk dikembangkan pada masa yang akan datang, namun akan

menghadapi berbagai tantangan baik dari segi siswa, guru sebagai

pembimbing/pelatih, dan orang tua sebagai motivator kemajuan siswa.

Mutu kelulusan sangat menentukan daya saing dan kesempatan bagi siswa

untuk melanjutkan pada pendidikan yang lebih tinggi.

Lulusan memiliki prilaku yang mencerminkan sikap beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, berkarakter, disiplin, jujur,

percaya diri dan bertanggung jawab, serta memiliki prilaku pembelajar

sejati sepanjang hayat yang sehat rohani dan jasmani.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan yang memadai dan

relevansinya dengan dunia pendidikan perlu diarahkan pada pendidikan

keterampilan dan pendidikan vokasional untuk menghadapi tantangan

dunia kerja yang kompetitif di segala bidang.

Di SMA Negeri 1 Kecamatan Harau proses belajar mengajar

berkembang secara signifikan. Kurikulum yang dipakai adalah kurikulum

tingkat satuan pendidikan. Dalam perkembangannya, kurikulum tingkat

satuan pendidikan diarahkan pada proses pembelajaran yang bernuansa

pengembangan kecerdasan, aktivitas, kreativitas, kerjasama, dan

efektifitas, memacu semangat keunggulan, penanaman nilai-nilai budaya

luhur serta cinta keindahan seperti yang diamanatkan dalam Visi SMA

Negeri 1 Kecamatan Harau.

9
Standar isi dan standar kompetensi lulusan menjadi dasar

pengembangan kurikulum. Dalam rencana strategis sekolah untuk 4 tahun

mendatang, secara bertahap akan dikembangkan mata pelajaran lain

seperti muatan lokal, program Life Skill (kewirausahaan) yang

mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan daerah

Kecamatan Harau. Penetapan standar ketuntasan belajar minimal yang

berbeda pada jenjang dan kemampuan siswa merupakan perwujudan

diversifikasi kurikulum, di samping itu upaya untuk melaksanakan sekolah

kategori mandiri tetap dilakukan.

Pembiayaan Pendidikan bersumber dari dana Komite, BOS, BOP

dan Bantah, namun masih belum dapat memenuhi kebutuhan yang ideal,

untuk itu masih memerlukan sumber pembiayaan lainnya.

Sistem penilaian yang digunakan dalam evaluasi pembelajaran

sudah mengarah kepada penilaian HOTS, namun masih perlu ditingkatkan

dari segi kualitas dan mekanisme pelaksanaannya.

Peran dan partisipasi komite sekolah dalam pengembangan sekolah

masih sangat terbatas, dan masih perlu ditingkatkan. SMA Negeri 1

Kecamatan Harau berusaha untuk mengembangkan pendidikan sesuai

dengan Impian masyarakat dan Program Pemerintah, yaitu dengan

mengembangkan pendidikan berbasis IT.

1
C. Analisis Kondisi Pendidikan Masa Datang

Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun kita berada.

Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit

berkembang dan bahkan akan terbelakang.Dengan demikian pendidikan harus

betul-betul di arahkan untuk menghasilkan manusia yang

berkualitas,berkarakter dan mampu bersaing di dunia yang penuh dengan

perkembangan Teknologi. Sebagaimana empat pilar pendidikan sekarang dan

masa yang akan datang yang dicanangkan oleh UNESCO yang perlu

dikembangkan oleh Lembaga Pendidikan Formal Yaitu :

1) Learning to Know, belajar untuk mengetahui

2) Learning to Do, belajar untuk melakukan sesuatu dalam hal ini kita

dituntut untuk terampil dalam melakukan sesuatu hal.

3) Learning to Be,belajar untuk menjadi seseorang.

4) Learning to Live Together, belajar untuk kehidupan bersama.

Pada kurun waktu 4 tahun mendatang, pengembangan kurikulum

tingkat satuan pendidikan di SMA Negeri 1 Kecamatan Harau diharapkan

akan terlaksana lebih maksimal seiring dengan perkembangan SMA Negeri 1

Kecamatan Harau sebagai Salah satu sekolah rujukan di Indonesia.Sebagai

realisasi dari pengembangan kurikulum khusus pada silabusnya,

pelaksanaannya dan sistem penilaian menjadi tonggak keberhasilan SMA

Negeri 1 Kecamatan Harau. Penyusunan bahan ajar berbasis TIK merupakan

program strategis dalam pemenuhan tuntutan sekolah .Pada 4 tahun ke depan

1
diharapkan SDM (peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan) mengalami

peningkatan secara signifikan, baik di bidang akademik (kualifikasi), dan non

akademik (kompetensi pedagogik, sosial, IT, emosional, dll.)

Peranan komite sekolah sangat mendukung dalam menggalang

sumber dana yang memadai dan memantau penggunaannya untuk menjadikan

SMA Negeri 1 Kecamatan Harau menjadi sekolah model yang berskala

nasional. Partisipasi masyarakat yang disertai kemauan untuk memikirkan

pemenuhan sarana pendidikan akan menjadi modal dasar bagi SMA Negeri 1

Kecamatan Harau untuk menyongsong pendidikan yang cerah di masa depan.

Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) bermanfaat bagi

pengembangan kompetensi peserta didik sebagai keunggulan lokal mencakup

aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi,

dan lain-lain,. Satuan pendidikan dapat mengintegrasikan program PBKL

dalam kurikulum yang pelaksanaannya merupakan bagian dari semua mata

pelajaran dan dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal. Hal ini sejalan

dengan pemberlakuan SNP, maka SMA Negeri 1 Kecamatan Harau

berusaha memenuhi SNP untuk bisa meningkatkan kompetensi menuju

kategori mandiri.

Dalam dunia pendidikan saat ini dan masa yang akan datang,

dimana dunia pendidikan sekarang sudah memasuki revolusi digital seperti

penggunaan internet of Things (IOT) yang akan merobah pola kehidupan

manusia. Misalnya siswa menemukan dengan mudah berbagai informasi

melalui internet untuk menyelesaikan tugasnya, sehingga anak dapat belajar

dimana saja. Salah satu

1
area teknologi digital memberikan solusi terhadap permasalahan di sektor

pendidikan.

Di masa yang akan datang, dengan perkembangan teknologi, siswa

SMA N 1 Harau dapat belajar dimana saja dan gurupun menjadi fasilitator dan

moderator pembelajaran tanpa terikat ruang fisik, seperti yang kita lihat

aplikasi ruang guru yang sudah memberikan gambaran untuk terlaksananya

pembelajaran tersebut,meskipun saat ini masih sebagian kecil siswa yang

menggunakan, disebabkan karena faktor tertentu seperti kondisi Geografis dan

Ekonomi. Untuk masa yang akan datang SMA N 1 Harau sistem pembelajaran

akan lebih inovatif sesuai dengan perkembangan Teknologi di Era Digital.

SMA N 1 Harau insyaallah nantinya akan menjalankan

pembelajaran Digital sesuai dengan perkembangan Teknologi, dimana melalui

pendidikan digital siswa memiliki kecerdasan intelektual, emosional, sosial,

spritual, potensi siswa yang unggul, memiliki dan memiliki skills. Melihat

kondisi wilayah domisili siswa yang menyebar di daerah-daerah kecamatan

harau, ini mengalami kesulitan dalam penerapan pembelajaran digital dan

mengalami kesulitan dalam komunikasi maka untuk pendidikan masa depan

bisa di akses melalui E-Learning, dan bisa belajar jarak jauh.

D. Visi Sekolah

“Beriman, Berprestasi, Berbudaya, Kompetitif dan Kreatif

serta peduli Lingkungan”

1
E. Misi Sekolah

1. Mengembangkan kultur sekolah yang sesuai dengan norma

keagamaan, norma sosial kemasyarakatan, dan norma kebangsaan.

2. Melaksanakan pembelajaran, pembinaan dan bimbingan secara efektif dan

efisian sehingga setiap siswa berkembang dan berprestasi secara optimal

sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

3. Melaksanakan pembinaan kreatifitas siswa agar berprestasi di bidang

keagamaan, seni, olahraga dan olimpiade sains

4. Mengembangkan kepribadian warga sekolah yang sesuai dengan

norma yang berlaku.

5. Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang harmonis dan

kondusif untuk pelaksanaan proses pembelajaran dan bimbingan yang

optimal.

6. Mengembangkan kompetensi dan kearifan siswa dalam merespon

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

7. Mengembangkan kepekaan dan kepedulian siswa terhadap lingkungan

dan alam sekitar sehingga tercipta lingkungan fisik sekolah yang bersih,

indah, rapi, rindang, nyaman dan menyenangkan

1
6

F. Tujuan Sekolah Dalam 4 Tahun Ke Depan

1. Terlaksananya pembelajaran dengan pendekatan Saintifik dan Penilaian

Otentik.

2. Tercapainya hasil belajar 100% peserta didik mencapai KKM 75 untuk

pengetahuan dan Keterampilan dan sangat Baik untuk Sikap.

3. Terwujudnya Tim Olimpiade yang mampu menjadi juara di tingkat

kabupaten, Provinsi maupun Nasional.

4. Terwujudnya Tim Olahraga yang mampu menjadi juara di tingkat

kabupaten, Provinsi maupun Nasional.

5. Terwujudnya Tim Kesenian yang mampu mewakili kabupaten ke tingkat

nasional dan internasional.

6. Terciptanya kultur sekolah dalam peningkatan karakter peserta didik.

7. Terciptanya ± 90% warga sekolah yang taat pada aturan dan norma yang

berlaku.

8. Terwujudnya tim yang diandalkan dalam lomba-lomba keagamaan seperti

lomba khutbah, shalat jenazah, musabaqah tilawatil Alquran,tahfiz,

musabaqah surahan Alquran, nasyid.

9. Terciptanya warga sekolah yang mampu mengimplementasikan norma-

norma agama dalam kehidupan.

10. Terciptanya suasana belajar yang kondusif.

11. Terwujudnya lingkungan sekolah yang bersih, indah, rapi, rindang,

nyaman, dan menyenangkan dalam mewadahi peserta didik belajar.


7

Strategi pencapaian tujuan

1. Melaksanakan pelatihan tentang pendekatan saintifik dan Penilaian Otentik.

2. Melaksanakan pelatihan guru-gru pada dimensi pengetahuan, keterampilan.

3. Mengadakan pelatihan olimpiade dari internal sekolah dan eksternal dan

mengikuti berbagai lomba di bidang olimpiade sains.

4. Mengadakan pelatihan olahraga dari internal sekolah dan eksternal dan

mengikuti berbagai lomba olahraga.

5. Mengadakan pelatihan olahraga dari internal sekolah dan eksternal dan

mengikuti berbagai lomba seni.

6. Melaksanakan muhadharah, shalat berjamaah, 5 S, dan keteladanan.

7. Melaksanakan kegiatan pembiasaan taat pada aturan dan norma yang berlaku.

8. Mengadakan pelatihan kegiatan keagamaan (khutbah, shalat jenazah,

musabaqah tilawatil Alquran,tahfiz, musabaqah surahan Alquran, nasyid)

dari internal sekolah dan eksternal serta mengikuti berbagai lomba

keagamaan.

9. Melaksanakan kegiatan pembiasaan dan keteladanan untuk mematuhi

norma- norma beragama.

10. Melaksanakan kegiatan sekolah ramah anak.

11. Menjaga lingkungan sekolah menjadi tempat yang aman, nyaman, dan

menyenangkan untuk kegiatan pembelajaran.


8

G. Identifikasi Tantangan Nyata (Kesenjangan Kondisi) Antara Kondisi

Pendidikan Saat Ini Terhadap Kondisi Pendidikan Masa Datang

Berdasarkan pada analisis situasi, baik internal maupun eksternal

sekolah, dan analisis kondisi sekolah sekarang dan yang diharapkan masa

datang (empat tahun ke depan), maka kesenjangan yang terjadi berdasarkan

aspek-aspek pengembangan Standar Nasional Pendidikan adalah sebagai

berikut:

Kondisi pendidikan Besarnya


No. Kondisi Pendidikan saat ini
masa datang tantangan
nyata
1 Standar Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi Lulusan
a. Lulusan memiliki perilaku a. Lulusan memiliki perilaku 25 %
yang mencerminkan sikap yang mencerminkan sikap
beriman dan bertakwa pada beriman dan bertakwa pada
Tuhan YME, berkarakter, Tuhan YME, berkarakter,
disiplin, jujur, percaya diri disiplin, jujur, percaya diri
dan bertanggung jawab belum dan bertanggung jawab
optimal secara optimal 20 %
b. Lulusan memiliki perilaku
b. Lulusan memiliki perilaku
pembelajar sejati sepanjang
pembelajar sejati sepanjang
hayat dan perilaku sehat
hayat dan perilaku sehat rohani dan jasmani secara 50 %
rohani dan jasmani belum
optimal
optimal
c. Peningkatan kejuaraan c. Peningkatan kejuaraan
lomba- lomba dibidang lomba-lomba dibidang 50 %
akademik dan non akademik akademik dan non akademik
tingkat kabupaten tingkat propinsi dan nasional
d. Meningkatkan jumlah lulusan d. Meningkatkan jumlah lulusan
yang melanjutkan ke yang melanjutkan ke PT 40 %
perguruan tinggi favorit di dalam dan luar
e. Lulusan memiliki negeri
keterampilan dalam berbagai e. Lulusan memiliki
bidang keterampilan dalam berbagai
bidang terutama untuk
mengembangkan karya seni
dan budaya nasional

2 Standar Isi Standari Isi


9

a. Pengembangan dokumen 1 a. Pengembangan dokumen 1 5%


KTSP belum sepenuhnya KTSP sesuai prosedur SNP.
sesuai prosedur. b. Pengembangan silabus untuk 20 %
b. Pengembangan silabus untuk semua mata pelajaran dan
semua mata pelajaran dan mengintegrasikan muatan
mengintegrasikan muatan lokal lokal dalam silabus
dalam silabus (dokumen 2 (dokumen 2 KTSP) secara
KTSP) belum optimal. optimal
c. Pengembangan RPP secara
c. Pengembangan RPP sesuai 15 %
umum belum sesuai dengan
permen diknas no 22 th
permen diknas no 22 th 2016
2016 (dokumen 3 KTSP)
(dokumen 3 KTSP)

3 Standar Proses Standar Proses


a. Pengembangan perangkat a. Pengembangan perangkat 25 %
pembelajaran secara umum pembelajaran seperti silabus,
belum optimal seperti RPP berbasis 4C dan soal
silabus, RPP berbasis 4C dan HOTS.
soal HOTS.
b. Pengembangan dan inovasi 25 %
metode pengajaran pada b.
Pengembangan dan
semua mata pelajaran belum inovasi- inovasi metode
optimal. pangajaran pada semua
mata pelajaran harus
optimal khususnya
penerapan metode atau 30 %
c. Pengembangan bahan dan stategi pembelajaran
sumber pembelajaran belum kontekstual atau CTL.
optimal c. Pengembangan bahan dan
sumber pembelajaran
harus optimal seperti
pembuatan vidio
pembelajaran dan
pemantapan literasi
4 Stándar tenaga pendidik dan Stándar tenaga pendidik dan
tenaga Kependidikan tenaga Kependidikan
a. Kompetensi paedagogik a. Kompetensi paedagogik 40 %
pendidik belum optimal pendidik harus optimal
b. Kompetensi profesional b. Kompetensi profesional 40 %
pendidik belum optimal pendidik harus optimal
dengan mengikuti kegiatan
MGMP, Bimtek dan IHT
c. Kompetensi tenaga pendidik penilaian serta manajemen 35 %
belum optimal c. Peningkatan kompetensi
tenaga pendidik harus optimal
dengan mengikuti pelatihan
d. Kompetensi pendidik dan kepribadian dan sosial 15 %
tenaga pendidik dalam
d. Kompetensi pendidik dan
menggunakan IT belum
tenaga pendidik dalam
optimal
menggunakan IT harus
optimal dengan mengikuti
pelatihan TIK
5 Standar Sarana dan Prasarana
a. Pengadaan sarana dan a. Pengadaan sarana dan 40 %
prasaran belum lengkap dan prasaran yang lengkap
kurang layak dan layak
80 %
1

b. Belum adanya ruang kepala b. Pengadaan ruang kepala


sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang wakil kepala
sekolah dan ruang tata usaha sekolah dan ruang tata usaha
yang layak. yang layak. 100 %
c. Ruang kerterampilan belum
ada. c. Pengadaan ruang 100 %
d. Labor Biologi belum ada kerterampilan yang layak 100 %
e. Ruang multi media belum ada d. Pengadaan labor Biologi 40 %
f. Sanitasi belum optimal e. Pengadaan ruang multi media 50 %
g. WC siswa belum memadai f. Perawatan dan perbaikan
sanitasi
g. Pengadaan dan pemeliharaan
WC siswa yang sesuai 25 %
h. Gedung, ruang kelas dan dengan kebutuhan
mobilernya belum optimal. 20 %
i. Alat penunjang pembelajaran h. Perawatan dan perbaikan
seperti alat praktek (IPA, IPS, gedung, ruang kelas dan
agama dan matematika), alat mobilernya.
keterampilan (seni budaya, i. Pengadaan alat penunjang
prakarya dan olahraga) belum pembelajaran seperti alat
optimal praktek (IPA, IPS, agama dan 20 %
j. Ruang komputer dan matematika), alat
mobilernya belum optimal keterampilan (seni budaya,
prakarya dan olahraga) harus
optimal
j. Perawatan dan perbaikan
ruang komputer dan
mobilernya harus optimal

6 Standar pengelolaan Standar pengelolaan


a. Pemenuhan perangkat a. Pemenuhan perangkat 15 %
dokumen pedoman dokumen pedoman
pelaksanaan rencana kerja dan pelaksanaan rencana kerja
kegiatan sekolah belum dan kegiatan sekolah harus
optimal optimal 20 %
b. Keterlibatan pemangku b. Keterlibatan pemangku
kepentingan sekolah dalam kepentingan sekolah dalam
perencanaan pengelolaan
perencanaan pengelolaan
sekolah harus optimal 15 %
sekolah belum optimal.
c. Memiliki pedoman
c. Belum memiliki pedoman pengelolaan sekolah yang
pengelolaan sekolah yang lengkap. 10 %
lengkap.
d. Kegiatan layanan d. Pemenuhan kegiatan layanan
kesiswaan dan dayaguna kesiswaan dan meningkatkan
pendidik dan tenaga dayaguna pendidik dan 15 %
kependidikan belum tenaga kependidikan harus
optimal optimal
e. Kegiatan pengelolaan e. Meningkatkan kegiatan
bidang kurikulum dan pengelolaan bidang 10 %
kegiatan pembelajaran serta kurikulum dan kegiatan
evaluasi diri belum optimal pembelajaran serta evaluasi
f. Kemitraan dan peran serta diri secara optimal
lembaga lain yang relevan
belum optimal
1

f. Meningkatkan kemitraan dan


peran serta lembaga lain
yang relevan secara optimal

7 Standar Keuangan dan Standar Keuangan dan


Pembiayaan Pembiayaan
a. Memberikan layanan subsidi a. Memberikan layanan subsidi -
silang dengan membebaskan silang dengan membebaskan
biaya bagi siswa yang tidak biaya bagi siswa yang tidak
mampu mampu
b. Pemenuhan biaya operasional b. Pemenuhan biaya operasional 10 %
pendidikan tak langsung pendidikan tak langsung
berupa daya, air, jasa berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan telekomunikasi, pemeliharaan
sarana dan prasarana, uang sarana dan prasarana, uang
lembur, transportasi, lembur, transportasi,
konsumsi, pajak dan lain konsumsi, pajak dan lain
sebagainya belum optimal sebagainya harus optimal
c. Penggunaan dana sumbangan 10 %
orang tua siswa belum c. Pengembangan penggunaan
optimal dana sumbangan orang tua
siswa secara optimal 10 %
d. Pelaporan dan dokumen d. Peningkatan pelaporan dan
pendukung penggunaan dana dokumen pendukung
sumbangan orang tua siswa penggunaan dana sumbangan
belum optimal orang tua siswa secara optimal

8 Standar Penilaian pendidikan Standar Penilaian pendidikan

a. Pelaporan penilaian a. Pelaporan penilaian 25 %


secara periodik melalui e- secara periodik melalui e-
rapor belum optimal rapor harus optimal
b. Pembuatan soal HOTS belum b. Pembuatan soal HOTS 30 %
optimal secara optimal
c. Perangkat pendokumentasian c. Perangkat pendokumentasian 15 %
penilaian sesuai prosedur penilaian sesuai prosedur
belum optimal secara optimal

Pengembangan Budaya dan Pengembangan Budaya dan


9
Lingkungan Sekolah Lingkungan Sekolah
a. Budaya yang beriman dan a. Pengembangan budaya yang 15 %
bertakwa kepada Tuhan beriman dan bertakwa kepada
Yang Maha Esa belum Tuhan Yang Maha Esa.
optimal b. Pengembangan budaya 15 %
b. Budaya karakter dengan karakter dengan program 5S
program 5S (Senyum, Sapa, (Senyum, Sapa, Salam, Sopan,
Salam, Sopan, Santun) belum Santun)
25 %
optimal
c. Terlaksananya budaya bersih
c. Budaya bersih dan sehat
dan sehat di lingkungan 25 %
belum terlaksana dengan sekolah
baik d. Penciptaan lingkungan asri
d. Belum terciptanya lingkungan dan indah dengan adanya -
asri dan indah dengan adanya taman sekolah
taman sekolah -
e. Lingkungan yang bebas dari
pengaruh narkotika.
1

f. Lingkungan yang bebas dari e. Penciptaan lingkungan yang


pornografi, pornoaksi, bebas dari pengaruh
pelecehan seksual dan narkotika.
LGBT. f. Penciptaan lingkungan yang
bebas dari pornografi,
pornoaksi, pelecehan
seksual dan LGBT.

H. Program Strategis

Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, maka program strategis yang

akan dikembangkan adalah sebagai berikut:

1. Kurikulum dan Pembelajaran

a. Pengembangan KTSP.

b. Penyusunan regulasi tentang peraturan.

c. Mengintegrasikan muatan lokal dalam silabus mata pelajaran.

d. Pengembangan silabus, RPP 4C dan soal HOTS yang ada

dengan Permendiknas 22 DAN 24 Tahun 2016.

e. Penggunaaan berbagai sumber pembelajaran.

2. Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

a. Pengembangan kompetensi pedagogik guru.

b. Pengembangan kompetensi profesional guru.

c. Pengembangan kompetensi sosial Kepala Sekolah.

3. Penguatan Pendidikan Karakter

a. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mampu mengembangkan

sikap yang mencerminkan sikap berkarakter melalui kegiatan-kegiatan

penguatan karakter dan kegiatan ekskul empat pilar.


1

b. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mampu mengembangkan

sikap yang mencerminkan sikap disiplin.

c. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mampu mengembangkan

sikap yang mencerminkan sikap santun.

d. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mampu mengembangkan

sikap yang mencerminkan sikap jujur.

4. Tata Kelola Manajemen Sekolah

a. Memperbaiki pedoman pengelolaan sekolah tahun sebelumnya.

b. Memperbaiki kegiatan layanan kesiswaan tahun sebelumnya.

c. Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga kependidikan.

d. Meningkatkan pelaksanaan evaluasi diri.

e. Meningkatkan pelaksanaan pengelolaan bidang kurikulum dan

kegiatan pembelajaran.

5. Pemenuhan Sarana Prasarana

a. Pemenuhan sarana dan prasarana minimal.

b. Pemenuhan sarana dan prasarana lainnya.

c. Pemenuhan fasilitas pembelajaran dan penilaian

6. Peningkatan Sumber Daya Pendidik melalui kegiatan kemitraan

Meningkatkan kemitraan dan peran serta lembaga/ instansi lain.


1

I. Strategi Pelaksanaan/Pencapaian

1. Kurikulum dan Pembelajaran

a. Pengembangan KTSP.

Kegiatan pengembangan KTSP sesuai prosedur dengan melibatkan

pemangku kepentingan (Dinas Pendidikan, Komite Sekolah, dan

Stakeholder lain) melalui kegiatan lokakarya atau workshop untuk

menghasilkan dokumen KTSP.

b. Penyusunan regulasi tentang peraturan.

Menyusun regulasi tentang peraturan yang diterapkan di sekolah

meliputi Peraturan Akademik, Tata Tertib Siswa, Guru, Administrasi

Sekolah, Labor, Pustaka, dan UKS serta Ruang Serba Guna melalui

lokakarya atau workshop.

c. Mengintegrasikan muatan lokal dalam silabus mata pelajaran.

Menyusun silabus dengan mengintegrasikan muatan lokal melalui

kegiatan lokakarya atau workshop.

d. Pengembangan silabus, RPP 4C dan soal HOTS.

Mengembangkan silabus, RPP 4C dan soal HOTS melalui kegiatan

lokakarya atau workshop.

e. Penggunaaan berbagai sumber pembelajaran.

Meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan berbagai sumber

pembelajaran melalui kegiatan MGMP atau pelatihan lainnya.


1

2. Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

a. Pengembangan kompetensi pedagogik guru.

Meningkatkan kompetensi pedagogik guru melalui kegiatan seminar

atau pelatihan.

b. Pengembangan kompetensi profesional guru.

Meningkatkan kompetensi profesional guru (penguasaan materi

pembelajaran) melalui kegiatan MGMP atau pelatihan-pelatihan.

c. Pengembangan kompetensi sosial Kepala Sekolah.

Meningkatkan kompetensi sosial Kepala Sekolah melalui kegiatan

MKKS atau pelatihan-pelatihan.

d. Pengembangan kompetensi tenaga kependidikan

Meningkatkan kompetensi tenaga kependidikan melalui kegiatan

pelatihan-pelatihan.

3. Penguatan Pendidikan Karakter

a. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mampu mengembangkan

sikap yang mencerminkan sikap berkarakter melalui kegiatan-kegiatan

penguatan karakter dan kegiatan ekskul empat pilar.

b. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mampu mengembangkan

sikap yang mencerminkan sikap disiplin melalui kegiatan Pramuka,

Paskibra, dan PKS.

c. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mampu mengembangkan

sikap yang mencerminkan sikap santun melalui kegiatan ekstra

kurikuler kerohanian dan Pramuka.


1

d. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mampu mengembangkan

sikap yang mencerminkan sikap jujur melalui kegiatan ekstra kurikuler

Pramuka dan kerohanian.

4. Tata Kelola Manajemen Sekolah

a. Melengkapi perangkat dokumen pelaksanaan Rencana Kerja dan

Kegiatan Sekolah.

b. Melengkapi Struktur Organisasi dan Mekanisme Kerja Sekolah.

c. Meningkatkan kegiatan supervisi, monitoring, dan evaluasi sekolah.

d. Mengembangkan perangkat administrasi sekolah.

5. Pemenuhan Sarana Prasarana

a. Pemenuhan sarana dan prasarana.

- Pengadaan kursi, keramik, dan sekat Ruang Kelas.

- Premi Asuransi Gedung Sekolah, Biaya Jasa Kantor, Rekening dan

Perbaikan Jaringan Listrik.

- Pengadaan alat listrik dan elektronik, Perawatan Instalasi,

Pemeliharaan berbagai Sarpras, Belanja Pemeliharaan Mesin dan

Bangunan Gedung, Belanja BBM, Genset dan Mesin Potong

Rumput, Perlengkapan Habis pakai, Tinner Pencampur tinta WB,

Belanja Bahan/Alat Praktek, Alat Praktek IPS, Biaya Cetak dan

Penggandaan, Pengadaan Pakaian Dinas, dan ATK.

- Pengadaan Gorden Labor TIK, finger print, perawatan komputer,

printer, cpu, proyektor, laptop.


1

- Pengadaan Alat Kesehatan, K6 Belanja Alat Kebersihan, Bahan

Perawatan Taman.

- Pengadaan Lemari Arsip.

b. Pemenuhan fasilitas pembelajaran dan penilaian

- Pengadaan buku teks dan langganan koran.

- Pengadaan bahan habis pakai IPA.

- Pengadaan alat Praktek IPA dan Alat Praktek Matematika.

- Pengadaan Alat Praktek Agama.

6. Peningkatan Sumber Daya Pendidik melalui kegiatan kemitraan

Meningkatkan kemitraan dan peran serta lembaga lain antara lain Dinas

Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, Kemenag, Kepolisian, Kejaksaan,

TNI, Dinas Perhubungan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Badan

Narkotika Nasional, Perguruan Tinggi Negeri dan swasta, dll.

J. Hasil Yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan sesuai dengan program-program strategis di atas

adalah sebagai berikut:

1. Tersusunnya dokumen KTSP.

2. Tersusunnya peraturan akademik dan Tata Tertib Siswa, Guru,

Administrasi Sekolah, Labor, Pustaka, dan UKS serta Ruang Serba Guna.

3. Tersusunnya silabus yang terintegrasi dengan muatan lokal.

4. Tersusunnya RPP 4C dan soal HOTS.

5. Guru mampu menggunakan berbagai sumber belajar.

6. Meningkatnya kompetensi pedagogik dan profesional guru.


1

7. Meningkatnya kompetensi sosial Kepala Sekolah.

8. Meningkatnya kompetensi tenaga kependidikan.

9. Terlaksananya Pengembangan Pendidikan Karakter melalui berbagai

kegiatan ekstra kurikuler.

10. Memiliki perangkat dokumen pelaksanaan Rencana Kerja dan Kegiatan

Sekolah.

11. Memiliki Struktur Organisasi dan Mekanisme Kerja Sekolah.

12. Terlaksananya kegiatan supervisi, monitoring, dan evaluasi sekolah.

13. Memiliki perangkat administrasi sekolah.

14. Terealisasinya/ tercapainya peningkatan implementasi prinsip-prinsip

kemandirian, transparansi, partisipasi, akuntabilitas, program sekolah.

15. Terealisasinya/terpenuhinya pengadaan/perbaikan/penambahan peralatan

praktik laboratorium, olahraga, seni, komputer, perpustakaan, jaringan

internet dan media pendidikan lainnya.

16. Terjalinnya kerja sama sekolah dengan Dinas Lingkungan Hidup, Dinas

Kesehatan, Kemenag, Kepolisian, Kejaksaan, TNI, Dinas Perhubungan,

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Badan Narkotika Nasional, Perguruan

Tinggi Negeri dan swasta, dll.


30
5

K. SUPERVISI, MONITORING DAN EVALUASI (MONEV)

Pemantauan dan evaluasi dilakukan terhadap kinerja satuan

pendidikan pengelola dan penyelenggara pendidikan yang mencakup aspek

teknis, administrasi dan pengelolaan kegiatan dan/atau program pendidikan

tersebut. Pemantauan dan evaluasi yang dilakukan pada hakekatnya untuk

mengukur kesesuaian pencapaian indikator kinerja atau target kerja yang

ditetapkan dalam rencana jangka menengah (2018-2021), dengan target yang

dapat dicapai melalui strategi pelaksanaan tertentu. Indikator kinerja yang

digunakan memiliki kriteria yang berlaku spesifik, jelas, relevan, dapat

dicapai, dapat dikuantifikasikan, dan dapat diukur secara obyektif serta

fleksibel terhadap perubahan/penyesuaian. Monev ini terlaksana secara terus

menerus sesuai program.

Bidang pendidikan mempunyai program pembangunan pendidikan

yang beragam, maka indikator kinerja yang diukur dapat bersifat fisik,

antara lain: pembangunan prasarana dan sarana fisik, angka partisipasi

siswa, angka mengulang kelas, dan angka putus sekolah, maupun nonfisik,

antara lain peningkatan nilai UN, serta kecerdasan dan perilaku peserta

didik. Berdasarkan sifat dari masing-masing jenis indikator kinerja maka

diperlukan cara dan alat ukur yang berbeda sesuai dengan sifat dan bentuk

indikator yang akan diukur.

Secara umum, terdapat empat jenis indikator kinerja yang digunakan

sebagai acuan dalam pemantauan dan evaluasi kinerja, yaitu:

1. Indikator masukan, antara lain mencakup kurikulum, siswa, dana, sarana

dan prasarana belajar, data dan informasi, pendidik dan tenaga

kependidikan,
5

gedung sekolah, kelompok belajar, sumber belajar, motivasi belajar,

kesiapan anak (fisik dan mental) dalam belajar, kebijakan dan peraturan

serta perundang-undangan yang berlaku.

2. Indikator proses, antara lain mencakup lama waktu belajar, kesempatan

mengikuti pembelajaran, lama mengikuti pendidikan, jumlah yang putus

sekolah, efektivitas pembelajaran, mutu proses pembelajaran, dan metode

pembelajaran yang digunakan.

3. Indikator keluaran, antara lain mencakup jumlah siswa yang lulus atau

naik kelas, nilai-rata-rata ujian, mutu lulusan/naik kelas, dan jumlah siswa

yang menyelesaikan pembelajaran/naik kelas berdasarkan jenis kelamin.

4. Indikator dampak, antara lain berupa kemampuan/jumlah siswa yang

melanjutkan sekolah, jumlah siswa yang bisa bekerja di perusahaan atau

usaha mandiri, jumlah angkatan kerja berdasarkan tingkat pendidikan, dan

pengaruh para lulusan terhadap mutu angkatan kerja/lingkungan sosial,

peran serta siswa dalam pembangunan lingkungan dan pengaruh atau peran

lulusan pendidikan dan pelatihan terhadap kehidupan masyarakat secara

luas.

Pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh kepala sekolah dan tim

internal yang dibentuk sekolah serta dari pihak eksternal. Alat yang akan

digunakan disusun oleh tim dan juga mengadopsi instrumen monev dari

berbagai instrumen yang ada seperti instrumen akreditasi. Untuk pelaksanaan

Monev, juga akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota. Monev akan
5

dilakukan 2 kali dalam setahun pada setiap akhir semester. Hasil evaluasi akan

digunakan untuk perbaikan program tahun berikutnya.


BAB IV
PENUTU
P

Rencana Kerja Sekolah merupakan rencana strategis yang didasari filosofi,


arah dan tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu diperlukan analisis rencana
kerja sekolah untuk mengembangkan sekolah dengan kondisi yang diharapkan
sesuai Standar Nasional Pendidikan.
RKS merupakan standar pengelolaan sekolah yang berkaitan dengan SNP
yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
1. Perencanaan program satuan pendidikan mengacu pada visi, misi,tujuan dan
Rencana Kerja Sekolah.
2. Pelaksanaan Rencana Kerja sekolah mencakup :
a.Pedoman Sekolah
b. Struktur Organisasi
c. Pelaksanaan kegiatan sekolah
d. Kegiatan bidang kesiswaan
e. Kegiatan bidang Kurikulum dan kegiatan pembelajaran
f. Kegiatan bidang pendidikan dan tendik
g. Kegiatan bidang sarpras
h. Kegiatan bidang keuangan /pembiayaan
i. Kegiatan bidang pengembangan budaya dan lingkungan sekolah
j. Kegiatan bidang peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah
3. Pengawasan pengelolaan sekolah pemantauan, supervisi, evaluasi pelaporan
dan tindak lanjut hasil pengawasan. Pemantauan pengelolaan oleh komite atau
lembaga perwakilan yang berkepentingan untuk menilai efisiensi, efektivitas,
dan akuntabilitas pengelolaan. Supervisi pengelolaan akademik oleh Kepala
Sekolah, pengawas secara teratur dan berkelanjutan.
Selain itu diperlukan kegiatan Evaluasi diri terhadap kinerja sekolah,
evaluasi dan pengembangan KTSP, evaluasi pendayagunaan pendidik dan tendik,
akreditasi sekolah. Sistim informasi manajemen fasilitas informasi yang efesien,

5
efektif, dan mudah diakses untuk mendukung administrasi pendidikan yang
efektif, efesien dan akuntabel.
Semoga dengan adanya rencana kerja sekolah ini dapat memberikan
pencerahan kepada dunia pendidikan khususnya SMA Negeri 1 Kecamatan
Harau, sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik kepada semua warga
sekolah.

Anda mungkin juga menyukai