PANDUAN
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
SMA………. Tahun 2021
PANDUAN
i
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan inayah-Nya, SMA ……
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur akhirnya dapat menyelesaikan Panduan
Penguatan Pendidikan Karakter Dalam Rangka Membangun Karakter siswa baik di
sekolah maupun di rumah
Panduan ini diharapkan dapat membantu dan dapat digunakan sebagai acuan bagi
sekolah dalam mengimplementasikan Penguatan Pendidikan Karakter dalam proses
pembelajaran dan/atau di luar proses pembelajaran pada kehidupan sehari-hari di sekolah
maupun di rumah
Kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam proses penyusunan panduan ini
kami ucapkan terimakasih atas sumbang pikir dan dedikasinya. Semoga panduan ini
memberikan manfaat positif dalam meningkatkan kualitas pengelolaan kurikulum di tingkat
sekolah maupun Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Kami menyadari bahwa upaya maksimal yang kita lakukan masih ada kekurangan. Oleh
karena itu masukan dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan panduan ini di masa yang akan datang.
ii
DAFTAR
ISI
iii
A. LATAR BELAKANG
Kondisi saat ini, dengan maraknya pengaruh negatif media sosial yang dapat
mengalahkan tradisi dan sopan santun yang sudah membudaya di dalam kehidupan
masyarakat merupakan suatu gejala yang perlu mendapat perhatian. Hal ini dapat
dilihat dari perilaku peserta didik yang kurang mengindahkan sopan santun dan disiplin,
bahkan mengabaikannya. Persoalan budaya dan karakter bangsa ini menjadi sorotan
tajam masyarakat dari berbagai aspek kehidupan. Hal ini tertuang dalam berbagai
tulisan di media cetak, wawancara, dialog, dan gelar wicara di media elektronik.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah
menegaskan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”.
Meskipun saat ini di sebagian besar kabupaten/kota di Jawa Timur masih dalam kondisi
pandemi Covid-19, kegiatan proses pembelajaran harus tetap dilaksanakan yaitu dalam
sistem pembelajaran jarak jauh. Untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh
tersebut, supaya terlaksana sesuai keinginan Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah,
Pendidik, Peserta Didik, dan Orang tua, maka karakter/sikap khususnya peserta didik
tetap harus mandapat perhatian. Untuk itu implementasi Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK) harus tetap masuk melalui Satuan Pendidikan Formal yang
diselenggarakan dengan mengoptimalkan fungsi kemitraan tripusat pendidikan yang
meliputi sekolah, keluarga, dan masyarakat dengan pendekatan berbasis kelas, budaya
sekolah, dan masyarakat.
Melalui Panduan ini SMA…….. berharap pelaksanaan penguatan pendidikan karakter
dapat tercapai secara optimal dan membudaya.
B. DASAR HUKUM
1
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah kali terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang Pendidikan
Karakter;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 20 Tahun 2016 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 22 Tahun 2016 Tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 Tahun 2016 Tentang
Standar Penilaian Pendidikan;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun
2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal;
10. Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 01/KB/2020, 516
Tahun 2020, HK.03.01/Menkes/363/2020, 440-482 tahun 2020 tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik
2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);
11. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 4 tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Disease (COVID-19); dan
12. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa
Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).
2
C. TUJUAN
D. MANFAAT
3
E. Sasaran Program
4
4) mendukung terbentuknya relasi yang baik antarpendidik, peserta didik,
dan seluruh warga satuan pendidikan di dalam kelas maupun di luar kelas;
5) membangun lingkungan belajar yang mengapresiasi dan menghargai
keunikan individu;
6) mengembangkan kegiatan kokurikuler berbasis karakter
7) melaksanakan program ekstrakurikuler berbasis karakter
8) mengoptimalkan peran dan fungsi bimbingan dan konseling
dalam pelaksanaan program karakter dan
9) melaksanakan evaluasi pelaksanaan program karakter
5. Komite Sekolah/Orang Tua
a. memberikan keteladanan kepada seluruh warga satuan pendidikan sebagai
perwujudan dari pelaksanaan program karakter
b. mendukung pelaksanaan program karakter” secara mandiri dan gotong
royong;
c. mendukung pelaksanaan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler berbasis karakter dan
d. menciptakan suasana rumah yang kondusif dalam penanaman nilai-nilai
karakter.
Ada lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk jejaring nilai yang
perlu dikembangkan sebagai prioritas Program “JATI DIRI-Ku”.
Kelima nilai utama karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Religius
Nilai karakter religius mencerminkan keimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang
diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang
dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan
pemeluk agama lain.
2. Nasionalis
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
5
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
3. Mandiri
Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang
lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan
harapan, mimpi dan cita-cita.
4. Gotong Royong
Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat
kerjasama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin
komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/ pertolongan pada orang-orang
yang membutuhkan.
5. Integritas
Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan
pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-
nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral).
Kelima nilai utama karakter bukanlah nilai yang berdiri dan berkembang sendiri-sendiri
melainkan nilai yang berinteraksi satu sama lain, yang berkembang secara dinamis dan
membentuk keutuhan pribadi.
6
merasa belum mampu mendidik dan mengasuh peserta didik dengan baik karena
kesibukan bekerja. Pada konteks inilah sekolah harus menjadi rumah kedua yang
ramah dan nyaman bagi peserta didik-peserta didik. Untuk mengimplementasikan
konsep pendidikan ramah peserta didik pasti membutuhkan komitmen guru. Guru
harus tampil seutuhnya sebagai pendidik yang mendampingi peserta didik-peserta
didik. Guru juga dituntut untuk berperan sebagai orang tua sekaligus sahabat bagi
peserta didik-peserta didik selama berada di sekolah. Memang tidak mudah
menjalani tugas sebagai pendidik sejati.
3. Masyarakat
Tripusat pendidikan ketiga adalah lingkungan masyarakat. Masyarakat dapat
dipahami mereka yang peduli terhadap pendidikan (stakeholders). Umumnya
mereka tergabung dalam komite sekolah, ikatan wali peserta didik, ikatan alumni,
dunia industri dan dunia usaha (DUDI), komunitas seni dan budaya, organisasi
profesi, pegiat pendidikan, lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi
kemasyarakatan (ormas).
Tegasnya, kelompok masyarakat peduli pendidikan dapat berasal dari manapun.
Termasuk para alumni yang bekerja di luar negeri. Tugas sekolah dan pemerintah
adalah mensinergikan potensi sumber daya keluarga dan masyarakat untuk
penguatan pendidikan karakter.
7
3. Terintegrasi
Program Karakter SMA…. sebagai poros pelaksanaan pendidikan nasional terutama
pendidikan dasar dan menengah dikembangkan dan dilaksanakan dengan
memadukan, menghubungkan, dan mengutuhkan berbagai elemen pendidikan,
bukan merupakan program tempelan dan tambahan dalam proses pelaksanaan
pendidikan.
4. Partisipatif
Program Karakter SMA….dilakukan dengan mengikutsertakan dan melibatkan publik
seluas-luasnya sebagai pemangku kepentingan pendidikan sebagai pelaksana
Program Karakter. Kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, komite sekolah,
dan pihak-pihak lain yang terkait dapat menyepakati prioritas nilai-nilai utama
karakter dan kekhasan sekolah yang diperjuangkan dalam Program Karakter,
menyepakati bentuk dan strategi pelaksanaan Program Karakter, bahkan
pembiayaan Program Karakter
5. Kearifan Lokal
Program Karakter SMA….bertumpu dan responsif pada kearifan lokal nusantara
yang demikian beragam dan majemuk agar kontekstual dan membumi. Program
“JATI DIRI-Ku” harus bisa mengembangkan dan memperkuat kearifan lokal
nusantara agar dapat berkembang dan berdaulat sehingga dapat memberi
indentitas dan jati diri peserta didik sebagai bangsa Indonesia.
6. Kecakapan Abad XXI
Program Karakter SMA….mengembangkan kecakapan-kecakapan yang dibutuhkan
oleh peserta didik untuk hidup pada abad XXI, antara lain kecakapan berpikir kritis
(critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kecakapan berkomunikasi
(communication skill), termasuk penguasaan bahasa internasional, dan kerja sama
dalam pembelajaran (collaborative learning).
7. Adil dan Inklusif
Program Program Karakter SMA….dikembangkan dan dilaksanakan berdasarkan
prinsip keadilan, non-diskriminasi, non-sektarian, menghargai kebinekaan dan
perbedaan (inklusif), dan menjunjung harkat dan martabat manusia.
8. Selaras dengan Perkembangan Peserta Didik
Program Program Karakter SMA…. dikembangkan dan dilaksanakan selaras dengan
perkembangan peserta didik baik perkembangan biologis, psikologis, maupun
sosial, agar tingkat kecocokan dan keberterimaannya tinggi dan maksimal. Dalam
hubungan
8
ini kebutuhan-kebutuhan perkembangan peserta didik perlu memperoleh
perhatian intensif.
9. Terukur
Program Karakter SMA….dikembangkan dan dilaksanakan berlandaskan prinsip
keterukuran agar dapat diamati dan diketahui proses dan hasilnya secara objektif.
9
Yang dimaksud dengan komunitas yang berada di luar satuan pendidikan
di antaranya adalah sebagai berikut:
a. komunitas orang tua peserta didik atau paguyuban orang tua, baik itu per kelas
maupun per sekolah;
b. komunitas pengelola pusat kesenian dan budaya;
c. lembaga-lembaga pemerintahan;
d. lembaga atau komunitas yang menyediakan sumber-sumber
pembelajaran;
e. komunitas masyarakat sipil pegiat pendidikan;
f. komunitas keagamaan;
g. komunitas seniman dan budayawan lokal;
h. lembaga bisnis dan perusahaan yang memiliki relevansi dan komitmen dengan
dunia pendidikan; dan
i. lembaga penyiaran media, seperti televisi, koran, majalah, radio, dan lain-
lain.
Ada berbagai bentuk kolaborasi yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan
Program Karakter SMA….dengan berbagai komunitas di luar satuan pendidikan.
Berikut ini adalah beberapa contoh bentuk kolaborasi dengan komunitas yang
dapat membantu penguatan program pendidikan karakter di satuan pendidikan
yang berfokus pada penguatan kekayaan pengetahuan peserta didik dalam rangka
pembelajaran. Bentuk kolaborasi itu antara lain :
a. Pembelajaran Berbasis Museum, Cagar Budaya, dan Sanggar Seni
b. Mentoring dengan Seniman dan Budayawan Lokal
c. Kelas Inspirasi
d. Program Siaran Radion On-air
e. Kolaborasi dengan Media Televisi, Koran, dan Majalah
f. Gerakan Literasi
g. Literasi Digital
h. Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi: Riset Dosen-Guru
i. Program Magang Kerja
10
J. IMPLEMENTASI PROGRAM KARAKTER SMA …..
Implementasi Program Karakter SMA…. pada proses pembelajaran melalui nilai
karakter utama dapat dijelaskan sebagai berikut:
NILAI-NILAI KARAKTER
CONTOH IMPLEMENTASI DALAM
NO KARAKTER YANG PERLU
KEGIATAN SEHARI-HARI
BUDAYAKAN
1. Religius a. melaksanakan ibadah melaksanakan ibadah sesuai dengan
agamanya
11
NILAI-NILAI KARAKTER
CONTOH IMPLEMENTASI DALAM
NO KARAKTER YANG PERLU
KEGIATAN SEHARI-HARI
BUDAYAKAN
l. melindungi yang kecil Membantu teman yang memiliki
dan tersisih kesulitan seperti sulit bergaul, sulit
menerima pelajaran, atau kesulitan
ekonomi
K. PENUTUP
Penerapan Program Karakter SMA…. akan berjalan dengan baik bila semua pemangku kepentingan pendidikan dapat bersinergi
dengan baik, mulai dari Dinas Pendidikan Provinsi, pengawas sekolah, kepala sekolah, pendidik, peserta didik, orang tua, komite sekolah,
dan masyarakat. Terutama kepala sekolah sebagai pemimpin mampu menjadi pemimpin yang dapat dipercaya dan visioner. Menjadi
orang yang dapat dipercaya berarti Kepala Sekolah merupakan sosok berintegritas, mampu menjadi manajer yang berfokus pada
peningkatan kualitas pembelajaran melalui pembentukan karakter.
Dengan adanya panduan Program Program Karakter SMA…. ini, maka diharapkan semua unsur yang terlibat dalam pendidikan karakter
dapat mengimplementasikannya di satuan pendidikan dan di rumah masing-masing selama proses pembelajaran jarak jauh.
LAMPIRAN
NILAI-NILAI KARAKTER
CONTOH IMPLEMENTASI DALAM TINDAKAN YG SUDAH DILAKUKAN
NO KARAKTER YANG PERLU KEGIATAN SEHARI-HARI (uraikan bila tindakan berbeda dengan contoh)
DIBUDAYAKAN
1. Religius a. melaksanakan ibadah melaksanakan ibadah sesuai
dengan agamanya