PANDUAN
PANDUAN
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
MELALUI PROGRAM
JATI DIRI - Ku
JENJANG SMA
DALAM RANGKA MEMBANGUN KARAKTER
GENERASI DI ERA THE NEW NORMAL
Syukur alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan inayah-Nya, Bidang
Pembinaan Pendidikan SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur akhirnya dapat
menyelesaikan Panduan Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Program “JATI DIRI-Ku”
Jenjang SMA Dalam Rangka Membangun Karakter Generasi di Era The New Normal.
Panduan ini diharapkan dapat membantu dan dapat digunakan sebagai acuan bagi sekolah
dalam mengimplementasikan Penguatan Pendidikan Karakter dalam proses pembelajaran
dan/atau di luar proses pembelajaran pada kehidupan sehari-hari di rumah selama masa
pandemi Covid-19.
Kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam proses penyusunan panduan ini kami
ucapkan terimakasih atas sumbang pikir dan dedikasinya. Semoga panduan ini memberikan
manfaat positif dalam meningkatkan kualitas pengelolaan kurikulum di tingkat sekolah
maupun Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Kami menyadari bahwa upaya maksimal yang kita lakukan masih ada kekurangan. Oleh
karena itu masukan dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
panduan ini di masa yang akan datang.
Panduan Program JATI DIRI-Ku Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur iii
A. LATAR BELAKANG
Kondisi saat ini, dengan maraknya pengaruh negatif media sosial yang dapat
mengalahkan tradisi dan sopan santun yang sudah membudaya di dalam kehidupan
masyarakat merupakan suatu gejala yang perlu mendapat perhatian. Hal ini dapat dilihat
dari perilaku peserta didik yang kurang mengindahkan sopan santun dan disiplin, bahkan
mengabaikannya. Persoalan budaya dan karakter bangsa ini menjadi sorotan tajam
masyarakat dari berbagai aspek kehidupan. Hal ini tertuang dalam berbagai tulisan di
media cetak, wawancara, dialog, dan gelar wicara di media elektronik.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah
menegaskan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”.
Meskipun saat ini di sebagian besar kabupaten/kota di Jawa Timur masih dalam kondisi
pandemi Covid-19, kegiatan proses pembelajaran harus tetap dilaksanakan yaitu dalam
sistem pembelajaran jarak jauh. Untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh
tersebut, supaya terlaksana sesuai keinginan Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah, Pendidik,
Peserta Didik, dan Orang tua, maka karakter/sikap khususnya peserta didik tetap harus
mandapat perhatian. Untuk itu implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) harus
tetap masuk melalui Satuan Pendidikan Formal yang diselenggarakan dengan
mengoptimalkan fungsi kemitraan tripusat pendidikan yang meliputi sekolah, keluarga,
dan masyarakat dengan pendekatan berbasis kelas, budaya sekolah, dan masyarakat.
Melalui Program “JATI DIRI-Ku”, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur berharap
pelaksanaan penguatan pendidikan karakter dapat tercapai secara optimal dan
membudaya.
B. DASAR HUKUM
D. MANFAAT
Ada lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk jejaring nilai yang
perlu dikembangkan sebagai prioritas Program “JATI DIRI-Ku”.
Kelima nilai utama karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Religius
Nilai karakter religius mencerminkan keimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang
diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang
dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan
pemeluk agama lain.
2. Nasionalis
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama keluarga, sekolah, dan masyarakat. Tiga
institusi ini populer disebut tripusat (trisentra) pendidikan.
1. Keluarga
Keluarga merupakan bagian dari tripusat pendidikan yang pertama sekaligus
terpenting. Tatkala peserta didik berada di lingkungan keluarga, orang tualah yang
berperan sebagai pendidik. Bukan sekedar mendidik, orang tua juga harus
memberikan keteladanan bagi buah hatinya. Pola pikir orang tua juga harus berubah
sesuai dengan tantangan zaman. Apalagi kini orang tua dihadapkan dengan karakter
generasi milenial.
2. Sekolah
Tripusat pendidikan yang kedua adalah sekolah. Bagi sebagian besar orang tua,
sekolah benar-benar menjadi tumpuhan pendidikan dan pengasuhan peserta didik.
Keluarga atau orang tua yang belum well educated sangat menggantungkan
pendidikan dan pengasuhan peserta didik pada sekolah. Ada juga keluarga yang
Pendekatan Program “JATI DIRI-Ku” dapat dilakukan dengan tiga pendekatan utama,
yaitu berbasis kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat. Ketiga
pendekatan ini saling terkait dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Pendekatan ini
dapat membantu satuan pendidikan dalam merancang dan mengimplementasikan
program “JATI DIRI-Ku”.
1. Program “JATI DIRI-Ku” Berbasis Kelas
Program “JATI DIRI-Ku” berbasis kelas dapat diimplementasikan melalui:
a. Pengintegrasian dalam kurikulum
b. Pengelolaan melalui manajemen kelas
c. Pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran
d. Mata Pelajaran Khusus
e. Gerakan Literasi Sekolah
f. Layanan Bimbingan dan Konseling
2. Program “JATI DIRI-Ku” Berbasis Budaya Sekolah
Penguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah berfokus pada pembiasaan
dan pembentukan budaya yang merepresentasikan nilai-nilai utama Program “JATI
DIRI-Ku” yang menjadi prioritas satuan pendidikan. Pembiasaan ini diintegrasikan
dalam keseluruhan kegiatan di satuan pendidikan yang tercermin dari suasana dan
lingkungan yang kondusif.
3. Program “JATI DIRI-Ku” Berbasis Masyarakat
Satuan pendidikan tidak dapat menutup diri dari kemungkinan berkolaborasi dengan
lembaga, komunitas, dan masyarakat lain di luar lingkungan satuan pendidikan.
Karena itu, berbagai macam bentuk kolaborasi dan kerja sama antarkomunitas dan
satuan pendidikan di luar satuan pendidikan sangat diperlukan dalam penguatan
pendidikan karakter.
Implementasi Program “JATI DIRI-Ku” saat musim pandemi Covid-19 pada proses
pembelajaran jarak jauh melalui nilai karakter utama dapat dijelaskan sebagai berikut:
NILAI-NILAI KARAKTER
CONTOH IMPLEMENTASI DALAM
NO KARAKTER YANG PERLU
KEGIATAN SEHARI-HARI
BUDAYAKAN
1. Religius a. melaksanakan ibadah melaksanakan ibadah sesuai dengan
agamanya
K. PENUTUP
Penerapan Program “JATI DIRI-Ku” akan berjalan dengan baik bila semua pemangku
kepentingan pendidikan dapat bersinergi dengan baik, mulai dari Dinas Pendidikan
Provinsi, pengawas sekolah, kepala sekolah, pendidik, peserta didik, orang tua, komite
sekolah, dan masyarakat. Terutama kepala sekolah sebagai pemimpin mampu menjadi
pemimpin yang dapat dipercaya dan visioner. Menjadi orang yang dapat dipercaya berarti
Kepala Sekolah merupakan sosok berintegritas, mampu menjadi manajer yang berfokus
pada peningkatan kualitas pembelajaran melalui pembentukan karakter.
Dengan adanya panduan Program “JATI DIRI-Ku” ini, maka diharapkan semua unsur yang
terlibat dalam pendidikan karakter dapat mengimplementasikannya di satuan pendidikan
dan di rumah masing-masing selama proses pembelajaran jarak jauh.
NILAI-NILAI KARAKTER
CONTOH IMPLEMENTASI DALAM TINDAKAN YG SUDAH DILAKUKAN
NO KARAKTER YANG PERLU
KEGIATAN SEHARI-HARI (uraikan bila tindakan berbeda dengan contoh)
DIBUDAYAKAN
1. Religius a. melaksanakan ibadah melaksanakan ibadah sesuai
dengan agamanya