Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim iii
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1
angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan
pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Proses dikembangkan
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai
dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap
satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip pembelajaran
yang digunakan:
a. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
b. dari Pendidik sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumber belajar;
2. Tujuan
Panduan Pembelajaran jarak jauh disusun untuk:
a. Pendidik (Guru mata pelajaran, Guru Bimbingan dan Konseling, dan Pembina
ekstrakurikuler) secara individual atau kelompok dalam mengembangkan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran yang
berkelanjutan dalam berbagai strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata
pelajaran yang diampunya di masa pandemi covid-19;
b. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) menyusun konsep pembelajaran jarak
jauh sesuai dengan karakteristik mata pelajarannya.
c. Pimpinan satuan pendidikan (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas) dalam
menfasilitasi pembelajaran jarak jauh di masa pandemi covid-19.
d. Orang tua, pendidik, dan peserta didik dalam berkolaborasi untuk berdaya belajar
menghadapi situasi darurat di masa pandemi covid-19.
e. Peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna, menantang dan
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik.
f. Masyarakat berperan aktif dalam mendukung terlaksananya pembelajaran jarak jauh
di masa pandemi covid-19.
3. Prinsip
a. Tidak membahayakan
Sebagaimana Pendidik di seluruh dunia mencoba untuk mengurangi kemungkinan
resiko dalam belajar karena gangguan sekolah, keselamatan dan kesejahteraan
peserta didik (students well-being) harus menjadi hal terpenting untuk dipikirkan.
Upaya penyampaian kurikulum secara jarak jauh tidak menciptakan lebih banyak stres
dan kecemasan bagi peserta didik dan keluarganya.
b. Realistis.
Pendidik hendaknya memiliki ekspektasi yang realistis mengenai apa yang dapat
dicapai dengan pembelajaran jarak jauh, dan menggunakan penilaian profesional
untuk menilai konsekuensi dari rencana pembelajaran tersebut.
1. Konten Materi
a. Koordinasi dengan Kepala Sekolah
Materi pembelajaran harus dikoordinasikan dengan Kepala Sekolah. Pendidik tetap
mengikuti perkembangan kurikulum, kebijakan, atau panduan yang ada. Hal-hal
yang perlu diperhatikan oleh Pendidik sebagai berikut:
1) Mengikuti arahan atau panduan resmi yang diberikan Kepala Sekolah tentang
konten yang diajarkan dan bagaimana cara mendapatkan konten itu.
2) Selalu memberikan laporan perkembangan pembelajaran dan kendala selama
proses pembelajaran untuk mendapatkan umpan balik dari Kepala Sekolah.
Mengikuti pertemuan atau diskusi kelompok dengan Kepala Sekolah
menggunakan saluran formal dan informal.
3) Melakukan komunikasi dengan sesama Pendidik untuk berbagi pengalaman
dan mencari solusi atas kendala yang dihadapi.
4) Memastikan persetujuan dari kepala Kepala Sekolah tentang kurikulum dan
rencana pembelajaran yang akan diberikan selama proses pembelajaran jarak
jauh.
2. Profil pembelajaran
a. Pendidik memiliki pemahaman yang mendalam tentang peserta didik dan bagaimana
mereka belajar, hal ini akan sangat membantu Pendidik untuk merancang
pengalaman belajar jarak jauh yang lebih baik.
b. Tinjau apa yang Pendidik ketahui tentang peserta didik tentang pengetahuan,
keterampilan, kebiasaan, dan minat mereka, kekuatan mereka dan tantangan
mereka.
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Pendidik sebagai berikut:
a. Mengetahui peserta didik yang dapat menyelesaikan tugas sekolah mereka dengan
baik sebelum sekolah ditutup dan yang masih belum bisa menyelesaikannya.
b. Menentukan strategi pengajaran dan kegiatan belajar yang terbaik untuk peserta
didik.
Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 14 tahun 2019, dijelaskan bahwa dari 13
komponen RPP yang telah diatur dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, yang menjadi komponen inti adalah
Tujuan Pembelajaran, Langkah-langkah (kegiatan) Pembelajaran, dan Penilaian
Pembelajaran (assessment) yang wajib dilaksanakan oleh Pendidik, sedangkan komponen
lainnya bersifat pelengkap.
Sekolah, kelompok guru mata pelajaran sejenis di tingkat sekolah, kelompok guru mata
pelajaran sejenis di tingkat kabupaten/kota/provinsi, dan individu Pendidik secara bebas
dapat memilih, membuat, menggunakan, dan mengembangkan format RPP secara
mandiri untuk keberhasilan belajar peserta didik.
b. Prinsip Penyusunan RPP
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat
intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi,
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma,
nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
2) Partisipasi aktif peserta didik.
1. Beban Belajar
Beban belajar dengan menggunakan Sistem Paket yaitu sistem penyelenggaraan program
pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran
dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur
kurikulum yang berlaku. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket
dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta
didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan
peserta didik.
Beban belajar selama masa pendemi Covid-19 merupakan keseluruhan kegiatan yang
harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun
pembelajaran.
a. Beban belajar di Sekolah dinyatakan dalam jam pembelajaran per 2 (dua) minggu;
b. Satu jam tatap muka adalah 45 menit;
c. Beban belajar per 2 (dua) minggu Kelas X adalah 42 jam pelajaran (nasional) dan
ditambah 2 jam pelajaran untuk Muatan Lokal Bahasa Daerah. Dan boleh ditambah 2
jam pelajaran lain;
F. PENILAIAN
Penilaian harus direncanakan dan disatukan dalam kegiatan pembelajaran dengan
pertimbangan :
• Memungkinkan pendidik memonitor dan memfasilitasi kemajuan belajar peserta didik,
dan membantu peserta didik mengelola pembelajaran mereka sendiri.
• Cara pendidik menilai hasil pembelajaran.
• Metode penilaian yang digunakan menyesuaikan pada tujuan pembelajaran.
• Menemukan keseimbangan antara yang efektif dan yang layak untuk dilakukan dari jarak
jauh.
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Pendidik sebagai berikut:
1. Penilaian formatif.
a. Cara memantau, menilai, dan memfasilitasi kemajuan belajar dari jarak jauh untuk
menilai tugas yang diberikan pada kegiatan pembelajaran.
b. Menentukan alat penilaian yang digunakan untuk memberikan tanggapan rutin
kepada peserta didik dan menjaga pekerjaan peserta didik selaras dengan tujuan
pembelajaran.
c. Memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan refleksi apa yang mereka
pelajari dan menyampaikannya kepada teman sekelas.
2. Penilaian sumatif.
Menentukan dan membuat alat penilaian sumatif yang dapat digunakan untuk
memberikan penilaian peserta didik sesuai dengan materi pembelajaran yang diberikan.
H. PENUTUP
Beberapa keberhasilan pendidik dalam melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh diantaranya
mampu: (1) Memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa
terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum kenaikan kelas maupun
kelulusan. (2) Memfokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai
pandemi Covid-19. (3) Memberikan variasi aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari
rumah antarpeserta didik, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk
mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar dari rumah. (4) Memberikan umpan
balik terhadap bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah yang bersifat kualitatif dan
berguna bagi Pendidik, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kualitatif. Melalui panduan ini
diharapkan para pendidik dapat melaksanakan proses pembelajaran dan penilaian jarak jauh.
Semoga para pendidik diberi kemudahan dalam memahami panduan ini dan dapat
diterapkan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan penilaian pada masa pandemi
I. LAMPIRAN
a. Kalender Pendidikan Provinsi
b. Contoh Rincian Pekan Efektif
c. Contoh Program Tahunan
d. Contoh Program Semester
e. Contoh Silabus
f. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
g. Contoh Jadwal Pelajaran
TENTANG
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pembelajaran materi Pengukuran dan Besaran Fisika dengan menggunakan
Model Discovery, peserta didik diharapkan jujur dan teliti dalam menerapkan prinsip-prinsip
pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka penting, serta notasi ilmiah sesuai
dengan ide-ide baru berdasarkan berbagai sumber belajar. Peserta didik juga diharapkan teliti
dan okjektif, mampu bekerja sama, serta terampil dalam melakukan pengukuran dengan alat ukur,
menyajikan data hasil pengukuran, menganalisa data hasil pengukuran, menyusun simpulan, dan
mengomunikasikannya dalam bentuk laporan tertulis.
B. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-/Topik Materi
Tahapan Pert 1. Besaran dan Pert 2. Angka Penting Pert 3. Menggunakan
pengukuran (2JP) dan Analisa data (2JP) alat ukur (2JP)
Berdoa, menyiapkan pererta didik dan motivasi, apersepsi, menyampaikan
Pendahuluan
tujuan, dan menjelaskan garis besar kegiatan.
Model Discovery Model Discovery Model Discovery
1. Stimulus
2. Identifikasi masalah
Kegiatan Inti 3. Pengumpulan data
4. Pengolahan data
5. Verifikasi/ pembuktian
6. Menarik simpulan
Menyusun simpulan, refleksi/umpan balik, mendiskusikan tugas, menjelaskan
Penutup
rencana pertemuan berikutnya.
Media/ Lembar Aktivitas:
Lembar Aktivitas: …… Lembar Aktivitas: ……
Alat&bahan ……
Youtube: …………… Youtube: ……………
Sumber belajar Youtube: ……………
C. Penilaian Hasil Belajar
(1) Penilaian Sikap : Observasi dan hasilnya dicatat dalam Jurnal Sikap
(2) Penilaian Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
(3) Penilaian Keterampilan : Kinerja
Surabaya, ………….. 20120
Yang Mengesahkan Penyusun
Kepala SMA ………….. Guru Fisika
………………………… ………………………
NIP. …………………… NIP. ……………….
CONTOH LANGKAH-LANGKAH PEMBELEJARAN PJJ DARING (DALAM JARINGAN)
Lampiran : RPP 3.2&4.2 Pengukuran dan Besaran Fisika
Langkah-langkah Pembelajaran Pert. Ke-1: Model Discovery
KEGIATAN WKT STRATEGI PJJ DARING WKT
Pendahuluan
Berdoa, menyiapkan pererta didik dan motivasi, apersepsi, menyampaikan tujuan, dan 15’
menjelaskan garis besar kegiatan.
Kegiatan Inti
Mengamati stimulus
1. Peserta didik diarahkan untuk mengamati stimulus berupa gambar orang Media: Zoom 30’
yang sedang mengukur jalan raya secara klasikal. Klasikal
10’
Mengidentifikasi masalah
2. Peserta didik diarahkan untuk merumuskan pertanyaan/menerima pertanyaan
terkait hasil pengamatan stimulus dan tujuan pembelajaran tentang besaran
dan pengukuran secara klasikal.
Mengumpulkan data
Mencari informasi dipandu Lembar Akt. (LA):
3. Peserta didik melakukan kegiatan pengumpulan inforamasi/data terkait
20’ ……………….. 30’
materi besaran dan pengukuran secara mandiri/berkelompok dibimbing guru.
Youtube: ……………………
Individu/mandiri
Mengolah data Berdiskusi dalam kelompok dipandu LA:
4. Peserta didik melakukan diskusi untuk mengolah informasi/data terkait materi 20’ …………………………… 30’
besaran dan pengukuran di dalam kelompoknya dengan bimbingan guru. Media: Video/WA Call dalam kelompoknya
Memverifikasi
5. Secara berkelompok, peserta didik melakukan verifikasi hasil pengolahan data
Media: Video/WA Call dalam kelompok
materi besaran dan pengukuran kepada guru. 15’
bersama guru
Menyimpulkan
Konfirmasi ke kelompok berupa tanya jawab 30’
6. Guru mengarahkan semua peserta didik untuk menyusun simpulan.
(tes lisan) yang dapat mengecek pemahaman
Penutup setiap siswa
Menyusun simpulan, refleksi/umpan balik, mendiskusikan tugas, menjelaskan rencana 10’
pertemuan berikutnya.
CONTOH LANGKAH-LANGKAH PEMBELEJARAN PJJ LURING (LUAR JARINGAN)
Lampiran 1: RPP 3.2&4.2 Pengukuran dan Besaran Fisika
Langkah-langkah Pembelajaran Pert. Ke-1: Model Discovery
KEGIATAN WKT STRATEGI PJJ LURING WKT
Pendahuluan
Media: Video Guru
Berdoa, menyiapkan pererta didik dan motivasi, apersepsi, menyampaikan tujuan, dan 15’
Strategi :
menjelaskan garis besar kegiatan.
Menyaksikan video guru melalui Laptop atau
Kegiatan Inti
TV
Mengamati stimulus
Media: Lembar Aktivitas
1. Peserta didik diarahkan untuk mengamati stimulus berupa gambar orang yang 30’
Strategi 2: Muatan LA:
sedang mengukur jalan raya secara klasikal.
10’ Membaca Doa, motivasi, tujuan dan garis
Mengidentifikasi masalah
besar kegiatan hari ini.
2. Peserta didik diarahkan untuk merumuskan pertanyaan/menerima pertanyaan terkait
Mengamati sajian gambar.
hasil pengamatan stimulus dan tujuan pembelajaran tentang besaran dan
Mencermati pertanyaan-pertanyaan
pengukuran secara klasikal.
Mengumpulkan data Mencari informasi dipandu Lembar Akt. (LA):
3. Peserta didik melakukan kegiatan pengumpulan inforamasi/data terkait materi ……………………….
20’ 30’
besaran dan pengukuran secara mandiri/berkelompok dibimbing guru. Video: Guru Mengajar
Individu/mandiri LA: Ringkasan materi
Mengolah data
4. Peserta didik melakukan diskusi untuk mengolah informasi/data terkait materi Mengolah data dengan dipandu LA: ......
20’ 30’
besaran dan pengukuran di dalam kelompoknya dengan bimbingan guru. Media: Panduan Video guru
Memverifikasi
Verifikasi dan simpulan:
5. Secara berkelompok, peserta didik melakukan verifikasi hasil pengolahan data materi
Disampaikan berupa laporan hasil kerja yang
besaran dan pengukuran kepada guru.
15’ dituangkan dalam LA.
Cara penyampaiannya dapat melalui kurir atau
Menyimpulkan 30’
orang tua datang ke sekolah dengan waktu yang
6. Guru mengarahkan semua peserta didik untuk menyusun simpulan.
ditentukan.
Penut
Menyusun simpulan, refleksi/umpan balik, mendiskusikan tugas, menjelaskan rencana 10’
Kegiatan ditutup dengan DOA.
pertemuan berikutnya.
Lampiran
Ringkasan Materi
1 Panjang meter
2 Massa m kilogram
3 Waktu t sekon
4 Kuat arus I ampere
5 Suhu T kelvin
6 Intensitas Cahaya I kandela
7 Jumlah zat n mol
b. Besaran tutunan
Besaran turunan, yaitu besaran yang satuannya diturunkan dari beberapa sauna pokok.
1 Kecepatan v m/s
2 Percepatan a m/s2
3 Momentum p kg m/s
4 Luas A m2
5 Massa jenis kg/m3
B. Pengukuran
Konseptual : Pengukuran
1. Mengukur merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran dengan satuan.
Contoh kegiatan mengukur: mengukur panjang meja, satuannya meter.
2. Ketepatan (akurasi) adalah kesesuaian data-data hasil pengukuran berulang.
Ketelitian (presisi) adalah tingkat kesamaan pengukuran dengan nilai aslinya.
Contoh:
Dua kelompok peserta didik melakukan pengukuran massa jenis air murni di laboratorium fisika.
Kedua kelompok tersebut melakukan pengukuran berulang dan diperoleh hasil seperti pada tabel
berikut.
Tabel Hasil pengukuran
-----o0o-----
Lampiran
Ringkasan Materi
ANGKA PENTING
A. Pengertian angka penting
Faktual : hasil pengukuran panjang penghapus papan: 17,5 cm
Konseptual : Angka penting.
1. Semua angka hasil pengukuran merupakan angka penting.
2. Semua angka bukan nol merupakan angka penting.
3. Angka nol termasuk angka penting jika terletak di antara bukan nol/di belakang
koma.
4. Angka penting menunjukkan ketelitian suatu pengukuran.
B. Operasi angka penting
Faktual : bilangan dapat ditambah, dikurangi, dikalikan, dan dibagi
Konseptual : Konsep operasi angka penting
Operasi angka penting memenuhi sifat-sifat:
1. Operasi angka pasti dengan angka pasti akan menghasilkan angka pasti.
Angka pasti ditambah/dikurangi angka pasti hasilnya adalah angka pasti.
Angka pasti dikali/dibagi angka pasti hasilnya adalah angka pasti.
2. Operasi semua angka dengan angka taksiran akan menghasilkan angka taksiran.
Semua angka ditambah/dikurangi angka taksiran hasilnya adalah angka
taksiran.
Semua angka dikali/dibagi angka taksiran hasilnya adalah angka taksiran.
3. Perkalian dan pembagian angka penting dapat menggunakan aturan: “Hasil
perkalian atau pembagian angka penting akan memiliki jumlah angka penting
yang sama dengan bilangan yang angka pentingya lebih sedikit. Misalnya
bilangan A (memiliki 2 angka penting) dikalikan bilangan B (memiliki 4 angka
penting) maka hasilnya akan memiliki 2 (dua) angka penting.
Prosedural : Prosedur operasi dua angka penting
a) Kedua angka penting tersebut dioperasikan secara matematika biasa
b) Angka hasil operasi yang merupakan angka taksiran diberikan tanda, misalnya
garis bawah.
c) Angka taksiran yang diperoleh dibulatkan hingga hanya mengandung 1 angka
taksiran. Angka 5 atau lebih dibulatkan ke atas, angka kurang dari 5 dihilangkan.
d) Hasil akhir yang diperoleh merupakan angka hasil operasi angka penting.
-----o0o-----
Lampiran
Ringkasan Materi dan Penugasan
Penugasan
Penilaian: Memahami, menerapkan, dan menganalisis
Tugas 1:
1. Sebutkan tujuh besaran pokok kemudian tentukan satuan (SI) dan alat pengukurnya!
2. Tentukan notasi, rumusan, dan satuan (SI) dari besaran percepatan, gaya, energi, daya,
momentum, dan usaha!
3. Tentukan hasil operasi angka penting berikut .
a. 345,70 + 24,5 c. 3,45 × 2,5
b. 27,6 1,57 d. 52,60 : 3,52
4. Seorang tukang memotong kaca dengan ukuran panjang 136,4 cm dan lebar 10,7 cm. Gunakan
aturan angka penting dan hitunglah keliling dan luas kaca tersebut!
5. Sebuah batu tak beraturan ditimbang massanya sebesar 135,2 gram dan volumenya diukur
dengan gelas ukur diperoleh 11,6 mL. Berapakah massa jenis batu tersebut?
6. Pada gambar di bawah ditunjukkan posisi skala nonius jangka sorong (a dan b) dan mikrometer (c
dan d) saat digunakan untuk mengukur tebal sebuah benda. Tentukan hasil pengukuran dan
jumlah angka pentingnya!
a. c.
01 2 2
3 5
2 4
2
0 1 2 0
0 0
b. d.
3 0 1
0
0 5 1
0
Lampiran: Tes Tulis
Tes Formatif
A. Kisi-kisi soal Tes Formatif
Indikator Pencapai Btk Level No
KLP Indikator soal Kunci
Kompetansi soal Soal Soal
3.2.1. Menentukan Diberikan beberapa besaran,
jenis besaran peserta didik dapat
PG 2 D 1
berdasarkan menentukan besaran yang
satuannya. termasuk besaran turunan.
3.2.2. Menentukan Diberikan beberapa satuan,
satuan besaran peserta didik dapat
turunan dalam menentukan satuan yang PG 2 C 2
sistem termasuk dalam sistem
internasional. internasional.
Diberikan data besaran, satuan,
P1 Besaran dan Pengukuran
1. Di antara kelompok besaran di bawah ini yang hanya terdiri dari besaran turunan saja dalah ….
A. kuat arus, massa, gaya
B. suhu, massa, volume
C. momentum, percepatan, waktu
D. usaha, momentum, percepatan
E. kecepatan, pepindahan, jumlah zat
2. Yang merupakan satuan gaya dan massa jenis menurut Sistem Internasional (SI) adalah ....
A. N dan kg/cm3
B. N dan kg/liter
C. kg m/s2 dan kg/m3
D. kg m2/s dan kg/m3
E. kg m/s2 dan kg/m2
3. Perhatikan tabel berikut ini!
Besaran Satuan (SI) Alat ukur
1. Massa kg jangka sorong
2.Jarak cm mikrometer
3.Laju m/s speedometer
Dari tabel di atas yang mempunyai satuan dan alat ukur yang benar adalah besaran nomor ….
A. 1 saja D. 1 dan 2 saja
B. 3 saja E. 2 dan 3 saja
C. 1, 2, dan 3
4. Dua kelompok siswa diberikan tugas untuk mengukur percepatan gravitasi di ruang laboratorium
Fisika di sekolahnya. Hasil pengukuran percepatan gravitasi dari kedua kelompok tersebut disajikan
seperti pada tabel berikut.
Percepatan gravitasi (m/s2)
Klpk
dari 5 pengukuran
A 9,1 9,5 9,9 10,2 10,5
Diameter
Tempat
Alat ukur kelereng
pengukuran
(mm)
7. Tebal selembar kertas HVS dapat diukur dengan mikrometer. Penjelasan skalanya terlihat seperti di
bawah. Jumlah angka penting hasil pengukurannya adalah ….
A. 1 1
B. 2 0
C. 3 0
D. 4 5
E. 5
8. Plat seng mempunyai panjang 45,73 cm dan lebar 1,5 cm. Keliling plat seng tersebut adalah ....
A. 94 cm D. 94,5 cm
B. 94,4 cm E. 95 cm
C. 94.46 cm
9. Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu lantai adalah 12,61 m dan 5,2 m. Menurut aturan angka
penting luas lantai tersebut adalah ....
A. 65 m2 D. 65,6 m2
B. 65,5 m2 E. 66 m2
C. 65,572 m2
10. Sebuah zat cair ditimbang massanya sebesar 457 gr. Sedangkan volumenya sebesar 25 ml. Massa jenis
zat cair tersebut adalah ....
A. 18,28 gr/ml D. 18 gr/ml
B. 18,3 gr/ml E. 19 gr/ml
C. 18,0 gr/ml
11. Siswa kelas X-MIPA 1 diberikan tugas untuk melakukan percobaan tentang pengaruh massa benda
terhadap percepatan benda tersebut. Salah satu kelompok siswa siswa melakukan analisis data hasil
pengukurannya dengan menggambar grafik. Grafik hasil analisisnya disajikan seperti pada gambar
berikut.
(a) (b)
Kemudian kelima siswa tersebut ditugaskan untuk mengukur tebal buku. Hasil pengukurannya
dituliskan pada tabel berikut.
2020