Disusun Oleh :
1. EMI LARA SAFITRI E1R016026
2. FEBRIANTI E1R116047
UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS KEGRURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
TAHUN AJARAN 2019/2020
i
ii
KATA PENGANTAR
iii
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan
demi kesempurnaan laporan ini, sehingga bisa dijadikan sebagai bahan untuk
kemajuan pendidikan dimasa yang akan datang.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
v
2) Pelaksanaan Pembelajaran ...................................................... 25
3) Penilaian Poses dan Hasil Pembelajaran ................................ 26
4) Refleksi Pembelajaan ............................................................. 26
5) Rencana Tindak Lanjut ........................................................... 27
C. Kegiatan Umum Lainnya .............................................................. 27
1. Kegiatan Ekstra Kurikuler........................................................... 27
2. Kegiatan Administrasi Sekolah ................................................... 27
3. Kegiatan Harian dan mingguan ................................................... 27
4. Kegiatan Tahunan ....................................................................... 28
5. Pelaksanaan Ujian ....................................................................... 28
D. Kegiatan Studi Kasus ....................................................................... 28
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
RINGKASAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia, sistem pendidikan formal terangkum dalam Sistem
Pendidikan Nasional dengan segala komponen-komponennya. Tenaga
kependidikan (guru) menjadi salah satu diantara komponen pendidikan yang
memiliki peranan penting. Guru memiliki tugas-tugas dalam membentuk
peserta didik menjadi manusia paripurna sesuai dengan amanat orang tua,
lembaga pendidikan, bahkan Negara. Dalam rangka membentuk guru
profesional yang siap mengemban tugas mulianya, fakultas keguruan dan
ilmu pendidikan universitas mataram sebagai salah satu lembaga pendidikan
tenaga kependidikan (LPTK) mewajibkan Program Pengalaman Lapangan
(PPL) bagi mahasiswa sebagai calon guru.
2
B. Tujuan PPL
Penyelenggaraan PPL di FKIP UNRAM bertujuan untuk mendidik,
membina, membimbing, dan melatih mahasiswa agar mampu:
1. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam
dan luar kelas.
2. Mengenal secara cermat lingkungan sekolah, baik fisik maupun
administrasi untuk dijadikan bahan refleksi terhadap pembentukan sikap
profesional seorang guru.
3. Mengembangkan pembelajaran yang berorientasi pada siswa aktif.
4. Mendalami karakteristik dari siswa dalam rangka memotivasi belajarnya.
5. Menemukan permasalahan yang menghambat proses pembelajaran di
kelas dan mampu mengatasi permasalahan tersebut.
6. Menerapkan pembelajaran inovatif yang bertolak dari suatu permasalahan
pembelajaran.
7. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan
mengimplementasikannya secara baik.
8. Mengobservasi kegiatan pembelajaran, mengolah dan menginterpretasi
hasil observasi dan mengkomunikasikannya secara sistematis.
9. Melakukan evaluasi pada proses dan hasil pembelajaran sesuai tujuan
pembelajaran.
C. Manfaat PPL
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan PPL ini antara lain :
1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa PPL mendapatkan pengalaman tentang bagaimana cara
melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam suatu lembaga
pendidikan.
b. Mahasiswa tidak merasa asing jika kelak telah menjadi seorang guru
karena telah mendapatkan pengalaman sebelumnya.
c. Mahasiswa PPL memperoleh kesempatan untuk mempraktekkan teori
yang didapatkan pada saat perkuliahan.
3
2. Bagi Sekolah
a. Sekolah akan memperoleh informasi tentang perkembangan dunia
pendidikan pada umumnya dan perkembangan teori-teori pada bidang-
bidang tertentu, sehingga kehadiran mahasiswa PPL tidak perlu
dianggap penghambat pelaksanaan PBM, tetapi merupakan suatu
kebutuhan.
b. Memperoleh kesempatan untuk terlibat dalam penyiapan calon pendidik
dan tenaga kependidikan yang berkualitas.
c. Mendapatkan bantuan dalam mengatasi kekurangan sumber daya
manusia (guru).
3. Bagi Perguruan Tinggi/Universitas
a. Perguruan tinggi akan memperoleh informasi tentang PBM di Sekolah,
terutama kurikulum yang digunakan dan perangkat-perangkat yang
berfungsi untuk menunjang PBM tersebut dan dari informasi tersebut,
perguruan tinggi dapat mempersiapkan tenaga- tenaga professional
dibidangnya.
b. Terwujudnya kemitraan antar lembaga penyelenggara pendidikan
pemerintah daerah dan instansi lainya.
c. Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dipakai sebagai
bahan pertimbangan penelitian.
4
dosen Pembimbing dimulai tanggal 11 - 24 Desember 2019; g) Penyerahan
laporan kegiatan PPL dimulai dari tanggal 2 – 20 Januari 2020.
5
BAB II
PELAKSANAAN PPL
A. Kegiatan Observasi
Pada program Pengalaman Lapangan yang dilaksanakan pada bulan
Agustus sampai Desember 2019. Kegiatan yang kami lakukan pertama kali
adalah pengumpulan data-data yang diperlukan dan pengamatan ataupun
observasi, pendekatan personal, penelitian dan analisa terhadap barbagai
situasi dan kondisi serta pengamatan dari berbagai aspek yang berkaitan
dengan pengalaman lapangan di SMP Negeri 4 Mataram. Tujuan
dilaksanakannya kegiatan observasi ini adalah sebagai langkah awal
mengenal lingkungan tempat pelaksanaan PPL, di samping itu juga untuk
memperoleh pengetahuan mengenai keadaan sekolah berikut data-data
kependidikan yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa calon guru sebagai
bekal untuk terjun ke dunia pendidikan dalam menjalankan tugas profesinya
sebagai seorang guru.Pelaksanaan observasi meliputi : keadaan fisik sekolah,
sarana dan prasarana/fasilitas sekolah, perangkat administrasi sekolah dan
observasi pengaturan kelas sebagai syarat kegiatan belajar mengajar. Adapun
hasil observasi keadaan sekolah adalah sebagai berikut:
1) Keadaan Fisik Sekolah
Secara geografis, SMP Negeri 4 Mataram letaknya cukup strategis
karena berada di pinggir jalan raya sehingga mudah ditemukan dan
dijangkau oleh peserta didik dan masyarakat di sekitarnya serta keadaan
fisik SMP Negeri 4 Mataram tergolong baik, gedung sekolah ditata dengan
cukup rapi sehingga ruangan-ruangan kelas serta bangunan-bangunan
penunjang seperti aula, ruang guru, ruang kurikulum, ruang BK,
laboratorium, mushalla, perpustakaan dan lain-lainnya dapat ditemukan
dengan mudah. SMP Negeri 4 Mataram memiliki bangunan yang
permanen, dibangun diatas tanah seluas 8,277 m2. Adapun batas wilayah
sekolah dapat dirincikan sebagai berikut:
Sebelah utara sekolah adalah pemukiman penduduk.
Sebelah selatan terdapat Puskesmas.
Sebalah barat merupakan pemukiman penduduk
6
Sebelah timur sekolah adalah kantor lurah dan Tk.
2) Keadaan Bangunan
Secara umum, kondisi bangunan di SMP Negeri 4 Mataram dapat
dikatakan baik, Secara keseluruhan bangunan-bangunan tersebut dapat
menunjang proses pembelajaran dengan maksimal. Terdapat beberapa
bangunan yang dapat menunjang pelaksanaan segala macam kegiatan di
sekolah yang bersifat administratif maupun untuk urusan kependidikan.
Adapun jenis-jenis bangunan yang ada di SMP Negeri 4 Mataram dapat
dirincikan sebagai berikut:
1) Perpustakaan : 112 m2
4) Ruang keterampilan: 84 m2
6) Ruang UKS:49 m2
e. Lapangan olahraga
1) Lapangan upacara
7
sebagai tempat parkir guru dan sudah menggunakan paving block.
Sementara pada bagian kanan halaman merupakan tempat pos satpam, dan
lapangan olahraga.
Memasuki lobby SMP Negeri 4 Mataram maka akan terlihat
tanaman, berugak, dan lab fisika. Pada bagian kiri terdapat ruang guru,
ruang BK. Pada bagian kanan terdapat ruang kepala sekolah, TU, ruang
kelas dan lapangan upacara. Lapangan upacara tersebut tidak hanya
digunakan untuk kegiatan upacara saja namun digunakan untuk berbagai
kegiatan seperti tempat melaksanakan latihan paskib, latihan pramuka,
latihan PMR, dan sejenis ekstrakurikuler lainnya. Baik halaman depan
maupun lapangan upacara selalu terlihat bersih dan rapi karena tetap
dijaga kebersihannya oleh semua warga SMP Negeri 4 Mataram.
4) Keadaan Lingkungan Sekolah
SMP Negeri 4 Mataram berada di Jalan RA. Kartini No. 30
Cakranegara, di samping letaknya yang cukup strategis karena terletak di
pinggir jalan raya, lingkungan disekitar sekolah juga masih asri karena
tidak terlaiu banyak Kendaraan yang melintas, polusi udara tergolong
rendah jika dibandingkan dengan daerah perkotaan sehingga dapat
menciptakan suasana yang kondusif.
Keadaan lingkungan sekolah secara umum baik. Lingkungan
sekolah dari segi kebersihan tergolong bersih karena warga di SMP Negeri
4 Mataram sudah membudayakan untuk membuang sampah pada
tempatnya. Selain itu, sebelum masuk kelas diadakan kegiatan kebersihan
untuk menjaga kebersihan kelas maupun kebersihan di luar kelas. Dari
segi keamanan, lingkungan SMP Negeri 4 Mataram tergolong aman
karena tidak pernah terdapat kasus pencurian baik di dalam kelas maupun
di luar kelas yang melibatkan peserta didik atau warga SMP Negeri 4
Mataram lainnya.
5) Sarana dan Prasarana Sekolah
a. Ruang Kantor
Ruang kantor di SMP Negeri 4 Mataram ada 4, yaitu ruang kepala
sekolah, ruang tata usaha, ruang guru dan ruang BK. Ruang kepala sekolah
8
berada diantara ruang guru dan ruang tata usaha, hal ini memudahkan
kepala sekolah untuk berkoordinasi dengan bapak atau ibu guru serta
karyawan tata usaha baik untuk urusan kependidikan maupun urusan
administrasi. Ruang kepala sekolah juga dilengkapi dengan fasilitas yang
memadai agar menunjang berbagai kegiatan.
Ruang tata usaha berada di sebelah kanan ruang kepala sekolah.
Ruang tata usaha dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk menunjang
kegiatan administrasi. Selain itu, karyawan TU bertugas untuk membantu
kepala sekolah dalam menyiapkan berbagai keperluan yang berkaitan
dengan administrasi sekolah. Sementara ruang guru terletak di sebelah kiri
ruang kepala sekolah. Di ruang guru, setiap guru memiliki meja tersendiri
Selain itu, pada bagian depan juga terdapat tata tertib bagi guru dan di
bagian belakang terdapat tempat duduk tamu. Pengaturan meja guru sangat
rapi dan pada beberapa meja guru sudah terdapat nama dari masing-
masing guru sehingga memudahkan setiap orang untuk mencari meja dari
guru yang dimaksud.
Ruang BK terletak di bagian kiri ruang guru, hal ini tentu
menguntungkan karena guru dapat mengetahui peserta didik – peserta
didiknya yang datang terlambat atau hendak bolos. Ruang BK hanya
digunakan oleh beberapa orang guru antara lain guru BK dan beberapa
guru lainnya. Ruang BK tertata dengan baik dan rapi serta
dilengkapidengan berbagai fasilitas yang dapat menunjang berbagai
keperluan.
b. Ruang Kelas
Jumlah ruang kelas di SMP Negeri 4 Mataram sebanyak 29 kelas
sehingga hanya terdapat satu jadwal, yaitu jadwal pagi. Kondisi ruang
kelas baik (menggunakan keramik) dan bangunannya permanen. Untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar dalam sebuah kelas dilengkapi
dengan meja dan kursi untuk guru dan untuk peserta didik Papan tulis pada
masing-masing kelas hanya ada satu dan di bagian atas papan tulis tersebut
terdapat lambang burung garuda beserta foto presiden dan wakil presiden
RI. Terdapat juga data administrasi kelas yang berisi nama-nama dan
9
alamat peserta didik, struktur organisasi dan pada beberapa kelas ada yang
nempelkan jadwal komisaris (piket kelas).
c. Ruang Perpustakaan dan Laboratorium
Ruang perpustakaan SMP Negeri 4 Mataram terletak di dekat
mushola. Di perpustakaan sekolah terdapat buku-buku pelajaran yang
didominasi buku BSE, buku-buku fiktif serta buku pengetahuan umum.
Koleksi-koleksi lain berupa majalah, laporan, surat kabar dan media cetak
lainnya. Ruangan ini dilengkapi dengan meja dan kursi untuk membaca
yang tersusun rapi, kipas angin, rak buku, komputer, lemari dan meja
untuk petugas perpustakaan, serta pada dinding terpampang struktur
organisasi perpustakaan dan foto-foto presiden RI mulai dari Soekarno
hingga Joko Widodo.
Laboratorium biologi, fisika, dan komputer terletak di depan ruang
guru dan ruang TU yang menghadap ke lapangan upacara. Kondisi
bangunannya permanen dan masih layak untuk digunakan. Kebersihan
laboratorium juga sangat terjaga agar tidak merusak fasilitas yang sudah
ada. Laboratorium dilengkapi dengan berbagai fasilitas, alat-alat dan
bahan yang sekiranya diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar
mengajar sudah disiapkan dengan baik.
d. Ruang Kepala Sekolah
Untuk menunjang pelaksanaan tugas kepala sekolah, kepala
sekolah mempunyai ruangan tersendiri. Ruang kepala sekolah berada di
sebelah kanan lobby. Di depan ruang kepala sekolah terdapat ruang kelas,
apotik hidup, dan tanama-tanaman lainnya. Di koridor sckolah diletakkan
piala-piala yang diraih oleh peserta didik maupun sekolah, Di dalam ruang
kepala sekolah terdapat beberapa peralatan, seperti meja kerja kepala
sekolah, meja dan kursi tamu, lemari buku dan computer.
e. Musholla
Untuk menunjang kegiatan keagamaan Terdapat sebuah bangunan
musolla yang terletak di bagian belakang sekolah.Musolla tersebut sering
dipakai sebagai tempat untuk kegiatan keagamaan seperti IMTAK yang
10
dilakukan sekali dalam satu minggu. Keadaan bangunan musolla tersebut
terawat dengan baik oleh seluruh masyarakat SMP Negeri 4 Mataram.
6) Perangkat Administrasi Sekolah
1. Struktur Organisasi Sekolah
a. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah merupakan penanggung jawab tertinggi di sekolah
dengan tugas sebagai berikut:
1) Merencanakan, menyusun, membimbing, dan mengawali kegiatan
sesuai kebijaksanaan yang ditetapkan.
2) Bertanggung jawab terhadap pengelolaan sekolah, baik teknik
edukatif maupun administratif.
3) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya
terhadap atasan.
b. Wakil Kepala Sekolah
Wakil kepala sekolah merupakan pihak yang membantu kepala
sekolah dalam melaksanakan tugasnya. Adapun tugas dari wakil kepala
sekolah diantaranya:
1) Bersama kepala sekolah merancang, menyusun, membimbing, dan
mengawasi segala kegiatan di sekolah.
2) Menggantikan kepala sekolah dalam segala kegiatan apabila kepala
sekolah berhalangan.
Di SMP Negeri 4 Mataram terdapat 6 wakil kepala sekolah yang
memiliki tugas masing-masing sesuai bidang-bidangnya
1. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Wakil kepala sekolah bidang kurikulum bertugas membantu kepala
sekolah dalam pengelolaan sekolah khusus urusan kurikulum. Adapun
tugas-tugas yang berhubungan dengan kurikulum, diantaranya:
a) Penyusunan program kerja tahunan
g) Pengelolaan penilaian
12
a) Mengadakan kerjasama dan membina hubungan bak denga
masyarakat sekitar lingkungan sekolah
b) Mengadakan dan membina hubungan baik dengan wali murid dan
instansi-instansi relevan guna kepentingan peserta didik
c) Mengadakan dan menjalin hubungan baik dengan industri
pasangan
5. Wakil Kepala Sekolah Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia
(PSDM)
Tugas dan Tanggung Jawab
a) Menyusun program kerja tahunan (Action Plan).
b) Mengkoordinir penyusunan program kerja dan evaluasi program
kerja tahunan Sekolah
c) Mengkoordinasıkan pelaksanaan tugas-tugas Wakil Kepala Sekolah
dan Staf Kepala Sekolah lainnya.
d) Dengan Wakil Kepala Sekolah dan Stat Kepala Sekolah lainnya
membuantu Kepala Sekolah dalam menyusun, RAPBS, RIPS,
Program Peningkatan Kinerja Sekolah (PPKS), Program Kerja
Sekoian aan Evaluasi Program Kerja Tahunan.
e) Mengadakan koordinasi dengan Wakil Kepala Sekolah dan Staf
Kepala Sekolah lainnya untuk menganalisis kebutuhan berbagai
komponen penunjang pelaksanaan Diklat di Sekolah.
f) Mengkoordinir perencanaan, pelaksanaan dan pelaporkan dalam
berbagai kegiatan kegiatan peningkatan serta pengembangan
kualitas Sumber Daya Manusia.
g) Mengkoordinir pengajuan berbagai kebutuhan Sekolah.
Menganalisa hasıl evaluasi pemelajaran secara berkala, untuk
peningkatan kualitas tamatan.
h) Mengkoordinır pelaksanaan pengembangan Sekolah. Memonitor
pelaksanaan program Standar Nasional dan Internasional serta
Program Sekolah lainnya.
i) Mengajar minimal 12 (dua belas) jam pelajaran/minggu.
13
j) Menyusun laporan berkala dan insidentil tentang kegiatan
perencanaan dan pengembangan Sekolah.
Wewenang
a) Mcngkoordinir pelaksanan tugas Wakil Kepala Sckolah
b) Mengatur pelaksanaan tugas dan mekanisme kerja staf pembantu
Kepala Sekolah.
c) Mengembangkan sekolah yang dituangkan dalam program kerja
sekolah.
d) Memberikan data sekolah kepada pihak-pihak terkait yang
memerlukan.
e) Bekerja dengan Komite Sekolah dalam sama mengembangkan
sekolah.
Membawahi
a) Staf Pembantu Wakil Kepala Sekolah
b) Ketua Kompetensi Keahlian.
6. Wakil Manajemen Mutu (WMM)
Nama Jabatan: Wakil Manajemen Mutu
Bertanggung jawab kepada : Kepala Sekolah
Berhubungan dengan:
a) Kasubag Tata Usaha
b) Semua Waka
c) Semua Ketua Program Keahlian
d) Semua unit kerja
Tanggung jawab:
Merumuskan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan
penjamin mutu dalam proses diklat berdasarkan standar manajemen
mutu.
Wewenang:
a) Menyusum dan mengembangkan dokumen
b) Mengelola dan memelihara dokumen/rekaman.
c) Meiakukan penjaminan mutu proses dan nasii.
14
d) Membantu Kepala Sekolah dalam mengendalikan proses pendidikan
dan latihan.
Tugas:
1. Menyusun program kerja tahunan.
2. Melaksanakan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan sistem
manajemen mutu.
3. Melakukan koordinasi penyusunan dokumen sistem manajemen mutu
4. Mengkoordinasi pemeliharaan dokumen / rekaman.
5. Melaksanakan dan mengkoordinasikan administrasi system
manajemen mutu.
6. Mengkoordinasikan pelaksanaan audit internal/eksternal.
7. Melaporkan hasil pelaksanaan audit.
8. Mengkoordinir kegiatan tinjauan manajemen.
9. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala Sekolah yang
berkaitan dengan penjaminan mutu diklat.
c. Tata Usaha
Tata Usaha (TU) bertugas membantu kepala sekolah dalam urusan
administrası sekolan, administrasi kepegawaian, Keuangan sekolah, dan
keperluan-keperluan administratif lainnya.
d. Koordinator BP/BK
Koordinator Bimbingan dan Penyuluhan/Bimbingan dan Konseling
(BP/BK) bertugas membantu kepala sekolah dalam penyusunan program
bimbingan dan konseling, serta mengkoordinir pelaksanaan bimbingan
penyuluhan dan pembinaan terhadap peserta didik yang bermasalah.
e. Kepala Laboratorium
Kepala laboratorium bertanggung jawab dalam menyusun jadwal
pembelajaran praktik, membuat tata tertib laboratorium, membuat daftar
inventaris laboratorium, menjaga keselamatan dan Kebersihan
laboratorium, pengadaan, penataan aan perawatan alat- alat dan bahan-
bahan praktek di laboratorium dan menyusun daftar kebutuhan peralatan
praktik.
15
f. Kepala Perpustakaan
Kepala perpustakaan memiliki tugas dalam pengembangan
perpustakaan, melakukan pemeliharaan, pengaturan dan perbaikan buku
perpustakaan dan menganaisis Keputunan perpustakaan seperti menyeleksi
pembelian buku dalam pengadaan buku-buku di perpustakaan.
g. Wali Kelas
Wali kelas bertugas mewakili kepala sekolah dan orang tua peserta
didik dalam pembinaan dan pengembangan kepribadian, keterampilan
serta kecerdasan peserta didik.
h. Guru
Guru bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dan
pengajaran di sekolah sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Tugas guru
tidaklah mudah, karena seorang guru tidak hanya bertugas mengajarkan
ilmu pengetahuan, tetapi juga mendidik peserta didik agar memiliki sikap,
moral dan karakter yang baik sehingga dapat diterima oleh masyarakat.
i. Peserta didik
Peserta didik merupakan salah satu komponen penting dalam sistem
pendidikan yang mempunyai hak untuk mendapatkan pengajaran di
sekolah dan berkewajiban untuk mentaati semua tata tertib dan peraturan
yang berlaku di SMP Negeri 4 Mataram.
2. Administrasi Sekolah
a. Administrasi Kurikulum
1) Menyusun program tahunan dan program semester (tugas guru)
2) Menyusun jadwal pelajaran
3) Menyusun sebaran guru mata pelajaran
4) Mengadakan evaluasi program pengajaran
16
c. Administrasi Pegawai
1) Pengadaan guru
2) Mengatur kesejahteraan guru dan pegawa
3) Melaksanakan pembinaan dalam rangka peningkatan
protesionalisme guru
4) Menyusun rekap absen guru dan staf
d. Administrasi Ketatausahaan
1) Kegiatan administrasi surat menyurat
2) Administrası keuangan sekolah
17
kegiatan oeiajar mengajar di mulai, wajib mengikuti semua kegiatan yang
diadakan oleh sekolah, menggunakan seragam sekolah sesuai dengan
harinya, mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik dan disiplin,
tidak membawa HP ke lingkungan sekolah dan saling menghormati
dengan sesama peserta didik, guru maupun warga sekolah lainnya.
7) Pembahasan
Sebagai seorang peserta didik yang akan melaksanakan PPL, penting
untuk mengetahui dan mengenal situasi serta kondisi sekolah tempat ia akan
mengajar. Hal ini tercantum sebagai salah satu tujuan PPL Untuk dapat
mengenal situası dan kondisı tersebut maka perlu dilakukan observasi.
Observasi dalam kegiatan PPL merupakan serangkaian kegiatan yang
diprogramkann oleh pihak UP-PPL agar peserta didik dapat mengenal
lingkungan sekolah tempat mengajar. Kegiatan observasi dilaksanakan selama
satu minggu yaitu pada tanggal 12-16 Agustus 2019 yang berlokasi di SMP
Negeri 4 Mataram.
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan dengan bantuan dari
berbagai pihak diperoleh informasi diantaranya SMP Negeri 4 Mataram
berdiri pada tanggal 20 Oktober 1999 sehingga saat ini SMP Negeri 4
Mataram sudah memasuki usia yang ke 17 tahun. Meskipun sekolah ini
tergolong masih muda tetapı prestası yang dihasılkan baik dari bidang
akademik maupun non akademik sudah banyak. Bahkan kini SMP Negeri 4
Mataram merupakan sekolah rujukan untuk sekolah-sekolah yang berada di
Lombok Barat.
SMP Negeri 4 Mataram tidak hanya mengajarkan peserta didiknya untuk
berprestasi dalam bidang akademik, namun juga memfasilitasi peserta didik
dengan kegiatan di luar jam pelajaran untuk mengembangkan bakat dan
keterampilan yang dimiliki peserta didik yaitu dengan kegiatan
ekstrakurikuler. Di SMP Negeri 4 Mataram terdapat beberapa kegiatan
ekstakurikuler yang kegiatannya tergolong aktif. Diantaranya pramuka,
Paskibra, PMR, drumband, mading.
18
B. Kegiatan Pembelajaran
1. Pembelajaran Terbimbing
a. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (Terlampir)
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Salah satu kegitan yang dilaksanakan pada saat Program
Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah adalah kegiatan pembelajaran
terbimbing. Pelaksanaa pembelajaran terbimbing merupakan kegiatan
yang dilaksanakan setelah kegiatan observasi dilakukan. Setelah
mahasiswa PPL mengetahui keadaan sekolah, maka mahasiswa
diperbolehkan untuk melaksanakan kegiatan menagajar terbimbing.
Permbelajaran terbimbing yang dilakukan oleh mahasiswa, tergantung
oleh bagaimana cara guru pamong ingin memberikan bimbingan. Pada
pembelajaran terbimbing yang dilakukan oleh mahasiswa PPL
Matematika di SMP Negeri 4 Mataram, mengikuti Guru Pamong
mengajar di kelas, mahasiswa ikut belajar dengan menyaksikan
bagaimana membuka pelajaran, memberikan motivası, menyampaikan
materi, mengelola kelas, memberikan penguatan, mengevaluasi, dan
terakhir menutup pelajaran di kelas. Selain mengikuti guru pamong
mengajar, mahasiswa PPL juga melakukan konsultasi terkait dengan
perangkat mengajar yang diperlukan, setelah melakukan konsultasi, dan
mahasiswa mulai terlihat mampu untuuk menyusun RPP dengan baik,
guru pamong meilihat organisasi kemampuan mahasiswa PPL tersebut
dalam menerapkan RPP yang telah disusun pada pembelajaran di kelas.
Selain mengikuti guru pamong, kami juga mengikuti beberapa guru
kelas VII dan IX yang mengajar di kelas yang akan kami pegang
sebagai tempat pengajaran mandiri, hal tersebut juga atas pengarahan
guru pamong. Mahasiswa PPL juga sering mengisi kelas yang kosong
dengan permainan, apabila jadwal pelajaran yang kosong tidak sesuai
dengan jurusan mahasiswa PPL.
19
Gambar 2.1 Proses Pembelajaran Terbimbing
21
saat diberikan LKPD, siswa malas untuk mengerjakannya dan banyak
siswa yang tidak mau mencatat materi yang disampaikan guru,
sebaliknya mereka tidur di dalam kelas.
Keterbatasan media dan sumber belajar juga merupakan
hambatan yang ditemukan selama periode ini. Berkaitan dengan sumber
belajar, buku paket yang ada di sekolah jumlahnya masih terbatas,
sehingga siswa kurang bisa mengeksplor pengetahuannya. Di samping
itu, beberapa siswa ada yang tidak memiliki buku LKS, sehingga tidak
ada yang mereka gunakan untuk belajar di rumah.
e. Rencana Tindak Lanjut
Kekurangan dan hambatan-hambatan yang ditemukan selama
proses pembelajaran tidak bisa dibiarkan begitu saja. Harus ada tindak
lanjut dari hasil refleksi tersebut, dengan tujuan untuk memperbaiki dan
mencari solusi dari kekurangan dan hambatan yang ditemukan. Ada
beberapa solusi yang dilakukan untuk mengatasinya yaitu yang
pertama, mahasiswa perlu meningkatkan keterampilan dalam mengolah
kelas terutama masalah volume suara dan intonasi dalam
berkomunikasi. Karena volume suara dan intonasi dalam
berkomunikasi ternyata dapat mempengaruhi perhatian siswa. Pada
awal-awal pengajaran terbimbing, suara mahasiswa masih terkesan
kecil sehingga tidak didengar oleh siswa. Itulah salah satu yang
menyebabkan siswa tidak mau mendengarkan ketika guru menjelaskan,
khususnya siswa yang duduk di belakang. Yang kedua, mahasiswa
harus lebih tegas kepada peserta didik yang membuat keributan, sebab
selama pengajaran terbimbing, guru belum terlalu tegas terhadap
peserta didik. Dan yang ketiga, yaitu memvariasikan media
pembelajaran.
2. Pembelajaran Mandiri
a. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (Terlampir)
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Pengajaran mandiri mulai dilaksanakan pada tanggal 23
September sampai dengan 26 November 2019. Bimbingan pada
22
pelaksanaan pembelajaran mandiri ini berbeda dengan pelaksanaan
pembelajaran terbimbing. Dimana, pada periode ini, guru pamong tidak
terlalu intensif hadir di dalam kelas untuk mengontrol dan membimbing
mahasiswa selama proses mengajar. Hanya beberapa kali masuk, akan
tetapi hanya sebentar untuk melihat dan mengecek siswa di awal
pembelajaran. Tidak hanya guru pamong, dosen terkadang juga hadir
untuk melihat dan mengevaluasi proses pembelajaran yang dilakukan
oleh mahasiswi, serta kesesuaian antara RPP dengan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan.
23
2 Febrianti Selasa 1 07.30-08.10 IX 5
2 08.10-08.50
4 09.30-10.10 IX 4
6 10.40-11.20
Rabu 6 10.40-11.20 IX 5
7 11.20-12.00
8 12.00-12.40
Jumat 2 08.10-08.50 IX 4
3 08.50-09.30
4 09.30-10.10
25
mempersiapkan diri dari segi mental dan penguasaan materi, seperti
pada pembelajaran sebelumnya. Materi yang diajarkan pada saat ujian
praktek mengajar adalah Bentuk Aljabar untuk kelas VII 4 dan
Transformasi Geometri (Translasi) untuk kelas IX 4.
26
e. Rencana Tindak Lanjut
Permasalahan yang ditemukan pada ujian PPL tidak ada sehingga
rencana tindak lanjutnya pun tidak ada. Akan tetapi saran-saran yang
diberikan oleh dosen pembimbing dan guru pamong perlu diterapkan
untuk perbaikan pembelajaran yang lebih baik lagi.
27
c. Setiap hari senin, seluruh warga SMP Negeri 4 Mataram melaksanakan
Apel/Upacara Bendera.
d. Setiap hari jum’at, seluruh warga SMP Negeri 4 Mataram
melaksanakan Imtaq di Lapangan Sekolah. Adapun yang menjadi
petugas Imtaq adalah siswa dan guru SMP Negeri 4 Mataram yang
dilakukan secara bergiliran.
e. Rapat evaluasi mingguan yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru
setiap hari senin sebelum KBM dimulai. Rapat ini bertujuan untuk
mereview kekurangan-kekurangan dan hambatan yang dihadapi pada
pembelajaran minggu sebelumnya, serta mencari solusi terhadap
kekurangan dan hambatan tersebut.
4. Kegiatan tahunan
a. Melaksanakan acara Qurban di hari Raya Idul Adha.
b. Melaksanakan apel upacara bendera untuk memperingati hari sumpah
pemuda dan hari pahlawan nasional.
c. Mengikuti jalan sehat dalam rangka memperingati HUT PGRI Ke-74
d. Memperingati hari anak internasional
e. Mengikuti Festival Budaya yang diadakan oleh Wali Kota Mataram.
5. Kegiatan pelaksanaan ujian
a. Melaksanakan Ujian Tengah Semester (UTS) yang diselenggarakan
pada pertengahan semester.
b. Melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS) yang diselenggarakan di
akhir semester.
28
Menurut Depdikbud (397: 2) menjelaskan bahwa “studi kasus adalah
suatu studi atau analisa yang komprehensif dengan menggunakan berbagai
teknik, bahan dan alat mengenai gejala atau ciri-ciri karakteristik berbagai
jenis masalah atau tingkah laku menyimpang baik individu maupun
kelompok”. Menurut Wibowo (384: 79) menjelaskan bahwa “studi kasus
adalah suatu teknik untuk mempelajari keadaan dan perkembangan seseorang
secara mendalam dengan tujuan untuk mencapai penyesuaian diri yang lebih
baik”. Tujuan umum dari studi kasus ini yaitu agar bisa mengenal latar
belakang pribadi siswa yang mengalami kesulitan belajar dan memahami
jenis dan sifat kesulitan belajar serta menetapkan kemungkinan
pemecahannya.
Adapun kasus yang dapat teramati selama proses pembelajaran
berlangsung antara lain:
5. Kurangnya pengetahuan awal siswa
Pengetahuan awal siswa cukup penting untuk memicu/meningkatkan
semangat belajar siswa dan mengarahkan siswa untuk berpikir ke topik
yang akan dipelajari. Kurangnya pengetahuan awal siswa ini dapat terlihat
ketika guru memberikan pertanyaan-pertanyaan mendasar pada kegiatan
apersepsi. Banyak siswa yang tidak bisa menjawab terkait pengetahuan
awal yang dulu juga pernah siswa pelajari. Sehingga siswapun cenderung
diam dan pembelajaran menjadi pasif. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut, guru selalu menyampaikan kepada siswa untuk mempelajari
mengenai materi pada pembelajaran selanjutnya, sehingga siswa lebih siap
dan memiliki pengetahuan awal mengenai materi yang akan dipelajari.
6. Kurangnya keaktifan siswa selama proses pembelajaran
Keaktifan siswa juga sangat penting karena dapat menyebabkan
interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu
sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan
kodusif,dimana masing-masing siswa dapat mengembangkan
kemampuannya semaksimal mungkin terutama dalam hal berpendapat dan
berbicara. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan
29
terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada
peningkatan prestasi siswa.
Keaktifan siswa dikelas berdasarkan hasil pengamatan selama proses
pembelajaran sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya
keberanian siswa untuk mengajukan pertanyaan maupun menjawab
pertanyaan dari guru. Selain itu, siswa juga cenderung lama menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh guru, sehingga waktu yang dibutuhkan tidak
sesuai dengan rencana dan mengakibatkan beberapa kegiatan
pembelajaran tidak dapat terealisasikan. Untuk itu perlu diberikan solusi
untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa di kelas seperti dengan
memberikan skor bagi siswa yang aktif, sehingga siswa tertarik untuk
memberikan tanggapan, serta guru juga memberikan pertanyaan-
pertanyaan untuk memancing siswa agar mengeluarkan pendapatnya.
7. Kurangnya motivasi belajar siswa
Motivasi berperan sangat penting dalam menentukan keberhasilan
belajar siswa. Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan
kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah
perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama (Santrock, 2007).
Akan tetapi berdasarkan hasil pengamatan, motivasi belajar siswa
sangatlah rendah. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa selama proses
pembelajaran. Banyak siswa yang tidak memperhatikan guru selama
proses pembelajaran berlangsung, sering tidur di dalam kelas, ribut di
dalam kelas, hanya beberapa siswa yang mau mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru, dan suka mengganggu temannya. Hal ini tentu
menjadi perhatian yang sangat penting bagi seorang guru. Adapun solusi
yang diberikan, yaitu dengan melakukan pendekatan dengan siswa yang
malas atau kurang aktif dan membuat keributan, memberikan pujian untuk
meningkatkan motivasi belajar, menggunakan metode mengajar yang
bervariasi, memvariasikan media pembelajaran, serta menampilkan video
pembelajaran dapat menarik perhatian siswa.
Peserta didik lebih senang membentuk kelompok sendiri
dibandingkan dibentuk oleh guru. Karena peserta didik cenderung memilih
30
teman kelompok yang memiliki kemampuan yang tinggi. Hal ini tentu
kurang baik bagi sebagian peserta didik yang lainnya terutama yang
memiliki kemampuan yang kurang. Selain itu, peserta didik juga
cenderung memilih teman dekatnya saja. Akibatnya, terdapat kelompok
kecil yang terasingkan dan tidak memiliki kelompok. Untuk mengatasi hal
tersebut, penulis berusaha membuat kelompok yang bervariasi berdasarkan
kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Sehingga dalam kelompok tersebut
terdapat peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan
kurang. Dengan harapan, peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi
dapat membimbing dan mengajarkan teman-temannya.
31
BAB III
HAMBATAN PELAKSANAAN DAN PEMECAHANNYA
32
4. Keterbatasan media dan sumber belajar
Berkaitan dengan sumber belajar, buku paket yang ada di sekolah
jumlahnya masih terbatas, sehingga siswa kurang bisa mengeksplor
pengetahuannya. Di samping itu, beberapa siswa ada yang tidak memiliki
buku LKS, sehingga tidak ada yang mereka gunakan untuk belajar di
rumah.
5. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru
Masih banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru
menyebabkan siswa kurang atau tidak mengerti mengenai materi yang
disampaikan guru. Akibatnya guru harus mengulang penjelasannya
mengenai materi pembelajaran yang disampaikan.
6. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran
Siswa masih ragu dan takut untuk bertanya tentang materi pelajaran
yang belum dimengerti, serta memberikan tanggapan. Hal ini disebabkan
siswa malu karena takut salah atau ditertawai oleh teman kelas.
7. Kurangnya rasa percaya diri pada awal mengajar
Kurangnya rasa percaya diri saat mengajar dapat disebabkan karena
kurangnya persiapan diri/kurangnya latihan mahasiswa PPL sebelum
mulai mengajar.
B. Pemecahannya
Adapun beberapa solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam
pembelajaran, yaitu :
1. Mempersiapkan diri sebelum mulai mengajar, baik dari segi mental
maupun penguasaan materi dengan banyak berlatih mengajar,
berkonsultasi dengan guru pamong dan dosen pembimbing, membaca
buku yang berkaitan dengan metode-metode pembelajaran untuk siswa
SMP.
2. Menggunakan metode mengajar yang bervariasi agar bisa mengaktifkan
semua siswa sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lebih
menyenangkan dan menarik.
33
3. Memvariasikan media pembelajaran, seperti mengkombinasikan video
dengan charta. Menampilkan video pembelajaran dapat menarik perhatian
siswa.
4. Memberikan pujian untuk meningkatkan motivasi belajar. Dengan
memberikan pujian atau penghargaan terhadap siswa, siswa menjadi lebih
termotivasi dalam belajar dan merasa kerja kerasnya dihargai.
5. Menyediakan pulpen bagi siswa yang tidak membawa pulpen atau
peralatan belajar.
6. Keterbatasan sumber belajar berupa buku paket diatasi dengan menyusun
handout sebagai pegangan siswa yang materinya relevan dengan materi
yang akan dipelajari oleh siswa.Dengan adanya handout ini, siswa dapat
mengeksplor pengetahuannya sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
7. Melakukan pendekatan dengan siswa yang malas atau kurang aktif dan
membuat keributan. Pendekatan ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal
yang menyebabkan siswa tersebut malas dalam pembelajaran. Di samping
itu, guru juga memberikan nasehat-nasehat untuk memotivasi siswa
tersebut dalam belajar.
8. Guru bersikap tegas pada siswa yang ribut, misalnya dengan memberikan
hukuman dengan mencatat nama siswa tersebut dan dilaporkan ke guru
BK atau wali kelas yang bersangkutan.
9. Pengetahuan awal siswa cukup penting untuk memicu/meningkatkan
semangat belajar siswa dan mengarahkan siswa untuk berpikir ke topik
yang akan dipelajari. Untuk mengatasi kurangnya pengethuan awal siswa
terhadap materi pembelajaran, guru selalu menyampaikan kepada siswa
untuk mengulangi kembali materi pelajaran yang telah didapatkan, serta
menginformasikan di akhir kegiatan pembelajaran mengenai materi yang
akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, sehingga siswa diharapkan
dapat membaca materi tersebut agar mudah memahami materi yang akan
dipelajari tersebut.
10. Menciptakan pembelajaran yang dapat merangsang keaktifan siswa
melalui pemberian skor Banyak siswa belajar yang utama justru untuk
34
mencapai nilai yang baik, sehingga biasanya yang dikejar itu adalah angka
atau nilai. Oleh karena itu langkah yang ditempuh guru adalah bagaimana
cara memberi angka-angka dapat dikaitkan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam setiap pengetahuan. Hal ini merangsang keaktifan siswa
untuk belajar.
35
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Setelah melakukan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di
SMP Negeri 4 Mataram, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) memberikan pengalaman
dan pengetahuan mengenai pembelajaran yang ada di sekolah.
2. Dalam pelaksanaan PPL, mahasiswa mempraktikkan teori-teori yang telah
didapatkan di bangku perkuliahan baik itu terkait dengan teori
pembelajaran dan teori-toeri yang sesuai dengan bidang ilmunya untuk
diaplikasikan dalam pembelajaran.
3. Melalui kegiatan PPL, mahasiswa calon guru memperoleh gambaran nyata
mengenai pembelajaran yang ada di sekolah, kondisi lingkungan sekolah,
keadaan dan karakteristik siswa, tugas-tugas guru sebagai pendidik dan
pengajar, bagaiamana mempersiapkan perangkat pembelajaran, serta
hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran dan cara
mengatasinya.
4. Program Pengalaman Lapangan (PPL) berlangsung dalam empat tahap,
yaitutahap observasi dan orientasi; tahap mengajar terbimbing; tahap
mengajar mandiri; dan ujian PPL
5. Hambatan yang dihadapi dalam PPL adalah motivasi belajar siswa yang
kurang, siswa ribut di dalam kelas, kurang aktifnya siswa, pengetahuan
awal siswa yang kurang, keterbatasan media dan sumber belajar,
dankurangnya perhatian siswa terhadap penjelasan guru.
6. Solusi untuk mengatasi permasalahan atau hamabatan yang dihadapi
selama PPL adalah persiapan dan pelaksanaan, serta evaluasi yang perlu
direncanakan dan dilakukan secara kontinu dan sistematis.
36
B. Saran
Pada bagian akhir laporan ini kami ingin memberikan beberapa saran
yang berhubungan dengan pelaksanaan PPL, ini dimaksudkan untuk
memberikan masukan supaya pelaksanan PPL berikutnya dapat menjadi lebih
baik.
1. Guru PPL harus mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin baik dari segi
kesiapan mental, kemampuan mengontrol kelas, dan penguasaan terhadap
materi yang akan diajarkan.
2. Persiapkan materi, RPP, media pembelajaran, dan instrumen penilaian
pembelajaran sebaik mungkin sebelum masuk ke kelas mengisi kegiatan
belajar mengajar.
3. Sebisa mungkin mempersiapkan dan menggunakan lebih dari satu media
pembelajaran guna membantu siswa-siswi agar memahami materi yang
disampaikan.
37
DAFTAR PUSTAKA
38
LAMPIRAN
39
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
40
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
Sikap peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
Pengetahuan berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
Keterampilan (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
(penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian)
4.7 Menyelesaikan masalah yang 4.7.1 Menyelesaikan masalah kontesktual
berkaitan dengan operasi pada dengan menerapkan operasi hitung pada
bentuk aljabar
bentuk aljabar
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah melalui serangkaian proses pembelajaran yaitu mengamati, menanya,
menalar, mencoba dan mengomunikasikan, peserta didik dapat :
1. Menyelesaikan operasi hitung pembagian pada bentuk aljabar.
2. Menyelesaikan masalah kontesktual dengan menerapkan operasi hitung pada
bentuk aljabar
41
D. Materi Pembelajaran
Operasi hitung pembagian bentuk aljabar
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintific
2. Model : Problem Based Learning
3. Metode : Ceramah, Diskusi.
F. Media Pembelajaran
Media pembelajaran berupa Lembar Kerja Peserta Didik.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Motivasi
1. Memberitahukan materi pelajaran yang
akan dibahas pada pertemuan saat itu
2. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung
42
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan tentang kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
2. Pembagian kelompok belajar
3. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Langkah 2 : Brainstorming
1. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok
masing masing berdasarkan petunjuk
yang ada dalam LKPD
2. Peserta didik melakukan brainstorming
dengan cara sharing informasi, dan
klarifikasi informasi.
43
3. Guru berkeliling mencermati kelompok
dan memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk bertanya mengenai
hal yang belum di pahami.
4. Guru memberikan bantuan kepada
peserta didik jika terdapat masalah yang
dianggap sulit.
5. Guru mengarahkan peserta didik dalam
kelompok untuk menyelesaikan
permasalahan dengan cermat dan teliti.
Langkah 6 : Refleksi
1. Peserta didik melakukan refleksi, resum
dan membuat kesimpulan secara
44
lengkap dan komprehensip dan dibantu
guru mengenai materi yang telah
dipelajari.
2. guru memberi apresiasi atas partisipasi
semua peserta didik.
45
I. Penilaian Hasil Pembelajaran
Prosedur Penilaian
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Berani bertanya Pengamatan Kegiatan inti
2. Berpendapat Pengamatan Kegiatan inti
3. Mau mendengar orang lain Pengamatan Kegiatan inti
4. Bekerja sama Pengamatan Kegiatan inti
5. Pemahaman konsep Tes tertulis Kegiatan penutup
Keterangan Skor :
1 = (belum terlihat), apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal
perilaku sikap yang dinyatakan dalam indikator.
2 = (mulai terlihat), apabila peserta didik mulai memperlihatkan adanya tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten.
3 = (mulai berkembang), apabila peserta didik sudah memperlihatkan tanda
perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten.
46
4 = (membudaya), apabila peserta didik terus-menerus memperlihatkan perilaku
yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten.
Skor Maksimal = 16
Nilai =
2) Instrumen Penilaian Pengetahuan
(Penilian kinerja dalam menyelesaikan tugas persentasi)
Kelas :
Sikap
Kom Sistema- Juml
Nama Pengu Nila
No u- tika Kebera Antusi ah
Siswa a-saan i
nikas Penyam- -nian as Skor
Materi
i Paian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Keterangan Skor :
Komunikasi :
1 = Tidak dapat berkomunikasi
2 = Komunikasi agak lancer, tetapi sulit dimengerti
3 = Komunikasi lancer, tetapi kurang jelas dimengerti
47
4 = komunikasi sangat lancar, benar, dan jelas
Penguasaan Materi :
1 = Tidak menunjukkan pengetahuan/materi
2 = Sedikit memiliki pengetahuan/materi
3 = Memiliki pengetahuan/materi tetapi kurang luas
4 = Memiliki pengetahuan/materi yang luas
Antusias :
1 = Tidak antusias
2 = Kurang antusias
3 = Antusias tetapi kurang control
4 = Antusias dan terkontrol
Sistematika Penyampaian :
1 = Tidak sistematis
2 = Sistematis, uraian kurang, tidak jelas
3 = Sistematis, uraian cukup
4 = Sistematis, uraian luas, jelas
Keberanian :
1 = Tdak ada keberanian
2 = Kurang berani
3 = Berani
4 = Sangat berani
Skor Maksimal = 20
Nilai =
48
Lampiran 1
49
50
51
Lampiran 2
Kelas :
Kelompok :
1. 3.
2. 4.
Kompetensi Dasar
3.7 Menjelaskan dan melakukan operasi pada bentuk aljabar (penjumlahan
4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi pada bentuk aljabar
Petunjuk
1. 1. Kerjakan tugas yang ada pada LKPD secara berkelompok
2. 2. Diskusikan dengan teman kelompokmu
3. Akan ditunjuk secara acak kelompok untuk melaporkan hasil diskusinya dan
mempersentasikan hasilnya di depan kelas.
52
53
54
55
Lampiran 3
2. Diketahui :
Luas =
Panjang =
Ditanya : Lebar = ……..?
Luas = panjang x Lebar
Lebar = Luas/panjang
Lebar = =
56
RENCANA PELAKSAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas/Semester : IX/Ganjil
A. Kompetensi Inti
KI – 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang di
anutnya
KI – 2 : Menunjukan prilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong-royong), santun dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya.
KI – 3 : Memahami pengetahuan (factual, konseptual, dan
procedural) berdasarkan rasa ingin taunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
kejadian tampak mata.
KI – 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan
yang di pelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang atau teori.
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan kedua
57
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik
diharapkan dapat :
1. Menjelaskan dan memproyesksi bayangan objek-objek geometri akibat
transformasi translasi
2. menganalisis dan mengoperasikan prinsip-prinsip transformasi translasi
D. Materi Pembelajaran
Materi Konsep
1. Translasi
Translasi adalah transformasi yang memindahkan setiap titik pada bidang
menurut jarak dan arah tertentu.
Contoh:
58
Media Pembelajaran
Media LCD projector,
Laptop
LKS
Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. BukuSiswa Mata
Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata
Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Modul/bahan ajar
Internet,
Sumber lain yang relevan
Nilai Karakter
Religius
Percaya diri
Disiplin
Kerjasama
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Rincian
Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
4. Apersepsi:
Dengan tanya jawab, guru mengecek pemahaman peserta 5 Menit
didik tentang materi sebelumnya yang berkaitan dengan
materi transformasi geometri yang akan dipelajari.
59
Kegiatan Inti 95 Menit
Observing (Mengamati)
Secara klasikal Peserta didik diminta untuk mengamati,
mencermati Buku Siswa kelas Kelas IX atau melalui tayangan
Power Point. (terlampir).
Guru meminta beberapa siswa ke depan untuk memeragakan
koordinat kartesius dengan menggunakan ubin dan tali rafia 28 menit
untuk membentuk sumbu X dan sumbu Y dan siswa yang lain
memperhatikan apa yang dilakukan siswa tersebut
Questioning (Menanya)
Setelah mengamati dan mencermati melalui tayangan Power
Point, peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan
berdasarkan pengamatan yang dilakukan. 7 menit
Meminta siswa membuat pertanyaan dari pengamatan yang
mereka amati
Mengasosiasi
1. Guru meminta Peserta didik melakukan diskusi dalam
kelompok masing-masing berdasarkan petunjuk yang ada
35 menit
dalam LKS. (terlampir)
2. Guru berkeliling untuk membimbing, memberikan bantuan
kepada siswa yang membutuhkan.
MENGKOMUNIKASIKAN
3. Guru meminta perwakilan dari salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
4. Guru meminta siswa yang lain untuk memberikan tanggapan 25 menit
atas presentasi temannya.
5. Guru meluruskan kembali jawaban yang kurang tepat atas
presentasi diskusi kelompok.
Kegiatan Penutup 15 menit
60
G. PENILAIAN
1. Penilaian Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : Observasi dan Penilaian Diri.
b. Bentuk Instrumen : Lembar observasi dan Lembar Penilaian
Diri.
c. Kisi-kisi :
b. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang
dinilai.
2. Petunjuk Pengisian
C. Lembar Observasi
(LEMBAR OBSERVASI)
61
Kelas/ Semester : IX/ Genap
Periode Pengamatan :
Tanggal_______________________________
Indikator
Sikap :
c. Kisi-kisi :
62
No. Butir Nilai Indikator Jumlah
Butir
Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk 1
belajar Instru
men
Nilai sikap Memeriksa ulang kebenaran pekerjaan selagi masih 1
teliti, ada waktu.
responsif, rasa Segera mempersiapkan diri untuk mengikuti 1
ingin tahu, pelajaran matematika
1
percaya diri, Segera merespon pertanyaan/tugas yang diberikan
. dan
dengan mencoba menjawab pertanyaan/ 1
ketertarikan
pada mengerjakan tugas yang diberikan
matematika. Suka bertanya kepada teman/guru selama proses 1
pembelajaran
Suka mengamati suatu fenomena yang 1
berhubungan dengan persamaan kuadrat
JUMLAH 6
3. Penilaian Pengetahuan
R (0,270⁰) D (0,3)
63
Pedoman Penilaian Pengetahuan.
No Penyelesaian Skor
1 P(a,b + 2) Q(3a + b,−3) 2
Total Skor 10
64
Lampiran 4: Penilaian Keterampilan
Instrumen:
1. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas!
Keterangan Nilai
Sangat baik =4
Baik =3
Cukup =2
Kurang =1
65
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
1. Buatlah sumbu x dan sumbu y dari tali rafia yang sudah disediakan.
2. Tentukan 1 koordinat kertesius berdasarkan garis bilangan yang sudah
dibuat oleh kelompokmu. Yaitu (......., .........)
3. Minta salah satu teman untuk berdiri dikoordinat yang sudah ditentukan.
4. Kemudian mintalah temanmu untuk berpindah ..... satuan ke arah kiri
kemudian ..... satuan ke atas.
5. Di koordinat berapa temanmu berdiri sekarang?
(........, .........)
6. Dengan koordinat titik yang berbeda, ulangi kegiatan di atas secara
bergantian. (kamu bisa meminta temanmu untuk berpindah dari kanan/kiri
dan atas/bawah)
7. Tulislah hasil kegaiatanmu pada form di bawah ini!
Percobaan I (........, .........) setelah pindah ...... satuan ke kiri, dan .......
satuan ke atas akan berada di koordinat (........, .........)
Percobaan II (........, .........) setelah pindah ...... satuan ke ......., dan .......
satuan ke ...... akan berada di koordinat (........, .........)
Percobaan III (........, .........) setelah pindah ...... satuan ke ......, dan .......
satuan ke ......akan berada di koordinat (........, .........)
Percobaan IV (........, .........) setelah pindah ...... satuan ke ......, dan .......
satuan ke ...... akan berada di koordinat (........, .........)
8. Apa hubungan antara koordinat awal dan koordinat akhir kaitannya
dengan perpindahan yang dilakukan temanmu!
9. Berdasarkan percobaan yang kamu lakukan, termasuk transformasi apa?
10. Bagaimana kesimpulanmu mengenai transformasi di atas?
.......
T
.......
(………., ………..) -------------> (…………….….., ………………..)
66
Lampiran 2 Foto-Foto Kegiatan PPL
67
1. Kegiatan Pembelajaran
a. Periode Terbimbing
b. Periode Mandiri
c. Periode Ujian
68
2. Kegiatan Umum
a. Peringatan Hari Sumpah Pemuda
69
c. Jalan Sehat Memperingati HUT PGRI Ke 74
70