Anda di halaman 1dari 4

JURNAL REFLEKSI PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

Disusun untuk Melengkapi Tugas Seminar Pendidikan Profesi Guru

Dosen Pembimbing :
Dra. Lilik Bintartik, S.Pd, M.Pd.

Disusun Oleh PGSD 02 :


Wiwit fatmaniati 223113917893

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
TAHUN 2023
Nama Pembelajaran Sosial Emosional
Matakulia
h
Review a. Topik 1
pengalama Pada Topik 1 saya mendapatkan pengalaman belajar tentang Kompetensi
n belajar. Sosial Emosional berdasar Kerangka Collaborative for Academic, Social,
and Emotional Learning (CASEL).Saya dapat mengelola aspek sosial dan
emosional serta kemampuan sosial emosional dalam lingkup
kelas,lingkungan sekolah,dan masyarakat. Saya menyusun infografis
terkait hubungan sosial emosional dengan materi pada topik sebelumnya
pengalaman ini sangat berharga bagi saya karena saya mengingat kembali
materi sebelumnya yang sempat terlupakan. Dalam infografis ini saya
mampu menyebutkan lingkup pembelajaran SEL secara rutin dan
terintregasi dengan budaya.
b. Topik 2
Pada Topik 2 saya mendapatkan pengalaman belajar baru yakni
mengelola aspek sosial dan emosional berupa mendiskusikan bersama
kelompok tentang pantangan bagi guru menjadi teladan, kasus bagi guru
untuk menjadi teladan dukungan dan tantangan serta analisis
karakteristik peserta didik. Selain itu saya bersama kelompok merivieuw
film laskar pelangi, dead peot society dan sekolah rimba. Ketiga film
tersebut merupakan gambaran yang luar biasa tentang pendidikan dan
guru. Dimana film laskar pelangi mempunyai makna seorang guru yang
harus mempunyai sikap pemberani, berdedikasi tinggi serta perilaku
yang menginspirasi. Film dead poet society mempunyai makna sebagai
guru dapat menjadi agen perubahan yang efektif serta dapat memotivasi
serta mengajarkan nilai-nilai yang baik bagi peserta didik dan film
sekolah rimba mempunyai makna sebagai seorang individu harus
mengejar mimpi dan mengembangkan kompetensi semaksimal mungkin.
ketiga film tersebut dapat disimpulkan sebagai seorang pendidik harus
mampu memahami kebutuhan dan karakteristik peserta didik.sehingga
dapat memberikan tritmen sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
peserta didik.

Dari kedua topik diatas saya mendapatkan pengalaman belajar bahwa


sebagai guru selain memiliki kemampuan baik dalam merencanakan
pembelajaran juga dituntut mampu untuk memahami peserta didik dan peka
terhadap psikolois. Karena yang perlu dikembangkan dalam pendidikan abad
21 bukan hanya pada aspek kognitif juga namun, mampu mengembangkan
karakter melalui penerapan SEL dalam pembelajaran. Pengintegrasian SEL
dalam pembelajaran dapat mengelola emosi, kesadaran, dan belajar
mengambil keputusan berdasarkan situasi yang sulit namun tetap dengan
keadan tenang dan penuh tanggung jawab. Tentunya pengalaman ini
sangatlah penting sebab nantinya saya berkeinginan mengintegrasikan SEL
kedalam kegiatan belajar maupun non belajar agar menghasilkan generasi
penerus bangsa yang berkarakter.

Refleksi 1. Mengapa topik-topik tersebut penting dipelajari ?


pengalama Topik-topik tersebut penting untuk dipelajari sebagai upaya
n belajar mengembangkan kompetensi guru dalam merencanakan pembelajaran
yang yang melihat peserta didik berdasarkan aspek psikologis. Selain itu juga
dipilih membentuk kepribadian guru agar dapat mengelola emosi dengan baik
dan tidak mudah tersurut emosi. Menjadi guru yang bijak dapat
mengkaji lebih lanjut terkait permasalahan yang dilakukan peserta didik
agar tidak semena mena dalam mengambil langkah tanpa
mendengarkan penjelasan peserta didik. Topik ini juga mengajarkan
bahwa setiap masalah yang dilakukan peserta didik terdapat latar
belakang yang sangat beragam. Seperti keluarga, ekonomi dll. Disini
peran guru sangat dibutuhkan guna membimbing peserta didik sesuai
kodrat alam dan kodrat zaman tanpa menghakiminya.
2. Bagaimana saya mempelajari topik-topik yang ada pada mata kuliah
tersebut ?
Saya mempelajari topik pada mata kuliah tersebut dengan mempelajari
teori-teori yang telah disediakan di LMS, media sosial
serta adanya pembahasan secara diskusi dengan teman-teman sejawat
dan diberikan penguatan oleh dosen pembimbing mata kuliah. Dosen
juga memberikan umpan balik dari hasil diskusi di kelas sehingga
terjadi saling tukar informasi, pengalaman, dan pengetahuan mengenai
topik-opik yang ada pada mata kuliah pembelajaran sosial emosialonal.
3. Apakah strategi yang diimpelemntasikan dalam mempelajari topik-topik
tersebut penting bagi saya ? mengapa ?
Strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-topik
tersebut sangat penting bagi saya karena dengan strategi pada topik-
topik tersebut menjadikan saya sebagai pembelajar yang mandiri. Topik
ini juga dapat membuka wawasan saya tentang pentingnya memberikan
pengajaran yang memperhatikan aspek psikologis peserta didik,
tentunya hal ini belum pernah saya fikirkan sebelumnya. Oleh sebab itu
topik topik ini sangat penting dipelajari dan diimplementasikan.

Analisis Berikut adalah hasil visual artefak pembelajaran yang mendukung hasil refleksi
artefak mata kuliah pemahaman peserta didik dan pembelajaran.
pembelaja
ran 1. Topik 1
Produk yang saya buat adalah koneksi antar materi teori kompetensi
sosial emosial berdasarkan kerangka collaborative for academic. Disini
saya menuliskan semua keterkaitan SEL serta pengintegrasiannya
kedalam budaya.

2. Topik 2
Produk yang saya buat ditopik 2 adalah ruang kolaborasi hasil kajian
dan riview terkait guru teladan serta tantangannya. Selain itu juga
menganalisis 3 film yang menceritakan tentang pendidikan yang
memperlakukan peserta didiknya sangat baik dan memperhatikan setiap
kebutuhannya serta menjadi agrn perubahan dalam dunia pendidikan.
Berikut adalah artefak saya dalam bentuk link :

https://drive.google.com/drive/folders/
14VbBYvMpCqJL6gMKVGXR4CjjveDyHng_?usp=sharing
Pembelaja Pembelajaran yang dapat saya terapkan setelah mempelajari topik ini adalah
ran menjadi guru yang peka dan terbuka terhadap psikologis peserta didik. Seperti
bermakna yang dikatakan oleh kihajar dewantara yang menerapkan sistem among agar
(good peserta didik dapat lebih terbuka dan nyaman sehingga akan menciptakan iklim
practices) kelas yang baik dan hubungan yang harmonis antara peserta didik dengan guru
maupun peserta didik dengan peserta didik. Pembelajaran SEL ini ingin saya
integrasikan kedalam kegiatan sosial dengan tujuan menumbuhkan empati
simpati dan tanggung jawab sebagai manusia didalam diri peserta didik.
Penerapan pembelajaran SEL ini dapat membentuk karakter peserta didik
ditengah gempuran teknologi dan menurunnya moralitas generasai saat ini yang
terbentuk oleh teknologi. Pembelajaran SEL ini juga saya terapkan dalam
kegiatan PPL II sebagai langkah utama dalam memulai belajar merencanakan
serta mengimplementasikan pembelajaran SEL.

Anda mungkin juga menyukai