Anda di halaman 1dari 8

Seminar Nasional Dies Natalis UNM Ke 57, 9 Juli 2018

Pemanfaatan QR-Code sebagai media pembelajaran Bahasa Asing pada


Perguruan Tinggi di Indonesia

Nurming Saleh, Syukur Saud, Muhammad Nur Ashar Asnur.


Fakultas Bahasa dan Sastra, Univeristas Negeri Makassar
nurming.saleh@unm.ac.id
syukur.saud@unm.ac.id
ashar.linguistik@unm.ac.id

Abstrak

Tren pemanfaatan media ICT di dunia pendidikan mengalami peningkatan yang signifikan.
Konsep tersebut mengarah sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran. QR Code
salah satu media berbasis ICT yang dikembangkan sebagai alat pemindai kode yang sangat
cepat. Meskipun demikian, artikel tentang pemanfaatan QR Code belum banyak digunakan
pada konteks dunia pendidikan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengekplorasi
pemanfaatkan QR Code sebagai media dalam mengoptimalkan proses pembelajaran bahasa
asing di perguruan tinggi. Studi tentang pemanfaatan QR Code ini dilakukan pada tahun
2018 di Universitas Negeri Makassar, Sulawesi Selatan Indonesia. Penelitian ini
merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Data diperoleh melalui survei
penggunaan QR Code dan tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses
pembelajaran menggunakan QR Code memberikan dampak positif dalam peningkatan
proses pembelajaran. Melalui QR Code, mahasiswa dapat mengevaluasi hasil pekerjaannya
dengan baik dan memberikan kemudahan dalam memahami materi yang dipelajari. Selain
itu, hasil tes menunjukkan bahwa 63,63% mahasiswa dari jumlah total beberada pada
kategori sangat baik. Hasil penelitian ini sangat relevan dalam pembelajaran, utamanya
dalam meningkatkan motivasi belajar bahasa asing mahasiswa di perguruan tinggi.

Kata kunci: pembelajaran bahasa asing, QR Code, media pembelajaran

1. PENDAHULUAN kehidupan tanpa kecuali bidang


Pendidikan (Syahri, 2017). Di bidang
Perkembangan di bidang Pendidikan khususnnya pendidikan
teknologi informasi dan komunikasi bahasa, potensi teknologi informasi
memberikan pengaruh yang telah berperan penting dan senantiasa
signifikan dalam peningkatan kualitas mengalami modernisasi. Hal ini dapat
hidup manusia. Di era revolusi dilihat dari adanya akses luas dalam
industry 4.0 yang menuntut efisiensi, hal memperoleh informasi yang
digitalisasi, dan otomatisasi, dibutuhkan dengan mudah. Dengan
memberikan kesempatan emas bagi adanya ICT dalam dunia Pendidikan
mereka yang mampu khususnya bahasa asing, perubahan
mengaplikasikan teknologi informasi fungsi ICT sebagai penunjang pun
dan komunikasi di berbagai bidang. mulai bergeser pada sebuah
Perkembangan ini membuktikan akan kebutuhan dan kewajiban.
keberadaanya sebagai media Sayangnya problematika yang
pengantar pesan harapan dan dihadapi oleh dosen di era globalisasi
keinginan manusia dalam upaya terkait dengan perkembangan yang
merealisasikan tujuan dan mengatasi ada adalah implikasi pada pergeseran
permasalahan berbagai aspek

253
ISBN 978-602-5554-35-3
“Pendidikan, Budaya, Literasi dan Industri Kreatif: Upaya Membangun Generasi Cerdas Berkepribadian Unggul”

paradigma tentang sistem pendidikan. pembelajaran bahasa asing. Salah satu


Paradigma baru dalam pembelajaran yang ditawarkan oleh peneliti saat ini
di era ini memberikan tantangan yang ialah pemanfaatan QR Code
dapat berupa kesempatan besar khususnya dalam pembelajaran
ataupun sebaliknya dalam bahasa asing. Integrasi QR Code
melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam beberapa penelitian telah
sesuai profesinya. Tuntutan untuk banyak dilakukan. Seperti yang telah
meningkatkan profesionalisme dalam dilakukan (Huah & Jarrett, 2014)
hal penguasaan pengetahuan dan pada aspek keterampilan
manajemen strategi penerapannya mendengarkan dan berbicara di
menjadi awal dari era yang dihadapi Malaysia; (Mustakim, 2013) pada
saat ini. aspek periodik unsur di level sekolah
Padahal disadari bahwa menengah; dan (Mousa & El-salam,
mahasiswa di era milineal ini 2016) sebagai media alternatif
memiliki karakteristik yang bervariasi pemindaian sumber belajar pada level
dalam proses pembelajaran. Keahlian kindergarten. Adapun pemanfaatan
menggunakan media ICT yang bukan media QR Code pada konteks
lagi sebuah hal sulit bagi mereka kini perguruan tinggi di Indonesia
perlu disikapi dengan bijak oleh para khusunya pembelajaran bahasa asing
pendidik. Sikap tersebut telah belum dilakukan. Berdasarkan gap
dibuktikan dengan memanfaatkan tersebut, peneliti mencoba
ICT dalam pengajaran dan mengeksplorasi lebih jauh
pembelajaran bahasa asing. Saat ini pemanfaatan QR code dalam
telah banyak aplikasi telah pembelajaran bahasa asing pada level
ditawarkan mulai dari e-learning, pedidikan tinggi.
online course, electronic library,
computer aided instruction, dan 1.1. Pembelajaran Bahasa Asing di
berbagai jenis aplikasi lainnya dalam Indonesia
pelaksanaan pembelajaran bahasa Di Indonesia, pembelajaran
asing. Hal ini disebabkan media ICT Bahasa asinng telah mengalami
mampu diintegrasikan dalam proses yang Panjang. Mulai dari
meningkatkan seluruh aspek zaman colonial, Bahasa asing telah
keterampilan yang dimiliki mahsiswa diajarkan di sekolah-sekolah tertentu
dalam mempelajari bahasa asing. dan penguasaannya hanya pada
Selain itu pemahaman terhadap mereka yang berada pada kelas social
materi dapat mengalami peningkatan tinggi di masyarakat. Seiring dengan
hingga 75% apabila mahasiswa perkembangan jaman, saat ini
melihat dan mendengar apa yang pembelajaran bahasa asing tidak lagi
mereka pelajari secara simultan bersifat elitis. Semua orang bisa
(Molnar, 2015). degan mudah mempelajarinya
Tentunya sebagai pendidik (Santoso, 2014). Mulai level taman
kita perlu melakukan yang terbaik kanak-kanak hingga perguruan
untuk menfaatkan berbagai jenis tinnggi telah diajarkan Bahasa asing.
media yang berbasis ICT dalam Saat ini Bahasa asing yang telah
mengoptimalkan pelaksanaan diajarkan di Indonesia terdiri dari
pembelajaran di kelas khususnya Bahasa Inggris, Jerman, Arab, dan

254
ISBN 978-602-5554-35-3
Seminar Nasional Dies Natalis UNM Ke 57, 9 Juli 2018

mandarin. Dengan demikian posisi telepon atau sekedar teks


Bahasa asing mendapat tempat yang biasa. bentuk QR code bisa anda lihat
strategis di Indonesia. Bagi seperti gambar berikut.
pelaksanaan pembelajaran bahasa
asing di berbagai tingkatan
pendidikan dapat dipaparkan sebagai
berikut. Pertama, sebagian besar ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang
apapun ditulis dalam bahasa Inggris
atau bahasa asing lainnya, sehingga
penguasaan bahasa Inggris atau
bahasa asing lainnya akan
memberikan jalan bagi bangsa Gambar 1. Tampilan
Indonesia untuk menyerap QR Code
perkembangan ilmu pengetahuan,
atau menyebarkan ilmu pengetahuan Alat yang digunakan untuk
yang berkembang di Indonesia. membaca QRCode disebut QR Code
Kedua, masyarakat modern saat ini Scanner. Umumnya alat ini bukanlah
telah menjadi masyarakat dunia yang alat terpisah, namun tersedia dalam
tak lagi tersekat- sekat oleh jarak bentuk aplikasi di smartphone seperti
ataupun waktu berkat adanya Android atau iPhone. Tujuan utama
kemajuan di bidang teknologi QR Code saat ini digunakan untuk
informasi dan transportasi. memudahkan pengguna Smartphone
Masyarakat dunia berkembang mengakses informasi dengan
menjadi masyarakat global yang nir- dua langkah mudah, 1. scan QR
batas. Penguasaan bahasa asing akan code, 2 lakukan Aksi. aksi disini bisa
menjadi pintu agar bangsa Indonesia berupa membuka browser,
bisa berinteraksi dalam masyarakat menyimpan informasi kontak, atau
global. Aspek globalisasi ini menjadi mendial nomor yang ada di QR code
salah satu pertimbangan mengapa tersebut.
bahasa Inggris dan bahasa asing Saat ini penggunaan QR Code
lainnya perlu diajarkan mulai dari mulai digunakan di beberapa institusi
level dasar hingga perguruan tinggi. meskipun masih terus berkembang
seperti Honfkong Institute of
1.2.Penggunaan QR Code dalam Education (Ramsden, 2008), Bath
Pembelajaran University (Ramsden, 2008). Tidak
QRcode merupakan singkatan hanya dalam pembelajaran, aplikasi
dari Quick Respone code, Permata QR Code juga telah dimanfaatkan
kali digunakan di industri otomotive juga baik secara personal ataupun
untuk melakukan tracking terhadap secara administrasi seperti sistem
komponen kendaraan. Saat ini, pengamanan (Ridwan, Santoso, &
penggunaan barcode dua dimensi ini Agung, 2010) dan lainnya.
sudah
sangat luas, namun umumnya di pakai 2. METODE
untuk mengkodekan alamat website,
Penelitian ini menggunakan
nomor contact, alamat email, nomor
jenis kuantitatif untuk

255
ISBN 978-602-5554-35-3
“Pendidikan, Budaya, Literasi dan Industri Kreatif: Upaya Membangun Generasi Cerdas Berkepribadian Unggul”

mengumpulkan dan menganalisis Google. Sebagai bahan persiapan


data yang diperoleh dari keseluruhan disusunlah materi sesuai tema yang
responden. Kuesioner penelitian telah ditentukan melalui internet.
didesain untuk mengetahui secara Materi tersebut selanjutnya
objektif tentang pandangan responden diintegrasikan menggunakan media
terahadap media QR code dan QR Code. Proses integrasi materi
pemanfaatannya dalam pembelajaran dilakukan melalui website
bahasa asing. Kuesioner terdiri atas http://goqr.me/. Proses yang
12 pernyataan yang mencakup 4 dilakukan cukup mudah dengan
aspek, yaitu: motivasi belajar, memasukan kata sesuai yang
kemudahan pengaplikasian QR Code, diharapkan lalu diperolehlah code
pemahaman pembelajaran, dan yang akan digunakan dalam proses
atmosfir belajar mahasiswa. pembelajaran Bahasa asing di kelas.
Instrument es didesain dengan Pelaksanan penelitian
menggunakan materi Studio D A1 dilakukan pada tanggal 15 Februari
yang dikombinasikan dengan 2018 pada jam 8.20. pada fase awal
menggukan media QR Code. Sampel perkuliahan dimulai dengan
penelitian ini adalah mahasiswa pendahuluan. Pemberian gambaran
Jurusan Bahasa Asing yang terdiri materi yang akan diajarkan dan media
dari 22 mahasiswa. Data dianalisis QR Code yang akan digunakan.
secara deskriptif untuk Selanjutnya pada kegiatan inti
mengeksplorasi hasil kuesioner yang dibagilah lembar materi pembelajaran
terdiri dari opsi jawaban (sangat tentang sehenswuerdigkeiten in
setuju, setujut, kurang setuju dan Deutschland.
setuju) dan tes. Setelah pemberian materi
selanjutnya mahasiswa diberikan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN lembaran soal yang telah disusun
yang selanjutnya akan dijawab oleh
3.1. Gambaran umum pelaksanaan masing-masing mahasiswa. Setiap
penelitian mahasiswa mengerjakan soal yang
Sampel penelitian ini adalah telah diberikan sesuai pengetahuan
mahasiswa Jurusan Bahasa Asing mereka. Adapun contoh soalnya
FBS UNM. Sampel terdiri 22 seperti berikut:
mahasiswa semester II dengan
rentang umur 18-19 tahun. Materi
yang diajarkan diambil dari buku
Studio D A1 dikarenakan mahasiswa
masih berada pada level pembelajaran
tingkat dasar.
Peneliti memberikan arahan
dua hari sebelum pelaksanaan
pembelajaran agar membawa serta
telepon genggam untuk digunakan
dalam proses belajar nantinya dan Gambar 1. Mahasiswa menyilang jawaban
mendownload aplikasi QR Code yang paling tepat
Reader melalui Playstore/Itunes atau

256
ISBN 978-602-5554-35-3
Seminar Nasional Dies Natalis UNM Ke 57, 9 Juli 2018

Mereka diberikan waktu untuk 3.2. Survei pemanfaatan media QR


mengerjakan soal tersebut dengan Code dalam pembelajaran
baik. Sementara mahasiswa bahasa asing
mengerjakan soal, terpasang masing- Berdasarkan hasil survei yang
masing jawaban soal di dinding ruang diberikan kepada mahasiswa tentang
kelas seperti gambar berikut: pemanfaatan media QR Code dalam
pembelajaran bahasa asing, diperoleh
beberapa hal yang menarik sebagai
berikut:

3.2.1. Kemudahan dalam aplikasi


QR Code
Pada umumnya mahasiswa
menyatakan bahwa aplikasi QR Code
Gambar 2. Penggunaan QR Code dalam merupakan aplikasi yang fiturnya
pembelajaran bahasa asing sangat mudah digunakan. Dengan
menggunakan aplikasi QR Code
Setelah waktu penyelesaian
Reader, mereka dapat menscan data
tugas telah selesai, mahasiswa
materi yang diberikan dengan cepat.
membawa serta telepon genggam ke
Terdapat banyak fitur yang
setiap dinding yang telah ditempelkan
disediakan mulai dari link website,
lembar jawaban soal menggunakan
audio, video, teks, kontak, yang
QR Code. Masing-masing dari
mudah diidentifikasi hanya dengan
mereka melakukan proses scan kode
scan code. Hal ini memudahkan
yang tertera di samping soal yang
mahasiswa untuk tidak lagi terpaku
dibberikan untuk mengetahui
dalam teks yang panjang ataupun link
jawabannya.
website yang rumit untuk memeroleh
Mereka juga dapat menguji
materi yang diinginkan. Kemudahan
secara individu apakah jawaban yang
mahasiswa dalam penggunaan media
telah dikerjakan sebelumnya sudah
QR Code ini dapat dibuktikan dengan
tepat atau tidak. Setiap jawaban yang
hasil grafik survei sebagai berikut.
benar diberikan skor 10. Setelah
mereka berkeliling ruangan dan
menscan jawaban soal di dinding
ruangan, mereka lalu kembali ke
bangku masing-masing.
Selanjutnya mereka
dimulailah diskusi mengenai hasil
yang telah diperoleh mahasiswa
mulai dari jumlah jawaban yang
benar, proses pembelajaran
menggunakan QR Code, dan
diberikan lembaran survei mengenai
pemanfaatannya dalam pembelajaran
bahasa asing.

257
ISBN 978-602-5554-35-3
“Pendidikan, Budaya, Literasi dan Industri Kreatif: Upaya Membangun Generasi Cerdas Berkepribadian Unggul”

Berdasarkan grafik 1. mampu mengingat pelajaran dengan


Diperoleh informasi bahwa sebagian baik dan memahami apa yang telah
besar mahasiswa (86%) menyatakan diajarkan.
tidak mengalami kesulitan
menggunakan aplikasi QR Code, 91% 3.2.3. Motivasi belajar mahasiswa
mahasiswa dapat menggunakannya
baik secara individu maupun
kelompok, dan 86% mahasiswa
merasa bahwa dalam pembelajaran
mereka lebih otonom dan dapat
menyimpan mengulang materi yang
diberikan tanpa hambatan. Hal ini
senada dengan (Thomson, 2009)
bahwa melalui teknologi informasi
dan komunikasi akan memberikan
fleksibilitas dalam pembelajaran dan
menumbuhkan rasa tertarik
mahasiswa untuk mempelajari materi
dengan bantuan dan kemudahan Berdasarkan grafik 3 tentang
aplikasi yang ditawarkan. motivasi belajar menunjukkan hasil
yang positif. 95% menyatakan bahwa
3.2.2. Pemahaman pembelajaran media QR code menarik, 68%
Pembelajaran sejatinya menyatakan sangat setuju dengan
bertujuan agar peserta didik dalam hal pernyataan tentang mahasiswa lebih
ini mahasiswa mampu memahami giat belajar menggunakaan media QR
materi. Media QR Code mampu code, dan 77% mahasiswa setuju
berkontribusi dalam meningkatkan dengan pernyataan bahwa mereka
pemahaman pembelajaran. tertarik mengikuti pembelajaran
Peningkatan pemahaman mahasiswa menggunakan media QR Code
tersebut dapat dilihat dari hasil survei
berikut: 3.2.4. Atmosfir belajar mahasiswa

Hasil grafik 2 menunjukkan bahwa


77% mahasiswa terbantu memahami
pelajaran dengan mudah melalui QR
Code. Selanjutnya 86% mahasiswa

258
ISBN 978-602-5554-35-3
Seminar Nasional Dies Natalis UNM Ke 57, 9 Juli 2018

Berdasarkan grafik 4 di atas diintegrasikan dengan media QR


dapat dimaknai bahwa pada Code.
umumnya mahasiswa sangat setuju
dengan atmosfir positif dalam 4. SIMPULAN
pembelajaran menggunakan media
QR Code. Hal ini dibuktikan dengan Berdasarkan hasil penelitian
persentasi perolehan hasil survei yang tentang pemanfaatan QR Code dalam
menunjukkan bahwa 95% mahasiswa pembelajaran bahasa asing diperoleh
menyatakan memperoleh manfaat simpulan bahwa media QR Code
dalam meningkatkan lingkungan memberikan manfaat yang sangat
belajar di kelas setelah menggunakan positif dalam implementasinya di
media QR Code, disusul 86% pengajaran bahasa asing pada konteks
mahasiswa menyatakan masih ingin perguruan tinggi di Indonesia. Hasil
menggunakan QR Code dalam survei memberikan gambaran bahwa
belajar, dan 77% mahasiswa penggunaan media QR Code mudah
menyatakan sangat setuju bahwa diaplikasikan dalam proses belajar
mereka lebih konsentrasi dalam bahasa asing, memberikan
belajar, selan pemahaman yang mendalam, dapat
memengaruhi mahasiswa untuk
3.2.5. Hasil tes belajar mahasiswa termotivasi dalam belajar bahasa
Berdasarkan hasil tes yang asing serta menumbuhkan lingkungan
diberikan kepada mahasiswa setelah belajar yang otonom.
proses pembelajaran menggunakan Selain itu, hasil tes yang
QR Code diperoleh data sebagai diberikan menguatkan bahwa
berikut: mahasiswa berada pada kategori
sangat baik dan baik dengan
Tabel 1. Distribusi frekuensi total persentase skor 63,64% dan 18,18%.
skor mahasiswa Hanya 4 mahasiswa yang berada pada
kategori cukup dengan persentase
18,18%. Sehingga potensi perolehan
skor kurang dan sangat kurang sama
sekali tidak mengambil bagian.
(Susono & Shimomura, 2006)
menguatkan tentang potensi besar QR
dalam penerapannya di kelas bahkan
sampai pada level penilaian.
Berdasarkan tabel 1 di atas Begitupula (Narayanan, 2012)
diperoleh informasi bahwa 14 menambahkan bahwa QR Code
mahasiswa atau 63,64% berada pada memberikan banyak solusi dalam
kategori sangat baik, disusul masing- setiap aspek yang ingin dikaji. Hasil
masing 4 mahasiswa atau (18,18%) penelitian ini menunjukkan bahwa
pada kategori baik dan cukup. Hasil media QR Code sangat optimal
distribusi total skor tersebut diterapkan pada konteks
menunjukkan bahwa mahasiswa pembelajaran bahasa asing di
memeroleh pemahaman materi yang perguruan tinggi di Indonesia dengan
baik apabila dalam pelaksanaannya menambahkan fungsi dan fitur lain

259
ISBN 978-602-5554-35-3
“Pendidikan, Budaya, Literasi dan Industri Kreatif: Upaya Membangun Generasi Cerdas Berkepribadian Unggul”

yang terdapat di QR Code. Sehingga jari. Nternet Working Indonesia


Informasi tentang manfaat dari Journal, 2(2), 17–20.
penerapan QR Code dalam Santoso, I. (2014). Pembelajaran Bahasa
pembelajaran bahasa asing di Asing Di Indonesia: Antara
Globalisasi Dan Hegemoni.
Indonesia bisa menjadi acuan untuk
Jurnal Bahasa & Sastra, 14(Vol
diterapkan pada aspek lainnya 14, No 1 (2014): Volume 14,
khususnya dalam bidang pendidikan Nomor 1, April 2014), 1–11.
dan pengajaran. Retrieved from
http://ejournal.upi.edu/index.php
REFERENSI /BS_JPBSP/article/view/696
Susono, H., & Shimomura, T. (2006).
Huah, G. L., & Jarrett, B. W. (2014). Using mobile phones and QR
Integrating QR Codes and code for formative class
Mobile Technology in assessment. In Current
Developing Listening and Development in Technology-
Speaking Skills in the Teaching Assisted Education. Badajoz.
of English Language. Syahri, I. (2017). Pengembangan Media
International Journal on E- Pembelajaran Bahasa Inggris
Learning Practices, 1(1), 25–38. Berbasis TIK di SMP Negeri 35
Molnar, G. (2015). New ICT tools in Medan. In Seminar Nasional
education – Classroom of the Tahunan Fakultas Ilmu Sosial
future project, 36(30), 1–9. Universitas Negeri Medan (Vol.
Mousa, A. A., & El-salam, M. A. (2016). 1, pp. 123–127).
Employing QR Code as an Thomson, A. (2009). Thomson, A.
Effective Educational Tool for (2009). Lecturers see the benefits
Quick Access to Sources of of mobiles in classrooms.
Kindergarten Concepts. Retrieved March 24, 2012, from
International Journal of http://search.proquest.com/doc
Educational and Pedagogical view/209486629?accountid=484
Sciences, 10(7), 2338–2341. 62
Mustakim, S. (2013). The Use of QR
Code in Learning of Periodic
Table Subject on the Class X
SMA Labschool Tadulako
University. Jurnal Akademika
Kimia, 2(November), 215–221.
Narayanan, A. S. (2012). QR code and
security solution. International
Journal of Computer Science and
Telecommunications, 3(7), 69–
71.
Ramsden, A. (2008). The use of or codes
in education: A getting started
guide for academics. University
of Bath. Bath-United Kingdom.
Ridwan, F. Z., Santoso, H., & Agung, W.
P. (2010). Mengamankan single
identity number (SIN)
menggunakan QR code dan sidik

260
ISBN 978-602-5554-35-3

Anda mungkin juga menyukai