Anda di halaman 1dari 53

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

DIPADUKAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN


HASIL BELAJAR PELAJARAN AGAMA ISLAM
(PTK Pada siswa kelas X MM Materi Haji, Zakat dan Wakaf di SMKN 2 Maros)

Penelitian Tindakan Kelas

Diajukan untuk memenuhi syarat lulus praktik pengalaman lapangan (PPL) pada
Program pendidikan profesi guru Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Alauddin Makassar

OLEH

MARTONO
NIM. 21000121839

PPG DALAM JABATAN ANGKATAN I


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN (UIN)
MAKASSAR
2022
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga

proposal PTK ini dapat tersusun sampai selesai. Penulis sangat berharap

proposal ini dapat memandu dalam kerangka mempersiapkan Penelitian

Tindakan Kelas dengan judul “Implementasi Metode Pembelajaran demonstrasi

dipadukan audio Visual dalam meningkatkan hasil belajar pelajaran Agama

Islam”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan proposal ini

terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis

berharap adanya kritik dan saran dari dosen pembimbing dan mahasiswa PPG

PAI Angkatan 1 Rombel 4 demi perbaikan proposal ini, mengingat tidak

ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari banyak

pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan proposal ini. Semoga Allah

meridhoi segala usaha kita dan membalas dengan pahala yang berlimpah.

Aamiin.

Maros , 18 Juli 2022


Penyusun,

MARTON0

iii
DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………………………………………...… i
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………………………....… ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………...… iii
DAFTAR ISI …………..…………………………………………………………………….…..…. iv
DAFTAR TABEL ……………………….……………………….………………….……………… v

BAB I PENDAHULUAN ……………….………………………………………………….…….… 1


A. LATAR BELAKANG ………………………………………………….……….…………. 1
B. RUMUSAN MASALAH ……….…………………………………………………………. 4
C. TUJUAN PENELITIAN ………..…………………………………………………………. 4
D. MANFAAT PENELITIAN ……..…………………………………………………………. 5
E. RUANG LINGKUP …………….…………………………………………………………. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA …………….………………………………………………………... 7


A. METODE ……………………….……………………………………………………….… 7
B. METODE DEMONSTRASI …….……………………………………………………….... 7
C. MEDIA AUDIO VISUAL ……………………….………………………………………. 10

BAB III METODE PENELITIAN …………………..……………………………………………. 12


A. OBJEK PENELITIAN ……………………..…………………………………………..… 12
B. SETTING OBJEK PENELITIAN ………..…………………………………………….... 12
C. VARIABEL PENELITIAN ……………..……………………………………………….. 12
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA …...……………………………………………..… 13
E. ANALISIS DATA ……………………..………………………………….……………... 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………….…………………………….... 20


A. SIKLUS I ……………………………………………….……………………………...… 20
B. SIKLUS II …………………………………………….………………………………..… 27
C. SIKLUS III …………………………………………..………………………………….... 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………..……………………………………. 43


A. KESIMPULAN …………………………………….…………………………………….. 43
B. SARAN ………………………………………….……………………………………..… 44

DAFTAR PUSTAKA

iv
DAFTAR TABEL

TABEL 1. Hasil Ulangan …………………………………………………...………………………. 19

TABEL 2. Analisis Ketuntasan Hasil Evaluasi …………………………………………………….. 19

TABEL 3. Komponen Siswa Siklus I …………………………………………………………….… 22

TABEL 4. Hasil Observasi komponen Guru siklus I ………………………………………………. 23

TABEL 5. Frekuensi Hasil belajar siklus I …………………………………………………………. 24

TABEL 6. Analisis ketuntasan hasil evaluasi siklus I …………………………………………….... 24

TABEL 7. Frekuensi hasil belajar siklus I ………………………………………………………..… 26

TABEL 8. Analisis ketuntasan hasil evaluasi siklus I ……………………………………………... 27

TABEL 9. Komponen guru ………………………………………………………………………… 29

TABEL 10. Komponen siswa ………………………………………………………………………. 30

TABEL 11. Frekuensi hasil belajar siklus II ……………………………………………………..… 31

TABEL 12. Analisis ketuntasan hasil evaluasi siklus II ………………………………………….… 32

TABEL 13. Frekuensi hasil belajar siklus II …………………………………………………..…… 33

TABEL 14. Analisis ketuntasan hasil evaluasi siklus II ……………………………………………. 34

TABEL 15. Komponen guru …………………………………………………………………..…… 37

TABEL 16. Komponen siswa ………………………………………………………………………. 38

TABEL 17. Frekuensi hasil belajar siklus III ………………………………………………………. 37

TABEL 18. Analisis ketuntasan hasil evaluasi siklus III …………………………………………... 39

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman belajar yang dilalui peserta

didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat.Pada hakikatnya kehidupan

mengandung unsur pendidikan karena adanya interaksi dengan lingkungan, namun

yang penting bagaimana peserta didik menyesuaikan diri dan menempatkan diri dengan

sebaik-baiknya dalam berinteraksi dengan semua itu dan dengan siapapun.1

Dalam proses pengajaran unsur proses belajar memegang peranan yang vital.

Mengajar adalah proses membimbing kegiatan belajar, bahwa kegiatan mengajar

hanya bermakna apabila terjadi kegiatan belajar murid. Oleh karena itu, adalah

penting sekali bagi setiap Guru memahami sebaik- baiknya tentang proses belajar

murid, agar ia dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar

murid-murid.2Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah

lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan

kepada kemampuan anak untuk menghafal dan menerapkan informasi. Anak dipaksa

untuk memahami informasi yang diingatnya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari. Akibatnya, ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis akan

tetapi mereka miskin aplikatif. Penyempurnaan kurikulum yang dilakukan pemerintah

hampir setiap tahun, bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Negara

kita.Peningkatan kurikulum ini ditunjukkan dengan adanya perubahan pada pola

kegiatan belajar mengajar, memilih media pendidikan dan menentukan pola penilaian

hasil pembelajaran. Pembaharuan kurikulum akan lebih bermakna jika diikuti oleh

perubahan praktik pembelajaran di kelas yang dengan sendirinya akan mengubah

praktik penilaian.
1
Namun pada kenyataannya itu semua masih jauh dari harapan, namun itu semua

bukanlah menjadi halangan bagi kita yang ingin melihat dunia pendidikan di Indonesia

mengalami kemajuan.Untuk itulah perlunya terobosan-terobosan yang baru dari pihak-

pihak yang berkompeten terhadap dunia pendidikan, khususnya guru. 3 Sebagaimana

diketahui bahwa belajar merupakan sebuah proses perubahan didalam kepribadian

manusia sebagai hasil dari pengalaman atau interaksi antara indivisu dengan

lingkungan. Pendidikan merupakan sarana yang strategis guna mencapai tujuan

tersebut.Pendidikan adalah segala usaha yang dilakukan untuk mendidik manusia

sehingga dapat tumbuh dan berkembang serta memiliki potensi atau kemampuan

sebagaimana dapat tumbuh dan berkembang serta memiliki potensi atau kemampuan

sebagai mana mestinya.Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam

pergaulan dengan orang-orang untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohani,

kearah kedewasaan.4Dalam praktiknya pendidikan juga memiliki tujuan untuk

memberikan arah pada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan Ssesuatu yang

ingin dicapai dari kegiatan pendidikan yang dilakukan. Dengan tujuan, diharapkan

proses pendidikan dapat mencapai hasil secara efektif dan efisien.

Apabila tujuan pendidikan tidak digariskan secara tegas maka pendidikan akan

mengalami ketidakpastian dalam prosesnya yang akibatnya manusia sebagai output

pendidikan tidak memiliki patokan atau pedoman hidup luhur yang sesuai dengan

hakekatnya sebagai manusia. 5Dalam melaksanakan pendidikan dan upaya mencapai

tujuan tersebut pendidikan diterapkan secara penuh disekolah.Sekolah merupakan

lembaga pendidikan yang diandalkan oleh negara guna mewujudkan sumber daya

manusia yang berkualitas yakni yang cerdas, terampil dan berbudi pekerti luhur. Proses

pembelajaran di sekolah sebenarnya merupakan proses transformasi ilmu pengetahuan,

2
pembentukan sikap dan pembiasaan budipekerti siswa akan tercapai apabila siswa

menemukan dan merasakan pengalaman sendiri.

Menemukan yang dimaksud adalah mengintervestarisir nilai-nilai yang ada dan

hidup di lingkungannya, merasakan yang di maksud adalah kondisi tertentu yang

ditimbulkan sebagai akibat dari melakukan sesuatu dan pengalaman adalah bentuk

kegiatan yang dialami sendiri oleh siswa. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran

kelas harus menitik beratkan pada aktivitas dan kreatifitas siswa, sehingga diharapkan

tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Salah satu upaya yang dilakukan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran adalah dengan

merubah model pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi model pembelajaran

yang berpusat pada siswa. Proses pembelajaran tersebut harus mampu melibatkan

seluruh siswa secara aktif, sehingga mereka dapat mengekplorasi potensi yang ada pada

mereka masing-masing dan menumbuhkan kesadaran bahwa tiap-tiap siswa memiliki

kemampuan serta pengertian akan pentingnya rasa kebersamaan. Di Sekolah Menengah

Kejuruan Negeri 2 Maros , berdasarkan Pengalaman di dalam mengajar dan Melihat

beberapa Guru selalu mendominasi pembelajaran didalam kelas. Sehingga peserta

didik kurang memliki kesempatan untuk berperan aktif ketika pembelajaran dikelas,

yang mengakibatkan hilangnya semangat belajar . rata- rata guru ketika pembelajaran

masih menggunakan metode ceramah/cerita. Sehingga peserta didik merasa bosan dan

kurang aktifnya siswa dalam kelas.

Selain itu guru juga menggunakan metode yang menoton sehingga peserta didik

merasa jenuh dan pembelajaran di kelas kurang menarik dan kurang menyenangkan.

Jika seorang guru hanya menerangkan materi dengan metode ceramah saja, tanpa

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berperan aktif dalam

pembelajaran, maka peserta didik akan kesulitan untuk memahami dan mengalami

3
penurunan dalam hasil belajar materi yang telah disampaikan dan akan menghambat

tujuan pembelajaran Penggunaan strategi belajar yang kurang menyenangkan terlebih

bagi guru yang kurang memperhatikan strategi dalam penyampaian materi akan sangat

berpengaruh terhadap pencapaian keberhasilan suatu pembelajaran di dalam kelas.

Ternyata hal itu merupakan suatu permasalahan dalam proses pembelajaran.

Penggunaan strategi belajar yang tepat serta keahlian seorang guru dalam menerapkan

strategi tersebut dinilai sangat penting.7

Berdasarkan fenomena yang dijabarkan diatas, maka peneliti mengadakan

penelitian dengan judul “Implementasi Metode Pembelajaran Demonstrasi dalam

Meningkatkan hasil belajar pada Pelajaran Haji, Zakat, Dan Wakaf di kelas X

Multimedia

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar masalah di atas , maka rumusan masalah pokok dalam

penelitian ini adalah:

Apakah penerapan metode pembelajaran Demonstrasi dipadukan Media Audio

visual pada mata pelajaran agama materi haji, zakat, dan wakaf dapat meningkatkan

hasil belajar siswa kelas X Multimedia Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Maros ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menjelaskan penerapan metode pembelajaran Demonstrasi pada mata

pelajaran Agama materi haji, zakat, dan wakaf kelas X Multimedia Sekolah

Menengah Kejuruan Negeri 2 Maros

2. Untuk mengukur hasil belajar peserta didik dengan penerapan metode pembelajaran

Demonstrasi pada mata pelajaran Agama materi haji, zakat, dan wakaf kelas X

Multimedia Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Maros

4
D. Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas.adapun penelitiannya adalah:

1. Kemampuan peserta didik dalam memahami penerapan Zakat,haji dan Wakaf

2. Penerapan metode Demonstrasi dipadukan Media Audio Visual dalam

pembelajaran zakat ,haji dan wakaf.

E. Manfaat Penelitian

Adapun maanfaat penelitian yang di harapkan dapat di peroleh dari penelitian ini

adalah:

1. Manfaat Toritis

a. Hasil penelitian ini akan bermanfaat sebagai kontribusi bagi khasanah pengetahuan

di bidang strategi pembelajaran.

b. Untuk kepentingan studi ilmiah dan sebagai informasi serta acuan bagi peneliti lain

yang hendak melakukan penelitian lebih lanjut.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

1) Mendapat pengalaman dan pengetahuan yang baru dalam pengadaan penilitian.

2) Mendapat bekal dalam meimilih stategi pembelajaran yang sesuai yang nantinya

terjun mengajar.

b. Bagi Siswa

1) Membantu dalam menguasai materi pelajaran yang baik.

2) Membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar.

c. Bagi Sekolah

5
1) Mendapatkan informasi tentang strategi pembelajaran ini yang nantinya dapat

diterapkan terapkan di kelas lain oleh guru lain. Pengembangan penelitian lebih

lanjut, yakni dapat dijadikan acuan pertimbangan dalam menambah pengetahuan.

6
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

Dalam pembelajaran istilah “metode” banyak dipergunakan. metode adalah bentuk

representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok

orang mencoba bertindak berdasarkan model itu”. Metode merupakan interpretasi terhadap

hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem.1 Metode pembelajaran

merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan

teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan

implikasinya pada tingkat operasional dikelas.

A. Metode

Pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk

menyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru di

kelas. Metode pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang

pembelajaran dan para guru dalammerencanakan aktivitas belajar mengajar.2

B. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode panyajian pelajaran dengan memeragakan

dan menunjukkan kepada siswa tetang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik

sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Terlepas dari metode penyajian tidak terlepas

dari penjelasan guru. Walau dalam metode demonstrasi siswa hanya sekedar

memperhatikan.3 Menurut Drajat metode demonstrasi merupakan metode yang

menggunakan peragaan untuk memperjelas atau pengertian atau untuk memperlihatkan

bagaimana melakukan sesuatu kepada peserta lain. Demonstrasi merupakan metode

1
AKgus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009),
45.

2
Ibid., 46.
3
Ahmad Mujin Nasih dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan Tehnik Pembelaaran Agama Islam ( Bandung: Refika Aditama, 2009 ) , 49.

7
pembelajaran yang efektif, karena peserta didik dapat mengetahui secara langsung

penerapan materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.4 Metode pembelajaran

demonstrasi adalah cara penyajian pembelajaran dengan meragakan dan

memeprtunjukkan suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik

dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang yang dipertunjukkan oleh

guru atau sumber belajar lain di depan seluruh siswa. Dengan metode demonstrasi,

proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam,

sehingga membentuk pengertian dengan baik da nsempurna. Juga siswa dapat

mengamati guru selama proses pebelajaran berlangsung.Adapun penggunaan metode

demonstrasi mempunyai tujuan agar siswa mampu memahami tentang cara mengatur

Atau menyusun sesuatu misalnya dalam materi haji, zakat, wakaf dansebagainya.

a. Langkah- langkah Penggunaan Metode Demonstrasi

Adapun langkah- langkah dalam penggunaan metode demonstras i antara

lain:

1) Mulailah demonstrasi dengan kegiatan- kegiatan yang merangsang pesertadidik

untuk berfikir, misalnya melaui pertanyaan-pertayaan yang mengandung teka teki

sehingga mendorong peserta didik untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.

2) Ciptakan suasana yang menyejukkan denga nmenghindari suasana yang

menegangkan.

3) Yakin Bahwa semua pesertadidik mengikuti jalanya demonstrasi dengan

memperhatikan selur uh reaksi peserta didik.

4) Berikan kesempatan pada peserta didik untuk dengan apa yang dilihat dari proses

demonstrasi itu. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan

4
Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, ( Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013 ), 233.

8
peserta didik melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses Demonstrasi itu

untuk perbaikan selajutnya.5

5) Penggunaan metode demonstrasi sangat menunjang proses Interaksi mengajar

belajar dikelas. Keuntungan yang diperoleh ialah dengan demonstrasi perhatian sis

wa lebih terpusatkan pada pelajaran yang sedang diberikan, kesalahan-kesalahan

yang terjadi bila pelajaran diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan

contoh kongkrit.Sehingga yang Diterima oleh siswa lebih mendalam dan tinggal

lebih lama dalam jiwanya. Jadi dengan metode demonstrasi itu siswa dapat

berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman l angsung, serta dapat

mengembagkan kecakapannya wala upun demikian kita masih melihat juga

kelemahan pada metode ini.6

b. Kelebihan Metode Demonstrasi Metode demonstrasi mempunyai kelebihan dan

kekurangan sebagai berikut:

Kelebihan Metode Demonstrasi

Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan konkret, sehingga menghindari

verbalisme(pemahaman secara kata-kata atau kalimat )

c. Kekurangan atau kelemahan Metode demonstarsi

1) Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang

dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif

2) Apabila kekurangan alat-alat peraga, padahal alat-alatnya tidak sesuai dengan

kebutuhan, maka metode ini kurang efektif

3) Metode ini sukar dilaksanakan apabila anak belum matang untuk melakukan

demonstrasi.
5
DirektoratTenagaKependidikaStrategiPembelajaran dan Pemilihannya, ( Jakarta: Diknas, 2008 ), 16-18.

6
Zakiah Drajat dkk,Metodi Khusus Pengajaran Islam 307

9
C. Media Audio Visual

a. Pengertian Media Audio Visual

Menurut Marshall Meluhan pengertian media adalah suatu ekstensi manusia

yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan

kontak langsung dengan dia. Media Audio Visual berasal dari kata media yang

berarti bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau

menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, pendapat atau gagasan yang

dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. Dale mengatakan media

Audio Visual adalah media pengajaran dan media pendidikan yang mengaktifkan

mata dan telinga peserta didik dalam waktu proses belajar mengajar berlangsung. 3

Media Audio Visual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga

mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai

ukuran film, slide suara,dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap

lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang

pertama dan kedua

b. Macam-macam media Audio Visual

Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup

penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang akan

disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. 5 Salah

satu teknologi dalam proses pengajaran itu adalah memilih media pembelajaran.

Media pembelajaran menurut Rossi dan Breidle adalah seluruh alat dan bahan yang

dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah,

dan sebagainya.6 Media pembelajaran inilah yang akan membantu memudahkan

siswa dalam mencerna informasi pengetahuan yang disampaikan. Media

10
pembelajaran menurut karakteristik pembangkit rangsangan indera dapat berbentuk

Audio (suara), dan Visual (gambar).

11
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Maros semester

genap yang mana objek penelitian ini adalah kelas X Multimedia

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada 08 juni– 2 Juli 2022

Setting Subjek Penelitian

a. Setting Penelitian

Setting lokasi PTK ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Maros

yang mana objek penelitian ini adalah kelas X siswa Mata pelajaran agama pokok

bahasan haji, zakat, dan wakaf Peneliti melakukan PTK di Sekolah Menengah

Kejuruan Negeri 2 Maros

b. Subjek Penelitian

Subjek PTK ini adalah peneliti, sedangkan objek penerima PTK adalah 15

peserta didik kelas X terdiri atas 7 peserta didik perempuan dan 8 peserta

didik laki-laki.

B. Variabel yang Diamati

1. Variabel Proses

Menggunakan metode demonstrasi dan Media audio Visual

2. Variabel Hasil

Mengukur perolehan hasil belajar siswa setelah diberlakukan metode

pembelajaran dipadukan Media Audio Visual dengan memberikan uji kompetensi

12
berupa penguasaan kompetensi masing-masing siswa terhadap pelajaran agama

materi haji, zakat, dan wakaf.

3. Variabel input : Peserta didik Kelas X Multimedia SMKN 2 Maros

4. Rencana Tindakan

a. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menegetahui KD yang akan

menggunakan metode Demonstrasi dipadukan Media Audio Visual

b. Membuat RPP metode Demonstrasi dipadukan Media Audio Visual

c. Membuat lembar kerja peserta didik

d. Menyusun alat evaluasi pembelajaran

C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Alat pengumpulan data

a. Tes hasil belajar

b. Lembar Observasi

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

b. Dokumentasi

c. Tes Hasil belajar

D. Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah

menggunakan analisis deskriptif kualitatif.

Tahap-tahap analisis data adalah 1) Mereduksi data, 2) Menyajikan data, 3)

Menarik kesimpulan dan verifikasi.

a. Indikator Kinerja

Menyusun indikator keberhasilan dari suatu hasil penelitian

1. Peserta didik dikatakan tuntas jika prosentase ketuntatasan mencapai 80%

13
2. Peserta didik dikatakan berhasil dalam pembelajaran jika nilai rata-rata Peserta

didik mencapai 77

b. Tim Peneliti

Adapun Tim Peneliti dalam proses Penelitian Tindakan Kelas ini adalah:

Guru Mapel PAI

c. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Per-Siklus

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), maka penelitiannya

sesuai denganprosedur penelitian tindakan kelas yang dilakukan suatu proses

berdaur/bersiklus. Setiap siklus terdiri dari 4 kegiatan yaitu perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi. Secara keseluruhan, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ada

empat tahapan dalam bentuk spiral. Untuk mengatasi suatu masalah, mungkin

diperlukan lebih dari satu siklus. Siklus-siklus tersebut saling terkait dan

berkelanjutan. Siklus kedua, dilaksanakan bila masih ada hal-hal yang kurang berhasil

dalam siklus pertama. Siklus ketiga, dilaksanakan karena siklus kedua belum

mengatasi masalah begitu juga siklus-siklus berikutnya

Tahap-tahap siklus PTK dapat dilihat pada Gambar dibawah

14
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan dilaksanakan di Sekolah Menengah

Kejuruan Negeri 2 Maros terdiri dari tiga siklus. Namun, keputusan untuk melanjutkan

atau menghentikan penelitian pada akhir siklus tertentu sepenuhnya bergantung pada

hasil yang dicapai pada siklus terakhir. Bila hasil yang dicapai telah memenuhi kriteria

keberhasilan yang telah ditetapkan, maka penelitian dihentikan dan apabila belum

mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan, maka penelitian dilanjutkan ke siklus

berikutnya.

Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat memperbaiki tindakan dalam setiap

siklus untuk menemukan cara yang paling efektif dan efisien dari pelaksanaan strategi

dan media yang diterapkan. Adapun penjelasan dari langkah-langkah pembelajaran

berbasis PTK yang akan dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Maros

adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis PTK.

b. Pengembangan materi haji, zakat, wakaf.

c. Menyiapkan media, sumber, bahan, alat pembelajaran serta menyusun startegi

pembelajaran yang akan digunakan.

d. Menyusun instrumen untuk merekam dan menganalisis mengenai proses dan hasil

tindakan.

e. Menyiapkan kriteria ketuntasan minimal pencapaian kompetensi serta menyiapkan

tolak ukur keberhasilan.

f. Menyiapkan lembar perekam proses pengumpulan data yang akan digunakan

kegiatan pembelajaran.

2. Pelaksanaan

15
Dalam PTK ini, digunakan satu strategi yakni demonstrasidimana strategi

tersebut bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dalam tahap

pelaksaan tindakan, terdapat tiga kegiatan pembelajaran yakni kegiatan awal, inti,

penutup dimana ketiga kegiatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Kegiatan awal, yakni memulai dengan salam pembuka, berdo’a, absensi, apersepsi,

dan menjelaskan indikator yang ingin dicapai.

b. Kegiatan inti, yakni melakukan kegiatan pembelajaran dengan strategi

demonstrasidengan terlebih dahulu menjelaskan materi secara singkat, guru

menghadapkan siswa pada materi haji, zakat, dan wakaf dengan kegiatan yang akan

didemonstrasikan dengan ketrampilan yang akan ditunjukkan kepada siswa.

c. Kegiatan penutup, yakni pada tahap ini melakukan klarifikasi atas pembelajaran

yang telah dilakukan serta memberikan kesimpulan.

3. Pengamatan

Observasi dilakukan selama tindakan berlangsung dari awal sampai akhir.

Observasi bertujuan mengetahui kekurangan dan kelebihan yang terjadi selama

tindakan. Kekurangan dan kelebihan yang ditemukan bisa dijadikan sebagai

pedoman dalam tindakan berikutnya agar tidak terjadi kesalahan yang sama.

Evaluasi dilakukan setelah tindakan berlangsung. Evaluasi bertujuan mengetahui

nilai siswa berdasarkan pedoman kriteria penilaian. Hasil yang diperoleh ini dapat

dijadikan umpan balik dalam menentukan rencana selanjutnya. Observasi dalam

penelitian ini dapat dilakukan dengan cara mengamati hasil belajar peserta didik

setelah mengikuti proses pembelajaran agama materi haji, zakat, dan wakaf.

4. Refleksi

Refleksi ini dilakukan untuk merenungkan dan mengkaji hasil tindakan pada

siklus I mengenai hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran agama materi

16
haji, zakat, dan wakaf. Hasil renungan dan kajian tindakan siklus I ini, selanjutnya

dipikirkan untuk dicari dan ditetapkan beberapa alternatif tindakan baru yang

diduga lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata

pelajaran agama materi haji, zakat, dan wakaf. Alternatif ini akan dijadikan

penelitian tindakan kelas pada siklus berikutnya.

17
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa

inggris disebut dengan Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas

(PTK) dirasa cocok dan efektif, karena penelitian ini difokuskan pada permasalahan

pembelajaran yang timbul dalam kelas, penelitian ini juga dilaksanakan guna

memperbaiki permasalahan pembelajaran dan untuk meningkatkan proses belajar

mengajar dalam kelas.Penelitian tindakan kelas (PTK) ini mudah dilakukan oleh guru

karena tidak memerlukan perbandingan terhadap model-model pembelajaran serta

sambil melaksanakan proses belajar mengajar guru juga bisa sekalian melakukan

penelitian terhadap permasalahan yang ada di kelas. Penelitian dengan Implementasi

Metode Pembelajaran Demonstrasi dipadukan Media Audio Visual dalam

meningktakan hasil belajar Pelajaran Agama (PTK Haji,zakat dan wakaf) .

Analisis data pra persiklus

Data hasil ulangan yang dilakukan pada akhir pembelajaran mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam pra siklus terdapat siswa yang tidak tuntas dalam belajar dan

belum mencapai criteria ketuntasan minimum (KKM) 77 yang telah ditetapkan. Dari

15 siswa yang tidak tuntas sebanyak 40% atau 6 siswa, dan siswa yang tuntas

sebanyak 60 % atau 9 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 80 dan nilai yang

terendah adalah 60. Nilai rata-rata kelas yaitu 75,5. Distribusi ‘frekuensi hasil belajar

pra siklus adalah sebagai berikut:

18
Tabel .1 hasil Ulangan

N NAMA NILAI KETERANGAN


1 MUAMMAR 80 TUNTAS
2 ABD.SALAM 80 TUNTAS
3 MUH.RIFALDI 80 TUNTAS
4 SUCI LAURA 80 TUNTAS
5 HASNIA 77 TUNTAS
6 DJAZIL DZAKI 77 TUNTAS
7 MUH.RUSTAM PRATAMA 77 TUNTAS
8 FADIL 80 TUNTAS
9 FITRIANI 75 TDK TUNTAS
10 NURAFRILIANNA 75 TDK TUNTAS
11 IRWANDI 74 TDK TUNTAS
12 LISDA 76 TDK TUNTAS
13 REVANI AMANADA 66 TDK TUNTAS
14 ANDIEN PUTRI 60 TDK TUNTAS
15 SAPARUDDIN 80 TUNTAS

Tabel .2 Analisis Ketuntasan Hasil Evaluasi

No Ketuntasan Frekwensi Persentase

1 Tuntas 9 60%

2 Tidak Tuntas 6 40%

Rerata 79,8

Maksimum 80

Minimum 60

Dari tabel 1 di atas dapat ditemukan siswa yang mencapai ketuntasan

belajar KKM 77 sebanyak 9 siswa (60%), dan siswa yang belum mencapai

ketuntasan belajar kurang dari KKM 77 sebanyak 6 siswa (40%).

Rendahnya skor rata-rata kelas yang hanya mencapai 75,5. Melihat

tingkat ketidak ketuntasan belajar yang mencapai 40,% tersebut, maka peneliti

akan melakukan sebuah penelitian tindakan kelas (PTK) sesuai dengan

rancangan peneitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.

19
Dalam penelitian ini peneliti akan menerapkan metode demonstrasi di padukan

dengan media audio visual yang akan diterapkan melalui dtiga siklus yaitu pada

materi ibadah Haji, zakat dan wakaf untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X

pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam semester II.

Pelaksanaan Siklus I

Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti dan telah bekerja sama dengan pihak

Sekolah SMKN 2 Maros yang difokuskan pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam kelas X.

a. Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan beberapa persiapan atau hal yang akan

dilakukan dalam penelitian, yaitu:

1. Menetapkan tempat yang akan digunakan dalam penelitian yaitu SMKN 2 Maros

2. Menentukan titik fokus penelitian (menggunakan Metode demonstrasi dipadukan

media A u d i o V i s u a l ) dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X.

3. Menyiapkan soal mengenai materi Zakat

4. Membuat Tabel lembar observasi bagi guru dan siswa selama pembelajaran mata

pelajaran berlangsung.

b. Pelaksanaan

1. Pertemuan 1

Pelaksanaan siklus I pertama dilakukan pada hari senin 08 juni 2022 ,

dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Kegiatan diawali dengan menyiapkan kelas, memberi salam dilanjutkan

dengan berdoa sebelum pembelajaran dilaksanakan, kemudian melakukan presensi

untuk mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya meminta siswa menyiapkan peralatan

20
tulis dan buku yang akan digunakan pada kegiatan pembelajaran. Apersepsi dan

motivasi bertujuan membuka pemikiran siswa tentang kegiatan sehari-hari yang

bertema sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru menyampaikan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti diawali dengan guru menerangkan materi yang akan dipelajari,

penggunaan media pembelajaran yang bertujuan agar siswa dapat memahami

tentang materi yang akan dipelajari.

Sesuai dengan arahan guru siswa berkelompok antara 4-6 siswa dalam satu

meja, masing-masing kelompok dibagikan materi untuk di diskusikan dan

dibimbing oleh guru.Setelah siswa selesai berdiskusi pada kelompoknya masing-

masing, guru menunjukkan salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusi dan kelompok lain diminta untuk menanggapi kelompok yang melakukan

presentasi tersebut.Guru mengarahkan siswa agar kembali ke tempat duduk

masing-masing

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan tanya jawab dan

menyimpulkan materi pelajaran, mencatat poin-poin penting dari materi pelajaran.

Penugasan kepada siswa dengan melakukan pengamatan kembali di rumah, dan

mengakhiri pembelajaran

2. Hasil Observasi Siklus I

Dalam penelitian ini, peneliti juga mengamati proses belajar mengajar

antara guru dan siswa.

Adapun penelitian pengamatan ini sesuai dengan yang ditulis oleh peneliti

sesuai dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Namun demikian

21
masih banyak kendala yang dialami peneliti, antara lain masih ada beberapa siswa

yang masih pasif, ada beberapa siswa yang belum mau berkerjasama dalam

kelompok, masih beberapa siswa yang sibuk sendiri dan kurang memperhatikan

dan juga ada beberapa langkah-langkah dalam RPP yang belum dilaksanakan.

Analisis data hasil observasi kegiatan mengajar guru pada pelaksanaan

siklus I sebanyak satu pertemuan yang dilakukan oleh observer yaitu guru Agama ,

pelajaran Pendidikan Agama Islam Menggunakan metode demonstarsi dan media

Audio Visual dalam pembelajaran . Dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3 Komponen Siswa Siklus I

Hal yang Diamati Skor


No
Guru 1 2 3 4
1 Keaktifan Siswa:
a. Siswa aktif mencatat materi pelajaran 
b. Siswa aktif bertanya
c. Siswa aktif mengajukan ide
2 Perhatian Siswa:
a. Diam, tenang
b. Terfokus pada materi 
c. Antusias
3 Kedisiplinan:
a. Jujur
b. percaya diri 
c. tanggung jawab
4 Penugasan/Resitasi:
a. Mengerjakan semua tugas 
b. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai waktunya
c. Mengerjakan sesuai dengan perintah
Jumlah 4
Skor perolehan : 13
Rata-rata : 3,5 Baik
Keterangan;

4 : Sangat Baik

3 : Baik

2 : Tidak Baik

22
1 : Sangat Tidak Baik

Berdasarkan tabel tersebut hasil observasi kegiatan belajar siswa siklus I

selama satu pertemuan, perolehan total skor pertemuan pertama sebanyak 13

dengan skor rata-rata 3,5 kategori baik

Tabel.4 Hasil Observasi Komponen Guru Siklus I

Hal yang Diamati Skor


No 1 2 3 4
Guru
1 Penguasaan Materi:
a. Kelancaran menjelaskan materi 
b. Kemampuan menjawab pertanyaan
c. Keragaman pemberian contoh
2 Sistematika penyajian:
a. Ketuntasan uraian materi 
b. Uraian materi mengarah pada tujuan
c. Urutan materi sesuai dengan SK KD

3 Penerapan Metode:
a. Ketepatan pemilihan metode sesuai materi
b. Keseuaian urutan sintaks dengan metode yang 
digunakan mudah diikuti siswa

4 Penggunaan Media:
a. Ketepatan pemilihan media dengan materi
b. Ketrampilan menggunakan media 
c. Media memperjelas terhadap materi

5 Performance:
a. Kejelasan suara yang diucapkan
b. Kekomunikatifan guru dengan siswa 
c. Keluwesan sikap guru dengan siswa

6 Pemberian Motivasi:
a. Keantusiasan guru dalam mengajar
b. Kepedulian guru terhadap siswa 
c. Ketepatan pemberian reward dan punishman

Jumlah 6
Skor perolehan : 24
Rata-rata :4 Sangat Baik

Berdasarkan tabel di atas hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus

I, perolehan total sebanyak 24 dengan skor rata-rata 4 kategori sangat baik.

23
Tabel. 5 Frekuensi hasil belajar siklus I

N NAMA NILAI KETERANGAN

1 MUAMMAR 85 TUNTAS

2 ABD.SALAM 85 TUNTAS

3 MUH.RIFALDI 85 TUNTAS

4 SUCI LAURA 95 TUNTAS

5 HASNIA 85 TUNTAS

6 DJAZIL DZAKI 90 TUNTAS

7 MUH.RUSTAM PRATAMA 90 TUNTAS

8 FADIL 90 TUNTAS

9 FITRIANI 80 TUNTAS

10 NURAFRILIANNA 80 TUNTAS

11 IRWANDI 75 TDK TUNTAS

12 LISDA 70 TDK TUNTAS

13 REVANI AMANADA 70 TDK TUNTAS

14 ANDIEN PUTRI 55 TDK TUNTAS

15 SAPARUDDIN 45 TDK TUNTAS

Tabel.6 Analisis Ketuntasan Hasil Evaluasi

Siklus I

No Ketuntasan Frekwensi Persentase


1 Tuntas 10 66,66%
2 Tidak Tuntas 5 33,33%
Rerata 79
Maksimum 95
Minimum 45

24
Berdasarkan tabel ketuntasan di atas terdapat 10 siswa yang mencapai

ketuntasan belajar lebih dari KKM 77 atau 66,66% sedangkan yang belum mencapai

ketuntasan belajar kurang dari 77 adalah 5 anak atau 33,33%.

Dari penelitian yang peneliti lakukan dengan menggunakan Metode demonstrasi

dipadukan Media Audio Visual . hasil belajar siswa kelas X SMKN 2 Maros

menunjukkan perbedaan yang signifikan pada siklus I dalam penelitiannya berhasil

meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam , khususnya

dalam materi ibdah haji zakat dan wakaf . Pertemuan pertama di siklus I,

menunjukkan siswa dalam mengerjakan tes evaluasi mendapatkan hasil yang cukup

memuaskan. Dan tidak lupa dalam tabel pengamatan, sebagian besar siswa menjadi

mulai lebih aktif dalam pembelajaran, siswa tertarik dengan media yang digunakan

oleh guru, siswa tertarik mengikuti pembelajaran.

Dalam proses pertemuan pertama juga masih terdapat beberapa kekurangan, hal

ini dikarenakan sebagian kecil siswa belum fokus di dalam pembelajaran karena ada

hal-hal yang menghambat jalannya pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Dalam

catatan peneliti di lembar observasi siswa, tercantum bahwa dalam pertemuan

pertama ini siswa belum sepenuhnya aktif dalam mengeluarkan pendapatnya dan

masih ada beberapa siswa yang masih belum mau bertanya dan percaya diri.Untuk

memperbaiki kekurangan yang ada dalam pertemuan pertama, peneliti merancang

perbaikan guna mendapatkan hasil yang lebih baik di petemuan berikutnya. Peneliti

mengubah alokasi waktu untuk siswa dan mengintensifkan penyampaian materi, serta

menyiapkan media yang lebih menarik perhatian siswa, seperti lebih banyak

menyiapkan video tentang materi yang ingin di sampaikan pada siklus yang ke II.

25
Analisis data pra persiklus II

Data hasil evaluasi yang dilakukan pada akhir pembelajaran mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam pada siklus 1 Masih terdapat siswa yang

tidak tuntas dalam belajar dan belum mencapai criteria ketuntasan minimum

(KKM) 77 yang telah ditetapkan. Dari 15 siswa yang tidak tuntas sebanyak

33,33% atau 5 siswa, dan siswa yang tuntas sebanyak 66,66 % atau 10 siswa.

Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 95 dan nilai yang terendah adalah 45. Nilai

rata-rata kelas yaitu 79. Distribusi ‘frekuensi hasil belajar pra siklus II adalah

sebagai berikut:

Tabel 7 Frekuensi hasil belajar siklus I

N NAMA NILAI KETERANGAN

1 MUAMMAR 85 TUNTAS

2 ABD.SALAM 85 TUNTAS

3 MUH.RIFALDI 85 TUNTAS

4 SUCI LAURA 95 TUNTAS

5 HASNIA 85 TUNTAS

6 DJAZIL DZAKI 90 TUNTAS

7 MUH.RUSTAM PRATAMA 90 TUNTAS

8 FADIL 90 TUNTAS

9 FITRIANI 80 TUNTAS

10 NURAFRILIANNA 80 TUNTAS

11 IRWANDI 75 TDK TUNTAS

12 LISDA 70 TDK TUNTAS

13 REVANI AMANADA 70 TDK TUNTAS

14 ANDIEN PUTRI 55 TDK TUNTAS

15 SAPARUDDIN 45 TDK TUNTAS

26
Tabel 8 Analisis Ketuntasan Hasil Evaluasi

Siklus I

No Ketuntasan Frekwensi Persentase


1 Tuntas 10 66,66%
2 Tidak Tuntas 5 33,33%
Rerata 79
Maksimum 95
Minimum 45

Berdasarkan tabel ketuntasan di atas terdapat 10 siswa yang mencapai

ketuntasan belajar lebih dari KKM 77 atau 66,66% sedangkan yang belum

mencapai ketuntasan belajar kurang dari 77 adalah 5 anak atau 33,33%.

Pelaksanaan Siklus II

Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti dan telah bekerja sama dengan pihak

Sekolah SMKN 2 Maros yang difokuskan pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam kelas X.

1. Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan beberapa persiapan atau hal

yang akan dilakukan dalam penelitian, yaitu:

1. Menetapkan tempat yang akan digunakan dalam penelitian yaitu SMKN 2

Maros

2. Peneliti mengidentifikasi data dari hasil penelitian pada siklus I.

3. Menentukan titik fokus penelitian (menggunakan Media pembelajaran

Audio Visual ), dalam mata pelajaran Pendidikan agama Islam di Kelas X.

4. Peneliti menetapkan Standar Kompetensi (SK) yang akan dikaji, yaitu 1.

Memahami Hikmah zakat dan wakaf dalam kehidupan a. Menetapkan

Kompetensi Dasar (KD) yang akan dikaji, yaitu 1.9 Meyakini bahwa,

27
zakat dan wakaf adalah perintah Allah dapat memberi kemaslahatan bagi

individu dan masyarakat.

5. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran

pendidikan Agama Islam dengan menggunakan Metode pembelajaran

demonstrasi di bantu dengan Media Audio Visual dalam dua kali

pertemuan.

6. Menyiapkan soal mengenai materi Zakat dan Wakaf

7. Membuat Tabel lembar observasi bagi guru dan siswa selama

pembelajaran mata pelajaran berlangsung.

2. Pelaksanaan

Palaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari rabu 20 Juni 2022, dengan

kegiatan sebagai berikut:

a. Kegiatan Awal

Kegiatan diawali dengan menyiapkan kelas, memberi salam dilanjutkan

dengan berdoa sebelum pembelajaran dilaksanakan, kemudian melakukan presensi

untuk mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya meminta siswa menyiapkan

peralatan tulis dan buku yang akan digunakan pada kegiatan pembelajaran.

Apersepsi dan motivasi bertujuan membuka pemikiran siswa tentang kegiatan

sehari-hari yang bertema sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Mengingatkan

kembali materi yang di sampaikan pada pertemuan siklus I tentang ibadah haji dan

yang berkaitan dengan hal -hal ibadah haji.

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Menampilkan tayangan video yang membahas materi zakat dan wakaf lalu guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mewakili setiap kelompok agar

28
mampu menyampaikan isi materi sesuai dengan apa yang telah di saksikan dalam

tayangan video pembelajaran masalah zakat dan wakaf . guru mempersilahkan

siswa secara bergantian untuk menyampaikan materi yang di simak melalui vide

pembelajaran zakat dan wakaf .guru memberikan soal-soal untk mengukur hasil

pembelajaran hari ini.Selanjunya guru bersama siswa merefleksi materi yang telah

dipelajari agar siswa lebih paham dengan materi tersebut.

c. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

Selanjutnyaguru memberikan kesimpulan agar siswa paham dengan materi yang di

ajarkan pada hari ini .guru meminta siswa mengemas alat tulis dan buku-buku.

Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan berdoa.

Hasil Pengamatan Siklus II

Dalam penelitian ini, peneliti juga mengamati proses belajar mengajar antara

guru dan siswa.Analisis data hasil observasi kegiatan mengajar guru pada

pelaksanaan siklus II yang dilakukan oleh observer yaitu guru agama Islam

,menggunakan pembelajaran demonstrasi di bantu media Audio visual. Dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel.9 Komponen Guru

Hal yang Diamati Skor


No
Guru 1 2 3 4
1 Penguasaan Materi:
d. Kelancaran menjelaskan materi 
e. Kemampuan menjawab pertanyaan
f. Keragaman pemberian contoh

2 Sistematika penyajian:
d. Ketuntasan uraian materi 
e. Uraian materi mengarah pada tujuan
f. Urutan materi sesuai dengan SK KD

29
3 Penerapan Metode:
c. Ketepatan pemilihan metode sesuai materi
d. Keseuaian urutan sintaks dengan metode yang 
digunakan mudah diikuti siswa

4 Penggunaan Media:
d. Ketepatan pemilihan media dengan materi
e. Ketrampilan menggunakan media 
f. Media memperjelas terhadap materi

5 Performance:
d. Kejelasan suara yang diucapkan
e. Kekomunikatifan guru dengan siswa 
f. Keluwesan sikap guru dengan siswa

6 Pemberian Motivasi:
d. Keantusiasan guru dalam mengajar
e. Kepedulian guru terhadap siswa 
f. Ketepatan pemberian reward dan punishman

Jumlah 6
Skor perolehan : 24
Rata-rata :4 Sangat Baik

Berdasarkan tabel di atas hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus II,
perolehan total sebanyak 24 dengan skor rata-rata 4 kategori sangat baik.
Tabel.10 Komponen Siswa

Hal yang Diamati Skor


No
Guru 1 2 3 4
1 Keaktifan Siswa:
d. Siswa aktif mencatat materi pelajaran 
e. Siswa aktif bertanya
f. Siswa aktif mengajukan ide
2 Perhatian Siswa:
d. Diam, tenang
e. Terfokus pada materi 
f. Antusias

30
3 Kedisiplinan:
d. Jujur
e. percaya diri 
f. tanggung jawab
4 Penugasan/Resitasi:
d. Mengerjakan semua tugas 
e. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai waktunya
f. Mengerjakan sesuai dengan perintah
Jumlah 4
Skor perolehan : 14
Rata-rata : 3,75 Baik

Berdasarkan tabel di atas hasil observasi kegiatan belajar siswa siklus II

perolehan total sebanyak 14 dengan skor rata-rata 3,75 kategori sangat baik.

Data hasil evaluasi yang dilakukan pada akhir pembelajaran mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam pada siklus II Masih terdapat siswa yang tidak tuntas dalam

belajar dan belum mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) 77 yang telah

ditetapkan. Dari 15 siswa yang tidak tuntas sebanyak 20% atau 3 siswa, dan siswa

yang tuntas sebanyak 80% atau 12 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 90 dan

nilai yang terendah adalah 55. Nilai rata-rata kelas yaitu 78. Distribusi ‘frekuensi hasil

belajar siklus II adalah sebagai berikut:

Tabel.11 Frekuensi hasil belajar siklus II

N NAMA NILAI KETERANGAN

1 MUAMMAR 65 TDK TUNTAS

2 ABD.SALAM 80 TUNTAS

3 MUH.RIFALDI 80 TUNTAS

4 SUCI LAURA 80 TUNTAS

5 HASNIA 85 TUNTAS

31
6 DJAZIL DZAKI 90 TUNTAS

7 MUH.RUSTAM PRATAMA 85 TUNTAS

8 FADIL 85 TUNTAS

9 FITRIANI 85 TUNTAS

10 NURAFRILIANNA 55 TDK TUNTAS

11 IRWANDI 80 TUNTAS

12 LISDA 60 TDK TUNTAS

13 REVANI AMANADA 80 TUNTAS

14 ANDIEN PUTRI 90 TUNTAS

15 SAPARUDDIN 80 TUNTAS

Tabel.12 Analisis Ketuntasan Hasil

Evaluasi

Siklus II

No Ketuntasan Frekwensi Persentase


1 Tuntas 12 80%
2 Tidak Tuntas 3 20%
Rerata 78
Maksimum 90
Minimum 55

Dari tabel diatas peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari persentase

ketuntasan dari pra siklus ke siklus I dan siklus II. Kondisi awal atau pra siklus dari

15 siswa 9 diantaranya telah mencapai KKM 77 dengan persentase 60%, 6 siswa

belum mencapai KKM atau masih dibawah KKM 77 dengan persentase 40% .

Setelah dilakukan tindakan pertama atau siklus I dari 15 siswa diantaranya 10 siswa

telah mencapai KKM 77 dengan persentase 66,66%, 5 siswa masih dibawah KKM

32
77 dengan persentase 3 3 , 3 3 %. Kemudian peneliti melakukan tindakan kedua

atau siklus II dari15 siswa 12 diantaranya telah mencapai KKM 77 dengan

persentase 80%, 3 siswa belum mencapai KKM 77 dengan persentase 20%. adapun

penyebab di dalam lambatnya ketuntasan pembelajaran di siklus ke II dikarenakan

masih banyak hambatan-hambatan yang sulit di hindarkan diantaranya masih ada

siswa yang sulit memahami materi pembelajaran karena proses pembelajaran di

lakukan di siang hari sehingga siswa ada yang merasa lelah dengan itu peneliti

mencari jalan keluar agar siswa dalam proses pembelajaran dapat fokus dan paham

sebagaimana yang diharapkan oleh peneliti.karena masih adanya belum mancapai

KKM 77 maka peneliti akan melanjutkan proses tersebut di siklus yang ke III.

Analisis data pra persiklus III

Data hasil evaluasi yang dilakukan pada akhir pembelajaran mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam pada siklus 2 Masih terdapat siswa yang tidak tuntas

dalam belajar dan belum mencapai criteria ketuntasan minimum (KKM) 77 yang

telah ditetapkan. Dari 15 siswa yang tidak tuntas sebanyak 20 % atau 3 siswa, dan

siswa yang tuntas sebanyak 80 % atau 12 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh

adalah 90 dan nilai yang terendah adalah 55. Nilai rata-rata kelas yaitu 78. Distribusi

‘frekuensi hasil belajar pra siklus II adalah sebagai berikut:

Tabel.13 Frekuensi hasil belajar siklus II

N NAMA NILAI KETERANGAN

1 MUAMMAR 65 TDK TUNTAS

2 ABD.SALAM 80 TUNTAS

3 MUH.RIFALDI 80 TUNTAS

4 SUCI LAURA 80 TUNTAS

5 HASNIA 85 TUNTAS

33
6 DJAZIL DZAKI 90 TUNTAS

7 MUH.RUSTAM PRATAMA 85 TUNTAS

8 FADIL 85 TUNTAS

9 FITRIANI 85 TUNTAS

10 NURAFRILIANNA 55 TDK TUNTAS

11 IRWANDI 80 TUNTAS

12 LISDA 60 TDK TUNTAS

13 REVANI AMANADA 80 TUNTAS

14 ANDIEN PUTRI 90 TUNTAS

15 SAPARUDDIN 80 TUNTAS

Tabel.14 Analisis Ketuntasan Hasil

Evaluasi

Siklus II

No Ketuntasan Frekwensi Persentase

1 Tuntas 12 80%

2 Tidak Tuntas 3 20%

Rerata 78

Maksimum 90

Minimum 55

Berdasarkan tabel ketuntasan di atas terdapat 12 siswa yang mencapai

ketuntasan belajar lebih dari KKM 77 atau 80% sedangkan yang belum mencapai

ketuntasan belajar kurang dari 77 adalah 3 anak atau 20 %.

Pelaksanaan Siklus III

34
Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti dan telah bekerja sama dengan pihak

Sekolah SMKN 2 Maros yang difokuskan pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam kelas X.

1. Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan beberapa persiapan atau hal yang

akan dilakukan dalam penelitian, yaitu:

a. Menetapkan tempat yang akan digunakan dalam penelitian yaitu SMKN 2 Maros

b. Peneliti mengidentifikasi data dari hasil penelitian pada siklus II.

c. Menentukan titik fokus penelitian (menggunakan Media pembelajaran Audio

Visual ), dalam mata pelajaran Pendidikan agama Islam di Kelas X.

d. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran pendidikan

Agama Islam dengan menggunakan Metode pembelajaran demonstrasi di bantu

dengan Media Audio Visual dalam dua kali pertemuan.

e. Menyiapkan soal mengenai materi Wakaf

f. Membuat Tabel lembar observasi bagi guru dan siswa selama pembelajaran mata

pelajaran berlangsung.

2. Pelaksanaan

Palaksanaan siklus III dilaksanakan pada hari Jum’at 2 juli 2022, dengan

kegiatan sebagai berikut:

a. Kegiatan Awal

Kegiatan diawali dengan menyiapkan kelas, memberi salam dilanjutkan

dengan berdoa sebelum pembelajaran dilaksanakan, kemudian melakukan

presensi untuk mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya meminta siswa

menyiapkan peralatan tulis dan buku yang akan digunakan pada kegiatan

pembelajaran. Apersepsi dan motivasi bertujuan membuka pemikiran siswa

35
tentang kegiatan sehari-hari yang bertema sesuai dengan materi yang akan

dipelajari. Mengingatkan kembali materi yang di sampaikan pada pertemuan

siklus II tentang ibadah Zakat dan yang berkaitan dengan hal -hal ibadah Zakat .

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti dimulai dengan guru menyampaikan tujuan

pembelajaran. Menampilkan tayangan video yang membahas materi Wakaf lalu

guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mewakili setiap kelompok agar

mampu menyampaikan isi materi sesuai dengan apa yang telah di saksikan dalam

tayangan video pembelajaran masalah wakaf . guru mempersilahkan siswa secara

bergantian untuk menyampaikan materi yang di simak melalui video

pembelajaran .guru memberikan soal-soal untk mengukur hasil pembelajaran hari

ini.Selanjunya guru bersama siswa merefleksi materi yang telah dipelajari

agar siswa lebih paham dengan materi tersebut.

c. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

Selanjutnya guru memberikan kesimpulan agar siswa paham dengan materi yang

di ajarkan pada hari ini .guru meminta siswa mengemas alat tulis dan buku-buku.

Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan berdoa.

Dalam penelitian ini, peneliti juga mengamati proses belajar mengajar antara

guru dan siswa.Analisis data hasil observasi kegiatan mengajar guru pada

pelaksanaan siklus III yang dilakukan oleh observer yaitu guru agama Islam

,menggunakan pembelajaran demonstrasi di bantu media Audio visual, Peneliti

menetapkan Standar Kompetensi (SK) yang akan dikaji, yaitu 1. Memahami

Hikmah wakaf dalam kehidupan . Dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabe.15 Komponen Guru

36
Hal yang Diamati Skor
No
Guru 1 2 3 4

1 Penguasaan Materi:
a. Kelancaran menjelaskan materi
b. Kemampuan menjawab pertanyaan 
c. Keragaman pemberian contoh

2 Sistematika penyajian:
a. Ketuntasan uraian materi
b. Uraian materi mengarah pada tujuan 
c. Urutan materi sesuai dengan SK KD

3 Penerapan Metode:
a. Ketepatan pemilihan metode sesuai materi
b. Keseuaian urutan sintaks dengan metode yang
digunakan mudah diikuti siswa

4 Penggunaan Media:
a. Ketepatan pemilihan media dengan materi
b. Ketrampilan menggunakan media 
c. Media memperjelas terhadap materi
5 Performance:
a. Kejelasan suara yang diucapkan
b. Kekomunikatifan guru dengan siswa
c. Keluwesan sikap guru dengan siswa

6 Pemberian Motivasi:
a. Keantusiasan guru dalam mengajar
b. Kepedulian guru terhadap siswa
c. Ketepatan pemberian reward dan punishman

Jumlah 6

Skor perolehan : 24
Rata-rata :4 Sangat Baik

37
Berdasarkan tabel di atas hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus III,

perolehan total sebanyak 24 dengan skor rata-rata 4 kategori sangat baik.

Tabel.16 Komponen Siswa

Hal yang Diamati Skor


No
Guru 1 2 3 4
1 Keaktifan Siswa:
a. Siswa aktif mencatat materi pelajaran 
b. Siswa aktif bertanya
c. Siswa aktif mengajukan ide
2 Perhatian Siswa:
a. Diam, tenang
b. Terfokus pada materi 
c. Antusias
3 Kedisiplinan:
a. Jujur
b. percaya diri 
c. tanggung jawab
4 Penugasan/Resitasi:
a. Mengerjakan semua tugas 
b. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai waktunya
c. Mengerjakan sesuai dengan perintah
Jumlah 4
Skor perolehan : 14
Rata-rata : 3,75 Baik
Berdasarkan tabel di atas hasil observasi kegiatan belajar siswa siklus III

perolehan total sebanyak 14 dengan skor rata-rata 3,75 kategori sangat baik.

Data hasil evaluasi yang dilakukan pada akhir pembelajaran mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam pada siklus III Masih terdapat siswa yang tidak tuntas

dalam belajar dan belum mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) 77 yang telah

ditetapkan. Dari 15 siswa yang tidak tuntas sebanyak 13,33% atau 2 siswa, dan siswa

yang tuntas sebanyak 86,66% atau 13 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 80

dan nilai yang terendah adalah 65. Nilai rata-rata kelas yaitu 78. Distribusi ‘frekuensi

hasil belajar siklus II adalah sebagai berikut:

38
Tabel.17 Frekuensi hasil belajar siklus III

N NAMA NILAI KETERANGAN

1 MUAMMAR 70 TDK TUNTAS

2 ABD.SALAM 80 TUNTAS

3 MUH.RIFALDI 80 TUNTAS

4 SUCI LAURA 80 TUNTAS

5 HASNIA 85 TUNTAS

6 DJAZIL DZAKI 80 TUNTAS

7 MUH.RUSTAM PRATAMA 85 TUNTAS

8 FADIL 85 TUNTAS

9 FITRIANI 85 TUNTAS

10 NURAFRILIANNA 77 TUNTAS

11 IRWANDI 80 TUNTAS

12 LISDA 65 TDK TUNTAS

13 REVANI AMANADA 80 TUNTAS

14 ANDIEN PUTRI 80 TUNTAS

15 SAPARUDDIN 80 TUNTAS

Tabel. 18 Analisis Ketuntasan Hasil

Evaluasi

Siklus III

No Ketuntasan Frekwensi Persentase


1 Tuntas 13 86,66 %
2 Tidak Tuntas 2 13,33 %
Rerata 79,46
Maksimum 80
Minimum 65

39
Dari tabel diatas peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari persentase

ketuntasan dari pra siklus ke siklus I ,siklus II dan siklus III. Kondisi awal atau pra

siklus dari 15 siswa 9 diantaranya telah mencapai KKM 77 dengan persentase 60 %, 6

siswa belum mencapai KKM atau masih dibawah KKM 77 dengan persentase 40 % .

Setelah dilakukan tindakan pertama atau siklus I dari 15 siswa 10 diantaranya telah

mencapai KKM 77 dengan persentase 66,66 %, 5 siswa masih dibawah KKM 77

dengan persentase 33,33%. Kemudian peneliti melakukan tindakan siklus II dari 15

siswa,12 diantaranya telah mencapai KKM 77 dengan persentase 80%,3 siswa belum

mencapai KKM atau masih dibawah KKM 77 dengan persentase 20 %.kemudian

penelitimelakukan tindakan ke tiga atau siklus III dari 15 siswa , 13 diantaranya telah

mencapai KKM 77 dengan persentase 86,66 %, 2 siswa yang belum mencapai KKM

atau masih dibawah KKM 77 dengan persentase 13,13%.

Pada penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan di SMKN 2 Maros, dalam

penelitian ini menggunakan model pembelajaran saintifik dengan menggunakan

Metode demostrasi dipadukan media Audio visual yang dilaksanakan dengan 3 kali

pertemuan dalam 3 siklus. Pada penelitian ini peneliti juga berhasil meningkatkan

hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi Hikmah Ibadah Haji,zakat dan Wakaf

dalam kehidupan . Siswa mampu mendapatkan hasil dengan mencapai diatas KKM

77. Pada tiap pertemuan peneliti menyajikan penugasan yaitu setiap siswa

memaparkan hasil pemahaman yang di ajarkan pada materi Ibadah zakat,Haji dan

Wakaf serta memberikan tanya jawab langsung serta pemberian tugas demonstrasi

setiap siswa . Dalam peneletian ini juga Model pembelajaran saintifik mempunyai

keunggulan/kelebihan yaitu: (1) meningkatkan kemandirian siswa; (2) meningkatkan

partisipasi siswa untuk menyumbangkan pemikiran karena leluasa dalam

mengungkapkan pendapatnya dan melatih kecepatan berpikir siswa.

40
Pada siklus I, sebelum melakukan adanya kegiatan belajar mengajar

menggunakan metode pembelajaran demonstrasi dipadukan media Audio visual ,

guru terlebih dahulu memberikan instruksi tentang bagaimana caranya menggunakan

metode pembelajaran demonstrasi dipadukan media Audio visual.. Hal tersebut

membantu siswa memahami bagaimana caranya melakukan tugasnya. Dalam

pelaksanaannya, siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan model

pembelajaran sesuai dengan apa yang diinstruksikan oleh guru dan peneliti.

Peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dengan menerapkan demonstrasi

dipadukan media Audio visual juga dapat dibuktikan dengan meningkatnya hasil

tes evaluasi pada setiap siklus. Sejalan dengan teori hasil belajar menurut para ahli

(Sudjana, 2008:22) hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya. Menurut Purwanto (2004:85) hasil

belajarmerupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat

mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi ada juga yang mengarah

kepada tingkah laku lebih buruk.

Hasil analisis terbukti bahwa hasil belajar siswa dapat meningkat karena

meningkatnya kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses kegiatan belajar

mengajar. Ketuntasan siswa pada siklus III yang di atas KKM berjumlah 13 siswa

(86,66 %) siswa yang belum tuntas dibawah KKM berjumlah 2 siswa (13,13%). Dari

data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sudah meningkat.

Ketuntasan siswa pada siklus III yang di atas KKM berjumlah 13 siswa (86,66

%) dan siswa yang belum tuntas dibawah KKM berjumlah 2 siswa (13,13 %). Dari

data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sudah meningkat dan hasil

tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 80%

karena ketuntasan hasil belajar mencapai 86,66%.

41
Hasil analisis lembar observasi guru sudah meningkat.Siswa lebih aktif

dibandingkan guru.Siswa juga lebih tertarik dengan pembelajaran. Ketidak tuntasan

siswa disebabkan karena ada 2 siswa kurang berkonsentrasi dalam pembelajaran dan

siswa ini cenderung siswa sering menganggu teman-teman lainnya pada saat belajar

sehingga siswa tersebut tidak memperhatikan dengan benar, hal ini disebabkan karena

siswa tersebut masih mempunyai sifat kekanak kanakan sehingga dapat di simpulkan

bahwa siswa yang dimaksud tidak pernah serius dalam mengikuti pembelajaran yang

berlangsung.

Pada pembelajaran siklus III ketuntasan belajar telah mencapai 86,66% ≥80%

dari indikator keberhasilan dari yang telah ditetapkan.Dengan demikian PTK ini

terbukti mencapai keberhasilan. Peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam ini

dikarenakan Metode Pembelajaran demonstrasi dipadukan media Audio visual dapat

melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, dan lebih banyak terfokus pada

siswa, siswa bekerja secara Mandiri dan berkelompok,mendiskusikan masalah yang

diberikan oleh guru. Siswa dituntut untuk bekerja sama, benar-benar belajar dan

berpendapat. Hal ini juga membuat siswa lebih rileks tidak tegang dalam menerima

materi.Setelah itu siswa juga diajarkan untuk berani mempresentasikan hasil kerjanya

di depan kelas dan mendemonstrasikan hasil pengamatan dari media Audio visual

didalam proses pembelajaran.

Berdasarkan penelitian yang diuraikan, maka penggunaan Metode Pembelajaran

Demonstrasi dipadukan Media Audio Visual di SMKN 2 Maros Kelas X Multimedia

tahun Ajaran 2021/2022 dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama

Islam .

42
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti laksanakan tentang penerapan

metode pembelajaran demonstrasi dipadukan media Audio Visual pada materi haji,

zakat, dan wakaf dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan Metode demonstrasi dipadukan media Audio visual sangat sangat baik

digunakan dalam proses pembelajaran karena mampu menjadikan siswa lebih

fokus dan pembelajaran lebih menarik sehingga siswa dengan mudah memahami

pembelajaran yang diberikan

2. Penerapan metode pembelajaran demonstrasi dipadukan dengan media dapat

meningkatkan hasil belajar materi haji, zakat, dan wakaf pada siswa Kelas X

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Maros , dengan didasari pada setiap

siklusnya berada pada kategori sangat baik, yang mana pada siklus I seluruh

kemampuan memecahkan masalah pada materi haji, zakat, dan wakaf siswa

mencapai 66,66 %. meningkat pada siklus II dengan kemampuan memecahkan

masalah mencapai 80 %. Dan meningkat lagi pada siklus III dengan kemampuan

memecahkan masalah mencapai 86,66 %.Hasil penerapan metode pembelajaran

demonstrasi di padukan media Audio Visual dalam meningkatkan hasil belajar

materi haji, zakat, dan wakaf pada siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan

Negeri 2 Maros,mengalami peningkatan dengan nilai ketuntasan siswa pada siklus I

yaitu 66,66% sedangkan yang tidak tuntas sebesar 33,33 % dan pada siklus II nilai

ketuntasan mencapai 80% dan yang tidak tuntas hanya 20 %. Dan pada siklus III

nilai ketuntasan mencapai 86,66 % dan yang tidak tuntas hanya 13,13 %, kelemahan

yang dirasakan peneliti saat melakukan penelitian yaitu: Kurang memadainya


43
fasilitas kelas. Adapun kelebihannya yaitu: siswa semangat dan aktif dalam

mempraktekkan materi yang berkaitan dengan haji, zakat, dan wakaf.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian tindakan kelas X Sekolah Menengah Kejuruan

Negeri 2 Maros , maka peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Diharapkan bagi guru mata pelajaran agama untuk menerapkan metode demonstrasi

diapdukan media Audio Visual dalam proses belajar mengajar, karena dengan

menerapkan metode dan media tersebut dalam belajar mengajar dapat meningkatkan

minat dan hasil belajar siswa, membuat siswa lebih semangat dan aktif dalam belajar

dan mudah memahami contoh dari materi yang sedang diajarkan, kemudian

diharapkan bagi guru mata pelajaran agama dalam menerapkan metode tersebut bisa

membuat siswa fokus pada materi yang dipraktekkan.

2. Guru dapat menerapkan metode demonstrasidan media Audio Visual pada materi

lainnya.Dalam menggunakan metode demonstrasi dan media Audio Visual

diharapkan kepada guru untuk lebih terampil sehingga siswa dapat lebih aktif dalam

belajar khususnya pada mata pelajaran agama.

44
45
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Sani, Ridwan. Inovasi Pembelajaran. Jakarta:PT.Bumi Akasara, 2013.

Aripin, Zainal.Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Taniredja, 2012.

Arikunto, Suharsimi. Suhadjono. Supardi.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara,

2017.

As’adi,Basuki.Desain Pembelajaran Berbasis PTK. Ponorogo: STAIN Ponorogo Press,

2000.

DirektoratTenaga Kependidikan.Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya. Jakarta: Diknas,

2008.

Djamarah, SyaifulBahri. Zain, Aswan.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta, RinekaCipta,2010.

Ramayulis.Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2006.

Jurnal PTK dan Pendidikan Vol. 3 No. 2, Juli-Desember 2017.

Karwati,Euis dan Priansa,Donni Juni. Manajemen Kelas classroom Management. Bandung,

Alfabeta, 2014.

Malik, Oemar.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Nasih, Ahmad Mujin. dan Kholidah, Lilik Nur. Metode dan Tehnik Pembelaaran Agama

Islam. Bandung: Refika Aditama, 2009.

Ningrum, Indah Wahyu.Peningkatan Pemahaman Konsep Sifat-Sifat Bangun Ruang Melalui

Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V Sdn Tawang 02. Tawang:Skripsi Tidak

Diterbitkan, 2013.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai