Oleh
1
LEMBAR IDENTITAS PENGESAHAN
Tanggal Pelaksanaan:
2
Ucapan Terima Kasih
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rakhmat-
Nya sehingga penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini ini dapat diselesaikan
dengan baik. Laporan ini dapat berjalan sesuai dengan rencana, oleh karena itu dalam
kesempatan ini tidak lupa diucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Bapak Drs. L.M Tauhid, M.Pd selaku kepala UPBJJ UT Mataram
2. Ibu Pembimbing Bq. Nilawati Astini, M.Pd
3. Bapak Kepala Sekolah Dasar Negeri 3 Pengadangan
4. Semua pihak yang telah ikut memberikan sumbangsihnya.
3
DAFTAR ISI
Halaman Judul ....................................................................................... i
Kata Pengantar ..................................................................................................... iv
Daftar Isi .............................................................................................................. v
Daftar Lampiran .................................................................................................. vi
I. PENDAHULUAN. ...................................................................... ............... 4
A. Latar Belakang ................................................................................ ....... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 6
C. Tujuan Perbaikan............................................................................................. 6
D. Manfaat .......................................... ...................................................... 7
II. KAJIAN PUSTAKA....................................................................................... 9
III. METODE ATAU PELASANAAN PERBAIKAN .................................... 14
A. Subjek Penelitian..................................................................................... 14
B. Deskrepsi Perbaikan...................................................................................... 14
1. Tahap Perencanaan Tindakan ............................................................. 15
2. Tahap Pelaksanaa Tindakan .............................................................. 16
3. Tahap Refleksi .................................................................................... 17
4. Analisis Data ..................................................................................... 17
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 20
A. Siklus Pertama ...................................................................................... 21
B. Pelaksanaan Tindakan dan Evaluasi Siklus Pertama..................... 23
C. Refleksi Siklus Pertama............................................................................... 27
D. Siklus Kedua ............................................................................................... 30
E. Pelaksanaan Tindakan dan Evaluasi Siklus Kedua ............................. 33
F. Refleksi Siklus Kedua .................................................................................... 38
V. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 41
A. Simpulan ................................................................................................. 41
B. Saran ........................................................................................................... 42
LAMPIRAN-LAMPIRAN
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
melalui peningkatan kualitas proses pembelajaran. Dalam hal ini, guru sebagai
pendidik mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan kualitas dan
kuantitas pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus dapat memikirkan dan
yang dimiliki oleh anak didik. Di samping hal tersebut, guru juga harus mampu
memberikan rangsangan kepada siswa untuk mau belajar dan berusaha meningkatkan
kemampuan belajarnya.
Secara umum, belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan prilaku (tingkah
laku), pegetahuan dan mental akibat interaksi individu dengan lingkungan. Dalam
menyatakan “cara belajar anak yang benar tidak harus berpusat kepada guru saja
akan tetapi peserta didiklah yang harus aktif”. Konsep tersebut harus diperhatikan,
memandirikan peserta didik (siswa) untuk belajar, bekerja sama dan menilai diri
sendiri. Hal itu dimaksudkan agar peserta didik mampu membangun pemahaman dan
kecerdasan dan minat peserta didik yang dilakukan secara terus menerus. Penilaian
5
perkembangan peserta didik melalui pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan
Membaca siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru serta tinggi
belajar ini tercermin dari terserapnya materi pelajaran oleh anak. Tingkat
sebagai prestasi hasil belajar siswa yang dinyatakan dalam bentuk nilai belajar,
kelas, seorang guru sangat mengharapkan anak didiknya mencapai suatu target
pelajaran dengan baik. Akan tetapi hal tersebut tidak mudah untuk dicapai dalam
proses pembelajaran ini. Untuk mengatasi hal (mencapai) tersebut, tentunya guru
harus mempunyai suatu konsep strategi yang sangat jitu (baik). Salah satu di
Pengadangan pada semester I, tahun pelajaran 2010/ untuk mata pelajaran bahasa
Indonesia dan Matematika, hasil yang diperoleh sangat kurang memuaskan. Hasil
yang telah diperoleh dari kegiatan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia hanya
6
lima (5) orang dari 25 siswa yang tingkat Keterampilan Membaca materi pelajaran
memperoleh nilai di atas 70 dan hanya tiga orang siswa tingkat Keterampilan
Tindakan Kelas (PTK) sangat penting diperlukan guna pengkajian yang lebih
mendalam terhadap sesuatu yang terjadi di dalam kelas dan juga untuk
sebab itu, penulis dibantu oleh teman sejawat melakukan perbaikan pembelajaran
ini dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir dalam mata kuliah
B. Rumusan Masalah
dirumuskan masalah utama yang akan dikaji melalui penelitian tindakan kelas ini
adalah sebagai berikut. Apakah dengan metode pemberian tugas dapat meningkatkan
7
C. Tujuan Perbaikan
pelajaran bahasa Indonesia dan materi mata pelajaran Matematika. Secara khusus
(1) untuk mengetahui kemampuan murid kelas V sekolah dasar negeri Inpres
tugas, dan
D. Manfaat Perbaikan
Hasil yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas yang diadakan adalah
sebagai berikut :
Bagi Siswa :
Matematika; dan
Matematika.
8
Bagi guru :
1. Dengan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas ini, guru akan dapat sedikit
dapat diminimalkan.
kelas ini, guru akan terbiasa melakukan penelitian tindakan kelas yang
tentunya akan membawa manfaat bagi perbaikan pembelajaran serta guru itu
sendiri.
yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan minat siswa, yang menarik,
Bagi Sekolah :
sekolah itu sendiri. Dengan informasi ini diharapkan sekolah tersebut dapat
9
3. Meningkatkan kredibilitas sekolah yang bersangkutan; dan
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
B. Pengertian Starategi
yang mantap dan utuh tentang kegiatan pembelajaran. Seorang guru harus mengetahui
bisa dilakukan dengan baik dan memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
Di dalam proses pembelajaran, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat
belajar secara efektif dan efisien, menggena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu
langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian,
haluan untuk bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan.
a). Pengidentifikasian dan penetapan spesifikasi dan kualifikasi hasil yang harus
11
b). Pertimbangan dan pemiihann strategi (pendekatan) utama ampuh untuk mencapai
sasaran..
c). Pertimbangan dan penetapan langkah-langkah yang ditempuh sejak awal sampai
akhir.
d). Pertimbangan dan penetapan tolok ukur dan kurang baku yang akan digunakan
Rumusan instruksional yang dibuat oleh guru tidak selalu hanya satu tujuan,
kadang-kadang banyak atau mungkin bahkan beberapa tujuan. Untuk mencapai hal
tersebut, maka guru memerlukan beberapa teknik penyajian pula yang digunakan agar
ada yang bervariasi. Dalam mencapai tujuan teknik penyajian dipandang sebagai
suatu alat atau sebagai suatu cara yang harus digunakan oleh guru agar tujuan
pelajaran itu tercapai. Sudah sewajarnya pula bila setiap teknik mengajar hanya dapat
digunakan di dalam situasi dan tujuan tertentu, kalau situasi dan tujuan berubah, maka
cara mengajarnya juga harus lain. Karena itu, seorang guru atau instruktur harus
meningkatkan mutu dan frekuensi isi pelajaran, maka sangat menyita waktu siswa
untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut
guru perlu memberikan tugas-tugas di luar jam pelajaran. Tugas semacam tersebut
dapat dikerjakan di luar jam pelajaran, di rumah, maupun sebelum pulang, sehingga
12
Tugas dapat diberikan dalam bentuk daftar sejumah pertanyaan mengenai
mata pelajaran bahasa Indonesia dan Matematika, atau satu perintah yang harus
dibahas dengan diskusi atau perlu dicari uraiannya pada buku pelajaran. Dapat juga
berupa tugas tertulis atau tugas lisan yang lain atau mengadakan observasi terhadap
Teknik pemberian tugas atau resitasi biasanya digunakann dengan tujuan agar
siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melakukan latihan-
sesuatu dapat lebih terintegrasi. Hal itu terjadi disebabkan siswa mendalami situasi
atau pengalaman yang berbeda, waktu menghadapi masalah baru. Di samping itu
Setelah siswa memahami tujuan dan makna tugas, maka mereka akan
melaksanakan tugas dengan belajar sendiri, atau mencari nara sumber sesuai dengan
tujuan yang telah digariskan dan penjelasan dari guru. Dalam proses ini guru perlu
mengontrol, pelaksanaan tugas itu, apakah dikerjakan dengan baik, apakah dikerjakan
oleh siswa sendiri, tidak dikerjakan oleh orang lain, maka perlu diawasi dan teliti.
Siswa bila telah selesai melaksanakan atau mempelajari tugas, maka mereka
harus membuat laporan (fase resitasi) yang bentuknya juga telah ditentukan sesuai
dengan tujuan tugas. Oleh guru harus sudah disiapkan alat evaluasi, agar dapat
menilai hasil kerja siswa dan dapat memberi gambaran yang obyektif mengenai usaha
siswa melaksanakan tugas itu. Evaluasi ini penting untuk siswa karena dapat
menumbuhkan semangat kerja yang lebih baik; dan meningkatkan hasrat belajar .
13
Dalam penggunaan teknik resitasi ini siswa mempunyai kesempatan untuk
saling membandingkan dengan hasil pekerjaan orang lain, dapat mempelajari dan
tugas yang diberkan atau dikerjakan oleh siswa tidak sesuai dengan tujuan yang telah
dirumuskan, maka tidak dapat digunakan teknik resitasi ini. Bila keadaan demikian
kemungkinan hanya meniru pekerjaan temannya; itu kelemahannya bila guru tidak
dapat mengawasi langsung pelaksanaan tugas tersebut. Jadi, siswa tidak menghayati
sendiri proses pembelajaran itu sendiri, kemungknan lain orang yang mengerjakan
tugas tersebut. Oleh karena itu, perlu diminta bantuan orang tua dengan memberi tahu
bahwa anaknya mempuyai tugas yang harus dikerjakan di rumah; sehingga dapat
turut mengawasi pelaksanaan tugas; dapat menjadi tempat mengecek apakah itu
metode pemberian tugas adalah cara penyajian bahan pelajaran di mana guru
memberikan tugas tertentu agar murid melakukan kegiatan belajar, kemudian harus
dengan menggunakan metode pemberian tugas ini melihat ada beberapa kebaikan
dari metode ini adalah sebagai berikut. a) pengetahuan yang diproleh murid dari hasil
belajar yang banyak berhubungan dengan minat atau bakat dan yang berguna untuk
14
hidup akan lebih meresap, tahan lama dan lebih otentik, b) mereka berkesempatan
berdiri sendiri, c) tugas dapat lebih meyakinan tentang apa yang dipelajari dari guru,
dipelajari., dan d) metode ini dapat membuat siswa bergairah dalam belajar karena
membosankan.
15
BAB III
A. SUBJEK PENELITIAN
1. Bahasa Indonesia, pada hari Rabu, 8 Oktober 2010 untuk siklus I/I
1. Bahasa Indonesia, pada hari Rabu 4 November 2010 untuk siklus II/I
B. DESKRIPSI PERBAIKAN
16
pelaksanaan tindakan perbaikan melalui dua tahap secara berdaur ulang (dalam 2
siklus) mulai dari (1) perencanaan, (2) tindakan (pengamatan), dan (3) refleksi.
Pada tahap ini peneliti dan teman sejawat secara kolaboratif mengadakan
siswa dalam pembelajaran., yang meliputi (1) memilih topik yang benar-
benar relevan dengan kebutuhan dan minat siswa, yang menarik perhatian
17
efisien, dan kreatif, dan (3) mengatur tata letak tempat duduk yang dapat
18
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
(1) merancang intervensi yang berkaitan dengan pelaksanaan teknik (metode) dalam
rencana,
menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat sehingga diperoleh data
3. Tahap Refleksi
19
diperoleh, serta melihat hubungannya dengan teori dan rencana yang telah
ditetapkan.
4. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian tindakan masuk pada tahap refleksi. Pada
tahap refleksi, peneliti menganalisis hasil latihan (siklus demi siklus) yang telah
dilaksanakan. Hal-hal yang dilakukan adalah (1) analisis tentang tindakan yang
penyimpulan data yang telah diperoleh, serta melihat hubungan antara teori dan
Data yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif.
Secara kolaboratif tim peneliti akan melihat, merefleksi, dan mengkaji temuan-temuan
yang signifikan dari hasil tindakan. Untuk mempermudah pengukuran dan pemberian
makna terhadap hasil refleksi dipergunakan teknis analisis kualitatif yaitu : a) reduksi
data, b) penyajian data, dan c) penarikan simpulan (verifikasi). Data yang bersifat
kuantitatif akan dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif yaitu teknik analisis data
Data pengamatan aktivitas guru dan siswa selama KBM dianalisis dengan
muncul selama KBM berlangsung sesuai dengan jenis kegiatan dengan frekuensi
f
P = ........... x 100%
20
N
Keterangan:
P = Persentase
Selain itu, untuk menganalisis data tentang respon siswa digunakan penarikan,
sebagai frekuensi siswa yang memberikan jawaban yang sama dibagi dengan
n
P = ................ x 100%
N
Keterangan:
P = persentase
materi bahasa Indonesia dan materi Matematika digunakan lembar kerja siswa
21
c. 65-75 dengan kategori cukup (C)
22
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan diuraikan hasil yang diperoleh selama pemberian
Dalam hal ini, sebelum dan sesudah diberikan latihan berdaur ulang. Sebelum
tindakan dalam penelitian ini. Adapun proses pelaksanaan tindakannya adalah sebagai
berikut:
yang diperlukan, dan mempersiapkan embar observasi yang akan diisi pengamat. dan
a. siswa disiapkan dan diatur tempat duduknya agar suasana menjadi menarik,
dan
b. Setelah siswa diatur, guru memberikan deskripsi materi baik mata pelajaran
Tabel 4.1
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran
bahasa Indonesia materi Menulis Menggunakan Metode
Pemberian Tugas Siklus Pertama Pertemuan Pertama (I/I)
No Kategori aktivitas Jumlah Persentasi
kemunculan kemunculuan
1 Mempersiapkan peserta didik 2 9,09%
2 Melakukan apersepsi 1 4,54%
23
3 Membacakan sebuah puisi untuk merangsang 2 9,09%
pikiran siswa dalam menulis
4 Menyampaikan materi pelajaran 4 18,18%
5 Mengelola KBM sesuai dengan Metode 3 13,63%
6 Metode Tugas 4 18,18%
7 Membimbing siswa dalam menulis puisi 3 13,63%
8 Memotivasi siswa dalam mengerjakan tugas 2 9,09%
9 Memberikan penguatan terhadap hasil kerja 1 4,54%
siswa
10 Merefleksikan pembelajaran saat itu 0 0%
Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa hasil pengamtan aktivitas guru pada siklus
pertama pertemuan pertama ini ada satu aktivitas yang tidak dilakukan oleh guru.
Aktivitas tersebut adalah merefleksikan pembelajaran saat itu. Pada siklus pertama
penjelasan secara mendetail tentang menulis (BI). Apabila siswa bertanya, guru
membutuhkan waktu yang lama akan tetapi guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran cukup santai dan akrab. Karena biasanya guru yang telalu serius, murid
akan cepat bosan. Kesempatan siswa untuk bertanya masih dirasa kurang, karena
A. SIKLUS PERTAMA
Pada tahap ini peneliti dan teman sejawat secara kolaboratif mengadakan
24
(1) mengamati teknik (metode) pembelajaran yang digunakan guru dalam
direncanakan,
25
dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat
sebelumnya.
beberapa hal penyebab tidak memadainya hasil yang diperoleh siswa baik
seorang guru harus berpedoman pada rancangan yang sudah dibuat dalam
skenario pembelajaran.
3. Tahap Refleksi
26
(1) analisis tentang tindakan yang dilakukan,
diperoleh, serta melihat hubungannya dengan teori dan rencana yang telah
ditetapkan.
Secara umum pada tahap pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah sebagai
berikut:
direncanakan.;
(3) peneliti memberikan pengarahan, motivasi dan stimulus agar siswa dapat
berdasarkan rencana;
27
bahasa Indonesia dan Matematika. Data tersebut akan dijadikan bahan
Tabel 4. 2
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran
Matematika Dengan Menggunakan Metode Pemberian
Tugas Siklus I/II (Siklus Pertama Pertemuan Kedua)
Dari tabel 4.2 di atas, dapat dilihat aspek-aspek yang diamati pada kegiatan
belajar mengajar siklus pertama pertemuan kedua yang dilaksanakan oleh guru
pertama pertemuan kedua ini, guru menyampaikan materi dengan gaya yang lebih
akrab dan santai, sehingga dalam menjelaskan materi tidak terkesan kaku agar apa
yang disampaikan guru dapat diterima oleh siswa dengan mudah. Selama proses
pembelajaran dapat tercapai. Guru berusaha memanfaatkan waktu yang ada sehingga
28
berakhir.
1. Kegiatan dan Data pada Siklus Pertama Pertemuan Pertama Pada Mata
untuk menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk
bahasa Indonesia.
Indonesia.
29
19 Misratul Aini P 7
20 Muh. Muhlisin L 8
Jumlah 149
Rerata 7.45
untuk menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk
Matematika.
Matematika.
30
15 Haerudin L 7
16 Maliki L 6
17 Hartani L 6
18 Kholida P 7
19 Misratul Aini P 7
20 Muh. Muhlisin L 7
Jumlah 139
Rerata 6.95
Dari tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan siswa kelas V SDN
3 Pengadangan Semester satu (I) dalam mata pelajaran bahasa Indonesia mendapat
nilai bervariasi. Ada satu siswa tergolong mendapat nilai terbaik satu (1) dengan
nilai 90, ada sembilan siswa yang mendapat nilai terbaik dua (2) dengan nila 80, dan
ada delapan siswa yang mendapat nilai baik yaitu 70 dan dua siswa yang mendapat
nilai cukup (60). Dari 20 siswa, sembilan orang siswa yang memiliki nilai terbaik
satu dan dua atau sekitar (50%), sedangkan yang mendapat nilai 70 hanya delapan
orang siswa atau sekitar (40%),. Sementara itu, yang berkemampuan cukup (60)
31
Barometer penentuan ini dilihat berdasarkan data hasil ulangan yang
Dari table 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan siswa kelas V
Ada siswa yang mendapat nilai cukup baik (80), ada siswa yang mendapat nilai
baik (70), dan ada siswa yang mendapat nilai cukup (60). Dari 20 siswa yang
memiliki nilai cukup baik (80) hanya empat orang siswa atau sekitar (20%), siswa
yang mendapat nilai berkemampuan baik (70) hanya sebelas orang siswa atau
sekitar (55%). Sementara itu, siswa yang berkemampuan cukup (60) tercatat lima
Barometer penentuan ini dilihat berdasarkan data hasil ulangan yang dilakukan
pelajaran bahasa Indonesia dan Matematika oleh siswa seperti yang telah
Adapun deskripsi yang disiapkan guru yaitu materi yang akan dikerjakan sesuai
32
dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Perlu dipahami bahwa hasil
penjelasan pada tahap ini sekaligus merupakan gambaran kemampuan siswa setelah
diberi tindakan.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, kegiatan guru dan siswa berikutnya
dalam mata pelajaran Matematika kaitannya dengan yang akan dihadapi pada siklus
materi pelajaran dengan mengacu kepada beberapa masalah yang menjadi suatu
mengadakan
aktivitas pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai rencana. Beberapa hal yang masih
menjadi catatan adalah: (1) terdapat tiga kegiatan yang pelaksanaannya kurang
optimal, yaitu guru memberikan penjelasan tentang maksud serta cara kerja siswa
Matematika, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-
hal yang dianggap kurang jelas, dan apakah semua perintah dan arahan guru
33
diberikan oleh guru.
D. SIKLUS KEDUA
Pada tahap ini peneliti dan teman sejawat secara kolaboratif mengadakan
(1) memilih topik yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan minat
(3) mengatur tata letak tempat duduk yang dapat menimbulkan suasana aman,
nyaman dan rileks, sehingga siswa tidak merasa terhalangi untuk belajar.
34
Tabel 4.5
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Menulis (BI) Dengan Metode Pemberian Tugas
Siklus II/I (siklus Kedua Pertemuan Pertama)
Dari tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa hasil pengamatan aktivitas siswa
pada siklus kedua pertemuan pertama ini, masih terdapat satu aspek yang tidak
dilakukan siswa, yaitu siswa bersama guru merefleksikan pembelajaran saat itu.
Aspek tersebut tidak dilakukan akibat pengaruh dari aktivitas guru yang banyak
Dari penempatan aktivitas siswa yang sering dilakukan siswa antara lain,
siswa kurang berdiskusi atau tanya jawab dengan guru. Siswa masih terlihat kurang
berani dalam bertanya apabila ada pembahasan atau materi yang kurang dimengerti.
Selain itu, antara siswa kurang berdiskusi mengenai tugas dan materi, masing-masing
pemahaman materi yang masih terlihat meraba-raba. Yang terlihat menonjol dalam
35
aktivitas siswa adalah siswa berbisik-bisik pada waktu guru menjelaskan materi,
tampak ada yang bergurau dengan teman sebangku. Dari semua siswa yang terlihat
berlangsung. Pada saat siswa diberi tugas masih terlihat beberapa siswa berbicara dan
bertanya denga temannya. Beberapa siswa telihat kurang bisa memahami dalam
pembelajaran menulis puisi, ini terlihat dengan hasil kerja beberapa siswa tersebut
waktu yang telah ditentukan, sehingga siswa banyak yang tergesa-gesa dalam
menyelesaikan tugasnya.
direncanakan,
36
kendala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan
3. Tahap Refleksi
Hal-hal yang dibahas adalah (1) analisis tentang tindakan yang dilakukan, (2)
mengulas dan menjelaskan teknik pemberian tugas yang telah dilaksanakan, (3)
melakukan intervensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang telah. diperoleh, serta
serupa pada siklus pertama), dan (c) mengatur tata letak tempat duduk
yang dapat menimbulkan suasana aman, nyaman dan rileks sehingga siswa
tidak merasa terhalangi untuk belajar; serta (4) menyusun dan menyiapkan
37
langkah-langakah pemebelajaran dengan menggunakan metode pemberian
tugas.
Secara umum pada tahap pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah sebagai
berikut:
direncanakan.;
(3) peneliti memberikan pengarahan, motivasi dan stimulus agar siswa dapat
berdasarkan rencana;
berikut.
38
Tabel 4.6 Lembar Pengamatan aktivitas siswa Dalam Pembelajaran Matematika
dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Siklus II/II (siklus
kedua pertemuan kedua)
Pada tabel 4.6 pengamatan aktivitas siswa siklus kedua pertemuan kedua di
Pada kegiatan ini waktu yang digunakan berkurang 5 menit karena siswa sudah mulai
kenal dengan guru serta telah mendapatkan materi pada siklus pertama pertemuan
pertama sehingga siswa lebih mudah mengikuti kegiatan pembelajaran secara ringan
tanpa beban.
pertama siswa menggunakan waktu 15 menit. Pada pertemuan kedua siswa sudah
banyak yang fokus pada hasil penyajian dan mengurangi frekuensi ramai dengan
39
Aspek yang tidak dilakukan siswa pada siklus kedua pertemuan pertama yaitu,
siswa bersama guru merefleksikan pembelajaran saat itu, tetapi pada pertemuan kedua
sudah dilakukan dan berjalan dengan baik. Hal ini diakibatkan karena waktu yang
dibutuhkan guru untuk menjelaskan materi lebih sedikit dibandingkan dengan siklus
kedua pertemuan pertama, karena pada siklus kedua pertemuan pertama materi sudah
banyak dijelaskan. Jadi, pada pertemuan ini guru hanya mengingatkan kembali
beberapa hal yang dijelaskan sebelumnya, sehingga siswa terlatih untuk mengingat
materi bahasa Indonesia, maka pada tahap ini kegiatan tersebut tidak dilakukan. Pada
tahap ini pelaksana tindakan melakukan, (1) guru membagikan naskah soal hasil
jawaban siswa pada siklus pertama; (2) siswa diminta kembali mempelajari soal-soal
tersebut berdasarkan masukan dari guru; dan (3) siswa berlatih kembali menjawab
Perbaikan hasil tes siswa secara (berdaur ulang), dapat dilihat pada tabel
berikut. Sedangkan, untuk latihan, konsepnya sama dengan kegiatan serupa pada
siklus pertama, yakni latihan dilakukan di dalam kelas (dalam ruangan). Pada kegiatan
40
Tabel 4.7 Kemampuan Keterampilan Membaca Materi Pelajaran
Bahasa Indonesia Sesudah Perbaikan pada siklus
kedua pertemuan pertama
41
2. Kegiatan dan Data pada Siklus kedua Pertemuan Kedua
untuk menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk
Matematika.
42
17 Hartani L 6
18 Kholida P 7
19 Misratul Aini P 7
20 Muh. Muhlisin L 8
Jumlah 159
Rerata 7.95
telah diberikan dan dilanjutkan dengan berlatih untuk menjawab soal-soal tersebut
memperolah hasil berbeda. Karena kegiatan ini sifatnya mengulang kegiatan serupa
pada siklus pertama, kegiatan ini menjadi lebih lancar. Pada tahapan ini juga terjadi
peningkatan hasil. Jika pada kegiatan serupa di siklus pertama diketahui dua siswa
memperoleh skor cukup (60), delapan siswa mendapat nilai bagus (70), sembilan
siswa mendapat nilai sangat bagus (80), dan satu orang siswa tergolong ke dalam
kategori nilai terbaik (90). Maka, pada kegiatan ini (siklus kedua) pada pertemuan
pertama diperoleh data: tidak satu pun siswa yang memperoleh skor kurang (50),
hanya satu siswa yang mendapat nilai cukup (60), apalagi kurang atau sangat kurang.
Di sini tercatat (13) tiga belas siswa mendapat nilai sangat baik (80), dan sisanya lima
orang siswa mendapat nilai baik (70). Dengan demikian, berangkat dari kenyataan/
43
Untuk aktivitas proses pembelajaran, dapat digambarkan bahwa hampir
semua aktivitas pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai rencana. Beberapa hal yang
tahap ini sudah tidak adalagi kegiatan yang pelaksanaannya kurang optimal meskipun
masih terdapat satu pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan yang direncanakan,
yaitu dosen membentuk kelompok-kelompok siswa yang terdiri atas 6 – 7 orang per
kelompok (masih terdapat kelompok yang anggotanya 8 orang). Yang terakhir ini
tambahan.
Kegiatan pada pertemuan kedua ini merupakan kegiatan penutup untuk siklus
kedua pada pertemuan kedua. Pada tahap ini diperoleh hasil sebagai berikut. Setelah
yang telah diberikan dan dilanjutkan dengan berlatih untuk menjawab soal-soal
tersebut yang telah disempurnakan. Pada tahapan kegiatan ini, masing-masing siswa
memperolah hasil berbeda. Karena kegiatan ini sifatnya mengulang kegiatan serupa
pada siklus pertama, kegiatan ini hasilnya menjadi lebih baik. Pada tahapan ini juga
terjadi peningkatan hasil. Jika pada kegiatan serupa di siklus pertama diketahui empat
siswa memperoleh skor kurang baik (50), tujuh siswa mendapat skor cukup (60), lima
siswa mendapat nilai bagus (70), dan tiga siswa mendapat nilai sangat bagus (80).
Maka, pada kegiatan ini (siklus kedua) pada pertemuan kedua diperoleh data: tidak
satu pun siswa yang memperoleh skor kurang (50), pada siklus ini tetap ada dua siswa
yang nilainya cukup (60), sedangkan siswa yang mendapat nilai baik (70) tercatat tiga
44
orang, dalam hal ini terjadi peningkatan nilai dan pengurangan kuantitas siswa. Di sini
tercatat (5) lima orang siswa mendapat nilai terbaik (10-9), dan sepuluh orang siswa
mendapat skor sangat baik (80). Dengan demikian, berangkat dari kenyataan/
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan: Setelah siswa diberi tindakan sebanyak
materi baik pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan Matematika dengan
pendekatan /metode pemberian tugas tergolong berkategori baik dan sangat (terbaik)
tercatat lebih dari 75%. Berdasarkan tabel 3 setelah siklus kedua dilaksanakan, yang
orang siswa (90,47%). Artinya, siswa sudah menguasai materi dengan baik
Eksposisi ini menunjukkan bahwa penelitian ini sudah berhasil. Hal ini
ditandai dengan telah tercapainya indikator keberhasilan penelitian, yakni siswa yang
minimal 75%. Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh ditunjukkan bahwa
siswa yang menguasai materi sudah di atas 70% yaitu 90,47%. Dengan demikian,
45
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
beberapa kesimpulan anatara lain: Penggunaan metode yang tepat sesuai dengan
Membaca materi dapat dilakukan oleh siswa melalui pemberian tugas, yaitu tugas
tahapan. Tahapan yang dimaksud adalah: (a) persiapan, (b) aktivitas belajar mengajar,
Setelah siswa diberi tindakan sebanyak satu kali (dua siklus), secara berdaur
mata pelajaran bahasa Indonesia dan Matematika dengan pendekatan Pemberian tugas
tergolong berkategori baik dan sangat (terbaik) tercatat lebih dari 75%. Berdasarkan
Membaca materi tergolong sangat baik. Sedangkan, berdasarkan tabel 4, siswa yang
46
Eksposisi ini menunjukkan tingkat keberhasilan yang ditandai dengan telah
Keterampilan Membaca materi dan pemahaman sangat baik minimal 75%. Sementara
itu, berdasarkan data yang diperoleh ditunjukkan bahwa siswa yang menguasai materi
2. Saran-saran
1. Agar memiliki nilai guna yang optimal, semua hasil penelitian ini harus segera
tindakan semacam ini, sehingga nantinya akan diperoleh berbagai strategi dalam
47
DAFTAR PUSTAKA
48
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
F. Kegiatan Pembelajaran:
PERTEMUAN PERTAMA (2 JAM PELAJARAN)
N PENGORGANISASIAN
KEGIATAN
O SISWA WAKTU
1 Prakegiatan Klasikal 3 menit
a. Guru menyapa siswa, memeriksa kehadiran
siswa, dan mengondisikan siswa agar siap
menerima pelajaran.
b. Guru menyiapkan media dan sumber belajar.
2 Kegiatan Awal Klasikal 5 menit
a. Guru melakukan apersepsi tentang materi 3 menit
pembelajaran.
- Apakah anak-anak masih ingat kalimat-
kalimat dialog padanankah drama yang
kalian buat minggu lalu?
- Coba diulangi dialog yang paling kalian
ingat?
b. Guru menginformasikan materi 1 menit
pembelajaran.
- Pada pembelajaran kali ini, kita akan
berdemonstrasi mendramakan naskah
49
yang sudah dibuat minggu sebelumnya.
c. Guru menginformasikan tujuan 1 menit
pembelajaran.
- Melalui pembelajaran ini, kalian
diharapkan dapat: (a) mendeskripsikan
watak tokoh drama, (b) menulis
deskripsi watak tokoh darma yang akan
diperankan, dan (c) memerankan tokoh
drama sesuai wataknya dengan lafal,
intonasi, dan ekspresi yang tepat.
3 Kegiatan Inti 42 menit
a. Guru mengondisikan siswa siap mengikuti Klasikal 1 menit
pembelajaran.
b. Siswa mendeskripsikan watak tokoh drama: Kelompok 10 menit
- Siswa dibagi dalam beberapa kelompok
(sesuai kelompok minggu sebelumnya).
- Kelompok siswa menelaah kembali naskah Kelompok
drama yang telah dibuat (termasuk cerita
legenda dan sinopsisnya).
- Kelompok siswa mendiskusikan dan
mendeskripsikan tokoh-tokoh drama yang
telah dibuat beserta wataknya (secara
lisan).
- Kelompok siswa menyampaikan hasil Kelompok
pekerjaannya di depan kelompoknya.
- Siswa anggota kelompok menanggapi. Kelompok
- Siswa memperoleh penguatan dari guru. Kelompok
- Siswa menanyakan hal-hal yang belum Individual
dipahami.
c. Siswa menulis deskripsi watak tokoh darma Kelompok 11 menit
yang akan diperankan:
- Kelompok siswa menuliskan tokoh-tokoh Kelompok
drama beserta wataknya yang telah
dideskripsikan tersebut dengan
menggunakan LKS yang disiapkan.
- Masing-masing kelompok siswa Kelompok
menyampaikan hasil pekerjaannya.
- Siswa dari kelompok lain menanggapi.
- Siswa mendapat penguatan dari guru dan Kelompok
teman lainnya.
d. Siswa memerankan tokoh drama sesuai Kelompok 20 menit
wataknya dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat:
- Kelompok siswa (ketua kelompok/calon Kelompok
sutradara) melakukan pemilihan pemain
sesuai dengan tokoh dan wataknya pada
drama yang telah dibuat.
50
- Kelompok siswa berlatih memerankan Kelompok
tokoh drama.
- Kelompok siswa berlatih mementaskan Kelompok
drama.
- Latihan dilanjutkan di luar kelas Kelompok
(dilanjutkan di rumah)
- Siswa mendapat penguatan dari guru. Kelompok
4 Kegiatan Akhir Klasikal 10 menit
a. Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan Klasikal 2 menit
pembelajaran hari itu.
b. Guru dan siswa mengadakan refleksi Individual 6 menit
terhadap pembelajaran hari itu.
c. Guru menugaskan siswa melanjutkan latihan Klasikal 2 menit
pementasan dramanya di rumah dan akan
dipentaskan pada pertemuan berikutnya,
sebagai tindak lanjut pembelajaran.
d. Guru menutup pembelajaran.
51
pementasan.
- Guru bersama siswa mengalkulasi hasil Kelompok
penilaian dan menentukan kelompok
pementas terbaik
- Kelompok dengan pementasan terbaik Kelompok
ditampilkan sekali lagi.
- Guru bersama kelompok siswa lain Kelompok
memberi komentar.
- Kelompok dengan pementas terbaik Kelompok
mendapat hadiah dari guru atau teman lain.
- Siswa mendapat penguatan dari guru. Klasikal
G. Penilaian (Terlampir)
- Jenis tes : tertulis
- Bentuk tes : subyektif
- Alat penilaian : Tugas (LKS) dan rubrik penilaian pementasan.
- Prosedur penilaian:
Penilaian proses : Pengamatan selama pembelajaran berlangsung
Penilaian hasil : LKS dan rubrik penilaian pementasan
52
Pengadangan, 13 November 2010
Mahasiswa,
Teman
Sejawat,
Mengetahui
Kepala SDN 3 Pengadangan
H. Arsayu, S.Pd
NIP. 195512311978021045
53
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
I. . Tujuan
1. Standar Kompetensi (SK)
- Setelah proses pembelajaran berlangsung, siswa mampu melakukan
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pecahan..
2. Kompetensi Dasar (KD)
<> Melalui penjelasan, Tanya jawa, dan pemberian tugas, siswa dapat:
- Mengalikan pecahan dengan benar.
2. Menentukan hasil kali dengan benar.
1. Mampu melakukan pengurangan dengan beanar.
4. Melakukan pembagian pecahan dengan benar.
3. Indikator
1. Siswa mampu menguasai materi pelajaran dengan benar
2. Siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar.
54
<>Melakukan pembagian pecahan dengan benar.
Metode
Eksprimen, diskusi, cerita, dan Tanya jawab.
- Media:
- Gambar
- Sumber bahan : GBPP Matematika 1994
- Buku Pelajaran Matematika Kelas IV
- Buku Paket Jendela Sains 3b (Sri Harmi)
III. Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (5 menit)
Memotivasi siswa melalui penyampaian tujuan pembelajaran,
Menunjuk posisi kelompok siswa kemudian membagikan alat
percobaan.
B. Kegiatan Inti (30 Menit)
<> Menjelakan tentang perkalian pecahan.
<> Meminta siswa untuk menghitung hasil kali pecahan dengan benar.
<> Mampu melakukan pengurangan dengan benar.
<> meminta siswa maju ke depan untuk menghitung kali pecahan di papan
tulis.
<>Melakukan pembagian pecahan dengan benar.
C. Kegiatan Akhir (5 menit).
<> mengadakan evaluasi akhir secara tertulis,
<> mengadakan tindak lanjut dengan memberikan pekerjaan rumah berupa
soal kaitannya materi pembelajaran.
IV. Evaluasi
<> Prosedur Evaluasi
@ Pree tes : tidak ada
@ Penilaian Proses : diadakan
@ Post tes ; diadakan
<> Jenis Tes : tertulis
@ Soal-soal
55
Pengadangan, 13 November 2010
Mahasiswa,
Teman
Sejawat,
Mengetahui
Kepala SDN 3 Pengadangan
H.Arsayu, S.Pd
NIP. 195512311978021045
56
FORMAT OBSERVASI
Hari/Tanggal : Selasa, 6 Oktober 2010 Kelas :V
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Siklus : II
NO
PENGAMATAN
1. Ketepatan Pelaksanaan Sekenario Pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran sudah dilaksanakan dengan
baik sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat.
2. Keterlibatan siswa selama proses pembelajaran
- Semua siswa aktif mengikuti penjelasan guru, sehingga siswa
memperhatikan penjelasan guru
- Siswa sudah memiliki keberaniann untuk bertanya
- Suasana kelas tenag, terkendali, dan aman.
3 Prilaku Mengajar Yang Positif dan Negatif
- Guru mengajar dengan baik dan bersemangat sehingga siswa
aktif memperhatikan penjelasan guru
- Guru aktif membimbing siswa yang kurang
4 Komentar Siswa
- Kami merasa puas dan senang cara mengajar guru dan dengan
hasil yang kami peroleh.
5 Unjuk Kerja Siswa
- Setelah diadakan evaluasi pada akhir PBM: hasil reratanya di
atas 75 % yang dicapai dari 19 orang murid.
Mengetahui
Kepala SDN 3 Pengadangan
H.Arsayu, S.Pd
57
NIP. 195512311978021045
SURAT PERNYATAAN
Mengetahui
Kepala SDN 3 Pengadangan
H.Arsayu, S.Pd
NIP. 195512311978021045
58
59