Anda di halaman 1dari 154

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR


MATA PELAJARAN PAI PESERTA DIDIKKELAS VI A
SD NEGERI 1 SUKABUMI BANDAR LAMPUNG

Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 dalam Ilmu Tarbiyah

Oleh:

Miftah Farid Fakhruddin


NPM. 1311010151
Jurusan : Pendidikan Agama Islam

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1437H/ 2015 M
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil A’lamin,


Segala puji bagi Allah swt. Tuhan semesta Alam. Berkat rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini dengan judul “PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK
MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR PAI PESERTA DIDIK
KELAS VI A SD N 1 SUKABUMI BANDAR LAMPUNG” yang merupakan
penelitian berbentuk kualitatif sederhana dalam bentuk penelitian tindakan kelas
(PTK).
Skripsi ini disusun dan selesaikan sebagai tugas mata kuliah “Aplikasi PTK”,
sekaligus sebagai bahan pelajaran dalam perkuliahan. Sebagai tugas mandiri,
pembahasan dalam skripsi ini terbatas oleh penelitian yang dilakukan penyusun.
Kami mengucapan terimaksih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya
skripsi ini. Terutama kepada Dr. Febrianti, M.Pd. dosen mata kuliah Aplikasi PTK
sebagai pengampu atau pembimbing, yang telah memberi, mengawasi, dan
mengevaluasi penyusunan tiap-tiap skripsi pada setiap bab maupun materi yang
ditentukan. Semoga isi skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca guna
menambah wawasan tentang pengembangan bahan ajar yang terdapat dalam skripsi
ini.
Kami menyadari, sebagai manusia biasa tentunya dalam penyusunan skripsi ini
tidak luput dari segala kekurangan. Sehubungan dengan hal tersebut, sumbang saran
dan kritik sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi peneliti.

Bandar Lampung, 07 Januari 2015

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................i


HALAMAN DALAM........................................................................................ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1


A. Latar Belakang ..................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................7
C. Manfaat Penelitian ............................................................................8
D. Pembatasan Masalah .........................................................................9

BAB II LANDASAN TEORI ...........................................................................10


A. Kajian Teori ......................................................................................10
B. Kerangka Berpikir .............................................................................32
C. Hipotesis Tindakan............................................................................33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................34


A. Setting Penelitian ..............................................................................34
B. Jenis Penelitian ..................................................................................34
C. Pendekatan Penelitian .......................................................................35
D. Subjek Penelitian...............................................................................35
E. Desain Penelitian...............................................................................35
F. Instrument Penelitian ........................................................................38
G. Prosedur Penelitian............................................................................39
H. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data ..................................41
I. Uji Keabsahan Data...........................................................................44
J. Indikator Keberhasilan ......................................................................45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................46


A. Profil SDN 1 Sukabumi ....................................................................46
B. Deskripsi Kondisi Awal ....................................................................49
C. Penerapan Siklus I .............................................................................55
1. Perencanaan tindakan siklus I .....................................................55
2. Pelaksanaan tindakan siklus I......................................................57
3. Observasi Siklus I .......................................................................60
4. Refleksi Siklus I ..........................................................................66
D. Penerapan Siklus II ...........................................................................71
1. Perencanaan tindakan siklus II ....................................................71
2. Pelaksanaan tindakan II...............................................................73
3. Observasi siklus II .......................................................................75
4. Refleksi siklus II .........................................................................81
E. Penerapan Siklus III ..........................................................................87
1. Perencanaan tindakan siklus III ..................................................87
2. Pelaksanaan tindakan III .............................................................89
3. Observasi siklus III .....................................................................93
4. Refleksi siklus III ........................................................................98
F. Pembahasan .......................................................................................103

BAB V PENUTUP .............................................................................................108


A. Kesimpulan .......................................................................................108
B. Saran-saran ........................................................................................110
C. Kata Penutup .....................................................................................111

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................113


LAMPIRAN
5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya manusia yang hidup di dunia ini membutuhkan

pendidikan. Pendidikan ialah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku

sesuai dengan kebutuhan.1 Sementara itu, menurut Undang-Undang Sistem

Pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.2

Pendidikan di sekolah secara otomatis memerlukan proses pembelajaran.

Pembelajaran pada haikiatnya sangat terkait dengan bagaimana membangun

interaksi yang baik antara dua komponen, yaitu guru dan peserta didik. Interaksi

yang baik dapat digambarkan dengan suatu keadaan dimana guru dapat membuat

peserta didik belajar dengan mudah dan terdorong untuk mempelajari materi

pembelajaran. Selama proses pembelajaran setidaknya

1
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 1995), hal.10.
2
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Surabaya:
Media Centre, 2005), hal. 4.
2

terdapat tiga komponen utama yang saling berpengaruh, yaitu: kondisi

pembelajaran, metode pembelajaran, dan hasil pembelajaran.

Setiap pendidik menginginkan peserta didiknya memperoleh hasil

yang baik dalam proses pembelajaran. Namun untuk mencapai hal itu

bukanlah hal yang mudah, karena keberhasilan belajar sangat dipengaruhi

oleh banyak faktor antara lain, faktor internal (faktor dari dalam peserta

didik), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani seperti kesehatan,

mental, tingkat kecerdasan, minat dan sebagainya. Faktor eksternal, ialah

faktor yang datang dari luar diri anak, seperti kebersihan rumah, udara,

lingkungan, keluarga, masyarakat, teman, guru, media sarana dan prasarana

belajar. Faktor pendekatan yakni, jenis upaya belajar peserta didik yang

meliputi strategi dan metode yang digunakan peserta didik untuk melakukan

kegiatan pembelajaran materi pembelajaran.3

Sudah disadari baik oleh guru, peserta didik dan orang tua bahwa

dalam belajar di sekolah, inteligensi (kemampuan intelektual) memerankan

peranan yang penting, khususnya berpengaruh kuat terhadap tinggi rendahnya

prestasi belajar peserta didik. Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan

intelegensi seorang peserta didik maka semakin besar peluangnya untuk

berprestasi. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi seorang

peserta didik, maka semakin kecil peluangnya untuk memperoleh prestasi.4

3
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan..., hal. 132
4
Ibid, hal. 132.
3

Meskipun peranan intelegensi sedemikian besar namun perlu diingat bahwa

faktor-faktor lain pun tetap berpengaruh. Di antara faktor tersebut adalah

Minat. Dalam hal ini minat merupakan landasan penting bagi seseorang untuk

melakukan kegiatan dengan baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan minat bukan

saja dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang, tapi juga dapat mendorong

orang untuk tetap melakukan dan memperoleh sesuatu termasuk hasil

pembelajaran. Hal itu sejalan dengan yang dikatakan oleh S. Nasution bahwa

pelajaran akan berjalan lancar apabila ada minat anak-anak malas, tidak

belajar, gagal karena tidak ada minat.5

Dari keterangan di atas, dapat dijelaskan bahwa pesereta didik yang

memiliki minat dengan peserta didik yang tidak memiliki minat dalam belajar

akan terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut tampak jelas dengan ketekunan

yang terus menerus. Peserta didik yang tidak memiliki minat walaupun ia

masih mau untuk belajar akan tetapi tidak terus tekun untuk belajar.

Begitu pula dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, prestasi

belajar pendidikan agama Islam dapat diraih apabila guru mampu

mengembangkan minat peserta didik. Namun saat ini hal itu belum mampu

terlaksana dikarenakan pendidikan agama Islam masih banyak diselimuti

problematika-problematika dalam pembelajaran. Seperti halnya yang sering

kita jumpai salah satu problematika dalam pembelajaran pendidikan agama

Islam adalah penerapan metode yang kurang tepat dan kurang variatif.

5
Nasution, Didaktik Azaz-Azaz Mengajar, (Bandung: Jemmars, 1998), hal. 58.
4

Pada saat berlangsungnya proses pembelajaran agama Islam guru

masih menerapkan metode pembelajaran yang monoton yaitu ceramah.

Dimana guru menerangkan, peserta didik mendengarkan apa yang

disampaikan guru hingga proses belajar mengajar berakhir tanpa ada

kesempatan untuk mengembangkan daya kreatifitas yang dimiliki siswa.

dengan kondisi seperti itu menyebabkan proses pembelajaran kurang

kondusif, membosankan, menjenuhkan, serta membuat minat dan hasil

instruksional peserta didik menurun. Hal serupa juga dialami oleh siswa kelas

VI A SD N 1 Sukabumi dimana peserta didik kurang berminat mengikuti

pembelajaran yang secara langsung mempengaruhi hasil pembelajaran. Pada

saat guru menerangkan banyak siswa yang mengobrol dengan teman

sebangkunya.6 Selain itu pada saat guru selesai menjelaskan materi pelajaran

guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya seputar

materi yang dibahas, namun tidak ada peserta didik yang bertanya hal ini

disebabkan karena peserta didik merasa malu dan takut salah sehingga

mereka memilih diam.7

Berdasarkan permasalahan yang terjadi di kelas VI A SD N 1

Sukabumi, penulis beranggapan perlu adanya metode pembelajaran yang

tepat untuk meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik dalam proses

6
Hasil observasi peserta didik kelas VI A dan VI C SDN 1 Sukabumi pada tanggal, 18
dan 19 Oktober 2015
7
Hasil observasi dan wawancara dengan Ibu Yunani, S.Pd selaku guru PAI kelas VI A
SDN 1 Sukabumi pada tanggal, 18 Oktober 2015.
5

pembelajaran. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi

permasalahan dalam pendidikan agama Islam adalah Quantum Teaching.

Quantum Teaching berarti interaksi yang mengubah energi menjadi

cahaya. Dengan demikian, Quantum Teaching adalah penggubahan

bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan sekitar momen belajar.

Ineteraksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang

mempengaruhi kesuksesan peserta didik. Interaksi ini mengubah kemampuan

dan bakat alamiah peserta didik menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi

mereka sendiri dan bagi orang lain.8

Dalam Quantum Teaching terdapat petunjuk yang spesifik untuk

menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum,

menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar. Untuk meningkatkan

minat dan hasil belajar, di dalamnya terdapat kerangka rancangan yang

dikenal dengan singkatan TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai,

Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan). 9

Sebenarnya banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam

peroses pembelajaran untuk meningkatkan minat dan hasil belajar peserta

didik, seperti active learning, cooperative learning dan joy full learning.

Model pembelajaran di atas sangat tepat untuk meningkatkan dan merangsang

kreatifitas peserta didik. Peneliti lebih tertarik menawarkan penerapan model

8
Bobbi De Porte, dkk, Mempraktikkan Quantum Teaching di Ruang-Ruang Kelas,
(Bandung: Mizan Media Utama 2008), hal. 5.
9
Ibid, hal. 6.
6

Quantum Teaching dikarenakan banyak beberapa hal yang tidak disajikan

dalam active learning dan cooperative learning.

Active learning merupakan model pembelajaran yang banyak

melibatkan peserta didik dalam mengakses informasi dan ilmu pengetahuan

di dalam kelas pada saat proses pembelajaran. Dalam active learning terdapat

101 strategi mengenai pembelajaran aktif, yang meliputi cara menjadikan

peserta didika aktif sejak awal, membantu peserta didik mendapatkan

pengetahuan, keterampilan dan menjadikan tidak terlupakan.10 Namun

peneliti lebih memilih Quantum Teaching dikarenakan active learning tidak

terdapat afirmasi dan perayaan diakhir pembelajaran sebagaimana yang

terdapat pada kerangka pembelajaran TANDUR dalam Quantum Teaching.

Cooperative learning adalah sistem kerja kelompok belajar untuk

mendapatkan sebuah pengetahuan yang disusun secara terstruktur.11 Yang

membedakan model Quantum Teaching dengan cooperative learning adalah

melibatkan segala yang ada di dalam kelas.

Dari uraian di atas, dapat dijadikan alasan mengapa peneliti

melakukan penelitian mengenai penerapan model pembelajaran Quantum

Teaching dari pada model lainnya, menggunakan bentuk penelitian kualitatif

sederhana: penelitian tindakan kelas (PTK). Dengan judul: PENERAPAN

10
Melvin L. Silbermen, Active learning: 101 Cara Belajar Aktif, penerjemah Raisul
Muttaqien, (Bandung: Nusamedia, 2006), cet. III (edisi revisi), hal. 13- 1.
11
Anita Lie, Cooperative learning di Ruang-Ruang Kelas, (Jakarta: PT. Grasindo, 2004),
hal. 12.
7

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR PAI PESERTA

DIDIK KELAS VI A SD NEGERI 1 SUKABUMI BANDAR LAMPUNG.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagi berikut :

1. Bagaimana minat dan hasil dan hasil belajar PAI peserta didik kelas VI A

SD N 1 Sukabumi sebelum penerapan model pembelajaran Quantum

Teaching?

2. Bagaimana penerapan model pembelajaran Quantum Teaching untuk

meningkatkan minat dan hasil dan hasil belajar PAI peserta didik kelas

VI A SD N 1 Sukabumi?

3. Bagaimana minat dan hasil dan hasil belajar PAI peserta didik kelas VI

SD N 1 Sukabumi setelah penerapan model pembelajaran Quantum

Teaching?

4. Bagaimana perbandingan minat dan hasil belajar PAI siswa kelas VI A

SD N 1 Sukabumi sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran

Quantum Teaching?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah :
8

1. Mendiskripsikan minat dan hasil dan hasil belajar PAI peserta didik

kelas VI A SD N 1 Sukabumi sebelum penerapan model pembelajaran

Quantum Teaching.

2. Mendiskripsikan penerapan model pembelajaran Quantum Teaching

untuk meningkatkan minat dan hasil dan hasil belajar PAI peserta didik

kelas VI A SD N 1 Sukabumi.

3. Untuk mengetahui minat dan hasil dan hasil belajar PAI peserta didik

kelas VI A SD N 1 Sukabumi setelah penerapan model pembelajaran

Quantum Teaching.

4. Untuk mengetahui perbandingan minat dan hasil dan hasil belajar PAI

peserta didik kelas VI A SD N 1 Sukabumi sebelum dan setelah

penerapan model pembelajaran Quantum Teaching.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat sebagi berikut:

a. Hasil penelitian ini dapat memberikan kejelasan teoritis dan

pemahaman tetang model pembelajaran Quantum Teaching

b. Menambah khazanah keilmuan dunia pendidikan

c. Sebagai sumbangan pengetahuan bagi perkembangan ilmu pengetahuan

di dunia pendidikan khususnya Pendidikan Agama Islam

2. Manfaat praktis

Secara praktis penelitian itu dapat bermanfaat sebagai berikut:


9

a. Bagi penulis, dapat menambah pengalaman dan pengetahuan seacara

langsung serta dapat menggali dan mengembangkan strategi yang

bervariatif dalam pembelajaran PAI.

b. Bagi pendidik, dapat menambah pengetahuan tentang teknik-teknik

pembelajaran PAI sehingga dapat menumbuhkan daya kreativitas untuk

selalu melakukan proses meningkatkan keaktifan peserta didik di dalam

kelas.

c. Bagi peserta didik, dengan adanya tindakan baru yang dilakukan oleh

pendidik dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat dan hasil dan

hasil belajar belajar peserta didik.

d. Bagi penulis lain, agar menjadi bahan penelitian yang lebih mendalam

mengenai metode yang dapat meningkatkan minat dan hasil dan hasil

belajar siswa.

E. Pembatasan Masalah

1. Penelitian ini hanya dikenakan kepada siswa kelas VI A SDN 1 Sukabumi

2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober- November untuk 16 jam

pelajaran atau 4 x pertemuan

3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan kisah Abu Lahab, Abu

Jahal dan Musailamah Al-Kadzab, dan materi tentang menghindari sifat

dengki dan berbohong


BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Kajian Teori

1. Pendidikan Agama Islam

a. Pendidikan

Pendidikan dapat diartikan sebagai bimbingan secara sadar oleh

pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju

terbentuk kepribadian yang utama.12 Sedangkan menurut beberapa ahli

pendidikan, pendidikan dapat didefinisikan sebagai berikut:

Menurut Mortmer J. Adler mengartikan pendidikan adalah proses

dimana semua kemampuan manusia ( bakat dan kemampuan yang

diperoleh) yang dapat dipengaruhi oleh pembiasaan, disempurnakan

dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik melalui sarana yang secara artistik

dibuat dan dipakai oleh siapapun untuk membantu orang lain atau dirinya

sendiri untuk mencapai tujuan yang ditetapkan yaitu kebiasaan yang baik.

Menurut Herman H. Home beliau berpendapat pendidikan harus

dipandang sebagai suatu proses penyesuaian diri manusia secara timbal

balik dengan alam sekitar, dengan sesama manusia, dengan tabiat tertinggi

dari kosmos.

12
Ahmad Munjin dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik Pembelajaran Agama
Islam, (Bandung: PT Refika Aditama, 2009), hal. 1

10
11

Menurut William Mc Gucken pendidikan diartikan oleh ahli

skolastik, sebagai suatu perkembangan dan kelengkapan dari kemampuan-

kemampuan manusia, baik moral, intelektual, maupun jasmaniah yang

diorganisasikan, dengan atau umtuk kepentingan individual atau sosial dan

diarahkan kepada kegiatan-kegiatan yang bersatu dengan penciptanya

sebagai tujuan hidup.13

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan tidak

hanya menumbuhkan, melainkan mengembangkan ke arah tujuan akhir.

Juga tidak hanya suatu proses yang sedang berlangsung, melainkan suatu

proses yang berlangsung ke arah sasarannya. Dalam pengertian analisis,

pendidikan pada hakikatnya dalah “ membentuk “ kemanusiaan dalam

citra Tuhan.14

b. Pendidikan Agama Islam

Pengertian Pendidikan Agama Islam menurut beberapa ahli adalah

sebagai berikut :

Menurut Zakiyah Darajat adalah sebagai berikut:, Pendidikan

Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta

didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh,

lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta

menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.

13
Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam , ( Jakarta : Bumi Aksara, 2005), hal. 13-
14.
14
Ibid, Hal. 14.
12

Ahmad D. Marimba dalam bukunya juga memberikan pengertian

Pendidikan Agama Islam yaitu, “Suatu bimbingan baik jasmani maupun

rohani yang berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada

terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran dalam Islam”.

M. Arifin mengatakan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah,

“Usaha orang dewasa muslim yang bertakwa secara sadar mengarahkan

dan membimbing pertumbuhan serta perkembangan fitrah (kemampuan

dasar) anak didik melalui ajaran Islam ke arah titik maksimal pertumbuhan

dan perkembangan”.15

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwasannya

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar dalam rangka penanaman

nilai-nilai keagaman serta mengembangkan potensi rasa keagamaan yang

terdapat pada diri seseorang.

Hakikat pendidikan mengarahkan dan membimbing pertumbuhan

serta perkembangan fitrah anak didik melalui ajaran agama Islam.16 Hal itu

senada dengan tujuan dasar dari Pendidikan Agama Islam adalah dalam

rangka membekali kepribadian anak didik kearah yang lebih baik, agar

secara spiritual telah bersemayam dalam dirinya, dan secara psikilogis

serta sosial mampu beradaptasi dengan lingkungan.17

15
Syuaeb Kurdi dan Abdul Aziz, Model Pembelajaran Efektif Pendidikan Agama Islam
di SD dan MI, ( Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2006), hal. 7.
16
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), hal. 31.
17
Syuaeb Kurdi, Abdul Aziz, Model Pembelajaran Efektif …, hal. 13.
13

c. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Sebelum membahas tentang pembelajaran PAI, terlebih dahulu akan

dibahas mengenai pengertian pembelajaran. Kata “Pembelajaran” berasal

dari bahasa Inggris Instruction yang memiliki pengertian lebih luas dari

pada pengajaran. Jika pengajaran ada dalam konteks guru, dan di ruang

formal, pembelajaran atau Instruction menyangkut pula kegiatan belajar

mengajar yang tidak pasti dihadiri guru secara fisik.18

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.19 Pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses

pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat,

serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata

lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat

belajar dengan baik. Pembelajaran dapat diartikan pula usaha sadar dari

guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah

laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan

didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif

lama dan karena adanya usaha.20

18
Ibid, hal. 1.
19
http://krisna1.blog.uns.ac.id/2009/10/19/pengertian-dan-ciri-ciri-pembelajaran. diakses
tanggal 28 November 2015 diakses pukul 19.00 wib.
20
Ibid
14

Lebih lanjut mengenai pengertian pembelajaran PAI adalah proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dalam suatu lingkungan belajar

dalam rangka penanaman nilai-nilai dan mengembangkan potensi

keagamaan yang telah ada sebelumnya di dalam diri setiap peserta didik.

2. Model-model Pembelajaran

Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik

pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka

terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model

pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar

dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.21 Dengan kata

lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan

suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran

yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khasoleh guru.

Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus suatu pendekata,

metode, dan teknik pembelajaran. Dalam prakteknya, semua model

pembelajaran bisa dikatakan baik jika memenuhi beberapa prinsip. Pertama,

semakin kecil upaya yang dilakukan oleh guru dan semakin besar aktivitas

siswa, maka hal itu semakin baik. Kedua, semakin sedikit waktu yang

diperlukan guru untuk mengaktifkan siswa belajar juga semakin baik. Ketiga,

21
http://www.psb-psma.org/content/blog/pengertian-pengertian-strategi-metode-teknik-
taktik-dan-model-pembelajaran 28 November 2015 diakses 16:32
15

sesuai dengan cara belajar siswa. Keempat, dapat dilaksanakan dengan baik

oleh guru. Kelima, tidak ada satupun metode yang paling sesuai untuk segala

tujuan, jenis, materi, dan proses yang ada.22

Model pembelajaran perlu dipahami guru agar dapat melaksanakan

pembelajaran secara efektif dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Dalam

penerapannya, model pembelajaran harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan

siswa karena masing-masing model pembelajaran memiliki tujuan, prinsip,

dan tekanan utama yang berbeda-beda.23 Dibawah ini contoh dari model

pembelajaran yang sering digunakan oleh pendidik adalah sebagai berikut:

a. Model Pembelajaran Active

Model active learning banyak melibatkan siswa dalam mengakses

informasi, ilmu pengetahuan di dalam kelas pada saat proses pembelajaran

dan juga dapat merangsang siswa lebih aktif sehingga menjadikan

pembelajaran tidak mudah terlupakan.

Pembelajaran aktif terbagi menjadi tiga bagian, bagian yang

pertama bagaimana menjadikan siswa aktif sejak awal, bagian kedua

bagaimana siswa mendapatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap secara

aktif, bagian ketiga bagaimana menjadikan belajar tak terlupakan.

22
Isjoni, Cooperative Learning: Efektifitas pembelajaran Kelompok, (Bandung:
Alfabeta,2009), hal. 50.
23
Ibid, hal. 49.
16

Pada bagian kesatu, Menjadikan siswa aktif sejak awal dapat

dilakukan dengan tehnik-tehnik sebagai berikut ini:24

1) Pembentukan tim, membantu siswa menjadi lebih mengenal satu sama

lain atau menciptakan semangat kerjasama dan saling ketergantungan.

2) Penilaian serentak, mempelajari tentang sikap, pengetahuan, dan

pengalaman siswa.

3) Pelibatan belajar secara langsung, menciptaka minat awal terhadap

pelajaran.

Pada bagian kedua, Bagaimana membantu siswa mendapatkan

pengetahuan, ketrampilan, dan sikap secara aktif ada beraneka macam

alternatif yang disediakan, alternatif-alternatif itu antara lain:25

1) Proses belajar saat kelas penuh, pengajaran yang dipimpin oleh guru

yang menstimulasi siswa.

2) Diskusi kelas, dialog dan depat tentang persoalan-persoalan utama.

3) Pengajuan pertanyaan, siswa meminta penjelasan

4) Kegiatan belajar kolaboratif.

5) Pengajaran oleh teman sekelas.

6) Kegiatan belajar mandiri

7) Kegiatan belajar aktif

8) Pengembangan ketrampilan

24
Melvin L. Silbermen, Active learning…, hal. 13.
25
Ibid, hal. 14.
17

Bagian ketiga, Bagaimana menjadikan belajar tak terlupakan

tekhnik-tehniknya diantaranya sebagai berikut:26

1) Peninjauan, menginggat dan mengikhtisari apa yang telah dipelajari.

2) penilaian diri, menevaluasi perubahan-perubahan pengetahuan

ketrampilan atau sikap

3) perencanaan masa mendatang, menentukan bagaimana siswa akan

melanjutkan belajarnya setelah pelajaran berakhir

4) Ungkapan perasaan terakhir, menyampaikan perasaan dan persoalan

yang dihadapi di akhir pelajaran

Dalam active learning terdapat berbagai macam strategi misalnya role

playing, tv commercial, the great wind blows, card sort, dan the power of

two. Untuk menyampaikan materi dalam satu kali proses pembelajaran

minimal dibutuhkan tiga strategi, jika hanya menggunakan salah satu

strategi yang telah disebutkan di atas hasilnya kurang efektif.

b. Model Pembelajaran Cooperative

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan

pembelajaran, namum kenyataannya dalam proses belajar mengajar kerja

kelompok kurang efektif, dikarenakan terkadang siswa yang lain tidak ikut

26
Melvin L. Silbermen, Active learning…, hal.15.
18

berpartisipasi dalam kelompoknya. Pembelajaran kooperatif memiliki ciri-

ciri:27

1) untuk memuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok

secara bekerja sama

2) kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi,

sedang dan rendah

3) jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku,

budaya, dan jenis kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompok

terdapat keheterogenan tersebut.

4) penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada

perorangan.

Tujuan pembelajaran Kooperatif

1) Hasil belajar akademik , yaitu untuk meningkatkan kinerja siswa

dalam tugas-tugas akademik. Pembelajaran model ini dianggap unggul

dalam membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang sulit.

2) Penerimaan terhadap keragaman, yaitu agar siswa menerima teman-

temannya yang mempunyai berbagai macam latar belakang.

3) Pengembangan keterampilan social, yaitu untuk mengembangkan

keterampilan social siswa diantaranya: berbagi tugas, aktif bertanya,

menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya,

mau mengungkapkan ide, dan bekerja dalam kelompok.

27
http. Mufida.com, diakses pada hari jumat 30 November 2015 pukul 16.22.
19

Ada lima unsur model pembelajaran cooperative learning

diantaranya yaitu:28

1) Saling ketergantungan positif

2) Tanggung jawab perorangan

3) Tatap muka

4) Komunikasi antar anggota

5) Evaluasi proses kelompok

Dalam pembelajaran cooperative learning terdapat bermacam-macam

tehnik belajar mengajar diantaranya adalah sebagai berikut, Tehnik

mencari pasangan, Bertukar pasangan, Kepala bernomor, Dua tinggal dua

tamu, Keliling kelompok, dan Jigsaw.

c. Model Pembelajaran Quantum Teaching

1) Quantum Teaching

Quantum Teaching adalah penggubahan belajar yang meriah,

dengan segala nuansanya. Quantum Teaching juga menyertakan

segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen

belajar. Quantum Teaching berfokus pada hubungan dinamis pada

lingkungan kelas, interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka

untuk belajar.29

28
Anita Lie, Cooperative learning…, hal.31.
29
Bobbi De Porter, dkk, Mempraktikkan QuantumTeaching …, hal. 3.
20

Quantum Teaching berisi prinsip-prinsip sistem perancangan

pengajaran yang efektif, efisien dan progresif berikut metode

penyajiaannya untuk mendapatkan hasil belajar yang mengagumkan

dengan waktu sedikit.30

Dalam praktek Quantum Teaching bersandar pada asas utama

“Bawalah Dunia Mereka Kedalam Dunia Kita, Dan Antarkan dunia

Kita Kedalam Dunia mereka.” Setiap bentuk interaksi dengan

pembelajar setiap rancangan kurikulum, dan setiap metode

pembelajaran harus dibangun prinsip utama tersebut.

2) Prinsip-Prinsip Quantum Teaching

Quantum Teaching memiliki lima prinsip atau kebenaran

ketetapan. Seperti halnya asas utama, prinsp-prinsip ini juga

mempengaruhi seluruh aspek Quantum Teaching. Prinsip-prinsip

tersebut adalah sebagi berikut:

(a) Segalanya berbicara

Segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh anda, dari

kertas yang anda bagikan hingga rancangan pelajaran anda semua

mengirim pesan tentang belajar.

(b) Segalanya bertujuan

Semua yang terjadi dalam penggubahan anda mempunyai tujuan

semuanya.

30
Sutrisno, Revolusi Pendidikan Di Indonesia, (Yogyakarta: Ar Ruzz. 2005), hal. 35.
21

(c) Pengalaman sebelum pemberian nama

Otak kita berkembang pesat dengan adanya stimulus kompleks,

yang akan menggerakkan rasa ingin tahu. Oleh karena itu, proses

belajar paling baik terjadi ketika peserta didik telah mengalami

informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa yang

mereka pelajari.

(d) Akui setiap usaha

Belajar mengandung resiko. Berarti belajar melangkah keluar dari

kenyamanan (zona aman). Pada saat peserta didik mengambil

langkah ini, mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan

kepercayaan diri mereka.

(e) Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan

Perayaan adalah sarapan pelajar juara. Perayaan memberikan

umpan balik (feedback) mengenai kemajuan dan meningkatkan

asosiaso emosi positif belajar.31

3) Rancangan Pengajaran dalam Quantum Teaching

Dalam Quantum Teaching terdapat rancangan pengajaran yang

dapat mewujudkan pembelajaran yang dinamis. Kerangka pengajaran

tersebut dalam pelaksanaannya dilakukan dengan enam langkah yang

tercermin dalam istilah TANDUR, yaitu:

(a) Tumbuhkan

31
Bobbi De Porter, dkk, Mempraktikkan QuantumTeaching…, hal. 6.
22

Tumbuhkan minat belajar siswa dengan memuaskan rasa ingin

tahu siswa dalam bentuk apakah manfaat pelajaran tersebut bagi

siswa dengan menggunakan rumus “Apakah Manfaatnya

BAgiKu” (AMBAK). Sebelum memberikan materi pelajaran

kepada siswa terlebih dahulu menjelaskan manfaat mempelajari

materi tersebut, supaya siswa bertambah keingintahuannya

terhadap materi tersebut dan akan memperhatikan apa yang

disampaikan guru.

(b) Alami

Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat

dimengerti semua peserta didik.

(c) Namai

Setelah peserta didik melalui pengalaman belajar pada kompetensi

dasar tertentu, kita ajak untuk menulis dikertas, menamai apa saja

yang mereka peroleh, apakah informasi itu berupa gambar, tempat

dan sebagainya kemudian mengajak mereka menempelkan

hasilnya di papan tulis.

(d) Demonstrasikan

Setelah peserta didik mengalami belajar akan sesuatu, beri

kesempatan mereka untuk mendemonstrasikan kemampuannya.

Melalui pengalaman belajar peserta didik akan mengetahui dan


23

mengerti bahwa dia memiliki pengetahuan dan informasi yang

cukup memadai.

(e) Ulangi

Pengulangan dan post test memperkuat daya ingat dan dapat

menumbuhkan rasa, “Aku tahu bahwa aku memang tahu ini.”

(f) Rayakan

Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan

keterampilan dan ilmu pengetahuan, bisa dilakukan dengan

memberikan tepuk tangan maupun pemberian hadiah.

3. Minat dan Hasil Belajar

a. Minat

Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan

beberapa aktivitas. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu

aktivitas dia akan memperhatikan secara sungguh-sungguh tanpa ada yang

menyuruh. Minat tidak hanya diekspresikan melalui pernyataan tetapi

dapat juga diimplementasikan melalui partisipasi dalam kegiatan belajar

mengajar. Definisi minat menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

Menurut Slameto, Minat adalah suatu rasa lebih suka rasa

ketertarikan pada suatu benda atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. 32

32
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi,( Jakarta: Rineka Cipta),
2003, hal. 180.
24

Menurut A.D. Marimba, Minat adalah kecenderungan jiwa kearah

sesuatu, karena sesuatu itu mempunyai arti bagi kita, sesuatu dapat itu

memenuhi kebutuhan kita dan dapat menyenangkan kita.33

Menurut Crew dan Crow, Sebagaimana dikutip Abdurahman abror,

minat atau interest bisa berhubumgan dengan daya gerak yang mendorong

kita cenderung merasa tertarik pada orang, benda atau kegiatan ataupun

pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.34

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu

proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi

dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-

perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.

Minat belajar adalah aspek psikologi seseorang yang menampakkan

diri dalam beberapa gejala, seperti : gairah, keinginan, perasaan suka untuk

melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang

meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain, minat

belajar itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (siswa)

terhadap belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan

keaktifan dalam belajar.

Minat tidak dibawa sejak lahir, minat merupakan hasil dari

pengalaman belajar. Jenis pelajaran yang melahirkan minat itu akan

33
A.D. Marimba. Pengatar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Ma,arif, 1986), hal. 88.
34
Abdurrahman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1983),
hal.112.
25

menentukan seberapa lama minat bertahan dan kepuasan yang diperoleh

dari minat. Minat timbul tidak secara tiba-tiba, melainkan timbul akibat

dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar itu menurut

Bernard. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto minat itu timbul dengan

menyatakan diri dalam kecenderungan umum untuk menyelidiki dan

menggunakan lingkungan dari pengalaman, anak bisa berkembang kearah

berminat atau tidak berminat kepada sesuatu.

Ada dua hal yang menyangkut minat yang perlu diperhatikan yakni :

a Minat pembawaan, minat muncul dengan tidak dipengaruhi oleh

faktorfaktor lain, baik itu kebutuhan maupun lingkungan. Minat semacam

ini biasanya muncul berdasarkan bakat yang ada. b.Minat muncul karena

adanya pengaruh dari luar, maka minat seseorang bisa saja berubah karena

adanya pengaruh dari luar, seperti : lingkungan, orang tuanya, dan bias

saja gurunya.35 Dari dua hal di atas, yang nomor dua inilah yang

dipermasalahkan atau sedang diperbincangkan dalam skripsi ini, minat

yang timbul karena adanya pengaruh dari guru yang menggunakan variasi

gaya mengajar.

b. Hasil Belajar

Belajar adalah cara manusia memperoleh keterampilan (skill) dan

kemampuan sehingga terbentuklah sikap dan bertambahlah ilmu

35
http://zanikhan.multiply.com/journal/item/1206, diakses pada tanggal, 28 November
2015 pukul 19.00 wib.
26

pengetahuan. Dengan demikian hasil belajar adalah output dari proses

intruksional yang merupakan suatu hasil nyata yang dicapai peserta didik

dalam usaha menguasai kecakapan jasmani dan rohani. Biasanya dalam

institusi pendidikan seperti sekolah hasil belajar diwujudkan dalam bentuk

raport pada setiap semester.

Menurut W. Winkel (dalam buku Psikologi Pengajaran 1988:82)

hasil belajar adalah keberhasilan yang dicapai oleh peserta didik, yakni

prestasi belajar peserta didik di sekolah yang mewujudkan dalam bentuk

angka.36

Menurut Winarno Surakhmad hasil belajar bagi kebanyakan orang

berarti ulangan, ujian atau test. Maksud ulangan tersebut ialah untuk

memperoleh suatu indeks dalam menentukan keberhasilan peserta didik.37

Dari definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil

belajar adalah prestasi belajar yang dicapai peserta didik dalam proses

kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan

pembentukan tingkah laku seseorang baik dengan acuan angka ataupun

tidak.

c. Faktor Yang Mempengaruhi Minat dan Hasil Belajar

Berhasil atau tidak seseorang dalam belajar disebabkan beberapa

faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Faktor-faktor

36
W. Winkel, Psikologi Pengajaran (1988) hal. 82
37
Winarno Surakhmad, Interaksi Belajar, (Bandung: Jemmars, 1980) hal. 25
27

yang mempengaruhi banyak jenisnya, tetapi digolongkan menjadi dua

golongan, yaitu faktor intern, dan faktor ekstern, faktor intern adalah

faktor yang ada dalam individu seperti faktor kesehatan, psikologis,

sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar individu (dirinya)

seperti Keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Dari beberapa faktor di atas yang menjadi pokok pembahasan dalam

penulisan skripsi ini adalah faktor psikologis dan faktor sekolah, Ada

banyak faktor psikologis, tapi disini penulis mengambil beberapa saja yang

ada relevansinya dengan pembahasan skripsi ini, faktor-faktor tersebut

adalah:

1) Perhatian

Untuk mencapai hasil belajar yang baik, maka siswa harus

mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan atau

materi pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka minat belajar pun

rendah, jika begitu akan timbul kebosanan, siswa tidak bergairah belajar,

dan bisa jadi siswa tidak lagi suka belajar. Agar siswa berminat dalam

belajar, usahakanlah bahan atau materi pelajaran selalu menarik perhatian,

salah satunya usaha tersebut adalah dengan menggunakan variasi gaya

mengajar yang sesuai dan tepat dengan materi pelajaran.

2) Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan response atau

bereaksi kesediaan itu timbul dalam diri seseorang dan juga berhubungan
28

dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk

melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses

belajar mengajar, seperti halnya jika kita mengajar ilmu filsafat kepada

anak-anak yang baru duduk dibangku sekolah menengah, anak tersebut

tidak akan mampu memahami atau menerimanya. Ini disebabkan

pertumbuhan mentalnya belum matang untuk menerima pelajaran tersebut.

Jadi menganjurkan sesuatu itu berhasil jika tarif pertumbuhan

pribadi telah memungkinkannya, potensi-potensi jasmani atau rohaninya

telah matang untuk menerima karena jika siswa atau anak yang belajar itu

sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya itupun akan lebih baik dari pada

anak yang belum ada kesiapan.

3) Bakat atau Intelegensi

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan

terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar, misalkan orang

berbakat menyanyi, suara, nada lagunya terdengar lebih merdu disbanding

dengan orang yang tidak berbakat menyanyi. Bakat bisa mempengaruhi

belajar, jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakat,

maka siswa akan berminat terhadap pelajaran tersebut, begitu juga

intelegensi, orang yang memiliki intelegensi (IQ) tinggi, umumnya mudah

belajar dan hasilnya pun cenderung baik, sebaliknya jika seseorang yang

“IQ”nya rendah akan mengalami kesukaran dalam belajar. Jadi kedua

aspek kejiwaan ini besar sekali pengaruhnya terhadap minat belajar dan
29

keberhasilan belajar. Bila seseorang memiliki intelegensi tinggi dan

bakatnya ada dalam bidang yang dipelajari, maka proses belajarnya akan

lancar dan sukses disbanding dengan orang yang memiliki“IQ” rendah dan

berbakat, kedua aspek tersebut hendaknya seimbang, agar tercapai tujuan

yang hendak dicapai.

Faktor sekolah yang mempengaruhi minat belajar siswa mencakup

metode mengajar, kurikulum, pekerjaan rumah. Metode mengajar adalah

suatu cara yang harus dilalui dalam mengajar, metode mengajar ini

mempengaruhi minat belajar siswa. Jika metode mengajar guru kurang

baik dalam artian guru kurang menguasai materi-materi kurang persiapan,

guru tidak menggunakan variasi dalam menyampaikan pelajaran alias

monoton, semua ini bisa berpengaruh tidak baik bagi semangat belajar

siswa. Siswa bisa malas belajar, bosan, mengantuk dan akibatnya siswa

tidak berhasil dalam menguasai materi pelajaran. Oleh karena itu, untuk

meningkatkan minat belajar siswa guru hendaknya menggunakan metode

mengajar yang tepat, efesien dan efektif yakni dengan dilakukannya

keterampilan variasi dalam menyampaikan materi.

Menurut Andi Mappiare dalam bukunya beliau mengemukakan

bahwa faktor yang mempengaruhi minat adalah sebagai berikut:

1) Adanya tugas dan tanggung jawab.

2) Adanya perubahan lingkungan.

3) Adanya kesempatan untuk menimbulkan minat tersebut.


30

4) Adanya motivasi yang kuat.38

d. Berbagai Cara Menmbangkitkan Minat dan Meningkatkan Hasil

Belajar

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membangkitkan minat

siswa diantaranya yaitu:

1) Mengajar dengan cara menarik sesuai tingkat perkembangan anak.

2) Mengadakan selingan sehat

3) Menggunakan media sesuai dengan bahan pelajaran yang

diajarkan.

4) Mengurangi sejauh mungkin pengaruh yang dapat mengganggu

konsentrasi.

5) Memberi penjelasan tetentang manfaat materi yang akan diajarkan.

6) Menghubungkan materi yang telah diketahui siswa dengan materi

yang akan dipelajari.

7) Mengadakan kompetensi yang sehat dalam belajar.

8) Menerapkan hukuman dan hadiah yang bijaksana39

e. Beberapa indikator Minat dan ketercapaian Hasil Belajar

Ada beberapa indikator-indikator minat belajar siswa sebagai

berikut:

38
Andi Mappiare, Psikologi Orang Dewasa, (Surabaya: Usaha Nasional, 1995), hal. 62
39
Irmansyah Ali Pande, Didaktik Metodik Pendidikan Umum, (Surabaya: Usaha
Nasional, 1984), hal.17-18.
31

1) Pengalaman belajar, Pengalaman yang dimiliki oleh siswa dalam

mata pelajaran tersebut baik seperti prestasi belajar. Termasuk daya

serap terhadap materi pembelajaran yang diajarkan, baik secara

individual maupun kelompok. Pengukuran ini biasanya dilakukan

dengan penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

2) Mempunyai sikap emosional yang tinggi, Seorang anak yang

berminat dalam belajar mempunyai sikap emosional yang tinggi

misalnya siswa tersebut aktif mengikuti pelajaran, selalu

mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik.

3) Pokok pembicaraan, Apa yang dibicarakan (didiskusikan) anak

dengan orang dewasa atau teman sebaya, dapat memberi petunjuk

mengenai minat mereka dan seberapa kuatnya minat tersebut. Jadi,

artinya dalam berdiskusi anak tersebut akan antusias semangat dan

berprestasi.

4) Buku bacaan (buku yang dibaca), Biasanya siswa atau anak jika

diberi kebebasan untuk memilih buku bacaan tertentu siswa itu akan

memilih buku bacaan yang menarik dan sesuai dengan bakat

danminatnya.

5) Pertanyaan, Bila pada saat proses belajar mengajar berlangsung

siswa selalu aktif dalam bertanya dan pertanyaan tersebut sesuai

dengan materi yang diajarkan itu bertanda bahwa siswa tersebut

memiliki minat yang besar terhadap pelajaran tersebut.


32

B. Kerangka Berfikir

Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses komunikasi yang di

dalamnya terdapat berbagai kegiatan, salah satunya adalah penyampaian

materi pelajaran. Guru sebagai penyelenggara kegiatan belajar mengajar

harus mengoptimalkan kegiatannya. Dengan demikian untuk meningkatkan

mutu pembelajaran, komunikasi antara guru dengan siswa selalu dijaga.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran tentu saja tidak terlepas

dengan proses belajar mengajar. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran adalah dengan melakukan perubahan mengenai apa yang

diajarkan, maksud dan tujuan pembelajaran, penentuan metode, bahan dan

media yang digunakan.

Keberhasilan proses pembelajaran ditentukan oleh banyak pihak. Salah

satunya adalah dari pihak siswa. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

bermakna bagi siswa dimana siswa ikut aktif dalam pembelajaran dan

memupuk kerjasama diantara siswa yang lain, maka guru dalam pemilihan

model pembelajaran harus tepat dan sesuai dengan materi yang akan

disampaikan.

Salah satu model yang dapat dipilih agar siswa dapat berpartisipasi aktif

dalam pembelajaran adalah penggunaan model Quantum Teaching. Model

pembelajaran Quantum Teaching ini digunakan untuk melibatkan siswa

dalam penguatan pemahaman pembelajaran atau mengecek pemahaman siswa


33

terhadap materi pelajaran yang sedang dipelajari serta untuk meningkatkan

minat belajar siswa.

C. Hipotesis Tindakan

Penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan

minat belajar PAI siswa kelas VI A SDN 1 Sukabumi Bandar Lampung.


34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di tingkat sekolah dasar, kelas VI A SD N 1 Sukabumi

yang beralamat di Jln. Pulau Singkep Gg. Masjid No. 77, Kelurahan Sukabumi,

Kecamatan Sukabumi, Kota Bandar Lampung.

Waktu penelitian dilaksanakan pada tahun pembelajaran 2015/2016

semester Ganjil, pada waktu jam pembelajaran aktif.

B. Jenis Penelitian

Penelitian mengenai penerapan model pembelajaran Quantum Teaching

untuk meningkatkan minat belajar PAI siswa kelas VI A SD N 1 Sukabumi

Bandar Lampung merupakan bentuk Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

Active Research).

Penelitian Tindakan Kelas ialah suatu penelitian yang dilakukan oleh guru

yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai

penilaian terhadap tindakan yang nyata didalam kelas yang berupa kegiatan

belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.

Sementara itu, dilaksanakan PTK diantaranya untuk meningkatkan kualitas

pendidikan atau pengajaran yang diselenggarakan oleh guru, pengajar, atau


35

peneliti itu sendiri, yang dampaknya diharapkan tidak ada lagi permasalahan

yang menganjal didalam kelas.40

C. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan psikologis, yaitu

mengkaji masalah dengan mempelajari jiwa seseorang melalui gejala perilaku

yang diamati. Maksudnya, dalam proses penulisan skripsi terutama dalam

menganalisis data, penulis banyak mempergunakan teori-teori psikologi dalam

operasional untuk melihat bagaimana praktek pengajaran, baik dari aspek guru,

siswa maupun situasi dan kondisi ketika pembelajaran berlangsung. Adapun teori

psikologi yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini adalah psikologi belajar.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan sumber untuk memperoleh informasi dan

keterangan dari penelitian yang diinginkan. Dalam penelitian ini yang menjadi

subjek penelitian adalah guru Pendidikan Agama Islam, dan siswa kelas VI A

SDN 1 Sukabumi Bandar Lampung.

E. Desain ( model penelitian)

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan

belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau

40
Subyantoro, Penelitian Tindakan Kelas, (Semarang: Widya Karya, 2009), hal. 10.
36

dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.41 Penelitian tindakan kelas

dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas.42

Penelitian tindakan kelas memberikan formulasi baru dalam proses

pembelajaran. Adapun manfaat yang dapat dilihat dan dikaji dalam beberapa

komponen pendidikan dan pembelajaran mencakup: inovasi pembelajaran,

pengembangan kurikulum dan tingkat regional atau nasional, peningkatan

profesionalisme pembelajaran.43

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan

bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang

lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4)

refleksi. Tahap- tahap tersebut membentuk spiral. Tindakan penelitian yang

bersifat spiral itu dengan jelas digambarkan oleh Hopkins sebagai berikut:44

Plan

Reflective

Action

41
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007)
hal. 3
42
Ibid, hal. 58
43
Ibid, 107-108.
44
Masnur Muslich, Melaksanakan PTK itu mudah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hal. 150.
37

revised

Reflective

Action

revised

Reflective

Action

Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan (planing). Dalam tahap ini peneliti

menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapat perhatian khusus

untuk diamati, kemudian membuat instrument pengamatan untuk membantu

peneliti merekam fakta yang terjadi selam tindakan berlangsung.

Tahap 2: Pelaksanaan tindakan (Acting). Tahap ke-2 dari penelitian

tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi

rancanagan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.

Tahap 3: Pengamatan (Observing). Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan

yang dilakukan oleh pengamat. Kepada guru pelaksana yang bersetatus sebagai

pengamat agar melakukan pengamatan balik terhadap apa yang terjadi ketika

tindakan berlangsung.

Tahap 4: Refleksi (Reflecting). Tahap ini, merupakan kegiatan untuk

mengemukakan kembaki yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat

dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian


38

berhapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan

tindakan.

Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan

yang baru selesai dilaksanakan dalam satu siklus, guru pelaksana bersama

peneliti menentukan rancangan untuk siklus kedua , siklus ketiga dan seterusnya

hingga guru puas dengan hasil sikus yang dilaksanakan.

F. Instrument Penelitian

a. Kehadiran Peneliti

Peneliti bertindak sebagai pelaksana tindakan sekaligus pengumpul data.

b. Lembar Observasi

Lembar observasi ini berisi catatan yang berisi mengambarkan bagaimana

aktivitas belajar- mengajar di kelas berlangsung.

c. Dokumentasi

Dokumentasi berisi data-data terkait siswa, seperti nilai dan juga foto untuk

mengambarkan secara visual kondisi pembelajaran berlangsung

d. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada guru dan siswa mengenai minat dan kegiatan

mereka selama proses pembelajaran. Selain itu untuk mengetahui gambaran

sekolah yang akan diteliti, Peneliti melakukan wawancara dengan kepala

sekolah, waka kurikulum dan juga pihak-pihak yang terkait.

G. Prosedur Penelitian
39

Adapun prosedur/skenario yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Pendahuluan/Persiapan

Persiapan yang dilakukan oleh peneliti sehubungan akan dilaksanakan

PTK, peneliti melakukan observasi awal pada tanggal untuk mengetahui

permasalahan dikelas terkait dengan pembelajaran PAI. Setelah melihat

permasalahan yang ada peneliti menganalisis dan mendiskusikannya dengan

guru mata pelajaran terkait dengan pembelajaran PAI dan menentukan

pemecahannya dengan menggunakan metode Quantum Teaching.

2. Tahap Perencanaan

Peneliti bersama-sama dengan guru PAI merencanakan tindakan.

Tindakan ini bersifat kolaboratif, guru bertindak sebagai observator dan

peneliti sebagai bertindak sebagai pelaksana. Adapun persiapan yang

dilakukan untuk pelaksanaan tindakan siklus I diantaranya adalah sebagai

berikut:

a. Peneliti membuat kesepakatan bersama guru untuk menetapkan materi

pokok.

b. Menentukan hari dan tanggal penelitian.

c. Peneliti menentukan skenario pembelajaran berupa Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang akan diajarkan.

d. Persiapan sarana dan media yang akan digunakan.

e. Persiapan lembar observasi pembelajaran untuk setiap berlangsungnya

pembelajaran.
40

f. Menyusun pedoman wawancara dan angket siswa untuk mengetahui

minat belajar siswa

g. Persiapan soal tes yang akan diberikan pada awal penelitian dan setiap

siklus.

3. Pelaksanaan/Tindakan

Pada tahap ini guru melaksanakan isi dari rancangan yang telah dibuat

oleh peneliti sebelumnya dan dikonsultasikan dengan guru PAI. Penelitian ini

dilaksanakan melalui 2 siklus.

4. Pengamatan/Pengumpulan Data I

Dalam hal ini pengamatan dilakuakan secara kolaboratif antara peneliti

dengan guru PAI. Kegiaatan ini dilakukan selama proses pembelajaran

berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang sudah disiapkan.

5. Analisis Data I

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan mengidentifikasi data yang

diperoleh selama pengamatan berlangsung, berupa lembar observasi guru dan

siswa, wawancara, tes dan angket siswa. Apabila analisis data I sudah

diketahui, kemudian baru melakukan refleksi.

6. Refleksi

Refleksi dilakukan setelah guru melakukan tindakan. Hasil dari analisis

data I, kemudian di diskusikan bersama untuk mengetahui hambatan maupun

kendala selama melaksanakan proses pembelajaran. Setelah itu barulah


41

peneliti, guru dan satu peneliti lainnya merumuskan perencanaan untuk siklus

berikutnya. Pada siklus kedua, kegiatan pembelajaran mengikuti tahapan-

tahapan kegiatan sebelumnya. Dalam hal ini, rencana tindakan siklus kedua

disusun berdasrkan hasil refleksi pada siklus pertama.

H. Teknik Pengumpulan Data dan Analisi Data

Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau

keterangan-keterangan atau karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh

elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian.

1. Metode Observasi

Metode observasi adalah pengamatan atau pencatatan secara sistematis

fenomena yang diteliti. Menurut Sudjono, observasi adalah cara menghimpun

bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan

dan pencataatn secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang

dijadikan sasaran pengamatan.45 Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa,

observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun

dari perbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah

proses-proses pengamatan dan ingatan.46

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah

melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument.

45
Anas Sudjono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006),
hal. 76.
46
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2007),
hal. 145.
42

Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang

digambarkan akan terjadi.47

Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan minat

siswa serta penggunaan metode Quantum Teaching dalam kegiatan belajar

mengajar. Untuk melakukan observasi ini, terlebih peneliti dahulu menyiapkan

lembar observasi (angket). Observasi minat belajar siswa terdiri dari 6 aspek,

yaitu: kesiapan mengikuti pelajaran, kesiapan dengan materi yang dipelajari,

perhatian dan antusias dalam mengikuti pembelajaran, perhatian siswa terhadap

penjelasan guru tentang tugas yang diberikan, bertanya kepada guru jika ada hal

yang belum jelas, menjawab pertanyaan yang diberikan guru.

2. Metode Wawancara

Metode wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban

responden dicatat atau direkam.48

3. Metode Dokumentasi

47
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian …, hal. 229
48
M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,(Jakarta:
Ghalia Indonesia, 2002), hal. 85.
43

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

lengger, agenda, dan sebagainya.49 Metode ini penulis gunakan untuk

menyempurnakan data-data yang telah diperoleh sebelumnya melalui metode

observasi, dan wawancara.

Analisis data adalah langkah untuk memberikan interpretasi dan arti data

yang telah dikumpulkan sehingga dapat digunakan untuk menjawab

permasalahan yang ada didalam penelitian.

Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah kualitatif

yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar. Data

kualitatif yang peneliti gunakan adalah wawancara langsung dengan responden.

Analisis data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari teknik

analisis data kualitatif dari Miles Huberman yang meliputi empat langkah yaitu:

a. Pengumpulan data

Proses ini dilakukan sejak peneliti memulai penelitian. Data yang diperoleh

masih dalam bentuk kasar sehingga masih diperlukan pemilihan data.

b. Reduksi data

Adalah proses pemilahan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan

transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan

dengan kata lain, peneliti memilah-milah hal-hal pokok atau data yang sesuai

dengan fokus penelitian.

49
Ibid, hal. 231
44

c. Display data

Data yang telah direduksi disajikan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

grafik sehingga mudah dibaca dan dipahami baik secara keseluruhan.

d. Pengambilan kesimpulan

Data yang diperoleh, kemudian diambil kesimpulan apakah tujuan dari

penelitian sudah tercapai atau belum, jika belum dilakukan tindakan

selanjutnya, jika sudah tercapai, maka penelitian dihentikan.

I. Uji Keabsahan Data

Agar data dalam penelitian dapat dikatakan valid, maka perlu adanya uji

keabsahan data, adapun uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan

teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau

perbandingan terhadap data.

Ada empat macam triangulasi, menurut Dezin (1978), yakni sebagai teknik

pemeriksaan yang memanfaatkan sumber, metode, penyidik, dan teori.50

Penelitian ini menggunakan dua teknik triangulasi yaitu triangulasi sumber dan

triangulasi metode. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data

dengan langkah dibandingkan dengan sumber data, yakni lisan (informan) dan

perbuatan (peristiwa). Triangulasi metode, dilakukan dengan langkah

pengecekan data berdasarkan metode pengumpulan data yang dilakukan dalam

50
Lexy. J. Moleong, Metodologi penelitian kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
1998), hlm. 178.
45

penelitian yaitu metode observasi, metode wawancara, metode angket, dan

metode dokumentasi.

J. Indikatitor Keberhasilan

Berikut adalah komponen yang dijadikan indikator keberhasilan

tercapainya peningkatan minat dan hasil belajar yang ditunjukkan oleh para

siswa pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam hal:

a. Adanya Perhatian dan antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran

b. Rasa senang siswa terhadap guru dan materi

c. Keterlibatan siswa dalam belajar

d. Keterlibatan siswa dalam belajar

e. Peningkat aspek kognitif seperti peningkatan nilai post-test

f. Peningkatan keterampilan dan kemampuan peserta didik


46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil SDN 1 Sukabumi

Sekolah Dasar Negeri 1 Sukabumi berdiri di atas lahan seluas 2070M 2

beralamat di Jl. Pulau Singkep Gg. Masjid No. 77, Kelurahan/Desa Sukabumi,

Kec. Sukabumi, Kota Bandar Lampung yang beroperasi sejak Tahun 1978/1979

dan Terakreditasi B. Memiliki jumlah peserta didik 857 Peserta didik yang

terbagi dalam 22 kelas.

Adapun profil SDN 1 Sukabumi secara rinci sebagi berikut:51

1. Nama Sekolah : SD Negeri 1 Sukabumi


2. NSS : 101126012002
3. Akreditasi : B
4. Alamat Sekolah
a. Jalan : Jl. Pulau Singkep Gg. Masjid No. 77
b. Kelurahan/Desa : Sukabumi
c. Kecamatan : Sukabumi
d. Kabupaten/Kota : Bandar Lampung
e. Propinsi : Lampung
f. Kode Pos : 25134
g. No. Telp/HP : 085658772222
5. Tahun Beroperasi : 1978/1979
6. Tahun Didirikan : 1978/1979

51
Sesuai data profil sekolah dari bagian Tata Usaha SDN 1 Sukabumi diambil pada tangga l 3
Desember 2015
47

7. Status Tanah : Milik Sendiri


8. Luas Tanah Yang Tersedia : 2070 m2
9. Jumlah Peserta didik : 857 Siswa (22 Kelas)
10. Jumlah Tenaga Pengajar : 31 Guru
11. Jumlah Ruang Belajar : 9 Ruang kelas
12. Data Bangunan Lain :
a) Ruang Kepala sekolah
b) Ruang Guru
c) Ruang Perpustakaan
d) Ruang UKS
e) Kantin
1. Visi, Misi, Tujuan Sekolah

1) Visi
 Menciptakan siswa yang berakhlakul karimah, berkualitas, terampil,
mandiri dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
berdasarkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2) Misi
 Meningkatkan mutu yang berkualitas melalui dilkat dan pendidikan yang
lebih tinggi, sehingga memiliki tenaga pendidik yang profesional.
 Berperan aktif dalam melakukan aktivitas dibidang agama dan olahraga
sebagai prestasi.
 mengembangkan potensi siswa sesuai dengan minat dan bakat.
 membiasakan diri berbudi pekerti yang baik dan menanamkan
kedisiplinan semua warga sekolah.

3) Tujuan
 menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdedikasi tinggi.
 Mensukseskan wajib belajar 12 tahun.
48

 Menumbuhkan kesadaran warga agar dapat menciptakan. kebersihan,


keindahan lingkungan, sehingga sekolah merupakan kebanggaan warga
sekitar52
2. Keadaan Guru dan Siswa

Tenaga pengajar dan karyawan di SD N 1 Sukabumi berjumlah 36

orang, dengan rincian kepala sekolah, 23 guru kelas, 3 guru Agama, 2 guru

olahraga, 1 guru bahasa Lampung, 2 guru bahasa Inggris, 2 TU, 1 petugas

perpustakaan dan seorang penjaga sekolah, untuk lebih detail lihat tabel 1.1

pada lampiran.

Jumlah siswa untuk tahun ajaran 2015/2016 berjumlah 829 (442 siswi

dan 387 siswa) yang yang terbagi dalam 22 rombongan belajar dari kelas I-VI

seperti yang ada dalam tabel 1.2:

Tabel 1.2
Jumlah siswa 3 tahun terakhir.

2013/2014 2014/2015 2015/2016 JUMLAH


NO KELAS
L P JML L P JML L P JML KELAS
1 I 90 61 151 84 68 152 84 67 151 4
2 II 68 61 129 71 67 138 65 67 133 4
3 III 66 63 129 85 70 155 87 70 157 4
4 IV 74 50 124 67 71 138 64 70 135 4
5 V 94 65 159 68 58 126 72 60 132 3
6 VI 77 61 138 69 51 120 69 51 120 3
JUMLAH 469 361 830 444 385 829 442 387 829 22

52
Hasil wawancara dengan kepala sekolah SDN 1 Sukabumi Hi. ZAHRONI AS. S.Pd.SD
dan penelusuran bag. TU pada 03 Desember 2015.
49

3. Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana prasarana SD N 1 Sukabumi terkesan minim dan sederhana,

dengan kondisi yang baik, namun masih memungkinkan untuk melaksanakan

pembelajaran yang baik. Di antara sarana-prasarana yang ada, data alat bantu

mengajar dapat dilihat pada tabel. 1.3:

Tabel 1.3
Data Alat Bantu Ajar

Tahun Kondisi
No Nama Barang Jumlah
Pengadaan Baik Rusak
1. Globe 3 Buah 1993 1 2
2. Peta Dunia 3 Buah 2014 3 -
3. CD ICT 1 Set 2009 1 -
4. CD Matematika 1 Set 2009 1 -
5. CD IPA 1 Set 2009 1 -
6. CD Atlas 1 Set 2009 1 -
7. Alat Kesenian 4 Set 2012-2014 4 -

B. Deskripsi Kondisi Awal

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam kajian ini

difokuskan untuk menilai sejauh mana metode pembelajaran dengan pendekatan

model pembelajaran quantum teaching dapat memotivasi minat peserta didik

kelas VI A SDN 1 Sukabumi untuk belajar sehingga akan memicu naiknya nilai

hasil belajar. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus; siklus pertama dilakukan

pada tanggal 21 Oktober 2015, siklus ke-dua pada 28 Oktober 2015 dan siklus

ke-tiga pada 04 November 2015.


50

Penilaian tinggi rendahnya minat dan hasil belajar siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran menggunakan standar kualitatif berdasarkan pengamatan

subjektif peneliti, didukung data objektif dari hasil post test peserta didik.

Peneliti membuat standar penilaian dengan mengacu pada indikator-indikator

yang berlaku, seperti perhatian siswa terhadap proses pembelajaran, antusiasme

siswa mengikuti materi, ketaatan siswa mengerjakan perintah guru, antusiasme

siswa dalam menjawab pertanyaan guru, catatan yang dibuat, penguasaan materi

yang diberikan, dan ketercapaian KKM.

Sebelum melakukan siklus pertama dan seterusnya, peneliti mengamati

keadaan awal pra siklus melalui interview dan observasi subjectif peneliti yang

dilakukan pada 13-14 Oktober 2015. Langkah tersebut digunakan untuk

mendapat gambaran awal atau memetakan kondisi awal. Selain itu juga berguna

untuk melihat masalah yang dihadapi guru dalam KBM di SDN 1 Sukabumi

khususnya kelas VI A, dan bertujuan untuk menentukan solusi yang akan

digunakan peneliti selama melakukan siklus tindakan.

1. Kondisi Pra Tindakan

Di lapangan penelitian, peneliti mencari dan mengumpulkan berbagai

data dan informasi baik berupa visual maupun verbal melalui kegiatan

observasi dan wawancara sebelum melakukan tindakan (siklus). Penelitian ini

dilaksanakan di SDN 1 Negeri Sukabumi eksak pada mata pelajaran PAI

dengan obyek peserta didik kelas VI A yang berjumlah 34 anak. Fakus yang
51

peneliti amati adalah minat peserta didik dan hasil dari proses pembelajaran

yang dilakukan dalam KBM (Kegiatan Belajar-Mengajar).

Dalam pengamatan peneliti kondisi peserta didik kelas VI A cenderung

berisik dan kurang kondusif terutama ketika guru menerangkan, hanya

beberapa siswa yang antusias dan serius. Sehingga proses belajar-mengajar

terasa lesu dan vakum. Menurut penuturan guru terkait siswa memang seolah-

oleh kurang bergairah dalam KBM yang disampaikan dan cenderung vakum,

beliau berasumsi bahwa penyebab keadaan tersebut karena penempatan jam

mata pelajaran PAI sesudah mata pelajaran PENJASKES, sehingga

kemungkinan siswa kelelahan setelah berolahraga.

Fasilitas kelas VI A cukup lengkap namun minus pendingin ruang

(AC/Kipas) sehingga suhu dalam ruang kelas terasa panas, kurang nyaman

untuk melakukan KBM. Posisi tempat duduk yang terlalu rapat terkesan

membatasi gerak siswa. Dengan keadaan tersebut materi yang disampaikan

hanya sedikit sekali mendapat perhatian siswa, antusiasme siswa sekitar 67 %

dari seluruh siswa yang hadir (42), siswa lebih sibuk dengan aktifitas lain

seperti bercakap-cakap dengan teman yang berada di sampingnya, makan, dan

lain sebagainya, untuk lebih jelasnya lihat tabel.

Kondisi di atas mungkin dapat dibenarkan (penempatan jam pelajaran

dan kondisi ruang belajar), namun di sisi lain peneliti melihat adanya masalah

lain yang menyebabkan turunnya minat peserta didik kelas VI A dan hasil

ujian siswa kelas VI A dalam mapel PAI yaitu metode yang digunakan dalam
52

pengajaran mapel PAI yang masih normatif seperti ceramah dan dikte.

Dengan metode demikian kemungkinan siswa akan jenuh terutama ketika

penyaji materi (guru) tidak persuasif dalam menjelaskan.

Metode merupakan faktor penting yang mempengaruhi minat siswa dan

sebagai cara untuk meningkatkan hasil belajar, bila metode yang digunakan

kurang sesuai dengan kondisi siswa, dapat dipastikan hasil belajar peserta

didik kurang maksimal. Dalam kasus kelas VI A SDN 1 Sukabumi tersebut

peneliti berasumsi metode yang digunakan guru dalam menyampaikan materi

pelajaran kurang tepat dan perlu untuk dikembangkan.

2. Tabel dan Grafik Prestasi dan Minat Belajar Siswa

Berikut disajikan prosentase minat belajar siswa pra siklus. Grafik di

bawah ini merupakan hasil pengamatan dan interview peneliti diambil saat

observasi dilakukan pada 42 siswa.

Grafik 1.1
Angka Minat Pra Siklus

60

50

40
Tinggi
30
Sedang
20 Rendah

10

0
Perhatian Antusiasme Ketaatan Menjawab Mencatat
53

Sumber data: observasi dan interview peneliti

Dari grafik di atas menunjukkan masih rendahnya minat peserta didik dalam

menerima pembelajaran, seperti pada aspek perhatian yang 50% anak yang

berminat 30% yang cukup berminat dan 20% kurang berminat, pada aspek

Antusiasme 40% siswa berantusias 37% cukup antusias 23% kurang berminat,

ketaatan 40% siswa 37% cukup 23% kurang, aspek menjawab sangat rendah

prosentasenya dengan 37% siswa senang menjawab 37% cukup dan 26%

diam, aspek mencatat 40% semangat mencatat 37% mau mencatat dan 23%

kurang mencatat.

Melihat prosentase minat dari grafik itu, dapat disimpulkan peserta

didik kelas VI A kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran. Sebagai

contoh dari pengamatan peneliti, ada sekitar 5 anak yang bercakap-cakap 7

anak bermain sendiri 4 anak hanya diam, dan sisanya memperhatikan instruksi

guru.

Tabel 2.1

Daftar Nilai Hasil Belajar


Kelas VI A
Tanggal
No. NISN NAMA 14/10 Ket
Pra Siklus
1 0041210285 Adelia Pramudiza 65 tuntas
2 0035373976 Ade Irma Setyaningsih 70 tuntas
3 0035374035 Almahdi Adam 75 tuntas
4 0024939737 Anggun Safitri 70 tuntas
5 0041210262 Anggi Dwi Lestari 65 tuntas
6 0039324655 Anisa Nur Ramadhan 100 tuntas
7 0035373983 Arinda Armayanti 65 tuntas
8 0041210293 Bunga Finola Gezza Fintari 65 tuntas
54

9 0035373996 Diah Fatmasari 80 tuntas


10 0041210286 Ery Mulyani 90 tuntas
11 0041210289 Fidela Putri Nasywa 100 tuntas
12 0035373998 Jacky Zakaria 95 tuntas
13 0045186704 Muhammad Farhan Abdillah 90 tuntas
14 0041210260 M. Fikhan 85 tuntas
15 0047675346 Oliffia 70 tuntas
16 0041210288 Pradita Tegifa Agesti 75 tuntas
17 0035374000 Putri 70 tuntas
18 0034922074 Rohani Risnauli Nababan - -
19 0039334586 Ruly Amanda 70 tuntas
20 0035374003 Widia Wandari Eripal 70 tuntas
21 0035373992 Wiranto Try Widodo 70 tuntas
22 0024939725 Oki Setiawan 60 tidak
23 0032706586 Faiz Muharik Majid 65 tuntas
24 0042573560 Muhammad Fadhil Fat Hurrahman 70 tuntas
25 0037430826 Hendrawan Cahyo Seputra 65 tuntas
26 0039928544 Belva Tania Destary Wahyono 70 tuntas
27 0032863371 Davi Andrianto 60 tidak
28 0025282890 Umar Qofidin 65 tuntas
29 0046545974 Andre Firmansyah 75 tuntas
30 0024939741 Andre Saputra 60 tidak
31 0016235343 Leo Efendi 70 tuntas
32 0045400848 Kelvin Pramoedya Ananta 70 tuntas
33 0043991086 Dimas Alfarizi Adha 70 tuntas
34 0046340126 Rosmila 65 tuntas
35 0041534442 Muhammad Raihan Rizqullah 75 tuntas
36 0035374031 Salsa Jesika 80 tuntas
37 0043218220 Ega Saputra 85 tuntas
38 0044923834 Anugrah Ridho Pratama 70 tuntas
39 0024939718 Rizky Dwi Prayoga 75 tuntas
40 0014696420 Angga Irwanda 80 tuntas
41 0040692893 Raditya Prasetio 70 tuntas
42 004167932 M. Haikal Nazar Alam 80 tuntas
43 M. Fadillah Alanshari 65 tuntas

Dari tabel di atas test yang diikuti 42 siswa prosentase ketuntasan cukup

tinggi mencapai 93%, hanya 3 anak yang tidak mencapai KKM. Namun

melihat dari ketercapaian maksimal masih rendah. Seperti yang ditunjukkan

grafik berikut:
55

Grafik 1.2
Angka Klasifikasi Siswa

80

60
nilai tinggi
40
nilai sedang
20 nilai rendah

0
tes Pra Siklus

Sumber data: diolah peneliti

Dari grafik tersebut dapat disimpulkan siswa dengan nilai rendah

membengkak hingga 74% atau 31 anak kelas VI A mendapat nilai dibawah

75, anak yang masuk nilai sedang berjumlah 6 siswa dengan prosentase 14%,

dan anak yang memiliki nilai tinggi hanya 12% atau berjumlah 5 anak yang

memiliki nilai di atas 85.

C. Implementasi Quantum Teaching pada Pembelajaran Siklus I

1. Perencanaan Tindakan

Untuk mendukung terlaksananya Penelitian Tindakan Kelas ini, dibuatlah

segala sesuatu yang diperlukan seperti: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), materi pembelajaran, media atau alat pembelajaran, seperti kertas

warna, spidol dan daftar pertanyaan untuk games. Selain itu ada beberapa

instrumen pendukung seperti: lembar observasi dan wawancara.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat dengan melakukan

konsultasi pada guru mapel PAI. Peneliti membuat rencana dengan


56

mengambil materi yang telah ditetapkan oleh guru terkait. Materi yang

diberikan pada siklus pertama ini adalah menceritakan kisah Abu Lahab, Abu

Jahal dan Musailamah Al-Kadzab.

a. Kegiatan Awal

1) Pemberian motivasi (salam, sapa/kehadiran siswa, dan menarik

perhatian siswa), Tumbuhkan minat belajar dengan memuaskan rasa

penasaran dan ingin tahu siswa dengan memberikan sebuah gambaran

peristiwa yang menarik.

2) Pre test (menanyakan perilaku Abu Lahab dan Abu Jahal)

3) Acuan: menjelaskan indikator yang hendak dicapai kepada siswa

b. Kegiatan Inti

1) Alami, guru menjelaskan materi dan menciptakan pengalaman umum

yang sering dialami siswa.

2) Namai, setelah siswa mengalami dan memperoleh materi

pembelajaran, siswa diminta untuk mengungkapkan pengalaman yang

mereka dapat, melalui keterangan lisan maupun menuliskannya di

secarik kertas.

3) Demonstrasikan, guru memberikan kesempatan siswa untuk

menceritakan kisah Abu Lahab dan Abu Jahal di depan kelas agar

siswa mengetahui dan memiliki pengetahuan dan informasi yang

cukup memadai.

c. Penutup
57

1) Ulangi, pengulangan dan post tes dapat memperkuat daya ingat (post

test dengan bentuk brain-storming, diskusi kelompok dan memberikan

homewok/pr berupa soal multiple-choice)

2) Rayakan, siswa yang bisa menjawab pertanyaan diberikan pujian,

tepuk tangan atau apresiasi lain.

3) Menutup pelajaran dengan berdoa dan salam.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan ini, guru (peneliti) melaksanakan kegiatan

pembelajaran yang sudah direncanakan dalam pelaksanaan pembelajaran

(RPP). Sedangkan selama proses pembelajaran berlangsung peneliti

menggunakan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi aktivitas

peserta didik.

Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan quantum

teaching, kegiatan pembelajaran ini terdiri dari tiga bagian; awal, inti, dan

akhir. Pelaksanakan tiga bagian tersebut dijabarkan dalam alur TANDUR.

Pada proses pelaksanaan inilah model pembelajaran quantum teaching

diterapkan. Berikut penerapan model tersebut:

a. Tumbuhkan

Kegiatan ini merupakan bagian awal dari proses pembelajaran, yakni

salam dan doa, kemudian menciptakan suasana yang hangat dengan

menyapa peserta didik sekaligus memberikan kata-kata motivasi untuk

menumbuhkan motivasi belajar siswa. sebelum memulai pelajaran, guru


58

memberikan stimulasi berupa cerita pendek tentang materi guna

menumbuhkan motivasi siswa terhadap materi yang akan diajarkan.

b. Alami

Pada bagian ini guru menjelaskan mater kisah dan perilaku Abu Lahab,

Abu Jahal dan Musailamah Al-Kadzab dengan memberikan penjelasan

efek negatif dari perilaku seperti Abu Lahab, Abu Jahal dan Musailamah

Al-Kadzab. Selain itu guru juga memberikan dan mengaitkan materi

dengan contoh maupun keadaan riil perilaku yang mirip dengan materi

dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan ini siswa diharapkan dapat

mennghindari perilaku yang ada dalam kisah Abu Lahab, Abu Jahal dan

Musailamah Al-Kadzab dalam kehidupan sehari-hari.

c. Namai

Setiap perilaku yang mengindikasikan sifat Abu Lahab, Abu Jahal dan

Musailamah Al-Kadzab diberi nama, guru menyampaikan ulang materi

dengan singkat kemudian memberikan nama pada setiap bagian-

bagiannya. Pemberian nama tersebut dapat dengan menyuruh siswa

menuliskan disebuah kertas kemudian dibacakan oleh seorang relawan,

maupun cukup memberikan pernyataan melalui lisan yang di koordinir

oleh guru.

d. Demonstrasikan

Setelah siswa mulai memahami materi guru melakukan penguatan

pengetahuan dengan membuat games. Games yang diterapkan berupa


59

bermain peran (simulasi), diharapkan dengan permainan ini siswa mampu

menyerap dan memahami materi pelajaran tanpa memaksakan. Sehingga

proses penyerapan tersebut dilalui tanpa kesadaran yang dipaksakan.

Games ini lakukan pada tahap demonstrasi.

Dalam demonstrasi games yang berupa bermain peran ini di praktikkan

oleh 6 kelompok peran, 2 kelompok memerankan kisah Abu Lahab, 2

kelompok memerankan kisah Abu Jahal dan 2 kelompok memainkan

peran Musailamah Al-Kadzab. Setiap kelompok yang berperan dengan

baik diberi reward berupa tepuk tangan yang keras, sedangkan yang

masih minus diberi punishment berupa bernyanyi lagu nama-nama nabi.

Selain dimaksudkan untuk menanamkan materi, games ini juga bertujuan

untuk membuat rasa akrab, saling berbagi dan menghilangkan kejenuhan.

Dengan reward dan punishment tersebut siswa merasa termotivasi

sekaligus senang

e. Ulangi

Pada tahap ini guru memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar materi

yang telah disampaikan, bagi setiap siswa yang akan menjawab untuk

mengangkat tangan kemudian mengambil spidol lalu menuliskan

jawabannya di papan tulis, begitu seterusnya hingga semua pertanyaan

terjawab.

f. Rayakan
60

Kegiatan terakhir dalam proses pembelajaran ini dikenal dengan istilah

perayaan. Setiap kelompok atau siswa yang benar dalam menjawab ketika

kuis pertanyaan (brain-storming) diberi apresiasi oleh guru dan tepuk

tangan siswa. sebelum pembelajaran usai, dengan posisi duduk siswa

berhadapan dengan guru, guru mengevaluasi pembelajaran yang telah

dilakukan tadi dengan bertanya pada siswa apakah mereka senang dengan

pembelajaran tadi. Jika mereka merasa senang maka guru mengajak siswa

berdiri dan bernyanyi sambil bertepuk.

Dua kegiatan di atas, brain-storming dan perayaan, merupakan

kegiatan akhir dalam proses pembelajaran. Sementara kegiatan awal terletak

pada pembukaan dan upaya menumbuhkan minat (tumbuhkan). Kegiatan inti

pembelajaran ini terletak pada alami, namai, dan demonstrasi.

Seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran dan permainan bertujuan

untuk menstimulasi motivasi siswa untuk mengikuti materi dan belajar.

3. Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti sebagai pengamat sekaligus

pelaksana (observer dan guru). Selama pengajaran peneliti mengamati proses

yang berlangsung dengan pedoman pada indikator yang telah ditentukan awal.

Indikator observasi ini sama dengan indikator yang digunakan oleh peneliti.

Sementara peneliti mengamati proses pembelajaran baik yang terjadi pada

siswa ataupun proses pembelajaran yang dilakukan guru serta situasi

pembelajaran secara umum.


61

Pengamatan ini dilakukan untuk melihat kemajuan yang ditunjukkan

para peserta didik selama proses KBM, baik peningkatan minat dan hasil

pembelajaran. Untuk mempermudah hasil pengamatan peneliti membaginya

menjadi 2 bagian, yaitu:

a. Proses Pembelajaran

Pengamatan dilaksanakan untuk melihat proses pembelajaran PAI di

kelas VI A, dalam pengamatan ini peneliti menemukan berbagai gejala,

melihat proses yang dilakukan dalam siklus I dapat dikatakan proses

pembelajaran berjalan sesuai harapan, meskipun belum sepenuhnya

memenuhi target peneliti.

Pada siklus I peneliti menerapkan model pembelajaran quantum

teaching didukung dengan strategi pembelajaran simulasi atau bermain

peran, pada materi “Menceritakan kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan

Musailamah al-Kadzabb”. Hasil pengamatan terhadap aktivitas peserta

didik dalam pembelajaran PAI diperoleh temuan sebagai berikut:

1) Peserta didik menunjukkan minat lebih besar dalam pembelajaran

terlihat banyak siswa yang berantusisme, memperhatikan, dan menulis,

terutama ketika diadakan games bermain peran.

2) Peserta didik kurang aktif dalam kegiatan lisan, kegiatan mental dan

emosional, hanya sedikit peserta didik mengutarakan pertanyaan,

pendapat maupun menanggapi pertanyaan guru.

3) Peserta didik kurang eksploratif dan malu-malu dalam bermain peran.


62

4) Peserta didik belum seluruhnya mengerti cerita yang dibawakan

sehingga dapat, di sini peneliti menyimpulkan peserta didik belum

memahami materi secara utuh.

5) Beberapa peserta didik enggan untuk bermain peran, tercatat sekitar 4

orang, O, F, R, F.

6) Selama proses diskusi kelompok 2-5 siswa sering berjalan-jalan dan

mengganggu teman yang lain, namun masih dalam kondisi wajar.

7) 2 peserta didik izin keluar kelas dengan alasan pergi ke toilet namun

kembali membawa makanan, guru memberikan teguran dan

punishment.

8) Peserta didik antusisme dalam berdiskusi dan mulai berani bertanya

kepada guru.

9) Peserta didik malu-malu dalam menyampaikan hasil diskusi, dan

kelompok lain kurang menghormati pendapat kelompok lain.

10) Peserta didik mulai dapat menyimpulkan materi yang mereka terima.

11) Beberapa peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan guru dalam

sesi brain-storming, tercatat 6 orang yang berani dan mendapatkan

kesempatan menjawab dan menuliskan jawaban di board, yaitu J, E, K,

H, O, OL. Dan beberapa siswa yang mengajukan diri untuk menjawab.

Selebihnya pasif, hanya memperhatikan.

Hasil aktivitas selama proses pembelajaran dapat dilihat melalui grafik

di bawah ini:
63

Grafik 2.1
Angka Minat Pasca Siklus I

70

60

50

40 tinggi
sedang
30
kurang
20

10

Sumber data: diolah oleh peneliti

Dari grafik tersebut dapat dijabarkan; Aspek Perhatian 65% atau 27

anak serius memperhatikan, 20% anak mulai memperhatikan dan 6

anak tidak memperhatikan. Aspek Antusiasme 60% anak antusias,

30% atau 13 anak mulai antusias, dan 10% anak kurang antusias.

Aspek kepatuhan atau ketaatan 65% anak sangat patuh, 30 persen

mulai patuh, dan 2 anak kurang patuh. Aspek menulis 40% anak

semangat menulis, 40 % siswa bersedia menulis, dan 8 anak tidak

menulis dengan berbagai alasan. Aspek menjawab 13 anak semangat,

sering dan berebut dalam menjawab, 12% malu-malu untuk menjawab,

dan 52% siswa hanya diam.


64

Selama proses pengamatan aktifitas pembelajaran peneliti mencatat

dan menilai, baik aspek afektif maupun psikomotorik yang dapat

dilihat di dalam lampiran.

b. Hasil Pembelajaran

Data yang dapat dikumpulkan peneliti berupa penilaian Kognitif,

Afektif (sikap) dan Psikomotorik (keterampilan). Dijelaskan dalam tabel

berikut.

Tabel 2.2

Daftar Nilai Hasil Belajar, Afektif dan Psikomotorik


Kelas VI A
Post Post
No. NAMA sikap Skill NA
test 1 test 2
1 Adelia Pramudiza 65 90 80 75 78
2 Ade Irma Setyaningsih 70 90 85 75 80
3 Almahdi Adam 70 85 90 65 78
4 Anggun Safitri 70 70 80 70 73
5 Anggi Dwi Lestari 65 90 85 75 79
6 Anisa Nur Ramadhan 70 95 90 90 87
7 Arinda Armayanti 65 85 85 70 76
8 Bunga Finola Gezza Fintari 65 85 85 65 75
9 Diah Fatmasari 70 90 85 65 78
10 Ery Mulyani 70 95 90 85 85
11 Fidela Putri Nasywa 70 90 75 75 78
12 Jacky Zakaria 70 85 85 70 78
13 Muhammad Farhan Abdillah 70 95 80 75 80
14 M. Fikhan 70 75 85 65 74
15 Oliffia 70 85 65 55
16 Pradita Tegifa Agesti 70 90 75 75 78
17 Putri 70 95 80 70 79
18 Rohani Risnauli Nababan
19 Ruly Amanda 70 95 75 75 79
20 Widia Wandari Eripal 70 90 80 70 78
21 Wiranto Try Widodo 70 75 85 65 74
22 Oki Setiawan 60 95 75 60 73
23 Faiz Muharik Majid 65 90 75 70 75
65

24 Muhammad Fadhil Fat Hurrahman 70 90 75 70 76


25 Hendrawan Cahyo Seputra 65 85 75 70 74
26 Belva Tania Destary Wahyono 70 95 85 70 80
27 Davi Andrianto 70 75 70 54
28 Umar Qofidin 65 75 70 70 70
29 Andre Firmansyah 60 90 75 60 71
30 Andre Saputra 60 95 85 85 81
31 Leo Efendi 70 90 70 65 74
32 Kelvin Pramoedya Ananta 70 95 70 65 75
33 Dimas Alfarizi Adha 70 75 80 70 76
34 Rosmila 65 85 80 70 77
35 Muhammad Raihan Rizqullah 70 90 65 90 79
36 Salsa Jesika 70 95 80 60 76
37 Ega Saputra 70 95 65 60 70
38 Anugrah Ridho Pratama 70 75 75 70 73
39 Rizky Dwi Prayoga 70 90 70 65 74
40 Angga Irwanda 70 75 70 75 73
41 Raditya Prasetio 70 95 60 60 72
42 M. Haikal Nazar Alam 65 95 75 70 76
43 M. Fadillah Alanshari 65 90 70 65 73
Ket:
Post test 1 = tugas diskusi kelompok
Post test 2 = tugas individu pilihan ganda
= tidak mengikuti test
= tidak mengerjakan
= non muslim

Dari tabel penilaian di atas dapat diklasifikasi antar peserta didik

dengan nilai tinggi, sedang dan rendah. Dapat dilihat melalui grafik di

bawah ini:

Grafik 2.2
Peningkatan Nilai Hasil Belajar Pasca Siklus II
60
50
40 nilai tinggi
30
nilai standar
20
10 nilai rendah
0
prosentase
66

Dari grafik tersebut dapat dijelaskan, peserta didik dengan nilai tinggi

berjumlah 2 anak atau 5%, anak dengan nilai disedang atau kisaran 75-85

berjumlah 57% (24 anak), dan anak yang mendapat nilai dibawah 75

berjumlah 16 anak atau 38%, perincian lebih rinci siklus I lihat lampiran 2.

4. Refleksi

Setelah diadakan pengamatan selam proses pembelajaran di kelas

selanjutnya peneliti disertai bantuan guru PAI melakukan perbaikan

pembelajaran, dan mencari solusi terhadap kendala-kendala yang ditimbulkan

dari tindakan dan perlakuan yang diberikan. Hasil refleksi digunakan sebagai

tindak lanjut dalam upaya perbaikan pada siklus II dan selanjutnya untuk

meningkatkan aktivitas peserta didik.

Hasil refleksi guru pada pembelajaran PAI dengan strategi simulation

atau bermain peran pada materi menceritakan kisah Abu Lahab, Abu Jahal

dan Musailamah al-Kadzab dengan menerapkan model pembelajaran

Quantum Teaching yang dalam siklus pertama menerapkan strategi simulasi

atau bermain peran kelas VI A adalah sebagai berikut:

a. Refleksi Proses Pembelajaran

Peserta didik lebih menunjukkan antusiasme dalam belajar dengan

indikasi sebagaimana disebutkan di atas. Partisipasi belajar peserta didik

dalam belajar menunjukkan grafik peningkatan dibeberapa aspek yang

lumayan. Sedangkan untuk hasil belajar, terlihat pola peningkatan yang

fluktuatif, yang peneliti asumsikan sudah memenuhi sedikit banyak


67

harapan peneliti. Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan pada

angka prosentase yang dapat dilihat pada hasil observasi pra siklus

dengan siklus yang pertama.

Berikut disajikan kenaikan minat selama proses pembelajaran

antara pra siklus dan pasca siklus pertama (perhatikan grafik di bawah

ini). Grafik pertama merupakan hasil observasi pra siklus.

Grafik 1.1
Angka Minat Pra Siklus

60

50

40

30 Tinggi
Sedang
20
Rendah
10
0
Perhatian Antusiasme Ketaatan Menjawab Mencatat

Grafik 2.1
Angka Minat Pasca Siklus I

70
60
50
40 tinggi
30 sedang
kurang
20
10
0
68

Sumber data: diolah oleh peneliti

Berdasarkan nilai Minat yang ditunjukkan kedua grafik tersebut

masing-masing indikator menunjukkan kenaikan yang lumayan, bahkan

dibeberapa indikator terlihat kenaikan yang signifikan. Pada indikator

perhatian terlihat kenaikan 30% sedangkan pada aspek antusias terjadi

peningkatan yang sangat signifikan mencapai 50% demikian pula pada

aspek ketaatan. Aspek menulis tidak mengindikasikan kenaikan atau

cenderung stagnan, lain hal pula dengan aspek menjawab yang justru

terjadi penurunan drastis 12,5% bahkan terjadi peningkatan siswa yang

enggan menjawab sekitar 160% dari yang tadinya hanya 20% atau 8

anak menjadi 22 anak.

Melihat data tersebut peneliti yang sekaligus guru pelaksana akan

memfokuskan peningkatan minat dalam aspek menjawab. Karena dalam

aspek ini pemahaman siswa dipertanyakan. Dalam siklus selanjutnya

peneliti akan memaksimalkan model quantum teaching dengan

menerapkan metode maupun strategi yang lebih sesuai dengan materi

dan prinsip quantum teaching itu sendiri, sehingga transformasi

instruksional yang lebih persuasif.

b. Refleksi Hasil Belajar

Peneliti merefleksikan hasil belajar dalam bentuk data yang lebih

objektif, karena penilaian dalam berbagai aspek (kognitif, afektif dan


69

psikimotorik) yang lebih adil untuk peserta didik karena menilai seluruh

aktifitas pembelajaran yang melibatkan mental dan skill.

Seperti aspek minat selama proses pembelajaran, dalam refleksi

hasil belajar yang dilakukan, menerapkan model pembelajaran dan

strategi yang sama, dengan materi yang serupa.

Berikut ini disajikan data hasil belajar peserta didik yang

menunjukkan sedikit peningkatan, untuk tabel sesuai data yang tertera

sebelumnya, dan grafik peningkatan sebagai berikut (grafis yang

pertama adalah grafis pra siklus grafis yang ke-2 adalah grafik siklus I):

Grafik 1.2
Klasifikasi Nilai Pra siklus

80
60
nilai tinggi
40
nilai sedang
20
nilai rendah
0
tes Pra Siklus

Grafik 2.2
Pengkatan Nilai Dalam Siklus II
60
50
40
nilai tinggi
30
20 nilai standar
10 nilai rendah
0
prosentase
70

Sumber data: diolah oleh peneliti


Peningkatan dan penurunan terlihat dalam data tersebut, seperti

penurunan untuk nilai anak tinggi yang semula 12% menjadi 5 5%, atau

tinggal 2 anak, namun penurunan tersebut bukan terlihat positif ketika

melihat peningkatan untuk peserta didik dengan nilai standar yaitu

rentang 76-85 sekitar 3x lipat dari yang semula berjumlah 5 anak

menjadi 24 anak. Konsekuensi logis dari peningkatan siswa dengan nilai

sedang adalah penurunan baik siswa nilai tinggi dan rendah, peserta

didik dengan nilai rendah menurun dari yang semula 72% menjadi 37%,

atau tersisa 16 anak yang masih memiliki nilai yang rendah.

Melihat data nilai hasil belajar tersebut model pembelajaran

quantum teaching yang diterapkan menuaikan hasil positif, walaupun

belum secara signifikan. Penggunaan strategi simulasi sebagai

pendukung juga merupakan hal positif dan terlihat lebih efektif untuk

mengajarkan materi menceritakan kisah Abu Lahab, Abu Jahal dan

Musailamah al-Kadzab dalam mapel Pendidikan Agama Islam. Untuk

langkah selanjutanya peneliti akan menerapkan metode maupun strategi

yang lebih persuasif dan efisien untuk siklus II dan materi selanjutnya,

dengan harapan akan lebih meningkatkan minat dan hasil belajar.


71

D. Implementasi Quantum Teaching pada Pembelajaran Siklus II

1. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan siklus ke-dua merupakan pra tindakan yang

disiapkan setelah melihat hasil pengamatan dan refleksi siklus pertama. Untuk

melakukan siklus yang selanjutnya, hasil refleksi pada siklus pertama akan di

jadikan patokan untuk mencapai peningkatan dalam siklus II. Seperti halnya

siklus yang pertama untuk mendukung terlaksananya Penelitian Tindakan

Kelas ini, dibuatlah segala sesuatu yang diperlukan seperti: Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, media atau alat

pembelajaran, seperti kertas warna, spidol dan daftar pertanyaan untuk games.

Selain itu ada beberapa instrumen pendukung seperti: lembar observasi dan

wawancara.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat dengan melakukan

konsultasi pada guru mapel PAI. Peneliti membuat rencana dengan

mengambil materi yang telah ditetapkan oleh guru terkait. Materi yang

diberikan pada siklus pertama ini adalah “Menghindari Perilaku Dengki Dan

Iri Hati”.

a. Kegiatan Awal

1) Pemberian motivasi (salam, sapa/kehadiran siswa, dan menarik

perhatian siswa), Tumbuhkan minat belajar dengan memuaskan rasa

penasaran dan ingin tahu siswa dengan memberikan sebuah gambaran

peristiwa yang menarik.


72

2) Guru Menjelaskan ulang materi sebelumnya yang telah dipelajari (kisah

Abu Lahab, Abu Jahal dan Musailamah al-Kadzab)

3) Pre test (menanyakan contoh perilaku dengki dan iri hati seperti Abu

Lahab dan Abu Jahal)

4) Acuan: menjelaskan indikator yang hendak dicapai kepada siswa

b. Kegiatan Inti

1) Alami, guru menjelaskan materi dan menciptakan pengalaman umum

yang sering dialami siswa.

2) Namai, setelah siswa mengalami dan memperoleh materi pembelajaran,

siswa diminta untuk mengungkapkan pengalaman yang mereka dapat,

melalui keterangan lisan maupun menuliskannya di secarik kertas.

3) Demonstrasikan, guru memberikan kesempatan siswa untuk

mengemukakan dan menyimpulkan konsep materi dipelajari, lalu

membentuk kelompok diskusi, agar siswa mengetahui dan memiliki

pengetahuan dan informasi yang cukup memadai.

c. Penutup

1) Ulangi, pengulangan dan post tes dapat memperkuat daya ingat

(dengan memberikan pertanyaan kuis berbentuk teka-teki silang [TTS],

diskusi kelompok dan memberikan homewok/pr berupa soal multiple-

choice)

2) Rayakan, siswa yang bisa menjawab pertanyaan diberikan pujian, tepuk

tangan atau apresiasi lain.


73

3) Menutup pelajaran dengan berdoa dan salam.

2. Pelaksanaan Tindakan

Seperti dalam siklus pertama dalam siklus ke-dua ini, guru (peneliti)

melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sudah direncanakan dalam

pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sedangkan selama proses pembelajaran

berlangsung peneliti menggunakan pengamatan dengan menggunakan lembar

observasi aktivitas peserta didik.

Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan atau

model pembelajaran quantum teaching, kegiatan pembelajaran ini terdiri dari

tiga bagian; awal, inti, dan akhir. Pelaksanakan tiga bagian tersebut dijabarkan

dalam alur TANDUR. Pada proses pelaksanaan inilah model pembelajaran

quantum teaching diterapkan. Berikut penerapan model tersebut:

a. Tumbuhkan

Kegiatan ini merupakan bagian awal dari proses pembelajaran, yakni

salam dan doa, kemudian menciptakan suasana yang hangat dengan

menyapa peserta didik sekaligus memberikan kata-kata motivasi untuk

menumbuhkan motivasi belajar siswa. sebelum memulai pelajaran, guru

mengulangi materi sebelumnya lalu memberikan stimulasi berupa cerita

pendek tentang materi guna menumbuhkan motivasi siswa terhadap

materi yang akan diajarkan.

b. Alami
74

Pada bagian ini guru menjelaskan materi menghindari perilaku dengki

dan iri hati seperti Abu Lahab dan Abu Jahal dengan memberikan

penjelasan efek negatif dari perilaku seperti Abu Lahab, Abu Jahal. Selain

itu guru juga memberikan dan mengaitkan materi dengan contoh maupun

keadaan riil perilaku yang mirip dengan materi dalam kehidupan sehari-

hari. Melalui kegiatan ini siswa diharapkan dapat mennghindari perilaku

dengki dan iri hati seperti Abu Lahab dan Abu Jahal dalam kehidupan

sehari-hari.

c. Namai

Setiap perilaku yang mengindikasikan sifat dengki dan iri hati seperti Abu

Lahab dan Abu Jahal diberi nama, guru menyampaikan ulang materi

dengan singkat kemudian memberikan nama pada setiap bagian-

bagiannya. Pemberian nama tersebut dapat dengan menyuruh siswa

menuliskan disebuah kertas kemudian dibacakan oleh seorang relawan,

maupun cukup memberikan pernyataan melalui lisan yang di koordinir

oleh guru.

d. Demonstrasikan

Setelah siswa mulai memahami materi guru melakukan penguatan

pengetahuan dengan membuat games. Dalam demonstrasi games yang

dimainkan adalah games berupa pijat palu diharapkan dengan permainan

ini siswa mampu menyerap dan memahami materi pelajaran tanpa


75

memaksakan. Sehingga proses penyerapan tersebut dilalui tanpa

kesadaran yang dipaksakan. Games ini lakukan pada tahap demonstrasi.

Aturan dalam permainan pijat palu adalah memberikan pertanyaan

dengan jawaban salah atau benar. Setiap jawaban benar peserta didik

saling memijat, namun untuk jawaban yang salah peserta didik saling

memalu (memukul) dengan pelan. Selain dimaksudkan untuk

menanamkan pengetahuan materi, gemes ini juga dimaksudkan untuk

membuat suasana akrab (friendly), saling berbagi dan mengusir

kejenuhan, sehingga suasana pembelajaran terasa menarik dan

menciptakan kesan tak terlupakan.

e. Ulangi

Pada tahap ini guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya

berbentuk teka-teki silang (TTS) sengga apabila ada jawaban yang salah

akan merusak pola yang lain, isi pertanyaan seputar materi yang telah

disampaikan, bagi setiap siswa yang akan menjawab untuk mengangkat

tangan kemudian mengambil spidol lalu menuliskan jawabannya di papan

tulis, begitu seterusnya hingga semua pertanyaan terjawab.

Guru memberikan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari dan secara

bersama-sama memberikan kesimpulan.

f. Rayakan

Kegiatan terakhir dalam proses pembelajaran ini dikenal dengan istilah

perayaan. Setiap kelompok atau siswa yang benar dalam menjawab ketika
76

kuis pertanyaan TTS diberi apresiasi oleh guru dan tepuk tangan siswa.

sebelum pembelajaran usai, dengan posisi duduk siswa berhadapan

dengan guru, guru mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan tadi

dengan bertanya pada siswa apakah mereka senang dengan pembelajaran

tadi. Jika mereka merasa senang maka guru mengajak siswa berdiri dan

bernyanyi sambil bertepuk.

Kegiatan di atas, pijat palu, kuis TTS dan perayaan, merupakan

kegiatan akhir dalam proses pembelajaran. Sementara kegiatan awal terletak

pada pembukaan dan upaya menumbuhkan minat (tumbuhkan). Kegiatan inti

pembelajaran ini terletak pada alami, namai, dan demonstrasi.

Seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran dan permainan bertujuan

untuk menstimulasi motivasi siswa untuk mengikuti materi dan belajar.

3. Observasi

Pengamatan ini dilakukan untuk melihat kemajuan yang ditunjukkan

para peserta didik selama proses KBM, baik peningkatan minat dan hasil

pembelajaran. Untuk mempermudah hasil pengamatan peneliti membaginya

menjadi 2 bagian, yaitu:

a. Proses Pembelajaran

Pengamatan dilaksanakan untuk melihat proses pembelajaran PAI di

kelas VI A, dalam pengamatan ini peneliti menemukan berbagai gejala,

melihat proses yang dilakukan dalam siklus II dapat dikatakan proses


77

pembelajaran berjalan sesuai harapan, meskipun belum sepenuhnya

memenuhi target peneliti.

Pada siklus II peneliti menerapkan model pembelajaran quantum

teaching didukung dengan metode discus dan didikung beberapa permaian

yaitu pijat palu dan kuis TTS, pada materi “Menghindari Perilaku Dengki

dan Iri Hati seperti Abu Lahab dan Abu Jahal”. Hasil pengamatan

terhadap aktivitas peserta didik dalam pembelajaran PAI diperoleh temuan

sebagai berikut:

1) Peserta didik menunjukkan minat lebih besar dalam pembelajaran

terlihat banyak siswa yang berantusisme, memperhatikan, dan menulis,

terutama ketika bermain games pijat palu dan TTS.

2) Peserta didik mulai aktif dalam kegiatan lisan, kegiatan mental dan

emosional, banyak dari peserta didik belajar mengutarakan pertanyaan,

pendapat maupun menanggapi pertanyaan guru.

3) Peserta didik lebih eksploratif namun bebrapa peserta didik masih malu-

malu dalam menjawab.

4) Kebanyakan peserta didik sedikit banyak memahami pengertian dan

contoh riil perilaku dengki dan iri hati. Di sini peneliti menyimpulkan

peserta didik lebih mudah memahami.

5) Selama proses diskusi kelompok 1-3 siswa sering berjalan-jalan dan

mengganggu teman yang lain, namun masih dalam kondisi wajar.

6) 4 peserta didik izin keluar kelas dengan alasan pergi ke toilet.


78

7) Peserta didik antusisme dalam berdiskusi dan sudah berani bertanya

kepada guru.

8) Peserta didik tegas dalam menyampaikan hasil diskusi, namun

kelompok lain masih kurang menghormati pendapat kelompok lain.

9) Peserta didik secara keseluruhan mulai dapat menyimpulkan materi

dengki dan iri hati.

10) Beberapa peserta didik berebut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

guru dalam sesi kuis TTS, tercatat sekitar 15 orang yang mengajukan

kesempatan menjawab dan menuliskan jawaban di board, yaitu J, O, F,

A, R, An, E, dll. Selebihnya peserta didik memperhatikan dengan

antusias.

Hasil aktivitas selama proses pembelajaran dapat dilihat melalui grafik

di bawah ini:

Grafik 3.1
Angka Minat Pasca Siklus II

80
70
60
50
40
30 tinggi
20 sedang
10
kurang
0
79

Sumber data: diolah oleh peneliti

Dari grafik tersebut dapat dijabarkan; Aspek Perhatian 65% atau 27

anak serius memperhatikan, 25% anak mulai memperhatikan dan 5%

anak tidak memperhatikan. Aspek Antusiasme 75% anak antusias,

25% mulai antusias, dan 5% anak kurang antusias. Aspek kepatuhan

atau ketaatan 70% anak sangat patuh, 30% mulai patuh, dan 5% anak

kurang patuh. Aspek menulis 60% anak semangat menulis, 30 % siswa

bersedia menulis, dan 10% anak tidak menulis dengan berbagai alasan.

Aspek menjawab 57% anak semangat, sering dan berebut dalam

menjawab, 23% malu-malu untuk menjawab, dan 20% siswa hanya

diam. Selama proses pengamatan aktifitas pembelajaran peneliti

mencatat dan menilai, baik aspek afektif maupun psikomotorik yang

dapat dilihat di dalam lampiran.

b. Hasil Pembelajaran

Data yang dapat dikumpulkan peneliti berupa penilaian Kognitif,

Afektif (sikap) dan Psikomotorik (keterampilan). Dijelaskan dalam tabel

berikut.

Tabel 3.1
Nilai Hasil Belajar Siklus II

Daftar Nilai Hasil Belajar, Afektif dan Psikomotorik


Kelas VI A

No. NAMA Post test 3 sikap Skill NA


1 Adelia Pramudiza 95 65 65 75
80

2 Ade Irma Setyaningsih 85 85 75 82


3 Almahdi Adam 100 80 65 82
4 Anggun Safitri 80 65 65 70
5 Anggi Dwi Lestari 85 65 75 75
6 Anisa Nur Ramadhan 100 90 85 92
7 Arinda Armayanti 90 85 65 80
8 Bunga Finola Gezza Fintari 90 70 60 73
9 Diah Fatmasari 95 65 65 75
10 Ery Mulyani 100 90 85 92
11 Fidela Putri Nasywa 95 65 70 77
12 Jacky Zakaria 95 80 75 83
13 Muhammad Farhan Abdillah 100 70 70 80
14 M. Fikhan 95 70 65 77
15 Oliffia 95 70 60 75
16 Pradita Tegifa Agesti 90 70 65 75
17 Putri 100 70 60 77
18 Rohani Risnauli Nababan
19 Ruly Amanda 90 75 70 78
20 Widia Wandari Eripal 95 75 65 78
21 Wiranto Try Widodo 95 70 60 75
22 Oki Setiawan 95 75 60 77
23 Faiz Muharik Majid 95 70 65 77
24 Muhammad Fadhil Fat Hurrahman 100 65 65 77
25 Hendrawan Cahyo Seputra 90 65 65 73
26 Belva Tania Destary Wahyono 100 75 60 78
27 Davi Andrianto 80 65 70 72
28 Umar Qofidin 95 75 65 78
29 Andre Firmansyah 95 75 60 77
30 Andre Saputra 95 90 75 87
31 Leo Efendi 95 80 60 78
32 Kelvin Pramoedya Ananta 100 80 60 80
33 Dimas Alfarizi Adha 60 80 65 68
34 Rosmila 85 70 70 75
35 Muhammad Raihan Rizqullah 95 70 70 78
36 Salsa Jesika 85 65 65 72
37 Ega Saputra 90 65 60 72
38 Anugrah Ridho Pratama 80 65 65 70
39 Rizky Dwi Prayoga 95 70 60 75
40 Angga Irwanda 85 65 70 73
41 Raditya Prasetio 95 65 60 73
42 M. Haikal Nazar Alam 95 80 75 83
81

43 M. Fadillah Alanshari 85 70 65 73
Ket:
Post test 3 = tugas individu pilihan ganda
Afektif /sikap = penilaian sikap selama KBM
Skill/motorik = penilaian kemampuan
= tidak mengikuti test
= tidak mengerjakan
= non muslim

Dari tabel penilaian di atas dapat diklasifikasi antar peserta didik

dengan nilai tinggi, sedang dan rendah. Dapat dilihat melalui grafik di

bawah ini:

Grafik 3.2
Peningkatan Nilai Hasil Belajar Pasca Siklus II

80
60
40 nilai tinggi
20 nilai standar
0 nilai rendah
prosentase

Dari grafik tersebut dapat dijelaskan, peserta didik dengan nilai tinggi

berjumlah 7% atau 3 anak, anak dengan nilai disedang atau kisaran 75-85

berjumlah 67% (28 anak), dan anak yang mendapat nilai dibawah 75

berjumlah 13 anak atau 26%, agar lebih jelas perincian nilai lihat lampiran

3.

4. Refleksi

Dalam bagian refleksi , setelah pengamatan selama proses pembelajaran

di kelas selanjutnya peneliti melakukan perbaikan pembelajaran, dan mencari


82

solusi terhadap kendala-kendala yang ditimbulkan dari tindakan dan perlakuan

yang diberikan. Hasil refleksi digunakan sebagai tindak lanjut dalam upaya

perbaikan pada siklus III dan selanjutnya untuk meningkatkan aktivitas

peserta didik.

Hasil refleksi guru pada pembelajaran PAI dengan model pembelajaran

quantum teaching dengan menggunakan metode diskusi dan teknik pijat-palu

dan kuis TTS pada materi menghindari perilaku dengki dan iri hati seperti

Abu Lahab dan Abu Jahal dalam siklus II kelas VI A adalah sebagai berikut:

a. Refleksi Proses Pembelajaran

Peserta didik lebih menunjukkan antusiasme dalam belajar dengan

indikasi sebagaimana disebutkan di atas. Partisipasi minat belajar

peserta didik dalam belajar menunjukkan grafik peningkatan hampir

diseluruh aspek yang signifikan. Sedangkan untuk hasil belajar, terlihat

pola peningkatan yang cukup memuaskan, yang peneliti asumsikan

sudah memenuhi harapan peneliti. Hal tersebut dibuktikan dengan

peningkatan pada angka prosentase yang dapat dilihat pada hasil

observasi siklus I dengan siklus II.

Berikut disajikan kenaikan minat selama proses pembelajaran

antara pra siklus dan pasca siklus pertama (perhatikan grafik di bawah

ini). Grafik pertama merupakan hasil observasi siklus I.

Grafik 2.1
Angka Minat Siklus I
83

70

60

50

40 tinggi

30 sedang
kurang
20

10

Grafik 3.1
Angka Minat Pasca Siklus II

80
70
60
50
40
tinggi
30
sedang
20
kurang
10
0

Sumber data: diolah oleh peneliti

Berdasarkan nilai Minat yang ditunjukkan kedua grafik tersebut

masing-masing indikator menunjukkan kenaikan yang lumayan, bahkan

dibeberapa indikator terlihat kenaikan yang signifikan. Pada indikator

perhatian terlihat stagnan namun ada kenaikan 20% untuk anak yang
84

mulai memperhatikan, sedangkan pada aspek antusias terjadi

peningkatan yang sangat signifikan mencapai 25% yang sebelumnya

60% peserta didik sangat antusias kini mencapai prosentase 75% dari

siswa yang hadir, demikian pula pada aspek ketaatan yang naik tipis

menjadi 70% atau sekitar 29 anak patuh terhadap instruksi guru. Aspek

menulis naik cukup tajam hampir 50% menjadi 60% anak mencatat atau

menulis materi guru, aspek menjawab yang sebelumnya terjadi

penurunan kini naik tajam menjadi 57% peserta didik semangat untuk

menjawab atau sekitar 24 anak.

Data tersebut menunjukkan perbaikan minat terutama dalam aspek

menjawab-bertanya dan menulis para peserta didik. Penyesuain peneliti

mengganti strategi brain-storming dengan pijat palu disertai kuis TTS

meningkatkan minat bertanya peserta didik secara signifikan. Melihat

refleksi proses belajar yang yang terfokus pada aktifitas minat peserta

didik sudah cukup memuaskan, peneliti bermaksud menguji model

pembelajaran Quantum Teaching hingga siklus III untuk lebih

meyakinkan peneliti akan efect penerapan model tersebut. Dalam siklus

selanjutnya peneliti akan memaksimalkan model quantum teaching

dengan menerapkan metode maupun strategi yang lebih sesuai dengan

materi dan prinsip quantum teaching itu sendiri, sehingga transformasi

instruksional yang lebih persuasif.


85

b. Refleksi Hasil Belajar

Peneliti merefleksikan hasil belajar dalam bentuk data yang lebih

objektif, karena penilaian dalam berbagai aspek (kognitif, afektif dan

psikimotorik) yang lebih adil untuk peserta didik karena menilai seluruh

aktifitas pembelajaran yang melibatkan mental dan skill.

Seperti aspek minat selama proses pembelajaran, dalam refleksi

hasil belajar yang dilakukan, menerapkan model pembelajaran dan

strategi yang sama, dengan materi yang serupa.

Berikut ini disajikan data hasil belajar peserta didik yang

menunjukkan sedikit peningkatan, untuk tabel sesuai data yang tertera

sebelumnya, dan grafik peningkatan sebagai berikut (tabel selengkapnya

lihat dalam lampiran], sedang grafis yang pertama adalah grafis siklus I

grafis yang kedua adalah grafik siklus II):

Grafik 2.2
Klasifikasi Nilai Siklus I

60
50
40
nilai tinggi
30
20 nilai standar

10 nilai rendah
0
prosentase

Grafik 3.2
Pengkatan Nilai Dalam Siklus II
86

80
70
60
50
nilai tinggi
40
nilai standar
30
nilai rendah
20
10
0
prosentase

Sumber data: diolah oleh peneliti


Melihat grafik di atas terlihat adanya peningkatan dari jumlah

anak dengan nilai tinggi semula 2 kini menjadi 3 anak atau meningkat

menjadi 7% untuk anak dengan nilai tinggi, peningkatan peserta didik

dengan nilai sedang yaitu rentan 75-85 juga cukup meyakinkan karena

mencapai 67% atau 28 anak didik memiliki nilai sedang. Konsekuensi

logis dari peningkatan siswa dengan nilai sedang adalah penurunan

siswa nilai rendah, peserta didik dengan nilai rendah menurun dari yang

semula 37% menjadi 26% dengan begitu anak yang memiliki nilai

rendah mengurang menjadi 11 anak yang masih memiliki nilai yang

rendah.

Melihat data nilai hasil belajar tersebut model pembelajaran

quantum teaching yang diterapkan menuaikan hasil positif yang

menjanjikan. Penggunaan metode pijat palu dan TTS sebagai

pendukung juga merupakan hal positif dan terlihat lebih efektif untuk
87

mengajarkan materi menghindari perilaku dengki dan iri hati seperti

Abu Lahab dan Abu Jahal dalam mapel Pendidikan Agama Islam.

Untuk langkah selanjutanya peneliti akan menerapkan metode maupun

strategi yang lebih persuasif dan efisien untuk siklus III dan materi

selanjutnya, dengan harapan akan lebih meningkatkan minat dan hasil

belajar.

E. Implementasi Model Pembelajaran Quantum Teaching Siklus III

1. Perencanan Tindakan

Perencanaan tindakan siklus ke-tiga merupakan pra tindakan yang

disiapkan setelah melihat hasil pengamatan dan refleksi siklus II. Untuk

melakukan siklus yang selanjutnya, hasil refleksi pada siklus kedua akan di

jadikan patokan untuk mencapai peningkatan dalam siklus III. Seperti halnya

siklus yang kedua untuk mendukung terlaksananya Penelitian Tindakan Kelas

ini, dibuatlah segala sesuatu yang diperlukan seperti: Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, media atau alat pembelajaran,

seperti kertas warna, spidol dan daftar pertanyaan untuk games. Selain itu ada

beberapa instrumen pendukung seperti: lembar observasi dan wawancara.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat dengan melakukan

konsultasi pada guru mapel PAI. Peneliti membuat rencana dengan

mengambil materi yang telah ditetapkan oleh guru terkait. Materi yang

diberikan pada siklus pertama ini adalah “Menghindari Perilaku Bohong

seperti Musailamah al-Kadzab”.


88

Disiklus ke-3 ini yang merupakan siklus terkhir, rencana pelaksanaan

tindakan sama dengan siklus II karena materi yang diberikan merupakan

materi lanjutan dan dalam konten yang sama. Berikut ini merupakan rencana

tindakan siklus III:

a. Kegiatan Awal

1) Pemberian motivasi (salam, sapa/kehadiran siswa, dan menarik

perhatian siswa), Tumbuhkan minat belajar dengan memuaskan rasa

penasaran dan ingin tahu siswa dengan memberikan sebuah gambaran

peristiwa yang menarik yang berkaitan dengan materi.

2) Guru Menjelaskan ulang materi sebelumnya yang telah dipelajari.

3) Pre test (menanyakan contoh perilaku bohong seperti Musailamah al-

Kadzab)

4) Acuan: menjelaskan indikator yang hendak dicapai kepada siswa

b. Kegiatan Inti

1) Alami, guru menjelaskan materi dan menciptakan pengalaman umum

yang sering dialami siswa.

2) Namai, setelah siswa mengalami dan memperoleh materi pembelajaran,

siswa diminta untuk mengungkapkan pengalaman yang mereka dapat,

melalui keterangan lisan maupun menuliskannya di secarik kertas.

3) Demonstrasikan, guru memberikan kesempatan siswa untuk

mengemukakan dan menyimpulkan konsep materi dipelajari, lalu


89

membentuk kelompok diskusi, agar siswa mengetahui dan memiliki

pengetahuan dan informasi yang cukup memadai.

c. Penutup

1) Ulangi, pengulangan dan post tes dapat memperkuat daya ingat

(dengan memberikan pertanyaan kuis berbentuk teka-teki silang [TTS],

diskusi kelompok dan memberikan homewok/pr berupa soal multiple-

choice)

2) Rayakan, siswa yang bisa menjawab pertanyaan diberikan pujian, tepuk

tangan atau apresiasi lain.

3) Menutup pelajaran dengan berdoa dan salam.

2. Pelaksanaan Tindakan

Seperti dalam siklus pertama dalam siklus ke-dua ini, guru (peneliti)

melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sudah direncanakan dalam

pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sedangkan selama proses pembelajaran

berlangsung peneliti menggunakan pengamatan dengan menggunakan lembar

observasi aktivitas peserta didik.

Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan atau

model pembelajaran quantum teaching, kegiatan pembelajaran ini terdiri dari

tiga bagian; awal, inti, dan akhir. Pelaksanakan tiga bagian tersebut dijabarkan

dalam alur TANDUR. Pada proses pelaksanaan inilah model pembelajaran

quantum teaching diterapkan. Berikut penerapan model tersebut:


90

a. Tumbuhkan

Kegiatan ini merupakan bagian awal dari proses pembelajaran, yakni

salam dan doa, kemudian menciptakan suasana yang hangat dengan

menyapa peserta didik sekaligus memberikan kata-kata motivasi untuk

menumbuhkan motivasi belajar siswa. sebelum memulai pelajaran, guru

mengulangi materi sebelumnya lalu memberikan stimulasi berupa cerita

pendek tentang materi guna menumbuhkan motivasi siswa terhadap

materi yang akan diajarkan.

b. Alami

Pada bagian ini guru menjelaskan materi menghindari perilaku bohong

seperti Musailamah al-Kadzab dengan memberikan penjelasan efek

negatif dari perilaku bohong seperti Musailamah al-Kadzab. Selain itu

guru juga memberikan dan mengaitkan materi dengan contoh maupun

keadaan riil perilaku yang mirip dengan materi dalam kehidupan sehari-

hari. Melalui kegiatan ini siswa diharapkan dapat mennghindari perilaku

bohong seperti Musailamah al-Kadzab dalam kehidupan sehari-hari.

c. Namai

Setiap perilaku yang mengindikasikan perilaku bohong seperti

Musailamah al-Kadzab diberi nama, guru menyampaikan ulang materi

dengan singkat kemudian memberikan nama pada setiap bagian-

bagiannya. Pemberian nama tersebut dapat dengan menyuruh siswa

menuliskan disebuah kertas kemudian dibacakan oleh seorang relawan,


91

maupun cukup memberikan pernyataan melalui lisan yang di koordinir

oleh guru.

d. Demonstrasikan

Setelah siswa mulai memahami materi guru melakukan penguatan

pengetahuan dengan membuat games. Dalam demonstrasi games yang

dimainkan sema seperi siklus sebelumnya yaitu games berupa pijat palu

diharapkan dengan permainan ini siswa mampu menyerap dan memahami

materi pelajaran tanpa memaksakan. Sehingga proses penyerapan tersebut

dilalui tanpa kesadaran yang dipaksakan. Games ini lakukan pada tahap

demonstrasi.

Aturan dalam permainan pijat palu adalah memberikan pertanyaan

dengan jawaban salah atau benar. Setiap jawaban benar peserta didik

saling memijat, namun untuk jawaban yang salah peserta didik saling

memalu (memukul) dengan pelan. Selain dimaksudkan untuk

menanamkan pengetahuan materi, gemes ini juga dimaksudkan untuk

membuat suasana akrab (friendly), saling berbagi dan mengusir

kejenuhan, sehingga suasana pembelajaran terasa menarik dan

menciptakan kesan tak terlupakan.

e. Ulangi

Pada tahap ini guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya

berbentuk teka-teki silang (TTS) sengga apabila ada jawaban yang salah

akan merusak pola yang lain, isi pertanyaan seputar materi yang telah
92

disampaikan, bagi setiap siswa yang akan menjawab untuk mengangkat

tangan kemudian mengambil spidol lalu menuliskan jawabannya di papan

tulis, begitu seterusnya hingga semua pertanyaan terjawab.

Guru memberikan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari dan secara

bersama-sama memberikan kesimpulan.

f. Rayakan

Kegiatan terakhir dalam proses pembelajaran ini dikenal dengan istilah

perayaan. Setiap kelompok atau siswa yang benar dalam menjawab ketika

kuis pertanyaan TTS diberi apresiasi oleh guru dan tepuk tangan siswa.

sebelum pembelajaran usai, dengan posisi duduk siswa berhadapan

dengan guru, guru mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan tadi

dengan bertanya pada siswa apakah mereka senang dengan pembelajaran

tadi. Jika mereka merasa senang maka guru mengajak siswa berdiri dan

bernyanyi sambil bertepuk.

Kegiatan di atas, pijat palu, kuis TTS dan perayaan, merupakan

kegiatan akhir dalam proses pembelajaran. Sementara kegiatan awal terletak

pada pembukaan dan upaya menumbuhkan minat (tumbuhkan). Kegiatan inti

pembelajaran ini terletak pada alami, namai, dan demonstrasi.

Seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran dan permainan bertujuan

untuk menstimulasi motivasi siswa untuk mengikuti materi dan belajar.


93

3. Observasi

Pengamatan ini dilakukan untuk melihat kemajuan yang ditunjukkan

para peserta didik selama proses KBM, baik peningkatan minat dan hasil

pembelajaran. Untuk mempermudah hasil pengamatan peneliti membaginya

menjadi 2 bagian, yaitu:

a. Proses Pembelajaran

Siklus yang ke terakhir ini sebagaimana sekilus sebelumnya dan hasil

dari siklus ke-3 ini sudah cukup untuk menjawab hipotesis peneliti bahwa

penerapan model pembelajaran Quantum Teaching memberikan efek

positif dalam peningkatan minat dan hasil belajar. Untuk mengetahui

peningkatan minat dan hasil belajar dalam KBM siklus yang terahir ini.

Pada siklus III peneliti menerapkan model pembelajaran quantum

teaching didukung dengan metode discus dan didikung beberapa permaian

yaitu pijat palu dan kuis TTS, pada materi “Menghindari Perilaku Dengki

dan Iri Hati seperti Abu Lahab dan Abu Jahal”. Hasil pengamatan

terhadap aktivitas peserta didik dalam pembelajaran PAI diperoleh temuan

sebagai berikut:

1) Seperti pada siklus II peserta didik menunjukkan minat lebih besar

dalam pembelajaran terlihat banyak siswa yang berantusisme,

memperhatikan, dan menulis, terutama ketika bermain games pijat palu

dan TTS.
94

2) Peserta didik mulai aktif dalam kegiatan lisan, dan seringkali bertanya

kepada guru

3) Peserta didik lebih eksploratif

4) Kebanyakan peserta didik terlihat lebih mudah memahami pengertian

bohong dan mampu menggambarkan atau memodelkan perilaku bohong

dengan tepat.

5) Selama proses diskusi kelompok 1-3 siswa sering berjalan-jalan dan

mengganggu teman yang lain, namun masih dalam kondisi wajar.

6) Tidak ada siswa yang beranjak dari ruang kelas

7) Peserta didik menyetorkan hadits yang dihafal

8) Peserta didik antusisme dalam berdiskusi

9) Peserta didik tegas dalam menyampaikan hasil diskusi, namun

kelompok lain masih kurang menghormati pendapat kelompok lain.

10) Peserta didik secara keseluruhan mulai dapat menyimpulkan materi

11) Beberapa peserta didik berebut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

guru dalam sesi kuis TTS, tercatat sekitar 15 orang yang mengajukan

kesempatan menjawab dan menuliskan jawaban di board, yaitu R, F, H,

K, W, AL, Egg, L, dll.

12) Terlihat senang ketika bernyanyi bersama, dan mulai kompak.

Hasil aktivitas selama proses pembelajaran dapat dilihat melalui grafik

di bawah ini:
95

Grafik 4.1
Angka Minat Pasca Siklus III

80
70
60
50
40
30 tinggi
20
sedang
10
kurang
0

Sumber data: diolah oleh peneliti

Dari grafik tersebut dapat dijabarkan; Aspek Perhatian 70% atau 27

anak serius memperhatikan, 20% anak mulai memperhatikan dan 10%

anak tidak memperhatikan. Aspek Antusiasme 75% anak antusias,

20% mulai antusias, dan 5% anak kurang antusias. Aspek kepatuhan

atau ketaatan 75% anak sangat patuh, 20% mulai patuh, dan 10% anak

kurang patuh. Aspek menulis 60% anak semangat menulis, 30 % siswa

bersedia menulis, dan 10% anak tidak menulis dengan berbagai alasan.

Aspek menjawab 62% anak semangat, sering dan berebut dalam

menjawab, 20% malu-malu untuk menjawab, dan 18% siswa hanya

diam.
96

Selama proses pengamatan aktifitas pembelajaran peneliti mencatat

dan menilai, baik aspek afektif maupun psikomotorik yang dapat

dilihat di dalam lampiran.

b. Hasil Pembelajaran

Data yang dapat dikumpulkan peneliti berupa penilaian Kognitif,

Afektif (sikap) dan Psikomotorik (keterampilan). Dijelaskan dalam tabel

berikut.

Tabel 4.1
Nilai Hasil Belajar Siklus III

Daftar Nilai Hasil Belajar, Afektif dan Psikomotorik


Kelas VI A
Post
No. NAMA sikap Skill NA
test 4
1 Adelia Pramudiza 100 70 65 78
2 Ade Irma Setyaningsih 100 70 70 80
3 Almahdi Adam 100 75 65 80
4 Anggun Safitri 100 75 65 80
5 Anggi Dwi Lestari 100 70 65 78
6 Anisa Nur Ramadhan 100 90 75 88
7 Arinda Armayanti 80 85 65 77
8 Bunga Finola Gezza Fintari 80 70 60 70
9 Diah Fatmasari 95 75 65 78
10 Ery Mulyani 100 75 75 83
11 Fidela Putri Nasywa 100 80 70 83
12 Jacky Zakaria 90 80 65 78
13 Muhammad Farhan Abdillah 85 75 70 77
14 M. Fikhan 100 75 65 80
15 Oliffia 100 75 60 78
16 Pradita Tegifa Agesti 85 65 70 73
17 Putri 100 75 60 78
18 Rohani Risnauli Nababan
19 Ruly Amanda 100 75 70 82
20 Widia Wandari Eripal 100 75 65 78
97

21 Wiranto Try Widodo 90 70 60 73


22 Oki Setiawan 80 75 60 72
23 Faiz Muharik Majid 80 70 65 72
24 Muhammad Fadhil Fat Hurrahman 100 70 70 80
25 Hendrawan Cahyo Seputra 70 75 65 70
26 Belva Tania Destary Wahyono 90 75 60 75
27 Davi Andrianto 80 75 70 75
28 Umar Qofidin 95 75 70 80
29 Andre Firmansyah 75 75 65 72
30 Andre Saputra 100 90 70 87
31 Leo Efendi 90 75 60 75
32 Kelvin Pramoedya Ananta 90 75 60 75
33 Dimas Alfarizi Adha 80 80 65 75
34 Rosmila 90 75 60 75
35 Muhammad Raihan Rizqullah 100 75 70 82
36 Salsa Jesika 100 70 65 78
37 Ega Saputra 80 70 60 70
38 Anugrah Ridho Pratama 75 75 70 73
39 Rizky Dwi Prayoga 95 75 65 78
40 Angga Irwanda 80 70 70 73
41 Raditya Prasetio 90 70 60 73
42 M. Haikal Nazar Alam 90 75 70 78
43 M. Fadillah Alanshari 75 75 70 73
Ket:
Post test 4 = tugas individu uraian

Afektif /sikap = penilaian sikap selama KBM

Skill/motorik = penilaian kemampuan

= tidak mengikuti test


= tidak mengerjakan
= non muslim

Dari tabel penilaian di atas dapat diklasifikasi antar peserta didik

dengan nilai tinggi, sedang dan rendah. Dapat dilihat melalui grafik di

bawah ini:

Grafik 4.2
Peningkatan Nilai Hasil Belajar Pasca Siklus III
98

80

60
nilai tinggi
40
nilai standar
20 nilai rendah

0
prosentase

Dari grafik tersebut dapat dijelaskan, peserta didik dengan nilai tinggi

berjumlah 5% atau 2 anak, anak dengan nilai disedang atau kisaran 75-85

berjumlah 69% (29 anak), dan anak yang mendapat nilai dibawah 75

berjumlah 11 anak atau 26%.

4. Refleksi

Dalam bagian refleksi , setelah pengamatan selama proses pembelajaran

di kelas selanjutnya peneliti melakukan perbaikan pembelajaran, dan mencari

solusi terhadap kendala-kendala yang ditimbulkan dari tindakan dan perlakuan

yang diberikan. Hasil refleksi digunakan sebagai tindak lanjut dalam upaya

perbaikan pada siklus III dan selanjutnya untuk meningkatkan aktivitas

peserta didik.

Hasil refleksi guru pada pembelajaran PAI dengan model pembelajaran

quantum teaching dengan menggunakan metode diskusi dan teknik pijat-palu

dan kuis TTS pada materi menghindari perilaku bohong seperti Musailamah

al-Kadzab dalam siklus III kelas VI A adalah sebagai berikut:

a. Refleksi Proses Pembelajaran


99

Peserta didik lebih menunjukkan antusiasme dalam belajar dengan

indikasi sebagaimana disebutkan di atas. Partisipasi minat belajar

peserta didik dalam belajar menunjukkan grafik peningkatan hampir

diseluruh aspek yang signifikan. Sedangkan untuk hasil belajar, terlihat

pola peningkatan yang cukup memuaskan, yang peneliti asumsikan

sudah memenuhi harapan peneliti. Hal tersebut dibuktikan dengan

peningkatan pada angka prosentase yang dapat dilihat pada hasil

observasi siklus I dengan siklus II.

Berikut disajikan kenaikan minat selama proses pembelajaran

antara pra siklus dan pasca siklus pertama (perhatikan grafik di bawah

ini). Grafik pertama merupakan hasil observasi siklus I.

Grafik 3.1
Angka Minat Siklus II

80
70
60
50
tinggi
40
sedang
30 kurang
20
10
0

Grafik 4.1
Angka Minat Pasca Siklus III
100

80
70
60
50
tinggi
40
sedang
30 kurang
20
10
0

Sumber data: diolah oleh peneliti

Berdasarkan nilai Minat yang ditunjukkan kedua grafik tersebut

masing-masing indikator menunjukkan kenaikan yang tipis dari siklus

ke II. Pada indikator perhatian terlihat kenaikan 3,3% untuk anak yang

memperhatikan, sedangkan pada aspek antusias tidak ada peningkatan,

pada aspek ketaatan yang naik tipis menjadi 75% atau naik sekitar 3,5%.

Aspek menulis tidak ada kenaikan , aspek menjawab yang sebelumnya

57% naik tipis 2,8% menjadi 62%.

Melihat refleksi dari minat belajar tersebut, dalam siklus III ini

dengan metode dan cara yang sama, peneliti mampu mempertahankan

minat bahkan, terjadi peningkatan walau jumlahnya sangat kecil. Dalam

siklus III ini medel pembelajaran terbukti tetap memiliki daya tarik

untuk menumbuhkan dan mempertahankan minat peserta didik selama

aktifitas KBM berlangsung.


101

b. Refleksi Hasil Belajar

Peneliti merefleksikan hasil belajar dalam bentuk data yang lebih

objektif, karena penilaian dalam berbagai aspek (kognitif, afektif dan

psikimotorik) yang lebih adil untuk peserta didik karena menilai seluruh

aktifitas pembelajaran yang melibatkan mental dan skill.

Seperti aspek minat selama proses pembelajaran, dalam refleksi

hasil belajar yang dilakukan, menerapkan model pembelajaran dan

strategi yang sama, dengan materi yang serupa.

Berikut ini disajikan data hasil belajar peserta didik yang

menunjukkan sedikit peningkatan, untuk tabel sesuai data yang tertera

sebelumnya, dan grafik peningkatan sebagai berikut :

Grafik 3.2
Klasifikasi Nilai Siklus II

80
70
60
50
nilai tinggi
40
nilai standar
30
nilai rendah
20
10
0
prosentase

Grafik 4.2
Pengkatan Nilai Dalam Siklus III
102

80

60
nilai tinggi
40
nilai standar
20 nilai rendah

0
prosentase

Sumber data: diolah oleh peneliti

Melihat grafik di atas terlihat tidak ada kenaikan pasti dan hanya

terkesan stagnan, bahkan statistik menunjukkan hampir sama persis

prosentase kedua siklus, antar siklus II dan siklus III

Melihat data nilai hasil belajar tersebut model pembelajaran

quantum teaching yang diterapkan menuaikan hasil positif yang

menjanjikan. Penggunaan metode pijat palu dan TTS sebagai

pendukung juga merupakan hal positif dan terlihat lebih efektif untuk

mengajarkan materi menghindari perilaku bohong sepertin Musailamah

al-Kadzab dalam mapel Pendidikan Agama Islam. Maka model

pembelajaran quantum teaching yang mengubah energi menjadi cahaya

memanfaatkan segala yang tersedia dalam aktifitas KBM memiliki daya

tarik dan energi positif untuk melaksanakan pembelajaran yang lebih

ramai-aktif dan bersahaja, serta memiliki kesan yang lebih dalam.


103

F. Pembahasan

Pembahasan ini berisi tentang uraian dan penjelasan mengenai hasil

penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti bekerja dengan bantuan

guru mata pelajaran PAI ibu. Yunani, S.Pd dan hal-hal yang dibahas dalam

pembahasan adalah suatu yang berkaitan dengan penelitian.

Pembahasan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran

quantum teaching yang mengacu pada hasil pengamatan yang peneliti lakukan

mendapatkan hasil peningkatan terhadap aktivitas belajar peserta didik pada mata

pelajaran PAI. Hal ini terbukti dari peningkatan aktivitas-aktivitas belajar baik

minat belajar maupun hasil belajar peserta didik setelah proses belajar mengajar

dengan menggunakan model pembelajaran quantum teaching dengan III siklus 3

kali pertemuan, dan telah diterapkan di kelas VI A SDN 1 Sukabumi. Adapun

peningkatan minat dan hasil belajar selama aktifitas pembelajaran dapat dilihat

melalui table dan grafik di bawah ini:

Tabel.5.1

Daftar Nilai Hasil Belajar peserta didik Kelas VI A pra-siklus,


siklus I, II dam III
Nilai
No. Siklus
NAMA pra
I II III
1 Adelia Pramudiza 65 78 75 78
2 Ade Irma Setyaningsih 70 80 82 80
3 Almahdi Adam 75 78 82 80
4 Anggun Safitri 70 73 70 80
5 Anggi Dwi Lestari 65 79 75 78
6 Anisa Nur Ramadhan 100 87 92 88
104

7 Arinda Armayanti 65 76 80 77
8 Bunga Finola Gezza Fintari 65 75 73 70
9 Diah Fatmasari 80 78 75 78
10 Ery Mulyani 90 85 92 83
11 Fidela Putri Nasywa 100 78 77 83
12 Jacky Zakaria 95 78 83 78
13 Muhammad Farhan Abdillah 90 80 80 77
14 M. Fikhan 85 74 77 80
15 Oliffia 70 55 75 78
16 Pradita Tegifa Agesti 75 78 75 73
17 Putri 70 79 77 78
18 Rohani Risnauli Nababan -
19 Ruly Amanda 70 79 78 82
20 Widia Wandari Eripal 70 78 78 78
21 Wiranto Try Widodo 70 74 75 73
22 Oki Setiawan 60 73 77 72
23 Faiz Muharik Majid 65 75 77 72
24 Muhammad Fadhil Fat Hurrahman 70 76 77 80
25 Hendrawan Cahyo Seputra 65 74 73 70
26 Belva Tania Destary Wahyono 70 80 78 75
27 Davi Andrianto 60 54 72 75
28 Umar Qofidin 65 70 78 80
29 Andre Firmansyah 75 71 77 72
30 Andre Saputra 60 81 87 87
31 Leo Efendi 70 74 78 75
32 Kelvin Pramoedya Ananta 70 75 80 75
33 Dimas Alfarizi Adha 70 76 68 75
34 Rosmila 65 77 75 75
35 Muhammad Raihan Rizqullah 75 79 78 82
36 Salsa Jesika 80 76 72 78
37 Ega Saputra 85 70 72 70
38 Anugrah Ridho Pratama 70 73 70 73
39 Rizky Dwi Prayoga 75 74 75 78
40 Angga Irwanda 80 73 73 73
41 Raditya Prasetio 70 72 73 73
42 M. Haikal Nazar Alam 80 76 83 78
43 M. Fadillah Alanshari 65 73 73 73

Tabel.5.2
105

Hasil Peningkatan Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII

Nilai Hasil Belajar


siklus I siklus II siklus III
Peserta Didik
Tinggi 2 3 2
Sedang 24 28 29
Rendah 16 11 11
Jumlah 42 42 42

Grafik.5.1

80
70
60
50
Nilai Tinggi
40
Nilai Sedang
30
Nilai Rendah
20
10
0
pra-Siklus Siklus I Siklus II Siklus III

Dilihat dari tabel dan grafik di atas penulis menyimpulkan bahwa

penggunaan model pembelajaran quantum teaching dalam pembelajaran PAI di

kelas VI A sebagai berikut:

1. Siklus I dengan jumlah peserta didik 42 peserta didik, yang memiliki nilai

hasil belajar yang baik berjumlah 5% atau 2 anak, nilai sedang dimiliki 24

anak atau 57% dari jumlah peserta didik, dan siswa yang mendapat nilai

rendah berjumlah 16 anak dengan prosentase 38%


106

2. Siklus II dengan jumlah peserta didik 42 yang aktif, menyajikan data: peserta

didik yang memiliki nilai tinggi berjumlah 5 anak atau 9%, yang bernilai

sedang 28 anak/64%, peserta didik yang bernilai rendah 26% atau sekitar 11

anak didik.

3. Pada siklus III dengan jumlah peserta didik 42, mendapatkan nilai hasil

belajar dengan prosentase 5%, 69% dan 26%, atau 2 anak mendapat nilai

tinggi, 29 anak mendapat nilai sedang dan 11 anak mendapat nilai rendah.

Grafik.5.2

Peningkatan Minat dan Hasil Belajar pra-Siklus, Siklus I, II dan III

80
70
60
50
Minat Belajar
40
Prestasi Belajar
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III

Dari grafik tersebut, data menunjukkan kenaikan yang sangat

signifikan antara pra-Siklus dengan siklus I, siklus I dengan siklus II,

sedangkan siklus III terkesan stagnan. Data prosentase kenaikannya adalah:


107

1. Pra-siklus peserta didik yang memiliki minat belajar tinggi berjumlah

41,4% dari keseluruhan, dan hasil belajar yang didapat dalam kategori

tinggi dan sedang berjumlah 27%.

2. Siklus I peserta didik yang memiliki minat belajar mengalami kenaikan

menjadi 53%, dengan keberhasilan belajar (dari sudut hasil belajar) 62%.

3. Siklus II peserta didik memiliki minat yang lebih besar lagi yang mencapai

65,4%, dan nilai hasil belajar mencapai 74%.

4. Pada siklus III peserta didik masih mempertahankan grafik up dalam aspek

nilai 68,4%, dan keberhasilan belajar yang konstan 74% sama seperti siklus

sebelumnya. Melihat statistik tersebut, secara minat dan hasil belajar untuk

peserta didik kelas VI A sangat memuaskan.

Hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang telah penulis

dapatkan memperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan pembelajaran PAI

dengan menggunakan model pembelajarn Quantum Teacing membawa dampak

positif yang bisa menghasilkan peningkatan minat dan hasil belajar peserta

didik kelas VI A SDN 1 Sukabumi Bandar Lampung tahun ajaran 2015-2016

semester ganjil.
108

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tindakan kelas yang

dilakukan secara elaboratif peneliti dan dibantu oleh guru mata pelajaran

pendidikan agama Islam kelas VI A SD N 1 Sukabumi dapat disimpulkam

sebagai berikut :

1. Minat belajar dan hasil belajar PAI siswa kelas VI A SD N 1 Sukabumi

Bandar Lampung sebelum menggunakan model pembelajaran Quantum

teaching termasuk dalam kategori kurang, ditunjukkan dari hasil observasi

peneliti dan wawancara yang intens dengan dewan guru dan kepala sekolah

bersangkutan, dengan presentase sebagai berikut: minat belajar peserta didik

41,4 % dari kesuluruhan aspek (perhatian, antusiasme, menjawab, menulis

dan ketaatan) dan hasil belajar dengan berjumlah 27%.

2. Pelaksanaan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran Quantum

teaching untuk meningkatkan minat belajar dan hasil belajar PAI siswa kelas

VI A adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Perencanaan dilakukan oleh peneliti yang sekaligus menjadi tenaga ajar

sebelum melaksanakan tindakan.

b. Pelaksanaan
109

Tindakan dilakukan oleh peneliti sebanyak 3 siklus, setiap siklusnya

terdiri dari 1 pertemuan. Dalam pelaksanaan tindakan ini peneliti

menggunakan kerangka pembelajaran TANDUR (Tumbuhkan, Alami,

Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan).

c. Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa dalam

mengerjakan kuis/tes yang diberikan oleh guru.

3. Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan oleh peneliti pada siklus I, siklus

II, dan siklus III dengan menggunakan model Quantum Teaching minat

belajar dan hasil belajar PAI siswa kelas VI A SD N 1 Sukabumi Bandar

Lampung mengalami peningkatan dari kategori cukup menjadi baik. Hal itu

juga ditunjukkan dengan adanya peningkatan minat dalam mengikuti

pembelajaran mengalami peningkatan dengan presentase pada siklus I

sebesar 53% siklus II sebesar 65,4% dan siklus III sebesar 68,4%.

Selanjutnya, dalam nilai hasil belajar juga terjadi kenaikan yang semula

dikategorikan kurang menjadi baik, seperti dapat dilihat dalam presentase

siklus I sebesar 62%, siklus II sebesar 74% dan siklus III sebesar 74%.

4. Adapun hasil perbandingan minat belajar siswa sebelum tindakan, siklus I,

siklus II dan siklus III, setelah dianalisis terdapat peningkatan berarti antara

hasil awal dan hasil siklus I, II dan III terdapat perbedaan yang cukup

signifikan maka dapat disimpulkan bahwa, model pembelajaran Quantum


110

Teaching dapat meningkatkan minat dan hasil belajar PAI siswa kelas VI A

SD N 1 Sukabumi Bandar Lampung.

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan tindakan dan analisis peneliti

dengan peningkatan minat dan hasil belajar, perlu adanya perbaikan dan saran

yang membangun. Adapun saran-saran tersebut diantaranya:

1. Kepada Guru

Hendaknya para guru dapat membangkitkan minat siswa dalam

belajar dan dapat membangun interaksi yang baik dengan siswa, selain itu

guru juga sebaiknya menggunakan variasi mengajar dan metode yang

lebih ‘segar’ dalam artian metode yang menciptakan suasana asyik dan

menyenangkan. Hal itu dapat dilakukan misalnya dengan menerapkannya

dalam model pembelajaran yang sesuai dengan taraf perkembangan siswa

dan memanfaatkan metode yang variatif. Pemberian reward dan

punishment , serta menjalin keakraban dengan siswa dan menciptakan

suasana yang friendly serta menyenangkan misalnya dengan

mengembangkan dan mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan

sehari-hari (faktual) dan menyajikan dengan metode yang lebih

mementingkan ‘hidupnya suasana’ seperti bermain peran dll. Selain itu

selama proses pembelajaran usahakan agar siswa dapat lebih

berpartisipasi.

2. Kepala Sekolah
111

Kepala sekolah juga berperan penting dalam memberikan semangat

dan dukungan kepada guru dalam mengingatkan kualitas pembelajaran

dan lebih profesional dengan cara mengikutsertakan guru dalam pelatihan

maupun penataran atau memberi bimbingan terkait dengan kemajuan

pembelajaran yang saat ini sedang berkembang dan memberi kesempatan

dan dukungan kepada guru meningkatkan mutu pendidikannya. Selain itu,

penambahan/melengkapi fasilitas sarana dan prasarana juga sangat

membantu dan mendukung proses dan hasil belajar siswa.

C. Kata Penutup

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

kemurahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulis menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Allah SWT

dan penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para

pembaca mengenai penulisan dan penyusunan skripsi ini.

Semoga skripsi yang ditulis dan disusun oleh penulis ini bermanfaat

bagi para pembaca, khususnya bagi para calon peneliti selanjutnya, guru dan

calon guru untuk selalu mengembangkan kualitas pembelajaran menjadi guru

inspirator bagi siswa-siswinya. Amien.


112

DAFTAR PUSTAKA

Abror, Abdurrahman, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: tiara Wacana 1983

Agustian, Ari Ginanjar, Emotional Spiritual Qoutient, Jakarta : Agra Publishing,


2001

Ali Pande, Irmansyah, Didaktik Metodik Pendidikan Umum, Surabaya : Usaha


Nasional, 1984

Arifin, Muzayyin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Akasara, 2007.

De Porter, Bobbi dkk, Memperaktikkan Quantum Teaching Di Ruang-Ruang Kelas,


Bandung: Mizan Media Utama. 2008.

Ezmir, Metodologi Penelitian Pendidikan: kuantitatif dan kualitatif, Jakarta:


Rajawali Pers, 2012

Hasan, M. Iqbal, Pokok-Pokok Materi, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,


Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002.

Isjoni, Cooperative Learning: Efektifitas pembelajaran Kelompok, Bandung:


Alfabeta, 2009.

Lie, Anita, Cooperative learning di Ruang-Ruang Kelas, Jakarta: PT Grasindo, 2004.

Lilik Nur Kholidah dan Ahmad Munjin, Metode dan Teknik Pembelajaran Agama
Islam, Bandung: PT Refika Aditama, 2009.

L. Silbermen, Melvin, Active learning: 101 Cara Belajar Aktif, penerjemah Raisul
Muttaqien, Bandung: Nusamedia, 2006.

Marimba, A.D, Pengatar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Ma,arif, 1986.

Muslich, Masnur, Melaksanakan PTK itu mudah, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Nata, Abiddin, Metodologi Studi Islam, Jakarta:Raja Grafindo Persada. 1999.

Nasution, Didaktik Azas-Azas Mengajar, Bandung; Jemmars, 1998.

Nazir, Muh. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta,


2003.
113

Subyantoro, Penelitian Tindakan Kelas, Semarang: Widya Karya, 2009.

Sudjono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,


2005.
____ , Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,


2007.

Syah, Muhibin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja


Rosdakarya, 1995.

Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


Surabaya: Media Centre, 2005.
114

Data Guru

Gol Tugas Jumlah Keterangan


No Nama/NIP Jabatan
Ruang Mengajar Jam (Status Guru)
Hi. ZAHRONI AS. S.Pd.SD Kepala
1 IV/a - 06 PNS
NIP 195605151980031013 Sekolah
Hj. ASMANA, S.Pd, M.Pd
2 IV/a Guru Kelas II A 24 PNS
NIP 195610161978032002
YUNANI, S.Pd.I Guru
3 IV/a V & VI 24 PNS
NIP 195810181979122002 Agama
UNISAP, S.Pd.I Guru
4 IV/a I & II 24 PNS
NIP 196101021982032002 Agama
RUMSARI INDRA, S.Pd Guru
5 IV/a III, IV, V, VI 28 PNS
NIP 196010101982032022 B.Lampung
SONTAN SARAGIH, S.Pd
6 IV/a Guru Kelas VB 26 PNS
NIP 196006021982031011
MUSLIKAH,S.Pd
7 IV/a Guru Kelas VI B 26 PNS
NIP 196203161982032002
SUMARNI, S.Pd
8 IV/a Guru Kelas IV D 26 PNS
NIP 196010011983032007
SUTI SUPRIATI, S.Pd
9 IV/a Guru Kelas VI A 26 PNS
NIP 195911141982032007
SUMARI, S.Pd
10 IV/a Guru Kelas PNS
NIP 196212121983031016
DARYANTO, S.Pd Guru Olah
11 IV/a IV, V, VI 33 PNS
NIP 196110081984031005 Raga
ETY SUSILOWATI, S.Pd
12 IV/a Guru Kelas IA 24 PNS
NIP 196404271986032006
DIANA LUMBAN RAJA,S.Pd
13 IV/a Guru Kelas VA 26 PNS
NIP.196203021983052001
NUSLINA, S.Pd
14 IV/a Guru Kelas III B 24 PNS
NIP 196508091985032004
RIYANTO, S.Pd
15 IV/a Guru Kelas VI C 26 PNS
NIP.196104051982031013
Drs. SEKH NUR MUHAMMAD, MM
16 IV/a Guru Kelas II B 24 PNS
NIP. 195803141979101001
ROSILAWATI, S.Pd III/a
17 Guru Kelas II C 24 PNS
NIP 196410041988072001
115

JUMAINI, S.Pd III/a


18 Guru Kelas VD 26 PNS
NIP 197101152000072001
INTI KURNIAWATI, S.Pd.SD III/a
19 Guru Kelas VC 26 PNS
NIP 197711202009022001
NOPERIYANTI, S.Pd III/a
20 Guru Kelas IV A 26 PNS
NIP. 198711182011012008
HERLINA, S.Ag III/a Guru
21 III & IV 24 PNS
NIP. 196801282014072001 Agama
ASWIDA, S.Pd III/a
22 Guru Kelas III C 24 PNS
NIP. 197206012014072002
AGUS NARIZA, S.Pd III/a Guru Olah
23 I, II, III 33 PNS
NIP. 197008162014071001 Raga
ERNANI III/a
24 Guru Kelas IV B 26 PNS
NIP. 196310081987012001
EMI KASUARNI, S.Pd
25 - Guru Kelas IV C 26 Honorer
Honorer
RAHAYU SETYORINI
26 - Guru Kelas IC 24 Honorer
Honorer
YESSY PUSPITAHATI, A.Ma
27 - Guru Kelas ID 24 Honorer
Honorer
ETY PELITA S., S.Pd
28 - Guru Kelas II D 24 Honorer
Honorer
DUWI FEBRILIA, S.Pd
29 - Guru Kelas III A 24 Honorer
Honorer
EMA JUWITA SARI, S.Pd Guru
30 - III & IV 22 Honorer
Honorer B.Inggris
Hj. SUSAN QOMARIAH, S.Sos.I
31 - Guru Kelas IB 24 Honorer
Honorer
LINDA ANDRIANA, S. Pd Guru
32 - V & VI 22 Honorer
Honorer B.Inggris
ANNA MARIA FRANSISKA, S.Pd
33 - TU - - Honorer
Honorer
RINOWATI, S.Kom
34 - TU - - Honorer
Honorer
ANGRENI LISJAKA PUTRI Perpustaka
35 - - - Honorer
Honorer an
IMRON
36 - Penjaga - - Honorer
Honorer
116

SIKLUS I
(RABU, 21 OKTOBER 2015)

Nama Sekolah : SDN 1 Sukabumi


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : VI/1
Topik : Menghindari Perilaku Tercela Seperti
Sub Topik : Menghindari Sifat Dengki dan Iri Hati
Pertemuan ke :1

Dalam siklus pertama sebelum memerinci hasil penilaian perlu diperhatikan kondisi
awal peserta didik adalah sebagai berikut:
1. Peserta didik terdiri dari 43 anak, dengan jumlah laki-laki 25 dan 18 anak
perempuan.
2. Status peserta didik 42 muslim dan 1 anak non muslim
3. Keaktifan mencapai 100 %
4. Kondisi sarana prasarana memadai
5. Suasana kondusif (tanpa gangguan eksternal) atau tidak bising
6. Guru mengenalkan materi yang akan diajarakan disertai motivasi

Kondisi dalam proses:


1. Anak didik terlihat tegang dan pasif
2. Kondisi tenang dan kurang luwes
3. Anak didik takut untuk bertanya
4. Beberapa anak mengobrol
5. Anak didik diberi tugas berbentuk test objecktive dan uraian
6. Anak didik diberikan tugas untuk membacakan surat al-Lahab

Penutup:
1. Guru memberikan motivasi dan mengklarifikasi penjelasan materi yang telah
disampaikan
2. Guru menyuruh siswa untuk bertanya
3. Guru mengoreksi hasil test siswa
4. Berdoa
117

INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN


DALAM PROSES PEMBELAJARAN
(KERJA INDIVIDUAL DAN KELOMPOK)

Mata pelajaran : pendidikan agama islam


Kelas/semester : VI/1
Topik : Menjauhi perilaku tercela seperti Abu Lahab
Pertemua ke :1

Petunjuk mengerjakan:
Untuk soal individu:
1. Kerjakan soal-soal berikut dengan cermat, teliti, jujur dan secara mandiri
2. Perhatikan instruksi dari bapak/ibu guru dan sikap dalam mengerjakan soal akan
diamati oleh guru
Untuk tugas kelompok:
1. Diskusikan dengan anggota kelompok masing-masing:
“Pengertian sifat dengki dan iri, perbedaan dengki dan iri beserta contoh
disekitar lingkunganmu”
2. Jawaban pendapat masing-masing peserta didik ditulis dalam buku lembar kerja,
dan kesimpulan dari diskusi ditulis oleh sekertaris kelompok kemudian
dikumpulkan, dan di kemukakan di depan teman-teman kelas oleh anggota yang
mewakili masing-masing kelompok.
Soal:
1. Soal berupa soal Multiple-Choice test (Pilihan Ganda) dengan jumlah 20 butir
soal yang ada dalam LKS/buku pegangan murid halaman 18.
2. Tugas diskusi kelompok:
a. Jelaskan pengertian dengki
b. Jelaskan perbedaan dengki dan iri hati
c. Kemukakan contoh dengki dan iri dari kejadian di lingkungan sekitar kalian
(faktual)
Jawaban:
1. Muliple-choice test:

1. A 11. D
2. C 12. A
3. A 13. A
4. D 14. B
5. D 15. C
6. B 16. A
7. A 17. A
8. C 18. A
9. C 19. D
10. B 20. B
118

2. Diskusi kelompok:
a. dengki perasaan tidak rela atas nikmat yang dimiliki orang lain, sehingga ia
(pendengki) berharap nikmat itu hilang dari orang tersebut (orang yang
mendapat nikmat).
b. Perbedaannya, iri adalah perasaan kurang senang atas nikmat orang lain tanpa
disertai keingingan agar nikmat orang lain hilang, sedangkan dengki perasaan
iri yang berlebihan sehingga biasanya diiringi niat untuk berbuat buruk
terhadap orang lain agar nikmat orang lain hilang.
c. Menyesuai kan.

Pedoman pensekoran:
1. Tugas individu berbentuk test Objective berupa pilihan ganda, maka untuk setiap
jawaban benar bernilai lima (5) untuk jawaban yang salah bernilai nol (0) dengan
rumus:
∑ Jawaban benar x 5 = hasil
Misal: 18 x 5 = 90
2. Tugas berbentuk kelompok (diskusi)

Kriteria Jawaban Tiap Nomor Skor


Jawaban sesuai patokan konsep secara tepat dan lengkap 4
Jawaban hampir sesuai konsep patokan dan lengkap 3
Jawaban hampir sesuai konsep namun tidak lengkap 2
Jawaban diluar konsep 1
Tidak menjawab 0
Rumusan nilai:
∑ 𝒔𝒌𝒐𝒓
N=
𝟑

Keterangan penilaian:
4 = 86-100
3 = 66-85
2 = 46-65
1 = 1-45
0=0
119

Daftar Nilai Hasil Belajar


Kelas VI A
Tanggal
No 21/10 21/10
NISN NAMA Ket.
. Post Post
test 1 test 2
1 0041210285 Adelia Pramudiza 65 90
2 0035373976 Ade Irma Setyaningsih 70 90
3 0035374035 Almahdi Adam 70 85
4 0024939737 Anggun Safitri 70 70
5 0041210262 Anggi Dwi Lestari 65 90
6 0039324655 Anisa Nur Ramadhan 70 95
7 0035373983 Arinda Armayanti 65 85
8 0041210293 Bunga Finola Gezza Fintari 65 85
9 0035373996 Diah Fatmasari 70 90
10 0041210286 Ery Mulyani 70 95
11 0041210289 Fidela Putri Nasywa 70 90
12 0035373998 Jacky Zakaria 70 85
13 0045186704 Muhammad Farhan Abdillah 70 95
14 0041210260 M. Fikhan 70 75
15 0047675346 Oliffia 70
16 0041210288 Pradita Tegifa Agesti 70 90
17 0035374000 Putri 70 95
18 0034922074 Rohani Risnauli Nababan
19 0039334586 Ruly Amanda 70 95
20 0035374003 Widia Wandari Eripal 70 90
21 0035373992 Wiranto Try Widodo 70 75
22 0024939725 Oki Setiawan 60 95
23 0032706586 Faiz Muharik Majid 65 90
24 0042573560 Muhammad Fadhil Fat Hurrahman 70 90
25 0037430826 Hendrawan Cahyo Seputra 65 85
26 0039928544 Belva Tania Destary Wahyono 70 95
27 0032863371 Davi Andrianto 70
28 0025282890 Umar Qofidin 65 75
29 0046545974 Andre Firmansyah 90
30 0024939741 Andre Saputra 60 95
31 0016235343 Leo Efendi 70 90
32 0045400848 Kelvin Pramoedya Ananta 70 95
33 0043991086 Dimas Alfarizi Adha 70 75
34 0046340126 Rosmila 65 85
35 0041534442 Muhammad Raihan Rizqullah 70 90
120

36 0035374031 Salsa Jesika 70 95


37 0043218220 Ega Saputra 70 95
38 0044923834 Anugrah Ridho Pratama 70 75
39 0024939718 Rizky Dwi Prayoga 70 90
40 0014696420 Angga Irwanda 70 75
41 0040692893 Raditya Prasetio 70 95
42 004167932 M. Haikal Nazar Alam 65 95
43 M. Fadillah Alanshari 65 90
Ket:
Post test 1 = tugas diskusi kelompok
Post test 2 = tugas individu pilihan ganda
= tidak mengikuti test
= tidak mengerjakan
= non muslim
121

INSTRUMEN PENILAIAN PENGAMATAN SIKAP


DALAM PROSES PEMBELAJARAN
(KERJA KELOMPOK)

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam


Kelas/semester : VI/1
Topik : Menghindari Perilaku Tercela Seperti Sub Topik
: Menghindari Sifat Dengki dan Iri Hati
Pertemuan ke :1

Kelompok : ..........................................
Nama Siswa :
1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. .........................................

Petunjuk Pengisian :
Beri tanda check list( ) pada kolom yang sesuai dengan siswa dalam kerja kelompok
selama proses pembelajaran berlangsung.

Hasil pengamatan
No. Aspek yang diamati
1 2 3 4
1. Interaksi siswa dalam konteks pembelajaran diskusi
2. Kesungguhan dalam berdiskusi
3. Kerjasama antar siswa dalam diskusi
4. Menghargai pendapat teman dalam satu kelompok
5. Menghargai pendapat teman dalam kelompok lain

Jumlah
Total
Nilai Akhir (Total/5)

Kualifikasi Nilai Akhir (NA) Penilaian Sikap :

Skor kualifikasi
1,00 – 1,99 Sikap Kurang (K)
2,00 – 2,99 Sikap Cukup (C)
3,00 – 3,99 Sikap Baik (B)
4,00 Sikap sangat baik (SB)
122

RUBRIK PENILAIAN PENGAMATAN SIKAP


DALAM PROSES PEMBELAJARAN
(TUGAS KELOMPOK)

ASPEK KRITERIA SKOR


Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Interaksi dalam konteks pembelajaran diskusi
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Kerjasama antar siswa dalam diskusi
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Kesungguhan dalam berdiskusi
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Menghargai pendapat teman dalam satu kelompok
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Menghargai pendapat teman dalam kelompok lain
Mulai tampak 2
Belum tampak 1

∑ 𝒔𝒌𝒐𝒓
NA =
𝟓
123

DAFTAR NILAI SISWA ASPEK SIKAP DALAM PEMBELAJARAN


TEKNIK NON TES BENTUK PENGAMATAN

Nama Sekolah : SDN 1 Sukabumi


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : VI/1
Topik : Menghindari Perilaku Tercela Seperti Abu Lahab
Sub Topik : Menghindari Sifat Dengki Dan Iri Hati
Pertemuan ke :1

Skor Aktivitas Siswa


No. NAMA interaksi kerjasama kesungguhan Menghargai Mengharg Jml NA
tim ai tim lain
1 Adelia Pramudiza 3 2 3 3 3 14 2,8
2 Ade Irma Setyaningsih 3 3 4 3 2 15 3
3 Almahdi Adam 4 3 3 3 3 16 3,2
4 Anggun Safitri 3 2 3 3 3 14 2,8
5 Anggi Dwi Lestari 3 3 4 3 2 15 3
6 Anisa Nur Ramadhan 4 3 4 4 3 18 3,6
7 Arinda Armayanti 4 2 3 3 3 15 3
8 Bunga Finola Gezza Fintari 3 3 3 3 3 15 3
9 Diah Fatmasari 2 3 4 3 3 15 3
10 Ery Mulyani 4 3 4 4 3 18 3,6
11 Fidela Putri Nasywa 3 3 3 2 2 13 2,6
12 Jacky Zakaria 4 3 3 3 2 15 3
13 Muhammad Farhan Abdillah 3 2 3 3 3 14 2,8
14 M. Fikhan 3 3 3 3 3 15 3
15 Oliffia 3 3 4 3 2 15 3
16 Pradita Tegifa Agesti 3 3 3 2 2 13 2,6
17 Putri 2 3 4 3 2 14 2,8
18 Rohani Risnauli Nababan - - - - - - -
19 Ruly Amanda 2 3 3 3 2 13 2,6
20 Widia Wandari Eripal 3 2 4 3 2 14 2,8
21 Wiranto Try Widodo 3 3 3 3 3 15 3
22 Oki Setiawan 3 2 3 3 2 13 2,6
23 Faiz Muharik Majid 3 3 3 2 2 13 2,6
24 Muhammad Fadhil Fat Hurrahman 2 3 3 3 2 13 2,6
25 Hendrawan Cahyo Seputra 2 2 3 3 3 13 2,6
26 Belva Tania Destary Wahyono 3 2 4 4 3 16 3,2
27 Davi Andrianto 2 2 3 3 3 13 2,6
28 Umar Qofidin 2 2 3 3 2 12 2,4
29 Andre Firmansyah 3 2 3 3 2 13 2,6
30 Andre Saputra 3 3 3 3 3 15 3
31 Leo Efendi 3 2 3 2 2 12 2,4
32 Kelvin Pramoedya Ananta 3 2 3 2 2 12 2,4
33 Dimas Alfarizi Adha 3 2 3 3 3 14 2,8
34 Rosmila 2 3 3 3 3 14 2,8
124

35 Muhammad Raihan Rizqullah 3 1 3 2 2 11 2,2


36 Salsa Jesika 3 2 3 3 3 14 2,8
37 Ega Saputra 2 1 2 3 2 10 2
38 Anugrah Ridho Pratama 3 2 3 3 2 13 2,6
39 Rizky Dwi Prayoga 2 2 3 2 2 11 2,2
40 Angga Irwanda 3 2 2 3 2 12 2,4
41 Raditya Prasetio 1 2 2 2 2 9 1,8
42 M. Haikal Nazar Alam 2 3 4 3 1 13 2,6
43 M. Fadillah Alanshari 2 2 3 3 2 12 2,4
125

INSTUMEN PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK


BENTUK PENUGASAN SPONTAN
(INDIVIDUAL)

Nama Sekolah : SDN 1 Sukabumi


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : VI/1
Topik : Menghindari Perilaku Tercela Seperti Abu Lahab
Sub Topik : Menghindari Sifat Dengki Dan Iri Hati
Pertemuan ke :1

Nama Siswa : .................................................


Nomor Absen : .................................................

Petunjuk Penugasan :
1. Bacalah surat Al-Lahab dengan tartil
2. Bacalah surat Al-Lahab dengan menerapkan tajwid yang benar
3. Mengartikan surat Al-Lahab

RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK

Aspek Kriteria Skor


Jelas, tegas dan tepat makhrajnya 4
Samar/lirih namun tepat makhrajnya 3
Tartil dan tahsin
Jelas, tegas namun kurang tepat makhrajnya 2
samar/lirih dan salah makhrajnya 1
Tepat dan baik sesuai hukum tajwid 4
Kurang tepat bacaan tajwidnya 3
Tajwid
Sering alfa hukum tajwidnya 2
Banyak salah hukum tajwibnya 1
Sangat tepat 4
Hampir tepat 3
Tarjim
Kurang tepat 2
Tidak tepat 1

Skor kualifikasi
1,00 – 1,99 Sikap Kurang (K)
2,00 – 2,99 Sikap Cukup (C)
3,00 – 3,99 Sikap Baik (B)
4,00 Sikap sangat baik (SB)
126

DAFTAR NILAI SISWA ASPEK PSIKOMOTORIK

Nama Sekolah : SDN 1 Sukabumi


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : VI/1
Topik : Menghindari Perilaku Tercela Seperti Abu Lahab
Sub Topik : Menghindari Sifat Dengki Dan Iri Hati
Pertemuan ke :1

Aspek yang dinilai


No. NAMA Jml NA
Tartil Tajwid Tarjim
1 Adelia Pramudiza 3 3 2 8 2,6
2 Ade Irma Setyaningsih 3 3 2 8 2,6
3 Almahdi Adam 3 2 1 6 2
4 Anggun Safitri 3 2 2 7 2,3
5 Anggi Dwi Lestari 3 3 2 8 2,6
6 Anisa Nur Ramadhan 4 3 3 10 3,3
7 Arinda Armayanti 3 3 1 7 2,3
8 Bunga Finola Gezza Fintari 3 2 1 6 2
9 Diah Fatmasari 2 2 2 6 2
10 Ery Mulyani 3 3 3 9 3
11 Fidela Putri Nasywa 3 3 2 8 2,6
12 Jacky Zakaria 3 2 2 7 2,3
13 Muhammad Farhan Abdillah 3 3 2 8 2,6
14 M. Fikhan 2 2 2 6 2
15 Oliffia 3 2 1 6 2
16 Pradita Tegifa Agesti 3 3 2 8 2,6
17 Putri 3 2 1 6 2
18 Rohani Risnauli Nababan - - - - -
19 Ruly Amanda 4 2 2 8 2,6
20 Widia Wandari Eripal 3 2 2 7 2,3
21 Wiranto Try Widodo 3 2 1 6 2
22 Oki Setiawan 2 2 1 5 1,6
23 Faiz Muharik Majid 3 2 2 7 2,3
24 Muhammad Fadhil Fat Hurrahman 3 3 1 7 2,3
25 Hendrawan Cahyo Seputra 3 2 2 7 2,3
26 Belva Tania Destary Wahyono 3 2 2 7 2,3
27 Davi Andrianto 2 3 2 7 2,3
28 Umar Qofidin 3 2 1 7 2,3
29 Andre Firmansyah 2 2 1 5 1,6
30 Andre Saputra 4 3 2 9 3
127

31 Leo Efendi 3 2 1 6 2
32 Kelvin Pramoedya Ananta 3 2 1 6 2
33 Dimas Alfarizi Adha 3 2 2 7 2,3
34 Rosmila 3 3 1 7 2,3
35 Muhammad Raihan Rizqullah 3 2 3 8 3,6
36 Salsa Jesika 2 2 2 6 2
37 Ega Saputra 2 2 1 5 1,6
38 Anugrah Ridho Pratama 3 2 2 7 2,3
39 Rizky Dwi Prayoga 3 2 1 6 2
40 Angga Irwanda 3 3 2 8 2,6
41 Raditya Prasetio 2 2 1 5 1,6
42 M. Haikal Nazar Alam 3 2 2 7 2,3
43 M. Fadillah Alanshari 3 2 1 6 2
128

SIKLUS II
(28 OKTOBER 2015)

Nama Sekolah : SDN 1 Sukabumi


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : VI/1
Topik : Menghindari Perilaku Tercela
Sub Topik : Menghindari Sifat Dengki Dan Iri Hati
Pertemuan ke :2

Kondisi awal:
1. Peserta didik berjumlah 43 anak, siswa yang hadir berjumlah 42 dan 1 izin
2. Peserta didik yang mengikuti pembelajaran dan penilaian berjumlah 41 siswa
(1 non muslim)
3. Guru mengulang materi sebelumnya untuk mengingat kembali
4. Guru memberikan gambaran materi yang akan diajarkan
Kondisi dalam proses:
1. Suasana pembelajaran tenang dan kurang partisipatif
2. Anak didik mulai berani bertanya dan berpendapat
3. Anak didik ijin keluar (3 anak)
4. Siswa diberi tugas mandiri berupa hafalan, bercerita dan test pilihan ganda
(Multiple-Choice)
5. Anak didik mulai berantusias
Penutup:
1. Siswa bertanya tentang materi yang telah diajarkan
2. Guru meluruskan dan menjawab pertanyaan dan memberikan kesimpulan
3. Murid mengumpulkan tugas
4. Guru dan murid memberi kesimpulan dari materi yang telah disampaikan
5. Berdoa dan pulang
129

INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN


DALAM PROSES PEMBELAJARAN
(KERJA INDIVIDUAL)

Mata pelajaran : Pendidikan agama islam


Kelas/semester : VI/1
Topik : Menjauhi perilaku tercela seperti Abu Lahab
Pertemua ke :2

Nama Siswa : ..............................


Nomor Absensi : ..............................

Petunjuk mengerjakan:
3. Kerjakan soal-soal berikut dengan cermat, teliti, jujur dan secara mandiri
4. Perhatikan instruksi dari bapak/ibu guru dan sikap dalam mengerjakan soal
akan diamati oleh guru
Soal:
3. Soal berupa soal Multiple-Choice test (Pilihan Ganda) dengan jumlah 20 butir
soal yang ada dalam LKS/buku pegangan murid halaman 26.

Jawaban:
1. D 11. D
2. C 12. A
3. A 13. A
4. A 14. B
5. D 15. C
6. B 16. A
7. A 17. A
8. A 18. A
9. C 19. D
10. D 20. B

Pedoman pensekoran:
3. Tugas berbentuk test Objective berupa pilihan ganda, maka untuk setiap
jawaban benar bernilai lima (5) untuk jawaban yang salah bernilai nol (0)
dengan rumus:
∑ Jawaban benar x 5 = hasil
Misal: 18 x 5 = 90
130

Daftar Nilai Hasil Belajar


Kelas VI A
Tanggal
No
NISN NAMA 28/10 Ket.
.
Post test 3
1 0041210285 Adelia Pramudiza 95
2 0035373976 Ade Irma Setyaningsih 85
3 0035374035 Almahdi Adam 100
4 0024939737 Anggun Safitri 80
5 0041210262 Anggi Dwi Lestari 85
6 0039324655 Anisa Nur Ramadhan 100
7 0035373983 Arinda Armayanti 90
8 0041210293 Bunga Finola Gezza Fintari 90
9 0035373996 Diah Fatmasari 95
10 0041210286 Ery Mulyani 100
11 0041210289 Fidela Putri Nasywa 95
12 0035373998 Jacky Zakaria 95
13 0045186704 Muhammad Farhan Abdillah 100
14 0041210260 M. Fikhan 95
15 0047675346 Oliffia 95
16 0041210288 Pradita Tegifa Agesti 90
17 0035374000 Putri 100
18 0034922074 Rohani Risnauli Nababan
19 0039334586 Ruly Amanda 90
20 0035374003 Widia Wandari Eripal 95
21 0035373992 Wiranto Try Widodo 95
22 0024939725 Oki Setiawan 95
23 0032706586 Faiz Muharik Majid 95
24 0042573560 Muhammad Fadhil Fat Hurrahman 100
25 0037430826 Hendrawan Cahyo Seputra 90
26 0039928544 Belva Tania Destary Wahyono 100
27 0032863371 Davi Andrianto 80
28 0025282890 Umar Qofidin 95
29 0046545974 Andre Firmansyah 95
30 0024939741 Andre Saputra 95
31 0016235343 Leo Efendi 95
32 0045400848 Kelvin Pramoedya Ananta 100
33 0043991086 Dimas Alfarizi Adha 60
34 0046340126 Rosmila 85
35 0041534442 Muhammad Raihan Rizqullah 95
36 0035374031 Salsa Jesika 85
131

37 0043218220 Ega Saputra 90


38 0044923834 Anugrah Ridho Pratama 80
39 0024939718 Rizky Dwi Prayoga 95
40 0014696420 Angga Irwanda 85
41 0040692893 Raditya Prasetio 95
42 004167932 M. Haikal Nazar Alam 95
43 M. Fadillah Alanshari 85
Ket:
Post test 3 = tugas individu pilihan ganda
= tidak mengikuti test
= tidak mengerjakan
= non muslim
132

INSTRUMEN PENILAIAN PENGAMATAN SIKAP


DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam


Kelas/semester : VI/1
Topik : Menghindari Perilaku Tercela Seperti Abu Lahab
Sub Topik : Menghindari Sifat Dengki dan Iri Hati
Pertemuan ke :2

Nama Siswa : ..............................


Nomor Absensi : ..............................

Petunjuk Pengisian :
Beri tanda check list (v) pada kolom yang sesuai dengan siswa selama dalam proses
pembelajaran berlangsung.

Hasil pengamatan
No. Aspek yang diamati
1 2 3 4
1. Perhatian dan antusias siswa dalam menerima materi
2. Respon: menjawab, mengajukan dan menyetujui pendapat
3. Berani Mempertahankan pendapat
4. Bijak dan sopan dalam berpendapat
5. Menghargai pendapat teman
6. Termotivasi untuk bertindak
Jumlah
Total
Nilai Akhir (Total/5)

Kualifikasi Nilai Akhir (NA) Penilaian Sikap :

Skor kualifikasi
1,00 – 1,99 Sikap Kurang (K)
2,00 – 2,99 Sikap Cukup (C)
3,00 – 3,99 Sikap Baik (B)
4,00 Sikap sangat baik (SB)
133

RUBRIK PENILAIAN PENGAMATAN SIKAP


DALAM PROSES PEMBELAJARAN

ASPEK KRITERIA SKOR


Selalu tampak 4
Perhatian dan antusias siswa dalam menerima materi Sering tampak 3
(A-1) Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Respon: menjawab, mengajukan dan menyetujui Sering tampak 3
pendapat (A-2) Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Berani Mempertahankan pendapat (A-3)
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Bijak dan sopan dalam berpendapat (A-4)
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Menghargai pendapat teman (A-5)
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Termotivasi untuk bertindak (A-6)
Mulai tampak 2
Belum tampak 1

Rumusan Nilai Akhir:


∑ 𝒔𝒌𝒐𝒓
NA =
𝟔
134

DAFTAR NILAI SISWA ASPEK SIKAP DALAM PEMBELAJARAN


TEKNIK NON TES BENTUK PENGAMATAN

Nama Sekolah : SDN 1 Sukabumi


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : VI/1
Topik : Menghindari Perilaku Tercela Seperti Abu Lahab
Sub Topik : Menghindari Sifat Dengki Dan Iri Hati
Pertemuan ke :1

Skor Afektif
No. NAMA Jml NA
(A-1) (A-2) (A-3) (A-4) (A-5) (A-6)
1 Adelia Pramudiza 3 1 1 2 3 3 13 2,1
2 Ade Irma Setyaningsih 4 3 2 3 3 3 18 3
3 Almahdi Adam 4 3 3 1 2 4 17 2,8
4 Anggun Safitri 3 1 1 3 3 3 14 2,3
5 Anggi Dwi Lestari 3 2 1 2 3 2 13 2,1
6 Anisa Nur Ramadhan 4 3 2 4 4 4 21 3,5
7 Arinda Armayanti 4 2 2 3 3 4 18 3
8 Bunga Finola Gezza Fintari 4 1 2 2 3 3 15 2,5
9 Diah Fatmasari 3 1 2 2 3 3 14 2,3
10 Ery Mulyani 4 3 2 3 4 4 19 3,2
11 Fidela Putri Nasywa 3 2 1 1 3 3 13 2,1
12 Jacky Zakaria 4 3 3 1 2 4 17 2,8
13 Muhammad Farhan Abdillah 3 2 1 2 3 3 14 2,3
14 M. Fikhan 4 1 1 2 3 3 14 2,3
15 Oliffia 4 1 1 2 3 3 14 2,3
16 Pradita Tegifa Agesti 3 1 1 2 3 3 13 2,1
17 Putri 4 1 1 2 3 3 14 2,3
18 Rohani Risnauli Nababan
19 Ruly Amanda 3 2 2 3 2 3 15 2,5
20 Widia Wandari Eripal 4 2 1 2 3 3 15 2,5
21 Wiranto Try Widodo 3 2 2 2 2 3 14 2,3
22 Oki Setiawan 3 3 3 1 2 3 15 2,5
23 Faiz Muharik Majid 3 2 1 2 3 3 14 2,3
24 Muhammad Fadhil Fat Hurrahman 3 1 1 2 3 3 13 2,1
25 Hendrawan Cahyo Seputra 3 1 1 3 3 3 14 2,3
26 Belva Tania Destary Wahyono 4 1 1 3 3 3 15 2,5
27 Davi Andrianto 4 1 1 2 3 3 14 2,3
28 Umar Qofidin 3 2 1 3 3 3 15 2,5
29 Andre Firmansyah 3 3 3 1 2 3 15 2,5
30 Andre Saputra 4 2 2 4 3 4 19 3,2
31 Leo Efendi 3 3 3 2 2 3 16 2,7
32 Kelvin Pramoedya Ananta 3 3 3 2 2 3 16 2,7
33 Dimas Alfarizi Adha 4 2 1 3 3 3 16 2,7
34 Rosmila 4 1 1 2 3 3 14 2,3
35 Muhammad Raihan Rizqullah 3 1 1 3 3 3 14 2,3
135

36 Salsa Jesika 3 1 1 2 3 3 13 2,1


37 Ega Saputra 3 2 1 2 2 3 13 2,1
38 Anugrah Ridho Pratama 3 1 1 2 3 3 13 2,1
39 Rizky Dwi Prayoga 3 2 1 2 3 3 14 2,3
40 Angga Irwanda 3 1 1 2 3 3 13 2,1
41 Raditya Prasetio 3 1 1 2 3 3 13 2,1
42 M. Haikal Nazar Alam 3 3 2 3 2 4 17 2,8
43 M. Fadillah Alanshari 3 2 1 2 3 3 14 2,3
136

INSTUMEN PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK


BENTUK PENUGASAN SPONTAN
(INDIVIDUAL)

Nama Sekolah : SDN 1 Sukabumi


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : VI/1
Topik : Menghindari Perilaku Tercela Seperti Abu Lahab
Sub Topik : Menghindari Sifat Dengki Dan Iri Hati
Pertemuan ke :1

Nama Siswa : .................................................


Nomor Absen : .................................................

Petunjuk Penugasan :
4. Bercerita kisah Abu Lahab
5. Hafal hadist tentang Hasad (dengki)
6. Mengartikan hadits dengki

RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK

Aspek Kriteria Skor


Jelas, menarik, runtut dan sesuai konsep patokan 4
Kurang jelas tetapi menarik dan sesuai konsep 3
Bercerita
Tidak runtut tetapi masih berkaitan konsep 2
Keluar dari konsep 1
Jelas, lancar dan tepat 4
Kurang jelas, namun tepat 3
Tahfidz
Tidak lancar dan kurang tepat 2
Tidak hafal 1
Sangat tepat 4
Hampir tepat 3
Tarjim
Kurang tepat 2
Tidak tepat 1

Skor kualifikasi
1,00 – 1,99 Sikap Kurang (K)
2,00 – 2,99 Sikap Cukup (C)
3,00 – 3,99 Sikap Baik (B)
4,00 Sikap sangat baik (SB)
137

DAFTAR NILAI SISWA ASPEK PSIKOMOTORIK

Nama Sekolah : SDN 1 Sukabumi


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : VI/1
Topik : Menghindari Perilaku Tercela Seperti Abu Lahab
Sub Topik : Menghindari Sifat Dengki Dan Iri Hati
Pertemuan ke :2

Aspek yang dinilai


No. NAMA Jml NA
Cerita Tahfidz Tarjim
1 Adelia Pramudiza 2 2 2 6 2
2 Ade Irma Setyaningsih 3 3 2 8 2,7
3 Almahdi Adam 3 2 1 6 2
4 Anggun Safitri 2 2 2 6 2
5 Anggi Dwi Lestari 3 2 2 8 2,7
6 Anisa Nur Ramadhan 3 3 3 9 3
7 Arinda Armayanti 2 3 1 6 2
8 Bunga Finola Gezza Fintari 2 2 1 5 1,7
9 Diah Fatmasari 2 2 2 6 2
10 Ery Mulyani 3 3 3 9 3
11 Fidela Putri Nasywa 3 2 2 7 2,3
12 Jacky Zakaria 4 2 2 8 2,7
13 Muhammad Farhan Abdillah 3 2 2 7 2,3
14 M. Fikhan 2 2 2 6 2
15 Oliffia 2 2 1 5 1,7
16 Pradita Tegifa Agesti 2 3 2 7 2,3
17 Putri 2 2 1 5 1,7
18 Rohani Risnauli Nababan - - - - -
19 Ruly Amanda 2 3 2 7 2,3
20 Widia Wandari Eripal 2 2 2 6 2
21 Wiranto Try Widodo 3 1 1 5 1,7
22 Oki Setiawan 3 1 1 5 1,7
23 Faiz Muharik Majid 2 2 2 6 2
24 Muhammad Fadhil Fat Hurrahman 2 3 1 6 2
25 Hendrawan Cahyo Seputra 2 2 2 6 2
26 Belva Tania Destary Wahyono 2 1 2 5 1,7
27 Davi Andrianto 2 3 2 7 2,3
28 Umar Qofidin 2 3 1 6 2
29 Andre Firmansyah 3 1 1 5 1,7
30 Andre Saputra 3 3 2 8 2,7
138

31 Leo Efendi 3 1 1 5 1,7


32 Kelvin Pramoedya Ananta 3 1 1 5 1,7
33 Dimas Alfarizi Adha 2 2 2 6 2
34 Rosmila 3 3 1 7 2,3
35 Muhammad Raihan Rizqullah 2 2 3 7 2,3
36 Salsa Jesika 2 2 2 6 2
37 Ega Saputra 2 2 1 5 1,7
38 Anugrah Ridho Pratama 2 2 2 6 2
39 Rizky Dwi Prayoga 2 2 1 5 1,7
40 Angga Irwanda 2 3 2 7 2,3
41 Raditya Prasetio 2 2 1 5 1,7
42 M. Haikal Nazar Alam 3 3 2 8 2,7
43 M. Fadillah Alanshari 2 3 1 6 2
139

SIKLUS III
(Rabu, 04 November 2015)

Nama Sekolah : SDN 1 Sukabumi


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : VI/1
Topik : Menghindari Perilaku Tercela
Sub Topik : Menghindari perilaku bohong
Pertemuan ke :3

Kondisi awal:
1. Jumlah siswa 43 siswa yang hadir 42 anak, 1 anak sakit.
2. Penilaian dilakukan terhadap 41 siswa (1 non muslim)
3. Guru mengulang materi sebelumnya untuk mengingat
4. Guru memotivasi anak didik dan memberi gambaran materi yang akan di
berikan
Kondisi dalam proses:
1. Suasana pembelajaran meriah dan terkendali
2. Anak didik mulai berani untuk bertanya dan berpendapat
3. Anak didik antusias
4. 2 anak ijin ke toilet
5. Siswa diberi tugas berupa hafalan, cerita dan test uraian
Penutup:
1. Siswa menberikan pernyataan dan kesimpulan dari materi yang telah
disampaikan
2. Guru meluruskan dan menjawab pertanyaan siswa
3. Murid mengumpulkan tugas
4. Berdoa dan pulang
140

INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN


DALAM PROSES PEMBELAJARAN
(KERJA INDIVIDUAL)

Mata pelajaran : Pendidikan agama islam


Kelas/semester : VI/1
Topik : Menjauhi perilaku tercela
Pertemua ke :3

Nama Siswa : ..............................


Nomor Absensi : ..............................

Petunjuk mengerjakan:
1. Kerjakan soal-soal berikut dengan cermat, teliti, jujur dan secara mandiri
2. Perhatikan instruksi dari bapak/ibu guru dan sikap dalam mengerjakan soal
akan diamati oleh guru
Soal:
1. Terangkan pengertian dengki, dan jelaskan perbedaan dengki dan iri hati!
2. Ceritakan perilaku yang diperbuat Abu lahab dan Abu Jahal terhadap Nabi
Muhammad Saw.
3. Jelaskan mengapa Mushailamah diberi gelar al-Kadzab!
4. Berikan contoh perilaku dusta!
5. Siapakah nama isteri Abu Lahab, dan jelaskan mengapa ia disebut pembawa
kayu bakar!

Jawaban :
1. Dengki adalah perasaan tidak rela terhadap nikmat yang dimiliki orang lain
disertai keinginan agar nikmat itu haling dari orang tersebut, sedangkan iri
hati adalah perasaan kurang senang terhadap nikmat orang lain tanpa disertai
keinginan agar nikmat tersebut hilang.
2. Abu Lahab selalu mencemooh Nabi ketika berdakwah, melempar kotoran
pada Nabi dan selalu menghalang-halangi dakwah Nabi. Abu Jahal juga
melakukan hal yang sama jeleknya bahkan ia seringkali menyiksa orang yang
percaya pada Nabi.
3. Al-Kadzab maksudnya pembohong, karena Mushailamah berbohong kepada
umat muslim dengan mengaku dirinya sebagai Nabi, bahkan sejak Nabi
Muhammad Saw. masih hidup.
4. Sesuai pemahaman siswa
5. Karena sering menebarkan fitnah.

Pedoman penskoran:
141

Kriteria Jawaban Tiap Nomor Soal Skor


Jawaban sesuai dan valid dengan konsep patokan 20
Jawaban hampir sesuai dengan konsep patokan 15
Jawaban kurang sesuai dan cenderung out of topic 10
Jawaban tidak tepat 5
Tidak menjawab 0
142

Daftar Nilai Hasil Belajar


Kelas VI A
Tanggal
No
NISN NAMA 02/11 Ket.
.
Post test 4
1 0041210285 Adelia Pramudiza 100
2 0035373976 Ade Irma Setyaningsih 100
3 0035374035 Almahdi Adam 100
4 0024939737 Anggun Safitri 100
5 0041210262 Anggi Dwi Lestari 100
6 0039324655 Anisa Nur Ramadhan 100
7 0035373983 Arinda Armayanti 80
8 0041210293 Bunga Finola Gezza Fintari 80
9 0035373996 Diah Fatmasari 95
10 0041210286 Ery Mulyani 100
11 0041210289 Fidela Putri Nasywa 100
12 0035373998 Jacky Zakaria 90
13 0045186704 Muhammad Farhan Abdillah 85
14 0041210260 M. Fikhan 100
15 0047675346 Oliffia
16 0041210288 Pradita Tegifa Agesti 85
17 0035374000 Putri 100
18 0034922074 Rohani Risnauli Nababan
19 0039334586 Ruly Amanda 100
20 0035374003 Widia Wandari Eripal 100
21 0035373992 Wiranto Try Widodo 90
22 0024939725 Oki Setiawan 80
23 0032706586 Faiz Muharik Majid 80
24 0042573560 Muhammad Fadhil Fat Hurrahman 100
25 0037430826 Hendrawan Cahyo Seputra 70
26 0039928544 Belva Tania Destary Wahyono 90
27 0032863371 Davi Andrianto 80
28 0025282890 Umar Qofidin 95
29 0046545974 Andre Firmansyah 75
30 0024939741 Andre Saputra 100
31 0016235343 Leo Efendi 90
32 0045400848 Kelvin Pramoedya Ananta 90
33 0043991086 Dimas Alfarizi Adha 80
34 0046340126 Rosmila 90
35 0041534442 Muhammad Raihan Rizqullah 100
36 0035374031 Salsa Jesika 100
143

37 0043218220 Ega Saputra 80


38 0044923834 Anugrah Ridho Pratama 75
39 0024939718 Rizky Dwi Prayoga 95
40 0014696420 Angga Irwanda 80
41 0040692893 Raditya Prasetio 90
42 004167932 M. Haikal Nazar Alam 90
43 M. Fadillah Alanshari 75

Ket: post test 4: Bentuk Uraian (Essay)


= tidak mengikuti test
= tidak mengerjakan
= non muslim
144

INSTRUMEN PENILAIAN PENGAMATAN SIKAP


DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam


Kelas/semester : VI/1
Topik : Menghindari Perilaku Tercela
Sub Topik : Menghindari Perilaku Bohong
Pertemuan ke :3

Nama Siswa : ..............................


Nomor Absensi : ..............................

Petunjuk Pengisian :
Beri tanda check list( ) pada kolom yang sesuai dengan siswa selama dalam proses
pembelajaran berlangsung.

Hasil pengamatan
No. Aspek yang diamati
1 2 3 4
1. Perhatian dan antusias siswa dalam menerima materi
2. Respon: menjawab, mengajukan dan menyetujui pendapat
3. Berani Mempertahankan pendapat
4. Bijak dan sopan dalam berpendapat
5. Menghargai pendapat teman
6. Termotivasi untuk bertindak
Jumlah
Total
Nilai Akhir (Total/5)

Kualifikasi Nilai Akhir (NA) Penilaian Sikap :

Skor kualifikasi
1,00 – 1,99 Sikap Kurang (K)
2,00 – 2,99 Sikap Cukup (C)
3,00 – 3,99 Sikap Baik (B)
4,00 Sikap sangat baik (SB)
145

RUBRIK PENILAIAN PENGAMATAN SIKAP


DALAM PROSES PEMBELAJARAN

ASPEK KRITERIA SKOR


Selalu tampak 4
Perhatian dan antusias siswa dalam menerima materi Sering tampak 3
(A-1) Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Respon: menjawab, mengajukan dan menyetujui Sering tampak 3
pendapat (A-2) Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Berani Mempertahankan pendapat (A-3)
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Bijak dan sopan dalam berpendapat (A-4)
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Menghargai pendapat teman (A-5)
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Termotivasi untuk bertindak (A-6)
Mulai tampak 2
Belum tampak 1

Rumusan Nilai Akhir:


∑ 𝒔𝒌𝒐𝒓
NA =
𝟔
146

DAFTAR NILAI SISWA ASPEK SIKAP DALAM PEMBELAJARAN


TEKNIK NON TES BENTUK PENGAMATAN

Nama Sekolah : SDN 1 Sukabumi


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : VI/1
Topik : Menghindari Perilaku Tercela
Sub Topik : Menghindari perilaku bohong
Pertemuan ke :3

Skor Afektif
No. NAMA Jml NA
(A-1) (A-2) (A-3) (A-4) (A-5) (A-6)
1 Adelia Pramudiza 3 2 1 2 3 3 14 2,3
2 Ade Irma Setyaningsih 4 4 2 3 3 3 19 3,2
3 Almahdi Adam 4 2 3 1 2 4 16 2,7
4 Anggun Safitri 3 2 2 3 3 3 16 2,7
5 Anggi Dwi Lestari 3 1 3 2 3 2 14 2,3
6 Anisa Nur Ramadhan 4 3 2 4 4 4 21 3,5
7 Arinda Armayanti 4 2 2 3 3 4 18 3
8 Bunga Finola Gezza Fintari 4 2 2 2 3 3 14 2,3
9 Diah Fatmasari 3 2 2 2 3 3 15 2,5
10 Ery Mulyani 4 4 2 3 4 4 21 3,5
11 Fidela Putri Nasywa 3 2 3 2 3 3 16 2,7
12 Jacky Zakaria 4 3 3 1 2 4 17 2,8
13 Muhammad Farhan Abdillah 3 2 2 3 3 3 16 2,7
14 M. Fikhan 4 1 3 2 3 3 16 2,7
15 Oliffia 4 1 3 2 3 3 16 2,7
16 Pradita Tegifa Agesti 3 3 1 2 3 3 13 2,1
17 Putri 4 1 2 2 3 3 15 2,5
18 Rohani Risnauli Nababan
19 Ruly Amanda 3 2 2 3 2 3 15 2,5
20 Widia Wandari Eripal 4 2 1 2 3 3 15 2,5
21 Wiranto Try Widodo 3 2 2 2 2 3 14 2,3
22 Oki Setiawan 3 3 3 1 2 3 15 2,5
23 Faiz Muharik Majid 3 2 1 2 3 3 14 2,3
24 Muhammad Fadhil Fat Hurrahman 3 1 2 2 3 3 14 2,3
25 Hendrawan Cahyo Seputra 3 1 2 3 3 3 15 2,5
26 Belva Tania Destary Wahyono 4 1 3 3 3 3 15 2,5
27 Davi Andrianto 4 2 1 2 3 3 15 2,5
28 Umar Qofidin 3 2 2 3 3 3 16 2,7
29 Andre Firmansyah 3 3 3 1 2 3 15 2,5
30 Andre Saputra 4 2 2 4 3 4 19 3,2
31 Leo Efendi 3 3 3 2 2 3 16 2,7
32 Kelvin Pramoedya Ananta 3 3 3 2 2 3 16 2,7
33 Dimas Alfarizi Adha 4 2 2 3 3 3 17 2,8
34 Rosmila 4 1 3 2 3 3 16 2,7
35 Muhammad Raihan Rizqullah 3 2 2 3 3 3 16 2,7
147

36 Salsa Jesika 3 1 2 2 3 3 14 2,3


37 Ega Saputra 3 2 2 2 2 3 14 2,3
38 Anugrah Ridho Pratama 3 1 3 2 3 3 15 2,5
39 Rizky Dwi Prayoga 3 2 3 2 3 3 16 2,7
40 Angga Irwanda 3 2 1 2 3 3 14 2,3
41 Raditya Prasetio 3 1 2 2 3 3 14 2,3
42 M. Haikal Nazar Alam 3 3 2 3 2 4 17 2,8
43 M. Fadillah Alanshari 3 2 3 2 3 3 16 2,7
148

INSTUMEN PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK


BENTUK PENUGASAN SPONTAN
(INDIVIDUAL)

Nama Sekolah : SDN 1 Sukabumi


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : VI/1
Topik : Menghindari Perilaku Tercela
Sub Topik : Menghindari Perilaku Bohong
Pertemuan ke :3

Nama Siswa : .................................................


Nomor Absen : .................................................

Petunjuk Penugasan :
7. Bercerita kisah Mushailamah al-Kadzab
8. Hafal hadist tentang Hasad (dengki)
9. Mengartikan hadits tentang bohong

RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK

Aspek Kriteria Skor


Jelas, menarik, runtut dan sesuai konsep patokan 4
Kurang jelas tetapi menarik dan sesuai konsep 3
Bercerita
Tidak runtut tetapi masih berkaitan konsep 2
Keluar dari konsep 1
Jelas, lancar dan tepat 4
Kurang jelas, namun tepat 3
Tahfidz
Tidak lancar dan kurang tepat 2
Tidak hafal 1
Sangat tepat 4
Hampir tepat 3
Tarjim
Kurang tepat 2
Tidak tepat 1

Skor kualifikasi
1,00 – 1,99 Sikap Kurang (K)
2,00 – 2,99 Sikap Cukup (C)
3,00 – 3,99 Sikap Baik (B)
4,00 Sikap sangat baik (SB)
149

DAFTAR NILAI SISWA ASPEK PSIKOMOTORIK

Nama Sekolah : SDN 1 Sukabumi


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : VI/1
Topik : Menghindari Perilaku Tercela Seperti Abu Lahab
Sub Topik : Menghindari Sifat Dengki Dan Iri Hati
Pertemuan ke :1

Aspek yang dinilai


No. NAMA Jml NA
Cerita Tahfidz Tarjim
1 Adelia Pramudiza 2 2 2 6 2
2 Ade Irma Setyaningsih 2 3 2 7 2,3
3 Almahdi Adam 3 2 1 6 2
4 Anggun Safitri 2 2 2 6 2
5 Anggi Dwi Lestari 2 2 2 6 2
6 Anisa Nur Ramadhan 2 3 3 8 2,7
7 Arinda Armayanti 2 3 1 6 2
8 Bunga Finola Gezza Fintari 2 2 1 5 1,7
9 Diah Fatmasari 2 2 2 6 2
10 Ery Mulyani 2 3 3 8 2,7
11 Fidela Putri Nasywa 3 2 2 7 2,3
12 Jacky Zakaria 2 2 2 6 2
13 Muhammad Farhan Abdillah 3 2 2 7 2,3
14 M. Fikhan 2 2 2 6 2
15 Oliffia 2 2 1 5 1,7
16 Pradita Tegifa Agesti 2 3 2 7 2,3
17 Putri 2 2 1 5 1,7
18 Rohani Risnauli Nababan - - - - -
19 Ruly Amanda 2 3 2 7 2,3
20 Widia Wandari Eripal 2 2 2 6 2
21 Wiranto Try Widodo 3 1 1 5 1,7
22 Oki Setiawan 2 1 1 4 1,4
23 Faiz Muharik Majid 2 2 2 6 2
24 Muhammad Fadhil Fat Hurrahman 2 3 2 7 2,3
25 Hendrawan Cahyo Seputra 2 2 2 6 2
26 Belva Tania Destary Wahyono 2 1 2 5 1,7
27 Davi Andrianto 2 3 2 7 2,3
28 Umar Qofidin 2 3 2 7 2,3
29 Andre Firmansyah 2 2 2 6 2
30 Andre Saputra 2 3 2 7 2,3
150

31 Leo Efendi 2 1 1 4 1,4


32 Kelvin Pramoedya Ananta 2 2 1 5 1,7
33 Dimas Alfarizi Adha 2 2 2 6 2
34 Rosmila 2 2 1 5 1,7
35 Muhammad Raihan Rizqullah 2 2 3 7 2,3
36 Salsa Jesika 2 2 2 6 2
37 Ega Saputra 2 2 1 5 1,7
38 Anugrah Ridho Pratama 2 3 2 7 2,3
39 Rizky Dwi Prayoga 2 3 1 6 2
40 Angga Irwanda 2 3 2 7 2,3
41 Raditya Prasetio 2 2 1 5 1,7
42 M. Haikal Nazar Alam 2 3 2 7 2,3
43 M. Fadillah Alanshari 2 3 2 7 2,3

Anda mungkin juga menyukai