Anda di halaman 1dari 27

1

LAPORAN
PENGIMPLEMENTASIAN PEMBELJARAN METODE YANBU’A
DALAM PENINGKTAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR’AN DI
MI DARUSSALAM TERPADU

OLEH:
ULVA NURYANA
NIM: 856782846
MK :PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPBJJ-UT PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
2

ABSTRAK
Ulva Nuryana, 2022. Implementasi Pembelajaran Metode Yanbu’a dalam Peningkatan
Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an. Laporan Penelitian, Jurusan PGSD BI, Fakultas
Ilmu keguruan, Universitas Terbuka Pokjar Lempuing Kabupaten Ogan Komering
Ilir,

Metode yanbu’a merupakan metode yang didalamnya memuat pembelajaran baca


tulis dan menghafal Al-Qur’an, dalam penerapannya tentu membutuhkan kesiapan segala hal
bagi lembaga untuk pencapaian tujuan pembelajaran baik SDM, sarana dan juga
prasarananya Maka dari itu kesiapan juga penting dalam penerapan metode di sekolah,
sehingga dapat meminimalisir terjadinya ketidak tepatan dan ketidak siapan pada
penerapannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengimplementasian
pembelajaran metode yanbu’a dalam peningkatan kemampuan baca tulis Al-Qur’an di MI
Darussalam Terpadu Tugu Jaya. Dengan fokus penelitian; 1) pengimplementasian
pembelajaran metode yanbu’a dalam peningkatan kemampuan baca tulis Al-Qur’an di MI
Darussalam Terpadu Tugu Jaya 2) faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran
metode yanbu’a.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan objek penelitian MI Darussalam
Terpadu Tugu Jaya. Data dikumpulkan dengan menggunakan tehnik observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakkan dengan menggunakan deskriptif kualitatif
, melalui empat langkah yaitu 1) pengumpulan data, 2) reduksi data, 3) penyajian data, 4)
penarikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan dilakukan berdasarkan tehnik perpanjangan
keikutsertaan, triangulasi, pemeriksaan sejawat melalui diskusi, dan kecukupan referensi.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa: pertama, dalam pengimplementasian
pembelajaran penting bagi sekolah untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan
dengan kebutuhan pelaksaan pembelajaran, dalam hal ini pembelajaran metode yanbu’a maka
perlu mempersiapkan beberapa hal baik dari SDM hingga Sarana dan prasarana. Kedua,
faktor pendukung dalam pembelajaran metode yanbu’a yaitu mendapat dukungan masyarakat
dan wali murit, kelengkapan alat mengajar, dan adanya guru yang benar-benar mampu
mengajar atau menguasai metode yanbu’a. terkait faktor penghambat dalam pembelajaran
metode yanbu’a yaitu ruang kelas yang terbatas atau jumlahnya masih belum mencukupi
sehingga dalam penggunaan masih seadanya.
Kata kunci: Implementasi Pembelajaran, Metode Yanbu’a, peningkatan
kemampuan baca tulis Al-Qur’an
3

Kata Pengantar

Alhamdulillahhirobbil’alamin puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wata’ala yang

mana Allah Subhanahu wata’ala telah memberikan rahmat dan  hidayahnya kepada kita

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiyah berupa skripsi ini selesai pada

waktunya. Tak lupa Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad

Shalallahu Alaihi wassalam.

Karya Tulis berupa Laporan PTK ini harus penulis selesaikan karena merupakan salah

satu syarat untuk memenuhi tuugas akhir yang kami laksanakan. Laporan ini di susun

berdasarkan buku pedoman PTK 2021. Laporan Penelitian Tindakan Kelas merupakan Tugas

Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada akhir semester satu.

Penulis menyadari dalam penelesaian Laporan ini terdapat peran dari banyak pihak,

baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk penulis mengucapkan terimakasih

terutama kepada: Tutor Pengampu Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas Bapak

Muhammad Yaman, M.Pd dan juaga teman seperjuanagan.

Lempuing, 26 Mei 2022

Penulis
4

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL......................................................................... I

ABSTRAK............................................................................................. II

KATA PENGANTAR.......................................................................... III

DAFTAR ISI......................................................................................... IV

BAB I :PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian.......................................................... 1

B. Rumusan Masalah...................................................................... 2

C. Batasan Masalah......................................................................... 2

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian................................................ 2

BAB II: KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Terdahulu........................................................................ 3

B. Landasan Teori........................................................................... 4

1. Teori Belajar dari Psikologi Behavioristik........................... 4

2. Implementasi pembelajaran.................................................. 5

3. Metode Yanbu’a................................................................... 6

4. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pembelajaran

Metode Yanbu’a................................................................... 7

BAB III: METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian........................................................ 8

B. Tempat Penelitian....................................................................... 9

C. Sampel Sumber Data Penelitian/Informan................................. 10

D. Instrumen Penelitian................................................................... 11

E. Teknik Pengumpulan Data......................................................... 12

F. Teknik Analisis Data.................................................................. 13


5

G. Rencana Pengujian Keabsahan Data.......................................... 13

BAB IV:HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.......................................... 14

B. Paparan Data............................................................................... 15

C. Pembahasan Hasil Penelitian...................................................... 17

BAB V: KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan................................................................................. 19

B. Saran........................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 21

LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................... 22
6

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam hal ini diketahui bahwa pendidikan merupakan kegiatan penting yang
dapat mempengaruhi kemampuan dan kelayakan manusia dalam kehidupan yang
mengacu kepada keberhasilan. Muhibbin syah menjelaskan pendidikan adalah usaha
sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui
kegiatan pembelajaran. Guru dan siswa merupakan komponen penting dalam sistem
pembelajaran di sekolah. Tidak mungkin ada lembaga sekolah tanpa adanya guru dan
siswa. Kemudian pembelajaran sendiri merupakan kegiatan yang dirancang untuk
memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Selanjutnya proses pembelajaran
yang penulis bahas yaitu proses pembelajaran yanbu’a pada lembaga pendidikan
dasar.
Dalam ajaran Islam pendidikan akhlak adalah jiwa dari pendidikan Islam. Para
filsuf Islam merasa betapa pentingnya pendidikan anak-anak terutama dalam
pendidikan akhlak. Mereka sependapat bahwa pendidikan anak-anak sejak dari kecil
harus mendapat perhatian. Sebagaimana ilmu akhlak berfungsi memberikan panduan
kepada manusia agar mampu menilai dan menentukan suatu perbuatan untuk
selanjutnya menetapkan bahwa perbuatan tersebut termasuk perbuatan yang baik atau
yang buruk.
Mendidik anak-anak dengan aksara dan jiwa Al-Qur’an, berupa pemahaman,
penghayatan, pengamalan Al-Qur’an serta kajian-kajian Islam dapat menjadikan
anak-anak umat Islam menjadi generasi idaman dan harapan di masa depan. Seperti
yang sering kita jumpai pada masa ini tidak jarang halnya jika hanya melihat generasi
yang memiliki akhlak menyimpang dari ajaran Al-Qur’an. . Untuk saat ini metode
yanbu’a merupakan metode yang istilah katanya masih hangat, dan baru diterapkan
pada beberapa lembaga pendidikan islam saat ini.
Sebelumnya penulis pernah melakukan wawancara singkat terkait MI
Darussalam yang mana MI tersebut lebih dikenal dengan Metode Pembelajaran pada
pembelajaran baca tulis al-qur’an nya yaitu metode yanbu’a. Dari hasil wawancara
saya dengan salah satu ustadzah di MI Darussalam beliau menyatakan bahwa di
Lembaga MI tersebut memiliki cara yang berbeda dalam proses pembelajaran baca
tulis al-qur’annya dari MI lain yang tidak menggunakan metode yanbu’a. Oleh karena
7

itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan membahasnya dalam bentuk
Skripsi yang berjudul “Pengimplementasian Pembelajaran Metode Yanbu’a dalam
Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an di MI Darussalam Terpadu”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi pembelajaran baca tulis Al-Qur’an dengan metode

yanbu’a di MI Darussalam Terpadu?

2. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam proses

pembelajaran baca tulis Al-Qur’an dengan metode yanbu’a di MI Darussalam

Terpadu?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui implementasi pembelajaran baca tulis Al-Qur’an dengan
metode yanbu’a di MI Darussalam Terpadu.
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam proses pembelajaran
baca tulis Al-Qur’an dengan metode yanbu’a di MI Darussalam Terpadu.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis yaitu sebagai bahan studi skripsi, tambahan wawasan serta informasi
tentang masalah ini dalam upaya pengembangan diri.
2. Bagi masyarakat umum dan lembaga Pendidikan MI Darussalam Tugu jaya di
kecamatan Lempuing kabupaten Ogan Komering Ilir sebagai tambahan informasi
untuk mempermudah dan memperlancar serta mengembangkan mutu pendidikan
3. Bagi pengelola MI dan semua pihak terkait, sebagai sumbangan pemikiran dalam
menentukan manajemen dan mengembangkan mutu pendidikan.
4. Bagi pemerintah, masukan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan arah
kebijakan tentang manajemen pendidikan Dasar di tanah air Indonesia.
8

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian terdahulu
Setelah melakukan penelusuran penelitian-penelitian yang terdahulu tentang
pembahasan Implementasi pembelajaran metode yanbu’a dalam peningktan
kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an. ditemukan karya ilmiyah yang menurut penulis
berkaitan dengan penelitian yang akan dilakuakan penulis, adapun penelitiannya
sebagai berikut:
Skripsi yang dituliskan Heni Kurniawati, Fakultas Tarbiyah Institut Agama
Islam Negeri Walisongo Semarang 2008, dengan judul Efektivitas Metode Yanbu'a
Dalam Pembelajaran membaca Al-Qur'an di TPQ Tamrinus shibyan karang Randu
Pacanggaan Jepara.
Berikut ini uraian Abstrak yang di tulis oleh peneliti: proses pelaksanaan
Metode Yanbu'a dalam pembelajaran membaca Al-Qur'an di TPQ Tamrinus shibyan,
tujuan dan kurikulum pembelajarannya disesuaikan LMY (Lajnah Muroqobah
Yanbu'a) Pusat Yayasan Arwaniyyah Kudus. TPQ Tamrinus shibyan sebagai
pelaksana menetapkan kurikulum tambahan dan evaluasi sendiri kerjasama kepala
sekolah beserta dewan guru. Kelebihan Metode Yanbu'a secara garis besar
tersedianya waktu untuk pembelajaran Arab Pegon Jawa khusus jilid 4-5,
bervariasinya penggunaan metode dalam pembelajaran, akan tetapi banyak
kekurangan yang berasal dari lembaga yaitu belum terealisasinya pembelajaran
menggunakan AlQur'an Rosm Utsmany karena didalam jilid tulisannya disesuaikan
dengan tulisan Rosm Utsmany (tulisan Al-Qur'an menurut kaidah-kaidah yang telah
ditentukan dan ditulis oleh khalifah Ustman bin Affan berpijak pada tulisan asli
zaman Rasulullah saw).1
perbedaan Skripsi yang ditulis oleh Heni kurniawati dengan penelitian saya
yaitu berfokus pada efektivitas metode yanbu’a sedangkan penelitian saya berfokus
pada peningkatan kemampuan baca tulis Al-Qur’an dengan penerapan metode
yanbu’a. Selain itu tempat penelitiannya di TPQ Tamrinus shibyan karang Randu
Pacanggaan Jepara sedangkan penelitian saya di sekolah yaitu MI Darussalam
Terpadu Tugu Jaya.

1
Heni Kurniawati, Efektivitas Metode Yanbu'a Dalam Pembelajaran membaca Al-Qur'an di TPQ
Tamrinus shibyan Karang Randu Pecangaan Jepara, Skripsi, (Semarang: IAIN Walisongo Semarang 2008)
9

Dengan demikian beberapa penelitian diatas memiliki fokus penelitian yang


berbeda, sehingga penelitian yang berjudul Pengimplementasian Pembelajaran
Metode Yanbu’a dalam peningkatan kemampuan baca tulis Al-Qur’an di MI
Darussalam Terpadu di belum pernah di teliti. Sehiga hal ini yang menjadi perbedaan
antara penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya

B. Landasan teori
1. Teori belajar behavioristik
Behaviorisme adalah suatu studi tentang kelakuan manusia. Timbulnya
teori ini disebabkan rasa tidak puas terhadap teori psikologi daya dan teori mental
state. Sebabnya ialah karena aliran-aliran terdahulu hanya menekankan pada segi
kesadaran saja. Berkat pandangan dalam psikologi dan naturalism science maka
timbulah aliran baru ini. Jiwa atau sensasi atau image tak dapat diterangkan
melalui jiwa itu sendiri karena sesungguhnya jiwa itu adalah respons-respons
fisiologi. Aliran lama memandang badan adalah sekunder, padahal sebenarnya
justru menjadi titik pangkal bertolak. Natural science melihat semua realita
sebagai gerakan-gerakan (movement) dan pandangan ini mempengauhi timbulnya
behaviorisme. Metode intropeksi sesungguhnya tidak tepat, sebab menimbulkan
pandangan yang berbeda-beda terhadap objek luar. Karena itu harus dicari metode
yang objektif dan ilmiah. Dari eksperimen menunjukan bahwa tikus dapat
membeda-bedakan antara warna hijau dan warna merah dan dapat pula dilatih.
Jadi kesadaran itu tidak ada gunanya.2
Teori belajar psikologi behavioristik dikemukakan oleh para psikologi
behavioristik. Mereka ini sering disebut “contemporary behaviorist” atau juga
disebut “S – R psychologist”. Mereka berpendapat, bahwa tingkah laku manusia
itu dikendalikan oleh ganjaran (reward) atau penguatan (reinforcement) dari
lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang
erat antara reaksi-reaksi behavioral dengan stimulasinya.
Guru-guru yang menganut pandangan ini berpendapat, bahwa tingkah laku
murid-murid merupakan reaksi-reaksi terhadap lingkungan mereka dan masa lalu
dan masa sekarang, dan bahwa segenap tingkah laku merupakan hasil belajar. Kita

2
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2016), hal.38
10

dapat menganalisis kejadian tingkah laku dengan jalan mempelajari latar belakang
penguatan (“reinforcement”) terhadap tingkah laku tersebut.
Psikologi Aliran Behavioristik mulai berkembang sejak lahirnya teori-teori
tentang belajar yang dipelopori oleh Thorndike (connectionism), Pavlov (classical
conditioning atau stimulus substitution), Watson (conditioning), dan Guthrie (the
law of association”. Mereka masing-masing telah mengadakan penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang berharga mengenai hal belajar.3

2. Pembelajaran baca tulis Al-Qur’an dengan metode yanbu’a


a. Pengertian pembelajaran
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu yang relatif
tetap sebagai hasil dari pengalaman.4 Pembelajaran dapat diartikan sebagai
suatu proses interaksi antara peserta belajar dengan pengajar/instruktur
dan/atau sumber belajar pada suatu lingkungan belajar untuk pencapaian
tujuan belajar tertentu. Dengan demikian, pembelajaran merupakan subsistem
dari suatu penyelenggaraan pendidikan/pelatihan (training).5
Pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi
nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. Proses
belajar bersifat internal dan unik dalam diri individu siswa, sedangkan proses
pembelajaran bersifat eksternal yang sengaja direncanakan dan bersifat
rekayasa prilaku. Pembelajaran biasanya menjadi perhatian psikologi
pendidikan.6 Para pendidik, khususnya para guru sekolah, sangat diharapkan
memiliki kalau tidak menguasai pengetahuan psikologi pendidikan yang
sangat memadai agar dapat mendidik para siswa melalui proses belajar
mengajar.7 Salain memiliki pengetahuan psikologi di dalam proses belajar-
mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif
dan efisien, mengena pada tujuan yan diharapkan. Salah satu langkah untuk
memiliki strategi itu ialah harus menguasai tehnik-tehnik penajian, atau
biasanya disebut metode mengajar.8

3
M. Dalyono, Psikologi pendidikan, (Jakarta: Renika Cipta, 2012), hal.30
4
Teguh Triwiyanto, Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), hlm. 33.
5
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm. 54-55.
6
Teguh Triwianto, Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2015) , hal.33
7
Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2012), hal.19
8
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Renika Cipta, 2012), hal.1
11

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan


proses berlangsungnya interaksi antara guru dan murid pada suatu lingkungan
belajar untuk pencapaian tujuan belajar tertentu.

b. Metode yanbu’a
Sejarah Timbulnya Al-Qur’an, Dalam sejarah Islam, perintah untuk
melaksanakan pembelajaran yang efektif dan berkorelasi langsung dengan
penggunaan metode pembelajaran yang tepat. Sebagaimana firman Allah
Subhanahu Wa Ta’ala dalam Qs. An-Nahl Ayat 125, sebagai berikut :

‫ع ِإلَ ٰى َسبِي ِل َربِّكَ بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة ۖ َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِي ِه َي َأحْ َس ُن ۚ ِإ َّن‬
ُ ‫ا ْد‬

َ‫ض َّل ع َْن َسبِيلِ ِه ۖ َوهُ َو َأ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِدين‬


َ ‫ك هُ َو َأ ْعلَ ُم بِ َم ْن‬
َ َّ‫ َرب‬9

Artinya :Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah


dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.
Berdasarkan ayat tersebut, dijelaskan bahwa “metode merupakan suatu
cara mengantarkan bahan pelajaran dan sebuah manifestasi membelajarkan
peserta didik menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar”.
Mengartikan metode pembelajaran adalah cara–cara menyajikan materi
pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada peserta
didik dalam upaya untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diartikan bahwa metode
pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan guru agar proses pembelajaran
dapat berjalan secara efektif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
optimal.
Menurut Riiske Nuralita Metode Yanbu’a adalah suatu metode baca
tulis dan menghafal Al-Qur’an untuk membacanya murid tidak boleh mengeja
akan tetapi “membaca langsung dengan cepat, tepat, lancar dan tidak putus-
putus di sesuiakan dengan kaidah makhorijul huruf”. Kemudian menurut
Ulinuha Arwani “Metode yanbu’a adalah sarana untuk belajar membaca,

9
Al-Qur’an Surah An-Nahl Ayat.125, Kiai Arwani
12

menulis dan menghafal Al-Qur’an dengan sistematis dan praktik dan mudah
untuk diserap oleh masyarakat.”10
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode yanbu’a
merupakan suatu metode membaca, menulis dan menghafal Al-Qur’an dengan
lebih menekankan dan mengutamakan pada bacaan makhorijul huruf.
Tujuan Metode Yanbu‟a antara lain :
1) Ikut andil dalam mencerdaskan anak bangsa supaya bisa membaca Al-

Qur’an dengan lancar dan benar.

2) Nasyrul Ilmi (Menyebarluaskan Ilmu) khususnya Ilmu Al-Qur’an.

3) Memasyarakatkan Al-Qur’an dengan Rosm Utsmaniy.

4) Untuk membetulkan yang salah dan menyempurnakan yang kurang.

5) Mengajak selalu mendarus Al-Qur’an dan musyaahah Al-Qur’an sampai

khatam.

Perlu diingat pula bahwa “Yanbu’a” adalah sebagai salah satu sarana

untuk mencapai tujuan bukan sebagai tujuan.

10
Gustin Rif’aturrofiqoh, Pengaruh Penggunaan Metode Yanbu’a Terhadap Kemampuan Membaca Al-
Qur’an Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Kelas IV MIN 7 Bandar Lampung,(Lampung: Universitas Islam
Negri Raden Intan, 2018). hal.13
13

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di kelas 3 MI Darussalam Terpadu Tugu Jaya
Kecamatan Lempuing Kabupatan Ogan Komering Ilir
2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 (genaap) tahun pelajaran 2021 /
2022 yaitu pada bulan Mei 2022. Pelaksanaannya akan dilakukan secara langsung
3. Subjek
Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas 3 MI Darussalam Terpadu Tugu
Jaya Kecamatan Lempuing Kabupatan Ogan Komering Ilir, dengan jumlah siswa
16 orang (10 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan).

B. Jenis dan Desain Penelitian


Penelitian ini menerapakan penelitian lapangan yang berbentuk kualitatif.
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya prilaku,
persepsi, motifasi, tindakan dan lain-lain, secara utuh dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah
Dalam hal ini adapun desain yang digunakan adalah studi kasus karena studi
ini dilakukan terhadap suatu kesatuan sistem yang berupa manajemen, kegiatan dan
peristiwa oleh sekelompok individu yang terkait dengan tempat, waktu atau ikatan
tertentu, yaitu MI Darussalam Terpadu Tugu Jaya.

C. Tehnik Pengumpulan Data


1. Observasi
Metode Observasi merupakan metode yang bisa diartikan sebagai
pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan terhadap suatu obyek dengan
menggunakan alat indra. Dalam memperoleh data tentang Implementasi
pembelajaran Metode Yanbu’a dalam peningkatan peningkatan kemampuan Baca
Tulis Al-Qur’an di MI Darussalam Terpadu. Observasi Penelitian ini harus
14

dilaksanakan secara aktif dan berupaya memahami fenomena yang dibutuhkan


yaitu melalui kepala TPQ, tenaga pendidik TPQ, siswa/santri TPQ, sehingga
dalam metode seperti ini dapat memperoleh data sebanyak-banyaknya
2. Interview/Wawancara
Wawancara dilakukan secara langsung mulai dari wawancara dengan
pemimpin, dewan guru, dan bagian staf lainnya tentang Implementasi
pembelajaran Metode Yanbu’a dalam peningkatan peningkatan kemampuan Baca
Tulis Al-Qur’an di MI Darussalam Terpadu
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi yang berarti pengumpulan data melalui beberapa
dokumen atau barang-barang tertulis. Dalam penelitian ini peneliti
mendokumentasikan kegiatan pembelajaran di kelas dengan foto.

D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah
peneliti itu sendiri. Instrumen penelitian merupakan semua alat yang digunakan untuk
mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan,
mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif
dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis.

E. Indikator Penelitian
Berdasarkan pertimbangan perumusan masalah, tujuan penelitian dan hipotesis
tindakan, maka indikator penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Indikator perbaikan proses pembelajaran minimal baik.
2. Indikator perilaku (sikap sosial dan spiritual) siswa minimal baik.
3. Indikator keterampilan siswa minimal baik.
4. Indikator kinerja atau ketuntasan hasil belajar belajar secara klasikal minimal 80%
dari jumlah siswa mencapai KKM yang ditentukan.

F. Tehnik Analisis Data


1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi
di MI Darussalam Terpdu. Data-data lapangan tersebut dicatat dalam catatan
lapangan berbentuk deskriptif tentang apa yang dilihat, apa yang didengar dan apa
15

yang dialami atau dirasakan oleh subyek penelitian. Catatan deskriptif merupakan
catatan data alami apa adanya yang diambil dari MI Darussalam Terpdu Tugu Jaya
tanpa adanya komentar atau tafsiran dari peneliti feomena yang dijumpai. Catatan
deskriptif tersebut dinamakan transkrip. Transkip ini Pengumpulan Data Penyajian
Data Reduksi Data Pengumpulan gambaran/pembuktian diberi masing masing
sesuai dengan metode yang digunakan dalam pengambilan data.
2. Reduksi data
Reduksi data merupakan proses pemilihan pemusatan perhatian pada
penyalahgunaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan yang di ambil di TPQ Raudhatul Qur’an. Reduksi ini dilakukan secara terus
menerus selama penelitian berlangsung.
3. Penyajian Data
Penyajian data yang paling sering dilakukan dalam penelitian ini adalah
dalam bentuk teks naratif dari catatan lapangan. Penyajian data merupakan tahapan
untuk memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan
selanjutnya, untuk dianalisis dan diambil tindakan yang dianggap perlu.
4. Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan
Dalam melakukan verifikasi dan penarikan kesimpulan pada penelitian ini,
kegiatan peninjauan kembali terhadap penyajian data dan catatan lapangan melalui
diskusi dengan teman sejawat adalah hal yang penting. Berdasarkan uraian diatas,
secara umum analisis data dalam penelitian ini melalui pentahapan sebagai berikut:
(1) mencatat semua temuan peristiwa di MI Darissalam Terpadu Tugu Jaya baik
melalui pengamatan, wawancara dan dokumentasi dalam bentuk catatan lapangan.
(2) menelaah kembali catatan hasil pengamatan, wawancara dan dokumentasi serta
memisahkan data yang dianggap penting dan tidak penting, pekerjaan ini diulang
kembali untuk memeriksa kemungkinan kekeliruan klarifikasi. (3)
mendeskripsikan data yang telah diklarifikasi, untuk kepentingan penelaahan lebih
lanjut dengan memperhatikan fokus dan tujuan penelitian. (4) membagi analisis
akhir yang memungkinkan dalam laporan untuk kepentingan penulisan penelitia.

G.
16

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di kelas III MI
Darussalam Terpadu desa Tugu Jaya Kecamatan Lempuing Kabupaten Ogan
Komering Ilir, karena peneliti sebelumnya merupakan guru MI Darussalam Terpadu
desa Tugu Jaya yang telah mengajar di kelas III selama 3 tahun. Jumlah siswa kelasII
MI Darussalam Terpadu desa Tugu Jaya yaitu sebanyak 10 orang, yang terdiri dari 5
siswa laki-laki dan 5 siswi perempuan. Sedangkan jumlah pendidik dan tenaga
kependidikan sebanyak 7 orang, yang terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah dan 3 orang
guru Non PNS (Honorer). Semua guru sudah berkualifikasi pendidikan S1 dan
sebagian guru hafidz Al-Qur’an.
Letak geografis MI Darussalam Terpadu desa Tugu terletak di Kepulauan
Sumatera tepatnya di Provinsi Sumatera Selatan Kabupaten Ogan Komering Ilir
Kecamatan Lempuing Desa Tugu jaya. Yang berada antara beberapa kecamatan yang
mengelilinginya yaitu tepatnya Sebelah Utara terdapat kecamatan Lempuing Jaya,
sebelah timur terdapat kecamatan Mesuji, sebelah selatan kecamatan Mesuji Makmur
dan sebelah Barat kecamatan OKU Timur. Kecamatan Lempuing merupakan daerah
persawahan dan perkebunan dengan tanaman karet dan sawit yang paling dominan,
Dengan letak tersebut kecamatan Lempuing menjadi salah satu tumpuan dalam
pengembangan pendidikan. Selain di kecamatan Lempuing sendiri banyak terdapat
lembaga pendidikan. TPQ Raudhatul Qur’an Tugu Jaya terletak di Kecamatan
Lempuing yaitu RT 03 dusun 01, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering
Ilir (OKI).
Keadaan fisik sekolah merupakan gedung permanen yang sebagian lokal kelas
baru mendapat rehab. Sarana pembelajaran masih kurang, apalagi media
pembelajaran dan alat peraga masih belum lengkap. Kemampuan rata-rata siswa
dalam pembelajran baca tulis Al-Qur’an terhitung baik, karena terdapat tingkatan
setiap kelasnya dalam hal pembelajarannya.

B. Hasil Penelitian

Berikut adapun penyajian data dari hasil penelitian implementasi pembelajaran


dengan metode yanbu’a dalam peningkatan kemampuan baca tulis Al-Qur’an standar
penilaian adalah:

1. Implementasi Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an Dengan Metode Yanbu’a


Untuk terlaksananya pembelajaran dengan metode yanbu’a, maka sebagai
tenaga pendidik perlu menyesuaikan dan mampu dalam hal menguasai metode
tersebut dengan baik. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan
penilaian pembelajaran.
17

Kepala Sekolah di MI Darussalam Terpadu adalah Ibu Siti Nurmajidah


S.pd.I untuk mengetahui Implementasi pembelajarn Metode yanbu’a, peneliti
melakukan penelitian yaitu dengan mewawancarai kepala sekolah MI Darussalam
Terpadu dari penelitian kami Faktor pendukung dan penghambat dalam proses
pembelajaran baca tulis Al-Qur’an dengan metode yanbu’a.
Dikemukakan oleh Ibu Siti Nur Majidah, mengenai apa itu Metode
yanbu’a.
“Metode yanbu’a ini merupakan metode komplit yaitu Thoriqoh baca tulis dan
menghafal Al-Qur’an”
Dikemukakan oleh Ibu Siti Nur Majidah, mengenai persiapan penerapan
pembelajaran dengan Metode yanbu’a di MI Darussalam Terpadu:
“Dlam persiapannya pertama memiliki guru yang mampu dan menguasai
pembelajaran metode yanbu’a. Dalam hal ini guru yang kami tugaskan harus
melakukan bimbingan mengajar yanbu’a hingga selesaidan fasih dalam
melafalkan al-qur’an, supaya tujuan dari pembelajaran yanbu’a tercapai. Kedua
siswa memiliki media pembelajaran yanbu’a yang lengkap yaitu jilid yanbu’a,
agar lebih mudah guru dalam penyampaiannya”.
Kemudian Ibu Siti Nurmajidah, S.Pd.I, mengemukakan mengenai penerapan
model pembelajaran dengan Metode yanbu’a di MI Darussalam Terpadu Tugu
Jaya:
Model pembelajaran metode yanbu’a yaitu terletak pada perencanaan
pembelajaran yang sudah ditentukan oleh guru sebelum proses pembelajaran
berlangsung seperi do’a bersama dan seterusnya. Di sekolah kami ada
pembiasaan mengulas hafalan-hafalan dilantunkan dengan cara bersama-sama
dan juga menambah materi hafalan selanjutnya, kemudian anak maju satu
persatu untuk melakukan sorogan sesuai dengan batas kemampuan yang sudah
dicapainya.11

Dikemukakan oleh salah satu dewan guru yang bernama Diah, mengenai
penerapan model pembelajaran dengan Metode yanbu’a di MI darussalam Tugu
Jaya:

11
Wawancara Dengan Kepala TPQ Roudhotul Qur’an Ibu Siti Nur Majidah, S.Pd.I, (Rabu, 18 Mei 2022
pukul 09.00)
18

“Untuk penerapan pembelajaran metode yanbu’a hanya bisa dilakukan oleh guru
yang memang sudah menguasai pembelajaran metode yanbu’a, waktu
pelaksanaannya sesuai jam pelajaran yang sudah dijadwalkan dan untuk
panduan mengajar kita menggunakan kitab yanbu’a”.12
Kemudian dikemukakan oleh salah satu siwa bernama zaki, terkait
pembelajaran Metode yanbu’a di MI Darussalam Terpadu Tugu Jaya:
“Untuk pembelajaran metode yanbu’a selama ini mudah dipahami, kemudian
guru juga sering memberi tugas rumah berupa hafalan kepada anak”.13
Dari pernyataan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan mengenai
persiapan metode yanbu’a dan penerapan Metode yanbu’a di TPQ Raudhatul
Qur’an Tugu Jaya sudah bisa dikatakan terlaksana dengan baik, mulai dari kepala
TPQ, kesiapan guru dan penerimaan murid terhadap pembelajaran Metode
yanbu’a.
Selanjutnya peneliti bertanya tentang perkembangan siswa terkait
ketercapaian pembelajaran dengan menggunakan metode yanbu’a di MI
Darussalam Terpadu Tugu Jaya, berikut jawaban dari Ibu Siti Nurmajidah, S.Pd.I:
“ Perkembangan siswa hingga saat ini bagus, siswa pada awalnya masih banyak
yang kesulitan membaca dan menulis Al-Qur’an untuk saat ini sudah berkurang
bahkan sudah hampir semua siswa kelas III bisa membaca dan menulis Al-
Qur’an. Dengan metode yanbu’a ini guru bisa mengajarkan secara berkala
kepada santri dan bisa mengukur perkembangan santri secara berkala juga
tentunya”.14
Selanjutnya pertanyaan yang sama juga penulis ajukan kepada salah satu
dewan guru di MI Darussalam Terpadu Tugu Jaya, berikut jawaban beliau:
“Dalam hal perkembangan, tentunya ada perubahan dari masing-masing siwa
secara berkala, dan perkembanagan santri itu tergantung pada batas
kemampuan masing-masing santri juga, ada yang santri mampu sekali pertemuan
bisa langsung melafalkan mahroj dengan benar, ada butuh waktu beberapa kali
baru lancer. Kemudi metode yanbu’a ini sangat membantu perkembangan

12
Wawancara Dengan Salah Satu Dewan MI Darussalam Terpadu Ibu Diah, (Selasa, 17 Mei 2022,
pukul: 12.00)
13
Wawancara Dengan Salah Satu Siswa MI Darussalam Terpadu Zaki , (kamis, 19 Mei 2022,
Pukul:07.00)
14
Wawancara Dengan Kepala Sekolah MI Darussalam Terpadu, (Rabu, 18 Mei 2022 pukul 09.00)
19

kemampuan anak. Dan lebih efektif dari pada metode yang sebelumnya di
gunakan”.15
Penulis dapat menyimpulkan dari paparan diatas perkembangan santri
selama penerapan metode yanbu’a ini bagus, dan metode yanbu’a ini sanagat
membantu dalam peningkatan kemampuan baca tulisAl-Qur’an anak dari yang
belum bisa sama sekali sampai benar-benar fasih.
Kemudian penulis menanyakan tentang seberapa lama waktu yang
dibutuhkan sampai anak mahir memaca Al-Qur’an dengan melalui Metode
yanbu’a, berikut jawaban dari Ibu Siti Nurmajidah, S.Pd.I:
“Kita ada target mengenai jangka waktu,untuk siswa bisa baca dan menulis Al-
Qur’an yaitu minimal satu semester, meskipun belum terlalu lancer, tapi anak-
anak sudah tau tata cara membaca Al-Qur’an dari tajuitnya juga tartilnya, segala
sesuatu aturan baca Al-Qur’an sudah di pelajari. Kemudian terkadang masih ada
anak yang belum mencapai target, dengan berbagai penyebab. Sebab pertama
keaktifan siswa, kehadiran siswa yaang kurang aktif sehingga siswa tidak dapat
menyelesaikan target. Selanjutnya yang kedua sebabnya siswa tersebut
mengalami keterbelakangan atau memiliki IQ yang tidak sama seperti anak lain
pada umumnya, disini butuh ketelatenan guru dalam mengajar, misalakan
memberi waktu khusus atau penambahan waktu”.16
Pertanyaan yang sama juga penulis tanyakan kepada Dewan Guru Ibu Diah,
berikut jawabannya:
“Jangka waktu anak bisa baca tulis Al-Qur’an itu enam bulan targetnya, tetapi
untuk mahir itu sampai anak menyelesaikan jilid, jika sudah selesai jilid baru
santri sudah bisa dikatakan mahir maksudah benar-benar faham dari teorinya
sampai praktiknya.17
Dapat disimpulkan dalam jangka waktu minimal satu semester atau enam
bulan siswa sudah bisa baca tulis Al-Qur’an. Tetapi untuk mahir baca Al-Qur’an
anak harus menyelesaikan pembelajaran jilid.

15
Wawancara Dengan Salah Satu Dewan Guru MI Darussalam Terpadu Ibu Diah, (Selasa, 18 Mei
2022, pukul: 12.00)
16
Wawancara Dengan Kepala Sekolah MI Darussalam Terpadu, (Rabu, 18 Mei 2022 pukul 09.00)
17
Wawancara Dengan Salah Satu Dewan Guru MI Darussalam Terpadu Ibu Diah, (Selasa, 18 Mei
2022, pukul: 12.00)
20

Kemudian pertanyaan penulis tentang hasil atau kontribusi santri setelah


mengikuti pembelajaran Al-Qur’an dengan metode yanbu’a, berikut jawaban dari
Ibu Siti Nurmajidah, S.Pd.I:
“Hasil dari pembelajaran metode yanbu’a kaitannya dengan pembelajaran baca
tulis Al-Qur’an yaitu bagus siswa lulusa dari MI Darussalam Terpadu mampu
membaca Al-Qur’an dengan baik. Pandangan masyarakat juga bagus da positif.
Karena perintah pengajaran metode yanbu’a ini mengajarkan hal yang benar
jangan mengajarkan hal yang salah”.18
Dapat disimpulkan bahwa hasil dari pembelajaran yanbu’a kepada santri
bagus, santri yang berasal dari TPQ tersebut dapat diterima dengan baik atau
mendapat penilaian positif oleh masyarakat.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pelaksanaan Pembelajaran


dengan Metode Yanbu’a
Sebuah lembaga apabila menerapkan sebuah pembaharuan tentu terdapat
faktor penghambat dan faktor pendukung.
Hasil dari wawancara kepada Ibu Siti Nurmajidah, S.Pd.I mengenai faktor
pendukung dan penghambat terhadap penerapan metode yanbu’a di TPQ
Raudhatul Qur’an Tugu Jaya adalah sebagai berikut:
“Terdapat beberapa faktor pendukung, yaitu pertama dari dorongan masyarakat
dan wali murid, kedua fasilitas kelengkapan pembelajaran metode yanbu’a yang
sudah di siapkan dari pusat mulai dari kitab, materi hafan juga alat-alat peraga
yang lain semua sudah disiapkan di ladjnah mukorobah yanbu’a pusat yang ada
di kudus. Kemudian faktor penghambatnya karna metode yanbu’a ini tidak di
bawah naungan apapun apalagi pemerintah jadi metode yanbu’a ini otonom
berdiri sendiri, di sisi lain tidak tergabung dalam BKPRMI, sehingga segala
sesuatunya berjalan sendiri.19
Selanjutnya pertanyaan yang sama penulis tanyakan kepada salah satu
Dewan Guru di MI Darussalam Terpadu Ibu Diah, berikut jawabannya:
Ada beberapa faktor pendukung dalam pembelajaran metode yanbu’a
dalam prosesnya yaitu pertama guru, guru sudah mampu mengajarkan kepada

18
Wawancara Dengan Kepala Sekolah MI Darussalam Terpadu, (Rabu, 18 Mei 2022 pukul 09.00)
19
Wawancara Dengan Kepala Sekolah MI Darussalam Terpadu, (Rabu, 18 Mei 2022 pukul 09.00)
21

santri, kedua segi kelengkapan alat mengajar, seperti kitab dan alat peraga.
Kemudian faktor penghambatnya yaitu fasilitas jumlah ruang kelas.20
Dari hasil wawancara di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor
pendukung penerapan Metode yanbu’a MI Darussalam Terpadu Tugu Jaya yaitu
pertama kemampuan guru, kedua kelengkapan fasilitas alat mengajar, yang ketiga
dukungan masyarakat dan wali santri. Selanjutnya faktor penghambatnya adalah
fasilitas kelas yang kurang dan berdiri sendiri.

C. Pembahasan Hasil Penelitian


Metode yanbu’a merupakan metode yang memiliki ketentuan dan cirri khas
tersendiri dalam pengajarannya, sehingga lembaga perlu memahami dan
memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ada pada panduan pengajaran dengan
Metode yanbu’a. Disini kepala TPQ sangat berpengarus terhadap penerapannya
metode yanbu’a ini.

1. Implementasi Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an Dengan Metode Yanbu’a


Dari hasil penelitian yang telah penulis laksanakan di MI Darussalam
Terpadu yaitu dari segi
a. Kesiapan
- Memiliki guru yang mampu dan menguasai pembelajaran metode yanbu’a.
guru yang di tugaskan harus melakukan bimbingan mengajar yanbu’a
hingga selesaidan fasih dalam melafalkan al-qur’an, supaya tujuan dari
pembelajaran yanbu’a tercapai.
- Siswa memiliki media pembelajaran yanbu’a yang lengkap yaitu jilid
yanbu’a, agar lebih mudah guru dalam penyampaiannya.
b. Model pembelajaran metode yanbu’a
- Membaca
Siswa di ajari membaca dengan cara sorogan individu
- Menulis
Siswa diajari menulis aksara Al-Qur’an hingga mampu menulis dengan
baik
- Menghafal
20
Wawancara Dengan Salah Satu Dewan Guru MI Darussalam Terpadu Ibu Diah, (Selasa, 18 Mei
2022, pukul: 12.00)
22

Tehnik menghafal dilakukan dengan memberi tugas hafalan setiap hari


secara bertahap setiap pertemuan.
c. Penerapan pembelajaran metode yanbu’a
- Guru menyiapkan perencanaan pembelajaran melai dari kegiatan awal
kegiatan inti dan kegiatan penutup.
- Pembiasaan mengulas hafalan-hafalan dilantunkan dengan cara bersama-
sama dan juga menambah materi hafalan selanjutnya,
- Anak maju satu persatu untuk melakukan sorogan sesuai dengan batas
kemampuan yang sudah dicapainya
- Kegiatan pembelajaran hanya bisa dilakukan oleh guru yang memang sudah
menguasai pembelajaran metode yanbu’a,
- waktu pelaksanaannya sesuai jam pelajaran yang sudah dijadwalkan dan
untuk panduan mengajar kita menggunakan kitab yanbu’a
d. Perkembangan siswa
- Siswa Yang awalnya belum bisa baca tulis Al-Qur’an minimal satu
semester anak sudah bisa baca Al-Qur’an meskipun belum lancar tetapi
anak bisa membaca dengan benar
- Siswa mahir baca tulis Al-Qur’an yaitu ketika siswa sudah menyelesaikan
jilid hingga hatam.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pelaksanaan Pembelajaran


dengan Metode Yanbu’a
Dari penelitian yang telah penulis lakukan di MI Darussalam Terpadu
dapat diketahui bahwa dalam implementasi pembelajaran metode yanbu’a di
temukan faktor pendukung dan penghambatnya.
a. Faktor pendukung
- Kemampuan guru, memiliki guru-guru yang benar-benar mampu dan
menguasai metode yanbu’a.
- Kelengkapan fasilitas alat mengajar, kitab yang sudah tersedia
- Dukungan masyarakat dan wali santri.
b. Faktor penghambat
- Fasilitas kelas yang kurang
23

- Metode yanbu’a ini tidak di bawah naungan apapun apalagi pemerintah jadi
metode yanbu’a ini otonom berdiri sendiri, di sisi lain tidak tergabung
dalam BKPRMI, sehingga segala sesuatunya berjalan sendiri.
24

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa Implementasi
Pembelajaran Metode Yanbu’a Dalam Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Al-
Qur’an di MI Darussalam Tugu Jaya terdapat beberapa hal yang telah penulis peroleh
diantaranya adalah kesiapan pelaksanaan, mengetahui model pembejarannya,
langkah-langkah penerapan, perkembangan siswa.
Dalam pelaksanaan pembelajaran metode yanbu’a terdapat faktor pendukung
dan penghambat. Adapun faktor pendukungnya adalah kemampuan guru,
kelengkapan fasilitas alat mengajar dan dukungan masyarakat dan wali santri.
Kemudian faktor penghambatnya adalah Fasilitas kelas yang kurang dan metode
yanbu’a ini tidak di bawah naungan apapun apalagi pemerintah jadi metode yanbu’a
ini otonom berdiri sendiri, di sisi lain tidak tergabung dalam BKPRMI, sehingga
segala sesuatunya berjalan sendiri.

B. Saran
Dalam hal ini peneliti hanya sebagai pelaku penelitian yang menyadari masih
banyak kesalahan dan kekeliruan. maka segala kekurangan yang berasal dari tulisan
ini penulis akan belajar untuk lebih baik lagi.
Saran untuk lembaga agar lebih meningkatkan bagian pendataan atau
pengarsipan dokumen.
25

DFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Surah An-Nahl Ayat.125, Kiai Arwani


Dalyono. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. 2016. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
Kurniawati, Heni. 2008. Efektivitas Metode Yanbu'a Dalam Pembelajaran membaca Al-
Qur'an di TPQ Tamrinus shibyan Karang Randu Pecangaan Jepara. Skripsi.
Semarang: IAIN Walisongo Semarang
M. Dalyono. 2012. Psikologi pendidikan. Jakarta: Renika Cipta
Rif’aturrofiqoh, Gustin. 2018. Pengaruh Penggunaan Metode Yanbu’a Terhadap
Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Kelas IV
MIN 7 Bandar Lampung. Lampung: Universitas Islam Negri Raden Intan
Roestiyah. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Renika Cipta
Triwiyanto, Teguh. 2015. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Uno, Hamzah B. 2012. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Wawancara Dengan Kepala TPQ Roudhotul Qur’an Ibu Siti Nur Majidah, S.Pd.I. Rabu, 18
Mei 2022 pukul 09.00
Wawancara Dengan Salah Satu Dewan MI Darussalam Terpadu Ibu Diah. Selasa,17 Mei
2022, pukul: 12.00
Wawancara Dengan Salah Satu Siswa MI Darussalam Terpadu Zaki. kamis, 19 Mei 2022,
Pukul:07.00
26

Lampiran

Tabel 1 hasil penelitian tindakan kelas sebelum di terapkannya metode yanbu’a


No Nama Kemampuan Kemampuan menulis Keteranagan
membacaAl-Qur’an Al-Qur’an
1 Hilya 2 1 Cukup, kurang
2 Salwa 2 1 Cukup, kurang
3 Dava 1 2 Kurang, cukup
4 Rava 1 1 Kurang,
kurang
5 Najwa 2 2 cukup, cukup
6 Indra 1 1 Kurang,
kurang
7 Hisni 2 1 cukup, kurang
8 Nanda 1 1 Kurang,
kurang
9 Ana 1 2 Kurang, cukup
10 Andra 1 1 Kurang,
kurang

Tabel 2 Hasil penelitian tindakan kelas setelah di terapkannya metode yanbu’a


No Nama Kemampuan Kemampuan menulis Keteranagan
membacaAl-Qur’an Al-Qur’an
1 Hilya 4 3 Sangat baik,
baik
2 Salwa 4 3 Sangat baik,
baik
3 Dava 3 3 Baik, baik
4 Rava 3 2 Baik , cukup
5 Najwa 4 2 Sangat baik,
cukup
6 Indra 3 3 Baik, baik
7 Hisni 4 3 Sangat baik,
baik
8 Nanda 3 3 Baik, baik
27

9 Ana 3 3 Baik, baik


10 Andra 3 4 Baik, sangat
baik

Anda mungkin juga menyukai