Anda di halaman 1dari 40

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional

PENERAPAN METODE JIGSAW LEARNING MATERI


GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN NEGARA TETANGGA
KELAS VI SDN 5 BLANGJERANGO
KABUPATEN GAYO LUES

Laporan Ini Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas Dalam Mengikuti


Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional Guru
( PDGK 4501 )

Penyusun :

Abdul Malik
855829506

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANDA ACEH
2023.1

1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, syukur
dan puji penulis ucapkan kehadhirat Allah SWT. Yang dengan kudrah dan iradah-
Nyalah penulis telah dapat menyelesaikan penulisan laporan penelitian ini yang
berjudul “PENERAPAN METODE JIGSAW LEARNING MATERI

GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN NEGARA TETANGGA


KELAS VI SDN 5 BLANGJERANGO KABUPATEN GAYO
LUES”, yang merupakan salah satu tugas dalam mengikuti mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesionl. Selanjutnya selawat dan salam penulis
ucapkan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW yang telah
membawa umat manusia dari alam kejahilan ke alam ilmu pengetahuan.
Terima kasih yang tak terhingga dengan penuh keikhlasan penulis tujukan
kepada:
1. Bapak Drs. Edy Syarif, M.Pd selaku Direktur UPBJJ-UT Banda Aceh yang
telah memberikan arahan dan bimbingan dalam Perbaikan Pembelajaran dan
menulis Laporan Penelitian Tindakan.
2. Bapak/ibu guru selaku teman sejawat dalam penelitian tindakan
Tidak lupa juga kepada semua pihak yang telah memberikan motivasi dan
dorongan kepada penulis dan yang telah banyak membantu penulis dalam
memberikan sumbangan saran dan fikiran untuk menyelesaikan karya ilmiah ini,
sehingga penulisan laporan ini dapat terselesaikan.
Blangjerango, 12 Juni 2023
Penulis,

Abdul Malik
NIM. 855829506

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
DAFTAR TABEL.................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ iv
ABSTRAK .............................................................................................. v

I P E N D A H U L U A N ......................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah....................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran.......................... 3
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran........................ 3

II KAJIAN PUSTAKA .............................................................. 5


A. Gejala Alam Indonesia dan Negara Tetangga...................... 5
B. Vulkanisme dan Gempa Bumi............................................. 5
C. Banjir.................................................................................... 5
D. Perubahan Musim................................................................. 6
E. Metode Jigsaw Learning...................................................... 6

III PELAKSANAAN PERBAIKAN PERBAIKAN


PEMBELAJARAN................................................................. 9
A. Subjek Penelitian.................................................................. 9
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran............................ 9
C. Teknik Analisis Data............................................................ 11

IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................... 13


A. Deskripsi Hasil Perbaikan Pembelajaran............................. 13
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran........ 23

V SIMPULAN DAN SARAN SERTA TINDAK LANJUT..... 24


A. Simpulan............................................................................... 24
B. Saran Tindak Lanjut............................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 25

3
Abstrak

Implementasi metode pembelajaran yang kurang sesuai dengan materi


pembelajaran yang disampaikan menjadi salah satu faktor ketidakberhasilan
tujuan pembelajaran. Penelitian ini berjudul Penerapan metode Jigsaw Learning
materi Gejala Alam di Indonesia dan Negara Tetangga Pada kelas VI SDN 5
Blangjerango Kabupaten Gayo Lues. Tujuan Penelitian ini untuk meningkatkan
hasil belajar siswa di kelas VI SDN 5 Blangjerango. Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan
kelas. Adapun data dalam penelitian ini adalah siswa di kelas VI yang berjumlah 6
orang. Metode pembelajaran yang digunaan delam penelitian ini adalah jigsaw
learning. Adapun kriteria penilaian yang ditetapkan peneliti untuk setiap tindakan
yaitu penilaian kriteria hasil dengan ketentuan bahwa pembelajaran dianggap
berhasil ( tuntas ) apabila ≥ 85% siswa memperoleh nilai ≥ 65. Hasil penelitian
diperoleh siklus I ≥ 65 (66,67%) dan siklus II ≥ 65 (100,00%), hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan metode jigsaw learning dapat meningkatkan
hasil belajar siswa di kelas VI SDN Blangjerango.

Kata kunci : Gejala Alam, Jigsaw learning

4
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sistem pendidikan guru sebagai suatu subsistem pendidikan nasional
pendidikan nasional merupakan faktor kunci dan memiliki peran yang sangat
strategis. Pada hakikatnya, penyelenggaraan dan keberhasilan proses pendidikan
pada semua jenjang dan semua satuan pendidikan ditentukan oleh faktor guru, di
samping perlunya unsur-unsur penunjang lainnya. Kualitas kemampuan guru yang
rendah akan berdampak pada rendahnya mutu pendidikan. Sedangkan derajat
kemampuan guru sejak mula disiapkan pada suatu lembaga pendidikan guru, baik
secara berjenjang maupun keseluruhan.
Menurut Oemar Hamalik (2010:V) mengatakan bahwa kualitas pendidikan
guru ditentukan melalui :
Derajat kualitas pendidikan guru ditentukan oleh tingkat kualitas semua
komponen yang masing-masing memberikan kontribusi terhadap sistem sistem
pendidikan guru secara keseluruhan. Komponen-komponen tersebut adalah
siswa calon guru, pendidik, pembimbing calon guru, kurikulum, strategi
pembelajaran, media instruksional, sarana dan prasarana, waktu dan ketersediaan
dana, serta masyarakat dan sosial budaya. Semuanya memberikan pengaruh dan
warna terhadap proses pendidikan guru dalam upaya mencapai tujuan sistem
pendidikan guru, yang hasil atau lulusannya dapat diketahui melalui komponen
evalusai (tahp masukkan, tahap proses, dan tahap kelulusan) secara menyeluruh
dan berkesinambungan.

Hasil belajar yang baik merupakan sesuatu yang diharapkan, baik bagi
guru maupun bagi siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran guru semaksimal mungkin menciptakan pembelajaran yang aktif
dan menyenangkan, itu akan dapat dicapai apabila dalam proses pembelajaran
salah satunya dengan menggunakan metode atau cara yang dipakai dalam
penyampaian materi pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran di SD selama ini masih menggunakan metode
ceramah, bagi guru metode ceramah sangat mudah dan sangat sering diterapkan
dalam pembelajaran pada materi apapun, termasuk pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah salah satu mata pelajaran
yang termuat dalam kurikulum Sekolah Dasar. Ilmu Pengetahuan Sosial menjadi
salah satu mata pelajaran yang dapat membantu siswa dalam menumbuhkan

5
pengetahuan dan pemahaman untuk melihat kenyataan sosial yang dihadapi siswa
dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan metode yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar harus
disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Dalam pembelajaran IPS harus
mengetahui metode atau teknik dalam menyajikan pelajaran kepada peserta didik,
agar materi pelajaran yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh siswa
dengan baik. Dalam pemilihan metode harus disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran, materi pelajaran dan bentuk pengajaran, karena pada dasarnya
tidak ada satu metode pembelajaran yang baik, sebab setiap metode pembelajaran
memiliki kelebihan dan kelemahan, untuk itu dalam mengajar dapat digunakan
berbagai metode pembelajaran sesuai dengan materi yang akan diajarkan, karena
pada hakekatnya metode adalah penerapan prinsip-prinsip pendidikan bagi
perkembangan peserta didik.
Implementasi metode pembelajaran yang kurang sesuai dengan materi
pembelajaran yang disampaikan menjadi salah satu faktor ketidakberhasilan
tujuan pembelajaran. Hal tersebut terjadi di berbagai SDN 5 Blangjerango
Kecamatan Blangjerango Kabupaten Gayo Lues dengan nilai rata-rata siswa di
bawah standar minimal KKM yaitu di atas 85% sedangkan siswa hanya mencapai
20%. Hal tersebut mewajibkan seorang pendidik untuk menemukan dan
mengimplementasikan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi.
Berdasarkan asumsi di atas peneliti tertarik untuk melaksanakan
penelitian dengan judul “Penerapan metode Jigsaw Learning materi Gejala Alam
di Indonesia dan Negara Tetangga Pada kelas VI SDN 5 Blangjerango Kabupaten
Gayo Lues”

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Guru selalu menggunakan metode ceramah dalam mengajar di kelas VI


SDN 5 Blangjerango.

6
2. Guru belum melibatkan siswa dalam belajar materi gejala alam di
Indonesia dan negara tetangga pada kelas VI SDN 5 Blangjerango
2. Analisis Masalah
1. Minat belajar siswa relatif kurang di kelas VI SDN 5 Blangjerango.
2. Pada umumnya siswa tidak tuntas dalam belajar materi gejala alam di
Indonesia dan negara tetangga.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
1) Guru harus menggunakan motode yang bervariasi dalam mengajar materi
gejala alam di Indonesia dan negara tetangga di kelas VI SDN 5
Blangjerango.
2) Guru menggunakan metode jigsaw learning dalam mengajar di kelas VI
SDN 5 Blangjerango.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, permasalahan dalam penelitian
ini adalah:
Apakah penerapan metode jigsaw learning dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi gejala alam di Indonesia dan negara tetangga di kelas VI
SDN Blangjerango?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Dalam penelitian ini tentunya mempunyai tujuan, yang diantaranya:
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelititan ini yakni untuk meningkatkan hasil belajar
IPS gejala alam di Indonesia dan negara tetangga kelas VI SDN
Blangjerango.
2. Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini yakni untuk meningkatkan hasil
belajar IPS materi gejala alam di Indonesia dan negara tetangga kelas VI
SDN Blangjerango tahun pelajaran 2022/2023 melalui metode jigsaw
learning.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

7
1. Manfaat Teoritik
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi atau acuan
sebagai pedoman guru dalam meningkatkan hasil belajar IPS materi
gejala alam di Indonesia dan negara tetangga.
b. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar bagi
pelaksanaan penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, dapat memberikan suasana pembelajaran IPS di kelas
menjadi tidak monoton sehingga tercipta suasana yang menyenangkan
b. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk
memperkenalkan metode pembelajaran IPS dengan menggunakaan
metode jigsaw sehingga proses pembelajaran menjadi bervariasi,
sehingga tidak membosankan.

8
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Gejala Alam Indonesia dan Negara Tetangga
Gejala alam itu antara lain gempa bumi, tanah longsor, banjir, gunung
meletus, angin topan, dan sebagainya. Gejala alam seperti ini sebenarnya terjadi
hampir di seluruh dunia. Gejala-gejala alam ini sangat erta kaitannya dengan
kenampakan muka bumi. Secara umum, kenampakan muka buni Indonesia
dengan negara-negara tetangga anggota ASEAN hampir sama, dapat dikatakan
bahwa gejala alamnyapun hampir sama. Sunarto, dkk (2004:128) mengatakan:
Secara geologis, sebagaian besar wilayah Asia Tenggara dilalaui
pegunungan lipatan muda jalur Mediteran. Pegunungan Mediteran ini
mulai dari Pegunungan Arakan Yoma(Myanmar) sebagai kelanjutan
Pegunungan Himalaya ke Pegunungan Andaman dan Nikobar di sebelah
utara sumatera, terus ke Pegunungan Bukit Barisan di Sumatera,
pegunungan yang membentang dari barat ke timur Pulau Jawa. Kepulauan
Nusa Tenggara dan berakhir di Laut Banda.

Dengan demikian, ada beberapa persamaa di antara beberapa negara di


kawasan Asia Tenggara.
B. Vulkanisme dan Gempa Bumi
Hampir seluruh wilayah negara di Asia Tengara ini dilalui oleh rangkaian
pegunungan muda yang masih labil. Pegunungan yang sudah tua terdapat di
Thailand, semenanjung Malaysia, dan Kalimantan bagian selatan, Negara-negara
di Asia Tenggara pada umumnya terletak pada pertemuan lempeng tersebut
sehingga rawan akan letusan gunung api dan gempa bumi. Filipina terletak pada
jalur pegunungan lipatan Sabuk Pasifik dan ada pertemuan lempeng-lempeng.
Sehingga wilayah Filipina termasuk wilayah yang labil. Oleh karena itu, wilayah
Filipina sering terjadi gempa, baik gempa tektonik maupun gempa vulkanik.
C. Banjir
Curah hujan yang tinggi terjadi di setiap negara di kawasan Asia
Tenggara. Akibatnya sering terjadi bencana banjir pada saat musim hujan.
Sesungguhnya hujan itu merupakan anugrah dari Tuhan, karena air hujan dapat
menjadi sumber kehidupan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Manusia
sering kali memperlakukan lingkungan dengan semena-mena. Misalnya
penggundulan hutan, membuang sampah sembarangan, membangun di daerah
9
resapan air, dan mendirikan bangunan di daerah bantaran sungai. Hal-hal tersebut
mengakibatkan terjadinya banjir di mana-mana. Banjir juga sering terjadi karena
adanya pasang naik air laut yang tinggi. Memperlakukan lingkungan dengan
ramah merupakan upaya untuk mencegah bahaya banjir.
D. Perubahan Musim
Setiap tahun negara-negara di kawasan Asia Tenggara mengalami musim
kemarau. Pergantian musim hujan dan musim kemarau merupakan gejala alam
yang biasa terjadi setiap tahunnya. Jika manusia melakukan kegiatan yang
ceroboh pada musim kemarau dapat menimbulkan bencana. Bencana yang sering
terjadi pada musim kemarau antara lain kebakaran dan kekeringan. Kebakaran dan
kekeringan sering terjadi di setiap negara kawasan Asia Tenggara. Di Indonesia
hampir setiap musim kemarau terjadi kebakaran hutan. Misalnya hutan di
Symatera dan hutan di Kalimantan. Akibat kebakaran hutan bukan hanya
kerusakan lingkungan, melainkan menimbulkan gangguan kesehatan karena
pengaruh asap kebakaran.
E. Metode Jigsaw Learning
1. Pengertian Metode Jigsaw Learning
Jigsaw Learning adalah belajar melalui tukar delegasi antar
kelompok (Ismail, 2008: 82). Metode Jigsaw Learning adalah suatu tipe
pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu
kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar
dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam
kelompoknya (Zaini, dkk: 2004: 58). Metode jigsaw learning merupakan
salah satu metode yang dapat dipakai dalam pembelajaran, termasuk
dalam pelajaran ilmu pengetahuan sosial.
2. Langkah-Langkah Metode Jigsaw Learning
Metode jigsaw learning dapat diterapkan dalam kurikulum apa
saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya.
Penerapan jigsaw learning dalam kelas cukup mudah. Secara garis besar
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

10
a. Pilihlah materi pelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen
(bagian).
b. Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah
segmen yang ada. Jika jumlah siswa ada 25 sementara jumlah segmen
yang ada adalah 5, maka masing-masing kelopmok terdiri dari 5 orang.
c. Setiap kelompok mendapat tugas membaca, memahami
dan mendiskusikan serta membuat ringksan materi pelajaran yang
berbedabeda.
d. Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk
menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompoknya.
e. Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan
sekiranya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam
kelompok.
f. Sampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengecek
pemahaman mereka terhadap materi.
g. Guru melakukan kesimpulan dan tindak lanjut (Ismail, 2008: 82).
Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk melatih peserta didik
agar terbiasa berdiskusi dan bertanggungjawab secara individu untuk
membantu memahamkan tentang suatu materi pokok kepada teman
sekelasnya.
3. Kelebihan Jigsaw Learning
Metode jigsaw learning merupakan salah satu metode yang dapat
digunakan dalam pembelajaran yang memiliki kelebihan. Adapun
kelebihan metode jigsaw learning yang diantaranya yaitu:
a. Melibatkan seluruh peserta didik dalam belajar dan sekaligus
mengajarkan kepada orang lain (Zaini, dkk. 2008: 56).
b. Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya
sendiri dan juga pembelajaran orang lain.
c. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka
juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada
anggota kelompok yang lain.
11
d. Siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan bekerja sama
secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.
e. Melatih peserta didik agar terbiasa berdiskusi dan bertanggungjawab
secara individu untuk membantu memahamkan tentang suatu materi
pokok kepada teman sekelasnya (Ismail, 2008: 82).
4. Kelemahan Jigsaw Learning
Metode jigsaw learning selain mempunyai kelemahan tentunya
juga mempunyai kelebihan yang diantaranya:
a. Kurangnya pemahaman guru mengenai penerapan pembelajaran
metode jigsaw leaning.
b. Kurangnya sosialisasi dari pihak terkait tentang teknik pembelajaran
metode jigsaw learning.
c. Kurangnya buku sumber sebagai media pembelajaran.

12
III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu

Mata pelajaran yang diteliti adalah IPS materi gejala alam di Indonesia dan
negara tetangga yang dilaksanakan di kelas VI SDN 5 Blangjerango Kecamatan
Blangjerango Kabupaten Gayo Lues dengan jumlah 6 siswa yang terdiri dari 2
siswa perempuan dan 4 siswa laki-laki, penelitian siklus I dilaksanakan pada hari
Senin tanggal 8 Mae 2023 sedangkan siklus II dilakukan pada hari Senin tanggal
15 Mei 2023. Adapun pihak yang membantu dalam penelitian ini adalah
supervisor 2 selaku penilai1, penilai2 selaku teman sejawat oleh bapak Jhon
Erwin , dan kepala SDN 5 Blangjerango yaitu Ibu Jawir, S.Pd.
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus yang terdiri dari 1 pertemuan.


Adapun tahap-tahap yang dilalui dalam penelitian ini terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan tindakkan, observasi dan refleksi.
1) Perencanaan
Pada tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan meliputi: (a)menentukan
tujuan pembelajaran, (b) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, (c)
menyiapkan materi pembelajaran yang akan disajikan, (d) menyiapkan lembar
observasi yang akan digunakan pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran, (e)
mempersiapkan alat dan bahan serta perangkat pembelajaran lainnya yang
dibutuhkan.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan yang dimaksud adalah melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan, tindakan yang dilakukan adalah sebanyak 1
kali pertemuan dengan 1 siklus.

13
Selanjutnya guru melakukan tindakan , sesuai dengan RPP yang telah
disusun, kemudian peneliti membagi siswa kedalam beberapa
kelompok,dilanjutkan dengan membagi LKS kepada setiap kelompok untuk
bekerja sama. Selama siswa bekerja , peneliti melakukan pengawasan kepada
setiap kelompok. Setelah proses pembelajaran dilaksanakan maka siswa diuji
dengan tes akhir yang tujuannya melihat apakah ada peningkatan penguasaan

materi dengan menggunakan pembelajaran metode jigsaw learning.

Pada saat peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran dilakukan


pengamatan dan observasi oleh pengamat terhadap aktivitas guru dan siswa serta

kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran interaktif dengan metode jigsaw


dan setelah selesai proses pembelajaran, guru bersama pengamat melakukan
refleksi terhadap pelaksanaan RPP materi tentang gejala alam di Indonesia dan

negara tetangga.

3) Observasi/ Pengamatan
Kegiatan observasi ini meliputi kegiatan mengamati aktivitas terhadap
proses pembelajaran yang berlangsung, lembar observasi ini meliputi lembar
observasi kinerja guru.
4) Refleksi
Sikap arif atau bijak dan perilaku lebih baik kerap dikaitkan dengan usia
atau lama waktu seseorang menjalani kehidupan ini. Semakin tua seseorang
seyogiyanya semakin bijak dan baik dalam menyikapi dan menjalani hidup. Tim
FKIP UT (2009:1.29) mengatakan sebagai berikut:
Guru yang baik adalah guru yang mau belajar dari apa yang telah
dilakukannya, guru yang mau melihat dan mengakui kekuatan dan
kelemahannya beserta faktor-faktor yang membuatnya kuat atau lemah
dalam mengajar, guru yang mau berdialog dengan dirinya dan menerima
masukan dari pihak lain, serta guru yang mau mengambil pelajaran dari
apa yang telah terjadi dan dilakukan sebelumnya untuk perbaikan dimasa
mendatang.

Refleksi adalah kegiatan berpikir dan berdialog dengan diri sendiri tentang
perilaku mengajar yang telah, sedang, dan akan dilakukan. Melalui refleksi guru
14
dapat melihat kekuatan/kelebihan dan kelemahan/kekurangan yang dimiliki dalam
kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Refleksi dilakukan diakhir tindakan guna untuk melihat berbagai kekurangan
yang dilaksanakan peneliti selama tindakan. Refleksi dilakukan dengan
melakukan diskusi dengan observer yang biasanya dilakukan dengan teman
sejawat. Kriteria untuk masing-masing tindakan terdiri dari kriteria proses dan
kriteria hasil. Hasil pelaksanaan pembelajaran dikatakan tercapai bila 85% dari
jumlah semua siswa (subjek penelitian) memperoleh skor akhir tindakan ≥ 65%
dari skor total. Sedangkan proses pembelajaran dikatakan baik jika telah mencapai
nilai taraf keberhasilan ≥ 85%. Jika proses pembelajaran sudah tercapai tetapi
hasil pelaksanaan pembelajaran belum tercapai maka peneliti masuk ke siklus II
dan merevisi kelemahan yang ada pada siklus I. Jika hasil pelaksanaan
pembelajaran sudah tercapai tetapi proses pembelajaran belum tercapai maka
peneliti mengulang tindakan I dan memperbaiki kelemahan yang ada (Maidiyah
dkk, 2008:23).
C. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan
siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara
memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran dan
melakukan pengematan terhadap aktivitas belajar siswa. Sehingga data yang
diperoleh dari penelitian tindakan ini berupa data kuantitatif dan kualitatif yang
kemudian dioleh dengan menggunakan teknik pengolahan hasil test dan hasil
observasi. Analisis dimulai dengan menganalisis data persiklus dan analisis antar
siklus.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengolahan
hasil tes yang akan dirinci dari data mentah yang diperoleh dari hasil tes (pre-test
dan post-test) kemudian diolah melalui cara penyekoran, menilai setiap siswa,
menghitung nilai rata-rata kemampuan siswa untuk mengetahui gambaran yang
jelas mengenai hasil belajar dalam memahami pelajaran IPS. Untuk menghitung
nilai dan rata-rata nilai siswa rumus yang digunakan sebagai berikut:

15
Rumus menghitung nilai siswa
N = Skor Perolehan Siswa x 100

Skor Maksimum

Keterangan: N = Nilai

Rumus menghitung rata-rata nilai siswa

R =

R = Nilai rata-rata

∑R = Jumlah semua nilai siswa

∑N = Jumlah siswa

Nilai yang diperoleh siswa pada saat melaksanakan post-test kemudian


dikonversikan terhadap KKM yang dibuat guru untuk menentukan bahwa siswa
tersebut mencapai kriteria tuntas atau belum.
Sedangkan untuk menentukan ketercapaian hasil belajar semua siswa
dalam satu kelas dihitung dengan cara mencari rata-rata skor siswa dengan rumus
berikut:

Keterangan : X= x 100 %

X = Ketuntasan belajar

∑x = Jumlah siswa yang tuntas belajar

∑N = Jumlah siswa

Setelah hasil belajar IPS materi uang melalui metode jigsaw learning
dianalisis secara kuantitatif yakni dengan memberikan angka/nilai yang
kemudian dideskripsikan menggunakan teknik deskripsi persentase dimana
analisis data hasil perhitungan mulai dari siklus pertama sampai terakhir dipakai
sebagai acuan penilaian (Muslich, 2007: 36).

16
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Pra Tindakan
Seperti yang telah dikemukakan di atas, penelitian tindakan kelas ini
dilakukan secara bertahap, yaitu melalui siklus I, dan siklus II. Jadi dalam hal ini
bila setelah diberikan perlakuan belum ada peningkatan hasil, maka akan
diperbaiki pada sikus berikutnya. Penjabaran pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan dalam kegiatan pra tindakan adalah berikut :

Tabel 4.1
Hasil Tes Pra Tindakan
No Nama Nilai Tes Akhir Keterangan
1 Almahdi 60 Tidak Tuntas
2 Khairul Abdi 60 Tidak Tuntas
3 Pina Aulia Fitri 60 Tidak Tuntas
4 Rifki Salihin 60 Tidak Tuntas
5 Salamiah 55 Tidak Tuntas
6 Sarial Fitri 60 Tidak Tuntas
JUMLAH 355
Rata-rata 59,17

a. Menentukan permasalahan
Sebelum dilakukan perlakuan terhadap siswa, peneliti melakukan
observasi situasi dan kondisi siswa, guru dan proses pembelajaran agar
mengetahui akar permasalahan dan bentuk perlakuan yang cocok untuk
dilaksanakan.

b. Perencanaan tindakan
1. Dokumentasi kondisi awal meliputi tingkat penguasaan konsep gejala alam di
Indonesia dan negara tetangga pada mata pelajaran IPS guna memberi

17
gambaran permasalahan yang mendasar dalam penguasaan materi di kelas
VI SDN 5 Blangjerango.
2. Merumuskan tindakan sebagai alternatif solusi yaitu melalui metode jigsaw
learning di kelas VI SDN 5 Blangjerango
3. Menyediakan gambar-gambar media panduan sebagai alat bantu siswa yang
berkaitan drngan materi
4. Membuat rencana pembelajaran yang berisi ketentuan pembelajaran
menggunakan metode jigsaw learning VI SDN 5 Blangjerango
5. Menyusun evaluasi dan kisi-kisi soal.
6. Menyusun daftar nilai kognitif
7. Menyusun lembar observasi aktifitas, psikomotorik, afektif dan kinerja guru
yang akan digunakan pada saat pembelajaran di kelas VI SDN 5
Blangjerango
8. Menyusun lembar pengamatan kinerja guru pembelajaran IPS melalui
metode jigsaw VI SDN 5 Blangjerango
B. Paparan Data Siklus I
Tindakan siklus I dilakukan pada tanggal 8 Mei 2023. Kegiatan yang
dilakukan pada pelaksanaan siklus I meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan (observasi) terhadap pelaksanaan tindakan, dan refleksi. Pengamatan
terhadap pelaksanaan tindakan siklus I meliputi observasi kegiatan guru. Masing-
masing kegiatan dapat dijelaskan sebagai berikut.

1) Perencanaan

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan, yaitu


menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berhubungan dengan
materi, menyiapkan LKS, menyiapkan lembar observasi, yang meliputi observasi
kinerja guru.

2) Pelaksanaan siklus I

18
.Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap
awal, tahap inti, dan tahap akhir. Masing-masing tahap dapat dijelaskan sebagai
berikut.

a. Tahap awal

Tindakan dilakukan oleh peneliti sendiri dengan menggunakan alokasi


waktu selama 15 menit. Kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan siklus I adalah
peneliti mempersiapkan siswa untuk siap belajar dan memberikan motivasi
kepada siswa. Selanjutnya, peneliti membagikan kelompok siswa terdiri 4-5
orang per kelompok untuk membahas tentang materi akan diajarkan, kemudian
mengkomunikasikan kompetensi yang harus dicapai.

b. Tahap inti

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada tahap inti dilaksanakan oleh


peneliti dengan alokasi waktu 35 menit. Adapun pelaksanaan kegiatan pada tahap
ini adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode
jigsaw pada materi gejala alam. Selanjutnya peneliti mengamati siswa dalam
berdiskusi kemudian setiap perwakilan kelompok diminta untuk mengambil LKS
selanjutnya siswa di dalam kelompok ditugaskan memahami gejala alam dan
meminta siswa untuk berdiskusi dengan kelompoknya selanjutnya setelah selesai
diskusi, salah satu perwakilan kelompok diminta untuk meyelesaikan soal latihan.

c. Tahap akhir

Pelaksanaan pada tahap akhir ini dilaksanakan dengan menggunakan


alokasi waktu 15 menit. Kegiatan yang peneliti lakukan pada tahap ini adalah
membimbing siswa dan membuat simpulan tentang gejala alam di Indonesia
dan negara tetangga dan memberikan pekerjaan rumah.

3) Hasil observasi siklus I

Hasil observasi yang dilakukan oleh 2 guru pengamat pada pelaksanaan


penelitian siklus I menentukan bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang

19
telah peneliti lakukan telah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang telah disusun pada tahap sebelumnya yaitu melaksanakan proses
pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw learning.

4) Hasil pelaksanaan tes siklus I


Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa di kelas VI SDN 5
Blangjerango materi gejala alam di Indonesia dan negara tetangga dengan
metode jigsaw learning pada siklus I, peneliti mengadakan tes akhir yang
diperoleh siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.2
Hasil Tes Siklus I
No Nama Nilai Tes Akhir Keterangan
1 Almahdi 65 Tuntas
2 Khairul Abdi 60 Tidak Tuntas
3 Pina Aulia Fitri 65 Tuntas
4 Rifki Salihin 65 Tuntas
5 Salamiah 55 Tidak Tuntas
6 Sarial Fitri 70 Tuntas
JUMLAH 380
Rata-rata 63,33

Berdasarkan hasil pelaksanan tes akhir yang penulis lakukan setelah


pembelajaran, diperoleh 4 orang siswa mendapat nilai ≥ 65 (66,67% ) dengan
demikian hanya 66,67% siswa yang tuntas, berdasarkan hasil pelaksanaan tes
akhir pada siklus 1, maka pelaksanaan tindakan gejala alam di Indonesia dan
negara tetangga belum berhasil.
5). Refleksi siklus I dan Tindak Lanjut
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh supervisor 2 terhadap
pembelajaran siklus 1 yang sudah dilakukan maka hasil refleksi guru adalah
sebagai berikut:

Refleksi Siklus I

20
Setelah Melakukan Kegiatan Pembelajaran

1) Bagaimana respons siswa terhadap kegiatan saya membuka kelas?


Kegiatan membuka kelas yang saya lakukan mendapat respon positif
2) Bagaimana respon siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan yang saya
ajukan?

Sebagian besar pertanyaan yang saya ajukan dapat dijawab oleh siswa
secara bergantian
3) Apakah metode/model yang saya gunakan sudah sesuai dengan materi
pelajaran?
Saya berkesimpulan bahwa metode yang saya gunakan sudah sesuai
dengan materi pembelajaran yang saya lakukan
4) Apakah media yang saya gunakan dapat mempermudah pemahaman
siswa?
Media yang saya gunakan dapat mempermudah pemahaman siswa
tentang materi yang saya ajarkan di dalam kelas
5) Apakah alat evaluasi yang saya berikan sudah dapat mengukur hasil
belajar siswa?
Alat evaluasi yang saya gunakan untuk mengukur kemajuan siswa belum
mencapai KKM yang saya tetapkan sesuai dengan kompetensi dasar
6) Apakah kegiatan penutup pelajaran yang saya lakukan sudah dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang saya
sampaikan?
Kegiatan penutup yang saya lakukan sebagaian kecil dapat meningkatkan
pemahaman siswa
7) Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan?
Siswa kelihatan melakukan tugasnya kurang antusias dan cepat bosan
dalam mengikuti proses embelajaran di dalam kelas
8) Apa penyebab kelemahan saya tersebut?

21
Metode mengajar yang saya gunakan kurang bervariasi dan saya kurang
memotivasi siswa dalam belajar
9) Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam lakukan pembelajaran?
Siswa sudah dapat mencapai tujuan pembelajaran yang saya harapkan
meskipun mungkin mereka kurang bersemangat.
10) Apa penyebab kelebihan saya tersebut?
Saya menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan
saya selalu mencoba menjelaskan pelajaran sejelas mungkin dan
mengelola kelas secara merata ke setiap individu siswa
11) Hal-hal unik apa saja yang saya temui dalam kegiatan pembelajaran?
Sebagian siswa ada yang memahami isi materi dan sebagain tidak
memahami hanya berdiam diri saja.
12) Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran
berikutnya?

Saya harus melanjutkankan perbaikan pembelajaran ke siklus berikutnya


agar ketuntasan siswa dalam belajar mencapai kriteria yang sudah
ditentukan.

Berdasarkan refleksi pada siklus I tersebut maka diperoleh rata-rata nilai


hasil belajar siswa secara klasikal 63,33 dan hanya 4 orang (66,67%) yang
mencapai kriteria ketuntasan minimal.

Pada tabel 4.2 di atas tingkat ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal
menggunakan metode jigsaw learning yang diperoleh siklus I (66,67 %) ternyata
< 85 % ( tingkat ketuntasan siklus I < kriteria ketuntasan 85%) , maka siklus I
belum berhasil dan perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.

C. Paparan Data Siklus II

Materi yang diajarkan pada pelaksanaan tindakan siklus II adalah materi


yang sama pada siklus I. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tindakan siklus
II ini meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi terhadap
22
pelaksanaan tindakan, dan refleksi, kegiatan tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut.
1) Perencanaan

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan, yaitu


menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berhubungan dengan
materi gejala alam di Indonesia dan negara tetangga, menyiapkan LKS yang
berhubungan dengan materi, menyiapkan lembar observasi kinerja guru.

2) Pelaksanaan siklus II

Pelaksanaan siklus II ini pada tanggal 15 Mei 2023. Materi pembelajaran yang
diajarkan pada pelaksanaan siklus II adalah gejala alam di Indonesia dan negara
tetangga. Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini terdiri atas tiga tahap, yaitu
tahap awal, tahap inti, dan tahap akhir.

a. Tahap awal

Tindakan dilakukan oleh peneliti sendiri dengan menggunakan alokasi


waktu selama 15 menit. Kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan siklus I adalah
peneliti mempersiapkan siswa untuk siap belajar dan memberikan motivasi
kepada siswa. Selanjutnya, peneliti membagikan kelompok siswa terdiri 4-5
orang per kelompok untuk membahas tentang perkembangan teknologi dan
melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang akan diajarkan,
kemudian mengkomunikasikan kompetensi yang harus dicapai.

b. Tahap inti

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada tahap inti dilaksanakan oleh


peneliti dengan alokasi waktu 35 menit. Adapun pelaksanaan kegiatan pada tahap
ini adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode
jigsaw learning. Selanjutnya peneliti mengamati siswa dalam berdiskusi
kemudian setiap perwakilan kelompok diminta untuk mengambil LKS selanjutnya
siswa di dalam kelompok ditugaskan memahami konsep perkalian dan pembagian
yang logis dan meminta siswa untuk berdiskusi dengan kelompoknya selanjutnya
23
setelah selesai diskusi, salah satu perwakilan kelompok diminta untuk
meyelesaikan soal latihan.

c. Tahap akhir

Pelaksanaan pada tahap akhir ini dilaksanakan dengan menggunakan alokasi


waktu 15 menit. Kegiatan yang peneliti lakukan pada tahap ini adalah
membimbing siswa dan membuat simpulan tentang gejala alam di Indonesia
dan negara tetangga dan memberikan pekerjaan rumah.

3) Hasil observasi siklus II

Dalam pembelajaran materi gejala alam di Indonesia dan negara tetangga


dengan menggunakan metode jigsaw learning siswa sudah memenuhi harapan
penulis dalam melaksanakan kegiatan belajar. Hal ini terlihat dari keaktifan siswa
dalam memperhatikan dan menyelesaikan tugas yang ada selama proses
pembelajaran berlangsung.

Hasil observasi yang dilakukan oleh teman sejawat selaku pengamat pada
pelaksanaan penelitian siklus II menentukan bahwa pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang telah peneliti lakukan telah sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang telah peneliti susun pada tahap sebelumnya.

Analisis data hasil observasi dalam penelitian ini dianalisis dengan


menggunakan analisis persentase, skor yang diperoleh masing-masing indikator
dan hasil disebut jumlah skor. Selanjutnya dihitung persentase nilai rata-rata
dengan cara membagikan jumlah skor dengan skor maksimal dan dikalikan 100%,
yaitu :

JumlahSkor
x 100 %
(NR) = SkorMaksimal
Persentase nilai rata-rata

24
Tabel 4.3
Hasil Tes Siklus II
No Nama Nilai Tes Akhir Keterangan
1 Almahdi 70 Tuntas
2 Khairul Abdi 65 Tuntas
3 Pina Aulia Fitri 70 Tuntas
4 Rifki Salihin 70 Tuntas
5 Salamiah 60 Tidak Tuntas
6 Sarial Fitri 75 Tuntas
JUMLAH
Rata-rata

Hasil tes setelah pelaksanaan siklus II diperoleh 6 orang siswa mendapat


nilai ≥ 65 (100,00%), sedangkan yang memperoleh nilai < 65 tidak ada.
Dengan demikian dari segi hasil pelaksanaan tindakan sudah berhasil karena
siswa yang memperoleh skor ≥ 65 adalah 100,00% secara klasikal.
4) Refleksi Siklus II dan Tindak Lanjut

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh supervisor 2 terhadap


pembelajaran siklus II yang sudah dilakukan maka hasil refleksi guru adalah
sebagai berikut:

Refleksi Siklus II
Setelah Melakukan Kegiatan Pembelajaran

1) Bagaimana respons siswa terhadap kegiatan saya membuka kelas?


Kegiatan membuka kelas yang saya lakukan mendapat respon positif
2) Bagaimana respon siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan yang saya
ajukan?

Pada umumnya pertanyaan yang saya ajukan dapat dijawab oleh siswa
secara bergantian
3) Apakah metode/model yang saya gunakan sudah sesuai dengan materi
pelajaran?
25
Saya berkesimpulan bahwa metode yang saya gunakan sudah sesuai
dengan materi pembelajaran yang saya lakukan
4) Apakah media yang saya gunakan dapat mempermudah pemahaman
siswa?
Media yang saya gunakan dapat mempermudah pemahaman siswa
tentang materi yang saya ajarkan di dalam kelas
5) Apakah alat evaluasi yang saya berikan sudah dapat mengukur hasil
belajar siswa?
Alat evaluasi yang saya gunakan untuk mengukur kemajuan siswa
sebagian besar sudah mencapai KKM yang saya tetapkan sesuai dengan
kompetensi dasar
6) Apakah kegiatan penutup pelajaran yang saya lakukan sudah dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang saya
sampaikan?
Kegiatan penutup yang saya lakukan sebagaianbesar dapat meningkatkan
pemahaman siswa
7) Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan pembelajaran
yang saya lakukan?
Siswa kelihatan melakukan tugasnya kurang antusias dan cepat bosan
dalam mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas
8) Apa penyebab kelemahan saya tersebut?
Metode mengajar yang saya gunakan kurang bervariasi dan saya kurang
memotivasi siswa dalam belajar
9) Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam lakukan pembelajaran?
Siswa sudah dapat mencapai KKM yang saya berikan meskipun mungkin
mereka kurang bersemangat.
10) Apa penyebab kelebihan saya tersebut?
Saya menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan
saya selalu mencoba menjelaskan pelajaran sejelas mungkin dan
mengelola kelas secara merata ke setiap individu siswa
11) Hal-hal unik apa saja yang saya temui dalam kegiatan pembelajaran?
26
Sebagian besar siswa sudah memahami isi materi dan hanya sebagian
kecil yang kurang memahami.
12) Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran
berikutnya?

Saya sudah berhasil melakukan perbaikan pembelajaran dan tidak perlu


dilanjutkan ke siklus berikutnya karena KKM yang saya tetapkan sudah
tercapai.

Pada tabel 4.3 di atas tingkat ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal
dengan menggunakan metode jigsaw learning yang diperoleh siklus II (100,00 %)
ternyata > 85 % ( tingkat ketuntasan siklus I > kriteria ketuntasan 85%) , maka
siklus II telah berhasil dan tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
metode jigsaw learning di kelas VI SDN 5 Blangjerango dapat meningkatkan
keaktifan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Hasil observasi
pembelajaran pada tindakan siklus I belum berhasil, hal ini karena siswa yang
mendapatkan nilai ≥ 65 adalah 66,67%. Dengan demikian pelaksanaan siklus I
belum berhasil, dan perlu pengulangan siklus sehingga peneliti melaksanakan
siklus II.
Selanjutnya, pada pelaksanaan siklus II terlihat tidak ada siswa yang
memperoleh nilai < 65. dan yang mendapat nilai ≥ 65 adalah 6 (100,00%).
Dengan demikian, pelaksanaan siklus II sudah berhasil dan tidak perlu dilanjutkan
ke siklus berikutnya.
Pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw learning merupakan
salah satu alternatif yang harus diterapkan oleh guru dalam pembelajaran di
sekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

27
V. SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan

Terdapat peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal dari siklus I


ke siklus II (66,67,00 % menjadi 100,00 %) mata pelajaran IPS kelas VI
SDN Blangjerango melalui metode jigsaw learning, sedangkan nilai rata-
rata secara klasikal juga meningkat dari masing-masing siklus yaitu: siklus I
= 63,33 menjadi siklus II = 69,17.

B. Saran dan Tindak Lanjut

1. Diharapkan agar guru dapat memahami keragaman siswa dalam


memilih metode yang tepat dalam melaksanakan pembelajaran
khususnya mata pelajaran IPS.
2. Diharapkan bagi pihak yang terkait agar penelitian ini sebagai
bahan masukan dalam upaya meningkatkan mutu perbaikan
pembelajaran untuk yang akan datang.

28
DAFTAR PUSTAKA

Anitah W Sri, dkk. 2014. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas


Terbuka
Bahdin dan Ardial. 2005.Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Medan: Prenada Media
Diin Wahyudin. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta. Universitas
Terbuka
Istarani. 2012. 58 Mode Pembelajaran Inovatif. Medan. Iscom
Kagan Spencer dkk.1993. Cooperative Learning. Jakarta: Bumi
Aksara
Rahayu. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja
Rosdakaraya
Sudjana. 2004. Metode Pembelajaran. Bandung: Angkasa
Sudjana. 1989. Psikologi Pendidikan. Bandung: Angkasa
Sumaatmadja Nursid, dkk. 2004. Konsep Dasar IPS. Jakarta.
Universitas Terbuka
Sunarto, dkk. 2004. Pengetahuan Sosial Untuk Kelas 6. Jakarta.
Erlangga
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya :
Masmedia Buana PustakaTarigan.
Usman, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Banda Aceh:
Darussalam
Oemar Hamalik. 2010. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan
Kompetensi. Jakarta. Bumi Aksara
Tim FKIP UT. 2009. Pemantapan Kemampuan Mengajar. Jakarta.
Universitas Terbuka
Tim FKIP UT. 2013. Pemantapan Kemampuan Profesional.
Jakarta. Universitas Terbuka
Wahyudin Dinn, dkk .2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta.
Universitas Terbuka
Wardani .2015. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta.
Universitas Terbuka
Winataputra S Udin, dkk. 2004. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta. Universitas Terbuka
...................., dkk. 2016. Materi dan Pembelajaran IPS SD.
Jakarta. Universitas Terbuka

29
Lampiran : 1

Kesediaan Sebagai Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan


Pemantapan Kemampuan Profesional ( PKP )

Kepada Yth :
Kepala UPBJJ-UT Banda Aceh
Di
Banda Aceh

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Jhon Erwin
NIP : 19750218 200604 1 003
Tempat Mengajar : SDN 5 Blangjerango
Alamat Sekolah : Blangjerango Kec.Blangjerango
Kab. Gayo Lues
Telepon :

Menyatakan bersedia sebagai supervisor 2 untuk membimbing


mahasiswa dalam perencanaan dan pelaksanaan PKP atas :
Nama : Abdul Malik
NIM : 855829506
Program Studi : S1 PGSD Guru Kelas
Tempat Mengajar : SDN 5 Blangjerango
Alamat Sekolah : Blangjerango Kec.Blangjerango
Kab. Gayo Lues

Telepon :
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana
mestinya.

Blangjerango, 2 Mei 2023


Mengetahui:
Kepala SDN 5 Blangjerango Supervisor 2

Jawir, S.Pd Jhon Erwin


NIP. 19710114 200312 2 001 NIP. 19750218 200604 1 003

30
Lampiran 2

Perencanaan Perbaikan Pembelajaran


IPS

A. Fakta/Data pembelajaran yang terjadi di kelas


1. Guru belum mengembangkan konsep IPS terpadu di
kelas VI SDN 5 Blangjerango.
2. Guru kurang efisien dalam penggunaan waktu belajar
B. Identifikasi Masalah
1. Guru tidak menggunakan metode bervariasi saat engajar
2. Guru belum melibatkan siswa dalam pembelajaran IPS di
kelas VI.
C. Analisis Masalah
1. Minat belajar siswa relatif kurang dalam belajar
2. Pada umumnya siswa tidak tuntas dalam belajar IPS
materi gejala alam di Indonesia dan negara tetangga di
kelas VI SDN 5 Blangjerango.
D. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
1. Guru sebaiknya menggunakan metode jigsaw learning.
2. Guru sebaiknya melibatkan siswa dalam pembelajaran
IPS.
E. Rumusan Masalah
Apakah penerapan metode jigsaw learning dapat
peningkatkan hasil belajar siswa pada materi gejala alam di
Indonesia dan negara tetangga di kelas VI SDN 5
Blangjerango?
F. RPP Perbaikan IPS materi gejala alam di Indonesia dan negara
tetangga.

31
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Sekolah : SDN 5 Blangjerango
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas / Semester : VI / II
Alokasi Waktu : 15 x 35 menit
Pert. 15 – 18 (4 minggu)

I. Standar Kompetensi
3. Memahami peranan Indonesia di era globalisasi
II. Kompetensi Dasar
3.2 Mengenal manfaat ekspor dan impor di Indonesia sebagai
kegiatan ekonomi antar bangsa.
III. Tujuan Pembelajaran**
 Siswa dapat Mengenal manfaat ekspor dan impor di Indonesia
sebagai kegiatan ekonomi antar bangsa
 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa
hormat dan perhatian (respect
), Tekun ( diligence ) , Jujur
( fairnes ) dan Ketelitian (
carefulness)

IV. Materi Pokok


 Gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan negara
tetangga
V. Langkah-Langkah Pembelajaran (Pertemuan 1-5)
 Kegiatan awal
 Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama, presensi,
apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk mengawali
pelajaran.
 Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
 Kegiatan inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Pengamatan Peta Asia Tenggara
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan
 memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium,
studio, atau lapangan.
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Tanya jawab tentang Peta Asia Tenggara
 Menemutunjukkan negara-negara Asia Tenggara
 Mendisusikan negara-negara Asia Tenggara
 Menggambar peta negara-negara Asia Tenggara
 Mendiskusikan tentang ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan
negara-negara di Asia Tenggara

32
 Menemutunjukkan ciri-ciri gejala ala Indonesia denga Negara-
negara di Asia Tenggara.
 Menyebutkan ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan negara-negara
di Asia Tenggara
 Tanya jawab ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan negara-negara di
Asia Tanggara.
 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan
maupun tertulis;
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar;
 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun
kelompok;
 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual
maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival,
serta produk yang dihasilkan;
 memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
 Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai
dengan hasil belajar peserta didik;
 Kesimpulan guru da siswa
 Evaluasi

33
VI. Alat Dan Sumber Bahan
 Gambar peta Indonesia
 Gambar Peta Asia Tenggara
VII. Penilaian
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen/ Soal
Kompetensi Penilaian Instrumen
 Menemutunjukkan Tertulis:, Jawab, Jelaskan betuk-bentuk
barang yang singkat kegiatan pertukaran
diekspor dan barang-barang antara
diimpor oleh Indonesia dan luar
Indonesia negeri
 Menjelaskan
betuk-bentuk
kegiatan
pertukaran
barang-barang
antara Indonesia
dan luar negeri
 Menunjukkan
manfaat adanya
pertukaran barang
antara Indonesia
dan Luar negeri
Format Kriteria Penilaian
 PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar 4
* sebagian besar benar 3
* sebagian kecil benar 2
* semua salah 1
 PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan * Pengetahuan 4
* kadang-kadang Pengetahuan 2
* tidak Pengetahuan 1

2. Sikap * Sikap 4
* kadang-kadang Sikap 2
* tidak Sikap 1

34
Lembar Penilaian
Performan Jumlah
No Nama Siswa Produk Nilai
Pengetahuan Sikap Skor
1.
2.
3.
4.
5.
6.

CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
 Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
Remedial.

Blangjerango, 06 Mei 2023


Disetujui
Teman Sejawat Mahasiswa

Jhon Erwin Abdul Malik


NIP. 19750218 200604 1 003 NIM 855829506

Mengetahui
Kepala SDN 5 Blangjerango

Jawir, S.Pd
NIP. 19710114 200312 2 001

35
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Sekolah : SDN 5 Blangjerango
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas / Semester : VI / II
Alokasi Waktu : 15 x 35 menit
Pert. 15 – 18 (4 minggu)

VIII. Standar Kompetensi


3. Memahami peranan Indonesia di era globalisasi
IX. Kompetensi Dasar
3.2 Mengenal manfaat ekspor dan impor di Indonesia sebagai
kegiatan ekonomi antar bangsa.
X. Tujuan Pembelajaran**
 Siswa dapat Mengenal manfaat ekspor dan impor di Indonesia
sebagai kegiatan ekonomi antar bangsa
 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa
hormat dan perhatian (respect
), Tekun ( diligence ) , Jujur
( fairnes ) dan Ketelitian (
carefulness)

XI. Materi Pokok


 Gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan negara
tetangga
XII. Langkah-Langkah Pembelajaran (Pertemuan 1-5)
 Kegiatan awal
 Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama, presensi,
apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk mengawali
pelajaran.
 Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
 Kegiatan inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Pengamatan Peta Asia Tenggara
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan
 memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium,
studio, atau lapangan.
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Tanya jawab tentang Peta Asia Tenggara
 Menemutunjukkan negara-negara Asia Tenggara
 Mendisusikan negara-negara Asia Tenggara
 Menggambar peta negara-negara Asia Tenggara
 Mendiskusikan tentang ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan
negara-negara di Asia Tenggara

36
 Menemutunjukkan ciri-ciri gejala ala Indonesia denga Negara-
negara di Asia Tenggara.
 Menyebutkan ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan negara-negara
di Asia Tenggara
 Tanya jawab ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan negara-negara di
Asia Tanggara.
 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan
maupun tertulis;
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar;
 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun
kelompok;
 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual
maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival,
serta produk yang dihasilkan;
 memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
 Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai
dengan hasil belajar peserta didik;
 Kesimpulan guru da siswa
 Evaluasi
XIII. Alat Dan Sumber Bahan
 Gambar peta Indonesia
 Gambar Peta Asia Tenggara

37
XIV. Penilaian
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen/ Soal
Kompetensi Penilaian Instrumen
 Menemutunjukkan Tertulis:, Jawab, Jelaskan betuk-bentuk
barang yang diekspor singkat kegiatan pertukaran
dan diimpor oleh barang-barang antara
Indonesia Indonesia dan luar
 Menjelaskan betuk- negeri
bentuk kegiatan
pertukaran barang-
barang antara
Indonesia dan luar
negeri
 Menunjukkan
manfaat adanya
pertukaran barang
antara Indonesia dan
Luar negeri
Format Kriteria Penilaian
 PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar 4
* sebagian besar benar 3
* sebagian kecil benar 2
* semua salah 1
 PERFORMANSI
No
Aspek Kriteria Skor
.
1. Pengetahuan * Pengetahuan 4
* kadang-kadang Pengetahuan 2
* tidak Pengetahuan 1

2. Sikap * Sikap 4
* kadang-kadang Sikap 2
* tidak Sikap 1

38
Lembar Penilaian
Performan
Jumlah
No Nama Siswa Pengetahua Produk Nilai
Sikap Skor
n
1.
2.
3.
4.
5.
6.

CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
 Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
Remedial.

Blangjerango, 13 Mei 2023


Disetujui
Teman Sejawat Mahasiswa

Jhon Erwin Abdul Malik


NIP. 19750218 200604 1 003 NIM 855829506

Mengetahui
Kepala SDN 5 Blangjerango

Jawir, S.Pd
NIP. 19710114 200312 2 001

39
40

Anda mungkin juga menyukai