PROPOSAL PENELITIAN
Oleh,
RAJWA ALIMAH GUNAWAN
202170050
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................6
C. Definisi Operasional.....................................................................................6
D. Tujuan Penelitian..........................................................................................7
E. Kegunaan Penelitian.....................................................................................7
BAB II LANDASAN TEORITIS............................................................................9
A. Kajian Teoritis...............................................................................................9
1. Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)..............................9
2. Media Pembelajaran................................................................................12
3. Media Pembelajaran Poster.....................................................................15
4. Hasil Belajar............................................................................................18
B. Hasil Penelitian yang Relevan....................................................................20
C. Kerangka Konseptual..................................................................................22
D. Hipotesis Penelitian.....................................................................................23
BAB III PROSEDUR PENELITIAN....................................................................25
A. Metode Penelitian.......................................................................................25
B. Variabel Penelitian......................................................................................25
C. Populasi dan Sampel...................................................................................26
1. Populasi...................................................................................................26
2. Sampel.....................................................................................................26
D. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................27
E. Teknik Analisis Data...................................................................................28
F. Langkah-langkah Penelitian........................................................................29
G. Waktu dan Tempat Penelitian.....................................................................29
1. Waktu Penelitian.....................................................................................29
2. Tempat Penelitian....................................................................................30
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Hasil Penelitian Relevan...........................................................................19
Tabel 2 Jumlah Populasi Peserta Didik Kelas XI IPS di SMA Negeri 17 Kota
Bekasi.....................................................................................................................24
Tabel 3 Rencana Kegiatan Penelitian....................................................................29
iii
DAFTAR GAMBAR
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan abad 21 harus segera ditransformasikan menjadi pendidikan
modern. Tujuan pendidikan modern adalah untuk memastikan bahwa peserta
didik memperoleh pengetahuan, keterampilan belajar, keterampilan inovasi,
keterampilan untuk menggunakan teknologi pencarian dan keterampilan life skill
(Sani, 2014). Dalam proses belajar mengajar, guru merupakan pemain utama
dalam menciptakan situasi belajar yang interaktif dan edukatif yaitu interaksi
antara guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik dan dengan
sumber belajar yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Proses belajar
mengajar yang relevan akan terwujud ketika guru berusaha mengaktualisasikan
kompetisinya secara profesional, sehingga guru harus mengomunikasikan materi
pembelajaran melalui model, metode bahkan teknik pembelajaran yang
menyenangkan dan mudah dipahami peserta didik guna meningkatkan
pembelajaran.
Metode pembelajaran yang masih sering digunakan dalam proses
pembelajaran saat ini adalah metode konvensional dengan ceramah dan tanya
jawab pada mata pelajaran geografi. Meskipun memiliki banyak kelemahan,
metode ini dianggap sederhana dan mudah diterapkan, tidak memerlukan alat atau
bahan praktis, cukup buku teks atau referensi lain untuk menjelaskan konsep.
Pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered approach), sering
membuat peserta didik merasa jenuh karena pembelajaran tersebut hanya
menempatkan peserta didik dalam keadaan tidak aktif, yang tentu saja berdampak
pada rendahnya hasil belajar peserta didik tersebut.
Guru memiliki peran sebagai pemandu, motivator dan fasilitator. Harus
memiliki banyak cara agar peserta didik menjadi lebih aktif, seperti memilih
model yang tepat dalam proses belajar mengajarnya sehingga dapat
mempengaruhi hasil belajar. Hasil belajar peserta didik merupakan ukuran
keberhasilan proses pembelajaran. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya
hasil belajar peserta didik, misalnya factor internal dan eksternal.
2
referensi yang diberikan oleh guru dan peserta didik kurang mampu menyerap
pengetahuan yang mereka pelajari arena mereka diajar hanya dengan
mendengarkan dan mencatat apa yang diberikan oleh guru sehingga
mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajar yang rendah.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas, dapat disimpulkan bahwa
kemampuan berpikir kreatif peserta didik bisa dikembangkan dengan model PjBL
pada peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 17 Kota Bekasi. Sehingga penelitian
ini dilakukan untuk menjawab berbagai permasalaan diatas dengan judul:
“Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (Pjbl)
Berbasis Poster Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik (Penelitian
Eksperimen pada Mata Pelajaran Geografi Sub Materi Keragaman Budaya
Indonesia di Kelas XI IPS SMA Negeri 17 Kota Bekasi) “.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan tersebut, maka
dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah langkah-langkah penerapan model pembelajaran Project Based
Learning berbasis poster pada mata pelajaran Geografi sub materi keragaman
budaya Indonesia di kelas XI IPS SMA Negeri 17 Kota Bekasi?
2. Bagaimanakah pengaruh penerapan model pembelajaran Project Based
Learning berbasis poster terhadap hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran Geografi sub materi keragaman budaya Indonesia di kelas XI IPS
SMA Negeri 17 Kota Bekasi?
C. Definisi Operasional
Adapun istilah yang harus dijelaskan dalam penegasan istilah ini yakni
sebagai berikut.
1. Model Project Based Learning adalah model pembelajaran untuk memperoleh
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pembelajaran ini
memungkinkan peserta didik untuk tidak hanya memahami sesuatu, tetapi juga
menciptakan produk yang bermakna dan bermanfaat.
5
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui langkah-langkah penerapan model pembelajaran Project Based
Learning berbasis poster pada mata pelajaran Geografi sub materi keragaman
budaya Indonesia di kelas XI IPS SMA Negeri 17 Kota Bekasi.
2. Mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Project Based Learning
berbasis poster terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
Geografi sub materi keragaman budaya Indonesia di kelas XI IPS SMA
Negeri 17 Kota Bekasi.
E. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka manfaat penelitian
ini adalah:
1. Kegunaan secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kemampuan dan wawasan
pengetahuan yang berkaitan dengan pemanfaatan media pembelajaran
geografi untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
2. Kegunaan secara praktis
a. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan dan mengoptimalkan pemanfaatan media
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran Geografi.
6
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Kajian Teoritis
1. Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
Menurut (Hayati et al., 2016), model pembelajaran berbasis proyek
(PjBL) merupakan bagian pembelajaran kontekstual yang lebih berpusat pada
peserta didik yang memanfaatkan permasalahan yang ada di lingkungan
sekitar untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan belajar peserta
didik. Menurut (Stepahanie, 2010), pembelajaran berbasis proyek (PjBL)
merupakan pembelajaran yang inovatif, memungkinkan peserta didik untuk
melakukan penyelidikan, bekerja dalam tim, meneliti bersama, dan
menemukan hal-hal baru serta terampil dalam menggunakan teknologi untuk
memecahkan masalah.
Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek adalah
salah satu model pembelajaran yang berfokus pada pelaksanaan proyek di
mana peserta didik mengeksplorasi masalah dunia nyata melalui kerja
kelompok. Pembelajaran proyek adalah metode yang digunakan beberapa
guru untuk melibatkan peserts didik dalam materi dan topik pembelajaran.
Konsep proyek ini menarik karena menggunakan gaya mengajar yang unik di
mana peserta didik memilih komponen tugas yang berbeda dan berkontribusi
yang terinspirasi oleh masalah lingkungan.
Menurut buku yang dikutip oleh (Eliza et al., 2019) dalam Rusman,
karakteristik model pembelajaran berbasis proyek diantaranya:
1) Isi sesuai dengan gagasan peserta didik
Membentuk citra diri sendiri sesuai dengan topik dan minat peserta didik
yang relevan dan sejalan dengan pengalaman peserta didik sehari-hari.
2) Kondisi untuk mendorong peserta didik belajar mandiri
Dalam mengatur tugas dan waktu belajar, peserta didik mencari informasi
secara mandiri dari berbagai sumber seperti buku dan internet saat melakukan
pembelajaran praktik.
8
4) Memperkuat kerjasama.
5) Mendorong peserta didik untuk melatih keterampilan komunikasi mereka
lebih aktif.
6) Meningkatkan keterampilan dalam mengelola sumber informasi.
7) Memberikan pengalaman kepada peserta didik dalam mengatur proyek,
mengelola sumber, dan mengatur waktu.
8) Memberikan pengalaman belajar yang langsung melibatkan peserta didik.
9) Meminta peserta didik untuk belajar menyerap informasi,
mendemonstrasikan pengetahuan, dan menerapkannya pada dunia nyata.
Adapun kekurangan dari model pembelajaran Project Based Learning
menurut Kemendikbud sebagai berikut.
1) Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah tidak singkat.
2) Membutuhkan waktu yang lama.
3) Pendidik terbiasa dengan bahan ajar dengan cara tradisional.
4) Membutuhkan cara yang berbeda untuk menyampaikan materi.
5) Peserta didik akan kesulitan jika keterampilan eksperimen dan
pengumpulan informasi tidak memadai.
6) Terdapat peserta didik yang tidak aktif dalam kelompok.
7) Jika diberikan topik yang berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak akan
memahami keseluruhan topik.
Kemendikbud menyebutkan bahwa sintaks model project based learning
terdiri dari 6 langkah pembelajaran yaitu:
1) Mengamati fenomena
Pada tahap ini, peserta didik mengamati penyebab masalah yang timbul
melalui lingkungan atau media pembelajaran dan menanggapi berbagai
pernyataan yang disampaikan.
2) Menentukan pertanyaan dasar
Pada tahap ini, peserta didik mengidentifikasi masalah dan
merumuskannya dalam bentuk pertanyaan.
10
2) Kemampuan manipulatif
Media dapat menampilkan ulang suatu objek atau peristiwa dengan
berbagai macam modifikasi (manipulasi) sesuai kebutuhan, seperti mengubah
ukuran, kecepatan, warna, dan dapat diulang. Contohnya proses terjadinya
gempa bumi yang kurang dari satu menit dapat diperlambat agar peserta didik
memahami bagaimana proses terjadinya gempa bumi.
3) Kemampuan distributif
Media dapat menjangkau audiens yang besar secara bersamaan dalam satu
kali penyajian melalui televisi dan radio. Contohnya rekaman video, audio
yang disampaikan melalui flash disk, atau link yang dapat diakses melalui
internet.
3. Media Pembelajaran Poster
Media pembelajaran sangat penting untuk membantu guru dalam
menjelaskan materi pembelajaran. Ada banyak jenis media pembelajaran,
salah satunya adalah media pembelajaran visual. Media visual adalah media
yang menggunakan penglihatan sebagai perantara atau penyampaian pesan isi
media. Media visual dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu media visual
dua dimensi dan media visual tiga dimensi. Media visual dua dimensi adalah
media yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar, atau media yang
hanya dapat dilihat dalam satu bidang (Santyasa I.W., 2007). Contoh media
visual dua dimensi adalah media poster karena media poster sederhana dan
mudah dibuat.
Media poster adalah ilustrasi gambar sederhana yang menarik perhatian,
mudah diingat, dan mudah dipahami materi yang diajarkan. Media poster
dalam pembelajaran di kelas tidak hanya menarik perhatian dan minat peserta
didik, tetapi juga membantu peserta didik dalam bagaimana mereka tertarik
dengan materi yang disajikan dan memasukkannya ke dalam kehidupan
sehari-hari (Sadiman, 2010).
Penggunaan media poster yang dimaksud adalah untuk membantu
peserta didik menangkap makna atau materi dari poster tersebut. Hal itu
dibenarkan oleh (Sadiman, 2010) bahwa poster tidak hanya digunakan
14
sebagai alat atau media untuk menyampaikan materi, tetapi juga dapat
mempengaruhi perilaku peserta didik yang melihatnya. Poster harus berisi
ilustrasi, gambar, dan teks materi yang akan melibatkan peserta didik.
Menurut (Ewles,L., 1994), media cetak seperti poster dan brosur
mempunyai keunggulan sebagai berikut:
1) Peserta didik dapat menyesuaikan diri untuk belajar mandiri.
2) Peserta didik dapat menonton konten dengan bebas.
3) Berbagi informasi dengan keluarga dan teman-teman.
4) Mudah dibuat, digandakan, diperbaiki, dan disesuaikan.
5) Mengurangi kebutuhan mencatat
6) Dapat dengan mudah diproduksi dengan biaya yang relatif rendah.
7) Tahan lama.
8) Kapasitas besar.
9) Dapat menargetkan segmen tertentu.
Adapun kelemahan dari media poster yaitu:
1) Membutuhkan keahlian khusus.
2) Diperlukan kemampuan membaca dan memahami isi poster.
3) Menampilkan pesan hanyalah elemen visual.
Pada dasarnya poster adalah media yang menekankan pada kekuatan
pesan, gambar, dan warna untuk mempengaruhi perilaku dan sikap seseorang
dalam melakukan sesuatu. Poster biasanya digunakan dalam pendidikan
adalah ide yang diwujudkan dalam bentuk ilustrasi objek bergambar
sederhana yang dibuat dalam format besar (Dariant, 2012: 129). Tujuannya
adalah untuk menarik perhatian, membujuk, memotivasi, atau
memperingatkan tentang ide, fakta, atau peristiwa penting tertentu.
Menurut (Sudjana,N. dan Rivai, 2010) poster mempunyai kegunaan
diantaranya:
1) Memotivasi peserta didik, poster sebagai penggerak pembelajaran, atau
untuk memotivasi peserta didik untuk belajar.
2) Peringatan, poster berisi tentang peringatan-peringatan pemberlakuan
peraturan hukum, pendidikan atau sosial, kesehatan, bahkan agama.
15
3) Lebih banyak poster melalui pengalaman dan aktivitas kreatif dari ide
kreatif, cerita dan poster pameran.
Menurut Hess dan Brook dalam (Wulandari, 2017), ada beberapa kriteria
untuk membuat media poster yang baik dan sesuai, sebagai berikut.
1) Sederhana
Sederhana dalam hal ini berarti poster tidak menampilkan banyak tulisan
dan singkatnya hanya hal-hal penting saja yang tercakup. Namun, harus ada
tujuan yang berkelanjutan antara gambar dan teks. Tujuan dari pembuatan
poster sendiri adalah karena merupakan pesan yang dimaksudkan untuk
membuat penonton memahami makna pesan yang disampaikan oleh poster
tersebut dan untuk menarik perhatian orang yang lewat.
2) Menyajikan suatu ide untuk mencapai tujuan pokok
Tujuan pesan yang disampaikan oleh poster harus jelas dan terfokus sesuai
dengan ide yang dibuat. Oleh karena itu, pesan yang disampaikan oleh poster
tidak boleh menyimpang dari tujuan awalnya.
3) Berwarna
Warna yang digunakan harus menarik perhatian dan dirancang agar sesuai
dengan gambar dan teks poster. Hal ini dikarenakan ketepatan penentuan
warna sangat mempengaruhi keindahan poster.
4) Slogan yang ringkas
Pemilihan kata sebaiknya singkat, padat, jelas dan tidak bertele-tele agar
audiens cepat memahami apa pesan poster tersebut (Sulistyono, 2015).
5) Tulisan yang jelas
Menurut Sudjana, font yang digunakan sederhana, mudah dibaca dan
komunikatif (Aziz, 2015). Font yang digunakan harus sesuai dengan tata letak
poster. Saat memilih warna, font (besar dan kecil), latar belakang, dan
gambar, semuanya harus dapat dibaca dan akurat, dan tidak menimbulkan
ambiguitas untuk menghindari kesalahpahaman.
6) Motif dan desain beragam
16
4. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai seorang peserta didik setelah
menyelesaikan proses pembelajaran. Setiap guru memiliki tujuan akhir yang
harus dicapai. Salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah hasil belajar
peserta didik lebih baik dari sebelumnya. Menurut Bloom (Sudjana, 2013)
secara umum mengklasifikasikan berbagai hasil belajar ke dalam tiga ranah
yakni kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi dan berperan penting dalam perkembangan karakter dan
perilaku individu.
Menurut (Purwanto, 2010), perubahan dicapai melalui usaha (bukan
pematangan), bersifat tetap dalam jangka waktu yang relatif lama, dan
merupakan hasil dari pengalaman, serta dapat membawa perubahan perilaku
dalam pengetahuan, pemahaman, sikap, dan keterampilan peserta didik.
Sedangkan menurut (Arifin, 2010) bahwa hasil belajar yang optimal dapat
dilihat dari ketuntasan belajar, terampil dalam mengerjakan tugas, dan
mempunyai apresiasi yang baik terhadap pelajaran.
Hasil belajar merupakan penilaian guru terhadap proses belajar mengajar
yang bertujuan untuk menentukan seberapa baik pencapaian belajar peserta
didik. Hasil belajar juga dapat diartikan sebagai hasil dari proses kegiatan
belajar mengajar yang menentukan berhasil tidaknya program pembelajaran
yang dilaksanakan, yang dicapai dengan usaha peserta didik sesuai dengan
kemampuannya sendiri. Oleh karena itu, hasil belajar dapat diartikan sebagai
upaya sadar yang dilakukan oleh peserta didik untuk memberikan bukti
umpan balik daya serap peserta didik, yang ditandai dengan peningkatan atau
penurunan hasil belajar saat belajar.
Semua proses pembelajaran selalu mengarah pada hasil belajar. Masalah
yang dihadapi yaitu sejauh mana hasil belajar telah dicapai. Sehubung dengan
itu, Djamarah dan Zain (2006:107) mengemukakan tingkat keberhasilan
dalam proses pembelajaran sebagai berikut:
1) Maksimal: Ketika peserta didik dapat menguasai semua materi yang
diajarkan.
18
C. Kerangka Konseptual
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, dan tujuan pada
penelitian ini yang didukung oleh kajian teoritis dan penelitian yang relevan,
maka dapat ditentukan skema kerangka konseptual untuk menentukan hipotesis
yang akan dilakukan. Kerangka konseptual pada penelitian yang berjudul
“Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (Pjbl)
Berbasis Poster Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik
(Penelitian Eksperimen pada Mata Pelajaran Geografi Sub Materi Keragaman
Budaya Indonesia di Kelas XI IPS SMA Negeri 17 Kota Bekasi)” adalah sebagai
berikut:
1) Bagaimanakah langkah-langkah penerapan model pembelajaran Project
Based Learning berbasis poster pada mata pelajaran Geografi sub materi
keragaman budaya Indonesia di kelas XI IPS SMA Negeri 17 Kota Bekasi.
Dapat dilihat kerangka konseptualnya pada gambar 1 berikut.
Post Test
Hasil Belajar
22
Kesimpulan
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Menurut (Arikunto, 2010) penelitian
eksperimen dapat diartikan sebagai metode yang berusaha menyelidiki apakah
terdapat hubungan sebab akibat dengan membandingkan satu atau lebih
kelompok eksperimen yang menerima perlakuan dengan satu atau lebih
kelompok kontrol yang tidak menerima perlakuan.
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja baik
sifat, nilai atau objek yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi mengenai hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2015). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 jenis
yaitu:
1) Variabel Bebas (Independent)
Menurut (Sugiyono, 2015) variabel bebas (X) ialah variabel yang
memengaruhi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (dependent).
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran Project Based
Learning berbasis poster (X).
2) Variabel Terikat (Dependent)
Menurut (Sugiyono, 2015) variabel terikat (Y) adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, lantaran adanya variabel bebas.
Dengan kata lain variabel terikat (Y) yang menjadi akibat atau yang
dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel pada penelitian ini adalah hasil
belajar (Y1). Dalam mengumpulkan data pada variabel terikat ini yakni
dengan menggunakan tes berupa posttest.
24
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili dengan karakteristik
tertentu (Sugiyono, 2015). Ketentuan lain dari penarikan sampel adalah pada
jumlah mengenai besar kecilnya dan tidak terdapat ketentuan angka yang pasti,
besar angkanya berkisar antara 10-25%. Semakin besar populasi, maka jumlah
sampelnya akan semakin kecil dan demikian sebaliknya. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik Non
Probability Sampling dengan metode Purposive Sampling yakni pengambilan
sampel berdasarkan pertimbangan hal-hal tertentu dan ditujukan pada informan
tertentu.
Sampel penelitian yang diambil berdasarkan pertimbangan dari guru mata
pelajaran geografi yang mengetahui tingkat kemampuan peserta didik dalam
menerima mata pelajaran rata-rata sama. Sampel pada penelitian ini adalah
peserta didik kelas XI IPS 2 dengan jumlah 30 peserta didik. Untuk memperoleh
data hasil belajar kelas XI IPS 2 digunakan instrumen tes hasil belajar berupa
25
soal dalam bentuk pilihan ganda dan essai dengan total soal sebanyak 20 butir
dengan 15 soal pilihan ganda dan 5 soal essai.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam kegiatan penelitian sangat penting, karena
tersedianya data yang dibutuhkan menjadi suatu jawaban dalam permasalahan
penelitian. Teknik pengumpulan data dalam proposal penelitian ini yakni teknik
pengumpulan data tidak baku dengan data primer seperti observasi, tes,
kuesioner, dan studi dokumentasi langsung.
1) Observasi
Metode observasi direncanakan dengan pengamatan langsung, mencatat hasil
observasi langsung dalam buku catatan, dan pengambilan dokumentasi. Dalam
penelitian ini teknik pengumpulan data observasi menggunakan observasi
langsung yakni dilakukan pada awal kegiatan pembelajaran hingga akhir
pembelajaran.
2) Teknis Tes
Tes digunakan untuk mengumpulkan data yang mengevaluasi hasil proses.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda dan essai. Tes
pilihan ganda dalam penelitian ini terdiri dari 15 butir soal dengan lima opsi a, b,
c, d, dan e, dan tes esai terdiri dari 5 soal. Persyaratan dasar pengujian yaitu
validitas dan reliabilitas.
Teknik tes ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar peserta didik.
Hal ini dilakukan dengan melakukan tes setelah diberikan perlakuan (post test).
Setiap peserta didik yang menjawab benar semua, maka akan mendapatkan nilai
100 dan apabila salah semua akan mendapat nilai 0. Teknik tes ini digunakan
untuk memperoleh dan mengukur data kemampuan akhir peserta didik sesudah
perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning.
3) Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
memberikan seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis untuk dijawab oleh
respon. Dalam penelitian ini kuesioner sebagai instrumen untuk memperoleh
data peserta didik yang sudah diberikan perlakuan berupa model pembelajaran
26
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara skor pada setiap item dengan skor
total
N = Banyaknya subjek
x = Skor pada setiap item
y = Skor total
27
Untuk mengetahui validitas setiap item maka nilai r xy yang telah diperoleh
konsultasikan dengan nilai rtabel apabila rxy > rtabel maka item pertanyaan valid dan
jika rxy < rtabel maka item pertanyaan tidak valid.
2) Uji Reliabilitas
Metode ini sangat baik untuk skor dikotomi (0 dan 1) dan menghasilkan
perhitungan yang sebanding dengan menggunakan metode KR-20 dan Anova
Hoyt. Reliable yaitu dapat dipercaya. Artinya alat tersebut dapat memberikan
hasil yang baik. Suatu alat ukur memberikan hasil pengukuran yang konstan
apabila memiliki hasil pengukuran yang terbukti, sehingga membuktikan bahwa
alat ukur tersebut benar-benar dapat di pertanggung jawabkan. Karena pada skor
tes bersifat dikotomi yang berarti untuk jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban
salah diberi skor 0. Maka rumus dari KR-20 adalah sebagai berikut.
Keterangan:
rtt = Realibitas tes
k = Banyaknya butir soal yang valid
vt = Varian total
p = Perbandingan subjek yang menjawab soal benar
q = Perbandingan subjek yang menjawab soal salah
Σpq = Jumlah hasil dari perkalian p dan q
Instrumen dapat dinyatakan valid apabila memenuhi kriteria r hitung > rtabel 5%.
Menurut Guilford (1956:145) kategori koefisien reliabilitas adalah:
0,80 < r11 1,00 reliabilitas sangat tinggi
0,60 < r11 0,80 reliabilitas tinggi
0,40 < r11 0,60 reliabilitas sedang
0,20 < r11 0,40 reliabilitas rendah
-1,00 r11 0,20 reliabilitas sangat rendah
3) Analisis Hasil Belajar Peserta didik
28
Tahap lanjutan dari tahap persiapan yang sudah dilakukan oleh peneliti.
Dalam tahap ini terbagi menjadi 3 proses yakni mengumpulkan data,
manajemen dan pengelompokkan, serta menganalisis dan mengolah data
yang telah didapat.
3. Tahap Penulisan dan Pembuatan Hasil Penelitian
Tahap lanjutan dari tahap pelaksanaan dalam penelitian ini. Pada tahap
ini dimulai dengan Menyusun dan menulis naskah skripsi sesuai dengan data
yang telah diolah dan dianalisis sebelumnya sesuai dengan kaidah yang
berlaku dalam penelitian.
4. Tahap Sidang Hasil Penelitian
Tahap akhir dari penelitian dan menjadi tahap yang mempunyai tujuan
untuk menguji hasil penelitian supaya mengetahui kelayakan penelitian yang
telah dilakukan.
G. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu 6 bulan mulai dari bulan
September 2023 sampai Februari 2024.
Tabel 3 Rencana Kegiatan Penelitian
N Bulan
Kegiatan
o. Sept Okt Nov Des Jan Feb
Pengajuan Rencana
1.
Penelitian
2. Observasi Lapangan
Penyusunan Proposal
3.
Penelitian
Bimbingan Proposal
4.
Penelitian
5. Seminar Proposal
6. Ujian Proposal
7. Uji Instrumen
8. Penelitian Lapangan
30
Pengelolaan Hasil
9.
Lapangan
10 Penyusunan Hasil
. Penelitian dan Pembahasan
11 Sidang Skripsi
.
12 Revisi
.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2010). Evaluasi Pembelajaran. Alfabeta.
BIE. (2013). Introduction To Project Basic. Buck Institude for Education.
Daryanto. (2011). Media Pembelajaran. Satu Nusa.
Desfandi, M., Azis, D., & Fadhlurrahman, M. (2021). Penerapan Metode Project
Based Learning Berbantuan Media Video Animasi Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Geografi Peserta Didik Sma Negeri 2 Banda Aceh. Sosio-
Didaktika: Social Science Education Journal, 7(1), 27–36.
https://doi.org/10.15408/sd.v7i1.16955
Eka Sari, A. S., Wardiah, D., & Nuranisa, N. (2022). Pengaruh Model
Pembelajaran Projek Based Learning (Pjbl) Terhadap Hasil Belajar
Geografi Kelas X Sma Pgri 1 Palembang. Faktor : Jurnal Ilmiah
Kependidikan, 9(1), 43–50. https://doi.org/10.30998/fjik.v9i1.13348
Eliza, F., Suriyadi, S., & Yanto, D. T. P. (2019). Peningkatan Kompetensi
Psikomotor Siswa Melalui Model Pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) di SMKN 5 Padang. INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional Dan
Teknologi, 19(2), 57–66. https://doi.org/10.24036/invotek.v19i2.427
Ewles,L., dan S. I. (1994). Promosi kesehatan petunjuk praktis (2nd ed.). UGM
Press.
Harizah, D., Sumarmi, & Bachri, S. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran
Project Based Learning Terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar Geografi
Siswa. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 6(5),
767–771. https://doi.org/DOAJ-SHERPA/RoMEO-Google Scholar-IPI
Hayati, W. I., Utaya, S., & Astina, K. (2016). EFEKTIVITAS STUDENT
WORKSHEET BERBASIS PROJECT BASED LEARNING DALAM
MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA
MATA PELAJARAN GEOGRAFI. Pendidikan, 1(3), 468–474.
http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/6174/2615
Ngalimun, Muhammad Fauzani Salabi, A. (2018). Strategi Dan Model
Pembelajaran (Cetakan II). Aswaja Pressindo.
Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Pelajar.
32