Anda di halaman 1dari 86

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN


MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING DI
KELAS IV SDN 06 Teluk Bayur

PROPOSAL

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Penelitian Pendidikan II

Oleh
FEBRINA AULIA PUTRI
NIM. 18129156

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
2

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................5

C. Tujuan Penulisan......................................................................6

D. Manfaat Penulisan....................................................................6

BAB II KAJIAN PUSTAKA..............................................................8

A. Kajian Teori..............................................................................8

1. Hakikat Hasil Belajar..................................................8

a. Pengertian Hasil Belajar..................................8

b. Tujuan Hasil Belajar........................................8

2. Hakekat Pembelajaran Tematik Terpadu...............11

a. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu 11

b. Karakteristik Pembelajaran Tematik


Terpadu...........................................................11

c. Tujuan Pembelajaran Tematik Terpadu.....12

d. Kelebihan Pembelajaran Tematik................13

3. Hakekat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran........15

a. Pengertian RPP.................................................15
3

b. Tujuan RPP.......................................................15

c. Komponen RPP.................................................16

4. Hakikat Model Discovery Learning.........................17

a. Pengertian model Discovery learning...............17

b. Tujuan model Discovery Learning...................18

5. Model Discovery Learning........................................19

a. Pengertian model Discovery Learning.............19

b. Langkah-langkah model Discovery Learning 20

c. Kelebihan model Discovery Learning.............23

B. Kerangka Teori........................................................24

1. Perencanaan..............................................................24

2. Penilaian....................................................................24

3. Pelaksanaan..............................................................24

BAB III. METODE PENELITIAN...................................................27

A. Setting Penelitian....................................................................27

1. Tempat Penelitian.......................................................27

2. Subjek Penelitian........................................................27

3. Waktu/ Lama Penelitian............................................27


4

B. Rancangan Penelitian.............................................................28

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian...............................28

a. Pendekatan Penelitian....................................28

b. Jenis Penelitian...............................................29

2. Alur Penelitian............................................................29

3. Prosedur Penelitian....................................................31

a. Perencanaan.......................................................31

b. Pelaksanaan.......................................................31

c. Pengamatan........................................................32

d. Refleksi...............................................................33

C. Data dan Sumber Data...........................................................33

1. Data Penelitian............................................................33

2. Sumber Data...............................................................34

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrument Penelitian......34

1. Teknik Pengumpulan Data........................................34

a. Dokumen Analisis...........................................34

b. Observasi.........................................................34

c. Tes dan Non Tes.............................................35


5

2. Instrument Penelitian.................................................35

a. Lembar Penilaian RPP.....................................35

b. Lembar obsevasi...............................................35

c. Lembar Soal dan Rubrik Penilaian


Keterampilan dan Jurnal Sikap...................36

E. Analisis Data...........................................................................37

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................41

LAMPIRAN.........................................................................................46
6

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran adalah interaksi antara guru dan murid dalam proses
pembelajaran, kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh ilmu, namun tidak
hanya itu saja, akan tetapi juga membentuk karakter yang baik untuk siswa.
Menurut Slameto (2010) Pembelajaran merupakan suatu proses terjadinya
belajar mengajar dengan semua interaksi yang ada didalamnya. Menurut
Djamarah (2017:334) mengatakan bahwa pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik, dengan bahan pelajaran, metode
penyampaian, strategi pembelajaran, dan sumber belajar dalam suatu
lingkungan belajar. Salah satu upaya kreatif dalam melaksanakan
pembelajaran yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi di sekolah
dasar adalah melakukan pembelajaran tematik terpadu.
Salah satu upaya kreatif dalam melaksanakan pembelajaran yang
menggunakan kurikulum berbasis kompetensi di sekolah dasar adalah
melakukan pembelajaran tematik terpadu. Pembelajaran tematik terpadu
adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam bentuk tema-tema yang
berdasarkan muatan beberapa mata pelajaran yang dipadukan atau
diintegrasikan (Setiaji,2017).
Pembelajaran tematik terpadu digunakan dalam pelaksanaan
kurikulum 2013 dari kelas I sampai kelas VI, dipertegas oleh peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 tahun 2013 tentang
kerangka dasar dan standar kurikulum Sekolah Dasar yang menyebutkan
bahwa “Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar dilakukan
melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik terpadu dari kelas I
sampai kelas VI”.
Majid (2014) menjelaskan bahwa “Dalam pelaksanaannya, pendekatan
pembelajaran tematik terpadu bertolak dari suatu tema yang dipilih dan
dikembangkan oleh guru bersama siswa dengan memperhatikan
keterkaitannya dengan isi mata pelajaran tersebut”.
7

Menurut Desyandri (2019) pembelajaran tematik memiliki


karakteristik -karakteristik sebagai berikut yaitu : “(1) Berpusat pada siswa,
(2) Memberikan pengalaman langsung, (3) Pemisahan mata pelajaran tidak
begitu jelas, (4) Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran, (5)
Bersifat fleksibel, (6) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan
menyenangkan”.
Sampai sekarang masih banyak pelaksanaan kegiatan pembelajaran di
MI/SD untuk setiap mata pelajaran dilakukan secara terpisah. Bahkan dalam
pelaksanannya penyampaian isi materi masih monoton tanpa mengaitkannya
dengan materi mata pelajaran yang lain. Padahal usia pendidikan dasar lebih
pada kelas awal (kelas 1, 2, 3) perkembangan pemikiran siswa masih bersifat
holistik (keutuhan) sehingga pembelajaran terpisah tersebut akan menyulitkan
mereka (Susanto,2013).
8

Melalui pembelajaran tematik terpadu siswa dapat memperoleh


pengalaman langsung dan terlatih untuk menemukan sendiri berbagai
pengetahuan yang dipelajari, hal ini dapat meningkatkan proses berpikir
siswa dan meningkatkan sikap kritis serta analitis siswa untuk dapat
memecahkan masalahnya sendiri (Rusman 2015). Untuk itu maka guru harus
mampu membuat perencanaan pembelajaran dengan efektif dan efesien.
Perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru berupa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dimana ini dibuat sebelum pembelajaran
dimulai.
Menurut Mulyasa (2019: 108) menyatakan bahwa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) merupakan perencanaan jangka pendek untuk
memperkirakan dan memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam
pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran hendaknya dapat
mendorong guru lebih siap melakukan kegiatan pembelajaran dengan
perencanaan yang matang.
Sejalan dengan pendapat Kodir (2018 : 229) yang mengatakan “model
Discovery Learning (penemuan) merupakan salah satu model pembelajaran
yang diutamakan dalam implementasi Kurikulum 2013 mengacu pada
keingintahuan siswa dan memotivasi siswa untuk melanjutkan pekerjaannya
hingga mereka menemukan jawabannya”.
Dalam permendikbud nomor 81A Tahun 2013 pada lampiran
menyatakan bahwa untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam
dokumen kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip
yang : (1) berpusat pada peserta didik, (2) mengembangkan kreativitas peserta
didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan
nilai, etika, setetika, logika, dan kinestetika, (5) menyediakan pengalaman
belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode
pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efesien, dan
bermakna (Hosnan, 2014).
Model Discovery Learning memiliki keunggulan, yaitu : (Zalfendi. 2010)
a) Mampu membuat siswa mengembangkan, memperbanyak kesiapan, serta
penguasaan keterampilan dalam proses kognitif/pengenalan siswa b)
9

Siswa meperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi/individual


sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal didalam jiwa siswa tersebut
c) Dapat membangkitkan kegiatan belajar para siswa d) Mampu
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju
sesuai dengan kemampuannya masing-masing e) Mampu mengarahkan
cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untuk
belajar lebih giat f) Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah
kepercayaan pada diri sendiri dengan proses penemuan sendiri g)
Berpusat pada siswa, bukan pada guru .
Pembelajaran discovery learning merupakan suatu model pembelajaran
yang mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan merumuskan sendiri,
menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama
dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan peserta didik (Munadi,2008).
Identifikasi masalah yang terjadi pada saat pembelajaran dikelas yaitu
kurangnya kreatifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran yang melatih
kemampuan berfikir siswa secara langsung, siswa merasa jenuh dan kaku
dalam proses belajar ,dikarenakan guru masih menerapkan metode
pembelajaran berupa ceramah, serta siswa pasif dalam mengikuti
pembelajaran, hal ini dikarenakan siswa kurang mengeksplor materi
pembelajaran.
Analisis masalahnya yaitu kesulitan siswa dalam menyelesaikan
pembelajaran, selain itu juga guru perlu membenahi dirinya dalam
mengajarkan materi pelajaran jangan hanya mengandalkan metode ceramah
yang digunakan, yang membuat siswaa jenuh dan bosan.
Alternatif pemecahan masalah pembelajaran di atas akan diselesaikan
dengan menggunakan model Discovery Learning berdasarakan
pertimbangan dari rekan sejawat serta melakukan kajian pustaka yaitu guru
harus menggunakan model yang lebih relevan seperti model Discovery
Learning yang membuat siswa dapat menyelesaikan sendiri masalah
tersebut dari materi pembelajaran yang disampaikan.
Banyaknya keunggulan yang dimiliki model Discovery Learning ini,
maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “ Meningkatkan
10

Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik Terpadu dengan


Menggunakan Model Discovery Learning di Kelas IV di SDN 06 Teluk
Bayur”.

B. Perumusan dan Pemecahan Masalah


1. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, secara umum rumusan
masalah ini adalah “Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model Discovery
Learning kelas IV di SDN 06 Teluk Bayur”.
Secara khusus dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Bagaimanakah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tematik terpadu
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
Discovery Learning di kelas IV di SDN 06 Teluk Bayur?
2) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
Discovery Learning di kelas IV di SDN 06 Teluk Bayur?

2. Pemecahan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, secara khusus pemecahan
masalah ini sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan penerapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
tematik terpadu untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan model Discovery Learning di kelas IV SDN 06 Teluk
Bayur.
2. Menerapkan pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
Discovery Learning di kelas IV di SDN 06 Teluk Bayur
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah ynag telah dipaparkan, maka secara umum
tujuan dari penelitian ini adalah “Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar
11

siswa pada pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model


Discovery Learning kelas IV di SDN 06 Teluk Bayur.”
Adapun secara khusus tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan :
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu dalam
peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
Discovery Learning kelas IV SDN 06 Teluk Bayur.
2. Pelaksanaan pembelajaran dalam peningkatan hasil belajar siswa
pada pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model
Discovery Learning di kelas IV SDN 06 Teluk Bayur.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis untuk menambah wawasan, pengetahuan serta pemahaman
peneliti mengenai penerapan model pembelajaran Discovery Learning,
dapat meningkatnya profesional sebagai pendidik nantinya.
2. Bagi guru untuk memberi masukan, pengetahuan, dan sebagai solusi untuk
meningkatkan proses pembelajaran tematik terpadu.
3. Bagi Sekolah untuk Penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran,
peningkatan, dan perubahan dalam proses pembelajaran di sekolah.
Penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan sistem
pembelajaran.
12

II. KAJIAN PUSTAKA


A. Kajian Teori
1. Hakikat Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana.2011:22).
Pudyo (2018:56) mengatakan bahwa hasil belajar (learning
outcomes) adalah kemampuan yang diperoleh siswa selama
melakukan kegiatan belajar. “Hasil pembelajaran digambarkan
sebagai pernyataan tertulis tentang apa yang diharapkan, diketahui,
dan / atau dapat dilakukan oleh siswa pada akhir periode
pembelajaran. Pada awal tahun 90-an, proyek percontohan Uni Eropa
di ECTS menunjukkan bahwa program studi jauh lebih mudah
dibandingkan jika dijelaskan dalam hal hasil, bukan input. Hasil
pembelajaran mulai menjadi penting di tingkat kebijakan dan telah
didukung oleh pengembangan kerangka kualifikasi nasional
(Komunike Berlin), penerapan ESG, fokus pada hasil yang
menyeluruh (Taurina. 2015: 2626)”. Hasil belajar adalah kemampuan
yang diperoleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran yang
diharapkan dapat merubah tingkah laku, pengetahuan dan sikap serta
keterampilan siswa ke arah yang lebih baik (Trianto; 2009).
Kunandar dalam (Setiaji. 2017:21) mengatakan hasil belajar adalah
kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif, afektif maupun
psikomotor yang dicapai atau dikuasai siswa setelah mengikuti
proses belajar mengajar.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar yaitu kemampuan yang diperoleh siswa baik berupa
parubahan tingkah laku, pengetahuan serta keterampilan setelah
melakukan kegiatan belajar.
b. Faktor yang mempengaruhi Hasil belajar
13

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa


setelah ia menerima pengalaman pembelajaran. Hasil belajar
mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar (Munadi, 2008)
meliputi faktor internal dan faktor eksternal, yaitu:
1) Faktor Internal
a) Faktor Fisiologis. Secara umum kondisi fisiologis, seperti
kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek,
tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagainya. Hal
tersebut dapat mempengaruhi peserta didik dalam menerima
materi pelajaran. 
b) Faktor Psikologis. Setiap individu dalam hal ini siswa
pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-
beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya.
Beberapa faktor psikologis meliputi intelegensi (IQ),
perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif dan daya
nalar peserta didik.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan. Faktor lingkungan dapat
mempengaruhi hasil belajar. Faktor lingkungan ini meliputi
lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan alam
misalnya suhu, kelembaban dan lain-lain. Belajar pada
tengah hari di ruangan yang kurang akan sirkulasi udara
akan sangat berpengaruh dan akan sangat berbeda pada
pembelajaran pada pagi hari yang kondisinya masih segar
dan dengan ruangan yang cukup untuk bernafas lega.
b) Faktor Instrumental. Faktor-faktor instrumental adalah
faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang
sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Fakt or-faktor
ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk
tercapainya tujuan-tujuan belajar yang direncanakan.
14

Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana dan


guru.
2. Hakikat Pembelajaran Tematik Terpadu
a. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu
Pembelajaran temaik terpadu adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema sebagai fokus utama. Pembelajaran tersebut
memberikan pengalaman bermakna kepada siswa secara utuh. Dalam
pelaksanaannya pelajaran yang diajarkan oleh guru di SD
diintegrasikan melalui tema-tema yang telah ditetapkan
(Kemendikbud, 2013). Prastowo dalam (Setianingrum. 2017 : 3)
menyatakan bahwa “Pembelajaran tematik terpadu merupakan
pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari
berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema, sehingga siswa
dapat belajar dan bermain dengan kreativitas yang tinggi, belajar
menyenangkan tanpa tekanan dan ketakutan, tetapi tetap bermakna
bagi siswa. Maka dari itu, desain pembelajaran yang melibatkan
siswa dalam pembelajaran sangat penting”.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan
pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari mata
pelajaran kedalam berbagai tema. Pengintegrasian tersebut dilakukan
dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan
dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang
berkaitan (Daryanto, 2014). Sejalan dengan itu Majid (2014: 85)
mengatakan bahwa “pembelajaran tematik terpadu merupakan suatu
pendekatan yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek, baik
dalam intramata pelajaran maupun antarmata pelajaran dalam proses
pembelajaran”.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat di atas dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran tematik terpadu adalah
pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai fokus utama.
Maka dari itu, desain pembelajaran yang melibatkan siswa dalam
pembelajaran sangat penting.
15

b. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran tematik Terpadu


Menurut Rusman (2015) pembelajaran tematik terpadu
memiliki tujuan sebagai berikut :
1) Mudah memusatkan perhatian padasatu tema tau topik
tertentu; 2) Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan
berbagai kompetensi muatan mata pelajaran dalam tema yang
sama; 3) Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih
mendalam dan berkesan; 4) Mengembangkan
kompetensiberbahasa lebih baik dengan mengaitkan berbagai
muatan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta
didik; 5) Lebih semangat dan bergairah belajar karena mereka
dapat berkomunikasi dalam situasi nyata seperti bercerita,
bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain; 6)
Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang
disajikan dalam konteks tema/subtema yang jelas; 7) Guru dapat
menghemat waktu, karena muatan mata pelajaran yang disajikan
secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dab diberikan dalam
2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan; 8) Budi
pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan
dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan
situasi dan kondisi.

Fungsi pembelajaran tematik terpadu yaitu unutk memberikan


kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan mendalami
konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat menambah
semangat belajar karena materi yang dipelajari merupakan materi
nyata (kontekstual) dan bermakna bagi peserta didik (Rusman. 2015).
c. Karakteristik Pembelajaran Tematik Terpadu
Pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai
berikut : (Rusman, 2015:146-147)
1) Berpusat pada siswa
16

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student


centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar yang lebih
banyak menempatkan siswa sebagai subyek belajar sedangkan
guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan
kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas
belajar.
2) Memberikan pengalaman langsung
Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman
langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman
langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata
(konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih
abstrak.
3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata
pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran
diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat
berkaitan dengan kehidupan siswa.
4) Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari
berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.
Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep
tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa
dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
5) Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru
dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan
mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan
kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan
siswa berada.
d. Keunggulan Pembelajaran Tematik Terpadu
17

Pembelajaran tematik terpadu dalam penerapannya memiliki


beberapa keunggulan yang dapat menjadikan pembelajaran lebih
bermakna. Adapun keunggulan pembelajaran tematik terpadu
menurut Kadir dan Hanun (2014) sebagai berikut :
1) Dapat mengurangi overlapping antara berbagai mata
pelajaran. Karena mata pelajaran disajikan dalam satu unit
2) Menghemat pelaksanaan pembelajaran tematik dilaksanakan
secara terpadu antara beberapa mata pelajaran.
3) Anak didik mampu melihat hubungan-hubungan yang
bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan
sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir.
4) Pembelajaran menjadi holistik dan menyuluruh akumulasi
pengetahuan dan pengaman anak didik tidak tersegmentasi
pada disiplin ilmu atau pelajaran tertentu, sehingga anak
didik akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi
yang saling berkaitan antara satu sama lain.
5) Keterkaitan anatara satu mata pelajaran dengan lainnya akan
menguatkan konsep yang telah dikuasai anak didik, karena
didukung dengan pandangan dari berbagai perspektif

Bagi sekolah dasar yang menganut sistem guru kelas,


pembelajaran tematik terpadu akan memberikan banyak keuntungan
antara lain :
1) Fleksibelitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikan dengan
kebutuhan siswa.
2) Menyatukan pembelajaransiswa, konvergensi pemahaman
yang diperolehnya sambil mencegah terjadinya
inkonsistensi antar mata pelajaran.
3) Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak dirumah dan
lingkungannya.
4) Selaras dengan cara anak berfikir, dimana menurut
penelitian otak mendukung teori pedagogi dan psikologi
18

bahwa anak akan menerima banyak hal dan mengolah dan


merangkumnya menjadi satu (Daryanto,dkk. 2014)

3. Model Discovery Learning


a. Pengertian Model Discovery Learning
Discovery merupakan suatu model pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan pandangan konstruktivisme. Model ini
menekankan pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide penting
terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa secara aktif
dalam proses pembelajaran. (Hosnan. 2014)
Discovery merupakan suatu rangkaian kegiatan pembelajaran
yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan dari peserta
didik untuk dapat mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis,
dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan,
sikap dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan tingkah
laku (Hanafiah. 2012)
Menurut Riyanto dalam (Desyandri. 2019 : 18), menyebutkan
model Discovery Learning adalah “Belajar mencari dan menemukan
sendiri, dalam pembelajarannya siswa diberi peluang untuk mencari,
memecahkan, hingga menemukan cara-cara penyelesaiannya dan
jawaban-jawabannya sendiri”
Menurut Sund discovery adalah proses mental dimana siswa
mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Proses mental
itu berupa mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan,
membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan
sebagainya (Zalfendi. 2010).
Menurut Kodir (2018:230-231) “Pembelajaran Discovery
Learning adalah model pembelajaran yang mengatur sedemikian
rupa sehingga siswa memperoleh pengetahuan yang belum
19

diketahuinya, baik sebagian maupun seluruhnya ditemukan sendiri.


Dalam pembelajaran ini, mulai strategi sampai dengan jalan dan hasil
penemuan”.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
Discovery Learning adalah suatu model pembelajaran yang
melibatkan siswa secara aktif untuk dapat menemukan atau
memperoleh sendiri pengetahuannya agar hasil yang telah didapat
bisa bertahan lebih lama.
b. Tujuan Pembelajaran Discovery Learning
Setiap model pembelajaran mempunyai tujuannya masing-
masing, begitupun dengan model pembelajaran Discovery Learning.
Bell (dalam Hosnan. 2014) mengemukakan beberapa tujuan
spesifik dari pembelajaran dengan penemuan, yaitu :
a. Dalam penemuan siswa memiliki kesempatan untuk terlibat
secara aktif dalam pembelajaran, b. Melalui pembelajaran
dengan penemuan, siswa belajar menemukan pola dalam
situasi konkret maupun abstrak, c. Siswa dapat merumuskan
strategi tanya jawab yang tidak rancu dan menggunakan
tanya jawab untuk memperoleh informasi yang bermanfaat
dalam menemukan, d. Pembelajaran dengan penemuan
membantu siswa membentuk cara kerja bersama yang
efektif, e. Terdapat beberapa fakta yang menunjukkan
bahwa keterampilan-keterampilan, konsep-konsep dan
pinsip-prinsip yang dipelajari melalui penemuan lebih
bermakna, f. Keterampilan yang dipelajari dalam situasi
belajar penemuan dalam beberapa kasus, lebih mudah
ditransfer untuk aktivitas baru dan diaplikasikan dalam
situasi belajar yang baru.

c. Karakteristik Pembelajaran Discovery Learning


Setiap model pembelajaran mempunyai karakteristik masing-
masing. Karaktersitik setiap model pembelajaran tentunya berbeda-
20

beda. Begitu juga dengan model pembelajaran Discovery Learning


mempunyai karaktersitiknya.
Ciri utama belajar menemukan yaitu : (1) mengeksplorasi dan
memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabugkan, dan
menggeneralisasi pengetahuan, (2) berpusat pada siswa, (3) kegiatan
untuk menggabungkan pengethauan baru dan pengetahuan yang
sudah ada (Hosnan. 2014: 284)
Ada beberapa ciri-ciri proses pembelajaran yang sangat
ditekankan teori kontruktivisme, yaitu (Hosnan. 2014: 284)
1) Menekankan pada proses belajar, bukan mengajar
2) Mendorong terjadinya kemandirian dan inisiatif belajar pada
siswa
3) Mendorong siswa untuk mampu melakukan penyelidikan
4) Mendorong berkembangnya rasa ingin tahu secara alami pada
siswa
5) Mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam dialog atau
diskusi dengan siswa lain dan guru
6) Memperhatikan keyakinan dan sikap siswa dalam belajar
7) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun
pengetahuan dan pemahaman baru yang didasari pada
pengalaman nyata
d. Keunggulan Model Discovery Learning
Model Discovery Learning dalam penerapannya pada proses
pembelajaran memiliki beberapa keunggulan. Adapun keunggulan
model Discovery Learning menurut Imas (2014:66-67) diantaranya :
1) Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan-keterampilan don proses-proses kognitif, 2)
Pengetahun yang diperoleh melalui metode ini sangat
pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan
dan transfer, 3) Menimbulkan rasa senang pada siswa,
karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil, 4) Metode
ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan
21

sesuai dengan kecepatannya sendiri, 5) Menyebabkan siswa


mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan
akalnya dan motivasi sendiri, 6) Membantu siswa
memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh
kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya, 7) Berpusat
pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif
mengeluarkan gagasan-gagasan, 8)Membantu siswa
menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena mengarah
pada kebenaran yang final dan tertentu arah pasti, 9) Siswa
akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik, 10)
Membantu dan mengambangkan inagtan dan trasnfer
kepada situasi proses belajar yang baru, 11) Mendorong
siswa berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri, 12)
Mendorong siswa berfikir intuisi dan merumuskan hipotesis
sendiri, 13) Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik,
14) Meningkatkan tingkat penghargaan padas siswa, 15)
Kemungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan
berbagai jenis sumber belajar, 16) Dapat mengembangkan
bakat dan kecakapan individu.

Keunggulan dari model Discovery Learning menurut


Rostiyah dalam (Ratih : 2019: 28) adalah: (1) Metode ini
mampu membantu siswa untuk mengembangkan,
memperbanyak kesiapan, serta penguasaan keterampilan
dalam proses kognitif/ pengenalan siswa; (2) siswa
memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi/
individual sehingga dapat kokoh/ mendalam tertinggal
dalam jiwa siswa tersebut; (3) dapat membangkitkan
kegairahan belajar para siswa; (4) metode ini mampu
memberikan kesempatan kepada siswa belajar, sehingga
lebih memiliki motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat;
(5) membantu siswa untuk memperkuat dan menambah
22

kepercayaan diri sendiri dengan proses penemuan sendiri;


(6) metode ini berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru
hanya sebagai teman belajar saja, membantu bila
diperlukan.

Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa keunggulan dari


model Discovery Learning diantaranya megarahkan siswa dapat belajar
sendiri dan menemukan, membantu siswa berpikir, menumbuhkan
kepercayaan diri siswa, mengingat lama pengetahuan yang telah
didapatkan.

e. Langkah Model Discovery Learning


Agar pembelajaran dengan menggunakan model Discovery
Learning dapat berjalan dengan secara efektif, harus dipahami
dengan baik beberapa langkah Discovery Learning.
Adapaun langkah-langkah model pemebelajaran Discovery
Learning, menurut Rutamanan&Imas (2019 :185 ) yaitu :1)
Stimulasi/pemberian rangsangan, 2) Pernyataan/ identifikasi
masalah, 3) Pengumpulan data, 4) Pengolahan data, 5) Verifikasi. 6)
Generalisasi
Langkah-langkah model Discovery Learning menurut Syah
dalam Faisal (2014: 104-107) langkah-langkah model Discovery
Learning yaitu : a) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan), b)
Problem statement (pernyataan/identifikasi msalah), c) Data
collection (pengumpulan data), d) Data processing (pengolahan
data), e) Verification (pembuktian), f) Generalization (menarik
kesimpulan /generalisasi).
Berdasarkan pendapat ahli di atas, dalam penelitian yang akan
dilakukan, penulis menggunakan langkah menurut Syah dalam
Faisal, karena pada sertiap langkahnya dipaparkan penjelasn lebih
lanjut.
23

Untuk setiap penjelasan langkah dari Faisal dapat dilihat dibawah


ini :
a. Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan)
Pertama-tama siswa dihadapakan pada suatu yang
menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan
untuk tidak memberi generalisai, agar timbul keinginan
untuk menyelidiki sendiri. Di samping itu guru dapat
memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan
pertanyaan, anjuran membaca buku, dam aktivitas
belajar lainnya yang mengarah pada persiapan
pemecahan masalah
Stimulasi pada tahap ini berfugsi untuk
menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat
mengembangkan dan membantu siswa dalam
mengeksplorasi bahan.
b. Problem Statement (Pernyataan/Identfikasi Masalah)
Pada tahap ini guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan
pelajaran, kemudian dipilih salah satu dan dirumuskan
dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara).
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang
mereka hadapi, merupakan teknik yang berguna dalam
membangun siswa agar mereka terbiasa untuk
menemukan suatu masalah.
c. Data Collection ( Pengumpulan Data)
Ketika ekspolorasi berlangsung guru juga memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkana
informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis.
24

Mengumpulkan berbagai informasi yang relevan


dapat dilakukan dengan cara membaca literatur,
mengamati objek, wawancara dengan narasumber, uji
coba sendiri dan sebagainya.
d. Data Processing (Pengolahan Data)
Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah
data dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik
melalui wawancara, observasi, dan sebagainya,lalu
ditafsirkan.
Data processing disebut juga dengan pengkodean
kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan
konsep dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut
siswa akan mendapatkan pengetahuan baru tentang
alternatif jawaban/penyelesaian yang perlu mendapat
pembuktian secara logis.
e. Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan
secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif,
dihubungkan dengan hasil data processing. Menurtu
Bruner, verification bertujuan agar proses pembelajaran
berjalan dengan baik dan kreatif dan guru memberikan
kesempatan kepada siswa unutk menemukan suatu
konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-
contoh yang dijumpai dalam kehidupannya.
f. Generalization (Menarik Simpulan/Generalisasi)
Pada tahap ini dilakukan kegiatan menarik sebuah
simpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan
berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama,
dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Setelah menarik kesimpulan siswa harus
memperhatikan proses generalisasi yang menekankan
25

pentingnya penguasaan pelajaran atas makna dan


kaidah atau prinsi-prinsip luas yang mendasari
pengalaman seseorang, serta pentingnya proses
pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-
pengalaman.
4. Pelaksanaan Model Discovery Learning Pada Pembelajaran Tematik
Terpadu
Pada penelitian ini peneliti akan meneliti pembelajaran tematik
terpadu pada Tema 4 Berbagai Pekerjaan Subtema 1 Barang dan Jasa
pada pembelajaran 5. Muatan pembelajaran yang terkait didalamnya
yaitu Ppkn, IPA, SBdP dan Bahasa Indonesia.
Hal-hal yang akan dilakukan pada pembelajaran tematik terpadu
dengan model Discovery Learning berdasarkan langkah menurut Syah
dalam Faishal, yaitu :
a. Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan)
Pada tahap ini siswa diminta untuk mengamati video
mengenai kerusakan lingkungan, dimana pada video tersebut
secara tidak langsung terdapat permasalahan. Setelah itu guru
dan siswa melakukan tanya jawab terkait dengan video.
b. Problem Statement (Pernyataan/Identfikasi Masalah)
Siswa dan guru melakukan tanya jawab. Dimana pada tahap
ini siswa diminta untuk menemukan permasalahan yang terkait
dengan video yang telah diamati siswa. . Setelah permasalahan
ditemukan, siswa diminta untuk membuat hipotesis terkait
permasalahan tersebut.
c. Data Collection ( Penbumpulan Data)
Pada tahap ini siswa diminta untuk mengumpulkan
informasi terkait hipotesis yang telah dibuat sebelumnya. Siswa
diminta untuk melakukan wawancara mengenai lingkungan
untuk membuktikan kebenaran hipotesisnya. Selain itu pada
tahap ini siswa diminta untuk mengerjakan LDK yang telah
disediakan oleh guru.
26

d. Data Processsing (Pengolahan Data)


Pada tahap ini, data yang telah didapatkan siswa akan diolah
dengan cara menampilkan kerja kelompok yang telah dibuat dari
LDK. Kelompok yang tidak maju menanggapi hasil kerja
kelompok yang lain.
e. Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini siswa akan membuktikan benar atau tidak
hipotesis yang telah ditetapkannya. Siswa dapat membuktikan
nya dengan cara mencek semua informasi yang didapatkannya.
Dengan cara membaca teks limgkungan. Menampilkan hasil
wawancara. Baik informasi yang didapat dari bacaan,
mengerjakan tugas, melakukan wawancara dan lain sebagainya.
Kemudian siswa akan mendapatkan pengetahuan, atau teori
yang baru.
f. Generalization (Menarik Simpulan/Generalisasi)
Pada tahap ini siswa dan guru melakukan tanya jawab
terkait pembelajaran hari ini yang belum dipahami siswa. Siswa
mendengarkan guru memberikan penguatan mengenai
pembelajaran hari ini. Kemudian siswa dibimbing guru diminta
untuk menyimpulaakn pembelajaran. Serta memberikan
penguatan terhadapap kesimpulan siswa.
5. Penilaian Pembelajaran Tematik Terpadu
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian
pembelajaran pada kurikulum 2013 diarahkan pada penilaian autentik.
Secara sederhana penilaian autentik sering disebut dengan authenthic
assesment. Authentic assesment adalah satu asesmen hasil belajar yang
menuntut peserta didik menunjukan prestasi dan hasil belajar berupa
kemampuan dalam kehidupan nyata dalam bentuk kinerja atau hasil
belajar (Supardi, 2015 : )
27

Penilaian autentik khususnya dalam sistem penilaian pada kurikulum


2013 memiliki beberapa karakteristik. Menurut Supardi (2015: 26) ciri-ci
ri penilaian autentik sebagai berikut:
1) Belajar tuntas dimaksudkan bahwa siswa yang belajar lam
bat perlu waktu lebih lama untuk materi yang sama, dibandin
gkan siswa dengan tingkat kemampuan sedang dan tinggi; 2)
Otentik dalam arti penilaian dilakukan dengan berbagai cara
dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengeta
huan, keterampilan, dan sikap), serta penekanan pada penguk
uran yang dilakukan siswa; 3) berkesinambungan bahwa peni
laian bertujuan mendapatkan gambaran yang utuh mengenai
perkembangan hasil belajar siswa, memantau proses, kemaju
an, dan perbaikan hasil terus-menerus dalam bentuk penilaian
proses, dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan.

Secara lebih luas penilaian autentik didefinisikan sebagai penilaian


yang dilakukan secara komperhensif untuk menilai mulai dari masukan
(input), proses (process), dan keluaran (output) pembelajaran
(Permendiknas Nomor 66 Tahun 2014).
Penilaian hasil belajar peserta didik pada kurikulum 2013
berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 menyatakan ada tiga
yaitu penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan.
Dalam buku panduan penilaian untuk sekolah dasar ada 3 teknik
penilaian, yaitu :
a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dimaksudkan sebagai penilaian terhadap
perilaku peserta didik dalam proses pembelajaran yang meliputi
sikap spiritual dan sosial.
b. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dolakukan dengan cara mengukur
penguasaan peserta didik yang mencakup dimensi pengetahuan
28

faktual, konseptual, prosedural dan metakoginisi dalam berbagai


tingkatan proses berpikir.
c. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan dengan teknik penilaian
kinerja, penilaain proyek, dan portofolio.
Hasil belajar didapat setelah peserta didik menerima pembelajaran.
Untuk mengetahu hasil belajar pesrta didik dapt dilakukan dnegan tes.
Lalu tes yang dikerjakan peserta didik kemudian dinilai oleh guru.
Setelah dilakukannya penilaian, maka akan didapatkan hasil belajar dari
peserta didik.
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
a. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Menurut Mulyasa (2019:107-108) menyatakan “Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana yang
mengambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran, untuk
mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang telah ditetapkan, dan
merupakan komponen penting dari Kurikulum 2013 Revisi yang
pengembangannya harus dilakukan secara profesioanal”.
Menurtu Hanafiah dan Cucu Suhana (dalam Faishal.2014: 113)
menyatakan “RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur
dan pengorganisasian pembelajaran unutk mencapai Kompetensi
Dasar (KD) yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam
silabus:.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan suatu
rencana yang memberikan gambaran mengenai pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan dalam pencapaian Kompetensi Dasar
(KD) yang di tetapkan dalam Standar Isi (SI) yang diharapkan.

b. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Berdasarkan Lampiran Permendikbud No 22 tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dinyatakan bahwa
komponen RPP terdiri dari :
29

1) Identitas sekolah yaitu nama satuan sekolah,2) Identitas


mata pelajaran atau tema/subtema, 3) Kelas /semester, 4)
Materi pokok,5) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan
keperluan unutk pencapaian KD dan beban belajar dengan
mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
dalam silabus dan KD yang harus dicapai, 6) Tujuan
pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan KKO yang dapat diamati dan diukur, yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, 7)
Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.

B. Kerangka Teori
Model Discovery Learning dapat mendorong siswa untuk mencari tahu
sendiri materi yang sedang dipelajari. Mampu membuat siswa
mengembangkan, memperbanyak kesiapan, serta penguasaan keterampilan
dalam proses kognitif/pengenalan siswa. Mampu memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya
masing-masing. Penggunaan model ini bertujuan hasil belajar siswa pada
pembelajaran tematik terpadu di SD Negeri 06 Teluk Bayur Padang meningkat.

Penggunaan model discovery learning akan berjalan baik apabila


guru mengikuti langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:

a. Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan)


Pada tahap ini siswa diminta untuk mengamati video
mengenai kerusakan lingkungan, dimana pada video tersebut
secara tidak langsung terdapat permasalahan. Setelah itu guru
dan siswa melakukan tanya jawab terkait dengan video.
30

b. Problem Statement (Pernyataan/Identfikasi Masalah)


Siswa dan guru melakukan tanya jawab. Dimana pada tahap
ini siswa diminta untuk menemukan permasalahan yang terkait
dengan video yang telah diamati siswa. . Setelah permasalahan
ditemukan, siswa diminta untuk membuat hipotesis terkait
permasalahan tersebut.
c. Data Collection ( Penbumpulan Data)
Pada tahap ini siswa diminta untuk mengumpulkan
informasi terkait hipotesis yang telah dibuat sebelumnya. Siswa
diminta untuk melakukan wawancara mengenai lingkungan
untuk membuktikan kebenaran hipotesisnya. Selain itu pada
tahap ini siswa diminta untuk mengerjakan LDK yang telah
disediakan oleh guru.
d. Data Processsing (Pengolahan Data)
Pada tahap ini, data yang telah didapatkan siswa akan diolah
dengan cara menampilkan kerja kelompok yang telah dibuat dari
LDK. Kelompok yang tidak maju menanggapi hasil kerja
kelompok yang lain.
e. Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini siswa akan membuktikan benar atau tidak
hipotesis yang telah ditetapkannya. Siswa dapat membuktikan
nya dengan cara mencek semua informasi yang didapatkannya.
Dengan cara membaca teks limgkungan. Menampilkan hasil
wawancara. Baik informasi yang didapat dari bacaan,
mengerjakan tugas, melakukan wawancara dan lain sebagainya.
Kemudian siswa akan mendapatkan pengetahuan, atau teori
yang baru.
f. Generalization (Menarik Simpulan/Generalisasi)
Pada tahap ini siswa dan guru melakukan tanya jawab
terkait pembelajaran hari ini yang belum dipahami siswa. Siswa
mendengarkan guru memberikan penguatan mengenai
pembelajaran hari ini. Kemudian siswa dibimbing guru diminta
31

untuk menyimpulaakn pembelajaran. Serta memberikan


penguatan terhadapap kesimpulan siswa.

Bagan 1: Kerangka Berpikir

Hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik terpadu dikelas IV


SDN 06 Teluk Bayur masih rendah

Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model


Discovery Learning

Pelaksanaan :
Langkah-langkah model
a. Stimulation (Stimulasi/Pemberian
Rangsangan)
Pada tahap ini siswa diminta untuk
mengamati video Setelah itu guru dan
Perencanaan : siswa melakukan tanya jawab terkait Penilaian:
1. Merancang RPP dengan video. 1. RPP
2. Menyusun b. Problem Statement 2. Aspek guru
descriptor dan Siswa dan guru melakukan tanya 3. Aspek peserta
kriteria penilaian jawab terkaitvideo yang telah diamati didik.
3. Menyusun siswa. . 4. Penilaian
lembar c.DataCollection a. Sikap
pengamatan Pada tahap ini siswa diminta untuk b. Pengetahuan
mengumpulkan informasi terkait c. keterampilan
hipotesis yang telah dibuat sebelumnya
d. Data Processsing
Pada tahap ini, data yang telah
didapatkan siswa akan diolah dengan
cara menampilkan kerja kelompok yang
telah dibuat dari LDK.
e. Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini siswa akan membuktikan
benar atau tidak hipotesis yang telah
ditetapkannya.
f. (Menarik Simpulan/Generalisasi)
Pada tahap ini siswa dan guru
32

Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Discovery Learning pada


III.METODEPembelajaran
PENELITIAN Tematik Terpadu di Kelas IV SD Negeri 06 Teluk

A. Setting Penelitian BayurKota Padang Meningkat

1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 06 Teluk Bayur Kota
Padang. Alasan peneliti memilih SD ini sebagai tempat penelitian
karena : a) Sekolah sudah menerapkan kurikulum 2013 yang memuat
pembelajaran tematik, b) Sekolah bersedia menerima inovasi dalam
proses pembelajaran c) Sekolah mengizinkan untuk melakukan penelitian
di SD tersebut
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV di SDN 06
Teluk Bayur Kota Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2021/2022.
3. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2021-
2022. Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 bulan.

B. Rancangan Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
33

Pendekatan yang digunakan dalam penelitin ini adalah


pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:15)
menyatakan bakwa “Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang
berdasarkan pasa filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti
pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci, analisis dan bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi”.
Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang disajikan
dengan kata-kata. Menurut pendapat Moleong (2012:6) pendekatan
kualitatif adalah “Pendekatan yang bermaksud memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan secara holistik, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa”.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
pengertian kualitatif adalah pendekatan yang disajikan dengan kata-
kata digunakan untuk meneliti objek yang alamiah.
Pendekatan pada penelitian ini tidak hanya memakai
pendekatan kualitatif tetapi juga menggunakan pendekatan
kuantitatif. Menurut Martha (2016: 8) pendekatan kuntitatif adalah
suatu pendekatan penelitian untuk mengukur tingkat kejadian, lebih
mengukur jumlah, tindakan dan pembuktian, deskripsi berupa
angka untuk representatif sampel.
Sebagaimana yang dinyatakan oleh Emzir (2011:28) yang
menyatakan:Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan penelitian
yang secara primer menggunakan paradigma postpositivist dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti hipotesis, dan
pertanyaan spesifik menggunakan pengukuran dan observasi, serta
pengujian teori), menggunakan strategi penelitian secara
eskperimen dan survei yang memerlukan data statistik.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan,
pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang mengukur tingkat
34

kejadian yang disajikan dengan angka-angka atau data-data


statistik.
b. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitin Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah
suatu bentuk tindakan yang dilakukan oleh pendidik untuk
memperbaiki kinerja dalam melaksanakan tugas pembelajaran di
kelas.
Menurut Uno (2014) Penelitian Tindakan Kelas adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri
melalui refleksi diri, dengan tujuan utuk memperbaiki kinerjanya
sebagai guru, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan
baik, dan hasil belajar siswa meningkat.
Menurut Kusumah (2012: 9) Penelitian Tindakan Kelas adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan
cara : (1) Merencanakan, (2) Melaksanakan, dan (3) Merefleksikan
tindakan kolaboratif dan partisipasi dengan tujuan memperbaiki
kinerjanya sebagai guru,sehingga hasil belajar siswa dapat
meningkat.
Berdasarkan pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru,
untuk meningkatkan serta memperbaiki kinerjanya sebagai guru,
yang dilakukan dengan beberapa cara.
2. Alur Penelitian
Alur penelitian adalah kronologi yang dilakukan oleh peneliti dalam
karya penelitian. Alur penelitian yang digunakan yaitu siklus yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Mc dalam Arikunto. Model siklus ini
mempunyai empat komponen utama yaitu perencanaa, tindakan,
observasi/pengamatan dan refleksi.
3. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang akan dilaksankan terdiri dari II siklus,
dimana dalam setiap siklus terdiri dari tahap-tahap, yakni perencanaan,
35

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut ini. penjelasan dari


masing-masing kegiatan
a. Perencanaan
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan, peneliti
membuat rencana tindakan yang dilakukan dalam proses pembelajaran
tematik terpadu dengan menggunakan model Discovery Learning.
Kegiatan perencanaan lebih difokuskan pada persiapan pelaksanaan
tindakan. Kegiatan ini dimulai dengan merencanakan jadwal penelitian,
menyusun rancanakan tindakan yang berupa rencana pelasanaa
pembelajaran (RPP) sesuai dengan langkah model Discovery Learning.
Hal ini meliputi : kompetensi niti, kompetensi dasar, indikator, tujuan
pembelajaran, memilih dan menetapkan materi, memilih sumber dan
media belajar, serta penilaian. Membuat instrumen penelitian hasil
belajar serta menyususn pedoman lembar pengamatan pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning.

b.Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan dalam II siklus. Siklus I dilaksanakan 1x
pertemuan, sedangkan siklus II dilaskanakan 1x pertemuan dengan
rencana pembelajaran yang telah disusun. Kegiatan ini dilakukan oleh
peneliti sebagai praktisi dan guru kelas sebagai observer. Peneliti selaku
praktisi akan melakukan kegiatan pembelajaran di kelas berupa kegiatan
interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa lainnya.
Kegiatan yang dilakukan anatara lain :
a. Peneliti selaku praktisi melaksanakan proses pembelajaran tematik
terpadu dengan menggunakan model Discovery Learning sesuai
rancangan pembelajaran yang telah dibuat.
b. Guru kelas selaku observer melakukan pengamatan dengan
menggunakan lembar pengamatan RPP, lembar observasi dari aspek
36

guru dan lembar observasi dari aspek siswa dalam proses


pembelajaran.
c. Peneliti dan observer melakukan diskusi terhadap tindakan yang
dilakukan, kemudian melakukan refleksi. Hasilnya dimanfaatkan
sebagai perbaikan atau penyempurnaan tindakan selanjutnya.
c. Pengamatan
Pengamatan terhadap tindakan hasil belajar siswa selama proses
pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model Discovery
Learning sesuai dengan perencanaan. Pengamatan akan dilakukan oleh
guru kelas (observer) pada saat peneliti melaskanakan tindakan
pembelajaran.
Pengamatan dilakukan secara terus menerus mulai dari siklus I
sampai siklus II. Pengamatan yang dilaksanakan pada siklus I dapat
mempengaruhi penyusunan siklus selanjutnya. Kelemahan dan
kekurangan yang terdapat pada siklus I akan diperbaiki pelaksanaannya
pada siklus II. Hasil pengamatan tersebut kemudian didiskusikan dengan
guru dan diadakan refleski untuk perencanaan siklus berikutnya.
d. Refleksi
Refleksi merupakan sebuah renungan terhadap tindakan yang telah
terjadi.Refleksi diadakan setelah setiap satu tindakan yang dilaksanakan
berakhir.Dalam tahap ini peneliti dan guru mengadakan diskusi terhadap
tindakan yang baru dilakukan. Hal-hal yang didiskusikan adalah:
1) Peneliti dan guru menganalisis tindakan yang baru dilakukan.
2) Mengulas dan menjelaskan perbedaan rencana pelaksanaan dan
tindakan yang dilakukan.
3) Melakukan interferensi, pemaknaan, dan penyimpulan data yang
diperoleh.
Hasil refleksi bersama ini dimanfaatkan sebagai masukan pada
tindakan selanjutnya.Kelemahan dan kendala yang ditemukan pada siklus I
diperbaiki pada siklus II.

C. Data dan Sumber Data


37

1. Data Penelitian
Data pada penelitian berupa hasil dari pengamatan pada setiap
tindakan dalam pembelajaran tematik terpadu menggunakan model
Discovery Learning. Data tersebut berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan dan informasi yaitu :
a. Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang berhubungan
dengan persiapan guru sebelum mengajar.
b. Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu yang berhubungan
dengan aspek guru dan aspek peserta didik dari kegiatan awal,
sampai kegiatan penutup yang terfokus pada aspek proses
pembelajaran tematik terpadu.

2.Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini adalah proses kegiatan
pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model Discovery
Learning, yang meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, prilaku guru dan peserta didik selama proses
pembelajaran.

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrument Penelitian


1. Teknik Pengumpulan Data
Pada pengumpulan data digunakan untuk memperoleh hasil dan
kesimpulan penulisan ini.Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data
didapat dari:
a. Dokumen Analisis
Mengamati RPP pembelajaran tematik terpadu menggunakan
Model Discovery Learning. Dokumen analisis kegiatan menganlisis RPP
pembelajaran
b. Observasi
Pengamatan atau observasi merupakan kegiatan pengamatan atau
pengambilan data untuk melihat seberapa jauh tindakan telah mencapai
sasaran. Menurut Hamzah dkk (2012) observasi ialah proses pengambilan
data dalam penelitian ketika peneliti atau pengamat melihat situasi
38

penelitian. Pengamatan partisipasif dilakukan oleh orang yang terlibat


dalam secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan untuk mencapai
tujuan pengamatan diperlukan adanya pedoman pengamatan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka observasi yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah pengamatan terhadap segenap proses belajar
mengajar peserta didik kelas IV SDN 06 Teluk Bayur dengan
menggunakan model Discovery Learning
c. Tes dan Non Tes
Tes adalah instrumen atau alat yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi berupa pengetahuan peserta didik atau
keterampilan peserta didik.Menurut Hamzah (2012) tes ialah seperangkat
rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seorang dengan maksud
untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetap skor angka.
Berdasarkan penjelasan tersebut tes yang dilakukan yaitu penilaian
hasil belajar di kelas IV SDN 06 Teluk Bayur yang diperoleh dari proses
pembelajaran.

2.Instrument Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan pada saat
teknik pengumpulan data penelitian.Instrumen pengumpulan data berupa
Lembar Penilaian RPP, lembar observasi dan lembar soal serta rubrik
penilaian keterampilan dan jurnal sikap. Untuk lebih jelas berikut adalah
uraiannya:
a. Lembar Penilaian RPP
Lembaran penilaian RPP ini digunakan untuk menganalisis RPP
yang dimiliki oleh guru, apakah sudah sesuai dengan aturan yang di
tetapkan, apakah sudah sesuai dengan apa yang di ajarkan guru, dan
apakah sesuai dengan hakikatnya yang berfungsi sebagai pedoman guru
dalam membelajarkan peserta didik.
b. Lembar observasi
39

Observasi dilakukan untuk mengamati berlangsungnya proses


pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan strategi active
learning, yang diamati adalah:
1) Lembar penilaian RPP. Lembar observasi memuat
kelengkapan komponen RPP yang digunakan dan
kesesuaian RPP dengan model yang digunakan yaitu
discovery learning
2) Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran digunakan
untuk mencatat hasil pengamatan kegiatan guru dan peserta
didik yang memuat indikator pelaksanaan tindakan
pembelajaran seperti: (1) kegiatan pendahuluan yaitu
mengondisikan kelas, melakukan apersepsi, menyampaikan
tujuan pembelajaran (2) kegiatan inti yaitu model
pembelajaran yang digunakan, penguasaan materi,
memberikan evaluasi, (3) kegiatan penutup yaitu
menyimpulkan pelajaran.

c. Lembar Soal dan Rubrik Penilaian Keterampilan dan Jurnal Sikap


Penilain Merupakan bagian integral dalam pembelajaran, banyak
istilah yang sering digunakan dalam hubungannya dengan penilaian,
yakni pengukuran, evaluasi, tes dan penilain itu sendiri
Jurnal merupakan bentuk penilaian sikap dalam kegiatan
pembelajaran. Menurut BSNP (2007) menyatakan bahwa Jurnal
merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi
informasi kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan
dengan kinerja ataupun sikap peserta didik yang dipaparkan secara
deskriptif.
Prastowo (2017) juga berpendapat bahwa jurnal adalah catatan
guru yang berisikan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik
berkaitan dengan sikap dan perilaku diamati oleh guru selama didalam
dan diluar kelas. Teknik penilaian jurnal ini dilaksanakan ketika proses
40

pembelajaran berlangsung, mulai dari kegiatan awal, pengerjaan


proyek, dan penampilan produk.

E. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan data kualitatif dan
kuantitatif.Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata
dan bahasa yang mengandung makna sedangkan data kuantitatif data yang
disajikan dalam bentuk angka. Miles dan Hubermen (dalam Sugiono, 2015)
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukakan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya sudah jenuh, adapun aktifitas tersebut yaitu data reduction,
data display, dan conclusion drawing atau verification.Data yang didapat
dilapangan didiskusikan dengan guru kelas kemudian ditulis dengan rapi,
rinci, serta sistmatis setiap selesai mengumpulkan data.Oleh karena itu,
laporan tersebut harus dianalisis sejak dimulainya peneitian.Laporan-laporan
itu perlu direduksi, yaitu dengan memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan
fokus penelitiankita.Data-data yang telah direduksi memberikan gambaran
yang lebih tajam tentang hasi-hasil pengamatan dan mempermudah peneliti
menulis dan melaporkan hasil penelitian.
Tahap analisis tersebut dilakukan secara berulang-ulang setelah data
selesai dikumpulkan pada setiap tahap pengumpulan data dalam setiap
tindakan. Tahap analisis dijelaskan sebagai berikut.
Menelaah data yang telah terkumpul yang melalui observasi dengan
melakukan proses transkripsi hasil pengamatan, penyeleksian dan pemilihan
data. Seperti pengelompokkan data pada siklus satu, siklus dua dan
seterusnya kegiatan menelaah data dilaksanakan sejak awal data
dikumpulkan.
Reduksi data meliputi pengkategorian dan pengklasifikasian. Semua data
yang telah terkumpul diseleksi dan dikelompokkan sesuai dengan fokus. Data
yag telah dipisah-pisahkan tersebut lalu diseleksi mana yang relevan. Data
yang relevan dianalisis dan yang tidak relevan dibuang.
41

Menyajikan data dilakukan dengan cara mengorganisasikan informasi


Yang sudah direduksi, data tersebut mula-mula disajikan terpisah, tetapi
setelah tindakan terakhir direduksi, keseluruhan data tindakan dirangkum dan
disajikan secara terpadu sehingga diperoleh sajian tunggal berdasarkan fokus
pada proses pembelajaran tematik terpadu strategi active learning tipe index
card match.
Menyimpulkan hasil penelitian, tindakan ini merupakan penyimpulan
akhir penelitian, diikut dengan kegiatan tringulasi atau pengujian temuan
penelitian. kegiatan ini dilakukan dengan cara (1) Peninjauan kembali lembar
pengamatan, dan (2) bertukar pikiran teman sejawat, dan guru, serta kepala
sekolah
Analisis data dilakukan terhadap data yang telah direduksi baik data
perencanaan, pelaksanaan, maupun data hasil belajar. Analisis data dilakukan
dengan cara terpisah-pisah. Hal ini dimaksudkan agar dapat ditemukan
berbagai informasi yang spesifik dan terfokus pada berbagai informasi yang
mendukung pembelajaran dan yang menghambat pembelajaran.Dengan
demikian pengembangan dan perbaiakan atas berbagai kekurangan dapat
dilakukan tepat pada aspek yang bersangkutan.
Model analisis kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka-
angka. Untuk menghitung persentase hasil pengamatan praktik pembelajaran
aspek guru dan peserta didik yaitu dalam Kemendikbud (2015), dengan
rumus sebagai berikut:
jumlah skor yang diperoleh
Nilai Persen = X 100%
jumlah skor maks
Kriteria taraf keberhasilan dalam Kemendikbud (2014) dapat
ditentukan sebagai berikut:
Peringkat Nilai
Sangat Baik (SB) 90<A≤100
Baik (B) 80<B≤90
Cukup (C) 70<C≤80
Kurang (K) ≤ 70

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulan bahwa data yang


diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan model
42

analisis kualitatif dan kuantitatif.Analisis data dilakukan terhadap data


yang reduksi baik data perencanaan, pelaksanaan maupun data
evaluasi.Analisis ini dilakukan secara terpisah-pisah, hal ini dimaksudkan
agar dapat ditemukan berbagai informasi yang mendukung pembelajaran
dan menghambat pembelajaran.

DAFTAR RUJUKAN
Akbar, S dkk. 2016. Implementasi Pembelajaran Tematik Sekolah Dasar.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto,S, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Asiah, N.2017. Analisis Kemampuan Praktik Strategi Pembelajaran Aktif (Active
Learning) Mahasiswa Pgmi Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan IAIN
Raden Intan Lampung.Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar Volume
4 Nomor 1 Juni 2017 P-Issn 2355-1925 E-Issn 2580-8915.Lampung : Uin
Raden Intan Lampung (Ejournal.Radenintan.Ac.Id › Index.Php › Terampil
› Article › View)
Asmani, J. 2013. 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif,
Dan Menyenangkan). Yogyakarta :Diva Press
43

Bonyaktutul, Bevi . 2018. Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Tema 8


Kelas V Sdn Lidah Wetan Ii Surabaya. Surabaya. Jpgsd. Volume 06
Nomor 12 Hal. 2232-2244
Desyandri, dkk . 2019. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Terpadu
Menggunakan Model Discovery Learning dikelas V Sekolah Dasar.
Konseling dan Pendidikan, 7(1), 16-22
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
21. Bogor : Ghalia Indonesia.
Hamdayama, J. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Hamzah, B. U., dkk. 2012. Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta: Bumi
Aksara.
Huda, M. 2014. Model-Model Pengajaran dari Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Isjoni. 2010. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kodir, Abdul 2018. Manajemen Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013
Pembelajaran Berpusat Pada Siswa. Bandung : Pustaka Setia
Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Mulyasa. 2019. Implementasi Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta : Bumi Aksara
Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran: Suatu Pendekatan Baru. Jakarta :
Gaung Persada Press
Pane, A. (2017). Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislaman,
03(2), 338.
Poerwati, L. E., & Amri, S. 2013. Panduan Memahami Kurikulum 2013. Jakarta:
Prestasi Pustakaraya.
Prastowo, Andi. 2015. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik
Terpadu. Jakarta: Kencana
Purwanto, Ngalim. 2013. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
44

Rusman. 2015.Pembelajaran Tematik Terpadu Teori, Praktik dan Penilaian.


Jakarta: Rajawali Pers.
Sani, R. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Impelementasi Kurikulum 2013.
Jakrta : Bumi Aksara
Sarah,S. 2021. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Inside Outside
Circle Terhadap Keterampilan Motorik Kasar”.Jurnal AUDHI. Volume 3
Nomor 2.
Sesiorina, S. 2014. The Anaysis Of Teachers’ Lesson Plan In Implementing
Theme-Based Instructions For Teaching English To Young Learners.
Journal of English and Education. 2 (1) : 84
Sugihartono,dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Sukayati. 2014. Pembelajaran Tematik di SD Merupakan dari Pembelajaran
Terpadu. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukerti, N. dkk. (2014). Pendekatan Saintifik Terhadap Minat Belajar Dan Hasil
Belajar Siswa Kelas IV Sd Negeri 2. Program Studi Pendidikan Dasar,
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha.
Sulfemi, W. B. (2018). Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Ips Di
Smp Kabupaten Bogor. Edutecno, 18(106), 1–12.
Suprihatiningrum, J. 2013. Strategi Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Setiaji, D. W. 2017. Penerapan Model Discovery Learning Untuk
Meningkatkan Kerjasama dan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Sekolah
Dasar. 6 (2). 20-25.
Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta
: Prenada Media Group
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka
Cipta
Uno, H. 2013. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta :Bumi Aksara
Upayanto, D. I. 2017. Pelaksanaan Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 Sd
Negeri 4 Krandegan. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1
45

Tahun Ke-6.Kradegan. (Journal.Student.Uny.Ac.Id › Ojs › Index.Php ›


Pgsd › Article › View
Wahyuningsih, S.2014. Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktive Learning Tipe
Index Card Matchterhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas Vii Mts N Salatiga.Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana
Wardani, A. 2013. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui model
discovery learning Pada Siswa Kelas IV SDN Purwoyoso 01 Kota
Semarang. Skripsi.Tidak diterbitkan. Semarang: Universitas Negeri
Semarang
Warsono . 2012. Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung: PT. Remaja
RosdakrayA
Zalfendi, dkk. 2010. Strategi Pembelajaran. Padang : Sukabina Press

Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 06 Teluk Bayur
Kelas/Semester : IV/1
Tema : 4. Berbagai Pekerjaan
46

Sub Tema : 2. Barang dan Jasa


Pembelajaran Ke :5

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


PPKn
Kompetensi Dasar Indikator
3.2. Memahami hak dan kewajiban 3.2.1 Menyebutkan jenis pekerjaan
sebagai warga dalam kehidupan manusia yang menggunakan
sehari-hari di rumah, sekolah dan bantuan teknologi
masyarakat 4.2.1. Membuat refleksi sikap tentang
4.2. Melaksanakan kewajiban penggunaan air dalam
sebagai warga di lingkungan keseharian
rumah, sekolah dan masyarakat

IPA
Kompetensi Dasar Indikator
3.7. Mendeskripsikan hubungan antara 3.7.1. Menjelaskan manfaat air
47

sumber daya alam dengan bagi kehidupan manusia


lingkungan, tehnologi, dan 3.7.2. Membedakan alat yang
masyarakat. menggunakan alat
4.6. Menyajikan laporan tentang sumber berteknologi sederhana dan
daya alam dan pemanfaatannya oleh modern
masyarakat 4.6.1. Menulis laporan tentang
sumber daya alam

Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator
3.1.1. Mengolah teks laporan
3.1. Mengagali informasi dari teks tentang sumber daya air
laporan hasil pengamatan tentang 4.1.1. Membuat poster ajakan
gaya, gerak energi panas, bunyi menghemat air
dan cahaya dengan bantuan guru
dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku
4.1. Mengamati, mengolah dan
menyajikan teks laporan hasil
pengamatan tentang gaya, gerak,
energi panas, bunyi dan cahaya
dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku

SBdP
Kompetensi Dasar Indikator
3.5.1 Menyebutkan alur cara dan
3.5. Mengetahui berbagai alur cara dan pengelolahan media karya kreatif
48

pengolahan media karya kreatif 4.1.1 Berkreasi membuat poster


4.1. Membuat karya kreatif yang tentang menghemat air
diperlukan untuk melengkapi proses
pembelajaran dengan memanfaatkan
bahan di lingkungan

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah kegiatan membaca dan menganalisa gambar, siswa mampu
menjelaskan manfaat air bagi kehidupan sehari-hari dengan rinci
2. Setelah berdiskusi, siswa mampu membuat refleksi sikap tentang
penggunaan air sehari-hari secara mandiri
3. Setelah kegiatan membaca siswa mampu membuat poster hemat air
dengan kalimat yang sesuai
4. Setelah kegiatan membaca siswa mampu membuat poster hemat air
dengan gambar yang sesuai

D. MATERI PEMBELAJARAN
 Manfaat air
 Sikap mandiri
 Membaca teks
 Membuat Poster

E. METODE PEMBELAJARAN
 Model        : Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery
Learning)
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi, demonstrasi

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media : Kartu nama, lagu
2. Alat / Bahan : Karton, kertas gambar
49

3. Sumber Belajar :- Buku siswa kelas 4 tema berbagai pekerjaan


- Buku guru kelas 4 tema berbagai pekerjaan
- Kondisi lingkungan dan jenis profesi masyarakat
- Nara sumber

G. LANGKAH–LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Langkah-Langkah Waktu
Kegiatan Dekskripsi Kegiatan
Discovery Learning
Pendahulua 1. Membuka pelajaran dengan 10 menit
n menyapa siswa dan meminta
salah seorang siswa untuk
memimpin do’a.
2. Melakukan apersepsi dan
memberi motivasi kepada
peserta didik agar semangat
dalam mengikuti pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
3. Siswa mendengarkan
menginformasikan tema yang
akan diajarkan yaitu  tentang
“berbagai pekerjaan” dengan
subtema  “jenis-jenis
pekerjaan”.
4. Siswa mendengarkan penjelasan
dari guru  kegiatan yang akan
dilakukan hari ini dan apa
tujuan yang akan dicapai dari
kegiatan tersebut dengan bahasa
yang sederhana dan dapat
dipahami.

Kegiatan Stimulation Seluruh peserta didik dengan 190


50

Inti (Pemberian bimbingan guru keluar kelas untuk menit


Rangsangan) mencuci tangan

1. Siswa diminta mengamati 2


gambar pekerjaan yang ada di buku
siswa (mengamati)
2.  Siswa mendiskusikan peralatan
yang dipakai oleh kedua pekerja
yang ada pada gambartersebut.
(mengkomunikasikan).

3. Siswa diminta menghubungkan


gambar dengan pekerjaan (menalar)
4. Siswa diminta untuk
membandingkan kedua gambar yang
ada pada buku siswa (menalar)
Problem 1. Siswa diminta
Statement (Pertanyaan untuk menjawab pertanyaan yang
/Identifikasi Masalah). berkaitan dengan gambar
(menalar).
2. Siswa berdiskusi
dengan teman sebangkunya untuk
mengecek jawaban mereka
(mengkomunikasikan)
3. Siswa
menyimpulkan tentang
penggunaan teknologi dari kedua
gambar (mengkomunikasikan)
4. Siswa diminta
mengisi tabel yang ada dibuku
siswa (mencoba)
51

Data 1. Siswa melakukan refleksi tentang


Collection (Pengumpu bagaimana sikap siswa dalam
lan Data). memanfaatkan air dalam kegiatan
keseharianmu dengan mengisi
tabel yang telah disediakan.
2. Setelah itu siswa menyampaikan
pesan kepada teman-temannya
agar dapat menghemat air lewat
kegiatan membuat poster.
3. Siswa membuat poster yang di
dalamnya berisi tentang ajakan
menghemat air

 Data 1. Siswa membuat langkah –


Processing (Pengolah langkah membuat poster
an Data). 2. Siswa melakukan presentasi
kepada temanmu di kelas lain
agar pesan yang ada dalam
poster itu tersampaikan.

Verification (Pembukt 1. Siswa diminta


ian) mengerjakan soal-soal cerita
pada buku siswa (menalar)
2. Siswa mengerjakan
soal cerita yang berhubungan
dengan pemanfaatan teknologi
(mencoba)
52

3. Siswa diminta
untuk menuliskan ide-ide
tentang penggunaan teknologi
(mencoba)

Generalization (menar 1.  Siswa menuliskan ide-ide agar


ik penggunaan teknologi modern
kesimpulan/generalisa digunakan dengan sebaik-baiknya
si). tanpa menggangu lingkungan
(mencoba)
2.  Siswa membacakan ide-ide yang
sudah dibuatnya
(mengkomunikasikan)
3.  Siswa diberi pertanyaan tentang
“apa saja yang telah siswa pelajari
hari ini” (menalar)
4. Siswa diminta
menyimpulkan
pembelajaran yang
telah dipelajari
(mengkomunikasikan)

1. Siswa barsama-sama guru


Penutup membuat rangkuman/ 10 menit
simpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah
dilakukan.
2. Siswa melakukan perenungan
dengan menjawab pertanyaan
yang terdapat dalam buku
siswa.
3. Siswa diberi tugas rumah yang
dikerjakan bersama orang tua.
53

4. Guru meminta salah seorang


siswa untuk memimpin doa.

H. PENILAIAN
Jenis / Teknik Penilaian
 Penilaian Sikap : Percaya diri, disiplin, bekerja sama
 Penilaian Pengetahuan : Tes lisan / tulis
 Penilaian Ketrampilan : - Unjuk kerja
- Produk

Mengetahui Guru Kelas IV


Kepala Sekolah

.......................................... ........................................
NIP :................................. NIP : ................................
54

LAMPIRAN 2
KISI – KISI SOAL
No KD Indikator Indikator Soal Soal Level Kunci Jenis Nomor
Kognitif jawaban Soal Soal
1 Ppkn
3.2 Memahami hak 3.2.1 Menyebutkan a. siswa mampu Kewajiban adalah sesuatu yang C2 B PG 1
dan kewajiban jenis jenis hak dan menyebutka harus ….
sebagai warga kewajiban apa itu a. Dijauhi
dalam kehidupan kewajiban b. Dilakukan
sehari hari di c. Dilupakan
rumah, sekolah dan d. Dihafalkan
masyarakat

b. siswa mampu Mendapatkan kasih sayang dari C2 Hak anak isian 2


menyebutkan orang tua termasuk ….
apa saja hak
seorang anak

2 IPA
55

3.7 3.7.1 Menjelaskan siswa mampu Apa saja manfaat air bagi C2 Untuk isian 3
Mendeskripsikan manfaat air bagi menjelaskan manusia mandi
hubungan antara kehidupan manusia manfaat air bagi
sumber daya alam manusia
dengan
lingkungan ,
teknologi, dan
masyarakat
3.7.2 Membedakan alat Siswa mampu Berikut adalah teknologi C2 A PG 4
yang menggunakan membedakan pertanian yang masih tradisional
teknologi sederhana dan teknologi adalah ….
modern tradisional a. Cangkul
b. Traktor
c. Mesin penggiling padi
d. Mesin pompa air
3 Bahasa Indonesia Perhatikan teks berikut!
3.1 Menggali 3.1.1 Mengolah teks Disajikan sebuah C3 C PG 5
Waktu untuk menyerap sinar
informasi dari teks laporan tentang sumber teks, siswa dapat
matahari sangat berpengaruh
laporan hasil daya alam menentukan
terhadap jumlah vitamin D yang
pengamatan gagasan pokok
akan dihasilkan tubuh. Ketika di
tentang gaya, gerak dari teks tersebut
56

panas, bunyi dan pagi atau petang hari, biasanya


cahaya dengan atmosfer menghalangi sinar
bantuan guru dalam matahari sehingga sinar UV B
Bahasa Indonesia tidak dapat tembus dan tidak
lisan dan tulis terkena kulit. Semakin siang,
dengan memilih semakin banyak vitamin D yang
dan memilah diproduksi. Sederhananya,
kosakatu baku. semakin tinggi bayangan yang
Anda miliki, semakin sedikit
vitamin D yang dihasilkan, dan
sebaliknya.
Gagasan pokok berdasarkan teks
tersebut adalah …
a. Matahari sangat berguna bagi
kehidupan.

b. Sinar matahari mengandung


vitamin D yang berguna bagi
tulang.

c. Waktu untuk menyerap sinar


57

matahari mempengaruhi
jumlah vitamin D yang akan
dihasilkan tubuh.

d. Semakin siang, semakin


banyak vitamin D yang
diproduksi matahari untuk
kesehatan tulang manusia.

Siswa dapat Apa sifat-sifat cahaya? C2 a. Cahaya dapat isian 6


menjelaskan sifat Berikan masing-masing merambat lurus,
– sifat cahaya. contohnya! Contoh: lampu
kendaraan.
b. Cahaya dapat
dipantulkan, Contoh
: kita bisa melihat
bayangan diri ketika
bercermin.
58

c. Cahaya dapat
menembus benda
bening, Contoh:
cahaya dari lampu
senter bisa
menembus sebuah
gelas.
d. Cahaya dapat
dibiaskan, Contoh:
pensil bisa terlihat
seakan patah, ketika
diletakkan di balik
gelas berisi air.
e. Cahaya dapat
diuraikan, Contoh:
pelangi.

B SBdP
3.5 Mengetahui 3.5.1 menjelaskan alur Siswa mampu Berikut ini alat yang C2 D PG 7
berbagai alur cara cara pengelolahan menjelaskan tidak digunakan dalam
59

dan pengelolaan media karya kreatif bahan apa saja kegiatan menggambar
media karya kreatif yang digunakan adalah ....
dalam a. kuas
menggambar b. kanvas
Siswa mampu c. cat warna C2 PG 8
mengemukakan d. pisau
unsur yang
terdapat pada seni Berikut ini yang bukan
rupa unsur dasar seni rupa
adalah ....
a. titik
B
b. permainan
c. garis
d. bidang
Siswa mampu Contoh karya dua C2 Lukisan Isian 9
menjelaskan apa dimensi ialah….
saja contoh media Isian 10
karya kreatif Batik merupakan contoh
Dua dimensi
seni rupa…
60
61

Lampiran 3
EVALUASI
Nama : ___________________
Kelas : ___________________
Hari/Tanggal : ___________________

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b c atau d pada jawaban yang benar!
1. Kewajiban adalah sesuatu yang harus ….
a. Dijauhi
b. Dilakukan
c. Dilupakan
d. Dihafalkan

2. Berikut adalah teknologi pertanian yang masih tradisional adalah ….


a. Cangkul
b. Traktor
c. Mesin penggiling padi
d. Mesin pompa air

Perhatikan teks berikut!


Waktu untuk menyerap sinar matahari sangat berpengaruh terhadap
jumlah vitamin D yang akan dihasilkan tubuh. Ketika di pagi atau petang hari,
biasanya atmosfer menghalangi sinar matahari sehingga sinar UV B tidak dapat
tembus dan tidak terkena kulit. Semakin siang, semakin banyak vitamin D
yang diproduksi. Sederhananya, semakin tinggi bayangan yang Anda miliki,
semakin sedikit vitamin D yang dihasilkan, dan sebaliknya.
3. Gagasan pokok berdasarkan teks tersebut adalah
….
a. Matahari sangat berguna bagi kehidupan.

b. Sinar matahari mengandung vitamin D yang berguna bagi tulang.


62

c. Waktu untuk menyerap sinar matahari mempengaruhi jumlah vitamin D


yang akan dihasilkan tubuh.

d. Semakin siang, semakin banyak vitamin D yang diproduksi matahari untuk


kesehatan tulang manusia.

4. Berikut ini alat yang tidak digunakan dalam kegiatan menggambar adalah ....
a. kuas
b. kanvas
c. cat warna
d. pisau

5. Berikut ini yang bukan unsur dasar seni rupa adalah ....
a. titik
b. permainan
c. garis
d. bidang

Jawablah Pertanyaan di Bawah ini dengan Jelas dan Singkat!


1. Mendapatkan kasih sayang dari orang tua termasuk ….
2. Apa saja manfaat air bagi manusia….
3. Apa sifat-sifat cahaya….
4. Contoh karya dua dimensi ialah….
5. Batik merupakan contoh seni rupa…
63

Lampiran 4
Kunci Jawaban

A. Pilihan Ganda
1. B
2. A
3. C
4. D
5. B
B. Isian
1. Hak anak
2. Untuk mandi
3. Merambat lurus
4. Lukisan
5. Dua dimensi
64

Lampiran 5
Penilaian Sikap

1. Penilaian Sikap Spritual


Format Jurnal Sikap Spritual
No Tanggal Nama Catatan Nilai Karakter Tindak Hasil
Siswa Perilak Utama Operasional Lanjut
u Karakter
1.
2.
3.

Nilai Karakter Spiritual :


a. Nilai Karakter Utama : Religius
b. Karakter Operasional : Ketaatan Beribadah, Perilaku Bersyukur, Kebiasaan
Berdoa, Toleransi

2. Penilaian Sikap Sosial


Format Jurnal Sikap Sosial
No Tanggal Nama Catatan Nilai Karakter Tindak Hasil
Siswa Perilak Utama Operasional Lanjut
u Karakter
1.
2.
3.

Nilai Karakter Sosial :


a. Nilai Karakter Utama : Integritas, Gotong Royong, Mandiri dan Nasionalis
b. Karakter Operasional : Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Santun, Peduli
Percaya Diri
Hasil Penilaian Pengetahuan

No Nama KB Nilai Jumlah Rata- Klasifi Keteranga


Siswa M rata kasi n
IPA SBdP BI PPKN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Jumlah
Rata-rata
Penilaian Keterampilan

Rubrik laporan hasil pengamatan tentang perubahan bentuk energi listrik


Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu
Bimbingan
4 3 2 1
Keterampilan Keseluruhan Keseluruhan Sebagian besar Hanya sebagain
Laporan Hasil jawaban hasil jawaban hasil Jawaban hasil kecil jawaban
Pengamatan: pengamatan pengamatan pengamatan hasil
yang ditulis yang ditulis yang ditulis pengamatan
Benda yang ditulis siswa tentang siswa tentang siswa tentang yang ditulis
sesuai dengan hasil perubahan perubahan energi listrik siswa tentang
pengamatan tentang bentuk energi bentuk energi dan sebagiam energi listrik
perubahan bentuk listrik ditinjau listrik sebagian benar dalam dan sebagian
energi listrik ditinjau dari nama besar benar membuat kecil benar
dari nama benda dan benda dan dalam nama benda dalam membuat
kegunaan alat kegunaan alat membuat dan kegunaan nama benda
nama benda alat dan kegunaan
dan kegunaan alat
Alat

Rubrik membuat hasil identifikasi lingkungan dalam bentuk peta pikiran


Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu
Bimbingan
4 3 2 1
Isi dan Pengetahuan: Mind map yang Mind map yang Mind map yang Mind map yang
Isi mind map lengkap, lengkap dan lengkap dan lengkap dan lengkap dan
menunjukkan informatif dan informatif dan informatif dan informatif dan
Pengetahuan penulis memudahkan memudahkan memudahkan memudahkan
yang baik atas materi pembaca pembaca pembaca pembaca
yang disajikan. memahami memahami memahami memahami
keseluruhan keseluruhan sebagian besar beberapa bagian
materi. Beberapa materi. materi. dari materi.
gambar dan
keterangan lain
yang diberikan
memberikan
tambahan
informasi
berguna bagi
pembaca
Penggunaan Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa Indonesia
Indonesia yang Baik Indonesia yang Indonesia yang Indonesia yang yang baik dan
dan Benar : baik dan benar baik dan benar baik dan benar benar digunakan
Bahasa Indonesia yang dan sangat digunakan dalam digunakan dalam dalam penulisan
baik dan benar efektif penulisan penulisan beberapa bagian
digunakan dalam digunakan dalam keseluruhan sebagian besar dari mind map.
penulisan mind map penulisan kalimat dalam kalimat dalam
keseluruhan mind map. mind map.
kalimat dalam
mind map.
Sikap: Mind map Mind map dibuat Keseluruhan Sebagian besar Hanya beberapa
dibuat dengan mandiri, dengan lengkap, mind map dibuat mind map dibuat bagian mind map
cermat dan teliti, mandiri, cermat dengan mandiri, dengan mandiri, dibuat dengan
sesuai tenggat waktu dan teliti, lengkap, cermat lengkap, cermat mandiri, lengkap,
dan batasan materi diselesaikan dan teliti, dan teliti, cermat dan teliti,
yang ditugaskan. sesuai batas diselesaikan diselesaikan diselesaikan sesuai
waktu, dengan sesuai batas sesuai batas batas waktu yang
beberapa waktu yang waktu yang diberikan.
penambahan diberikan. diberikan.
kreatifitas untuk
menjelaskan
materi.

Rubrik wawancara
Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu
Bimbingan
4 3 2 1
Keterampilan Teknik wawancara Teknik Sebagian besar Sebagian kecil
Pengamatan: Teknik dan urutan wawancara dan teknik teknik
dan urutan wawancara wawancara yang urutan wawancara dan wawancara dan
yang dilakukan dilakukan benar wawancara yang urutan urutan
menunjukkan dan dilakukan dilakukan benar wawancara yang wawancara yang
kemampuan dengan menunjukkan dilakukan benar dilakukan benar
wawancara yang baik. pendekatan yang penguasaan dan menunjukkan menunjukkan
sesuai situasi dan keterampilan penguasaan dan penguasaan dan
kondisi responden. wawancara yang keterampilan keterampilan
dimiliki. wawancara yang wawancara yang
dimiliki. dimiliki.

Lampiran 6
Lembar Pengamatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tematik Terpadu menggunakan Model Discovery Learning di Kelas IV SDN 06 Teluk
Bayur
Petunjuk pengisian !
Isilah tabel di bawah ini dengan memberi tanda ceklis (√) pada setiap deskriptor yang muncul
kemudian ceklis juga salah satu kolom kualifikasi dengan berpedoman pada kriteria
kualifikasi.

No. Komponen Deskriptor Deskriptor Kualifikasi


SB B C PB
RPP yang
4 3 2 1
muncul
1. Identitas a. Terdapat satuan
mata pendidikan.
b. Terdapat kelas.
pelajaran
c. Terdapat semester.
d. Terdapat tema/subtema
dan jumlah pertemuan.
Jumlah deskriptor yang muncul
2. Perumusan a. Perumusan indikator
indikator sesuai dengan
pembelajaran Kompetensi Dasar
(KD).
b. Perumusan indikator
mengandung kata kerja
operasional (KKO).
c. Perumusan indikator
mencakup aspek
pengetahuan.
d. Perumusan indikator
mencakup aspek
keterampilan.
Jumlah deskriptor yang muncul
3. Perumusan a. Perumusan tujuan
tujuan pembelajaran sesuai
pembelajaran dengan indikator.
b. Perumusan tujuan
pembelajaran
mengandung unsur
audience, dan behavior.
c. Perumusan tujuan
pembelajaran
mengandung unsur
condition.
d. Perumusan tujuan
pembelajaran
mengandung unsur
degree
Jumlah deskriptor yang muncul
4. Pemilihan a. Pemilihan materi sesuai
materi dengan indikator.
b. Pemilihan materi sesuai
Pembelajaran
dengan tujuan
pembelajaran.
c. Pemilihan materi sesuai
dengan karakteristik
peserta didik.
d. Pemilihan materi rinci
dan jelas.
Jumlah deskriptor yang muncul
5. Pemilihan a. Pemilihan sumber
sumber belajar sesuai dengan
pembelajaran tujuan pembelajaran.
b. Pemilihan sumber
belajar sesuai dengan
materi pembelajaran.
c. Pemilihan sumber
belajar sesuai dengan
model Discovery
learning
d. Pemilihan sumber
belajar sesuai dengan
karakteristik peserta
didik.
Jumlah deskriptor yang muncul
6. Pemilihan a. Pemilihan media
media pembelajaran sesuai
pembelajaran dengan tujuan
pembelajaran.
b. Pemilihan media
pembelajaran sesuai
dengan materi
pembelajaran.
c. Pemilihan media
pembelajaran sesuai
dengan model
Discovery Learning
d. Pemilihan media
pembelajaran sesuai
dengan karakteristik
peserta didik.
Jumlah deskriptor yang muncul
7. Metode a. Pemilihan metode
pembelajaran pembelajaran sesuai
dengan tujuan
pembelajaran.
b. Pemilihan metode
pembelajaran sesuai
dengan materi
pembelajaran.
c. Pemilihan metode
pembelajaran sesuai
dengan model
Discovery Learning
d. Pemilihan metode
pembelajaran sesuai
dengan karakteristik
peserta didik.
Jumlah deskriptor yang muncul
8. Kejelasan a. Dalam RPP terdapat
proses kegiatan pendahuluan,
pembelajaran inti, dan penutup.
b. Dalam RPP terdapat
kesesuaian kegiatan
dengan model
kooperatif tipe Inside
Outside Circle (IOC)
c. Dalam RPP terdapat
kesesuaian dengan
sistematika/ keruntutan
materi.
d. Dalam RPP terdapat
kesesuaian alokasi
waktu pada setiap
kegiatan (pendahuluan,
inti, dan penutup).
Jumlah deskriptor yang muncul
9. Kelengkapan a. Penilaian sesuai dengan
instrument indikator pencapaian
kompetensi.
b. Penilaian sesuai dengan
instrumen penilaian
sikap.
c. Penilaian sesuai dengan
instrumen penilaian
pengetahuan.
d. Penilaian sesuai dengan
instrumen penilaian
keterampilan.
Jumlah deskriptor yang muncul
Jumlah skor yang diperoleh
Jumlah skor maksimal
Persentase
Kualifikasi
Sumber data : Dikembangkan dari buku “Materi Pelatihan Guru Implementasi
Kurikulum 2013” Kemendikbud. (2014:145-146)

Keterangan :
SB (4) = jika semua deskriptor dilaksanakan.
B (3) = jika tiga deskriptor dilaksanakan.
C (2) = jika dua deskriptor dilaksanakan.
PB (1)= jika hanya satu deskriptor dilaksanakan.
Jumlah skor maksimal: 36
Perolehan Nilai menurut Kemendikbud (2014:146), dengan rumus sebagai berikut:
skor yang diperoleh
nilai= ×100
skor maksimal

Dengan kriteria ketuntasan yang diperoleh menurut Kemendikbud (2014) ditentukan


sebagai berikut:
Peringkat Nilai
Amat Baik (AB) 90<AB≤100
Baik (B) 80<B≤90
Cukup (C) 70<C≤80
Kurang (K) ≤70

Mengetahui
Kepala Sekolah SDN 06 Teluk Bayur

NIP.
Lampiran 7

Lembar Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran


(Aspek Guru)

Petunjuk Pengisian: Isilah tabel dibawah ini dengan memberikan tanda ceklis (√) pada
setiap deskriptor yang muncul kemudian ceklis juga salah satu kolom kualifikasi dengan
berpedoman pada kriteria kualifikasi
Deskriptor Kualifikasi
yang muncul
Tahap Karakteristik Deskriptor SB B C K
4 3 2 1
Kegiata 1. Menyiapkan a. Guru mengucapkan salam
n awal kondisi kelas pembuka dan meminta siswa
berdo’a
b. Guru mengecek kesiapan siswa
sebelum memulai pembelajaran,
absensi dan kebersihan kelas
c. Guru bersama siswa
menyanyikan lagu Nasional
“Bagimu Negeri” untuk
membangkitkan rasa cinta
terhadap bangsa Indonesia.
d. Guru menyampaikan tema,
subtema, pembelajaran dan
melakukan apersepsi serta
penyampaian tujuan
pembelajaran
Jumlah deskriptor yang muncul

Kegiata 1. Penomoran a. Guru membagi siswa kedalam


n inti beberapa kelompok terdiri dari
5-6 orang.
b. Guru memberikan nomor dalam
satu kelompok, setiap
anggotanya
Deskriptor Kualifikasi
yang
SB B C K
Tahap Karakteristik Deskriptor muncul
4 3 2 1
mendapatkan nomor yang berbeda
c. Guru menjelaskan aturan dalam
pembelajaran, yaitu ; a) tetap
berada di dalam kelas, b)
mengajukan pertanyaan kepada
kelompok sebelum mengajukan
pertanyaan kepada guru, c)
memberikan umpan balik seperti
kritikan dalam kelompok
d. Guru meminta siswa untuk
memasang nomor yang dibagikan
diatas kepala.
Jumlah deskriptor yang muncul

2. Penugasan a. Guru membagikan LDK terkait


dengan muatan PPKN, SBdP, IPA
dan Bahasa Indonesia
b. Guru memberikan penjelasan
tentang aturan diskusi dan
langkah kerja LDK
c. Guru meminta siswa untuk
melakukan pengamatan
lingkungan sekitar dan hubungan
manusia dengan lingkungan
d. Guru meminta siswa untuk
melakukan wawancara sederhana
tentang manfaat lingkungan
Jumlah deskriptor yang muncul
Deskriptor Kualifikasi
yang
SB B C K
Tahap Karakteristik muncul
4 3 2 1
Deskriptor
3. Pertanyaan dan a. Guru mengamati siswa dalam
Berpikir kelompok mengerjakan LDK
Bersama tentang peralatan yang
menggunakan listrik, fungsi
lingkungan dan menyusun
daftar pertanyaan wawancara
b. Guru mengamati Siswa berdiskusi
dalam mengerjakan LDK dan
membantu kelompok yang kurang
paham
c. Guru mengamati siswa dalam
kelompok melakukan wawancara
sederhana tentang manfaat
lingkungan dengan orang-orang
sekitar atau guru.
d. Guru mengamati siswa didalam
kelompok berdiskusi tentang hasil
wawancara yang telah dilakukan.

Jumlah deskriptor yang muncul


4. Pemberian a. Guru mengacak satu nomor siswa
jawaban b. Guru secara acak akan menjawab
satu pertanyaan yang diajukan
kepada siswa dengan
nomor yang pilih
c. Guru memberikan semangat
dan dorongan kepada siswa
yang nomornya terpilih
Deskriptor Kualifikasi
yang
SB B C K
Tahap Karakteristik Deskriptor muncul
4 3 2 1
d. Guru meminta siswa menjawab
pertanyaan berdasarkan hasil
diskusi kelompok.
Jumlah deskriptor yang muncul

5. Tanggapan a. Guru meminta semua siswa


dengan nomor yang sama dari
kelompok lain juga diminta
bersiap-siap untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan.
b. Guru meminta siswa dengan
nomornya sama diminta untuk
memberikan tanggapan terhadap
jawaban kelompok yang tampil
c. Guru memberikan dorongan dan
semangat kepada siswa untuk
menyampaikan tanggapannya
d. Guru menunjuk nomor yang
lainnya untuk menjawab
pertanyaan dan meminta
tanggapannya
Jumlah deskriptor yang muncul

6. Kesimpulan a. Guru meminta siswa untuk


memberikan kesimpulan dari
semua pertanyaan
b. Guru meminta siswa untuk
memberikan kesimpulan dari
setiap pertanyaan
Deskriptor Kualifikasi
yang
SB B C K
Tahap Karakteristik Deskriptor muncul
4 3 2 1
c. Guru memberikan kesimpulan dari
semua jawaban pertanyaan yang
berhubungan dengan
materi
d. Guru memberikan penguatan

materi secara ringkas


Jumlah deskriptor yang muncul
Kegiatan a. Guru bersama siswa
akhir menyimpulkan hasil kegiatan
belajar.
b. Guru mengamati siswa

mengerjakan lembar evaluasi


c. Guru melakukan refleksi
dengan memberikan pertanyaan
d. Guru menutup pembelajaran dan
membaca doa bersama dengan
dipimpin oleh salah seorang
siswa
Jumlah deskriptor yang muncul
Jumlah skor yang diperoleh
Jumlah skor maksimal
Persentase
Sumber : Buku materi pelatihan guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014

Kriteria rumus persentase menurut Kemendikbud (2014:107):


Peringkat Nilai
Sangat Baik (SB) 90 < SB ≤ 100
Baik (B) 80< B ≤ 90
Cukup (C) 70< C ≤ 80
Perlu Bimbingan (K) ≤ 70
Keterangan :
SB (Sangat Baik) : jika keempat deskriptor pada setiap karakteristik
pembelajaran dilakukan
B ( Baik) : jika tiga dari empat deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran
dilakukan
C (Cukup) : jika dua dari empat deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran
dilakukan
K (Kurang) : jika satu dari empat deskriptor pada setiap karakteristik
pembelajaran dilakukan

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai = Jumlah skor maksimal x 100 %
Lembar Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran

(Aspek Siswa)

Petunjuk pengisian :Beri ceklis (√) pada setiap deskriptor yang muncul kemudian ceklis
juga salah satu kolom kualifikasi dengan berpedoman pada kriteria kualifikasi
Deskriptor Kualifikasi
Tahap Karakteristik Deskriptor yang muncul SB B C K
4 3 2 1
Kegiatan 1. Menyiapkan a. Siswa menjawab salam guru
awal kondisi kelas b. Siswa merapikan diri,
menyimak guru mengecek
kehadiran dan memungut
sampah
c. Siswa menyanyikan lagu
“Bagimu Negeri”
d. Siswa menyimak guru
menyampaikan tema,
subtema, pembelajaran,
apersepsi serta
tujuan pembelajaran
Jumlah deskriptor yang muncul

Kegiatan 1. Penomoran a. Siswa menyimak


inti penyampaian guru tentang
pembagian kelompok
b. Siswa duduk di kelompok yang
telah ditentukan
c. Siswa menyimak guru dalam
menyampaika aturan
pembelajaran
d. Siswa memasangkan nomor
yang dibagikan diatas kepala
Jumlah deskriptor yang muncul

2. Pengajuan a. Siswa mengambil LDK


Pertanyaa terkait muatan IPS, IPA dan
Bahasa Indonesia
b. Siswa mendengarkan
penjelasan guru tentang
aturan diskusi dan langkah
kerja LDK
Deskriptor Kualifikasi
Tahap Karakteristik Deskriptor yang muncul SB B C K
4 3 2 1
c. Siswa mengamati lingkungan
sekitar dan hubungan
manusia dengan lingkungan
d. Siswa melakukan wawancara
sederhana tentang manfaat
lingkungan
Jumlah deskriptor yang muncul
3. Pertanyaan a. Siswa dalam kelompok
dan Berpikir mengerjakan LDK tentang
Bersama peralatan yang menggunakan
listrik,fungsi lingkungan dan
menyusun daftar pertanyaan
wawancara
b. Siswa bersama-sama dalam
kelompok berdiskusi dalam
mengerjakan LDK
c. Siswa dalam kelompok
melakukan wawancara
sederhana tentang manfaat
lingkungan dengan orang-
orang sekitar atau guru
d. Siswa berdiskusi tentang hasil
wawancara yang dilakukan
Jumlah deskriptor yang muncul

4. Pemberian a. Siswa memperhatikan guru


Jawaban mengacak nomor
b. Siswa dengan nomor yang
dipilih secara acak akan
menjawab pertanyaan dari
guru
c. Siswa termotivasi dengan
semangat dan dorongan yang
diberikan guru
d. Siswa menjawab pertanyaan
berdasarkan hasil diskusi
kelompok
Jumlah deskriptor yang muncul
5. Tanggapan a. Siswa dengan nomor yang
sama besiap-siap untuk
menajwab pertanyaan yang
diajukan guru

Deskriptor Kualifikasi
Tahap Karakteristik Deskriptor yang muncul SB B C K
4 3 2 1
b. Siswa dengan nomor yang
sama memberikan tanggapan
terhadap jawaban kelompok
sebelumnya
c. Siswa termotivasi dengan
adanya dorongan dan
semangat yang diberikan
guru
d. Siswa menyiapkan diri sketika
guru akan menunjuk nomor
lainnya untuk menjawab
pertanyaan dan tanggapan
Jumlah deskriptor yang muncul
6. Memberikan a. Siswa memberikan
Penghargaan kesimpulan dari semua
pertanyaan
b. Siswa memberikan kesimpulan
dari setiap pertanyaan
c. Siswa menyimak guru
memberikan kesimpulan dari
semua jawaban pertanyaan
d. Siswa menyimak guru
memberikan penguatan materi
Jumlah deskriptor yang muncul
Kegiatan a. Siswa menyimpulkan hasil
Penutup kegiatan belajar
b. Siswa mengerjakan lembar
evaluasi yang diberikan guru
c. Siswa menjawab pertanyaan
yang disampaikan guru
d. Siswa membaca doa dengan
dipimpin oleh seorang siswa
Jumlah deskriptor yang muncul
Jumlah skor yang diperoleh
Jumlah skor maksimal
Persentase
Sumber : Buku materi pelatihan guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014
Keterangan :
SB (Sangat Baik) : jika keempat deskriptor pada setiap karakteristik
pembelajaran dilakukan
B ( Baik) : jika tiga dari empat deskriptor pada setiap karakteristik
pembelajaran dilakukan
C (Cukup) : jika dua dari empat deskriptor pada setiap karakteristik
pembelajaran dilakukan
K (Kurang) : jika satu dari empat deskriptor pada setiap karakteristik
pembelajaran dilakukan

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai = Jumlah skor maksimal x 100 %

Kriteria rumus persentase menurut Kemendikbud (2014:107):


Peringkat Nilai
Sangat Baik (SB) 90 < SB ≤ 100
Baik (B) 80< B ≤ 90
Cukup (C) 70< C ≤ 80
Perlu Bimbingan (K) ≤ 70

Anda mungkin juga menyukai