Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Lala Nurmala (226223069)
2. Mila Gusmilaningsih (226223060)
3. Novi Karisma (226223077)
4. Gendhys Sekar Ayu Kinasih (226223083)
PGSD 2C
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah
memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun
pikiran kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini dalam
memenuhi tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran SD dengan judul
“Pengembangan Bahan Ajar” Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak
mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak
tantangan itu bisa teratasi.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3
A. Pemilihan Pendekatan Pembelajaran........................................ 3
1. Pengertian pendekatan pembelajaran................ 3
2. Macam -macam pendekatan pembelajaran....... 3
3. Tujuan pendekatan pembelajaran...................... 8
B. Model Pembelajaran.................................................................. 9
1. Pengertian Model Pembelajaran........................ 9
2. Jenis-jenis Model Pembelajaran........................ 9
3. Fungsi model pembelajaran............................... 14
C. Metode pembelajaran................................................................ 16
1. Pengertian Metode Pembelajaran...................... 16
2. Macam-Macam Metode Pembelajaran.............. 18
D. Media pembelajaran.................................................................. 22
1. Pengertian media pembelajaran......................... 22
2. Manfaat Media pembelajaran............................ 23
3. Jenis-jenis Media Pembelajaran........................ 24
E. Teknik Pembelajaran................................................................. 24
1. Pengertian Teknik Pembelajaran....................... 24
2. Jenis Teknik pembeajaran................................. 25
F. Sumber Belajar.......................................................................... 32
1. Pengertian sumber belajar................................. 32
2. Fungsi sumber belajar........................................ 33
3. Manfaat sumber belajar..................................... 34
BAB III PENUTUP....................................................................................... 36
A. Kesimpulan............................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 37
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mencapai tujuan pembelajaran sangat diperlukan kemampuan
guru untuk menciptakan situasi belajar sehingga siswa dapat berinteraksi
dengan guru secara intensif yang telah diprogramkan guru. Situasi
pembelajaran yang memungkinkan terjadinya kegiatan belajar mengajar yang
optimal dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Pendekatan pembelajaran sebagai penjelas untuk mempermudah guru
memberikan pelayanan belajar dan juga mempermudah siswa untuk
memahami materi ajar yang disampaikan guru, dengan memelihara suasana
pembelajaran yang menyenangkan.
Situasi belajar mengajar juga akan lebih hidup jika ditunjang oleh
penggunaan metode dan teknik pembelajaran yang tepat. Metode adalah
bagaimana upaya mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
Sedangkan teknik adalah suatu cara yang dilakukan seseorang dalam rangka
mengimplementasikan suatu metode.
Dalam proses pembelajaran yang menjadi persoalan pokok ialah
bagaimana memilih dan menentukan strategi pembelajaran. Strategi belajar
mengajar menentukam jenis interaksi di dalam proses pembelajaran. Selain
itu metode mengajar juga diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar.
Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam
mengajar. Metode mengajar mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik.
Kemudian, sebagai seorang pendidikm juga harus memngetahui pendekatan-
pendekatan yang bisa digunakan dalam pembelajaran serta Teknik-teknik
yang sesuai untuk pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makah ini adalah:
1. Apa yang termasuk kedalam konsep dan macam pendekatan
pembelajaran?
2. Apa yang termasuk kedalam konsep dan jenis dari model pembelajaran?
3. Apa yang termasuk kedalam konsep dan macam dari metode
pembelajaran?
4. Apa yang termasuk kedalam konsep dan jenis dari media pembelajaran?
5. Apa yang termasuk kedalam konsep dan jenis dari teknik pembelajaran?
6. Apa yang termasuk kedalam konsep dan manfaat dari sumber belajar?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui konsep dan macam dari pendekatan pembelajaran.
2. Untuk mengetahui konsep dan jenis dari model pembelajaran.
3. Untuk mengetahui konsep dan macam dari metode pembelajaran.
4. Untuk mengetahui konsep dan jenis dari media pembelajaran.
5. Untuk mengetahui konsep dan jenis dari teknik pembelajaran.
6. Untuk mengetahui konsep dan manfaat dari sumber belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemilihan Pendekatan Pembelajaran
D. Pengertian pendekatan pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat
umum, Roy Kellen (1998) mencatat bahwa terdapat dua pendekatan
dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru ( teacher-
centered approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswan(student-
centered). Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi
pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau
pembelajaran ekspositori. Sedangkan pembelajaran yang berpusat pada
siswa menurunkan strategi pembelajaran incuri dan discoveri serta
pembelajaran induktif.
Menurut Sanjaya (2008:127) pendekatan dapat dikatakan sebagai
titik tolak atau sudut pandang kkita terhadap proses pembelajaran. Istilah
pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya proses yang
sifatnya masih sangat umum. Berdasarkan kajian terhadap pendapat ini
maka pendekatan merupakan langkah awal pembentukan suatu ide dalam
memandang suatu masalah atau objek kajian, yang akan menentukan
arah pelaksanaan ide tersebut untuk menggambarkan perlakuaan yang
diterapkan terhadap masalah atau objek kajian yang akan ditangani.
E. Macam -macam pendekatan pembelajaran
a. Pendekatan Konstektual
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning
(CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat (US Departement of Education,
2001). Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar,
manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya.
Dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari
berguna sebagai hidupnya nanti. Sehingga, akan membuat mereka
memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang
bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk
menggapainya.
Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima
bentuk belajar yang penting,yaitu:
1) Mengaitkan
Mengaitkan adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti
konstruktivisme. Guru menggunakan strategi ini ketia ia
mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu yang sudah dikenal
siswa. Jadi dengan demikian,mengaitkan apa yang sudah
diketahui siswa dengan informasi baru.
2) Mengalami
Mengalami merupakan inti belajar kontekstual dimana
mengaitkan berarti menghubungkan informasi baru dengan
pengelaman maupun pengetahui sebelumnya. Belajar dapat terjadi
lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan
serta melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif.
3) Menerapkan
Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan
pemecahan masalah. Guru dapet memotivasi siswa dengan
memberikam latihan yang realistic dan relevan.
4) Kerjasama
Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu
kemajuan yang signifikan. Sebaliknya,siswa yang bekerja secara
kelompok sering dapat mengatasi masalah yang komplek dengan
sedikit bantuan. Pengalaman kerjasama tidak hanya membanti
siswa mempelajari bahan ajar,tetapi konsisten dengan dunia
nyata.
5) Mentransfer
Peran guru membuat bermacam-macam pengalaman belajar
dengan focus pada pemahaman bukan hapalan.
b. Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan dalam
pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreatifitas siswa
dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi
pengembangan diri siswa yang di dasarkan pada pengetahuan Pada
dasarnya pendekatan konstruktivisme sangat penting dalam
peningkatan dan pengembangan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa
berupa keterampilan dasar yang dapat diperlukan dalam
pengembangan diri siswa baik dalam lingkungan sekolah maupun
dalam lingkungan masyarakat.
Dalam pendekatan konstruktivisme ini peran guru hanya sebagai
pembimbing dan pengajar dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena
itu, guru lebih mengutamakan keaktifan siswa dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan ide-ide baru yang sesuai
dengan materi yang disajikan untuk meningkatkan kemampuan siswa
secara pribadi.
Secara umum yang disebut konstruktivisme menekankan
kontribusi seseorang pembelajar dalam memberikan arti,serta belajar
sesuatu melalui aktivitas individu dan sosial.
Tidak ada satupun teori belajar tentang konstruktivisme ,tetapi
terdapat beberapa pendekatan konstruktivis, misalnya pendekatan
yang khusus dalam pendidikan matematik dan sains. Beberapa
pemikir konstruktivis seperti Vigotsky menekankan berbagi dan
konstruksi sosial dalam pembentukan pengetahuan (konstruktivisme
sosial);sedangkan yang lain seperti Piaget melihat konstruksi individu
(konstruktivisme individu) yang utama.
1) Konstrukstivisme Individu
Para psikolog konstruktivis yang tertarik dengan pengetahuan
individu, kepercayaan, konsep diri atau identitas adalah mereka
yang biasa disebut konstruktivis individual. Riset mereka
berusaha mengungkap sisi dalam psikologi manusia dan
bagaimana seseorang membentuk struktur emosional atau
kognitif dan strateginya.
2) Konstruktivisme sosial
Berbeda dengan Piaget, Vygotsky percaya bahwa pengetahuan
dibentuk secara sosial,yaitu terhadap apa yang masing-masing
partisipan kontribusikan dan buat secara bersama-sama.
Sehingga perkembangan pengetahuan yang dihasilkan akan
berbeda-beda dalam konteks budaya yang berbeda. Interaksi
sosial,alat-alat budaya,dan aktivitasnya membentuk
perkembangan dan kemampuan belajar individual.
Ciri-ciri pendekatan konstruktivisme
1) Dengan adanya pendekatan konstruktivisme,pengembangan
pengetahuan bagi peserta didik dapat dilakukan oleh siswa
itu sendiri melalui kegiatan penelitian atau pengamatan
langsung sehingga siswa dapat menyalurkan ide-ide baru
sesuai dengan pengalaman dengan menemukan fakta yang
sesuai dengan kajian teori.
2) Antara pengetahuan-pengetahuan yang ada harus ada
keterkaitan dengan pengalaman yang ada dalam diri siswa.
3) Setiap siswa mempunyai peranan penting dalam
menentukan apa yang mereka pelajari
4) Peran guru hanya sebagai pembimbing dengan
menyediakan materi atau konsep apa yang akan dipelajari
serta memberikan peluang kepada siswa untuk menganalisis
sesuai dengan materi yang dipelajari
c. Pendekatan deduktif
Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan
yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan
(conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam
sistem deduktif yang kompleks,peneliti dapat menarik lebih dari satu
kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai
pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum
kesesuatuyangkhusus.
Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang bermula
dari keadaan umum ke keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran
yang bermula dengan menyajikan aturan,prinsip umum dan diikuti
dengan contoh contoh khusus atau penerapan aturan,prinsip umum ke
dalam keadaan khusus.
d. Pendekatan induktif
Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu
menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini
sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan
dari khusus menjadi umum. Pendekatan induktif merupakan proses
penalaran yang bermula dari keadaan khusus menuju keadaan umum.
e. Pendekatan proses
Pendekatan proses merupakan pendekatan pengajaran yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses
penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan
proses.
Pendekatan proses adalah pendekatan yang berorientasi pada
proses bukan hasil. Pada pendekatan ini peserta didik diharapkan
benar-benar menguasai proses. Pendekatan ini penting untuk melatih
daya pikir atau mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih
psikomotor peserta didik. Dalam pendekatan proses peserta didik juga
harus dapat mengilustrasikan atau memodelkan dan bahkan
melakukan percobaan. Evaluasi pembelajaran yang dinilai adalah
proses yang mencakup kebenaran cara kerja, ketelitian, keakuratan,
keuletan dalam bekerja dan sebagainya.
f. Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat
Pendekatan Science, Technology and Society (STS) atau
pendekatan Sains, teknologi dan masyarakat merupakan gabungan
antara pendekatan konsep, keterampilan proses, CBSA, Inkuiri dan
diskoveri serta pendekatan lingkungan. (Susilo,1999). Istilah Sains
Teknologi Masyarakat (STM) dalam bahasa Inggris disebut Sains
Technology Society (STS), Science Technology Society and
Environtment (STSE) atau Sains Teknologi Lingkungan dan
Masyarakat. Meskipun istilahnya banyak namun sebenarnya intinya
sama yaitu Environtment,yang dalam berbagai kegiatan perlu
ditonjolkan. Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan
pendekatan terpadu antara sains,teknologi,dan isu yang ada di
masyarakat. Adapun tujuan dari pendekatan STM ini adalah
menghasilkan peserta didik yang cukup memiliki bekal
pengetahuan,sehingga mampu mengambil keputusan penting tentang
masalah-masalah dalam masyarakat serta mengambil tindakan
sehubungan dengan keputusan yang telah diambilnya. Filosofi yang
mendasari pendekatan STM adalah pendekatan konstruktivisme,yaitu
peserta didik menyusun sendiri konsep-konsep di dalam struktur
kognitifnya berdasarkan apa yang telah mereka ketahui.
F. Tujuan pendekatan pembelajaran
a. Menjadi penilai sekaligus mengevaluasi hasil-hasil dari pembelajaran
yang telah dicapai.
b. Sebagai pedoman umum dalam menyusun tahapan-tahapan pada
metode pembelajaran yang akan digunakan.
c. Menunjukkan garis-garis rujukan dalam perancangan pembelajaran.
d. Menganalisa masalah-masalah yang terjadi pada saat pembelajaran.
e. Membantu dalam penilaian dari hasil penelitian dan pengembangan
yang telah dilakukan.
B. Model Pembelajaran
1. Pengertian Model Pembelajaran
Menurut joyce, weil dan Calhoun ( dalam warsono dan hariyanto,
2013:172) Model pembelajaran adalah suatu deskripsi dari lingkungan
pembelajaran, termasuk perilaku guru menerapkan dalam pembelajaran.
Model pembelajaran banyak kegunaannya mulai dari perencanaan
pembelajaran dan perencanaan kurikulum sampai perancangan bahan-
bahan pembelajaran termasuk program-program multimedia.
Menurut Udin ( dalam Hermawan, 2006:3) model pembelajaran
adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi
para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan
serta melaksanakan aktivitas pembelajaran.
Menurut Trianto ( dalam Gunarto, 2013:15) pelajaran adalah suatu
perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial. Model
pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan
digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap dalam
kegiatan pembelajaran lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.
Jadi model pembelajaran adalah prosedur atau pola sistematis yang
digunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran di
dalamnya terdapat strategi, teknik, metode bahan media dan alat.
a. Pembelajaran Expositori
Model ini menekankan pada Proses penyampaian materi
secara verbal. Model ekspositori pembelajarannya berpusat pada
guru, siswa kurang aktif, cukup mendengarkan apa yang diterangkan
oleh guru. Karakteristik model pembelajaran ekspositori yang perlu
dipahami oleh guru, yakni:
1) Model ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi
pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan
alat utama dalam melakukan model ini.
2) Materi pelajaran merupakan materi pelajaran yang sudah jadi,
seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus
dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
3) Tujuan utama pembelajaran adalah menguasai materi pelajaran
itu sendiri artinya setelah proses pelajaran berakhir siswa
diharapkan dapat memahami materi belajar yang telah
diuraikan.
f. Pembelajaran kontekstual
C. Metode pembelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran
yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar, sehingga bagi sumber belajar
dalam menggunakan suatu metode pembelajaran harus disesuaikan
dengan jenis strategi yang digunakan. Ketepatan penggunaan suatu
metode akan menunjukkan fungsionalnya strategi dalam kegiatan
pembelajaran.
Istilah metode dapat digunakan dalam berbagai bidang kehidupan,
sebab secara umum menurut kamus Purwadarminta (1976), metode
adalah cara yang telah teratur dan terfikir baik-baik untuk mencapai
sesuatu maksud. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Metode berasal dari kata method (Inggris), artinya melalui, melewati,
jalan atau cara untuk memeroleh sesuatu.
Berdasarkan pengertian di atas tersebut bahwa
pengertian Metode pada prinsipnya sama yaitu merupakan suatu cara
dalam rangka pencapaian tujuan, dalam hal ini dapat menyangkut dalam
kehidupan ekonomi, sosial, politik, maupun keagamaan. Unsur–unsur
metode dapat mencakup prosedur, sistimatik, logis, terencana dan
aktivitas untuk mencapai tujuan. Adapun metode dalam pembahasan ini
yaitu metode yang digunakan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran
dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistimatik dan disengaja untuk
menciptakan kondisi-kondisi agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan
secara efektif dan efisien. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut tidak
dapat lepas dari interaksi antara sumber belajar dengan warga belajar,
sehingga untuk melaksanakan interaksi tersebut diperlukan berbagai cara
dalam pelaksanaannya. Interaksi dalam pembelajaran tersebut dapat
diciptakan interaksi satu arah, dua arah atau banyak arah. Untuk masing-
masing jenis interaksi tersebut maka jelas diperlukan berbagai metode
yang tepat sehingga tujuan akhir dari pembelajaran tersebut dapat
tercapai.
Metode dalam pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara
untuk menyampaikan materi saja, sebab sumber belajar dalam kegiatan
pembelajaran mempunyai tugas cakupan yang luas yaitu disamping
sebagai penyampai informasi juga mempunyai tugas untuk mengelola
kegiatan pembelajaran sehingga warga belajar dapat belajar untuk
mencapai tujuan belajar secara tepat. Jadi, metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut maka kedudukan metode dalam
pembelajaran mempunyai ruang lingkup sebagai cara dalam:
a) Pemberian dorongan, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam
rangka memberikan dorongan kepada warga belajar untuk terus mau
belajar
b) Metode diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang
peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan
atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah
sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran
yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang
bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251).
Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding
metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam
pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi
dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi
hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode
ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan
anak dari pada metode diskusi.
c) Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode
pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara
mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses
mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah
bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang
sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh
kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci
otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.
Kelebihan Metode Demonstrasi :
1) Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
2) Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang
dipelajari.
3) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat
dalam siswa
Kelemahan metode Demonstrasi :
1) Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang
diperagakan.
2) Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
3) Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang
kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.
d. Metode Ceramah Plus
Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran
yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah
yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam
metode ceramah plus, diantaranya yaitu:
1) Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
2) Metode ceramah plus diskusi dan tugas
3) Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
e. Metode Eksperimental
Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara
pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang
dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk
mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu
proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan
menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
f. Metode Study Tour (Karya wisata)
Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode
mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek
guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik
membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil
kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.
g. Metode Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu
metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan
secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung
ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi,
kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute).
Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan
atau pola yang otomatis pada peserta didik.
h. Metode Pengajaran Beregu
Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar
dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing
mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk
sebagai kordinator. Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat
soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiapsiswa yang
diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut.
i. Peer Theaching Method
Metode Peer Theaching sama juga dengan mengajar sesama teman,
yaitu suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.
j. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan
hanya sekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu
metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan
metode-metode lainnya yang dimulaidengan mencari data sampai
pada menarik kesimpulan. Metode problem solving merupakan
metode yang merangsang berfikir dan menggunakan wawasan
tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa.
Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk
mencoba mengeluarkan pendapatnya
k. Project Method
Project Method adalah metode perancangan adalah suatu
metode mengajar dengan meminta peserta didik merancang suatu
proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
l. Taileren Method
Teileren Method yaitu suatu metode mengajar dengan
menggunakan sebagian-sebagian,misalnya ayat per ayat kemudian
disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja berkaitan
dengan masalahnya.
m. Metode Global (ganze method)
Metode Global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh
membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang
dapat mereka serap atau ambil intisaridari materi tersebut.
D. Media pembelajaran
1. Pengertian media pembelajaran
Media adalah alat saluran komunikasi. Kata media berasal dari
Bahasa latin yang merupakan bentuk jamak kata medium. Secara harfiah
media berarti peranatara yaitu perantara antara sumber pesan kepada
penerima pesan. Secara lebih khusu pengertian media dalam proses
mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis atau
elektronis untuk menangkap, memperoses dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal.
Menurut asosiasi peniikan nasional (National Education
Association/NEA) dalam Arief sadiman, dkk media adalah bentuk-bentuk
komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya . media
hendaknya dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Adapun
Batasan yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa
semakin rupa sehingga proses belajar terjadi.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan media adalah alat
yang digunakan untuk menunjang suatu pembelajaran sehingga
pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan baik. Media juga dapat
diartikan sebagai penghubung antara pemberi dan penerima pesan.
Pengguna media sebagai penghubung antara pendidik dan peserta didik
inilah yang disebut dengan pembelajaran. Dengan kata lain bahwa belajar
aktif memerlukan dukungan media untuk menghantarkan materi yang
akan meraka pelajari.
Pembelajaran merupakan terjemah dari kata “instruction” yang
dalam Bahasa Yunani disebut instructus atau intuere yang berarti
menyampaikan pikiran, denagn demikian arti instruksional adalah
menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah serta bermakna melalui
pembelajaran.
Menurut Asyhar (2011:7) pembelajran adalah segala sesuatu yang
dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang
berlangsung antara pendidik dengan peserta didik. Belajar menurut
psikologis merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari interaksi dengan lingkungannya dalam menentukan kebutuhan
hidupnya.
Jadi dapat disimpulkan pembelajaran adalah interaksi antara
pendidik dengan peserta didik semakin tinggi interaktifitas yang tercipta
semakin efektif kegiatan yang dilakukan. Media pembelajaran
mengambil peran dalam posisi interaksi pendidik dengan peserta didik
ayitu mempermudah komunikasi antara keduannya sehingga terciptanya
interaksi.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara
terencana sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana
penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efesian dan efektif.
a) Media Audio
Media audio merupakan media yang menggunakan indera
pendengaran sebagai perantara dalam menyampaikan isi media
atau mengandalkan suara saja dalam penggunaannya. Media yang
termasuk media audio antara lain yaitu radio, rekaman suara,
musik, dll
b) Media Visual
Media visual merupakan media yang menggunakan indera
penglihatan sebagai perantara atau dalam penyampaian isi media.
Contohnya: media voto, gambar, komil, poster, majalah, buku,
miniature, alat peraga, dll
c) Media Audio Visual
Media audio visual adalah media yang menggabungkan indera pada
media audio dan media visual. Media audio visual menggunakan
indera penglihatan dan pendengaran sebagai perantara dalam
menyampaikan isi. Contohnya video, film, televisi, dll.
d) Media Multimedia
Multimedia adalah gabungan dari berbagai media untuk
menyampaikan informasi. Contoh media penyampai informasi
yang dimaksud adalah teks, gambar, foto, video, musik, bahkan
animasi. Siaran televisi misalnya, merupakan contoh multimedia.
E. Teknik Pembelajaran
1. Pengertian Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan
dalam mengimplemenasikan suatu metode secara spesipik. Misalnya,
penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang
relative banyak membutuhkan Teknik tersendiri, yang tentunya secara
Teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas
yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan
metode diskusi, perlu digunakan Teknik yang berbeda pada kelas yang
siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif.
Dalam hal ini gurupun dapat berganti-ganti Teknik meskipun dalam
koridor metode yang sama.
Menurut Gerlach dan Ely yang dikutif oleh Hamzah B Uno
bahwa Teknik adalah jalan, alat, atau media yang digunakan oleh guru
untuk mengarahkan kegiatan peserta didik kearah tujuan yang inggin
dicapai. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Teknik diartikan sebagai
metode atau sistem mengajarkan sesuatu cara membuat atau melakukan
sesuatu yang berhubungan dengan seni.
Slameto menjelaskan Teknik pembelajan adalah suatu rencana
tentang cara-cara pendayagunaan potensi dan sarana yang ada untuk
meningkatkan efektivitas dan efesien (pengajaran). Dengan kata lain
Teknik pembejaran merupakan suatu rencana bagaimana melaksankan
tugas belajar mengajr yang telah didefinisikan (hasi analisis) sehingga
tugas tersebut dapat memberikan hasil belajr yang optimal.
F. Sumber Belajar
1. Pengertian sumber belajar
Menurut Dageng sumber belajar adalah segala sesuatu yang
berwujud benda dan orang yang dapat menunjang belajar sehingga
mencakup semua sumber yang mungkin dapat dimanfaatkan oleh tenaga
pengajar agar terjadi perilaku belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Prastowo, Andi. (2018). Sumber Belajar dan Pusat Sumber Belajar Teori dan
Aplikasinya di Sekolah/Madrasah. Jakarta. Prenada Media Group