Anda di halaman 1dari 41

MAKALAH

PEMILIHAN PENDEKATAN, MODEL, METODE, MEDIA,


TEKNIK PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur


Mata Kuliah Perencanaan pembelajaran SD
Dosen pengampu : Nana Sutarna, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Lala Nurmala (226223069)
2. Mila Gusmilaningsih (226223060)
3. Novi Karisma (226223077)
4. Gendhys Sekar Ayu Kinasih (226223083)

PGSD 2C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH KUNINGAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah
memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun
pikiran kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini dalam
memenuhi tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran SD dengan judul
“Pengembangan Bahan Ajar” Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak
mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak
tantangan itu bisa teratasi.

Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada semua teman – teman dan bapak Nana Sutarna, M.Pd selaku dosen
pengampu Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran SD di kampus tercinta STKIP
Muhammadiyah Kuningan atas bimbingan, pengarahan, dan kemudahan yang
telah diberikan kepada kami dalam pengerjaan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah
ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari
pembaca sekalian. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
siapa saja yang membacanya.

Kuningan, 5 Maret 2023

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3
A. Pemilihan Pendekatan Pembelajaran........................................ 3
1. Pengertian pendekatan pembelajaran................ 3
2. Macam -macam pendekatan pembelajaran....... 3
3. Tujuan pendekatan pembelajaran...................... 8
B. Model Pembelajaran.................................................................. 9
1. Pengertian Model Pembelajaran........................ 9
2. Jenis-jenis Model Pembelajaran........................ 9
3. Fungsi model pembelajaran............................... 14
C. Metode pembelajaran................................................................ 16
1. Pengertian Metode Pembelajaran...................... 16
2. Macam-Macam Metode Pembelajaran.............. 18
D. Media pembelajaran.................................................................. 22
1. Pengertian media pembelajaran......................... 22
2. Manfaat Media pembelajaran............................ 23
3. Jenis-jenis Media Pembelajaran........................ 24
E. Teknik Pembelajaran................................................................. 24
1. Pengertian Teknik Pembelajaran....................... 24
2. Jenis Teknik pembeajaran................................. 25
F. Sumber Belajar.......................................................................... 32
1. Pengertian sumber belajar................................. 32
2. Fungsi sumber belajar........................................ 33
3. Manfaat sumber belajar..................................... 34
BAB III PENUTUP....................................................................................... 36
A. Kesimpulan............................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 37
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mencapai tujuan pembelajaran sangat diperlukan kemampuan
guru untuk menciptakan situasi belajar sehingga siswa dapat berinteraksi
dengan guru secara intensif yang telah diprogramkan guru. Situasi
pembelajaran yang memungkinkan terjadinya kegiatan belajar mengajar yang
optimal dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Pendekatan pembelajaran sebagai penjelas untuk mempermudah guru
memberikan pelayanan belajar dan juga mempermudah siswa untuk
memahami materi ajar yang disampaikan guru, dengan memelihara suasana
pembelajaran yang menyenangkan.
Situasi belajar mengajar juga akan lebih hidup jika ditunjang oleh
penggunaan metode dan teknik pembelajaran yang tepat. Metode adalah
bagaimana upaya mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
Sedangkan teknik adalah suatu cara yang dilakukan seseorang dalam rangka
mengimplementasikan suatu metode.
Dalam proses pembelajaran yang menjadi persoalan pokok ialah
bagaimana memilih dan menentukan strategi pembelajaran. Strategi belajar
mengajar menentukam jenis interaksi di dalam proses pembelajaran. Selain
itu metode mengajar juga diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar.
Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam
mengajar. Metode mengajar mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik.
Kemudian, sebagai seorang pendidikm juga harus memngetahui pendekatan-
pendekatan yang bisa digunakan dalam pembelajaran serta Teknik-teknik
yang sesuai untuk pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makah ini adalah:
1. Apa yang termasuk kedalam konsep dan macam pendekatan
pembelajaran?
2. Apa yang termasuk kedalam konsep dan jenis dari model pembelajaran?
3. Apa yang termasuk kedalam konsep dan macam dari metode
pembelajaran?
4. Apa yang termasuk kedalam konsep dan jenis dari media pembelajaran?
5. Apa yang termasuk kedalam konsep dan jenis dari teknik pembelajaran?
6. Apa yang termasuk kedalam konsep dan manfaat dari sumber belajar?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui konsep dan macam dari pendekatan pembelajaran.
2. Untuk mengetahui konsep dan jenis dari model pembelajaran.
3. Untuk mengetahui konsep dan macam dari metode pembelajaran.
4. Untuk mengetahui konsep dan jenis dari media pembelajaran.
5. Untuk mengetahui konsep dan jenis dari teknik pembelajaran.
6. Untuk mengetahui konsep dan manfaat dari sumber belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemilihan Pendekatan Pembelajaran
D. Pengertian pendekatan pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat
umum, Roy Kellen (1998) mencatat bahwa terdapat dua pendekatan
dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru ( teacher-
centered approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswan(student-
centered). Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi
pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau
pembelajaran ekspositori. Sedangkan pembelajaran yang berpusat pada
siswa menurunkan strategi pembelajaran incuri dan discoveri serta
pembelajaran induktif.
Menurut Sanjaya (2008:127) pendekatan dapat dikatakan sebagai
titik tolak atau sudut pandang kkita terhadap proses pembelajaran. Istilah
pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya proses yang
sifatnya masih sangat umum. Berdasarkan kajian terhadap pendapat ini
maka pendekatan merupakan langkah awal pembentukan suatu ide dalam
memandang suatu masalah atau objek kajian, yang akan menentukan
arah pelaksanaan ide tersebut untuk menggambarkan perlakuaan yang
diterapkan terhadap masalah atau objek kajian yang akan ditangani.
E. Macam -macam pendekatan pembelajaran
a. Pendekatan Konstektual
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning
(CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat (US Departement of Education,
2001). Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar,
manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya.
Dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari
berguna sebagai hidupnya nanti. Sehingga, akan membuat mereka
memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang
bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk
menggapainya.
Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima
bentuk belajar yang penting,yaitu:
1) Mengaitkan
Mengaitkan adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti
konstruktivisme. Guru menggunakan strategi ini ketia ia
mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu yang sudah dikenal
siswa. Jadi dengan demikian,mengaitkan apa yang sudah
diketahui siswa dengan informasi baru.
2)  Mengalami
Mengalami merupakan inti belajar kontekstual dimana
mengaitkan berarti menghubungkan informasi baru dengan
pengelaman maupun pengetahui sebelumnya. Belajar dapat terjadi
lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan
serta melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif.
3)   Menerapkan
Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan
pemecahan masalah. Guru dapet memotivasi siswa dengan
memberikam latihan yang realistic dan relevan.
4) Kerjasama
Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu
kemajuan yang signifikan. Sebaliknya,siswa yang bekerja secara
kelompok sering dapat mengatasi masalah yang komplek dengan
sedikit bantuan. Pengalaman kerjasama tidak hanya membanti
siswa mempelajari bahan ajar,tetapi konsisten dengan dunia
nyata. 
5) Mentransfer
Peran guru membuat bermacam-macam pengalaman belajar
dengan focus pada pemahaman bukan hapalan.
b. Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan dalam
pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreatifitas siswa
dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi
pengembangan diri siswa yang di dasarkan pada pengetahuan Pada
dasarnya pendekatan konstruktivisme sangat penting dalam
peningkatan dan pengembangan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa
berupa keterampilan dasar yang dapat diperlukan dalam
pengembangan diri siswa baik dalam lingkungan sekolah maupun
dalam lingkungan masyarakat.
Dalam pendekatan konstruktivisme ini peran guru hanya sebagai
pembimbing dan pengajar dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena
itu, guru lebih mengutamakan keaktifan siswa dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan ide-ide baru yang sesuai
dengan materi yang disajikan untuk meningkatkan kemampuan siswa
secara pribadi.
Secara umum yang disebut konstruktivisme menekankan
kontribusi seseorang pembelajar dalam memberikan arti,serta belajar
sesuatu melalui aktivitas individu dan sosial.
Tidak ada satupun teori belajar tentang konstruktivisme ,tetapi
terdapat beberapa pendekatan konstruktivis, misalnya pendekatan
yang khusus dalam pendidikan matematik dan sains. Beberapa
pemikir konstruktivis seperti Vigotsky menekankan berbagi dan
konstruksi sosial dalam pembentukan pengetahuan (konstruktivisme
sosial);sedangkan yang lain seperti Piaget melihat konstruksi individu
(konstruktivisme individu) yang utama.
1) Konstrukstivisme Individu
Para psikolog konstruktivis yang tertarik dengan pengetahuan
individu, kepercayaan, konsep diri atau identitas adalah mereka
yang biasa disebut konstruktivis individual. Riset mereka
berusaha mengungkap sisi dalam psikologi manusia dan
bagaimana seseorang membentuk struktur emosional atau
kognitif dan strateginya.
2) Konstruktivisme sosial
Berbeda dengan Piaget, Vygotsky percaya bahwa pengetahuan
dibentuk secara sosial,yaitu terhadap apa yang masing-masing
partisipan kontribusikan dan buat secara bersama-sama.
Sehingga perkembangan pengetahuan yang dihasilkan akan
berbeda-beda dalam konteks budaya yang berbeda. Interaksi
sosial,alat-alat budaya,dan aktivitasnya membentuk
perkembangan dan kemampuan belajar individual.
Ciri-ciri pendekatan konstruktivisme
1) Dengan adanya pendekatan konstruktivisme,pengembangan
pengetahuan bagi peserta didik dapat dilakukan oleh siswa
itu sendiri melalui kegiatan penelitian atau pengamatan
langsung sehingga siswa dapat menyalurkan ide-ide baru
sesuai dengan pengalaman dengan menemukan fakta yang
sesuai dengan kajian teori.
2) Antara pengetahuan-pengetahuan yang ada harus ada
keterkaitan dengan pengalaman yang ada dalam diri siswa.
3) Setiap siswa mempunyai peranan penting dalam
menentukan apa yang mereka pelajari
4) Peran guru hanya sebagai pembimbing dengan
menyediakan materi atau konsep apa yang akan dipelajari
serta memberikan peluang kepada siswa untuk menganalisis
sesuai dengan materi yang dipelajari
c. Pendekatan deduktif
Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan
yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan
(conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam
sistem deduktif yang kompleks,peneliti dapat menarik lebih dari satu
kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai
pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum
kesesuatuyangkhusus.
Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang bermula
dari keadaan umum ke keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran
yang bermula dengan menyajikan aturan,prinsip umum dan diikuti
dengan contoh contoh khusus atau penerapan aturan,prinsip umum ke
dalam keadaan khusus.
d. Pendekatan induktif
Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu
menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini
sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan
dari khusus menjadi umum. Pendekatan induktif merupakan proses
penalaran yang bermula dari keadaan khusus  menuju keadaan umum.
e. Pendekatan proses
Pendekatan proses merupakan pendekatan pengajaran yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses
penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan
proses.
Pendekatan proses adalah pendekatan yang berorientasi pada
proses bukan hasil. Pada pendekatan ini peserta didik diharapkan
benar-benar menguasai proses. Pendekatan ini penting untuk melatih
daya pikir atau mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih
psikomotor peserta didik. Dalam pendekatan proses peserta didik juga
harus dapat mengilustrasikan atau memodelkan  dan bahkan
melakukan percobaan. Evaluasi pembelajaran yang dinilai adalah
proses yang mencakup kebenaran cara kerja, ketelitian, keakuratan,
keuletan dalam bekerja dan sebagainya.
f. Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat
Pendekatan Science, Technology and Society (STS) atau
pendekatan Sains, teknologi dan masyarakat merupakan  gabungan
antara pendekatan konsep, keterampilan proses, CBSA, Inkuiri dan
diskoveri serta pendekatan lingkungan. (Susilo,1999). Istilah Sains
Teknologi Masyarakat (STM) dalam bahasa Inggris disebut Sains
Technology Society (STS), Science Technology Society and
Environtment (STSE) atau Sains Teknologi Lingkungan dan
Masyarakat. Meskipun istilahnya banyak namun sebenarnya intinya
sama yaitu Environtment,yang dalam berbagai kegiatan perlu
ditonjolkan. Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan
pendekatan terpadu antara sains,teknologi,dan isu yang ada di
masyarakat. Adapun tujuan dari pendekatan STM ini adalah
menghasilkan peserta didik yang cukup memiliki bekal
pengetahuan,sehingga mampu  mengambil keputusan penting tentang
masalah-masalah dalam masyarakat serta mengambil tindakan
sehubungan dengan keputusan yang telah  diambilnya. Filosofi yang
mendasari pendekatan STM adalah pendekatan konstruktivisme,yaitu
peserta didik menyusun sendiri konsep-konsep di dalam struktur
kognitifnya berdasarkan apa yang telah mereka ketahui.
F. Tujuan pendekatan pembelajaran
a. Menjadi penilai sekaligus mengevaluasi hasil-hasil dari pembelajaran
yang telah dicapai.
b. Sebagai pedoman umum dalam menyusun tahapan-tahapan pada
metode pembelajaran yang akan digunakan.
c. Menunjukkan garis-garis rujukan dalam perancangan pembelajaran.
d. Menganalisa masalah-masalah yang terjadi pada saat pembelajaran.
e. Membantu dalam penilaian dari hasil penelitian dan pengembangan
yang telah dilakukan.
B. Model Pembelajaran
1. Pengertian Model Pembelajaran
Menurut joyce, weil dan Calhoun ( dalam warsono dan hariyanto,
2013:172) Model pembelajaran adalah suatu deskripsi dari lingkungan
pembelajaran, termasuk perilaku guru menerapkan dalam pembelajaran.
Model pembelajaran banyak kegunaannya mulai dari perencanaan
pembelajaran dan perencanaan kurikulum sampai perancangan bahan-
bahan pembelajaran termasuk program-program multimedia.
Menurut Udin ( dalam Hermawan, 2006:3) model pembelajaran
adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi
para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan
serta melaksanakan aktivitas pembelajaran.
Menurut Trianto ( dalam Gunarto, 2013:15) pelajaran adalah suatu
perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial. Model
pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan
digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap dalam
kegiatan pembelajaran lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.
Jadi model pembelajaran adalah prosedur atau pola sistematis yang
digunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran di
dalamnya terdapat strategi, teknik, metode bahan media dan alat.

2. Jenis-jenis Model Pembelajaran


Jenis-jenis model pembelajaran terpadu sebagaimana dikemukakan
oleh Ade Dwi Utami, dkk (2013,47-75) :

a. Pembelajaran Expositori
Model ini menekankan pada Proses penyampaian materi
secara verbal. Model ekspositori pembelajarannya berpusat pada
guru, siswa kurang aktif, cukup mendengarkan apa yang diterangkan
oleh guru. Karakteristik model pembelajaran ekspositori yang perlu
dipahami oleh guru, yakni:
1) Model ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi
pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan
alat utama dalam melakukan model ini.
2) Materi pelajaran merupakan materi pelajaran yang sudah jadi,
seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus
dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
3) Tujuan utama pembelajaran adalah menguasai materi pelajaran
itu sendiri artinya setelah proses pelajaran berakhir siswa
diharapkan dapat memahami materi belajar yang telah
diuraikan.

b. Model Pembelajaran Inkuiri

Model pembelajaran inkuiri menekankan pembelajaran pada


proses berpikir secara kritis, logis dan analitis. Pembelajaran model
ini menekankan strategi heuristik (dari bahasa Yunani yang berarti
saya menemukan), jadi kepada siswa lah pembelajaran lebih banyak
melakukan kegiatan untuk menemukan sesuatu titik jadi, model ini
menekankan keaktifan pada siswa. Karakteristik model
pembelajaran inkuiri sebagai berikut:
1) Model inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara
maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya model inkuiri
menempatkan siswa sebagai subjek belajar.
2) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari
dan menemukan jawaban dari sesuatu yang dipertanyakan
sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri,
peran guru adalah sebagai fasilitator.
3) Tujuan dari mode pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan
kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis atau
mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari
proses mental.

c. Model pembelajaran berbasis masalah

Model pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu


model pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaian
masalah yang dihadapi secara ilmiah. Kegiatan pembelajaran model
ini siswa harus aktif menyelesaikan masalah, tidak mengajak siswa
untuk mendengarkan penjelasan guru melainkan siswa aktif berpikir,
komunikasi dengan sesama teman mencari dan mengolah data, dan
akhirnya menyimpulkannya. Karakteristik model pembelajaran
berbasis masalah sebagai berikut
1) Model pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian
aktivitas pembelajaran yang menuntut siswa aktif
berkomunikasi mencari dan mengolah data untuk mendukung
pemecahan masalah, dan akhirnya menyimpulkan hasilnya.
2) Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan
masalah.
3) Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan
pendekatan berpikir secara ilmiah.

d. Model pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir.

Salah satu kelemahan proses pembelajaran yang sama ini


dilakukan oleh kebanyakan guru adalah kurangnya mengembangkan
kemampuan berpikir kepada siswa. Pada umumnya guru hanya
mengajak siswa untuk menghafal, atau menguasai sejumlah materi
pelajaran. Karakteristik model peningkatan kemampuan berpikir
sebagai berikut
1) Model pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir
bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir, artinya
siswa tidak hanya dituntut menguasai bahan ajar tetapi juga di
harapkan dapat mengembangkan ide-ide atau gagasan melalui
bahasa secara verbal.
2) Telaah sosial atau pengalaman sosial merupakan dasar
pengembangan gagasan dan ide-ide sosial sesuai pengalaman
anak dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa bisa
memperoleh pengetahuan yang mereka bangun sendiri.
3) Tujuan akhir pembelajaran adalah meningkatkan kemampuan
berpikir dan dari segi hasil diarahkan mengkonstruksi
pengetahuan melalui pemecahan masalah sosial sesuai taraf
perkembangan anak.

e. Model pembelajaran kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan proses pembelajaran


yang lebih menekankan kepada kerjasama dalam kelompok. Adanya
kerjasama inilah yang menjadi ciri khas dari pembelajaran
kooperatif. Slavin dan Chambers, 1996 ( dalam adik Utami, dkk.,
2013:65). Menjelaskan bahwa belajar melalui kooperatif dapat
dijelaskan dari beberapa perspektif yakni perspektif motivasi, sosial,
kognitif, dan elaborasi kognitif. Karakteristik model pembelajaran
kooperatif menurut slavin, abrani, Chambers, 1996 (dalam Ade Dwi
Utami, dkk., 2013:65), sebagai berikut:
1) Perspektif motivasi, artinya penghargaan yang diberikan kepada
kelompok memungkinkan setiap anggota saling membantu
untuk memperjuangkan keberhasilan kelompoknya.
2) Perspektif sosial, melalui kooperatif setiap anggota kerja sama
karena mereka menginginkan semua anggota memperoleh
keberhasilan.
3) Perspektif kognitif, dengan adanya interaksi antar anggota bisa
mengembangkan prestasi siswa dalam mengolah berbagai
informasi sehingga akan dapat meningkatkan pengetahuannya.
4) Perspektif elaborasi kognitif, setiap anggota akan selalu
berusaha untuk mengelaborasi berbagai informasi untuk
menambah kognitifnya.

f. Pembelajaran kontekstual

Model pembelajaran kontekstual ( contextual teaching And


learning atau CTL) merupakan model pembelajaran yang
menekankan pada keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat
menemukan sesuatu sesuai materi yang dipelajari dan
menghubungkannya dengan kehidupan nyata sehingga anak
memperoleh pengalaman langsung dan setelah kegiatan
pembelajaran selesai siswa bisa menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Karakteristik model pembelajaran kontekstual, sebagai
berikut:
1) Pada CTL merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang
sudah ada artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari
pengetahuan yang sudah ada dan sudah dipelajari sebelumnya.
2) Pembelajaran kontekstual adalah belajar dalam rangka
menambah pengetahuan baru.
3) Pemahaman pengetahuan, artinya pengetahuan yang diperoleh
bukan untuk dihafal melainkan untuk dipahami.
4) Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut artinya
pengetahuan dan pengalaman yang didapat harus diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
5) Melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan
pengetahuan dilakukan untuk umpan balik dalam rangka
perbaikan strategi yang telah dilakukan.

g. Model pembelajaran PAKEM


Model pembelajaran PAKEM ( Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan) dirancang untuk menciptakan kondisi
belajar yang mendorong agar siswa aktif, kreatif sehingga proses
berlangsung secara efektif namun tetap menyenangkan. Karakteristik
model pembelajaran PAKEM, sebagai berikut:
1) Unsur aktif yakni proses pembelajaran harus diciptakan dalam
suasana yang dapat memfasilitasi anak untuk aktif belajar
melalui, mengamati, bertanya, mengasosiasi, dan mengemukakan
gagasan atau berkomunikasi.
2) Unsur kreatif, artinya merangsang siswa agar memiliki daya cipta
memiliki kemampuan untuk berkreasi.
3) Unsur efektif unsur efektif dapat terwujud bila anak dalam belajar
dapat mengembangkan potensi yang ada melalui tindakan nyata
yakni melalui bermain.
4) Unsur menyenangkan, dengan suasana yang menyenangkan dapat
mendorong siswa untuk belajar dengan konsentrasi penuh.melalui
bermain maka anak akan jadi senang dan akhirnya hasil belajar
akan maksimal.

3. Fungsi model pembelajaran


a. Dapat membimbing dan juga membantu para guru dalam memilih
strategi, teknik dan juga metode pembelajaran.
Hal tersebut dimaksudkan yaitu agar para guru dapat memilih
strategi, teknik dan juga metode pembelajaran dengan tujuan
pembelajarannya dapat tercapai dengan baik. Hal seperti ini juga
sudah dipelajari sebelumnya bahwasanya model dari pembelajaran
pada dasarnya tersebut berisi strategi, metode, teknik dan juga taktik
suatu pembelajaran.
Maka dari itu, apabila seorang guru menggunakan suatu model
pembelajaran yang tertentu dengan otomatis maka guru tersebut akan
mengetahui teknik, taktik, metode dan juga strategi dari pembelajaran
yang akan mereka lakukan.
b. Dapat membantu membuat interaktsi diantara guru dan juga siswa.
Model pembelajaran juga berfungsi untuk dapat membantu
membuat interaksi diatara guru dan juga siswa yang mereka inginkan
didalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung tersebut. Dan
dengan model ini, maka guru bisa memiliki suatu pedoman untuk
berinteraksi dengan para siswa selama didalam proses pembelajaran
yang berlangsung tersebut.Contohnya yaitu cara mengkomunikasikan
suatu informasi, cara untuk memunculkan sebuah masalah, cara untuk
menanggapi pertanyaan dan juga jawaban dari para siswa, serta cara
untuk membangkitkan semangat para siswa.
c. Dapat membantu seorang guru maupun instruktur didalam memilih
materi pembelajaran yang tepat.
Model pembelajaran juga berfungsi untuk membantu seorang
guru maupun instruktur didalam meilih suatu materi pembelajaran
yang menurutnya tepat untuk diterapkan didalam pembelajaran,
silabus, dan juga penyusunan RPP. Dan dengan memahami suatu
model pembelajaran yang tepat, maka guru tersebut dapat terbantu
ketika akan menetapkan dan juga menganalisis suatu materi yang akan
diterapkan sesuai dengan para siswanya.
d. Dapat memberikan suatu bahan prosedur
Bahan prosedur tersebut dibuat untuk dapat mengembangkan
suatu materi dan juga sumber belajar yang efektif dan juga menarik.
Didalam tiap model pembelajaran terdapat system pendukungnya.Dan
dengan system tersebut , maka guru dapat terbimbing untuk bisa
mengembangkan suatu materi maupun sumber belajarnya, contohnya
yaitu seperti membuat modul, handout, diktat, dan lain sebagainya.
e. Dapat membantu mengkomunikasikan sejumlah informasi mengenai
teori mengajar.
Di tiap suatu model pembelajaran pasti membutuhkan suatu teori
mengajar yang berbentuk metode, pendekatan, strategi, taktik dan juga
teknik. Maka dari itu, apabila seorang guru dapat menggunakan model
pembelajaran tertentu, maka akan secara otomatis seorang guru
tersebut akan dapat mengkomunikasikan suatu teori mengenai
mengajar seperti apa yang sudah disebutkan sebelumnya.

C. Metode pembelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran
yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar, sehingga bagi sumber belajar
dalam menggunakan suatu metode pembelajaran harus disesuaikan
dengan jenis strategi yang digunakan. Ketepatan penggunaan suatu
metode akan menunjukkan fungsionalnya strategi dalam kegiatan
pembelajaran.
Istilah metode dapat digunakan dalam berbagai bidang kehidupan,
sebab secara umum menurut kamus Purwadarminta (1976), metode
adalah cara yang telah teratur dan terfikir baik-baik untuk mencapai
sesuatu maksud. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Metode berasal dari kata method (Inggris), artinya melalui, melewati,
jalan atau cara untuk memeroleh sesuatu.
Berdasarkan pengertian di atas tersebut bahwa
pengertian Metode pada prinsipnya sama yaitu merupakan suatu cara
dalam rangka pencapaian tujuan, dalam hal ini dapat menyangkut dalam
kehidupan ekonomi, sosial, politik, maupun keagamaan. Unsur–unsur
metode dapat mencakup prosedur, sistimatik, logis, terencana dan
aktivitas untuk mencapai tujuan. Adapun metode dalam pembahasan ini
yaitu metode yang digunakan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran
dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistimatik dan disengaja untuk
menciptakan kondisi-kondisi agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan
secara efektif dan efisien. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut tidak
dapat lepas dari interaksi antara sumber belajar dengan warga belajar,
sehingga untuk melaksanakan interaksi tersebut diperlukan berbagai cara
dalam pelaksanaannya. Interaksi dalam pembelajaran tersebut dapat
diciptakan interaksi satu arah, dua arah atau banyak arah. Untuk masing-
masing jenis interaksi tersebut maka jelas diperlukan berbagai metode
yang tepat sehingga tujuan akhir dari pembelajaran tersebut dapat
tercapai.
Metode dalam pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara
untuk menyampaikan materi saja, sebab sumber belajar dalam kegiatan
pembelajaran mempunyai tugas cakupan yang luas yaitu disamping
sebagai penyampai informasi juga mempunyai tugas untuk mengelola
kegiatan pembelajaran sehingga warga belajar dapat belajar untuk
mencapai tujuan belajar secara tepat. Jadi, metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut maka kedudukan metode dalam
pembelajaran mempunyai ruang lingkup sebagai cara dalam:
a) Pemberian dorongan, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam
rangka memberikan dorongan kepada warga belajar untuk terus mau
belajar

b) Pengungkap tumbuhnya minat belajar, yaitu cara dalam


menumbuhkan rangsangan untuk tumbuhnya minat belajar warga
belajar yang didasarkan pada kebutuhannya

c) Penyampaian bahan belajar, yaitu cara yang digunakan sumber belajar


dalam menyampaikan bahan dalam kegiatan pembelajaran
d) Pencipta iklim belajar yang kondusif, yaitu cara untuk menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan bagi warga abelajar untuk belajar
e) Tenaga untuk melahirkan kreativitas, yaitu cara untuk menumbuhkan
kreativitas warga belajar sesuai dengan potensi yang dimilikinya
f) Pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, yaitu
cara untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran pendorong dalam
melengkapi kelemahan hasil belajar, cara untuk mencari pemecahan
masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran.
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk
mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran
tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation
achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving
something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4)
simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming;
(8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
2. Macam-Macam Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran di sini dapat diartikan sebagai cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat
digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran,
diantaranya:
a) Metode Ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan
atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif
besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah,
dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat
mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.
Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah
cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu.
Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa
informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar dipaksakan.

b) Metode diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang
peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan
atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah
sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran
yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang
bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251).
Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding
metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam
pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi
dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi
hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode
ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan
anak dari pada metode diskusi.
c) Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode
pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara
mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses
mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah
bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang
sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh
kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci
otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.
Kelebihan Metode Demonstrasi :
1) Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
2) Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang
dipelajari.
3) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat
dalam siswa
Kelemahan metode Demonstrasi :
1) Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang
diperagakan.
2) Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
3) Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang
kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.
d. Metode Ceramah Plus
Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran
yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah
yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam
metode ceramah plus, diantaranya yaitu:
1)    Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
2)    Metode ceramah plus diskusi dan tugas
3)    Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
e. Metode Eksperimental
Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara
pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang
dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk
mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu
proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan
menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
f. Metode Study Tour (Karya wisata)
Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode
mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek
guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik
membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil
kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.
g. Metode Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu
metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan
secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung
ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi,
kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute).
Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan
atau pola yang otomatis pada peserta didik.
h. Metode Pengajaran Beregu
Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar
dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing
mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk
sebagai kordinator. Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat
soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiapsiswa yang
diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut.
i. Peer Theaching Method
Metode Peer Theaching sama juga dengan mengajar sesama teman,
yaitu suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri. 
j. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan
hanya sekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu
metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan
metode-metode lainnya yang dimulaidengan mencari data sampai
pada menarik kesimpulan. Metode problem solving merupakan
metode yang merangsang berfikir dan menggunakan wawasan
tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa.
Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk
mencoba mengeluarkan pendapatnya
k. Project Method
Project Method adalah metode perancangan adalah suatu
metode mengajar dengan meminta peserta didik merancang suatu
proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
l. Taileren Method
Teileren Method yaitu suatu metode mengajar dengan
menggunakan sebagian-sebagian,misalnya ayat per ayat kemudian
disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja berkaitan
dengan masalahnya.
m. Metode Global (ganze method)
Metode Global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh
membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang
dapat mereka serap atau ambil intisaridari materi tersebut.
D. Media pembelajaran
1. Pengertian media pembelajaran
Media adalah alat saluran komunikasi. Kata media berasal dari
Bahasa latin yang merupakan bentuk jamak kata medium. Secara harfiah
media berarti peranatara yaitu perantara antara sumber pesan kepada
penerima pesan. Secara lebih khusu pengertian media dalam proses
mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis atau
elektronis untuk menangkap, memperoses dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal.
Menurut asosiasi peniikan nasional (National Education
Association/NEA) dalam Arief sadiman, dkk media adalah bentuk-bentuk
komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya . media
hendaknya dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Adapun
Batasan yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa
semakin rupa sehingga proses belajar terjadi.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan media adalah alat
yang digunakan untuk menunjang suatu pembelajaran sehingga
pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan baik. Media juga dapat
diartikan sebagai penghubung antara pemberi dan penerima pesan.
Pengguna media sebagai penghubung antara pendidik dan peserta didik
inilah yang disebut dengan pembelajaran. Dengan kata lain bahwa belajar
aktif memerlukan dukungan media untuk menghantarkan materi yang
akan meraka pelajari.
Pembelajaran merupakan terjemah dari kata “instruction” yang
dalam Bahasa Yunani disebut instructus atau intuere yang berarti
menyampaikan pikiran, denagn demikian arti instruksional adalah
menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah serta bermakna melalui
pembelajaran.
Menurut Asyhar (2011:7) pembelajran adalah segala sesuatu yang
dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang
berlangsung antara pendidik dengan peserta didik. Belajar menurut
psikologis merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari interaksi dengan lingkungannya dalam menentukan kebutuhan
hidupnya.
Jadi dapat disimpulkan pembelajaran adalah interaksi antara
pendidik dengan peserta didik semakin tinggi interaktifitas yang tercipta
semakin efektif kegiatan yang dilakukan. Media pembelajaran
mengambil peran dalam posisi interaksi pendidik dengan peserta didik
ayitu mempermudah komunikasi antara keduannya sehingga terciptanya
interaksi.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara
terencana sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana
penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efesian dan efektif.

2. Manfaat Media pembelajaran


Manfaat media dalam pembelajaran diantaranya :
a) Membantu proses pembelajaran yang berlangsung antara pendidik
dengan peserta didik
b) Meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam proses
pembelajaran komarasa ingin tahu dan antusias peserta didik
meningkat serta interaksi antara peserta didik, peserta belajar dapat
terjadi secara interaktif.
c) Dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya Indra.
3. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Jenis-jenis media secara umum dapat dibagi menjadi:

a) Media Audio
Media audio merupakan media yang menggunakan indera
pendengaran sebagai perantara dalam menyampaikan isi media
atau mengandalkan suara saja dalam penggunaannya. Media yang
termasuk media audio antara lain yaitu radio, rekaman suara,
musik, dll
b) Media Visual
Media visual merupakan media yang menggunakan indera
penglihatan sebagai perantara atau dalam penyampaian isi media.
Contohnya: media voto, gambar, komil, poster, majalah, buku,
miniature, alat peraga, dll
c) Media Audio Visual
Media audio visual adalah media yang menggabungkan indera pada
media audio dan media visual. Media audio visual menggunakan
indera penglihatan dan pendengaran sebagai perantara dalam
menyampaikan isi. Contohnya video, film, televisi, dll.
d) Media Multimedia
Multimedia adalah gabungan dari berbagai media untuk
menyampaikan informasi. Contoh media penyampai informasi
yang dimaksud adalah teks, gambar, foto, video, musik, bahkan
animasi. Siaran televisi misalnya, merupakan contoh multimedia.

E. Teknik Pembelajaran
1. Pengertian Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan
dalam mengimplemenasikan suatu metode secara spesipik. Misalnya,
penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang
relative banyak membutuhkan Teknik tersendiri, yang tentunya secara
Teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas
yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan
metode diskusi, perlu digunakan Teknik yang berbeda pada kelas yang
siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif.
Dalam hal ini gurupun dapat berganti-ganti Teknik meskipun dalam
koridor metode yang sama.
Menurut Gerlach dan Ely yang dikutif oleh Hamzah B Uno
bahwa Teknik adalah jalan, alat, atau media yang digunakan oleh guru
untuk mengarahkan kegiatan peserta didik kearah tujuan yang inggin
dicapai. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Teknik diartikan sebagai
metode atau sistem mengajarkan sesuatu cara membuat atau melakukan
sesuatu yang berhubungan dengan seni.
Slameto menjelaskan Teknik pembelajan adalah suatu rencana
tentang cara-cara pendayagunaan potensi dan sarana yang ada untuk
meningkatkan efektivitas dan efesien (pengajaran). Dengan kata lain
Teknik pembejaran merupakan suatu rencana bagaimana melaksankan
tugas belajar mengajr yang telah didefinisikan (hasi analisis) sehingga
tugas tersebut dapat memberikan hasil belajr yang optimal.

2. Jenis Teknik pembeajaran


a) Teknik ceramah
1) Pengertian Teknik Ceramah
Ini juga merupakan teknik pembelajaran paling populer dan
hingga saat ini paling sering digunakan oleh para guru.
pengertian dari teknik ceramah adalah guru memberikan materi
di depan siswa secara lisan.
2) Kelebihan Teknik Ceramah
Teknik ceramah memiliki kelebihan antara lain : pembelajaran
dapat berlangsung tertib, materi dapat disampaikan dengan jelas
dan caranya pun sederhana.

3) Kekurangan Teknik Ceramah


Kekurangan dari ceramah adalah siswa menjadi lebih cepat
bosan. Alur pembelajaran juga monoton. Akhirnya motivasi
siswa untuk belajar akan menurun.
b) Teknik Diskusi
1) Pengertian Teknik Diskusi
Teknik diskusi adalah suatu teknik pembelajaran dimana guru
menyajikan suatu permasalahan dan siswa diminta
mengungkapkan ide, opini, argumentasi serta narasi yang
berkaitan dengan materi tersebut.Dibutuhkan guru yang benar-
benar kreatif, komunikatif dan aktif dalam mengelola sebuah
diskusi di teknik ini. Peran guru nantinya akan cenderung
menjadi seorang narator.
2) Kelebihan Teknik Diskusi
Beberapa kelebihan dari teknik diskusi adalah mampu memberi
kesempatan pada siswa untuk menyusun argumen,
mengungkapkan opini dan saling beradu pendapat dengan
sehat.Selain itu kelebihan teknik pembelajaran diskusi lainnya
adalah siswa dapat termotivasi dengan baik untuk menikmati
sistem pembelajaran yang ada dan mengembangkan
pengetahuannya.
3) Kekurangan Teknik Diskusi
Kekurangan teknik diskusi adalah, ketika guru gagal
mengajarkan etika dan tata cara diskusi yang baik, maka
pembelajaran akan kacau dan bahkan muncul perdebatan tanpa
makna.
c) Teknik Tanya Jawab
4) Pengertian Teknik Tanya Jawab
Pengertian dari teknik pembelajaran tanya jawab adalah suatu
teknik dimana guru memberikan berbagai pertanyaan kepada
siswa yang bertujuan membangun pemahaman mereka akan
materi yang sedang dipelajari.
5) Kelebihan Teknik Tanya Jawab
Teknik tanya jawab memiliki kelebihan dibanding teknik
lainnya, yaitu guru pada saat tersebut mampu mengetahui sejauh
mana pemahaman siswa akan materi sehingga bisa menentukan
untuk mengulang pembelajaran.Teknik ini juga sangat baik
untuk membantu siswa berlatih lebih berani mengungkapkan
pendapat mereka serta melatih keterampilan berbicara secara
lebih sistematis.
6) Kekurangan Teknik Tanya Jawab
Guru yang horor, terlampau tegas, suka mengintimidasi dan
sayangnya juga kurang baik pola pengajarannya lebih baik
jangan memakai teknik pembelajaran tanya jawab, karena siswa
akan merasa takut untuk menjawab.Selain itu jika pertanyaan
ternyata tidak berhubungan dengan materi dan guru gagal
membangun pemahaman, maka siswa tidak akan memperoleh
apa-apa.
d) Teknik Penugasan
1) Pengertian Teknik Penugasan
Ini adalah teknik pembelajaran paling populer yang sering
dilakukan oleh para guru. Artik dari teknik penugasan adalah
pemberian tugas / latihan soal / instruksi pada siswa setelah guru
selesai memberi materi.
2) Kelebihan Teknik Penugasan
Kelebihan dari teknik penugasan adalah memberikan kemudahan
bagi guru untuk menyusun perencanaan, melakukan evaluasi,
ataupun mengawasi jalannya pembelajaran.Selain itu teknik itu
dapat memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk
mengungkapkan apa yang mereka pahami dari materi yang sudah
diberikan oleh guru.

3) Kekurangan Teknik Penugasan


Membosankan, kaku dan tidak menarik adalah kekurangan dari
teknik pembelajaran penugasan. Siswa akan cepat bosan dan
merasa tidak betah berlama-lama belajar.
e) Teknik Simulasi
1) Pengertian Teknik Simulasi
Teknik pembelajaran simulasi adalah suatu teknik pembelajaran
dimana siswa seolah-olah mengalami sendiri suatu momen atau
peristiwa. Diharapkan siswa dapat merasakan, menghayati dan
memahami apa yang sedang mereka pelajari dengan cara
mengalami sendiri kejadian tersebut,
2) Kelebihan Teknik Simulasi
Beberapa kelebihan teknik simulasi adalah : dapat membuat siswa
senang dan tertarik untuk belajar. Selain itu dapat mengajarkan
berbagai disiplin ilmu yang terkait dengan materi dalam waktu
bersamaan.
3) Kekurangan Teknik Simulasi
Kekurangan teknik simulasi adalah siswa harus benar-benar
diberi gambaran yang pas tentang materi yang diajarkan. Ini
bukan hal yang mudah karena menuntut kreatifitas tingkat tinggi
dari guru.
Jika guru gagal dalam menyusun perencanan dan materi dengan
baik, maka siswa tidak akan mendapat apapun dari teknik ini
bahkan membuat keadaan menjadi kacau.
f) Teknik Inquiry
1) Pengertian Teknik Inquiry
Teknik pembelajaran inquiry pada dasarnya sudah sering dilakukan
oleh para guru hanya saja mungkin langkah-langkahnya perlu
dimodifikasi dengan lebih baik lagi. Pengertian dari teknik
pembelajaran inquiry adalah suatu teknik dimana siswa diminta
membahas sebuah permasalahan bersama dengan temannya dalam
kelompok kecil, lalu kemudian membuat sebuah laporan tertulis
dan menyampaikannya di depan guru ataupun teman yang lain.
2) Kelebihan Teknik Inquiry
Ada banyak kelebihan dari teknik inquiry, antara lain mampu
membentuk rasa disiplin, percaya diri dan tak putus asa. Siswa juga
akan terbiasa dengan semangat untuk bekerja sama, saling
berkompetisi dengan sehat.Selain itu teknik inquiry memiliki
kelebihan menghadirkan suasana belajar yang hidup serta mampu
membuat siswa merasa semakin terangsang, khususnya dalam
mengungkapkan pendapatnya.
3) Kekurangan Teknik Inquiry
Kekurangan dari teknik inquiry adalah berpotensi membuat kelas
gaduh, ribut dan kacau. Anak-anak harus benar-benar dibiasakan
untuk mendengarkan presentasi atau pendapat dari temannya serta
diajarkan cara mengungkapkan gagasan dengan baik.
g) Teknik Eksperimen / Demonstras.
1) Pengertian Teknik Eksperimen / Demonstrasi
Pengertian teknik pembelajaran eksperimen / demonstrasi adalah
sebuah teknik yang memberi kesempatan siswa melakukan praktik
di dalam proses pembelajaran, baik berupa eksperimen maupun
demonstrasi. Dalam melakukan teknik ekspresimen / demonstrasi
para guru wajib memperhatikan keselamatan dan efisiensi
pembelajaran dari siswa maupun properti yang ada.
2) Kelebihan Teknik Eksperimen / Demonstrasi
Siswa dapat lebih memahami proses dan hasil. Ini merupakan
sebuah hal yang sangat berharga, karena siswa tidak hanya
mengingat saja.
3) Kekurangan Teknik Eksperimen / Demonstrasi
Di butuhkan biaya dan fasilitas tertentu untuk dapat membuat
teknik pembelajaran eksperimen / demonstrasi ini dapat
berlangsung dengan baik. Hal ini tentu saja perlu dipikirkan oleh
semua guru dan fasilitator pendidikan yang ingin menggunakan
teknik pembelajarann eksperimen atau demonstrasi.
h) Teknik Karyawisata
1) Pengertian Teknik Karya Wisata
Ini adalah teknik pembelajaran yang juga sangat disukai para siswa.
Maklum, karena teknik pembelajaran karya wisata ini merupakan
sebuah teknik yang mengajak para siswa mempelajari materi bukan
di dalam kelas, tetapi melalui kunjungan langsung ke sumber
pembelajaran. Sebagai contoh, guru bisa mengajak siswa berkarya
wisata ke Bali untuk mempelajari budaya luhur orang Bali maupun
sejarah dan pariwisatanya. Sungguh hal yang menarik bukan?
2) Kelebihan Teknik Karya Wisata
Kelebihan dari teknik pembelajaran karya wisata antara lain
hadirnya pembelajaran yang menyenangkan dimana siswa selain
dapat mempelajari materi secara langsung dari sumber
pembelajaran juga dapat menikmati suasana baru di luar kelas.
3) Kekurangan Teknik Karya Wisata
Kekurangan teknik pembelajaran karya wisata adalah masalah
biaya. Guru dan pihak sekolah harus benar-benar memperhatikan
masalah ini.
i) Teknik Tutorial
1) Pengertian Teknik Tutorial
Teknik tutorial adalah salah satu teknik pembelajaran populer di
mana guru lebih mengedepankan peran sebagai seorang tutor atau
mentor. Dalam teknik ini, guru membagi kelas menjadi beberapa
kelompok untuk kemudian memberikan suatu tugas tertentu,
seperti eksperimen, pengamatan atau menciptakan suatu produk.
Guru nantinya tidak hanya memberi panduan serta landasan teori,
namun juga mendampi para siswa sebagai mentor dan tutor serta
memandu mereka jika ada pertanyaan atau ketidaksesuaian
dengan materi atau hasil yang diharapkan.
2) Kelebihan Teknik Tutorial
Ada banyak sekali kelebihan teknik pembelajaran tutorial. Hal ini
karena guru memberikan bimbingan dan panduan secara intensif.
Penyampaian materi langsung dibarengi dengan aksi langsung
atau praktik oleh siswa. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan
pemahaman siswa secara lebih baik lagi dibanding hanya
pemberian materi secara teoritis dan klasikal. Selain itu, teknik
tutorial juga dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam
melakukan praktik kerja. Semua ini dan beberapa keuntungan
lainnya bisa menjadi pertimbangan bagi guru untuk memilih
teknik pembelajaran tutorial.
3) Kekurangan Teknik Tutorial
Kekurangan dari teknik pembelajaran tutorial adalah guru harus
benar-benar mempersiapkan diri jika para siswa yang bekerja
secara individu maupun dalam kelompok-kelompok kecil
membutuhkan bantuan atau pendampingan. Untuk itu setidaknya
harus lebih ada beberapa mentor untuk memandu para siswa
dalam berkegiatan. Ini penting agar keunggulan dari teknik
pembelajaran tutorial ini dapat didapatkan secara maksimal.
j) Teknik Problem Solving
1) Pengertian Teknik Problem Solving
Adalah suatu teknik pembelajaran dimana siswa diminta, diberi
kesempatan dan dimotivasi untuk memecahkan suatu masalah
yang sengaja disajikan dalam proses belajar mengajar. Dalam
teknik problem solving ini, siswa diminta untuk
mengembangkan cara berpikirnya agar tidak hanya terpaku pada
apa yang ada di buku pelajaran, tetapi mengkaitkan teori, materi
dan ilmu yang sudah mereka dapatkan untuk bisa memecahkan
permasalahan.
2) Kelebihan Teknik Problem Solving
Beberapa kelebihan dari teknik problem solving antara lain adalah
membiasakan siswa untuk menganalisa suatu masalah, termasuk
mencari hubungan sebab akibat serta mengkaitkan materi dan
ilmu pengetahuan yang sudah mereka dapatkan ke dalam
permasalahan yang di desain / diambil dari kehidupan nyata.
Selain itu teknik ini sangat baik untuk mengajar siswa dengan
kecerdasan intelektual yang baik dan mampu mengembangkan
kreatifitas mereka dalam mencari solusi-solusi alternatif yang
bahkan mungkin belum pernah ditemukan sebelumnya.
3) Kekurangan Teknik Problem Solving
Kekurangan teknik problem solving ini sebenarnya bukan terletak
pada siswa, melainkan guru. Para guru yang selalu mengajarkan
materi dengan text book thinking serta drill / pemberian tugas-
tugas sebaiknya berpikir ulang jika mau menggunakan teknik ini.
Setidaknya persiapkan siswa Anda sebelum mengajar
menggunakan teknik problem solving. Pastikan Anda memilih
masalah yang tepat untuk diselesaikan dan Anda sendiri sebagai
guru memiliki suatu pemecahan yang pasti dan secara umum
dapat diterima. Berbeda dengan guru dan siswa yang sedari awal
menikmati pembelajaran dengan penuh kreatifitas seperti riset,
analisa, presentasi dan diskusi, siswa yang bahkan tidak berani
untuk mengungkapkan pendapat akan sangat tersiksa serta tidak
mendapat manfaat apapun dari teknik ini.

F. Sumber Belajar
1. Pengertian sumber belajar
Menurut Dageng sumber belajar adalah segala sesuatu yang
berwujud benda dan orang yang dapat menunjang belajar sehingga
mencakup semua sumber yang mungkin dapat dimanfaatkan oleh tenaga
pengajar agar terjadi perilaku belajar.

Sedangkan menurut Januszewski dan Molenda sumber belajar


adalah semua sumber termasuk pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan
latar yang dapat dipergunakan peserta didik baik secara sendiri-sendiri
maupun dalam bentuk gabungan untuk menfasilitasi kegiatan belajar dan
meningkatkan kinerja belajar. Sejalan dengan pendapat itu, Seels dan
Richey menjelaskan bahwa sumber belajar adalah segala sumber
pendukung untuk kegiatan belajar, termasuk sistem pendukung dan
materi serta lingkungan pembelajaran. Sumber belajar bukan hanya alat
dan materi yang dipergunakan dalam pembelajaran, tetapi juga meliputi
orang, anggaran, dan fasilitas. Sumber belajar bisa termasuk apa saja
yang tersedia untuk membantu seseorang belajar.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sumber


belajar adalah semua sumber seperti pesan, orang, bahan, alat, teknik,
dan latar yang dimanfaatkan peserta didik sebagai sumber untuk kegiatan
belajar dan dapat meningkatkan kualitas belajarnya.

2. Fungsi sumber belajar


Morrison dan Kemp mengatakan bahwa sumber belajar yang ada
agar dapat difungsikan dan dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya dalam
pembelajaran. Berikut ini fungsi dari sumber belajar untuk:
a. Meningkatkan produktivitas pembelajaran mellaui: mempercepat
laju belajar dan membantu pengajar untuk menggunakan waktu
secara lebih baik, mengurangi beban guru/dosen dalam menyajikan
informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan
mengembangkan gairah belajar murid/mahasiswa.
b. Memberikan kemungkinan Pembelajaran yang sifatnya lebih
individual, melalui: mengurangi kontrol guru/dosen yang kaku dan
tradisional, memberikan kesempatan kepada murid/mahasiswa untuk
belajar sesuai dengan kemampuannya.
c. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran, melalui:
perencanaan program pembelajaran yang lebih sistematis,
pengembangan bahan pembelajaran berbasis penelitian.
d. Lebih memantapkan pembelajaran, melalui: peningkatkan
kemampuan manusia dalam penggunaan berbagai media
komunikasi, penyajian data dan informasi secara lebih konkrit.
e. Memungkinkan belajar secara seketika, melalui pengurang jurang
pemisah antara pelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan
realitas yang sifatnya konkrit. memberikan pengetahuan yang
bersifat langsung.
f. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, terutama
dengan adanya media massa, melalui: pemanfaatan secara bersama
yang lebih oleh luas tenaga tentang kejadian-kejadian yang langka,
penyajian informasi yang mampu menembus batas geografis.

3. Manfaat sumber belajar


Andi Prastowo mengemukakan di dalam bukunya, bahwa manfaat
sumber belajar ada enam diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Memberi pengalaman belajar secara langsung dan kongkret kepada


siswa,misalnya karyawisata ke objek seperti masjid, makam, dan
museum.
b. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi
ataudilihat, secara langsung dan konkret, misalnya: denah, sketsa,
foto, film, dan majalah.
c. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di
dalamkelas. Misalnya: buku tes, foto, narasumber.
d. Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru, misalnya: buku
bacaan,ensiklopedia, dan koran.
e. Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan
(terhadapinstruksional), baik dalam lingkup makro (misalnya, belajar
sistem jarah jauh melalui modul) maupun mikro pengaturan ruang
kelas yang menarik,simulasi, penggunaan film, dan proyektor. Dapat
merangsang untuk berfikir, bersikap, dan berkembang lebih
lanjut,misalnya: buku teks, buku bacaan, dan film yang mengandung
daya penalaran sehingga dapat merangsang siswa untuk berfikir,
menganalisis,dan berkembang lebih lanjut.

Jadi, dapat disimpulkan bahwasanya manfaat sumber belajar dapat


memudahkan para pendidik ataupun orang tua untuk melakukan proses
pembelajaran baik di dalam kelas maupun di lingkungan sekitar, agar
pesertadidik dapat lebih mudah memahami suatu materi pembelajaran
yang di berikan.Dilihat dari pihak yang memanfaatkan sumber belajar,
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendekatan pembelajaran adalah suatu landasan filosopi dalam
memandang bagaimana melaksanakan proses pembelajaran agar tujuan yang
diharapkan tercapi. Dalam pembelajaran metode dan pendekatan
pembelajaran tidak biasa dipisahkan karena merupakan alat dan cara yang
digunakan untuk menunjang kelancaran Pendidikan. Pendekatan, lebih
menekankan pada strategi dalam perencanaan sedangkan metode lebih
menekankan pada Teknik pelaksanaanya.
Metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai seperangkat cara
menyampaikan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, dengan
situasi yang sesuai dengan model dan pendekatan yang telah ditentukan, dan
adanya guru sebagai pembawa pesan. Ada beberapa jenis metode
pembelajaran yaitu metode ceramah, metode diskusi, metode demonstrasi,
metode eksperimental, metode study tour (karya wisata), metode latihan
keterampilan, metode pengajaran beregu.
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan
seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesipik. sumber
belajar adalah semua sumber seperti pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan
latar yang dimanfaatkan peserta didik sebagai sumber untuk kegiatan belajar
dan dapat meningkatkan kualitas belajarnya. Pendekatan, model, metode,
media,Teknik pembelajaran dan sumber belajar merupakan titik tolak atau
sudut pandang terhadap proses pembelajaran atau merupakan gambaran pola
umum perbuatan guru dengan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dan
meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik
siswa dalam mencapai sasarannya belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Wijayanti. (2015). Konsep Dasar Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik


dan Model Pembelajaran. Purworejo

Prastowo, Andi. (2017). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Tematik Terpadu. Yogyakarta. Kencana

Oktavia, Shilphy. (2020). Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta. Penerbit


depublis Grup penerbit CV Budi Utama

Fadillah, Farrah, S. (2020). Pengertian Model Pembelajaran Beserta Fungsi dan


Jenis. Pasuruan. Nesabamedia

Adi. 10 Teknik Pembelajaran Terbaru Beserta Kelebihan dan Kekurangannya.


Esai Edukasi

Supriyadi. (2015). Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran.


Aceh

Prastowo, Andi. (2018). Sumber Belajar dan Pusat Sumber Belajar Teori dan
Aplikasinya di Sekolah/Madrasah. Jakarta. Prenada Media Group

Anda mungkin juga menyukai