Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ANALISIS DESAIN PEMBELAJARAN/MENGELOLA


PEMBELAJARAN SECARA EFEKTIF

Dipresentasikan untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah


Desain Pembelajaran

Oleh :
NURMINA MUNAWAROH
80200221097

Dosen Pemandu:

Dr. H. A. Marjuni, S.Ag., M.Pd.I


Dr. Rappe, S.Ag., M.Pd.I

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PASCA SARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim…
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya. Sehinnga, kami dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “Analisis Desain Pembelajaran/Mengelola Pembelajaran
Secara Efektif”. Sholawat serta salam tak lupa juga kita limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Dengan rasa kesungguhan, penyusun makalah ini dihadapkan pada
pengetahuan dan kemampuan serta waktu yang sangat terbatas, sehingga kami sadar
bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Dan terima kasih
kami ucapkan terkhusus kepada Ibu Dr. H. A. Marjuni, S.Ag., M.Pd.I selaku dosen 1
yang telah membantu dan membimbing dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini maasih jauh dari
kata sempurna, untuk itu kami dengan senang hati menerima segala saran dan
masukkan yang bersifat membangun. Harapan kami semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk orang lain dan untuk menambah ilmu pengetahuan.

Morowali, 27 April 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................. i
DATAR ISI .......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
A. Analisis Desain Pembelajaran ................................................................... 3
B. Mengelola Pembelajaran secara Efektif ................................................... 5
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ............................................................................................... 10
B. Saran.......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru merupakan komponen pendidikan yang memegang tanggung jawab atas
berhasil dan gagalnya pengajaran, oleh karena itu guru dituntut untuk selalu
meningkatkan keprofesionalannya sebagai seorang guru. Salah satu tugas yang
harus dilakukan oleh guru yang berhubungan dengan proses belajar mengajar
adalah mengadakan perencanaan pengajaran yang cermat dan mengadakan
analisa tujuan, memilki bahan dan metode yang tepat serta mendukung proses
belajar mengajar secara sistematis dan menganalisa hasil belajar untuk
mendiagnosa kelemahan siswa dan dapat memberikan bantuan yang diperlukan
oleh siswa.
Sebelum melaksanakan pengajaran, langkah yang harus ditempuh oleh seorang
guru adalah membuat analisis desain pembelajaran yang merupakan alat yang
membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pengajaran secara efektif dan
efesien dan merupakan salah satu indikator dari kualitas pengajaran yang
bertanggung jawab. Pembelajaran memiliki hakikat desain (perencanaan atau
perancangan) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa.
Di pelaksanaan pembelajaran yang aktif peserta didik tidak hanya disodorkan
dengan materi-materi yang beragam, namun lebih cenderung fokus kepada
metodenya. Beberapa orang mengatakan bahwa metode pembelajaran jauh lebih
penting dibanding materi pembelajaran itu sendiri, dalam suatu realita bahwa kiat
penyampaian berorientasi komunikatif akan lebih disenangi oleh peserta didik,
walaupun sebenarnya materi yang disampaikan sesungguhnya tidak terlalu
disenangi, namun ada sebaliknya juga meski materi cukup baik, karena

1
disampaikan dengan cara yang tidak menarik, maka materi itu sendiri kurang
dapat dicerna oleh peserta didik.1
Pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan
pendidikan. Pembelajaran yang efektif memerlukan desain yang tepat dan
pengelolaan yang terencana agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
posisif serta efektif. Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai analisis desain
dan pengelolaan pembelajaran secara efektif.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas penulis dapat merumuskan masalah sebagi berikut:
1. Apakah Analisis Desain Pembelajaran?
2. Bagaimana mengelola pembelajaran secara efektif?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Analisis Desain Pembelajaran.
2. Untuk mengetahui mengelola pembelajaran secara efektif.

1
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta : Ciputat Pers, 2002), hlm.
39

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Desain Pembelajaran


Secara etimologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Analisis memiliki arti
sebagai tindakan penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui
keadaan yang sebenarnya. Dalam makna lain analisa atau analisis dikatakan
sebagai kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah kegiatan atau tindakan guna
meneliti struktur kegiatan atau tindakan tersebut secara mendalam.
Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan sebagai suatu upaya merangkum sejumlah
besar data mentah yang berkaitan dengan pendidikan, untuk kemudian diolah menjadi
informasi yang dapat dipelajari dan diterjemahkan dengan cara yang singkat dan penuh
arti.
Desain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya
sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses. Sebagai
disiplin, desain pembelajaran membahas berbagai penelitian dan teori tentang
strategi serta proses pengembangan pembelajaran dan pelaksanaannya. Sebagai
ilmu, desain pembelajaran merupakan ilmu untuk menciptakan spesifikasi
pengembangan, pelaksanaan, penilaian, serta pengelolaan situasi yang
memberikan fasilitas pelayanan pembelajaran dalam skala makro dan mikro
untuk berbagai mata pelajaran pada berbagai tingkatan kompleksitas. Sebagai
sistem, desain pembelajaran merupakan pengembangan sistem pembelajaran dan
sistem pelaksanaannya termasuk sarana serta prosedur untuk meningkatkan mutu
belajar.
Sementara itu desain pembelajaran sebagai proses menurut Syaiful Sagala
(2005:136) adalah pengembangan pengajaran secara sistematik yang digunakan
secara khusus teori-teori pembelajaran unuk menjamin kualitas pembelajaran.
Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa penyusunan perencanaan

3
pembelajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pembelajaran yang
dianut dalam kurikulum yang digunakan.
Dengan demikian dapat disimpulkan desain pembelajaran adalah praktek
penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat
terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik. Proses
ini berisi penentuan status awal dari pemahaman peserta didik, perumusan tujuan
pembelajaran, dan merancang "perlakuan" berbasis-media untuk membantu
terjadinya transisi. Idealnya proses ini berdasar pada informasi dari teori belajar
yang sudah teruji secara pedagogis dan dapat terjadi hanya pada siswa, dipandu
oleh guru, atau dalam latar berbasis komunitas.
Analisis desain pembelajaran sangat penting dilakukan untuk menghasilkan
desain pembelajaran yang efektif. Dalam melakukan analisis desain
pembelajaran, terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan, antara lain:
a. Menganalisis Kebutuhan Pembelajaran
Kebutuhan pembelajaran adalah suatu keadaan atau kondisi akan hal-hal
yang harus dipenuhi dalam proses belajar mengajar. Analisis kebutuhan
pembelajaran dilakukan untuk menentukan apa yang perlu dicapai oleh siswa
dalam proses pembelajaran tersebut. Analisis kebutuhan ini dilakukan dengan
mempertimbangkan tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, dan kondisi
lingkungan pembelajaran.
b. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan analisis kebutuhan pembelajaran, langkah selanjutnya
adalah merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan ini harus jelas dan spesifik
agar siswa dapat memahami apa yang harus dicapai melalui proses
pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran dapat merujuk pada
keterampilan, pengetahuan, atau sikap yang harus dikuasai oleh siswa.
c. Memilih Strategi Pembelajaran
Setelah merumuskan tujuan pembelajaran, langkah berikutnya adalah
memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.

4
Strategi ini dapat berupa penggunaan media pembelajaran, teknologi, atau
metode pembelajaran. Pemilihan strategi pembelajaran perlu disesuaikan
dengan karakteristik siswa dan jenis mata pelajaran yang diajarkan.
d. Membuat Desain Pembelajaran
Setelah melakukan pemilihan strategi pembelajaran, langkah terakhir adalah
membuat desain pembelajaran yang terstruktur dan terorganisasi. Desain
pembelajaran harus mencakup materi pelajaran, aktivitas siswa, dan penilaian.
Desain pembelajaran perlu dilakukan secara sistematis dan terencana agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif.

B. Mengelola Pembelajaran Secara Efektif


Kata Pengelolaan atau mengelola pembelajaran terdiri dari dua kata yaitu kata
pengelolaan/mengelola dan pembelajaran. Kata pengelolaan dapat diartikan
“manajemen”.Manajemen adalah kata yang aslinya dari bahasa inggris, yaitu
“Management” yaitu ketatalaksanaan dan tata pimpinan.2
Pembelajaran atau pengajaran adalah suatu proses yang dilakukan untuk
mengirimkan informasi atau pengetahuan dari seorang pengajar atau instruktur
kepada seorang pelajar atau siswa. Desain pembelajaran yang efektif adalah
kunci untuk memastikan bahwa siswa dapat memahami dan mengingat apa yang
diajarkan dalam cara yang mudah, menyenangkan dan bermanfaat.
Mengelola pembelajaran merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim
pembelajaran yang kondusif dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam
pembelajaran.3 Mengelola pembelajaran adalah cara guru menjalankan dan
mengontrol aktivitas kelas, misalnya mengatur ruang kelas, kebersihan kelas,

2
Syaiful Bahri dan Aswar Sain,Strategi Belajar Mengajar,(Cet. II; Jakarta: Rineka Cipta,2002), h.96.
3
E.Mulyasa,op.cit., h.91.

5
perabot kelas, startegi tempat duduk kehadiran siswa dan hal lainnya yang ada
hubungan dengan pekerjaan guru sebagai manajer kelas.4
Arikunto mendefinisikan pengelolaan pembelajaran adalah suatu usaha yang
dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran atau orang yang membantunya
dengan maksud agar tercapai kondisi optimal, sehingga dapat terlaksana kegiatan
belajar seperti yang diharapkan.5
Hal-hal yang bisa dilakukan dalam menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi pembelajaran efektif seperti lingkungan belajar, teknologi,
kurikulum, serta berkonsentrasi pada strategi pembelajaran yang tepat, yaitu :
a. Pertama-tama, lingkungan belajar yang kondusif dapat sangat mempengaruhi
tingkat keberhasilan siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Sebuah
lingkungan belajar yang baik harus mencakup hal seperti kelas atau ruang
belajar yang nyaman, peralatan teknologi yang baik, dan suasana belajar yang
kondusif. Selain itu, membiasakan siswa untuk memperhatikan lingkungan
sekitar seperti halnya kebersihan ruangan agar aman dan nyaman untuk
belajar.
b. Kedua, teknologi yang digunakan dalam pembelajaran juga harus
dipertimbangkan. Teknologi yang modern dapat meningkatkan efektivitas
pembelajaran yang berarti bisa meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran. Hal ini dapat mencakup hal seperti penggunaan perangkat
lunak pembelajaran atau aplikasi pembelajaran online atau ICT. Pemanfaatan
teknologi bisa menjadi salah satu alternatif metode belajar sebagai media
yang dapat membantu dalam memahami materi yang disampaikan.
c. Ketiga, kurikulum atau materi yang sedang dipelajari juga perlu diperhatikan.
Kurikulum atau materi yang diajarkan harus relevan dengan kebutuhan siswa
serta memperhatikan kemampuan siswa. Materi yang diajarkan juga harus
4
Daniel C.Kambey, Ditaktik Metodik, (Manado: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negri Manado
1999), h.204.
5
Suharsimi Arikunto,Pengelolaan Pembelajaran Pada Siswa (Sebuah Pendekatan Evaluatif ),(Jakarta
:Raja Grafindo Persada,1996), h.11.

6
dalam rangka untuk memperoleh kemampuan atau keterampilan dasar yang
dibutuhkan siswa dalam lingkup pendidikan yang relevan.
d. Keempat, strategi pembelajaran yang diterapkan harus disesuaikan dengan
kebutuhan siswa. Misalnya, siswa dapat dipisahkan berdasarkan kemampuan
mereka yang nyata, yang akan lebih efektif bagi mereka dalam memahami
dan mempelajari mata pelajaran. Hal ini dapat melibatkan pengajaran kelas
kecil, kerja kelompok, presentasi, dan diskusi kelompok.
e. Kelima, penting bagi pengajar atau instruktur untuk menetapkan tujuan yang
jelas dan efektif dalam proses pembelajaran. Tujuan-tujuan ini harus
bermanfaat bagi siswa dan mengarah pada keberhasilan akademik. Selain itu,
strategi evaluasi pengukuran hasil belajar juga perlu diterapkan secara teratur
untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
Prinsip-prinsip pengelolaan pembelajaran
Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam rangka membangun
makna atau pemahaman karenanya dalam pembelajaran guru perlu memberikan
motivasi kepada siswa untuk menggunakan potensi dan otoritas yang dimiliknya,
untuk membangun suatu gugusan, pencapaian keberhasilan belajar tidak hanya
menjadi tanggungjawab siswa, tetapi guru ikut bertanggungjawab untuk menciptakan
motivasi yang mendorong prakarsa motivasi siswa untuk melakukan kegiatan-
kegiatan sepanjang hayat, oleh karena itu, dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran, guru harus memperhatikan beberapa prinsi, kegiatan pembelajaran
sebagai berikut:

1. Berpusat pada siswa


Setiap siswa pada dasarnya berbeda, dan telah ada dalam dirinya minat
(Interest) kemampuan (Ability), kesenagan (Preference), pengalaman
(Experience), dan cara belajar (Learning Style) yang beda antara siswa yang
satu dengan yang lainnya.

7
2. Pembalikan makna belajar
Dalam konsep tradisional belajar hanyalah diartikan penerimaan informasi
oleh peserta didik dan sumber belajar dalam hal ini guru, dalam kurikulum
berbasis kompetensi makna belajar tersebut harus dibalik dimana belajar
diartikan merupakan proses aktivasi dan kegiatan siswa dalam membangun
pengetsahuan dan pemahaman terhadap informasi atau pengalaman.
3. Belajar dengan melakukan
Pada hakikatnya dalam kegiatan belajar siswa melakukan aktivitas-aktivitas.
Aktivitas siswa akan sangat ideal bila dilakukan dalam kegiatan nyata yang
melibatkan dirinya, terutama untuk mencari dan menemukan, serta
mempraktekannya sendiri.
4. Mengembngakan kemampuan sosilal kognitip dan emosional
Dalam kegaiatan pemelajar siswa siswa harus dikondisikan dalam suasana
interaksi dengan orang lain seperti antara siswa dengan guru.
5. Mengembangkan keingintahuan dan fitrah bertahun
Manusia terlahir memiliki rasa ingin tahu dan imajinasi yang dimiliki siswa
merupakan modal dasar untuk bersikap peka, kritis, mandiri, dan kreatif.
6. Mengembangkan pemecahan masalah
Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang akan dihadapkan kepada berbagai
permasalahan yang harus dipecahkan.
7. Mengembangkan kreatifitas siswa
Siswa memiliki potensi yang ber berbeda perbedaan itu terlihat dalam pola
pikir daya imajinasi fantasi dan hasil karyanya karena itu, kegiatan
pembelajaran perlu dipilih dan dirancang agar memberikan kesempatan dan
kegiatan kreasi secara berkesinambungan dalam rangka mengembngakan
kreatifitas siswa.
8. Mengembangkan kemampuan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan dan
penyempurnaan. Agar ilmu pengetahuan dan teknologi yang diproduksi

8
manusia dapat dimanfaatkan oleh manusia pada umumnya serta siswa pada
khususnya. Siswa perlu mengenal dan mampu menggunakan ilmu
pengetahuan dan teknologi sejak dini serta tidak gagap terhadap
perkembangan ilmu dan teknologi.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran yang efektif memerlukan desain dan pengelolaan yang terencana
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif. Analisis desain
pembelajaran dan pengelolaannya yang efektif dapat membantu proses
pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, perlu dilakukan
analisis desain dan pengelolaan pembelajaran secara efektif agar pembelajaran
dapat berjalan dengan lebih baik.
pembelajaran yang efektif adalah proses belajar yang partisipatif dan kolaboratif
antara pengajar dan siswa. Untuk mencapai hal ini, strategi pembelajaran yang
tepat dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran
seperti lingkungan belajar dan teknologi, kurikulum dan strategi pembelajaran
yang efektif harus diterapkan. Dengan demikian, pembelajaran yang efektif dapat
dicapai dan menghasilkan kesuksesan akademik bagi siswa.
B. Saran
Guru dalam mengelola pembelajaran tidak luput dari permasalahan. Namun
selalu terbuka kesempatan dan waktu untuk bereksperimen kecil-kecilan untuk
mengatasi permasalahan pembelajaran dengan mengikuti pola metode ilmiah
dalam pembelajaran secara bertahap.

10
DAFTAR PUSTAKA

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta : Ciputat
Pers, 2002), hlm. 39
Syaiful Bahri dan Aswar Sain,Strategi Belajar Mengajar,(Cet. II; Jakarta: Rineka
Cipta,2002), h.96.

E.Mulyasa,op.cit., h.91.
Daniel C.Kambey, Ditaktik Metodik, (Manado: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negri Manado 1999), h.204.
Suharsimi Arikunto,Pengelolaan Pembelajaran Pada Siswa (Sebuah Pendekatan
Evaluatif ),(Jakarta :Raja Grafindo Persada,1996), h.11.
Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama | Vol. 11 No. 1, Januari – Juni
2019
http://ibnu-soim.blogspot.com/2012/11/mengelola-pembelajaran-secara-efektif.html
https://core.ac.uk/download/pdf/289987105.pdf

Anda mungkin juga menyukai