Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DASAR, PROSES DAN PERANAN GURU DALAM

ADMINISTRASI KURIKULUM
Makalah Ini Ditulis Guna Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan

Dosen Pengampu :
Dr. Anisah, M.Pd.
Nikmah Hayati, M.Pd.

Kelompok Dua:

Diah Fitri Azhari (21004058)


Dinda Syahra Varelia (21018010)
Rahma Ananda (21004085)
Septia Eka Putri (21004137)
Yunita Maila Via (21016131)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
dengan lancar. Salawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW, utusan
dan manusia pilihan-Nya. Makalah ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Administrasi dan Supervisi Pendidikan oleh dosen Dr. Anisah, M.Pd. dan Nikmah Hayati,
M.Pd. tentang “Konsep Dasar, Proses dan Peranan Guru Dalam Kurikulum Administrasi
Pendidikan

Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari keterbatasan dan kekurangan yang
dirasakan, mengingat pengetahuan dan pengalaman penulis masih terbatas. aka da yang
sempurna di dunia ini kecuali Allah SWT. Oleh karena itu, penulis berharap agar semua pihak
dapat memberikan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Padang, 13 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................I
DAFTAR ISI...................................................................................................................................II
BAB 1..............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................2
BAB II..............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
A. Pengertian Kurikulum Dan Administrasi Kurikulum..................................................3
B. Proses Administrasi Kurikulum....................................................................................5
1. Perencanaan............................................................................................................5
2. Pelaksanaan............................................................................................................5
3. Pengawasan............................................................................................................7
4. Evaluasi..................................................................................................................8
C. Peran Guru Dalam Administrasi Kurikulum................................................................8
1. Guru sebagai Perancang.........................................................................................8
2. Guru sebagai Evaluator..........................................................................................8
3. Guru sebagai Motivator.........................................................................................9
D. Prinsip-Prinsip Administrasi Kurikulum......................................................................9
1. Prinsip berorientasi pada tujuan.............................................................................9
2. Prinsip Relavansi.................................................................................................10
3. Prinsip Efektifitas.................................................................................................10
4. Prinsip Efisiensi...................................................................................................10
5. Prinsip Fleksibilitas..............................................................................................10
6. Prinsip Integritas..................................................................................................11
7. Prinsip Sinkronisasi.............................................................................................11
9. Prinsip Objektifitas..............................................................................................11
10. Prinsip Demokrasi..............................................................................................11
E. Kegiatan Operasional Administrasi Kurikulum.........................................................12
BAB III..........................................................................................................................................13
PENUTUP......................................................................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................................13
B. Saran...........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sudah terbayang oleh kita membaca ataupun mendengar istilah


administrasi pendidikan. Administrasi dapat dijadikan sebagai proses dan dapat pula
dimaknai sebagai tugas atau tanggung jawab. Administrasi dalam konteks ini
berhubungan dengan pendidikan. Di sekolah sendiri, terdapat bidang tugas yang
wajib dikelola dalam administrasi sekolah sebagaimana dipaparkan oleh Patsun
(dalam Satrio ddk, 2021) salah satunya adalah Administrasi Kurikulum.
Salah satu komponen penting dalam pendidikan yang sering diabaikan
adalah kurikulum. Kurikulum memiliki posisi strategis karena secara umum
kurikulum merupakan deskripsi dari visi, misi, dan tujuan pendidikan sebuah bangsa.
Hal ini sekaligus memposisikan kurikulum sebagai sentral muatan-muatan nilai yang
akan ditrans formasikan kepada peserta didik
Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
pembinaan secara kontinyu terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan
efisien demi
membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Maka dari itu
diperlukan campur tangan administrasi pendidikan di dalam penerapannya. Sehingga
guru dan kepala sekolah adalah tokoh utama dalam memahami kurikulum tersebut
sebelum dilaksanakan dalam proses pengembangan kurikulum. Peran guru lebih
banyak dalam ruang kelas. Guru sangat beperan dalam administrasi kurikulum yakni
sebagai implementer, adapters, developers dan researches. Berikut akan dibahas
terkait bagaimana konsep dasar, proses dan peranan guru dalam administrasi
pendidikan.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah


sebagai berikut, antara lain:
1. Bagaimana konsep dasar administrasi pendidikan ?
2. Bagaimana proses dalam adminsitrasi pendidikan ?
3. Bagaimana Peranan guru dalam administrasi pendidikan ?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan juga rumusan masalah di atas, tujuan dari
penulisan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui bagaimana konsep dasar administrasi kurikulum.
2. Untuk mengetahui bagaimana proses dalam administrasi pendidikan.
3. Untuk mengetahui bagaimana peranan guru dalam administrasi pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum Dan Administrasi Kurikulum

Istilah kurikulum (Curriculum) yang pada awalnya digunakan dalam dunia


olahraga, berasal dari kata curir(pelari) dan curere (tempat berpacu). Pada saat itu
kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari
start sampai finish untuk memperoleh medali atau penghargaan.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional :
"Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu".

Definisi kurikulum menurut beberapa ahli:


1. Menurut George A. Beaucham (1976), kurikulum sebagai bidang studi membentuk
suatu teori yaitu teori kurikulum. Selain sebagai bidang studi kurikulum juga sebagai
rencana pengajaran dan sebagai suatu sistem (sistem kurikulum) yang merupakan
bagian dari sistem persekolahan.
2. Menurut Hilda Taba (1962), Kurikulum sebagai a plan for learning, yakni sesuatu
yang direncanakan untuk dipelajari oleh siswa. Sementara itu, pandangan lain
mengatakan bahwa kurikulum sebagai dokumen tertulis yang memuat rencana untuk
peserta didik selama di sekolah.(Hilda Taba ;1962 dalam bukunya “Curriculum
Development Theory and Practice).
3. Nengly and Evaras (1976), Kurikulum adalah semua pengalaman yang direncanakan
yang dilakukan oleh sekolah untuk menolong para siswa dalam mencapai hasil belajar
kepada kemampuan siswa yang paling baik.
4. J. Galen Saylor dan William M. Alexander dalam buku Curriculum Planning for
Better Teaching on Learning (1956), menjelaskan arti kurikulum sebagai berikut The
curriculum is the sum totals of schools efforts to influence learning, whether in the
class room, on the play ground, or out of school. Jadi segala usaha sekolah untuk

3
mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruang kelas, di halaman sekolah, atau di
luar sekolah termasuk kurikulum. Kurikulum meliputi juga apa yang disebut kegiatan
ekstra kulikuler.
5. J. Lloyd Trump dan Delmas F. Miller dalam buku school improvement. Menurut
mereka dalam kurikulum juga termasuk metode mengajar dan belajar, cara
mengevaluasi murid dan seluruh program, perubahan tanaga mengajar, bimbingan
dan penyuluhan, supervisi dan administrasi dan hal-hal struktural mengenai waktu,
jumlah ruangan serta kemingkinan memilih mata pelajaran.
6. Menurut Valiga, T & Magel, C. Kurikulum adalah urutan pengalaman yang ditetapkan
oleh sekolah untuk mendisiplinkan cara berfikir dan bertindak.
7. Purwadi (2003) memilah pengertian kurikulum menjadi enam bagian : (1) kurikulum
sebagai ide; (2) kurikulum formal berupa dokumen yang dijadikan sebagai pedoman
dan panduan dalam melaksanakan kurikulum; (3) kurikulum menurut persepsi
pengajar; (4) kurikulum operasional yang dilaksanakan atau dioprasional kan oleh
pengajar di kelas; (5) kurikulum experience yakni kurikulum yang dialami oleh
peserta didik; dan (6) kurikulum yang diperoleh dari penerapan kurikulum.
8. Menurut Harsono (2005), kurikulum merupakan gagasan pendidikan yang
diekpresikan dalam praktik. Dalam bahasa latin, kurikulum berarti track atau jalur
pacu. Saat ini definisi kurikulum semakin berkembang, sehingga yang dimaksud
kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan tetapi juga termasuk seluruh program
pembelajaran yang terencana dari suatu institusi pendidikan.
9. Bara, Ch (2008), Kurikulum yakni bahwa konsep kurikulum dapat diklasifikasikan ke
dalam empat jenis pengertian yang meliputi: (1) kurikulum sebagai produk; (2)
kurikulum sebagai program; (3) kurikulum sebagai hasil yang diinginkan: dan (4)
kurikulum sebagai pengalaman belajar bagi peserta didik.

Administrasi Kurikulum merupakan seluruh proses kegiatatan yang direncanakan dan


diusahakan sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap
situasi belajar mengajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Administrasi Kurikulum juga diartikan sebagai
program pelayanan pendidikan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan dalam

4
pendidikan. Dalam proses pembelajaran, kurikulum sangat dibutuhkan, kurikulum
sebagai pedoman untuk menyusun target dalam proses belajar mengajar.
Secara operasional kegiatan Administrasi/Manajemen Kurikulum itu dapat meliputi
tiga kegiatan pokok, yaitu:
1. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas Guru
2. Kegiatan yang berhubungan dengan Tugas Peserta Didik/ Siswa
3. Kegiatan yang berhubungan dengan Seluruh Sivitas Akademika atau warga sekolah/
lembaga pendidikan.

B. Proses Administrasi Kurikulum

1. Perencanaan
Perencanaan kurikulum yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional
meliputi :
a. Penyusunan program dan pengembangan kurikulum yang terdiri atas:
▪ Landasan, program dan pengembangan kurikulum
▪ Garis-garis besar program pengajaran
▪ Pedoman pelaksanaan kurikulum

b. Penyusunan pedoman teknis pelaksanaan kurikulum seperti pedoman


penyusunan kalender pembagian tugas guru penyusunan jadwal pelajaran,
penyusunan program pengajaran dan pedoman penyusunan persiapan
pengajaran. Prinsip dalam pengembangan dan perumusan kurikulum adalah:
Prinsip relevansi, Prinsip efektifitas, Prinsip efisiensi, Prinsip kontuinitas,
Prinsip fleksibilitas.

2. Pelaksanaan
Pelaksanaan kurikulum dapat diidentifikasi menjadi tiga kelompok yakni
yang menyangkut kegiatan proses belajar mengajar, siswa, dan menyangkut guru.
a. Kegiatan yang menyangkut proses belajar mengajar
1) Penyusunan rencana kerja tahunan, semesteran, bulanan, dan mingguan

5
2) Penyusunan jadwal pelajaran
3) Penyusunan jadwal ulangan dan ujian
4) Penyusunan daftar buku dan alat pelajaran yang akan digunakan dalam
berbagai kegiatan belajar.
5) Penyusunan norma penilaian
6) Pencatatan dan pelaporan hasil-hasil kegiatan dan prestasi belajar siswa
7) Penyusunan rencana dan jadwal kegiatan belajar diluar kelas dan belajar
diluar sekolah.

b. Kegiatan yang menyangkut siswa


1) Menentukan jumlah dan syarat siswa yang akan diterima
2) Perencanaan untuk pengarahan dan pelayanan siswa dalam penyelesaian
program inti dan program pilihan
3) Merencanakan dan melaksanakan peraturan kenaikan kelas.
4) Pencatatan segala sesuatu mengenai kegiatan siswa dan hasilnya di sekolah

c. Kegiatan yang menyangkut Guru


1) Pengaturan tugas mengajar dan tugas piket
2) Pengaturan bimbingan guru terhadap siswa
3) Penyusunan satuan pelajaran
4) Penyusunan program kegiatan
5) Pengaturan mengenai tugas belajar/penataran guru

Pada intinya pelaksanaan kurikulum merupakan pelaksanaan interaksi


belajar mengajar, yang dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu persiapan,
pelaksanaan pelajaran dan penutup. Tahap persiapan pelajaran adalan kegiatan
yang dilakukan oleh guru sebelum mulai mengajar antara lain, memeriksa ruang
kelas, mengabsen siswa, 51 kesiapan alat dan mesia, serta kesiapan siswa. Tahap
pelaksanaan pelajaran adalah kegiatan mengajar sesungguhnya oleh guru dan
sudah ada interaksi langsung dngan siswa mengenai materi yang diajarkan.
Kegiatan administrasi kurikulum yang dilaksanakan oleh guru pada waktu

6
pelaksanaan pengajaran ada dua hal yaitu mengisi buku kemajuan kelas dan
mengisi buku bimbingan belajar siswa. Tahap penutup yaitu kegiatan yang terjadi
dikelas setelah guru selesai melaksanakan tugas mengajar.

3. Pengawasan
Secara umum pemantauan kurikulum bertujuan untuk mempercepat pengumpulan
dan penerimaan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam
mengatasi permasalahan pelaksanaan kurikulum. Secara khusus pemantauan
kurikulum bertujuan untuk :
a. Memberikan umpan balik bagi kebutuhan program pendidikan
b. Memberikan umpan balik bagi ketercapaian tujuan kurikulum
c. Memberikan umpan balik bagi metode pelaksanaan kurikulum
d. Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian kurikulum
e. Memberikan bahan kajian untuk membatasi masalah-masalah dan hambatan
yang di hadapi di lapangan.

Pelaksanaan pemantauan kurikulum dapat dilaksanakan dengan cara :


a. Cara-cara rutin, yaitu dengan mempelajari dan menelaah laporan-laporan
tertulis yang telah di terima sebelumnya
b. Cara langsung, yakni dengan cara mengirimkan petugas ke lembaga yang
sedang melaksanakan kurikulum
c. Pertemuan melalui wahana komunikasi sosial yang ada.

Sistem administrasi kurikulum merupakan seperangkat unsure yang saling


berkaitan dan menunjang untuk mencapai tujuan dari kurikulum tersebut. Ada 4
dalam system administrasi kurikulum, yakni
a. Tujuan
b. Mata pelajaran (isi/ materi)
c. Metode dan organisasi (proses atau sistem penyampaian)
d. Evaluasi.

7
4. Evaluasi
a. Penilai, yaitu orang sangat berperan dalam pengembangan dan penerapan
kurikulum di sekolah, merupakan sebuah timyang bertugas dan merancang dan
mengumpulkan data sebagai badan dalam pengambil kebijakan dalam
pengambilan keputusan oleh pejabat sentral sekolah.
b. Guru, adalah tenaga professional yang paling nyata dalam memikul
perananpada satu evaluasi.
c. Komite, yaitu perwakilan dari masyarakat, kaum awam. Orang yang peduli
dengan pendidikan, pengelola, guru, tergantung pada peraturan sekolah dan
level kurikulum.
d. Konsultan, adalah tenaga ahli yang diambil dari luar untuk mengonsep
pendekatan evaluasi dan mengkoordinasikan evaluasi.

C. Peran Guru Dalam Administrasi Kurikulum

1. Guru sebagai Perancang


Menjadi seorang administrator, berarti tugas guru ialah merencanakan,
mengorganisasikan, menggerakkan, mengawasi dan mengevaluasi program
kegiatan dalam jangka pendek, menengah atau pun jangka panjang yang menjadi
perioritas tujuan sekolah. Untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan utama
sekolah, maka tugas perancang yaitu; menyusun kegiatan akademik (kurikulum
dan pembelajaran), menyusun kegiatan kesiswaan, menyusun kebutuhan sarana-
prasarana dan mengestimasi sumber-sumber pembiayaan operasional sekolah,
serta menjalin hubungan dengan orangtua, masyarakat, stakeholders dan instansi
terkait.
2. Guru sebagai Evaluator
Guru juga dikatakan sebagai evaluator, yaitu melakukan evaluasi/penilaian
terhadap aktivitas yang telah dikerjakan dalam sistem sekolah. Peran ini penting,
karena guru sebagai pelaku utamanya dalam menentukan pilihan-pilihan serta
kebijakan yang relevan demi kebaikan sistem yang ada di sekolah, baik itu
menyangkut kurikulum, pengajaran, sarana-prasarana, regulasi, sasaran dan

8
tujuan, hingga masukan dari masyarakat luas. 45 Seorang evaluator harus berlaku
objektif dan adil. Prinsip objektif dan adil merupakan penilaian yang tidak
dipengaruhi oleh faktor keakraban, atau dendam, melainakan berdasarkan proses
dan hasil yang menyeluruh, bersumber pada kriteria yang jelas, dilaksanakan
dalam suatu kondisi yang tepat, sehingga mampu menunjukkan prestasi belajar
peserta didik yang otentik. Bagi guru, penilaian seyogyanya didesain secara rapi,
frekuensi yang memadai dan berkesinambungan, serta diadministrasikan dengan
baik. Selain menilai kegiatan proses belajar peserta didik, guru juga harus mampu
menilai dirinya sendiri. Hal ini penting karena guru merupakan perencana,
pelaksana maupun penilai program pembelajaran. Dengan begitu diharapkan
pendidik memiliki pengetahuan yang memadai tentang dirinya sendiri dan
sekaligus mengerti proses dan hasil penilaian program hasil belajar peserta didik.
Manfaat dari evaluasi adalah mengukur tingkat keberhasilan dan sekaligus untuk
memperbaiki kinerja yang akan datang.

3. Guru sebagai Motivator


Peran guru sebagai motivator diharapkan dapat mendorong peristiwa belajar yang
menarik dan menyenangkan siswa. Peristiwa belajar tersebut antara lain: a.
menimbulkan minat dan memusatkan perhatian mahasiswa, b. menyampaikan
tujuan pembelajaran, c. mengingatkan kembali konsep/prinsip yang telah
dipelajari yang merupakan prasarat, d. memberikan bimbingan belajar, e.
memberikan umpan balik atas pelaksanaan tugas siswa, dan f.
mengukur/mengevaluasi hasil belajar siswa.

D. Prinsip-Prinsip Administrasi Kurikulum

Menurut Sudirman S. prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum antara lain adalah


sebagai berikut:
1. Prinsip berorientasi pada tujuan
Kurikulum sebagai suatu system memiliki komponen tujuan, materi, metode,
dan evaluasi. Komponen tujuan merupakan focus bagi komponen-komponen

9
lainnya dalam pengembangan system tersebut. Ini berarti pengembangan
kurikulum harus berorientasi pada tujuan. Prinsip ini menegaskan bahwa tujuan
merupakan arah bagi pengembangan komponen-komponen lainnya dalam
pengembangan kurikulum. Untuk itu tujuan kurikulum harus jelas, artinya tujuan
kurikulum harus dapat dipahami dengan jelas oleh para pelaksana kurikulum
untuk dapat dijabarkan menjadi tujuan-tujuan lainnya yang lebih spesifik dan
operasional. Tujuan kurikulum juga harus hkomprehensif, yakni meliputi aspek
domain tujuan, baik kognitif, afektif maupun psikomotor. Hal ini perlu
diperhatikan agar keluaran yang dihasilkan menguasai ketiga aspek domain tujuan
tersebut secara utuh.
2. Prinsip Relavansi
Yang dimaksud dengan prinsip relevansi adalah kesesuaian antara
pendidikan dengan tuntutan kehidupan. Prinsip relevansi pendidikan dengan
kehidupan, sekurang-kurangnya terdapat tiga segi yang harus sesuai (relevan),
yaitu relevansi pendidikan dengan lingkungan siswa, relevansi pendidikan dengan
kehidupan sekarang dan yang akan datang, dan relevansi pendidikan dengan
tuntutan pekerjaan.
3. Prinsip Efektifitas
Yang dimaksud prinsip efektifitas dalam pendidikan adalah sampai
sejumlah mana tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pendidikan yang telah
dirumuskan dapat tercapai. Prinsip efektivitas pendidikan dapat ditinjau dari dua
segi, yaitu efektivitas mengajar guru dan efektivitas belajar murid.
4. Prinsip Efisiensi
Yang dimaksud dengan prinsip efisiensi dalam pendidikan yaitu
seimbangnya usaha yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dengan hasil
yang dicapai oleh lulusan atau peserta didik. Dalam pengembangan kurikulum
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prinsip efisiensiini adalah waktu yang
digunakan, tenaga yang dikeluarkan, peralatan dan biaya yang dikeluarkan
sedapatnya dapat mencapai hasil atau tujuan yang diharapkan.
5. Prinsip Fleksibilitas

10
Fleksibilitas ini artinya lentur atau tidak kaku dalam memberikan
kebebasan bertindak. Dalam kurikulum pengertian tersebut dimaksudkan
kebebasan dalam memilih program-program pendidikan bagi murid dan
kebebasan dalam mengembangkan program pendidikan bagi para guru.
6. Prinsip Integritas
Kurikulum dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prinsip integritas
(keterpaduan), perencanaan integritas ini bertitik tolak dari masalah atau topik dan
konsistensi antara unsur-unsurnya. Pelaksanaan integritas ini melibatkan semua
pihak, baik di lingkungan sekolah maupun pada tingkat inter sektoral. Dengan
keterpaduan ini diharapkan terbentuk pribadi yang bulat dan utuh. Disamping itu
juga dilaksanakan keterpaduan dalam proses pembalajaran, baik dalam interaksi
antar siswa dan guru maupun antara teori dan praktek.
7. Prinsip Sinkronisasi
Implikasi prinsip ini mengusahakan agar seluruh kegiatan kurikuler
seirama, searah dan satu tujuan. Sehingga jangan samapai terjadi suatu kegiatan
kurikuler yang menghambat, berlawanan, atau mematikan kegiatan-kegiatan
kurikuler lainnya.
8. Prinsip Kesinambungan (Kontuinitas)
Kurikulum disusun secara berkesinambungan, artinya bagian-bagian,
aspek-aspek, materi, dan bahan kajian disusun secara berurutan, tidak terlepas-
lepas, melainkan satu sama lain memiliki hubungan fungsional yang bermakna,
sesuai dengan jenjang pendidikan, struktur dalam satuan pendidikan, tingkat
perkembangan siswa. Dengan prinsip ini, tampak jelas alur dan keterkaitan di
dalam kurikulum tersebut sehingga mempermudah guru dan siswa dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
9. Prinsip Objektifitas
Implikasi prinsip ini mengusahakan agar semua kegiatan kurikuler
dilakukan dengan kegiatan catatan kebenaran ilmiah dengan mengenyampingkan
pengaruh-pengaruh emosional dan irasional.
10. Prinsip Demokrasi

11
Implikasi prinsip ini ialah mengusahakan agar dalam penyelenggaraan
pendidikan dikelola dan dilaksanakan secara demokrasi

E. Kegiatan Operasional Administrasi Kurikulum

Secara operasional kegiatan administrasi/manajemen kurikulum itu dapat meliputi


tiga kegiatan pokok yaitu kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru, peserta didik,
dan seluruh sivitas akademika atau warga sekolah/lembaga pendidikan.
1. Kegiatan yang berhubugan dengan tugas guru/ Pengajar, yaitu ;
a. Pembagian tugas guru yang dijabarkan dari struktur program pengajaran dan
ketentuan tentang beban mengajar wajib bagi guru,
b. Tugas guru dalam mengikuti jadwal pelajaran,
c. Tugas guru dalam kegiatan PBM.
2. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas peserta didik/siswa Kegiatan-kegiatan
peserta didik demi suksesnya PBM tertera dalam jadwal kegiatan belajar yang
telah disusun oleh sekolah secara pedagogis beserta jadwal tes/ulangan/ujian, dan
jadwal kegitan belajar yang diatur sendiri oleh siswa dalam strategi mensukseskan
hasil studinya. Seorang pelajar/mahasiswa yang studi aktif dan kreatif biasa
menyusun jadwal untuk waktu-waktu belajar, rekreasi/releks, tugas sosial,
membaca Koran, dan sebagainya.
3. Kegiatan yang berhubungan dengan seluruh sivitas akademik Kegiatan ini
merupakan pedoman sinkronisasi segala kegiatan sekolah, yang kurikuler, ekstra
kurikuler, akademik/non akademik, hari-hari kerja, libur, karya wisata, hari-hari
besar, nasional/agama dan sebagainya.
4. Kegiatan- Kegiatan penunjang PBM Disamping ketiga kegiatan pokok tersebut
diatas tersebut, nampaknya masih perlu diketengahkan kegiatan-kegiatan
penunjang PBM untuk dibahas, yaitu Bimbigan-penyuluhan (BP) Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS), dan perpustakaan. Dalam upaya meningkatkan
suksesnya kesehatan non-fisik, faktor kesehatan fisik,dan faktor kelengkapan
bahan bacaan.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang


direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
pembinaan secara kontinyu terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan
efisien demi
membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Maka dari itu
diperlukan campur tangan administrasi pendidikan di dalam penerapannya. Sehingga
guru dan kepala sekolah adalah tokoh utama dalam memahami kurikulum tersebut
sebelum dilaksanakan dalam proses pengembangan kurikulum.
Guru sangat berperan dalam administrasi kurikulum yakni sebagai
implementer, adapters, developers dan researches. Selain itu, proses administrasi
pendidkan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Dimana
dari keempat proses tersebut guru mempunyai andil yang kuat.

B. Saran

1. Bagi penulis : semoga penulis kedepan nya dapat melakukan penulisan Karya
ilmiah dengan judul yang baru dan menjadikan penulisan ini sebagai
Pengalaman dalam penulisan makalah.
2. Bagi pembaca : semoga pembaca juga termotivasi untuk menulis sebuah Karya
ilmiah yang bermaanfaat bagi semua orang.

13
DAFTAR PUSTAKA

Sohirin. 2015. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Pekanbaru: Kreasi Edukasi.


Maisaroh,Siti. Danuri. 2020. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Palembang: Tunas
Gemilang Press
Aziz,Rosmiaty. 2016. Pengantar Administrasi Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Sibuku.
Bahan Ajar Administrasi dan Supervisi Pendidikan UNP Minggu ke-4.

14

Anda mungkin juga menyukai