Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

APLIKASI PENGOLAH PRESENTASI

Guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Komputer


Dosen Pengampu H Ace Nurasa, S.K.M.,MM

Disusun Oleh :

Adam Awaludin

…………..

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM K.H.BADRUZZAMAN

2023
KATAPENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.

Makalah ini saya susun sebagai tugas dari mata kuliah Manajemen Madrasah dengan

judul “Manajemen Kurikulum”.

Terimakasih saya sampaikan kepada Bpk H.Ace Nurasa S.K.m,.Mm, selaku dosen mata

kuliah Manajemen Madrasah yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi

lancarnya Terselesaikan tugas makalah ini.

Demikianlah tugas ini saya susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tugas mata

kuliah Manajemen Madrasah dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi

diri kami dan khususnya untuk pembaca. Tak ada gading yang tak retak, begitulah

adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang

konstruktif dan membangun sangat saya harapkan dari para pembaca guna peningkatan

pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Cikajang, 20 Juli 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................1

DAFTAR ISI...................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................3

Latar Belakang............... ................................................................................................3

Ruang Lingkup Kajian....................................................................................................3

Tujuan Penulisan.............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................5

Hakikat Manajemen Kurikulum….................................................................................5

Definisi Manajemen Kurikulum.....................................................................................5

Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum.........................................................................6

Konsep Manajemen Kurikulum......................................................................................7

Tujuan Manajemen Kurikulum.......................................................................................7

Fungsi Manajemen Kurikulum.......................................................................................9

Manfaat Manajemen Kurikulum....................................................................................10

Standar Nasional Pendidikan Tentang Manajemen Kurikulum.....................................11

Implikasi Standar Nasional Pendidikan Terhadap Manajemen Kurikulum......... .........14

BAB III PENUTUP........................................................................................................16

Kesimpulan.....................................................................................................................16

Saran...............................................................................................................................17

DAFTARPUSTAKA..................................................................................................... 18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah suatu sistem yang mempunyai komponen-komponen yang

saling berkaitan erat dan menunjang satu sama lain. Komponen-komponen kurikulum

tersebut terdiri dari tujuan, materi pembelajaran, metode, dan evaluasi. Dalam bentuk

sistem ini kurikulum akan berjalan menuju suatu tujuan pendidikan dengan adanya

saling kerja sama diantara seluruh subsistemnya. Apabila salah satu dari variabel

kurikulum tidak berfungsi dengan baik maka sistem kurikulum akan berjalan kurang

baik pula dan kurang maksimal.

Berangkat dari bentuk kurikulum tersebut, maka dalam pelaksanaan kurikulum

sangat diperlukan suatu pengorganisasian pada seluruh komponennya. Dalam proses

pengorganisasian ini akan berhubungan erat dengan perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, dan pengontrolan. Sedangkan manajemen adalah salah satu displin ilmu

yang implikasinya menerapkan proses-proses tersebut. Maka dalam penerapan

pelaksanaan kurikulum, seseorang yang mengelola lembaga pendidikan harus

menguasai ilmu manajemen, baik untuk mengurus hal-hal yang berkaitan dengan

pendidikan ataupun kurikulumnya. Dalam makalah ini penulis akan menerangkan

tentang penerapan manajemen dalam pelaksanaan kurikulum.

B. Ruang Lingkup Kajian

Dalam makalah ini saya akan mengkaji tentang definisi, fungsi, manfaat, tujuan,

Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum sesuai dengan standar nasional


pendidikan, dan standar Nasional Pendidikan tentang Manajemen Kurikulum serta

Implikasi Standar Nasional pendidikan terhadap manajemen kurikulum.

C. Tujuan Penulisan

1) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah

2) Untuk mengetahui hakikat manajemen kurikulum sesuai dengan standar

nasional pendidikan

3) Untuk mengetahui standar nasional manajemen kurikulum sesuai dengan

standar nasional pendidikan

4) Untuk mngetahui implikasi standar nasional sesuai standar nasional

terhadap manajemen kurikulum.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Manajemen Kurikulum Sesuai Dengan Standar Nasional Pendidikan

1) Definisi manajemen kurikulum

Manajemen kurikulum adalah sebuah proses atau sistem pengelolaan kurikulum secara

kooperatif, komperhensif, sistemik, dan sistematik untuk mengacu tercapainya tujuan

kurikulum yang sudah dirumuskan. Dalam proses manajemen kurikulum tidak lepas

dari kerjasama sosial antara dua orang atau lebih secara formal dengan bantuan sumber

daya yang mendukungnya. Pelaksanaanya dilakukan dengan metode kerja tertentu yang

efektif dan efisien dari segi tenaga dan biaya, serta mengacu pada tujuan kurikulum

yang sudah ditentukan sebelumnya. Dalam pelaksanaannya, pengembangan kurikulum

harus berdasarkan dan disesuaikan dengan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), dan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dengan pengertian, bahwa manajemen

kurikulum itu memang atas dasar konteks desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah.

Suatu institusi pendidikan diberi kebebasan untuk menentukan kebijakan dalam

merancang dan mengelola kurikulum menurut kebutuhan peserta didik dan masyarakat.

Pemerintah hanya menetapkan standar nasional dan untuk pengembanganya diserahkan

sepenuhnya kepada lembaga sekolah dan madrasah terkait.

E. Mulyasa mengatakan bahwa desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah

diberlakukan untuk memberikan keleluasan pada sekolah dan keterlibatan masyarakat

untuk mengelola sumber daya, sumber dana, sumber belajar dan mengalokasikannya

sesuai prioritas kebutuhan dengan seefisien mungkin untuk mencapai hasil yang

optimal. Tidak hanya itu dengan pemberdayaan sekolah lewat pemberian otonomi
adalah bentuk tanggap dari pemerintah terhadap tuntutan masyarakat dan pemerataan

pendidikan.

2) Ruang lingkup manajemen kurikulum

Manajemen kurikulum adalah bagian dari studi kurikulum. Para ahli pendidikan pada

umumnya telah mengenal bahwa kurikulum suatu cabang dari disiplin ilmu pendidikan

yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Studi ini tidak hanya membahas tentang

dasar-dasarnya, tetapi juga mempelajari kurikulum secara keseluruhan yang

dilaksanakan dalam pendidikan.

Secara sederhana dan lebih mudah dipelajari secara mendalam, maka ruang lingkup

manajemen kurikulum adalah sebagai berikut: (1) manajemen perencanaan, (2)

manajemen pelaksanaan kurikulum, (3) supervisi pelaksanaan kurikulum, (4)

pemantauan dan penilaian kurikulum, (5) perbaikan kurikulum, (6) desentralisasi dan

sentralisasi pengembangan kurikulum. [5] Dari keterangan ini tampak sangat jelas

bahwa ruang lingkup manajemen kurikulum itu adalah prinsip dari proses manajemen

itu sendiri. Hal ini dikarenakan dalam proses pelaksanaan kurikulum punya titik

kesamaan dalam prinsip proses manajemen. Sehingga para ahli dalam pelaksanaan

kurikulum mengadakan pendekatan dengan ilmu manajemen. Bahkan kalau dilihat dari

cakupannya yang begitu luas, manajemen kurikulum merupakan salah satu disiplin ilmu

yang bercabang pada kurikulum.

Dalam sebuah kurikulum terdiri dari beberapa unsur komponen yang terangkai pada

suatu sistem. Sistem kurikulum bergerak dalam siklus dengan cara bertahab, bergilir,

dan berkesinambungan. Oleh sebab itu, sebagai akibat dari yang dianutnya, maka

manajemen kurikulum juga harus memakai pendekatan sistem. Sistem kurikulum


adalah suatu kesatuan yang di dalamnya memuat beberapa unsur yang saling

berhubungan dan bergantung dalam mengemban tugas untuk mencapai suatu tujuan.

3) Konsep Manajemen Kurikulum

Terdapat lima prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan manajemen


kurikulum, yaitu sebagai berikut.
1. Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan
aspek yang harus dipertimbangkan dalam manajemen krikulum. Pertimbangan
bagaimana agar peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan
kurikulum harus menjadi sasaran dalam manajemen kurikulum.
2. Demokratisasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan demokrasi
yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang
seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab untuk
mencapai tujuan kurikulum.
3. Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen
kurikulum perlu adanya kerja sama yang positif dari berbagai pihak yang terlibat.
4. Efektifitas dan efesiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus
mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan kurikulum
sehingga kegiatan manajemen kurikulum tersebut memberikan hasil yang berguna
dengan biaya, tenaga, dan waktu yang relative singkat.
5. Mengarahkan visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum, proses
manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahkan visi, misi, dan
tujuan kurikulum.

4) Tujuan manajemen kurikulum

Untuk mengakomodasi perbedaan pandangan tersebut, Hamid Hasan (1988)

mengemukakan bahwa tujuan dasar kurikulum dapat ditinjau dalam empat dimensi,

yaitu:
1) Kurikulum sebagai suatu ide,adalah kurikulum yang dihasilkan melalui teori-teori

dan penelitian, khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.

2) Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, adalah sebagai perwujudan dari kurikulum

sebagai suatu ide yang diwujudkan dalam bentuk dokumen, yang di dalamnya

memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu.

3) Kurikulum sebagai suatu kegiatan, merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai

suatu rencana tertulis, dan dilakukan dalam bentuk praktek pembelajaran.

4) Kurikulum sebagai suatu hasil, merupakan konsekwensi dari kurikulum sebagai

suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya

perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta didik.

Berdasarkan uraian di atas bisa disimpulkan bahwa kurikulum merupakan dokumen

perencanaan yang mencakup:

1. Tujuan yang harus diraih

2. Isi dan pengalaman belajar yang harus diperoleh siswa

3. Strategi dan cara yang dapat dikembangkan

4. Evaluasi yang dirancang untuk mengumpulkan informasi mengenai pencapaian

tujuan

5. Penerapan dari isi dokumen yang dirancang dalam bentuk nyata.

Dengan demikian, pengembangan kurikulum meliputi penyusunan dokumen,

implementasi dokumen serta evaluasi dokumen yang telah disusun.(Wina Sanjaya,

2008). Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional sebagaimana dapat dilihat

dalam

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 dinyatakan bahwa:


“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.

Jadi, berdasarkan uraian di atas, manajemen kurikulum dan pembelajaran bertujuan

untuk:

1. Pencapaian pengajaran dengan menitik beratkan pada peningkatan kualitas interaksi

belajar mengajar.

2. Mengembangkan sumber daya manusia dengaan mengacu pada pendayagunaan

seoptimal mungkin.

3. Pencapaian visi dan misi pendidikan nasional.

4. Meningkatkan kualitas belajar mengajar disuatu pendidikan tertentu.

4) Fungsi manajemen kurikulum

Ada beberapa fungsi dari manajemen kurikulum di antaranya sebagai berikut :

a. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, pemberdayaan sumber

maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan yang

terencana

dan efektif.

b. Meningkatkan keadilan (equality) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil

yang maksimal, kemampuan yang maksimal dapat dicapai peserta didik, tidak hanya

melalui kegiatan intrakurikuler, tetapi juga perlu melalui kegiatan ekstrakurikuler

yang dikelola secara integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.

c. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan

peserta didik maupun lingkungan, kurikulum yang dikelola secara efektif dapat
memberikan kesempatan dan hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta didik

maupun lingkungan

sekitar.

d. Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai

tujuan pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang professional, efektif, dan terpadu

dapat memberikan motivasi pada kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam belajar.

e. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, proses pembelajaran

selalu dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara desain yang telah

direncanakan dengan pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian, ketidaksesuaian

antara desain dengan implementasi dapat dihindarkan. Disamping itu, guru maupun

siswa selalu termotivasi untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien

karena adanya dukungan kondisi positif yang diciptakan dalam kegiatan pengelolaan

kurikulum.

f. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu pengembangan kurikulum,

kurikulum yang dikelola secara professional akan melibatkan masyarakat, khususnya

dalam mengisi bahan ajar atau sumber belajar perlu disesuaikan dengan ci ri khas

dengan kebutuhan pembangunan daerah setempat.

5) Manfaat manajemen kurikulum

Manfaat bagi guru:

1. Sebelum mulai bekerja sudah ada pedoman sehingga guru dapat “siap mental” dan

“siap materi” sebelum mengajar

2. Ada koordinasi kerja antara guru sehingga masing-masing guru tahu hak dan

kewajiban di kelas dan harus berada di suatu kelas


3. Guru tahu kapan tidak bertugas sehingga dapat merencanakan kegiatan yang lain

Manfaat bagi siswa:

1. Siswa tahu dengan pasti waktu-waktu memperoleh suatu pelajaran sehingga dapat

menyiapkan diri

2. Siswa tahu akan hak dan kewajiban dalam mendapatkan pengajaran oleh siapa dan

harus bagaimana

Manfaat bagi kepala sekolah:

1. Memudahkan pengawasan dan koordinasi yang lain

2. Dapat diketahui beban seorang guru secara jelas

B. Standar Nasional Pendidikan Tentang Manajemen Kurikulum

Manajemen kurikulum merupakan salah satu substansi Manajemen Pendidikan

yang harus dikelola oleh sekolah secara efektif . Berdasarkan PP 19 Tahun 2005

kurikulum formal diartikan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar isi

dan standar kompetensi lulusan, serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh

BSNP dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.

Ruang lingkup administrasi kurikulum dan pembelajaran meliputi hal-hal sebagai

berikut:

a. Standar Isi
Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri No.22 Tahun 2006, Standar isi

meliputi:

1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam

penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.

2) Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah.

3) Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan dan disusun oleh

guru berdasarkan panduan penyususnan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan

dari standar isi.

4) Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan

jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar isi dikembangkan oleh BSNP.

b. Standar Kompetensi Lulusan

Berdasarkan Peraturan Menteri No. 23 Tahun 2006, Standar kompetensi lulusan

digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari

satuan pendidikan. Standar kompetensi lulusan ini meliputi seluruh mata pelajaran atau

kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan ini mencakup aspek sikap, pengetahuan,

dan keterampilan.

c. Standar Penilaian Pendidikan

Standar Penilaian adalah standar yang mengatur mekanisme, prosedur, dan instrumen

penilaian prestasi belajar peserta didik.

Penialaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, menurut PP 19

tahun 2005 terdiri dari:

1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik.

2) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan.

3) Penilaian hasil belajar oleh pemerintah.


d. Perangkat Pembelajaran

Sesuai dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

berdasarkan Permen No. 22 tentang Standar Isi dan Permen No. 23 tentang Standar

Kompetensi Lulusan, maka perangkat pembelajaran yang harus disusun oleh sekolah

sebagai berikut:

1) Pemetaan Kompetensi Dasar setiap Mata Pelajaran.

2) Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM).

SKBM adalah pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran oleh siswa per mata

pelajaran. Penetapan SKBM ini dilakukan oleh forum guru yang berada di lingkungan

sekolah yang bersangkutan maupun dengan sekolah yang terdekat (MGMP).

3) Perhitungan hari belajar efektif/ kalender pembelajaran.

4) Program Tahunan, Program Semester.

5) Pengembangan Silabus dan Sistem Penilaian.

6) Program Satuan Pembelajaran (PSP) dan rencana pelaksanaan Pembelajaran

(RPP).

7) Jadwal Pembelajaran.

8) Tugas siswa.

9) Pengembangan diri/ Ekstrakulikuler.

10) Program Perbaikan dan Pengayaan.

11) Buku Nilai.

12) Leger/ DKN.

13) Kumpulan soal.

14) Grafik daya serap/ ketuntasan belajar per mata pelajaran.

15) Grafik nilai UAN (siswa baru dan siswa lulusan).


16) Supervisi PBM.

17) Daftar buku-buku wajib, alat peraga dan referensi.

Pengelolaan kurikulum harus diarahkan agar proses pembelajaran berjalan dengan baik,

dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa. Hal ini membutuhkan strategi tertentu

sehingga menghasilkan produktivitas belajar. Strategi mulai dari perencanaan,

pelaksanaan hingga pengendalian perlu didukung sumber daya manusia yang memadai.

Tugas utama kepala sekolah adalah melakukan supervisi, dengan tujuan membantu guru

menemukan dan mengatasi kesulitan yang dihadapi. Dengan cara itu guru akan merasa

didampingi pimpinan, sehingga akan meningkatkan semangat kerjanya.

C. Implikasi Standar Nasional Pendidikan terhadap Manajemen Kurikulum

Pengembangan kurikulum berkenaan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan

untuk menjamin pencapaian tujuan pendiikan nasional standar nasional pendidikan

terdiri atas standar isi, proses, standar kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana

dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan

standar nasional pedidikan tersebut, yaitu standar isi dan standar lulusan (SKL)

merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Menurut UU Nomor tahun 20 tahun 2003 bahwa pengembangan kurikulum disusun

antara lain agar dapat memberi kesempatan kepada peserta didik untuk :

a) Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada tuhan YME.

b) Belajar untuk memahami dan menghayati.

c) Belajar untuk melaksanakan dan berbuat secara efektif.

d) Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain.


e) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang

aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan menyesuaikan

dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah dan kondisi daerah. Dengan

demikian, daerah dan atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan

menentukan hal-hal yang diajarkan, mengelola pengalaman belajar, cara mengajar, dan

menilai keberhasilan belajar mengajar.

Peraturan pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendiikan,

pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan

dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas :

1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.

2. Kelompok mata pelajaran kewaranegaraan dan kepribadian.

3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Kelompok mata pelajaran estetika.

5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

Berdasarkan, cakupan kelompok mata pelaran tersebut, dapat dipaparkan tujuan

pembangunan kurikulum adalah sebagai berikut :

a. Membentuk peserta didik menjadi Mnusia yang beriman dan bertakwa kepada

tuhan YME.

b. Meningkatkan kedaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan

kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta

meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia.


c. Mengenal, menyikapi dan mengapresian ilmu pengetahuan dan teknologi serta

menambahkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan

mandiri.

d. Meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.

e. Meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup

sehat.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen kurikulum adalah sebuah proses atau sistem pengelolaan kurikulum

secara kooperatif, komperhensif, sistemik, dan sistematik untuk mengacu

tercapainya tujuan kurikulum yang sudah dirumuskan. Terdapat ruang lingkup

dalam manajemen kurikulum. Secara sederhana dan lebih mudah dipelajari

secara mendalam, maka ruang lingkup manajemen kurikulum adalah manajemen

perencanaan, manajemen pelaksanaan kurikulum, supervisi pelaksanaan

kurikulum, pemantauan dan penilaian kurikulum, perbaikan kurikulum,

desentralisasi dan sentralisasi pengembangan kurikulum. Dan tujuan dari

manajemen kurikulum manajemen kurikulum dan pembelajaran bertujuan untuk

salah satunya adalah Pencapaian pengajaran dengan menitik beratkan pada

peningkatan kualitas interaksi belajar mengajar. Sedangkan manfaat manajemen


kurikulum adalah manfaat untuk guru, siswa dan sekolah. Untuk Standar

nasional pendidikan berdasarkan Permen No. 22 tentang Standar Isi dan Permen

No. 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan, maka perangkat pembelajaran

yang harus disusun oleh sekolah. Implikasi standar nasional pendidikan terhadap

manajemen kurikulum yaitu, Pengembangan kurikulum berkenaan dengan

mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan

pendiikan nasional standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,

standar kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,

pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan.

B. Saran

Untuk para pembaca yang budiman, penulis menyadari bahwa apa yang

disuguhkan oleh penulis jauh dari sempurna, namun setidaknya sudah berusaha

menyampaikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan dan kapasitas yang

penulis miliki, dan semoga bisa memberikan wawasan serta wacana yang

berkaitan dengan manajemen kurikulum pendidikan, dalam rangka mewujudkan

tujuan pendidikan, tak lupa penulis juga mohon kritik, saran serta masukan

sebagai acuan untuk memperbaiki makalah selanjutnya. Dan jika ada kesalahan

maupun kekeliruan dalam penulisan makalah ini, secara pribadi penulis mohon

maaf yang sebesar-besarnya.


DAFTAR PUSTAKA

Alfabeta. Tatang, “Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah”. Suparlan,

“Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah”.

http://kiswankurikulum.blogspot.com/ (diambil tanggal 22 Juni 2018, pukul

21:33).

https://suhartama.blogspot.com/manajemen-kurikulum-atau-pengajaran.html/

(diambil tanggal 25 Juni 2018, pukul 20:25).

https:/www.slideshare,net/mobile/dennykodrat/mbs-

implikasimanajemenkurikulumsistem (diambil 28 Juni 2018 )

Bandung; PT Remaja Rosyda Karya. Mulyasa, E.,2004, “MENJADI KEPALA

SEKOLAH PROFESIONAL”,

Bandung, PT. Rosyda Karya. Suhardan, Dadang dkk, 2009, “MANAJEMEN

PENDIDIKAN”, Bandung;

Hamalik, Oemar, 2006, “ MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM”,

Anda mungkin juga menyukai