Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Kurikulum

Dosen Penempuh H Ace Nurasa, S.K.M

Dtulis Oleh : Sehabudin Alfarizi

NIK : 3205260804030001

JUDUL MAKALAH : KINERJA KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KURIKULUM

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM K.H.BADRUZZAMAN

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT, Rabb Yang Maha Besar di atas segala

kebesaran, Yang Maha Kuasa di atas segala kekuasaan, Yang Maha Suci di atas

segala kesucian, atas segala rahmat dan nikmat-Nya, sehingga kita dapat

menyelesaikan penulisan makalah “KINERJA KEPALA SEKOLAH DALAM

MANAJEMEN KURIKULUM” dengan baik.

Shalawat beriring salam semoga tetap tercurahkan kepada pewaris

intelektual kita, Rasulullah Saw, para keluarga, sahabat dan umatnya yang masih

tetap istiqomah di jalanda’wahini sampai akhir zaman nanti. Suatu kebanggaan

sekaligus kebahagiaan tersendiri bagi kami yang dapat menyelesaikan makalah

ini,

Dalam penyusunan makalah ini penulis sedikit mengalami kesulitan dan

rintangan, namun berkat bantuan yang diberikan dari berbagai pihak, sehingga

kesulitan-kesulitan tersebut bisa teratasi dengan baik. Dengan demikian penulis

lewat lembaran ini hendak menyampaikan ucapan terimahkasih yang setinggi-

tingginya kepada mereka, teriring doa agar segenap bantuannya dalam urusan

penyelesaian makalah ini, sehingga bernilai ibadah disisi Allah swt.

Akhirnya penyusun menyadari bahwa makalah ini bukanlah sebuah proses

akhir dari segalanya, melainkan langkah awal yang masih memerlukan banyak

koreksi, olehnya itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk penyempurnaan

makalah selanjutnya. Harapan penyusun semoga tugas ini bermanfaat khususnya

bagi penyusun dan bagi pembaca lain pada umumnya.

2
Penyusun

DAFTAR ISI

Lembar Judul Makalah....................................................................................1

Kata Pengantar......................................................................................................

Daftar Isi...............................................................................................................

Bab I Pendahuluan............................................................................................

A. Latar Belakang...........................................................................................

B. Rumusan Masalah......................................................................................

C. Tujuan........................................................................................................

Bab II PEMBAHASAN....................................................................................

A. Kinerja Kepala Sekolah.............................................................................

B. Tugas dan Peran Kepala Sekolah dalam Manajemen Kurikulum….......

C. Pendekatan Kinerja Kepala Sekolah.......................................................12

D. Rencana Kegiatan Tindak Lanjut............................................................12

E. Prosedur Pengembangan Kurikulum......................................................14

BAB III PENUTUP..........................................................................................

A, Kesimpulan...................................................................................................

B. Saran.............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepala sekolah adalah guru yang diberikan tugas tambahan untuk

memimpin suatu sekolah yang diselenggarakan proses belajar mengajar atau

tempat terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang

menerima pelajaran. Kepala sekolah memiliki tugas dan peran begitu besar dan

penting untuk mempertanggung jawabnya terhadap sistem kinerja didalam

sekolah tersebut.

Secara umum tugas dan peran kepala sekolah memiliki lima dimensi

kompetensi sebagaimana termaktub pada Peraturan Mentri Pendidikan Nasional

Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, yaitu

kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervise, dan kompetensi

social.

Pada dasarnya ada sekitar 33 kompetensi kepala sekolah yang harus di

laksanakan oleh seorang kepala sekolah. Mengingat begitu banyaknya kompetensi

yang harus dilakukan, maka perlu dikiranya kepala sekolah memiliki sebuah

prosedur yang jelas untuk melakukan dan mengevaluasinya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa tugas kepala sekolah dalam mengatur manajemen kurikulum?

2. Apa kinerja kepala sekolah?

4
3. Bagaimana rencana kegiatan tindak lanjut (RKTL) kinerja kepala sekolah?

C. Tujuan

1. Mengetahui tugas kepala sekolah dalam mengatur manajemen kurikulum?

2. Mengetahui Apa saja kinerja kepala sekolah?

3. Memahami Bagaimana rencana kegiatan tindak lanjut (RKTL) kinerja

kepala sekolah?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kinerja Kepala Sekolah

Seorang kepala sekolah hendaklah memahami betul apa yang menjadi

tugas dan perannya di sekolah. Jika kepala sekolah mampu memahami tugas dan

peran sebagai seorang kepala sekolah, ia akan mudah dalam menjalankan

tugasnya terutama berkenaan dengan manajemen sekolah yang akan

dikembangkannya. Bekal kemampuan dalam memahami kompetensi sebagai

seorang kepala sekolah ini akan menjadi bekal dalam pelaksanaan kinerja yang

harus dilakukannya. Ada banyak kompetensi kepala sekolah yang setidaknya

harus sudah dilaksanakan oleh kepala sekolah dalam tugasnya sehari-hari

disekoalah yang dipimpinnya.

Kompetensi untuk kepala sekolah ini secara umum sama, baik itu untuk

jenjang pendidikan taman kanak-kanak maupun jenjang pendidikan sekolah

menengah atas atau kejuruan. Secara umum berikut ini penulis uraikan beberapa

kompetensi kepala sekolah yang harus diperhatikan dan dilaksanakan oleh kepala

sekolah. Disisi lain kompetensi ini juga harus bisa dijadikan sebagai indikator

tinggi rendahnya kinerja seorang kepala sekolah.

Kinerja kepala sekolah dapat dipahami sebagai upaya yng harus dilakukan

seorang kepala sekolah dalam melakukan tugas dan perannya sebagai seorang

kepala sekolah, baik itu kepala sekolah pada jenjang pendidikan taman kanak-

6
kanak sampai dengan jenjang sekolah menegah atas atau kejuruan. Kinerja itu

sendiri pada dasarnya merupakan perwujudan pengetahuan, sikap, dan

keterampilan yang selaras dengan visi dan misi masing-masing satuan atau

jenjang pendidikan berdasarkan kompetensi dasar kepala sekolah.

Di sisi lain kepala sekolah juga harus mampu memahami konsep penilaian

atau evaluasi. Sebagai pengetahuan bahwa evaluasi adalah proses pengukuran

yang dilakukan terhadap kecenderungan perubahan yang terjadi mengenai suatu

fenomena dengan hasil yang lebih cenderung kepada pemaknaan akan perubahan

perilaku atau sikap individu tertentu. Dalam hal ini evaluasi lebih cenderung

kepada penilaian perilaku guru yang menunjukan kinerjanya dalam melaksanakan

tugas di sekolah berdasarkan standar kompetensi guru menurut Depdiknas, mulai

dari membuat perencanaan pembelajaran (RPP) sampai kepada melakukan

penilaian proses dan hasil belajar.

B. Tugas dan Peran Kepala Sekolah dalam Manajemen Kurikulum

Tugas dan peran kepala sekolah yang harus dimiliki berkenaan dengan

manajemen kurikulum, yaitu berhubungan dengan kompetensi kepala sekolah

dalam memahami sekolah sebagai sistem yang harus dipimpin dan dikelola

dengan baik, diantarannya adalah pengetahuan tentang manajemen itu sendiri.

Sebagai contoh, kepala sekolah harus mampu memahami kinerja sebagai seorang

kepala sekolah dalam hal mengindentifikasi dan mengembangkan jenis-jenis input

sekolah; mengembangkan proses sekolah (proses belajar mengajar,

7
pengoordinasikan, pengambilan keputusan, pemberdayaan, pemotivasian,

pemantauan, penyupervisian, pengevaluasian, dan pengakreditasian).

Tugas dan peran kepala sekolah yang berkenaan dengan manajemen

kurikulum terdapat pada kompetensi manjerial, yaitu: (1) menyusun perencanaan

sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan; (2) mengembangkan

organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhn; (3) memimpin

sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/madrasah

secara optimal; (4) mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah

menuju organisasi pembelajaran pesertaa didik; (5) menciptakan budaya dan iklim

sekolah/madrasah yang kondusif dan inovasif bagi pembelajaran peserta didik; (6)

mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia

secara optimal; (7) mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam

rangka pendayagunaan secara optimal; (8) mengelola hubungan

sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pendirian dukungan ide, sumber

belajar, dan pembinaan sekolah/madrasah. (9) mengelola peserta didik dalam

rangka penerimaan peserta didik baru serta penempatan dan pengembangan

kapasitas peserta didik; (10) mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan

pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan penidikan nasional; (11) mengelola

keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel,

transparan, dan efisien; (12) mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam

mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah; (13) mengelola unit layanan

khusus sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan

peserta didik disekolah/madrasah; (14) mengelola sistem informasi

8
sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan

keputusan; (15) memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan

pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah; (16) melakukan monitoring,

evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program sekolah/madrasah dengan prosedur

yang tepat, serta merencanakan tindak lanjut.

Secara umum tugas dan peran kepala sekolah dalam manajemen

kurikulum ini juga termasuk di dalamnya kemampuan dalam sistem

administrasi/pengelolaan sekolah. Jadi, dalam hal ini kepala sekolah merupakan

pengelola lembaga pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya masing-

masing. Namun demikian, penegasan terhadap eksistensi seorang kepala sekolah

sebagai manajer dalam suatu lembaga pendidikan dapat dinilai dari kompetensi

mengelola kelembagaan yang cukup; mengembangkan peraturan sekolah yang

berkaitan dengan kualifikasi, spesifikasi, prosedur kerja, pedoman kerja, petunjuk

kerja, dan sebagainya; melakukan analisi kelembagaan untuk menghasilkan

struktur organisasi yang efisien dan efektif; mengembangkan unit-unit organisasi

sekolah atas dasar fungsi.

Kemampuan yang mendukung subkompetensi mengelola ketatausahaan

sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah ini bisa

diwujudkn oleh seorang kepala sekolah secara utuh jika memperoleh dukungan

dari sistem yang sudah ia kembangkan bersama dengan komponen sekolah

lainnya. Dengan demikian, kepala sekolah dapat menilai dirinya dengan review

dokumen termasuk sistem administrasi sekolah.

9
Dampak dari tugas dan peran kepala sekolah ini juga dipahami oleh para

kepala sekolah, yaitu harus mampu melihat kinerja dalam memahami dan

menghayati Standar Pelayanan Minimal (SPM), melaksanakan Standar Pelayanan

Minimal secara tepat, serta memahami lingkungan sekolah sebagai bagian dari

system sekolah yang bersifat terbuka. Kemampuan ini cukup sulit jika kepala

sekolah tidak mampu untuk melihat gejala ataupun hasil yang dicapai oleh dirinya

sendiri.

Tugas dan peran kepala sekolah lainnya diantarannya adalah pada

submengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia

secara optimal. Seorang kepala sekolah harus mampu memahami bentuk-bentuk

perilaku yang berhubungan dengan tugas dan perannya sebagai seorang kepala

sekolah, misalnya mampu melakukan pengamatan serta me-review dokumen-

dokumen laporan dari fungsi-fungsi manjemen yang diterapkan di sekolah selama

mengelola tenaga kependidikan ( guru dan tenaga administrasi).

Selanjutnya bagaimana kompetensi manajerial dengan subkompetensi

mengelola peseta didik dalam rangka penerimaan siswa baru, serta penempatan

dan pengembangan kapasitas siswa, ini bisa diwujudkan oleh kepala sekolah?

Dalam hal ini seorang kepala sekolah harus menunjukan kemampuan dalam;

mengelola penerima siswa baru, mengelola pengembangan bakat, minat,

kreativitas, seta kemampuan siswa; mengelola sistem bimbingan dan konseling

yang sistematis; memelihari disiplin sisiwa; menyusun tata tertib sekolah;

mengupayakan kesiapan belajar siswa(fiaik, mental); mengelola sistem pelaporan

10
perkembangan siswa; memberi pelayanan penempatan siswa dan

mengoordinasikan studi lanjut.

Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

disekolah juga hendaknya mampu menyesuaikan diri, salah satunya akan

tergantung kepada kepala sekolahnya, apakah ia mampu mengubah budaya

sekolah, sesuai dengan kemajuan berpikirnya tentang bagaimana memanfaatkan

Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam mengelola sekolah.

Setelah kepala sekolah mampu memanfaatkan teknologi informasi,

bagaimana ia mampu juga dalam memanfaatkan informasinya untuk kepentingan

manajemen sekolahnya? Untuk itu, seorang kepala sekolah harus harus mampu

melakukan untuk kerjannya, yaitu mengambil keputusan secara terampil dapat

dicapai melalui kemampuan; (a) menjaring informasi berkualitas sebagai bahan

untuk mengambil keputusan; (b) mengambil keputusan secara terampil (cepat,

tepat, dan cekat); (c) memperhitungkan akibat pengambilan keputusan dengan

penuh perhitungan (least cost and most bnefit); (d) menggunakan sistem informasi

sekolah sebagai dasar dalam mengambil keputusan.

Kemampuan kepala sekolah dalam manjerial ini sebagaimana yang

ditegaskan oleh mendiknas, yaitu harus mampu merumuskan laporan-laporan

kegiatan sekolah. Bentuk-bentuk laporan tersebut diantarannya membuat Laporan

Akuntabilitas Sekolah.

Untuk itu, kepala sekolah harus mampu: (a) menyebutkan dan memahami

konsep-konsep laporan; (b) membuat laporan akuntabilitas kinerja sekolah; (c)

mempertanggungjawabkan hasil kerja sekolah kepada stakeholders; (d) membuat

11
keputusan secara ceppat, tepat dan cekat berdasarkan hasil pertanggungjawaban;

(e) memperbaiki perencanaan sekolah untuk jangka pendek, menengah, dan

panjang.

C. Pendekatan Kinerja Kepala Sekolah

Pendekatan menilai kinerja kepala sekolah bisa dilakukan dengan berbagai

cara, diantaranya bisa dilakukan dengan pendekatan ekspositoris. pendekatan ini

cukup efektif jika kebanyakan kinerja kepala sekolah mengacu kepada

kompetensi-kompetensi sekolah berdasarkan rumusan kompetensi yang diuraikan

diatas.

Pendekatan yang dapat dikembangkan diantarannya; (1) pendekatan

berdasarkan perencanaaan program kerja kepala sekolah; (2) pendekatan

berdasarkan proses kinerja kepala sekolah; (3) pendekatan berdasarkan produk

atau hasil dari kinerja kepala sekolah; dan (4) pendekatan dampak dari

pemanfaatan produk kinerja kepala sekolah.

Keempat pendekatan tersebut tentunya harus disesuaikan dengan kondisi

dan budaya kepala sekolah, baik secara pribadi (kepimimpinan) maupun budaya

sekolah secara sistematik. Pendekatan ini pada dasarnya bisa merupakan satu-

kesatuan atau bisa saja hanya digunakan satu-satu secara terpisah.

Jika dikaitkan dengan proses bagaimana kompetensi kepala sekolah

diwujudkan dalam bentuk kinerjannya, memungkinkan pendekatan ini juga akan

12
mengikuti proses tercapainya kompetensi kepala sekolah, mulai dari perencanaan

hingga pemanfaatan hasil karya atau produk yang dihasilkan oleh kepala sekolah.

D. Rencana Kegiatan Tindak Lanjut (RKTL) Kinerja Kepala Sekolah

Setelah melakukan penilaian terhadap beberapa atau seluruh kompetensi

kinerja kepala sekolah, perlu dirumuskan rencana strategis untuk kegiatan

selanjutnya. Rencana tindak lanjut ini berupa penyusunan program untuk

memotivasi kepala sekolah untuk bagian-bagian kinerja berdasarkan kompetensi

yang ada dan cenderung yang masih kurang.

Bentuk rencana kegiatan tindak lanjut ini pada dasarnya dapat berupa

sebuah rencana kegiatan selanjutnya, atau dapat juga hanya berupa kesimpulan

dan bentuk penerapan dari hasil kesimpulan yang sudah dirumuskan. Sebagai

contoh kepala sekolah bisa melakukan sebuah peneltiaan berkenaan dengan

ketepatan perencanaan evaluasi yang sudah dibuat; pelaksanaan atau bentuk

kegiatan evaluasi yang telah dilakukan; analisis hasil dari kegiatan monitoring

sekolah.

Dapat disimpulkan bahwa rencana kegiatan tindakan lanjut ini diharapkan

memiliki dua dampak, yaitu terhadap sasaran yang dievaluasikan dan pelaku yang

melakukan evaluasi. Keduannya diharapkan memperoleh dampak positif dan

aktivitas rencana tindak lanjut ini. Sebagai contoh, untuk dampak bagi sasaran

evaluasi, yaitu kepala sekolah, sudah barang tentu akan memperoleh sejumlah

perlakukannya atau kegiatan dan lanjutan penerapan yang mesti dilakukan oleh

kepala sekolah dilingkungan sekolah. Sementara itu, untuk pelaku yang

13
melakukan evaluasi, melaluai rencana kegiatan tindak lanjut ini akan tahu

kelemahan dan kekurangan yang seharusnya diperbaiki setelah menemukan

beberapa temuan dilapangan. Dengan demikian, kedua belah pihak diharapkan

tersentuh oleh hasil dari rencana kegiatan tindak lanjut ini.

E. Prosedur Pengembangan Kurikulum dengan Pendekatan Fungsi

Manajemen

Menurut Hamalik (2008), pengembangan kurikulum berlandasan

manajemen berarti melaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum berdasarkan

pola pikir manajemen atau berdasarkan proses manajemen sesuai dengan fungsi-

fungsi manajemen yang terdiri atas: 1) perencanaan kurikulum; 2)

pengorganisasian; 3) implementasi kurikulum; 4) ketenangan dalam

pengembangan kurikulum; 5) control kurikulum yang mencakup evaluasi

kurikulum; 6) mekanisme pengembangan kurikulum secara menyeluruh.

Keenam fungsi manajemen pengembangan kurikulum diatas merupakan

tahap-tahap dari proses manajemen pengembangan kurikulum sebagai berikut:

1. Perencanaan

Perencanaan merupakan langkah awal dalam manajemen kurikulum.

Menurut T. Hani Hondoko dalam Rusman (2008), perencanaan adalah

pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategis,

14
kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan

standar.

2. Pengorganisasiaan Kurikulum

Suatu organisasi sangat diperlukan untuk melaksanakan proses manajemen

yaitu; 1) organisasi perencanaan yang dilakukan oleh suatu lembaga

pengembangan kurikulum; 2) organisasi dalam rangka pelaksanaan

kurikulum, baik pada tingkat daerah maupun tingkat sekolah. 3) organisasi

dalam evaluasi kurikulum yang melibatkan berbagai pihak dalam proses

evaluasi kurikulum.

3. Implementasi

Impelmentasi merupakan pelaksanaan kurikulum dilapangan. Menurut

Rusman (2008), hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanaan

atay implementasi adalah bahwa seorang guru akan termotivasi untuk

mengerjakan sesuatu.

4. Penyusunan Staf

Penyusuanan staf merupakan fungsi yang menyediakan orang-orang untuk

melaksanakan suatu system yang direncanakan dan diorganisasikan.

5. Kontrol Kurikulum

Menurut Rusman (2008) pengontrol merupakan suatu kegiatan yang

berusaha untuk mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai

dengan rencana dan memastikan apakah tujuan dari organisasi tercapai.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kepala sekolah adalah guru yang berikan tugas tambahan untuk memimpin

suatu sekolah yang diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat terjadi

interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.

Tugas dan peran kepala sekolah yang harus dimiliki berkenaan dengan

manajemen kurikulum, yaitu berhubungan dengan kompetensi kepala sekolah

dalam memahami sekolah sebagai sistem yang harus dipimpin dan dikelola

dengan baik, diantarannya adalah pengetahuan tentang manajemen itu sendiri.

Oleh karena itu, sebagai kepala sekolah harus dapat mengelola manajemen

kurikulum dan dapat memerankan tugasnya dengan efisien dan efektif.

B. Saran

16
Demikianlah pemaparan makalah yang kami buat tentang tugas dan peran

kepala sekolah dalam manajemen kurikulum. Kami menyadari bahwa dalam

makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisannya. Oleh

karena itu, kritik dan saran kami selalu harapkan demi perbaikan makalah

selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

Dakir. 2004. Perencanaan Dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta

Rahman, Manajemen Kurikulum ; Depok, PT. Rajagarindo Persada.2018

Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Seri II Jakarata: PT. Raja Grafindo

Persada

17

Anda mungkin juga menyukai