DAN SUPERVISOR
MAKALAH
Oleh :
Mazelan 4.19.5057
Meri Lastari 4.19.5058
Mohd Rapani 4.19.5059
Alhamdulillah. Segala puji dan syukur kita sampaikan kepada Allah Azza Wa Jalla.
Karena berkat rahmat, karunia-Nya, serta keridhaan-Nya jugalah kami dapat menyelesaikan
makalah penelitian kualitatif yang berjudul “Kepala Sekolah Sebagai Administrator dan
Supervisor”. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak. Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan.
Dalam rangkaian proses pembuatan makalah ini, banyak sekali dukungan dari berbagai
pihak agar makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Kami mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dan memberikan inspirasi kepada kami sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam penyusunannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun sangat penulis harapkan yang kemudian akan penulis
jadikan sebagai evaluasi dalam penyusunan makalah berikutnya.
Ucapan maaf kami sampaikan kepada para pembaca, apabila di dalam makalah ini
terdapat paduan kata yang terkesan menyinggung bagi para pembaca. Sebagai penutup
mudah-mudahan makalah ini dapat diterima dan berguna bagi semua pihak dalam
peningkatan kualitas pendidikan. Semoga segala bantuan yang telah diberikan oleh semua
pihak menjadi amalan yang bermanfaat dan mendapat balasan kebaikan dari Allah SWT
untuk kita semua Aamiin ya robbal’ alamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2.2 Administrasi dan supervisi pendidikan memiliki tujuan dan manfaat yang besar
dalam dunia pendidikan
1.2.3 Kepala sekolah memiliki kompetensi serta peran dan fungsinya tersendiri
1.2.4 Peran-peran kepala sekolah sebagai administrator
1.2.5 Peran-peran kepala sekolah sebagai supervisor
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak terlalu luas, maka penulis memberikan batasan masalah
yakni “Kepala Sekolah sebagai Administrator dan Supervisor”.
1.4 Rumusan Masalah
1.4.1 Jelaskan pengertian administrasi dan supervisi pendidikan!
1.4.2 Apa saja kompetensi serta peran dan fungsi kepala sekolah?
1.4.3 Bagaimana peran kepala sekolah sebagai administrator?
1.4.4 Bagaimana peran kepala sekolah sebagai supervisor?
1.5 Tujuan
1.5.1 Mengetahui pengertian administrasi dan supervisi pendidikan
1.5.2 Mengetahui apa saja kompetensi serta peran dan fungsi kepala skolah
1.5.3 Mengetahui peran kepala sekolah sebagai administrator
1.5.4 Mengetahui peran kepala sekolah sebagai supervisor
1.6 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan khazanah ilmu,
makalah ini memberikan informasi tentang peran kepala sekolah sebagai administrator
dan supervisor yang sangat penting untuk diketahui, agar kita dapat memahami
pentingnya administrasi dan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
tambahan, kepala sekolah merupakan orang yang paling betanggung jawab terhadap
aplikasi prinsip-prinsip administrasi pendidikan yang inovatif di sekolah.
Sebagai orang yang mendapat tugas tambahan berarti tugas pokok kepala sekolah
tersebut adalah guru yaitu sebagai tenaga pengajar dan pendidik, di sini berarti dalam
suatu sekolah seorang kepala sekolah harus mempunyai tugas sebagai seorang guru
yang melaksanakan atau memberikan pelajaran atau mengajar bidang studi tertentu atau
memberikan bimbingan. Berarti kepala sekolah menduduki dua fungsi yaitu sebagai
tenaga kependidikan dan tenaga pendidik.
Namun ketika memperhatikan pasal-pasal pada Permendiknas Nomor 13 Tahun
2007 ternyata para Calon Kepala Sekolah dihadapkan pada penafsiran ganda. Artinya
kualifikasi dan kompetensi tersebut bisa diartikan sebagai syarat memasuki wilayah
profesi kepala sekolah. Setelah yang bersangkutan diangkat sebagai kepala sekolah
maka statusnya sebagai pendidik/guru menjadi lepas. Namun bisa pula ditafsirkan
sebagai memperkuat status lama yakni "hanya" seorang guru yang diberi tugas
tambahan sebagai kepala sekolah. Jika itu yang terjadi maka sebelah kakinya masih
menginjakkan ke wilayah profesi guru, dan sebelah lagi menginjak profesi kepala
sekolah. Berarti seorang Kepala Sekolah walaupun dipersyaratkan harus berasal dari
seorang guru namun setelah diangkat sebagai kepala sekolah maka yang bersangkutan
sebaiknya tidak lagi berstatus Guru/Pendidik melainkan sebagai Tenaga
Kependidikan/Kepala Sekolah Profesional dengan tugas dan fungsi yang sudah jelas
memerlukan perhatian khusus layaknya profesi kependidikan lain seperti Pengawas
Sekolah, Laboran, dan Pustakawan.
Seorang kepala sekolah pada hakekatnya adalah pemimpin yang menggerakkan,
mempengaruhi, memberi motivasi, serta mengarahkan orang didalam organisasi atau
lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
2.2.1 Kompetensi Kepala Sekolah
Para pakar pendidikan dan administrasi pendidikan cenderung sependapat
bahwa kemajuan besar dalam bidang pendidikan hanya mungkin dicapai jika
administrasi pendidikan itu sendiri dikelola secara inovatif serta bertanggung
jawab dalam merencanakan dan melaksanakan administrasi tersebut di suatu
sekolah. Untuk itu kepala sekolah harus memiliki kemampuan professional yang
menurut Sanusi ada empat kemampuan profesional kepala sekolah yaitu:
a) Kemampuan untuk menjalankan tanggung jawab yang diserahkan
kepadanya selaku unit kehadiran murid
5
yang membawahi seluruh personalia yang ada, maka kepala sekolah juga
menjadi seorang supervisor yang menjalankan kegiatan supervisi. Jabatan
Supervisor adalah jabatan yang otomatis melekat padanya. Supervisor yang
dimaksud adalah orang yang berfungsi member bantuan kepada guru-guru
dalam menstimulasi guru-guru kearah yang lebih baik dalam pembelajaran.
2.2.2 Peran dan fungsi kepala sekolah
Peranan adalah “bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan”. Jadi
peranan kepala sekolah adalah tugas yang harus dilaksanakan oleh kepala
sekolah sebagai pemimpin untuk mewujudkan sekolah yang berkualitas.
Adapun peranan kepala sekolah menurut Soetopo yaitu:
a) Membimbing guru agar dapat memahami lebih jelas masalah atau
persoalan-persoalan dalam kebutuhan murid serta membantu guru dalam
menghadapi persoalan.
b) Membantu guru dalam mengatasi kesukaran belajar.
c) Memberi bimbingan yang bijaksana terhadap guru baru dengan orientasi.
d) Membantu guru memperkaya pengalaman belajar.
e) Membantu guru memperoleh kecakapan belajar.
f) Membantu guru mengerti media pendidikan.
g) Memberi layanan kepada guru agar dapat menggunakan seluruh
kemampuannya.
Menyadari adanya peranan-peranan tersebut kiranya sangat berguna bagi
para kepala sekolah untuk menjalankan tugasnya dengan baik dan menuju ke
arah yang lebih baik lagi. Fungsi kepala sekolah secara umum yaitu sebagai
educator, manager, administrator, supervisor, leader, inovator, dan motivator
disingkat menjadi EMASLIM, penjelasannya sebagai berikut:
a) Kepala sekolah sebagai educator
Dalam melakukan fungsinya sebagai edukator, kepala sekolah memiliki
strategi yang tepat dalam meningkatkan profesionalisme tenaga
kepandidikan di sekolahnya. Fungsi kepala sekolah sebagai edukator adalah
menciptakan iklim yang kondusif, memberi nasehat kepada warga sekolah,
memberikan dorongan kepada tenaga kependidikan serta melaksanakan
model pembelajaran yang menarik seperti team teaching, moving class dan
mengadak program akselerasi bagi peserta didik yang cerdas diatas normal.
7
anggota organisasi agar tidak terjadi tumpang tindih dalam melakukan tugasnya
masing-masing. Penyusunan organisasi merupakan tanggungjawab kepala
sekolah sebagai administrator pendidikan. Sebelumnya ditetapkan, penyusunan
organisasi itu sebaiknya dibahas bersama-sama dengan seluruh anggota agar hasil
yang diperoleh benar-benar merupakan kesepakatan bersama.
Selain menyusun struktur organisasi, kepala sekolah juga bertugas untuk
mendelegasikan tugas-tugas dan wewenang kepada setiap anggota administrasi
sekolah sesuai dengan struktur organisasi yang ada.
Dalam penyusunan organisasi sekolah, kepala sekolah perlu memperhatikan
prinsip-prinsip berikut ini; mempunyai tujuan yang jelas, para anggota menerima
dan memahami tujuan tersebut, adanya kesatuan arah sehingga menimbulkan
kesatuan tindakan dan pikiran, adanya kesatuan perintah; para bawahan
mempunyai atasan langsung, adanya keseimbangan antara wewenang dan
tanggung jawab seseorang di dalam organisasi itu, adanya pembagian tugas yang
sesuai dengan kemampuan, keahlian dan bakat masing-masing, struktur organsasi
disusun sesuai dengan kebutuhan koordinasi, pengawasan dan pengendalian, pola
organisasi bersifat permanen dan adanya jaminan keamanan dalam bekerja serta
garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab secara hirearki jelas tergambar di
dalam struktur organisasi.
c) Bertindak Sebagai Koordinator
Pengoordinasian organisasi sekolah ini merupakan wewenang dari kepala
sekolah. Dalam melakukan pengoordinasian ini sebaiknya kepala sekolah
bekerjasama dengan berbagai bagian dalam organisasi, agar pengoordinasian
yang dilakukan dapat menyelesaikan semua hambatan dan halangan yang ada.
Kepala sekolah sebagai admnistrator harus mampu mengoordinasikan
bawahannya, yang kegiatannya meliputi pengawasan, penilaian, pengarahan dan
bimbingan terhadap setiap personal organisasi sekolah. Dalam pelaksanaan
pengoordinasian kepala sekolah sebaiknya bekerja sama dengan berbagai bagian
dalam organsasi sekolah, seperti wali kelas, tata usaha, bimbingan dan
penyuluhan, guru bagian kurikulum dan lain sebagainya.
d) Melaksanaan Pengelolaan Pegawai
Kepala sekolah memiliki kewenangan dalam mengelola kepegawaian dalam
organsasi sekolah, diantaranya kepala sekolah dapat mengangkat,
mempromosikan, menempatkan atau menerima pegawai baru, baik itu sebagai
11
Dari uraian diatas dapat kita ketahui, bahwa betapa banyak dan besarnya
tanggung jawab seorang kepala sekolah sebagai supervisor. Oleh karena itu
uraian diatas sejalan dengan yang diuraikan oleh Ngalim Purwanto dalam
bukunya administrasi dan supervisi pendidikan bahwa untuk menjalankan peran
kepala sekolah hendaklah memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
a) Supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif, yaitu pada yang
dibimbing dan diawasi harus dapat menimbulkan dorongan untuk bekerja.
b) Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang
sebenarbenarnya (realistis, mudah dilaksanakan)
c) Supervisi harus sederhana dan informal dalam melaksanakannya
d) Supervisi harus dapat memberikan perasaan aman kepada guru-guuru dan
pegawai-pegawai sekolah yang disupervisi
e) Supervisi harus didasarkan atas hubungan profesional, bukan atas dasar
hubungan pribadi
f) Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan, sikap, dan mungkin
prasangka guru-guru dan pegawai
g) Supervisi tidak bersifat mendesak (otoriter) karena dapat menimbulkan
perasaan gelisah atau bahkan antipati dari guru-guru
h) Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaan pangkat, kedudukan atau
kekuasaan pribadi
i) Supervisi tidak boleh bersifat mencari-cari kesalahan dan kekurangan
j) Supervisi tidak dapat terlalu cepat mengharapkan hasil, dan tidak boleh
lekas merasa kecewa
k) Supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif, dan kooperatif.
Preventif berarti berusaha mencegah jangan sampai timbul hal-hal yang
negatif. Sedangkan korektif yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan yang
telah di perbuat. Dan kooperatif berarti bahwa mencari kesalahankesalahan
atau kekurangan-kekurangan dan usaha memperbaikinya dilakukan
bersama-sama oleh supervisor dan orang-orang yang diawasi.
Jika hal-hal tersebut di atas di perhatikan dan benar-benar dilaksanakan
oleh kepala sekolah, agaknya dapat diharapkan setiap sekolah akan
berangsurangsur maju dan berkembang sehingga tercapai tujuan pendidikan
yang diharapkan.
14
3.1 Kesimpulan
Kepala sekolah sebagai administrator bermakna kepala sekolah sebagai insan
yang mengatur penatalaksanaan sistem administrasi pendidikan. Kepala sekolah
sebagai administrator bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan
dan pengajaran di sekolahnya. Ia selalu berusaha agar segala sesuatu disekolahnya
berjalan lancar. Hal tersebut mencakup seluruh kegiatan sekolah, seperti; proses
belajar-mengajar, kesiswaan, personalia, sarana prasarana, ketatausahaan dan keuangan
serta mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat. Selain itu juga, kepala sekolah
bertanggung jawab terhadap keadaan lingkungan sekolahnya.
Kepala sekolah sebagai supervisor artinya kepala sekolah berfungsi sebagai
pengawas, pengendali, pembina, pengarah, dan pemberi contoh kepada para guru dan
staf yang ada di sekolah. Salah satu hal yang terpenting bagi kepala sekolah sebagai
supervisor adalah memahami tugas dan kedudukan karyawan-karyawan atau staf di
sekolah yang dipimpinnya. Dengan demikian kepala sekolah bukan hanya mengawasi
karyawan dan guru yang sedang menjalani kegiatan, tetapi ia membekali diri dengan
pengetahuan dan pemahamannya yang luas tentang tugas dan fungsi stafnya, agar
pengawasan dan pembinaan berjalan dengan baikdan tidak membingungkan.
3.2 Saran
Diharapkan kepada setiap individu untuk tidak memandang segala sesuatu hanya
dari satu sisi. Semoga makalah ini dapat membantu memberikn informasi mengenai
peran kepala sekolah sebagai administrator dan supervisor.
16
DAFTAR PUSTAKA
Thofamauludin, 2012. Kepala Sekolah sebagai Administrator dan Supervisor, diakses melalui
www.scribd.com pada 15 April 2022
D, Hamidah, Julkifli, 2021. Kepala Sekolah sebagai Administrator dan Supervisor di
Lingkungan Sekolah, Jurnal Serunal Administrasi Pendidikan, 10(2) 39-40
17